• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAHAN AJAR (AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAHAN AJAR (AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 1)"

Copied!
178
0
0

Teks penuh

(1)

BAHAN AJAR (AKUNTANSI KEUANGAN

LANJUTAN 1)

PROGRAM DIPLOMA III KEUANGAN

SPESIALISASI AKUNTANSI

IIN INDRAWATI

SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA

TAHUN 2011

(2)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, dengan mengucap syukur kepada Allah SWT, akhirnya penulis berhasil menyelesaikan bahan ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan I

Bahan ajar ini ditulis untuk memudahkan mahasiswa mempelajari mata kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan I yang sesuai dengan standar akuntansi yang mengikuti IFRS. Bahan ajar ini juga dibuat karena ketika penulis mengajar mata kuliah ini, penulis kesulitan mencari literatur yang sesuai SAK terbaru, yang merangkum banyak materi, dan mudah untuk dipahami mahasiswa.

Penulis juga berharap bahan ajar ini akan membantu para pengajar untuk memberikan materi yang sama terhadap mahasiswa.

Akhir kata, karena materi ini jauh dari sempurna dan karena waktu penyusunan bahan ajar yang terbatas, sehingga masih banyak materi yang sebenarnya masih harus dituangkan, penulis sangat berharap adanya masukan dari para pembaca.

Tangerang Selatan, Juli 2011

Iin Indrawati 196305191983021001

(3)

DAFTAR ISI

(4)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perubahan standar akuntansi keuangan ke arah konvergensi dengan standar pelaporan keuangan internasional, membuat penulis kesulitan untuk mencari literatur yang akan digunakan untuk memberikan materi kuliah akuntansi keuangan lanjutan. Buku Beams yang lama menggunakan metode ekuitas untuk pencatatan investasi di anak perusahaan, sedangkan standar akuntansi yang baru menggunakan metode cost atau metode fair value. Beberapa buku yang lain, sudah mengadopsi IFRS, akan tetapi pembahasannya tidak sedetail buku Advance Accounting karya Beams dan juga ada beberapa hal yang tidak diadopsi oleh PSAK.

B Tujuan

Bahan ajar ini disusun untuk memudahkan penulis mengajar mata kuliah Advance Accounting 1, memudahkan mahasiswa memahami mata kuliah ini karena disajikan dalam bahasa Indonesia dan dalam bentuk yang simple, langsung ke contohnya, serta mengisi kekosongan literature Advance Accounting. Untuk lengkapnya, mahasiswa bisa membaca literatur yang penulis sertakan di dalam daftar pustaka.

C Ruang Lingkup

Bahan ajar Akuntansi keuangan lanjutan 1 berisi materi tentang kombinasi bisnis, mulai dari pembelian perusahaan, metode ekuitas, pembelian saham yang berakibat timbulnya kendali, transaksi antar perusahaan, perubahan kepemilikan, kendali tidak langsung dan mutual, sampai dengan laporan konsolidasi yang anak perusahaannya menggunakan mata uang yang berbeda dengan induknya.

Untuk mempercepat dan memudahkan penyusunan bahan ajar, sebagian besar data keuangan diambil dari buku Advance Accounting karya Beams, disesuaikan dengan aturan standar yang baru. Semua contoh laporan keuangan menggunakan mata uang US$. Hal ini dilakukan agar transaksi tidak terlalu banyak digit mata uangnya dan agar transaksi tampak rasional. Demikian juga nama-nama

(5)

akun yang digunakan banyak menggunakan bahasa Inggris agar simple dan berkesinambungan dengan mata kuliah akuntansi sebelumnya.

Beberapa materi tidak disajikan secara utuh/lengkap, karena keterbatasan penulis memahami literatur yang ada dan juga ada beberapa hal yang memang belum jelas pengaturannya.

Materi ini disusun dari awal Januari 2011 hingga akhir Juli 2011, mengikuti PSAK yang terbit tidak terlalu jauh dari tanggal penyelesaian bahan ajar. Kalau ada perubahan setelah itu, maka hal tersebut berada di luar jangkauan penulis.

(6)

BAB

1. Definisi Kombinasi Bisnis

Menurut PSAK 22, kombinasi bisnis adalah suatu transaksi atau peristiwa lain dimana pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian atas satu atau lebih suatu bisnis. Transaksi yang kadangkala disebut sebagai “penggabungan sesungguhnya

(true merger)” atau “penggabungan setara (merger of equals)” juga merupakan

kombinasi bisnis.

IFRS 3 menyatakan : “a business combination is the bringing together of one or more combining entities into a reporting entity. Business combination result from one entity :

• Purchasing the equity of another entity;

• Purchasing the net assets of another entity;

• Assuming the liabilities of another entity; or

• Purchasing some of the net assets of another entity that together form one or more business.

Dengan demikian, kombinasi bisnis bisa dilakukan dengan membeli aset neto perusahaan, mengambil alih hutang, membeli sebagian aset neto perusahaan lain dan bersama-sama membentuk satu atau lebih bisnis lainnya, atau membeli saham perusahaan di atas 50%.

KOMBINASI BISNIS

1

Tujuan Instruktional khusus:

1. Mahasiswa mengenal kombinasi bisnis dari berbagai bentuknya

2. Mahasiswa bisa mengaplikasikan metode akuisisi untuk kombinasi bisnis melalui perolehan aset neto suatu perusahaan

(7)

Penggabungan usaha dilakukan untuk memperoleh efisiensi operasi melalui integrasi secara horizontal atau vertikal atau mendiversifikasikan risiko usaha melalui konglomerasi.

o Integrasi horizontal ð penggabungan perusahaan-perusahaan dalam

line-business atau pasar yang sama.

o Integrasi vertikal ð penggabungan dua atau lebih perusahaan dengan

operasi yang berbeda secara berturut-turut, tahapan produksi dan/atau distribusi, misalnya penggabungan usaha antara perusahaan kain dengan perusahaan pakaian jadi.

o Konglomerasi ð penggabungan perusahaan-perusahaan dengan produk

dan/atau jasa yang tidak saling berhubungan, misalnya penggabungan usaha antara perusahaan minyak dengan perusahaan komputer.

2. Alasan Kombinasi Bisnis

Secara umum, tujuan dari kombinasi bisnis adalah meningkatkan profitabilitas dan efisiensi. Secara khusus, kombinasi bisnis dilakukan untuk :

a. Penghematan biaya

Dengan kombinasi bisnis, berbagai biaya bisa dihemat. Diantaranya biaya gaji berbagai manajer, biaya penelitian produk baru (produk tersebut sudah ada di perusahaan yang diakuisisi) dan biaya penelitian dan pengembangan. b. Mengurangi risiko

Membeli perusahaan yang sudah mempunyai berbagai macam produk, dan juga pasarnya, akan lebih kecil resikonya dibandingkan dengan mengembangkan dan memasarkan produk baru.

c. Mengurangi penundaan beroperasinya perusahaan

Membeli perusahaan yang sudah mempunyai berbagai macam fasilitas dan sudah memenuhi berbagai macam aturan pemerintah, akan lebih cepat dibandingkan dengan mengembangkan sendiri atau mendirikan perusahaan baru.

d. Menghindari pengambilalihan oleh perusahaan lainnya

Salah satu cara untuk menghindari pengambilalihan oleh perusahaan lain adalah dengan melakukan kombinasi bisnis.

(8)

Salah satu alasan untuk melakukan kombinasi bisnis adalah untuk memperoleh aset tidak berwujud yang dimiliki oleh perusahaan yang diakuisisi seperti hak paten, hak penambangan, database pelanggan dan lain-lain.

f. Alasan-alasan lain

Ada perusahaan yang punya kebanggaan tersendiri ketika berhasil mengakuisisi perusahaan-perusahaan lain.

3. Bentuk Penggabungan Usaha ÿ Akuisisi

Akuisisi terjadi ketika suatu perusahaan memperoleh aset produktif dari suatu entitas usaha lain dan mengintegrasikan aset-aset tersebut ke dalam operasi miliknya.

ÿ Merger

Merger terjadi ketika suatu perusahaan mengambil alih semua operasi dari entitas usaha lain dan entitas yang diambil alih tersebut dibubarkan.

ÿ Konsolidasi

Konsolidasi terjadi ketika sebuah perusahaan baru dibentuk untuk mengambil alih aset-aset dan operasi dari dua atau lebih entitas usaha yang terpisah, dan akhirnya entitas yang terpisah tersebut dibubarkan.

+

+

Merger Konsolidasi

Peraga 1.1 Perbedaan Merger dan Konsolidasi

(9)

4. Metode pencatatan

Metode pencatatan untuk kombinasi bisnis yang dipakai adalah metode pembelian atau metode akuisisi. Penerapan metode akuisisi ini mensyaratkan :

a. Pengidentifikasian pihak pengakuisisi (entitas yang memperoleh pengendalian atas pihak yang diakuisisi).

b. Penentuan tanggal akuisisi (tanggal pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian atas pihak yang diakuisisi). Pengakuan dan pengukuran

aset

teridentifikasi yang diperoleh, liabilitas yang diambil alih, dan kepentingan nonpengendali pihak yang diakuisisi (dalam kombinasi bisnis dengan pembelian saham di atas 50%).

c. Pengakuan dan pengukuran goodwill atau keuntungan dari pembelian dengan diskon.

