• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya yang baik. Sumber daya tersebut diantaranya sumber daya manusia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. sumber daya yang baik. Sumber daya tersebut diantaranya sumber daya manusia"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

14 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Dalam menjalankan aktivitasnya, setiap perusahaan jelas membutuhkan sumber daya yang baik. Sumber daya tersebut diantaranya sumber daya manusia (human resource), sumber daya alam dan teknologi (tergantung pada aktivitas utama perusahaan), serta yang tak kalah penting, sumber daya keuangan (financial resource) yaitu dana. Tanpa adanya dana yang cukup, suatu perusahaan tidak akan bisa menjalankan aktivitasnya secara maksimal sehingga perihal pendanaan menjadi sangat krusial bagi keberlanjutan bisnisnya. Pendanaan tersebut dapat dilakukan salah satunya dengan menerbitkan saham ke pasar modal.

Pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas (Tandelilin, 2010). Selain sebagai sarana bagi perusahaan untuk melakukan pendanaan guna menunjang bisnisnya, pasar modal juga merupakan sarana bagi investor untuk dapat menginvestasikan dana yang dimilikinya. Dengan menginvestasikan dana, tentunya investor pun mengharapkan tingkat pengembalian investasi (return) yang optimal, baik berupa capital gain maupun dividen. Capital gain merupakan pendapatan yang diperoleh investor dari aktivitas perdagangan saham, yaitu selisih harga jual saham terhadap harga belinya. Sementara pendapatan dividen berkaitan erat dengan kebijakan dividen setiap perusahaan. Pendapatan tersebut diperoleh apabila perusahaan

(2)

15 mendistribusikan sebagian laba yang diperolehnya kepada investor yang berperan sebagai pemegang saham. Dengan adanya saham yang beredar, setiap perusahaan pun harus mempertimbangkan kebijakan dividennya secara matang karena hal tersebut berkaitan erat dengan kesejahteraan investor.

Dalam menentukan kebijakan dividennya, perusahaan akan mempertimbangkan kembali rencana bisnisnya ke depan. Keuntungan yang didapatkan perusahaan biasanya akan terlebih dahulu digunakan untuk memenuhi kebutuhan pelunasan utang atau untuk melakukan pengembangan bisnis yang telah direncanakan sebelumnya sehingga proporsi dividen yang dibagikan tiap periodenya pun tak tentu. Dengan kata lain, dividen yang dibagikan perusahaan pada investor bisa sama, lebih tinggi, atau lebih rendah nominalnya dibandingkan dengan nominal dividen yang dibagikan pada periode sebelumnya.

Bagi investor, pengumuman kenaikan atau penurunan dividen merupakan suatu hal yang penting. Menurut bird-in-the-hand-theory yang dikemukakan oleh Lintnert (1956) dan Gordon (1963), investor cenderung menganggap bahwa pendapatan dari dividend yield lebih baik dibandingkan dari capital gain. Pandangan tersebut beranggapan bahwa pembagian dividen menunjukkan kepastian yang lebih tinggi atas keuntungan yang akan didapatkan oleh investor. Sedangkan mengharapkan pendapatan dari capital gain dianggap berisiko karena hal tersebut berkaitan erat dengan fluktuasi harga saham yang tak tentu. Investor memandang satu burung di tangan lebih berharga daripada seribu burung di udara, sehingga perusahaan seharusnya menawarkan dividend yield yang lebih tinggi.

(3)

16 Berangkat dari teori tersebut, pengumuman naik dan turunnya dividen pun dianggap memiliki kandungan informasi yang tinggi dan mampu memicu adanya reaksi dari pasar saham. Pengumuman tersebut diperlukan untuk menyampaikan informasi dari manajer perusahaan, yang notabene mengetahui keadaan perusahaan secara menyeluruh, kepada investor. Dengan kata lain, pengumuman dividen bertujuan untuk meminimalisir adanya asimetri informasi antara manajer dengan investor (Pratama, 2012). Hal tersebut dianggap sebagai ramalan manajer dan langkah perusahaan dalam mengirimkan sinyal terkait performa perusahaan di masa mendatang (Miller dan Rock, 1985). Investor kemudian akan menangkap sinyal tersebut dan menentukan strategi investasi kedepannya atas saham perusahaan yang dimilikinya.

