• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II URAIAN TEORITIS. Teori merupakan proposisi yang menggambarkan satu gejala terjadi. Proposisi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II URAIAN TEORITIS. Teori merupakan proposisi yang menggambarkan satu gejala terjadi. Proposisi"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

URAIAN TEORITIS

Teori merupakan proposisi yang menggambarkan satu gejala terjadi. Proposisi proposisi yang dikandung dan yang membentuk teori terdiri atas beberapa konsep yang terjalin dalam bentuk hubungan sebab-akibat. Teori menyajikan kerangka sehingga konsep dan variabel mendapatkan arti penting, dalam teori juga terkandung konsep teoritis yang berfungsi menggambarkan realitas dunia yang dapat diobservasi (Suyanto dkk, 2005 : 34). Sebelum menguraikan teori-teori tersebut, ada baiknya untuk mengetahui terlebih dahulu uaraian dari teori-teori yang relevan dari penelitian ini.

II.1. Komunikasi

Manusia adalah makhluk yang bermasyarakat dan hidup secara berkelompok, dimana manusia menjalin hubungan dengan sesamanya. Manusia mutlak membutuhkan sesamanya dan untuk menjalin hubungan dengan manusia lainnya dibutuhkan suatu komunikasi. Komunikasi pada hakekatnya adalah proses pernyataan antar manusia dan dinyatakan sebagai pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat penyalurnya. Dalam “bahasa” komunikasi pernyataan dinamakan pesan (message), orang yang menyampaikan pesan disebut komunikator (communicator), sedangkan orang yang menerima pernyataan diberi nama (communicate). Untuk tegasnya, komunikasi berarti proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan (dalam Effendy,2004:10).

Secara etimologis, istilah komunikasi bersal dari bahasa Latin communicatio, dan perkataan ini bersumber pada kata communis. Arti communis disini adalah sama, dalam arti kata sama makna, yaitu sama makna mengenai suatu hal. Jadi, komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara sama (Mulyana, 2002: 4).

(2)

Jika tidak terjadi kesamaan makna antara kedua aktor komunikasi yaitu antara komunikator dan komunikan, dengan kata lain komunikan tidak mengerti pesan yang diterimanya, maka komunikasi tidak terjadi (Effendy, 2000: 9).

Menurut Sir Gerald Barry (Purba, 2006: 35), berkomunikasi adalah berunding, bahwa dengan berkomunikasi orang memperoleh pengetahuan, informasi dan pengalaman, karena itu maka orang saling mengerti percakapan, keyakinan, kepercayaan dan kontrol sangat diperlukan.

Komunikasi menurut Everet M. Rogers (Cangara, 2000:19) adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka. Komunikasi terdiri dari beberapa unsur, yaitu :

1. Komunikator : atau sering disebut sumber, pengirim, pembicara atau originator. Sumber adalah pihak yang berinisiatif atau mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi. Sumber boleh jadi seorang individu, kelompok, organisasi, perusahaan atau bahkan suatu negara.

2. Pesan : apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima. Pesan merupakan seperangkat simbol verbal dan/atau nonverbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan atau maksud sumber tadi. Pesan mempunyai tiga komponen : makna, symbol yang digunakan untuk menyampaikan makna, dan bentuk atau organisasi pesan. Simbol terpenting adalah kata-kata (bahasa) yang dapat merepresentasikan objek (benda), gagasan, dan perasaan, baik ucapan (percakapan, wawancara, diskusi, ceramah, dan sebagainya) ataupun tulisan (surat, esai, artikel, novel, puisi, famflet, dan sebagainya). Kata-kata memungkinkan kita berbagi pikiran dengan orang lain. Pesan juga dapat dirumuskan secara nonverbal, seperti melalui tindakan atau isyarat anggota tubuh

(3)

(acungan jempol, anggukan kepala, senyuman, tatapam mata, dan sebagainya), juga melalui musik, lukisan, patung , tarian, dan sebagainya.

3. Komunikan : orang yang menerima atau menterjemahkan pesan. Sering juga disebut sasaran/tujuan, penyandi balik, khalayak, pendengar, penafsir.

4. Media : atau saluran, yakni alat atau wahana yang digunakan sumber untuk menyampaikan pesannya kepada penerima. Saluran boleh jadi merujuk pada bentuk pesan yang disampaikan kepada penerima, apakah saluran verbal atau saluran nonverbal. Pada dasarnya saluran komunikasi manusia adalah dua saluran, yakni cahaya dan suara, meskipun kita bias juga mengggunakan kelima indra kita untuk menerima pesan dari orang lain. Saluran juga merujuk pada cara penyajian pesan, apakah langsung atau lewat media cetak atau media elektronik.