5. Pengidentifikasian pihak pengakuisisi (entitas yang memperoleh pengendalian atas pihak yang diakuisisi)

Untuk kombinasi bisnis yang dilakukan dengan cara membeli aset neto (total aset dkurangi dengan total hutang) perusahaan, pihak pengakuisisi adalah pihak yang memberikan imbalan berupa kas atau aset lain, atau memberikan imbalan dalam bentuk efek hutang atau efek ekuitas. Pengidentifikasian pihak pengakuisisi akan dibahas lebih lanjut di dalam pembahasan konsolidasi.

6. Penentuan imbalan yang diberikan

Imbalan yang diberikan kepada perusahaan yang diakuisisi adalah jumlah dari nilai wajar aset yang ditransfer, hutang yang timbul dan efek ekuitas yang diterbitkan oleh pengakusisi. Imbalan juga termasuk “contingent consideration” sepanjang imbalan tersebut besar kemungkinan akan terjadi dan jumlahnya dapat diukur.

7. Biaya yang terkait dengan perolehan/akuisisi

Biaya yang terkait dengan perolehan akuisisi meliputi biaya makelar, (finder’s fee), advis, hukum, akuntansi, penilaian, biaya profesional atau konsultansi lainnya, biaya administrasi umum termasuk biaya pemeliharaan departemen akuisisi internal, dan biaya pendaftaran serta penerbitan efek hutang dan efek ekuitas.

(10)

Semua biaya tersebut, kecuali biaya pendaftaran dan penerbitan efek hutang dan efek ekuitas, dibebankan pada periode berjalan. Sesuai dengan PSAK 55, biaya pendaftaran serta penerbitan efek hutang akan menambah diskon atas utang atau mengurangi premium (didebetkan ke discount atau premium efek hutang), sedangkan biaya pendaftaran serta penerbitan efek ekuitas akan mengurangi (didebetkan) ke agio saham (additional

paid-in capital).

Jadi dapat disimpulkan, biaya-biaya yang terkait dengan investasi digolongkan menjadi tiga:

a. Biaya-biaya langsung berupa harga yang dibayarkan kepada pihak yang dibeli (diakuisisi) akan diakui sebagai harga perolehan investasi.

b. Biaya langsung lainnya seperti biaya akuntansi, hukum, konsultan, dan biaya-biaya penemuan.

Perlakuan akuntansinya ð dimasukkan dalam beban berjalan pada saat terjadinya

c. Biaya-biaya langsung seperti biaya pendaftaran dan penerbitan surat-surat berharga ekuitas.

Perlakuan akuntansinya ð mengurangi tambahan modal disetor (additional paid in capital).

8. Pengidentifikasian pihak pengakuisisi (entitas yang memperoleh

pengendalian atas pihak yang diakuisisi)

Untuk kombinasi bisnis yang dilakukan dengan cara membeli aset neto perusahaan, pihak pengakusisi adalah pihak yang memberikan imbalan berupa kas, atau aset lain atau memberikan imbalan dalam bentuk efek hutang atau efek ekuitas. Pengidentifikasian pihak pengakuisisi akan dibahas lebih lanjut dalam pembahasan konsolidasi.

9. Penentuan tanggal akuisisi (tanggal pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian atas pihak yang diakuisisi)

Tanggal akuisisi adalah tanggal penutupan kontrak, yaitu tanggal penandatanganan kontrak di notaris

(11)

10. Pengakuan dan pengukuran aset teridentifikasi yang diperoleh, liabilitas yang diambil alih, dan kepentingan nonpengendali pihak yang diakuisisi

Penerapan prinsip dan ketentuan pengakuan oleh pihak pengakuisisi, dapat menyebabkan pengakuan atas suatu aset dan liabilitas yang sebelumnya tidak diakui oleh pihak yang diakuisisi dalam laporan keuangannya. Contohnya: merk, paten, hubungan pelanggan mungkin tidak tercatat dalam laporan keuangan suatu perusahaan. Akan tetapi ketika perusahaan tersebut diakuisisi, maka aset tersebut akan dilaporkan dalam laporan keuangan.

Pengukuran aset teridentifikasi dan liabilitas yang diambilalih menggunakan nilai wajar yang mengacu pada SAK yang mengatur maisng-masing aset dan liabilitas tersebut. Sedangkan pengukuran kepentingan nonpengendali didasarkan pada nilai wajar atau berdasarkan proporsi aset neto teridentifikasi.

12. Pengakuan dan pengukuran goodwill atau keuntungan dari pembeilan dengan diskon

Dalam suatu kombinasi bisnis, ada kalanya imbalan yang diberikan lebih besar daripada nilai wajar aset neto (aset dikurangi liabilitas) yang diperoleh. Selisih tersebut diberikan karena pengakuisisi menilai bahwa perusahaan yang diakuisisi mempunyai berbagai kelebihan (aset) yang tidak bisa diidentifikasi. Aset demikian disebut goodwill.

Sebaliknya bila imbalan yang diberikan lebih kecil daripada nilai wajar aset neto (aset dikurangi liabilitas) yang diperoleh, maka akan terdapat goodwill negatif. Goodwill negatif akan dicatat oleh pengakuisisi sebagai keuntungan pada tahun berjalan.

Perhitungan goodwill didapatkan dari :

Setiap akhir periode dilakukan pengujian atas Goodwill, apakah terjadi penurunan atau tidak. Bila nilainya turun, goodwill harus dikurangi.

(12)

13. Ilustrasi kombinasi bisnis dengan pembelian aset neto perusahaan

P Corp. membeli aset neto dari S Co. pada tanggal 27 Desember 2010. Aset teridentifikasi dan liabilitas S Co. yang diambil alih pada tanggal tersebut menunjukkan data sebagai berikut (dalam ribuan) :

Nilai Tercatat Nilai wajar Assets : Cash $ 50 $ 50 Net Receivables 150 140 Inventory 200 250 Land 50 100 Building-net 300 500 Equipment-net 250 350 Patent - 50 Total assets 1,000 1,440 Liabilities : Account Payable 60 60 Notes Payable 150 135 Other liabilities 40 45 Total liabilities 250 240 Net assets $ 750 $ 1,200

Kasus 1) terdapat goodwill

P Corp. membayar tunai $400.000 dan menerbitkan 50.000 lembar saham par $10, dan nilai pasar saham $20. P juga membayar berbagai biaya untuk akuisisi $9,000 dan biaya penerbitan saham $5,000.

Nilai investasi yang dikeluarkan oleh P adalah:

• Pembayaran tunai = $ 400,000

• Penerbitan saham = 50,000 x $20 1,000,000 $1,400,000

Sedangkan nilai wajar aset neto yang diperolehnya $1,200,000, sehingga dalam hal ini terdapat goodwill $200,000. Biaya-biaya lain yang dikeluarkan, tidak dimasukkan ke dalam nilai investasi, tetapi

a. biaya akuisisi diakui sebagai beban pada periode berjalan

(13)

Jurnal yang dibuat P dalam rangka investasi di S adalah :

Investment in S 1,400,000

Cash 400,000

Common Stock 500,000

Additional Paid-In Capital 500,000

(Untuk mencatat penerbitan 50.000 lembar saham dan pembayaran

400,000 tunai untuk kombinasi bisnis dengan S Co.)

Investment Expense 9,000

Additional Paid-In Capital 5,000

Cash 14,000

(Untuk mencatat biaya penerbitan 50.000 lembar saham dan

biaya-biaya lainnya dalam rangka kombinasi bisnis dengan S Co.)

Cash 50,000 Net Receivables 140,000 Inventories 250,000 Land 100,000 Buildings 500,000 Equipment 350,000 Patents 50,000 Goodwill 200,000 Accounts payable 60,000 Notes payable 135,000 Other liabilities 45,000 Investment in S 1,400,000

(Untuk mengalokasikan nilai investasi terhadap aset teridentifikasi dan

utang yang diambil alih dengan menggunakan nilai wajar. )

Kasus 2), terdapat diskon atau goodwill negatif

P Corp. menerbitkan 40,000 lembar saham par $10, dengan nilai pasar

$20, dan menyerahkan 10% notes payable senilai $200,000 untuk

memperoleh aset neto S Co. Biaya akuisisi $9,000 dan biaya penerbitan

saham $5,000.

(14)

Nilai investasi yang dikeluarkan oleh P adalah:

Penyerahan efek hutang

=

$ 200,000

Penerbitan saham

= 40,000 x $20 800,000

$1,000,000

Nilai aset neto S Co. sebesar

(1,200,000)

Goodwill negatif

$ (200,000)

Jurnal yang dibuat P dalam rangka investasi di S adalah :

Investment in S 1,200,000

Notes Payable 200,000

Common Stock 500,000

Additional Paid-In Capital 500,000

(Untuk mencatat penerbitan 50.000 lembar saham dan penyerahan

notes payable $200,000 untuk kombinasi bisnis dengan S Co.)

