• Tidak ada hasil yang ditemukan

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

1

P U T U S A N

Nomor 372 /PID.B/ 2014/PN.Sbg

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Sibolga yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa:

Nama lengkap : Dedy Herdiyanto;

Tempat lahir : Medan;

Umur/ tanggal lahir : 36 tahun/ 11 Juli 1978; Jenis kelamin : Laki-laki;

Kebangsaan : Indonesia;

Tempat tinggal : Perumahan Pulo Anggrek PT. Nauli Sawit Kebun Manduamas Desa Saragih Barat, Kecamatan Manduamas, Kabupaten Tapanuli Tengah/ Lingkungan 09 Paya Pasir Medan Marelan, Kecamatan Medan Marelan, Kotamadya Medan;

A g a m a : Islam;

Pekerjaan : Karyawan PT.Nauli Sawit;

Terdakwa ditangkap berdasarkan Berita Acara Penangkapan tanggal 19 September 2014 dan ditahan dalam tahanan Rumah Tahanan Negara oleh;

1. Penyidik sejak tanggal 20 September 2014 sampai dengan tanggal 9 Oktober 2014;

2. Penuntut Umum sejak tanggal 10 Oktober 2014 sampai dengan tanggal 18 November 2014;

3. Majelis Hakim sejak tanggal 19 November 2014 sampai dengan tanggal 18 Desember 2014;

4. Perpanjangan Wakil Ketua Pengadilan Negeri sejak tanggal 19 Desember 2014 sampai dengan tanggal 16 Februari 2015;

Terdakwa tidak didampingi oleh Penasihat Hukum dalam menghadapi perkara ini;

Pengadilan Negeri tersebut; Setelah membaca:

- Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Sibolga Nomor

372/Pid.B/2014/PN.Sbg tanggal 19 November 2014 tentang Penunjukan Majelis Hakim tanggal;

- Penetapan Majelis Hakim Nomor 372/Pid.B/2014/PN.Sbg tanggal 19 November 2014 tentang penetapan hari sidang;

(2)

2

Setelah mendengar keterangan Saksi-saksi dan Terdakwa serta memperhatikan bukti surat dan barang bukti yang diajukan di persidangan;

Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan oleh Penuntut Umum yang pada pokoknya sebagai berikut:

1. Menyatakan Terdakwa Dedy Herdiyanto bersalah melakukan tindak pidana “yang menyuruh melakukan perbuatan penggelapan dengan pemberatan”, sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 374 Jo Pasal 55 Ayat (1) KUH Pidana dalam Surat Dakwaan Primair;

2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa Dedy Herdiyanto berupa pidana penjara selama 2 (dua) tahun dan 6 (enam) bulan dengan dikurangi selama Terdakwa berada dalam tahanan sementara dan dengan perintah Terdakwa tetap ditahan; 3. Menyatakan barang bukti berupa:

- 1 (satu) unit mobil Dum Truck Colt Diesel Mitsubishi 120 PS warna kuning bak besi dengan Nomor Polisi BB8015 MB;

- 154 (seratus lima puluh empat) tandan buah kelapa sawit;

Dipergunakan dalam berkas perkara lain atas nama Terdakwa Judan Matondang;

4. Menetapkan agar Terdakwa Dedy Herdiyanto, membayar biaya perkara sebesar Rp 2.000,- (dua ribu rupiah);

Setelah mendengar pembelaan lisan Terdakwa yang pada pokoknya menyatakan mengakui dan menyesali telah melakukan perbuatan sebagaimana didakwakan Penuntut Umum serta berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatan tersebut, atas dasar ini Terdakwa mohon agar dijatuhi hukuman yang seringan-ringannya:

Setelah mendengar permohonan Terdakwa, Penuntut Umum menyatakan tetap pada Surat Tuntutannya;

Setelah mendengar tanggapan Penuntut Umum terhadap permohonan Terdakwa, Terdakwa menyatakan tetap pada permohonannya;

Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan ke persidangan oleh Penuntut Umum didakwa berdasarkan surat dakwaan sebagai berikut:

Primair:

Bahwa Ia terdakwa DEDY HERDIYANTO pada hari Jumat tanggal 19 September 2014 sekira pukul 04.30 wib atau setidak-tidaknya pada suatu waktu lain dalam bulan September tahun 2014, bertempat di Jalan Trans Tambahan Desa Pagaran Baru Kecamatan Manduamas Kabupaten Tapanuli Tengah, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang termasuk dalam wilayah hukum pengadilan Negeri Sibolga, yang melakukan, yang menyuruh melakukan dan yang turut

(3)

3

serta melakukan perbuatan penggelapan yang dilakukan oleh orang yang penguasaannya terhadap barang disebabkan karena ada hubungan kerja atau karena pencarian atau karena mendapat upah untuk itu, perbuatan mana dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut:

Berawal pada hari Kamis tanggal 18 September 2014 sekira pukul 13.30 wib terdakwa DEDY HERDIYANTO selaku Mandor I bagian Produksi wilayah Barat PT.Nauli Sawit Manduamas mendapat kabar bahwa ada mobil rental yang bermuatan buah kelapa sawit milik PT.Nauli Sawit terbalik diareal blok PT Nauli Sawit Kebun Manduamas kemudian terdakwa mendatangi mobil rental tersebut dan saat itu terdakwa melihat mobil yang terbalik tersebut ada atasan terdakwa yakni saksi ARNIEL SIMANULLANG, setelah itu terdakwa mendatangi JUDAN MATONDANG dan menyuruh JUDAN MATONDANG untuk memuat buah kelapa sawit sisa mobil yang terbalik tersebut dengan tujuan dibawa keluar dari PT Nauli Sawit Kebun Manduamas dengan tujuan untuk dijual, kemudian JUDAN MATONDANG datang dengan mengemudikan 1 (satu) unit Mobil dum truck Cold Diesel warna kuning dengan Nomor Polisi 8015 MB lalu saksi ARI PURNAWAN Als ARI memuat buah kelapa sawit dari mobil yang terbalik dan juga memuat buah kelapa sawit yang restan/sisa dari blok 56 dan blok 57, setelah itu JUDAN MATONDANG membawa mobil dum truck yang memuat buah kelapa sawit ke Perumahan Pulo Anggrek PT Nauli Sawit Kebun Manduamas Desa Saragih Barat Kecamatan Manduamas Kabupaten Tapanuli Tengah namun belum sempat JUDAN MATONDANG menjual kelapa sawit tersebut perbuatan terdakwa dan JUDAN MATONDANG diketahui satpam PT Nauli Sawit Kebun Manduamas. Akibat perbuatan terdakwa tersebut, PT.Nauli Sawit Kebun Manduamas mengalami kerugian sebesar Rp.2.669.000 (dua juta enam ratus enam puluh sembilan ribu rupiah).

Perbuatan terdakwa sebagimana diatur dan diancam Pidana dalam Pasal 374 jo Pasal 55 Ayat (1) KUHPidana.

