• Tidak ada hasil yang ditemukan

PUTUSAN Nomor 50/Pdt.G/2015/PTA.Plg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PUTUSAN Nomor 50/Pdt.G/2015/PTA.Plg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PUTUSAN

Nomor 50/Pdt.G/2015/PTA.Plg.

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Palembang yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat banding dalam sidang majelis telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara gugatan harta warisan, antara :

1. HELWANI bin MAHRUM, umur 55 tahun, agama Islam, pekerjaan pegawai swasta, bertempat tinggal di Desa Tegal Rejo Kecamatan Lawang Kidul Kabupaten Muara Enim, dahulu sebagai Penggugat I, dan sekarang disebut sebagai PEMBANDING I;

2. SUWILAH binti MAHRUM, umur 51 tahun, agama Islam, pekerjaan ibu rumah tangga, bertempat tinggal di Jalan Taman Siswa Rt.02. Rw.02. Kelurahan Talang Ubi Selatan Kecamatan Talang Ubi Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), dahulu sebagai Penggugat II, dan sekarang disebut sebagai PEMBANDING II;

3. TABI’I bin MAHRUM, umur 45 tahun, pekerjaan buruh, agama Islam, bertempat tinggal di Jalan Taman Siswa Rt.02. Rw.02. Kelurahan Talang Ubi Selatan Kecamatan Talang Ubi Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), dahulu sebagai Penggugat III, dan sekarang disebut sebagai PEMBANDING III;

4. NILAWATI binti MAHRUM, umur 44 tahun, agama Islam, pekerjaan ibu rumah tangga, bertempat tinggal di Jalan Taman Siswa Rt.02. Rw.02. Kelurahan Talang Ubi Selatan Kecamatan Talang Ubi Kabupaten

(2)

Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), dahulu sebagai Penggugat IV, dan sekarang disebut sebagai PEMBANDING IV;

5. RINIYANTI BINTI MAHRUM, umur 41 tahun, agama Islam, pekerjaan ibu rumah tangga, bertempat tinggal di di Jalan Taman Siswa Rt.02. Rw.02. Kelurahan Talang Ubi Selatan Kecamatan Talang Ubi Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), dahulu sebagai Penggugat V, dan sekarang disebut sebagai PEMBANDING V;

Dalam hal ini Pembanding I, Pembanding II, Pembanding III, Pembanding IV, dan PEMBANDING V yang selanjutnya disebut PARA PEMBANDING memberikan kuasa kepada HARYANTO UMAR, SH., MH., Advokat dan Pengacara berkantor di Jalan Padat Karya Kel. Gunung Ibul Kec. Prabumulih Timur Kota Prabumulih, berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 10 Oktober 2015;

m e l a w a n

PALENTIN bin MAHRUM, umur 25 Tahun, agama Islam, pekerjaan tani, bertempat tinggal di Rt.01, Rw.04. Kelurahan Talang Ubi Selatan Kecamatan Talang Ubi Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), dahulu sebagai Tergugat, dan sekarang disebut sebagai TERBANDING;

Dalam hal ini TERBANDING memberikan kuasa kepada HARDIANSYAH. HS, S.H., M.M., WELLY HARTONI, S.H., M. EKO MARTHA.S., S.H. Advokat-Pengacara dari Kantor LAW FIRM HARDI AND PATNERS yang beralamat di Jalan Pramuka IV Lantai 2,

(3)

Kelurahan Pasar II, Kecamatan Muara Enim, Kabupaten Muara Enim, berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 23 Oktober 2015;

Pengadilan Tinggi Agama tersebut;

Setelah membaca dan mempelajari berkas perkara dan semua surat yang berkaitan dengan perkara yang dimohonkan banding;

DUDUK PERKARA

Mengutip segala uraian mengenai hal ini (duduk perkara) sebagaimana termuat dalam putusan yang dijatuhkan oleh Pengadilan Agama Muara Enim Nomor 0703/Pdt.G/2014/PA.ME. tanggal 06 Oktober 2015 Masehi. yang bertepatan dengan tanggal 22 Dzulhijjah 1436 Hijriyah, yang amarnya berbunyi sebagai berikut :

