• Tidak ada hasil yang ditemukan

Farida Juanita*, Nunung Susilowati**

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Farida Juanita*, Nunung Susilowati**"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

SURYA 1 Vol.03, No.XIX, September 2014

PERBEDAAN KADAR ASAM URAT DARAH PENDERITA GOUT SEBELUM DAN SESUDAH

PEMBERIAN INFUSUM KULIT MANGGIS ATAU GARCINIA MANGOSTANA DI DUSUN

KENTONG DESA KENTONG KECAMATAN GLAGAH LAMONGAN

Farida Juanita*, Nunung Susilowati**

…………...……….…… …… ….ABSTRAK… … … ...………. …… Gout is a type of reumatism wich is often encountered in the community. It is caused by high uric acid levels in the blood. From the initial survey found 60% have highblood levels of uric acid. The research problem is the high incidence of gout. The purpose of this study is to determines differences in blood uric acid levels gout before and after administration of mangosteen rind infusum or Garcinia mangostana.

This research design uses pre Experimental Design, with One Group pretest posttest Design. The population is patients with gout in Desa Kentong, Glagah, Lamongan in February to March 2014. Sample of 25 respondents were taken with Consecutive sampling technique. The collection of data through observation. Samples were analyzed using paired t-test with significance level α=0.05.

The results of this research showed almost entirely of people with gout have blood uric acid levels between 7,2 mg/dl as many as 8 respondents or 32% before giving infusum mangosteen rind, almost entirely of people with gout have blood uric acid levels 59mg/dl as many as 8 respondents or 32% after giving infusum mangosteen rind, and there are differences in blood uric acid levels gout patients before and after administration of mangosteen rind infusum, p-value is 0,000.

Take a look for the results of the research, after at research on mangosteen rind is more beneficial for patients with gout.

Keywords: Gout, Infusum, Garcinia Mangostana.

PENDAHULUAN. … … . … Penyakit gout memiliki banyak sebutan, seperti raja segala penyakit atau the king of disease of kings atau penyakit para raja atau the disease of kings.Gout atau asam urat dijadikan penyakit yang sering terjadi dari berbagai keluhan nyeri seperti di punggung dan persendian yang berlangsung menahun. Padahal, keluhan tersebut merupakan keluhan umum dari gejala reumatik, atau disebabkan penyakit degeneratif lainnya. Gout merupakan salah satu jenis reumatik yang sering dijumpai dalam masyarakat, penyakit ini disebabkan oleh tingginya kadar asam urat di dalam darah. Serangan gout biasanya disertai dengan tanda-tanda radang seperti nyeri, bengkak, panas, sakit bila digerakkan, dan

kulit diatas sendi yang terkena tampak kemerahan (Dalimartha Setiawan, 2008). Penyakit gout atau asam urat merupakan hasil metabolisme yang mengalir melalui peredaran darah, jika kadar asam urat terlalu tinggi atau terlalu sedikit yang dibuang melalui air kencing, akan terbentuk kristal-kristal kecil dan akan mengendap pada salah satu persendian hingga menimbulkan rasa nyeri, bengkak disekitar persendian dan terjadinya kalainan bentuk persendian (Haryana Aris, 2009).

Penyebab pasti gout primer masih belum diketahui, namun penyakit ini dapat disebabkan oleh defek genetik pada metabolisme purin, yang menyebabkan produksi berlebih asam urat atau hiperurisemia, retensi asam urat, dan

(2)

SURYA 2 Vol.03, No.XIX, September 2014 keduanya.Sedangkan pada gout sekunder

yang terjadi selama perjalanan penyakit lain seperti diabetes mellitus, hipertensi, anemia sel sabit, dan penyakit renal (Kowalak, Jennifer P, 2011).

Kejadianatau prevalensi goutpada tahun 2008 yang dilaporkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia WHO adalah mencapai 20% dari penduduk dunia yang telah terserang gout, dimana 5 sampai 10% adalah mereka yang berusia 5 sampai 20 tahun dan 20% adalah mereka yang berusia 55 tahun. Berdasarkan hasil penelitian terakhir dari Zeng QY et al 2008, prevalensi gout di Indonesia mencapai 23,6% hingga 31,3%, angka ini menunjukkan bahwa nyeri akibat gout sudah sangat mengganggu aktivitas masyarakat Indonesia. Berdasarkan pusat data BPS Provinsi Jawa Timur, gout merupakan salah satu penyakit terbanyak yang di derita oleh kaum lansia yaitu pada tahun 2007 sebanyak 28% dari 4.209.817 lansia menderita penyakit gout (Depkes RI, 2008).

