• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Bogor, Desember 2019 Kepala, Samson Purba, SE.,MM Pembina Tk. I NIP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Bogor, Desember 2019 Kepala, Samson Purba, SE.,MM Pembina Tk. I NIP"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

i

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor telah dapat menyusun Laporan Kinerja Pemerintah (LKIP) Tahun 2019, yang akan digunakan sebagai media informasi dalam rangka mengukur sejauhmana tingkat keberhasilan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor dalam melaksanakan kegiatannya sesuai dengan target yang ingin dicapai.

Secara keseluruhan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor telah mampu melaksanakan program dan kegiatannya sesuai dengan target yang ingin dicapai. Keberhasilan Dinas diukur dengan membandingkan antara rencana target sasaran strategi yang ingin dicapai dengan realisasi pencapaiannya sesuai dengan indikator-indikator di dalam sasaran strategis yang ada, dan didukung juga dengan program dan kegiatan selama tahun 2019. Capaian kinerja dievaluasi dengan mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan dari pencapaian target tersebut.

Namun di dalam pelaksanaan kegiatan, masih perlu adanya pembenahan baik pada saat perencanaan maupun pelaksanaannya. Sehingga hal-hal yang direncanakan dapat tercapai sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Mudah-mudahan laporan ini dapat memberikan penjelasan tentang kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor selama tahun 2019, sehingga dapat dijadikan bahan untuk perbaikan selanjutnya.

Bogor, Desember 2019 Kepala,

Samson Purba, SE.,MM Pembina Tk. I

(2)

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR --- i

DAFTAR ISI --- ii

IKHTISAR EKSEKUTIF --- iii

BAB I PENDAHULUAN --- 1

A. Gambaran Umum --- 1

B. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi, Kewenangan serta Susunan Organisasi --- 1

C. Dasar Hukum --- 4

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA--- 6

A. Perencanaan Kinerja --- 6

B. Penetapan Kinerja --- 7

C. Strategi dan Kebijakan --- 10

D. Penetapan Kinerja--- 15

E. Perjanjian Kinerja --- 19

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI --- 21

BAB IV PENUTUP --- 50

(3)

iii

IKHTISAR EKSEKUTIF

Visi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor yang ditetapkan dalam Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor tahun 2015 – 2019, adalah:

“Menuju Sumber Daya Manusia yang Berkualitas, Bermartabat, Berbudaya dan Mandiri Tahun 2015 - 2019”

Pernyataan visi di atas menggambarkan tekad Pimpinan dan Staf Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor untuk dapat menghasilkan rencana yang kondusif bagi aktivitas perencanaan umum yang menunjang keberhasilan perwujudan Visi Kota Bogor.

Dalam rangka mencapai visi tersebut, kita harus mempunyai misi yang merupakan serangkaian tindakan nyata yang harus diemban dan dilaksanakan dalam rangka mewujudkan visi yang telah ditetapkan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Dan untuk melaksanakan misi-misi yang ditetapkan juga telah dirumuskan Tujuan dan Sasaran, telah dirumuskan keterkaitan Misi, Tujuan dan Sasaran, sebagai berikut :

1. Misi Pertama : Meningkatkan Kualitas dan produktivitas Tenaga Kerja, mempunyai Tujuan : Meningkatnya kualitas dan produktivitas pengetahuantenaga kerja; dengan Sasaran : Meningkatnya Produktvitas Tenaga Kerja.

2. Misi Kedua : Meningkatkan Perluasan Kesempatan Kerja dan Transmigrasi, mempunyai Tujuan : Meningkatnya penyerapan tenaga kerja oleh pasar kerja, dengan Sasaran : Meningkatnya perluasan kesempatan kerja dan Menurunnya angka pengangguran.

3. Misi Ketiga : Menciptakan Hubungan Industrial yang Harmonis dan dinamis dan Pengembangan Lembaha Ketenaga kerjaan, mempunyai Tujuan : Meningkatkan situasi yang

(4)

iv

Kondusif dan Harmonis antara perusahaan dan Tenaga Kerjadan Meningkatkan kesejahteraan bagi tenaga kerja, dengan Sasaran : Terciptanya Hubungan Industrial kerja yang kondusif

.

Untuk mendukung capaian indikator kinerja sasaran, pengukuran kinerja juga mencakup pengukuran tingkat capaian sasaran stratejik yang menggambarkan kualitas capaian keluaran (output) atau hasil (outcome) dari program/ kegiatan yang dilaksanakan tahun 2019.

Oleh karena itu perlu di disain terlebih dahulu uraian lebih lanjut (rinci) dari Rencana Strategis (Renstra) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor Tahun 2015 – 2019 ke dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dan sekaligus menentukan indikator kinerja berikut tolok ukurnya yang akan dipergunakan dalam pengukuran keberhasilan maupun kegagalan dari suatu kegiatan. Dengan demikian diharapkan akan mempermudah Pengukuran Kinerja (PK) yang ditargetkan, sehingga pengukuran kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor akan memperoleh dukungan data kinerja yang memadai. Pada akhirnya akan dapat ditarik benang merah kontribusi suatu kegiatan dalam mendukung sasaran yang ingin dicapai dari setiap program, kebijakan, misi dan visi Inspektorat Kota Bogor yang telah dicanangkan. Terhadap kinerja yang masih belum mencapai target perlu pengkajian kembali permasalahan utamanya untuk dapat dilakukan perbaikan.

Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintah untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa bernegara. Dalam rangka itu diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur dan legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara bedaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.

(5)

2

PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor adalah salah satu perangkat dari Pemerintah Kota Bogor yang mempunyai tugas membantu Walikota Bogor yang dalam kedudukannya sebagai Kepala Daerah dan Kepala Wilayah sesuai dengan Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5589). Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor mempunyai tugas pokok dan fungsi di bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Dalam Peraturan Daerah No. 4 Tahun 2014 mengenai Perubahan Perda Nomor 3 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kota Bogor, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi adalah Aparat Pemerintah Daerah yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Walikota Bogor. Wilayah kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor meliputi 6 Kecamatan 68 Kelurahan.

Dalam melaksanakan tugas dan kegiatan, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor berpedoman pada Program Kerja Tahunan dan selama tahun 2019 telah melaksanakan kegiatan baik yang ditunjang APBD/ APBN maupun kegiatan swadana dan pembangunan dengan anggaran dana yang ada.

B. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi, Kewenangan serta Susunan Organisasi 1. Kedudukan

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 3 Tahun 2010 tentang Organisasi perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2010 Nomor 1 Seri D) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 4 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 3 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kota Bogor

(6)

3 Tahun 2014 Nomor 2 Seri D danPeraturan Walikota Bogor No. 50 Tahun 2014 tentang Tugas Pokok, Fungsi, Tata Kerja dan Uraian Tugas Jabatan Struktural di lingkungan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebagai unit pelaksana teknis dan unsur penunjang di bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Walikota Bogor melalui Sekretaris Daerah Kota Bogor. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor berkedudukan di Jalan Sumeru No. 33 Bogor.

2. Tugas Pokok dan Fungsi

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor mempunyai Tugas Pokok melaksanakan sebagian urusan Pemerintah Daerah di Bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Untuk melaksanakan Tugas Pokok dimaksud, Dinas Tenaga Kerja dan sesuai Perwali No. 116 tahun 2019 dan diundangan dengan Nomor 19 Tahun 2019 Seri D Tanggal 12 Desember 2019 tentang uraian tugas dan fungsi serta tata kerja jabatan struktural di lingkungan Dinas tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor r menyelenggarakan fungsi:

A. perumusan kebijakan teknis di bidang tenaga kerja dan bidang transmigrasi; B. pelaksanaan kebijakan di bidang tenaga kerja dan transmigrasi;

C. pelaksanaan administrasi Dinas di bidang tenaga kerja dan transmigrasi; D. pelaksanaan teknis operasional di bidang tenaga kerja dan transmigrasi; E. pengelolaan sumber daya aparatur, keuangan, perlengkapan, sarana dan

prasarana Dinas;

F. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang tenaga kerja dan transmigrasi; G. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang tenaga kerja dan transmigrasi; H. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Wali Kota sesuai tugas dan

(7)

4 3. Kewenangan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor mempunyai kewenangan untuk menangani urusan Pemerintah Daerah di Bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi adalah Aparat Pemerintah Daerah yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Walikota Bogor. Wilayah kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor meliputi 6 Kecamatan dan 68 Kelurahan.