Subsidair:

Bahwa Ia terdakwa DEDY HERDIYANTO pada hari Jumat tanggal 19 September 2014 sekira pukul 04.30 wib atau setidak-tidaknya pada suatu waktu lain dalam bulan September tahun 2014, bertempat di Jalan Trans Tambahan Desa Pagaran Baru Kecamatan Manduamas Kabupaten Tapanuli Tengah, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang termasuk dalam wilayah hukum pengadilan Negeri Sibolga, yang melakukan, yang menyuruh melakukan dan yang turut serta melakukan perbuatan, dengan sengaja dan melawan hukum memiliki barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain, tetapi yang ada dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan, perbuatan mana dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut:

(4)

4

Berawal pada hari Kamis tanggal 18 September 2014 sekira pukul 13.30 wib terdakwa DEDY HERDIYANTO selaku Mandor I bagian Produksi wilayah Barat PT.Nauli Sawit Manduamas mendapat kabar bahwa ada mobil rental yang bermuatan buah kelapa sawit milik PT.Nauli Sawit terbalik diareal blok PT Nauli Sawit Kebun Manduamas kemudian terdakwa mendatangi mobil rental tersebut dan saat itu terdakwa melihat mobil yang terbalik tersebut ada atasan terdakwa yakni saksi ARNIEL SIMANULLANG, setelah itu terdakwa mendatangi JUDAN MATONDANG dan menyuruh JUDAN MATONDANG untuk memuat buah kelapa sawit sisa mobil yang terbalik tersebut dengan tujuan dibawa keluar dari PT Nauli Sawit Kebun Manduamas dengan tujuan untuk dijual, kemudian JUDAN MATONDANG datang dengan mengemudikan 1 (satu) unit Mobil dum truck Cold Diesel warna kuning dengan Nomor Polisi 8015 MB lalu saksi ARI PURNAWAN Als ARI memuat buah kelapa sawit dari mobil yang terbalik dan juga memuat buah kelapa sawit yang restan/sisa dari blok 56 dan blok 57, setelah itu JUDAN MATONDANG membawa mobil dum truck yang memuat buah kelapa sawit ke Perumahan Pulo Anggrek PT Nauli Sawit Kebun Manduamas Desa Saragih Barat Kecamatan Manduamas Kabupaten Tapanuli Tengah namun belum sempat JUDAN MATONDANG menjual kelapa sawit tersebut perbuatan terdakwa dan JUDAN MATONDANG diketahui satpam PT Nauli Sawit Kebun Manduamas. Akibat perbuatan terdakwa tersebut, PT.Nauli Sawit Kebun Manduamas mengalami kerugian sebesar Rp.2.669.000 (dua juta enam ratus enam puluh sembilan ribu rupiah).

Perbuatan terdakwa sebagimana diatur dan diancam Pidana dalam Pasal 372 jo Pasal 55 Ayat (1) KUHPidana.

Menimbang, bahwa terhadap dakwaan Penuntut Umum, Terdakwa menyatakan tidak mengajukan keberatan;

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya Penuntut Umum telah mengajukan Saksi-saksi sebagai berikut:

1. Saksi Donal Sihotang, di bawah sumpah/ janji pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

- Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa karena sama-sama bekerja di PT. Nauli Sawit Kebun Manduamas (perusahaan);

- Bahwa Saksi bekerja sebagai Humas PT. Nauli Sawit Kebun Manduamas; - Bahwa Terdakwa menduduki posisi sebagai mandor produksi;

- Bahwa tugas Terdakwa sebagai Mandor produksi adalah untuk memantau petugas lapangan dalam memanen buah dan mengawasi transportasi buah dari areal kebun ke peron (penampungan buah);

- Bahwa Saksi akan menerangkan mengenai laporannya ke Polsek Manduamas mengenai perbuatan Terdakwa dan Judan Matondang yang mengambil buah sawit milik perusahaan;

(5)

5

- Bahwa Terdakwa Judan Matondang bekerja sebagai supir truk yang memiliki tugas untuk mengantar pekerja lapangan PT. Nauli Sawit Kebun Manduamas dari kebun ke perumahan pekerja;

- Bahwa selain bertugas untuk antar jemput pekerja lapangan, Judan Matondang juga diperbantukan untuk mengangkut buah sawit;

- Bahwa Saksi mengetahui peristiwa pengambilan buah sawit tersebut, setelah diberitahukan oleh Satpam Perusahaan yang bernama Mandailing Tinambunan;

- Bahwa Mandailing Tinambunan melaporkan pada hari Jumat tanggal 19 September 2014 sekitar pukul 04.30 wib, dengan laporan yang menerangkan Judan Matondang telah membawa 154 (seratus lima puluh empat) janjang sawit perusahaan keluar areal perusahaan tanpa izin yang sah dengan menggunakan 1 (satu) unit dum truck colt diesel No. Pol BB 8015 MB;

- Bahwa kemudian Saksi mengecek kebenaran laporan tersebut dan setibanya di lokasi, Saksi melihat Terdakwa dan barang bukti berupa 154 (seratus lima puluh empat) janjang (buah) sawit dan 1 (satu) unit dum truck colt diesel No. Pol BB 8015 MB;

- Bahwa pada saat dilakukan pemeriksaan terhadap Terdakwa, ia menerangkan Dedy Herdiyanto yang memerintahkannya untuk membawa buah sawit tersebut keluar areal perusahaan untuk dijual kepada pembeli buah kelapa sawit;

- Bahwa untuk membawa buah sawit keluar dari areal perkebunan harus mendapat persetujuan dan izin dari Saksi;

- Bahwa Terdakwa dan Dedy Herdiyanto tidak memiliki kewenangan untuk membawa buah sawit keluar areal perkebunan;

- Bahwa Terdakwa dan Judan Matondang tidak memiliki kewenangan menjual buah sawit perusahaan dan membawa keluarnya dari areal perkebunan; - Bahwa buah buah sawit yang diangkut keluar areal perkebunan perusahaan

adalah milik perusahaan;

- Bahwa 1 (satu) unit dum truck colt diesel No. Pol BB 8015 MB adalah milik perusahaan (PT. Nauli Sawit Kebun Manduamas;

- Bahwa akibat perbuatan Terdakwa, perusahaan mengalami kerugian sebesar Rp 2.669.000,- (dua juta enam ratus enam puluh sembilan ribu rupiah);

Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa menyatakan tidak keberatan;

2. Saksi Marikim Mungkur, di bawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

- Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa karena sama-sama bekerja di PT. Nauli Sawit Kebun Manduamas;

(6)

6

- Bahwa Saksi akan menerangkan mengenai perbuatan Judan Matondang yang membawa 154 (seratus lima puluh empat) janjang sawit perusahaan keluar areal kebun perusahaan;

- Bahwa hubungan peristiwa tersebut dengan Terdakwa adalah karena Judan Matondang menerangkan perbuatan tersebut dilakukannya atas perintah Dedy Herdiyanto;

- Bahwa perbuatan ini diketahui berawal dari pemberitahuan melalui telepon oleh Danton Satpam perusahaan yang bernama Ganda Situmorang yang memerintahkan agar Saksi dan Mandailing Tinambunan memeriksa dum truck colt diesel No. Pol BB 8015 MB yang dikemudikan Terdakwa;

- Bahwa kemudian Saksi dan Mandailing Tinambunan melihat dum truk tersebut sudah keluar dari areal kebun perusahaan;

- Bahwa selanjutnya Saksi dan Mandailing Tinambunan mengejar dum truck yang dikendarai Terdakwa dengan menggunakan 2 (dua) unit sepeda motor; - Bahwa setelah dilakukan pengejaran, akhirnya dum truk yang dikemudikan

Judan Matondang diperintahkan untuk berhenti di Desa Pagaran Baru, Kecamatan Manduamas, Kabupaten Tapanuli Tengah;

