2
PENGARUH TERPAAN IKLAN KINGKONG SNACK DI INSTAGRAM TERHADAP BRAND AWARENESS
(Survei Terhadap Followers Akun Instagram @RaffiNagita1717)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (S1) Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Oleh
Nadhira Puteri Utami 6662141998
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA BANTEN
v ABSTRAK
Nadhira Puteri Utami. NIM 6662141998. SKRIPSI. Pengaruh Terpaan Iklan di Instagram Terhadap Brand Awareness (Survei Terhadap Followers
@RaffiNagita1717). Pembimbing I: Muhammad Jaiz, S.Sos, M.Pd dan Pembimbing II : Ari Pandu Witantra, S.Sos, M.I.Kom
Salah satu strategi yang digunakan untuk menawarkan suatu produk dan menarik minat konsumen terhadap produk tersebut adalah dengan cara mempromosikannya. Mempromosikan suatu produk salah satunya adalah lewat iklan, bahkan kini suatu produk bisa diiklankan melalui media sosial Instagram. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh terpaan iklan KingKong Snack
di Instagram dengan indikator Frekuensi, Durasi, dan Intensitas terhadap brand awareness pada followers @RaffiNagita1717. Teori dalam penelitian ini adalah Teori Perbedaan Individu. Teori ini menelaah perbedaan-perbedaan di antara individu-individu sebagai sasaran media massa ketika mereka diterpa, sehingga menimbulkan efek tertentu sesuai dengan struktur psikologisnya. Metode yang digunakan adalah metode survey. Dengan data yang diperoleh melalui kuesioner yang disebar kepada 100 akun Instagram dari followers @RaffiNagita1717. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Frekuensi memberikan pengaruh positif dengan presentase sebesar 24,5%, Durasi memberikan pengaruh positif dengan presentase sebesar 37,5%, selanjutnya adalah Intensitas memberikan pengaruh positif dengan presentase sebesar 59,9%. Secara keseluruhan Frekuensi, Durasi, dan Intensitas memberikan pengaruh positif dengan presentase sebesar 63,4% dan sisanya 36,6% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dibahas oleh peneliti.
vi ABSTRACT
Nadhira Puteri Utami. NIM 6662141998. THESIS. The Effect of KingKong Snack’s Advertisement Exposure on Instagram to Brand Awareness (Survey to @RaffiNagita1717’s Followers on Instagram) Advisor I: Muhammad Jaiz, S.Sos, M.Pd and advisor II : Ari Pandu Witantra, S.Sos, M.I.Kom
One of the strategies used to make products and attract consumers' interest in the products is by how to sell it. Advertising is one of the any ways to promote a product, even, now, a product can be advertised through social media, Instagram. The aim of this research is to know The Effect of KingKong Snack’s Advertisement Exposure on Instagram that is given by three indicators include Frequency, Duration, and Intensity to Brand Awareness. This research used The Individual Differences Theory. This theory explains the differences between individuals as the target of mass media when they are in exposure, so it creates certain effects according to their psychological needs. The research method is survey method. The questionnaire is distributed to one hundred followers of @RaffiNagita1717’s Instagram account. The result of the research shows that the Frequency gave a positive effect with a percentage of 24,5%, the Duration gave a positive effect with a percentage of 37,5%, then the Intensity gave a positive effect with 59,9% as the percentage. Based on the result of the research, it can be said that Frequency, Duration, and Intensity gave a positive effect with a percentage of 63,4% and 36,6% as the rest of the percentage are affected by other factors which is not discussed by the researcher.
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Persembahan:
Bismillahirahmanirahim
Skripsi ini aku persembahkan untuk Mama dan Papa serta
adik-adikku,
juga teman-teman dan orang-orang terkasih yang telah mendoakan
viii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya untuk penulis sehingga dapat menyelesaikan penyusunan skripsi sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar kesarjanaan strata (S1) pada program studi Ilmu Komunikasi konsentrasi Marketing Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang, Banten. Skripsi ini
berjudul “Pengaruh Terpaan Iklan di Instagram Terhadap Brand Awareness (Survei
Terhadap Followers @RaffiNagita1717)”. Tak lupa juga shalawat serta salam penulis panjatkan kepada junjungan kita Rasulullah, Nabi Muhamad SAW serta para sahabatnya semoga rahmat dan hidayahNya selalu dilimpahkan padanya.
Dalam menyusun skripsi ini, tidak sedikit penulis menghadapi kesulitan serta hambatan teknis maupun nonteknis. Namun atas izin Allah SWT, juga berkat usaha, doa, semangat, bantuan, bimbingan serta dukungan yang penulis terima baik secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih, kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan dalam penyusunan skripsi ini:
ix
2. Dr. Rahmi Winangsih, M.Si., selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi.
3. Darwis Sagita, M.I.Kom., selaku Sekretaris Jurusan Program Studi Ilmu Komunikasi.
4. Muhammad Jaiz, S.Sos., M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Skripsi I yang telah memberikan arahan, dukungan, dan motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan penelitian ini.
5. Ari Pandu Witantra, S.Sos., M.I.Kom., selaku Dosen Pembimbing Skripsi II yang juga memberikan arahan, dukungan, dan motivasi selama penulis mengerjakan penelitian ini.
6. Mama Titin dan Papa Rudy, Mama Peni dan Papa Tjatur selaku orangtua yang selalu mendukung dan memberikan semangat untuk putrinya untuk cepat menyelesaikan kuliah. Kuliah dan skripsi penulis tidak akan selesai dengan baik tanpa doa dari mereka berempat.
7. Bapak dan Ibu dosen Ilmu Komunikasi UNTIRTA yang telah memberikan ilmu kepada penulis selama empat tahun penulis berkuliah.
8. PT Universal Cipta Pangan khususnya Mba Esti yang telah mengizinkan penulis mengunjungi kantornya dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan penulis mengenai KingKong Snack.
x
10.Febrina Rachmayanti dan Afifah Nabilla yang selalu ada menjadi tempat bercerita dan selalu menghibur serta menyemangati penulis ketika sedang di titik terbawah.
11.Teman-teman seperjuanganku Cici, Vita, Dhea, Fadil, Icha, Aya, Syifa, Dinda yang selalu ada ketika penulis membutuhkan bantuan dan penyemangat hari-hari kuliah penulis selama berkuliah empat tahun. 12.Yusuf Eko Nugroho atas energi positifnya yang selalu diberikan kepada
penulis sehingga penulis tetap semangat menyelesaikan penelitian ini.
Akhir kata, kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Kesalahan yang terdapat dalam pembuatan skripsi ini mutlak milik penulis. Penulis berharap agar skripsi ini dapat berguna bagi penulis sendiri dan juga bagi mahasiswa di Ilmu Komunikasi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dan dapat menambah referensi bagi yang membutuhkan.