Investment Expense 9,000

Additional Paid-In Capital 5,000

Cash 14,000

(Untuk mencatat biaya penerbitan 50.000 lembar saham dan

biaya-biaya lainnya dalam rangka kombinasi bisnis dengan S Co.)

Cash 50,000 Net Receivables 140,000 Inventories 250,000 Land 100,000 Buildings 500,000 Equipment 350,000 Patents 50,000 Accounts payable 60,000 Notes payable 135,000 Other liabilities 45,000 Investment in S 1,000,000

(15)

(Untuk mengalokasikan nilai investasi terhadap aset teridentifikasi dan utang yang diambil alih dengan menggunakan nilai wajar.)

RANGKUMAN

1. Kombinasi bisnis adalah suatu transaksi atau peristiwa lain dimana pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian atas satu atau lebih suatu bisnis. Kombinasi bisnis bisa dilakukan dengan membeli aset neto suatu perusahaan, mengambil alih hutang, membeli sebagian aset neto perusahaan lain dan bersama-sama membentuk satu atau lebih bisnis lainnya, atau membeli saham perusahaan di atas 50%.

2. Penggabungan usaha dilakukan untuk memperoleh efisiensi operasi melalui integrasi secara horizontal atau vertikal atau mendiversifikasikan risiko usaha melalui konglomerasi. Bentuknya dapat berupa akuisisi, merger, dan konsolidasi.

3. Metode pencatatan untuk kombinasi bisnis adalah metode pembelian atau metode akuisisi. Metode ini mensyaratkan pengidentifikasian pihak pengakuisisi, penentuan tanggal akuisisi, pengakuan dan pengukuran aset teridentifikasi yang diperoleh, liabilitas yang diambil alih, kepentingan nonpengendali pihak yang diakuisisi, serta pengakuan dan pengukuran goodwill atau keuntungan dari pembelian dengan diskon.

4. Perhitungan goodwill didapatkan dari biaya akuisisi – jumlah aset neto teridentifikasi yang diambil alih. Bila hasil pengurangan tersebut negatif, berarti terdapat Goodwill negatif dan akan dicatat oleh pengakuisisi sebagai keuntungan pada tahun berjalan.

5. Semua biaya yang terkait dengan akuisisi, kecuali biaya pendaftaran dan penerbitan efek hutang dan efek ekuitas, dibebankan pada periode berjalan. Biaya pendaftaran serta penerbitan efek hutang akan menambah diskon atas utang atau mengurangi premium (didebetkan ke discount atau premium efek hutang),

(16)

sedangkan biaya pendaftaran serta penerbitan efek ekuitas akan mengurangi (didebetkan) ke agio saham (additional paid-in capital).

LATIHAN

1. Neraca P dan S pada tanggal 31 Desember 2010 tampak sebagai berikut :

P S Current Asset 130,000 60,000 Land 50,000 100,000 Buildings-net 300,000 100,000 Equipment-net 220,000 240,000 Total assets $700,000 $500,000 Current liabilities 50,000 60,000 Capital stock, $10 500,000 200,000

Additional paid-in Capital 50,000 140,000

Retained Earnings 100,000 100,000

Total liabilities + equities $700,000 $500,000

Pada tanggal 2 Januari 2011, P menerbitkan 30,000 lembar sahamnya dengan nilai wajar $20/lembar untuk membeli semua saham S. S kemudian dibubarkan. Nilai tercatat aset neto S sama dengan nilai wajarnya kecuali current asset yang memiliki nilai wajar $100,000. P membayar biaya pendaftaran dan penerbitan saham $15,000 serta biaya kombinasi bisnis lainnya $25,000.

Diminta :

1) Buatlah jurnal yang diperlukan P untuk mencatat transaksi kombinasi bisnisnya

2) Buatlah neraca P sesaat setelah kombinasi bisnis dengan S!

2. Pada tanggal 2 Januari 2011, P membeli aset neto S dengan menerbitkan 100,000 lembar sahamnya dengan nilai wajar $20/lembar dan menyerahkan $500,000 tunai. P membayar biaya pendaftaran dan penerbitan saham $50,000 serta biaya kombinasi bisnis lainnya $100,000.

Sesaat sebelum kombinasi bisnis dilakukan, neraca kedua perusahaan tampak sebagai berikut (dalam ribuan):

(17)

P at BV S at BV S at FV

Cash 3,000 240 240

Accounts Receivable-net 1,300 360 360

Notes Receivable-net 1,500 300 300

Inventory 2,500 420 500

Other current assets 700 180 200

Land 2,000 100 200 Building-net 9,000 600 1,200 Equipment-net 10,000 800 600 Total Assets $30,000 $3,000 $3,600 Accounts Payable 1,000 300 300 Mortgage payable, 10% 5,000 700 700

Capital Stock, $10 par 10,000 1,000 Additional paid-in capital 8,000 600

Retained Earnings 6,000 400

Total liabilities + equities $30,000 $3,000 Diminta :

1) Buatlah jurnal yang diperlukan P untuk mencatat transaksi kombinasi bisnisnya

(18)

BAB

INVESTASI SAHAM PADA ENTITAS ASOSIASI

AKUNTANSI DAN PELAPORAN INVESTOR

1. Investasi saham

Bila perusahaan A membeli saham perusahaan B, terdapat 3 kemungkinan perlakuan akuntansi untuk 3 situasi:

1) Bila pembelian saham oleh A tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perusahaan B, maka A akan mengelompokkannya sebagai trading

atau available for sale securities dan perlakuan akuntansinya tunduk kepada SAK 50 dan 55 (dicatat dengan nilai wajar/fair value-nya). Secara umum pembelian saham di bawah 20% dianggap tidak mempunyai pengaruh yang signifikan

2) Bila pembelian saham oleh A mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perusahaan B, maka A akan menggunakan metode equity/ekuitas untuk mencatat investasi saham tersebut. Secara umum pembelian saham antara 20% - 50% dianggap mempunyai pengaruh yang signifikan

3) Bila pembelian saham oleh A dimaksudkan untuk mengendalikan atau menguasai perusahaan B, maka A harus menyusun laporan konsolidasi. Dalam laporan keuangannya tersendiri yang disajikan sebagai laporan konsolidasian, A boleh mencatat investasi saham tersebut dengan metode

2

Tujuan instruksional khusus:

1. Mahasiswa mengenal level pengaruh yang signifikan, pengendalian melalui berbagai level kepemilikan saham

2. Mahasiswa bisa mengaplikasikan metode ekuitas untuk investasi dalam entitas asosiasi.

(19)

cost atau mengikuti PSAK 55 (sbg sebagai trading atau available for sale

securities). Pembelian saham di atas 50% dianggap dapat

mengontrol/menguasai perusahaan melalui voting). Dalam situasi seperti ini terjadi hubungan induk – anak perusahaan.

2. Entitas asosiasi

Yang dimaksud dengan entitas asosiasi adalah suatu entitas, termasuk entitas nonkorporasi seperti persekutuan, dimana investor mempunyai pengaruh yang signifkan dan bukan merupakan entitas anak ataupun bagian partisipasi dalam ventura bersama

Yang dimaksud dengan pengaruh yang signifikan adalah kemampuan atau kekuasaan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan kebijakan keuangan dan operasional investee.

Keberadaan pengaruh yang signifikan oleh investor umumnya dibuktikan dengan satu atau lebih cara berikut ini:

a. Keterwakilan dalam dewan direksi dan dewan komisaris atau organ setara di investee;

b. Partisipasi dalam proses pembuatan kebijakan, termasuk partisipasi dalam pengambilan keputusan tentang dividen atau distribusi lainnya;

c. Adanya transaksi yang material antara investor dengan investee; d. Pertukaran personel manajerial; atau

e. Penyediaan informasi teknis pokok

Untuk menentukan adanya pengaruh yang signifikan, keberadaan hak suara potensial (waran, opsi, convertible securities) yang dapat dieksekusi pada saat pembelian saham, harus diperhitungkan.

3. Metode yang digunakan

Menurut PSAK 15 par 10, investasi pada entitas asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, kecuali ketika investasi tersebut diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58

Yang dimaksud dengan metode ekuitas menurut PSAK 15 par 8 adalah metode akuntansi dimana investasi pada awalnya dicatat berdasarkan harga

(20)

perolehannya, kemudian selanjutnya disesuaikan dengan perubahan net aset investee setelah pembelian saham. Bagian investor atas laba atau rugi investee diakui dalam laporan laba atau rugi investor. Penerimaan distribusi dari investee mengurangi nilai tercatat investasi.