- Bahwa saat dilakukan pemeriksaan terhadap dum truk ditemukan 154 (seratus lima puluh empat) janjang sawit yang diduga milik perusahaan; - Bahwa selanjutnya Mandailing Tinambunan memberitahukan peristiwa ini

kepada Danton dan Humas Perusahaan yang bernama Donal Sihotang; - Bahwa atas perintah Danton, Judan Matondang diamankan di pos keamanan

perusahaan untuk dilakukan pemeriksaan;

- Bahwa pada saat diperiksa oleh Assisten Kepala perusahaan yang bernama Burju Lumban Tobing, Terdakwa menerangkan telah memerintahkan Judan Matondang untuk membawa buah sawit tersebut keluar areal perkebunan dan menjualnya kepada pembeli buah sawit;

- Bahwa Saksi tidak mengetahui dimana sawit tersebut akan dijual;

- Bahwa Terdakwa dan Judan Matondang tidak berhak dan tidak memiliki izin untuk membawa janjang sawit keluar areal kebun perusahaan;

- Bahwa peristiwa ini terjadi pada tanggal 19 September 2014 sekitar pukul 04.30 wib;

- Bahwa Saksi tidak mengetahui kerugian perusahaan atas perbuatan Terdakwa;

Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa menyatakan tidak keberatan;

3. Saksi Mandailing Tinambunan, di bawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

- Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa karena sama-sama bekerja di PT. Nauli Sawit Kebun Manduamas;

(7)

7

- Bahwa Saksi akan menerangkan mengenai perbuatan Judan Matondang yang membawa 154 (seratus lima puluh empat) janjang sawit perusahaan keluar areal kebun perusahaan;

- Bahwa hubungan peristiwa tersebut dengan Terdakwa adalah karena Judan Matondang menerangkan perbuatan tersebut dilakukannya atas perintah Dedy Herdiyanto;

- Bahwa perbuatan ini diketahui berawal dari pemberitahuan melalui telepon oleh Danton Satpam perusahaan yang bernama Ganda Situmorang yang memerintahkan agar Saksi dan Mandailing Tinambunan memeriksa muatan dum truk No. Pol BB 8015 MB yang dikemudikan Terdakwa;

- Bahwa kemudian Saksi dan Marikim Mungkur melihat dum truk tersebut sudah keluar dari areal kebun perusahaan;

- Bahwa selanjutnya Saksi dan Mandailing Tinambunan mengejar dum truk yang dikendarai Terdakwa dengan menggunakan 2 (dua) unit sepeda motor; - Bahwa setelah dilakukan pengejaran, akhirnya dum truk yang dikemudikan

Judan Matondang dapat diberhentikan di Desa Pagaran Baru, Kecamatan Manduamas, Kabupaten Tapanuli Tengah;

- Bahwa saat dilakukan pemeriksaan atas muatan dum truk ditemukan 154 (seratus lima puluh empat) janjang sawit yang diduga milik perusahaan; - Bahwa selanjutnya Saksi memberitahukan peristiwa ini kepada Danton dan

Humas Perusahaan yang bernama Donal Sihotang;

- Bahwa atas perintah Danton, Judan Matondang diamankan di pos keamanan perusahaan untuk dilakukan pemeriksaan;

- Bahwa pada saat diperiksa oleh Assisten Kepala perusahaan yang bernama Burju Lumban Tobing, Terdakwa menerangkan telah memerintahkan Judan Matondang untuk membawa buah sawit tersebut keluar areal perkebunan dan menjualnya kepada pembeli buah sawit;

- Bahwa Saksi tidak mengetahui dimana sawit tersebut akan dijual;

- Bahwa Terdakwa dan Judan Matondang tidak berhak dan tidak memiliki izin untuk membawa janjang sawit keluar areal kebun perusahaan;

- Bahwa peristiwa ini terjadi pada tanggal 19 September 2014 sekitar pukul 04.30 wib;

- Bahwa Saksi tidak mengetahui kerugian perusahaan atas perbuatan Terdakwa;

Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa menyatakan tidak keberatan;

4. Saksi Burju Lumban Tobing, di bawah sumpah/ janji pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

- Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa karena sama-sama bekerja di PT. Nauli Sawit Kebun Manduamas;

(8)

8

- Bahwa Saksi bekerja di PT. Nauli Sawit Kebun Manduamas sebagai Assisten Kepala;

- Bahwa sebagai Assisten Kepala, setiap ada peristiwa yang dinilai terkait dengan perusahaan wajib dilaporkan kepada Saksi;

- Bahwa sebagai Assisten Kepala, Saksi bertugas untuk mengontrol unit-unit kerja perusahaan;

- Bahwa Terdakwa bekerja sebagai Mandor Produksi;

- Bahwa Judan Matondang bekerja supir truk yang bertugas untuk antar jemput pekerja lapangan dan juga diperbantukan untuk mengangkut buah sawit;

- Bahwa Saksi mengetahui alasan diajukan sebagai Saksi dalam perkara ini adalah untuk menerangkan mengenai laporan Donal Sihotang ke Polsek Manduamas mengenai perbuatan Terdakwa dan Judan Matondang membawa keluar buah sawit keluar areal kebun perusahaan (PT. Nauli Sawit Kebun Manduamas);

- Bahwa untuk membawa buah sawit keluar areal perkebunan harus melalui persetujuan Donal Sihotang;

- Bahwa buah sawit yang dibawa Terdakwa adalah milik perusahaan;

- Bahwa Saksi yakin buah tersebut milik perusahaan karena menurut laporan yang Saksi terima, buah tersebut diangkut dari dalam areal perusahaan keluar areal kebun perusahaan;

- Bahwa Donal Sihotang melaporkan pada hari Jumat tanggal 19 September 2014 sekitar pukul 04.30 wib, Terdakwa telah membawa 154 (seratus lima puluh empat) janjang sawit perusahaan keluar areal perusahaan tanpa izin yang sah dengan menggunakan 1 (satu) unit dum truck colt diesel No.Pol BB 8015 MB;

- Bahwa buah yang dibawa keluar areal perusahaan adalah buah yang tumpah dari bak truk yang terbalik di areal kebun pada hari Kamis tanggal 18 September 2014 sekira pukul 13.30 wib;

- Bahwa laporan tersebut Saksi terima pada pukul 09.00 wib hari Jumat tanggal 19 September 2014;

- Bahwa pada pukul 13.00 wib, Saksi, Manager, Mandailing, dan Marikim melakukan pemeriksaan terhadap Terdakwa dan Judan Matondang;

- Bahwa pada saat itu Terdakwa menerangkan ia yang memerintahkan Judan Matondang untuk membawa buah sawit keluar areal perkebunan perusahaan untuk dijual;

- Bahwa Terdakwa dan Judan Matondang tidak memiliki kewenangan untuk membawa buah sawit keluar areal perkebunan;

- Bahwa Terdakwa dan Judan Matondang tidak memiliki kewenangan menjual buah sawit perusahaan;

(9)

9

- Bahwa 1 (satu) unit dum truck colt diesel No. Pol BB 8015 MB yang dikemudikan Terdakwa untuk memuah buah sawit tersebut adalah milik perusahaan (PT. Nauli Sawit Kebun Manduamas;

- Bahwa akibat perbuatan Terdakwa, perusahaan mengalami kerugian sebesar Rp 2.669.000,- (dua juta enam ratus enam puluh sembilan ribu rupiah);

Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa menyatakan tidak keberatan;

5. Saksi Ari Purnawan alias Ari, di bawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

- Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa karena sama-sama bekerja di PT. Nauli Sawit Kebun Manduamas;