Berdasarkan hasil survey awal yang dilakukan pada tanggal 04 Oktober 2013 pada 10 orang yang berusia antara 20 sampai 55 tahun di Dusun Kentong Desa Kentong Kecamatan Glagah Lamongan dilakukan pemeriksaan kadar asam urat dengan stick test urid acid easy touchterdapat 6 penderita atau 60 % dengan kadar urid acid antara 9 sampai 13 mg/dl mengalami gout, dan 4 lainnya atau 40% dengan kadar urid acid 3 sampai 4 mg/dl tidak mengalami gout. Jadi masalah dalam penelitian ini masih tingginya kejadian gout di Dusun Kentong Desa Kentong Kecamatan Glagah Lamongan.

Banyak faktor yang berperan untuk terjadinya gout meliputi obat-obatan, penyakit, alkohol, dehidrasi, obesitas, usia, jenis kelamin dan kelaparan. Pengobatan yang dapat dilakukan pada penderita gout bisa berupa pengobatan secara farmakologi dan non farmakologi.Obat-obatan yang banyak dikonsumsi masyarakat merupakan obat-obatan farmakologi yang secara berkala harus selalu dikonsumsi sehingga menimbulkan ketergantungan pada obat

tersebut.Selain itu obat-obatan farmakologi juga banyak menimbulkan efek samping apabila dikonsumsi terus-menerus atau berlebihan.Oleh sebab itu, perlu diadakan pengobatan yang memberikan solusi tepat tanpa membebani masyarakat untuk senantiasa bergantung pada obat farmakologi.Pengobatan tersebut secara non farmakologi yaitu pengobatan herbal, yang memberikan obat dari bahan-bahan alamiah. Dalam hal ini, herbal seduhan kulit manggissebagai salah satu tanaman obat yang dapat digunakan untuk mengatasi penyakit gout.

Tingginya angka kejadian gout di Dusun Kentong Desa Kentong Kecamatan Glagah Lamongan kemungkinan dikarenakan konsumsi makanan yang mengandung purin berlebih seperti daging, jeroan, udang, tape, kacang-kacangan, bayam, dan lain sebagainnya. Apabila pola makan yang seperti ini terus dilakukan tanpa adanya pengontrolan, maka jumlah purin dalam tubuh dapat melewati ambang batas normal sehingga dapat menimbulkan komplikasi yang fatal pada ginjal, sehingga diperlukan pengontrolan terhadap kadar asam urat darah.

Kulit manggis atau Garcinia mangostana memiliki manfaat untuk menurunkan kadar asam urat darah. Senyawa xanthone yang terkandung dalam kulit manggisberfungsi untuk mengurangi terjadinya kerusakan sel sebagai akibat dari adanya radikal bebas dalam tubuh.Selain itu untuk pengobatan asam urat lain adalah karena adanya kandungan bahan kimia alami yang digunakan sebagai anti peradangan sehingga ini sangat berguna untuk mengobati penyakit gout.Dikarenakan kristal asam urat yang telah menumpuk dan mengkristal dalam persendian tubuh dapat dipecah-pecah menjadi bagian yang lebih kecil sehingga dapat dikeluarkan dari tubuh kita melalui urin atau kotoran. Pengeluaran zat purin yang menumpuk menjadi kristal dalam persendian ini dikarenakan adanya zat antibodi sehingga dapat disembuhkan dengan lebih cepat. Berdasarkan latar belakang diatas menunjukkan bahwa angka kejadian gout masih tinggi. Salah satu pengobatan untuk menurunkan kadar

(3)

SURYA 3 Vol.03, No.XIX, September 2014 asam urat darah yaitu dengan

menggunakan infusum kulit manggis. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti perbedaan kadar asam urat darah penderita

gout sebelum dan sesudah pemberian infusum kulit manggis atau gracinia mangostana di Dusun Kentong Desa Kentong Kecamatan Glagah Lamongan