5. Efek : apa yang terjadi pada penerima pesan tersebut, misalnya penambahan pengetahuan (dari tidak tahu menjadi tahu), terhibur, perubahan sikap (dari tidak setuju menjadi setuju), perubahan keyakinan, perubahan perilaku (dari tidak bersedia membeli barang yang ditawarkan menjadi sedia membelinya, atau dari tidak bersedia memilih partai politik tertentu menjadi bersedia memilihnya dalam pemilu, dan sebagainya.

Proses dari sebuah komunikasi terbagi dalam dua tahapan yaitu: 1. Proses komunikasi secara primer

Proses penyampaian pikiran atau perasaan seseorang pada orang lain dengan menggunakan lambang (simbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, sinyal, isyarat, gambar, warna dan lain sebagainya, secara langsung mampu “menerjemahkan” pikiran atau perasaan komunikator kepada komunikan (Effendy, 2000: 11).

(4)

2. Proses komunikasi secara sekunder

Proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Komunikator menggunakan media kedua dalam melancarkan komunikasinya karena komunikan sebagai sasarannya berada di tempat relatif jauh atau jumlahnya relatif banyak. Surat, telephone, teleks, surat kabar, majalah, radio, televisi, film adalah media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi. Hal ini disebabkan karena sebagai lambang (symbol) beserta isi (content) yakni pikiran dan atau perasaan yang dibawanya menjadi totalitas pesan (message) yang tampak tidak dapat dipisahkan, seolah-olah tanpa bahasa manusia tidak dapat berkomunikasi (Effendy, 2000: 16).

Pada akhirnya, sejalan dengan berkembangnya masyarakat beserta peradaban dan kebudayaannya, komunikasi bermedia (mediated communication) mengalami kemajuan pula dengan memadukan komunikasi berlambang bahasa dengan komunikasi berlambang gambar dan warna. Maka film, televisi, dan video pun sebagai media yang mengandung bahasa, gambar, dan warna melanda masyarakat di negara manapun.

II.2 Komunikasi Kelompok

Kelompok merupakan sekumpulan orang-orang yang terdiri atas tiga orang atau lebih yang memiliki keterkaitan psikologis terhadap sesuatu hal yang saling berinteraksi satu sama lain. Suatu kelompok memiliki suatu tujuan dan organisasi serta cenderung melibatkan interaksi antara anggota-anggotanya.

Komunikasi kelompok merupakan komunikasi yang berlangsung antara seorang komunikator dengan sekelompok orang yang jumlahnya lebih dari dua orang. Komunikasi

(5)

kelompok terbagi atas kelompok kecil ataupun kelompok besar tergantung pada jumlah orang yang terlibat dan sejauh mana hubungan psikologisnya.

Johnson & Johnson ( dalam Sarwono ,2005 :4) menidentifikasikan sedikitnya tujuh jenis defenisi kelompok yang penekanannya berbeda-beda sebagai berikut :

1. Kumpulan individu yang saling berinteraksi

2. Satuan (unit) yang terdiri dari dua orang atau lebih yang melihat diri mereka sendiri sebagi bagian dari kelompok itu.

3. Kumpulan individu yang saling tergantung.

4. Kumpulan individu yang besama-sama bergabung untuk mencapai satu tujuan.

5. Kumpulan individu yang mencoba memenuhi beberapa kebutuhan melalui penggabungan diri mereka.

6. Kumpulan individu yang interaksinya diatur. 7. Kumpulan individu yang saling mempengaruhi.

Mulyana (2005 : 31) mendefinisikan kelompok sebagai sebagai sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut.

Secara garis besar kelompok dapat diklasifikasikan menjadi 3 kelompok, yaitu: 1. Kelompok Primer dan Sekunder

Charles Horton Cooley pada tahun 1909 (dalam Rakhmat, 1994 : 423) mengatakan bahwa kelompok primer adalah suatu kelompok yang anggota-anggotanya berhubungan akrab, personal dan menyentuh hati dalam asosiasi dan kerja sama. Sedangkan kelompok sekunder adalah kelompok yang anggota-anggotanya berhubungan tidak akrab, tidak personal dan tidak menyentuh hati.

(6)

Jalaludin Rakhmat (1994 ; 420) membedakan kelompok ini berdasarkan karakteristik komunikasi, sebagai berikut :

1. Kualitas komunikasi pada kelompok primer bersifat dalam dan meluas. Dalam, artinya menembus kepribadian yang paling tersembunyi sedangkan meluas artinya sedikt sekali kendala yang menentukan rintangan dan cara berkomunikasi. Pada kelompok sekunder komunikasi bersifat dangkal dan terbatas.

2. Komunikasi pada kelompok primer bersifat personal, sedangkan kelompok sekunder nonpersonal.

3. Komunikasi pada kelompok primer lebih menekankan pada aspek hubungan dari pada aspek isi, sedangkan kelompok sekunder sebaliknya. 4. Komunikasi kelompok primer cendrung ekspresif, sedangkan kelompok

sekunder bersifat instrumental.

