Dalam menjalankan tugas sehari-hari, masih banyak pegawai di Dinas Tenaga Kerja Provinsi Sumut. Motivasi dalam pelaksanaan tugas di Dinas Tenaga Kerja Provinsi Sumut sudah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing bidang dalam mengurangi risiko yang dilihat dari kesiapan pegawai. Berdasarkan Tabel 1.2 terlihat bahwa permasalahan yang terjadi pada Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Sumut berkaitan dengan rendahnya motivasi yang terlihat pada keterlambatan 90 pegawai pada bulan Januari.
Batas waktu masuk kantor ditentukan oleh Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Sumut pada hari Senin sampai Jumat pada WIB, dan waktu istirahat pada WIB. Laporan rata-rata hasil evaluasi kinerja pegawai pada Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Sumatera Utara Sumber : Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Sumatera Utara 2022). Pada tabel 1.4 laporan kinerja pegawai Dinas Tenaga Kerja Provinsi Sumut di atas dijelaskan bahwa skor pencapaian kinerja pegawai mengalami penurunan kinerja setiap tahunnya.
Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Sumut mempunyai permasalahan yaitu tingkat kedisiplinan dinilai masih rendah, karena beberapa pegawai tidak hadir tepat waktu, tanpa penjelasan, dan karena berbagai alasan. Apa pengaruh kompetensi, disiplin kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Sumatera Utara. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi, disiplin kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai Dinas Tenaga Kerja Provinsi Sumatera Utara.
Semoga bermanfaat masukan dan pertimbangan bagi Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Sumut terkait kompetensi.
Jenis-Jenis Kompetensi
Indikator Kompetensi
Memiliki keahlian teknis sesuai dengan bidang pekerjaannya, memiliki kemampuan mengidentifikasi permasalahan, memiliki kemampuan menemukan solusi atau permasalahan.
Faktor Mempengaruhi Kompetensi
Disiplin Kerja
- Pengertian Disiplin Kerja
- Jenis-Jenis Displin Kerja
- Indikator Disiplin Kerja
- Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Disiplin
Memiliki inisiatif dalam membantu rekan kerja, mempunyai keramahan dan kecepatan dalam melaksanakan pekerjaan serta serius dalam menangani keluhan. Disiplin mempunyai arti yang sangat penting bagi tumbuh kembang organisasi, terutama untuk memotivasi pegawai agar mampu mendisiplinkan dirinya dalam melaksanakan pekerjaan, baik secara individu maupun kelompok. Menurut Afandi (2018:12), disiplin merupakan suatu alat yang digunakan manajer untuk mengubah perilaku dan sebagai upaya meningkatkan kesadaran dan kemauan seseorang untuk mematuhi segala aturan perusahaan dan standar yang berlaku.
Sedangkan menurut Malayu Hasibuan, disiplin adalah kesadaran dan kemauan seseorang untuk menaati segala peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja merupakan suatu sikap mental yang dimiliki pegawai dalam menjunjung dan menjunjung tinggi peraturan yang ada pada organisasi tempatnya bekerja, yang didasari oleh tanggung jawab, bukan karena kewajiban, sehingga mengubah perilakunya menjadi lebih baik dari sebelumnya. . Disiplin preventif merupakan upaya mendorong pegawai untuk mengikuti dan menghormati pedoman dan peraturan kerja yang ditetapkan oleh organisasi.
Disiplin pembetulan ialah usaha menggerakkan pegawai untuk menyatukan peraturan dan mengarahkan mereka untuk tetap mengikuti pelbagai peraturan mengikut garis panduan yang terpakai kepada organisasi. Dalam disiplin pembetulan, sekatan akan dikenakan ke atas pegawai yang melanggar disiplin yang bertujuan untuk membolehkan pegawai itu memperbaiki dan mematuhi peraturan. Ia boleh dilihat dari masa masuk kerja, waktu balik dan waktu rehat mengikut peraturan yang berlaku.