Serang, September 2018
xi DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ... iv
ABSTRAK ... v
ABSTRACT ... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL... xvi
DAFTAR DIAGRAM ... xix
DAFTAR GAMBAR ... xxi
DAFTAR LAMPIRAN ... xxii
BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 11
1.3 Identifikasi Masalah ... 11
1.4 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ... 12
1.4.1 Tujuan Penelitian ... 12
1.4.2 Manfaat Penelitian ... 12
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi ... 14
2.2 Komunikasi Pemasaran ... 17
2.3 Iklan di Media Sosial ... 20
xii
2.5 Brand Awareness ... 26
2.6 Instagram ... 28
2.7 Teori Perbedaan Individu ... 30
2.8 Kerangka Berpikir ... 33
2.9 Operasional Variabel ... 34
2.10 Penelitian Terdahulu ... 37
2.11 Hipotesis Penelitian ... 40
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi dan Pendekatan Penelitian ... 41
3.2 Teknik Pengumpulan Data ... 43
3.3 Sumber Data ... 44
3.4 Populasi dan Sampel ... 45
3.4.1 Populasi ... 45
3.4.2 Sampel... 46
3.5 Instrumen Penelitian ... 48
3.5.1 Uji Validitas ... 48
3.5.2 Uji Reliabilitas ... 49
3.6 Variabel Penelitian ... 50
3.7 Teknik Pengolahan dan Analisa Data ... 51
3.7.1 Teknik Pengolahan Data ... 51
3.7.2 Uji Normalitas Data ... 52
3.7.3 Uji Koefisien Korelasi ... 53
3.7.4 Koefisien Determinasi ... 55
xiii
3.7.6 Analisis Regresi ... 57
3.7.7 Uji Hipotesis ... 59
3.8 Lokasi dan Jadwal Penelitian ... 61
3.8.1 Lokasi Penelitian ... 61
3.8.2 Jadwal Penelitian ... 62
BAB IV : HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian ... 63
4.1.1 KingKong Snack ... 63
4.1.2 Akun Instagram @RaffiNagita1717 ... 68
4.2 Analisis Data Responden ... 73
4.3 Deskripsi Hasil Penelitian ... 76
4.3.1 Hasil Jawaban Responden ... 76
4.4 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 110
4.4.1 Hasil Uji Validitas ... 110
4.4.1.1 Hasil Uji Validitas Variabel X ... 111
4.4.1.2 Hasil Uji Validitas Variabel Y ... 112
4.4.2 Hasil Uji Reliabilitas ... 112
4.4.2.1 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X ... 113
4.4.2.2 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y ... 113
4.5 Analisis Deskriptif ... 114
4.5.1 Analisis Deskriptif Variabel X1 (Frekuensi) ... 114
4.5.2 Analisis Deskriptif Variabel X2 (Durasi) ... 114
4.5.3 Analisis Deskriptif Variabel X3 (Intensitas) ... 115
xiv
4.6 Hasil Uji Normalitas Data ... 116
4.6.1 Variabel X (Terpaan Iklan) ... 116
4.6.2 Variabel Y (Brand Awareness) ... 118
4.7 Hasil Uji Koefisien Korelasi ... 119
4.7.1 Hasil Uji Koefisien Korelasi X1 Terhadap Y ... 120
4.7.2 Hasil Uji Koefisien Korelasi X2 Terhadap Y ... 121
4.7.3 Hasil Uji Koefisien Korelasi X3 Terhadap Y ... 122
4.7.4 Hasil Uji Koefisien Korelasi X Terhadap Y ... 123
4.8 Hasil Uji Regresi ... 123
4.8.1 Hasil Uji Regresi Linier Sederhana X1 Terhadap Y ... 124
4.8.2 Hasil Uji Regresi Linier Sederhana X2 Terhadap Y ... 124
4.8.3 Hasil Uji Regresi Linier Sederhana X3 Terhadap Y ... 125
4.9 Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 126
4.9.1 Hasil Uji Koefisien Determinasi X1 Terhadap Y ... 126
4.9.2 Hasil Uji Koefisien Determinasi X2 Terhadap Y ... 127
4.9.3 Hasil Uji Koefisien Determinasi X3 Terhadap Y ... 128
4.9.4 Hasil Uji Koefisien Determinasi X Terhadap Y ... 129
4.10 Hasil Uji Hipotesis ... 130
4.10.1 Hasil Uji t ... 130
4.9.2 Hasil Uji F ... 131
4.11 Pembahasan ... 132
xv
Awareness dari Followers @RaffiNagita1717 ... 132
4.11.1.2 Seberapa Besar Durasi Terhadap Y Brand Awareness dari Followers @RaffiNagita1717 ... 133
4.11.1.3 Seberapa Besar Intensitas Terhadap Y Brand Awareness dari Followers @RaffiNagita1717 ... 134
4.11.2 Seberapa Besar Brand Awareness KingKong Snack dari Followers @RaffiNagita1717 ... 135
4.11.3 Seberapa Besar Pengaruh Terpaan Iklan KingKong Snack Terhadap Brand Awareness dari Followers @RaffiNagita1717 ... 135
4.11.3.1 Pengaruh Frekuensi Terhadap Brand Awareness dari Followers @RaffiNagita1717 ... 135
4.11.3.2 Pengaruh Durasi Terhadap Brand Awareness dari Followers @RaffiNagita1717 ... 136
4.11.3.3 Pengaruh Intensitas Terhadap Brand Awareness dari Followers @RaffiNagita1717 ... 136
4.11.3.4 Pengaruh Terpaan Iklan KingKong Snack Terhadap Brand Awareness dari Followers @RaffiNagita1717 ... 137
BAB V : PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 141
5.2 Saran ... 143
DAFTAR PUSTAKA ... 145
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Top Brand Index KingKong Snack Selama 3 Tahun ... 6
Tabel 1.2 Jumlah Followers dan Posts 5 selebriti Indonesia dengan Followers Terbanyak ... 8
Tabel 2.1 Beberapa Media yang Digunakan Untuk Iklan ... 22
Tabel 2.2 Operasional Variabel... 34
Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu ... 37
Tabel 3.1 Uji Skala Likert ... 44
Tabel 3.2 Tingkat Reliabilitas Nilai Alpha ... 50
Tabel 3.3 Nilai Koefisien Korelasi... 55
Tabel 3.4 Kriteria Analisis Deskriptif Persentase ... 57
Tabel 3.5 Jadwal Penelitian... 62
Tabel 4.1 Produk dan Film Yang Diiklankan @RaffiNagita1717 ... 72
Tabel 4.2 Hasil Jawaban Responden P1 ... 77
Tabel 4.3 Hasil Jawaban Responden P2 ... 78
Tabel 4.4 Hasil Jawaban Responden P3 ... 79
Tabel 4.5 Hasil Jawaban Responden P4 ... 81
Tabel 4.6 Hasil Jawaban Responden P5 ... 82
Tabel 4.7 Hasil Jawaban Responden P6 ... 83
Tabel 4.8 Hasil Jawaban Responden P7 ... 85
Tabel 4.9 Hasil Jawaban Responden P8 ... 86
Tabel 4.10 Hasil Jawaban Responden P9 ... 87
Tabel 4.11 Hasil Jawaban Responden P10 ... 89
xvii
Tabel 4.13 Hasil Jawaban Responden P12 ... 91
Tabel 4.14 Hasil Jawaban Responden P13 ... 93
Tabel 4.15 Hasil Jawaban Responden P14 ... 94
Tabel 4.16 Hasil Jawaban Responden P15 ... 95
Tabel 4.17 Hasil Jawaban Responden P16 ... 97
Tabel 4.18 Hasil Jawaban Responden P17 ... 98
Tabel 4.19 Hasil Jawaban Responden P18 ... 99
Tabel 4.20 Hasil Jawaban Responden P19 ... 101
Tabel 4.21 Hasil Jawaban Responden P20 ... 102
Tabel 4.22 Hasil Jawaban Responden P21 ... 103
Tabel 4.23 Hasil Jawaban Responden P22 ... 105
Tabel 4.24 Hasil Jawaban Responden P23 ... 106
Tabel 4.25 Hasil Jawaban Responden P24 ... 108
Tabel 4.26 Hasil Jawaban Responden P25 ... 109
Tabel 4.27 Hasil Uji Validitas Variabel X ... 111
Tabel 4.28 Hasil Uji Validitas Variabel Y ... 112
Tabel 4.29 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X ... 113
Tabel 4.30 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y ... 113
Tabel 4.31 Hasil Uji Normalitas Data Variabel X ... 117
Tabel 4.32 Hasil Uji Normalitas Data Variabel Y ... 118
Tabel 4.33 Hasil Uji Koefisien Korelasi Variabel X1 Terhadap Y ... 120
Tabel 4.34 Hasil Uji Koefisien Korelasi Variabel X2 Terhadap Y ... 121
Tabel 4.35 Hasil Uji Koefisien Korelasi Variabel X3 Terhadap Y ... 122
xviii
Tabel 4.37 Hasil Uji Regresi Sederhana Variabel X1 Terhadap Y ... 124
Tabel 4.38 Hasil Uji Regresi Sederhana Variabel X2 Terhadap Y ... 125
Tabel 4.39 Hasil Uji Regresi Sederhana Variabel X3 Terhadap Y ... 125
Tabel 4.40 Hasil Uji Koefisien Determinasi Variabel X1 Terhadap Y ... 126
Tabel 4.41 Hasil Uji Koefisien Determinasi Variabel X2 Terhadap Y ... 127
Tabel 4.42 Hasil Uji Koefisien Determinasi Variabel X3 Terhadap Y ... 128
xix
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 1.1 Konten Media Sosial yang Sering Dikunjungi ... 3
Diagram 4.1 Usia Responden ... 74
Diagram 4.2 Pekerjaan Responden ... 75
Diagram 4.3 Jenis Kelamin Responden ... 76
Diagram 4.4 Hasil Jawaban Responden P1... 77
Diagram 4.5 Hasil Jawaban Responden P2... 78
Diagram 4.6 Hasil Jawaban Responden P3... 80
Diagram 4.7 Hasil Jawaban Responden P4... 81
Diagram 4.8 Hasil Jawaban Responden P5... 82
Diagram 4.9 Hasil Jawaban Responden P6... 84