4. Susunan Organisasi

Mengacu kepada Peraturan Daerah Kota Bogor No. 3 Tahun 2010tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2010 Nomor 1 Seri D) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 4 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 3 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2014 Nomor 2 Seri D dan Perwali No. 116 tahun 2019 dan diundangan dengan Nomor 19 Tahun 2019 Seri D Tanggal 12 Desember 2019 Perwali No. 116 tahun 2019 dan diundangan dengan Nomor 19 Tahun 2019 Seri D Tanggal 12 Desember 2019 tentang uraian tugas dan fungsi serta tata kerja jabatan struktural di lingkungan Dinas tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor, dipimpin oleh Seorang Kepala Dinas dan dibantu oleh:

a. Sekretariat membawahkan :

1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

2) Sub Bagian Keuangan;

3) Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan.

b. Bidang Penempatan, Perluasan Kerja dan Transmigrasi :

1) Seksi Perluasan Tenaga Kerja dan Transmigrasi;

2) Seksi Penempatan Tenaga Kerja dan Informasi Pasar Kerja;

c. Bidang Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan membawahkan :

(8)

5 1) Seksi Hubungan Industrial dan Persyaratan Kerja;

2) Seksi Kelembagaan Industrial.

d. Bidang Pelatihan, Pemagangan dan Produktivitas membawahi : 1) Seksi Pelatihan dan Kelembagaan Pelatihan;

2) Seksi Pemagangan dan Produktivitas;

f. UPTD Balai Latihan Kerja (BLK), membawahkan :

g. Kelompok Jabatan Fungsional;

h. Tenaga Kerja Pelaksana;

C. Dasar Hukum

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor mengacu kepada :

1. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara, Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4689);

3. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

4. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi;

5. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

6. Peraturan Daerah Kota Bogor 3 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2010 Nomor 1 Seri D) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 4 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 3 Tahun

(9)

6 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2014 Nomor 2 Seri D;

7. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 6 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bogor Tahun 2015 – 2019

8. Peraturan Walikota Bogor No. 75 Tahun 2016 tentang tugas Pokok, Fungsi, Tata Kerja dan Uraian Tugas Jabatan Struktural di Lingkungan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor.Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Jabatan Struktural di Lingkungan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor (Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2016 Nomor 19 Seri D).

9. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 8 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Daerah (Lembaran Daerah Kota Bogor No. 5 Tahun 2017 Seri E).

10. Peraturan Walikota Bogor No. 116 Tahun 2019 tentang tugas Pokok, Fungsi, Tata Kerja dan Uraian Tugas Jabatan Struktural di Lingkungan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor.

D. Reviu Berkala

Reviu berkala dilakukan dengan tujuan untuk mensinkronkan dengan visi, misi, tujuan, indikator tujuan, Sasaran, indikator sasaran dengan target yang dilaksanakan dalam kurun waktu Tahun 2015 - 2019, selain itu agar dapat memperbaiki guna penyempurnaan lebih lanjut.

Hasil dari reviu diharapkan adanya peningkatan akuntabilitas kinerja di Lingkungan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor serta tersedianya dokumen perencanaan yang lebih akuntabel.

(10)

7

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. Perencanaan Kinerja

Perencanaan Kinerja adalah aktivitas pengambilan keputusan di depan, tentang tingkat capaian kinerja yang diinginkan dan dihubungkan dengan pelaksanaan program/kegiatan. Perencanaan Kinerja juga memberikan target tentang apa yang harus dicapai dalam pelaksanaan program/kegiatan. Dalam menyusun Perencanaan Kinerja, dimaksudkan untuk :

1. Menghubungkan perencanaan strategi dengan perencanaan operasional. 2. Memudahkan monitoring dan evaluasi kinerja.

3. Memudahkan penetapan kinerja periode mendatang.

Dalam rangka pencapaian target yang telah ditetapkan, sesuai dengan yang tercantum dalam Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2014 Nomor 3 Seri E Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 6 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bogor Tahun 2015 - 2019, maka Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor mempunyai Visi dan Misi yang akan mendukung tercapainya target tersebut. Adapun Visi dan misinya adalah sebagai berikut :

Visi

“Menuju Sumber Daya Manusia yang Berkualitas, Bermartabat, Berbudaya dan Mandiri Tahun 2015 - 2019”

Misi

Misi Kesatu : Meningkatkan Kualitas dan produktivitas Tenaga Kerja;

Misi Kedua : Meningkatkan Perluasan Kesempatan Kerja dan Transmigrasi;

Misi Ketiga : Menciptakan Hubungan Industrial yang Harmonis dan dinamis dan Pengembangan Lembaha Ketenaga kerjaan;

(11)

8 B. Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja Tujuan dan Indikator Kinerja Tujuan

Tujuan strategis merupakan penjabaran implemetasi dari pernyataan misi yang akan dicapai dalam jangka waktu satu sampai lima tahun. Secara rinci tujuan yang ditetapkan selama kurun waktu lima tahun adalah menurunnya angka pengangguran di Kota Bogor.

Adapun tujuan strategis tersebut diuraikan menjadi beberapa sasaran dan ditetapkan indikator – indikator dan target capaiannya sehingga menjadi Indikator Kinerja Utama (IKU) yang tertuang daam Renstra 2019 - 2019 adalah :

(12)

8

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah PelayananDinas tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor

N o Tujuan Sasaran Indikator Tujuan / Sasaran Target Kinerja Tujuan / Sasaran Tahun 2017 2018 2019 Misi 1 : Meningkatkan Kualitas dan produktivitas Tenaga Kerja

1 Meningkatnya kualitas dan produktivitas pengetahuan tenaga kerja

daerahMeningkatnya Produktvitas Tenaga Kerja Tingkat produktivitas tenaga kerja 64,6 2% 65,9 0% 67%

Misi 2: Meningkatkan Perluasan Kesempatan Kerja dan Transmigrasi 1 Meningkatnya penyerapan

tenaga kerja oleh pasar kerja Meningkatnya perluasan kesempatan kerja Persentase penyerapan tenaga kerja 10,8 9% 11,5 9% 13% Menurunnya angka pengangguran Tingkat pengangguran terbuka 9,3% 8,0% 6,0%

(13)

9

Misi 3 : Menciptakan Hubungan Industrial yang Harmonis dan dinamis dan Pengembangan Lembaha Ketenaga kerjaan

1 Meningkatkan situasi yang Kondusif dan

Harmonis antara

Perusahaan dan Tenaga Kerja

Terciptanya Hubungan Industrial kerja yang kondusif persentase yang melaksanakan UMK 78% 85% 90% 2 Meningkatkan

kesejahteraan bagi Tenaga Kerja

Terciptanya Hubungan Industrial kerja yang kondusif Persentase menurunnya Perselisihan Industrial 85% 90% 93%

(14)

10

C. Strategi dan kebijakan

Strategi pembangunan bidang ketenagakerjaan dan transmigrasi kota Bogor dalam kurun waktu 2015 – 2019 yaitu :

1. Meningkatkan kesempatan kerja;

2. Meningkatkan partisipasi transmigran;

3. Menurunkan perselisihan hubungan industrial yang kondusif untuk mengembangkan usaha;

4. Meningkatkan daya saing tenaga kerja.

Adapun kebijakan yang dirancang untuk mendukung strategi tersebut adalah :

1. Meningkatnya akses angkatan kerja kepada dunia usaha melalui penyelenggaraan bursa kerja dan informasi pasar kerja; 2. Meningkatnya partisipasi transmigran yang mengikuti kegiatan

transmigrasi;

3. Menurunkan perselisihan hubungan industrial;

4. Meningkatkan kompetensi pencari kerja melalui pemagangan, pelatihan lembaga latihan swasta dan pemerintah.

Strategi dan kebijakan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi kota Bogor disajikan sebagai berikut :

(15)

8

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah PelayananDinas tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor

N o Tujuan Sasaran Indikator Tujuan / Sasaran Target Kinerja Tujuan /

Sasaran Tahun STRATEGI ARAH KEBIJAKAN 2017 2018 2019

Misi 1 : Meningkatkan Kualitas dan produktivitas Tenaga Kerja 1 Meningkatnya kualitas

dan produktivitas pengetahuan tenaga kerja

daerahMeningkatnya Produktvitas Tenaga Kerja Tingkat produktivitas tenaga kerja 64,6 2% 65,9 0% 67% Meningkatkan pelatihan ketrampilan dan kompetensi tenaga kerja Peningkatan Kualitas Produktivitas Tenaga Kerja

