• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Berdirinya J.Co Donut Coffee - WAHYU KURNIA BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Berdirinya J.Co Donut Coffee - WAHYU KURNIA BAB IV"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah Berdirinya J.Co Donut & Coffee

J.CO DONUTS & COFFEE didirikan oleh salah seorang pengusaha salon asli Indonesia bernama Johnny Andrean. Ide untuk mendirikan J.CO DONUTS & COFFEE berawal dari kebiasaan Johnny yang sering melakukan perjalanan bisnis ke Amerika Serikat. Kala itu Johnny gemar mencicipi berbagai donat khas Amerika. Dari kegemarannya tersebut, Johnny mulai terinspirasi untuk memulai bisnis donat khas Amerika.

Dari ide bisnis donat tersebut, awalnya Johnny berniat untuk menjalin kerjasama dengan waralaba donat asli Amerika. Namun ternyata harapan tersebut tak jadi diwujudkan karena adanya keterbatasan seputar varian produk dan proses pemantauan kualitas. Akhirnya Johnny Andrean memutuskan untuk memulai bisnis donatnya secara independen.

2. Konsep J.CO DONUTS & COFFEE

(2)

keindahan, kelembutan, keabadian dan segala maksud-maksud baik demi pencapaian tujuan bisnis yang bisa berkembang di masa depan.

Seluruh mesin-mesin pembuat donat diimpor dari mancanegara, dan begitu pula dengan lebih dari 50% bahan baku donat. Johnny memilih untuk mengimpor bahan baku tersebut dari negara-negara penghasil komoditi terbaik demi menjaga kualitas bisnis donatnya. Misalnya saja coklat yang diimpor langsung dari Belgia dan susu yang diimpor dari Selandia Baru. Sementara untuk urusan bubuk kopi juga diimpor dari Costa Rica sebagai salah satu penghasil kopi terbaik di dunia.

(3)

B. Deskripsi Responden 1. Response Rate

Penelitian ini mengambil sampel konsumen yang pernah melakukan pembelian J.CO DONUTS & COFFEE di Rita Super Mall Purwokerto dan di luar Rita Super Mall Purwokerto. Metode untuk pengambilan sampel menggunakan purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2015). Adapun pertimbanganya adalah konsumen minimal berumur 17 tahun dan sudah pernah melakukan pembelian di J.CO DONUTS & COFFEE lebih dari 2 kali. Responden yang menjadi objek penelitian ini berjumlah 108 orang. Gambaran umum responden dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut :

Tabel 4.1

Deskripsi Penyebaran Kuesioner

No Perincian Jumlah Presentasi (%)

1 Kuesioner yang dibagikan 108 100%

2 Kuesioner yang kembali 108 100%

3 Kuesioner yang rusak 0 0

4 Kuesioner yang di analisis 108 100 % Sumber : Lampiran 2

(4)

2. Karakteristik Responden

Tabel 4.2

Karakteristik Responden

No Keterangan Jumlah Presentase %

1 Usia

17-22 81 75,0%

23-28 23 21,3%

>30 4 3,7%

Jumlah 108 100%

2 Jenis Kelamin

Laki-laki 45 41,7%

Perempuan 63 56,3%

Jumlah 108 100%

3 Pekerjaan

Pelajar/Mahasiswa 72 66,7%

Pegawai Negeri 7 6,5%

Wiraswasta 25 23,1%

Dan lain-lain 4 3,7%

Jumlah 108 100%

4 Hobi

Membaca 19 17,6%

Sepak Bola 18 16,7%

Mendengarkan Musik 15 13,9%

Jalan-jalan 21 19,4%

Bulu Tangkis 4 2,7%

Kuliner 31 28,7%

Jumlah 108 100%

5 Pembelian Konsumen > 2 Kali 108 100%

Jumlah 108 100%

Sumber: lampiran 2

Karakteristik dari 108 responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini dapat di deskripsikan berdasarkan umur, pekerjaan, hobi dan kriteria (umur diatas 17 tahun dan lebih dari 2 kali melakukan pembelian di J.CO DONUTS & COFFEE Rita Super Mall Purwokerto) dapat di jabarkan sebagai berikut :

(5)

yang nyaman untuk berkumpul bersama teman-teman. Serta kebanyakan dari usia ini melakukan pembelian karena terpengaruh dengan merek dan tren yang ada.

