BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dijelaskan hasil dan pembahasan dari penelitian ini
melalui tahapan-tahapan yang ada pada metodeeksperimen.
4.1 Hasil
4.1.1 Pengumpulan Data dan Analisis Sistem
Dari hasil penelitian yang dilakukan ditemukan kurang optimalnya
penilaiani dan memilihn supplier baik dari segi kualitas maupun dari segi waktu.
Hal ini menyebabkan kurang optimalnya pengadaan barang.
Memilihn dan evaluasi masing-masing supplier dilakukan setiap 6 bulan sekali oleh Departemen Pengadaan dan Kontrak. Evaluasi supplier ini bertujuan untuk memperoleh rekanan yang mampu memenuhi kebutuhan perusahaan sesuai
dengann standar mutu yang ditetapkan CV. Q-Mart. Evaluasi ini menjadi
wewenang dan tanggung jawab Departemen Pengadaan dan Kontrak, sehingga
sistem pengadaan barang dapat terjaga dan mampu memenuhi target. untuk
memilihn supplier departemen pengadaan dan kontrak melakukan evaliasi terlebih
dahulu terhadap semua supplier, kemudian setelah itu hasil dari evaluasi tersebut disesuaikan dengann kriteria-kriteria dalam memilihn supplier yang telah ditetapkan oleh CV. Q-Mart.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan, didapatkan data
1. Kualitas Barang 2. Harga Barang 3. Pengiriman Barang 4. Return 5. Layanan Pengaduan 6. Jalur/Fasilitas pengiriman.
Pada analisis sistem dalam penelitian ini akan dilakukan dalam beberapa
tahapan yakni analisis siste manual, analisis permasalahan, analisis kebutuhan
sistem pendukung keputusan.
4.1.1.1 Analisis Sistem Manual
Memilihn supplier untuk dijadikan prioritas dalam mensupplier barang
jenis tertentu dilakukan selama enam bulan sekali atau selama masa berlaku MoU.
Pada saat memilih supplier dilakukan evaliasi terlebih dahulu terhadap semua
supplier, kemudian setelah itu hasil dari evaluasi tersebut disesuaikan dengann kriteria-kriteria dalam memilihn supplier.
Pada proses memilihn supplier masih dilakukan secara manual, dilihat berdasarkan kriteria-kriteria yang ditetapkan oleh pihak CV. Q-Mart, terkadang
dalam memilih supplier, ada data supplier yang saling mempengaruhi antara
suplier satu dengann supplier yang lainnya. Sehingga pihak CV. Q-Mart
memilihn supplier akan menjadi data sebagai evaluasi CV. Q-Mart dan menjadi
data pertimbangan ketika akan melakukan MoU dengann supplier.
4.1.1.2 Bagan Alir Sistem Yang Sedang Berjalan
Gambar 4.1 Bagan Alir Sistem Berjalan Mulai
Menyesuaikan data supplier dengann data kriteria
Mengefaluasi kinerja dan meyeleksi supplier Hasil evaluasi, supplier terpilih. selesai Evaluasi data awal Mengumpulkan data supplier
4.1.1.3 Analisis Permasalahan
Dari hasil peneltian yang telah peneliti lakukan, didapatkan proses
memilihn supplier kurang optimal, baik dari segi hasil maupun dari segi waktu, disebabkan proses peilihan supplier masih dilakukan secara manual dan pennanggulangan yang dilakukan dengann menggunakan beberapa cara yang ada
masih dirasakan belum optimal pula. Metode AHP merupakan metode yang baik
digunakan untuk memilihn Supplier karena bersifat multikriteria. Untuk itulah digunakan metode AHP yang dapat digunakan untuk proses memilihn supplier
melalui perhitungan yang membandingan kriteria sesuai dengann tingkat
kepetingannya. Sehingga mendapatkan solusi terbaik sebagai masukan dalam
pengambilan keputusan.
Dengann adanya masalah yang ditemui oleh peneliti maka dibangun
sebuah sistem pendukung keputusan menggunakan metode AHP untuk memilih
supplier. Dalam memilihn supplier akan digunakan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan oleh CV. Q-Mart. Selain itu, dalam menyelesaikan masalah tersebut
diatas tentunya dibutuhkan data-data seperti sub kriteria dan sub-sub kriteria yang
dapat mendukung proses memilihn supplier agar lebih baik. Kemudian kriteria, su
kriteria dan sub-sub kriteria tersebut diisi dengann skala penilaian yang sesuai
dengann kenyataan di lapangan. Adapun data-data baru tersebut sebagai mana
Tabel 4.1. Kriteria, Sub Kriteria dan Sub-Sub Kriteria
Kriteria Sub Kriteria Sub-Sub
Kriteria Kualiatas Barang Ketahanan Barang Baik Kurang baik Tidak baik Mutu Produk bermutu Kurang bermutu Tidak bermutu Harga Barang
Kesesuaian Harga sesuai
tidak sesuai
Diskon
7% 6% 5%
Ketentuan Pembayaran lansung
tidak lansung
Pengiriman Barang
Kelancaran Pengiriman Lancar
tidak lancar Waktu Pengiriman 3 hari 4 hari 5 hari 6 hari 7 hari
Jumlah Pengiriman seluruh
Sebagian
Return
Kemudahan Menanggapi Produk Cacat mudah
tidak mudah
Kecepatan Menanggapi Produk Cacat Cepat
lambat
Layanan Pengaduan
Kemudagan dihubungi mudah
Sulit
Kecepatan Menanggapi Permintaan Cepat
lambat
Jalur dan Fasilitas Pengiriman
Kemudahan Perubahan Jalur Pengiriman
mudah Sulit Kemudahan Perubahan Waktu
Pengiriman
mudah Sulit
Nilai berdasarkan tingkat kepentingan masing-masing sub-sub kriteria.
dengann ketentuan kepentingan akan diurutkan berdasarkan prioritas dari setiap
sub-sub criteria yang di tetapkan, dan dengan ketentuan angka sebagai berikut:
1 = sangat rendah
2 = rendah
3 = cukup
4 = baik
5 = sangat baik
4.1.1.4 Analisis Kebutuhan Sistem
Dalam pembuatan sistem langka pertama menentukan software-software
yang akan digunakan. Adapun software yang digunakan diantaranya yaitu sistem operasi, web browser, web server, html editor, database server dan lain-lain. Dari beberapa software yang disebut diatas maka yang digunakan untuk membangun
web site ini adalah .
1. Browser
Browser adalah software yang menghubungkan client dan server, sebagai pintu masuk ke semua situs web yang ada di server. Dalam pembuatan situs digunakan Mozilla Firefox 22.0 dan situs web yang dibuat telah berjalan dengann baik pada browser tersebut.
2. Program Aplikasi
Program aplikasi yang digunakan pengetikan kode sumber (Source Code) dan untuk merancang desain web adalah AdobeDreamweaver yang menyediakan kemampuan profesional untuk tiap-tiap aspek atau pengarah
pengembangan web, menggabungkan semuanya dalam satu paket. Membangun
website dengann menciptakan isi yang interaktif. 3. Sistem Operasi
Sistem operasi yang digunakan pada saat merancang desain tersebut
dan yang digunakan untuk mengeksekusi rancangan adalah Windows 7. 4. Database Server
Merupakan penampung data pada saat pengolaha data Sistem
Pendukung Keputusan. Dalam hal ini digunakan MySQL. MySQL merupakan
database server yang paling populer saat ini dalam membangun website yang dinamis.
5. Script language
Bahasa pemrograman yang digunakan untuk menulis skrip-skrip dalam
pembuatan web, dalam hal ini menggunakan PHP sebagai bahasa standar yang digunakan untuk mengakses database.
6. Web Server
World wide web server adalah serverinternet mampu melayani koneksi
transfer data dalam protokol HTTP, dalam hal ini menggunakan Xampp Version.
7. Desain Gambar
Adobe PhotoshopCS3 mendukung proses penyuntingan dan pewarnaan gambar ataupun foto yang dipakai pada desain web yang dirancang.
4.1.1.5 Eksperimen Analisis Pemecahan MasalahDengann Metode AHP
Dalam menentukan prioritas kriteria pada metode AHP dapat dilakukan
dengann langkah .
a) Menentukan Prioritas Kriteria.
