• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1. Pendahuluan Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1. Pendahuluan Latar Belakang"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

Perkembangan pembangunan infrastruktur di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami pertumbuhan yang baik, untuk periode tahun tertentu pertumbuhan ini terlihat sangat signifikan. Pertumbuhan ini bisa dilihat dari perkembangan bisnis properti untuk perumahan yang meningkat, pembangunan proyek-proyek untuk gedung perkantoran yang banyak dikerjakan, perluasan jalan-jalan umum, pembangunan jalan tol, pembuatan jalan layang, dan pembangunan infrastruktur lainnya. Menurut Data Kementrian PU menunjukkan perkembangan pasar konstruksi nasional sejak tahun 2012 diperhitungkan dana investasi mencapai Rp 284 triliun kemudian pada tahun 2013 meningkat hingga sekitar Rp 369 triliun dan untuk tahun ini diperkirakan Rp 407 triliun dan ini diperkirakan akan terus meningkat tiap tahunnya melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan mengalami

pertumbuhan yang baik. sumber : (http://www.pu.go.id/isustrategis/view/29) . hal ini

dibuktikan juga lewat grafik dibawah ini, sebagai berikut :

Gambar 1.1. Grafik Pertumbuhan Konsumsi Semen Domestik Tahun 2001-2011

(2)

Pada Gambar 1.1 menunjukkan bahwa konsumsi produk semen dari tahun 2001 sampai tahun 2011 menunjukkan pertumbuhan yang baik karena terus mengalami peningkatan. Kita ketahui semen adalah bahan baku utama pembangunan infrastruktur, peningkatan kebutuhan akan semen, bisa diindikasikan dipicu oleh perkembangan pembangunan infrastruktur.

Pertumbuhan yang baik ini, tentu menjadi peluang yang menjanjikan bagi mereka pelaku usaha bisnis jasa konstruksi. Dalam realitanya, pelaku bisnis jasa konstruksi ini bersaing sangat kompetitif, dimana konstruksi dari gedung bertingkat dengan skala besar (gedung perkantoran, tempat berbelanja, apartement, rumah sakit) hingga bangunan tunggal untuk hunian, ada yang menawarkan jasa konstruksi untuk pembangunannya. Fenomena ini memicu persaingan dalam dunia bisnis jasa konstruksi yang sangat kompetitif. Untuk menarik konsumen, strategi-strategi dalam perencanaan proyek sangat diperlukan agar sesuai dengan anggaran dan waktu pengerjaan. Jika tidak sesuai dengan anggaran dan waktu pengerjaan yang terjadi adalah kerugian untuk pihak konstraktor dan kekecewaan bagi konsumen. Kegiatan-kegiatan yang ada dalam pengerjaan sebuah konstruksi untuk pembangunan, perlu dijadwalkan dan dikelompokkan kegiatannya serta disusun anggaran agar dalam proses pengerjaan proyek dapat berjalan secara efektif dan efisien, dimana kegiatan dalam pengerjaan dalam sebuah proyek dapat sangat kompleks, tergantung dari skala konstruksi pembangunan itu sendiri.

Masalah yang sering kali terjadi pada jasa konstruksi disebabkan karena kurang terencananya kegiatan proyek serta pengendalian yang kurang efektif, sehingga kegiatan proyek kurang efesien. Hal ini mengakibatkan keterlambatan proses kinerja proyek, menurunnya kualitas pekerjaan, serta membengkaknya biaya operasional pelaksanaan proyek. namun kadang-kadang asumsi yang dibuat selama tahap perencanaan proyek bisa berubah selama proses konstruksi yang sebenarnya. Misalnya, kebutuhan bahan baku yang berasal dari tambang tertentu tiba-tiba tidak cukup,atau bahwa cuaca yang tidak normal membuatnya terlalu sulit untuk melakukan tugas apapun di luar ruangan dan banyak kejadian tak terduga lainnya, terus mempengaruhi jadwal proyek. Dalam banyak kasus di atas diperlukan untuk membuat keputusan dengan cepat selama konstruksi.