MENGADILI DALAM EKSEPSI

- Menolak eksepsi Tergugat seluruhnya; DALAM POKOK PERKARA

1. Mengabulkan gugatan para Penggugat untuk sebagian;

2. Menetapkan nama-nama tersebut di bawah ini adalah ahli waris dari almarhum Mahrum bin Matyatik yaitu

1) Helwani bin Mahrum (anak laki-laki),- 2) Suwilah binti Mahrum (anak perempuan), 3) Tabi’i bin Mahrum (anak laki-laki),

4) Nilawati binti Mahrum (anak perempuan), 5) Riniyanti binti Mahrum (anak perempuan),

6) Palentin bin Mahrum (anak laki-laki saudara seayah) 7) Elisa (istri ketiga almarhum Mahrum)

8) Dan orang-orang yang berhak atas harta peninggalan pewaris (almarhum Mahrum bin Matyatik);

3. Menolak dan tidak dapat diterima yang selain dan selebihnya;

4. Menyatakan tidak sah dan tidak berharga Sita Jaminan (Conservatoir

(4)

Enim atas objek perkara yang tersebut dalam Berita Acara Sita Jaminan Nomor 0703/Pdt.G/2014/PA.ME tanggal 15 April 2015; 5. Memerintahkan kepada Panitera/Juru Sita untuk mengangkat sita

terhadap seluruh obyek sengketa yang telah diletakkan sita;

6. Membebankan kepada Para Penggugat untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp. 6.016.000,- (enam juta enam belas ribu rupiah);

Bahwa, Para Pembanding telah mengajukan banding terhadap putusan Pengadilan Agama Muara Enim tersebut, sebagaimana Akta Permohonan Banding Nomor 0703/Pdt.G/2014/PA.ME tanggal 15 Oktober 2015 yang dibuat dan ditandatangani oleh Wakil Panitera Pengadilan Agama Muara Enim, dan permohonan banding mana telah diberitahukan kepada pihak lawannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

Bahwa, dalam mengajukan permohonan bandingnya atas putusan Pengadilan Agama Muara Enim tersebut, Para Pembanding mengajukan memori banding tertanggal 27 Oktober 2015 kepada Pengadilan Tinggi Agama Palembang, sebagaimana Tanda Terima Memori Banding Nomor 0703/Pdt.G/2014/PA.ME tanggal 30 Oktober 2015 yang dibuat dan ditandatangani oleh Wakil Panitera Pengadilan Agama Muara Enim, sedangkan Terbanding mengajukan kontra memorie banding tertanggal 12 Nopember 2015 kepada Pengadilan Tinggi Agama Palembang, sebagaimana Tanda Terima Kontra Memori Banding Nomor 0703/Pdt.G/2014/PA.ME tanggal 12 Nopember 2015 yang dibuat dan ditandatangani oleh Panitera Pengadilan Agama Muara Enim;

Bahwa, para Pembanding tidak melakukan pemeriksaan berkas perkara banding, sebagaimana Surat Keterangan Nomor 0703/Pdt.G/2014/PA.ME. tanggal 25 Nopember 2015 yang dibuat dan ditandatangani oleh Panitera Pengadilan Agama Muara Enim. Sedangkan Terbanding telah melakukan pemeriksaan berkas perkara banding, sebagaimana Berita Acara Pemeriksaan Berkas Perkara Banding Nomor 0703/Pdt.G/2014/PA.ME. tanggal 12 Nopember 2015 yang dibuat dan ditandatangani oleh Panitera Pengadilan Agama Muara Enim;

(5)

PERTIMBANGAN HUKUM

Menimbang, bahwa permohonan banding yang diajukan oleh para Pembanding (dahulu sebagai para Penggugat) tertanggal 15 Oktober 2015 ternyata telah diajukan dalam tenggang/tenggat waktu dan menurut cara-cara yang ditentukan dalam Pasal 199 RBg jo. Pasal 7 Undang-undang Nomor 20 tahun 1947 tentang Peradilan Ulangan, maka oleh karena itu permohonan banding tersebut harus dinyatakan dapat diterima;