1. Menentukan kriteria yang akan digunakan, dalam objek penelitian ini peneliti
melakukan penelitian pada CV. Q-Mart yang menggunakan kriteria dalam
memilihn supplier untuk dijadikan partner yang utama dalam pengadaan barang terdiri dari 6 kriteria, yaitu
C1 Kualitas barang
C2 Harga barang
C3 Pengiriman barang
C4 Return
C5 Layanan pengaduan
C6 Jalur dan fasilitas pengiriman
2. Mengisi nilai masing-masing kriteria pada matriks berpasangan. Cara mengisi
masing-masing kriteria pada matriks, .
a. Matriks Kriteria a[i,j] = 1.
b. Matriks segitiga atas sebagai nilai input.
c. Matriks segitiga bawah mempunyai rumus
𝑎 𝑖, 𝑗 = 1
𝑎[𝑖,𝑗 ] 𝑈𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑖 ≠ 𝑗
d. Menjumlahkan nilai-nilai dari setiap kolom pada matriks
Untuk mengisi kriteria-kriteria diperlukan analisis perbandingan berpasangan
Tabel 4.2 Matrks Berpasangan Kriteria Utama Kriteria C1 C2 C3 C4 C5 C6 C1 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 C2 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 C3 1.00 2.00 3.00 4.00 C4 1.00 2.00 3.00 C5 1.00 2.00 C6 1.00 Jumlah
Nilai berwarna merah merupakan nilai inputan. Setelah dimasukkan data
pada tabel 4.2, maka tahap selanjutnya adalah membagi nilai masing-masing
kriteria perbandingan berpasangan dan menjumlahkan masing-masing kriteria
secara perkolom seperti pada tabel 4.3.
Tabel 4.3 Matriks Hasil Bagi Nilai Perbandingan Berpasangan
Kriteria C1 C2 C3 C4 C5 C6 C1 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 C2 0.50 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 C3 0.33 0.50 1.00 2.00 3.00 4.00 C4 0.25 0.33 0.50 1.00 2.00 3.00 C5 0.20 0.25 0.33 0.50 1.00 2.00 C6 0.17 0.20 0.25 0.33 0.50 1.00 Jumlah 2.45 4.28 7.08 10.83 15.50 21.00
Langkah selanjutnya membagi setiap elemen pada kolom dengann jumlah
per kolom yang sesuai. Dari nilai-nilai elemen matriks tabel 4.3 dan jumlah
masing-masing kolom diatas maka dapat dihitung matriks normalisasi dengann
cara membagi setiap elemen pada kolom dengann jumlah per kolom yang sesuai,
..
Kolom baris 1 =Nilai matrix perbandingan kriteria baris 1 kolom 1
Tabel 4.4 Hasil Matriks Nilai Kriteria Kriteria C1 C2 C3 C4 C5 C6 Jumlah Baris Prioritas Kriteria C1 0.41 0.47 0.42 0.37 0.32 0.29 2.28 0.38 C2 0.20 0.23 0.28 0.28 0.26 0.24 1.49 0.25 C3 0.14 0.12 0.14 0.18 0.19 0.19 0.96 0.16 C4 0.10 0.08 0.07 0.09 0.13 0.14 0.61 0.10 C5 0.08 0.06 0.05 0.05 0.06 0.10 0.39 0.07 C6 0.07 0.05 0.04 0.03 0.03 0.05 0.26 0.04
Setelah matriks nilai kriteria didapatkan, langkah selanjutnya
menjumlahkan tiap baris pada matriks tersebut. Jumlah masing-masing baris dapat
dilihat pada tabel 4.5.
Tabel 4.5 Hasil Matriks Penjumlahan Tiap Baris
Kriteria C1 C2 C3 C4 C5 C6 Jumlah Baris
C1 0.38 0.50 0.48 0.41 0.33 0.26 2.36 C2 0.19 0.25 0.32 0.31 0.26 0.22 1.55 C3 0.13 0.12 0.16 0.20 0.20 0.17 0.99 C4 0.09 0.08 0.08 0.10 0.13 0.13 0.62 C5 0.08 0.06 0.05 0.05 0.07 0.09 0.40 C6 0.06 0.05 0.04 0.03 0.00 0.04 0.23
Kemudian jumlah baris yang dihasilkan pada tabel 4.5 dijumlahkan
Tabel 4.6 Perhitungan Rasio Konsistensi
Kriteria Jumlah Perbaris Prioritas Jumlah Hasil
C1 2.36 0.38 2.74 C2 1.55 0.25 1.79 C3 0.99 0.16 1.15 C4 0.62 0.10 0.72 C5 0.40 0.07 0.46 C6 0.23 0.04 0.27 Jumlah Total 7.14 Lamda Max 1.19
Nilai total pada table diatas diperoleh dari penjumlahan semua nilai hasil
kriteria, sedangkan lamda max diperoleh dari nilai Total dibagi banyaknya
kriteria yang ada yakni 5 kriteria. Selanjutnya mencari nilai Consistency Index
(CI) dan nilai Consistemcy Ratio (CR) sesuai dengann rumus yang ada pada metode AHP. Hasilnya adalah .
CI (Lamda max - n) / n 1.19 6.00 / 6.00 -4.81
-0.80
Setelah mendapatkan nilai CI, selanjutnya mencari nilai CR, Untuk nilai
IR diperoleh dari tabel Index Random dengann matrik 2 x 2 adalah 0.00. seperti .
CR CI / IR
-0.80 / 1.41 -0.57
Karena nilai Consistemcy Ratio (CR) ≤ 0.1, maka diterima. jika nilai CR lebih dari 0.1 maka CR ditolak.
b) Menentukan Prioritas Sub Kriteria.
Untuk menghitung sub kriteria dilakukan terhadap semua kriteria utama.
Terdapat 6 kriteria utama yang berarti akan ada 6 proses perhitungan prioritas
subkriteria. Adapun matriks perhitungan sub kriteria .
1. C1 = Kualitas barang
Untuk menghitung matrisk kualitas barang dapat dilakukan dengann
beberapa langkah
Membuat matriks perbandingan berpasangan, seperti pada tabel 4.7
Tabel 4.7 Matriks Nilai Perbandingan Berpasangan
C1 ketahanan barang mutu produk ketahanan barang 1.00 3.00
mutu produk 0.33 1.00
Jumlah 1.33 4.00
Langkah selanjutnya membagi setiap elemen pada kolom dengann jumlah
per kolom yang sesuai. Dari nilai-nilai elemen matriks tabel 4.6 dan jumlah
masing-masing kolom diatas maka dapat dihitung matriks normalisasi dengann
cara membagi setiap elemen pada kolom dengann jumlah per kolom yang sesuai,
seperti pada tabel 4.8
Tabel 4.8 Matriks Nilai kriteria
C1 ketahanan barang
mutu
produk Jumlah Prioritas
Prioritas Sub Kriteria ketahanan barang 0.75 0.75 1.50 0.75 1.00
Langkah selanjutnya mejumlahkan baris yang dihasilkan pada tabel 4.8
nilai prioritas masing-masing kriteria seperti pada tabel 4.9 .
Tabel 4.9 Matriks Penjumlahan Setiap Baris
C1 ketahanan barang mutu produk Jumlah Baris
ketahanan barang 0.75 0.75 1.50
mutu produk 0.25 0.25 0.50
Langkah selanjutnya yaitu nilai jumlah baris dijumlahkan dengann nilai
prioritas masing-masing kriteria untuk mendapatkan nilai hasil, seperti pada tabel
4.10.
Tabel 4.10 Perhitungan Rasio Konsistensi
C1 Jumlah Baris Prioritas Hasil
ketahanan barang 1.50 0.75 2.25
mutu produk 0.50 0.25 0.75
Total 3.00 Lamda Max 1.50
Nilai total pada tabel 4.9 diperoleh dari menjumlakan nilai hasil secara
keseluruhan dan nilai lamda maksimal diperoleh dari nilai jumlah total dibagi
dengann banyaknya kriteria yang digunakan yakni 2 kriteria.
Selanjutnya mencari nilai Consistency Index dan nilai Consistemcy Ratio
sesuai dengann rumus yang ada pada metode AHP. Hasilnya adalah . CI =(Lamda max − n) n CI (Lamda max - n) / n 1.50 2.00 / 2.00 -0.50 -0.25
Untuk nilai IR diperoleh dari tabel Index Random dengann matrik 2 x 2 adalah 0.00. CR CI / IR -0.25 / 0.00 0.00
Karena nilai Consistemcy Ratio (CR) ≤ 0.1, maka diterima. jika nilai CR lebih dari 0.1 maka CR ditolak.
