PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN
BERDASARKAN ANALISIS SWOT
(Studi Kasus pada PT Mondrian)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh :
RATIH NURHAYATI
NIM : 001334072
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
i
PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN
BERDASARKAN ANALISIS SWOT
(Studi Kasus pada PT Mondrian)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh :
RATIH NURHAYATI
NIM : 001334072
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
iv
MOTTO
“Dengan kepak-Nya Ia akan melindungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-sayap-Nya ialah perisai dan pagar tembok.”
( Mzm 91:4)
“Dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu.Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”
( Matius 21:22 )
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan penuh cinta dan sayang ...
skripsi ini kupersembahkan pada :
Tuhan Yesus Kristus atas Penyertaan-Nya, Bapak dan
Mamah Tersayang sebagai hormat dan baktiku,
Mbakku Ninge dan Anys,
“Masku “Antonius Mulat Prabowo
vii ABSTRAK
PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN BERDASARKAN ANALISIS SWOT
Studi Kasus di PT. MONDRIAN KLATEN
RATIH NURHAYATI Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2007
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) kondisi internal dan eksternal PT. MONDRIAN KLATEN pada masa sekarang berdasarkan analisis SWOT dan (2) Strategi perusahaan yang sesuai untuk digunakan di masa yang akan dating berdasarkan analisis SWOT.
Teknik pengumpulan data menggunakan : (1) kuesioner (2) dokumentasi (3) observasi. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan : (1) analisis SWOT untuk mengidentifikasi faktor internal dan faktor eksternal perusahaan yang diformulasikan melalui ETOP dan SAP (2) Alternatif strategi pilihan, untuk menentukan strategi perusahaan.
viii ABSTRACT
FORMULATION OF FIRM’S STRATEGY BASED ON A SWOT ANALYSIS
A Case Study at PT Mondrian Klaten
RATIH NURHAYATI Sanata Dharma University
Yogyakarta
2007
The aims of research are to find out : (1) the internal and external conditions of PT. Mondrian currently based on SWOT analysis, and (2) the company’s strategy which is appropriate with the future of this company based on SWOT analysis.
The technique of collecting the data are : (1) questionnaire (2) documentation (3) observation. The data are analyzed by applying (1) SWOT analysis, to identify company’s internal and external factors which is formulated with ETOP and SAP, and (2) choice of alternative strategy, to identify the company’s strategy.
ix
KATA PENGANTAR
Shallom
Puji Tuhan penulis haturkan kepada Tuhan Yesus Kriustus atas
bimbingan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Program Studi Pendidikan Akuntansi,
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Dalam mempersiapkan, menyususun dan menyeleseaikan skripsi ini
penulis tidak lepas dari bimbingan serta bantuan yang diberikan oleh semua pihak.
Maka pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Drs. Tarsisius Sarkim., M.Ed, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Drs. Sutarjo Adisusilo JR, selaku Ketua Jurusan Ilmu Pengetahuan
Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak S. Widanarto P. S. Pd., M. Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Akuntansi dan Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bantuan dan
pengarahan dalam penyelesaian skripsi ini.
4. Bapak Drs. Fx. Muhadi, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing II yang telah
x
5. Segenap Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi dan Karyawan
Universitas Sanata Dharma yang telah membantu selama menuntut ilmu di
Sanata Dharma hingga selesai.
6. Bapak Tri agung H, selaku staf bagian personalia perusahaan konveksi PT.
Mondrian yang telah mengizinkan dan telah banyak membantupenulis dalam
melakukan penelitian pada PT. Mondrian.
7. Bapak dan Mamah tersayang, atas cintanya dan segala bentuk
pengorbanannya, baik berupa material dan spiritual yang telah memberikan
dorongan dan bantuan pada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
8. Mbakku Ninge dan Anys & Daniel serta Mbah Putri yang selalu
mendoakanku dan mendukungku selama kuliah.
9. Keluarga besar Bapak F.X Suyadi (Bapak & Ibu Suyadi, Budhe Sri,Mas
Andri/Bang Moyi, Krisnadi/Bangchet, Yetty/Yettoy, Deni/Denol dan Mas
Mulat)
” Terimakasih telah menerima Ratih menjadi bagian dari keluarga besar ini
dan dukungannya”.
10.Anugerah terindah yang kumiliki masku ” Antonius Mulat Prabowo”
yang telah dengan penuh kesabaran membantu ku dalam menyelesaikan
skripsi dan selalu setiamengantarku & menemaniku pada saat sedih/gembira.
Terimakasih untuk perhatian dan cintamu yang telah kau berikan pada
adhek.
xi
11.Teman seperjuanganku Si B & Indro yang berjuang bersama demi
mendapatkan gelar Spd, makasih frens atas bantuan dan dukungannya.
” Sarjana Dhabb ?!!....
12. Teman-temanku yang turut memberi dukungan dan spirit dalam hidupku :
Pakdhe Tarno,Si Mhek, Irma, Ari, Merri, Retno, Iyak, Nanak, Widy, dan
temanku yang lain yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah
memberikan dorongan selama menyusun skripsi dan dukungan dalam
menghadapi ujian sarjana, buat teman-teman yang masih berjuang
“Semangat”
13. Rekan-rekan PAK A,B,C Angkatan 2000 dan seterusnya yang tidak dapat
saya sebutkan satu persatu yang telah memberikan dorongan selama
menyusun skripsi.
14. Teman-temanku anak Podang 9 Enny, Merri, Desy, Sarche, Mila, Ma-Use,
Maturnuwun sanget...” Jangan Takut akan Gempa dan Gelap, God
Bless U All...”
15. Dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis telah berusaha sebisa mungkin
namun penulis menyadari bahwa hasil yang disajikan belumlah sempurna masih
banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini disebabkan karena keterbatasan
kemampuan dan pengetahuan penulis. Oleh karena itu, berbagai kritik dan saran
serta masukan bagi perbaikan penulisan ini akan diterima dengan senang hati dan
rasa terimakasih. Semoga skripsi ini dapat berguna bagi pihak-pihak yang
xii
Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari sepenuhnya bahwa
skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu dengan hati terbuka penulis
menerima segala kritik dan saran serta usulan demi perbaikan skripsi ini.
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak yang membacanya.
xiii DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL... i
HALAMAN PERSETUJUAN... ii
HALAMAN PENGESAHAN... iii
HALAMAN MOTTO... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... vi
ABSTRAK... vii
ABSTRACT... viii
KATA PENGANTAR... ix
DAFTAR ISI... xiii
DAFTAR TABEL... xvi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Batasan Masalah... 2
C. Rumusan Masalah ... 2
D. Tujuan Penelitian ... 3
E. Manfaat Penelitian ... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 5
A. Strategi Perusahaan ... 5
1. Pengertian Strategi ... 5
2. Alternatif Strategi Utama ... 8
a. Strategi Stabilitas ... 8
b. Strategi Ekspansi... 9
c. Strategi Penciutan ... 10
d. Strategi Kombinasi ... 10
xiv
B. Lingkungan Perusahaan ... 12
1. Arti Penting Lingkungan Perusahaan ... 12
2. Lingkungan Internal Perusahaan... 13
a. Faktor Pemasaran dan Distribusi ... 13
b. Faktor R&D dan Faktor Rekayasa... 14
c. Faktor Manajemen Produksi dan Operasi... 14
d. Faktor Sumber Daya dan Karyawan Perusahaan ... 15
e. Faktor Keuangan dan Akuntansi... 15
3. Lingkungan Eksternal Perusahaan ... 15
a. Sektor Sosio-ekonomis ... 16
b. Sektor Teknologis ... 18
c. Sektor Pemasok... 18
d. Sektor Pesaing ... 19
e. Sektor Pemerintah... 19
C. Pengertian SWOT ... 20
D. Konsep ETOP dan SAP ... 22
1. Pengertian ETOP... 22
2. Pengertian SAP ... 24
E. Arti Penting Misi dan Tujuan Perusahaan ... 26
1. Manfaat Misi Perusahaan... 26
2. Manfaat Tujuan Perusahaan... 29
F. Hubungan SAP dan ETOP dengan SWOT ... 30
BAB III METODE PENELITIAN... 32
A. Jenis Penelitian... 32
B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 32
C. Variabel Penelitian dan Pengukurannya ... 33
D. Teknik Pengumpulan Data... 33
E. Data yang Diperlukan ... 34
xv
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN... 41
A. Sejarah Perkembangan Perusahaan ... 41
B. Visi dan Misi Perusahaan ... 42
C. Lokasi Perusahaan ... 43
D. Struktur Organisasi Perusahaan... 44
E. Ketenagakerjaan ... 50
F. Produk yang dihasilkan dan Bahan Baku yang digunakan ... 57
G. Proses Produksi ... 58
H. Distribusi dan Pemasaran ... 61
I. Dokumen yang digunakan ... 63
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN... 65
A. Analisis Data ... 65
B. Pembahasan ... 82
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 93
A. Kesimpulan... 93
B. Keterbatasan Penelitian ... 93
C. Saran... 93 DAFTAR PUSTAKA
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel II.1 Ikhtisar ETOP... 23
Tabel II.2 Ikhtisar SAP ... 25
Tabel Kisi-Kisi KUESIONER ... 33
Tabel III.1 Nilai Rata-rata Masing-masing Sektor... 38
Tabel III.2 Nilai SAP ... 38
Tabel III.3 Nilai ETOP... 39
Tabel III.4 Alternatif Strategi Pilihan ... 39
GAMBAR IV.1 Struktur Organisasi PT. Mondrian ... 56
GAMBAR IV.2 Skema Proses Produksi PT. Mondrian ... 60
GAMBAR V.1 Volume Penjualan... 71
GAMBAR V.2 Nilai Rata-rata Masing-masing Sektor ... 80
GAMBAR V.3 Nilai SAP ... 81
GAMBAR V.4 Nilai ETOP ... 81
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seperti halnya manusia yang mempunyai tujuan hidup, setiap perusahaan
yang didirikan tentunya juga mempunyai tujuan, selain tujuan perusahaan
pasti menginginkan usahanya dapat bertahan di tengah persaingan yang
semakin ketat. Untuk bisa mencapai tujuan dan menjaga kelangsungan hidup
perusahaan, maka perusahaan membutuhkan suatu strategi.