Misi 2: Meningkatkan Perluasan Kesempatan Kerja dan Transmigrasi 1 Meningkatnya penyerapan

tenaga kerja oleh pasar kerja Meningkatnya perluasan kesempatan kerja Persentase penyerapan tenaga kerja 10,8 9% 11,5 9% 13% Meningkatkan pembinaan, penempatan tenaga kerja dan perluasan kesempatan - Meprioritaskan tenaga kerja lokal untuk diserap di pasar kerja

(16)

9 kerja penempatan tenaga kerja dan perluasan kesempatan kerjaPenyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Kota Bogor Menurunnya angka pengangguran Tingkat pengangguran terbuka 9,3% 8,0% 6,0% - Memberikan Pelatihan dan Pemberdayaan untuk kemampuan skill tenaga kerja

Misi 3 : Menciptakan Hubungan Industrial yang Harmonis dan dinamis dan Pengembangan Lembaha Ketenaga kerjaan

(17)

10

1

Meningkatkan situasi yang Kondusif dan

Harmonis antara

Perusahaan dan Tenaga Kerja

Terciptanya Hubungan Industrial kerja yang kondusif persentase yang melaksanakan UMK 78% 85% 90% Meningkatkan kondisi hubungan industrial yang

harmonis dan iklim ketenagakerjaan yang kondusif - Peningkatan penerapan UMK 2 Meningkatkan

kesejahteraan bagi Tenaga Kerja

Terciptanya Hubungan Industrial kerja yang kondusif Persentase menurunnya Perselisihan Industrial 85% 90% 93% - Meminimalisir sengketa kasus HI

(18)

15

D. Penetapan Kinerja

Penetapan Kinerja adalah dokumen pernyataan kinerja atau kesepakatan kinerja yang tertuang dalam perjajian kinerja yang mengikat dan memuat target capaian yang harus dicapai dan disertai dengan anggaran biaya untuk pencapaiannya yang dalam pelaksanaannya harus dengan efektif dan efisien. Perjanjian kinerja ini antara atasan dan bawahan dengan sistem koordinasi sehingga dalam pelaksanaannya dapat terlaksanan dengan baik.

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi kota Bogor menyusun penetapan kinerja setelah menerima dokumen pelaksanaan anggaran dan ditandatangani oleh Walikota dan pimpinan SKPD. Dokumen penetapan kinerja dimanfaatkan oleh setiap pimpinan OPD untuk :

1. Memantau dan mengendalikan pencapaian kinerja organisasi.

2. Melaporkan capaian realisasi kinerja dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

3. Menilai keberhasilan organisasi.

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor pada Tahun 2019 mempunyai 28 kegiatan yang akan dilaksanakan dengan target yang ingin dicapai selama 1 tahun dan sesuai dengan Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2014 Nomor 3 Seri E Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 6 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bogor Tahun 2015 - 2019. Penilaian keberhasilan dapat dilihat dengan pencapaian target yang telah ditetapkan disertai penyerapan anggaran yang efektif dan efisien.

(19)

16

Penetapan Kinerja Tahun 2019

NO SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA

TARGET dan

SATUAN

1 Meningkatnya

produktivitas tenaga kerja

Tingkat Produktivitas tenaga kerja daerah

67,22%

2 Meningkatnya perluasan

kesempatan kerja

Persentase penyerapan tenaga kerja 13%

3 Terciptanya hubungan industrial kerja yang kondusif

Persentase Perusahaan yang melaksanakan UMK

80%

4 Meningkatnya

akuntabilitas kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Nilai AKIP Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

B

Tahun 2019 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor mendapatkan Anggaran sebesar Rp. 3.922.756.300,- dengan jumlah kegiatan sebayak 28 kegiatan. Untuk lebih jelasnya Program dan Kegiatan tahun 2019 dapat dilihat pada tabel berikut ini :

(20)

17

PROGRAM KERJA TAHUN 2019

DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KOTA BOGOR

NO NAMA PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN

1 Peningkatan Kualitas dan Produktifitas Tenaga Kerja

1 Pelatihan bagi Pencaker dan Penganggur (Entrepreunership) 195.590.000 2 Uji Kompetensi 76.500.000 3 Pelatihan Pemagangan 44.725.000 4 Pelatihan Keterampilan Berbasis Masyarakat Miskin (KK Miskin)

122.140.000

5 Pembinaan Lembaga Latihan Swasta (LLS)

45.382.000

6 Pelatihan Produktivitas 28.785.000

7 Pelatihan ketrampilan berbasis

penempatan 100.000.000 2 Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan 8 Pengkajian dan PerumusanUpah Minimum Kota (UMK) Kota Bogor

33.690.000

9 Pencegahan Penanganan Kasus Mogok Kerja dan Unjuk Rasa/Buruh

15.800.000

(21)

18

NO NAMA PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN

11 Pembinaan penyuluhan Hubungan Industrial dan Syarat Kerja

4.155.000

12 Peringatan Hari Buruh Sedunia (Mayday) 9.000.000 13 Mediasi Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial 2.650.000 3 Peningkatan Kesempatan Kerja

14 Bursa Kerja Expo 86.949.900

15 Pemberian Kerja Sementara 169.590.000

16 Wirausaha Baru 10.940.000

17 Penyuluh Bimbingan Jabatan dan pembinaan bursa kerja Khusus (BKK)

12.455.400

18 Pengadaan Barang dan Jasa Petugas Pelayanan Bursa Kerja Online ISO 9001 : 2015

150.030.000

19 Informasi pasar kerja 52.814.500

20 Perluasan kesempatan kerja (Tenaga kerja mandiri)

5.430.000

4 Pembinaan dan Penempatan

Transmigrasi

21 Sosialisasi dan Rekruitmen serta Pembekalan Calon

(22)

19

NO NAMA PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN

22 Monitoring dan Pelaporan Bantuan Pengembangan Ekonomi Transmigran

25.608.000

23 Pemberian bantuan transmigrasi kepada transmigran

198.141.000

5

Pelayanan Administrasi

Perkantoran

24 Pengelolaan Rumah Tangga OPD

2.011.693.500

6

Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

25 Penyusunan Perencanaan dan Pelaporan OPD

5.160.000

26 Verifikasi, Monitoring dan Evaluasi Hibab Bansos

4.090.000

7 Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur

27 Pengadaan Inventaris Kantor 171.250.000

28 Pemeliharaan Rutin Berkala Inventaris Kantor

318.351.000

Jumlah 3.922.756.300

E. Perjanjian Kinerja

Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah untuk menjadi pedoman dalam pencapaian target dituangkan dalam Perjanjian Kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor yang terdiri dari Perjanjian

(23)

20

Kinerja Eselon II, III, dan IV. Perjanjian Kinerja Eselon II yaitu dasar penilaian keberhasilan/ kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor oleh Wali Kota Bogor adalah sebagai berikut:

NO SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA

TARGET

1 Meningkatnya

produktivitas tenaga kerja

Tingkat Produktivitas tenaga kerja daerah

67,22%

2 Meningkatnya perluasan

kesempatan kerja

Persentase penyerapan tenaga kerja 13%

3 Terciptanya hubungan industrial kerja yang kondusif

Persentase Perusahaan yang melaksanakan UMK

80%

4 Meningkatnya

akuntabilitas kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Nilai AKIP Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Baik

NO PROGRAM ANGGARAN

1. Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan Rp. 80.051.000,-

2. Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja Rp. 513.122.000,-

3. Peningkatan Kesempatan Kerja Rp. 488.209.800,-

4. Pembinaan dan Penempatan Transmigrasi Rp. 32.688.000,-

4. Peningkatan Pengembangan Sistem Kinerja Perencanaan Rp. 9.250.000,-

Keuangan dan Pelaporan

(24)

21 Pelayanan Administrasi Perkantoran

JUMLAH RP.

3.624.615.300,-Untuk Perjanjian Kinerja Eselon III dan IV sebagai dasar penilaian keberhasilan/ kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran Sekretaris Dinas dan Kepala Bidang oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor. Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun ber sangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome) yang seharusnya terwujud akibat tahun tahun sebelumnya. Perjanjian kinerja juga digunakan sebagai dasar penilaian keberhasilan / kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dan menjadi tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur .

(25)

22

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KOTA BOGOR

TAHUN 2019

A. PENGUKURAN KINERJA

Pengukuran Kinerja merupakan proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi, misi dan strategi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor.

Proses ini dimaksudkan untuk menilai pencapaian setiap indikator kinerja guna memberikan gambaran tentang keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran. Setelah dilakukan pengukuran kinerja, dilakukan analisis akuntabilitas kinerja yang menggambarkan keterkaitan pencapaian kinerja kegiatan dalam rangka mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi sebagaimana ditetapkan dalam rencana strategis Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor selama Tahun 2019.

B. EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA

Evaluasi dan analisi capaian kinerja diuraikan berikut :

Capaian Target Kinerja Dinas tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor 2019

NO SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR

KINERJA

TARGET

Capaian

1 Meningkatnya produktivitas tenaga kerja

Tingkat Produktivitas tenaga kerja daerah 67,22% 89,48% 2 Meningkatnya perluasan kesempatan kerja Persentase penyerapan tenaga kerja 13% 58,75%

(26)

23

3 Terciptanya

hubungan industrial kerja yang kondusif

Persentase Perusahaan yang melaksanakan UMK

80% 70%

4 Meningkatnya

akuntabilitas kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Nilai AKIP Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

B BB

(72,36 Poin)

Pencapaian Target diatas dicapai dengan pelaksanaanprogram dan kegiatan sebagai berikut:

1.Sasaran Strategis : Meningkatnya perluasan kesempatan kerja dan Menurunnya angka pengangguran

INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI TARGET AKHIR RENSTRA (2015-2019) CAPAIAN AKHIR RENSTRA 2018 2019 Persentase penyerapan tenaga kerja 13 % 53,86% (2186 org) 58,75 % (2590 org) 13 % 100% Tingkat Pengangguran terbuka 6% 9,65% 9,10% 6% 75% Jumlah Calon Transmigran Yang Mengikuti Transmigrasi 2 KK 0 KK 5 KK 11 KK 11KK (100%)

(27)

24

Jumlah Anggaran Tahun 2019 : Rp. 719.038.800,-

Jumlah Realisasi Anggaran

Tahun 2019 : Rp. 704.920.221,-

Prosentase Anggaran Tahun

2019 : 98%

Pencapaian target Sasaran strategis dengan indikator kinerja dapat dijelaskan sebagai berikut :

a) Persentase penyerapan tenaga kerja

Pecapaian target 2019 mencapai 58,75% dari target 13%, dengan penyerapan teanga kerja sebesar 2.590 orang. Jumlah tenaga kerja yang dilatih terdiri dari Peserta pelatihan berbasis kompetensi yang dilaksanakan di UPTD BLK Kota Bogor sebanyak 74 orang dan Pelatihan berbasis masyarakat yang dilaksanakan di kelurahan di wilayah Kota Bogor sebanyak 60 Orang dan pelatihan pemagangan di perusahaan yang diikuti oleh 40 orang. Sedangkan pencari kerja sesuai yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor sebanyak 4.408 0rang untuk tahun 2019. Upaya Dinas dalam rangka menekan angka pengangguran di Kota Bogor salah satunya adalah dengan memberikan pelatihan keterampilan bagi pencari kerja, Pelatihan Keterampilan terbagi atas pelatihan Keterampilan bagi pencari kerja yang masih berusia produktif berbasis kompetensi yang nantinya akan mengisi lowongan yang tersedia di Perusahaan yang bertempat di UPTD BLK dan Pelatihan berbasis masyarakat berupa pelatihan Bagi KK Miskin yang memberikan pelatihan bagi keluarga miskin yang sudah masuk dalam buku register Gakin BPS dan salah satu lokasi pelatihannya berada di lokasi P2WKSS. Baik peserta maupun hasil pelatihan tersebut dijadikan mitra bagi PKK kelurahan, tujuan dari pelatihan ini adalah memberikan keterampilan bagi KK miskin untuk dapat berwirausaha sehingga dapat menambah penghasilan bagi keluarganya dan bukan untuk mengisi lowongan kerja di Perusahaan.

(28)

25

Pencapaian ini didukung oleh faktor antara lain:  Pendidikan,

 Tingkat Upah,  Nilai Produksi,  Investasi

b) Tingkat Pengangguran Terbuka

Capaian TPT 2019 mencapai 9,10 dengan target 6%. Targer ini tidak tercai disebabkan oleh beberapa faktor antara lain:

 Pertambahan jumlah angkatan kerja yang mencapai 486.867 orang  pertumbuhan ekonomi,

 inflasi

 investasi berpengaruh

Untuk menurunkan TPT ditahun mendatang, diupayakan pemerintah mendorong pertumbuhan ekonomi dengan cara salah antara lain:

 satunya membuka pintu investasi di sektor riil sehingga banyak orang berusaha membuka lapangan kerja;

 pemerintah perlu menekan tingkat inflasi dengan menjaga kestabilan tingkat produksi dan menjaga keseimbangan harga harga di pasar agar iklim bisnis di Provinsi Jambi bisa stabil;

 pemerintah lebih memperhatikan perhitungan angka upah yang diterapkan saat di Provinsi Dalam penetapan besar upah,

 pemerintah juga harus memperhitungkan harga barang-barang kebutuhan masyarakat sehingga upah yang ditetapkan sesuai dengan tingkat upah yang ditetapkan dirasa sesuai.

c) Jumlah Calon transmigran yang mengikuti transmigrasi

Jumlah Calon Transmigran Yang Mengikuti Transmigrasi dengan target capaian sebanyak 2 KK tetapi realisasi untuk tahun 2019 sebanyak 5 KK. Kota Bogor berhasil mengirim 5 KK ke Kab. Mamuju Tengah Kec. Tobadak, Provinsi Sulawesi Barat pada Bulan Desember 2019. Pencapaian target ini tercapai karena antusias dari masyarakat

(29)

26

yang didukung oleh keinginan peserta transmigran yang tinggi untuk memperbaiki kehidupan dan meningkatkan perekonomian peserta, dan pelaksanaan kegiatan ini sangat didukung oleh pemerintah Kota Bogor melalui alokasi anggaran yang cukup besar.

Pelaksaan Program dan kegiatan dalam pencapaian target tersebut diatas dijelaskan melalui pelaksaannya sebagai berikut :

1. Program Peningkatan Kesempatan Kerja a. Pemberian Kerja Sementara (PKS)

Kegiatan ini dilaksanakan melalui pemberdayaan masyarakat miskin serta korban PHK di Kota Bogor. Kegiatan ini diselenggarakan di Kelurahan Bantar Jati dam Kelurahan Tanah Baru. Kegiatan pemberian kerja sementara ini melibatkan 36 orang di dua kelurahan. kegiatan ini membantu keluarga miskin, setengah menganggur dan korban pemutusan kerja memperoleh pekerjaan sementara. Kegiatan ini berhasil menyerap penganggur sebanyak 36 orang pekerja.

Anggaran Kegiatan ini adalah sebesar Rp. 169.590.000,- dengan realisasi jasa sebesar Rp.169,190.000,- atau 99 %.

b. Bursa Kerja Expo

Kegiatan ini bertujuan untuk mempertemukan pencari kerja dengan pengguna jasa tenaga kerja.

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 25 – 25 Juli 2019 bertempat di Lippo Mall Kebun Raya dan diikuti oleh 23 Perusahaan yang menyediakan lowongan sebanyak 1.300 lowongan

Anggaran Kegiatan ini adalah sebesar Rp. 86.949.900,- dan realisasi anggaran sebesar Rp. 83.800.000,- atau sekitar 96 persen.

c. Tenaga Kerja Mandiri

Tujuan kegiatan ini adalah Pembekalan Tenaga Kerja untuk mempersiapkan diri berwirausaha atau pengusaha dalam menjalankan usaha dengan Pemberdayaan Tenaga

(30)

27 Kerja Mandiri, Teori, Praktek Produksi dan Memasarkan Hasil Produksi dan Manajemen Pengelolaan Keuangan yang baik yang dilaksanakan pada tanggal 16 – 17 September 2019 di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor dengan peserta berasal dari warga Kelurahan Menteng, Bogor Barat dan warga Kelurahan Kebon Kalapa, Bogor Tengah, Kota Bogor dan dihadiri 20 Peserta.