2. C2 = Harga barang
` Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghitung prioritas subkriteria
dari kriteria harga barang adalah .
Langkah pertama yaitu membuat matriks perbandingan berpasangan.
Sama halnya dengann yang dilakukan pada matriks perbandingan berpasangan
untuk menentukan kriteria utama. Seperti pada tabel 4.11.
Tabel 4.11 Matriks Perbandingan Berpasangan
C2 kesesuaian harga diskon ketentuan pembayaran kesesuaian harga 1.00 3.00 5.00 diskon 0.33 1.00 3.00 ketentuan pembayaran 0.20 0.33 1.00 Jumlah 1.53 4.33 9.00
Selanjutnya membuat matriks nilai kriteria sekaligus menentukan prioritas
Tabel 4.12 Matriks Nilai Kriteria
C2 kesesuaian
harga diskon
ketentuan
pembayaran Jumlah Prioritas
Prioritas Sub Kriteria kesesuaian harga 0.65 0.69 0.56 1.90 0.63 1.00 diskon 0.22 0.23 0.33 0.78 0.26 0.41 ketentuan pembayaran 0.13 0.08 0.11 0.32 0.11 0.17
Setelah membuat matriks nilai krteria, selanjutnya menentukan matriks
penjumlahan setiap baris. setiap elemen dalam tabel ini dihitung dengann
mengalikan matriks perbandingan berpasangan dengann nilai prioritas. Seperti
pada tabel 4.13.
Tabel 4.13 Matriks Penjumlahan Setiap Baris C2 kesesuaian harga diskon ketentuan pembayaran Jumlah Baris kesesuaian harga 0.63 0.78 0.53 1.95 diskon 0.21 0.26 0.32 0.79 ketentuan pembayaran 0.13 0.09 0.11 0.32
Langkah selanjutnya yaitu nilai jumlah baris dijumlahkan dengann nilai
prioritas masing-masing kriteria untuk mendapatkan nilai hasil seperti pada tabel
4.14.
Tabel 4.14 Perhitungan Rasio Konsistensi
C2 Jumlah Baris Prioritas Hasil
kesesuaian harga 1.95 0.63 2.58
diskon 0.79 0.26 1.05
ketentuan pembayaran 0.32 0.11 0.43
Total 4.06
Selanjutnya mencari nilai Consistency Index (CI) dan nilai Consistemcy Ratio (CR) sesuai dengann rumus yang ada pada metode AHP. Hasilnya adalah .
CI =(Lamda max − n) n CI (Lamda max - n) / n 1.35 3.00 / 3.00 -1.65 -0.55
Untuk nilai IR diperoleh dari tabel Index Random dengann matrik 3x3
adalah 0.58.
CR CI / IR
-0.55 / 0.58
-0.95
Karena nilai Consistemcy Ratio (CR) ≤ 0.1, maka diterima. jika nilai CR lebih dari 0.1 maka CR ditolak.
3. C3 = Pengiriman barang
Untuk menghitung prioritas subkriteria dari kriteria pengiriman barang
yaitu dengann membuat matriks perbandingan berpasangan. Sama halnya
dengann yang dilakukan pada matriks perbandingan berpasangan untuk
Tabel 4.15 Matriks Perbandingan Berpasangan C3 kelancaran pengiriman waktu pengiriman Jumlah Pengiriman kelancaran pengiriman 1.00 3.00 5.00 waktu pengiriman 0.33 1.00 3.00 jumlah pengiriman 0.20 0.33 1.00 Jumlah 1.53 4.33 9.00
Selanjutnya membuat matriks nilai kriteria sekaligus menentukan prioritas
kriteria dan prioritas subkriteria. Seperti pada tabel 4.16.
Tabel 4.16 Matriks Nilai Kriteria
C3 kelancaran
pengiriman
waktu pengiriman
Jumlah
Pengiriman Jumlah Prioritas
Prioritas Sub Kriteria kelancaran pengiriman 0.65 0.69 0.56 1.90 0.63 1.00 waktu pengiriman 0.22 0.23 0.33 0.78 0.26 0.41 jumlah pengiriman 0.13 0.08 0.11 0.32 0.11 0.17
Setelah membuat matriks nilai krteria, langkah selanjutnya yaitu
menentukan matriks penjumlahan setiap baris. setiap elemen dalam tabel ini
dihitung dengann mengalikan matriks perbandingan berpasangan dengann nilai
prioritas. Seperti pada tabel 4.17.
Tabel 4.17 Matriks Penjumlahan Tiap Baris
C3 kelancaran pengiriman waktu pengiriman Jumlah Pengiriman Jumlah Baris kelancaran pengiriman 0.63 0.78 0.53 1.95 waktu pengiriman 0.21 0.26 0.32 0.79 jumlah pengiriman 0.13 0.09 0.11 0.32
Langkah selanjutnya yaitu nilai jumlah baris dijumlahkan dengann nilai
prioritas masing-masing kriteria untuk mendapatkan nilai hasil.
Tabel 4.18 Perhitungan Rasio Konsistensi
C3 Jumlah Baris Prioritas Hasil
kelancaran pengiriman 1.95 0.63 2.58 waktu pengiriman 0.79 0.26 1.05 jumlah pengiriman 0.32 0.11 0.43 Total 4.06 Lamda Max 1.35
Nilai total pada tabel 4.18 diperoleh dari menjumlakan nilai hasil secara
keseluruhan dan nilai lamda maksimal diperoleh dari nilai jumlah total dibagi
dengann n (3) banyaknya kriteria yang digunakan.
Selanjutnya mencari nilai Consistency Index (CI) dan nilai Consistemcy Ratio (CR) sesuai dengann rumus yang ada pada metode AHP. Seperti .
CI (Lamda max - n) / n 1.35 3.00 / 3.00 -1.65
-0.55
Selanjutnya mencari nilai CR. Untuk nilai IR diperoleh dari tabel Index
Random dengann matrik 3x3 adalah 0.58.
CR CI / IR
-0.55 / 0.58
-0.95
Nilai Consistemcy Ratio (CR) diterima jika <=0.1, jika nilai CR lebih dari 0.1 maka CR ditolak.
4. C4 = Return
Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghitung prioritas subkriteria
dari kriteria return adalah .
Langkah pertama yaitu membuat matriks perbandingan berpasangan.
Sama halnya dengann yang dilakukan pada matriks perbandingan berpasangan
untuk menentukan kriteria utama. seperti pada tabel 4.19.
Tabel 4.19 Matriks Perbandingan Berpasangan C4 kemudahan menanggapi produk cacat kecepatan menanggapi produk cacat kemudahan menanggapi produk cacat 1.00 3.00 kecepatan menanggapi produk cacat 0.33 1.00 Jumlah 1.33 4.00
Selanjutnya membuat matriks nilai kriteria sekaligus menentukan prioritas
kriteria dan prioritas sub kriteria. Seperti pada tabel 4.20.
Table 4.20 Matriks Nilai Kriteria
C4 kemudahan menanggapi produk cacat kecepatan menanggapi produk cacat Jumlah Prioritas Prioritas Sub Kriteria kemudahan menanggapi produk cacat 0.75 0.75 1.50 0.75 1.00 kecepatan menanggapi produk cacat 0.25 0.25 0.50 0.25 0.33
Setelah membuat matriks nilai krteria, langkah ketiga yaitu menentukan
mengalikan matriks perbandingan berpasangan dengann nilai prioritas. seperti
pada tabel 4.21.
Tabel 4.21 Matriks Penjumlahan Setiap Baris C4 kemudahan menanggapi produk cacat kecepatan menanggapi produk cacat Jumlah Baris kemudahan menanggapi produk cacat 0.75 0.75 1.50 kecepatan menanggapi produk cacat 0.25 0.25 0.50
Langkah selanjutnya yaitu nilai jumlah baris dijumlahkan dengann nilai
prioritas masing-masing kriteria untuk mendapatkan nilai hasil seperti pada tabel
4.22.
Tabel 4.22 Perhitungan Rasio Konsistensi
C4 Jumlah Baris Prioritas Jumlah Hasil kemudahan menanggapi produk cacat 1.50 0.75 2.25 kecepatan menanggapi produk cacat 0.50 0.25 0.75 Total 3.00 Lamda Max 1.50
Selanjutnya mencari nilai Consistency Index (CI) dan nilai Consistemcy Ratio (CR) sesuai dengann rumus yang ada pada metode AHP. Hasilnya adalah .