5. Komuniksi kelompok primer cendrung informal sedangkan komunikasi kelompok sekunder formal

2. Kelompok keanggotaan dan kelompok rujukan

Kelompok keanggotaan adalah kelompok yang anggota-anggotanya secara administrative dan fisik menjadi anggota kelompok itu. Sedangkan kelompok rujukan adalah kelompok yang dijadikan sebagai alat ukur untuk menilai diri sendiri atau untuk membentuk sikap.

(7)

3. Kelompok deskriptif dan kelompok prespiktif

John F. Cragan dan David W. Wright (dalam Sarwono, 2002 :8) membagi kelompok menjadi dua, dekskriptif dan preskriptif. Deskriptif menunjukkan klasifikasi kelompok dengan melihat proses pembentuknya secara alamiah, berdasarkan tujuan, ukuran, dan pola komunikasi. Sedangkan kelompok sedangkan preskriptif mengacu kepada langkah-langkah yang ditempuh anggota kelompok dalam mencapai tujuan kelompok.

Menurut Walgito (2007 ; 11) Selain jenis kelompok diatas, kelompok juga dapat dibedakan berdasarkan beberapa katagori-katagori umum, seperti :

1. Ukuran kelompok; meliputi besar kecilnya kelompok tersebut, seperti kelompok besar dan kecil. Menurut Shaw ( dalam Walgito 2007 : 7), kelompok kecil adalah kelompok yang terdiri atas 20 orang atau kurang walaupun dalam banyak hal perhatian atau penelitian lebih dipusatkan pada kelompok yang beranggotakan lima orang atau kurang. Kelompok yang terdiri atas lebih dari 20orang disebut kelompok besar.

2. Tujuan; orang-orang yang mempunyai tujuan sama akan membentuk suatu kelompok tersendiri, misalnya kelompok belajar atau berdiskusi mengenai suatu masalah untuk mencarai pernyelesainnya dari anggota lainnya.

3. Value (nilai); orang-orang yang mempunyai nilai sama akan membentuk suatu kelompok, misalnya kelompok pelajar kelas XI IPA.

4. Duration (lama waktunya); dalam hal ini ada kelompok yang berjangka waktu pendek, dimana aktifitas dari komunikasi yang terjadi relatif lebih singkat. Apabila tujuan telah tercapai, interkasi akan berakhir.

(8)

5. Scope of activities; misalnya keluarga merupakan kelompok yang mengandung bayak aktivitas. Sehingga kelompok akan tercipta karena adanya aktivitas yang cendrung selalu bersama.

6. Minat; mencangkup minat seorang individu sehingga akan mendorong individu tersebut untuk membentuk kelompoknya sendiri.

7. Daerah Asal; individu yang memiliki kesamaan daerah asalnya akan memiliki keakraban tersendiri sehingga akan menciptakan kelompok sendiri.

8. Formalitas; dibagi menjadi formal dan informal.

II.3 Teori Perubahan Sosial (Social exchange)

Teori ini menelaah bagaimana kontribusi seseorang dalam suatu hubungan mempengaruhi kontribusi orang lain. Pencetus teori ini adalah Thibaut dan Kelley, yang mengemukakan bahwa orang mengevaluasi hubungan dengan orang lain. Model ini memandang suatu hubungan sebagai suatu transaksi dagang, maksudnya adalah seseorang berhubungan dengan orang lain karena mengharapkan sesuatu yang memenuhi kebutuhannya. Dalam konteks permasalahan, seseorang akan tetap beriterkasi dengan seseorang yang menguntungkannya sampai seseorang tersebut benar-benar memenuhi kebutuhan yang diinginkan sehingga secara tidak sadar interkasi tersebut menimbulkan peningkatan intensitas berkomunikasi kearah yang lebih mendalam.

Intensitas komunikasi merupakan tingkat kedalaman penyampaian pesan dari individu sebagai anggota kepada yang lainnya (Djamarah, 2004 ; 79). Menurut Oslon (dalam Goldberg, 1985 : 59) Intensitas komunikasi mencakup aspek-aspek seperti : kejujuran, keterbukaan, pengertian, percaya, yang mutlak diantara kedua belah pihak dan dukungan. Intensitas komunikasi dapat diukur dari hal-hal yang dibicarakan, siapa yang dibicarakan, pikiran, perasaan, objek tertentu, orang lain atau dirinya sendiri. Menurut Chaplin (2000 :

(9)

88), Intensitas yaitu kedalaman atau reaksi emosional dan kekuatan yang mendukung suatu pendapat atau sikap. Menurut Gunarsa (2004 ; 58 ), bahwa intensitas komunikasi dapat diukur dari apa-apa dan siapa yang saling dibicarakan, pikiran, perasaan, objek tertentu, orang lain atau dirinya sendiri. Intensitas komunikasi yang mendalam ditandai oleh kejujuran, keterbukaan, dan saling percaya, sehingga menimbulkan respon dalam bentuk perilaku atau tindakan.

