• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sambutan Presiden RI pada Temu Wicara dengan Pelaku Pasar Modal, Jakarta, 2 Januari 2012 Senin, 02 Januari 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sambutan Presiden RI pada Temu Wicara dengan Pelaku Pasar Modal, Jakarta, 2 Januari 2012 Senin, 02 Januari 2012"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Sambutan Presiden RI pada Temu Wicara dengan Pelaku Pasar Modal, Jakarta, 2

Januari 2012

Senin, 02 Januari 2012

SAMBUTAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PADA

TEMU WICARA DENGAN PARA PELAKU PASAR MODAL

DI BURSA EFEK INDONESIA, JAKARTA TANGGAL 2 JANUARI 2012 Â Â Bismillahirrahmanirrahim, Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh, Â

Salam sejahtera untuk kita semua,

Â

Yang saya hormati,

para Menteri dan anggota Kabinet Indonesia Bersatu II,

Saudara Gubernur DKI Jakarta,

para Regulator dan Pelaku Pasar Modal Indonesia,

(2)

Hadirin sekalian yang saya cintai,

Â

Tadi, di ruang tunggu, saya berbincang-bincang dengan Menko

Perekonomian, Menteri Keuangan, pimpinan Bursa Efek Indonesia, dan beberapa pejabat tadi, untuk membahas dua hal dan ini perlu saya sampaikan sebagai pengantar dialog kita hari ini.

Â

Pertama, sebagaimana Saudara ketahui, kita mengikuti dinamika dan

perkembangan perekonomian global dengan segala pasang surutnya, ups and downs, termasuk dampak terhadap perekonomian dunia. Sebagian negara ekonominya jatuh dan terguncang, dan

sekarang pun situasi itu masih belum cerah benar, masih belum menentu benar, dan masih banyak yang harus kita hadapi, baik secara global maupun secara nasional.

Â

Saya mengikuti dan mengamati apa yang dilakukan oleh bangsa-bangsa

sedunia dengan gejolak dan guncangan atau krisis perekonomian global yang silih berganti seperti ini. Saya katakan kepada beliau-beliau semua tadi, ada satu pelajaran yang bisa kita petik. Setiap bangsa akan menghadapi persoalan seperti itu, termasuk bangsa kita, tetapi yang menentukan apakah sebuah bangsa, sebuah negara, bisa survive, bisa selamat,

dan kemudian perekonomiannya terjaga dan tumbuh, itu ditentukan pada tiga hal.

Â

Pertama, apakah bangsa itu, termasuk para pemimpinnya, termasuk para pelaku ekonomi dan dunia usaha, memiliki keyakinan, semangat, optimisme, seberat apapun persoalan itu, Insya

Allah, akan ada jalan keluarnya. Kalau itu dimiliki, kita boleh mengatakan,

sepertiga masalah akan dapat kita atasi, atau ada sepertiga kekuatan untuk membikin perekonomian kita tumbuh dan berkembang.

Â

Yang kedua, keyakinan, semangat, dan optimisme tentu tidak cukup.

Menghadapi perkembangan perekonomian dengan segala tantangan dan permasalahan seperti ini, apakah bangsa itu, apakah pemerintahnya, apakah dunia usahanya,

juga memiliki pikiran-pikiran, gagasan-gagasan, strategi, rencana, apapun, yang dipergunakan sebagai tool untuk

mengatasi masalah dan untuk lebih mengembangkan lagi perekonomian negaranya. Kalau itupun kita miliki, maka sepertiga lagi faktor positif itu ada pada kita.

Â

Nah, sepertiga yang terakhir adalah, setelah kita punya keyakinan, semanagat, optimisme, kita punya rencana, kita punya opsi, kita punya

kebijakan, maka, kita harus kerja keras, bekerja all-out mengimplementasikan apa yang telah kita gagas dan kita rencanakan itu. Maka, genap lah, lengkap lah sudah, bagi sebuah bangsa untuk

(3)

betul-betul selamat dari pergolakan dan krisis dunia seperti ini menuju masa depan yang lebih baik.