CI =(Lamda max − n) n CI (Lamda max - n) / n 1.50 2.00 / 2.00 -0.50 -0.25
Untuk nilai IR diperoleh dari tabel Index Random dengann matrik 2x2
adalah 0.00.
CR CI / IR
-0.25 / 0.00
0.00
Karena nilai Consistemcy Ratio (CR) ≤ 0.1, maka diterima. jika nilai CR lebih dari 0.1 maka CR ditolak.
5. C5 = Layanan pengaduan
Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghitung prioritas subkriteria
dari kriteria layanan pengaduan yaitu dengann membuat matriks perbandingan
berpasangan. Seperti pada tabel 4.23.
Tabel 4.23 Matriks Perbandingan Berpasangan
C5 kemudahan di hubungi kecepatan menanggapi permintaan kemudahan di hubungi 1.00 3.00 kecepatan menanggapi permintaan 0.33 1.00 Jumlah 1.33 4.00
Selanjutnya membuat matriks nilai kriteria sekaligus menentukan prioritas
kriteria dan prioritas sub kriteria. Seperti pada tabel 4.24.
Tabel 4.24 Matriks Nilai Kriteria
C5 kemudahan di hubungi kecepatan menanggapi permintaan Jumlah Prioritas Kriteria Prioritas Sub Kriteria kemudahan di hubungi 0.75 0.75 1.50 0.75 1.00 kecepatan menanggapi permintaan 0.25 0.25 0.50 0.25 0.33
Setelah membuat matriks nilai krteria, selanjutnya menentukan matriks
penjumlahan setiap baris. setiap elemen dalam tabel ini dihitung dengann
mengalikan matriks perbandingan berpasangan dengann nilai prioritas. Seperti
pada tabel 4.25.
Tabel 4.25 Matriks Penjumlahan Setiap Baris
C5 kemudahan di hubungi kecepatan menanggapi permintaan Jumlah Baris kemudahan di hubungi 0.75 0.75 1.50 kecepatan menanggapi permintaan 0.25 0.25 0.50
Langkah selanjutnya yaitu nilai jumlah baris dijumlahkan dengann nilai
prioritas masing-masing kriteria untuk mendapatkan nilai hasil seperti pada tabel
4.26
Tabel 4.26 Perhitungan Rasio Konsistensi
C5 Jumlah Perbaris Prioritas
Jumlah Hasil kemudahan di hubungi 1.50 0.75 2.25 kecepatan menanggapi permintaan 0.50 0.25 0.75 Jumlah Total 3.00 Lamda Max 1.50
Selanjutnya mencari nilai Consistency Index (CI) dan nilai Consistemcy Ratio (CR) sesuai dengann rumus yang ada pada metode AHP. Hasilnya adalah .
CI =(Lamda max − n) n
CI (Lamda max - n) / n
1.50 2.00 / 2.00
-0.50 -0.25
Untuk nilai IR diperoleh dari tabel Index Random dengann matrik 2x2
adalah 0.00.
CR
CI / IR
-0.25 / 0.00
0.00
6. C6 = Jalur dan fasilitas pengiriman
Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghitung prioritas subkriteria
dari kriteria jalur dan fasilitas pengiriman yaitu dengann membuat matriks
perbandingan berpasangan. Seperti pada tabel 4.27 .
Tabel 4.27 Matriks Perbandingan Berpasangan
C6 kemudahan perubahan jalur pengiriman kemudahan perubahan waktu pengiriman kemudahan perubahan jalur pengiriman 1.00 3.00 kemudahan perubahan waktu pengiriman 0.33 1.00 Jumlah 1.33 4.00
Selanjutnya membuat matriks nilai kriteria sekaligus menentukan prioritas
Tabel 4.28 Matriks Nilai Kriteria C6 kemudahan perubahan jalur pengiriman kemudahan perubahan waktu
pengiriman Jumlah Prioritas
Prioritas Sub Kriteria kemudahan perubahan jalur pengiriman 0.75 0.75 1.50 0.75 1.00 kemudahan perubahan waktu pengiriman 0.25 0.25 0.50 0.25 0.33
Setelah membuat matriks nilai krteria, selanjutnya menentukan matriks
penjumlahan setiap baris. setiap elemen dalam tabel ini dihitung dengann
mengalikan matriks perbandingan berpasangan dengann nilai prioritas. Seperti
pada tabel 4.29
Tabel 4.29 Matriks Penjumlahan Setiap Baris
C6 kemudahan perubahan jalur pengiriman kemudahan perubahan waktu pengiriman Jumla h Baris kemudahan perubahan jalur pengiriman 0.75 0.75 1.50 kemudahan perubahan waktu pengiriman 0.25 0.25 0.50
Langkah selanjutnya yaitu nilai jumlah baris dijumlahkan dengann nilai
prioritas masing-masing kriteria untuk mendapatkan nilai hasil seperti pada tabel
Tabel 4.30 Perhitungan Rasio Konsistensi
C6 Jumlah Baris Prioritas Jumlah
Hasil kemudahan perubahan jalur pengiriman 1.50 0.75 2.25 kemudahan perubahan waktu pengiriman 0.50 0.25 0.75 Total 3.00 Lamda Max 1.50
Selanjutnya mencari nilai Consistency Index (CI) dan nilai Consistemcy Ratio (CR) sesuai dengann rumus yang ada pada metode AHP. Hasilnya adalah .
CI =(Lamda max − n) n CI (Lamda max - n) / n 1.50 2.00 / 2.00 -0.50 -0.25
Untuk nilai IR diperoleh dari tabel Index Random dengann matrik
2x2 adalah 0.00.
CR CI / IR
-0.25 / 0.00 0.00
Karena nilai Consistemcy Ratio (CR) ≤ 0.1, maka diterima. jika nilai CR lebih dari 0.1 maka CR ditolak.
c) Menentukan Prioritas Sub-Sub Kriteria.
Dalam hal ini untuk menentukan prioritas sub-sub kriteria, maka hasur
membuat semua matrik sub-sub kriteria tersebut berdasarkan sub-sub kriteria
yang paling awal. Untuk lebih jelasnnya dapat dilihat pada langkah-langkah .
1. CA = Ketahanan Barang
Langkah pertama yaitu membuat matriks perbandingan berpasangan.
seperti yang dilakukan pada matriks perbandingan berpasangan untuk menentukan
kriteria utama. Seperti pada tabel 4.31.
Tabel 4.31 Matriks Perbandingan Berpasangan
CA Baik Kurang Baik Tidak Baik
Baik 1.00 3.00 5.00
Kurang Baik 0.33 1.00 3.00
Tidak Baik 0.20 0.33 1.00
Jumlah 1.53 4.33 9.00
Selanjutnya membuat matriks nilai kriteria sekaligus menentukan prioritas
kriteria dan prioritas sub kriteria. Seperti pada tabel 4.32.
Tabel 4.32 Matriks Nilai Kriteria
CA Baik Kurang Baik Tidak
Baik Jumlah Prioritas
Prioritas Sub Kriteria Baik 0.65 0.69 0.56 1.90 0.63 1.00 Kurang Baik 0.22 0.23 0.33 0.78 0.26 0.41 Tidak Baik 0.13 0.08 0.11 0.32 0.11 0.17
Setelah membuat matriks nilai krteria, selanjutnya menentukan matriks
mengalikan matriks perbandingan berpasangan dengann nilai prioritas. Seperti
pada tabel 4.33.
Tabel 4.33 Matriks Penjumlahan Setiap Baris
CA Baik Kurang
Baik Tidak Baik
Jumlah Baris
Baik 0.63 0.78 0.53 1.95
Kurang Baik 0.21 0.26 0.32 0.79
Tidak Baik 0.13 0.09 0.11 0.32
Langkah selanjutnya yaitu nilai jumlah baris dijumlahkan dengann nilai
prioritas masing-masing kriteria untuk mendapatkan nilai hasil seperti pada tabel
4.34.
Tabel 4.34 Perhitungan Rasio Konsistensi
CA Jumlah Baris Prioritas Hasil
Baik 1.95 0.63 2.58
Kurang Baik 0.79 0.26 1.05
Tidak Baik 0.32 0.11 0.43
Total 4.06
Lamda Max 1.35
Selanjutnya mencari nilai Consistency Index (CI) dan nilai Consistemcy Ratio (CR) sesuai dengann rumus yang ada pada metode AHP. Hasilnya adalah .
CI =(Lamda max − n) n CA (Lamda max - n) / n 1.35 3.00 / 3.00 -1.65 -0.55
Untuk nilai IR diperoleh dari tabel Index Random dengann matrik 3x3
adalah 0.58.
