• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat menjalankan fungsinya menuju pencapaian tujuan perusahaan yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. agar dapat menjalankan fungsinya menuju pencapaian tujuan perusahaan yang"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 A. Latar Belakang

Setiap perusahaan memerlukan sumber daya manusia yang professional agar dapat menjalankan fungsinya menuju pencapaian tujuan perusahaan yang telah ditargetkan. Sumber daya manusia harus dikelola dengan baik untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi, sebagai salah satu fungsi dalam perusahaan yang dikenal dengan manajemen sumber daya manusia

Kepemimpinan dalam organisasi merupakan suatu faktor berhasilnya atau tidak suatu organisai dalam perusahaan. Sebab kepemimpinan yang berhasil menunjukkan bahwa pengelolaan suatu organisasi berhasil dilaksanakan dengan baik. Kepemimpinan merupakan salah satu fungsi manajemen yang strategis, karena kepemimpinan dapat menggerakkan, memberdayakan, dan mengarahkan sumber daya secara efektif dan efisien ke arah pencapaian tujuan. Keberadaan kepemimpinan menjadi lebih penting untuk mengembangkan visi dan misi organisasi masa depan (Suekarso, 2010).

Tidak dapat dipungkiri, bahwa perusahaan akan dapat mencapai target yang diharapkan apabila setiap pihak di dalam perusahaan menegakkan kedisiplinan. Menurut Hasibuan (2009) kedisiplinan merupakan fungsi operatif manajemen sumber daya manusia yang terpenting karena semakin baik disiplin karyawan, semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya. Tanpa disiplin

(2)

karyawan yang baik, sulit bagi organisasi perusahaan mencapai hasil yang optimal.

Didalam bekerja, seorang karyawan memerlukan motivasi yang dapat menimbulkan dorongan atau semangat kerja. Dengan adanya motivasi, seorang aryawan akan memiliki kekuatan psikologis yang menentukan arah, intensitas atau tingkat usaha dan tingkat ketekunan seorang individu dalam mencapai tujuannya (Widiyono dan Pakkanna, 2013). Oleh karena itu motivasi merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam menentukan perilaku seseorang, termasuk perilaku kerja (Marihot, 2009).

Untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan, seseorang sepatutnya memiliki derajat kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu. Kesediaan dan keterampilan seseorang tidaklah cukup efektif untuk mengerjakan sesuatu tanpa pemahaman yang jelas tentang apa yang akan dikerjakan dan mengerjakannya. Kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan. (Veithzal dalam Yanti, 2014).

Sehubungan dengan pembahasan di atas peneliti tertarik untuk membahas obyek penelitian di perusahaan PT. Nusa Toyotetsu Corporation yang bergerak dibidang otomotif, yang sangat memerlukan sumber daya manusia yang mempunyai gaya kepemimpinan yang baik dan disiplin kerja yang tinggi untuk mengembangkan perusahaan jauh lebih baik lagi. Agar perusahaan dapat menjalankan falsafahnya yaitu menciptakan budaya perusahaan yang saling

(3)

menghormati setiap individu sekaligus menjalin kerjasama tim yang erat dan terpadu.

Sebagaimana perusahaan-perusahaan yang lain, di perusahaan ini juga menghadapi permasalahan terkait dengan sumber daya manusia seperti yang dipaparkan di atas. Fenomena gaya kepemimpinan yang terjadi di perusahaan ini adalah dimana setiap pemimpin memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut dipengaruhi berdasarkan faktor usia maupun pengalaman kerja yang dimiliki oleh pemimpin tersebut yang cenderung otoriter. Tuntutan yang diberikan atasan terhadap karyawan ketika pemesanan produksi sedang meningkat seringkali membuat karyawan harus kerja ekstra cepat dan tanpa batas waktu, sampai membuat jam istirahat karyawan berkurang. Namun, mereka tetap mendapat upah yang setimpal terhadap kerja keras mereka.

Sementara itu, terkait dengan disiplin karyawan seringkali terlambat masuk kembali setelah bel istirahat berbunyi dan karyawan kurang mematuhi disiplin keamanan, seperti tidak menggunakan alat pelindung diri yang sudah disiapkan perusahaan. Hal ini membuat karyawan melakukan tindakan tidak disiplin dalam bekerja.

Di perusahaan tersebut pada dasarnya tidak ada masalah yang pelik terkait dengan motivasi. Namun, motivasi tetap harus ditanam pada diri masing-masing karyawan agar dapat mencapai tujuan organisasi atau karyawan tersebut.

Dilihat dari kinerja karyawan yang diperoleh data tentang perkembangan produksi dari Januari 2014 – September 2014 ditunjukkan pada tabel 1.1

(4)

Tabel 1.1

Produksi Welding PT Nusa Toyotetsu Corporation

Bulan Target Produksi

Januari 2014 53,851 43,194 Februari 2014 41,436 44,953 Maret 2014 43,020 42,010 April 2014 49,497 44,198 Mei 2014 29,912 29,756 Juni 2014 49,388 41,157 Juli 2014 43,015 35,847 Agustus 2014 48,672 40,560 September 2014 45,782 44,271

Sumber : PT Nusa Toyotetsu Corporation

Terlihat bahwa hampir setiap bulannya tidak memenuhi target produksi. Namun hal tersebut bukan hanya mengejar target semata, perusahaan memproduksi hanya sebanyak jumlah yang dibutuhkan atau dipesan pada saat dibutuhkan (just in time) sehingga dapat mengurangi biaya pemeliharaan maupun menekan kemungkinan menimbun barang.