Â

Saya mengajak di awal tahun baru 2012 ini, kepada seluruh rakyat

Indonesia dan kepada Saudara semua, para pelaku ekonomi, pelaku dunia usaha, dan khususnya pelaku pasar modal untuk menjadi bagian dari bangsa Indonesia yang memiliki ketiga-tiga hal positif yang saya sampaikan tadi.

Â

Itu topik pertama yang kami bahas tadi di ruang tunggu. Sedangkan topik

yang kedua, saya menyampaikan kepada teman-teman tadi, bahwa yang dituju oleh bangsa ini dengan cara membangun diri, sejak kemerdekaan 17 Agustus 1945, tiada

lain adalah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Jadi, the ultimate goal of development sebenarnya tidak lain adalah untuk

meningkatkan kesejahteraan rakyat kita.

Â

Kesejahteraan rakyat itu bisa kita capai manakala ekonomi di sebuah

bangsa terus tumbuh dengan baik, tumbuh adil, tumbuh merata, tumbuh berimbang, tumbuh berkelanjutan. Untuk memungkinkan ekonomi bisa tumbuh seperti itu, diperlukan pra-kondisi, hukum yang bagus, politik yang stabil, keamanan yang terjaga.

Â

Oleh karena itu, saya katakan, ada proses, ada mata rantai, dan kemudian saya banyak mencurahkan pikiran, tenaga, dan pikiran saya, termasuk Saudara semua, untuk benar-benar ekonomi kita makin tumbuh, makin berimbang, makin merata yang semuanya itu tidak lain untuk memenuhi tujuan besar dari

pembangunan yang kita laksanakan dewasa ini.

Â

Dengan dua pengantar itulah, Saudara-saudara, saya ingin, sekarang,

menyampaikan harapan dan ajakan kepada, khususnya, pelaku ekonomi, pelaku dunia

usaha, dan pelaku pasar modal untuk melakukan sesuatu yang terbaik di tahun 2012 ini agar hasilnya lebih baik dari tahun 2011 yang lalu.

Â

Saudara-saudara,

Â

Tadi, Menteri Keuangan sudah menjelaskan capaian perekonomian kita, utamanya kinerja pasar modal di Indonesia. Oleh karena itu, saya ingin

mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada para pelaku ekonomi

(4)

Indonesia, kepada para regulator dan para pelaku pasar modal atas kontribusinya dalam meningkatkan pertumbuhan

perekonomian di negeri ini.

Â

Sebagaimana Saudara ketahui, Insya

Allah, ekonomi kita tahun 2011 yang lalu, karena masih dihitung, terakhir,

begitu, meskipun saya sudah mendapatkan prognosisnya, itu akan tumbuh sekitar 6,5% dan untuk size ekonomi kita,

ketika dunia sedang mengalami krisis seperti ini, pertumbuhan 6,5% tentu patut kita syukuri.

Â

GDP kita, tahun 2011, diperkirakan akan mencapai sekitar US$820 milliar, mudah-mudahan tidak

terlalu lama lagi, tahun-tahun mendatang bisa menembus US$1 trillion dan itu akan mengubah jalannya sejarah. Income per kapita kita, sekarang telah

menembus sekitar US$3400 per orang per tahun. Kalau kita ingat pergerakan income

per kapita kita, dari masa ke masa, ini juga patut kita syukuri.

Â

Pasar modal sendiri meningkat, alhamdulillah,

dari sisi kapitalisasi, saya mendapatkan laporan ada kenaikan dari 3247,1 triliun menjadi 3518,6 triliun, sekitar 300 triliun rupiah. Perusahaan yang masuk ke dalam pasar modal kita, yang semula 515, naik menjadi 534. Jumlah perusahaan yang mengeluarkan obligasi juga meningkat, dari 188 ke 197. Semoga pasar modal Indonesia makin kuat, terus tumbuh, makin kredibel, memberikan proteksi dan pelayanan terbaik kepada para investor dan akhirnya itu mengalir untuk

pembiayaan pembangunan di negeri kita.