Setiap perusahaan membutuhkan strategi untuk mempermudah semua
aktivitas perusahaan sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai dengan
cepat. Untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan, manajer perlu
memperhatikan dua faktor pokok yakni faktor eksternal yang tidak terkendali
oleh perusahaan dan faktor internal yang sepenuhnya berada dalam kendali
perusahaan. Faktor eksternal merupakan lingkungan bisnis yang melingkupi
operasi perusahaan yaitu kesempatan (opportunity) dan ancaman (threat). Faktor ini mencakup sektor sosio-ekonomi, teknologi, pemerintah, pelanggan,
pemasok dsb. Sedangkan faktor internal yaitu kekuatan (strenght) dan kelemahan (weakness) meliputi semua macam manajemen fungsional ; pemasaran, akuntansi dan keuangan, sumber daya manusia, produksi.
Perumusan faktor internal perusahaan dapat mengidentifikasi kekuatan dan
Tetapi kenyataannya banyak perusahaan yang tidak memakai strategi
berdasarkan SWOT, maksudnya banyak perusahaan sekarang ini kurang
memperhatikan 2 aspek lingkungan yaitu eksternal (Opportunities = peluang dan Threats = ancaman) dan internal (Strengths = kekuatan dan weakness = kelemahan), sehingga tujuan perusahaan tersebut tidak tercapai bahkan kalah
bersaing dengan perusahaan lain. Berbeda dengan perusahaan yang
menerapkan strategi berdasarkan SWOT dimana kedua aspek tersebut yaitu
eksternal dan internal diterapkan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai
bahkan dapat berkembang.
Oleh karena itu strategi sangat penting untuk mencapai tujuan perusahaan.
Strategi pada dasarnya timbul karena adanya suatu rencana untuk mencapai
tujuan akhir. Dalam merumuskan strategi, perusahaan harus mengkaji kembali
peluang keberhasilan dan kegagalan dari suatu strategi, strategi yang lalu
merupakan dasar untuk merumuskan strategi yang akan datang atau
berikutnya.
Mengingat sangat pentingnya strategi perusahaan bagi setiap perusahaan,
maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai analisis SWOT
yang nantinya akan digunakan untuk merumuskan strategi perusahaan. Untuk
B. Batasan Masalah
Setiap perusahaan memiliki berbagai bidang fugsional yang saling terkait
satu dengan yang lainnya, dan setiap bidang fungsional tersebut membutuhkan
suatu strategi. Karena setiap bidang fungsional perusahaan mempunyai
strategi sendiri-sendiri maka dalam penelitian ini strategi yang akan diteliti
adalah strategi secara umum, yaitu strategi perusahaan. Data-data fungsional
perusahaan hanya dipakai untuk mengetahui SWOT perusahaan dan bukan
untuk merumuskan strategi masing-masing fungsional perusahaan.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan kondisi perusahaan PT Mondrian yang sekarang, strategi
perusahaan apakah yang sesuai bagi PT Mondrian untuk masa yang akan
datang ?
D. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui strategi perusahaan yang sesuai bagi PT Mondrian
untuk masa yang akan datang, berdasar kondisi PT Mondrian yang sekarang.
E. Manfaat penelitian
1. Bagi perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi PT Mondrian
dalam merumuskan strategi perusahaan, sehingga mampu mengatasi
2. Bagi Universitas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat sebagai bahan masukan /informasi
bagi mahasiswa, serta menambah kepustakaan
3. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan bagi penulis dalam
menerapkan teori-teori yang diperoleh di bangku kuliah ke dalam praktek
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Strategi Perusahaan
1. Pengertian Strategi
Pengertian strategi perusahaan banyak dikemukakan oleh banyak
ahli yang masing-masing mempunyai pendapat yang berbeda, akan tetapi
pada intinya adalah sama.
Pengertian strategi secara umum adalah pola pokok keputusan
dalam perusahaan yang menentukan dan mengungkapkan sasaran, maksud
atau tujuan yang menghasilkan kebijaksanaan utama dan merencanakan
untuk pencapaian tujuan-tujuan ini, serta memperinci jangkauan bisnis
yang akan dikejar oleh perusahaan, merupakan jenis organisasi ekonomi
dan kemanusiaan yang diinginkan dan diharapkan serta sifat dari
penyaluran ekonomis dan non ekonomis yang akan diberikan kepada
pemegang saham, karyawan, pelanggan, dan masyarakat. ( Andrews, 1985
: 17 )
Pengertian Strategi menurut Lawrence R. Jouch dan William F
Glueck ( 1994 : 12 ) :
Strategi adalah rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu, yang
dan dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat
dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan.
Dari pernyataan diatas ada tiga hal penting yang menjadi inti
pokok, yaitu:
- Disatukan : Strategi mengikat semua bagian perusahaan menjadi satu
- Menyeluruh : Strategi meliputi semua aspek penting perusahaan
- Terpadu : Semua bagian rencana serasi satu sama lain dan bersesuaian
Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan (Rangkuti,
2001:3). Oleh karena itu setiap perusahaan biasanya mempunyai strategi
yang digunakan sebagai pola keputusan perusahaan dalam menentukan
dan mengungkapkan tujuan, sasaran, yang menghasilkan
kebijaksanaan-kebijaksanaan dan rencana-rencana untuk pencapaian tujuan serta
perincian jangkauan bisnis yang ingin dicapai.
Tujuan utama dari perencanaan strategi adalah agar perusahaan
dapat melihat kondisi-kondisi internal dan eksternal, sehingga
perusahaaan dapat mengantisipasi perubahan lingkungan eksternal. Selain
itu perencanaan strategi juga penting untuk memperoleh keunggulan
bersaing dan memiliki produk yang sesuai dengan keinginan konsumen
dengan dukungan yang optimal dari sumber daya yang ada.
Seperti yang telah dikemukakan oleh Steiner dan Miner (1998,28)
dalam bukunya; Suatu perusahaan yang kurang efisien dalam
menggunakan sumber daya dapat berhasil jika strategi pokoknya tepat. Di
produknya. Dari pernyataan tersebut dapat kita ketahui bahwa pemilihan
strategi yang tepat, merupakan aspek penentu keberhasilan perusahaan.
Uraian tersebut diatas juga diperkuat oleh pendapat para ahli yang
mengemukakan tentang pengertian strategi .
Menurut Napa (1998:20) strategi adalah:
Strategi itu merupakan suatu kesatuan rencana yang komprehensip dan terpadu yang menghubungkan kondisi internal perusahaan dengan lingkungan eksternal agar tujuan perusahaan dapat tercapai.
Menurut Salusu (1996:101) strategi adalah:
Strategi adalah suatu seni menggunakan kecakapan dan sumber daya suatu organisasi untuk mencapai sasarannya melalui hubungannya yang efektif dengan lingkungan dalam kondisi yang paling menguntungkan.