- Bahwa Saksi bekerja di PT. Nauli Sawit Kebun Manduamas sebagai karyawan pemanen buah (pekerja lapangan);

- Bahwa pada hari Kamis tanggal 18 September 2014 sekira pukul 14.30 wib, Saksi diperintahkan Terdakwa untuk memuat buah sawit yang tumpah dari truk yang terbalik di blok 50 Kebun Manduamas;

- Bahwa buah tersebut Saksi muat ke dalam truk colt diesel No. Pol BB 8015 MB yang dikemudikan Terdakwa;

- Bahwa buah yang Saksi muat sebanyak 154 (seratus lima puluh empat) janjang buah sawit;

- Bahwa pekerjaan ini Saksi mulai pada pukul 15.40 wib dan selesai pukul 17.00 wib;

- Bahwa pekerjaan ini, Saksi kerjakan sendirian karena teman-teman Saksi yang lain tidak mau membantu mengerjakan sebab keadaan cuaca saat itu sedang hujan;

- Bahwa Saksi baru mengetahui Terdakwa dan Judan Matondang membawa keluar buah ini keesokan harinya;

- Bahwa Saksi tidak mengetahui besar kerugian perusahaan atas perbuatan Terdakwa;

Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa menyatakan tidak keberatan;

6. Saksi Arniel Manullang, di bawah sumpah/ janji pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

- Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa karena sama-sama bekerja di PT. Nauli Sawit Kebun Manduamas;

- Bahwa Saksi bekerja di PT. Nauli Sawit Kebun Manduamas sebagai Kepala Produksi;

- Bahwa Terdakwa adalah bawahan langsung Saksi dengan posisi sebagai mandor produksi;

(10)

10

- Bahwa pada hari Kamis tanggal 18 September 2014 sekira pukul 13.30 wib, Saksi mendapat laporan dari lapangan adanya truk yang terbalik di blok 50 Kebun Manduamas;

- Bahwa selanjutnya Saksi memerintahkan Terdakwa untuk mengamankan keadaan ini;

- Bahwa laporan yang Saksi terima ada sekitar 300an janjang sawit di lokasi tersebut;

- Bahwa pada pukul 15.00 wib, Saksi datang ke lokasi dan saat itu masih ada sisa buah sawit yang belum dimuat;

- Bahwa Saksi baru mengetahui Terdakwa dan Judan Matondang mengeluarkan buah sawit dari areal perkebunan pada hari Jumat tanggal 19 September 2014;

- Bahwa buah sawit hanya dapat keluar areal perkebunan setelah mendapat persetujuan dari Donal Sihotang;

- Bahwa Terdakwa dan Judan Matondang tidak memiliki kewenangan untuk membawa buah sawit keluar areal perkebunan;

- Bahwa Terdakwa dan Judan Matondang tidak memiliki kewenangan menjual buah sawit perusahaan;

- Bahwa Saksi tidak mengetahui besar kerugian perusahaan atas perbuatan Terdakwa;

Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa menyatakan tidak keberatan;

7. Saksi Marijo, di bawah sumpah/ janji pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

- Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa karena sama-sama bekerja di PT. Nauli Sawit Kebun Manduamas;

- Bahwa pada hari Kamis tanggal 18 September 2014 sekira pukul 13.30 wib, Saksi mendapat laporan dari lapangan ada truk yang terbalik di blok 50 Kebun Manduamas;

- Bahwa selanjutnya Saksi diperintahkan untuk memeriksa keadaan tersebut ke lapangan;

- Bahwa di lapangan Saksi menemukan ada sekitar 300an janjang sawit yang berserakan;

- Bahwa pada pukul 15.00 wib, Saksi datang ke lokasi dan saat itu masih ada sisa buah sawit yang belum dimuat;

- Bahwa melihat keadaan tersebut, Saksi memerintahkan Terdakwa untuk memuat buah tersebut;

- Bahwa Saksi sempat bertemu dengan Ari Purnawan dan Judan Matondang di blok 50 dan saat itu keduanya sedang memuat buah kedalam bak dum truk;

(11)

11

- Bahwa Saksi baru mengetahui Terdakwa dan Dedy Herdiyanto membawa buat sawit tersebut keluar areal perusahaan pada pukul 15.00 wib hari Jumat, tanggal 19 September 2014;

- Bahwa setahu Saksi buah yang dibawa Judan Matondang keluar areal perusahaan sebanyak 154 (seratus lima puluh empat) janjang;

- Bahwa Saksi tidak mengetahui besar kerugian perusahaan atas perbuatan Terdakwa;

Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa menyatakan tidak keberatan;

8. Saksi Judan Matondang, di bawah sumpah/ janji pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

- Bahwa Saksi bekerja di PT.Nauli Sawit Kebun Manduamas sebagai supir truk;

- Bahwa pada hari Jumat tanggal 19 September 2014 sekira pukul 04.30 wib, Saksi ditangkap petugas keamanan perusahaan di Desa Pagaran Baru, Kecamatan Manduamas, Kabupaten Tapanuli Tengah karena membawa buah sawit perusahaan keluar areal kebun tanpa izin dari pihak perusahaan; - Bahwa buah sawit yang Saksi bawa keluar areal perusahaan sebanyak 154

(seratus lima puluh empat) janjang dengan menggunakan dum truk colt diesel No. Pol BB 8015 MB;

- Bahwa buah tersebut adalah buah yang Saksi muat bersama Ari di blok 50 Kebun Manduamas yang merupakan tumpahan buah dari truk yang terbalik; - Bahwa Saksi memuat buah tersebut atas perintah Terdakwa;

- Bahwa karena sudah kesorean atas persetujuan Terdakwa, Saksi membawa dump truk dan muatannya ke rumahnya yang berada di areal perkebunan; - Bahwa pada malam harinya, Saksi diperintahkan Terdakwa untuk

mengamankan buah kepada pembeli buah sawit yang berada di luar areal kebun;

- Bahwa buah sawit hanya dapat keluar dari areal perkebunan setelah mendapat persetujuan Donal Sihotang;

- Bahwa Terdakwa dan Saksi tidak memiliki kewenangan untuk membawa buah sawit keluar areal perkebunan;

- Bahwa Terdakwa dan Saksi tidak memiliki kewenangan menjual buah sawit perusahaan;

- Bahwa tujuan Saksi membawa sawit tersebut keluar adalah untuk dijual; - Bahwa dengan memanfaatkan tugas pokok mengantar jemput pekerja

lapangan, pada pagi hari itu Saksi keluar areal kebun perusahaan dengan menggunakan dump truk tersebut pada hari Jumat tanggal 19 September 2014 sekira pukul 04.20 wib;

- Bahwa petugas portal tidak mengetahui kalau dump truk yang Saksi kemudikan memuat buah sawit;

(12)

12

- Bahwa sekitar 5 (lima) menit kemudian 2 (dua) unit sepeda motor yang dikendarai Mandailing dan Marikim memberhentikan dump truk yang Saksi kemudikan;

- Bahwa selanjutnya Saksi diamankan dan diperiksa oleh Manager perusahaan dan saat diperiksa Saksi menerangkan keterlibatan Terdakwa; - Bahwa Terdakwa dan Saksi tidak berhak dan tidak memiliki izin untuk

membawa janjang sawit keluar areal kebun perusahaan;

- Bahwa Saksi tidak mengetahui kerugian perusahaan atas perbuatannya; Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa menyatakan tidak keberatan;