Â

Sekali lagi, mari kita berikan applause

kepada para regulator dan para pelaku pasar modal. Mari kita jaga dan kita tingkatkan kinerja dan prestasi ekonomi kita, termasuk kinerja dan prestasi pasar modal di negeri Indonesia. Jangan lah kita sia-siakan momentum dan peluang baik di tahun ini, termasuk yang kita syukuri peluang yang tercipta di negeri kita dengan telah dinaikkannya credit

rating kita menjadi investment grade

sebagaimana yang Saudara ketahui beberapa saat yang lalu.

Â

Saudara-saudara,

Â

Ini kesempatan yang baik bagi saya, melalui mimbar ini, untuk berbicara

dengan pelaku ekonomi dan pelaku dunia usaha secara keseluruhan. Saya tidak akan masuk kepada sisi-sisi yang lebih detail, lebih operasional, dan lebih

(5)

teknis, misalkan statistik ekonomi kita, peluang investasi di mana saja,

regulasi yang dikembangkan oleh pemerintah dan segi-segi itu, karena saya tahu Saudara sudah mengetahui, dan para menteri juga secara terus menerus untuk masuk ke wilayah itu.

Â

Pada kesempatan yang baik ini, di awal tahun 2012 ini, saya ingin menyampaikan satu perspektif, satu ...picture

seperti apa perekonomian di negeri ini, sekarang dan ke depan, dan apa yang mesti kita lakukan bersama untuk benar-benar mencapai kondisi perekonomian yang jauh lebih baik dibandingkan sekarang dan waktu lalu.

Â

Saudara-saudara ingat, yang kita kelola dan kita majukan ini bukanlah

perusahaan, tetapi negara, ekonomi nasional, sedangkan Saudara tahu, a state is not a company. Oleh karena itu, mesti dipahami aspek-aspek fundamental di dalam mengelola dan memajukan

sebuah perekonomian nasional.

Â

Saya mengajak semua pelaku dunia ekonomi dan dunia usaha untuk sungguh

memahami dan kemudian melandaskan segala apa yang kita lakukan untuk memajukan ekonomi ini pada tiga isu penting, tiga faktor penting, yang akan saya

sampaikan sekarang ini.

Â

Kita harus selalu tahu situasi perekonomian kita sekarang ini, baik itu

nasional dan daerah, termasuk perekonomian di lingkup global maupun di lingkup regional, dalam arti kawasan. Saudara mesti senantiasa tahu pertumbuhan

perekonomian kita, GDP kita, income per capita kita, ..., unemployment, Debt to GDP ratio, reserve, dan sebagainya. Kita harus paham posisi sekarang, kita harus punya potret diri

kita, perekonomian kita sekarang ini. Dengan demikian, insya Allah, kalau kita ingin melakukan perubahan ke arah yang postif, kita berangkat dari kondisi yang sungguh kita pahami.

Â

Itu faktor pertama, dan ingat, kalau kita memotret diri kita sendiri, menghitung potensi, resources, dan

kemampuan kita, ada alat bantu yang disebut dengan SWAT, saya kira para bussinessman memahami SWAT, Strength, kekuatan

kita apa, di samping capaian perekonomian tahun ini dibandingkan tahun-tahun lalu, tetapi secara nasional apa potensi kita. Di pertanian, industri, jasa,

daerah, resources, hasil pembangunan, dan sebagainya. Weakness, apa

kekurangan kita, infrastruktur barangkali, masih ada belum berimbangnya

pembangunan di antar-daerah dan sejumlah kelemahan atau kekurangan kita. Opportunity-nya apa? Di tingkat nasional, perekonomian kita 2012, termasuk apa yang dapat kita capai

melihat perkembangan perekonomian kawasan Asia, Asia Pasifik, Asia Tenggara ataupu perekonomian global. Threat nya apa? Kompetisi

akan makin keras. Pasar dunia, barangkali, bisa menciut untuk sementara tahun-tahun mendatang, dan sejumlah tantangan. Lengkapilah potret tentang perekonomian kita dengan SWAT Analysis, dengan demikian kita

berangkat dari sesuatu yang sungguh kita pahami. Itu pertama.

