• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOTA BANDAR LAMPUNG BULAN SEPTEMBER 2016 INFLASI SEBESAR 0,30 PERSEN SEPTEMBER 2016 INFLASI SEBESAR 0,30 PERSEN (IHK TAHUN DASAR 2012=100)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KOTA BANDAR LAMPUNG BULAN SEPTEMBER 2016 INFLASI SEBESAR 0,30 PERSEN SEPTEMBER 2016 INFLASI SEBESAR 0,30 PERSEN (IHK TAHUN DASAR 2012=100)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Berita Resmi Statistik No. 02/10/18/Th.XVI, 3 Oktober 2016

1

September 2016, Kota Bandar Lampung mengalami inflasi yaitu sebesar

0,30

persen. Dari tujuh

kelompok pengeluaran, lima kelompok memberikan andil inflasi di Kota Bandar Lampung yaitu kelompok

kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau memberikan andil inflasi sebesar

0,06

persen;

kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar

0,01

persen; kelompok sandang sebesar

0,02

persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar

0,24

persen; dan kelompok transpor,

komunikasi & jasa keuangan sebesar

0,05

persen. Sedangkan kelompok bahan makanan memberikan andil

deflasi sebesar

0,08

persen. Kelompok kesehatan tidak memberikan andil inflasi.

Beberapa komoditi yang dominan memberikan andil inflasi diantaranya akademi/perguruan tinggi,

cabai merah, Sekolah Menengah Pertama, mobil, es, Sekolah Menengah Atas, bubur, minyak goreng,

Sekolah Dasar, anggur, pembalut wanita, daging ayam ras, telepon seluler, rokok kretek, dan ketimun.

Berdasarkan penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK), inflasi Kota Bandar Lampung terjadi

karena adanya peningkatan indeks pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau naik

sebesar

0,35

persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar naik sebesar

0,06

persen;

kelompok sandang mengalami peningkatan sebesar

0,40

persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah

raga naik sebesar

3,37

persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan naik sebesar

0,32

persen. Sedangkan kelompok bahan makanan turun sebesar

0,32

persen; dan kelompok kesehatan turun

sebesar

0,06

persen.

Inflasi Kota Bandar Lampung menempati peringkat ke-

23

dari

82

kota yang diamati perkembangan

harganya. Dari

82

kota,

58

kota mengalami inflasi, sedangkan

24

kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi

terjadi di Sibolga sebesar

1,85

persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Banyuwangi sebesar

0,02

persen.

Kota Bandar Lampung, pada September 2016 berdasarkan penghitungan inflasi tahun kalender (

point

to point

) adalah sebesar

1,02

persen dan inflasi

year on year

(

yoy

) adalah sebesar

2,41

persen.

No. 02/10/18/Th.XVI, 3 Oktober 2016

KOTA BANDAR LAMPUNG BULAN SEPTEMBER 2016

INFLASI SEBESAR 0,30 PERSEN

SEPTEMBER 2016 INFLASI SEBESAR 0,30 PERSEN

(IHK TAHUN DASAR 2012=100)

Perkembangan harga berbagai komoditi pada September 2016, secara umum mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil pemantauan harga oleh BPS, pada bulan ini terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 124,78 pada bulan Agustus 2016 menjadi 125,16 pada September 2016.

Adapun komoditi yang memberikan andil inflasi terbesar selama bulan September 2016 adalah akademi/perguruan tinggi dengan andil sebesar 0,11 persen, cabai merah 0,10 persen, SMP 0,09 persen, mobil 0,05 persen, es 0,02 persen, SMA 0,02 persen, bubur 0,02 persen, minyak goreng 0,02 persen, SD 0,02 persen, anggur 0,02 persen, pembalut wanita 0,02 persen, daging ayam ras 0,01 persen, telepon seluler 0,01 persen, dan rokok kretek 0,01 persen.

September 2016, lima kelompok pengeluaran memberikan andil dalam pembentukan inflasi yaitu kelompok

BPS PROVINSI LAMPUNG

(2)

Berita Resmi Statistik No. 02/10/18/Th.XVI, 3 Oktober 2016

2

makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,06 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,01 persen; kelompok sandang sebesar 0,02 persen; kelompok pendidikan, rekreasi & olah raga sebesar 0,24 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,05 persen. Sebaliknya kelompok bahan makanan mengalami deflasi sebesar 0,08 persen; sedangkan kelompok esehatan tidak mengalami inflasi.