Thibaut dan Kelley (dalam Rakhmat, 2002 : 425 ), pemuka utama dari teori Social Exchange menyimpulkan teori ini sebagai berikut: “Asumsi dasar yang mendasari seluruh analisis kami adalah bahwa setiap individu secara sukarela memasuki dan tinggal dalam hubungan sosial hanya selama hubungan tersebut cukup memuaskan ditinjau dari segi ganjaran dan biaya”.

Menurut Thibaut dan Kelley (dalam Rakhmat, 2002 : 425 ), ganjaran, biaya, laba dan tingkat perbandingan merupakan empat konsep pokok dalam teori ini yang akan dijabarkan sebagai berikut :

5. Ganjaran ialah setiap akibat yang dinilai positif yang diperoleh seseorang dari suatu hubungan. Ganjaran bisa saja berupa penerimaan sosial, penghargaan diri atau dukungan terhadap nilai yang dipegangnya. Nilai suatu ganjaran berbeda-beda antara seseorang dengan yang lain, dan berlainan antara waktu yang satu dengan waktu yang lain.

6. Biaya adalah akibat yang dinilai negatif yang terjadi dalam suatu hubungan. Biaya itu dapat berupa waktu, usaha, konflik, kecemasan, dan keruntuhan harga diri dan kondisi-kondisi lain yang dapat menimbulkan efek-efek yang tidak menyenangkan. Seperti ganjaran, biaya pun berubah-ubah sesuai dengan waktu dan orang yang terlibat di dalamnya.

(10)

7. Hasil atau laba adalah ganjaran dikurangi biaya. Bila seorang individu merasa, dalam suatu hubungan komunikasi, bahwa ia tidak memperoleh laba sama sekali, ia akan mencari hubungan lain yang mendatangkan laba. Misalnya, Anda mempunyai kawan yang pelit dan bodoh. Anda banyak membantunya, tetapi hanya sekedar supaya persahabatan dengan dia tidak putus. Bantuan Anda (biaya) ternyata lebih besar daripada nilai persahabatan (ganjaran) yang Anda terima. Anda rugi. Menurut teori pertukaran sosial, hubungan anda dengan sahabat pelit itu mudah sekali retak dan digantikan dengan hubungan baru dengan orang lain.

8. Tingkat perbandingan menunjukkan ukuran baku (standar) yang dipakai sebagai kriteria dalam menilai hubungan individu pada waktu sekarang. Ukuran baku ini dapat berupa pengalaman individu pada masa lalu atau alternatif hubungan lain yang terbuka baginya. Bila pada masa lalu, seorang individu mengalami hubungan komunikasi yang memuaskan, tingkat perbandingannya turun. Bila seorang gadis pernah berhubungan dengan kawan pria dalam hubungan yang bahagia, ia akan mengukur hubungan komunikasi dengan kawan pria lain berdasarkan pengalamannya dengan kawan pria terdahulu. Makin bahagia ia pada hubungan sebelumnya, makin tinggi tingkat perbandingannya, berarti makin sukar ia memperoleh hubungan yang memuaskan.

Homans dalam bukunya “Elementary Forms of Social Behavior, 1974 mengeluarkan beberapa proposisi dan salah satunya berbunyi :”Semua tindakan yang dilakukan oleh seseorang, makin sering satu bentuk tindakan tertentu memperoleh imbalan, makin cenderung orang tersebut menampilkan tindakan tertentu tadi “.

Proposisi ini secara eksplisit menjelaskan bahwa satu tindakan tertentu akan berulang dilakukan jika ada imbalannya. Proposisi lain yang juga memperkuat proposisi tersebut

(11)

berbunyi : “Makin tinggi nilai hasil suatu perbuatan bagi seseorang, makin besar pula kemungkinan perbuatan tersebut diulanginya kembali”.

Bagi Homans, prinsip dasar pertukaran sosial adalah “distributive justice” – aturan yang mengatakan bahwa sebuah imbalan harus sebanding dengan investasi. Proposisi yang terkenal sehubungan dengan prinsip tersebut berbunyi ” seseorang dalam hubungan pertukaran dengan orang lain akan mengharapkan imbalan yang diterima oleh setiap pihak sebanding dengan pengorbanan yang telah dikeluarkannya – makin tinggi pengorbanan, makin tinggi imbalannya – dan keuntungan yang diterima oleh setiap pihak harus sebanding dengan investasinya – makin tinggi investasi, makin tinggi keuntungan”.