Penyesuaian terhadap nilai tercatat investasi juga dilakukan jika terdapat perubahan dalam proporsi bagian investor atas investee yang timbul dari pendapatan komprehensif lain (other comprehensive income) investee. Perubahan tersebut termasuk perubahan yang timbul dari revaluasi aset tetap dan selisih penjabaran mata uang asing. Bagian investor atas perubahan tersebut diakui dalam pendapatan komprehensif lain (other comprehensive income) investor.

Metode ekuitas sering disebut sebagai konsolidasi satu baris karena konsolidasi akun-akun neraca diwakili dalam satu akun “Investment in S”, sedangkan konsolidasi akun-akun laporan laba rugi diwakili oleh akun “ Income from S”.

4. Contoh prosedur akuntansi menurut Fair value/cost method dan equity method

1 Jan tahun 2009, P membeli 2.000 (20%) dari 10.000 lembar saham S senilai $50/lembar. Nilai par dan nilai wajar saham diasumsikan sama. S memperoleh net income 2009 $50,000 dan membayar dividend 1 Nopember $20,000. Untuk transaksi ini, P akan membuat jurnal:

Cost method Equity method 1 Jan Investment in S 100,000 Investment in S 100,000

Cash 100,000 Cash 100,000

1 Nov Cash 4,000 Cash 4,000

Dividend Income 4,000 Investment in S 4,000

31Des No entry (asumsi harga pasar = cost) Investment in S Income from S 10,000 10,000

(21)

5. Goodwill

Bila tedapat selisih antara imbalan yang diberikan (harga perolehan) dengan nilai aset neto yang diperoleh, maka selisih tersebut dialokasikan ke berbagai akun yang nilai tercatat dan nilai wajarnya berbeda, dan bila masih terdapat selisih, dialokasikan ke goodwill. Sebaliknya bila nilai asset neto yang diperoleh lebih besar daripada imbalan, maka terdapat goodwill negatif dan akan diakui sebagai keuntungan pada tahun berjalan oleh investor. Goodwill dalam metode ekuitas tidak tampak dalam akun tersendiri, melainkan ada di dalam akun Investment in S.

Selisih lebih atau kurang antara harga perolehan dengan nilai asset neto

yang diperoleh, akan diamortisasikan berdasarkan masa manfaat aset/liabilitas investee. Selisih tersebut dieliminasi dengan cara mendebet atau mengkredit Income from S dan mengkredit atau mendebet Investment in S dengan jumlah yang sama. Dengan eliminasi ini, selisih tersebut suatu saat akan habis, sehingga Saldo akun Investment in S di dalam bukunya P akan sama dengan % kepemilikan P dikalikan dengan stockholders’ equity S.

Goodwill tidak diamortisasikan, tetapi tiap akhir periode dinilai kembali. Karena goodwill yang membentuk nilai tercatat investasi dalam entitas asosiasi tidak diakui secara terpisah, maka tidak dilakukan pengujian secara terpisah dengan menerapkan persyaratan pengujian penurunan nilai goodwill sesuai PSAK 48. Sebagai gantinya seluruh nilai tercatat investasi diuji penurunan nilai berdasarkan PSAK 48 sebagai suatu aset tunggal dengan membandingkan

recoverable amount dengan nilai tercatatnya.

6. Contoh aplikasi metode ekuitas

1) Awal Januari 2009, P membeli 30% saham S (diasumsikan mempunyai pengaruh yang signifikan) dengan menyerahkan uang kas $2,000,000 dan saham sebanyak 200,000 lembar dengan nilai par $10/lembar dan nilai pasar $15/lembar. P mengeluarkan biaya untuk pendaftaran saham $50,000 dan biaya konsultasi $100,000. Pada saat pembelian saham tersebut neraca S menunjukkan data sbb (dalam ribuan):

(22)

Book value (nilai tercatat) Fair value (nilai wajar) Cash $ 1,500 $ 1,500 Receivables - net 2,200 2,200 Inventories 3,000 4,000

Other current assets 3,300 3,100

Equipment - net 5,000 8,000

Total assets $ 15,000 $ 18,800

Accounts Payable $ 1,000 $ 1,000

Note payable, due in five years 2,000 1,800

Common stock 10,000

Retained earnings 2,000

Total liabilities and sockholders’ equity $ 15,000

S memperoleh net income untuk 2009 sebesar $ 3,000,000 dan membayar dividen 1 Juli $ 1,000,000.

Dari informasi di atas, terdapat kelebihan imbalan (harga perolehan) yang diberikan atas nilai tercatat net aset dan atas fair value net asset.

Imbalan yang diberikan (Harga perolehan/ cost) $5,000,000 Nilai tercatat net asset yang diperoleh 30% x 12,000,000 3,600,000 Kelebihan cost atas nilai tercatat aset neto 1,400,000

Kelebihan cost atas nilai tercatat aset neto tersebut, dialokasikan kepada: Inventories (diasumsikan terjual di tahun 2009)

30% x (4,000,000 – 3,000,000) 300,000 OCA (diasumsikan terpakai di tahun 2009)

30% x (3,100,000 – 3,300,000) (60,000) Equipment (masa manfaat 20 th)

30% x (8,000,000 – 5,000,000) 900,000 Note payable (jatuh tempo 5 tahun)

30% x (1,800,000 – 2,000,000) 60,000

Goodwill 200,000

1,400,000 Untuk transaksi tersebut P akan membuat jurnal sbb:

1 Jan 2009

(23)

Investment in S $ 5,000,000

Cash $ 2,000,000

Common stock 2,000,000

Additional paid-in capital 1,000,000

(Untuk mencatat pembelian 30% saham S)

1 Jan 2009

Expenses 100,000

Additional paid-in capital 50,000

Cash 150,000

(Untuk mencatat pembayaran biaya konsultasi dan biaya pendaftaran saham)

1 Juli 2009

Cash 300,000

Investment in S 300,000

(Untuk mencatat penerimaan dividend 30% x 1,000,000)

31 Des 2009

Investment in S 900,000

Income from S 900,000

(Untuk mencatat bagian investor atas profit investee 30% x 3,000,000)

Income from S 300,000

Investment in S 300,000

(Untuk mencatat amortisasi kelebihan cost atas nilai tercatat - inventory)

Investment in S 60,000

Income from S 60,000

(Untuk mencatat amortisasi kelebihan nilai tercatat atas cost – other current asset)

Income from S 45,000

(24)

(Untuk mencatat amortisasi kelebihan cost atas nilai tercatat - Equipment 900,000 : 20 th)

Income from S 12,000

Investment in S 12,000

(Untuk mencatat amortisasi kelebihan nilai tercatat atas cost - notes payable 60,000 : 5)

Kelima jurnal di atas, bisa digabungkan menjadi

Investment in S 603,000

Income from S 603,000

Dalam contoh di atas, bagian investor atas laba atau rugi investee diakui dalam laporan laba atau rugi investor dengan menggunakan akun

“Income from S”.

Dengan jurnal-jurnal tersebut di atas, saldo akun Investment in S

akan menunjukkan saldo $5,303,000 dan akun Income from S $603,000 2) Awal Januari 2009 A membeli 35% saham B dan diasumsikan mempunyai

pengaruh yang signifikan dengan membayar kas sejumlah $475,000. Pada saat itu book value dan fair value net asset B masing-masing $900,000 dan $1,100,000. Selisih $200,000 karena Aset Tetap tercatat terlalu rendah; masa manfaat Aset Tetap 10 tahun. Selama tahun 2009 B memperoleh keuntungan $ 80,000 dan membayar dividend 31 Desember $120,000. B juga mempunyai investasi saham yang diklasifikasikan sebagai available for sale

securities yang nilainya mengalami kenaikan sebesar $ 20,000.

Dari informasi di atas, terdapat kelebihan harga perolehan (cost) atas nilai tercatat net aset sbb:

Harga perolehan (Cost of investment) 475,000 Nilai tercatat investasi 35 % x $900,000 315,000 Selisih cost atas nilai tercatat 160,000

(25)

Aset Tetap 35% x 200,000 70,000

Goodwill 90,000 160,000

Untuk transaksi tersebut P akan membuat jurnal sbb:

1 Jan 2009 Investment in B $475,000

Cash $475,000

(Untuk mencatat pembelian 35% saham B)

31 Des 2009 Cash 42,000

Investment in B 42,000

(Untuk mencatat penerimaan dividend dari B 35% x 120,000)

31 Des 2009 Investment in B 28,000

Income from B 28,000

(Untuk mencatat bagian investor (A) atas profit investee (B) 35% x 80,000)

Income from B 7,000

Investment in B 7,000

(Untuk mencatat amortisasi kelebihan cost atas nilai tercatat – Aset Tetap 70,000 : 10 th)

Investment in B 7,000

Income from B (sbg OCI) 7,000

(Untuk mencatat kenaikan nilai available for sale securities di B 35% x 20,000)

Ketiga jurnal di atas, bisa digabungkan menjadi:

Investment in B 28,000

Income from B 21,000

Income from B (sbg OCI) 7,000

Dengan jurnal-jurnal tersebut di atas, saldo akun Investment in B akan menunjukkan saldo $461,000 dan akun Income from B $28,000.