Tabel 1. Laju Inflasi Bandar Lampung September 2016, Tahun Kalender, dan Year on Year menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

IHK IHK IHK IHK Inflasi Laju Inflasi Inflasi

September 2015 Desember 2015 Agustus 2016 September 2016 September 2016 *) tahun Kalender Tahun ke tahun 2016 **) ***) [2] [3] [4] [6] [7] [8] [9] U m u m 122,22 123,90 124,78 125,16 0,30 1,02 2,41 1 Bahan Makanan 134,92 137,44 139,50 139,05 -0,32 1,17 3,06

2 Makanan Jadi, minuman, Rokok dan Tembakau 122,36 124,19 127,76 128,21 0,35 3,24 4,78

3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar 117,80 118,89 118,98 119,05 0,06 0,13 1,06

4 Sandang 106,59 106,67 110,02 110,46 0,40 3,55 3,63

5 Kesehatan 122,73 125,91 128,09 128,01 -0,06 1,67 4,30

6 Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga 117,89 122,61 122,85 126,99 3,37 3,57 7,72

7 Transpor dan Komunikasi dan Jasa Keuangan 119,78 119,98 116,90 117,27 0,32 -2,26 -2,10

Kelompok Pengeluaran

[1]

* ) Persentase perubahan IHK bulan September 2016 terhadap IHK bulan sebelumnya **) Persentase perubahan IHK bulan September 2016 terhadap IHK bulan Desember 2015

***) Persentase perubahan IHK bulan September 2016 terhadap IHK bulan September 2015

Tabel 2. Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Bandar Lampung, September 2016

Kelompok Pengeluaran Andil Inflasi

(%)

[1] [2]

U M U M 0,30

1. Bahan Makanan -0,08

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 0,06

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 0,01

4. Sandang 0,02

5. Kesehatan 0,00

6. Pendidikan, Rekreasi & Olahraga 0,24

7. Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan 0,05

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1.

Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada September 2016 mengalami deflasi 0,32 persen atau terjadi penurunan indeks dari 139,50 pada Agustus 2016 menjadi 139,05 pada September 2016. Terjadinya deflasi pada kelompok ini disebabkan oleh turunnya harga pada beberapa komoditi terutama pada subkelompok sayur-sayuran; subkelompok telur, susu dan hasil-hasilnya; subkelompok buah-buahan; dan subkelompok kacang-kacangan. Dari sebelas subkelompok dalam kelompok ini, empat subkelompok mengalami deflasi, dan enam subkelompok mengalami inflasi. Deflasi terjadi pada subkelompok sayur-sayuran yang turun 3,11 persen; subkelompok telur, susu dan hasil-hasilnya turun 2,91 persen; subkelompok buah-buahan turun 0,55 persen; dan subkelompok kacang-kacangan turun 0,24 persen. Sedangkan inflasi terjadi pada subkelompok lemak dan minyak yang naik sebesar 1,26 persen; subkelompok bumbu-bumbuan naik 0,93 persen; subkelompok ikan diawetkan naik 0,79 persen; subkelompok ikan segar naik 0,67 persen; subkelompok daging dan hasil-hasilnya naik 0,38 persen; dan subkelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya naik 0,09 persen; sementara subkelompok bahan makanan lainnya tidak mengalami perubahan indeks.

(3)

Berita Resmi Statistik No. 02/10/18/Th.XVI, 3 Oktober 2016

3

Kelompok bahan makanan pada September 2016 memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,08 persen. Komoditi yang dominan memicu terjadinya deflasi diantaranya bawang merah, telur ayam ras, susu untuk balita, cabai rawit, jengkol, wortel, kangkung, kacang panjang, semangka, sawi hijau, dan pir.

2.

Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada September 2016 mengalami inflasi sebesar 0,35 persen, atau terjadi peningkatan indeks dari 127,76 pada Agustus 2016 menjadi 128,21 pada September 2016. Dari tiga subkelompok dalam kelompok ini, seluruh subkelompok mengalami peningkatan indeks yaitu subkelompok makanan jadi yang naik 0,27 persen, subkelompok minuman yang tidak beralkohol naik 0,33 persen, dan tembakau dan minuman beralkohol naik 0,54 persen.

September 2016, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau memberikan andil inflasi sebesar 0,06 persen. Komoditi yang dominan memberikan andil inflasi pada kelompok ini yaitu bubur dan rokok kretek.

3.

Perumahan

,

Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar

Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada September 2016 mengalami inflasi sebesar 0,06 persen, atau terjadi peningkatan indeks dari 118,98 pada Agustus 2016 menjadi 119,05 pada September 2016. Dari empat subkelompok dalam kelompok ini, subkelompok bahan bakar, penerangan, dan air mengalami inflasi atau peningkatan indeks yaitu sebesar 0,14 persen, dan subkelompok penyelenggaraan rumahtangga naik sebesar 0,26 persen. Sedangkan subkelompok perlengkapan rumahtangga mengalami deflasi (turun 0,01 persen), sementara subkelompok biaya tempat tinggal tidak mengalami perubahan indeks.