Roloff (1981) mengemukakan bahwa asumsi tentang perhitungan antara ganjaran dan upaya (untung-rugi atau reward dan cost) tidak berarti bahwa setiap anggota dalam kelompok selalu berusaha untuk saling mengeksploitasi, tetapi bahwa orang lebih memilih lingkungan dan hubungan yang dapat memberikan hasil yang diinginkannya. Hubungan yang ideal akan terjadi bilamana anggota kelompok dapat saling memberikan cukup keuntungan sehingga hubungan tersebut menjadi sumber yang dapat diandalkan bagi kepuasan anggota kelompok ataupun kelompoknya.

Knap (1978) membagi tahapan-tahapan hubungan yang lebih akrab dengan orang lain dalam sebuah kelompok menurut, yaitu :

1. Inisiasi, mencakup percakapan singkat dan saling memberi salam antar anggota kelompok. Hal ini sangat lazim terjadi dalam komunikasi sehari-hari, seseorang yang baru saja bertemu dan mengenal mungkin akan sungkan untuk saling berbaur dengan yang lainnya disebabkan adanya rasa canggung untuk berkomunikasi lebih lanjut kearah yang lebih intens.

2. Eksperimen, masing-masing akan mulai mengungkap informasi mengenai pribadinya, percakapan pada tahap ini berfungsi menjajaki terjadinya hubungan

(12)

lebih lanjut, dan membantu dalam mengungkapkan persamaan atau perbedaan kepentingan.

3. Intensifikasi, melibatkan penyelidikan yang lebih pada kepribadian masing-masing anggota kelompok. Seiring dengan frekuensi komunikasi yang terus berlanjut, perasaan saling mengenal juga akan meningkat. Dimana apabila individu tersebut merasa keinginannya terpenuhi dan puas sehingga akan meningkatkan tingkat intensitas komunikasi individu tersebut kearah yang lebih akrab.

4. Integrasi, menciptakan rasa ”bersama”, rasa ”kami/kita”, di mana anggota-anggota kelompok bertindak sebagai suatu unit dan bukan sebagai individu yang terpisah. 5. Ikatan, terjadi ketika anggota kelompok masuk pada suatu ritual yang secara

formal mengakui hubungan jangka panjangnya.

II.4 Teknologi Komunikasi

Rogers (dalam Lubis 1997:42) mendefenisikan teknologi komunikasi sebagai “alat perangkat keras, struktur organisasi dan nilai-nilai sosial yang digunakan, untuk memproses, dan mempertukarkan informasi dengan orang lain”.

Pada dasarnya, komunikasi merupakan suatu proses yang merupakan serangkaian tindakan yang terjadi secara berkesinambungan. Komunikasi juga merupakan upaya/usaha yang disengaja yang tentunya memiliki tujuan tertentu. Komunikasi pun dapat dikatakan menembus ruang dan waktu. Karena semakin majunya teknologi di bidang komunikasi, maka hal ini sangat mungkin terjadi. Komunikator dan komunikan tidak perlu hadir secara bersamaan di dalam tempat yang sama pula. Komunikasi dapat terjadi dengan menggunakan seperangkat produk teknologi komunikasi seperti telepon selular (ponsel).

(13)

II.5 Komunikasi Bermedia II.5.1 Pengertian Media

Media umum adalah media yang dapat dipergunakan oleh segala bentuk komunikasi, baik komunikasi persona maupun komunikasi kelompok dan komunikasi massa. (Palapah dan Syamsudin, 1983: 101). Menurut pengertian tersebut, media umum merupakan media dalam arti luas dimana media ditinjau dari segala bentuk komunikasi, padahal setiap bentuk komunikasi memiliki keefektifan tertentu apabila menggunakan media yang sesuai dengan bentuk komunikasinya.

Sedangkan menurut H.A.W. Widjaja (2000: 35) mengemukakan, media merupakan channel, channel yaitu saluran penyampaian pesan, biasa juga disebut dengan media komunikasi, dapat dikategorikan kedalam dua bagian, media umum dan media massa.

Hal serupa dikemukakan oleh Riyono Pratikto (1987: 24) tentang segi media,

sarana atau saluran. Media yang bersifat jamak dapat dibagi dalam jenis-jenis sebagai berikut:

a. media umum, sebagai telepon dan telepon selular, telex, telegram, dan lain-lainnya,

b. media khusus, misalnya surat melalui surat tertutup, warkat pos, kartu pos, dan sebagainya,

c. media massa seperti surat kabar, radio, telvisi, dan film.

Menurut pengertian tersebut, pada dasarnya sama dengan yang dikemukakan oleh Widjaja bahwa media adalah channel atau saluran untuk penyampaian pesan namun dikategorikan kedalam tiga kategori yaitu media umum, media khusus dan media massa.