Menimbang, bahwa setelah majelis tingkat banding mempelajari dan memeriksa memori banding, kontra memori banding, salinan resmi Putusan Pengadilan Agama Muara Enim a quo, beserta Berita Acara Sidang perkara tersebut, utamanya setelah memperhatikan pertimbangan hukum majelis tingkat pertama yang memutus perkara ini, maka majelis tingkat banding mempertimbangkan sebagai berikut;

Dalam Eksepsi:

Menimbang, bahwa majelis tingkat banding sependapat dan dapat menyetujui sepenuhnya putusan Pengadilan Agama Muara Enim a quo sepanjang yang berkaitan dengan eksepsi Terbanding sebagaimana yang tercantum dalam romawi I dan romawi II jawaban Terbanding, dan selanjutnya diambil alih dan dinyatakan sebagai pendapat sendiri majelis tingkat banding. Namun, majelis tingkat banding tidak sependapat dan tidak dapat menyetujui sepenuhnya pertimbangan hukum majelis tingkat pertama (in-casu, Pengadilan Agama Muara Enim) dalam perkara a quo

yang menolak eksepsi Terbanding pada romawi III jawaban Terbanding (yang menyatakan gugatan para Pembanding kurang pihak) karena tidak tepat dan tidak benar, serta harus dibatalkan dengan alasan dan pertimbangan sebagai berikut;

- Bahwa majelis tingkat pertama mendasarkan penolakan eksepsi Terbanding a quo pada Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 1032/ Sip/1979, dan putusan Mahkamah Agung RI tersebut dijatuhkan oleh peradilan dalam lingkungan peradilan umum, sedangkan peradilan dalam lingkungan peradilan agama telah menjatuhkan putusan dalam

(6)

kaitan dengan gugatan kurang pihak, antara lain sebagaimana tercantum dalam putusan Mahkamah Agung RI Nomor 369 K/AG/1995 tanggal 30 April 1996 yang abstrak hukumnya bahwa apabila gugatan kurang pihak, maka gugatan dinyatakan tidak dapat diterima. Sehingga dasar yang dijadikan pertimbangan penolakan eksepsi kurang pihak yang diajukan oleh Terbanding dalam perkara a quo (gugatan kewarisan) tidak tepat dan tidak benar;

- Bahwa dalam perkara a quo dapat diterapkan asas Lex Posteriori

Derogat Legi Priori, sehingga kaidah hukum yang tercantum dalam

putusan Mahkamah Agung RI Nomor 369 K/AG/1995 tanggal 30 April 1996 mengesampingkan kaidah hukum yang tercantum dalam putusan Mahkamah Agung RI Nomor 1032/Sip/1979, sebab putusan Mahkmah Agung RI Nomor 369 K/AG/1995 dijatuhkan setelah putusan Mahkamah Agung RI Nomor 1032/Sip/1979;

- Bahwa majelis tingkat pertama telah menetapkan ELIZA (istri ketiga Pewaris almarhum Marhum bin Matyatik) sebagai ahli waris almarhum, padahal ELIZA tidak dijadikan pihak oleh Para Pembanding dalam gugatannya, apalagi Para Pembanding dalam petitum gugatannya tidak meminta ELIZA ditetapkan sebagai ahli waris almarhum. Dengan demikian, majelis tingkat pertama telah memutus melebihi yang diminta oleh Para Pembanding (Ultra Petitum Partium), dan hal tersebut bertentangan dengan maksud Pasal 189 ayat (3) RBg/Pasal 178 ayat (3) HIR;

- Bahwa sungguhpun ELIZA dalam amar putusan Pengadilan Agama Muara Enim a quo telah ditetapkan sebagai ahli waris almarhum, namun kepentingan hukum dan hak-hak hukumnya dalam perkara a quo tidak dijamin dan dilindungi sepenuhnya oleh hukum. Misalnya, ELIZA tidak dapat melakukan upaya hukum (banding atau kasasi) apabila ELIZA tidak puas terhadap putusan yang dijatuhkan, dan hak-hak hukum ELIZA lainnya, sebab ELIZA tidak dijadikan subyek hukum/pihak dalam perkara a quo;