Adapun Permasalahan yang dihadapi Modal usaha sudah habis tapi usaha tidak berjalan dengan baik dan Market tidak mendukung karena brand produk kalah dengan brand ternama.

Adapun solusinya yaitu Mencari potensi calon Tenaga Kerja yang tepat agar bisa memasuki dunia kerja dengan menciptakan produk yang dihasilkan sendiri, sehingga memenuhi kebutuhan hidupnya.

Anggaran kegiatan ini sebesar Rp. 5.430.000 sedangkan realisasi anggarannya sebesar Rp. 5.180.000,- Atau sekitar 95,40 Persen.

d. Wirausaha Baru

Tujuan kegiatan ini adalah Peningkatan kesiapan diri generasi pengusaha atau pelaku yang memiliki rintisan usaha dalam menjalankan usaha dengan Manajemen Pengelolaan, Manajemen Produksi dan Manajemen Pemasaran dengan hasil produk sendiri berjalan dengan baik dan sukses.Kegiatan Wira Usaha Baru dilaksanakan pada tanggal 16 Oktober 2019 dengan peserta berasal dari warga kelurahan Gunung Batu, Kecamatan Bogor Barat dan dilaksanakan di kelurahan Gunung Batu, Kecamatan Bogor Barat dengan peserta sebanyak 15 Orang.

Anggaran kegiatan ini sebesar Rp. 10.940.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 7.990.000,- atau 73 persen.

e. Penyuluhan dan Bimbingan Jabatan dan Pembinaan Bursa Kerja Khusus Tujuan kegiatan ini adalah menigkatan kesiapan diri calon pencari kerja atau Siswa-siswi maupun maupun Mahasiswa-mahasiswi SMK dan Perguruan Tinggi memasuki dunia kerja. Membina pengurus Bursa Kerja Khusus (BKK) yang ada pada lembaga pendidikan baik Sekolah Menengah Kejuruan, Perguruan Tinggi maupun LPK. Pelaksanaan Kegiatan tersebut di Bogor Trade

(31)

28

Mall pada tanggal 21 Agustus 2019 dengan jumlah peserta sebanyak 24 BKK se Kota Bogor.

Anggaran kegiatan ini sebesar Rp. 12.455.400,- dengan realisasi jasa sebesar Rp.10.555.400,- atau 85 persen.

f. Pengadaan Barang dan Jasa Petugas Pelayanan Bursa Kerja Online ISO Kegiatan ini bertujuan untuk pemberian pelayanan publik kepada pencari kerja (maklumat). Pelaksanaan kegiatan tersebut selama 1 (satu) tahun dan petugas sebanyak 5 orang.

Anggaran kegiatan ini sebesar Rp. 150.030.000 sedangkan realisasi anggarannya sebesar Rp. 149.957.800,- atau sekitar 99 persen.

g. Informasi Pasar Kerja

Kegiatan ini bertujuan mempertemukan pencarian lowongan pekerjaan ke perusahaan, lembaga pelayanan, penempatan tenaga kerja lain baik pemerintah maupun swasta dengan cara mengklarifikasikan kualifikasi pencari kerja menurut syarat jabatan serta adanya pengembangan aplikasi bursa kerja. Anggaran kegiatan ini sebesar Rp. 52.814.500 sedangkan realisasi anggarannya sebesar Rp. 51.120.521,- atau sekitar 97 persen.

2. Program Pembinaan dan Penempatan Transmigrasi

a. Sosialisasi dan Rekruitmen serta Pembekalan Calon Transmigran

Sosialisasi dan Rekuitmen serta Pembekalan calon Transmigran. Sosialisasi Program Transmigrasi di 7 (Tujuh) Kelurahan di Kota Bogor cara menyampaikan informasi yang seluas – luasnya tentang program Transmigrasi tahun 2019 kepada masyarakat dilaksanakan dari Bulan Maret s.d April 2019 dengan jumlah 70 Orang kemudian dilanjutkan dengan rekruitmen pada bulan Juli 2019 dengan hasil Pengiriman calon transmigrasi sebanyak 5 KK 22 Jiwa le Kabupaten Mamuju Tengah Kec. Tobadak Provinsi Sulawesi Barat.

Anggaran dari kegiatan ini sebesar Rp. 7.080.000,- dan realisasinya sebesar Rp.5.920.000,- atau sekitar 84 persen.

(32)

29

b. Monitoring dan Pelaporan Pengembangan Ekonomi Transmigran - Monitoring Evaluasi

Jenis Kegiatan ini merupakan monitoring evaluasi lokasi transmigrasi di unit permukiman transmigrasi (UPT) Satai Lestari dan unit Permukiman Transmigrasi (UPT) Tanjung Satai Kab. Kayong Utara Prov. Kalimantan Barat Tahun 2019 dengan hasil Dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor dan pendamping 2 orang dari Dinas Transmigrasi Kabupaten Kayong Utara mengunjungi 4 kepala keluarga asal kota bogor dan memberikan keterangan maksud dan tujuan kedatangan Tim, Monitoring dan Evaluasi ke 4 Kepala Keluarga tersebut. - Penjajakan ke lokasi Transmigrasi

Maksud dilaksanakan kegiatan penjajakan ini adalah melihat secara langsung ke lokasi suatu kawasan transmigrasi, dengan melakukan survey kesiapan sarana dan prasarana yang mendukung program transmigrasi, dengan Tujuan lokasi penjajakan ini nantinya akan menjadi lokasi penempatan bagi warga masyarakat bogor yang berminat mengikuti program transmigrasi. Penjajakan lokasi transmigrasi ini dilaksanakan selama 5 (Lima) hari, Tanggal 24 - 28 September 2019, di UPT Raimuna, Kecamatan Maligano, Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi tenggara Berdasarkan Sprint No. 094 / Sprint 1395 - Disankertrans, Tanggal 23 September 2019. Kabupaten Muna sebagai salah satu lokasi transmigrasi terletak di Provinsi Sulawesi Tenggara, beribukota di Raha, dengan luas wilayah 205,769 Ha dan jumlah penduduk 218.680 (2017) yang terdiri dari 22 Kecamatan, dan untuk mencapai lokasi tersebut, ditempuh dengan jalur darat dan laut.Di wilayah UPT Raimuna telah menempatkan peserta Transmigrasi pada tahun 2018 sebanyak 40 KK dan Tahun 2019 akan menerima 100 KK yang berasal dari Pulau Jawa, Prov. NTT dan Prov. Bali, dan target penempatan Transmigrasi untuk wilayah UPT Raimuna sebanyak 350 KK.

Anggaran dari kegiatan ini sebesar Rp. 25.608.000,- dan realisasinya sebesar Rp.24.550.000,- atau sekitar 95,87%.

(33)

30

- Pendampingan warga Transmigran Kota Bogor

Pendampingan terhadap pemberangkatan dalam rangka penempatan warga transmigran asal Kota Bogor yang terdiri dari 5 KK (Kepala Keluarga) dengan jumlah total 23 (dua puluh tiga) jiwa dilakukan oleh 4 (empat) orang pendamping dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor. Diawali dengan transportasi udara dari Soekarno – Hatta International Airport (SHIA) Tangerang, Banten menuju Bandar Udara Sultan Hasanuddin Makassar untuk kemudian dilanjutkan kembali masih dengan transportasi udara ke Bandara Tampa Padang Kab. Mamuju Sulawesi Barat. Untuk mendukung dan memenuhi kebutuhan transmigran 5 KK di berikan bantuan kebutuhan melalui APBD Kota Bogor Bantuan Tidak Terduga Perubahan Tahun 2019 pada kegiatan Pemberian bantuan transmigrasi kepada transmigran (Keperluan mendesak) sebesar Rp. 198.141.000 dengan realisasi sebesar Rp. 196.656.500 atau 99,25%.

