• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

D DIINNAASS PPEENNGGEELLOOLLAAAANN KKEEUUAANNGGAANN D DAANN AASSEETT DDAAEERRAAHH KKOOTTAA BBAANNDDUUNNGG VI - 1 R REENNCCAANNAASSTTRRAATTEEGGIISS T TAAHHUUNN22001133--22001188

B

A

B

VI

BAB VI

INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai

unsur pemangku kepentingan, guna pemanfaatan dan

pengalokasian sumber daya yang ada. Sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Bandung Tahun 2005-2025, disebutkan bahwa RPJMD Kota Bandung Tahun 2013-2018 merupakan tahap ketiga pembangunan jangka panjang daerah.

Berdasarkan ketentuan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010, Visi dalam RPJMD adalah visi kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih yang disampaikan pada waktu pemilihan kepala daerah. Pedoman utama penyusunan visi kepala daerah adalah kesesuaian dengan sasaran pokok dan arah kebijakan pembangunan Tahap III RPJPD Kota Bandung. Untuk mencapai indikator dan target dari sasaran pokok sangat bergantung pada tekanan dan prioritas pembangunan.

Visi merupakan arah pembangunan atau kondisi masa depan daerah yang ingin dicapai dalam 5 (lima) tahun mendatang

(clarity of direction). Visi juga harus menjawab permasalahan

pembangunan daerah dan/atau isu strategis yang harus diselesaikan dalam jangka menengah serta sejalan dengan visi dan

arah pembangunan jangka panjang daerah. Dengan

mempertimbangkan arah pembangunan jangka panjang daerah, kondisi, permasalahan dan tantangan pembangunan yang

(2)

D DIINNAASS PPEENNGGEELLOOLLAAAANN KKEEUUAANNGGAANN D DAANN AASSEETT DDAAEERRAAHH KKOOTTAA BBAANNDDUUNNGG VI - 2 R REENNCCAANNAASSTTRRAATTEEGGIISS T TAAHHUUNN22001133--22001188

B

A

B

VI

dihadapi serta isu-isu strategis maka Visi Kota Bandung Tahun

2013-2018, yaitu:

“TERWUJUDNYA KOTA BANDUNG YANG UNGGUL, NYAMAN, DAN SEJAHTERA”

Penjabaran Visi di atas adalah sebagai berikut: Bandung :

meliputi wilayah dan seluruh isinya. Artinya Kota Bandung dan semua warganya yang berada dalam suatu kawasan dengan batas-batas tertentu yang berkembang sejak tahun 1811 hingga sekarang; Unggul :

menjadi yang terbaik dan terdepan dengan mempertahankan pencapaian sebelumnya serta menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya terobosan perubahan bagi kenyamanan dan kesejahteraan warga Kota Bandung;

Nyaman :

terciptanya suatu kondisi dimana kualitas

lingkungan terpelihara dengan baik melalui

sinergitas lintas sektor sehingga dapat memberikan kesegaran dan kesejukan

bagi penghuninya. Kota yang nyaman adalah suatu kondisi dimana berbagai kebutuhan dasar manusia seperti tanah, air, dan udara terpenuhi dengan baik sehingga nyaman untuk ditinggali serta ruang-ruang kota dan infrastruktur pendukungnya responsif

terhadap berbagai aktivitas dan perilaku

penghuninya; Sejahtera :

mengarahkan pembangunan kota pada pemenuhan kebutuhan lahir dan batin melalui peningkatan

partisipasi dan kerjasama seluruh lapisan

masyarakat, agar dapat memfungsikan diri sebagai hamba dan wakil Tuhan di bumi. Kesejahteraan

(3)

D DIINNAASS PPEENNGGEELLOOLLAAAANN KKEEUUAANNGGAANN D DAANN AASSEETT DDAAEERRAAHH KKOOTTAA BBAANNDDUUNNGG VI - 3 R REENNCCAANNAASSTTRRAATTEEGGIISS T TAAHHUUNN22001133--22001188