Menimbang, bahwa Terdakwa di persidangan juga telah memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut;

- Bahwa Terdakwa bekerja PT. Nauli Sawit Kebun Manduamas sebagai Mandor Produksi;

- Bahwa Terdakwa bekerja sebagai mandor produksi;

- Bahwa tugas Terdakwa sebagai Mandor produksi untuk memantau petugas lapangan dalam memanen dan mengawasi transportasi buah dari areal kebun ke peron (penampungan buah);

- Bahwa dalam bekerja Terdakwa bertanggung jawab kepada Kepala Produksi Arniel Simanullang;

- Bahwa pada hari Kamis tanggal 18 September 2014 sekira pukul 11.30 wib, Terdakwa mendapat laporan dari lapangan adanya truk yang terbalik di blok 50 kebun Manduamas;

- Bahwa selanjutnya Terdakwa diperintahkan oleh Arniel Simanullang untuk memuat buah yang tumpah dari truk tersebut;

- Bahwa saat melakukan pengecekan, Terdakwa menemukan ada sekitar 300an janjang sawit yang berserakan;

- Bahwa pada pukul 15.00 wib, Terdakwa kembali datang ke lokasi dan saat itu masih ada sisa buah sawit yang belum dimuat;

- Bahwa melihat keadaan tersebut, Terdakwa memerintahkan Judan Matondang untuk mengamankan buah tersebut;

- Bahwa maksud mengamankan buah awalnya adalah agar buah-buah tersebut diangkut oleh Judan Matondang;

- Bahwa karena pekerjaan tersebut selesai kesorean, atas izin Terdakwa, Saksi Judan Matondang tidak membawa dump truk dan muatannya ke peron; - Bahwa malam itu truk dan buah berada di rumah Judan Matondang yang

berada di areal perkebunan;

- Bahwa pada malam harinya, Terdakwa menghubungi Judan Matondang untuk mengamankan buah tersebut yang artinya Judan Matondang diminta untuk membawa buah keluar areal perkebunan untuk dijual kepada pembeli buah kelapa sawit;

(13)

13

- Bahwa cara Judan Matondang membawa buah tersebut dengan membawa keluar dump truk untuk menjemput pekerja lapangan dan sebelum sampai ke lokasi penjemputan, buah diserahkan kepada pembeli buah;

- Bahwa buah sawit hanya dapat keluar areal perkebunan atas persetujuan Donal Sihotang;

- Bahwa Terdakwa dan Judan Matondang tidak memiliki kewenangan untuk membawa buah sawit keluar areal perkebunan;

- Bahwa Terdakwa dan Judan Matondang tidak memiliki kewenangan menjual buah sawit perusahaan;

- Bahwa setahu Terdakwa buah yang dibawa Judan Matondang keluar areal perusahaan sebanyak 154 (seratus lima puluh empat) janjang;

- Bahwa Terdakwa tidak mengetahui besar kerugian perusahaan atas peristiwa ini;

- Bahwa Terdakwa baru mengetahui Judan Matondang ditangkap petugas keamanan perusahaan pada hari Jumat tanggal 19 September 2014;

- Bahwa Terdakwa juga ikut dipanggil dan diperiksa oleh Manager sehubungan perbuatan Terdakwa;

Menimbang, bahwa Terdakwa menyatakan tidak mengajukan Saksi yang meringankan (a de charge);

Menimbang, bahwa pada persidangan telah diajukan barang bukti berupa: 1. 1 (satu) unit mobil dump truk colt diesel merk Mitsubhisi 120 PS warna

kuning, bak besi Nomor Polisi BB 8015 MB;

2. 154 (seratus lima puluh empat) tandan buah kelapa sawit;

Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti yang diperiksa pada persidangan diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut:

- Bahwa pada hari Kamis tanggal 18 September 2014 sekira pukul 11.30 wib, salah truk PT. Nauli Sawit terbalik di Blok 50 Manduamas;

- Bahwa akibatnya muatan buah sawit dari truk tersebut tumpah, sehingga harus dilakukan pemuatan ulang;

- Bahwa atas keadaan itu, Arniel Simanullang memerintahkan Terdakwa untuk memuat kembali buah-buah tersebut;

- Bahwa selanjutnya Terdakwa memerintahkan Ari Purnawan untuk memuat buah tersebut ke dalam bak dump truk colt diesel merk Mitsubhisi 120 PS warna kuning, Nomor Polisi BB 8015 MB yang dikemudikan Judan Matondang;

- Bahwa pekerjaan ini selesai pada pukul 17.00 wib dan karena merasa sudah kesorean, Judan Matondang atas persetujuan Terdakwa tidak membawa

(14)

14

buah tersebut ke peron, namun diinapkan di rumah Judan Matondang yang berada di dalam areal perkebunan perusahaan;

- Bahwa pada malam harinya, Terdakwa memerintahkan Judan Matondang untuk mengamankan buah tersebut dengan membawa keluar buah-buah itu keluar dari areal perkebunan untuk selanjutnya diserahkan kepada pembeli buah kelapa sawit;

- Bahwa kemudia pada hari Jumat tanggal 19 September 2014 sekira pukul 04.20 wib, Judan Matondang membawa buah-buah itu keluar areal perkebunan dengan cara membawa keluar dump truk yang berisibuah sawit untuk menjemput pekerja lapangan dan sebelum sampai ke lokasi penjemputan, buah akan diserahkan kepada pembeli buah;

- Bahwa tujuan Judan Matondang membawa sawit tersebut keluar adalah untuk dijual;

- Bahwa petugas portal tidak mengetahui kalau Judan Matondang membawa dump truk dengan muatan buah sawit;

- Bahwa sekitar 5 (lima) menit kemudian 2 (dua) unit sepeda motor yang dikendarai Mandailing dan Marikim memberhentikan dump truk yang Judan Matondang kemudikan;

- Bahwa selanjutnya Judan Matondang diamankan dan dilakukan pemeriksaan oleh pengurus perusahaan;

- Bahwa Judan Matondang melakukan perbuatan ini atas perintah dan bujukan Terdakwa;

- Bahwa buah sawit hanya dapat keluar areal perkebunan setelah mendapat izin Donal Sihotang;

- Bahwa Terdakwa dan Judan Matondang tidak memiliki kewenangan untuk membawa buah sawit keluar areal perkebunan;

- Bahwa Terdakwa dan Judan Matondang tidak memiliki kewenangan menjual buah sawit perusahaan;

- Bahwa dum truk colt diesel No. Pol BB 8015 MB adalah milik PT. Nauli Sawit; - Bahwa akibat perbuatan Terdakwa, perusahaan mengalami kerugian sebesar

Rp 2.669.000,- (dua juta enam ratus enam puluh sembilan ribu rupiah);

Menimbang, bahwa selanjutnya Hakim akan mempertimbangkan apakah berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut diatas, Terdakwa dapat dinyatakan bersalah telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya;

Menimbang, bahwa Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum dengan dakwaan yang berbentuk Subsidaritas, maka Majelis Hakim terlebih dahulu mempertimbangkan dakwaan primair yaitu tindak pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 374 Jo Pasal 55 Ayat (1) KUH Pidana;

(15)

15

374 KUH Pidana pada dasarnya adalah merupakan bentuk tindak pidana pemberatan dari tindak pidana pokok (ex Pasal 372 KUHP), sehingga unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dimaksud Pasal 374 KUH Pidana secara substansial adalah menunjuk unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dimaksud Pasal 372 KUHP dan unsur pemberatan pada Pasal 374 KUH Pidana;