(6)

Â

Yang kedua, setelah kita tahu diri kita, situasi kita, potret kita, maka

melangkah ke depan, tahun ini dan juga tahun-tahun berikutnya lagi, harus kita tentukan apa yang kita tuju, goal-nya apa, missions-nya apa, saya

harus mengingatkan agar kita memiliki mindset

yang sama. Saudara tahu, bahwa yang kita kejar, yang kita tuju bukan hanya pertumbuhan, pertumbuhan tentu sangat penting. Tetapi juga, harga yang terjaga, berarti inflasi, harus terkelola dengan baik. Lapangan pekerjaan yang makin tercipta, berarti unemployment harus

makin berkurang. Kemiskinan, harapan kita juga terus berkurang. Semua kita lakukan tanpa merusak lingkungan kita, itu juga, satu yang akan kita tuju.

Â

Kita punya Rencana

Kerja Pemerintah 2012, kita punya APBN 2012, yang besarannya juga makin meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Ini juga goals,

objectives. Lantas, Saudara tahu, kita punya MP3EI,

satu rencana besar lima belas tahun mendatang, meningkatkan perekonomian di

negeri ini, di seluruh tanah air, dengan invesatsi di berbagai bidang. Ini juga salah satu goal, strategic goal yang harus kita capai, yang dimulai pelaksanaannya

tahun 2011 yang lalu, tahun ini, dan tahun-tahun berikutnya lagi.

Â

Saya berharap kita semua memahami dan menjadikannya sebagai landasan untuk kita melakukan perbaikan, peningkatan ke arah yang lebih

riil. Setelah faktor kedua itu, faktor ketiga, akhirnya, yang bisa membikin semuanya menjadi kenyataan, sebagaimana pengantar saya tadi, adalah sisi implementasinya, the implementations. Bagaimana kita semua

bergandengan tangan, bersinergi, untuk mencapai goals and objectives. Kemudian, seperti apa peran pemerintah yang harus dilakukan, peran

dunia usaha, baik BUMN maupun swasta, peran stakeholders yang lain, termasuk para ekonom, para pakar, dan tentunya juga masyarakat luas.

Â

Kita harus menjadi Indonesia Incorporated, total football team, yang harus memenangkan pertempuran tahun 2012 ini agar perekonomian

kita benar-benar tumbuh secara signifikan. Saya, sejak tahun 2004 selalu mengatakan, dan saya akan selalu konsisten, dalam era

globalisasi sekarang ini, dengan seolah-olah tidak ada lagi batasan yang terlalu kaku menyangkut state atau nation-state, seolah-olah kita sudah

menjadi pasar dunia, tetapi saya punya keyakinan bahwa peran pemerintah tetap

diperlukan, sebagaimana pemahaman terhadap mekanisme pasar, hukum-hukum ekonomi, yang juga harus kita mengerti.

Â

Di situlah kecerdasan kita untuk memadukan secara tepat, the role of the government dengan market mechanism yang betul-betul

bisa mengantarkan kita untuk mencapai sasaran-sasaran perekonomian. Tiga hal itu lah, Saudara-saudara, yang saya ingatkan kembali di awal tahun ini untuk benar-benar kita jadikan pedoman dan arah pembangunan ekonomi kita.

(7)

Â

Saudara-saudara,

Â

Bagian terakhir yang ingin saya sampaikan adalah, kita merasakan dan mengetahui ada sejumlah isu yang harus kita kelola, yang harus kita atasi, kalau itu keadaan, ya harus kita

tingkatkan, untuk menjadi lebih baik lagi. Nah,

isu-isu itu pada kesempatan ini, saya ingin sampaikan tiga hal yang paling penting. Pertama, marilah kita pahami bahwa demands atau consumptions di negeri ini terus menigkat. Oleh karena itu, supplies dan productions juga harus kita tingkatkan untuk memenuhi kenaikan demands dan consumptions tadi.

Â

240 juta manusia Indonesia yang memiliki daya beli yang makin baik, income per kapita yang makin tinggi, golongan menengah yang juga growing, itu sebuah demand. Demand berarti market, berarti opportunity

yang harus dijawab oleh semua. Dan manusia di dunia, sering saya katakana, tahun lalu sudah tembus 7 miliar, 2045 akan mencapai 9 miliar, itu juga demand yang boleh jadi ketika our domestic demands sudah bisa dipenuhi, kita punya potensi untuk juga

berkontribusi dalam memberikan supply pada global demand tadi.

