• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pedoman Block Grant Pendidikan Kesetaraan Program Paket B 2010 BPPNFI REGIONAL V MAKASSAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pedoman Block Grant Pendidikan Kesetaraan Program Paket B 2010 BPPNFI REGIONAL V MAKASSAR"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

SAMBUTAN

Pesatnya perkembangan ilmu pegetahuan, teknologi informasi dan komunikasi menuntut adanya keterampilan belajar sepanjang hayat yang sesuai dengan potensi, minat, dan kebutuhan peserta didik. Masyarakat cenderung menginginkan hasil pendidikan yang lebih cepat dan lebih terfokus untuk bekerja atau berusaha sendiri.

Berbagai cara yang ditempuh untuk memperluas akses pendidikan untuk mencapai perubahan persepsi, sikap dan perilaku masyarakat, bahwa pendidikan berlangsung dan dapat diikuti sepanjang hayat perlu terus diupayakan dan dicarikan inovasi pemrosesan agar tercapai warga masyarakat yang memiliki pengetahuan keterampilan dan sikap setara pendidikan dasar untuk menyukseskan wajib belajar pendidikan dasar. Inovasi dalam proses pendidikan kesetaraan akan berjalan dengan efektif dan efesien, apabila didasari atas pedoman sistem pembelajaran yang relevan dan sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai.

Pendidikan kesetaraan memberikan ruang dan peluang seluas-luasnya bagi peserta didik untuk memperoleh pengakuan terhadap pembelajaran yang telah ditempuhnya dalam jalur pendidikan tertentu atau belajar mandiri dan dapat memberikan kecakapan hidup.

Buku pedoman ini disusun sebagai acuan penyaluran dan pemanfaatan bantuan langsung yang didanai APBN 2009 Direktorat Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal, Depdiknas.

Atas partisipasi dan dukungan semua pihak terhadap perkembangan Pendidikan Nonformal dan Informal, khususnya Pendidikan Kesetaraan kami sampaikan penghargaan dan ucapan terimakasih.

Jakarta, Pebruari 2010 Direktur Pendidikan Kesetaraan

Dr. Triyadi

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas Rahmat dan Karunia-Nya sehingga Pedoman Penyaluran dan Pemanfaatan Bantuan Langsung (Block Grant) Penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan tahun 2010, bagi UPTD BPKB/SKB di wilayah Koordinasi Kerja BP-PNFI Regional V Makassar dapat tersusun, dan pedoman yang disusun ini merupakan hasil pembahasan dalam rapat koordinasi penyelenggaraan program pendidikan nonformal yang diselenggarakan oleh BP-PNFI Reg.V

Bantuan ini tentunya merupakan upaya Pemerintah Pusat dalam mendorong Pemerintah Kabupaten/Kota untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan UPTD/SKB yang tugas dan fungsinya yaitu melaksanakan berbagai penyelenggaraan pendidikan kesetaraan yang merupakan bagian dari satuan pendidikan nonformal (PNF). Melalui bantuan ini UPTD BPKB/SKB diharapkan dapat meningkatkan mutu penyelenggaraan program pendidikan kesetaraan Paket B yang dapat berimplikasi kepada peningkatan kualitas aspek pendidikan pada pembangunan manusia di daerahnya masing-masing.

Pengelolaan kegiatan yang baik dan benar, berimplikasi pada hasil yang baik, demikian juga dengan UPTD BPKB/SKB diharapkan dapat mengelola dana Bantuan Langsung (Block Grant) penyelenggaraan secara optimal dengan mengedepankan prinsip efesiensi dan efektifitas, transparansi dan dapat dipertanggung jawankan baik secara teknis maupun administrasi.

Semoga dengan adanya Pedoman ini, para pemangku kebijakan dan para pengelola kegiatan serta pihak-pihak terkait dapat memahami penyaluran dan pemanfaatan bantuan dalam kerangka pengendalian mutu Pendidikan Nonformal (PNF) secara komprehensif.

Kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan Pedoman Penyaluran dan Pemanfaatan Bantuan Langsung (Block Grant) Penyelenggaraan pendidikan Kesetaraan ini dengan komitmen dan tanggung jawab yang tinggi, kami ucapkan penghargaan, semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu meridhoi dan melindungi kita semua dalam melaksanakan Amanat-Nya.

Makassar, Pebruari 2010 Kepala BP-PNFI Reg.V Makassar,

(4)

DAFTAR ISI

Sambutan ... ii

Kata Pengantar ... iii

Daftar Isi ... iv Bab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1 B. Tujuan ... 1 C. Dasar ... 2 D. Manfaat ... 2

E. Kriteria UPTD SKB Penerima Block Grant ... 3

Bab II PENYALURAN DAN PEMANFAATAN BANTUAN A. Jenis Kegiatan Yang Didanai ... 4

B. Pemanfaatan Dana Bantuan ... 4

Bab III PROSEDUR PENGUSULAN DANA BANTUAN LANGSUNG (BLOCKGRANT) Prosedur Pengusulan/Pengajuan Dana Block Grant ... 7