Menimbang, bahwa unsur-unsur hukum (element van het delict) yang termuat dalam Pasal 374 Jo Pasal 55 Ayat (1) KUH Pidana adalah sebagai berikut;

1. Barang siapa; 2. Dengan sengaja;

3. Secara melawan hukum;

4. Mengaku sebagai milik sendiri barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain;

5. Berada dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan;

6. Dilakukan oleh orang yang memegang barang itu berhubungan dengan pekerjaannya atau jabatannya atau karena ia mendapat upah;

7. Orang yang melakukan, menyuruh melakukan, atau turut melakukan;

Menimbang, bahwa terhadap unsur-unsur tersebut Majelis Hakim mempertimbangkan sebagai berikut:

Ad.1. Barang Siapa;

Menimbang, bahwa unsur “barang siapa” menurut doktrin hukum pidana bukanlah unsur perbuatan pidana, namun merupakan unsur pasal yang menjadi bagian dari uraian kalimat pada ketentuan Pasal 372 KUH Pidana dan tujuan dipertimbangkannya unsur ini untuk menghindari terjadinya error in persona;

Menimbang, bahwa unsur “barang siapa” dalam pasal ini mengarah kepada subjek hukum yaitu orang sebagai manusia (natulijke person) sebagai pemangku hak dan kewajiban yang diduga sebagai pelaku tindak pidana;

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan di atas disimpulkan bahwa pengertian unsur “barang siapa” tidak dapat disamakan sebagai “pelaku tindak pidana” karena pengertian unsur “barang siapa” baru dapat beralih menjadi “pelaku tindak pidana” setelah Terdakwa terbukti melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya;

Menimbang, bahwa yang dimaksud sebagai barang siapa dalam perkara ini adalah Terdakwa Dedy Herdiyanto yang pada persidangan telah membenarkan identitasnya sebagaimana termuat dalam surat dakwaan Penuntut Umum serta

(16)

16

Saksi-Saksi telah pula membenarkan Terdakwa adalah orang yang dimaksud dalam surat dakwaan;

Menimbang, bahwa unsur “barang siapa” bukanlah unsur yang dapat berdiri sendiri, sehingga untuk membuktikan Terdakwa terbukti bersalah melakukan tindak pidana yang didakwakan masih tergantung pada pembuktian unsur berikutnya;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka unsur “barang siapa” telah terpenuhi atas diri Terdakwa;

Ad.2. Dengan sengaja

Menimbang, bahwa yang dimaksud “Dengan Sengaja” tidak diatur dalam KUHP, sehingga untuk menguraikan unsur ini Majelis Hakim akan mengacu kepada doktrin ilmu hukum;

Menimbang, bahwa dalam teori ilmu hukum agar suatu perbuatan dapat dikualifisir dilakukan “dengan sengaja” harus dipenuhi unsur-unsur yaitu pelaku harus menghendaki (willens), mengetahui (witens), dan menyadari akibat dari perbuatannya;

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, Majelis Hakim menyimpulkan bahwa “Dengan Sengaja” terletak pada sikap batin pelaku tindak pidana yang artinya Terdakwa menghendaki, mengetahui, dan menyadari akibat yang mungkin timbul dari perbuatan tersebut;

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan menghubungkan uraian pertimbangan di atas dengan fakta-fakta yang terungkap di persidangan;

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Saksi-Saksi dihubungkan dengan keterangan Terdakwa serta barang bukti diketahui pada hari Kamis tanggal 18 September 2014, Terdakwa memerintahkan agar Judan Matondang untuk membawa keluar sebanyak 154 (seratus lima puluh empat) janjang buah sawit dari areal kebun PT. Nauli Sawit Manduamas yang pada sore harinya dimuat Judan Matondang dan Ari Purnawan dari blok 50 areal Kebun Manduamas untuk dijual kepada pembeli buah kelapa sawit;

Menimbang, bahwa pada hari Jumat tanggal 19 September 2014 sekira pukul 04.30 wib, perintah tersebut direalisasikan oleh Judan Matondang;

Menimbang, bahwa Terdakwa mengetahui untuk membawa keluar buah sawit dari areal perkebunanharus mendapat izin dari Donal Sihotang selaku Humas perusahaan;

(17)

17

Menimbang, bahwa dengan Terdakwa melakukan perbuatan sebagaimana diuraikan di atas, maka Terdakwa secara sadar menghendaki dan mengetahui akibat yang harus ditanggungnya karena bertindak diluar kekuasaannya;

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan di atas, maka unsur dengan sengaja telah terbukti ada pada perbuatan Terdakwa;

Ad.3. Secara melawan hukum;

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan melawan hukum adalah perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh hukum atau undang-undang dengan ancaman hukuman akibat perbuatan tersebut atau bertentangan dengan adat istiadat, kebiasaan, tata kesusilaan, dan kesopanan yang hidup dalam masyarakat yang dapat dilakukan secara aktif dengan berbuat sesuatu yang dilarang dan diancam hukuman (pidana) oleh undang-undang atau secara pasif dengan mendiamkan atau tidak melakukan perbuatan yang sebenarnya diwajibkan oleh undang-undang;

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan di atas maka Majelis Hakim menilai unsur ini tidak dapat berdiri sendiri karena hanya bersifat teoris, sehingga harus dihubungkan dengan perbuatan materill (objektif), sehingga terpenuhinya unsur ini terkait dengan uraian unsur keempat;

Ad.4. Mengaku sebagai milik sendiri barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain;

Menimbang, bahwa sebelum Majelis Hakim menghubungkan unsur ini dengan fakta persidangan Majelis Hakim akan menguraikan terlebih dahulu mengenai hal-hal yang perlu dijabarkan dalam unsur ini;

Menimbang, bahwa menurut arrest Hoge Raad 16 Oktober 1906 mengaku sebagai milik sendiri atau memiliki adalah pemegang yang menguasai suatu barang atau bertindak sebagai pemilik barang itu dengan cara melawan hukum. Sebagai contoh seorang yang dititipkan suatu barang, akan tetapi barang tersebut dijual, dimakan, dibuang, dll;

Menimbang, bahwa barang adalah segala sesuatu yang bernilai ekonomis dan nilai ekonomis tersebut secara patut dapat ditafsirkan sendiri oleh si pemilik barang dengan memperhatikan nilai-nilai yang hidup ditengah-tengah masyarakat;

Menimbang, bahwa yang dimaksud kepunyaan orang lain adalah hak-hak orang lain untuk memanfaatkan hak kebendaan suatu barang;

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan menghubungkan uraian pertimbangan di atas dengan fakta-fakta yang terungkap di persidangan;

(18)

18

Menimbang, bahwa pada hari Jumat tanggal 19 September 2014 sekira pukul 04.30 wib, Judan Matondang atas perintah Terdakwa membawa 154 (seratus lima puluh empat) janjang buah kelapa sawit milik PT. Nauli Sawit keluar areal perkebunan dengan tujuan untuk dijual kepada pembeli buah kelapa sawit;

Menimbang, bahwa Terdakwa dan Judan Matondang mengetahui keduanya tidak memiliki kewenagan untuk melakukan perbuatan tersebut;