B

A

B

VI

yang ingin diwujudkan merupakan kesejahteraan

yang berbasis pada ketahanan keluarga dan Iingkungan sebagai dasar pengokohan sosial. Masyarakat sejahtera tidak hanya dalam konteks lahiriah dan materi saja, melainkan juga sejahtera jiwa dan batiniah. Kesejahteraan dalam artinya yang sejati adalah keseimbangan hidup yang merupakan buah dari kemampuan seseorang untuk memenuhi tuntutan dasar seluruh dimensi dirinya, meliputi ruhani, akal, dan jasad. Kesatuan elemen ini diharapkan mampu saling berinteraksi dalam melahirkan masa depan yang cerah, adil dan makmur. Keterpaduan antara sejahtera lahiriah dan batiniah adalah manifestasi dari sejahtera yang paripurna. Kesejahteraan yang seperti inilah yang akan membentuk kepecayaan diri yang tinggi pada masyarakat Kota Bandung untuk mencapai kualitas kehidupan yang semakin baik, hingga menjadi teladan bagi kota lainnya.

Dalam rangka mewujudkan Visi, maka disusun Misi yaitu rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan Visi. Misi disusun dalam rangka mengimplementasikan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam mewujudkan visi yang telah dipaparkan di atas. Rumusan misi merupakan penggambaran visi yang ingin dicapai dan menguraikan upaya-upaya apa yang harus dilakukan. Rumusan misi disusun untuk memberikan kerangka bagi tujuan dan sasaran serta arah kebijakan yang ingin dicapai dan menentukan jalan yang akan ditempuh untuk mencapai visi.

(4)

D DIINNAASS PPEENNGGEELLOOLLAAAANN KKEEUUAANNGGAANN D DAANN AASSEETT DDAAEERRAAHH KKOOTTAA BBAANNDDUUNNGG VI - 4 R REENNCCAANNAASSTTRRAATTEEGGIISS T TAAHHUUNN22001133--22001188

B

A

B

VI

Rumusan misi disusun dengan memperhatikan

faktor-faktor lingkungan strategis, baik eksternal dan internal yang mempengaruhi serta kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan daerah. Misi disusun untuk memperjelas jalan atau langkah yang akan dilakukan dalam rangka mencapai perwujudan visi.

Misi Pertama: Mewujudkan Bandung nyaman melalui perencanaan tata ruang, pembangunan infrastruktur serta

pengendalian pemanfaatan ruang yang berkualitas dan

berwawasan lingkungan. Bermakna untuk menciptakan

kenyamanan bagi seluruh warga Kota Bandung melalui

pembangunan infrastruktur yang berkualitas dengan

memperhatikan daya tampung dan daya dukung lingkungan. Misi Kedua: Menghadirkan tata kelola pemerintahan yang efektif, bersih dan melayani. Dimaksudkan untuk mewujudkan pelayanan birokrasi pemerintah Kota Bandung yang prima, menjalankan fungsi birokrasi sebagai pelayan masyarakat yang didukung oleh kompetensi aparat yang profesional dan sistem modern berbasis IPTEK menuju tata kelola pemerintahan yang baik (Good

Governance) dan pemerintahan yang bersih (Clean Government).

Misi Ketiga: Membangun masyarakat yang mandiri, berkualitas dan berdaya saing. Dimaksudkan untuk mewujudkan warga Kota Bandung yang sehat, cerdas, dan berbudaya yang bercirikan

meningkatnya ketahanan keluarga, menurunnya jumlah

Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), tingginya peran pemuda dalam pembangunan, meningkatnya prestasi olah raga tingkat nasional dan internasional, serta terpeliharanya seni dan warisan budaya.

Misi Keempat: Membangun perekonomian yang kokoh, maju, dan berkeadilan. Dimaksudkan untuk meningkatkan kesempatan kerja dan perlindungan tenaga kerja, menciptakan iklim usaha

(5)

D DIINNAASS PPEENNGGEELLOOLLAAAANN KKEEUUAANNGGAANN D DAANN AASSEETT DDAAEERRAAHH KKOOTTAA BBAANNDDUUNNGG VI - 5 R REENNCCAANNAASSTTRRAATTEEGGIISS T TAAHHUUNN22001133--22001188

B

A

B

VI

yang kondusif, mengembangkan koperasi dan UMKM,

mewujudkan pariwisata yang berdaya saing dan berkelanjutan, meningkatkan ketahanan pangan serta mengembangkan sistem pembiayaan kota terpadu.