Bab IV SELEKSI dan PENETAPAN PENERIMA DANA BLOCK GRANT A. Proses Seleksi ... 11

B. Tim Seleksi ... 11

C. Prosedur Pembentukan dan Mekanisme Kerja Tim Seleksi ... 12

D. Penetapan Lembaga Yang Memperoleh Bantuan ... 14

E. Peran dan Kewajiban Lembaga Penyelenggara/ Penerima Program... 14

Bab V PEMASTIAN MUTU PELAKSANAAN PROGRAM A. Pemantauan dan Pembinaan ... 15

B. Evaluasi... 16

C. Pelaporan ... 16

(5)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

Pendidikan Nonformal (PNF) merupakan salah satu jalur pendidikan pada sistem pendidikan nasional yang bertujuan antara lain untuk memenuhi kebutuhan belajar masyarakat yang tidak dapat dijangkau dan dipenuhi oleh jalur pendidikan formal. Pendidikan nonformal memberikan berbagai pelayanan pendidikan untuk setiap warga masyarakat untuk memperoleh pendidikan sepanjang hayat yang sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Salah satu layanan pendidikan nonformal ini adalah pendidikan kesetaraan

Adapun tujuan diselenggarakannya pendidikan kesetaraan adalah untuk: 1. Memperluas akses pendidikan dasar sembilan tahun melalui pendidikan nonformal program paket A setara SD/MI dan Paket B setara SMP/MTs yang menekanan pada keterampilan fungsional dan kepribadian profesional 2. Memperluas akses pendidikan menengah melalui jalur pendidikan non

formal program paket C setara SMA /MA yang menekanan pada keterampilan fungsional dan kepribadian profesional

3. Meningkatkan mutu dan daya saing lulusan serta relevansi program dan daya saing pendidikan kesetaraan program paket A, B dan C

4. Menguatkan tata kelola, akuntabilitas dan citra publik terhadap penyelenggaraan dan penilaian program pendidikan kesetaraan

Dalam upaya pencapaian tujuan pendidikan kesetaraan agar sesuai dengan standar nasional pendidikan diberikan bantuan langsung (dana block grant) kepada UPTD BPKB/SKB yang diperuntukkan bagi pengembangan kesetaraan pendidikan dasar.

Untuk menjamin efisiensi dan efektifitas pemanfaatan dana bantuan langsung (block grant) tersebut diperlukan Pedoman Penyaluran dan Pemanfaatan Dana Block Grant bagi UPTD BPKB/SKB.

B. Tujuan

1. Memberikan acuan bagi UPTD BPKB/SKB dalam menyelenggarakan program pendidikan kesetaraan Paket A, B, dan Paket C khususnya yang didanai block grant Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) Tahun Anggaran 2010 2. Memberikan acuan bagi tim penilai dalam melakukan seleksi terhadap

proposal penyelenggaraan program.

3. Memberikan acuan bagi para pembina atau pejabat yang berkewenangan untuk melakukan pembinaan dan pengendalian mutu pelaksanaan program pendidikan kesetaraan

(6)

C. Dasar

1. Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. Undang-Undang nomor 32 tahun 2005 tentang Pemerintahan Daerah; 3. Undang-Undang nomor 17 tahun 2003 tentang Pengelolaan Keuangan

Negara Berbasis Kinerja;

4. Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; 5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 13 tahun 2005 tentang

Susunan Organisasi dan Tata Kerja Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah;

6. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional nomor 115/0/2003 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda;

7. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional nomor 041/0/2004 tentang rincian tugas Balai Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda;

D. Manfaat

1. Meningkatnya pemerataan kesempatan belajar bagi peserta didik pada jenjang pendidikan dasar

2. Tuntasnya program wajib belajar pendidikan 9 tahun

3. Meningkatnya mutu pembelajaran dan kompetensi tamatan

E. Kriteria UPTD SKB Penerima Block Grant

Penerima bantuan ini adalah lembaga penyelenggara pendidikan kesetaraan yang memenuhi persyaratan sebagai berikut :

1. Persyaratan Administrasi

1. Lembaga penyelenggara pendidikan yang memiliki akte notaris pendirian atau legalitas lain yang dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. 2. Memiliki ijin operasional diksetara dari Dinas Pendidikan

Propinsi/Kab/Kota

3. Memiliki nomor rekening bank BRI dan NPWP atas nama lembaga/organisasi.

4. Mendapat rekomendasi dari Kasubdin PLS Provinsi (untuk BPKB) dan Kasubdin PLS Kab/Kota (untuk SKB).

5. Memiliki pimpinan lembaga yang defenitif.

2. Persyaratan Teknis

1. Lembaga penyelenggara yang diusulkan adalah lembaga yang peserta didiknya tidak mendapatkan dana bantuan langsung baik dari APBD maupun Block Grant serta dana dekonsentrasi lainnya pada tahun yang sama.

(7)

2. Lembaga yang memiliki kegiatan yang terkait dengan pendidikan kesetaraan.

3. Lembaga yang memiliki peserta didik pendidikan kesetaraan sesuai dengan kriteria sebagai berikut :

 Prioritas keluarga miskin

 Memiliki dukungan masyarakat yang memadai

4. Lembaga yang memiliki sarana dan prasarana sendiri atau memiliki mitra kerja yang fasilitasnya dapat digunakan untuk pembelajaran.

5. Lembaga yang memiliki pendidik/instruktur/tutor yang kompeten dalam bidangnya.

(8)

BAB II

PENYALURAN DAN PEMANFAATAN BANTUAN

Bantuan langsung ini diperuntukkan bagi program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun yang diarahkan pada pengembangan kesetaraan pendidikan dasar Paket B dengan dukungan bantuan operasional dan bantuan transport tutor. Lebih jelasnya mengenai penyaluran dan pemanfaatan bantuan langsung yaitu sebagaimana uraian berikut ini.