2.Sasaran Strategis : Terciptanya Hubungan Industrial kerja yang kondusif INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI Target Akhir Renstra (2015-2019) CAPAIAN AKHIR RENSTRA 2018 2019 1. persentase yang melaksanakan UMK 80% 61% 70% 90% 90% 2. Persentase menurunnya perselisihan industrial 100% 100% 100% 100% 100%

(34)

31

Jumlah Anggaran Tahun 2019 : Rp 80.051.000.-

Jumlah Realisasi Anggaran

Tahun 2019 : Rp 76.041.000-

Prosentase Anggaran Tahun

2019 : 94,99 %

Pencapaian target tersebut diatas di dapat dijelaskan sebagai berikut :

A) Persentase yang melaksanakan UMK

Penetapan UMK Tahun 2019 ini tertuang dalam Keputusan Gubernur Jawa Barat nomor 561/Kep.983-Yanbangsos/2019 tentang Upah Minimum Jawa Barat Tahun 2020 dan Kota Bogor sebesar Rp. 4.169.806, Pelaksanaan UMK di Kota Bogor pada indikator tersebut diatas belum mecapai target karena besaran UMK yang cenderung tinggi sehingga penerapan di perusahaan atau pemberi kerja belum sanggung untuk melaksaakan UMK tersebut.

A. Persentase menurunnya perselisihan industrial

Penurunan Perselisihan industrial di kota Bogor pada Tahun 2019 mencapai 100% hal ini dimungkinkan karna didukung oleh pelaksanaan kegiatan yang menciptakan keharmonisan pekerja dan perusahaan dan perselisihan / kasus yang masuk dapat diselesaikan dengan anjuran dan perjanjian bersama kedua belah pihak

Pencapaian target program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan dilakukan melalui kegiatan :

a. Pencegahan Penanganan Kasus Mogok Kerja dan Unjuk rasa/Buruh Kegiatan ini melibatkan unsur pengusaha dan pekerja. Tujuan kegiatan ini untuk mencegah dan menghindari para pekerja dari kegiatan mogok kerja dan unjuk rasa serta meningkatkan prestasi para pekerja melalui pemilihan pekerja teladan

(35)

32

tingkat Kota Bogor yang diikuti sebanyak 20 pekerja yang berasal dari perusahaan di Wilayah Kota Bogor.

Adapun kriteria pekerja teladan tingkat Kota Bogor harus memenuhi kriteria sebagai berikut :

1. Dapat diikuti seluruh pekerja sampai dengan tingkat supervisor atau setara;

2. Status pekerja tetap dengan masa kerja sekurang – kurangnya 2 (dua ) tahun;

3. Telah melakukan inovasi baik dari sisi produk maupun sistem;

4. Pendidikan setinggi – tingginya Strata 1 ( S1 );

5. Diutamakan yang menjadi anggota Koperasi di perusahaan ( apabila perusahaan memiliki koperasi );

6. Belum pernah menjadi juara ( Peringkat I s.d V ) pada Pemilihan Pekerja Teladan Tingkat Daerah Provinsi.

Melalui kriteria tersebut, terpilih 3 ( Tiga) orang Pekerja Teladan untuk tingkat Kota Bogor yaitu:

a) Doni Permana Putra dari PT. Boehringer Ingelheim sebagai Peringkat Pertama;

b) Dian Kusdian dari RS PMI Bogor sebagai Peringkat Kedua;

c) Bangga Saputra dari PT. Bank Central Asia, Tbk sebagai Peringkat Ketiga;

Kegiatan ini juga berperan untuk melakukan pemantauan Tunjangan Hari Raya ( THR ) yang setiap tahunnya diberikan kepada pekerja setiap tahunnya yang wajib diberikan oleh perusahaan.

Anggaran untuk kegiatan ini adalah sebesar Rp. 15.800.000,- dengan realisasi anggaran Rp.15.800.000,- atau sekitar 100 persen.

(36)

33

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor mengadakan Focus Group Discussion tentang struktur dan skala upah yang melibatkan unsur pemerintah, pengusaha ( APINDO ) dan pekerja ( Serikat Pekerja / Serikat Buruh ). Pelaksanaan Focus Group Discussion dilaksanakan pada tanggal 19 dan 20 September 2019 dengan pembicara / narasumber dari Asosiasi Pengusaha Indonesia ( APINDO ) dan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor. Tujuannya agar pengusaha atau perusahaan mengetahui, memahami pentingnya struktur skal upah sesuai dengan permenaker No.1 Tahun 2017. Anggaran kegiatan ini adalah sebesar Rp. 4.155.000,- dengan realisasi anggaran Rp. 3.955.000,- atau sekitar 95 persen.

c. Mediasi Penyelesaian Perselisihan Hubungn Industrial

Penyelesaian perselisihan hubungan industrial antara perusahaan dan pekerja yang dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dilaksanakan melalui musyawarah oleh seorang mediator. Mediator bertanggung jawab untuk memediasi agar perselisihan di bidang ketenagakerjaan dapat diselesai dan keputusannya menguntungkan para pihak.

Adapun jenis perselisihan hubungan industrial yang ditangani antara lain : 1. Peselisihan hak

Perselisihan yang timbul karena tidak dipebuhinya hak akibat adanya perbedaan pelaksanaan atau penafsiran terhadap ketentuan peraturan perundang – undangan, perjanjian kerja, peraturan perusahaan atau perjanjian kerja sama.

2. Perselisihan kepentingan

Perselisihan yang timbul dalam hubungan pekerjaan karena tidak adanya kesesuaian pendapat mengenai perbuatan, dan atau perubahan syarat – syarat kerja yang ditetapkan dalam perjanjian kerja atau peraturan perusahaan atau perjanjian kerjasama.

3. Perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja

Perselisihan yang timbul karena tidak adanya kesesuaian pendapat mengenai pengakhirran hubungan kerja yang dilakukan oleh salah satu pihak.

(37)

34

Perselisihan antar serikat pekerja / serikat buruh dengan serikat pekerja / serikat buruh lainnya hanya dalam satu perusahaan, karena tidak adanya penyesuaian paham mengenai keanggotaan, pelaksanaan hak dan kewajiban keserikatpekerjaan.

Kegiatan ini meliputi penyuluhan dan pembinaan tentang tata cara pelaksanaan mediasi di perusahaan. Jumlah kasus yang ditangani sebanyak 9 kasus.

Anggaran kegiatan ini adalah sebesar Rp.2.650.000,- dengan realisasi anggaran Rp.2.650.000,- atau sekitar 100 persen.

d. Pengkajian dan Perumusan Upah Minimum Kota (UMK) Kota Bogor Kegiatan ini dilaksanakan melalui beberapa kegiatan yaitu :

- Melaksanakan Rapat Dewan Pengupahan Kota Bogor Tahun 2019 dengan hasil UMK Kota Bogor untuk tahun 2020 sebesar Rp. 4.169.806,-

- Sosialisasi Upah Minimum Kota Bogor Tahun 2019 Kota Bogor setelah terbit SK Gubernur Jawa Barat Nomor. 561/Kep.983 – Yanbangsos/2019 Tentang Upah Minimum Kabupaten / Kota ( UMK ) di Jawa Barat Tahun 2019 pada tanggal 12 Desember 2019 di Bogor Trade Mall dengan mengundang 125 orang yang terdiri dari unsur pengusaha, Serikat Pekerja/Pekerja, unsur Pemerintah dan Anggota Dewan Pengupahan Kota.

Anggaran Kegiatan ini sebesar Rp. 39.690.000,- dengan realisasi anggaran Rp.39.690.000,- atau sekitar 100 persen.

e. Pemberdayaan Lembaga Kerjasama Tripartit

Kegiatan ini bertujuan menciptakan kesamaan tujuan dari pemerintah, pengusaha dan pekerja dalam memandang , memecahkan dan menyelesaikan serta menciptakan kerjasama dalam menangani masalah ketenagakerjaan. Kegiatan ini juga menyelenggarakan Sarasehan “Penciptaan Hubungan Industrial yang Harmonis Antara Pekerja, Pengusaha dan Pemerintah.”

Keanggotaan Tripartit terdiri dari 21 orang yang terdiri dari unsur pemerintah, unsur pekerja, dan pengusaha. Pelaksaan Tripartit dilakukan/sidang sebanyak 3

(38)

35

kali. Hasilnya berupa pengiriman rekomendasi ke gubernur Jawa Barat dalam rangka penyusunan arah kebijakan dan pemecahan masalah ketenagakerjaan di masa yang akan datang.

Anggaran kegiatan ini adalah sebesar Rp.14.756.000,- dengan realisasi anggaran Rp.12.865.000,- atau sekitar 87 persen.

f. Peringatan Hari Buruh Sedunia (Mayday)

Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan ketenangan bekerja bagi pekerja dan kelangsungan usaha di Kota Bogor serta menjaga stabilitas di semua sektor usaha di Kota Bogor. Kegiatan ini dihadiri oleh 50 orang dengan unsur Serikat Pekerja (SP) yang dilaksanakan di Puncak Bogor tanggal 3-4 Mei 2019. Anggaran kegiatan ini adalah sebesar Rp.9.000.000,- dengan realisasi anggaran Rp.7.090.000,- atau sekitar 79 persen.

