1.1. Latar Belakang Penelitian
Setiap individu dihadapkan pada beberapa pilihan hidup yang
mengharuskan untuk mengambil satu pilihan yang terbaik, termasuk
dalam memilih karir setelah lulus nanti seorang individu dihadapkan pada
suatu pilihan yang diharapkan mampu mengajarkannya untuk mengambil
sebuah keputusan yang tepat.
Pilihan karir yang akan dipilih bukan hanya karena faktor suka
tetapi ada berbagai hal yang dipertimbangkan oleh individu dalam memilih
pilihannya. Dalam proses pemilihan karir, setiap individu akan selalu
mempertimbangkan segala potensi, bakat/minat, kecerdasan maupun
harapan yang akan dicapainya. Selain itu, seorang individu akan terlebih
dahulu mengumpulkan berbagai informasi yang berkaitan dengan karir
yang diinginkan.
Informasi yang berguna dalam membuat pilihan karir ada tiga
jenis, yaitu (1) informasi pribadi sosial, (2) informasi pendidikan, (3)
informasi pekerjaan. Informasi begitu penting dalam proses pengambilan
keputusan seorang individu, termasuk mahasiswa akuntansi dalam
menentukan pilihan karirnya. Dengan beranekaragamnya informasi yang
diperoleh mahasiswa telah mampu membentuk pandangan atau persepsi
juga memiliki beberapa faktor seperti penghargaan finansial, pelatihan
professional, pengakuan professional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja,
pertimbangan pasar kerja, dan personalitas.
Motivasi merupakan proses yang dimulai dengan definisi fisiologis
atau psikologis yang menggerakkan perilaku atau dorongan seseorang
yang ditujukan untuk tujuan insentif. Motivasi seseorang akan ditentukan
oleh stimulusnya. Stimulus yang dimaksud merupakan mesin penggerak
motivasi seseorang sehingga menimbulkan pengaruh perilaku orang yang
bersangkutan (Siswanto 2005).
Proses motivasi diarahkan untuk mencapai tujuan. Tujuan yang
ingin direalisasikan dipandang sebagai kekuatan (power) yang menarik
individu. Tercapainya tujuan sekaligus dapat mengurangi kebutuhan yang
belum dipenuhi. Elemen penggerak motivasi meliputi kinerja
(achievement), penghargaan (recognition), tantangan (challenge),
tanggung jawab (responbility), pengembangan (development), keterlibatan
(involvement), dan kesempatan (opportunity). Sedangkan bentuk
motivasinya meliputi kompensasi dalam bentuk uang, pengarahan dan
pengendalian, penetapan pola kerja yang efektif dan kebajikan.
Harapan (expectancy) berhubungan dengan pendapat mengenai
kemungkinan subjektif bahwa perilaku tertentu akan diikuti oleh hasil
tertentu. Setiap individu memiliki harapan usaha kinerja yang berbeda
persepsi individu mengenai sulitnya mencapai perilaku tertentu dan
mengenai kemungkinan tercapainya perilaku tersebut (Siswanto 2005).
Mahasiswa akuntansi menghadapi berbagai pertimbangan dalam
memilih jenis karir yang akan dijalaninya. Pada umumnya, keinginan
mereka adalah menjadi seorang profesional di bidang akuntansi. Untuk
karir sebagai akuntan, terdapat empat bidang pekerjaan yang dapat digeluti
oleh lulusan akuntansi yaitu menjadi akuntan publik (auditor), akuntan
perusahaan, akuntan pemerintah, atau akuntan pendidik. Beragamnya
pilihan dalam karir tersebut membuat mahasiswa sulit mengambil
keputusan dalam memilih. Hal ini akan menimbulkan pertanyaan
mengenai pertimbangan apa yang mendasari pemilihan karir tersebut serta
hal-hal apa yang diharapkan oleh mahasiswa akuntansi terhadap
pilihannya itu.
Program Studi S1 Akuntansi merupakan program studi yang
menghasilkan sarjana akuntansi yang siap menjadi akuntan profesional
dan kompeten berlandaskan wawasan berpikir manajerial. Agar menjadi
sarjana yang siap untuk menjadi akuntan yang profesional dan kompeten
di era globalisasi sekarang ini maka para mahasiswa dibekali dengan
keterampilan, pengetahuan, dan karakter. Selain itu, guna pengembangan
diri yang berkelanjutan maka mahasiswa juga akan dibekali dengan
kemampuan melakukan penelitian yang akan dapat dimanfaatkan bagi
pengembangan ilmu atau secara khusus dapat digunakan untuk mencapai
Auditor merupakan profesi akuntansi yang berkaitan dengan
penyediaan jasa audit atau pemeriksaan keuangan. Dalam melaksanakan
audit, auditor mereview laporan keuangan historis klien dan memberikan
opini profesion mengenai kewajiban penyajian laporan keuangan tersebut.