September 2016, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar memberikan andil inflasi sebesar 0,01 persen. Komoditi yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah tarif listrik.

4.

S a n d a n g

Kelompok sandang pada September 2016 mengalami inflasi sebesar 0,40 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 110,02 pada Agustus 2016 menjadi 110,46 pada September 2016. Dari empat subkelompok dalam kelompok sandang, dua subkelompok mengalami inflasi, yaitu subkelompok sandang wanita naik sebesar 1,25 persen, dan subkelompok barang pribadi dan sandang lain naik 0,46 persen. Sebaliknya subkelompok sandang anak-anak mangalami deflasi (turun 0,08 persen), sementara subkelompok sandang laki-laki tidak mengalami perubahan indeks.

Pada September 2016, kelompok sandang memberikan andil inflasi sebesar 0,02 persen. Komoditi yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah pembalut wanita dan emas perhiasan.

5.

Kesehatan

Kelompok kesehatan pada September 2016 mengalami deflasi sebesar 0,06 persen, atau terjadi penurunan indeks dari 128,09 pada Agustus 2016 menjadi 128,01 pada September 2016. Dari empat subkelompok dalam kelompok kesehatan, satu subkelompok mengalami deflasi yaitu subkelompok perawatan jasmani dan kosmetik yang turun 0,15 persen. Sementara tiga subkelompok yang lain tidak mengalami perubahan indeks.

Pada September 2016, kelompok kesehatan memberikan andil deflasi sebesar 0,00 persen. Komoditi yang dominan memberikan sumbangan deflasi adalah parfum.

6.

Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga pada September 2016 mengalami inflasi sebesar 3,37 persen, atau terjadi peningkatan indeks dari 122,85 pada Agustus 2016 menjadi 126,99 pada September 2016. Dari lima subkelompok dalam kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga, subkelompok jasa pendidikan mengalami inflasi sebesar 5,39 persen. Sebaliknya subkelompok rekreasi mengalami deflasi (turun 0,33 persen). Sementara tiga subkelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks.

Pada September 2016, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga memberikan andil inflasi sebesar 0,24 persen. Komoditi yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah biaya pendidikan akademi/perguruan tinggi, SMP, SMA, dan SD.

7.

Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan

Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada September 2016 mengalami inflasi sebesar 0,32 persen atau mengalami peningkatan indeks yaitu dari 116,90 pada Agustus 2016 menjadi 117,27 pada September 2016. Dari empat subkelompok dalam kelompok ini, subkelompok transpor mengalami inflasi yang naik 0,34 persen; subkelompok komunikasi dan pengiriman mengalami naik 0,37 persen, sementara dua subkelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks.

(4)

Berita Resmi Statistik No. 02/10/18/Th.XVI, 3 Oktober 2016

4

Pada September 2016, kelompok transport, komunikasi, dan jasa keuangan memberikan andil inflasi sebesar 0,05 persen. Komoditi yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah mobil, telepon seluler, dan angkutan udara. Tabel 3. Indeks Harga Konsumen Kota Bandar Lampung bulan Agustus 2016 dan September 2016

Perubahannya, serta Sumbangan Inflasi (2012=100)

Kelompok/Sub Kelompok Bandar Lampung IHK Agustus 2016 IHK September 2016 Perubahan (%) Sumbangan Inflasi [1] [2] [3] [4] [5] UMUM 124,78 125,16 0,30 0,30 I. BAHAN MAKANAN 139,50 139,05 -0,32 -0,08

Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 123,77 123,88 0,09 0,00

Daging dan Hasil-hasilnya 143,23 143,78 0,38 0,01

Ikan Segar 131,66 132,54 0,67 0,02

Ikan Diawetkan 125,93 126,93 0,79 0,00

Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 130,74 126,94 -2,91 -0,08

Sayur-sayuran 137,12 132,86 -3,11 -0,07

Kacang – kacangan 131,18 130,87 -0,24 0,00

Buah – buahan 165,96 165,05 -0,55 -0,01

Bumbu – bumbuan 212,87 214,84 0,93 0,03

Lemak dan Minyak 109,98 111,37 1,26 0,02

Bahan Makanan Lainnya 145,14 145,14 0,00 0,00

II. MAKANAN JADI,MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 127,76 128,21 0,35 0,06

Makanan Jadi 128,05 128,40 0,27 0,03

Minuman yang Tidak Beralkohol 117,94 118,33 0,33 0,01

Tembakau dan Minuman Beralkohol 134,41 135,13 0,54 0,02

III. PERUMAHAN 118,98 119,05 0,06 0,01

Biaya Tempat Tinggal 114,80 114,80 0,00 0,00

Bahan Bakar, Penerangan dan Air 132,35 132,53 0,14 0,01

Perlengkapan Rumahtangga 120,98 120,97 -0,01 0,00 Penyelenggaraan Rumahtangga 116,40 116,70 0,26 0,00 IV. SANDANG 110,02 110,46 0,40 0,02 Sandang Laki-laki 115,25 115,25 0,00 0,00 Sandang Wanita 110,11 111,49 1,25 0,02 Sandang Anak-anak 108,86 108,77 -0,08 0,00