Diagram 4.10 Hasil Jawaban Responden P7... 85
Diagram 4.11 Hasil Jawaban Responden P8... 86
Diagram 4.12 Hasil Jawaban Responden P9... 88
Diagram 4.13 Hasil Jawaban Responden P10... 89
Diagram 4.14 Hasil Jawaban Responden P11... 90
Diagram 4.15 Hasil Jawaban Responden P12... 92
Diagram 4.16 Hasil Jawaban Responden P13... 93
Diagram 4.17 Hasil Jawaban Responden P14... 94
Diagram 4.18 Hasil Jawaban Responden P15... 96
Diagram 4.19 Hasil Jawaban Responden P16... 97
Diagram 4.20 Hasil Jawaban Responden P17... 98
xx
Diagram 4.22 Hasil Jawaban Responden P19... 101
Diagram 4.23 Hasil Jawaban Responden P20... 102
Diagram 4.24 Hasil Jawaban Responden P21... 104
Diagram 4.25 Hasil Jawaban Responden P22... 105
Diagram 4.26 Hasil Jawaban Responden P23... 107
Diagram 4.27 Hasil Jawaban Responden P24... 108
Diagram 4.28 Hasil Jawaban Responden P25... 110
Diagram 4.29 Hasil Uji Normalitas Data Variabel X ... 117
xxi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Kemasan KingKong Snack ... 63
Gambar 4.2 Top Brand Index Kategori Keripik Singkong Olahan ... 64
Gambar 4.3 Promo KingKong Snack... 65
Gambar 4.4 Promo KingKong Snack... 65
Gambar 4.5 Promo KingKong Snack... 66
Gambar 4.6 Promo KingKong Snack... 67
Gambar 4.7 Promo KingKong Snack... 67
Gambar 4.8 Promo KingKong Snack... 68
Gambar 4.9 Akun Instagram @RaffiNagita1717 ... 68
Gambar 4.10 Mobil Berstiker KingKong Snack ... 70
Gambar 4.11 Cuplikan Video KingKong Snack ... 70
xxii
DAFTAR LAMPIRAN
2 BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Perkembangan sistem komunikasi, informasi, dan teknologi membuat media untuk memasarkan dan mengenalkan suatu produk sudah semakin beragam jenisnya, termasuk di antaranya adalah internet. Internet sudah menjadi bagian penting dalam masyarakat, berbagai kegiatan bisa diakses melalui internet, bahkan, internet bisa dengan mudah diakses di rumah maupun di luar rumah hingga dari perangkat komputer atau smartphone. Pada November 2016, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menerbitkan hasil survei pengguna internet di Indonesia, hasil survei menyebutkan bahwa dari 256,2 juta penduduk Indonesia, 132,7 juta penduduk adalah pengguna internet, jumlah ini meningkat 33,6% dari tahun 2014 yang berjumlah 88,1 juta pengguna internet.10
Dengan menjadikan internet sebagai sebuah kebutuhan di kehidupan masyarakat kini, maka, dikenal dengan istilah media baru atau new media. Ciri-ciri
new media menurut Mc Manus (Severin. et. al., 2008:4) adalah:
1. Teknologi yang dahulu berbeda dan terpisah seperti percetakan dan penyiaran sekarang bergabung
10 Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia. 2016. Survei Internet APJII 2016. Diakses dari
2
2. Bergesernya kelangkaan media menjadi media yang berlimpah
3. Berubahnya target kepuasan dari massa audiens kolektif menuju kepuasan grup atau individu
4. Perubahan dari media satu arah ke dalam media interaktif.
Banyak sekali kegiatan yang bisa dilakukan melalui internet, salah satunya adalah kegiatan jual beli. Masyarakat sudah mulai berpikir maju dan mulai masuk ke dunia bisnis online, baik pembeli maupun penjual, karena selain lebih praktis jika berbelanja dan berjualan secara online, harga barang yang ditawarkan pun relatif lebih murah daripada berbelanja langsung di toko. Menurut APJII, 10,4 juta atau 8,5% pengguna internet memiliki alasan utama yaitu bisnis, berdagang, dan mencari barang bila mengakses internet dan 98,6% atau sekitar 130,8 juta pengguna internet mengetahui internet sebagai tempat menawarkan atau mencari barang dan jasa.11 Dengan pesatnya perkembangan dalam dunia usaha, maka, persaingan antar
perusahaan atau penjual juga semakin meningkat. Perusahaan berlomba-lomba mengeluarkan inovasi dari produk mereka dan membuat suatu strategi pemasaran untuk merebut pangsa pasar sehingga tercapai target market dan target penjualan yang diinginkan.
Salah satu media untuk memasarkan suatu produk dan berjualan barang atau jasa melalui internet adalah media sosial Instagram. Sama seperti media sosial pada umumnya, Instagram adalah tempat berbagi informasi dan berinteraksi antar
11 Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia. 2016. Survei Internet APJII 2016. Diakses dari
3
sesama pengguna. Namun, Instagram fokus pada fitur berbagi foto dan video disertai pesan yang bisa ditulis di setiap unggahan, Instagram juga menyediakan fitur untuk mengikuti akun-akun dari orang atau selebriti yang kita senangi. Sebagian masyarakat yang mengerti akan teknologi mungkin familiar dengan aplikasi Instagram dan beberapa di antaranya pernah membeli suatu produk yang diiklankan di Instagram karena kemudahannya dalam mencari barang yang diinginkan, di Instagram juga telah menjamur berbagai online shop terpercaya sehingga masyarakat mempunyai beragam pilihan produk dan jasa yang diinginkan. Menurut APJII, konten media sosial Instagram adalah nomor dua paling sering dikunjungi oleh pengguna internet di Indonesia dengan angka 15% atau 19,9 juta pengguna dengan Facebook yang berada di urutan pertama konten media sosial yang paling sering dikunjungi, yaitu, 54% atau 71,6 juta pengguna.
Diagram 1.1: Konten Media Sosial yang Sering Dikunjungi12
12 Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia. 2016. Survei Internet APJII 2016. Diakses dari
https://apjii.or.id/content/read/39/264/Survei-Internet-APJII-2016 tanggal 13 November 2017 pukul 11:40 WIB
54% 15%
11% 6% 5,5% 0,6%
Konten Media Sosial yang Sering
Dikunjungi
4
Dikutip dari Tempo.Co, Indonesia menjadi komunitas Instagram terbesar di Asia Pasifik, serta salah satu pasar terbesar di dunia dari total 700 juta pengguna aktif setiap bulan. Padahal, pengguna aktif di awal tahun 2016 hanya 22 juta dan angka tersebut diyakini akan terus meningkat hingga saat ini.13 Tidak heran, dengan fitur yang fokus di berbagi foto dan video serta caption di setiap unggahan, membuat Instagram diminati oleh pebisnis dan perusahaan untuk mengiklankan salah satu produk atau event mereka untuk menarik konsumen lewat media sosial. Dalam meluncurkan produk-produk baru, perusahaan pasti akan memulai untuk membentuk kesadaran merek agar memiliki ekuitas merek yang kuat di masyarakat. Untuk lebih memudahkan perusahaan dalam membentuk kesadaran merek pada calon konsumen, sering kali perusahaan mengajak publik figur atau selebritis yang sudah terkenal dan memiliki personal branding di kalangan masyarakat untuk mempromosikan produk mereka.
Termasuk di antaranya selebritis dan publik figur Raffi Ahmad dan Nagita Slavina, pasangan suami istri ini dipercaya oleh PT Universal Cipta Pangan untuk bergabung dan mengiklankan salah satu produk mereka di Instagram. PT Universal Cipta Pangan adalah sebuah perusahaan manufaktur makanan ringan yang berdiri tahun 2007 dengan spesialisasi keripik singkong yang dimiliki oleh Frans Darmadi hingga tahun 2015 diambil alih oleh Dani Sugiarto dengan manajemen baru dan mengembangkan inovasi keripik menjadi keripik talas, keripik pisang, dan keripik
13
5
ubi.14 PT Universal Cipta Pangan juga tidak sembarangan dalam memilih selebriti yang akan diajak untuk bekerjasama, berdasarkan akun Instagramnya, akun dengan username @RaffiNagita1717 diketahui Februari 2018 ini memiliki pengikut hingga 21,4 juta pengikut dan diyakini akan terus bertambah. Salah satu produk yang diiklankan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina adalah KingKong Snack, KingKong Snack adalah keripik singkong yang diproduksi oleh PT Universal Cipta Pangan sejak tahun 2007 dan mulai mengajak Raffi Ahmad dan Nagita Slavina menjadi bagiannya sejak Mei 2016.