(26)

7. Transfer aset antara investor dan investee

PSAK 15 par 19 menyatakan bahwa laba atau rugi yang dihasilkan dari transaksi antara investor dan investee (upstream/downstream atau hilir/hulu) diakui dalam laporan keuangan investor hanya sebesar bagian investor lain dalam entitas asosiasi. Bagian investor atas laba atau rugi entitas asosiasi yang dihasilkan dari transaksi – transaksi ini dieliminasi.

Contoh:

Investor A memiliki 20% saham di Investee B. Sepanjang 2009 A menjual inventory senilai $200,000 kepada B. Cost/harga perolehan barang tersebut $140,000. Sepertiga dari barang dagangan tersebut belum terjual dan masih ada di gudang B. Net income B untuk 2009 $1,000,000. Maka pada 31 Desember 2009 A akan membuat jurnal:

Investment in B 200,000

Income from B 200,000

(Untuk mencatat bagian investor atas profit investee 20% x 1,000,000)

Income from B 4,000

Investment in B 4,000

(Untuk mengeliminasi unrealized profit di dalam ending inventory B 20% x 20,000)

Laba antar perusahaan $60,000, yang sudah direalisir $40,000, yang belum direalisir 20,000. Laba yang diakui bagian investor lain adalah $1,000,000 - $20,000 = $ 980,000. Bagian A adalah 20% x 980,000 = $196,000.

Jika tahun berikutnya, inventory tersebut terjual ke pihak luar, maka A akan membuat jurnal:

Investment in B 4,000

(27)

8. Interim Acquisition

Bila pembelian saham dilakukan tidak di awal tahun, maka penghitungan

profit dari investee dan amortisasi selisih harga perolehan dengan nilai tercatat dimulai dari tanggal pembelian.

Contoh:

1 Oktober 2009, P membeli 40% saham S dan diasumsikan mempunyai pengaruh yang signifikan sebesar $80,000. Net asset S pada 1 Januari 2009 adalah $150,000. Untuk tahun 2009, S melaporkan net incomr $25,000 dan mengumumkan dividend 1 September 2009 $15,000. Nilai buku asset dan liabilitas S s pada 1 Oktober 2009 sama dengan nilai wajarnya kecuali Bangunan yang nilai bukunya $40,000, mempunyai nilai wajar $60,000. Masa manfaat bangunan sejak 1 Oktober 2009 20 tahun.

Dari informasi di atas, terdapat kelebihan harga perolehan (cost) atas nilai tercatat net asset sbb:

Harga perolehan (Cost of investment) 80,000 Dikurangi: Ekuitas awal 150,000 Income s/d 30 Sept (9/12 x 25,000) 18,750 Less dividend (15,000) 153,750 kepemilikan 40 % x 153,750 61,500 Selisih lebih cost atas investasi 18,500 Selisih lebih cost atas investasi dialokasikan ke:

Bangunan (60,000 – 40,000) x 40% 8,000

Goodwill 10,500 18,500

Untuk transaksi ini P akan membuat jurnal sbb: 1 0kt 2009

Investment in S $80,000

Cash $80,000

(28)

Investment in S 2,500

Income from S 2,500

(Untuk mencatat bagian profit Investor 40% x 25,000 x 3/12)

Income from S 100

Investment in S 100

(Untuk mencatat amortisasi kelebihan cost atas nilai tercatat – Bangunan 8,000 : 20 th x 3/12)

9. Investasi melalui kepemilikan bertahap

Seorang investor mungkin memiliki pengaruh yang signifikan melalui beberapa tahap investasi. Misalnya per 1 Januari 2009 A memiliki saham di B sebanyak 10% dan menggunakan metode cost untuk investasi tersebut. Setahun kemudian A membeli lagi 15% saham B, sehingga total kepemilikannya menjadi 25% dan diasumsikan A mempunyai pengaruh yang signifikan. Pada saat A sudah mempunyai 25% kepemilikan saham , A harus menggunakan metode ekuitas sehingga akun investasi dan retained earning yang sebelumnya menggunakan metode cost harus disesuaikan.

Contoh:

P membeli 10% saham S pada awal 2009 senilai $70,000 dan mengelompokkannya sebagai trading securities. Stockholder’s equity S saat itu $600,000. Selisih sebesar $10,000 dialokasikan ke Bangunan yang masa manfaatnya 20 tahun lagi. Untuk tahun 2009 S melaporkan Net Income $100,000 dan membayar dividend %50,000. Nilai wajar saham pada akhir tahun sama dengan nilai tercatatnya.

Untuk transaksi selama 2009, P akan membuat jurnal sbb:

Investment in Trading Securities $70,000

Cash $70,000

(Untuk mencatat pembelian 10% saham S)

Cash $5,000

(29)

(Untuk mencatat penerimaan dividend dari S 10% x $50,000)

Awal 2010, P membeli kembali 15% saham S senilai $100,000, sehingga total kepemilikan sahamnya menjadi 25% dan diasumsikan P mempunyai pengaruh yang signifikan. Untuk transaksi ini, P akan membuat jurnal sbb:

Investment in S $170,000

Investment in Trading Securities $ 70,000

Cash 100,000

(Untuk mencatat pembelian 15% saham S dan reklasifikasi 10% saham S dari Trading securities menjadi Investment in S)

Investment in S $9,500

Retained Earnings $9,500

(Untuk mencatat bagian keuntungan P dari net income S 2009 10% x 100,000 dikurangi amorisasi selisih cost atas net aset yang diperoleh $10,000 : 20 th)

10. Penjualan kepemilikan saham pada entitas asosiasi (Sale of an equity

interest)

Investor menghentikan penggunaan metode ekuitas sejak tanggal investor tidak lagi memiliki pengaruh signifikan atas entitas asosiasi dan mencatat investasinya berdasarkan PSAK 55. Investor mengukur investasi yang tersisa pada entitas asosiasi pada nilai wajar. Investor mengakui dalam laporan laba rugi setiap selisih antara nilai wajar yang tersisa dan hasil pelepasan sebagian kepemilikan pada entitas asosiasi dengan jumlah tercatat invetasi pada tanggal hilangnya pengaruh sigifikan.

Contoh:

1 January 2007 P membeli 320,000 lembar saham S (40% kepemilikan) senilai $580,000. Ekuitas S $1,200,000. Nilai tercatat aset dan liabilitas sama dengan nilai wajarnya. P menggunakan metode ekuitas dari 1 Januari 2007 sampai dengan 31 Desember 2009. Per 31 Desember 2009, akun investasi tersebut menunjukkan saldo $700,000 yaitu sama dengan 40% x $1.500.000 (ekuitas S + $ 100,000 goodwill). 1 Januari 2010, P menjual 200,000 lembar saham tersebut senilai

(30)

$460,000. Sisa 120,000 lembar saham, nilai wajarnya $270,000 dan P akan mengelompokkannya sebagai Trading securities.

Untuk transaksi ini, P akan membuat jurnal sebagai berikut:

Cash $460,000

Investment in trading securities 270,000

Investment in S $700,000

Gain on sale of securities 22,500

Gain on transfer of categories 7,500

11. Pembelian saham langsung dari perusahaan, bukan dari pemegang saham (Stock purchases directly from the investee)

Bila investor membeli saham langsung dari perusahaan, bukan dari bursa atau pemegang saham, maka hal itu akan menambah jumlah saham yang beredar dan mempengaruhi % perolehan saham

Contoh:

Awal Januari 2010, P Corp. membeli 20,000 saham yang belum diterbitkan sebelumnya langsung dari S senilai $450,000. Pada saat itu stockholders’ equity S terdiri dari $200,000 Common stock par $10 dan $150,000 Retained Earnings. Setelah pembelian saham oleh P, jumlah saham S yang beredar menjadi 20,000 + ($200,000:20,000) = 40,000. Dengan demikian kepemilikan saham P atas S adalah 50% (20,000 : 40,000)

12. Perusahaan Asosiasi dengan Saham Preferen (Investee corporation with preferred stock)

Jika entitas asosiasi menerbitkan saham preferen kumulatif yang dimiliki oleh pihak lain selain investor dan diklasifikasikan sebagai ekuitas, maka investor menghitung bagiannya atas laba atau rugi investee setelah penyesuaian atas dividen atas saham tersebut, terlepas apakah dividen tersebut telah diumumkan atau belum.