Tujuan dan sasaran adalah tahap perumusan sasaran strategis yang menunjukkan tingkat prioritas tertinggi dalam RPJMD Kota Bandung 2013-2018 yang selanjutnya akan menjadi dasar penyusunan arsitektur kinerja pembangunan daerah secara keseluruhan.

Perumusan tujuan dan sasaran merupakan salah satu tahap perencanaan kebijakan (policy planning) yang memiliki kritikal poin dalam penyusunan RPJMD. Secara skematik keterkaitan antara visi, misi dengan perumusan tujuan dan sasaran, program dan kegiatan yang secara totalitas menjadi arsitektur kinerja pembangunan daerah

Rumusan tujuan dan sasaran merupakan dasar dalam menyusun pilihan-pilihan strategi pembangunan dan sarana untuk mengevaluasi pilihan tersebut. Berdasarkan hal tersebut maka Tujuan dan Sasaran dalam RPJMD Kota Bandung, sebagai berikut:

 Tujuan dan sasaran adalah tahap perumusan sasaran

strategis yang menunjukkan tingkat prioritas tertinggi dalam RPJMD Kota Bandung 2013-2018 yang selanjutnya akan menjadi dasar penyusunan arsitektur kinerja pembangunan daerah secara keseluruhan.

 Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan

dalam jangka waktu satu sampai lima tahun. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu analisis strategis.

(6)

D DIINNAASS PPEENNGGEELLOOLLAAAANN KKEEUUAANNGGAANN D DAANN AASSEETT DDAAEERRAAHH KKOOTTAA BBAANNDDUUNNGG VI - 6 R REENNCCAANNAASSTTRRAATTEEGGIISS T TAAHHUUNN22001133--22001188

B

A

B

VI

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pengelolaan Keuangan

dan Aset Daerah Kota Bandung sebagai salah satu SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Bandung dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya tidak terlepas dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung.

Sehubungan hal tersebut, tujuan, sasaran dan indikator kinerja yang termuat dalam RPJMD dan menjadi kewenangan DPKAD menunjukkan kinerja yang akan dicapai dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD baik secara langsung maupun tidak langsung.

Adapun indikator kinerja SKPD yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai SKPD dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD adalah sebagai berikut :

Dalam Misi 1: Mewujudkan Bandung nyaman melalui perencanaan tataruang, pembangunan infrastruktur serta pengendalian pemanfaatan ruang yang berkualitas dan berwawasan lingkungan

Tujuan 1 : Mewujudkan penataan ruang kota yang terpadu dan berkelanjutan

Sasaran : Terwujudnya Perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian tata ruang kota yang konsisten

Indikator Kinerja : Tingkat Keterbangunan Infrastruktur PPK Gedebage

(7)

D DIINNAASS PPEENNGGEELLOOLLAAAANN KKEEUUAANNGGAANN D DAANN AASSEETT DDAAEERRAAHH KKOOTTAA BBAANNDDUUNNGG VI - 7 R REENNCCAANNAASSTTRRAATTEEGGIISS T TAAHHUUNN22001133--22001188

B

A

B

VI

Tujuan 4 : Mewujudkan Pengelolaan Lingkungan Hidup

berkelanjutan dan Penanggulangan bencana yang handal

Sasaran : Meningkatnya Pengelolaan Lingkungan

Hidup yang berkualitas dan

Tertanggulanginya bencana secara dini komprehensif

Indikator Kinerja : Ruang terbuka hijau (RTH) kota yang efektif menunjang fungsi hidroorologi

Dalam Visi Walikota Bandung: Unggul, Nyaman dan Sejahtera, Misi 1 dijalankan untuk mewujudkan Bandung nyaman dengan meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam rangka memberikan daya dukung lingkungan yang memadai bagi keberlangsungan aktivitas produktif masyarakat Kota Bandung. Prinsip tata ruang adalah integrasi dengan ekosistem. Kebijakan-kebijakan tentang tata ruang tidak dibenarkan bertabrakan dengan daya tampung dan daya dukung lingkungan yang akan berakibat pada penurunan kualitas hidup masyarakat secara umum.