METODOLOGI PENELITIAN . Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pra Experimental Design dengan menggunakan rancangan One Group Pretest Posttest Design.Populasi penelitian ini Seluruh warga yang menderita gout di Dusun Kentong Desa Kentong Kecamatan Glagah Lamongan selama bulan Februari sampai Maret 2014 sebesar 25 responden, sedangkan sampel penelitian adalah sebagian warga yang menderita gout di Dusun Kentong Desa Kentong Kecamatan Glagah Lamongan selama bulan Februari sampai Maret 2014 yang memenuhi kriteria inklusi sebesar 25 responden. Variabel dalam penelitian ini adalah kadar asam urat darah. Pengumpulan data penelitian menggunakan observasi. Analisis penelitian menggunakan Uji Sample Paired T-Test.

HASIL PENELITIAN . a. Data Umum

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Di Dusun Kentong Desa Kentong Kecamatan Glagah Lamongan Bulan Februari Sampai Maret 2014 N o Jenis Kelamin Frekuensi Prosentase (%) 1 2 Laki-laki Perempuan 17 8 68 32 Jumlah 25 100

Berdasarkan tabel 1 tersebut di atas menunjukkan sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 17 responden atau 68%.

2. Karakteristik Respnden Berdasarkan Usia

Tabel 2 Distribusi Responden Berdasarkan Usia Di Dusun Kentong Desa Kentong Kecamatan Glagah Lamongan Bulan Februari Sampai Maret 2014

No Umur Frekuensi Prosentasi (%) 1 2 3 4 20-25 26-35 36-45 46-55 2 2 15 6 8 8 60 24 Jumlah 25 100

Berdasarkan tabel 2 tersebut di atas menunjukkan sebagian besar responden berusia 36-45 tahun yaitu sebanyak 15 responden atau 60% dan sebagian kecil responden berusia 20-25 tahun dan usia 26-35 tahun yaitu sebanyak 2 responden atau 8%.

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Tabel 3 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Di Dusun Kentong Desa Kentong Kecamatan Glagah Lamongan Bulan Februari Sampai Maret 2014

N o

Pendidikan Frekuensi Prosentase (%) 1 2 3 4 SD SMP SMA D3 atau S1 16 3 4 2 64 12 16 8 Jumlah 25 100

Berdasarkan tabel 3 tersebut di atas menunjukkan sebagian besar responden berpendidikan SD yaitu sebanyak 16 responden atau 64% dan sebagian kecil berpendidikan D3 atau S1 sebanyak 2 responden atau 8%.

(4)

SURYA 4 Vol.03, No.XIX, September 2014 4. Karakteristik Responden Berdasarkan

Pekerjaan

Tabel 4 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Di Dusun Kentong Desa Kentong Kecamatan Glagah Lamongan Bulan Februari Sampai Maret 2014 No Pekerjaan Frekuen si Prosentase (%) 1 2 3 4 Petani PNS Wiraswasta Ibu Rumah Tangga 14 2 3 6 56 8 12 24 Jumlah 25 100

Berdasarkan tabel 4 tersebut di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden bekerja sebagai petani yaitu sebanyak 14 responden atau 56% dan sebagian kecil bekerja sebagai PNS yaitu 2 responden atau 8%.

b. Data Khusus

1. Kadar Asam Urat Darah Penderita Gout Sebelum Pemberian Infusum Kulit Manggis Atau Garcinia Mangostana Tabel 5Nilai Kadar Asam Urat Darah

Penderita Gout Sebelum Pemberian Infusum Kulit Manggis Atau Garcinia MangostanaBulan Februari Sampai Maret 2014 No Kadar Asam Urat Darah (mg/dl) Frekuensi Prosentase (%) 1 2 3 4 5 6 7,2 8,2 9,9 10,5 11,5 13,5 8 7 3 3 2 2 32 28 12 12 8 8 Jumlah 25 100

Berdasarkan tabel 5 tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa dari 25 responden sebelum diberikan infusum kulit manggis hampir sebagian memiliki kadar asam urat darah 7,2 mg/dl yaitu sebanyak 8 responden atau 32% dan sebagian kecil memiliki kadar

asam urat darah masing-masing 11,5 mg/dl dan 13,5 yaitu masing-masing sebanyak 2 responden atau 8%.