Menimbang, bahwa yang berhak untuk menjual suatu barang adalah pemilik sah dari barang tersebut. Sementara dalam perkara ini Terdakwa telah berniat untuk menjual buah sawit yang diangkut oleh Judan Matondang, padahal berdasarkan fakta persidangan diketahui buah sawit tersebut adalah milik PT. Nauli Sawit, sehingga berdasarkan pertimbangan ini disimpulkan Terdakwa telah bertindak seolah-olah sebagai pemilik buah sawit tersebut;

Menimbang, bahwa selain itu Terdakwa juga tidak memiliki izin dari pihak yang berwenang (Donal Sihotang) untuk menguasai atau mengeluarkan buah sawit tersebut dari areal perkebunan, maka Majelis Hakim berpendapat perbuatan Terdakwa tersebut tergolong sebagai perbuatan melawan hukum;

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan di atas, Majelis berpendapat unsur ini telah terpenuhi;

Menimbang, bahwa karena unsur ini telah terpenuhi, maka secara mutatis mutandis unsur ketiga juga telah terpenuhi;

Ad.5. Berada dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan;

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian fakta persidangan diketahui pada hari Kamis tanggal 18 September 2014 sekira pukul 11.30 wib di diblok 50 kebun Manduamas PT. Nauli Sawit sebuah truk yang mengangkut buah telah terbalik dan menyebabkan buah-buah yang diangkutnya tumpah, sehingga harus dilakukan pemuatan ulang;

Menimbang, bahwa sekira pukul 16.00 wib, Terdakwa memerintahkan Judan Matodang dan Ari Purnawan untuk memuat ulang 154 (seratus lima puluh empat) janjang buah kelapa sawit yang tumpah tersebut dan selanjutnya buah-buah tersebut diangkut oleh Terdakwa dengan menggunakan dump truk colt diesel merk Mitsubishi 120 PS warna kuning, bak besi Nomor Polisi BB 8015 MB;

Menimbang, bahwa selanjutnya atas persetujuan Terdakwa, Judan Matondang membawa buah tersebut ke rumahnya yang berada di areal perkebunan;

(19)

19

Menimbang, bahwa dari uraian di atas diketahui buah sawit PT. Nauli Sawit berada dalam penguasaan Terdakwa dan Judan Matondang bukan karena kejahatan atau perbuatan terlarang lainnya;

Menimbang bahwa dari pertimbangan tersebut diatas Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ini telah terpenuhi menurut hukum ada pada diri dan perbutan Terdakwa;

Ad.6. Dilakukan oleh orang yang memegang barang itu berhubungan dengan pekerjaannya atau jabatannya atau karena ia mendapat upah;

Menimbang, bahwa unsur ini terdiri dari beberapa kualifikasi perbuatan yang bersifat bersifat alternatif yang artinya apabila salah satu kualifikasi perbuatan dalam unsur ini terbukti, maka unsur ini dinyatakan telah terbukti;

Menimbang, bahwa dari fakta hukum yang terungkap diketahui Terdakwa bekerja sebagai mandor produksi di PT. Nauli Sawit yang salah satu tugasnya adalah mengatur jalan transportasi buah hingga ditumpuk di peron;

Menimbang, bahwa dalam menjalankan pekerjaan tersebut, Terdakwa mendapat upah atau gaji setiap bulannya;

Menimbang, bahwa dihubungkan dengan fakta hukum, Judan Matondang dapat tidak mengantar langsung buah yang dimuatnya adalah karena mendapat persetujuan dari Terdakwa, maka penguasaan buah sawit oleh Judan Matondang terkait dengan pekerjaan Terdakwasebagai mandor produksi;

Menimbang, bahwa dari pertimbangan tersebut di atas, Majelis Hakim menilai unsur ini telah terpenuhi menurut hukum;

Ad.7. Orang yang melakukan, menyuruh melakukan, atau turut melakukan; Menimbang, bahwa di dalam suatu tindak pidana yang mengandung “pengambilan bagian” atau “penyertaan” (deelneming atau take part time in crime), khususnya kaitannya dalam perkara ini adalah penerapan Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP yang telah terumus secara jelas dan tegas tentang “kualitas keikutsertaan Terdakwa” atau “kualifikasi bentuk penyertaan” yang disesuaikan dengan perbuatan atau peranan Terdakwa di dalam mewujudkan suatu tindak pidana;

Menimbang, bahwa “mereka yang turut serta melakukan adalah mereka yang bersama-sama dengan sengaja melakukan tindak pidana. Dalam pelaksanaan tindak pidana itu yang paling utama adalah adanya kerja sama yang erat di antara mereka itu, sehingga tiap-tiap peserta tidak harus melakukan perbuatan-perbuatan pelaksanaan” dan “kerja sama secara sadar dalam turut serta melakukan itu harus berkaitan dengan dipenuhinya bagian tindak pidana, jika kerja sama itu tidak ada

(20)

20

maka tidak dapat dikatakan turut serta melakukan, sehingga logis jika dikatakan bahwa turut serta melakukan hanya mungkin terjadi kalau ada kesengajaan”;

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian di atas dihubungkan dengan keterangan para Saksi, alat bukti surat, keterangan Terdakwa, dan barang bukti diketahui bahwa Terdakwa dan Judan Matondang secara bersama-sama telah melakukan perbuatan yang masing-masing berdiri sendiri, namun dalam satu rangkaian dan maksud yang sama yaitu untuk Terdakwa memerintahkan Terdakwa untuk mengamankan buah, sehingga tidak timbul kecurigaan atas sawit yang dimuat Judan Matondang, sedangkan Judan Matondang berperan untuk membawa buah tersebut keluar areal perkebunan dan selanjutnya menyerahkan kepada pembelibuah kelapa sawit;

Menimbang, bahwa dari uraian pertimbangan fakat di atas, Majelis Hakim menilai Terdakwa dan Judan Matondang dalam melakukan perbuatan tersebut mempunyai maksud dan tujuan yang sama serta saling berhubungan satu sama lainnya;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, maka unsur ini juga telah terbukti ada pada perbuatan Terdakwa;

Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur dari Pasal dari Pasal 374 KUH Pidana Jo Pasal 55 Ayat (1) KUH Pidana telah terpenuhi maka Terdakwa haruslah dinyatakan telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan dalam dakwaan primair;

Menimbang, bahwa karena surat dakwaan Penuntut Umum disusun dalam bentuk subsidaritas, maka dengan terbuktinya dakwaan primair, terhadap dakwaan selain dan selebihnya tidak perlu dipertimbangkan lagi;

Menimbang, bahwa dalam persidangan, Majelis Hakim tidak menemukan hal-hal yang dapat menghapus sifat melawan hukum dari perbuatan Terdakwa yaitu alasan pembenar (Faits d’Justifikatif) dan tidak juga menemukan alasan pemaaf yang menghapus pertanggungjawaban pidana dari Terdakwa (Faits d’Excuses), maka Terdakwa harus mempertanggungjawabkan perbuatannya;

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa mampu bertanggung jawab, maka harus dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana;

Menimbang, bahwa terhadap pidana yang akan dijatuhkan kepada Terdakwa dipertimbangkan sebagai berikut;

(21)

21

Menimbang, bahwa Penuntut Umum dalam Surat Tuntutannya memohon agar Terdakwa dijatuhi pidana penjara selama 2 (dua) tahun dan 6 (enam) bulan dikurangi selama Terdakwa dalam masa penangkapan dan/ atau penahanan;

Menimbang, bahwa terhadap tuntutan pidana tersebut, Terdakwa memohon agar dijatuhi pidana yang seringan-ringannya;