Menurut Esti,15selaku Humas PT Universal Cipta Pangan, perusahaannya memilih Raffi Ahmad dan Nagita Slavina untuk menjadi bagian dari KingKong Snack karena followers mereka yang terbilang sangat banyak dan dikutip dari Tekno Liputan6.com,16 Raffi Ahmad dan Nagita Slavina menduduki posisi kedua artis dengan followers Instagram terbanyak di Indonesia, selain itu, yang menjadi
daya tarik mereka adalah mereka tidak “jaga image” dan totalitas dalam
mengiklankan produk KingKong Snack. Esti juga menambahkan, Raffi Ahmad dan Nagita mempunyai banyak fans dari off air maupun on air dengan rata-rata usia 18
– 24 tahun yang terbilang sesuai dengan target market KingKong Snack.
Dikutip dari topbrand-award.com,17 sejak Raffi dan Nagita bergabung
menjadi bagian dari KingKong Snack yaitu tahun 2016, TBI (Top Brand Index)
14 Wawancara dengan Esti, Humas PT Universal Cipta Pangan di kantor PT Universal Cipta Pangan,
Jakarta Barat pada tanggal 27 Oktober 2017
15Ibid
16
https://tekno.liputan6.com/read/3017828/5-artis-indonesia-dengan-followers-instagram-terbanyak diakses pada tanggal 25 November 2017 pukul 17:20 WIB
17 https://topbrand-award.com/top-brand-survey diakses pada tanggal 29 Juni 2018 pukul 10:42
6
KingKong Snack terus naik dan pada tahun 2018 KingKong Snack menjadi tiga besar Top Brand dalam kategori keripik singkong olahan dengan TBI 10,2%.
Tabel 1.1
Sumber: topbrand-award.com
Top Brand Index KingKong Snack tahun 2016 1,5%, lalu pada tahun 2017 meningkat menjadi 5,3 % namun belum masuk dalam jajaran Top Brand, hingga pada tahun 2018, KingKong Snack masuk dalam Top Brand dengan Top Brand Index 10,2 % meningkat cukup tinggi dibandingkan pada tahun 2017. Dikutip dari topbrand-award.com,18 Top Brand didasarkan atas hasil riset terhadap konsumen Indonesia. Pemilihan merek terbaik berdasarkan atas pilihan konsumen. Pemilihan oleh konsumen ini dilakukan melalui survei dari Frontier Consulting Group di sebelas kota besar di Indonesia yakni Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Makassar, Pekanbaru, Balikpapan, Denpasar, Palembang dan Samarinda.
18 https://topbrand-award.com/faq diakses pada tanggal 29 Juni 2018 pukul 10:50 WIB
1,50%
5,30%
10,20%
0,00% 2,00% 4,00% 6,00% 8,00% 10,00% 12,00%
2016 2017 2018
7
Merek-merek yang mendapat predikat Top Brand adalah murni atas pilihan konsumen. Oleh karena itu pemilihan merek dalam Top Brand bersifat
independen. Hasilnya pun dipublikasikan secara luas lewat Majalah Marketing. Merek tersebut harus terpilih oleh konsumen melalui hasil survei dengan melihat tiga parameter yakni top of mind share, top of market share dan top of
commitment share. Merek yang terpilih adalah merek yang memperoleh Top Brand Index minimum sebesar 10.0% dan menurut hasil survei berada dalam posisi top three. Top Brand adalah logo penghargaan yang paling banyak
8
Tabel 1.2: Jumlah Followers dan Posts lima selebriti Indonesia dengan Followers Instagram terbanyak
No Akun Instagram Jumlah
Followers
Jumlah Posts
1 23.500.000 4.614
2 21.400.000 7.248
3 20.500.000 2.786
4 20.300.000 4.174
9
Dalam lima gambar di atas, jumlah followers Raffi Ahmad dan Nagita Slavina masih kalah dengan Ayu Tingting, tetapi, jumlah foto dan video yang telah diposting oleh Raffi Ahmad dan Nagita Slavina di Instagram lebih banyak dibanding dengan Ayu Tingting. Ini membuktikan bahwa, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina sangat aktif dalam mengunggah foto mereka, foto kegiatan pribadi maupun mempromosikan produk. Sedangkan, ketiga artis lain, memiliki followers dan posts
yang lebih sedikit dari Raffi Ahmad dan Nagita Slavina.
Seakan tidak kalah dengan berbagai merek keripik singkong yang sudah lebih terkenal dahulu, KingKong Snack mulai diminati oleh masyarakat karena KingKong Snack memiliki ciri khas tersendiri yang berbeda dengan pesaingnya, yaitu orang-orang akan mengetahui KingKong Snack adalah produk milik seorang selebriti, didukung oleh kemasan wajah Raffi Ahmad di kemasan KingKong Snack. Menurut Esti, keunggulan lain dari KingKong Snack adalah kualitas yang menghindari MSG, pengawet, dan pewarna serta salah satu produk yang baru pertama kali bekerja sama dengan artis memakai cara seperti ini, yaitu, jika perusahaan atau produk lain menjadikan selebriti sebagai brand ambassador atau hanya endorse selebriti, maka PT Universal Cipta Pangan selaku perusahaan yang mengeluarkan produk KingKong Snack mengajak Raffi Ahmad dan Nagita Slavina menjadi bagian dari produk tersebut, ikut bergabung, memasarkan dan menjadi bagian dari keberhasilan produk KingKong Snack.
10
lomba foto unik dengan KingKong Snack dan mengunggahnya di Instagram. Kegiatan mempromosikan KingKong Snack ini salah satunya bertujuan mengharapkan masyarakat memiliki kesadaran merek (brand awareness) yang tinggi terhadap KingKong Snack. Menurut Durianto (2003:6) meningkatkan kesadaran merek adalah suatu mekanisme untuk memperluas pasar merek, kesadaran juga memengaruhi persepsi dan tingkah laku yang merupakan suatu key of brand asset atau kunci pembuka untuk masuk ke elemen lainnya sehingga diharapkan saat masyarakat ingin membeli keripik singkong, maka merek yang pertama kali muncul di benak masyarakat adalah KingKong Snack karena KingKong Snack telah menjadi suatu merek yang memiliki brand awareness tinggi di benak masyarakat atau Top of Mind. Sedangkan, KingKong Snack sendiri telah mendapatkan identitas nama merek dari pemiliknya yang merupakan selebriti papan atas tetapi belum sampai pada tahap Top of Mind.
11
verbal dengan mengucapkan kata-kata dan gambar yang menarik perhatian. Keberadaan dan ketenaran Raffi Ahmad dan Nagita Slavina di dunia hiburan juga cukup meningkatkan pengenalan dan penjualan KingKong Snack di Instagram, sehingga yang dilakukan atau dipromosikan oleh Raffi Ahmad dan Nagita Slavina di akun Instagram-nya membuat followers dan fans mereka merasa tertarik dengan produk yang dipromosikan dan cenderung mengikuti sesuatu yang mereka lakukan.
Dari uraian di atas, peneliti tertarik untuk meneliti tentang pengaruh terpaan iklan terhadap brand awareness melalui media sosial yang dilakukan oleh Raffi Ahmad dan Nagita Slavina sebagai bentuk mempromosikan produk KingKong Snack untuk membuktikan sudah seberapa besar pembentukan brand awareness
KingKong Snack terhadap followers @RaffiNagita1717.
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, sejauh mana pengaruh terpaan iklan KingKong Snack di Instagram terhadap brand awareness pada followers
@RaffiNagita1717?
1.3Identifikasi Masalah
1. Seberapa besar terpaan iklan KingKong Snack di Instagram? 2. Seberapa besar brand awareness KingKong Snack di Instagram?
12 1.4Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
1.4.1 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui seberapa besar terpaan iklan KingKong Snack di Instagram
2. Untuk mengetahui seberapa besar brand awareness KingKong Snack 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh terpaan iklan KingKong Snack
di Instagram terhadap brand awareness pada followers @RaffiNagita1717
1.4.2 Manfaat Penelitian
1. Manfaat Akademik
a. Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi perkembangan ilmu komunikasi dan menambah kajian ilmu komunikasi untuk mengetahui pengaruh terpaan iklan di media sosial Instagram terhadap brand awareness.
13
2. Manfaat Praktis
a. Memberikan bahan pertimbangan untuk para praktisi dalam menyikapi fenomena pengaruh media sosial saat ini.