2. Kadar Asam Urat Darah Penderita Gout Sesudah Pemberian Infusum Kulit Manggis Atau Garcinia Mangostana Tabel 6 Nilai Kadar Asam Urat Darah

Penderita Gout Sesudah Pemberian Infusum Kulit Manggis Atau Garcinia MangostanaBulan Februari Sampai Maret 2014 N o Kadar Asam Urat Darah (mg/dl) Frekuensi Prosentase (%) 1 2 3 4 5 6 3,9 4,9 5,9 9,9 10,5 3 7 8 5 1 1 12 28 32 20 4 4 Jumlah 25 100

Berdasarkan tabel 6 tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa dari 25 responden sesudah diberikan infusum kulit manggis hampir sebagian memiliki kadar asam urat darah 5,9 mg/dl yaitu sebanyak 8 responden atau 32% dan sebagian kecil memiliki kadar asam urat darah masing-masing 9,9 mg/dl dan 10,5 mg/dl yaitu masing-masing sebanyak 1 responden atau 4%.

3. Perbedaan Kadar Asam Urat Darah Penderita Gout Sebelum Dan Sesudah Pemberiann Infusum Kulit Manggis Atau Garcinia Mangostana

Tabel 7 Nilai Kadar Asam Urat Darah Penderita Gout Sebelum Dan Sesudah Pemberian Infusum Kulit Manggis Atau Garcinia MangostanaBulan Februari Sampai Maret 2014 NN 0 Kadar Asam Urat Darah Sebelum (mg/dl)

Kadar Asam Urat Darah Sesudah (mg/dl)

3,9 4,9 5,9 6,9 9,9 10,5 Jmlh 1 7,2 2 (25%) 3 (37,5%) 3 (37,5%) 8 (100%)

(5)

SURYA 5 Vol.03, No.XIX, September 2014 2 8,2 1 14,2% 2 (28,6%) 3 (43%) 1 (14,2% 7 (100%) 3 9,9 1 33,3% 2 (66,7% 3 (100%) 4 10,5 1 (33,3%) 2 (66,7%) 3 (100%) 5 11,5 1 (50%) 1 (50%) 2 (100%) 6 13,5 1 (50%) 1 (50%) 2 (100%) Juml ah 3 (12%) 7 (28%) 8 (32%) 5 (20%) 1 (4%) 1 (4%) 25 (100%)

Berdasarkan tabel 7 tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa dari 8 responden sebelum diberikan infusum kulit manggis kadar asam urat darah 7,2 mg/dl, hampir sebagian kadar asam urat darah 4,9 mg/dl dan 5,9 mg/dl, masing-masing sebesar 3 responden atau 37,5% sesudah diberikan infusum kulit manggis. Dari 2 responden sebelum diberikan infusum kulit manggis kadar asam urat darah 13,5 mg/dl, sebagian kadar asam urat darah 6,9 mg/dl dan 9,9 mg/dlmasing-masing sebesar 1 responden atau 50% sesudah diberikan infusum kulit manggis.

Dari hasil analisa uji paired t-test menggunakan software SPSS atau Statistical Product and Service Solution didapatkan nilai signifikan (p) sebesar 0,000 yang berarti dibawah nilai batas standar signifikan yang sebesar <0,05, sehingga H0 ditolak yang artinya terdapat perbedaan antara kadar asam urat darah penderita gout sebelum dan sesudah pemberian infusum kulit manggis atau Garcinia mangostana di Dusun Kentong Desa Kentong Kecamatan Glagah Lamongan. Jadi, jika penderita gout yang diberikan infusum kulit manggis atau Garcinia mangostana selama 7 hari dengan 2 kali minum dalam sehari maka akan terjadi penurunan kadar asam urat darah.

PEMBAHASAN … … . … a. Kadar Asam Urat Darah Penderita

Gout Sebelum Pemberian Infusum Kulit Manggis Atau Garcinia

Mangostana Di Dusun Kentong Desa

Kentong Kecamatan Glagah Lamongan

Berdasarkan tabel 5 tersebut dapat disimpulkan bahwa dari 25 penderita gout

hampir sebagian memiliki kadar asam urat darah antara 7,2 mg/dl yaitu sebanyak 32%. Kemungkinan kadar asam urat darah tersebut dipengaruhi oleh jenis kelamin dan faktor usia.