CR CI / IR
-0.55 / 0.58
-0.95
Karena nilai Consistemcy Ratio (CR) ≤ 0.1, maka diterima. jika nilai CR lebih dari 0.1 maka CR ditolak.
2. CB = Mutu Produk
Langkah pertama yaitu membuat matriks perbandingan berpasangan.
Sama halnya dengann yang dilakukan pada matriks perbandingan berpasangan
untuk menentukan kriteria utama. Seperti pada tabel 4.35.
Tabel 4.35 Matriks Perbandingan Berpasangan
CB Bermutu Kurang Bermutu Tidak
Bermutu
Bermutu 1.00 3.00 5.00
Kurang Bermutu 0.33 1.00 3.00
Tidak Bermutu 0.20 0.33 1.00
Jumlah 1.53 4.33 9.00
Selanjutnya membuat matriks nilai kriteria sekaligus menentukan
Tabel 4.36 Matriks Nilai Kriteria CB Bermut u Kurang Bermutu Tidak Bermut u Jumla h Priorita s Prioritas Sub Kriteria Bermutu 0.65 0.69 0.56 1.90 0.63 1.00 Kurang Bermutu 0.22 0.23 0.33 0.78 0.26 0.41 Tidak Bermutu 0.13 0.08 0.11 0.32 0.11 0.17
Setelah membuat matriks nilai krteria, selanjutnya menentukan matriks
penjumlahan setiap baris. setiap elemen dalam tabel ini dihitung dengann
mengalikan matriks perbandingan berpasangan dengann nilai prioritas. Seperti
pada tabel 4.37
.
Tabel 4.37 Matriks Penjumlahan Setiap Baris
CB Bermutu Kurang Bermutu Tidak Bermutu Jumlah Baris Bermutu 0.63 0.78 0.53 1.95 Kurang Bermutu 0.21 0.26 0.32 0.79 Tidak Bermutu 0.13 0.09 0.11 0.32
Langkah selanjutnya yaitu nilai jumlah baris dijumlahkan dengann nilai
prioritas masing-masing kriteria untuk mendapatkan nilai hasil seperti pada tabel
Tabel 4.38 Perhitungan Rasio Konsistensi
CB Jumlah
Baris Prioritas Hasil
Bermutu 1.95 0.63 2.58 Kurang Bermutu 0.79 0.26 1.05 Tidak Bermutu 0.32 0.11 0.43 Total 4.06 Lamda Max 1.35
Selanjutnya mencari nilai Consistency Index (CI) dan nilai Consistemcy Ratio (CR) sesuai dengann rumus yang ada pada metode AHP. Hasilnya adalah .
CI =(Lamda max − n) n CB (Lamda max - n) / n 1.35 3.00 / 3.00 -1.65 -0.55
Untuk nilai IR diperoleh dari tabel Index Random dengann matrik 3x3
adalah 0.58.
CR CI / IR
-0.55 / 0.58
-0.95
Karena nilai Consistemcy Ratio (CR) ≤ 0.1, maka diterima. jika nilai CR lebih dari 0.1 maka CR ditolak.
3. CC = Kesesuaian Harga
Langkah pertama yaitu membuat matriks perbandingan berpasangan
Tabel 4.39 Matriks Perbandingan Berpasangan
CC Sesuai Tidak Sesuai
Sesuai 1.00 3.00
Tidak Sesuai 0.33 1.00
Jumlah 1.33 4.00
Selanjutnya membuat matriks nilai kriteria sekaligus menentukan prioritas
kriteria dan prioritas sub kriteria. Seperti pada tabel 4.40.
Tabel 4.40 Matriks Nilai Kriteria
CC Sesuai Tidak Sesuai
Jumlah Prioritas
Prioritas Sub Kriteria
Sesuai 0.75 0.75 1.50 0.75 1.00
Tidak Sesuai 0.25 0.25 0.50 0.25 0.33
Setelah membuat matriks nilai krteria, selanjutnya menentukan matriks
penjumlahan setiap baris. setiap elemen dalam tabel ini dihitung dengann
mengalikan matriks perbandingan berpasangan dengann nilai prioritas. Seperti
pada tabel 4.41.
Tabel 4.41 Matriks Penjumlahan Setiap Baris
CC Sesuai Tidak Sesuai Jumlah Baris
Sesuai 0.75 0.75 1.50
Tidak Sesuai 0.25 0.25 0.50
Langkah selanjutnya yaitu nilai jumlah baris dijumlahkan dengann nilai
prioritas masing-masing kriteria untuk mendapatkan nilai hasil seperti pada tabel
Tabel 4.42 Perhitungan Rasio Konsistensi
CC Jumlah Baris Prioritas Hasil
Sesuai 1.50 0.75 2.25
Tidak Sesuai 0.50 0.25 0.75
Total 3.00
Lamda Max 1.50
Selanjutnya mencari nilai Consistency Index (CI) dan nilai Consistemcy Ratio (CR) sesuai dengann rumus yang ada pada metode AHP. Hasilnya adalah .
CI =(Lamda max − n) n CC (Lamda max - n) / n 1.50 2.00 / 2.00 -0.50 -0.25
Untuk nilai IR diperoleh dari tabel Index Random dengann matrik 2x2
adalah 0.58.
CR CI / IR
-0.25 / 0.00
0.00
Karena nilai Consistemcy Ratio (CR) ≤ 0.1, maka diterima. jika nilai CR lebih dari 0.1 maka CR ditolak.
4. CD = Diskon
Langkah pertama yaitu membuat matriks perbandingan berpasangan
Tabel 4.43 Matriks Perbandingan Berpasangan
CD Tujuh % Enam % Lima %
Tujuh % 1.00 3.00 5.00
Enam % 0.33 1.00 3.00
Lima % 0.20 0.33 1.00
Jumlah 1.53 4.33 9.00
Selanjutnya membuat matriks nilai kriteria sekaligus menentukan prioritas
kriteria dan prioritas sub kriteria. Seperti pada tabel 4.44.
Tabel 4.44 Matriks Prioritas
CD Tujuh
% Enam % Lima % Jumlah Prioritas
Prioritas Sub Kriteria
Tujuh % 0.65 0.69 0.56 1.90 0.63 1.00
Enam % 0.22 0.23 0.33 0.78 0.26 0.41
Lima % 0.13 0.08 0.11 0.32 0.11 0.17
Setelah membuat matriks nilai krteria, selanjutnya menentukan matriks
penjumlahan setiap baris. setiap elemen dalam tabel ini dihitung dengann
mengalikan matriks perbandingan berpasangan dengann nilai prioritas. Seperti
pada tabel 4.45.
Tabel 4.45 Matriks Penjumlahan Setiap Baris
CD Tujuh % Enam % Lima % Jumlah Baris
Tujuh % 0.63 0.78 0.53 1.95
Enam % 0.21 0.26 0.32 0.79
Lima % 0.13 0.09 0.11 0.32
Langkah selanjutnya yaitu nilai jumlah baris dijumlahkan dengann nilai
prioritas masing-masing kriteria untuk mendapatkan nilai hasil seperti pada tabel
Tabel 4.46 Perhitungan Rasio Konsistensi
CD Jumlah Baris Prioritas Hasil
Tujuh % 1.95 0.63 2.58
Enam % 0.79 0.26 1.05
Lima % 0.32 0.11 0.43
Total 4.06
Lamda Max 1.35
Selanjutnya mencari nilai Consistency Index (CI) dan nilai Consistemcy Ratio (CR) sesuai dengann rumus yang ada pada metode AHP. Hasilnya adalah .
CI =(Lamda max − n) n CD (Lamda max - n) / N 1.35 3.00 / 3.00 -1.65 -0.55
Untuk nilai IR diperoleh dari tabel Index Random dengann matrik 3x3
adalah 0.58.
CR CI / IR
-0.55 / 0.58 -0.95
Karena nilai Consistemcy Ratio (CR) ≤ 0.1, maka diterima. jika nilai CR lebih dari 0.1 maka CR ditolak.
5. CE = Ketentuan Pembayaran
Langkah pertama yaitu membuat matriks perbandingan berpasangan.
Sama halnya dengann yang dilakukan pada matriks perbandingan berpasangan
untuk menentukan kriteria utama. Seperti pada tabel 4.47.