Menurut Chandler yang dikutip oleh Rangkuti (1962:3) strategi
adalah:
Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut serta prioritas alokasi sumber daya (Rangkuti, 2001:3)
Menurut Porter yang dikutip oleh Rangkuti (1985:4) strategi adalah:
Strategi adalah alat yang sangat penting untuk mencapai keunggulan
bersaing.
Menurut Jouch dan Glueck (1984:8) strategi adalah:
Suatu perusahaan dapat mengembangkan strategi sesuai dengan
perubahan lingkungan yang terjadi untuk mengatasi ancaman eksternal
merebut peluang yang ada.
2. Alternatif Strategi Utama
Munculnya suatu strategi bermula dari alternatif. Kemudian salah
satu dari alternatif tersebut dipilih yang dianggap paling sesuai dengan
perusahaan. Berikut ini dijelaskan berbagai alternatif strategi .
Menurut Jouch dan Glueck (1987:212-217) ada empat alternatif strategi
yaitu:
a. Strategi Stabilitas
Strategi stabilitas ialah strategi yang dilaksanakan perusahaan bila:
1) Perusahaan tetap melayani masyarakat dalam sektor produk atau
jasa yang serupa.
2) Keputusan strategi utamanya difokuskan pada penambahan
perbaikan terhadap pelaksanaan fungsinya.
Strategi Stabilitas ini bukanlah pendekatan “tidak berbuat apa-apa”.
Strategi stabilitas dapat dirancang melalui pendekatan seperti
meningkatkan efisiensi dalam operasi yang sedang berjalan. Strategi
stabilitas diterapkan dalam suatu perusahaan karena:
1) Perusahaan berjalan dengan baik atau menganggap dirinya
berhasil baik.
2) Strategi stabilitas paling kecil resikonya.
4) Lebih mudah dan lebih menyenangkan bagi yang berkepentingan
untuk melakukan strategi ini, karena tidak terjadi gangguan dalam
kebiasaan rutin.
5) Lingkungan dianggap stabil. Dengan sedikit ancaman yang akan
menimbulkan persoalan atau sedikit peluang yang mau
dimanfaatkan perusahaan.
6) Terlalu banyak ekspansi dapat menimbulkan ketidakefisienan
b. Strategi Ekspansi
Strategi ekspansi adalah strategi yang dilakukan perusahaan bila:
1) Perusahaan melayani masyarakat dalam sektor produk/jasa
tambahan atau menambahkan pasaran atau fungsi.
2) Perusahaan memfokuskan keputusan strateginya pada peningkatan
ukurannya dalam kegiatan yang sekarang.
Alasan mengapa perusahaan menerima ekspansi adalah:
1) Perusahaan berada dalam industri yang labil. Jadi ekspansi
diperlukan untuk kelangsungan hidup kalau lingkungannya labil.
2) Memotivasi manajemen. Jadi strategi mendorong beberapa
eksekutif untuk melakukan kegiatan untung-untungan untuk
memilih strategi ekspansi.
c. Strategi Penciutan
Strategi penciutan dilakukan oleh perusahaan bila :
1) Perusahaan merasakan perlunya untuk mengurangi lini
produk/jasa, pasar dan fungsi mereka.
2) Perusahaan memusatkan keputusan strateginya pada peningkatan
fungsional melalui pengurangan kegiatan.
Pada strategi ini perusahaan beberapa daerah pasarnya. Misalnya,
perusahaan dapat memilih untuk menjual sebagian besar atau seluruh
output mereka pada seorang pelanggan saja.
Beberapa alasan mengapa perusahaan melakukan strategi ini adalah:
1) Perusahaan tidak berjalan dengan baik atau menganggap dirinya
berjalan dengan jelek.
2) Lingkungan dipandang sedemikian menghambat sehingga
kekuatan intern tidak mampu menghadapinya.
3) Peluang yang lebih baik dalam lingkungan dianggap terdapat
ditempat lain, di mana kekuatan perusahaan dapat digunakan.
d. Strategi Kombinasi
Dengan strategi kombinasi, Pengambil keputusan secara sadar
menerapkan berbagai strategi besar di bagian perusahaan dalam masa
depan yang berbeda. Strategi kombinasi bukanlah sebuah strategi yang
mudah digunakan. Jauh lebih mudah untuk mempertahankan
perusahaan dengan satu jenis strategi saja. Tetapi kalau perusahaan
kecepatan tidak sama, maka strategi perusahaan kombinasi memang
masuk akal untuk dilakukan.
3. Komponen Manajemen Strategi
Manajemen strategi merupakan usaha manajerial dalam menumbuh
kembangkan kekuatan perusahaan untuk mengeksploitasi peluang
bisnis yang muncul guna mencapai tujuan perusahaan yang telah
ditetapkan sesuai dengan misi yang telah ditentukan (Suwarsono,
1994:6).
Manajemen Strategi berfungsi sebagai saran untuk
mengkomunikasikan tujuan perusahaan dan jalan yang hendak
ditempuh untuk mencapai tujuan perusahaan kepada pemilik,
eksekutif, karyawan dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.
Sehingga berbagai pihak tersebut, khususnya yang memiliki
kepentingan langsung, dapat lebih memahami peluang dan tantangan
bisnis yang dihadapi serta rasa pemilikan terhadap perusahan menjadi
tumbuh. Mereka akan memiliki kesiapan yang cukup jika sekiranya
perusahaan memutuskan untuk melakukan perubahan inernal. Adapun
komponen pokok manajemen strategi meliputi (Suwarsono, 1994:6-7):
a. Analisis lingkungan bisnis (faktor eksternal)
b. Analisis profil perusahaan (faktor internal)
c. Strategi Bisnis Perusahaan
Hubungan antara faktor eksternal dengan faktor internal
memberikan indikasi pada apa yang mungkin dapat dikerjakan (what is possible). Sedangkan keterkaitan antara faktor eksternal dan faktor internal perusahaan dengan misi perusahaan menujuk pada apa yang
diinginkan (what is desired) oleh pemilik dan manajemen perusahaan. Secara skematis komponen pokok manajemen strategi dapat dilihat
pada gambar II-1 berikut ini :
Misi Perusahaan
Lingkungan Bisnis Profil Perusahaan
Strategi Bisnis
Gambar II-1
Komponen pokok Strategik
B. Lingkungan Perusahaan
1. Arti Penting Lingkungan Perusahaan
Lingkungan sebagaimana umum diartikan meliputi kondisi, situasi,
keadaan, peristiwa, dan pengaruh-pengaruh yang mengelilingi dan
mempengaruhi perkembangan organisasi (Salusu, 1996 : 318). Penentuan
dan mendiagnosa kesempatan-kesempatan dan ancaman-ancaman yang
ada dalam lingkungan. Perusahaan akan menerima input dari
lingkungannya dan mengolah input menjadi output, kemudian
mengembalikan output itu kepada lingkungannya. Jadi, setiap perusahaan
senantiasa berinteraksi dengan lingkungannya. Lingkungan perusahaan ini
meliputi lingkungan eksternal dan internal perusahaan.
2. Lingkungan Internal Perusahaan
Lingkungan internal perusahaan menggambarkan situasi di dalam
perusahaan yang meliputi kekuatan dan kelemahan baik dalam segi
operasional yang berupa pemasaran, produksi, personalia, pembelanjaan
dan akuntansi/administrasi maupun segi manajerial yang menyangkut
fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pengawasan,
pengarahan segala kegiatan operasi perusahaan.
Menurut Sukamto Reksodiprojo (1982 : 29) faktor-faktor itu meliputi :
a. Faktor Pemasaran Dan Distribusi
Faktor pemasaran yang selalu menjadi perhatian pengusaha dalam
rangka mengukur kekuatan dan kelemahan perusahaan dapat
dikelompokkan ke dalam beberapa segi yaitu : produk, harga, saluran
distribusi, dan promosi penjualan. Beberapa perusahaan mempunyai
keunggulan dalam pemasaran dan ini memberikan keunggulan
strategis dalam melancarkan produk baru dan jasa dalam
mempertahankan diri serta meningkatkan pangsa pasar mereka dalam
dan organisasi penyalur diperlukan untuk membentuk mata rantai
pemasaran yang kohesif dan kuat melayani konsumen.
b. Faktor R & D dan Faktor Rekayasa
Faktor R & D (Research and Development) atau lebih dikenal dengan litbang (penelitian dan pengembangan) dan faktor rekayasa
dapat merupakan keunggulan bersaing oleh karena adanya alasan
utama yaitu faktor R & D menciptakan produk baru atau produk yang
ditingkatkan untuk pemasaran produk dan hal ini dapat pula mengarah
kepada peningkatan proses bahan untuk mendapatkan keunggulan dari
biaya melalui efisiensi yang dapat membantu memperbaiki
kebijaksanaan harga atau margin laba.