14 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Komunikasi
Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan komunikasi untuk bersosialisasi dengan manusia lainnya, semua kegiatan yang kita lakukan dari pagi hari hingga malam hari memerlukan komunikasi. Komunikasi memerlukan paling sedikit dua orang dalam setiap prosesnya sehingga menimulkan interaksi antara komunikator dan komunikan. Menurut Effendy (2004:5), komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu,
mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik secara lisan (langsung) ataupuntidak
langsung (melalui media).
Menurut Laswell dalam Effendy (2004:29) mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi ialah dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut:
“Who Says What In Which Channel to Whom with What Effect? “
Untuk mantapnya strategi komunikasi, maka segala sesuatunya harus dipertautkan dengan komponen-komponen yang merupakan jawaban terhadap pertanyaan dalam rumus Lasswell tersebut.
15
• Says What? (Pesan apa yang dinyatakannya?)
• In Which Channel? (Media apa ang digunakannya?)
• To Whom? (Siapa komunikannya?)
• With What Effect? (Efek apa yang diharapkannya?)
Secara sederhana Lasswell menjelaskan bahwa komunikator menyampaikan pesan yang berbentuk pernyataan dan didukung oleh lambang sehingga diterima oleh komunikan melalui sarana atau saluran (media) lalu menimbulkan efek sebagai dampak dari pesan tersebut.
Pesan yang disampaikan oleh komunikator dalam proses komunikasi biasanya adalah berupa informasi, ide, pikiran, dan sebagainya melalui di antaranya adalah bahasa, gerakan tubuh, dan warna. Pesan-pesan tersebut menimbulkan dampak atau efek tertentu, Effendy (2004:7) menjelaskan dampak tersebut dapat diklasifikasikan menurut kadarnya, yaitu:
a. Dampak Kognitif
Menyebabkan komunikan menjadi tahu suatu informasi atau meningkat pengetahuannya.
b. Dampak Afektif
Di sini komunikan bukan hanya menjadi tahu tetapi juga menimbulkan perasaan tertentu seperti sedih, gembira, atau iba.
c. Dampak behavioral
16
seseorang yang membutuhkan uang untuk biaya operasi lalu ia menyumbangkan uangnya maka itu adalah dampak behavioral.
Selain memberikan dampak terhadap pesan yang disampaikan, Effendy (2004:54-55) menjelaskan bahwa komunikasi mempunyai beberapa fungsi seperti menghibur yaitu komunikasi digunakan untuk mengubah sikap seseorang agar menjadi lebih bahagia atau senang. Kemudian fungsi komunikasi adalah untuk memberikan informasi, dilakukan untuk mengubah kondisi dari tidak tahu menjadi tahu, atau dari tahu menjadi semakin tahu. Fungsi lain dari komunikasi adalah untuk mempersuasi atau komunikasi digunakan sebagai usaha untuk membujuk seseorang untuk meninggalkan pendapatnya dan beralih ke pendapat baru, serta komunikasi juga digunakan untuk menstimulasi atau meyakinkan seseorang.
17 2.2 Komunikasi Pemasaran
Dengan fungsi komunikasi sebagai alat untuk menyampaikan informasi, kemudian membujuk seseorang untuk beralih pikiran dan untuk meyakinkan target dari komunikan, para pebisnis menggunakan komunikasi sebagai salah satu alat pemasaran. Pemasaran merupakan suatu kegiatan yang penting bagi masyarakat terutama para pebisnis, karena melalui pemasaran, masyarakat dapat mengetahui suatu produk. The American Marketing Association (AMA) mendefinisikan pemasaran sebagai proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, harga, promosi, dan distribusi ide, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan individu serta tujuan organisasi.
Komunikasi pemasaran bukanlah semata-mata hanya kegiatan menjual dan mempromosikan sesuatu, Kasali (2001:51) mendefinisikan pemasaran adalah suatu konsep yang menyangkut suatu sikap mental, suatu cara berpikir yang membimbing kita melakukan sesuatu yang tidak selalu menjual benda, tetapi juga gagasan-gagasan, karier, tempat, undang-undang, jasa, hiburan, dan kegiatan nirlaba seperti yayasan-yayasan sosial dan keagamaan.
18
terkenal di lingkungan masyarakat, hal itu dilakukan tentu saja untuk bersaing merebut perhatian konsumen. Selain memasarkan produk secara kreatif, pelaku usaha juga harus mengedepankan keefektifan dan keefisienan kegiatan promosi yang dilakukan agar tidak terjadi kerugian yang tidak diharapkan oleh semua pelaku usaha.
Dengan memadukan seluruh komponen komunikasi pemasaran, pelaku usaha dapat menyampaikan pesan komunikasi secara efektif dan menempatkan strategi pemasaran secara konsisten kepada konsumen. Menurut Kotler dan Keller (2012:235) komponen komunikasi pemasaran antara lain:
1). Periklanan
Periklanan dapat menjangkau calon konsumen dengan lebih luas yang tersebar di berbagai daerah dengan biaya yang rendah
2). Promosi Penjualan
Promosi penjualan dapat menggunakan alat promosi seperti media cetak atau media online, isi promosi harus menarik dan bersifat mengajak konsumen agar membeli atau menggunakan sebuah produk atau jasa
3). Hubungan Masyarakat dan Publisitas
19
4). Penjualan Personal
Sangat efektif membangun kepercayaan dan keyakinan konsumen sehingga tercipta kegiatan membeli atau menggunakan produk dan jasa
5). Pemasaran Langsung
Dapat menggunakan saluran telepon, media elektronik, pesan singkat atau chat
serta media online yang sifatnya non-publik.
20 2.3 Iklan di Media Sosial
Salah satu strategi yang digunakan untuk menawarkan suatu produk dan menarik minat konsumen terhadap produk tersebut adalah dengan cara mempromosikannya. Mempromosikan suatu produk salah satunya adalah lewat iklan, media periklanan pun sekarang sudah banyak jumlahnya, media cetak maupun media elektronik, dari below the line sampai above the line. Bahkan kini suatu produk bisa diiklankan melalui internet. Menurut Liliweri (2015:315) munculnya media baru yang didukung oleh internet telah meningkatkan komunikasi antara manusia di seluruh dunia dan telah memungkinkan orang untuk mengekspresikan diri melalui media sosial. Menurut Prida Ariani Ambar Astuti dalam Irwansyah dan Mulyana (2012:13) periklanan pada dasarnya adalah perangkat ekonomi untuk membantu khalayak mengamil keputusan dalam memenuhi kebutuhannya, iklan sering kali menjadi pilihan utama bagi pengiklan untuk meningkatkan penjualan, akibatnya terbentuk persepsi bahwa jika sebuah produk atau jasa ingin mendapatkan tempat di benak konsumen, maka dibutuhkan iklan untuk menjalankan tugas tersebut.
21
merupakan cara yang efektif untuk menyebarkan pesan atau informasi suatu merek kepada konsumen.
Durianto et al (2004:15) menyatakan bahwa tujuan perusahaan mengiklankan produknya adalah dalam rangka:
1. Menciptakan kesadaran pada suatu merek di dalam benak konsumen
2. Mengomunikasikan informasi kepada konsumen mengenai keunggulan suatu merek
3. Mengasosiasikan suatu merek dengan perasaan serta emosi tertentu 4. Membuat perilaku
5. Mengembangkan atau mengubah citra atau personalitas dari sebuah merek
6. Mengembangkan persepsi positif calon konsumen yang diharapkan kelak menjadi pembeli potensial
22
Tabel 2.1: Beberapa Media yang Digunakan Untuk Iklan
No Media Keunggulan Keterbatasan
1 Surat kabar Fleksibilitas, ketepatan waktu, liputan pasar lokal yang baik, penerimaan
yang luas,sangat
dipercaya.
Jangka waktu pendek, mutu reproduksi buruk,
“penerusan” ke audiens
berikutnya kecil.
2 Televisi Menggabungkan gambar, suara dan gerak, merangsang indera, perhatian yang tinggi, jangkauan tinggi.
Biaya absolut tinggi, pengelompokan tinggi, paparan bergerak cepat sehingga sulit dilihat, audiens dipilih secara kurang baik.
3 Surat langsung Audiens terpilih, fleksibilitas, tidak ada persaingan iklan dalam media yang sama, personalisasi.
Biaya relatif tinggi, citra
“surat sampah”.
4 Radio Penggunaan massal,
pilihan geografis dan demografis, biaya rendah.
23
harga tidak standar, tidak ada jaminan posisi
5 Majalah Pilihan geografis dan demografis tinggi, kredibilitas dan gengsi, mutu reproduksi tinggi, jangka waktu panjang, penerusan pembacaan baik.