Hal tersebut pun diungkapkan dalam dividend signaling theory yang dicetuskan oleh Bhattacharya (1979), dimana dikatakan bahwa dividen tidak berpengaruh langsung terhadap kenaikan ataupun penurunan harga saham, namun mengandung informasi terkait prospek perusahaan yang meningkat ataupun menurun yang pada akhirnya memicu adanya fluktuasi harga saham di pasar. Informasi kenaikan pembayaran dividen tersebut kemudian dapat meningkatkan harapan investor terhadap performa perusahaan, dimana profitabilitas di masa mendatang diprediksi akan naik sehingga menimbulkan reaksi positif terhadap harga saham. Sebaliknya, apabila perusahaan mengumumkan adanya penurunan dividen, perusahaan diprediksi akan mengalami masa-masa sulit sehingga dapat menimbulkan reaksi negatif terhadap harga saham di pasar. Meski demikian, ditemukan bahwa beberapa studi yang dilakukan tidak menunjukkan bukti yang

(4)

17 mendukung teori ini. Hal tersebut membuat bahasan mengenai kebijakan dividen itu sendiri masih banyak menuai perdebatan.

Watts (1973) mencoba menguji keterkaitan antara current dividend dengan perubahan pendapatan masa mendatang (future earnings). Dengan menggunakan 310 perusahaan selama periode 1946 sampai 1967, ia meregresikan earnings tahun depan dengan perubahan dividen pada tahun ini. Sejalan dengan information hypothesis, dalam penelitian ini ditemukan adanya hubungan positif antara kedua variabel tersebut. Namun, rata-rata nilai absolut dari perubahan earnings masa mendatang yang mungkin disebabkan oleh adanya perubahan dividen sangatlah kecil. Hal tersebut kemudian membawa penelitian tersebut pada kesimpulan bahwa nilai dari informasi perubahan dividen itu sendiri tidaklah besar.

Konsisten dengan penemuan Watts (1973), Benartzi et al. (1997) tidak menemukan bukti yang mendukung anggapan bahwa perubahan dividen membawa informasi mengenai perubahan earnings di masa mendatang. Ia menyatakan bahwa perubahan dividen pada umumnya mengindikasikan sesuatu yang telah terjadi yaitu current profitability.

Terinspirasi dari penelitian Benartzi et al. (1997), Nissim dan Ziv (2001) mencoba kembali melakukan penelitian tersebut dan menemukan bahwa perubahan dividen berpengaruh secara positif terhadap profitabilitas masa mendatang. Hal tersebut ditemukan setelah melakukan kontrol atas nilai buku, past dan current profitability, serta ekspektasi pasar atas future profitability perusahaan-perusahaan yang tercatat di NYSE dan AMEX.

(5)

18 Sampai dengan awal tahun 2014, sebanyak hampir 500 perusahaan di Indonesia telah mendaftarkan diri sebagai perusahaan publik dan tercatat sebagai emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI). Seluruh emiten tersebut merupakan kumpulan perusahaan dari berbagai sektor. Sekarang ini, BEI membagi emiten-emitennya ke dalam 9 sektor. Kesembilan sektor tersebut, yaitu: 1) sektor pertanian (agriculture); 2) pertambangan (mining); 3) industri dasar dan bahan kimia (basic industry & chemicals); 4) aneka industri (miscellaneous industries); 5) barang konsumsi (consumer goods); 6) konstruksi, properti, dan real estat (construction, property, & real estate); 7) infrastruktur, utilisasi, dan transportasi (infrastructure, utilization, & transportation); 8) keuangan (finance); dan 9) perdagangan, jasa, dan investasi (trade, service, & invesment).

Berdasarkan data yang diambil dari Bloomberg, kapitalisasi pasar (market capitalization) tertinggi di BEI dipegang oleh sektor keuangan (lihat Tabel. 1). Hal tersebut menunjukkan bahwa sektor ini memegang predikat sebagai sektor dengan nilai saham tertinggi yang diperdagangkan di BEI.