c. Faktor Manajemen Produksi dan Operasi
Faktor manajemen produksi dan operasi yang diikuti dengan
pengembangan perencana produksi dan sistem pengendalian yang
teliti, peningkatan produktifitas, program dan kemampuan pabrik serta
keputusan tentang lokasi usaha dapat menuntun ketercapainya
keunggulan bersaing yang penting bagi perusahaan. Selain itu
pertimbangan keamanan, pengembangan merk terhadap produk harus
dilakukan pertama-tama atas dasar pertimbangan akan adanya paritas
produk yaitu pengakuan akan adanya karakteristik produk satu dengan
produk lainnya. Merek diciptakan untuk mengidentifikasikan
barang-barang dan jasa dari seorang penjual atau kelompok penjual dan untuk
d. Faktor Sumber Daya dan Karyawan Perusahaan
Faktor sumber daya dan karyawan perusahaan makin lama makin
bertambah penting bagi keberhasilan suatu perusahaan. Seperti halnya
faktor-faktor yang lain, faktor sumberdaya dan karyawan perusahaan
perlu direncanakan, diorganisasi, diarahkan, dikoordinasi, dan diawasi
dengan baik. Dan untuk menjaga dan meningkatkan produktifitas
karyawan perusahaan perlu memperhatikan berbagai segi yaitu segi
pengembangan karyawan, kompensasi, integrasi dan pemeliharaan.
e. Faktor keuangan dan akuntansi
Faktor keuangan dan akuntansi merupakan hal yang sangat penting
bagi perusahaan yang perlu mendapat perhatian pengusaha. Demikian
juga dengan perusahaan membutuhkan banyak dana untuk mencapai
tujuanya. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam bidang
keuangan dan akuntansi yang akan menambah kekuatan dalam
perusahaan adalah :“penarikandana yang baik dan penggunaan dana yang baik”.Peranan strategi dan kebijaksanaan dalam aspek keuangan ini adalah untuk mengarahkan sumberdaya-sumberdaya ekonomis
perusahaan dalam membantu secara efektif pencapaian tujuan dan
strategi perusahaan.
3. Lingkungan Eksternal Perusahaan
Lingkungan eksternal perusahaan yaitu faktor di luar perusahaan
yang dapat menyebabkan peluang dan ancaman, biasanya berasal dari
sektor ekonomis, sektor teknologis, sektor pemasok, sektor pesaing, dan
sektor pemerintah. ( Napa J. Awat, 1989: 43 ).
a. Sektor Sosio-ekonomis
1. Ekonomi
Keadaan ekonomi di waktu sekarang dan akan datang dapat
mempengaruhi strategi perusahaan. Faktor-faktor ekonomi harus
dianalisa dan didiagnosa.
Analisa dan diagnosa faktor ekonomi meliputi :
- Tahapan siklus bisnis
Misalnya : resesi sering menyebabkan pengangguran, dan bila
perusahaan memproduksi barang terlalu banyak dapat
mengakibatkan penjualan rendah.
- Gejala inflasi dan deflasi dalam harga barang dan jasa
Misalnya : inflasi terlalu tinggi, maka diadakan pengendalian
upah dan harga.
- Kebijakan fiskal
Kebijakan fiskal dapat mengurangi daya tarik investasi dalam
suatu industri atau mengurangi pendapatan setelah dipotong
pajak dari para konsumen yang akhirnya mengurangi
pengeluarannya. Setiap segi ekonomi diatas dapat membantu
atau menghambat pencapaian tujuan perusahaan dan
- Kebijakan keuangan
Kebijaksanaan keuangan diantaranya meliputi tingkat bunga
dan devaluasi / revaluasi uang dalam hubungannya dengan
uang asing.
- Neraca pembayaran
Neraca pembayaran diantaranya meliputi surplus atau defisit
dalam hubungannya dengan perdagangan luar negeri.
2. Demografi
Faktor demografi disini mengamati lingkungan perusahaan dari
segi perubahan penduduk, pergeseran umur penduduk dan
distribusi pendapatan dalam hubungannya dengan prospek
perusahaan di masa datang.
3. Geografis
Faktor geografis di sini mencoba menentukan apakah kondisi lebih
baik di tempat lain untuk mencapai tujuan perusahaan. Perubahan
ini dapat terjadi karena pergeseran penduduk secara umum,
kondisi perusahaan menghendaki penduduk dengan penghasilan
yang memadai untuk membeli jasa atau karena biaya atau kualitas
kehidupan dilokasi yang baru itu lebih baik.
4. Sosial Budaya
Perubahan sosial yang terjadi terus menerus merupakan hasil
dengan faktor-faktor lainnya agar dapat memuaskan kebutuhan
dan keinginan masyarakat.
b. Sektor Teknologis
Di samping menyimak faktor sosioekonomis dan dampaknya terhadap
produk, pasar, atau cara berusaha. Perusahaan perlu meneliti
lingkungan untuk mencari perubahan teknologi yang dapat
mempengaruhi bahan baku, operasi serta produk dan jasa perusahaan.
Perubahan teknologi dapat memberi peluang untuk meningkatkan
hasil, tujuan, bahkan dapat mengancam kedudukan perusahaan.
Perusahaan yang berada dalam industri yang dipengaruhi oleh
perubahan teknologi yang labil harus lebih waspada terhadap
perubahan-perubahan daripada perusahaan yang berada dalam industri
yang lebih stabil teknologinya. Namun demikian, terdapat
petunjuk-petunjuk awal mengenai sifat perubahan dalam teknologi, dan
biasanya tersedia cukup waktu bagi perusahaan untuk mempersiapkan
diri menghadapi perubahan teknologi.
c. Sektor Pemasok
Para pemasok memberikan modal, tenaga kerja, bahan baku dan
sebagainya kepada suatu perusahaan. Perusahaan berkepentingan
dengan perubahan pemasok dalam lingkungannya serta harus meneliti
biaya dan tersediannya semua faktor produksi yang digunakan oleh
tenaga, dan sampai pada batas yang lebih kecil. Karyawan juga
terpengaruh oleh hubungan kekuatan antara perusahaan dan pemasok.
d. Sektor Pesaing
Pengusaha perlu melihat keadaan persaingan yang harus dihadapi
perusahaan. Pemeriksaan terhadap lingkungan persaingan sangat
menentukan apakah perusahaan akan tetap dalam bisnisnya yang
sekarang dan strategi apa yang harus diterapkan dalam melaksanakan
bisnisnya. Tanpa adanya pesaing maka tidak diperlukan strategi,
karena tujuan perencanaan strategi adalah agar memungkinkan
perusahaan untuk mendapatkan seefisien mungkin, suatu keunggulan
terhadap pesaingnya.
e. Sektor Pemerintah
Tindakan pemerintah yang mempengaruhi pilihan strategi usaha.
Tindakan ini dapat memperbesar peluang atau hambatan usaha atau
adakalanya keduanya. Sebagai contoh beberapa kesempatan yang
ditimbulkan oleh pemerintah adalah sbb :
a. Pemerintah merupakan pembeli besar untuk barang dan jasa
b. Pemerintah memberikan subsidi pada perusahaan dan industri,
yang berarti membantu kelangsungan hidup mereka dan dapat
terus berkembang.
c. Pemerintah melindungi produsen dalam negeri terhadap
d. Perubahan kebijakan dan peraturan pemerintah dapat
memperbesar peluang dan munculnya bisnis baru bagi
perusahaan.
C. Pengertian SWOT
SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal strengths dan weakness
serta lingkungan eksternal opportunitties dan threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal; peluang
(opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal;kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness), (Rangkuti, 2001:19). Masing-masing faktor tersebut akan diuraikan di bawah ini :
1. Strengths(Kekuatan-kekuatan)
Strengths adalah faktor perusahaan yang menguntungkan untuk mencapai sasaran.Yang termasuk dalam unsur-unsur ini adalah :
a. Dikenalnya produk oleh konsumen
b. Mutu produk yang terjamin
c. Bakat dan kemampuan karyawan yang memadai
d. Koordinasi dan kerjasama yang baik antara karyawan dan pimpinan
e. Semangat kerja karyawan yang tinggi
f. Tersedianya sumber daya yang mencukupi
2. Weakness(Kelemahan-kelemahan)
a. Kurangnya dana sebagai sumber daya bagi perusahaan
b. Kurangnya keahlian dan bakat yang dimiliki karyawan
c. Mutu produk yang tidak memenuhi standar
d. Sistem penarikan tenaga kerja yang tidak efisien
e. Manajemen yang tidak kreatif
3. Opportunities(Kesempatan-kesempatan)
Opportunities adalah keadaan ekstern perusahaan yang memberi kesempatan berkembang perusahaan dalam mencapai sasaran. Yang
termasuk pengertian ini adalah :
a. Belum banyaknya pesaing
b. Sudah dikenalnya produk oleh pesaing
c. Kesempatan untuk bergabung dengan perusahaan kecil, sehingga
mudah menghadapi pesaing yang lebih besar
d. Adanya situasi politik yang stabil
e. Harga dukungan pemerintah yang mendukung
f. Banyaknya instansi/badan yang memberi atau meminjamkan modal
4. Threats(Ancaman-ancaman)
Threats adalah faktor eksternal yang mengancam atau menghambat perusahaan dalam mencapai sasaran. Yang termasuk dalam pengertian ini
adalah :
b. Selera konsumen yang cepat berubah
c. Sulitnya memperoleh bahan baku
e. Adanya produk impor yang harganya lebih murah namun kualitasnya
lebih baik
f. Situasi politik yang kacau.