Tenggang waktu atas manfaat dari pembelian iklan panjang, ada peredaran yang sia-sia, tidak ada jaminan posisi produk.
6 Ruang terbuka Fleksibilitas, pengulangan paparan tinggi, biaya rendah, persaingan rendah.
Tidak ada pilihan audiens, kreativitas terbatas.
7 Telpon Selektivitas tinggi,
kemungkinan interaktif, biaya relatif rendah.
Biaya relatif tinggi kecuali
jika digunakan
sukarelawan.
8 Brosur Memiliki banyak
pengguna, peluang untuk memberikan sentuhan pribadi.
24
9 Internet Pemilihan audiens tinggi, kemungkinan interaktif, biaya relatif rendah.
Media relatif baru dengan jumlah pengguna yang rendah di beberapa negara.
Sumber: Ardianto et al (2014:103)
Pada zaman modernisasi ini, dimana semua teknologi sudah berkembang dan semua hal dapat dilakukan dengan mudah, Morissan (2010:318) mengungkapkan bahwa saat ini semakin banyak perusahaan dan konsumen yang menggunakan internet karena media ini relatif murah dan mudah digunakan.
Menurut Menurut Prida Ariani Ambar Astuti dalam Irwansyah dan Mulyana (2012:17) internet memiliki kemampuan untuk menghubungkan antarkonsumen secara real time, dan tidak dapat dipungkiri internet saat ini pun telah mampu menjadi penghubung antarkomunitas. Internet seringkali dihubungkan dengan new media, karena internet adalah manifestasi dari new media. Menurut Liliweri (2015:288) media sosial hadir sebagai bagian dari perkembangan media baru yang kontras dengan media tradisional, perbedaan yang menonjol antara media sosial sebagai media baru dengan “media lama” antara lain dalam hal kualitas, jangkauan, frekuensi, kegunaan, kedekatan, dan sifatnya yang permanen.
25
tujuan dari penggunaan media sosial pun bertambah, terutama bagi kalangan pebisnis yang melihat media sosial sebagai salah satu lahan untuk melakukan iklan.
2.4 Terpaan
Perkembangan sistem komunikasi membuat setiap orang mudah mendapatkan informasi, baik itu informasi yang baik maupun yang buruk, karena pada dasarnya media tidak dapat menyaring informasi yang diterima, namun manusia bisa menyaring informasi yang mereka terima dan manusia sebagai target komunikasi mengalami terpaan yang berbeda-beda.
Menurut Ardianto dan Erdinaya (2005:164) frekuensi penggunaan media dalam satu bulan diukur dalam beberapa kali sebulan seseorang menggunakan media dalam satu tahun. Untuk mengukur durasi penggunaan media adalah dengan menghitung berapa lama seseorang menggunakan media dan mengikuti suatu artikel dalam sebulan, sedangkan hubungan antara khalayak dengan isi media meliputi perhatian. Dengan demikian terpaan media dapat diukur melalui frekuensi, durasi, dan atensi khalayak pembaca. Terpaan iklan yang berulang-ulang juga akan menimbulkan efek yang berbeda-beda pada setiap orang. Terpaan dapat membuat suatu perubahan dalam diri seseorang, menurut Wiryanto (2004:39) perubahan tersebut meliputi perubahan pengetahuan, perubahan sikap, dan perubahan perilaku nyata.
26
Rakhmat (2001:52-53) bahwa semakin sering seseorang melihat iklan, semakin besar pula perhatian dari penonton, hal-hal yang disajikan berkali-kali bila disertai dengan sedikit variasi akan menarik perhatian sehingga mempengaruhi alam bawah sadar kita.
Terpaan terjadi ketika sebuah iklan ditempatkan sehingga calon konsumen dapat melihat (see), mendengar (hear), atau membaca (read) iklan tersebut. Menurut Wells, Burnet, dan Moriarty (2000:156), terpaan ditentukan dari frekuensi (seberapa sering iklan dilihat dan dibaca), intensitas (seberapa jauh khalayak mengerti pesan iklan), dan durasi (seberapa lama khalayak memperhatikan iklan) suatu iklan dilihat atau dibaca. Sesering dan selama apapun seseorang melihat suatu iklan, belum tentu ia melihat iklan tersebut secara seksama (dari awal sampai akhir), bisa saja hanya sekilas atau sebagian.
Dalam hal ini, jika perusahaan ingin produk atau mereknya dikenal dan diingat oleh khalayak, maka harus melakukan terpaan iklan. Terpaan dalam penelitian ini meliputi frekuensi khalayak melihat iklan KingKong Snack di Instagram, durasi khalayak melihat iklan KingKong Snack di Instagram, dan intensitas khalayak melihat iklan KingKong Snack di Instagram yang akan membuat target audiens mengenal produk yang sedang dipromosikan.
2.5 Brand Awareness
27
istilah, tanda, simbol, rancangan atau kombinasi untuk mengidentifikasikan barang atau jasa dari seseorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakan antara produk sendiri dengan produk pesaing. Untuk membangun sebuah produk para pebisnis berusaha untuk memberi informasi kepada masyarakat tentang peroduk mereka, membujuk dan meyakinkan masayarakat untuk membeli produknya, atau mengkomunikasikan produknya.
Tahap pemberian informasi produk kepada masyarakat ini bertujuan untuk mendapatkan brand awareness (kesadaran terhadap merek), kesadaran merek atau
28
Peneliti merujuk pada jurnal yang ditulis oleh Mohammad Pambudi Ari dan Ni Ketut Seminari (2016), dalam penelitian ini yang menurut peneliti memiliki pengaruh yang paling tinggi terhadap brand awareness adalah iklan, dan word of mouth (pemasaran dari mulut ke mulut), karena iklan dapat menyampaikan pesan kepada konsumen maupun calon konsumen mengenai suatu produk, merek, maupun perusahaan dalam skala besar dan word of mouth dapat memberikan suatu pemahaman dari konsumen kepada calon konsumen mengenai pengalaman yang telah dialami oleh konsumen tersebut mengenai suatu produk, merek, maupun perusahaan. Menurut Durianto et al (2004:54) brand awareness menggambarkan kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali, mengingat kembali suatu brand sebagai bagian dari suatu kategori produk tertentu. Pada umumnya konsumen cenderung membeli produk dengan brand yang sudah dikenalnya atas dasar pertimbangan kenyamanan, keamanan dan lain-lain. Bagaimanapun juga, brand yang sudah dikenal menghindarkan konsumen dari risiko pemakaian dengan asumsi bahwa brand yang sudah dikenal dapat diandalkan.
2.6 Instagram
Instagram adalah salah satu bentuk new media. Sebuah sosial media yang bisa diunduh gratis oleh para pengguna internet, berfokus pada fiturnya yang bisa mengunggah foto dan video disertai pesan singkat di setiap unggahannya. Setiap postingan yang telah pengguna unggah ke akun Instagram, dengan cepatnya akan tersebar kepada akun-akun lain yang megikuti akun tersebut.
29 1. Home Page
Halaman utama yang menampilkan unggahan-unggahan terbaru dari akun yang diikuti.
2. Comments
Sesama pengguna Instagram dapat saling mengirim komentar di setiap unggahan suatu akun.
3. Explore
Halaman yang menampilkan unggahan-unggahan popular para pengguna Instagram dan biasanya memiliki banyak likes.
4. Profile
Halaman yang menampilkan informasi para pengguna.
5. News Feed
Menampilkan notifikasi terhadap aktivitas dari akun-akun yang diikuti. Sejak pertama kali berdiri tahun 2010, Instagram memiliki logo yang unik yaitu serupa kamera Polaroid, mirip dengan obyek di dunia nyata, namun, sejak Mei 2016, Instagram mulai menyederhanakan logonya. Dikutip dari tekno.kompas.com,19 elemen di bagian pojok kanan atas kini tak lagi berupa jendela bidik kamera, melainkan hanya berbentuk titik kecil dengan warna putih, dipadukan dengan lingkaran lensa, titik putih dan lingkaran di tengah ini mengingatkan pada kamera dan sensor cahaya di smartphone modern, ketimbang lensa dan viewfinder
Polaroid jadul. Dengan begitu, logo baru Instagram seolah melambangkan
19 https:// tekno.kompas.com/read/2016/05/12/15400017/Cerita.di.Balik.Logo.Baru.Instagram
30
peralihan proses fotografi dari era kamera di masa terdahulu ke era smartphone. Namun, fitur-fitur di dalam aplikasinya tidak banyak berubah, hanya ditambahkan fitur InstaStory yang membuat pengguna dapat mengunggah foto atau video selama beberapa detik dan akan hilang dalam waktu 24 jam. Selain itu, aktivitas yang bisa dilakukan di Instagram masih sama dengan Instagram yang lama, Menurut Atmoko, beberapa aktivitas tersebut adalah:
1. Follow
Kita bisa mengikuti akun-akun yang sekiranya menarik dan cocok dengan kesukaan kita.