Barang Pribadi dan Sandang Lain 105,60 106,09 0,46 0,00

V. KESEHATAN 128,09 128,01 -0,06 0,00

Jasa Kesehatan 130,51 130,51 0,00 0,00

Obat-obatan 108,64 108,64 0,00 0,00

Jasa Perawatan Jasmani 131,93 131,93 0,00 0,00

Perawatan Jasmani dan Kosmetik 133,63 133,43 -0,15 0,00

VI. PENDIDIKAN, REKREASI, DAN OLAHRAGA 122,85 126,99 3,37 0,24

Jasa Pendidikan 130,33 137,36 5,39 0,24

Kursus-kursus/Pelatihan 113,23 113,23 0,00 0,00

Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 118,22 118,22 0,00 0,00

Rekreasi 107,79 107,43 -0,33 0,00

Olah Raga 102,47 102,47 0,00 0,00

VII. TRANSPOR DAN KOMUNIKASI 116,90 117,27 0,32 0,05

Transpor 126,18 126,61 0,34 0,04

Komunikasi Dan Pengiriman 97,26 97,62 0,37 0,01

Sarana Penunjang Transpor 109,14 109,14 0,00 0,00

(5)

Berita Resmi Statistik No. 02/10/18/Th.XVI, 3 Oktober 2016

5

Tabel 4. Sumbangan Inflasi Beberapa Komoditi di Kota Bandar Lampung, September 2016

No.

Kode

Jenis Barang

Persentase

Perubahan

Sumbangan

Inflasi

[1] [2] [3] [4] [5] 1 601005 AKADEMI/PERGURUAN TINGGI 8,11 0,11 2 109029 CABAI MERAH 11,58 0,10

3 601003 SEKOLAH MENENGAH PERTAMA 11,43 0,09

4 701014 MOBIL 2,49 0,05

5 202004 ES 10,56 0,02

6 601004 SEKOLAH MENENGAH ATAS 1,97 0,02

7 201007 BUBUR 8,33 0,02

8 110004 MINYAK GORENG 1,52 0,02

9 601002 SEKOLAH DASAR 1,75 0,02

10 108002 ANGGUR 15,00 0,02

11 402037 PEMBALUT WANITA 8,02 0,02

12 102009 DAGING AYAM RAS 1,38 0,01

13 702014 TELEPON SELULER 6,84 0,01

14 203010 ROKOK KRETEK 0,92 0,01

15 106038 KETIMUN 7,56 0,01

16 701002 ANGKUTAN ANTAR KOTA -1,11 -0,01

17 109030 CABAI RAWIT -13,82 -0,01

18 105011 SUSU UNTUK BALITA -2,96 -0,02

19 105015 TELUR AYAM RAS -6,77 -0,06

20 109003 BAWANG MERAH -5,97 -0,07

INFLASI TAHUNAN

Bila dilihat perbandingan inflasi tahunan secara umum, menurut penghitungan inflasi tahun kalender 2016 (Januari-September) adalah inflasi sebesar 1,02 persen, merupakan angka yang paling rendah dalam kurun waktu lima tahun terakhir (pada periode yang sama). Demikian juga untuk inflasi ”year on year” pada tahun 2016 adalah sebesar 2,41 persen, menunjukkan angka yang paling rendah dalam kurun waktu lima tahun terakhir (pada periode yang sama). Berikut tabel perbandingan inflasi tahun kalender dan inflasi tahun ke tahun (year on year) tahun 2012– 2016.

Tabel 5. Inflasi Bulanan, Tahun kalender, Year on Year Bandar Lampung, 2012 – 2016

Inflasi 2012 2013 2014 2015 2016

[1] [2] [3] [4] [5] [6]

1.September (M to M) 0,12 0,23 0,22 0,02 0,30

2.Januari - September (Tahun Kalender) 3,68 7,05 3,53 3,23 1,02

3.September terhadap September (YoY)

(6)

Berita Resmi Statistik No. 02/10/18/Th.XVI, 3 Oktober 2016

6

Gambar 1.