(3)

Keterlambatan dalam proses pembangunan proyek juga dapat merugikan kedua belah pihak karena dapat membuang waktu, tenaga dan biaya. Dalam kaitannya dengan waktu dan biaya perusahaan harus bisa seefisien mungkin dalam penggunaan waktu dan kegiatan aktifitas pembangunan sehingga biaya dapat diminimalkan dari rencana semula.

Menurut, Suryanto, et al. (2009:82), manajemen proyek adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh sebuah organisasi atau perusahaan dalam merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, serta mengendalikan sumber daya agar dapat mencapai hasil yang diinginkan dalam kurun waktu tertentu. Oleh karena itu manajemen proyek diperlukan untuk menghindari hal-hal tidak diinginkan seperti dijelaskan diatas.

PT. Raja Kreasindo Utama merupakan perusahaan yang bergerak di dalam bidang konstruksi bangunan. Dengan kegiatan utamanya adalah yaitu jasa pembangunan bangunan berbentuk hunian. Perusahan ini terletak di wilayah Jakarta Barat. Perusahaan ini sudah berdiri selama 14 tahun sejak tahun 2000 didirikannya. Perusahaan lebih memilih untuk menerima proyek-proyek hunian, pabrik, ruko karena pihak perusahaan merasa proyek-proyek untuk bangunan ini dalam rancangan kegiatannya untuk rencana penjadwalan proyek tidak terlalu kompleks dan tidak memerlukan waktu panjang untuk penyelesaian pengerjaannya.

Menurut wawancara awal yang dilakukan terhadap manajer kegiatan, permasalahan yang dihadapi perusahaan saat ini adalah, perusahaan terkadang mengalami keterlambatan pengerjaan proyek, dengan adanya keterlambatan tersebut mengakibatkan timbulnya komplain dari pihak rekanan bisnis perusahaan. Hal ini dapat diuraikan dalam bentuk grafik sebagai berikut:

(4)

Gambar 1.2 Grafik Projek Kerja PT. Raja Kreasindo Utama

Sumber: Data sekunder, PT. Raja Kreasindo Utama

Dari gambar di atas, terlihat bahwa pada 4 projek terakhir, PT. Raja Kreasindo Utama selalu mengalami keterlambatan dari jadwal yang seharusnya diselesaikan. Selain itu, pihak perusahaan merasa hal ini dikarenakan penjadwalan proyek yang masih kurang teliti dan dalam penentuan waktu pengerjaannya masih menduga-duga saja berdasarkan pengalaman pekerjaan sebelumnya. Untuk anggaran perusahaan juga merasa terkadang hanya mendapatkan profit yang kecil, akibat tidak melakukan perhitungan untuk pekerja yang dipekerjakan dan alat yang terkadang kurang memadai untuk jenis pekerjaan tertentu, sehingga biaya yang dikeluarkan cukup besar. Berikut ini salah satu contoh penjadwalan urutan pekerjaan yang akan diterapkan pada salah satu pekerjaan proyek bangunan pabrik, sebagai berikut :

(5)