3. Sasaran Strategis : Meningkatnya Produktvitas Tenaga Kerja

INDIKATOR KINERJA TARGET

REALISASI Target Akhir Renstra (2015-2019) CAPAIAN AKHIR RENSTRA 2018 2019 Tingkat produktivitas

tenaga kerja daerah 67,22 % 63,91% 89,48% 67% 100%

Jumlah Anggaran Tahun 2019 : Rp. 613.122.000,-

Jumlah Realisasi Anggaran

Tahun 2019 : Rp. 587.143.200,-

Prosentase Anggaran Tahun

(39)

36 Tingkat produktivitas tenaga kerja daerah yang menjadi indikator sasaran strategis meningkatnya produktivitas tenaga kerja pada tahun 2019 mencapai 89,48% dari target yang ditetapkan sebesar 67%. Pencapaian ini di dukung oleh beberapa faktor antara lain :

1. pendidikan memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap produktivitas. Hal ini berarti bahwa semakin tingginya pendidikan akan semakin dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja.

2. upah memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi upah tenaga kerja maka akan semakin tinggi pula produktivitasnya.

3. insentif memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi insentif yang diterima oleh tenaga kerja maka akan semakin tinggi pula produktivitasnya.

4. jaminan sosial tidak signifikan sehingga tidak memiliki pengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja. Hal ini berarti bahwa ada tidaknya jaminan yang dimiliki oleh pekerja tidak menjadi acuan untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja.

5. pengalaman kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja. Hal ini berarti bahwa semakin banyak pengalaman kerja seseorang maka akan semakin tinggi pula produktivitasnya.

Adapun pelaksanaan kegiatan yang mendukung indikator sasaran ini adalah :

Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja

a. Pelatihan Keterampilan Bagi Pencaker dan Penganggur (Enterpreneurship)

Kegiatan ini bermaksud membentuk sumberdaya manusia yang unggul, berkualitas dan berkompetensi dengan kebutuhan dalam dunia Industri, pasar kerja dan dapat menciptakan peluang usaha mandiri, tujuannya Agar Pelaku Industri dapat menyerap alumni peserta BLK sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan dan Agar Alumni BLK dapat membuka peluang usaha mandiri.Keterampilan yang dilatih berupa keterampilan Perhotelan (58 orang) dan Tata Boga (16 orang)..Persyaratan untuk mengikuti pelatihan di UPTD Balai Latihan Kerja adalah :

(40)

37

- Usia 17 s.d 40 tahun - Pendidikan minimal SMP - Memiliki Kartu AK.1 - Memiliki KTP Kota Bogor - Pas photo berwarna ukuran 3 x 4

- Surat keterangan sehat dari dokter

Anggaran APBD sebesar Rp. 195.590.000,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 194.960.000,- atau sekitar 99 %.

b. Kegiatan Uji Kompetensi

Maksud kegiatan ini untuk membentuk sumber daya manusia yang unggul, berkualitas dan berkompetensi sesuai dengan kebutuhan dalam dunia industri, pasar kerja dan dapat menciptakan peluang usaha mandiri. Tujuan dari ujian kompetensi ini agar para pelaku industri dapat menyerap para alumni Balai Latihan Kerja (BLK) sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan serta agar para alumni BLK dapat membuka peluang usaha secara mandiri.

Kegiatan uji kompetensi dilaksanakan setelah pelatihan di BLK selesai. Tujuan dari kegiatan ini agar para peserta yang telah mengikuti pelatihan diujikan keahliannya dibawah pengujian dari BNSP agar dapat dinyatakan kompeten sesuai standar dan bidangnya. Melalui ujian ini, para siswa yang lulus ujian kompetensi mendapatkan sertifikat sebagai penunjang untuk melamar pekerjaan dan atau dapat membuka usaha secara mandiri.

Anggaran kegiatan ini sebesar Rp. 76.500.000,- sedangkan realisasi anggarannya sebesar Rp. 76.500.000,- atau 100 persen.

c. Pelatihan Keterampilan Berbasis masyarakat (KK Miskin)

Kegiatan ini memberikan pelatihan bagi keluarga miskin.Tujuan dari pelatihan ini adalah memberikan keterampilan bagi keluarga miskin untuk dapat berwirausaha sehingga dapat menambah penghasilan bagi keluarganya. Kegiatan ini mempunyai hasil berupa terselenggaranya pelatihan

(41)

38

keterampilan tata rias wajah dan pangkas rambut bagi kepala keluarga miskin dengan peserta sebanyak 60 orang.

Anggaran kegiatan ini sebesar Rp. 122.140.000,-dengan realisasi sebesar Rp.122.138.000,- atau 99 persen.

d. Pelatihan Melalui Pemagangan

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan mutu dan kualitas keahlian pencari kerja sebagai bekal memasuki dunia usaha berupa pemberian pelatihan (pemagangan) pada 6 (enam) perusahaan di Kota Bogor, Pelaksanaan pemagangan telah dilaksanakan mulai tanggal 14 Agustus - 14 November 2019. Kegiatan Pelatihan Melalui Pemagangan ini adalah mereka yang lulus selesksi/rekrut dengan persyaratan, secara umum Pendidikan Minimal SLTA, Umur/Usia Minimal 18 Tahun, berbadan sehat tidak buta warna. Peserta pemagangan pada tahap awal harus melalui proses rekrutmen dan seleksi yang pelaksanaannya dilakukan oleh petugas dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor bekerja sama dengan pihak Perusahaan. Setelah melalui proses rekrutmen maka terseleksi sebanyak 40 ( Empat Puluh ) orang peserta yang mengikuti peltihan pemagangan

Anggaran kegiatan ini sebesar Rp. 44.725.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 41.516.900,- atau 93 persen.

d. Pembinaan Lembaga Latihan Swasta

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 18 – 20 Maret 2019 bertempat di Aula Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas bagi para instruktur dan pengelola pelatihan dari Lembaga Latihan Swasta, dengan jumlah peserta sebanyak 25 pengelola Lembaga Latihan swasta yang mengikuti sosialisasi izin pendirian LPK, sedangkan 25 pengelola Lembaga Latihan swasta yang mengikuti Bimtek Pengelola Program. LPK yang aktif di Kota Bogor selama Tahun 2019 sebanyak 25 LPK.

Anggaran dari kegiatan ini adalah sebesar Rp. 45.382.000,- dengan realisasi anggaran Rp.44.131.500,- atau sekitar 97 persen.

(42)

39

e. Pelatihan Produktivitas

Kegiatan ini dilaksanakan pada Tanggal 27 - 29 Maret 2019 di Aula Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dengan peserta 20 orang dari 20 Perusahaan. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja di Kota Bogor. Pada bulan Februari 2019 Petugas Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor melaksanakan survey ke perusahaan dalam rangka perekrutan calon peserta pelatihan produktivitas.

Anggaran dari kegiatan ini adalah sebesar Rp. 28.785.000,- dengan realisasi anggaran Rp.26.749.000,- atau sekitar 93 persen.

f. Pelatihan ketrampilan berbasis penempatan

Kegiatan ini berasal dari bantuan keuangan Provinsi Jawa Barat. Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini untuk memberikan pembekalan bagi pencari kerja yang diterima di perusahaan untuk mempersiapkan memasuki dunia usaha dengan diberi materi ketenagakerjaan. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 26 -28 November 2019 di M – One Hotel dan 29 – 30 November dengan peserta 35 orang dari 12 perusahaan.

Anggaran dari kegiatan ini adalah sebesar Rp. 100.000.000,- dengan realisasi anggaran Rp. 81.147.000,- atau 81 persen.