Media komunikasi merupakan sarana atau alat-alat atau saluran-saluran yang dipergunakan untuk menyalurkan pesan yang akan dikomunikasikan. (Pratikto, 1987: 22). Menurut pengertian tersebut, media komunikasi berupa alat atau saluran dalam

(14)

menyampaikan pesan kepada komunikan, contoh media komunikasi yang akan dibahas adalah Blackberry khususnya penggunaan Blackberry Messenger sebagai media komunikasi.

Berdasarkan pengertian media menurut para ahli tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian media pada dasarnya sama, yaitu alat atau saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada komunikan. Sedangkan sifat dari media sendiri dibagi dua yaitu media umum dan media massa.

II.5.2 Pengertian Komunikasi Bermedia

Menurut Onong Uchjana Effendy (1986: 12-13) komunikasi bermedia adalah komunikasi yang menggunakan saluran atau sarana untuk meneruskan suatu pesan kepada komunikan yang jauh tempatnya dan atau banyak jumlahnya. Menurut pengertian tersebut, komunikasi menggunakan media atau sarana apabila komunikannya berada ditempat yang jauh atau banyak.

Komunikasi bermedia ini diklasifikasikan menjadi media massa dan media nirmassa, yaitu sebagai berikut:

1. Komunikasi bermedia massa

Media massa digunakan dalam komunikasi apabila komunikan berjumlah banyak dan bertempat tinggal jauh. Media massa yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari umumnya adalah surat kabar, radio, televisi, dan film bioskop, yang beroperasi dalam bidang informasi, edukasi dan rekreasi atau dalam istilah lain: penerangan, pendidikan dan hiburan.

2. Komunikasi bermedia nirmassa

Media nirmassa umumnya digunakan dalam komunikasi untuk orang-orang tertentu atau kelompok-kelompok tertentu. Surat, telepon dan telepon selular,

(15)

telegram, telex, papan pengumumman, poster, spanduk, pamflet, brosur, folder, radio CB atau radio amatir, CCTV, film documenter, kaset video, kaset audio dan lain-lain adalah media nirmassa karena tidak memiliki daya keserempakan dan komunikannya tidak bersifat massal.

II.6 Blackberry

Blackberry adalah perangkat selular yang memiliki kemampuan layanan push e-mail, telepon, sms, menjelajah internet, chatting dan berbagai kemampuan nirkabel lainnya. Penggunaan gadget canggih ini begitu fenomenal belakangan ini, sampai menjadi suatu kebutuhan untuk gaya hidup. Blackberry pertama kali diperkenalkan pada tahun 1997 oleh perusahaan Kanada, Research In Motion (RIM).

Perusahaan ini didirikan oeh seorang imigran Yunani kelahiran Turki bernama Mike Lazaridis di kota Waterloo, Canada. Pada tahun 1979 dia memulai aktifitas sebagai mahasiswa di University Of Waterloo jurusan elektronik mengenai ilmu komputer. Tapi pada tahun 1984 Mike memilih untuk berhenti kuliah setelah memenangkan kontrak senilai $ 560.000 dan mulai membangun Research in Motion (RIM).

Blackberry pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada pertengahan Desember 2004 oleh operator Indosat . Produk yang menjadi andalan utama dan membuat Blackberry digemari di pasar adalah surat gegas (push e-mail). Produk ini mendapat sebutan surat-e gegas karena seluruh surat baru, daftar kontak, dan informasi jadwal (calendar) “didorong” masuk ke dalam Blackberry secara otomatis (http://www.wikipedia.co.id/Blackberry).

Pengguna tidak perlu mengakses Internet terlebih dulu dan membuka satu persatu e-mail yang masuk, atau pemeriksaan e-e-mail baru. Hal ini dimungkinkan karena pengguna akan terhubung secara terus-menerus dengan dunia maya melalui jaringan telepon seluler yang tersedia. Alat penyimpanan juga memungkinkan para pengguna untuk mengakses data yang

(16)

sampai ketika berada di luar layanan jangkauan nirkabel. Begitu pengguna terhubung lagi, Blackberry Enterprise Server akan menyampaikan data terbaru yang masuk (http://www.wikipedia.co.id/Blackberry).