Contoh:

P membeli 40% saham Q pada awal 2009 senilai $2,500,000. Pada saat itu stockholders’ equity Q terdiri dari 10% cumulative preferred stock, par $100,

(31)

$1,000,000; Common stock $3,000,000; Other paid-in capital $500,000; dan Retained Earnings $1,500,000. Net income yang diperoleh dan dividend yang dibayarkan oleh Q pada tahun 2009 masing-masing $700,000 dan $200,000. Dari informasi di atas, terdapat kelebihan harga perolehan (cost) atas nilai tercatat net asset sbb:

Harga perolehan (Cost of investment) 2,500,000 Nilai tercatat investasi yang diperoleh:

Ekuitas Q 6,000,000

Dikurangi saham preferen 1,000,000 5,000,000

% kepemilikan 40%

2,000,000 Selisih cost atas nilai tercatat (goodwill) 500,000

Income from Q akan dihitung sbb:

Net Income Q $700,000

Dividen saham preferen 10% x 1,000,000 100,000

Income untuk common stock $600,000

(32)

RANGKUMAN

1. Pembelian saham suatu entitas yang tidak menimbulkan pengaruh yang signifikan akan dicatat sebagai trading atau available for sale securities; yang mempunyai pengaruh yang signifikan akan dicatat dengan metode ekuitas; yang menimbulkan hubungan induk-anak, akan dicatat menggunakan metode cost, diperlakukan sebagai trading atau available for sale securities dan induk perusahaannya harus menyusun laporan keuangan konsolidasi.

2. Yang dimaksud dengan pengaruh yang signifikan adalah kemampuan atau kekuasaan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan kebijakan keuangan dan operasional investee.

3. Menurut metode ekuitas, investasi pada awalnya dicatat berdasarkan harga perolehannya, kemudian selanjutnya disesuaikan dengan perubahan net aset investee setelah pembelian saham. Bagian investor atas laba atau rugi investee diakui dalam laporan laba atau rugi investor. Penerimaan distribusi dari investee mengurangi nilai tercatat investasi.

4. PSAK 15 par 19 menyatakan bahwa laba atau rugi yang dihasilkan dari transaksi antara investor dan investee (upstream/downstream atau hilir/hulu) diakui dalam laporan keuangan investor hanya sebesar bagian investor lain dalam entitas asosiasi. Bagian investor atas laba atau rugi entitas asosiasi yang dihasilkan dari transaksi – transaksi ini dieliminasi.

5. Bila pembelian saham dilakukan tidak di awal tahun, maka penghitungan profit dari investee dan amortisasi selisih harga perolehan dengan nilai tercatat dimulai dari tanggal pembelian.

6. Bila investor memiliki saham secara bertahap, yaitu dari tidak mempunyai pengaruh ke mempunyai pengaruh, maka ia harus membuat jurnal penyesuaian atas investasinya seolah-olah metode ekuitas sudah dipergunakan sebelumnya.

(33)

7. Investor yang menjual kepemilikan sahamnya pada entitas asosiasi, sehingga ia tidak mempunyai pengaruh yang signifikan lagi, maka ia harus menghentikan penggunaan metode ekuitasnya. Investasi yang tersisa akan dinilai berdasarkan fair value dan dikelompokkan sebagai Trading atau Available for sale securities.

8. Jika entitas asosiasi menerbitkan saham preferen kumulatif yang dimiliki oleh pihak lain selain investor dan diklasifikasikan sebagai ekuitas, maka investor menghitung bagiannya atas laba atau rugi investee setelah penyesuaian atas dividen atas saham tersebut, terlepas apakah dividen tersebut telah diumumkan atau belum.

(34)

LATIHAN SOAL

1. P menerbitkan 40,000 lembar sahamnya (tanpa nilai par) untuk memperoleh 40% saham S pada 1 Jan 2010. P juga membayar biaya kombinasi bisnis $40,000 dan biaya penerbitan dan registrasi saham $10,000. Aset dan liabilitas S pada saat itu tampak sbb:

Book Value ($) Fair Value ($)

Cash 100,000 100,000

Accounts receivable – net 200,000 200,000 Inventory (terjual di tahun 2010) 500,000 600,000

Land 100,000 300,000

Buildings – net (masa manfaat 10 tahun)

600,000 400,000 Equipment – net (masa manfaat 7

tahun) 400,000 500,000 Total Assets 1,900,000 2,100,000 Liabilities 900,000 900,000 Capital stock 700,000 Retained Earnings 300,000

Total Liabilities & Equities 1,900,000

Saudara diminta untuk:

1) Membuat skedul alokasi kelebihan cost atas net asset yang diperoleh bila harga wajar saham P $11/share

2) Membuat skedul alokasi kelebihan cost atas net asset yang diperoleh bila harga wajar saham P $8/share

2. 1 April 2010, P membeli 30% saham S senilai $383,000. Ekuitas S awal tahun 2010 $1,000,000. Selama 2010, S mengumumkan dan membayar dividen sebesar $20,000, 4 kali, yaitu tanggal 15 Maret, 15 Juni, 15 September, dan 15 Desember. Net income yang diperoleh th 2010 $160,000

Saudara diminta untuk menentukan: 1) Goodwill dari transaksi di atas 2) Income from S 2010

(35)

3) Investment in S per 31 Desember 2010

3. P membeli 40% saham S pada 1 Januari 2010 senilai $2,240,000. Pada saat itu nilai tercatat dan nilai wajar asset dan liabilitas S tampak sebagai berikut:

Book Value ($)

Fair Value ($)

Cash 400,000 400,000

Accounts receivable – net 700,000 700,000 Inventory (terjual di tahun 2010 1,000,000 1,200,000

Other current assets 200,000 200,000

Land 900,000 1,700,000

Buildings – net (masa manfaat 10 tahun)

1,500,000 2,000,000 Equipment – net (masa manfaat 7

tahun)

1,200,000 500,000

Total Assets 5,900,000 6,700,000

Accounta Payable 800,000 800,000

Other current liabilities 200,000 200,000 Bonds Payable (jatuh tempo 1 Jan

uari 2015)

1,000,000 1,100,000 Capital Stock, $10 par 3,000,000

Retained Earnings 900,000

Total liabilities & Equities 5,900,000

Untuk tahun 2010, S melaporkan net income $1,200,000 dan membayarkan dividend $600,000. Goodwill tidak diamortisasikan.

Saudara diminta untuk:

1) Membuat skedul alokasi kelebihan cost atas net asset yang diperoleh 2) Menghitung besarnya Income from S 2010

(36)

4. P melakukan investasi saham di S selama 2009 dan 2010 sbb:

Tanggal perolehan Jumlah lembar saham Cost ($)

1 Juli 2009 3,000 48,750

1 januari 2010 6,000 99,000

Ekuitas S 1 Januari 2009 terdiri dari 20,000 lembar saham nilai par $10 dan retained earnings $100,000. Net income yang dihasilkan S tahun 2009 dan 2010 masing-masing $40,000 dan $60,000. Untuk tahun 2009 dan 2010,S membayar dividend setiap tanggal 1 Mei dan 1 November masing-masing sebesar $15,000. Bila ada selisih antara cost dengan nilai tercatat aset neto yang diperoleh, dialokasikan ke paten dan diamortisasikan selama 10 tahun.

Saudara diminta untuk:

1) Menghitung besarnya Income from S 2009 dan 2010

(37)
(38)

BAB

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

1. Kombinasi bisnis melalui perolehan saham

PSAK No. 22 mendefinisikan kombinasi bisnis sebagai suatu transaksi atau peristiwa lain dimana pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian atas satu atau lebih bisnis. Sedangkan IFRS 3 mendefinisikan kombinasi bisnis sebagai bergabungnya dua atau lebih entitas/perusahaan menjadi satu entitas pelaporan. Menurut IFRS kombinasi bisnis bisa terjadi dari pembelian ekuitas perusahaan/entitas lain.

Dalam bab sebelumnya dinyatakan bahwa bila terjadi pembelian saham yang dimaksudkan untuk mengendalikan atau menguasai perusa

haan lain,

maka dalam situasi seperti ini terjadi hubungan induk – anak perusahaan (parent – subsidiary). Pembelian saham berhak suara di atas 50% dianggap dapat mengontrol, menguasai perusahaan melalui voting.

Yang dimaksud dengan pengendalian adalah kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitas entitas tersebut. Kendali juga dianggap ada, bila induk perusahaan memiliki kurang dari atau 50% saham anak perusahaan tetapi terdapat kondisi sbb:

• induk perusahaan punya kekuasaan (power) lebih dari 50% melalui perjanjian dengan investor lain

• induk perusahaan punya kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional dari anak perusahaan berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian

• induk perusahaan punya kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti mayoritas dewan direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara dan anggota dewan direksi/dewan komisaris/organ pengatur ini mengendalikan anak perusahaan

(39)

• induk perusahaan punya kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat-rapat dewan direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara dan anggota dewan direksi/dewan komisaris/organ pengatur ini mengendalikan anak perusahaan.

2. Entitas pelaporan

Bila investasi saham menimbulkan hubungan induk- anak, maka masing-masing perusahaan berlangsung sebagai perusahaan yang terpisah dan menyusun laporan keuangan masing-masing. Sedangkan entitas yang mengendalikan/menguasai entitas-entitas yang lainnya (induk) diharuskan untuk menyusun laporan konsolidasian.

Tujuan dari penyusunan laporan konsolidasian adalah untuk menyediakan laporan keuangan yang bermanfaat dan relevan bagi para pengguna. Meskipun secara hukum entitas-entitas tersebut berdiri sendiri, tetapi secara substansi mereka adalah entitas ekonomi tunggal, satu kesatuan usaha. Oleh karena itu, laporan keuangannya harus dikonsolidasikan.