Keberadaan ruang terbuka hijau, kelestarian lingkungan, penanganan persampahan, penyediaan infrastruktur permukiman yang layak dan pengembangan sistem transportasi yang memadai merupakan komponen lengkap pembangunan infrastruktur kotamerupakan perwujudan dukungan pemerintah terhadap upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Pembangunan infrastruktur PPK Gedebage dalam rangka mendukung Bandung Technopolis antara lain, pembangunan Pusat Pemerintahan, Pusat Bisnis, Pusat IPTEK, Pemukiman, Stadion Olahraga (SUS), Infrastruktur Pengelola Sampah, Terminal terpadu, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), dll., sesuai dengan

(8)

D DIINNAASS PPEENNGGEELLOOLLAAAANN KKEEUUAANNGGAANN D DAANN AASSEETT DDAAEERRAAHH KKOOTTAA BBAANNDDUUNNGG VI - 8 R REENNCCAANNAASSTTRRAATTEEGGIISS T TAAHHUUNN22001133--22001188

B

A

B

VI

target RPJPD pada akhir periode RPJMD pada Tahun 2018 adalah

60% dari perencanaan yang dituangkan dalam RDTR SubWilayah Kota (SWK) Gedebage. Tahapan pembangunan infrastruktur

Bandung Technopolis di PPK Gedebage RPJMD Kota Bandung yang

telah dilakukan adalah penyusunan kajian kelayakan (Feasibility

Study) pada Tahun 2014, kemudian proses pengadaan lahan dan

perencanaan teknis pada tahun 2015-2016. Diharapkan pada Tahun 2017-2018 dapat dimulai pembangunan dan kontruksi fisiknya.

Dalam Misi 2: Menghadirkan tata kelola pemerintahan yang efektif, bersih, dan melayani

Tujuan 2 : Terlaksananya Reformasi birokrasi

Sasaran : Terwujudnya Pemerintahan yang bersih dan bebas KKN

Indikator Kinerja : Opini BPK terhadap laporan keuangan daerah

Pelaksanaan Reformasi Birokrasi yang merupakan taget kinerja yang harus dicapai berdasarkan amanat dari RPJPD Kota

Bandung. Sasaran yang pertama adalah terwujudnya

pemerintahan yang bersih dan bebas KKN dengan indikator Opini BPK terhadap laporan keuangan daerah dengan target opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) pada Tahun 2015 sesuai dengan agenda Walikota Bandung road to WTP 2015.

(9)

D DIINNAASS PPEENNGGEELLOOLLAAAANN KKEEUUAANNGGAANN D DAANN AASSEETT DDAAEERRAAHH KKOOTTAA BBAANNDDUUNNGG VI - 9 R REENNCCAANNAASSTTRRAATTEEGGIISS T TAAHHUUNN22001133--22001188

B

A

B

VI

Dalam Misi 4: Membangun perekonomian yang kokoh, maju,

dan berkeadilan

Tujuan 1: Membangun perekonomian kota yang kokoh

Sasaran : Meningkatkan sinergitas pembiayaan pusat, provinsi, daerah

Indikator Kinerja : program/kegiatan yang pendanaannya melibatkan APBN, APBD Propinsi Jawa Barat dan APBD Kota Bandung

meningkatkan sinergitas pembiayaan antara pusat, provinsi dan daerah, dimaksudkan untuk melakukan pembiayaan bersama untuk proyek pembangunan yang membutuhkan anggaran yang besar, sehingga target terutama untuk kegiatan pembangunan infrastruktur yang bersifat monumental dapat diwujudkan. Targetnya adalah 2 (dua) projek selama periode RPJMD 2013-2018 yang dananya bersumber dari pemerintah pusat, provinsi dan pemerintah kota.