A. Jenis kegiatan yang didanai

Jumlah dana block grant untuk menfasilitasi berbagai kegiatan dalam rangka Peningkatan mutu sekaligus Perluasan Akses Pembelajaran Paket B di UPTD BPKB/SKB. Warga belajar yang diberikan dana bantuan adalah kelompok belajar kelas baru dengan satuan pembiayaan Rp. 1.950.000,- perwarga belajar; kelas lanjutan 1 dengan satuan pembiayaan Rp. 1.870.000,- perwarga belajar; dan kelas lanjutan 2 dengan satuan pembiayan Rp. 950.000,- perwarga belajar yang digunakan untuk membiayai peserta didik, transport tutor, dan bantuan penyelenggara.

B. Pemanfaatan Dana Bantuan

Pemanfaatan dana bantuan penyelenggaraan pendidikan kesetaraan dilaksanakan sesuaikan dengan kebutuhan dari masing-masing program yang dilaksanakan. Pada program pendidikan kesetaraan Paket B pemanfaatan dana penyelenggaraan pendidikan dibedakan berdasarkan kelasnya atau tingkatannya. Adapun rincian pembiayaan dana BOP Pendidikan kesetaraan yang dimaksud dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Paket B kelas Awal

No Jenis Kegiatan Vol Satuan Jumlah (Rp) 1. Bantuan WB Org 400.440 a. Alat Tulis WB b. Bahan Pembelajaran / Modul c. Bantuan Penilaian d. Bantuan Motivasi

2. Transpor Tutor Org 980.000

Transpor penyelenggara Org 50.000

3 Dana keterampilan Org 125.000

4. Dukungan Manajemen Org 55.000

a. Administrasi Penyelenggaraan b. Biaya Transpor c. Sarana Pembelajaran

(9)

Paket B kelas Lanjutan 1

No Jenis Kegiatan Vol Satuan Jumlah (Rp) 1. Bantuan WB Org 391.600 a. Alat Tulis WB b. Bahan Pembelajaran / Modul c. Bantuan Penilaian d. Bantuan Motivasi

2. Transpor Tutor Org 980.000

Transpor penyelenggara Org 50.000

3 Dana keterampilan 0rg 125.000

4. Dukungan Manajemen Org 20.000

a. Administrasi Penyelenggaraan b. Biaya Transpor c. Sarana Pembelajaran Paket B kelas Lanjutan 2 (ujian)

No Jenis Kegiatan Vol Satuan Jumlah (Rp) 1. Bantuan WB Org 230.650 a. Alat Tulis WB b. Bahan Pembelajaran / Modul c. Bantuan Penilaian d. Bantuan Motivasi

2. Transpor Tutor Org 490.000

Transpor penyelenggara Org 25.000

3 Dana keterampilan Org

4. Dukungan Manajemen Org 15.000

a.Administrasi Penyelenggaraan b. Biaya Transpor c. Sarana Pembelajaran

a. Bantuan Warga Belajar

Bantuan warga belajar untuk Paket B harus digunakan untuk:

• Bantuan Alat Tulis, berupa buku tulis, pensil, penggaris, pulpen, penghapus yang dapat digunakan untuk mengikuti pembelajaran selama satu tahun.

(10)

• Bantuan Modul/Bahan Ajar digunakan untuk penyedia-an/pembelian modul mata pelajaran yang diajarkan pada pembelajaran program paket B Pendidikan Kesetaraan serta penyediaan alat/bahan praktek dan keterampilan fungsional/kepribadian profesional.

• Bantuan Penilaian Bantuan penilaian digunakan untuk menyusun dan menggandakan alat tes

• Bantuan Motivasi Peserta Didik yang diberikan kepada yang bersangkutan apabila menunjukkan prestasi yang sangat baik dalam satu kurun waktu tertentu dapat juga digunakan sebagai biaya untuk menambah semangat peserta didik dalam belajar, misalnya studi tour atau kunjungan wisata, dsb.

b. Transport Tutor dan Penyelenggara

Transport tutor akan diberikan yaitu sebesar Rp 1.120.000,- (Satu Juta Seratus Dua Puluh Ribu Rupiah) dengan hitungan perorang warga belajar pertahun, diberikan kepada tutor berdasarkan rasio per anak didik yang dibelajarkan, dengan perhitungan biaya transport Rp 4.000,- x 1 kali pertemuan dalam 1 pekan x 4 pekan dalam 1 bulan x 10 bulan (efektif pembelajaran dalam 1 tahun) x 7 orang tutor.

Sedangkan untuk transport penyelenggara diberikan yaitu sebesar Rp 50.000,- (lima puluh ribu rupiah) dengan hitungan perorang warga belajar pertahun diberikan kepada tutor berdasarkan rasio per anak didik dibelajarkan dengan perhitungan biaya transport Rp. 5000 x 10 bulan x 1 orang

c. Dukungan Manajemen

Bantuan ini digunakan untuk untuk pengadministrasian, biaya transport identifikasi bagi kelas awal dan biaya transport lainnya diluar dari biaya transport tutor dan penyelenggara dalam rangka pengadministrasian berdasarkan buku acuan pelaksanaan dan pembelajaran, termasuk identifikasi peserta didik dan pendampingan peserta didik dan lain lain.