Responden berdasarkan jenis kelamin perempuan sebanyak 63 orang dengan prosentase 58,3%, karena Hal ini juga menjelaskan bahwa wanita lebih sering membeli produk J.CO DONUTS & COFFE daripada pria, namun dari hasil diatas tidak menutup kemungkinan bahwa pria juga menyukai produk J.CO DONUTS & COFFEE. Karena bila dimisalkan dalam kehidupan sehari-hari wanita lebih sering melakukan pembelian dibanding pria, yang tentu saja tidak menentukan apakah wanita lebih menyukai produk J.CO Donuts & Coffee dibanding pria.

Responden berdasarkan pekerjaan terbanyak adalah yang pekerjaannya sebagai pelajar/mahasiswa sebanyak 72 orang dengan prosentase sebesar 66,7%. Karena pelajar/mahasiswa memiliki waktu luang untuk nongkrong bersama teman-teman berbeda dengan orang yang sudah bekerja karena orang yang sudah bekerja waktu untuk nongkrong sangat sedikit karena hanya bisa di hari-hari tertentu ketika sedang libur bekerja.

(6)

COFFEE sangatlah memuaskan sehingga konsumen merasakan loyal dalam melakukan pembelian.

C. Metode Analisis Data 1. Uji Instrumen Penelitian

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan antara nilai r hitung dengar r tabel untuk degree of freedom (df) = n-2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Jika r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai positif, dan juga dapat di lihat dari nilai signifikansinya jika kurang dari 0,05 maka butir pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid (Ghozali, 2016).

Tabel 4.3

Hasil perhitungan Uji Validitas Variabel No

(7)

Variabel No

Item r Hitung r Tabel Signifikasi Kriteria Brand Image (X3) 1 2 3 4 5 0,616 0,764 0,685 0,738 0,705 0,1591 0,1591 0,1591 0,1591 0,1591 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 Valid Valid Valid Valid Valid Keputusan Pembelian (Y) 1 2 3 4 5 0,561 0,584 0,549 0,780 0,678 0,1591 0,1591 0,1591 0,1591 0,1591 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 Valid Valid Valid Valid Valid Sumber: Lampiran 4

Berdasarkan tabel di atas di peroleh bahwa semua indikator yang di gunakan untuk mengukur semua variabel-variabel dalam penelitian ini mempunyai nilai r hitung > r tabel atau nilai signifikansi kurang dari 0,05. Nilai r tabel untuk uji satu sisi dapat di cari berdasarkan jumlah responden atau N. Jumlah r N adalah 108 maka 108-2=106. Nilai R hitung. Dapat di simpulkan bahwa semua variabel nilai r hitung nya > r tabel (0,1591) sehingga penelitian ini valid dan dapat di pergunakan. b. Uji Reliabilitas

(8)

Tabel 4.4

Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Variabel Cronbach’s

Alpha r Tabel Keterangan Kualitas layanan 0,650 0.1591 Realiabel

Gaya hidup 0,616 0,1591 Realiabel

Brand image 0,741 0,1591 Realiabel

Keputusan pembelian 0,602 0,1591 Realiabel Sumber: Lampiran 4

Dari tabel diatas dapat di ketahui nilai Cronbach’s Alpha Kualitas layanan 0,650 > 0,60, gaya hidup 0,616 > 0,60 , Brand Image 0,741 > 0,60, dan keputusan pembelian 0,602 > 0,60 maka semua variabel dinyatakan realiabel.

2. Uji Asumsi Klasik. a. Uji Normalitas

Dengan menggunakan uji normalitas yang bertujuan untuk mengetahui apakah penyebaran data mempunyai sebaran yang normal. Dimana Pengujian dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov smirnov dimana dilihat dari uji k-s, jika nilai probabilitas signifikan > 0,05 maka data terdistribusi normal.