Â

Mari kita pahami, karena kalau ekonomi kita tidak menyentuh di situ,

kalau ekonomi kita masih ekonomi APBN dan bukan ekonomi GDP, dan ekonomi by creating new opportunities, maka sebetulnya ada opportunity yang hilang. Kita tidak

ingin opportunity di negeri tercinta

ini hilang. Saya mengundang para pelaku ekonomi, pelaku dunia usaha, pelaku pasar

modal, untuk menggunakan peluang yang saya sebut dengan gap antara supply dengan demand tadi.

Â

Yang kedua, mengalir dari paradigma itu, dari tesis itu, lantas

bagaimana kita bisa meningkatkan produksi? Produksi apa saja yang harus kita

tingkatkan? Sebenarnya Saudara lebih tahu, para pelaku dunia usaha lebih jeli untuk menangkap opportunity di negeri tercinta ini. Saya sebagai leader di negeri

ini, hanya ingin menyampaikan, terus lah cari, gali, dan ciptakan peluang-peluang baru.

Â

Pernah di Yogyakarta, pada tahun 2008, saya bertemu dengan pelaku

ekonomi, pelaku dunia usaha, utamanya yang bergerak di sektor pangan. Saya katakan,

lihat, ekonomi dunia, utamanya komoditas pangan, menjadi masalah besar. Ada gap, ada miss-match antara supply dengan demand.

Waktu itu saya diundang pada pertemuan G-8 di jepang, G-8+, dan sejumlah

pertemuan, makin tahu saya bahwa tingkat global pun ada gap antara pemenuhan pangan dunia, termasuk harga yang terdorong

naik dengan supply ataupun produksi

(8)

yang dihasilkan. Terhadap ini pun, sebenarnya, kalau kita cerdas, terutama dunia usaha yang bergerak di sektor pangan, itu adalah peluang.

Â

Saya ingin tahun ini dan ke depan teruslah kita gali, cari, temukan, dan ciptakan peluang di bidang pertanian, industri, dan jasa, invest more, do business more, karena masih ada space

yang besar. Ada market, ada demand.

Â

Saudara-saudara,

Â

Itu yg kedua, sedangkan yang ketiga, ingin saya dengar, harapan, keluhan, complain dari pelaku dunia usaha yang mesti kita atasi dan jawab bersama-sama. Begini,

meskipun investasi dan bisnis terus meningkat, tidak mungkin sektor riil tidak

bergerak, tidak mungkin sektor fiskal dan sektor moneter tidak kita kelola dengan baik, terus ekonomi kita tumbuh 6,5% tadi, that's impossible. Semua tentu ada

perkembangan yang positif.

Â

Meskipun demikian, msh dirasakan ada sejumlah hambatan, sejumlah permasalahan. Kalau tidak bisa kita atasi makin baik, maka akan merugi kita, harusnya kita tumbuh 7%, barangkali, atau 7,5%, atau bahkan 8%, kita tumbuh kurang dari itu akibat hambatan yang akan saya sampaikan ini.

Â

Pertama, infrastruktur, ini juga disampaikan oleh investor dalam negeri, investor luar negeri, daerah, semua, karena itu telah kita tetapkan

pembangunan infrastruktur besar-besaran di tahun-tahun mendatang. APBN kita, sedemikian rupa, kita akan lebih arahkan ke sana, dalam arti porsinya kita tingkatkan. Ini ada sisa anggaran

lebih atau SILPA, saya sudah pesan kepada Menteri Keuangan, ada sekitar 40

triliun, maka gunakan sebagian untuk menigkatkan infrastruktur agar terjadi pergerakan perekonomian yang lebih pesat lagi.

Â

Yang kedua, ada keluhan tentang birokrasi, yang tidak responsif, yang tidak segera mengambil keputusan, bahkan, sepertinya, ada

hambatan-hambatan, baik di pusat maupun di daerah, maka saya sudah mengeluarkan instruksi dan policy untuk membikin

semuanya ini jauh lebih baik. Semua dengan reward

and punishment karena harus begitu kehidupan di negeri ini.