Profesi auditor memiliki beberapa persepsi negatif, antara lain overtime,
deadline/budgets yang tidak realistis, depresi/tekanan pekerjaan, serta
politik dalam perusahaan. Umumnya, overtime dan depresi/tekanan
pekerjaan merupakan dua alasan utama kurangnya minat mahasiswa
memilih profesi auditor.
Profesi auditor dipandang memiliki prospek yang cerah karena
profesi ini memberikan tantangan intelektual dan pengalaman belajar yang
tidak ternilai. Selain itu, profesi ini juga memberikan peluang untuk
mendapatkan pekerjaan yang menantang dan bervariasi karena dapat
ditugaskan di beberapa tempat dan di berbagai perusahaan yang memiliki
ciri dan kondisi yang berbeda. Profesi auditor merupakan profesi yang
prestisius di Indonesia. Selain harus mempunyai sebagai gelar akuntan,
calon akuntan juga diharuskan mengikuti ujian yang diselenggarakan oleh
Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI) dan terdaftar di Departemen
Keuangan agar dapat berpraktik sebagai akuntan atau auditor. Berbagai
informasi yang diperoleh mahasiswa akuntansi mengenai profesi auditor
merupakan hal yang penting dalam proses pengambilan keputusan
karirnya sebagai auditor. Adanya informasi negatif mengenai lingkungan
karir sebagai auditor dan mengalihkan pilihan karirnya ke profesi
akuntansi yang lain. Dengan demikian, profesi auditor dapat kehilangan
calon-calon auditor yang berkualitas.
Lingkungan kerja adalah faktor-faktor di luar manusia baik fisik
maupun non fisik dalam suatu organisasi. Faktor fisik ini mencakup
peralatan kerja, suhu, tempat kerja, kesesakan dan kepadatan, kebisingan,
luas ruang kerja sedangkan non fisik mencakup hubungan kerja yang
terbentuk di instansi antara atasan dan bawahan serta antara sesama
karyawan. Lingkungan kerja merupakan suasana kerja yang meliputi sifat
kerja (rutin, atraktif, sering lembur), tingkat persaingan antar karyawan
dan tekanan kerja merupakan faktor dari lingkungan pekerjaan.
Penghasilan atau penghargaan finansial merupakan salah satu
faktor yang akan dipertimbangkan oleh mahasiswa akuntansi dalam
memilih profesinya. Semakin tinggi penghasilan atau penghargaan
finansial yang ditawarkan, semakin besar pula minat mahasiswa untuk
memilih profesi tersebut. Auditor merupakan salah satu profesi dengan
penghasilan yang relative tinggi di banding dengan profesi lainnya
(Chairunisa, 2014).
Penelitian yang mendukung sebelumnya yaitu Rohmatullah, dkk
(2014). Objek penelitiannya adalah mahasiswa S1 Akuntansi universitas
Udayana dan mahasiswa Akuntansi D4 Politeknik Negeri di Bali angkatan
2011. Hasil penelitiannya menunjukan persepsi mahasiswa akuntansi
karirnya sebagai auditor dan mahasiswa akuntansi akan memilih karir
auditor jika lulus nanti. Sedangkan hasil pengujian hipotesisnya adalah
“Terdapat pengaruh positif dan signifikan Persepsi Mahasiswa Akuntansi
Mengenai Lingkungan Kerja Auditor Terhadap Pilihan Karirnya Sebagai
Auditor” terbukti dapat diterima.
Penelitian yang dilakukan Suyono (2014) dengan objek
penelitiannya adalah mahasiswa Akuntansi di Universitas Sains
Al-Qur’an. Hasil penelitiannya menunjukan lingkungan kerja tidak memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap pemilihan karir sebagai auditor.
Penelitian yang dilakukan Sari (2013) dengan objek penelitiannya
adalah mahasiswa Akuntansi di Universitas Muhammadiyah Sumatra
Utara Medan. Hasil penelitiannya menunjukan lingkungan kerja
berpengaruh positif terhadap minat menjadi auditor.