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 108

Normal Parametersa,b Mean Std. Deviation ,28579576 ,0000000

Most Extreme Differences

Absolute ,047

Positive ,034

Negative -,047

Kolmogorov-Smirnov Z ,487

Asymp. Sig. (2-tailed) ,972

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

(9)

Hasil uji normalitas dengan one-sample kolmogorof-smirnov test menunjukan asymp.sig (2-tailed) sebesar 0,972 yang artinya lebih besar dari 0,05 menunjukan bahwa data berdistribusi normal.

b. Uji Multikolonieritas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah didalam model regeresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen). Pengujian multikolonieritas ini di lakukan dengan melihat nilai dari Variance Inflation Factor (VIF) dan tolerance yang dapat mengidentifikasikan ada tidaknya masalah multikolonieritas. Apabila nilai VIF < 10 atau tolerancenya > 0,1 maka model regresi yang di gunakan pada penelitian ini di anggap tidak memiliki masalah multikolonieritas.

Tabel 4.6

Hasil Uji Multikolonieritas Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardize d Coefficients

T Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error

Beta Tolerance VIF

1

(Constant) 1,361 ,405 3,362 ,001

KualitasLayanan ,286 ,091 ,283 3,128 ,002 ,794 1,259 GayaHidup ,273 ,088 ,308 3,111 ,002 ,664 1,506 Brand Image ,020 ,017 ,113 1,158 ,250 ,679 1,473 a. Dependent Variable: KeputusanPembelian

Sumber: Lampiran 4

(10)

analisis tabel diatas dengan 108 data sampel dapat diketahui bahwa antar variabel dalam penelitian ini tidak terjadi multikolonieritas. c. Uji Heterokesdastisitas

Uji heterokesdastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka dapat disebut heterokesdastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokesdatisitas atau tidak terjadi heterokesdatisitas. Uji ini dapat dianalisis melalui uji glejser yaitu : 1) Apabila nilai signifikan > 0,05 maka tidak terjadi heterokesdastisitas 2) Apabila signifikan < 0,05 maka ada heterokesdastisitas.

Tabel 4.7

Hasil Uji Heteroksdastisitas Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -,144 ,248 -,579 ,564 KualitasLayanan -,034 ,056 -,065 -,605 ,547 GayaHidup ,018 ,054 ,039 ,336 ,737 Brand Image ,020 ,011 ,214 1,843 ,068 a. Dependent Variable: ABS_RES

Sumber: Lampiran 4

(11)

3. Uji Regresi

a. Analisis Regresi Linier Berganda

Pada penelitian ini dilakukan analisis persamaan regresi untuk mengetahui pengaruh dari variabel kualitas layanan, gaya hidup dan brand image terhadap keputusan pembelian. Berikut ini merupakan hasil analisis persamaan regresi linier berganda.

Tabel 4.8

Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 1,361 ,405 3,362 ,001

KualitasLayanan ,286 ,091 ,283 3,128 ,002

GayaHidup ,273 ,088 ,308 3,111 ,002

BrandImage ,101 ,087 ,113 1,158 ,250

a. Dependent Variable: KeputusanPembelian

Sumber : Lampiran 4

+ + + e

Keputusan pembelian=1,361+0,286 X1+0,273 X2+0,020 X3 Berdasarkan tabel diatas persamaan regresi linier berganda pada penelitian ini sebagai berikut :

α = 1,361 menunjukan konstanta bernilai positif atau dapat

dijelaskan apabila kualitas layanan, gaya hidup, brand image bernilai posotif maka keputusan pembelian 1,361.

(12)

= 0,273 artinya apabila gaya hidup meningkat sebesar satu-satuan maka keputusan pembelian meningkat 0,273 satuan dengan asumsi variabel lain tetap.

= 0,101 artinya apa bila brand image meningkat sebesar satu-satuan maka keputusan pembelian meningkat sebesar 0,101 satuan dengan asumsi variabel lain tetap.

b. Uji Determinasi (R2)

Pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan sebuah model menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2016 : 95).

Tabel 4.9

Hasil Hasil Perhitungan Uji Determinasi Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 ,567a ,322 ,302 ,28989

a. Predictors: (Constant), Brand Image, KualitasLayanan, GayaHidup

Sumber : Lampiran 4

(13)

gaya hidup dan brand image. Sedangkan selebihnya 69,8% dapat dijelaskan oleh faktor variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini berhubungan dengan keputusan pembelian.

c. Uji Parsial (t test)

Untuk menjawab hipotesis pertama, kedua dan ketiga dalam penelitian ini maka digunakan uji statistik t (parsial). Uji statistik t digunakan untuk menjawab pertanyaan apakah variabel independen (kualitas layanan, gaya hidup dan brand image) secara individu berpengaruh terhadap variabel dependen (keputusan pembelian). Asumsi adalah :

1) Apabila nilai signifikansi < 0,05 maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh secara individual masing-masing variabel.