Setelah faktor-faktor eksternal (opportunitiesdanthreats) dan internal (strengths dan weakness) diketahui, maka manajer dapat membentuk dan mengembangkan strategi. Adapun strategi yang dibentuk
merupakan strategi intent dan strategi yang dikembangkan adalah strategimission. Pengertian kedua strategi tersebut ( Hitt, Ireland, Hos Kission, 1997 : 20 ) adalah :
1) Strategi intent adalah pendayagunaan sumber daya, kemampuan kompetensi inti perusahaan untuk melakukan apa yang semula
dianggap sabagai tujuan yang tidak dapat dicapai dalam
lingkungan yang bersaing
2) Strategi mission adalah pernyataan tujuan unik perusahaan dan lingkup operasinya dalam hal produk yang ditawarkan dan pasar
yang akan dilayani.
D. Konsep ETOP dan SAP
1. Pengertian ETOP
Menurut William F. Glueck dan Lawrence R. Jouch (1997 : 123)
merupakan teknik sistematis yang digunakan untuk menentukan sektor
lingkungan dalam menentukan sektor peluang-peluang dan ancaman
referensi kemudian ikhtisarnya dapat disiapkan sehingga dapat disiapkan
sehingga dapat diidentifikasikan sektor yang paling kritis dari lingkungan
dalam memfokuskan secara intensif pada dampak potensialnya terhadap
strategi perusahaan secara keseluruhan.
Tabel II.1
Ikhtisar ETOP
(Environmental Threat Opportunity Profile)
Sektor Lingkungan Peluang Ancaman Netral
1. Sosioekonomi + - 0
2. Teknologi + - 0
3. Pesaing + - 0
4. Pemasok + - 0
5. Pemerintah + - 0
(+) menunjukan peluang
(-) menunjukan ancaman
(0) posisi netral
Keterangan
1. Sektor sosioekonomis
(+) Kebangkitan perekonomian negara, iklim yang mendukung usaha
perusahaan, perubahan gaya hidup konsumen yang menguntungkan
perusahaan.
(-) Resesi, inflasi, penurunan nilai mata uang domestik, iklim yang
tidak sesuai dengan usaha perusahaan.
(0) Perubahan gaya hidup masyarakat yang tidak mempengaruhi
2. Sektor Teknologis
(+) Kemajuan teknologi yang dapat meningkatkan hasil dan mencapai
tujuan perusahaan.
(-) Kemajuan teknologi yang memperkuat persaingan mungkin
memerlukan investasi yang besar tanpa kepastian bahwa teknologi
tersbut akan diterima.
(0) Kemajuan teknologi yang tidak ada hubungannya dengan yang
diperlukan.
3. Sektor Pesaing
(+) Keluarnya pesaing dalam industri.
(-) Tersedianya barang pengganti.
(0) Tidak ada pesaing dalam industri.
4. Sektor Pemerintah
(+) Pemerintah merupakan pembeli besar untuk barang dan jasa,
memberi subsidi, melindungi produsen dari pesaing luar negeri.
(-) Peraturan yang membatasi pilihan strategi sejumlah perusahaan.
(0) Tidak ada subsidi dari pemerintah, peraturan pemerintah tidak
menghambat juga tidak memperlancar perusahaan.
2. Pengertian SAP
Menurut William F Glueck dan Lawrence R Jouch (1997 : 176),
SAP merupakan sarana untuk membuat evaluasi yang sistematis tentang
keunggulan strategis perusahaan yang penting bagi perusahaan dalam
representasi pandangan keputusan tentang apa perusahaan itu sebagi
akibat pengambilan keputusan strategi lama serta interaksinya dengan
lingkungan. Profil ini juga berguna untuk menentukan dimana perusahaan
mempunyai kemampuan yang penting sehingga perusahaan dengan cara
yang paling efektif memanfaatkan kekuatan dan mengatasi kelemahan
yang ada dalam perusahaan.
Tabel II.2
Ikhtisar SAP
(Strategic Advantage Profil)
Bidang Internal Kekuatan Kelemahan Netral
1. Pemasaran dan Distribusi + - 0
2. R & D dan Faktor Rekayasa + - 0 3. Manajemen Produksi dan
operasi
+ - 0
4. Sumber Daya dan Karyawan + - 0
5. Keuangan dan Akuntansi + - 0
(+) Menunjukkan Kekuatan
(-) Menunjukkan Kelemahan
(0) Posisi Netral
Keterangan
1. Bidang Pemasaran dan Distribusi
(+) Sistem riset pasar yang efisien dan efektif, lini produk jasa lengkap,
produk baru yang kuat
2. Bidang R & D dan Faktor Rekayasa
(+) Keistimewaan dalam desain produk, kemampuan penelitian
perusahaan
(-) Tidak punya kemampuan pengembangan bagi rekayasa produk,
laboratorium dan fasilitas pengujian tidak cukup lengkap
3. Bidang Sumber daya dan Karyawan
(+) Karyawan berkualitas tinggi, struktur organisasi yang efektif
(-) Hubungan yang tidak efektif dengan serikat
4. Bidang Akuntansi dan Keuangan
(+) Perencanaan keuangan, modal kerja dan prosedur pengangguran
(-) Modal tidak mencukupi untuk mengadakan ekspansi
E. Arti Penting Misi dan Tujuan Perusahaan
1. Manfaat Misi Perusahaan
Misi perusahaan adalah bagian dari perencanaan strategik yang
merupakan pernyataan tentang keunikan perusahaan yang membedakan
dengan perusahaan lain yang sejenis yang berada dalam satu kelompok
industri tertentu. Misi perusahaan berusaha memberikan gambaran yang
jelas tentang ciri pokok produk yang ditawarkan dan teknologi yang
digunakan, kebutuhan konsumen yang hendak dipenuhi dan konsumen
yang hendak dituju, karakter, gambaran kedirian dan citra perusahaan.
Misi perusahaan mempunyai peran yang sangat signifikan dalam
batasan proses pencapaian tujuan. Dengan demikian, tercapainya tujuan
perusahaan haruslah sesuai dengan karakter perusahaan, tidak secara
sembarangan. Dalam proses perumusan manajemen strategi, perumusan
misi tidak dapat sepenuhnya meninggalkan faktor eksternal dan internal
(Suwarsono, !994:169). Ada tiga komponen pokok yang biasanya
ditemukan dalam pernyataan misi perusahaan, ketiga komponen tersebut
adalah :
a. Spesifikasi kebutuhan konsumen yang hendak dipuaskan oleh
perusahaan yang dalam bentuk riilnya berupa barang dan atau jasa
yang dihasilkan perusahaan.
b. Spesifikasi segmen pasar yang dituju sebagai : kelompok sasaran dan
wilayah pemasaran yang hendak dijangkau.
c. Spesifikasi teknologi dan fungsi manajerial yang dipergunakan untruk
memenuhi kebutuhan konsumen yang telah dipilih.
Ketiga komponen misi perusahaan tersebut pokok karena biasanya
selalu dijumpai dalam setiap pernyataan misi perusahaan. Namun
demikian, disamping komponen pokok tersebut, biasanya juga ditentukan
6 komponen lain sebagai pelengkap yang memberikan kejelasan terhadap
misi perusahaan. 6 komponen pelengkap tersebut adalah (Suwarsono,
1994:170-171):
a. Komitmen untuk bertahan hidup, pertumbuhan dan lebih baik.
b. Perumusan falsafah perusahaan
d. Citra perusahaan yang diinginkan
e. Komitmen terhadap karyawan
f. Tanggung jawab sosial terhadap masyarakat.
Perumusan misi perusahaan bukanlah proses yang sekali jadi dan
final, perumusan misi berproses dalam waktu dan selalu membuka
peluang adanya perbaikan.