(11)

BAB III

PROSEDUR PENGUSULAN

DANA BANTUAN LANGSUNG (BLOCK GRANT)

Dasar pengusulan dana bantuan langsung (Block Grant) adalah proposal, yang secara prosedural dapat dijelaskan sebagai berikut:

Pengajuan proposal oleh UPTD BPKB/SKB diajukan kepada BP-PNFI Regional V Makassar. SISTEMATIKA PROPOSAL HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 2. Dasar 3. Tujuan

4. Hasil yang akan dicapai 5. Manfaat dan Dampak 6. Indikator keberhasilan

BAB II RENCANA PROGRAM

1. Organisasi Pengelola/Pelaksana 2. Pelaksanaan kegiatan

3. Sarana dan Prasarana 4. Pengendalian Program

5. Rencana Anggaran Biaya (RAB)

BAB III PROFIL LEMBAGA PENYELENGGARA

1. Visi dan Misi 2. Program

3. Cakupan Wilayah dan Kelompok Sasaran 4. Potensi dan Sumber Daya

BAB IV PENUTUP LAMPIRAN

(12)

PENJELASAN :

Sistematika dan uraian isi di dalam proposal dijelaskan hal-hal sebagai berikut :

HALAMAN JUDUL

Memuat :

Judul bantuan yang diusulkan

Contoh: ”Proposal Bantuan Langsung (Block Grant) Penyelenggaraan Program Pendidikan Kesetaraan Paket B”.

Disusun oleh UPTD BPKB/SKB Kabupaten/Kota yang bersangkutan.

Nama dan alamat lengkap lembaga (kode pos, nomor telepon, bila ada sertakan pula nomor fax dan e-mail)

HALAMAN PENGESAHAN

Memuat pengesahan dari Kepala Dinas Pendidikan. Pengesahan untuk BPKB dari Propinsi dan untuk SKB dari Kabupaten/Kota dengan halaman tersendiri.

KATA PENGANTAR

Memuat :

a. Motivasi yang mendorong lembaga untuk pengembangan kesetaraan pendidikan dasar melalui bantuan langsung sesuai program yang diajukan. b. Harapan-harapan

c. Tanda tangan, nama Kepala UPTD BPKB/SKB dan stempel lembaga

DAFTAR ISI

Memuat komponen yang ada dalam proposal.

BAB I PENDAHULUAN

Memuat :

1. Latar Belakang, berisi penjelasan tentang:

a. Permasalahan yang terkait dengan kegiatan yang diusulkan, dengan dilengkapi data kuantitatif;

b. Alasan pemilihan jenis kegiatan;

c. Pengalaman lembaga dalam penyelenggaraan program PNF, terutama program-program unggulan dan kemitraan.

2. Dasar, memuat landasan hukum yang mendukung terhadap bantuan yang diajukan.

3. Tujuan, memuat tujuan umum tentang bantuan langsung (Block Grant) dan tujuan khusus yang terkait dengan masing-masing penyelenggaraan program kegiatan yang diusulkan.

4. Hasil yang akan dicapai, berisi penjelasan tentang kondisi yang diharapkan baik secara kuantitas maupun kualitas terkait dengan pemanfaatan dana bantuan langsung untuk masing-masing program kegiatan yang diajukan. 5. Manfaat dan Dampak, berisi penjelasan manfaat dan dampak dari setiap

(13)

manfaat dan dampak bagi lembaga penyelenggara, umumnya bagi masyarakat dan pemerintah daerah.

6. Indikator keberhasilan, berisi penjelasan tentang rumusan indikator keberhasilan yang dapat diukur dari setiap pemanfaatan dana bantuan langsung. Rumusan indikator disusun untuk masing-masing program kegiatan yang diajukan.

BAB II RENCANA PROGRAM

Memuat :

1. Organisasi Pengelola/Pelaksana, memuat struktur dan nama personil berikut uraian tugasnya dalam pengelolaan bantuan langsung (Block Grant) untuk masing-masing program kegiatan.

2. Pelaksanaan kegiatan berisi tahap perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pelaporan. Masing-masing tahap disertai langkah-langkah kegiatan yang akan dilaksanakan berikut keluaran, waktu, tempat, pelaksana setiap langkah menurut jenis kegiatan yang diusulkan.

3. Kemitraan, berisi penjelasan dengan siapa bermitra, cara, sifat, dan lama kemitraan untuk pelaksanaan program kegiatan yang didanai oleh bantuan langsung.

4. Sarana dan Prasarana, berisi penjelasan tentang sarana dan prasarana yang diperlukan untuk penyaluran dan pemanfaatan bantuan.

5. Pengendalian Program, berisi penjelasan langkah-langah yang akan ditempuh dalam upaya menjamin mutu penyelenggaraan kegiatan, termasuk di dalamnya jadwal kegiatan pemantauan dan evaluasi.

6. Rencana Anggaran Biaya (RAB), berisi uraian secara rinci yang hanya terkait dan terikat dengan spesifikasi program kegiatan yang diusulkan.

a. Uraian point 1 s.d. 6 secara komprehensif dan tuntas untuk setiap jenis bantuan.

BAB III PROFIL LEMBAGA PENYELENGGARA

Memuat : 1. Visi dan Misi

Visi lembaga, menguraikan tujuan jangka panjang yang ingin diraih oleh lembaga yang bersangkutan. Pada umumnya, visi ini terkait dengan kebijakan/tujuan pembangunan daerah.

Misi lembaga, menguraikan langkah-langkah serta tujuan jangka pendek yang dilakukan lembaga dalam rangka mencapai visi yang telah ditetapkan 2. Program

Program berisi uraian singkat berkenaan dengan kegiatan-kegiatan lembaga. 3. Cakupan Wilayah dan Kelompok Sasaran Program PNF

Menguraikan secara singkat tentang wilayah kerja, lokasi binaan serta jumlah kelompok sasaran masing-masing layanan program PNF.