Tabel 4.47 Matriks Perbandingan Berpasangan
CE Langsung Tidak
Langsung
Langsung 1.00 3.00
Tidak Langsung 0.33 1.00
Jumlah 1.33 4.00
Selanjutnya membuat matriks nilai kriteria sekaligus menentukan prioritas
kriteria dan prioritas sub kriteria. Seperti pada tabel 4.48.
Tabel 4.48 Matriks Nilai Kriteria
CE Langsun g Tidak Langsung Jumlah Priorita s Prioritas Sub Kriteria Langsung 0.75 0.75 1.50 0.75 1.00 Tidak Langsung 0.25 0.25 0.50 0.25 0.33
Setelah membuat matriks nilai krteria, selanjutnya menentukan matriks
penjumlahan setiap baris. setiap elemen dalam tabel ini dihitung dengann
mengalikan matriks perbandingan berpasangan dengann nilai prioritas. Seperti
pada tabel 4.49.
Tabel 4.49 Matriks Penjumlahan Setiap Baris
CE Langsung Tidak Langsung Jumlah Baris Langsung 0.75 0.75 1.50 Tidak Langsung 0.25 0.25 0.50
Langkah selanjutnya yaitu nilai jumlah baris dijumlahkan dengann nilai
prioritas masing-masing kriteria untuk mendapatkan nilai hasil seperti pada tabel
4.50.
Tabel 4.50 Perhitungan Rasio Konsistensi
CE Jumlah
Baris Prioritas Hasil
Langsung 1.50 0.75 2.25
Tidak Langsung 0.50 0.25 0.75
Total 3.00
Lamda Max 1.50
Selanjutnya mencari nilai Consistency Index (CI) dan nilai Consistemcy Ratio (CR) sesuai dengann rumus yang ada pada metode AHP. Hasilnya adalah .
CI =(Lamda max − n) n CE (Lamda max - n) / n 1.50 2.00 / 2.00 -0.50 -0.25
Untuk nilai IR diperoleh dari tabel Index Random dengann matrik 2x2
adalah 0.00.
CR CI / IR
-0.25 / 0.00 0.00
6. CF = Kesesuaian Harga
Langkah pertama yaitu membuat matriks perbandingan berpasangan.
Sama halnya dengann yang dilakukan pada matriks perbandingan berpasangan
untuk menentukan kriteria utama. Seperti pada tabel 4.51.
Tabel 4.51 Matriks Perbandingan Berpasangan
CF Lancar Tidak Lancar
Lancar 1.00 3.00
Tidak Lancar 0.33 1.00
Jumlah 1.33 4.00
Selanjutnya membuat matriks nilai kriteria sekaligus menentukan prioritas
kriteria dan prioritas sub kriteria. Seperti pada tabel 4.52.
Tabel 4.52 Matriks Nilai Kriteria
CF Lancar Tidak
Lancar Jumlah Prioritas
Prioritas Sub Kriteria
Lancar 0.75 0.75 1.50 0.75 1.00
Tidak
Lancar 0.25 0.25 0.50 0.25 0.33
Setelah membuat matriks nilai krteria, selanjutnya menentukan matriks
penjumlahan setiap baris. setiap elemen dalam tabel ini dihitung dengann
mengalikan matriks perbandingan berpasangan dengann nilai prioritas. Seperti
pada tabel 4.53.
Tabel 4.53 Matriks Penjumlahan Setiap Baris
CF Lancar Tidak Lancar Jumlah Baris
Lancar 0.75 0.75 1.50
Langkah selanjutnya yaitu nilai jumlah baris dijumlahkan dengann nilai
prioritas masing-masing kriteria untuk mendapatkan nilai hasil seperti pada tabel
4.54.
Tabel 4.54 Perhitungan Rasio Konsistensi
CF Jumlah Baris Prioritas Hasil
Lancar 1.50 0.75 2.25
Tidak Lancar 0.50 0.25 0.75
Total 3.00
Lamda Max 1.50
Selanjutnya mencari nilai Consistency Index (CI) dan nilai Consistemcy Ratio (CR) sesuai dengann rumus yang ada pada metode AHP. Hasilnya adalah .
CI =(Lamda max − n) n CE (Lamda max - n) / N 1.50 2.00 / 2.00 -0.50 -0.25
Untuk nilai IR diperoleh dari tabel Index Random dengann matrik 2x2
adalah 0.00.
CR CI / IR
-0.25 / 0.00
0.00
Karena nilai Consistemcy Ratio (CR) ≤ 0.1, maka diterima. jika nilai CR lebih dari 0.1 maka CR ditolak.
7. CG = Waktu Pengiriman
Langkah pertama yaitu membuat matriks perbandingan berpasangan
seperti pada tabel 4.55.
Tabel 4.55 Matriks Perbandingan Berpasangan
CG 3 Hari 4 Hari 5 Hari 6 Hari 7 Hari
3 Hari 1.00 3.00 5.00 7.00 9.00 4 Hari 0.33 1.00 3.00 5.00 7.00 5 Hari 0.20 0.33 1.00 3.00 5.00 6 Hari 0.14 0.20 0.33 1.00 3.00 7 Hari 0.11 0.14 0.20 0.33 1.00 Jumlah 1.79 4.68 9.53 16.33 25.00
Langkah selanjutnya membuat matriks nilai kriteria sekaligus menentukan
prioritas kriteria dan prioritas sub kriteria. Seperti pada tabel 4.56.
Tabel 4.56 Matriks Nilai Kriteria
CG 3 Hari 4 Hari 5 Hari 6 Hari 7 Hari Jumlah Baris Prioritas Prioritas Sub Kriteria 3 Hari 0.56 0.64 0.52 0.43 0.36 2.51 0.50 1.00 4 Hari 0.19 0.21 0.31 0.31 0.28 1.30 0.26 0.52 5 Hari 0.11 0.07 0.10 0.18 0.20 0.67 0.13 0.27 6 Hari 0.08 0.04 0.03 0.06 0.12 0.34 0.07 0.13 7 Hari 0.06 0.03 0.02 0.02 0.04 0.17 0.03 0.07
Setelah membuat matriks nilai krteria, selanjutnya menentukan matriks
penjumlahan setiap baris. setiap elemen dalam tabel ini dihitung dengann
mengalikan matriks perbandingan berpasangan dengann nilai prioritas. Seperti
Tabel 4.57 Matriks Penjumlahan Setiap Baris
CG 3 Hari 4 Hari 5 Hari 6 Hari 7 Hari Jumlah Baris 3 Hari 0.50 0.78 0.67 0.47 0.31 2.74 4 Hari 0.17 0.26 0.40 0.34 0.24 1.41 5 Hari 0.10 0.09 0.13 0.20 0.17 0.70 6 Hari 0.07 0.05 0.04 0.07 0.10 0.34 7 Hari 0.06 0.04 0.03 0.02 0.03 0.18
Langkah selanjutnya yaitu nilai jumlah baris dijumlahkan dengann nilai
prioritas masing-masing kriteria untuk mendapatkan nilai hasil seperti pada tabel
4.58.
Tabel 4.58 Perhitungan Rasio Konsistensi
CG Jumlah Baris Prioritas Jumlah Hasil 3 Hari 2.74 0.50 3.25 4 Hari 1.41 0.26 1.67 5 Hari 0.70 0.13 0.83 6 Hari 0.34 0.07 0.41 7 Hari 0.18 0.03 0.21 Total 6.37 Lamda Max 1.27
Selanjutnya mencari nilai Consistency Index (CI) dan nilai Consistemcy Ratio (CR) sesuai dengann rumus yang ada pada metode AHP. Hasilnya adalah .
CI =(Lamda max − n) n CG (Lamda max - n) / n 1.27 5.00 / 5.00 -3.73 -0.75
Untuk nilai IR diperoleh dari tabel Index Random dengann matrik 5x5
adalah 1.12.
CR CI / IR
-0.75 / 1.12
-0.67
Karena nilai Consistemcy Ratio (CR) ≤ 0.1, maka CR diterima.
8. CH = Jumlah Pengiriman
Langkah pertama yaitu membuat matriks perbandingan berpasangan
seperti pada tabel 4.59.
Tabel 4.59 Matriks Perbandingan Berpasangan
CH Seluruh Sebagian
Seluruh 1.00 3.00
Sebagian 0.33 1.00
Jumlah 1.33 4.00
Langkah selanjutnya membuat matriks nilai kriteria sekaligus menentukan
prioritas kriteria dan prioritas sub kriteria. Seperti pada tabel 4.60.