Secara lengkap, gambaran Indikator Kinerja DPKAD yang

Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Kota Bandung Tahun 2013 – 2018 termuat dalam Tabel VI. I di bawah ini :

(10)

RENCANA STRATEGIS DPKAD TAHUN 2013 - 2018

VI - 10

TABEL VI.1

INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD KOTA BANDUNG TAHUN 2013 - 2018

NO INDIKATOR

Kondisi Kinerja pada awal periode

RPJMD

Target Capaian Setiap Tahun

Kondisi Kinerja pada akhir

periode RPJMD Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1. Tingkat Keterbangunan

Infrastruktur PPK Gedebage 20 % 30 % 40 % 45 % 50 % 60 % 60 %

2. Ruang terbuka hijau (RTH)

kota yang efektif menunjang fungsi hidroorologi

12 % 13 % 14 % 15 % 16 % 17 % 17 %

3. Opini BPK terhadap laporan

keuangan daerah WDP WDP WTP WTP WTP WTP WTP

4. program/kegiatan yang

pendanaannya melibatkan APBN, APBD Propinsi Jawa Barat dan APBD Kota

Bandung

(11)

D DIINNAASS PPEENNGGEELLOOLLAAAANN KKEEUUAANNGGAANN D DAANN AASSEETT DDAAEERRAAHH KKOOTTAA BBAANNDDUUNNGG VI - 11 D DRRAAFFTTRREENNCCAANNAASSTTRRAATTEEGGIISS T TAAHHUUNN22001144--22001188

B

A

B

VI

Target Kinerja yang termuat dalam RPJMD dan menjadi

kewenangan Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah tidak dapat tercapai dan dilaksanakan sendiri tanpa adanya bantuan dan kerjasama dari berbagai macam pihak, termasuk SKPD lainnya. Hal ini dikarenakan target capaian yang termuat dalam RPJMD merupakan target capaian kinerja Pemerintah Kota Bandung sehingga perlu adanya kerjasama dari berbagai pihak yang terkait dengan pencapaian target kinerja dimaksud.

Terlebih lagi untuk capaian kinerja Opini BPK terhadap laporan keuangan daerah, perlu adanya kesatuan target dari seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Bandung dalam mengelola laporan keuangan pada SKPD nya masing-masing agar tujuan Road to WTP 2015 dapat tercapai.

Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung selalu berupaya memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat / SKPD dalam hal pengelolaan keuangan dan aset di lingkungan Pemerintah Kota Bandung. Namun berbagai upaya dimaksud tidak terlepas dari dukungan, bantuan dan peran serta berbagai pihak yang ikut serta dalam mewujudkan target capaian kinerja tersebut.

Referensi

Dokumen terkait

a) Rangsangan pada nociceptors di dalam komponen perangkat biomekanik, misalnya perangsangan nociceptors pada otot, sendi, tendon dan ligamen. Nyeri jenis ini

dalam karikatur “Perseteruan Antara Badan Anggaran DPR dan KPK” sebuah sofa bertuliskan Badan Anggaran DPR yang sedang diduduki oleh laki- laki yang memakai

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PANITIA PUSAT REKRUTMEN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL. DARI LULUSAN SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA DI LINGKUNGAN

Pokja Jasa Konsultansi ULP Empat Lingkungan Peradilan Korwil Kalimantan Selatan untuk pekerjaan Pembangunan Gedung Kantor Pengadilan Tinggi Agama Banjarmasin akan

Selain menghadapi persoalan internal, yakni HPP yang tak bisa bekerja secara maksimal, secara eksternal institusi politik baik eksekutif dan legislatif tidak

Dengan ini kami beritahukan bahwa perusahaan Saudara telah lulus Evaluasi Administrasi, Teknik, Harga dan Kualifikasi untuk paket pekerjaan tersebut di

Publikasi Peraturan Perundang Undangan tentang pajak dan retribusi daerah. Belanja modal Pengadaan Alat

The request has to contain a WS-A endpoint reference of the system entity to which data matching the subscription shall be sent via Notify messages (see section 5.4.2).. The