(14)

Menguraikan secara singkat potensi dan sumber daya yang dimiliki oleh lembaga terutama yang berkaitan dengan pendukungan, pelaksanaan program PNF tahun 2010 .

BAB IV PENUTUP

Memuat uraian singkat tentang seluruh rangkaian kegiatan bantuan langsung (Block Grant) yang diusulkan, dilengkapi dengan kesimpulan dan saran.

LAMPIRAN

1. Surat Keterangan tentang status hukum lembaga 2. Profil singkat

3. Daftar kelompok calon pengguna/pemanfaat bantuan

4. Curriculum Vitae Pengelola kegiatan, Pendidik dan Tenaga kependidikan yang akan dilibatkan dalam setiap kegiatan

5. Data mitra (dilengkapi dengan foto copy MOU)

6. Foto-foto dokumentasi kegiatan program PNF tahun 2009 yang terkait dengan program kegiatan yang diusulkan.

(15)

BAB IV

SELEKSI DAN PENETAPAN PENERIMA DANA BLOCK GRANT

Untuk melaksanakan seleksi lembaga calon penerima bantuan (Block Grant), BP-PNFI Regional V Makassar membentuk Tim Seleksi bagi UPTD BPKB/SKB penerima dana bantuan (Block Grant). Yang bertugas untuk melakukan penilaian proposal dan visitasi lapangan (selanjutnya disebut Tim Seleksi). Tim Seleksi merupakan gugus tugas yang dibentuk dan ditetapkan oleh Kepala BP-PNFI Regional V Makassar dengan tugas pokok menilai proposal dan melakukan seleksi terhadap lembaga penerima dana bantuan langsung (Block Grant).

A. Proses Seleksi

1. Seluruh proposal yang masuk dari UPTD BPKB/SKB akan diseleksi secara kompetitif;

a. Seleksi dilakukan melalui pentahapan sebagai berikut: (1) administrasi, (2) substansi dan tahapan penyelenggaraan program, (3) kualifikasi pelaksana, dan (4) penetapan pelaksana program;

b. Seleksi administrasi meliputi, (1) Status Kelembagaan termasuk keterangan domisili, (2) surat perjanjian kerjasama dengan mitra, dan (3) persyaratan administrasi lainnya sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ada dalam Pedoman Bantuan;

c. Seleksi substansi dan tahapan program meliputi, (1) muatan isi, sasaran dan komponen lainnya; dan (2) tahapan kegiatan mulai dari persiapan, pelaksanaan, pengorganisasian, dan pengendalian untuk mencapai hasil yang optimal, efektif, dan mempunyai dampak langsung dengan peningkatan kualitas pembelajaran serta standarisasi sarana prasarana UPTD BPKB//SKB.

d. Seleksi kualifikasi pelaksana program meliputi, (1) kelengkapan legalitas, (2) pengalaman kegiatan, (3) sarana prasarana, (4) sumber daya manusia, (5) sumber daya pendukung lainnya, dan (6) jaringan kemitraan dengan lembaga terkait;

e. Hasil seleksi akhir dari Tim Seleksi di BP-PNFI Regional V Makassar dilaporkan dan ditetapkan oleh Kepala BP-PNFI Regional V Makassar, dengan tembusan kepada Direktur Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal (Dirjen PNFI)

B. Tim Seleksi

Tim seleksi melakukan penilaian terhadap proposal dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Unsur Anggota Tim Seleksi

Tim seleksi ditetapkan oleh Kepala BP-PNFI Regional V Makassar dengan melibatkan organisasi mitra Pendidikan Non Formal dan anggota lain yang

(16)

2. Persyaratan Administrasi Anggota Tim Seleksi

Setiap anggota Tim Seleksi diwajibkan untuk menyerahkan; a. Surat Tugas dari instansi atau organisasi yang mengirimkan

b. Surat kesanggupan untuk melaksanakan tugas yang dipercayakan oleh tim secara jujur, obyektif, bersungguh-sungguh dan bertanggung jawab. 3. Susunan Organisasi Tim Seleksi

Tim seleksi terdiri atas :

a. 1 (satu) orang Ketua merangkap Anggota; b. 1 (satu) orang Sekretaris merangkap Anggota; c. 3 (tiga) orang Anggota.

4. Tujuan Seleksi

Seleksi yang dilakukan oleh tim seleksi terhadap UPTD BPKB/SKB untuk menjadi lembaga calon penerima bantuan, meliputi seleksi administrasi, penilaian proposal dan visitasi lapangan bertujuan untuk;

a. Menilai apakah proposal yang diajukan telah memenuhi persyaratan administratif yang dipersyaratkan;

b. Menilai apakah proposal yang diajukan telah mengikuti sistematika penyusunan proposal yang ditentukan;

c. Menilai apakah lembaga yang mengajukan proposal dianggap layak untuk menerima dana bantuan langsung (Block Grant);

d. Menilai apakah proposal yang diusulkan telah direncanakan dengan baik untuk mendukung peningkatan kegiatan belajar dan standarisasi sarana prasarana.