Blackberry juga bisa digunakan untuk chatting. Mirip dengan Yahoo Messenger, namun dilakukan melalui jaringan Blackberry dengan memasukan nomor identitas, layanan cukup familiar dikalangan masyarakat dengan istilah BBM (Blackberry Messenger). Dalam beberapa tahun terakhir layanan ini begitu diminati oleh penggunanya. Pada dasarnya Blackberry Messenger tidak berbeda dengan aplikasi chatting lain yang digunakan oleh ponsel sejenisnya. Sedikitnya bisa dijabarkarkan kelebihan dari Blackberry Messenger dibanding dengan aplikasi chatting lainnya, Blackberry Messenger dapat mengirim pesan ke kontak penggunanya, mengubah status dan gambar tampilan (avatar) pengguna, serta mengorganisir kontak ke dalam kategori kontak. Selama obrolan, pengguna dapat mengirim file seperti catatan suara dan lampiran kontak. Pengguna juga dapat mengirim foto yang diambil dengan kamera tersebut hingga file musik yang diinginkan. Pengguna dapat menggunakan fitur Blackberry Groups dari Blackberry Messenger untuk membuat grup yang berisi anggota keluarga, teman, rekan kerja, dan seterusnya. Dalam grup, Anda dapat berbagi gambar, daftar, dan janji temu dengan anggota grup. Anda juga dapat mengobrol dengan anggota grup Anda dan mengomentari item bersama. Pengguna tidak perlu sign-in ke atau sign-out dari Blackberry Messenger. Selama Anda terhubung ke jaringan nirkabel, BlackBerry Messenger dapat menjaga agar Anda tetap terhubung ke kontak BlackBerry Messenger

Apabila ditelusuri lebih lanjut, cukup masuk akal mengapa Blackberry cukup digemari sebagai media berkomunikasi. Tidak sedikit yang memilih untuk menggunakan media, seperti Blackberry messenger untuk mempermudah proses komunikasi yang mereka inginkan. Selain menghemat biaya dan waktu, komunikasi dengan menggunakan media ini

(17)

dapat dengan mudah dimengerti satu dengan yang lainnya. Penggunaannya juga tidak menyulitkan pengguna yang dominannya sudah familiar dengan messenger lainnya seperti yahoo messenger ataupun facebook. Pengguna hanya perlu mengetik pesan yang ingin disampaikan layaknya mengetik pesan singkat.

II.6.1 Blackberry Messenger

BlackBerry Messenger adalah program pengirim pesan instan yang disediakan untuk para pengguna perangkat Blackberry. Aplikasi ini mengadopsi kemampuan fitur atau aktivitas yang populer di kalangan pengguna perangkat telepon genggam. Contohnya fitur di aplikasi Google Maps atau Yahoo Messenger hingga aktivitas dengan Facebook atau Twitter. Semuanya bisa didapatkan oleh pengguna perangkat Blackberry pada aplikasi ini. BlackBerry Messenger merupakan salah satu keunggulan dari penggunaan perangkat Blackberry selain layanan Push Mail. Layanan messenger ini dibuat khusus bagi pemilik Blackberry dan dirancang khusus untuk berkomunikasi di antara pengguna. Cara menggunakan Blackberry Messenger adalah dengan penghubung nomor PIN yang juga eksklusif dimiliki masing-masing perangkat Blackberry.

Pada dasarnya Blackberry Messenger bersifat seperti ruang untuk komunitas virtual, dimana semua orang yang tergabung dapat berkomunikasi dengan siapa saja yang berada di dalam komunitas tersebut. Komunitas virtual bisa juga disebut komunitas yang terjadi pada dunia maya dan dimana komunikasi dilakukan melalui media sehingga tidak mengharuskan komunkasi langsung atau tatap muka dan bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja selama koneksi jaringan internet yang dibutuhkan tetap tersedia selama berkomunikasi.

(18)

Blackberry Messenger (BBM) memiliki beberapa fitur, beberapa dari fitur yang sering digunakan adalah :

1.6 Chatting atau Obrolan, ini merupakan fitur Blackberry secara mendasar dimana pengguna saling berinteraksi secara bebas tentang apa saja ataupun mengomentari status dari pengguna Blackberry Messenger lainnya. Melalui perubahan obrolan, memungkinkan pengguna dapat memantau perubahan status dari setiap kontaknya. Pengguna bisa meng-klik panel keadaan terbaru di atas panel info tampilan Blackberry Messenger untuk menampilkan daftar kontak yang baru saja memperbaharui status. Notifikasi akan selalu muncul di panel keadaan terbaru setiap kontak lain memperbaharui status mereka.

1.7 Send Picture, meliputi penggunaan dengan menggungah sebuah gambar, sehingga pengguna-pengguna lain dapat melihat gambar tersebut ataupun saling mengomentari gambar tersebut satu dengan yang lainnya.

1.8 Send File, meliputi penggunaan yang lebih luas, tidak hanya gambar, tetapi bisa saja daftar contact, calendar, rekaman suara, video dan lain-lain. Pengguna BlackBerry Messenger juga dapat membagi berkas yang berupa data selain foto dan suara, kontak telepon dan kontak BlackBerry Messenger antar sesama pengguna. Berkas yang dikirimkan melalui aplikasi ini dapat tersampaikan ke pengguna yang dituju secara cepat dan mudah.