2) Apabila nilai signifikansi > 0,05 maka dapat disimpulkan tidak terdapat pengaruh secara individual masing-masing variabel.

Tabel 4.10 Hasil Uji t

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 1,361 ,405 3,362 ,001

KualitasLayanan ,286 ,091 ,283 3,128 ,002

GayaHidup ,273 ,088 ,308 3,111 ,002

BrandImage ,101 ,087 ,113 1,158 ,250

a. Dependent Variable KeputusanPembelian

(14)

1) Uji Hipotesis 1

Hipotesis 1 : Kualitas layanan berpengaruh positif tehadap keputusan pembelian.

Berdasarkan tabel diatas diperoleh t hitung 3,128 dan nilai signifikannya sebesar 0,002 yang artinya bahwa nilai signifikasi < 0,05. degree of freedom = (n-k) atau (108-4) sebesar 104 maka nilai t tabel sebesar 1,65964.

Dari hasil perhitungan = signifikansi t hitung 3,128 dan t tabel 1,65964. Hal ini di karenakan nilai signifikasinya 0,002 < 0,05 yang artinya bahwa kualitas layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian sehingga di nyatakan hipotesis pertama diterima.

Gambar 4.1 Kurva Uji t Hipotesis Pertama 2) Hipotesis ke 2

Hipotesis : Gaya hidup berpengaruh positif signifikan tehadap keputusan pembelian.

Berdasarkan tabel diatas diperoleh t hitung 3,111 dan nilai signifikannya sebesar 0,002 yang artinya bahwa nilai signifikasi < 0,05.

1,65964 3,128

(15)

Degree of freedom = (n-k) atau sebesar (108-4) sebesar 104 dan t tabel sebesar 1,65964. Dari hasil perhitungan =t hitung 3,111 > t tabel 1,65964. Hal ini di karenakan nilai signifikasinya < 0,05 yang artinya bahwa gaya hidup berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian sehingga di nyatakan hipotesis ke dua diterima.

Gambar 4.2 Kurva Uji t Hipotesis Kedua 3) Hipotesis 3

Hipotesis : Brand Image berpengaruh positif tidak signifikan terhadap keputusan pembelian

Berdasarkan tabel diatas diperoleh t hitung 1,158 dan nilai signifikannya sebesar 0,250 yang artinya bahwa nilai signifikasi > 0,05.

Degree of freedom = (n-k) atau sebesar (108-4) sebesar 104

dan t tabel sebesar 1,65964. Dari hasil perhitungan =t hitung 1,158 > t tabel 1,65964. Hal ini di karenakan nilai signifikasinya > 0,05 yang artinya bahwa kualitas layanan berpengaruh positif tidak signifikan terhadap keputusan pembelian sehingga di nyatakan hipotesis ke 3 di tolak.

1,65964 3,111

(16)

Gambar 4.3 Kurva Uji t Hipotesis Ketiga d. Uji pengaruh simultan (F test)

Menurut Ghozali (2016) Uji pengaruh simultan (F test) digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel dependen (Ghozali, 2016:171)..

Tabel 4.11 Hasil Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 4,150 3 1,383 16,463 ,000b

Residual 8,740 104 ,084 Total 12,890 107

a. Dependent Variable: KeputusanPembelian

b. Predictors: (Constant), Brand Image, KualitasLayanan, GayaHidup

Sumber = Lampiran 4

1) Hipotesis 4

Berdasarkan hasil pengujian pada tabel diatas menunjukan bahwa nilai Fhitung > Ftabel. Adapun F hitung di peroleh dari nilai F di atas sebesar 16,463 dan nilai Ftabel di peroleh dari df1= k-1 (df1=4-1=3) dan df2= N-K (108-3=105) maka nilai Ftabel adalah 2,69. yang berarti 16,463 > 2,69 taraf signifikasi sebesar 0,000. Nilai signifikansi berada di bawah 0,05 yang menunjukan bahwa Ho di tolak dan Ha diterima. Artinya analisis tersebut dapat di katakan

1,65964 1,158

(17)

kualitas layanan, gaya hidup dan brand image berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian pada J.CO DONUTS & COFFEE di Rita Super Mall.