5. Tugas Tim Seleksi

Tim seleksi bertugas untuk melakukan:

a. Penerimaan proposal yang diajukan oleh UPTD BPKB/ SKB; b. Registrasi, klasifikasi, dan kodifikasi proposal;

c. Pemeriksaan kelengkapan administrasi proposal; d. Penilaian isi proposal;

e. Visitasi lapangan terhadap UPTD BPKB//SKB;

f. Penyusunan peringkat hasil dari setiap penilaian yang dilakukan terhadap lembaga yang mengajukan proposal;

g. Monitoring dan evaluasi penyelenggaraan program. 6. Kewajiban, Tanggungjawab, dan Sanksi Tim Seleksi

Tim seleksi berkewajiban untuk melaporkan hasil kerja tim kepada Kepala BP-PNFI Regional V Makassar dan bertanggungjawab atas kebenaran data dan informasi tentang UPTD BPKB/SKB yang diajukan untuk ditetapkan sebagai penerima bantuan.

C. Prosedur Pembentukan dan Mekanisme Kerja Tim Seleksi

1. Prosedur Pembentukan Tim Seleksi

Tim seleksi dibentuk melalui prosedur sebagai berikut :

(17)

b. Kepala BP-PNFI Regional V Makassar menerbitkan Surat Keputusan (SK) tentang susunan, tugas, dan wewenang tim seleksi dan mengirimkan tembusannya kepada Direktur Jenderal PNFI;

2. Kegiatan Administratif Tim Seleksi Tim seleksi melakukan :

a. Registrasi, klasifikasi, dan kodifikasi terhadap proposal yang diterima; b. Seleksi administratif terhadap proposal sesuai dengan persyaratan yang

ditentukan;

3. Mekanisme Penilaian Proposal

Mekanisme penilaian proposal dilakukan sebagai berikut :

a. Tim seleksi melakukan penilaian proposal dengan mempergunakan instrumen penilaian yang telah ditetapkan oleh Kepala BP-PNFI Regional V Makassar;

b. Tim seleksi melakukan penilaian teknis terhadap setiap proposal yang telah lolos seleksi administratif;

c. Tim seleksi menentukan batas nilai terendah untuk lolos seleksi teknis; d. Setiap proposal dinilai oleh sekurang-kurangnya dua anggota tim seleksi; e. Hasil penilaian proposal disusun dalam daftar peringkat dari nilai

tertinggi sampai nilai terendah;

f. Tim Seleksi melakukan visitasi lapangan untuk mengecek kesesuaian antara isi proposal dengan kenyataan di lapangan terhadap lembaga yang nilai proposalnya berada di atas batas nilai terendah untuk lolos seleksi (Minimum Passing Grade). Visitasi lapangan dilakukan oleh 2 (dua) orang anggota Tim Seleksi;

g. Tim Seleksi menetapkan daftar nominasi penerima bantuan dana Block Grant berdasarkan hasil penilaian administratif, penilaian teknis, dan visitasi lapangan;

h. Penetapan akhir penerima bantuan dana Block Grant dilakukan melalui rapat pleno Tim Seleksi;

i. Tim Seleksi melaporkan dan menyampaikan hasil seleksi kepada Kepala BP-PNFI Regional V Makassar untuk ditetapkan sebagai lembaga penerima bantuan dana Block Grant, sesuai dengan sasaran dan anggaran yang tersedia dalam DIPA BP-PNFI Regional V Makassar tahun 2010.

j. Isi laporan terdiri atas:

Daftar proposal yang diterima yang telah diklasifikasi berdasarkan daftar proposal yang telah lolos seleksi administrasi;

Daftar nilai rata-rata hasil penilaian proposal, disusun menurut peringkat;

Daftar UPTD BPKB/SKB yang divisitasi lapangan; Daftar nilai rata-rata hasil visitasi lapangan; Daftar nilai rata-rata hasil penilaian proposal;

(18)

D. Penetapan Lembaga Yang Memperoleh Bantuan

1. Penetapan Dana bantuan langsung (Block Grant):

a. Kepala BP-PNFI Regional V Makassar menerbitkan Surat Keputusan tentang penetapan UPTD SKB penerima bantuan sesuai dengan sasaran dalam DIPA dan daftar nominasi lembaga penerima sesuai hasil seleksi yang dilakukan oleh Tim Seleksi

b. Penandatanganan Akad Kerja Sama antara Kepala BP-PNFI Regional V Makassar dengan Kepala UPTD SKB dan BPKB, dengan Kepala UPTD SKB dilakukan setelah seluruh persyaratan administrasi dipenuhi.

2. Pelaporan Hasil Seleksi Dan Penetapan Lembaga Penyelenggara

Kepala BP-PNFI Regional V Makassar menyampaikan laporan hasil seleksi dan penetapan bantuan dana bantuan langsung (Block Grant) kepada Direktur Jenderal PNFI.

3. Penyaluran bantuan

Penyaluran dana bantuan langsung (Block Grant) dilakukan oleh BP-PNFI Regional V Makassar kepada UPTD BPKB/SKB yang telah ditetapkan

E. Peran dan Kewajiban Lembaga Penyelenggara/Penerima Program

1. Menandatangani dan melaksanakan semua ketentuan dalam Akad Kerjasama yang dikeluarkan oleh Kepala BP-PNFI Regional V Makassar. 2. Menyampaikan pelaporan tertulis tentang hasil pelaksanaan kegiatan Block

Grant tahun 2010 sekurang-kurangnya dua kali, yaitu: awal pelaksanaan kegiatan, dan setelah pelaksanaan kegiatan berakhir.

(19)

BAB V

PEMASTIAN MUTU PELAKSANAAN PROGRAM

Sebagai upaya untuk mengetahui pemanfaatan, ketercapaian tujuan serta ketepatan penggunaan dana block grant Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) Paket A oleh UPTD BPKB/SKB Tahun Anggaran 2009, maka diperlukan tiga kegiatan sebagai berikut: (1) Pemantauan dan pembinaan, (2) Evaluasi, dan (3) Pelaporan penyelenggaraan program.