Menimbang, bahwa dalam mempertimbangkan masalah pemidanaan, Majelis Hakim berpandangan nilai-nilai keadilan harus dihubungkan dengan pendekatan keseimbangan:

Menimbang, bahwa maksud dari pendekatan keseimbangan adalah adanya sebuah keseimbangan antara syarat-syarat yang ditentukan oleh undang-undang dengan kepentingan yang terkait dengan suatu perkara yaitu kepentingan korban, kepentingan masyarakat, dan kepentingan Terdakwa;

Menimbang, bahwa yang dimaksud kepentingan korban dan kepentingan masyarakat adalah hal yang tersari dalam keadaan yang memberatkan, sedangkan kepentingan Terdakwa lazimnya adalah hal yang tersari pada keadaan yang meringankan;

Menimbang, bahwa ditinjau dari kepentingan Korban, peristiwa ini jelas merugikan perusahaan dan menghambat kelancaran aktivitas perusahaan yang dalam hal ini PT. Nauli Sawit;

Menimbang, bahwa dari aspek kepentingan masyarakat, jelas setiap interaksi sosial yang menyimpang menyebabkan terganggunya ketenangan masyarakat dan begitu pula dengan perbuatan Terdakwa yang digolongkan sebagai gejala sosial yang menyimpang serta dihubungkan dengan fakta dimana Terdakwa ditangkap di luar areal kebun perusahaan, sehingga menurut Majelis Hakim perbuatan Terdakwa telah menimbulkan keresahan ditengah-tengah masyarakat;

Menimbang, bahwa dari kepentingan Terdakwa, Majelis Hakim menilai Terdakwa belum menikmati hasil perbuatannya serta Terdakwa bersifat kooperatif pada persidangan yang menggambarkan adanya penyesalan dari dalam diri Terdakwa;

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan tersebut, lama pidana yang akan dijatuhkan kepada Terdakwa lebih singkat dari tuntutan Penuntut Umum yang selengkapnya sebagaimana dimuat dalam amar putusan perkara ini;

Menimbang, bahwa karena selama proses perkara ini berjalan, terhadap Terdakwa telah dilakukan penangkapan dan penahanan, maka berdasarkan Pasal 22

(22)

22

Ayat (4) KUHAP masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalaninya tersebut harus dikurangkan seluruhnya dari pidana yang akan dijatuhkan;

Menimbang, bahwa karena pidana yang akan dijatuhkan terhadap Terdakwa lebih lama dari pada masa penahanan yang telah dijalaninya serta tidak ditemukan alasan-alasan yang sah untuk mengeluarkan Terdakwa dari tahanan, maka Terdakwa diperintahkan tetap berada di dalam tahanan;

Menimbang, bahwa karena barang bukti berupa 1 (satu) unit mobil Dum Truck Colt Diesel Mitsubishi 120 PS warna kuning bak besi dengan Nomor Polisi BB8015 MB dan 154 (seratus lima puluh empat) tandan buah kelapa sawit masih diperlukan sebagai barang bukti dalam perkara atas nama Terdakwa Judan Matondang, maka barang bukti ini dikembalikan kepada Penuntut Umum untuk dipergunakan dalam pembuktian perkara tersebut;

Menimbang, bahwa sebelum menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa, maka perlu dipertimbangkan terlebih dahulu keadaan yang memberatkan dan yang meringankan Terdakwa;

Keadaan yang memberatkan:

- Perbuatan Terdakwa telah meresahkan masyarakat; - Perbuatan Terdakwa telah merugikan perusahaan;

- Perbuatan Terdakwa menggangu kelancaran aktiviitas perusahaan;

Keadaan yang meringankan:

- Terdakwa menyesali perbuatannya;

- Terdakwa berjanji tidak mengulangi lagi perbuatannya; - Terdakwa belum pernah dijatuhi pidana;

- Terdakwa belum menikmati hasil kejahatannya;

Menimbang, bahwa karena Terdakwa dijatuhi pidana, maka berdasarkan Pasal 222 Ayat (1) KUHAP Terdakwa haruslah dibebani pula untuk membayar biaya perkara;

Memperhatikan, Pasal 374 Jo Pasal 55 Ayat (1) KUH Pidana, Pasal 193 Ayat (1) Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan;

M E N G A D I L I:

1. Menyatakan Terdakwa Dedy Herdiyanto tersebut di atas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan Tindak Pidana “Turut Serta Melakukan Penggelapan dalam Jabatan”;

(23)

23 (satu) tahun dan 8 (delapan) bulan;

3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;

4. Menetapkan Terdakwa tetap ditahan; 5. Menetapkan barang bukti berupa;

- 1 (satu) unit mobil Dum Truck Colt Diesel Mitsubishi 120 PS warna kuning bak besi dengan Nomor Polisi BB8015 MB;

- 154 (seratus lima puluh empat) tandan buah kelapa sawit;

Dikembalikan kepada Penuntut Umum untuk dijadikan barang bukti dalam perkara atas nama Terdakwa Judan Matondang;

6. Membebankan kepada Terdakwa membayar biaya perkara sejumlah Rp 2.000 (dua ribu rupiah);

Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Sibolga pada hari Rabu, tanggal 14 Januari 2015 oleh Marper Pandiangan, S.H., M.H., Hakim Ketua, Arief Wibowo, S.H., M.H., dan Boy Jefry Paulus Sembiring, S.H., masing-masing sebagai Hakim Anggota, yang diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Kamis, tanggal 15 Januari 2015 oleh Hakim Ketua dengan didampingi para Hakim Anggota tersebut, dibantu oleh Rosmini Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri Sibolga, serta dihadiri Anggia Yustisia Kesuma, S.H. Penuntut Umum dan Terdakwa.

Hakim Ketua, Hakim-Hakim Anggota

Marper Pandiangan, S.H., M.H. Arief Wibowo, S.H., M.H.

Boy Jefry Paulus Sembiring, S.H

Panitera Pengganti

Referensi

Dokumen terkait

Mampu menerapkan formulasi Hamilton untuk berbagai masalah mekanika Persamaan Gerak Hamilton ppt, papan tulis Mendengark an, bertanya, berpendapat dan menjawab quis

Jenis garam yang diimpor dari luar negeri merupakan garam yang dipasok dari luar negeri hanya dalam jumlah kecil dan pengimpornya dilakukan bila produksi dalam negeri

Direktorat Program Diploma IPB 2010. pada MK

(2008) yang mengungkapkan bahwa pertemuan komite audit adalah faktor yang penting dalam pengawasan perilaku manajemen yang berhubungan dengan mengurangi asimetri

Langkah langkah yang dilakukan tahap perencanaan tindakan meliputi menata setting kelas, menyusun rancangan pembelajaran (RKH) serta mempersiapkan bahan-bahan yang

c. Kondisi lingkungan, dikarenakan etanol mudah menguap, oleh karena itu wadah sampel selalu dalam posisi tertutup.. Sampel yang digunakan adalah ciu hasil produksi

Selain itu, dapat juga melihat dalam daerah bawah (Kabupaten Cirebon) sektor-sektor ekonomi mana saja yang memberikan kontribusi pertumbuhan paling besar terhadap perekonomian

merencanakan, menyiapkan, menyusun, dan mengalokasikan anggaran yang diperlukan dalam rangka persiapan dan pelaksanaan penyelenggaraan PON XX dan PEPARNAS XVI Tahun 2020 di