Tabel 4.60 Matriks Nilai Kriteria
CH Seluruh Sebagian Jumlah Prioritas Prioritas Sub Kriteria
Seluruh 0.75 0.75 1.50 0.75 1.00
Sebagian 0.25 0.25 0.50 0.25 0.33
Setelah membuat matriks nilai krteria, selanjutnya menentukan matriks
mengalikan matriks perbandingan berpasangan dengann nilai prioritas. Seperti
pada tabel 4.61
Tabel 4.59 Matriks Penjumlahan Setiap Baris
CH Seluruh Sebagian Jumlah Baris
Seluruh 0.75 0.75 1.50
Sebagian 0.25 0.25 0.50
Langkah selanjutnya yaitu nilai jumlah baris dijumlahkan dengann nilai
prioritas masing-masing kriteria untuk mendapatkan nilai hasil seperti pada tabel
4.62.
Tabel 4.62 Perhitungan Rasio Konsistensi
CH Jumlah Baris Prioritas Hasil
Seluruh 1.50 0.75 2.25
Sebagian 0.50 0.25 0.75
Total 3.00
Lamda Max 1.50
Selanjutnya mencari nilai Consistency Index (CI) dan nilai Consistemcy Ratio (CR) sesuai dengann rumus yang ada pada metode AHP. Hasilnya adalah .
CH (Lamda max - n) / n
1.50 2.00 / 2.00
-0.50 -0.25
Untuk nilai IR diperoleh dari tabel Index Random dengann matrik 2x2
CR CI / IR
-0.25 / 0.00
0.00
Karena nilai Consistemcy Ratio (CR) ≤ 0.1, maka CR diterima
9. CI = Kemudahan Menaggapi Produk Cacat
Langkah pertama yaitu membuat matriks perbandingan berpasangan.
Sama halnya dengann yang dilakukan pada matriks perbandingan berpasangan
untuk menentukan kriteria utama. Seperti pada tabel 4.63.
Tabel 4.63 Matriks Perbandingan Berpasangan
CI Mudah Sulit
Mudah 1.00 3.00
Tidak Mudah 0.33 1.00
Jumlah 1.33 4.00
Langkah selanjutnya membuat matriks nilai kriteria sekaligus menentukan
prioritas kriteria dan prioritas sub kriteria. Seperti pada tabel 4.64.
Tabel 4.64 Matriks Nilai Kriteria
CI Mudah Sulit Jumlah Prioritas Prioritas Sub Kriteria Mudah 0.75 0.75 1.50 0.75 1.00 Sulit 0.25 0.25 0.50 0.25 0.33
Setelah membuat matriks nilai krteria, selanjutnya menentukan matriks
mengalikan matriks perbandingan berpasangan dengann nilai prioritas. Seperti
pada tabel 4.65.
Tabel 4.65 Matriks Penjumlahan Setiap Baris
CI Mudah Sulit Jumlah Baris
Mudah 0.75 0.75 1.50
Sulit 0.25 0.25 0.50
Langkah selanjutnya yaitu nilai jumlah baris dijumlahkan dengann nilai
prioritas masing-masing kriteria untuk mendapatkan nilai hasil seperti pada tabel
4.66.
Tabel 4.66 Perhitungan Rasio Konsistensi
CI Jumlah Baris Prioritas Hasil
Mudah 1.50 0.75 2.25
Sulit 0.50 0.25 0.75
Total 3.00
Lamda Max 1.50
Selanjutnya mencari nilai Consistency Index (CI) dan nilai Consistemcy Ratio (CR) sesuai dengann rumus yang ada pada metode AHP. Hasilnya adalah .
CI (Lamda max - n) / n
1.50 2.00 / 2.00
-0.50 -0.25
Untuk nilai IR diperoleh dari tabel Index Random dengann matrik 2x2
adalah 0.00.
CR CI / IR
-0.25 / 0.00
0.00
10. CJ = Kecepatan Menanggapi Produk Cacat
Langkah pertama yaitu membuat matriks perbandingan berpasangan
seperti pada tabel 4.67.
Tabel 4.67 Matriks Perbandingan Berpasangan
CJ Cepat Lambat
Cepat 1.00 3.00
Lambat 0.33 1.00
Jumlah 1.33 4.00
Langkah selanjutnya membuat matriks nilai kriteria sekaligus menentukan
prioritas kriteria dan prioritas sub kriteria. Seperti pada tabel 4.68.
Tabel 4.68 Matriks Nilai Kriteria
CJ Cepat Lambat Jumlah Prioritas Prioritas Sub Kriteria Cepat 0.75 0.75 1.50 0.75 1.00 Lambat 0.25 0.25 0.50 0.25 0.33
Setelah membuat matriks nilai krteria, selanjutnya menentukan matriks
penjumlahan setiap baris. setiap elemen dalam tabel ini dihitung dengann
mengalikan matriks perbandingan berpasangan dengann nilai prioritas. Seperti
pada tabel 4.69.
Tabel 4.69 Matriks Penjumlahan Setiap Baris
CJ Cepat Lambat Jumlah Baris
Cepat 0.75 0.75 1.50
Lambat 0.25 0.25 0.50
Langkah selanjutnya yaitu nilai jumlah baris dijumlahkan dengann nilai
prioritas masing-masing kriteria untuk mendapatkan nilai hasil seperti pada tabel
Tabel 4.70 Perhitungan Rasio Konsistensi
CJ Jumlah Baris Prioritas Hasil
Cepat 1.50 0.75 2.25
Lambat 0.50 0.25 0.75
Total 3.00
Lamda Max 1.50
Selanjutnya mencari nilai Consistency Index (CI) dan nilai Consistemcy Ratio (CR) sesuai dengann rumus yang ada pada metode AHP. Hasilnya adalah .
CJ (Lamda max - n) / n 1.50 2.00 / 2.00 -0.50
-0.25
Untuk nilai IR diperoleh dari tabel Index Random dengann matrik 2x2
adalah 0.00.
CR CI / IR
-0.25 / 0.00
0.00
Karena nilai Consistemcy Ratio (CR) ≤ 0.1, maka CR diterima.
11. CK = Kemudahan Dihubungi
Langkah pertama yaitu membuat matriks perbandingan berpasangan seperti
pada tabel 4.71.
Tabel 4.71 Matriks Perbandingan Berpasangan
CK Mudah Sulit
Mudah 1.00 3.00
Sulit 0.33 1.00
Langkah selanjutnya membuat matriks nilai kriteria sekaligus menentukan
prioritas kriteria dan prioritas sub kriteria. Seperti pada tabel 4.72.
Tabel 4.72 Matriks Nilai Kriteria
CK Mudah Sulit Jumlah Prioritas Prioritas Sub Kriteria Mudah 0.75 0.75 1.50 0.75 1.00 Sulit 0.25 0.25 0.50 0.25 0.33
Setelah membuat matriks nilai krteria, selanjutnya menentukan matriks
penjumlahan setiap baris. setiap elemen dalam tabel ini dihitung dengann
mengalikan matriks perbandingan berpasangan dengann nilai prioritas. Seperti
pada tabel 4.73.
Tabel 4.73 Matriks Penjumlahan Setiap Baris
CK Mudah Sulit Jumlah Baris
Mudah 0.75 0.75 1.50
Sulit 0.25 0.25 0.50
Langkah selanjutnya yaitu nilai jumlah baris dijumlahkan dengann nilai
prioritas masing-masing kriteria untuk mendapatkan nilai hasil seperti pada tabel
4.74 .
Tabel 4.74 Perhitungan Rasio Konsistensi
CK Jumlah Baris Prioritas Hasil
Mudah 1.50 0.75 2.25
Sulit 0.50 0.25 0.75
Total 3.00
Lamda Max 1.50
Selanjutnya mencari nilai Consistency Index (CI) dan nilai Consistemcy Ratio (CR) sesuai dengann rumus yang ada pada metode AHP. Hasilnya adalah .
CK (Lamda max - n) / N
1.50 2.00 / 2.00
-0.50 -0.25
Untuk nilai IR diperoleh dari tabel Index Random dengann matrik 2x2
adalah 0.00.
CR CI / IR
-0.25 / 0.00
0.00
Karena nilai Consistemcy Ratio (CR) ≤ 0.1, maka CR diterima.
12. CL = Kecepatan Menanggapi Permintaan
Langkah pertama yaitu membuat matriks perbandingan berpasangan
seperti pada tabel 4.75.