Ketiga kegiatan tersebut harus dilaksanakan secara intensif dan berkesinambungan dalam rangka pengendalian dan/atau pemastian mutu pelaksanaan program penyaluran block grant Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) Paket A Tahun Anggaran 2010.

A. Pemantauan dan Pembinaan

Pemantauan atau monitoring diartikan suatu kegiatan mengikuti dan mencatat mulai dari persiapan program, pelaksanaan (perkembangan), sampai suatu program selesai. Kegiatan pemantauan bertujuan untuk mendapatkan data dan informasi mengenai kesesuaian antara perencanaan pemanfaatan dana block grant BOP Paket A tahun 2010 dengan pelaksanaannya di lapangan. Data dan informasi hasil pemantauan akan menjadi bahan untuk kegiatan pembinaan baik menyangkut kegiatan teknis maupun nonteknis dalam rangka perbaikan mutu program sehingga program penyaluran dan pemanfaatan dana block grant BOP Paket A Tahun 2010 dapat mencapai target/tujuan sesuai dengan yang telah direncanakan.

Pembinaan meliputi kegiatan pengawasan dan supervisi. Pengawasan dilakukan untuk mengetahui ketepatan dan kecocokan kegiatan yang dilaksanakan dengan rencana yang telah disusun. Sedangkan supervisi merupakan kegiatan pembinaan yang lebih diarahkan pada pihak yang disupervisi (seperti sumber belajar, tutor dll.) agar dapat melaksanakan tugas kegiatan yang telah ditetapkan secara efisien dan efektif.

Kegiatan pemantauan dan pembinaan dilakukan oleh BP-PNFI Regional V Makassar selaku penyalur dana bantuan langsung. Namun karena BPKB/SKB merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan, maka Dinas Pendidikan Propinsi dan Kabupaten/Kota perlu dilibatkan dalam pemantauan dan pembinaan sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban dari pengesahan proposal yang diajukan UPTD BPKB/SKB.

Pemantauan dilakukan sebanyak 2 (dua) kali, yaitu setelah UPTD menerima dana dan diakhir program. Pemantauan dilakukan terhadap komponen berikut :

a. Ketepatan waktu penyaluran dana; b. Ketepatan jumlah dana yang disalurkan;

c. Ketepatan sasaran penerima dana Bantuan Langsung d. Ketepatan pemanfaatan dana Bantuan Langsung

(20)

Hasil pemantauan disusun dalam bentuk laporan tertulis oleh petugas pemantau.

B. Evaluasi

Evaluasi adalah suatu kegiatan penilaian terhadap pelaksanaan suatu program kegiatan untuk memperoleh data dan informasi yang benar, atau proses untuk mendapatkan informasi tentang hasil. Hasil ini kemudian dibandingkan dengan sasaran yang telah ditetapkan.

Kegiatan evaluasi pemanfaatan dana Block Grant dilakukan oleh Balai Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal (BP-PNFI) Regional V Makassar sebanyak 2(dua) kali, yaitu evaluasi tengah masa dan akhir masa program.

Evaluasi dilakukan terhadap kinerja UPTD BPKB/SKB dalam mengelola dana Block Grant. Adapun komponen yang dievaluasi adalah sebagai berikut : 1. Ketepatan waktu penyaluran dana;

2. Ketepatan jumlah dana yang disalurkan;

3. Ketepatan sasaran penerima dana Bantuan Langsung 4. Ketepatan pemanfaatan dana Bantuan Langsung

5. Manfaat Bantuan Langsung bagi penyelenggara dan bagi peserta didik; Hasil evaluasi digunakan untuk kegiatan pembinaan kepada UPTD BPKB/SKB yang bersangkutan. Sehingga diharapkan ada rencana perbaikan dan peningkatan untuk pengelolaan kegiatan pada tahun-tahun berikutnya..

C. Pelaporan

Pelaporan memuat informasi tentang proses dan hasil kegiatan monitoring, pembinaan dan evaluasi. Pelaporan dilakukan bertujuan untuk melihat sejauhmana tujuan telah dicapai dan mencermati kendala yang dihadapi selama pelaksanaan program yang didanai dari bantuan langsung .

Lembaga penyelenggara program yang menerima Bantuan Langsung (Block Grant) harus menyusun laporan tertulis sebagai bukti pertanggungjawaban atas dana yang diterima. Laporan dimaksud meliputi: a. Laporan pelaksanaan kegiatan, disusun dan disampaikan

sekurang-kurangnya dalam 2 (dua) tahap, yaitu :

1. Pertama, pemberitahuan kesiapan melaksanakan program pendidikan kesetaraan paling lambat 2 minggu setelah dana Bantuan Langsung ( Block Grant) diterima

2. Kedua, Laporan akhir yaitu paling lambat 2 (dua) bulan setelah program selesai dilakukan.

b. Isi Laporan memuat semua kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan yang tercantum di dalam proposal yang diajukan meliputi ; (1) Laporan hasil pelaksanaan kegiatan yang telah dan akan ditindaklanjuti, (2) Laporan pemanfaatan dana untuk setiap komponen dilengkapi dengan pengelolaan administrasi keuangannya.