Adapun tahapan perumusan misi perusahaan menurut Suwarsono
(1994:178-179) adalah :
a. Tahapan pertama, dimulai ketika pemilik masih berada dalam tahap
sedang merencanakan pendirian usaha. Ketika itu, gambaran kasar dan
sederhana tentang misi perusahaan sudah mulai terumuskan. Paling
tidak, pemilik telah memiliki gambaran sederhana tentang produk
yang hendak dihasilkan, pasar yang hendak dituju dan tujuan
ekonomis yang hendak dicapai.
b. Tahapan kedua, dilakukan identifikasi terhadap pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap perusahaan.
c. Tahapan ketiga, rekonsiliasi berbagai kepentingan pihak. Perusahaan
berusaha menyusun skala prioritas dengan mengingat posisi relatif
pemilik perusahaan dan derajat kemungkinan.
d. Tahapan keempat, yang dilakukan dalam tahapan ini adalah
mengkoordinasikan berbagai kepentingan yang telah dikoordinir
dalam langkah sebelumnya dengan komponen misi perusahaan yang
e. Tahapan kelima, mengkomunikasikan hasil akhir perumusan misi
perusahaan pada lingkungan internal dan eksternal perusahaan.
2. Manfaat Tujuan Perusahaan
Perusahaan didirikan dengan berbagai tujuan baik dalam jangka
pendek maupun jangka panjang seperti ; memperoleh laba, meningkatkan
harga, saham, meninggikan volume penjualan, mempertahankan
kelangsungan hidup dan masih banyak lagi tujuan perusahaan yang lain.
Untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan, manajemen
perlu memperhatikan dua faktor pokok, yakni faktor eksternal yang tidak
terkontrol oleh perusahaan dan faktor internal yang sepenuhnya berada
dalam kendali perusahaan (Suwarsono, 1994:4). Jadi faktor internal dan
eksternal perusahaan mempenaruhi perumusan dan pencapaian tujuan
perusahaan.
Definisi dari tujuan itu sendiri adalah hasil akhir yang dicari
organisasi melalui eksistensi dan operasinya (Jouch dan Glueck, 1987:55).
Seperti halnya misi perusahaan, tujuan juga merupakan bagian integral
dari proses manajemen strategis. Tujuan bukanlah straregi. Strategi
merupakan sarana untuk mencapai tujuan akhir dari perusahaaan.
Organisasi mempunyai sejumlah alasan karena berbagai alasan (Jouch dan
Glueck, 1987:58):
a. Tujuan membantu mendefinisikan perusahaan dalam lingkungannya.
Sebagian besar perusahaan perlu untuk mengesahkan diri dalam
menetapkan tujuan, maka perusahaan akan menarik orang yang
mengenali tujuan ini sehingga mau bekerja untuk mereka. Jadi tujuan
mendefinisikan perusahaan.
b. Tujuan membantu mengkoordinir keputusan dan pengambilan
keputusan. Tujuan yang dinyatakan mengarahkan perhatian karyawan
kepadanorma perilaku yang dikehendaki. Tujuan dapat mengurangi
pertentangan dalam membuat keputusan kalau semua karyawan
mengetahui apa tujuannya.
c. Tujuan menyediakan norma untuk menilai pelaksanaan prestasi
organisasi. Tujuan menetapkan norma terakhir bagi organisasi untuk
menilai dirinya. Tanpa tujuan, organisasi tidak mempunyai dasar yang
jelas untuk menilai keberhasilannya.
d. Tujuan merupakan sasaran yang lebih nyata daripada pernyataan misi.
F. Hubungan SAP dan ETOP dengan SWOT
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis
untukmerumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang
dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman
(threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian
saat ini. Hal ini disebut dengan analisis situasi. Model yang paling populer untuk
analisis situasi adalah analisis SWOT (Rangkuti, 2001:18-19). Rangkuti juga
menuliskan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor
internal dan eksternal, sehingga kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan
dalam analisis SWOT.
Faktor internal perusahaan Seperti yang disebutkan oleh Rangkuti diatas
disebut juga dengan istilah keunggulan strategi (SAP) yang digunakan untuk
mengidentifikasikan kekuatan serta kelemahan. Sedangkan analisis lingkungan
(ETOP) yang digunakan untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman perusahaan
(Jouch dan Glueck, 1987:154). Dengan demikian SAP dan ETOP sebenarnya
merupakan teknik identifikasi faktor internal dan eksternal perusahaan yang
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini berupa studi kasus, lebih tepatnya analisis kasus yang
bersifat strategis, yaitu tentang objek tertentu pada perusahaan yang
mencakup beberapa elemen yang berhubungan dengan perumusan strategi
perusahaan berdasarkan analisis SWOT.
Menurut Rangkuti (2001,18) dalam penelitian ini kasus yang bersifat
strategis, tidak ada jawaban benar dan salah. Keputusan yang berbobot hanya
dapat dibuktikan oleh waktu, artinya keputusan akan benar-benar terbukti
setelah periode waktu tertentu. Kemudian hasil penelitian dan hasil analisis
data hanya berlaku bagi perusahaan yang diteliti dan berlaku pada saat
penelitian.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada PT Mondrian
JL. KH. Hasyim Ashari No. 171 By Pass Utara, Klaten
2. Waktu penelitian
C. Variabel Penelitian dan Pengukuran
Dalam variabel penelitian ini yang diteliti adalah:
1. Variabel : Strategi perusahaan
2. Arti : Strategi adalah sarana yang digunakan perusahaan untuk
mencapai tujuan akhir.
3. Ukuran : Menggunakan skala sikap dari Likert yang dimodifikasi,
dimana setiap pertanyaan mempunyai skor.
1 = posisi lemah, 2 = posisi netral dan 3 = posisi kuat
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Kuesioner :
Teknik ini digunakan untuk mengungkapkan data tentang identifikasi
strategi. Berikut ini adalah tabel penyusunan kisi-kisi kuesioner.
KISI-KISI KUESIONER
1) Penelitian dan pengembangan 2) Produksi dan Operasi
3) Sumber daya Manusia dan Karyawan
4) Akuntansi dan Keuangan 5) Pemasaran dan Distribusi
2. Dokumentasi
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melihat dan
mempelajari buku-buku, catatan dan dokumen serta arsip-arsip yang
berhubungan dengan objek yang diteliti, yang meliputi keadaan
perusahaan secara umum yang meliputi sejarah perusahaan, tujuan
perusahaan, visi dan misi perusahaan, data keuangan yang berupa neraca
keuangan perusahaan, keadaan personalia.
3. Observasi
Pengumpulan data yang dikumpulkan dengan mengarahkan pengamatan
secara langsung tentang obyek yang diteliti, yaitu pengamatan proses
produksi perusahaan dan keadaan perusahaan.
E. Data yang Diperlukan
1. Gambaran umum perusahaan
2. Data SWOT perusahaan
3. Visi dan Misi perusahaan
4. Laporan keuangan, yang berupa neraca keuangan, laporan rugi laba,
perubahan modal perusahaan.
5. Data personalia, mengenai tenaga kerja, struktur organisasi perusahaan
serta administrasi kepegawaian.
6. Data produksi yang berupa kapasitas produksi yang disediakan oleh
F. Teknik dan Analisis Data
Untuk menjawab permasalahan yang ada digunakan analisis SWOT.
Teknik analisis SWOT ini diawali dengan melihat terlebih dahulu kondisi
perusahaan saat ini, yang dilakukan dengan menganalisis sektor intern
perusahaan meliputi kekuatan dan kelemahan serta analisis sektor ekstern
yang meliputi peluang dan ancaman. Anlisis faktor intern dan faktor dan
ekstern perusahaan ini dilakukan dengan menampilkan ETOP dan SAP.
1. Menganalisa masalah dengan identifikasi satu persatu faktor-faktor dalam
ETOP (sektor ekstern) dan SAP (sektor intern), yang meliputi :
a. Sosioekonomis
b. Tenologi
c. Pelanggan
d. Pesaing
e. Sektor pemerintah
f. Pemasaran dan distribusi
g. Penelitian dan pengembangan
h. Produksi dan operasi
i. Sumber daya manusia
j. Keuangan
Keadaan perusahaan dalam sektor ini akan diketahui melalui faktor
permodalan, yaitu dengan melihat rasio keuangan perusahaan dari tahun
(1) Likuiditas
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
finansialnya yang segera harus dipenuhi (Riyanto, 1981:17). Dalam
likuiditas perusahaan akan ditampilkan current ratio dan quick ratio.