Berdasarkan tabel 1 tersebut menunjukkan bahwa lebih dari sebagian besar penderita gout berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 68%. Seorang laki-laki-laki-laki, asam uratnya cenderung lebih tinggi dari pada perempuan karena tidak memiliki hormone estrogen, sedangkan seorang perempuan mempunyai hormone estrogen, maka pembuangan asam uratnya ikut terkontrol. Hail ini sesuai dengan pendapat Kuskushendrahe (2009) bahwa asam urat adalah umumnya terjadi pada laki-laki, sedangkan pada perempuan prosentasinya kecil dan baru muncul setelah menopause. Kadar asam urat orang laki-laki cenderung meningkat sejalan dengan peningkatan usia. Sedangkan pada perempuan peningkatan itu dimulai sejak masa menopause.Sebelum menopause perempuan mempunyai hormone estrogen yang ikut membantu pembuangan asam urat melalui urine.Ketika sudah tidak mempunyai estrogen, seperti menopause, barulah perempuan terserang asam urat. Jika peningkatan asam urat ini melewati ambang batas yang bisa ditolerir, akan mengakibatkan masalah terutama pada ginjal, sendi, dan saluran kemih.

Selain hal tersebut di atas, bahwa lebih dari sebagian besar penderita goutberusia 36-45 tahun yaitu sebanyak 60%. Penyakit asam urat umumnya terjadi pada usia pertengahan, terutama pada usia 36-45 tahun, tetapi gejala bisa lebih awal bila terdapat faktor herediter. Di usia produktif ini kebanyakan konsumsi makanan meningkat, dengan peningkatan konsumsi tersebut maka semakin banyak makanan yang tidak terkontrol khususnya makanan dengan kadar purin tinggi yang akan menyebabkan peningkatan kadar asam urat darah. Menurut Noormindhawati Lely (2013) yang menyebabkan kadar asam urat darah didalam tubuh meningkat adalah produksi asam urat didalam tubuh lebih banyak dari pembuangannya dan adanya asam yang terbentuk akibat metabolisme

(6)

SURYA 6 Vol.03, No.XIX, September 2014 purin didalam tubuh. Purin berasal dari

makanan yang mengandung protein seperti ikan sarden, kerang, makarel, daging bebek, jeroan, ginjal, jantung, hati, otak, kaldu dan lain-lain.

Kelarutan asam urat di urin akan meningkat bila pH lebih dari 4, secara umum darah manusia mampu menampung asam urat sampai tingkatan tertentu. Tetapi bila kadar asam urat plasma melebihi daya larutnya, misal lebih dari 7 mg/dl, maka plasma darah menjadi sangat jenuh. Keadaan ini disebut urisemia, pada keadaan hiperurisemia, darah tidak mampu lagi menampung asam urat sehingga terjadi pengendapan kristal urat diberbagai organ seperti sendi dan ginjal. Untuk mempertahankan konsentrasi asam urat darah dalam batas normal, asam urat tersebut harus dikeluarkan dari tubuh melalui aliran darah dan dikeluarkan melalui ginjal (Misnadiarly, 2007).

b. Kadar Asam Urat Darah Penderita Gout Sesudah Pemberian Infusum Kulit Manggis Atau Garcinia

Mangostana Di Dusun Kentong Desa

Kentong Kecamatan Glagah Lamongan

Berdasarkan tabel 6 tersebut dapat disimpulkan bahwa dari 25 penderita gout hampir sebagian memiliki kadar asam urat darah 5,9 mg/dl yaitu sebanyak 32%. Kemungkinan kadar asam urat darah tersebut dipengaruhi oleh pendidikan dan pekerjaan.

Berdasarkan tabel 3 tersebut menunjukkan bahwa lebih dari sebagian besar penderita gout berpendidikan SD yaitu sebanyak 64%. Pendidikan diperlukan untuk mendapatkan informasi.Misalnya mengenai hal yang menunjang kesehatan sehingga meningkatkan kualitas hidup.Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpukan bahwa pengetahuan tentang gout pada penelitian ini kurang baik, hal ini terjadi karena kebanyakan penderita gout pada penelitian ini berpendidikan rendah.Maka dari itu pengetahuan tentang gout juga sangat kurang dan akhirnya mereka cenderung memilih ke pengobatan alternatif.