Dapat ditunjukkan dengan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan jabatan, tugas dan tanggung jawabnya serta bagaimana berhubungan dengan unit kerja lainnya. Aturan tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh karyawan di perusahaan. Keteladanan pemimpin sangatlah penting, karena dalam lingkungan perusahaan seluruh karyawan akan selalu sadar bagaimana pemimpin dapat menegakkan disiplin diri dan bagaimana pemimpin dapat mengendalikan diri dari perkataan, tindakan dan sikap yang dapat merugikan aturan kedisiplinan yang telah ditetapkan.
Tidak mungkin menegakkan disiplin jika aturan dibuat hanya berdasarkan instruksi lisan yang dapat berubah sesuai kondisi dan situasi. Jika ada pegawai yang melanggar disiplin, maka manajemen harus berani bertindak sewajarnya terkait pelanggaran yang dilakukannya. Dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh organisasi, pasti ada pengawasan yang akan membimbing para pegawai agar dapat melakukan pekerjaannya dengan baik dan sesuai dengan yang telah diputuskan.
Motivasi Kerja
- Pengertian Motivasi Kerja
- Indikator Motivasi Kerja
- Tujuan Motivasi Kerja
- Jenis Motivasi Kerja
- Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Kerja
Menurut Zameer, Ali, Nisae dan Amir, motivasi adalah keinginan pegawai untuk melakukan sesuatu yang diberikan dan menumbuhkan rasa tanggung jawab. Gaji adalah suatu bentuk pembayaran berkala yang dilakukan pemberi kerja kepada pekerjanya, yang ditetapkan dalam kontrak kerja. Bonus adalah imbalan tambahan yang diberikan kepada pegawai yang nilainya di atas gaji normalnya.
Tunjangan kesejahteraan karyawan adalah pembayaran yang diterima pekerja dalam bentuk selain upah langsung. Promosi merupakan suatu penghargaan melalui kenaikan pangkat pada suatu organisasi atau instansi, baik pemerintah maupun non pemerintah (swasta). Kebutuhan yang mempengaruhi kehidupan, kebutuhan tersebut antara lain berupa makanan, minuman, perumahan, udara, dan lain-lain.
Idealnya prestasi dihasilkan dari prestasi, namun hal ini tidak selalu terjadi, namun pemimpin juga harus memperhatikan bahwa semakin tinggi kedudukan seseorang dalam masyarakat atau kedudukan seseorang dalam suatu organisasi maka semakin tinggi pula prestasinya. Perlunya prestasi kerja yang dicapai dengan menggunakan kemampuan, keterampilan, dan potensi secara optimal untuk mencapai prestasi kerja yang sangat memuaskan.
Kinerja
- Pengertian Kinerja
- Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja
- Meningkatkan Kinerja
- Indikator Kinerja
Disiplin mempunyai hubungan yang erat dengan peningkatan kinerja pegawai, apabila pegawai mempunyai kedisiplinan yang tinggi maka hasil kerja pegawai tersebut akan semakin baik. Keinginan seseorang untuk bekerja pada suatu perusahaan selain untuk mencapai kinerja yang baik juga mengharapkan adanya jaminan sosial yang baik dari perusahaan. Jaminan sosial berupa gaji atau upah, semakin tinggi teknologi yang digunakan suatu perusahaan maka semakin tinggi pula kinerjanya.
Konsep ini didasarkan pada gagasan bahwa sebuah tim akan berkembang secara cepat dan terus-menerus dengan meninjau keberhasilan dan kegagalannya. Mulailah tugas-tugas yang dikerjakan tim dan biarkan tim mengidentifikasi faktor-faktor penting yang berkontribusi terhadap kesuksesan dan tugas-tugas yang menghambat kesuksesan. Di antara faktor keberhasilan dan kegagalan, pilihlah yang praktis dan buang yang tidak ada nilainya.
Efisiensi adalah sejauh mana penggunaan sumber daya organisasi (energi, uang, teknologi dan bahan baku) dimaksimalkan dengan tujuan untuk meningkatkan hasil setiap unit dalam penggunaan sumber daya. Independensi, merupakan tingkat seorang pegawai yang kelak mampu menjalankan fungsi pekerjaannya, komitmen kerja terhadap instansi dan tanggung jawab pegawai terhadap organisasi.