Gambar 4.4 Kurva Uji F Hipotesis Keempat

D. Pembahasan

Pembahasan ini bertujuan untuk mengetahui secara parsial atau simultan kualitas layanan, gaya hidup dan brand image terhadap keputusan pembelian pada J.CO DONUTS & COFFEE di Rita Super Mall Purwokerto. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengujian asumsi klasik model regresi sudah terbebas dari permasalahan normalitas, multikolinearitas, dan heteroskedastisitas sehingga model regresi sudah tepat digunakan dalam pengujian hipotesis dalam penelitian ini.

1. Pengaruh kualitas layanan secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian

Berdasarkan hasil penelitian hipotesis petama variabel kualitas layanan (X1) secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

16,463 2,69

H0 diterima

(18)

Pembuktian hipotesis pertama dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,002 < 0,05, Artinya secara parsial ada pengaruh kualitas layanan terhadap keputusan pembelian, sehingga hipotesis pertama di terima.

Tabel 4.12

Nilai Rata-Rata Butir Pertanyaan Kuesioner Kualitas Layanan

No Pertanyaan Rata-rata

1. Fasilitas lengkap yang menyediakan AC, Wifi dan musik serta tempat nyaman dan bersih

4,32 2. Pelayanan yang cepat dan tepat ketika

konsumen memesan menu

3,87 3. Ketika membutuhkan waktu karyawan

memiliki waktu luang untuk membantu anda

4,02 4. Karyawan yang ramah dan sopan serta

berpenampilan bersih dan rapi

4,31 5. Karyawan memberikan pelayanan sesuai

dengan kebutuhan

4,27

Rata-rata 4,16

Sumber : Lampiran 3

Dari tabel 4.12 yang memiliki nilai rata-rata terendah pada pernyataan nomor 2 sebesar 3,87 yang berarti bahwa pelayanan yang cepat dan tepat ketika konsumen memesan menu.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Yuliana (2016) yang menunjukkan bahwa kualitas layanan secara parsial mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada Dunkins’Donuts Basuki Rahmat Surabaya. Dimana semakin baik kualitas

layanan yang di berikan maka akan semakin tinggi keputusan pembelian. 2. Pengaruh Gaya Hidup secara parsial berpengaruh terhadap

keputusan pembelian

(19)

Pembuktian hipotesis pertama dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,002 lebih kecil dari 0,05, Artinya secara parsial ada pengaruh gaya hidup terhadap keputusan pembelian, sehingga hipotesis pertama diterima.

Tabel 4.13

Nilai Rata-Rata Butir Pertanyaan Kuesioner Gaya Hidup

No Pertanyaan Rata-rata

1. Saya suka menghabiskan waktu di J.CO DONUTS & COFFEE

3,43 2. Menurut saya J.CO DONUTS & COFFEE adalah

tempat yang tepat untuk hang out

4,20 3. Menurut saya J.CO DONUTS & COFFEE

memiliki inovasi produk sehingga sesuai dengan selera anak muda jaman sekarang

4,38

4. Saya menyukai suasana caffe J.CO DONUTS & COFFEE

4,26 5. Saya ingin berkunjung kembali karena ingin

mencoba menu lainya atau menu yang menjadi favorit

4,26

Rata-rata 4,11

Sumber : Lampiran 3

Dari tabel 4.13 menunjukan bahwa nilai rata-rata terendah pada pernyataan nomor 1 sebesar 3,43 yang berarti bahwa tidak semua konsumen menghabiskan waktu di J.CO DONUTS & COFFEE.

(20)

3. Pengaruh brand Image secara parsial tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian

Berdasarkan hasil penelitian hipotesis ketiga variabel brand image(X3) secara parsial tidak berpengaruh terhadap keputusan

pembelian. Pembuktian hipotesis ketiga dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,250 lebih besar dari 0,05, artinya secara parsial tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian, sehingga hipotesis ke 3 ditolak.