Perbandingan Inflasi Tahun Kalender (Januari-September) Bandar Lampung, 2013 – 2016

2013 2014 2015 2016 Jan 1,00 0,74 -0,63 0,26 Jan-Feb 1,74 0,76 -0,92 -0,51 Jan-Mrt 2,73 0,61 -0,45 0,49 Jan-Apr 2,23 0,57 0,31 -0,52 Jan-Mei 1,83 0,60 0,97 -0,45 Jan-Jun 2,63 1,39 1,68 0,29 Jan-Jul 5,46 2,51 2,78 0,82 Jan-Agt. 6,80 3,30 3,20 0,71 Jan-Sep. 7,05 3,53 3,23 1,02 1,00 0,74 -0,63 0,26 1,74 0,76 -0,92 -0,51 2,73 0,61 -0,45 0,49 2,23 0,57 0,31 -0,52 1,83 0,60 0,97 -0,45 2,63 1,39 1,68 0,29 5,46 2,51 2,78 0,82 6,80 3,30 3,20 0,71 7,05 3,53 3,23 1,02 -2,00 -1,00 0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00 Infla s i (% ) Gambar 2.

Perbandingan Inflasi Year On Year Bandar Lampung, 2013 - 2016

2013 thd 2012 2014 thd 2013 2015 thd 2014 2016 thd 2015 Jan-Jan 4,69 7,05 6,88 5,58 Feb-Feb 5,56 6,36 6,55 5,35 Mar-Mar 6,81 5,22 7,21 5,37 Apr-Apr 5,88 5,43 8,08 3,78 Mei-Mei 5,28 5,55 8,75 3,17 Jun-Jun 5,29 5,47 8,67 3,21 Jul - Jul 7,62 3,78 8,64 2,65 Agt-Agt 7,78 3,60 8,25 2,12 Sep-Sep 7,68 4,02 8,04 2,41 4,69 7,05 6,88 5,58 5,56 6,36 6,55 5,35 6,81 5,22 7,21 5,37 5,88 5,43 8,08 3,78 5,28 5,55 8,75 3,17 5,29 5,47 8,67 3,21 7,62 3,78 8,64 2,65 7,78 3,60 8,25 2,12 7,68 4,02 8,04 2,41 0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00 9,00 10,00 Infla s i (% )

(7)

Berita Resmi Statistik No. 02/10/18/Th.XVI, 3 Oktober 2016

7

PERBANDINGAN ANTAR KOTA

Pada September 2016, dari 82 kota yang diamati perkembangan harganya, 58 kota mengalami inflasi dan 24 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 1,85 persen, dan inflasi terendah dialami Banyuwangi sebesar 0,02 persen. Bandar Lampung dengan inflasi sebesar 0,30 menempati peringkat ke-23 secara nasional.

Dari 23 kota IHK di pulau Sumatera, 19 kota mengalami inflasi dan 4 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi dialami Sibolga sebesar 1,85 persen, inflasi terendah dialami Bengkulu sebesar 0,07 persen. Bandar Lampung dengan inflasi sebesar 0,30 menempati peringkat ke-14 di pulau Sumatera.

Tabel 6. Perbandingan Indeks Harga dan Inflasi di 82 Kota, September 2016 (2012=100)

K o t a IHK IHK Inflasi MoM K o t a IHK IHK Inflasi MoM Agustus ‘16 September ‘16 September ‘16 Agustus ‘16 September ‘16 September ‘16 [1] [2] [3] [4] [1] [2] [3] [4] 1 MEULABOH 123,82 124,85 0,83 42 KEDIRI 121,32 121,58 0,21