Penelitian Terdahulu
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai dinas pendidikan dan kebudayaan Kota Makassar. Disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Makassar. Variabel kompetensi mempunyai pengaruh yang lebih dominan terhadap kinerja pegawai dibandingkan dengan variabel motivasi dan disiplin kerja pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Makassar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada Badan Pengelolaan Keuangan, Pendapatan dan Aset Daerah Kabupaten Nias Barat. Terdapat pengaruh positif dan signifikan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai pada Badan Pengelolaan Keuangan, Pendapatan dan Aset Daerah Kabupaten Nias Barat; hipotesis ketiga didukung. Terdapat pengaruh secara bersama-sama antara kompetensi, motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai Badan Pengelolaan Keuangan, Pendapatan dan Aset Daerah Kabupaten Nias Barat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi, motivasi dan disiplin kerja secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap pegawai Dinas Pendidikan Kota Makassar. Hasil penelitian menjelaskan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan motivasi terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pendidikan Kabupaten Sragen. Terdapat pengaruh positif dan signifikan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pendidikan Kabupaten Sragen.
Kerangka Berpikir
- Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja Pegawai
- Pengaruh Disiplin Terhadap Kinerja Pegawai
- Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai
- Pengaruh Kompetensi, Disiplin Pegawai, dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai
Hasil penelitian yang dilakukan Suparno, dkk (2014) menjelaskan terdapat pengaruh positif dan signifikan motivasi terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian yang dilakukan Irfan dkk (2020) menunjukkan bahwa kompetensi, motivasi dan disiplin berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Penelitian yang dilakukan Kirani Manao (2020) menunjukkan bahwa kompetensi dan disiplin berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Nadjah Talib dkk (2020), hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi, motivasi dan disiplin kerja secara bersama-sama mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas Pendidikan Kota Makassar.
Hipotesis
Waktu dan Lokasi Penelitian
Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik populasi, sedangkan besar sampel adalah suatu langkah untuk menentukan besar kecilnya sampel yang diambil dalam melakukan penelitian (Sugiyono 2018:118). Sampel penelitian ini adalah populasi yang bekerja pada Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Sumatera Utara.
Teknik Pengambilan Sampel
Dan populasi pada kelompok II berjumlah 13 orang, seluruh anggota populasi diberi nomor urut 1 sampai dengan 5. Jadi jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian adalah pegawai Dinas Tenaga Kerja Provinsi Sumatera Utara sebanyak 65 orang.
Jenis Data Penelitian
Metode Pengumpulan Data
Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab dengan pihak-pihak terkait untuk memperoleh data guna menunjang penelitian.
Skala Penelitian
Instrumen Penelitian
Disiplin adalah kemampuan kerja seseorang untuk bekerja secara teratur, tekun dan berkesinambungan serta bekerja sesuai dengan aturan yang berlaku tanpa melanggar aturan yang telah ditetapkan. Kinerja adalah kuantitas atau kualitas kerja individu atau kelompok dalam organisasi dalam melaksanakan tugas pokok dan.
Metode Analisis Data
Dengan menganalisis data yang digunakan untuk menghitung rumus-rumus yang telah ditentukan yang terlebih dahulu diperoleh dalam suatu proses pengujian.
Uji Reliabilitas
Uji Multikolinieritas
Uji Heteroskedastisitas
Jika terdapat pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, dan meruncing), maka terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas dan titik-titik tersebar di atas dan di bawah angka 0 pada penjumlahan, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Uji Hipotesis
Regresi Linier Berganda
Uji t disebut dengan uji parsial yang biasa dilakukan untuk menguji seberapa signifikan pengaruh hasil regresi masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen, dengan kata lain signifikan positif atau signifikan negatif. .
Uji Simultan (F)
Jika nilai karakteristik f > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak yang berarti seluruh variabel bebas atau independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat atau dependen.
Koefisien Determinasi (R 2 )