Aktiva Lancar
Current Ratio = x100% Hutang Lancar
Aktiva Lancar-Persediaan
Quick Ratio = x 100%
Hutang Lancar
(2) Rentabilitas
Rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan
laba selama periode tertentu.
EBIT
Rentabilitas Ekonomi = x 100 % Total Modal
EAT
Rentabilitas Modal Sendiri = x 100% Modal Sendiri
EBIT : Laba sebelum pajak
EAT : Laba setelah pajak
(3) Solvabilitas
Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar semua
hutang-hutangnya (baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka
panjang).
Total Aktiva
2. Menentukan besarnya skor dimana setiap pertanyaan mempunyai skor 1-3
untuk masing-masing sektor dari faktor intern dan ekstern perusahaan,
dimana posisi :
Antara 1 sampai dengan 1,66 = menunjukkan kelemahan/ancaman
Antara 1,67 sampai dengan 2,33 = menunjukkan netral
Antara 2,34 sampai dengan 3 = menunjukkan kekuatan/peluang
Dari skor masing-masing pertanyaan kemudian dicari nilai rata-rata
dengan rumus :
N
x
x
_
Keterangan :
x = Nilai rata-rata dari skor
x = Jumlah skor pertanyaan-pertanyaan N = Jumlah pertanyaan pada setiap skorBerikut ini contoh tabel ikhtisar nilai rata-rata yang diperoleh
Tabel III-1
Nilai rata-rata masing - masing sektor Indikator Internal dan Eksternal Jumlah
Pertanyaan
Jumlah Skor
Nilai Rata-Rata
Produksi dan Operasoinal
Sumber Daya Manusia dan Karyawan Akuntansi dan Keuangan
Pemasaran dan Distribusi Sosioekonomis
Sumber :Data Primer diolah
Setelah diketahui nilai dari masing-masing sektor, kemudian membuat
nilai masing-masing sektor intern dan ekstern dengan mengalikan nilai
rata-rata dengan bobot yang diberikan perusahaan berdasarkan tingkat prioritas
yang ditetapkan perusahaan pada tahun penelitian dilaksanakan.
Berikut ini contoh ikhtisar ETOP dan SAP :
Tabel III-2 Nilai SAP
Indikator Internal Bobot Nilai rata” Nilai Tertimbang Produksi dan Operasional
Sumber Daya Manusia dan Karyawan
Akuntansi dan Keuangan Pemasaran dan Distribusi
Tabel III-3 Nilai ETOP
Indikator Eksternal Bobot Nilai rata” Nilai Tertimbang Sosioekonomis
Sumber :Data Primer diolah
3. Membuat skala untuk nilai SAP dan ETOP, yaitu :
Antara 1 sampai dengan 1,66 = menunjukkan rendah
Antara 1,67 sampai dengan 2,33 = menunjukkan sedang
Antara 2,34 sampai dengan 3 = menunjukkan tinggi
Setelah diketahui posisi SAP dan ETOP, kemudian dirumuskan strategi
yang cocok untuk memilih alternatif strategi yang paling menguntungkan
perusahaan di masa yang akan datang. Maka akan terlihat dalam matrik
sebagai berikut :
Tabel III- 4
Alternatif Strategi Pilihan
ETOP
T S R
Keterangan :
Jika ETOP masuk kategori tinggi dan SAP masuk kategori tinggi maka
strategi yang cocok adalah strategi ekspansi.
Jika ETOP masuk kategori tinggi dan SAP masuk kategori sedang maka
strategi yang cocok adalah strategi stabilitas.
Jika ETOP masuk kategori tinggi dan SAP masuk kategori rendah maka
strategi yang cocok adalah strategi kombinasi.
Jika ETOP masuk kategori sedang dan SAP masuk kategori tinggi maka
strategi yang cocok adalah strategi stabilitas.
Jika ETOP masuk kategori sedang dan SAP masuk kategori sedang maka
strategi yang cocok adalah strategi kombinasi.
Jika ETOP masuk kategori sedang dan SAP masuk kategori rendah maka
strategi yang cocok adalah strategi penciutan.
Jika ETOP masuk kategori rendah dan SAP masuk kategori tinggi maka
strategi yang cocok adalah strategi kombinasi.
Jika ETOP masuk kategori rendah dan SAP masuk kategori sedang maka
strategi yang cocok adalah strategi penciutan.
Jika ETOP masuk kategori rendah dan SAP masuk kategori rendah maka
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Perkembangan Perusahaan
PT. Mondrian adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang konveksi.
Perusahaan didirikan oleh beberapa orang, antara lain Bapak Hartono, Bapak
Hari Pramono, Bapak Bambang Dwi Purnomo, Bapak Endro Sutopo dan Ibu
Fr. Kiswari pada tanggal 19 Desember 1992. Pimpinan PT Mondrian saat ini
dijabat oleh Bapak Hari Pramono. PT Mondrian adalah badan usaha yang
telah disahkan oleh Departemen Perindustrian No.
107/KDPP-11.11/S.1/TDI/XII/1997, Departemen Perdagangan No. SIUP
34/11.12/PM/XII/1997 dan Departemen Kehakiman RI No. 02-2880 HT
.01.01-1998. Banyaknya tenaga ahli dalam bidang konveksi yang berada di
daerah Klaten dan sekitarnya serta meningkatnya jumlah kebutuhan kaos
terutama untuk pakaian santai dan pakaian olah raga merupakan faktor utama
berdirinya PT Mondrian ini, yang didukung dengan tersediannya tempat usaha
dan tersediannya modal sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor
tersebut merupakan faktor-faktor yang menjadi latar belakang berdirinya
perusahaan ini. Latar belakang perusahaan memilih nama Mondrian sebagai
nama perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Nama Mondrian diambil dari nama pelukis besar seangkatan Leonardo Da
2. Nama Mondrian mudah dibaca, mudah dikenal dan mudah diingat oleh
masyarakat atau konsumen yang mempunyai hubungan langsung maupun
tidak langsung dengan aktivitas perusahaan.
3. Nama Mondrian diambil dari nama pelukis besar yang pengagumnya
tersebar diseluruh dunia karena hasil lukisannya yang sangat indah
sehingga digemari oleh banyak konsumen.
Pada tanggal 1 Juli 1999 PT Mondrian membangun dua buah pabrik baru,
karena dirasa perlu perluasan usaha. Kedua pabrik baru itu terletak di Jalan
Diponegoro No.108 dan Jalan Diponegoro No.120 Klaten yang digunakan
sebagai unit produksi.
B. Visi dan Misi Perusahaan
PT Mondrian adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang usaha
garmen, terutama kaos untuk pakaian santai dan pakaian olah raga.
Perusahaan ini selalu mengutamakan kualitas produk baru, sehingga
konsumen merasa puas karena kepuasan konsumen merupakan faktor utama
bagi keberhasilan suatu perusahaan.
Visi yang ingin dicapai oleh perusahaan ini adalah selain mengoptimalkan
laba, perusahaan juga mempunyai keinginan meningkatkan peran serta
ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya dalam bidang
penyediaan sandang. Sedangkan misi yang digunakan oleh perusahaan adalah
dengan mendayagunakan sumber daya dan dana yang tersedia bagi upaya
cita-cita bangsa dan negara. Dengan pemberdayaan sumber daya yang optimal
diharapkan dapat menghasilkan produk yang berkualitas baik.
C. Lokasi Perusahaan
PT Mondrian dahulu berlokasi di Jalan Manahan No. 3-13 Kelurahan
Jonggrangan, Kecamatan Klaten Utara, Kabupaten Klaten, Kotak Pos 120. PT
Mondrian saat ini berlokasi di Jl. KH. Hasyim Ashari 171, Mojayan, By Pass,
Klaten dengan menempati areal seluas kurang lebih 4000 m² yang digunakan
untuk kegiatan: produksi, perkantoran, dan fasilitas-fasilitas lain untuk
segenap karyawan PT Mondrian.
Beberapa hal yang menjadi pertimbangan perusahaan dalam memilih
lokasi tersebut adalah:
1. Tersedianya tenaga ahli: desain, sablon, potong kain, jahit, obras di kota
Klaten dan sekitarnya.
2. Tidak jauh dari bahan baku dan bahan pembantu.
3. Dapat memberi lapangan pekerjaan bagi masyarakat Klaten dan
sekitarnya.
4. Berada di samping Jalan Raya Yogya-Solo, sehingga lebih mudah
dijangkau oleh para konsumen.
D. Struktur Orgasisasi Perusahaan
Struktur organisasi bagi perusahaan merupakan unsur penting untuk
memudahkan pembagian wewenang serta tanggung jawab dan tugas setiap
anggota organisasi. Setiap perusahaan mempunyai bentuk dan model struktur
organisasi yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Struktur
organisasi di PT Mondrian disusun atas beberapa direktorat memiliki tugas
dan tanggung jawab masing-masing dan antar bagian tersebut mempunyai
hubungan yang erat satu dengan yang lainnya.