Pengetahuan yang baik tidak hanya diperoleh dari sekolah, dari pengalaman, pekerjaan, minat serta kebudayaan sehingga seseorang masih mudah menerima informasi, dan pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya, sehingga kemungkinan penderita gout dapat menerima hal-hal baru yang ilmiah. Menurut Wasis (2008) bahwa pengetahuan atau knowledge adalah hal-hal yang kita ketahui tentang kebenaran yang ada di sekitar kita tanpa harus menguji kebenarannya, didapat melalui pengamatan yang lebih mendalam yang bukan hanya didapat dari pendidikan.

Sedangkan menurut Soekidjo Notoadmodjo (2002) semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang semakin mudah mencerna informasi sehingga banyak juga pengetahuan yang dimiliki, sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan-perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai yang baru diperkenalkan.

Gout kemungkinan juga dipengaruhi oleh pekerjaan, lebih dari sebagian besar atau 56% penderita gout di Dusun Kentong Desa Kentong bekerja sebagai petani.Faktor pekerjaan dalam hal ini kemungkinan ada hubungan dengan tingkat beban kerja yang berat.Aktivitas yang cenderung tinggi ini otomatis semakin tinggi aktivitas metabolisme di dalam tubuh.Dan kita ketahui sendiri bahwa asam urat adalah hasil akhir metabolisme purin.Menurut Vitahealth (2005) sintesa asam urat dalam tubuh berasal dari metabolisme protein pada manusia, asam urat merupakan hasil produk akhir dari metabolisme, dimana purin adalah bagian penting dari asam urat nukleat. c. Perbedaan Kadar Asam Urat Darah

Penderita Gout Sebelum Dan Sesudah Pemberian Infusum Kulit Manggis Atau Garcinia Mangostana Di Dusun Kentong Desa Kentong Kecamatan Glagah Lamongan

Dari hasil uji Kolmogorov-Smirnov yang dilakukan untuk mengetahui distribusi

(7)

SURYA 7 Vol.03, No.XIX, September 2014 normalitas data, didapatkan hasil bahwa

distribusi data adalah normal, selanjutnya data dari hasil analisa paired t-test, didapatkan bahwasanya p adalah (0.000) dimana p < 0.05, sehingga H0 ditolak yang artinya terdapat perbedaan kadar asam urat darah penderita gout sebelum dan sesudah pemberian infusum kulit manggisatau Garcinia mangostanadi Dusun Kentong Desa Kentong Kecamatan Glagah Lamongan.

Menurut Yunitasari Liska (2012) kulit buah manggis atau Garcinia mangostana kaya akan antioksidan yaitu Xanthone

,

antosianin

,

tanin

,

anti mikroba

,

anti

inflamasi

,

anti kanker, dan lain-lain. Dalam

penelitian membuktikan kandungan Xanthone dalam kulit manggis berfungsi untuk mengurangi terjadinya kerusakan sel sebagai akibat dari adanya radikal bebas dalam tubuh.Selain itu juga khasiat kulit manggis untuk pengobatan gout adalah karena adanya kandungan bahan kimia alami yang digunakan sebagai anti peradangan sehingga ini sangat berguna untuk mengobati penyakit gout. Maka, pemberian infusum kulit manggis yang dilarutkan dalam 720 ml air dapat memecahkan kristal asam urat yang telah menumpuk dalam persendian tubuh menjadi bagian yang lebih kecil sehingga dapat dikeluarkan dari tubuh melalui urin atau kotoran. Pengeluaran zat purin yang menumpuk menjadi kristal dalam persendian ini dikarenakan adanya zat antibodi sehingga dapat disembuhkan dengan lebih cepat.

Dari penelitian yang sebelumnya yang dilakukan oleh Eva Merdika Wati (2010), dengan menggunakan daun salam atau Syzygium polyanthum wight walp menunjukkan terjadinya perubahan kadar asam urat darah penderita gout, dimana daun salam memiliki khasiat sebagai peluruh perkemihan, memperbanyak produksi urin sehingga menurunkan kadar asam urat darah dan khasiat analgesiknya, menyebabkan hilangnya rasa sakit saat berjalan.