2 BANDA ACEH 118,02 118,94 0,78 43 MALANG 125,10 125,31 0,17

3 LHOKSEUMAWE 119,79 121,52 1,44 44 PROBOLINGGO 122,48 122,31 -0,14

4 SIBOLGA 126,78 129,12 1,85 45 MADIUN 121,46 121,65 0,16

5 PEMATANG SIANTAR 129,14 129,51 0,29 46 SURABAYA 124,65 124,88 0,18

6 MEDAN 128,59 130,29 1,32 47 TANGERANG 131,37 131,90 0,40 7 PADANGSIDIMPUAN 122,73 123,75 0,83 48 CILEGON 129,21 129,06 -0,12 8 PADANG 130,40 131,16 0,58 49 SERANG 131,54 132,21 0,51 9 BUKITTINGGI 123,83 125,20 1,11 50 SINGARAJA 133,54 133,64 0,07 10 TEMBILAHAN 129,31 129,02 -0,22 51 DENPASAR 121,83 122,15 0,26 11 PEKANBARU 123,95 125,12 0,94 52 MATARAM 123,46 122,64 -0,66 12 DUMAI 125,11 125,91 0,64 53 BIMA 129,71 129,12 -0,45 13 BUNGO 123,10 123,02 -0,06 54 MAUMERE 117,01 118,41 1,20 14 JAMBI 124,86 124,65 -0,17 55 KUPANG 125,87 125,41 -0,37 15 PALEMBANG 123,23 123,53 0,24 56 PONTIANAK 135,37 133,94 -1,06 16 LUBUKLINGGAU 121,76 122,72 0,79 57 SINGKAWANG 125,89 124,95 -0,75 17 BENGKULU 133,95 134,05 0,07 58 SAMPIT 125,90 125,32 -0,46

18 BANDAR LAMPUNG 124,78 125,16 0,30 59 PALANGKARAYA 121,84 121,98 0,11

19 METRO 132,86 133,06 0,15 60 TANJUNG 125,81 125,24 -0,45

20 TANJUNG PANDAN 132,60 131,70 -0,68 61 BANJARMASIN 125,30 125,44 0,11

21 PANGKAL PINANG 129,73 130,56 0,64 62 BALIKPAPAN 129,61 129,88 0,21

22 BATAM 124,90 125,34 0,35 63 SAMARINDA 127,74 127,49 -0,20

23 TANJUNG PINANG 124,88 125,04 0,13 64 TARAKAN 135,70 135,10 -0,44

24 DKI JAKARTA 125,10 125,32 0,18 65 MANADO 124,87 124,02 -0,68

25 BOGOR 124,26 124,37 0,09 66 PALU 125,50 126,24 0,59 26 SUKABUMI 123,87 123,99 0,10 67 BULUKUMBA 128,25 129,02 0,60 27 BANDUNG 123,50 123,67 0,14 68 WATAMPONE 119,72 120,08 0,30 28 CIREBON 120,27 120,61 0,28 69 MAKASSAR 124,99 125,50 0,41 29 BEKASI 121,54 121,86 0,26 70 PARE-PARE 121,13 120,52 -0,50 30 DEPOK 123,18 123,64 0,37 71 PALOPO 122,96 123,02 0,05 31 TASIKMALAYA 123,29 123,44 0,12 72 KENDARI 121,66 121,65 -0,01 32 CILACAP 126,90 126,96 0,05 73 BAU-BAU 129,23 129,58 0,27 33 PURWOKERTO 121,79 121,81 0,02 74 GORONTALO 121,47 120,98 -0,40 34 KUDUS 129,65 129,70 0,04 75 MAMUJU 123,55 123,94 0,32 35 SURAKARTA 121,36 121,43 0,06 76 AMBON 124,07 123,93 -0,11 36 SEMARANG 123,44 123,60 0,13 77 TUAL 138,13 137,15 -0,71 37 TEGAL 121,83 121,91 0,07 78 TERNATE 129,66 129,78 0,09 38 YOGYAKARTA 122,52 122,33 -0,16 79 MANOKWARI 121,60 120,79 -0,67 39 JEMBER 121,10 121,37 0,22 80 SORONG 127,38 127,35 -0,02 40 BANYUWANGI 121,82 121,84 0,02 81 MERAUKE 130,41 130,76 0,27 41 SUMENEP 121,73 121,78 0,04 82 JAYAPURA 126,15 126,84 0,55

(8)

Berita Resmi Statistik No. 02/10/18/Th.XVI, 3 Oktober 2016

8

Tabel 7. Urutan Inflasi 82 Kota, September 2016 (2012=100)

K o t a Inflasi Rank Inflasi Rank Inflasi Rank K o t a Inflasi Rank Inflasi Rank Inflasi Rank

MoM Kalender YOY MoM Kalender YOY

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 MEULABOH 0,83 7 2,96 15 3,81 24 42 KEDIRI 0,21 33 0,49 78 1,35 81