1.9 Send Location mencangkup penggunaan Blackberry Messenger jika pengguna ingin membagi lokasi dari posisi berada atau ingin membagi lokasi sebuah tempat, klik kirim lokasi pada menu. Pilihan untuk mengirimkan lokasi bisa langsung dari lokasi berada dengan memanfaatkan fitur GPS, atau dari data lokasi yang telah disimpan sebelumnya di Peta BlackBerry. Permintaan lokasi

(19)

kontak bisa juga dilakukan atau mengatur notifikasi kedekatan dengan pengguna lain.

1.10 Smiley mencangkup representasi perasaan penguna seperti muka tersenyum, tertawa ataupun menangis sehingga pengguna yang sedang berkomunikasi bisa saling memahami perasaan masing-masing.

II.7 Komunikasi Virtual

Komunikasi virtual adalah proses penyampaian pesan yang dikirimkan melalui internet atau cyberspace (Werner, 2001 ; 447). Komunikasi virtual bisa dikatakan berkomunikasi melalui dunia maya. Dalam model komunikasi virtual contohnya adalah seperti chating, browsing, dan email melalui internet. Komunikasi virtual (virtual communications) sering disalahpahami sebagai “alam maya” namun sebenarnya keberadaan system elektronik itu sendiri adalah konkrit di mana komunikasi virtual sebenarnya dilakukan dengan representasi informasi digital yang bersifat diskrit. Internet merupakan media komunikasi yang sangat efektif bagi umat manusia di dunia. Hal ini menjadi nyata sejak penggunaan Blackberry Messenger menjadi popular dan semakin mendongkrak kebutuhan internet sebagai salah satu media berkomunikasi.

Menurut Bungin (2006 ; 293) Manfaat berkomunikasi yang dilakukan secara virtual, di antaranya yaitu:

1. Cepat, komunikasi atau pertukaran informasi bisa dilakukan dengan cepat. Meskipun komunikasi dilakukan dalam kondisi jarak yang jauh, tidak perlu menunggu waktu yang lama. Hal ini bisa dilakukan khususnya apabila menggunakan fasilitas yang memungkinkan melakukan komunikasi yang synchronous.

(20)

2. Mudah, apabila sudah mengusai tata cara penggunaan dan fasilitas pendukung yang dibutuhkan, proses komunikasi bisa dilakukan dengan mudah.

3. Komunikasi virtual bisa dilakukan secara real time juga unreal time. Secara real time artinya komunikasi dilakukan secara langsung, komunikator dan komunikan berinteraksi pada waktu yang sama, tanpa penundaan waktu untuk memberi respon atas pesan yang diterima (synchronous system). Sedangkan yang unreal time yaitu kebalikan dari yang real time, ada penundaan waktu respon atas pesan-pesan yang disampaikan oleh para pihak yang berkomunikasi (asychronous system).

4. Bisa individual atau grup. Komunikasi virtual bisa dilakukan baik secara one to one, satu orang dengan satu orang, maupun secara kelompok (group). Bisa dipilih sesuai dengan keperluan.

5. Jumlah dan jenis pesan bisa besar dan beragam. Keuntungan atau 5. kelebihan lainnya dari komunikasi virtual ini adalah jumlah pesan atau informasi yang disampaikan bisa banyak dan dalam berbagai bentuk pesan: teks, suara, dan gambar. Atau bahkan gabungan dari ketiga jenis pesan tersebut

Referensi

Dokumen terkait

Kepatuhan Wajib Pajak dapat diartikan sebagai ketaatan Wajib Pajak dalam melaksanakan ketentuan perpajakan yang berlaku yang taat dan memenuhi kewajiban perpajakan

a) Pejabat struktural dengan persyaratan untuk dapat dilakukan medium landing, dapat mengajukan usul untuk mengikuti program PAPS. b) PAPS diajukan secara tertulis

Penelitian ini bertujuan untuk membuat formula strategi bisnis yang dapat digunakan untuk perusahaan dengan menggunakan Bisnis Model Kanvas.. Metode penelitian menggunakan analisa

Oleh karena itu, akan dirancang cetakan komponen tersebut dengan memodifikasi cetakan yang tidak terpakai (reused mold) tapi masih memiliki spesifikasi material

Perangkapan kepemimpinan dapat dengan mudah digunakan pemimpin untuk mengakumulasi kekuasaan dengan alasan demi kepentingan masyarakat, sehingga munculnya

Hasil pembelajaran domain kognitif dan hasil pembelajaran domain afektif akan menjadi hasil pembelajaran domain psikomotor apabila murid telah menunjukkan perilaku atau perbuatan

Mencermati bentuk masing-masing produk pemikiran hukum Islam di atas, dapat disimpulkan bahwa tantangan utama yang dihadapi dalam penerapannya adalah tidak

Dekomposisi serasah memainkan peran yang sangat penting dalam kesuburan tanah, seperti regenerasi dan keseimbangan nutrisi dari senyawa organik yang ada di