Tabel 1.1. Kesalahan Penjadwalan Kegiatan Proyek PT. Raja Kreasindo Utama

Kegiatan Nama kegiatan Durasi (Hari) Frekuensi Kesalahan

A Bore Pile Kedalaman 5 2

B Galian pooring 5 3

C Galian sloof 6 3

D Pooring 2 2

E Sloof 2 3

F Pasangan bata merah lantai

1

9 3

G Plasteran + acian dinding

bata

9 2

H Pekerjaan pengecetan 20 2

I Pasangan kusen pintu lama 10 3

J Pasangan kusen jendela 16 4

K Pasangan pintu PVC kamar

mandi

16 5

L Instalasi stop kontak 9 3

M Instalasi titik lampu 9 2

N Instalasi saklar 9 3

O Outlet stop kontak 15 2

P Septitank 13 2

Q Waterproof 18 2

R Pembuatan rumah/penutup 17 3

Sumber : Data Sekunder PT. Raja Kreasindo Utama

Tabel 1.1 diatas menunjukkan bahwa pihak perusahaan dalam melakukan penjadwalan proyek untuk urutan pekerjaan yang akan dilakukan dalam pembangunan hanya menentukan poin per poin tanpa kejelasan pekerjaan mana yang harus dilakukan terdahulu dan pekerjaan yang bisa dilakukan bersamaan, hal ini menyebabkan frekuensi kesalahan pengerjaan pun terus terjadi dan membuat perusahaan mengalami kerugian dalam bentuk waktu dan biaya. Untuk kerugian biaya dapat diuraikan sebagai berikut:

(6)

Tabel 1.2 Biaya Proyek Proyek Rencana Anggaran Biaya Realisasi PT. Midtou Rp. 810.203.251,- Rp. 965.962.751,- PT. Gamter Jaya Rp.717.797.500,- Rp. 833.438.000,- PT. Poprint Indonesia Rp. 688.422.168,- Rp. 815.312.918,-

PT. Hardtop Plastic Indonesia Rp. 573.614.700,- Rp. 664.567.845,-

Sumber: Data Sekunder, PT. Raja Kreasindo Utama

Dari tabel di atas, terlihat jelas bahwa memang pada 4 proyek terakhir, biaya realisasi yang dilakukan selalu lebih dari rencana anggaran. Hal ini menyebabkan perusahaan ingin mengetahui langkah-langkah yang tepat untuk menyelesaikan proyek dengan biaya yang lebih murah.

Dari peluang yang ada, dan penjelasan mengenai permasalahan yang dihadapi perusahaan saat ini, maka peneliti bermaksud untuk mengangkat permasalahan yang ada sebagai bahan penelitian. Penulis menggunakan Metode Project Management sebagai pedoman utama dalam karya ilmiah ini, maka penelitian ini

diberi judul “Optimalisasi Proyek Konstruksi Bangunan dengan

Menerapkan Metode Project Manajemen pada PT. Raja Kreasindo Utama”.

1.2. Identifikasi Masalah

Formulasi masalah dalam penelitian berjudul:“Optimalisasi Proyek Konstruksi Bangunan dengan Menerapkan Metode Project Manajement pada PT. Raja Kreasindo Utama” ini dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Berapakah waktu yang dibutuhkan dalam proses pengerjaan proyek bangunan

pabrik yang dijalankan oleh PT. Raja Kreasindo Utama?

2. Bagaimana usulan jalur kerja paling efektif pada proyek bangunan pabrik

yang dijalankan oleh PT. Raja Kreasindo Utama?

3. Berapakah total biaya produksi yang ditimbulkan akibat project crash

(7)

1.3. Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian

Ruang lingkup dari penelitian ini adalah seluruh kegiatan proyek bangunan pabrik serta tahapan-tahapan pengerjaan proyek bangunan pabrik, waktu-waktu yang dibutuhkan pada tiap tahap serta biaya yang harus dikeluarkan pada percepatan proyek. Selanjutnya penelitian ini terbatas hanya memberikan saran bagi pihakPT. Raja Kreasindo Utama agar nantinya pihak PT. Raja Kreasindo Utama dapat menyelesaikan proyek bangunan pabrik sesuai atau lebih cepat dari permintaan pihak konsumen selaku rekan bisnis PT. Raja Kreasindo Utama.

1.4. Tujuan Penelitian

Selanjutnya dari uraian rumusan masalah dan batasan penelitian yang telah dijabarkan sebelumnya, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui seberapa besar waktu yang dibutuhkan dalam proses

pengerjaan proyek bangunan pabrik akan yang dijalankan oleh PT.Raja Kreasindo Utama.

2. Untuk memberikan usulan jalur kerja paling efektif pada proyek bangunan

pabrik yang dijalankan oleh PT.Raja Kreasindo Utama.

3. Untuk mengetahui total biaya produksi yang ditimbulkan akibat project crash

(percepatan proyek) beserta penghematan waktu siklus pengerjaan.