Tabel 4.14

Nilai Cut Off Rata-Rata Butir Pertanyaan Kuesioner Brand Image

No Pertanyaan Rata-rata

1. J.CO DONUTS & COFFEE sudah kenal di kalangan umum

4,32 2. Saya dapat mengingat dengan cepat logo atau

simbol

3,87 3. Merek J.CO DONUTS & COFFEE adalah merek

yang berkualitas

4,02 4. Memiliki pandangan posistif tentang merk J.CO

DONUTS & COFFEE

4,31 5. Merek J.CO DONUTS & COFFEE di sukai

semua kalangan

4,27

Rata-rata 8,66

Sumber : Lampiran 3

Dari tabel 4.14 yang memiliki nilai rata-rata terendah pada pernyataan nomor 5 sebesar 8,25 yang berarti bahwa merek J.CO DONUTS & COFFEE tidak begitu di sukai semua kalangan sehingga tidak mempengaruhi keputusan pembelian. Karena orang yang mengetahui merek tersebut hanyalah orang-orang tertentu saja seperti kelas sosial ke atas dan anak muda yang sedang mengikuti trend tempat nongkrong .

(21)

pembelian. Sedangkan penelitian Nurhayati (2016) sejalan dengan penelitian ini yang menunjukan bahwa citra merek tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Karena bahwa citra merek atau brand image tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian. Hasil

ini menjelaskan bahwa citra merek tidak dapat menjadi tambahan

referensi bagi calon konsumen dan menjadi pertimbangan terhadap

produk yang diinginkan.

4. Kualitas layanan, gaya hidup dan brand image berpengaruh simultan terhadap keputusan pembelian

(22)

Tabel 4.15

Nilai Cut Off Rata-Rata Butir Pertanyaan Kuesioner keputusan pembelian

No Pertanyaan Rata-rata

1. Produk J.CO DONUTS & COFFEE merupakan kebutuhan sekunder bagi saya

3,46 2. Saya mencari informasi tentang keberadaan merek

makanan cepat saji

4,16 3. Saya akan evaluasi informasi yang saya terima,

karena berkaitan dengan kebersihan dan ke khalalan makanan tersebut.

4,39

4. Saya memiliki keyakinan bahwa saya sudah mengambil keputusan yang tepat untuk membeli produk J.CO DONUTS & COFFEE

4,26

5. Saya akan datang kembali untuk membeli produk J.CO DONUTS & COFFEE

4,28

Rata-rata 4,11

Sumber : Lampiran 3

Dari tabel di atas yang memiliki nilai rata-rata terendah pada pernyataan nomor 1 sebesar 3,46 yang berarti bahwa produk J.CO DONUTS & COFFEE merupakan kebutuhan sekunder.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Prastiwi (2016) yang menyatakan bahwa brand image dan gaya hidup berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian dan Yuliana (2016) yang menyatakan bahwa kualitas layanan berpengaruh terhadap keputusan pembelian. masing-masing variabel berpengaruh simultan terhadap keputusan pembelian.

Gambar

Tabel 4.1 Deskripsi Penyebaran Kuesioner
Tabel 4.2 Karakteristik Responden
tabel dan nilai positif, dan juga dapat di lihat dari nilai signifikansinya
Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas
+7

Referensi

Dokumen terkait

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan

Pendidikan multikultural mengajarkan satu kesetaraan ketuhanan, atau dalam bahasa yang lain banyak agama tapi satu Tuhan. Bila demikian berarti pendidikan model

Analisis yang relevan dengan tujuan penelitian yaitu untuk memperoleh hasil kajian mengenai model yang ditawarkan dalam mengatasi permasalahan pada kinerja

Kabupaten Lamongan dan kesesuaian antara wewenang modin dalam prosedur pencatatan perkawinan di Desa Kebalandono, Kecamatan Babat, Kabupaten. Lamongan dengan ketentuan dalam

Berdasarkan masalah tersebut diatas dan setelah dianalisa dapat disimpulkan bahwa: Tingkat ekonomi orang tua SDN Bajeman 2 desa Tragah Bangkalan berada pada interprestasi

2. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan sekret kental atau sekret darah, kelemahan, upaya batuk buruk, edema trakeal/faringeal. Gangguan pertukaran

Hal ini diperkuat oleh Gottman (1999:250) bahwa emotional quotient (EQ) merupakan faktor penting yang menentukan hasil belajar siswa, dengan memiliki emotional

Dalam penerapannya, muqarnas dapat bertransformasi menjadi bentuk yang benar- benar tiga dimensional, seperti yang terdapat pada kubah-kubah dan relung pintu gerbang, dapat