(7)

Menimbang, bahwa selanjutnya majelis tingkat banding akan mempertimbangkan mengenai eksepsi Terbanding sebagaimana yang tercantum dalam jawaban Terbanding bagian Eksepsi pada Romawi III;

Menimbang, bahwa inti pokok dalil eksepsi Terbanding adalah bahwa dalam gugatan Para Pembanding (dahulu Para Penggugat) terdapat kurang pihak;

Menimbang, bahwa dalam perkara gugatan harta warisan/harta peninggalan yang menjadi subyek hukum (legal standing) adalah seluruh ahli waris dari pewaris, in-casu ahli waris almarhum Mahrum Bin Matyatik, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 174 Kompilasi Hukum Islam. Semua ahli waris dari pewaris tersebut harus dijadikan subyek hukum/pihak dalam perkara a quo dimaksudkan agar kepentingan hukum dan hak-hak para ahli waris terhadap harta warisan/harta peninggalan dijamin dan dilindungi oleh hukum dengan baik, baik hak yang berkaitan dengan hak bagian ahli waris terhadap harta warisan/harta peninggalan, ataupun hak untuk melakukan upaya hukum apabila ternyata ada ahli waris yang tidak puas terhadap putusan dalam perkara a quo, ataupun hak untuk memohon eksekusi, dan hak-hak hukum lainnya dari para ahli waris;

Menimbang, bahwa sebagaimana telah didalilkan oleh Para Pembanding dalam surat gugatannya yang pada pokoknya bahwa pewaris (almarhum Mahrum Bin Matyatik) dalam perkawinannya dengan isterinya yang bernama Maijah Binti Sahil telah dikaruniai 5 (lima) orang anak yang bernama: 1. Helwani Bin Mahrum/Pembanding I; 2. Suwilah Binti Mahrum/Pembanding II; 3. Tabi’i Bin Mahrum/Pembanding III; 4. Nilawati Binti Mahrum/Pembanding IV; dan 5. Riniyanti Binti Mahrum/Pembanding V (vide, gugatan Para Pembanding point 2). Dalil Para Pembanding mana ternyata tidak disangkal oleh Terbanding dalam jawabannya. Dalam putusan Mahkmah Agung RI Nomor 986 K/Sip/1971 tanggal 22 Maret 1972 terdapat abstrak hukum yang pada pokoknya adalah tidak menyangkal dalil berarti dianggap mengakui kebenaran dalil. Dengan demikian, Terbanding dinyatakan mengakui kebenaran dalil para

(8)

Pembanding tersebut, dan berdasarkan Pasal 311 RBg/174 HIR dalil Para Pembanding tersebut dinyatakan terbukti;

Menimbang, bahwa selanjutnya dalam gugatannya itu pula Para Pembanding mendalilkan bahwa pada tahun 1978 Pewaris almarhum Mahrum Bin Matyatik menikah lagi dengan ERNI dan dalam pernikahan keduanya tersebut dikaruniai seorang anak yang bernama PALENTIN/Terbanding. Dalil Para Pembanding mana ternyata diakui oleh Terbanding, dengan demikian berdasarkan Pasal 311 RBg/Pasal 174 HIR, dalil Para Pembanding tersebut dinyatakan terbukti;

Menimbang, bahwa Terbanding dalam jabawannya tertanggal 09 Desember 2014 pada bagian Pokok Perkara point 3 (tiga) mendalilkan yang pada pokoknya bahwa setelah isteri kedua almarhum Mahrum Bin Matyatik yang bernama ERNI meninggal dunia, almarhum Mahrum Bin Matyatik menikah lagi dengan seorang perempuan bernama ELIZA. Dalil Terbanding mana ternyata tidak dibantah dengan tegas oleh Para Pembanding dalam repliknya. Dalam putusan Mahkmah Agung RI Nomor 986 K/Sip/1971 tanggal 22 Maret 1972 terdapat abstrak hukum yang pada pokoknya adalah tidak membantah dan/atau tidak menyangkal dalil berarti dianggap mengakui kebenaran dalil. Dengan demikian, para Pembanding dinyatakan mengakui kebenaran dalil jawaban Terbanding tersebut, dan berdasarkan Pasal 311 RBg/174 HIR dalil Terbanding tersebut dinyatakan terbukti;