Sudah banyak penelitian yang mengangkat permasalahan tentang sumber daya manusia seperti pembahasan diatas. Ndaru (2012) menemukan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap motivasi, namun penelitian tersebut berlawanan dengan hasil penelitian dari Sari (2013) yang menemukan bahwa gaya kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap motivasi.

(5)

Sementara itu menurut Setyawati (2012) menemukan bahwa disiplin berpengaruh positif terhadap motivasi, namun penemuan tersebut berlawanan dengan hasil penelitian dari Fransisca (2015) yang menemukan bahwa displin tidak berpengaruh terhadap motivasi. Sementara itu menurut hasil penelitian dari Ciptodiharjo (2013) menemukan bahwa motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan, namun temuan tersebut berlawanan dengan hasil penelitian dari Yanti (2014) yang menemukan bahwa motivasi tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Selain itu menurut Sigit (2012) menemukan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan, namun penelitian tersebut berlawanan dengan hasil penelitian dari Fransisca (2015) yang menemukan bahwa gaya kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Dan menurut hasil penelitian Yoga (2014) menemukan bahwa displin mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja karyawan, namun temuan tersebut berlawanan dengan hasil penelitian dari Yanti (2014) yang menemukan bahwa disiplin tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Berdasarkan perbandingan hasil penelitian diatas tentang gaya kepemimpinan, disiplin, motivasi, dan kinerja karyawan, terdapat hasil yang berbeda-beda. Dan oleh karena itu, sangat menarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN DISIPLIN

TERHADAP MOTIVASI DAN DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT NUSA TOYOTETSU CORPORATION”

(6)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada uraian di atas, maka masalah-masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Apakah gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap motivasi pada PT. Nusa Toyotetsu Corporation?

2) Apakah disiplin berpengaruh terhadap motivasi pada PT. Nusa Toyotetsu Corporation?

3) Apakah motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Nusa Toyotetsu Corporation?

4) Apakah gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. Nusa Toyotetsu Corporation?

5) Apakah disiplin berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. Nusa Toyotetsu Corporation?

C. Batasan Masalah

Dalam uraian latar belakang di atas, penulis memberikan batasan pada penulisan skripsi ini dengan tujuan untuk mempersempit bahasan dalam skripsi. Untuk itu, peneliti hanya melakukan penelitian pada karyawan tetap bagian produksi PT. Nusa Toyotetsu Corporation.

D. Tujuan dan Kontribusi Penelitian 1. Tujuan Penelitian

(7)

1) Untuk menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan terhadap motivasi di PT. Nusa Toyotetsu Corporation.

2) Untuk menganalisis pengaruh disiplin terhadap terhadap motivasi di PT. Nusa Toyotetsu Corporation.

3) Untuk menganalisis pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan di PT. Nusa Toyotetsu Corporation.

4) Untuk menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan di PT. Nusa Toyotetsu Corporation.

5) Untuk menganalisis pengaruh disiplin terhadap kinerja karyawan di PT. Nusa Toyotetsu Corporation.

2. Kontribusi Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian yang dilakukan ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu keguanaan teoritis dan kegunaan praktis.

1) Kegunaan Teoritis

a) Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan penulis dan menambah ilmu, baik teori maupun praktek.

b) Penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar studi perbandingan dan referensi bagi penelitian yang sejenis.

2) Kegunaan Praktis a) Bagi Penulis

(8)

Penelitian ini memberikan wawasan dan pengalaman bagi penulis mengenai sumber daya manusia khususnya tentang gaya kepemimpinan, disiplin, motivasi, dan kinerja karyawan.

b) Bagi Perusahaan

Penelitian ini berguna untuk bahan pertimbangan bagi perusahaan untuk menentukan kebijakan yang akan diambil, guna melihat apakah gaya kepemimpinan, disiplin, terhadap motivasi mempengaruhi kinerja karyawan bagi perusahaan itu sendiri.

c) Bagi Karyawan

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi bagi karyawan dalam peningkatan kinerja dan agar karyawan dapat termotivasi untuk mencapai tujuan baik individu maupun organisasi.

Referensi

Dokumen terkait

Bersamaan dengan proses ini pada bagian dalam tulang rawan di daerah diafisis yang disebut juga pusat osifikasi primer, sel-sel tulang rawan membesar kemudian pecah sehingga

Labio/plato skisis adalah merupakan kongenital anomali yang berupa adanya kelainan bentuk pada struktur wajah.Palatoskisi adalah adanya celah pada garis tengah palato

8 Banyaknya duplikat lagu di album yang lain 9 Kemasan produk yang kurang menarik 10 Pembagian tugas yang tidak teratur... Indo

Namun ketika entitas kepemi- likan asset tersebut adalah murni dari utang, misalnya memiliki asset yang sama dengan modal kepercayaan dan /atau relasi, mampu memberi

Hal ini terjadi, karena perhitungan biaya depresiasi periodik didasarkan pada nilai buku (harga perolehan dikurangi dengan akumulasi depresiasi) aktiva yang semakin menurun dari

Metabolit sekunder merupakan senyawa yang disintesis oleh suatu mikroba, tidak untuk memenuhi kebutuhan primernya (tumbuh dan berkembang) melainkan untuk mempertahankan

Berdasarkan hasil data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa ad pengaruh yang signifikan dalam menggunakan media kartu struktur atom dan sistem periodik terhadap hasil

Pada kemampuan penalaran, peserta didik masih sulit untuk benalar atau berpikir dengan baik dan sulit memahami konsep dasar dari apa yang dijelaskan oleh