Penelitian yang dilakukan Chairunisa (2014) dengan objek
penelitiannya adalah mahasiswa Akuntansi di Universitas Tanjungpura
Pontianak. Hasil penelitiannya menunjukan lingkungan kerja berpengaruh
negatif dan tidak signifikan terhadap minat karir menjadi auditor.
Penelitian yang dilakukan Chan (2012) dengan objek penelitiannya
adalah mahasiswa Akuntansi di Unika Widya Mandala Surabaya angkatan
2008. Hasil penelitiannya menunjukan lingkungan kerja tidak berpengaruh
signifikan terhadap minat menjadi auditor.
Penelitian yang dilakukan Chairunisa (2014) dengan objek
Pontianak. Hasil penelitiannya menunjukan penghargaan finansial
berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat karir menjadi auditor.
Penelitian yang dilakukan Suyono (2014) dengan objek
penelitiannya adalah mahasiswa Akuntansi di Universitas Sains
Al-Qur’an. Hasil penelitiannya menunjukan penghargaan finansial
berpengaruh positif dan signifikan terhadap pemilihan karir sebagai
auditor.
Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Chan (2012)
dengan objek penelitiannya adalah mahasiswa Akuntansi di Unika Widya
Mandala Surabaya angkatan 2008. Hasil penelitiannya menunjukan
penghargaan finansial tidak berpengaruh signifikan terhadap minat
menjadi auditor.
Penelitian ini merupakan replikasi dari Rohmatullah, dkk (2014)
dengan judul Pengaruh Persepsi Mahasiswa Akuntansi Mengenai
Lingkungan Kerja Auditor Terhadap Pilihan Karirnya Sebagai Auditor.
Namun ada perbedaan dari penelitian sebelumnya yaitu pada penelitian
Rohmatullah objek penelitiannya pada mahasiswa jurusan akuntansi S1
Universitas Pendidikan Ganesha, mahasiswa S1 Universitas Udayana, dan
mahasiswa akuntansi D4 Politeknik Negeri Bali angkatan 2011.
Sedangkan objek dalam penelitian ini, yaitu mahasiswa jurusan akuntansi
S1 Universitas Muhammadiyah Purwokerto dan Universitas Jendral
Audit I. Serta ada penambahan variabel independen yaitu penghargaan
finansial.
Alasan menggunakan mahasiswa S1 akuntansi yang sedang atau
telah menempuh mata kuliah pemeriksaan audit I. Tentunya mahasiswa
telah mendapat sedikit gambaran tentang lingkungan kerja auditor dan
akan mempertimbangkan pilihan karirnya setelah lulus nanti. Adanya
penambahan variabel penghargaan finansial karena pengahargaan finansial
merupakan salah satu faktor yang akan dipertimbangkan oleh mahasiswa
akuntansi dalam memilih prosfesinya. Semakin tinggi penghargaan
finansial yang ditawarkan, semakin besar pula minat mahasiswa untuk
memilih profesi tersebut.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat diidentifikasikan
permasalahan, yaitu :
1. Apakah persepsi mahasiswa akuntansi mengenai lingkungan
kerja auditor berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pilihan karir sebagai auditor ?
2. Apakah persepsi mahasiswa akuntansi mengenai penghargaan
finansial berpengaruh positif dan signifikan terhadap pilihan
1.3. Pembatasan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penelitian ini dibatasi
pada :
1. Obyek penelitian ini dilakukan hanya pada Perguruan Tinggi
yang ada di Purwokerto.
2. Sampel yang digunakan hanya pada mahasiswa Universitas
Muhammadiyah Purwokerto dan Universitas Jendral
Soedirman yang sedang atau telah atau sedang menempuh mata
kuliah Pemeriksaan Akuntansi I.
1.4. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang dikemukaan dalam perumusan
masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh persepsi mahasiswa akuntansi
mengenai lingkungan kerja auditor terhadap pilihan karir
sebagai auditor.
2. Untuk mengetahui pengaruh persepsi mahasiswa akuntansi
mengenai penghargaan finansial terhadap pilihan karir sebagai
auditor.
1.5. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi :
1. Penulis
Penelitian ini akan bermanfaat untuk menambah wawasan dan
memperdalam pengetahuan mengenai profesi auditor atau
menganalisa suatu permasalahan secara ilmiah dan sistematis
dalam penulisan skripsi.
2. Mahasiswa
Penelitian ini akan bermanfaat sebagai referensi mengenai
profesi auditor dan lingkungan kerja auditor sehingga dapat
membantu mahasiswa dalam menentukan pilihan karir yang
sesuai.