PSAK No. 4 Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri par 35 menyatakan, bahwa jika entitas induk menyusun laporan keuangan sendiri sebagai informasi tambahan, maka entitas induk tersebut mencatat investasi pada anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi pada:

a. Biaya perolehan (cost)

b. Sesuai PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran (sbg sebagai trading atau available for sale securities)

Dalam seluruh pembahasan penyusunan laporan konsolidasi akan digunakan asumsi induk perusahaan menggunakan metode cost untuk investasi sahamnya dan tidak terjadi penurunan nilai atas investasi tersebut.

Dalam laporan keuangan (neraca ) induk perusahaan akan

menggunakan akun “ Investment in Subsidiary”, dan masuk ke dalam kelompok

Non current asset

(40)

Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian, entitas menggabungan laporan keuangan entitas induk dan entitas anak satu persatu dengan menjumlahkan pos-pos sejenis dari aset, liabilitas, ekuitas, penghasilan dan beban.

Agar laporan keuangan konsolidasian dapat menyajikan informasi

keuangan dari kelompok usaha tersebut sebagai entitas ekonomi tunggal, maka dilakukan langkah-langkah sbb:

a. Jumlah tercatat investasi entitas induk pada setiap entitas anak dengan porsi entitas induk atas ekuitas anak dieliminasi

b. Kepentingan non pengendali atas laba atau rugi entitas anak yang dikonsolidasikan selama periodepelaporan diidentifikasi

c. Kepentingan non pengendali dan bagian kepemilikan entitas induk atas asset neto entitas anak yang dikonsolidasikan diidentifikasi secara terpisah.

Kepentingan non pengendali atas aset neto terdiri dari:

- Jumlah kepentingan nonpengendali pada tanggal kombinasi awal yang dihitung sesuai PSAK 22

- Bagian kepentingan nonpengendali atas perubahan ekuitas sejak tanggal kombinasi bisnis tersebut

4. Contoh penyusunan laporan konsolidasian

1) P membeli 100% saham S, perusahaan yang baru berdiri. Aset neto S $120,000 dan P membayar $120,000 untuk memperoleh aset neto tsb.

Neraca P dan S pada saat pembelian saham tersebut tampak sbb:

P S

Assets:

(41)

Non current assets:

Plant, property and Equipment 640,000 125,000

Investment in S 120,000 -

Total Assets $ 900,000 $ 145,000

Liablities & Stockholders’equity:

Current Liabilities $ 100,000 $ 25,000 Equity:

Common Stock par $1 200,000 80,000

Additional paid-in capital 250,000 40,000

Retained Earnings 350,000 -

Total Liablities & Stockholders’equity $ 900,000 $ 145,000 Untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan konsolidasian, dibuat suatu kertas kerja. Di dalam kertas kerja tersebut kita membuat jurnal eliminasi untuk menghilangkan akun-akun yang resiprokal. Jurnal ini tidak dibukukan ke dalam pembukuan P dan S, dan hanya ada di dalam kertas kerja (worksheet)

Jurnal eliminasi, laporan keuangan P dan S, serta kertas kerja untuk penyusunanan laporan keuangan konsolidasian sesaat setelah akuisisi tampak sbb (dalam ribuan $):

P ($) S ($) Adjustment & Eliminations ($) Consolidated Balance Sheet Debit Credit Assets: Current Assets 140 20 160

Non current assets: Plant, property and Equipment 640 125 765 Investment in S 120 - 120 Total Assets 900 145 925 Liablities & Stockholders’equity: Current Liabilities 100 25 125 Equity:

Capital Stock par $1 200 80 80 200

Additional paid-in capital 250 40 40 250

Retained Earnings 350 - 350

Tota Liablities & Stockholders’equity

900 145 925

Common Stock – S 80,000

(42)

Investment in S 120,000

(untuk mengeliminasi akun Investment in S dan stockholders’ equity S)

2) 1 Januari 2009 P membeli 100% saham S senilai $200,000. Pada saat itu stockholders’ equity S terdiri dari Capital Stock $30,000; Additional paid-in capital $90,000; dan Retained Earnings $80,000. Untuk tahun 2009 S melaporkan net income $60,000 dan tidak membayar dividend.

Kertas kerja untuk penyusunan laporan konsolidasian 2009, tampak sbb (dalam ribuan $): P ($) S ($) Adjustment & Eliminations ($) Consolidat ed Balance Sheet Debit Credit Assets: Current Assets 175 90 265

Non current assets: Plant, property and Equipment 680 245 925 Investment in S 200 - 200 Total Assets 1,055 335 1,190 Liablities & Stockholders’equity: Current Liabilities 155 75 230 Equity:

Capital Stock par $1 150 30 30 150

Additional paid-in capital

280 90 90 280

Retained Earnings 470 140 80 530

Tota Liablities & Stockholders’equity

1,055 335 1,190

Jurnal eliminasi yang dibuat adalah:

Capital Stock – S 30,000

Additional paid-in capital – S 90,000 Retained Earnings –beginning -S 140,000

Investment in S 200,000

(untuk mengeliminasi akun Investment in S dan stockholders’ equity S)

(43)

Bila suatu induk perusahaan membeli anak perusahaan tidak 100%, misalnya 90%, maka yang 10% nya disebut/dinamakan non controlling interest (kepentingan non pengendali), sedangkan induknya disebut kepentingan pengendali (controlling interest).

6. Goodwill

Bila suatu induk perusahaan membeli saham anak perusahaan dengan harga di atas fair value net asset yang diperolehnya, maka akan terdapat goodwill. Mengapa induk perusahaan mau membeli saham anak perusahaan dengan harga yang lebih tinggi daripada fair value saham yang diperolehnya? Karena investor melihat berbagai kelebihan dari sinerginya dengan anak perusahaan dan kelebihan-kelebihan tersebut tidak bisa diidentifikasikan, sehingga dikelompokkan dalam satu akun bernana goodwill. Investor akan mencatat goodwill sebagai asset di dalam neracanya.

7. Cara menentukan goodwill

Terdapat dua cara yang diperkenankan untuk menentukan goodwill. Cara yang pertama adalah dengan mengurangkan cost/harga perolehan dari % kepemilikan atas nilai wajar anak perusahaan. Dengan cara seperti ini, maka goodwill yang diperoleh adalah goodwill induk perusahaan saja. Sedangkan cara kedua adalah mengurangkan cost/harga perolehan dari (nilai wajar aset neto - nilai wajar saham yang dimiliki kepentingan non pengendali). Dengan cara yang kedua akan diperoleh goodwill untuk perusahaan sebagai satu kesatuan, yaitu goodwill induk dan anak. Dalam keseluruhan pembahasan berikutnya, akan digunakan penentuan goodwill dengan cara ke-2

Contoh:

Awal Januari 2009, P membayar $87,000 untuk membeli 80% saham S. Pada saat itu stockholders’ equity S terdiri dari Capital Stock $60,000 (6,000 lembar saham) dan Retained Earnings $30,000; nilai tercatat net asset sama dengan nilai wajarnya. Dari transaksi ini jika digunakan penghitungan goodwill dengan cara pertama akan didapat goodwill sbb:

(44)

% kepemilikan 80% x ($60,000 + $30,000) 72,000

Goodwill $15,000

Dengan cara ke-dua akan diperoleh goodwill sebesar:

Cost/harga perolehan $87,000

Total nilai perusahaan = 100/80 x 87,000 = 108,750 Bagian kepentingan non pengendali 20% x 108,750 = 21,750

Bagian kepentingan pengendali 68,250

Goodwill $18,750

Dari total goodwill $18,750 tersebut 80%nya yaitu 15,000 adalah goodwill untuk induk perusahaan, sama dengan perhitungan goodwill cara yang pertama, sisanya $3,750 adalah goodwill untuk kepentingan non pengendali. Goodwill sebesar $18,750 bisa juga dicari dengan mengurangkan total nilai wajar perusahaan dari nilai wajar asset neto (108,750 – 90,000 ) = $18,750.

Bila dalam soal di atas diketahui nilai pasar saham kepentingan non pengendali $20/lembar, maka goodwill dihitung sbb:

Cost/harga perolehan $ 87,000

Bagian kepentingan non pengendali $20 x 1,200 lembar 24,000

Total nilai perusahaan $111,000

Nilai buku = nilai wajar aset neto 90,000

Goodwill $ 21,000

8. Contoh penyusunan laporan konsolidasi setelah tahun kombinasi bisnis

Awal Januari 2009, P membayar $87,000 untuk membeli 80% saham S. Pada saat itu stockholders’ equity S terdiri dari Capital Stock $60,000 dan Retained Earnings $30,000; nilai tercatat net asset sama dengan nilai wajarnya. Nilai pasar kepentingan non pengendali tidak diketahui. Dari transaksi ini terdapat goodwill sebesar (100/80 x 87,000) - 90,000 = $18,750)}. Tahun 2009, S melaporkan net income $25,000 dan membayar dividend $15,000.