Tabel 1. Kapitalisasi Pasar BEI per Sektor (dalam jutaan Rupiah)

No. Sektor Market Cap Index Weight

1 Pertanian 142.835.687 3,306%

2 Industri Dasar dan Bahan Kimia 353.339.870 8,179% 3 Konstruksi, Properti, dan Real Estat 297.107.783 6,878%

4 Barang Konsumsi 654.646.897 15,154%

5 Keuangan 1.078.644.835 24,969%

6 Infrastruktur, Utilisasi, dan Transportasi 603.649.243 13,973%

7 Pertambangan 247.424.963 5,727%

8 Aneka Industri 366.964.728 8,495%

9 Perdagangan, Jasa, dan Investasi 575.362.094 13,319% TOTAL KAPITALISASI PASAR 4.319.976.100 100% Sumber: Bloomberg (telah diolah), 2014

(6)

19 Sektor keuangan pun tampak sebagai sektor dengan persentase perubahan positif tertinggi berdasarkan pada data indeks sektoral BEI (lihat Tabel. 2). Hal tersebut menunjukkan bahwa sektor tersebut merupakan sektor dengan pergerakan saham yang paling signifikan dibandingkan dengan pergerakan saham sektor-sektor lainnya.

Tabel 2. Indeks Sektoral BEI

No. Sektor Previous Last Change % Change

1 PERTANIAN 2.239,176 2.254,776 15,6 0,7

2 INDUSTRI DASAR DAN

BAHAN KIMIA 531,478 553,8 22,32 4,2

3 KONSTRUKSI, PROPERTI, DAN

REAL ESTAT 425,877 436,68 10,8 2,54 4 BARANG KONSUMSI 2.016,824 2.044,057 27,23 1,35 5 KEUANGAN 621,306 661,69 40,38 6,5 6 INFRASTRUKTUR, UTILISASI, DAN TRANSPORTASI 983,52 1.008,102 24,58 2,5 7 PERTAMBANGAN 1.371,560 1.358,808 -12,75 -0,93 8 ANEKA INDUSTRI 1.296,179 1.370,828 74,65 5,76

9 PERDAGANGAN, JASA, DAN

INVESTASI 844,85 849,28 4,43 0,52

Sumber: www.idx.co.id, 16 Maret 2014

Berdasarkan data-data yang telah diungkapkan sebelumnya, kandungan informasi yang terdapat dalam perubahan dividen pada saham-saham perusahaan sektor keuangan menjadi penting untuk dibahas. Jika teori signaling berlaku bagi saham-saham perusahaan tersebut, maka adanya perubahan dividen dapat mempengaruhi keputusan investor yang nantinya akan berdampak cukup signifikan terhadap bursa saham Indonesia, mengingat sektor ini mendominasi hampir 25% saham yang diperdagangkan di BEI. Pergerakan pada saham-saham perusahaan tersebut, walau kecil, akan mampu mempengaruhi perekonomian Indonesia.

(7)

20 1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya, maka didapatkan rumusan masalah pada penelitian ini, yaitu : Bagaimana pengaruh perubahan dividen terhadap profitabilitas masa mendatang pada perusahaan sektor keuangan yang tercatat di BEI pada periode 2009-2013?

1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan sebelumnya, maka penelitian yang dilakukan memiliki tujuan untuk menguji pengaruh perubahan dividen terhadap profitabilitas masa mendatang perusahaan sektor keuangan yang tercatat di BEI pada periode 2009-2013.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada beberapa pihak, antara lain:

1. Bagi manajemen perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam pengambilan keputusan, khususnya dalam hal kebijakan dividen perusahaan.

2. Bagi investor, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan membantu mereka dalam hal pengambilan keputusan investasi.

Gambar

Tabel 1. Kapitalisasi Pasar BEI per Sektor (dalam jutaan Rupiah)
Tabel 2. Indeks Sektoral BEI

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian diatas maka dalam melakukan penelitian ini penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut: jika pelaksanaan program jamsostek dikelola dan dilaksanakan

Sesuai dengan penjelasan singkat mengenai permasalahan pencatatan persediaan yang sedang dihadapi oleh Giri Mart UPN Veteran Jawa Timur maka, pada dasarnya dibutuhkan

Apabila karyawan mengalami stress kerja diharapkan perusahaan (BMT Beringharjo) mampu mengatasinya dengan cara memanfaatkan kecerdasan emosi yang ada pada diri

Apakah variabel kesesuaian antara gaya kepemimpinan situasional dengan tingkat kematangan karyawan dan iklim organisasi berpengaruh secara parsial terhadap variabel

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pokok Bahasan Penjumlahan Bilangan Cacah Dengan Teknik Menyimpan Melalui Alat Peraga Kantung Nilai Plastik Transparan Universitas

Rendemenserbuk pewarna alami daun sirsak hasil interaksi penambahan maltodekstrin dan lama waktu perebusan sebesar 95,88 ± 2,67 gram dihasilkan pada lama waktu