Meskipun sebagian besar hasil pemberian infusum kulit manggis terjadi penurunan kadar asam urat darah dan terjadi perbedaan antara sebelum dan sesudah pemberian infusum kulit manggis pada penderita gout, akan tetapi dari data yang ada masih terdapat beberapa penderita yang kadar asam uratnya belum normal antara perbedaan sebelum dan sesudah pemberian infusum kulit manggis. Hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah obesitas.Obesitas disebabkan oleh pola makan yang tidak sehat dan tidak terkontrol. Mereka yang mengalami obesitas cenderung tidak memperhatikan komposisi nutrisi dalam makanan yang mereka konsumsi. Oleh karena itu, tidak menutup kemungkinan dari sekian jenis makanan yang mereka konsumsi ternyata mengandung purin yang berkadar tinggi.

Dapat disimpulkan bahwa dengan pemberian infusum kulit manggis secara rutin dapat memecahkan kristal asam urat darah yang telah menumpuk dengan lebih cepat dan juga dapat menurunkan kadar asam urat darah tanpa memberikan efek samping yang berlebih karena sifat zat terkandung didalamnya tidak berbahaya terhadap tubuh manusia, serta bahan yang terjangkau dan banyak ditemukan ditempat lingkungan sekitar kita dan bisa juga sebagai obat alternatif untuk penderita gout. Namun, kendala yang dirasakan peneliti adalah penderita rata-rata belum mengetahui akan manfaat dari kulit manggis yang dapat menurunkan kadar asam urat darah, mereka hanya mengetahui buahnya saja yang manis jika di makan. Sedangkan kulit buahnya terasa pahit karena ada kandungan tanin di dalam jaringan kulit manggis.

KESIMPULAN DAN SARAN … … . a. Kesimpulan

1. Hampir sebagian penderita gout sebelum diberikan infusum kulit manggis atau Garcinia mangostana memiliki kadar asam urat darah 7,2 mg/dl.

2. Hampir sebagian penderita gout sesudah diberikan infusum kulit

(8)

SURYA 8 Vol.03, No.XIX, September 2014 manggis atau Garcinia

mangostanamemiliki kadar asam urat darah 5,9 mg/dl.

3. Terdapat perbedaan kadar asam urat darah sebelum dan sesudah pemberian infusum kulit manggis atau Garcinia mangostanadengan signifikan yaitu p = 0,000.

b. Saran

1. Bagi Akademik

Merupakan sumbangan ilmu bagi pengetahuan khususnya dalam hal manfaat pemberian infusum kulit manggis atau Garcinia mangostana pada penderita gout dan sebagai sarana pembanding bagi ilmu pengetahuan dalam memperkarya solusi dan informasi masalah tersebut. 2. Bagi Praktisi

a) Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat menambah pengetahuan penulis dan pembaca mengenai pengaruh pemberian infusum kullit manggis terhadap penurunan kadar asam urat darah pada penderita gout serta menambah kemampuan penulis dalam membuat skripsi.

b) Bagi Profesi Keperawatan

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan bagi profesi keperawatan dalam mengembangkan konseling dan terapi herbal yang akan dilakukan tentang pemberian infusum kulit manggis terhadap penurunan kadar asam urat darah pada penderita gout.

c) Bagi Instansi Pendidikan

Penelitian ini dapat menambah wawasan baru dan informasi tentang manfaat kulit manggis dalam menurunkan kadar asam urat darah pada penderita gout.

d) Bagi Penderita

Agar selalu mengembangkan pengetahuan dan wawasan dalam pemanfaatan tanaman buah yang terdapat di sekitar seperti manggis yang hanya umum dimakan buahnya saja, dan supaya tidak takut mencoba hal baru dalam pengobatan alami

yang tentunya telah dipelajari dan terbukti memiliki manfaat.

DAFTAR PUSTAKA… … . Dalimartha Setiawan. (2008). Resep Tumbuhan Obat Untuk Asam Urat. Jakarta : Penebar Swadaya

Departemen Kesehatan Republik Indonesia.(2008). Profil Kesehatan Indonesia 2007.Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia

Eva Merdika Wati. (2010). Efektifitas Daun Salam (Syzgium Polyantum Wight Walp) Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat Darah Pada Penderita Asam Urat (Gout) Di Desa Pajanan Kecamatan Sukodadi.Lamongan : STIKES.