Tabel 4.75 Matriks Perbandingan Berpasangan
CJ Cepat Lambat
Cepat 1.00 3.00
Lambat 0.33 1.00
Jumlah 1.33 4.00
Langkah selanjutnya membuat matriks nilai kriteria sekaligus menentukan
prioritas kriteria dan prioritas sub kriteria. Seperti pada tabel 4.76.
Tabel 4.76 Matriks Nilai Kriteria
CJ Cepat Lambat Jumlah Prioritas Prioritas Sub Kriteria Cepat 0.75 0.75 1.50 0.75 1.00 Lambat 0.25 0.25 0.50 0.25 0.33
Setelah membuat matriks nilai krteria, selanjutnya menentukan matriks
penjumlahan setiap baris. setiap elemen dalam tabel ini dihitung dengann
mengalikan matriks perbandingan berpasangan dengann nilai prioritas. Seperti
pada tabel 4.77.
Tabel 4.77 Matriks Penjumlahan Setiap Baris
CJ Cepat Lambat Jumlah Baris
Cepat 0.75 0.75 1.50
Lambat 0.25 0.25 0.50
Langkah selanjutnya yaitu nilai jumlah baris dijumlahkan dengann nilai
prioritas masing-masing kriteria untuk mendapatkan nilai hasil seperti pada tabel
4.78.
Tabel 4.78 Perhitungan Rasio Konsistensi
CJ Jumlah
Baris Prioritas Hasil
Cepat 1.50 0.75 2.25
Lambat 0.50 0.25 0.75
Total 3.00
Lamda
Max 1.50
Selanjutnya mencari nilai Consistency Index (CI) dan nilai Consistemcy Ratio (CR) sesuai dengann rumus yang ada pada metode AHP. Hasilnya adalah .
CJ (Lamda max - n) / n
1.50 2.00 / 2.00
-0.50 -0.25
Untuk nilai IR diperoleh dari tabel Index Random dengann matrik 2x2
adalah 0.00
CR CI / IR
-0.25 / 0.00
0.00
Karena nilai Consistemcy Ratio (CR) ≤ 0.1, maka CR diterima.
13. CM = Kemudahan Perubahan Jalur Pengiriman
Langkah pertama yaitu membuat matriks perbandingan berpasangan
seperti pada tabel 4.79.
Tabel 4.79 Matriks Perbandingan Berpasangan
CM Mudah Sulit
Mudah 1.00 3.00
Sulit 0.33 1.00
Jumlah 1.33 4.00
Langkah selanjutnya membuat matriks nilai kriteria sekaligus menentukan
prioritas kriteria dan prioritas sub kriteria. Seperti pada tabel 4.80.
Tabel 4.80 Matriks Nilai Kriteria
CM Mudah Sulit Jumlah Prioritas Prioritas Sub Kriteria Mudah 0.75 0.75 1.50 0.75 1.00 Sulit 0.25 0.25 0.50 0.25 0.33
Setelah membuat matriks nilai krteria, selanjutnya menentukan matriks
mengalikan matriks perbandingan berpasangan dengann nilai prioritas. Seperti
pada tabel 4.81.
Tabel 4.81 Matriks Penjumlahan Setiap Baris
CM Mudah Sulit Jumlah Baris
Mudah 0.75 0.75 1.50
Sulit 0.25 0.25 0.50
Langkah selanjutnya yaitu nilai jumlah baris dijumlahkan dengann nilai
prioritas masing-masing kriteria untuk mendapatkan nilai hasil seperti pada tabel
4.82.
Tabel 4.82 Perhitungan Rasio Konsistensi
CM Jumlah Baris Prioritas Hasil
Mudah 1.50 0.75 2.25
Sulit 0.50 0.25 0.75
Total 3.00
Lamda Max 1.50
Selanjutnya mencari nilai Consistency Index (CI) dan nilai Consistemcy Ratio (CR) sesuai dengann rumus yang ada pada metode AHP. Hasilnya adalah.
CK (Lamda max - n) / N
1.50 2.00 / 2.00
-0.50 -0.25
Untuk nilai IR diperoleh dari tabel Index Random dengann matrik 2x2
CR CI / IR -0.25 / 0.00
0.00
Karena nilai Consistemcy Ratio (CR) ≤ 0.1, maka CR diterima.
14. CN = Kemudahan Perubahan Waktu Pengiriman
Langkah pertama yaitu membuat matriks perbandingan berpasangan
seperti pada tabel 4.83.
Tabel 4.83 Matriks Perbandingan Berpasangan
CM Mudah Sulit
Mudah 1.00 3.00
Sulit 0.33 1.00
Jumlah 1.33 4.00
Langkah selanjutnya membuat matriks nilai kriteria sekaligus menentukan
prioritas kriteria dan prioritas sub kriteria. Seperti pada tabel 4.84.
Tabel 4.84 Matriks Nilai Kriteria
CM Cepat Lambat Jumlah Prioritas Prioritas Sub Kriteria Cepat 0.75 0.75 1.50 0.75 1.00 Lambat 0.25 0.25 0.50 0.25 0.33
Setelah membuat matriks nilai krteria, selanjutnya menentukan matriks
penjumlahan setiap baris. setiap elemen dalam tabel ini dihitung dengann
mengalikan matriks perbandingan berpasangan dengann nilai prioritas. Seperti
Tabel 4.85 Matriks Penjumlahan Setiap Baris
CM Cepat Lambat Jumlah Baris
Cepat 0.75 0.75 1.50
Lambat 0.25 0.25 0.50
Langkah selanjutnya yaitu nilai jumlah baris dijumlahkan dengann nilai
prioritas masing-masing kriteria untuk mendapatkan nilai hasil seperti pada tabel
4.86.
Tabel 4.86 Perhitungan Rasio Konsistensi
CM Jumlah
Baris Prioritas Hasil
Cepat 1.50 0.75 2.25
Lambat 0.50 0.25 0.75
Total 3.00
Lamda Max 1.50
Selanjutnya mencari nilai Consistency Index (CI) dan nilai Consistemcy Ratio (CR) sesuai dengann rumus yang ada pada metode AHP. Hasilnya adalah .
CK (Lamda max - n) / n
1.50 2.00 / 2.00
-0.50 -0.25
Untuk nilai IR diperoleh dari tabel Index Random dengann matrik 2x2
adalah 0.00.
CR CI / IR
-0.25 / 0.00
0.00
d) Menghitung Matriks Hasil
Untuk menhitung matriks hasil dapat dilakukan dengan beberapa langkah
Kriteria Utama
Nilai pada tabel kriteria utama diperoleh dari nilai prioritas kriteria pada
tabel 4.4. seperti pada tabel 4.87.
Tabel 4.87 Nilai Prioritas Kriteria Utama
kriteria utama C1 C2 C3 C4 C5 C6
Nilai 0.38 0.25 0.16 0.10 0.07 0.04
Sub Kriteria
Nilai pada tabel sub kriteria diperoleh dari nilai prioritas sub kriteria pada
tiap-tiap tabel sub kriteria. Untuk lebih jelasnya dapat dilihap pada tabel 4.88.
Tabel 4.88 Nilai Prioritas Sub Kriteria
Sub Kriteria C1 C2 C3 C4 C5 C6
0.75 0.63 0.63 0.75 0.75 0.75
Nilai 0.25 0.26 0.26 0.25 0.25 0.25
0.11 0.11
Sub-Sub Kriteria
Langkah selanjutnya yaitum menentukan nilai pada sub-sub kriteria, untuk
nilai pada tiap-tiap baris, diperoleh dari nilai prioritas pada tabel sub-sub kriteria,
Tabel 4.89 Nilai Prioritas Sub-Sub Kriteria
Sub-Sub Kriteria CA CC CF CI CK CM
Baik Sesuai Lancar Mudah Mudah Mudah
0.63 0.75 0.75 0.75 0.75 0.75
Kurang Baik Tidak Sesuai Tidak Lancar Tidak Mudah Sulit Sulit
0.26 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25
Tidak Baik
0.11
CB CD CG CJ CL CN
Bermutu Tujuh % 3 Hari Cepat Cepat Mudah 0.63 0.63 0.50 0.75 0.75 0.75
Kurang Bermutu Enam % 4 Hari Lambat Lambat Sulit 0.26 0.26 0.26 0.25 0.25 0.25
Tidak Bermutu Lima % 5 Hari
0.11 0.11 0.13 6 Hari 0.07 7 Hari 0.03 CE CH Langsung Seluruh 0.75 0.75
Langsung Tidak setengah