2 BANDA ACEH 0,78 10 2,27 31 3,17 37 43 MALANG 0,17 37 1,78 46 2,89 50

3 LHOKSEUMAWE 1,44 2 2,71 20 4,79 12 44 PROBOLINGGO -0,14 64 0,89 70 1,38 80

4 SIBOLGA 1,85 1 4,64 2 7,47 1 45 MADIUN 0,16 38 1,34 59 2,25 70

5 PEMATANG SIANTAR 0,29 25 2,73 19 5,29 8 46 SURABAYA 0,18 35 2,49 26 3,09 41

6 MEDAN 1,32 3 4,48 3 6,13 4 47 TANGERANG 0,40 19 1,34 60 2,65 56 7 PADANGSIDIMPUAN 0,83 8 2,94 17 4,83 11 48 CILEGON -0,12 63 2,68 21 3,58 28 8 PADANG 0,58 15 3,19 9 5,07 9 49 SERANG 0,51 17 2,63 23 4,30 16 9 BUKITTINGGI 1,11 5 3,03 13 5,33 7 50 SINGARAJA 0,07 49 3,44 6 4,25 17 10 TEMBILAHAN -0,22 68 1,90 43 2,58 59 51 DENPASAR 0,26 30 2,15 35 2,95 44 11 PEKANBARU 0,94 6 1,89 44 3,37 31 52 MATARAM -0,66 76 1,11 66 2,24 71 12 DUMAI 0,64 12 2,57 24 3,07 43 53 BIMA -0,45 73 3,11 11 5,66 6 13 BUNGO -0,06 61 2,01 41 3,20 35 54 MAUMERE 1,20 4 0,69 75 2,28 68 14 JAMBI -0,17 66 2,43 27 3,93 22 55 KUPANG -0,37 69 -0,59 81 3,18 36 15 PALEMBANG 0,24 31 2,49 25 4,54 15 56 PONTIANAK -1,06 82 3,22 8 4,00 21 16 LUBUKLINGGAU 0,79 9 1,83 45 2,93 47 57 SINGKAWANG -0,75 81 2,10 38 2,95 45 17 BENGKULU 0,07 50 4,24 5 4,62 13 58 SAMPIT -0,46 74 1,11 65 3,34 33

18 BANDAR LAMPUNG 0,30 23 1,02 67 2,41 64 59 PALANGKARAYA 0,11 44 0,78 74 3,09 39

19 METRO 0,15 39 2,13 36 2,79 52 60 TANJUNG -0,45 72 0,39 79 2,71 54

20 TANJUNG PANDAN -0,68 78 2,94 16 1,53 79 61 BANJARMASIN 0,11 45 2,99 14 4,89 10

21 PANGKAL PINANG 0,64 11 5,49 1 5,82 5 62 BALIKPAPAN 0,21 34 2,79 18 3,90 23

22 BATAM 0,35 21 2,28 29 3,14 38 63 SAMARINDA -0,20 67 1,76 47 3,53 29

23 TANJUNG PINANG 0,13 42 2,27 32 2,29 67 64 TARAKAN -0,44 71 3,16 10 4,56 14

24 DKI JAKARTA 0,18 36 1,60 51 2,40 65 65 MANADO -0,68 79 -0,94 82 2,28 69

25 BOGOR 0,09 48 2,20 34 2,53 61 66 PALU 0,59 14 0,81 71 4,08 19 26 SUKABUMI 0,10 46 1,66 49 2,52 62 67 BULUKUMBA 0,60 13 0,53 77 0,84 82 27 BANDUNG 0,14 40 1,61 50 2,54 60 68 WATAMPONE 0,30 24 1,34 58 2,02 74 28 CIREBON 0,28 26 1,40 56 1,95 76 69 MAKASSAR 0,41 18 2,42 28 3,36 32 29 BEKASI 0,26 29 1,47 55 2,09 73 70 PARE-PARE -0,50 75 0,79 72 1,56 77 30 DEPOK 0,37 20 2,01 40 2,90 49 71 PALOPO 0,05 53 2,11 37 3,07 42 31 TASIKMALAYA 0,12 43 1,93 42 3,62 27 72 KENDARI -0,01 59 3,04 12 3,09 40 32 CILACAP 0,05 54 2,08 39 2,87 51 73 BAU-BAU 0,27 27 2,27 30 3,77 25 33 PURWOKERTO 0,02 57 1,24 62 2,36 66 74 GORONTALO -0,40 70 0,63 76 2,77 53 34 KUDUS 0,04 56 1,15 64 2,18 72 75 MAMUJU 0,32 22 0,94 68 3,42 30 35 SURAKARTA 0,06 52 1,34 61 2,93 46 76 AMBON -0,11 62 1,71 48 2,92 48 36 SEMARANG 0,13 41 1,50 54 2,61 58 77 TUAL -0,71 80 0,78 73 2,63 57 37 TEGAL 0,07 51 2,22 33 3,73 26 78 TERNATE 0,09 47 1,53 53 4,05 20 38 YOGYAKARTA -0,16 65 1,56 52 2,68 55 79 MANOKWARI -0,67 77 4,40 4 6,28 2 39 JEMBER 0,22 32 0,94 69 1,55 78 80 SORONG -0,02 60 3,37 7 3,28 34 40 BANYUWANGI 0,02 58 1,36 57 2,00 75 81 MERAUKE 0,27 28 -0,21 80 6,14 3 41 SUMENEP 0,04 55 1,17 63 2,41 63 82 JAYAPURA 0,55 16 2,66 22 4,21 18