Haryana Aris. (2009). Asam Urat dan Tanaman Obat Tradisional. http : // www. Tanaman-obat.com/artikel-obat-tradisional-asam-urat. Diakses : Tanggal 28 Oktober 2013 jam 13.00 WIB

Hidayat, A. Aziz Alimul. (2007). Riset Keperawatan Dan Teknik Penulisan Ilmiah Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika

Hidayat, A. Aziz Alimul. (2010). Metode Penelitian Kesehatan; Paradigma Kuantitatif. Surabaya : Kelapa Pariwa

Junaidi Iskandar. (2013). Rematik dan Asam Urat. Jakarta : PT Bhuana Ilmu Populer

Kowalak, Jennifer P. (2011). Buku Ajar Patofisiologi.Jakarta : EGC

Kuskushendahe.(2009). Asam Urat .http://erabaru.net/featured-news/48-hot update/11664-megobati-penyakit-asam

(9)

urat-SURYA 9 Vol.03, No.XIX, September 2014 secara-alamiah. Diakses tanggal 02

April 2014 jam 09.00 WIB

Mardiana Lina. (2011). Ramuan dan Khasiat Kulit Manggis. Cetakan I. Jakarta : Penerbar Swadaya

Misnadiarly. (2007). Rematik (Asam Urat, Hiperurisemia, Artritis Gout) Edisi I. Jakarta : Pustaka Obor Populer Noormindhawati Lely. (2013). Jus Sakti

Tumpas Penyakit Asam Urat Edisi I. Jakarta : Pustaka Makmur

Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Nursalam. (2013). Konsep Dan Metodologi Penelitian Keperawatan Edisi III. Jakarta : Salemba Medika

Nyoman Kertia. (2009). Asam Urat. Yogyakarta : B First

Price, Sylvia Anderson. (2005). Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta : EGC

Sahroni. (2012). Apa Kata Dokter Tentang Khasiat Jus Kulit Manggis Edisi I. Jakarta : Penerba Swadaya

Soekidjo Notoatmodjo. (2002). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan.Jakarta : PT Rineka Cipta.

Sugiyono. (2010). Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfa Beta Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur

Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rieneka Cipta. Suprajitno. (2004). Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC

Vitahealth. (2005). Asam Urat. Bandung : Gramedia Pustaka Utama

Yunitasari, Liska. (2012). Gempur 41 Penyakit Dengan Buah Manggis Edisi II.Yogyakarta : Pustaka Baru Press

Wasis.(2008). Pedoman Riset Praktis Untuk Profesi Perawat. Jakarta : EGC

Gambar

Tabel 2   Distribusi  Responden  Berdasarkan  Usia  Di  Dusun  Kentong  Desa  Kentong  Kecamatan  Glagah  Lamongan  Bulan  Februari  Sampai  Maret  2014
Tabel  7  Nilai  Kadar  Asam  Urat  Darah  Penderita  Gout  Sebelum  Dan  Sesudah Pemberian Infusum Kulit  Manggis  Atau  Garcinia  MangostanaBulan  Februari  Sampai Maret 2014  NN     0  Kadar  Asam Urat Darah  Sebelum  (mg/dl)

Referensi

Dokumen terkait

Abstrak – Perkembangan teknologi saat ini memiliki pengaruh dalam menetapkan laporan keuangan, di mana ada banyak kegiatan pelaporan keuangan dilakukan secara manual, hal inilah

Based on the calculation of the t test (Table 4), it indicates that thesignificance values among all variables are &lt;0.05, which mean that SERVPERF dimensions including

itulah salah satu fenomena yang tersekam tim apa kabar jogja / ketika singgah di dusun klebengan / catur tunggal / depok / sleman // pada hari-hari tertentu / warga yang sebagian

Jika sudah didapatkan siswa yang mendapatkan kesulitan akibat perilaku , nya, siswa tidak boleh ditinggalkan oleh guru dan dianggap siswa nakal, namun perlu

“Konsistensi Penggunaan Bahasa Jurnalistik dalam Penyampaian Berita pada Harian Serambi Indonesia (Analisis pada Rubrik Kutaraja)”. Dengan penuh kesadaran dan kerendahan

Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan pengabdian tersebut terbagi dalam tiga tahap, antara lain : persiapan materi pelatihan yang akan diajarkan pada siswa, pelaksanaan

Dengan demikian berdasarkan hasil pemahaman dan teori ahli maka dalam penelitian tindakan kelas ini terlihat adanya peningkatan hasil belajar sehingga dapat

Flow diagram sistem informasi di universitas (Direktorat Pendidikan dan Pengajaran (DPP) :..