2. Like
Para pengguna bisa saling memberikan likes terhadap pengguna lainnya jika unggahannya menarik, ada dua cara yaitu menekan symbol hati di bawah sebelah kiri unggahan, atau mengetuk dua kali di unggahan yang kita sukai tersebut.
3. Komentar
Menulis komentar di setiap unggahan suatu akun adalah salah satu bentuk interaksi dan bisa saling bertukar pikiran dengan sesame pengguna lainnya.
4. Mention
Kita bisa menyebutkan akun Instagram pengguna lain hanya dengan menulis symbol @ dan diikuti dengan nama akun pengguna.
2.7 Teori Perbedaan Individu
31
275) lengkapnya adalah “Individual Differences Theory of Mass Communication Effect” teori ini membahas individu-individu sebagai anggota khalayak sasaran
media massa secara selektif, menaruh perhatian kepada pesan-pesan terutama jika berkaitan dengan kepentingannya, konsisten dengan sikap-sikapnya, sesuai dengan kepercayaan yang didukung oleh nilai-nilainya, tanggapan terhadap pesan-pesan tersebut diubah oleh tatanan psikologisnya. Jadi, efek media massa pada khalayak itu tidak seragam, melainkan beragam disebabkan secara individual berbeda satu sama lain dalam struktur kejiwaannya.
Anggapan dasar dalam teori ini menyatakan bahwa setiap individu berbeda antara satu dengan yang lainnya dalam menghadapi terpaan, hal ini bisa disebabkan karena perbedaan cara pandang berpikir, lingkungan, psikologis, kepercayaan, dan sebagainya. Terdapat suatu kaitan antara pesan-pesan yang disampaikan lewat media dengan respon setiap individu, respon terhadap pesan tersebut diubah oleh psikologis setiap individu tersebut. Jadi efek yang ditimbulkan oleh media kepada setiap individu adalah beragam dan tidak seragam, karena banyak faktor yang mempengaruhi dan membentuk suatu individu. Manusia yang dibesarkan di lingkungan yang kritis akan berbeda cara berpikirnya dengan manusia yang dibesarkan di lingkungan yang pasif.
32
mencolok, ada juga yang sangat tertarik dengan unggahan @RaffiNagita1717 bahkan mengikuti lomba membentuk mahkota memakai kemasan KingKong Snack. Tentu saja followers yang mengikuti lomba yang diadakan KingKong Snack memiliki brand awareness yang lebih tinggi dibandingkan followers yang tidak tertarik dengan gambar iklan dari KingKong Snack karena warnanya yang mencolok.
33
membuat kesimpulan dan keputusan tersendiri terhadap suatu produk, dan cenderung membandingkan produk yang satu dengan produk lain yang dianggap kualitasnya lebih baik, menurut Duncan dan Moriarty dalam Morissan (2010:11) seluruh pesan harus disampaikan dan diterima secara konsisten dalam upaya menciptakan persepsi yang utuh di antara pelanggan dan pihak terkait lainnya, yang memerlukan kesatuan atau integrasi berbagai pesan komunikasi pemasaran serta integrasi fungsi berbagai fasilitator promosi. Semua itu bertujuan agar konsumen dengan pihak yang bersangkutan dapat berkomunikasi dengan satu suara, satu penampilan, dan satu citra dalam setiap kegiatan komunikasi pemasaran serta untuk mengidentifikasi serta memosisikan perusahaan dan mereknya dengan cara yang konsisten.
34 2.8 Kerangka Berpikir
2.9 Operasional Variabel Pengaruh Terpaan Iklan KingKong Snack di Instagram
Terhadap Brand Awareness
Teori Perbedaan Individu (Individual Differences Theory)
Terpaan Iklan
1. Frekuensi 2. Durasi 3. Intensitas
(William Wells, John Burnet, Sandra Moriarty (2000))
Brand Awareness
(Kevin Lane Keller (1998, 2003) David A. Aaker (1996))
“Kekuatan dari suatu merek di
dalam memori, tercermin oleh kemampuan konsumen untuk
membedakan merek dalam kondisi tertentu. Kesadaran merek melibatkan dua kegiatan,
berusaha memperoleh identitas merek dan mengaitkannya
dengan produk tertentu”
Metode Survei
H0: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara terpaan iklan KingKong Snack di Instagram terhadap brand awareness followers @RaffiNagita1717
35
Tabel 2.2: Operasional Variabel Variabel
Sub-variabel
Indikator Skala
Terpaan Iklan (William Wells, John Burnet, Sandra Moriarty (2000)) Frekuensi (seberapa sering iklan dilihat dan dibaca)
1. Frekuensi membuka Instagram pribadi dalam sehari
2. Berapa kali melihat iklan
3. Frekuensi membuka sebuah akun untuk mencari informasi
4. Konsisten dalam mengiklankan produk. Interval Durasi (seberapa lama khalayak memperhatik an iklan)
1. Durasi membuka akun pribadi dalam sehari
2. Durasi menghabiskan waktu di sebuah akun Instagram
3. Lama waktu melihat iklan
Interval Intensitas (seberapa jauh khalayak mengerti
1. Perhatian terhadap postingan akun Instagram
2. Perhatian penyampaian pesan dalam iklan
3. Perhatian pada bahasa dalam iklan 4. Perhatian pada model atau bintang
36
pesan iklan) iklan
5. Perhatian pada penampilan konten iklan
6. Perhatian pada penampilan ilustrasi gambar iklan
7. Perhatian pada penulisan kalimat dalam iklan
8. Perhatian pada slogan iklan
9. Perhatian pada varian produk yang diiklankan
10.Perhatian pada warna yang dipakai dalam iklan
Brand Awareness
(Kevin Lane Keller (1998, 2003) David A. Aaker (1996))
Brand Recognition:
1. Terbantu mengenali merek melalui nama
2. Terbantu mengenali merek melalui logo
3. Terbantu mengenali merek melalui slogan
4. Terbantu mengenali merek melalui kemasan
Interval
37
1. Terbantu dalam mengetahui kategori produk melalui nama
2. Terbantu dalam mengetahui kategori produk melalui logo
3. Terbantu dalam mengetahui kategori produk melalui slogan
38 2.10 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.3: Penelitian Terdahulu
No Peneliti dan Judul Tahun Metode Hasil Penelitian
1 Dian Ines Anjaskara, Pengaruh Sikap Pada Media Sosial
Instagram Terhadap Minat Beli Produk Kecantikan Melalui Instagram
(Studi Kasus pada Konsumen Terhadap Minat Beli
Melalui Situs Instagram)
2016 Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan angket. Validitas menggunakan uji CFA dan reliabilitas menggunakan rumus cronbach alpha. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi sederhana.
Sikap pada media sosial instagram berpengaruh terhadap minat belanja melalui instagram
2 Mohammad Risky Fauzi, Pengaruh Akun Instagram
@indotravellers.co Terhadap Minat Travelling Mahasiswa
39 Ilmu Komunikasi Untirta Angkatan 2012-2014 terhadap minat travelling mahasiswa jurusan ilmu komunikasi UNTIRTA 3 Siti Mahmudoh,
Pengaruh Terpaan Iklan di Televisi Terhadap Kesadaran Merek
2011 Pendekatan kuantitatif dengan metode survey. Analisis korelasi Pearson Product Moment menunjukan terdapat hubungan kuat antara terpaan iklan Kartu As
40
Sehingga sebesar 37,8%
41 2.11 Hipotesis Penelitian
Menurut Kriyantono (2010:28) secara etimologis, hipotesis berasal dari kata
hypo dan thesis, hypo artinya kurang dan thesis artinya pendapat. Bisa diartikan bahwa hipotesis artinya adalah pendapat atau pernyataan yang kebenarannya belum pasti dan masih harus diuji terlebih dahulu karena sifatnya sementara atau hanya dugaan awal.
Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H0: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara terpaan iklan KingKong
Snack di Instagram terhadap brand awareness followers @RaffiNagita1717
H1: Terdapat pengaruh yang signifikan antara terpaan iklan KingKong Snack di
Instagram terhadap brand awareness followers @RaffiNagita1717.