Tugas dan wewenang dari masing-masing direktorat sebagai berikut:
1. Direktur Utama
a. Perencanaan
Tugas awal Direktur Utama adalah menyusun rencana strategis
menyeluruh di perusahaan, antara lain:
1) Menentukanforecastpenjualan.
2) Menentukan sarana pendukung untuk mencapai target penjualan.
b. Pengorganisasian
Untuk melaksanakan target tersebut diperlukan suatu team work yang bertanggungjawab pada tugasnya masing-masing. Dalam hal ini
Direktur Utamalah yang berwenang dalam pembagian tugas dan
c. Pengarahan
Setelah rencana strategis tersusun dan pengorganisasian terbentuk,
maka tugas selanjutnya adalah memberi pengarahan tentang cara
melaksanakan program kerja dan memotivasi kepada segenap
bawahan agar segala rencana dapat diselesaikan tepat waktu dan mutu.
d. Pengawasan
Tugas selanjutnya adalah mengawasi segala proses dan hasil kerja
apakah telah sesuai dengan rencana, apabila telah sesuai maka
pekerjaan dapat dilanjutkan, namun apabila belum sesuai maka dicari
penyebabnya untuk ditindaklanjuti.
e. Pengkoordinasian
Selain tugas Direktur Utama di atas, tugas Direktur Utama yang
lainnya harus bisa mengkoordinasi bawahan dalam menjalankan tugas
masing-masing, sehingga organisasi dapat berjalan sesuai dengan yang
diharapkan.
2. Sekretaris Perusahaan
Membantu Direktur Utama dalam menjalankan tata usaha perusahaan,
tugasnya antara lain:
a. Menyiapkan acara kerja Direktur Utama.
b. Melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan ketatausahaan.
c. Mengadakan hubungan dengan instansi yang terkait.
3. Direktur Produksi
Mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Bertanggungjawab kepada Direktur Utama.
b. Melayani seluruh pesanan dari konsumen yang telah disetujui oleh
Direktur Utama.
c. Dapat menghemat bahan baku dan pembantu.
d. Selalu dapat menciptakan inovasi baru.
e. Mengadakan pengawasan kualitas terhadap produk yang sudah jadi,
sehingga apabila ada produk yang rusak atau cacat dapat segera
diperbaiki.
f. Mengawasi serta mengkoordinasi semua aktivitas pabrik dalam proses
produksi.
g. Bertanggungjawab atas mutu hasil produksi baik dari segi kualitas
maupun kuantitas.
Bagian-bagian produksi terdiri dari:
1) Bagian Desain, tugasnya antara lain:
a) Bertanggungjawab kepada Direktur Produksi.
b) Membuat desain sesuai dengan pesanan dan model yang
dikehendaki.
2) Bagian Pemotongan, tugasnya antara lain:
a) Bertanggungjawab kepada Direktur Produksi.
b) Melakukan pemotongan sesuai dengan model kaos dan pakaian
yang dikehendaki.
c) Menjaga teknik pemotongan yang efisien.
3) Bagian Jahit, tugasnya antara lain:
a) Bertanggungjawab kepada Direktur Produksi.
b) Melakukan proses pembuatan kaos dengan bantuan mesin jahit.
4) Bagian Sablon, tugasnya antara lain:
a) Membuat gambar, tulisan atau hiasan yang dikehendaki oleh
konsumen atau mode yang sedang digemari oleh para konsumen.
b) Memindahkan hasil sablon atau menyablonkan ke kaos.
c) Mengeringkan kaos yang telah disablon.
5) BagianFinishing, tugasnya antara lain:
a) Bertanggungjawab kepada Direktur Produksi.
b) Melakukan kegiatan yang berhubungan dengan proses finishing, seperti memasang kancing, mengobras, memotong benang-benang
setelah jahitan dan lain-lain.
6) Bagian Pengemasan, tugasnya antara lain:
a) Bertanggungjawab kepada Direktur Produksi.
b) Melakukan kegiatan yang pengemasan termasuk penyeterikaan
4. Bagian Logistik
Bagian Logistik bertugas untuk mengecek persediaan bahan, menerima
dan melakukan checking barang yang diterima, membuat bukti penerimaan barang, serta menyimpan barang yang diterima dari pemasok.
Sehingga antara penerimaan barang yang dipesan perusahaan dan
penyimpanan barang dijadikan satu di Bagian Logistik.
5. Direktur Keuangan
Mempunyai tugas dan tanggung jawab antara lain:
a. Bertanggungjawab kepada Direktur Utama.
b. Menyelenggarakan administrasi keuangan dan membuat laporan
keuangan tepat waktu dan tepat mutu.
c. Mengelola keuangan perusahaan.
d. Mengendalikan segala pengeluaran perusahaan apakah telah sesuai
dengan anggaran ataupun telah diotorisasi dengan yang berwenang.
6. Bagian Akuntansi
Bagian Akuntansi bertugas mencatat penerimaan dan pengeluaran uang
serta membuat laporan dari seluruh transaksi keuangan yang terjadi di
perusahaan.
7. Direktur Umum
Mempunyai tugas dan tanggung jawab antara lain:
a. Bertanggungjawab kepada Direktur Utama.
b. Mendukung program kerja perusahaan yang telah ditetapkan baik dari
c. Menciptakan hubungan kerja yang harmonis baik segi horisontal
maupun vertikal.
d. Memberikan bimbingan terus menerus kepada segenap karyawan
secara tepat waktu, jumlah, dan orang.
8. Bagian Personalia
Mempunyai tugas dan tanggung jawab antara lain:
a. Bertanggungjawab kepada Direktur Utama.
b. Mempekerjakan setiap karyawan berdasarkan kemampuan yang
dimiliki karyawan tersebut.
c. Memberikan bimbingan secara terus menerus kepada karyawan untuk
memperoleh kemajuan.
d. Menciptakan suasana kerja yang sehat dan menarik dengan jalan
memelihara hubungan kerja yang harmonis diantara karyawan.
e. Menciptakan komunikasi yang bebas terarah diantara para karyawan
dengan berdasarkan atas moral etika yang baik
f. Membuat perencanaan tenaga kerja yang dibutuhkan
g. Mengurus permasalahan mutasi dan promosi
h. Mengurus pengembangan program pendidikan dan latihan
9. Direktur Pemasaran
Direktur Pemasaran mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai
berikut:
a. Memasarkan produk yang dihasilkan sesuai dengan target penjualan
b. Memberikan masukan kepada Direktur Utama tentang perkembangan
tren mode di pasar dan posisi persaingan.
c. Mampu meningkatkan kemampuan teknis seluruh bawahannya.
d. Mampu menjaga lingkungan kerja yang bersih, aman, tentram.
e. Mampu mengendalikan segala biaya agar selalu efektif dan efisien.
f. Menjalin hubungan yang harmonis dengan para pelanggan.
g. Bertanggungjawab kepada Direktur Utama.
E. Ketenagakerjaan
Jumlah karyawan yang ada di PT Mondrian sebanyak 220 orang yang
semuanya berasal dari Klaten dan sekitarnya, dengan perincian sebagai
berikut:
Karyawan tetap terdiri dari 40 orang:
1. Direktur umum : 1 orang
2. Sekretaris : 2 orang
3. Bagian keuangan : 2 orang
4. Bagian produksi : 1 orang
5. Bagian logistik : 1 orang
6. Bagian pemasaran : 2 orang
7. Bagian personalia : 1 orang
8. Bagian pembelian : 1 orang
9. Bagian desain : 1 orang
11. Sopir : 20 orang
Karyawan harian terdiri dari 180 orang:
1. Bagianfinishing : 30 orang 2. Bagian pemotongan : 100 orang
3. Bagian sablon : 30 orang
4. Bagian pengepakan : 20 orang
1. Penggolongan karyawan PT Mondrian
a. Karyawan Tetap
Karyawan tetap adalah karyawan yang telah diangkat sebagai
karyawan tetap dan mendapat gaji secara bulanan.
b. Karyawan Harian
Karyawan harian adalah karyawan yang belum diangkat sebagai
karyawan tetap, namun telah dipekerjakan secara rutin dan di gaji
secara harian dan diberikan pada akhir minggu berjalan.
c. Karyawan Borongan
Karyawan borongan adalah karyawan yang menerima upah sesuai
dengan kuantitas produk yang dapat dihasilkannya, semakin besar
hasil pekerjaan yang dihasilkan, maka semakin besar upah yang