31 BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Demografi Responden
Responden penelitian ini adalah auditor internal yang bekerja di perusahaan
manufaktur besar berbentuk PT di Semarang yang terdaftar di Badan Pusat Statistik
tahun 2014 dan auditor eksternal yang bekerja di KAP Semarang yang terdaftar di
Direktori KAP Semarang, http://www.iapi.or.id tahun 2016.
Tabel 4.1. Tabel Pengembalian Kuesioner
No Perusahaan Kuesioner Dikirim Kuesioner Kembali
1. PT Propan Raya 10 10
No KAP Kuesioner Dikirim Kuesioner Kembali
1. Benny, Tony,
32 4.2. Gambaran Umum Responden
Data responden yang diperoleh dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin,
umur, pendidikan, lama bekerja dan jenis auditor internal.
Tabel 4.2. Gambaran Umum Responden Auditor Internal
Keterangan Frek % Mean KK Mean KO Mean KP
Responden berjenis kelamin pria ada 36 orang dan wanita 41 orang. Hal ini
menunjukkan auditor internal di perusahaan manufaktur besar berbentuk PT di
Semarang lebih banyak yang berjenis kelamin wanita. Responden berumur 21-30
tahun ada 23 orang, 31-40 tahun ada 45 orang dan 41-50 tahun ada 9 orang. Hal ini
menunjukkan auditor internal di perusahaan manufaktur besar berbentuk PT di
Semarang lebih banyak yang berumur 31-40 tahun. Responden berlama kerja <5
tahun ada 21 orang, 5-10 tahun ada 43 orang dan >10 tahun ada 13 orang. Hal ini
menunjukkan auditor internal di perusahaan manufaktur besar berbentuk PT di
Semarang lebih banyak yang berlama kerja 5-10 tahun. Responden berpendidikan
D3 ada 5 orang, S1 ada 66 orang dan S2 ada 6 orang. Hal ini menunjukkan auditor
internal di perusahaan manufaktur besar berbentuk PT di Semarang lebih banyak
33
Data responden yang diperoleh dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin,
umur, pendidikan, lama bekerja dan jenis auditor eksternal.
Tabel 4.3. Gambaran Umum Responden Auditor Eksternal
Keterangan Frek % Mean KK Mean KO Mean KP
Jenis Kelamin Pria 20 66,7 21.2500 29.6000 21.7000
Wanita 10 33,3 22.7000 34.2000 21.9000
Umur
21-30 15 50,0 22.4000 30.3333 22.2000
31-40 13 43,3 20.9231 31.5385 21.2308
41-50 2 6,7 22.0000 34.5000 22.0000
Pendidikan D3 1 3,3 23.0000 33.0000 22.0000
S1 29 96,7 21.6897 31.0690 21.7586
Lama Bekerja <5 21 70,0 21.4762 31.4762 21.4286
5-10 9 30,0 22.3333 30.3333 22.5556
Sumber: Lampiran 2
Responden berjenis kelamin pria ada 20 orang dan wanita 10 orang. Hal ini
menunjukkan auditor eksternal di KAP Semarang lebih banyak yang berjenis
kelamin pria. Responden berumur 21-30 tahun ada 15 orang, 31-40 tahun ada 13
orang dan 41-50 tahun ada 2 orang. Hal ini menunjukkan auditor eksternal di KAP
Semarang lebih banyak yang berumur 21-30 tahun. Responden berlama kerja <5
tahun ada 21 orang dan 5-10 tahun ada 9 orang. Hal ini menunjukkan auditor
eksternal di KAP Semarang lebih banyak yang berlama kerja <5 tahun. Responden
berpendidikan D3 ada 1 orang dan S1 ada 29 orang. Hal ini menunjukkan auditor
eksternal di KAP Semarang lebih banyak yang berpendidikan S1.
4.3. Uji Alat Pengumpulan Data
Kuesioner memungkinkan penelitian di bidang ilmu sosial untuk
mengamati indikator yang mencerminkan variabel-variabel yang tidak dapat diukur
34
yang penting dalam penelitian. Idealnya pengujian validitas dan reliabilitas
dilakukan pertama kali, sebelum data yang berasal dari kuesioner tersebut diolah
peneliti dalam bentuk yang lain supaya peneliti dapat memilah data mana yang bisa
digunakan dan data mana yang harus dibuang (Murniati dkk., 2013:19).
4.3.1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur apakah pertanyaan pada kuesioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner terebut.
Jadi metode ini digunakan untuk mengukur ketepatan tiap pertanyaan kuesioner
atau indikator yang digunakan (Murniati dkk., 2013:20). Kriteria valid adalah jika
nilai Cronbach's Alpha if Item Deleted masing-masing indikator pertanyaan ≤ dari
35 Tabel 4.4. Uji Validitas Kepuasan Kerja (KK)
Instrumen Cronbach's Alpha if Item Deleted Cronbach's Alpha Ket
Saya puas
Nilai Cronbach's Alpha if Item Deleted masing-masing indikator pertanyaan
(KK1 sampai KK5 ≤ dari nilai Cronbach's Alpha instrumen (0,792). Sehingga dapat
disimpulkan bahwa semua item-item pertanyaan tersebut telah valid dan dapat
36 Tabel 4.5. Uji Validitas Komitmen Organisasi (KO)
Instrumen Cronbach's Alpha if Item Deleted
Cronbach's
Alpha Ket
Saya memiliki ikatan emosional dengan organisasi tempat saya
bekerja
0.885 0,902 Valid
Masalah organisasi masalah saya 0.888 0,902 Valid
Bersedia diatas batas normal
untuk kesuksesan organisasi 0.895 0,902 Valid
Saya terikat dengan organisasi
tempat saya bekerja 0.883 0,902 Valid
Tetap tinggal pada organisasi
adalah kebutuhan saya 0.886 0,902 Valid
Apabila saya keluar, saya
membutuhkan pengorbanan 0.889 0,902 Valid
Saya akan bertahan apapun yang
terjadi dengan organisasi 0.891 0,902 Valid
Banyak yang saya peroleh dengan tetap bertahan pada
organisi
0.899 0,902 Valid
Sumber: Lampiran 2
Nilai Cronbach's Alpha if Item Deleted masing-masing indikator pertanyaan
KO1 sampai KO8) ≤ dari nilai Cronbach's Alpha instrumen (0,902). Sehingga dapat
disimpulkan bahwa semua item-item pertanyaan tersebut telah valid dan dapat
digunakan untuk mengukur variabel komitmen organisasi (KO).
Tabel 4.6. Uji Validitas Komitmen Profesional (KP) Instrumen Cronbach's Alpha if
Item Deleted
Cronbach's
Alpha Ket
Saya memiliki hubungan yang
baik dengan sesama profesi 0.885 0,896 Valid
Saya memiliki kebutuhan
untuk mandiri 0.881 0,896 Valid
Saya memiliki keyakinan
peraturan profesi 0.874 0,896 Valid
Saya memiliki dedikasi pada
profesi 0.863 0,896 Valid
Saya memiliki kewajiban
37
Sumber: Lampiran 2
Nilai Cronbach's Alpha if Item Deleted masing-masing indikator pertanyaan
(KP1 sampai KP5) ≤ dari nilai Cronbach's Alpha instrumen (0,896). Sehingga dapat
disimpulkan bahwa semua item-item pertanyaan tersebut telah valid dan dapat
digunakan untuk mengukur variabel komitmen profesional (KP).
4.3.2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur reliabilitas atau kehandalan suatu
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan
reliabel ketika jawaban seseorang terhadap kuesioner tersebut adalah stabil dari
waktu ke waktu. Jadi uji reliabilitas di sini digunakan untuk mengukur konsistensi
data atau ketetapan dari keseluruhan kuesioner atau instrument penelitian (Murniati
dkk., 2013:20). Kriteria reliabel adalah jika nilai cronbach alpha di antara 0,7-0,9
berarti bahwa kuesioner telah tergolong kriteria reliabel tinggi (Murniati dkk.,
2013:34).
Tabel 4.7. Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach’s Alpha Ket
Kepuasan Kerja (KK) 0,792 Reliabel tinggi
Komitmen Organisasi (KO) 0,902 Reliabel tinggi
Komitmen Profesional (KP) 0,896 Reliabel tinggi
Sumber: Lampiran 2
Ketiga variabel kepuasan kerja (KK), komitmen organisasi (KO) dan
komitmen profesional (KP) memberikan masing-masing nilai cronbach’s alpha di antara 0,7-0,9 sehingga tergolong reliabel tinggi.
38
Statistik deskriptif pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
nilai-nilai jawaban responden terhadap indikator-indikator dalam variabel penelitian.
Pertama, dilakukan pembagian katergori menjadi tiga, yaitu rendah, sedang, dan
tinggi. Kedua, menentukan rentang skala masing-masing kategori yang dihitung
dengan rumus.
Rentang Skala Kategori
1,00 – 2,33 Rendah
2,34 – 3,66 Sedang
3,67 – 5,00 Tinggi
Tabel 4.8. Statistik Deskriptif Kepuasan Kerja (KK)
Instrumen Kisaran
Rendah Sedang Tinggi
39
Skor rata-rata jawaban responden dari kepuasan kerja (KK) adalah sebesar
3,93 dan termasuk kategori tinggi. Artinya persepsi responden sangat puas dengan
adanya kesesuaian atau pertentangan antara keinginan dan hasil-keluarannya
(outcomes).
Tabel 4.9. Statistik Deskriptif Komitmen Organisasi (KO)
Instrumen Kisaran
Rendah Sedang Tinggi
40
Skor rata-rata jawaban responden dari komitmen organisasi (KO) adalah
sebesar 3,83 dan termasuk kategori tinggi. Artinya persepsi sikap responden
sebagai anggota perusahaan sangat tinggi ditunjukkan dengan kerja kerasnya.
Tabel 4.10. Statistik Deskriptif Komitmen Profesional (KP)
Instrumen Kisaran
Rendah Sedang Tinggi
Saya memiliki
Skor rata-rata jawaban responden dari komitmen profesional (KP) adalah
sebesar 4,05 dan termasuk kategori tinggi. Artinya persepsi sikap responden
41 Tabel 4.11. Uji Beda Responden Keseluruhan Auditor
Keterangan Frek Mean KK Sig
Jenis Kelamin Pria 56 19.75 0.579
Wanita 51 19.49
Umur
21-30 38 19.84
0.112
31-40 58 19.26
41-50 11 20.82
Pendidikan
D3 6 19.17
892
S1 95 19.65
S2 6 19.67
Lama Bekerja
<5 42 20.17
0.107
5-10 52 19.42
>10 13 18.69
Jenis Auditor Internal 30 21.73 0.000
Eksternal 77 18.81
Sumber: Lampiran 2
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa signifikansi jenis auditor (0.000) <
0.05 sehingga terbukti jenis auditor berbeda di auditor internal dan eksternal.
4.5. Uji Hipotesis 4.5.1. Uji Hipotesis 1
Hipotesis 1: Interaksi komitmen organisasi dan jenis auditor berpengaruh
42
Model penelitian hipotesis 1:
Hipotesis 1 diuji menggunakan moderated regression analysis (MRA)
denga dummy variabel untuk menguji moderating effect ketika variabel moderasi
adalah variabel dummy atau dikotomi (misalnya 0 dan 1) (Murniati dkk.,
2013:115), dengan persamaan:
KK = α0.1+ α1.1KO + α2.1 JA + e ... (1)
KK = α0.2+ α1.2KO + α2.2JA + α3.2 KO.JA + e ... (2)
Keterangan:
α0 = Konstanta
α = Koefisien
KK = Kepuasan kerja KO = Komitmen organisasi JA = Jenis auditor
KO.JA = Interaksi antara komitmen organisasi dengan jenis auditor
e = Eror
Komitmen Organisasi
Kepuasan Kerja
43
Pengujian asumsi klasik untuk hipotesis 1:
1. Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas berkenaan dengan terdapatnya lebih dari satu hubungan
linear pasti. Multikolinearitas menyebabkan regresi tidak efisien atau
penyimpangannya besar (Gujarati, 2012 dalam Murniati dkk., 2013:71).
Multikolinearitas dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF).
Suatu model regresi dikatakan bebas dari multikolinearitas jika nilai tolerance ≤ 1
dan nilai VIF ≤ 10 (Murniati dkk., 2013:98).
Tabel 4.12. Uji Multikolinieritas Hipotesis 1 (Tidak Lolos)
No Model Var Independen Tolerance VIF Ket
Terdapat beberapa variabel yang tidak memberikan masing-masing nilai
tolerance ≤ 1 dan VIF ≤ 10 sehingga dapat disimpulkan terdapat beberapa variabel
yang belum terbebas dari masalah multikolinearitas. Oleh karena itu perlu
dilakukan pengobatan multikolinearitas dengan melakukan mean centering yang
menghasilkan sebagai berikut.
44
Semua variabel memberikan masing-masing nilai tolerance ≤ 1 dan VIF ≤
10 sehingga dapat disimpulkan semua variabel telah terbebas dari masalah
multikolinearitas.
2. Uji Normalitas
Pengujian normalitas dimaksudkan untuk mendeteksi apakah data yang
akan digunakan untuk menguji hipotesis, yang merupakan sampel dari populasi,
merupakan data empiris yang memenuhi hakikat naturalistik. Hakikat naturalistic
menganut faham bahwa fenomena (gejala) yang terjadi di alam ini berlangsung
secara wajar dan dengan kecenderungan berpola (Murniati dkk., 2013:82).
Menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov. Data dikatakan normal jika nilai
probabilitas (sig) Kolmogorov-Smirnov > 0,05 (Murniati dkk., 2013:62).
Tabel 4.14. Uji Normalitas Hipotesis 1
No Model Sig. Kolmogorov-Smirnov Ket
1 KK = α0.1 + α1.1 KO + α2.1 JA + e
0.890 Normal
2 KK = α0.2 + α1.2 KO + α2.2 JA + α3.2 KO.JA + e Sumber: Lampiran 3
Semua persamaan memberikan masing-masing nilai Sig.
Kolmogorov-Smirnov adalah > 0,05 sehingga dapat disimpulkan data penelitian dari semua
persamaan telah normal.
3. Uji Heteroskedastisitas
Pada analisis regresi, heteroskedastisitas berarti situasi dimana keragaman
variable independen bervariasi pada data yang kita miliki. Salah satu asumsi kunci
45
tiap-tiap sampelnya (Murniati dkk., 2013:89). Data dikatakan bebas
heteroskedastisitas jika sig. > 0,05 (Murniati dkk., 2013:65).
Tabel 4.15. Uji Heteroskedastisitas Hipotesis 1
No Model Var Independen Sig. Ket
Semua variabel dari semua persamaan memberikan masing-masing nilai sig
> 0,05 sehingga dapat disimpulkan semua variabel dari semua persamaan telah
terbebas dari masalah heteroskedastisitas.
Pengujian moderated regression analysis (MRA) untuk hipotesis 1:
46
KK = 2.074+ 0.444KO + e (JA=1) ... (2b)
Berdasarkan hasil output SPSS tampak bahwa: nilai R2 persamaan 2 (0.419)
lebih tinggi dari persamaan 1 (0.390) dan nilai t hitung variabel KO.JA (2.280) > t
tabel (+1,96) sehingga interaksi signifikan secara statistik. Koefisien variabel
KO.JA (0.194) > 0 dan koefisien KO pada persamaan 2b (0.444) lebih positif dari
koefisien KO pada persamaan 2a (0.250) sehingga interaksinya positif. Jadi H1 yang
berbunyi interaksi komitmen organisasi dan jenis auditor berpengaruh terhadap
kepuasan kerja diterima. Artinya, ketika komitmen organisasi semakin tinggi dan auditor eksternal maka kepuasan kerja semakin tinggi.
4.5.2. Uji Hipotesis 2
Hipotesis 2: Interaksi komitmen profesional dan jenis auditor berpengaruh positif
terhadap kepuasan kerja.
Model penelitian hipotesis 2:
Hipotesis 2 diuji menggunakan moderated regression analysis (MRA)
dengan dummy variabel untuk menguji moderating effect ketika variabel moderasi
adalah variabel dummy atau dikotomi (misalnya 0 dan 1) (Murniati dkk.,
2013:115), dengan persamaan: Komitmen Profesional
Kepuasan Kerja
47
KP = Komitmen profesional JA = Jenis auditor
KP.JA = Interaksi antara komitmen profesional dengan jenis auditor
e = Eror
Pengujian asumsi klasik untuk hipotesis 2:
1. Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas berkenaan dengan terdapatnya lebih dari satu hubungan
linear pasti. Multikolinearitas menyebabkan regresi tidak efisien atau
penyimpangannya besar (Gujarati, 2012 dalam Murniati dkk., 2013:71).
Multikolinearitas dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF).
Suatu model regresi dikatakan bebas dari multikolinearitas jika nilai tolerance ≤ 1
dan nilai VIF ≤ 10 (Murniati dkk., 2013:98).
Tabel 4.17. Uji Multikolinieritas Hipotesis 2 (Tidak Lolos)
No Model Var Independen Tolerance VIF Ket
Terdapat beberapa variabel yang tidak memberikan masing-masing nilai
tolerance ≤ 1 dan VIF < 10 sehingga dapat disimpulkan terdapat beberapa variabel
48
dilakukan pengobatan multikolinearitas dengan melakukan mean centering yang
menghasilkan sebagai berikut.
Tabel 4.18. Uji Multikolinieritas Hipotesis 2 (SetelahMean Centering) No Model Var Independen Tolerance VIF Ket
1 KK = β0.1 + β1.1 KP + β2.1 JA + e KP 0.850 1.177 Bebas
JA 0.850 1.177 Bebas
2
KK = β0.2 + β1.2 KP + β2.2 JA + β3.2 KP.JA
+ e
KP 0.700 1.429 Bebas
JA 0.652 1.535 Bebas
KP.JA 0.542 1.844 Bebas
Sumber: Lampiran 4
Semua variabel memberikan masing-masing nilai tolerance ≤ 1 dan VIF <
10 sehingga dapat disimpulkan semua variabel telah terbebas dari masalah
multikolinearitas.
2. Uji Normalitas
Pengujian normalitas dimaksudkan untuk mendeteksi apakah data yang
akan digunakan untuk menguji hipotesis, yang merupakan sampel dari populasi,
merupakan data empiris yang memenuhi hakikat naturalistik. Hakikat naturalistic
menganut faham bahwa fenomena (gejala) yang terjadi di alam ini berlangsung
secara wajar dan dengan kecenderungan berpola (Murniati dkk., 2013:82).
Menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov. Data dikatakan normal jika nilai
probabilitas (sig) Kolmogorov-Smirnov > 0,05 (Murniati dkk., 2013:62).
Tabel 4.19. Uji Normalitas Hipotesis 2
No Model Sig. Kolmogorov-Smirnov Ket
1 KK = β0.1 + β1.1 KP + β2.1 JA + e
0.579 Normal
49
Semua persamaan memberikan masing-masing nilai Sig.
Kolmogorov-Smirnov adalah > 0,05 sehingga dapat disimpulkan data penelitian dari semua
persamaan telah normal.
3. Uji Heteroskedastisitas
Pada analisis regresi, heteroskedastisitas berarti situasi dimana keragaman
variable independen bervariasi pada data yang kita miliki. Salah satu asumsi kunci
pada metode regresi biasa adalah bahwa error memiliki keragaman yang sama pada
tiap-tiap sampelnya (Murniati dkk., 2013:89). Data dikatakan bebas
heteroskedastisitas jika sig. > 0,05 (Murniati dkk., 2013:65).