(21)

Hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan administrasi keuangan, yaitu:

a. Pembelian barang

1) Kuitansi pembelian barang

Setiap pembelian barang harus disertai bukti pembelian berupa kuitansi :

dibubuhi stempel perusahaan/toko dilampiri faktur/nota pembelian

ditandatangani oleh penanggungjawab kegiatan (di balik kuitansi pembelian)

2) Meterai pada kuitansi

Meterai Rp. 6.000,- untuk pembelian di atas Rp. 1.000.000,- Meterai Rp. 3.000,- untuk pembelian senilai Rp. 500.000,- s.d. Rp. 999.999,-

3) Pajak Pembelian Barang (PPn dan PPh)

Pembelian barang di atas Rp. 1.000.000,- dikenai pajak: PPn sebesar 100/110 x (nominal) x 10 %

PPh sebesar 100/110 x (nominal) x 1,5 %

b. Honorarium

1) Setiap pembayaran honorarium harus dilengkapi dengan bukti daftar hadir.

2) Pajak PPh pasal 21 (UU no. 17 tahun 2000) sebesar 15 % dipungut untuk:

Honorarium yang diberikan kepada tenaga berstatus PNS golongan II/d ke atas

Honorarium yang diberikan kepada tenaga berstatus non PNS untuk kelebihan uang honorarium di atas Rp. 240.000,- per bulan

c. Penyetoran Pajak

Lembaga penyelenggara kegiatan berkewajiban untuk : 1) Menyetorkan hasil pungutan pajak kepada kas negara

2) Melampirkan semua foto copy bukti setor pajak dalam laporan akhir pelaksanaan kegiatan.

c. Laporan disusun dengan menggunakan sistematika sebagai berikut: KATA PENGANTAR DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Dasar C. Tujuan Laporan

II. RUANG LINGKUP KEGIATAN A. Tujuan Kegiatan

(22)

D. Waktu

E. Pendekatan, Metode dan Teknik F. Sarana dan Prasarana Pendukung III. PROSEDUR DAN HASIL PERENCANAAN

A. Proses Perencanaan B. Hasil Yang Dicapai

IV. FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT A. Faktor Pendukung

B. Faktor Penghambat V. PENUTUP

A. Kesimpulan B. Rekomendasi d. Laporan ditujukan kepada

Balai Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal (BPPNFI) Regional V Makassar dengan tembusan kepada Direktur Jenderal PNFI.

Alamat pengiriman laporan adalah :

Balai Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal (BPPNFI) Regional V Makassar

Jalan Adhyaksa No. 2 Panakukang, Makassar, Sulawesi Selatan. 90135 (No. Telp. 0411-440065, Fax. 0411-421460, atau melalui

e-mail : prechok@ymail.com. Website : www.bpplsp-reg5.go.id; e-mail : support@bpplsp-reg5.go.id

(23)

BAB VI PENUTUP

Dengan adanya pedoman ini diharapkan dapat menginformasikan dengan jelas maksud dan tujuan pemberian bantuan/Block Grant, mempermudah pengajuan bantuan dana sehingga pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan program kesetaraan oleh UPTD BPKB/ SKB dapat dilaksanakan secara efektif.

Pedoman ini merupakan ketentuan yang harus ditaati oleh semua pihak yang terlibat dalam pengelolaan dana Block Grant oleh UPTD BPKB/SKB. didasarkan pada penilaian kinerja dan penilaian proposal dari masing-masing lembaga pengusul.

Penilaian yang obyektif dan komprehensif diharapkan dapat menghasilkan pengelolaan yang efektif dan efisien sehingga dapat meningkatkan mutu program PNF.

Bantuan dari Direktorat Jenderal PNFI dalam bentuk Block Grant hanya berupa stimulan. Sedangkan untuk kesinambungan program, diharapkan peran pemerintah daerah Propinsi/ Kabupaten/Kota masing-masing dapat mengakomodir semata-mata untuk pembangunan pendidikan khususnya program Pendidikan Non Formal (PNF) di daerahnya masing-masing.

Apabila terdapat hal-hal yang masih perlu penjelasan tentang pedoman ini, dapat menghubungi BP-PNFI Regional V Makassar untuk memperoleh penjelasan lebih lanjut.

(24)

Referensi

Dokumen terkait

Hambatan dan kendala dalam pencapaian kinerja sasaran ini yaitu sebagai berikut: Keadaan Ekonomi Global termasuk Indonesia yang pada tahun 2016 mengalami perlemahan

Kemudian pemain pertama mulai menebak kartu yang dimiliki oleh pemain lain dengan cara membuat kalimat dalam bentuk Perfekt sesuai dengan kegiatan-kegiatan yang

Puji  dan  syukur  kami  panjatkan  kehadirat  Tuhan  Yang  Maha  Esa,  atas  karunia‐Nya  sehingga  kami  dapat  menyelesaikan  penyusunan  Pedoman  Audit 

Pada tanda indeks kedua tangan yang sedang meremukan botol menandakan suatu tindakan bagi pengurangan ruang gerak botol yang setelah diremukan akan menjadi lebih

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-Nya Buku Pedoman Penulisan Tugas Akhir, Program Studi Teknik Industri

Penalaahan usulan program pada sub bab ini menguraikan kajian usulan program dan kegiatan dari masyarakat yang merupakan kegiatan jaring aspirasi masyarakat terkait kebutuhan

Data kegiatan operasional domestik keluar komoditi wajib periksa karantina tumbuhan sesuai Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 38/Kpts/HK.060/1/2006 tentang

Dalam proses penyusunannya, Rencana Kerja (Renja) Bappeda Kabupaten Klaten Tahun 2020, juga mempedomani Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang