Kajian Shalat Khusyu’
Shalat Center Yogyakarta
Shalat Center Yogyakarta
Rabu 19 Juni 2019
Apabila kalian melaksanakan shalat maka janganlah
Apabila kalian melaksanakan shalat maka janganlah
terburu-
terburu-buru
buru
dan datangilah shalat tersebut dengan tenang dan penuh
dan datangilah shalat tersebut dengan tenang dan penuh
hormat
hormat
. (HR. Bukhari)
. (HR. Bukhari)
Sesungguhnya Rasulullah saw. Memulai shalatnya dengan bertakbir dan
memulai bacaannya dengan “segala puji milik Allah Tuhan semesta
alam”.
Ketika ruku’, Rasulullah saw tidak mengangkat kepalanya dan
tidak menundukkannya, namun ditengah-tengah itu. Ketika beliau
bangun dari ruku’, beliau tidak beralih ke sujud sebelum seluruh
badannya kembali lurus berdiri. Dan ketika bangun dari sujud, beliau
tidak beralih ke sujud sebelum duduk dengan tegak dan lurus sempurna
.
Dan setiap dua rekaat beliau membaca tahiyat, dan membentangkan kaki
kirinya sebagai tempat duduk iftirasy, dan dengan menegakkan kaki
kanannya. Rasulullah saw melarang duduk seperti setan (dalam riwayat
lain: melarang meletakkan kedua pantatnya diatas kedua mata kaki) dan
melarang seseorang duduk dalam shalatnya seperti duduknya binatang
buas (meletakkan dua pantat di tanah dan meletakkan dua tangan di
berdiri
“Hendaklah orang sakit shalat sambil berdiri. Bila dia
mendapatkan kesulitan, maka dia shalat sambil duduk, dan
bila dia mendapatkan kesulitan, maka dia sambil tidur
dengan isyarat kepalanya, dan bila dia mendapatkan
“Sesungguhnya Rasulullah bila
mengangkat kepalanya dari ruku’,
kemudian beliau meluruskan tubuhnya
hingga tegak dan semua tulang-tulang
punggungnya menempati tempatnya
masing-masing.”
“Apabila bertakbir, beliau mengangkat kedua
tangannya hingga keduanya sejajar dengan kedua
telinganya.” (HR. Muslim, al-Bayhaqi dan Ibn
Hibban).
Takbir
Beliau mengangkat ke dua tangannya sambil
meluruskan jari-jarinya, tidak meregangkan dan
tidak pula menggenggam. (HR Bukhari dan Nasa’i)
Beliau mengangkat hingga sejajar dengan ke dua
daun telinganya (HR Bukhari dan Abu Daud)
(Sifat Shalat Nabi hal 73)
ى ٰرْسُيْلا ِهّفَك ِرْهَظ ىَلَع ىٰنْمُيْلا ُهَدَي ُعَضَي َناَك
َهَبا َح ْصَا َكِلَذِب َرَمَاَو ِدِعاّسلاَو ِغْسّرلاَو
Beliau meletakkan tangan kanannya di atas punggung telapak
tangannya, pergelangan tangannya, dan lengan tangannya (Abu
Daud, Nasa’i, dan Ibnu Khuzaimah)
ِرْدّصلا ىَلَع َٰمُهُعَضَي َناَك
Beliau meletakkan kedua tangannya di atas dadanya (HR Abu
Daud)
ِةَلّصلا ىِف ِراَصِت ْخِلا ِنَع ىَهْنَي َناَك
Beliau melarang untuk meletakkan tangan di atas lambung di
dalam shalat (HR Muslim)
Tidak sah shalat seseorang hingga dia
meluruskan punggungnya dalam ruku’
dan sujud.
(Hadits ini dari riwayat Uqbah bin Amru
Abu Ma’ud al-Badri ra. Diriwayatkan
oleh Abu Dawud, an-Nasa’I, at-Tirmidzi
dan Abu Uwanah)
Ruku’
َمّلَسَو ِهْيَلَع ُا ىّلَص َناَك
ى ٰرْسُيْلا ىَلَع ىٰنْمُيْلا ُهَدَي ُعَضَي
اَمِهْيَلَع ُُضِباَق ُهّنَاَك
Seakan-akan beliau memegang erat-erat ke
dua lutunya itu
(HR Bukhari dan Abu Daud)
ِهِعِباَصَاا َنْيَب ُجّرَفُي َناَك
Beliau merenggangkan jari-jarinya (HR Al Hakim)
ْدُدْماَو ،َكْايَتَبْكُر ىَلَع َكْيَتَحاَر لَع ْجاَف َتْعَكَر اَذِاَف
َكِع ْوُكُرِل ْنّكَمَو َكَرْهَظ
“
Pencurian paling buruk yang dilakukan oleh seseorang
Pencurian paling buruk yang dilakukan oleh seseorang
ialah pencurian yang dilakukan terhadap shalatnya.”
ialah pencurian yang dilakukan terhadap shalatnya.”
Mereka bertanya: “Wahai Rasulullah, bagaimanakah
Mereka bertanya: “Wahai Rasulullah, bagaimanakah
seseorang bisa dikatakan mencuri shalatnya?”
seseorang bisa dikatakan mencuri shalatnya?”
Nabi
Nabi
Muhammad menjawab: “Bila dia
Muhammad menjawab: “Bila dia
tidak
tidak
menyempurnakan
menyempurnakan
, baik ruku’ maupun sujudnya.” (HR.
, baik ruku’ maupun sujudnya.” (HR.
Ahmad dan Hakim)
Ahmad dan Hakim)
ُعَنْقَي َلَو ُهَسْاَر ّبُصَيَل َناَك
Beliau tidak menundukkan kepala dan tidak pula mengangkatnya,
tapi pertengahan antara menunduk dan mengangkat (HR Muslim
“
“
Apabila mengangkat kepalanya dari ruku’, beliau berdiri
Apabila mengangkat kepalanya dari ruku’, beliau berdiri
tegak sehingga orang-orang menduga bahwa beliau lupa,
tegak sehingga orang-orang menduga bahwa beliau lupa,
dan apabila mengangkat kepalanya dari sujud,
dan apabila mengangkat kepalanya dari sujud,
beliau diam
beliau diam
sehingga orang-orang menduga bahwa beliau lupa”.
sehingga orang-orang menduga bahwa beliau lupa”.
(HR. Bukhari dan Muslim)
(HR. Bukhari dan Muslim)
s
Œ
Nabi SAW bila melakukan shalat, beliau
merenggangkan antara kedua tangannya,
sehingga kelihatan ketiaknya yang putih. (HR.
Bukhari, Muslim, an-Nasa’I, ath-Thahawi,
al-Baihaqi, Ahmad)
Œ
Bila salah seorang di antara kalian sujud maka
hendaklah dia memulai dengan meletakkan kedua
lututnya sebelum kedua tangannya, dan janganlah dia
menderum seperti menderumnya unta. (Hadits Abu
Hurairah diriwayatkan oleh ath-Thahawi, al-Baihaqi dan
Abu Bakar bin Abi Syaibah)
Œ
ُباَح ْصأ ىَكَتْشا َلاَق َةَرْيَرُه يِبأ ْنَع
َةّقَشَم َمّلَسَو ِهْيَلَع ُا ىّلَص ّيِبّنلا
اوُنْيِعَتْسا َلاَقَف ا ْوُجَرَفْنا اَذإ ْمِهْيَلَعِدْوُجّسلا
ِبَكّرلاِب
Dari Abu Hurairah dia berkata, para sahabat Nabi SAW
mengadu kepada beliau tentang sulitnya sujud mereka jika
harus
menjauhkan kedua tangan dari kedua rusuk
menjauhkan kedua tangan dari kedua rusuk
dan
menjauhkan perut dari kedua paha
menjauhkan perut dari kedua paha
, maka beliau bersabda:
“gunakanlah lutut-lutut kalian”
Dari Ibnu Abbas ra : “Aku diperintahkan (Oleh Nabi SAW)
untuk sujud di atas 7 tulang, yaitu Dahi – sambil tangannya
menunjuk hidungnya -, kedua tangan, kedua kaki dan ujung
kedua kaki, dan kami dilarang menyibakkan kain dan rambut.
(HR. Bukkhari – Muslim)
Iftirasy
Sesungguhnya (Rasulullah) melakukan
duduk di antara dua sujud dengan
tuma’ninah, sehingga setiap tulangnya
kembali ke tempatnya masing-masing.
ىَنْمُيْلا ُهَل ْجِر ُبِصْنَي َناَك
Beliau mendirikan kaki kanannya
(HR Al Bukhari dan Al Baihaqi)
َةَلْبِقْلا اَهِعِباَصَاِب ُلِبقَتْسَي
Beliau menghadapkan jari-jemari kakinya
ke arah kiblat (HR An Nasa’i)
ِرْوُدُصَو ِهْيَبِقَع ىَلَع ُبِصَتْنَي ِعقُي ،اَناَي ْحَا َناَك
ِهْيَمَدَق
ِهِنْيِمَي ُمّلَسُي َمّلَسَو ِهْيَلَع ُا ىّلَص َناَك
هتاكربو ا ةمحرو مكيلع ملسلا
ِهِراَسَاي ْنَعَو ،ِنَمْيَلا ِهّد َخ ُضاََب ىَرُي ىّت َح
ا ةمحرو مكيلع ملسلا
ِرَسْيَلا ِهّد َخ ُضاََب ىَرُي ىّت َح
Rasulullah mengucapkan salam ke sebelah kanannya
Ass. Wr. Wb., sehingga tampaklah putih pipinya
sebelah kanan. Dan ke sebelah kiri Ass. Wr., sehingga
tampaklah putih pipinya sebelah kiri
(HR Abu Daud, An Nasa’i dan Tirmidzi)
MANFAAT :
a.Gerakan ini melancarkan aliran darah, getah bening (limfe) dan kekuatan otot tangan.
b.Posisi jantung di bawah otak memungkinkan darah mengalir lancar ke seluruh tubuh.
c.Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu meregang sehingga aliran darah kaya oksigen menjadi lancar.
d.Kemudian kedua tangan didekapkan di depan perut atau dada bagian bawah. Sikap ini
menghindarkan dari berbagai gangguan
persendian, khususnya pada tubuh bagian atas.
Posisi
Qiyam
POSTUR : Berdiri tegak, mengangkat
kedua tangan sejajar telinga, lalu
MANFAAT :
a.Postur ini menjaga kesempurnaan posisi dan fungsi tulang belakang (corpus vertebrate) sebagai penyangga tubuh dan pusat syaraf.
a.Posisi jantung sejajar dengan otak, maka aliran darah maksimal pada tubuh bagian tengah.
a.Tangan yang bertumpu di lutut berfungsi relaksasi bagi otot-otot bahu hingga ke bawah.
POSTUR : Ruku’ yang sempurna ditandai tulang
belakang yang lurus sehingga bila diletakkan segelas air
di atas punggung tersebut tak akan tumpah. Posisi
kepala lurus dengan tulang belakang.
MANFAAT :
a.I’tidal adalah perubahan postur setelah
ruku’ dan sebelum sujud.
b.Gerak berdiri bungkuk berdiri sujud
merupakan latihan pencernaan yang baik.
c.Organ-organ pencernaan di dalam perut
mengalami pemijitan dan pelonggaran
secara bergantian. Efeknya, pencernaan
menjadi lebih lancar.
Posisi
I’tidal
POSTUR : Bangun dari ruku’, tubuh
MANFAAT :
Aliran getah bening dipompa ke bagian leher dan ketiak. Posisi
jantung di atas otak menyebabkan darah kaya oksigen bisa mengalir maksimal ke otak. Aliran ini berpengaruh pada daya pikir seseorang.
POSTUR : Menungging dengan meletakkan kedua
tangan, lutut, ujung kaki dan dahi pada lantai
• (Karena itu, lakukan sujud dengan
tuma’ninah, jangan tergesa-gesa agar darah mencukupi kapasitasnya di otak.)
• Postur ini juga menghindarkan
gangguan wasir.
• Khusus bagi wanita, baik ruku’
maupun sujud memiliki manfaat luar biasa bagi kesuburan dan kesehatan
Posisi
POSTUR : Duduk ada dua macam, yaitu iftirasy (tahiyyat awal)
dan tawarruk (tahiyyat akhir). Perbedaan terletak pada posisi kaki.
MANFAAT :
a) Saat iftirasy, kita bertumpu pada pangkal paha yang terhubung dengan syaraf nervus
Ischiadius. Posisi ini menghindarkan nyeri pada pangkal paha yang sering menyebabkan
penderitanya tak mampu berjalan.
b) Duduk tawarruk sangat baik bagi pria sebab tumit menekan aliran kandung kemih (urethra), kelenjar kelamin pria (prostate) dan saluran vas deferens.
c) Jika dilakukan dengan benar, postur ini mencegah impotensi.
d) Variasi posisi telapak kaki pada iftirasy dan tawarruk menyebabkan seluruh otot tungkai turut meregang dan kemudian relaks kembali. e) Gerak dan tekanan harmonis inilah yang
menjaga kelenturan dan kekuatan organ-organ gerak kita.
POSTUR : Memutar kepala (menghadapkan wajah) ke kanan
dan ke kiri secara maksimal.
MANFAAT :
a) Relaksasi otot sekitar leher dan
kepala menyempurnakan aliran darah di kepala. Gerakan ini mencegah sakit kepala dan menjaga kekencangan kulit wajah.
b) Gerakan ini tak ubahnya relaksasi wajah dan leher.
c) Tak kalah penting. Gerakan ini