1.5. Manfaat Penelitian

Bagi Perusahaan :

a. Sebagai bahan pertimbangan dalam mengevaluasi manajemen proyek pada

proyek yang akan berlangsung.

b. Menyediakan informasi mengenai jalur kritis sehingga perusahaan dapat

mengoptimalkan waktu yang dibutuhkan

Bagi Penulis :

a. Agar dapat menerapkan tentang konsep manajemen proyek baik teori maupun pelaksanaannya di lapangan.

(8)

b. Dapat menjadi pengetahuan bagi penulis mengenai penerapan manajemen proyek pada industri konstruksi.

1.6. State of The Art

Tabel 1.3 State of The Art Metode Penelitian Jurnal Nama Pengarang Hasil Penelitian Management Project Journal of a dynamic crashing method for

project management

using simulation based Optimization

Kuhl, E Michael dan Ramdhames A,Tolentino Peda

For identified the ouput include distribution project total cost and project saving cost

Management Project

Optimasi Biaya dan

Durasi Proyek

Menggunakan Program Lindo

Kristi Elsina Leatemia (2013)

Hasil optimalisasi penelitian ini menunjukkan dalam percepatan umur proyek dari 240 hari dengan pengurangan waktu 39.5 hari

Management Project

Jurnal Optimalisasi

Pelaksanaan Proyek

dengan Metode PERT dan CPM

Dannyanti, Eka (2010)

Hasil penelitian

menunjukkan durasi optimal proyek adalah 150 hari dengan biaya total proyek sebesar Rp. 21.086.217.636,83 pada alternatif subkontrak. Management Project PA R T I C L E S W A R M O P T I M I Z A T I O N F O R R E S O U R C E -C O N S T R A I N E D P R O J E C T S C H E D U L I N G Hong Zhang, Heng Li (2010)

The study aims at

developing an alternative and efficientoptimization

methodology for solving the RCPSB and opening the application of PSO to the optimization issues for construction project management.

Gambar

Gambar 1.1. Grafik Pertumbuhan Konsumsi Semen Domestik Tahun  2001-2011
Gambar 1.2 Grafik Projek Kerja PT. Raja Kreasindo Utama
Tabel 1.1.  Kesalahan Penjadwalan Kegiatan Proyek PT. Raja Kreasindo  Utama
Tabel 1.2 Biaya Proyek  Proyek  Rencana  Anggaran  Biaya Realisasi  PT. Midtou  Rp. 810.203.251,-  Rp
+2

Referensi

Dokumen terkait

Logo merupakan lambang yang dapat memasuki alam pikiran/suatu penerapan image yang secara tepat dipikiran pembaca ketika nama produk tersebut disebutkan (dibaca),

Seperti halnya dengan pengetahuan komunikasi terapeutik perawat, kemampuan perawat yang sebagian besar pada kategori cukup baik tersebut kemungkinan karena adanya

Penelitian yang dilakukan di TK AndiniSukarame Bandar Lampung betujuan meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal konsep bilangan melalui media gambar pada usia

Ketersediaan informasi lokasi rumah sakit, fasilitas dan layanan yang tersedia di rumah sakit dan tempat kejadian dapat tersedia secara jelas dan terkini sehingga penentuan

Alhamdulillahirobbil’alamin segala puji syukur dan sembah sujud, penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat, hidayah, dan kasih sayang-Nya sehingga penyusun

H1: (1) Terdapat perbedaan produktivitas kerja antara karyawan yang diberi insentif dengan karyawan yang tidak diberi insentif (2) Terdapat perbedaan

7.4.4 Kepala LPPM menentukan tindakan perbaikan yang harus dilakukan pada periode Pelaporan Hasil Pengabdian kepada masyarakat berikutnya.. Bidang Pengabdian kepada masyarakat

Ketika orang-orang dari budaya yang berbeda mencoba untuk berkomunikasi, upaya terbaik mereka dapat digagalkan oleh kesalahpahaman dan konflik bahkan