(9)

Berita Resmi Statistik No. 02/10/18/Th.XVI, 3 Oktober 2016

9

Tabel 8. Perbandingan Inflasi September 2016, Tahun Kalender, dan Year On Year (YoY) Kota-kota di Pulau Sumatera (2012=100)

K o t a Inflasi Ranking Inflasi Ranking Inflasi Ranking

M to M Kalender YoY (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 MEULABOH

0,83

6

2,96

7

3,81

12

2 BANDA ACEH

0,78

9

2,27

16

3,17

15

3 LHOKSEUMAWE

1,44

2

2,71

11

4,79

8

4 SIBOLGA

1,85

1

4,64

2

7,47

1

5 PEMATANG SIANTAR

0,29

15

2,73

10

5,29

5

6 MEDAN

1,32

3

4,48

3

6,13

2

7 PADANGSIDIMPUAN

0,83

7

2,94

9

4,83

7

8 PADANG

0,58

12

3,19

5

5,07

6

9 BUKITTINGGI

1,11

4

3,03

6

5,33

4

10 TEMBILAHAN

-0,22

22

1,90

20

2,58

20

11 PEKANBARU

0,94

5

1,89

21

3,37

13

12 DUMAI

0,64

11

2,57

12

3,07

17

13 BUNGO

-0,06

20

2,01

19

3,20

14

14 JAMBI

-0,17

21

2,43

14

3,93

11

15 PALEMBANG

0,24

16

2,49

13

4,54

10

16 LUBUKLINGGAU

0,79

8

1,83

22

2,93

18

17 BENGKULU

0,07

19

4,24

4

4,62

9

18 BANDAR LAMPUNG

0,30

14

1,02

23

2,41

21

19 METRO

0,15

17

2,13

18

2,79

19

20 TANJUNG PANDAN

-0,68

23

2,94

8

1,53

23

21 PANGKAL PINANG

0,64

10

5,49

1

5,82

3

22 BATAM

0,35

13

2,28

15

3,14

16

23 TANJUNG PINANG

0,13

18

2,27

17

2,29

22

SUMATERA 0,61 2,85 4,28

(10)

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI LAMPUNG

Jl. Basuki Rahmat No. 54 Teluk Betung Bandar Lampung 35215 Telepon (0721) 482909, 484329; Faksimili (0721) 484329

Email: bps1800@bps.go.id Website: lampung.bps.go.id

Keterangan lebih lanjut hubungi : Kepala Bidang Statistik Distribusi

Bambang Widjonarko, S.P, M.M.

Telpon (0721) 482909/484329

Gambar

Tabel  1. Laju Inflasi Bandar Lampung September 2016, Tahun Kalender, dan
Tabel 3. Indeks Harga Konsumen Kota Bandar Lampung bulan Agustus 2016 dan September 2016  Perubahannya, serta Sumbangan Inflasi (2012=100)
Tabel 5. Inflasi Bulanan, Tahun kalender, Year on Year Bandar Lampung, 2012 – 2016
Tabel 6. Perbandingan Indeks Harga dan Inflasi di 82 Kota, September 2016 (2012=100)
+3

Referensi

Dokumen terkait

Revolusi Hijau yang dijalankan melalui intensifikasi pertanian, terutama dalam penerapan penanaman varietas bibit unggul baru, tidak semuanya dipatuhi petani.. Utamanya pada

Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, tindak pidana penganiayaan yang diatur dalam Bab XX Pasal 351 ayat (1) yang mengandung pengertian suatu perbuatan yang

Metode muhawarah adalah metode yang melakukan kegiatan bercakap-cakap dengan menggunakan bahasa Arab yang diwajibkan pesantren kepada para santri selama mereka tinggal di

Elevasi ekstremitas bawah ini diharapkan bisa menjadi salah satu metode perawatan pasien dengan ulkus diabetik untuk mempercepat proses penyembuhan ulkus. The

Oleh karena itu dibutuhkan suatu uji aktivitas yang secara umum sederhana, mudah dan murah namun dapat dipercaya dan dapat mendeteksi adanya senyawa yang mempunyai aktivitas

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai pretest dengan materi Software Focusky pada workshop pembuatan media pembelajaran terdapat 2 orang guru memperoleh nilai 60

Metode pengambilan data berupa penelitian perpustakaan dengan membaca literatur-literatur terkait tugas akhir seperti buku-buku maupun pencarian di internet,

Dari hasil penelitian tersebut bisa di lihat pada gambar sebelumnya bahwa informasi yang didapatkan dari WMI cukup akurat, karena waktu menggambil data temperatur