42 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metodologi dan Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Kriyantono (2010:82) penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan, dengan demikian penelitian ini tidak terlalu mementingkan kedalaman data atau analisis. Atau menurut Kriyantono (2010:55) dapat juga dikatakan penelitian kuantitatif adalah riset yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan, penelitian lebih mementingkan aspek keluasan data sehingga data atau hasil riset dianggap merupakan hasil representasi dari seluruh populasi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji teori atau hipotesis, mendukung atau menolak teori.
43
dengan judul dari yang peneliti lakukan yaitu “Pengaruh Terpaan Iklan KingKong
Snack di Instagram Terhadap Brand Awareness (Survei Terhadap Followers @RaffiNagita1717)”, dalam penelitian ini, yang menjadi subjek penelitian adalah
terpaan iklan KingKong Snack di Instagram sebagai variabel independen (X). Dipilihnya Instagram karena media sosial Instagram adalah nomor dua paling sering dikunjungi oleh pengguna internet di Indonesia setelah Facebook, KingKong Snack juga diiklankan di Instagram tepatnya di akun @RaffiNagita1717 dengan 21,4 juta followers. Brand awareness sebagai variabel dependen (Y) dan objek penelitian ini adalah followers @RaffiNagita1717. Dipilihnya followers
@RaffiNagita1717 sebagai objek penelitian adalah menurut peneliti, followers
@RaffiNagita1717 berkemungkinan paling besar terkena terpaan iklan KingKong Snack yang dipromosikan oleh akun @RaffiNagita1717 karena mereka mengikuti akun tersebut dan setiap post yang diunggah akan masuk ke linimasa mereka.
Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma positivistik. Paradigma ini menurut Silalahi (2010:68) dinyatakan sebagai paradigma tradisional, eksperimental, dan empiristis yang dikembangkan oleh para ahli sosiologi seperti Comte, Durkheim, dan Mill. Dalam tahap postivistik, gejala sosial dapat diungkapkan melalui observasi empiris atas gejala tersebut. Tahap positivis ditandai oleh kepercayaan terhadap data empiris sebagai sumber pengetahuan terakhir.
44
alat-alat kuantitatif dalam menginterpretasikan suatu fenomena secara “objektif”. Pendekatan ini berangkat dari keyakinan bahwa legitimasi sebuah ilmu dan penelitian berasal dari penggunaan data-data yang terukur secara tepat, yang diperoleh melalui survei atau kuesioner dan dikombinasikan dengan statistik dan pengujian hipotesis yang bebas nilai atau objektif. Dengan cara tersebut, suatu fenomena dapat dianalisi untuk kemudian ditemukan hubungan di antara variabel-variabel yang terlibat di dalamnya, hubungan tersebut adalah hubungan korelasi atau hubungan sebab akibat.
3.2 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode survei, metode survei digunakan untuk memperoleh fakta-fakta tentang gejala atau permasalahan yang timbul. Kajiannya tidak perlu mendalam sampai menyelidiki gejala-gejala tersebut atau sampai menganalisa hubungan atas gejala-gejala, fakta-fakta yang ada lebih digunakan untuk pemecahan masalah. Dalam penelitian ini alat bantu yang digunakan oleh peneliti adalah kuesioner.
45
Desain pengukuran yang digunakan dalam kuesioner ini menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang tentang fenomena sosial, dan masing-masing jawaban diberikan bobot nilai.
Tabel 3.1 Uji Skala Likert
Alternatif Jawaban Bobot Nilai
Sangat Setuju 4
Setuju 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
Pada skala likert umumnya menggunakan lima pilihan jawaban, namun peneliti memilih untuk menggunakan empat pilihan jawaban. Menurut Singarimbunan (1989:102) hal ini dilakukan untuk menghindari jawaban di tengah yang akan menghilangkan banyaknya data dalam riset, sehingga data yang diperlukan banyak yang hilang.
3.3 Sumber Data
Dalam penelitian ini digunakan dua jenis data, yaitu:
46
Menurut Kriyantono (2010:60) data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan seperti hasil dari wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti. Dalam penelitian ini, data primer diperoleh dari responden secara langsung di direct message Instagram melalui kuesioner dalam bentuk google form yang dibagikan oleh peneliti kepada followers akun @RaffiNagita1717.
2. Data Sekunder
Kriyantono (2010:60) menjelaskan data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain misalnya berbentuk tabel-tabel atau diagram. Data sekunder adalah sebagai data pendukung dan pelengkap yang relevan dengan penelitian yang sedang diteliti.
3.4 Populasi dan Sampel 3.4.1 Populasi
47
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah para pengguna akun Instagram yang mengikuti akun @RaffiNagita1717 selama satu tahun atau lebih. Hasil pencarian oleh peneliti dari instagram.com/RaffiNagita1717 pada Februari 2018 adalah sebanyak 21.400.000 akun.
3.4.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2005:56) sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Apabila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Hal-hal yang dipelajari dari sampel itu akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu, sampel yang diambil dari populasi harus benar-benar representatif (mewakili).
Suatu sampel dikatakan representatif apabila ciri-ciri sampel yang berkaitan dengan tujuan penelitian sama atau hampir sama dengan ciri-ciri populasinya. Dengan sampel yang representatif ini, informasi yang dikumpulkan dari sampel hampir sama dengan informasi yang dapat dikumpulkan dari populasinya.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan nonprobability sampling, yaitu yang dijelaskan oleh Abidin (2015:282) adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Peneliti menggunakan teknik
48
adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan khusus sehingga layak dijadikan sampel. Sampel purposif dilakukan dengan mengambil orang-orang yang benar-benar terpilih oleh peneliti menurut ciri-ciri spesifik yang dimiliki oleh sampel tersebut.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah followers akun @RaffiNagita1717. Untuk mendapatkan sampel yang respresentatif, ada kriteria yang ditetapkan peneliti kepada sampelnya yaitu akun yang sudah mengikuti @RaffiNagita1717 selama satu tahun atau lebih.
Selanjutnya dalam menentukan sampel penelitian, maka peneliti menggunakan rumus Yamane untuk menghitung jumlah sampel penelitian. Adapun rumus Yamane ialah sebagai berikut:
𝑛 = Nd² + 1N
Keterangan :
n = Besarnya Ukuran Sampel
N = Besarnya Populasi
d = Presisi (Sampling Error) 10%
Adapun perhitungan sampelnya adalah sebagai berikut:
n = 21400000
21400000 (10)2+1
49
Dengan demikian, didapat sampel yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu sebanyak 100 orang.
3.5 Instrumen Penelitian
Penelitian harus memiliki alat ukur yang baik, karena penelitian adalah melakukan pengukuran, alat ukur tersebut dinamakan instrumen penelitian. Menurut Sugiyono (2012:102) instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Jumlah instrument penelitian tergantung pada jumlah variabel penelitian yang telah ditetapkan untuk diteliti. Untuk menghitung dan mengolah data, peneliti menggunakan alat pengukuran SPSS (Statistical Product and Service Solutions) Versi 20, karena peneliti menggunakan kuesioner, maka alat tersebut harus diuji validitas dan reliabilitasnya.
3.5.1 Uji Validitas
Merujuk pada Kriyantono (2010:141) validitas artinya alat ukur yang digunakan dalam pengukuran. Validitas dimaksudkan untuk menyatakan sejauh mana instrumen (misalnya kuesioner) akan mengukur apa yang ingin diukur. Artinya, alat ukur yang digunakan benar-benar dapat mengukur sifat objek yang diteliti atau mengukur sifat yang lain.
50
masing-masing pertanyaan dapat dilihat dari dapat dilihat dari corrected item total correction masing-masing butir pertanyaan.
Menurut Ruslan (2008:189), penentuan pengujian uji validitas adalah r hitung dibandingkan dengan r tabel (dengan melihat taraf signifikasi penelitian, yakni sebesar 5% atau 0,05 dan jumlah responden, barulah kita akan mendapatkan nilai r tabel). Maka didapat kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:
a. Jika rhitung> rtabel maka butir pernyataan valid
b. Jika rhitung< rtabel maka butir pernyataan tidak valid
3.5.2 Uji Reliabilitas
Menurut Sugiyono (2005:348) instrumen yang reliabel berarti instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan meghasilkan data yang sama. Reliabilitas artinya bahwa alat ukur tersebut stabil, dapat diandalkan dan tetap.
Peneliti menggunakan program aplikasi SPSS Versi 20 dalam uji reliabilitas. Menurut Agung (2010:77), kriteria penerimaan uji reliabilitas untuk menguji apakah keputusan pada sebuah butir pertanyaan dikatakan reliabel atau tidak reliabel adalah:
a. Jika ralpha> rtabel maka dapat dikatakan reliabel.