Â

Yang ketiga, regulasi. Masih ada regulasi yang dianggap kurang pas betul, kita

(9)

akan bikin lebih baik semuanya. Kalau itu undang-undang, tentu pemerintah dengan DPR, kalau itu peraturan pemerintah, peraturan Presiden, kami yang akan melakukan penyesuaian. Harapan

saya, di tingkat kementerian, di tingkat daerah, perda-perda juga harus moving, supaya ekonomi daerah itu bergerak. Kalau ekonomi daerah bergerak, yang untung juga daerah itu,

masyarakatnya. Begitu cara berpikir kita. Ada lagi financing, fungsi perbankan kita, tentu fungsi pasar modal, fungsi semua, untuk memastikan bahwa terjadi atau tersedia pembiayaan untuk

meningkatkan dunia usaha dan investasi di Indonesia tahun 2012 ini. Yang lain

juga hambatan daerah yang dianggap mengganggu investment climate, kita juga sudah investigasi hal-hal itu dan terus berusaha untuk memperbaiki dan meningkatkannya.

Â

Yang terakhir, saya sebut juga korupsi, yang masih terjadi yang ini juga opportunity

loss, sayang sekali, masih ada kebocoran ataupun penyimpangan di situ yang ini juga menjadi agenda kita untuk kita perbaiki tahun ini dan tahun-tahun mendatang.

Â

Saudara-saudara,

Â

Itu hambatan, itu daya tarik kebelakang, yang

harusnya maju lebih jauh lagi, dan mari kita atasi bersama-sama. Pemerintah akan terus bekerja dan akan terus menjadikan prioritas terhadap hambatan yang mengganggu pertumbuhan perekonomian kita.

Â

Saudara-saudara,

Â

Itulah hal-hal penting yang ingin saya

sampaikan. Rinciannya tidak perlu, karena Saudara sebagian sudah tahu dan para Menteri akan bisa berinteraksi lebih jauh lagi dengan Saudara, tahun ini dan tahun-tahun mendatang.

Â

Saya hanya ingin menutup pengantar dialog ini

dengan, pertama, kalau tahun 2011 kita bisa meningkatkan pertumbuhan kita,

memajukan ekonomi kita, di tengah krisis perekonomian global, maka, 2012, insya Allah, dengan kebersamaan dan kerja keras kita, dengan pertolongan Allah, kita bisa mencapai lebih baik lagi.

Â

Saudara-saudara,

(10)

Â

Membikin baik, membikin bersih, dan membikin

maju sebuah negara, termasuk negara kita, itu sebuah proses, bukan kerja sekali jadi. Karena proses, mari kita jaga, momentum, derap, dan rangkaian pekerjaan kita dari sekarang ke depan. Saya yakin bahwa apa yang menjadi tujuan dan

sasaran kita, negara yang lebih baik dengan ekonomi yang terus tumbuh akan dapat kita capai. Â Sekian, Wassalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh. Â Asisten Deputi

Naskah dan Penerjemahan,

Deputi Bidang Dukungan Kebijakan,

Kementerian

Sekretariat Negara RI

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Perlakuan konsentrasi GA3 dan lama perendaman benih secara mandiri berpengaruh nyata terhadap daya kecambah benih kedelai, panjang efikotil dan pajang akar kecambah kedelai,

Pertama, penyalurannya dijelaskan secara detil di website baik Global Qurban maupun Aksi Cepat Tanggap, seperti cara bayarnya yang cukup jelas,”

[r]

This study aims to find translation procedures from source language (English) to target language (Indonesian) used in translating the Eclipse novel which have

Fungsi pengangkutan ialah memindahkan barang atau orang dari suatu tempat ke tempat yang lain dengan maksud untuk meningkatkan daya guna dan nilai. Di sini

[r]

Menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “HUBUNGAN ANTARA KONSENTRASI BELAJAR DENGAN KEMAMPUAN MENGHAFAL AL- QUR’AN PADA ANAK KELOMPOK B DI PAUD PALMA, BANJARSARI,