Tabel 4.20. Uji Heteroskedastisitas Hipotesis 2
No Model Var Independen Sig. Ket
1 KK = β0.1 + β1.1 KP + β2.1 JA + e KP 0.925 Bebas
JA 0.494 Bebas
2 KK = β0.2 + β1.2 KP + β2.2 JA + β3.2 KP.JA + e
KP 0.503 Bebas
JA 0.793 Bebas
KP.JA 0.074 Bebas
Sumber: Lampiran 4
Semua variabel dari semua persamaan memberikan masing-masing nilai sig
> 0,05 sehingga dapat disimpulkan semua variabel dari semua persamaan telah
50
Pengujian moderated regression analysis (MRA) untuk hipotesis 2:
Tabel 4.21. Uji H2
Berdasarkan hasil output SPSS tampak bahwa: nilai R2 persamaan 4 (0.491)
lebih tinggi dari persamaan 3 (0.462) dan nilai t hitung variabel KP.JA (2.418) > t
tabel (+1,96) sehingga interaksi signifikan secara statistik. Koefisien variabel
KP.JA (0.480) > 0 dan koefisien KP pada persamaan 4b (0.826) lebih positif dari
koefisien KP pada persamaan 4a (0.346) sehingga interaksinya positif. Jadi H2 yang
berbunyi interaksi komitmen profesional dan jenis auditor berpengaruh terhadap
51 4.6. Pembahasan
Terdapat inkonsistensi hasil penelitian antara pengaruh komitmen
organisasi dan profesional terhadap kepuasan kerja sehingga perlu ditambahkan
variabel moderating. Penelitian yang dilakukan oleh Wijayanti (2008)
menyimpulkan bahwa komitmen organisasi dan profesional tidak berpengaruh
terhadap kepuasan kerja. Akan tetapi penelitian yang dilakukan oleh Sulistyawati
(2012) menyimpulkan bahwa komitmen organisasi dan profesional berpengaruh
terhadap kepuasan kerja. Setelah diteliti lebih lanjut diduga bahwa penyebab
perbedaan hasil penelitian adalah perbedaaan sampel penelitian di mana Wijayanti
(2008) menggunakan sampel auditor internal dan Sulistyawati (2012)
menggunakan sampel auditor eksternal. Oleh karena itu manfaat penelitian ini adalah digunakan jenis auditor sebagai variabel moderating untuk menyelesaikan
inkonsistensi penelitian ini dan juga sebagai validitas eksternal. Terbukti bahwa
jenis auditor memoderasi hubungan antara komitmen organisasi dan komitmen
profesional terhadap kepuasan kerja.
Dalam Teori Pertentangan (Discrepancy Theory) yang dijelaskan oleh
Locke (1969) mengatakan bahwa kepuasan kerja merupakan fungsi dari hubungan
yang dirasakan antara apa yang diinginkan dalam pekerjaan seseorang dengan apa
yang menurut persepsinya telah diperoleh melalui pekerjaannya. Kepuasan kerja
seseorang bergantung kepada discrepancy antara should be (expectation, need, atau
value) dengan apa yang menurut perasaannya telah diperoleh atau dicapai melalui
pekerjaan. Semakin tinggi komitmen profesional maka semakin tinggi kepuasan
52
kepuasan kerja karyawan. Komitmen profesional dapat didefinisikan sebagai: (1)
sebuah kepercayaan pada dan penerimaan terhadap tujuan dan nilai dari profesi, (2)
sebuah kemauan untuk menggunakan usaha yang sungguh-sungguh guna
kepentingan profesi, (3) sebuah keinginan untuk memelihara keanggotaan dalam
profesi.
H1 yang berbunyi interaksi komitmen organisasi dan jenis auditor
berpengaruh terhadap kepuasan kerja diterima. Artinya, ketika komitmen organisasi semakin tinggi dan auditor eksternal maka kepuasan kerja semakin
tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa auditor yang berkomitmen tinggi terhadap
perusahaan tempat mereka bekerja memiliki perhatian yang tinggi pula terhadap
visi, misi dan pencapain tujuan perusahaan. Komitmen ini yang menyebabkan
auditor menjadi semakin puas bekerja di perusahaan. Akan tetapi hubungan antara
komitmen organisasi dengan kepuasan kerja ini juga dipengaruhi oleh jenis auditor.
Pengaruh komitmen organisasi terhadap kepuasan kerja berbeda baik di auditor
eksternal maupun internal.
H2 yang berbunyi interaksi komitmen profesional dan jenis auditor
berpengaruh terhadap kepuasan kerja diterima. Artinya, ketika komitmen profesional semakin tinggi dan auditor eksternal maka kepuasan kerja semakin
tinggi. Ciri utama seseorang yang berprofesi di bidangnya adalah kesediaan
menerima tanggung jawab terhadap kepentingan masyarakat dan pihak yang
dilayani. Agar dapat mengemban tanggung jawab ini secara efektif, karyawan perlu
memelihara standar perilaku yang tinggi dan memiliki standar praktik pelaksanaan
53
kepuasan kerja ini juga dipengaruhi oleh jenis auditor yang ada. Pengaruh
komitmen profesional terhadap kepuasan kerja berbeda baik di auditor eksternal
maupun internal. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian terdahulu yaitu
penelitian yang dilakukan oleh Sulistyawati dkk (2012) menyimpulkan bahwa
komitmen organisasi dan komitmen profesional berpengaruh terhadap kepuasan
kerja.
4.7. Analisis Tambahan
Analisis tambahan untuk pengujian di masing-masing sampel jenis auditor
baik internal maupun eksternal:
Tabel 4.22. Analisis Tambahan
No Jenis Auditor Var Independen B t-value Ket
1 Auditor Internal
constant -0.681
KO 0.188 3.125 Diterima
KP 0.180 1.871 Ditolak
2 Auditor Eksternal
constant 0.822
KO 0.066 1.138 Ditolak
KP 0.833 4.781 Diterima
Sumber: Lampiran 5
Berdasarkan tabel 4.22 apabila dilakukan uji analisis tambahan pada
masing-masing sampel, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pada jenis auditor
internal terbukti komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja
atau yang mempengaruhi kepuasan kerja terhadap auditor internal adalah komitmen
organisasi dan jenis auditor ekternal terbukti komitmen profesional berpengaruh
positif terhadap kepuasan kerja atau yang mempengaruhi kepuasan kerja terhadap
54
Untuk auditor internal, nilai t hitung variabel KO (3.125) > t tabel (+1,96)
sehingga signifikan secara statistik, koefisien variabel KO (0.188) >0 sehingga
pengaruhnya positif. Sementara nilai t hitung variabel KP (1.871) < t tabel (+1,96)
sehingga tidak signifikan secara statistik.
Untuk auditor eksternal, nilai t hitung variabel KO (1.138) < t tabel (+1,96)
sehingga tidak signifikan secara statistik. Sementara nilai t hitung variabel KP
(4.781) > t tabel (+1,96) sehingga signifikan secara statistik, koefisien variabel KP
(0.833) >0 sehingga pengaruhnya positif.
Dari perbedaaan hasil tabel analisis tambahan di atas dapat disimpulkan
bahwa jenis auditor benar memoderasi hubungan antara komitmen organisasi dan
komitmen profesional dengan kepuasan kerja.
Tabel 4.2.3 Analisis Tambahan Statistik Deskriptif Komitmen Organisasi
Instrumen Kisaran Saya memiliki ikatan emosional
dengan organisasi tempat saya bekerja
1-5 3-5 4.01
Masalah organisasi masalah saya 1-5 3-5 3.86
Bersedia diatas batas normal untuk
kesuksesan organisasi 1-5 1-5 3.71
Saya terikat dengan organisasi
tempat saya bekerja 1-5 2-5 3.88
Tetap tinggal pada organisasi
adalah kebutuhan saya 1-5 2-5 3.78
Apabila saya keluar, saya
membutuhkan pengorbanan 1-5 2-5 3.77
Saya akan bertahan apapun yang
terjadi dengan organisasi 1-5 1-5 3.66
Banyak yang saya peroleh dengan
tetap bertahan pada organisi 1-5 2-5 3.73
55
Skor rata-rata jawaban responden dari komitmen organisasi (KO) adalah
sebesar 3,80 dan termasuk kategori tinggi. Artinya persepsi sikap responden
sebagai anggota perusahaan sangat tinggi ditunjukkan dengan kerja kerasnya.
Tabel 4.2.3 Analisis Tambahan Statistik Deskriptif Komitmen Profesional
Instrumen Kisaran
Teoritis
Kisaran Empiris
Rata-rata Empiris Saya memiliki hubungan yang baik
dengan sesama profesi 1-5 4-5 4.40
Saya memiliki kebutuhan untuk
mandiri 1-5 4-5 4.40
Saya memiliki keyakinan peraturan
profesi 1-5 4-5 4.37
Saya memiliki dedikasi pada
profesi 1-5 4-5 4.40
Saya memiliki kewajiban sosial
yang harus dipenuhi 1-5 4-5 4.20
Rata – rata 4.35
Skor rata-rata jawaban responden dari komitmen profesional (KP) adalah
sebesar 4,35 dan termasuk kategori tinggi. Artinya persepsi sikap responden