Menimbang, bahwa disamping itu, berdasarkan keterangan saksi-saksi Terbanding yang bernama KUSWELI Bin AMIR dan ASWA AY Bin AMAR, dibawah sumpahnya saksi menerangkan dan keterangannya saling bersesuaian yang pada pokoknya adalah:

- Bahwa almarhum Mahrum Bin Matyatik mempunyai isteri 3 (tiga) orang, yaitu: MAIJAH (ibu Para Pembanding), ERNI (ibu Terbanding), dan ELIZA;

(9)

- Bahwa isteri kedua almarhum Mahrum Bin Matyatik yang bernama ERNI telah meninggal dunia;

- Bahwa almarhum Mahrum Bin Matyatik dengan isteri ketiganya yang bernama ELIZA tidak pernah bercerai dan masyarakat tidak ada yang keberatan terhadap pernikahan almarhum dengan ELIZA;

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan tersebut diatas dan dengan dihubungkan bukti P.1, P. 2, dan P.3, serta bukti T.4 dan T.5, maka majelis tingkat banding berpendapat bahwa ketika almarhum Mahrum Bin Matyatik meninggal dunia meninggalkan ahli waris:

1. Eliza (isteri ketiga almarhum Mahrum Bin Matyatik);

2. Helwani Bin Mahrum (Pembanding I/anak almarhum dengan isteri pertama);

3. Suwilah Binti Mahrum (Pembanding II/anak almarhum dengan isteri pertama);

4. Tabi’i Bin Mahrum (Pembanding III/anak almarhum dengan isteri pertama);

5. Nilawati Binti Mahrum (Pembanding IV/anak almarhum dengan isteri pertama);

6. Riniyanti Binti Mahrum (Pembanding V/anak almarhum dengan isteri pertama);

7. Palentin Binti Mahrum (Terbanding/anak almarhum dengan isteri kedua);

Menimbang, bahwa dalam perkara a quo yang menjadi subyek hukum/pihak adalah hanya anak-anak dari pewaris almarhum Mahrum Bin Matyati dengan Isteri pertama sebagai Para Pembanding, dan anak pewaris almarhum Mahrum Bin Matyatik dengan isteri kedua sebagai Terbanding, sedangkan isteri ketiga almarhum Mahrum Bin Matyatik yang bernama ELIZA tidak dijadikan subyek hukum/pihak dalam perkara a quo;

(10)

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan sebagaimana tersebut diatas, maka dalam perkara a quo terdapat kurang pihak, yaitu: isteri ketiga almarhum Mahrum Bin Matyatik yang bernama ELIZA tidak dijadikan pihak dalam perkara a quo;

Menimbang, bahwa majelis tingkat banding memandang perlu mengetengahkan beberapa abstrak hukum putusan Mahkmah Agung RI sebagai berikut:

- Nomor 369 K/AG/1995 tanggal 30 April 1996 yang abstrak hukumnya bahwa apabila gugatan kurang pihak, maka gugatan dinyatakan tidak dapat diterima;

- Nomor 184 K/AG/1996 tanggal 27 Mei 1998 yang abstrak hukumnya bahwa semua ahli waris harus dijadikan pihak, apabila semua ahli waris tidak dijadikan pihak maka gugatan dinyatakan tidak dapat diterima;

- Nomor 537 K/AG/1996 tanggal 28 Oktober 1998 yang abstrak hukumnya bahwa pihak Tergugat dan Turut Tergugat tidak lengkap, maka gugatan dinyatakan tidak dapat diterima;

Menimbang, bahwa majelis tingkat banding sependapat dengan abstrak hukum putusan Mahkamah Agung sebagaimana diuraikan diatas, dan selanjutnya diambil alih dan dinyatakan sebagai pendapat sendiri majelis tingkat banding;