(45)

Kertas kerja konsolidasi dan jurnal eliminasi yang dibuat adalah: P ($) S ($) Adjustment & Eliminations ($) Consoldt Statmnts Dr Cr Income Statement: Sales 250,000 65,000 315,000 Dividend Income 12,000 a 12,000 Expenses 200,000 40,000 240,000 Net Income 62,000 25,000 Non controlling interest

exp

c 5,000 5,000

Consolidated Net Income 70,000

Retained Earnings Beginning

5,000 30,000 b 30,000 5,000

Add: net income 62,000 25,000 70,000

Deduct: dividend 30,000 15,000 a 12,000 c 3,000

30,000 Retained Earnings Dec

31

37,000 40,000 45,000

Balance Sheet:

Cash 40,000 10,000 50,000

Other Current Assets 90,000 50,000 140,000

Investment in S 87,000 b 87,000

Plant, property and Equipment 300,000 100,000 400,000 Accumulated Depreciation 50,000 30,000 80,000 Goodwill b 18,750 18,750 Total Assets 467,000 528,750 Liabilities 80,000 30,000 110,000 Capital Stock 350,000 60,000 b 60,000 350,000 Retained Earnings Dec

31 37,000 40,000 45,000 467,000 130,000 NCI 1 Jan b 21,750 NCI 31 Dec c 2,000 23,750 528,750 a. Dividend Income 12,000 Dividend-S 12,000

(untuk mengeliminasi dividend income dan dividend S)

b. Capital Stock – S 60,000

Retained Earnings S - beginning 30,000

(46)

Investment in S 87,000

Non controlling interest beginning 21,750

(untuk mengeliminasi akun Investment in S dan stockholders’ equity S dan memunculkan goodwill)

c. Non controlling interest expense 5,000

Dividend-S 3,000

Non controlling interest ending 2,000

(untuk mencatat bagian laba kepentingan non pengendali, mengeliminasi dividend S dan menambahkan bagian laba tersebut ke ekuitas kepentingan non pengendali)

Tahun 2010, S melaporkan net income $30,000 dan membayar dividend $15,000. S meminjam uang kepada P sebesar $10,000 dan menyerahkan wesel bayar.

Jurnal eliminasi dan kertas kerja konsolidasi yang dibuat P adalah:

a. Investment in S 8,000

Retained Earning P beginning 8,000

[(Untuk mencatat kenaikan investment in S dan Retained Earning yang tahun sebelumnya kurang dibukukan (25,000 – 15,000) x 80%]

b. Dividend Income 12,000

Dividend-S 12,000

(untuk mengeliminasi dividend income dan dividend S)

c. Capital Stock – S 60,000

Retained Earnings S - beginning 40,000

Goodwill 18,75

Investment in S 95,000

Non controlling interest beginning 23,750

(untuk mengeliminasi akun Investment in S dan stockholders’ equity S dan memunculkan goodwill) P ($) S ($) Adjustment & Eliminations ($) Consolidt Statement

(47)

Dr Cr Income Statement: Sales 300,000 75,000 375,000 Dividend Income 12,000 b 12,000 Expenses 244,000 45,000 289,000 Net Income 68,000 30,000

Non controlling interest

expense d 6,000 6,000 Consolidated Net Income 80,000 Retained Earnings Beginning 37,000 40,000 c 40,000 a 8,000 45,000

Add: net income 68,000 30,000 80,000

Deduct: dividend 45,000 15,000 b12,000 d 3,000 45,000 Retained Earnings Dec 31 60,000 55,000 80,000 Balance Sheet Cash 46,000 20,000 66,000 Note Receivable – S 10,000 e 10,000

Other Current Assets 97,000 70,000 167,000 Investment in S 87,000 a 8,000 c 95,000

Plant, property and Equipment 300,000 100,000 400,000 Accumulated Depreciation 60,000 30,000 100,000 Goodwill c 18,750 18,750 Total Assets 480,000 551,750 Note Payable – P 10,000 e 10,000 Liabilities 70,000 25,000 95,000 Capital Stock 350,000 60,000 c 60,000 350,000 Retained Earnings Dec 31 60,000 55,000 80,000 NCI 1 Jan c 23,750 NCI 31 Dec d 3,000 26,750

Liab & Stockh’equity 467,000 150,000 551,750 (untuk mengeliminasi akun Investment in S dan stockholders’ equity S dan memunculkan goodwill)

d. Non controlling interest expense 6,000

Dividend-S 3,000

(48)

(untuk mencatat bagian laba kepentingan non pengendali, mengeliminasi dividend S dan menambahkan bagian laba tersebut ke ekuitas kepentingan non pengendali)

e. Notes Payable – P 10,000

Notes Receivable – S 10,000

(untuk mengeliminasi hutang-piutang antar perusahaan)

9. Urutan pembuatan jurnal eliminasi

Seiring dengan bertambahnya kompleksitas penyusunan laporan keuangan konsolidasian, ada baiknya pembuatan jurnal eliminasi diurutkan sbb:

1) Jurnal penyesuaian untuk kesalahan atau pos-pos yang belum dibukukan oleh masing-masing perusahaan

2) Jurnal untuk mengeliminasi transaksi antar perusahaan yang melibatkan profit

3) Jurnal untuk mengeliminasi dividend income dan dividend S

4) Jurnal untuk mengeliminasi akun resiprokal “Investment in S” dengan akun ekuitas S

5) Jurnal untuk alokasi dan amortisasi kelebihan cost atas nilai tercatat asset neto yang diperoleh

6) Jurnal untuk mengeliminasi akun resiprokal lainnya (hutang-piutang, interest expense dan interest income)

10. Alokasi kelebihan cost/harga perolehan atas nilai tercatat net asset yang diperoleh

Bila induk perusahaan membayar harga perolehan lebih dari nilai tercatat value aset neto yang diperoleh, maka kelebihan tersebut dialokasikan ke berbagai akun yang nilai buku dan nilai wajarnya berbeda, bila masih ada sisa, dialokasikan ke goodwill.

Contoh:

P membeli 90% saham S pada akhir Desember 2009 senilai $360,000 secara tunai. Stockholders’ equity S pada saat itu terdiri dari Capital Stock

(49)

$200,000 dan Retained Earnings $50,000. Beberapa akun aset S pada saat itu menunjukkan angka sbb:

Fair Value ($) Book Value ($) Undervaluation (overvaluation) Inventories (terjual di tahun

2010)

60,000 50,000 10,000

Land 60,000 30,000 30,000

Buildings (masa manfaat 25 tahun)

180,000 100,000 80,000 Equipment (masa manfaat

5 tahun)

70,000 90,000 (20,000) 100,000 Fair value perusahaan 100/90 x 360,000 = 400,000 Fair value net asset yang tercatat/teridentifikasi

200,000 + 50,000 + 100,000 = 350,000

Goodwill keseluruhan 50,000

Fair value perusahaan 100/90 x 360,000 = 400,000 Nilai tercatat asset neto 250,000 Selisih nilai wajar perusahaan atas nilai tercatat asset neto 150,000

Selisih dialokasikan ke berbagai akun seperti terlihat di atas 100,000

Goodwill 50,000

150,000

Cost/harga perolehan P 360,000

Nilai tercatat net asset yang diperoleh P90% x 250,000 = 225,000 Selisih cost atas nilai tercatat net asset 135,000 Selisih dialokasikan ke berbagai akun 90% x 100,000 = 90,000

Goodwill P 90% x 50,000 = 45,000 135,000

0

Referensi

Dokumen terkait

Bahwa dengan perkembangan hukum tersebut maka suatu tindak pidana tidak harus dibawa ke Pengadilan dalam memutuskan perkara, namun diharapkan ada terobosan

Kuangkai merupakan puncak dari ritual kematian dalam Dayak Tonyooi Benuaq. Tujuan dari dilaksanakannya ritual kuangkai adalah untuk mengantarkan roh dari sanak saudara yang

Menunjukan hasil pengujian menggunakan alat dynotest yang berupa pebandingan daya antara motor standar dengan motor yang telah di bore up yang berhubungan dengan putaran

Mobile banking adalah fasilitas layanan perbankan melalui handphone, dengan teknologi Java Application yang memudahkan nasabah untuk melakukan transfer dana, bayar tagihan dan

Dewasa ini teknologi perencanaan jalan raya telah digunakan secara luas pada desain jalan raya yang berskala kecil sampai pada yang berskala besar.Salah satu

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa faktor risiko yang terbukti berpengaruh terhadap kejadian kanker payudara adalah riwayat kanker payudara pada keluarga

[3.19] Menimbang bahwa dalam persidangan tanggal 10 Desember 2008 Pihak Terkait Pasangan Calon Terpilih Torang Lumban Tobing dan Bangkit Parulian Silaban juga

Metode pencatatan persediaan fisik dapat dikatakan sebagai sistem periodik, karena untuk menentukan nilai atau harga pokok persediaan barang dagangan di akhir periode akuntansi