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan tersebut diatas, maka majelis tingkat banding berpendapat bahwa gugatan para Pembanding kurang pihak (plurium litis consortium), sehingga eksepsi Terbanding sebagaimana yang tercantum dalam jawabannya bagian eksepsi pada romawi III dinyatakan terbukti dan harus dikabulkan;

Menimbang, bahwa berdasarkan seluruh uraian pertimbangan tersebut diatas, maka eksepsi yang diajukan oleh Terbanding dikabulkan sebagian, serta ditolak selain dan selebihnya

(11)

Dalam Pokok Perkara:

Menimbang, bahwa dengan terbukti dan dikabulkannya eksepsi Terbanding (eksepsi romawi III) a quo, maka gugatan Para Pembanding dinyatakan cacat formil dan selanjutnya gugatan tidak dapat diterima (Niet

Onvankelijk Verklaard);

Menimbang, bahwa dengan tidak diterimanya gugatan Para Pembanding, maka sita jaminan atas obyek sengketa yang telah dilakukan oleh Jurusita Pengadilan Agama Muara Enim pada tanggal 15 April 2015 sebagaimana Berita Acara Sita Jaminan Nomor 0703/Pdt.G/2014/PA.ME tanggal 15 April 2015 dinyatakan tidak sah dan tidak berharga, dan diperintahkan kepada Panitera/Jurusita Pengadilan Agama Muara Enim untuk mengangkat sita jaminan dimaksud (vide, Psal 260 ayat (7) RBg/Pasal 226 ayat (7) HIR);

Menimbang, bahwa dengan tidak diterimanya gugatan para Pembanding itu pula, maka bukti-bukti yang diajukan oleh para Pembanding dan Terbanding sepanjang tidak digunakan sebagai dasar untuk mempertimbangkan putusan ini, serta memori banding dan kontra memori banding dinyatakan tidak perlu dipertimbangkan lebih lanjut dan dikesampingkan;

Menimbang, bahwa berdasarkan seluruh uraian pertimbangan sebagaimana tersebut diatas, maka putusan Pengadilan Agama Muara Enim Nomor 0703/Pdt.G/2014/PA.ME. tanggal 06 Oktober 2015 Masehi yang bertepatan dengan tanggal 22 Dzulhijjah 1436 Hijriyah harus dibatalkan, dan selanjutnya majelis tingkat banding mengadili sendiri yang amarnya selengkapnya sebagaimana tersebut dibawah ini;

Menimbang, bahwa oleh karena dalam perkara a quo para Pembanding (dahulu para Penggugat) dinyatakan sebagai pihak yang kalah, maka berdasarkan Pasal 192 RBg para Pembanding dihukum untuk membayar biaya perkara, baik dalam tingkat pertama maupun dalam tingkat banding;

(12)

Mengingat segala peraturan-peraturan perundangan yang berlaku dan hukum Syara’ / Hukum Islam yang berkaitan dengan perkara ini;

M E N G A D I L I

- Menyatakan, permohonan banding yang diajukan oleh para Pembanding (dahulu para Penggugat) dapat diterima;

- Membatalkan Putusan Pengadilan Agama Muara Enim Nomor 0703/Pdt.G/2014/PA.ME. tanggal 06 Oktober 2015 Masehi yang bertepatan dengan tanggal 22 Dzulhijjah 1436 Hijriyah, dan selanjutnya mengadili sendiri sebagai berikut:

Dalam Eksepsi:

1. Mengabulkan eksepsi Terbanding (dahulu Tergugat) sebagian;

2. Menyatakan gugatan para Pembanding (dahulu para Penggugat) kurang pihak (plurium litis consortium);

3. Menolak eksepsi Terbanding (dahulu Tergugat) selain dan selebihnya;

Dalam Pokok Perkara:

1. Menyatakan gugatan para Pembanding (dahulu para Penggugat) tidak dapat diterima (Niet Onvankelijk Verjklaard);

2. Menyatakan sita jaminan yang telah dilakukan oleh jurusita Pengadilan Agama Muara Enim atas obyek sengketa dalam perkara aquo pada tanggal 15 April 2015 sebagaimana dimuat dalam berita acara sita jaminan nomor : 0703/Pdtg/2014/PA.ME dinyatakan tidak sah dan tidak berharga, dan memerintahkan kepada Panitera/Jurusita Pengadilan Agama Muara Enim untuk mengangkat sita jaminan dimaksud;

3. Membebankan kepada para Pembanding (dahulu para Penggugat) untuk membayar biaya perkara dalam tingkat pertama sejumlah Rp. 6.016.000,- (enam juta enam belas ribu rupiah);

(13)

4. Membebankan kepada para Pembanding (dahulu para Penggugat) untuk membayar biaya perkara dalam tingkat banding sebesar Rp. 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah);

Demikian putusan ini dijatuhkan di Pengadilan Tinggi Agama Palembang dalam musyawarah Majelis pada hari Selasa tanggal 02 Februari 2016 Masehi, yang bertepatan dengan tanggal 23 Rabiul Akhir 1437 Hijriyah oleh kami H. A. Madjid A. Rahman, SH., selaku Ketua Majelis, Drs. H. Syamsir Suleman dan Sulhan, S.H., M.Hum., masing-masing sebagai Hakim Anggota yang ditunjuk berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Agama Palembang Nomor 50/Pdt.G/2015/PTA.Plg. tanggal 1 Februari 2016 Masehi, dan diucapkan dalam sidang yang dinyatakan terbuka untuk umum pada hari Kamis

tanggal 18 Februari 2016 Masehi, bertepatan dengan tanggal 09 Jumadil Awal 1437 Hijriyah, oleh Ketua Majelis tersebut, dengan

dihadiri para Hakim Anggota, dan H. Minsyahril, SH. sebagai Panitera Pengganti, serta tanpa dihadiri oleh kedua belah pihak yang beperkara;

KETUA MAJELIS,

H.A. MADJID A. RAHMAN, S.H.

HAKIM ANGGOTA,

Drs. H. SYAMSIR SULEMAN. SULHAN, S.H.M.Hum.

PANITERA PENGGANTI,

H. MINSYAHRIL, SH. Perincian biaya perkara:

1. Biaya proses = Rp139.000,00. 2. Biaya redaksi = Rp 5.000,00. 3. Biaya meterai = Rp 6.000,00. J u m l a h = Rp150.000,00.

Referensi

Dokumen terkait

OMA dengan perforasi membran timpani dapat berkembang menjadi otitis OMA dengan perforasi membran timpani dapat berkembang menjadi otitis media supuratif kronis apabila gejala

Apabila Anda mengalami kesulitan dalam menjawab soal-soal di atas perhatikanlah jawaban di bawah ini sebagai acuan. 1) Sel merupakan kesatuan struktural, fungsional, dan

Gedung Rawat Inap Kelas 1 RSUD Sidoarjo yang semula 3 lantai akan direncanakan ulang menjadi 12 lantai dan dimodifikasi dari struktur awal berupa struktur

Berdasarkan uraian tersebut, dapatkah Anda menyimpulkan teori domain elektron dalam memprediksi struktur molekul? Andaikan M menyatakan atom pusat, X menyatakan atom yang terikat

L’étre-pour-soi atau ‘ada untuk diri’ menunjuk cara beradanya manusia yaitu pada kesadaran manusia; sifatnya melebar (extensif) dengan dunia kesadaran dan sifat kesadaran

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa, manajemen sumber daya manusia yaitu merupakan sebuah ilmu serta seni dalam kegiatan perencanaan, pengelolaan dan pengembangan

Penerapan pupuk bioorganic dengan metode SRI merupakan paket teknologi yang saling kompatibel. Pupuk organik merupakan tempat yang nyaman bagi mikroorganisme untuk

Namun kelemahan dari Crystallizer jenis ini kenaikan titik didih atau untuk dapat membuat larutan menjadi lewat jenuh agak sulit, karena jenis ini beroperasi