4. Sasaran Strategis : Melakukan penataan struktur organisasi pemerintah daerah yang proporsional, serta mengembangkan profesionalisme aparat dan menerapkan dan menerapkan insentif berbasis kinerja

(43)

40 NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI Point Target Akhir Renstra (2015-2019) CAPAIAN AKHIR RENSTRA 2018 2019 1 Penyusunan dokumen perencanaan (Renja SKPD) dan Laporan Akuntabilitas (LKIP, LKPJ, LPPD) secara tepat waktu (%) B B BB BB (72,36) B 100%

Jumlah Anggaran Tahun 2019 : Rp. 9.250.000,-

Jumlah Realisasi Anggaran Tahun

2019 : Rp. 5.460.000,-

Prosentase Anggaran Tahun 2019 : 59 %

Pada sasaran ini terdapat indikator kinerja berupa Tingkat Pencapaian penyusunan laporan akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP), Evaluasi LAKIP dan Laporan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Bogor serta Laporan Penyelenggaraan Pemerintah daerah (LPPD), Informasi LPPD dan Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan daerah dengan target capaiannya sebesar 100% realisasi dengan poin 72,36 (BB). Pencapaian ini melebihi target yang ditetapkan, hal ini didukung oleh dokumen : 1. Perencanaan Kinerja; 2. Pengukuran Kinerja; 3. Pelaporan Kinerja; 4. Evaluasi Internal; 5. Capaian Kinerja.

(44)

41

yang lebih lengkap dan terinci dan Seluruh laporan telah dapat diselesaikan dengan baik, namun masih perlu ditingkatkan di lagi ditahun mendatang.

Pencapaian target Program Peningkatan dan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan, dengan kegiatan berupa :

a. Penyusunan Perencanaan dan Pelaporan OPD

Kegiatan ini mempunyai out put berupa tersedianya laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja OPD berupa Rencana Kerja sebanyak 5 buku, Laporan Tahunan sebanyak 4 buku, LAKIP sebanyak 4 buku, LKPJ sebanyak 4 buku, LPPD, ILPPD, EPPD sebanyak 4 buku, Rencana Strategis 2015 – 2019 sebanyak 4 buku, Rencana Kerja Dinas 2015 – 2019 sebanyak 4 buku.

Anggaran Kegiatan Penyusunan Perencanaan dan Pelaporan OPD sebesar Rp. 5.160.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp. 5.160.000,- Atau sekitar 100 persen.

b. Verifikasi, Monitoring dan Evaluasi Hibah Bansos

Kegiatan ini memverifikasi usulan dari masyarakat atau lembaga masyarakat dan hasilnya berupa laporan hasil verifikasi dan surevy lapangan dan menjadi rekomendasi dan diteruskan ke bagian adkesra kota bogor, untuk dilakukan proses selanjutnya.

Anggaran Kegiatan Verifikasi, Monitoring dan Evaluasi Hibah Bansos sebesar Rp. 4.090.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp. 300.000,- Atau sekitar 7,33 persen.

(45)

42

4. Sasaran Strategis : Meningkatkan profesionalisme aparat pemerintah daerah dalam pelayanan publik kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi

NO INDIKATOR

KINERJA TARGET

REALISASI Target Akhir

Renstra (2015-2019) CAPAIAN AKHIR RENSTRA 2018 2019 1 Tingkat pemenuhan kebutuhan dasar operasional unit kerja SKPD/UPTD dalam mendukung tugas pokok dan fungsinya 100 % 100 % 100% 100% 100% 2 Tingkat ketersediaan sarana dan prasarana operasional SKPD/UPTD 95 % 95 % 95 % 100 % 100 %

Jumlah Anggaran Tahun 2019 : Rp. 2.501.294.500,-

Jumlah Realisasi Anggaran Tahun

2019 : Rp. 2.115.440.794,-

Prosentase Anggaran Tahun 2019 : 86 %

Pada sasaran strategis ini mempunyai indikator yang mendukung terlaksananya sasaran, yaitu (1) Pemenuhan kebutuhan dasar operasional OPD (2) Pemenuhan

(46)

43

kebutuhan inventaris kantor. Indikator Pemenuhan kebutuhan dasar operasional OPD dapat terealisasi selama 12 bulan sesuai dengan target capaian 100%, hal ini tercapai karena dukungan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan secara efektif dan efisien.

Pencapaian target Program Pelayanan Administrasi Perkantoran didukung oleh kegiatan :

a. Pengelolaan Rumah Tangga OPD

Kegiatan ini mempunyai outputtersedianya/terpenuhinya kebutuhan dalam pelaksanaan tupoksi Dinas berupa ATK, Alat Listrik, Alat Kebersihan, Jasa Kantor, BBM, Cetakan, makan dan Minum, Pakaian Dinas, Perjalanan Dinas dengan hasil berupa meningkatnya pengelolaan dan pelayanan administrasi Disnakertrans.

Anggaran Kegiatan Pengelolaan Rumah Tangga OPD sebesar Rp.2.011.693.500,- dan realisasi anggaran sebesar Rp. 1.691.603.330,- atau sekitar 84 persen.

6. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur a. Pengadaan Inventaris Kantor

Kegiatan ini mempunyai output Terlaksananya pemenuhan sarana dan prasarana Aparatur Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor, dan dari kegiatan ini hasilnya meningkatnya kinerja aparatur dinas untuk pencapaian target yang telah ditetapkan

Anggaran Kegiatan Pengadaan Inventaris Kantor sebesar Rp. 171.250.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp. 160.829.130,- Atau sekitar 94 persen.

b. Pemeliharaan Rutin / Berkala Inventaris Kantor

Kegiatan ini mempunyai output terpenuhinya sarana dan prasarana aparatur Disnakertrans berupa gedung dan mobil Dinas dengan hasil terpeliharanya sarana dan prasarana sebagai pendukung kegiatan Disnakertrans.

Permasalahan yang dihadapi antara lain barang inventaris / aset kantor banyak yang sudah tidak bisa diperbaiki. Upaya yang dilakukan yaitu pengusulan penghapusan barang inventaris / asset kantor ke Badan Pengelolaan Keuangan

(47)

44

dan Aset Daerah Kota Bogor., namun sampai saat ini pengahusan tersebut belum dapat dilaksanakan karena Badan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bogor belum memiliki gudang aset penyimpanan.

Anggaran Kegiatan Pemeliharaan Rutin / Berkala Inventaris Kantor sebesar Rp. 318.351.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp. 263.008.334,- Atau sekitar 83 persen.

C. Analisa penggunaa Sumber Daya

Penggunaan salah satu sumber daya pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor adalah anggaran yang tersedia untuk mendukung pencapaian target yang telah ditentukan dan pada Tahun Anggaran 2019, dengan anggaran sebesar Rp 3.922.756.300,- (Tiga Miliyar Sembilan Ratus Dua Puluh Tujuh Ratus Lima Puluh Enam Ribu Tiga Ratus Rupiah). , dan belanja tidak Langsung sebesar Rp 6.373.720.808,- (Enam Miliyar Tiga Ratus Tujuh Puluh Tiga Juta Tujuh Ratus Dua Puluh Ribu Delapan Ratus Delapan Rupiah) dengan realisasi sampai dengan bulan Desember 2019 adalah sebesar Rp. 5.322.918.440,- atau sebesar 83,51, dan untuk Anggaran Belanja Langsung diatas realisasi sampai dengan bulan Desember 2019 adalah sebesar Rp.3.489.005.215,- atau sebesar 88,94%, dan dengan realisasi sebesar ini setidaknya telah mencapai target yang telah ditentukan, bahkan ada beberapa indikator yang tercapai melebihi target, dan dilaksanakan dengan efektif dan efisien dalam penggunaan anggaran, dengan penyerapan anggaran sebesar 88,94% namun pencapaian target yang optimal. Untuk Rincian penyerapan anggaran Tahun 2019 per 31 Desember 2019 untuk belanja langsung adalah sebagai berikut :

(48)

45

PENYERAPAN ANGGARAN DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KOTA BOGOR TA 2019

N

O NAMA PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN REALISASI %

1

Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja 1 Pelatihan bagi PencakerdanPenganggur (Entrepreunership) 195.590.000 194.960.000 99,61 2 Uji Kompetensi 76.500.000 76.500.000 100 2 Pelatihan melalui Pemagangan 44.725.000 41.516.900 92,83 3 PelatihanKeterampilan Berbasis Masyarakat (KK Miskin) 122.140.000 122.138.800 100 4 Pembinaan Lembaga Latihan Swasta (LLS) 45.382.000 44.131.500 97,24 5 Pelatihan Produktivitas 28.785.000 26.749.000 92,93 7 Pelatihan keterampilan berbasis penempatan (Bankeu Jabar TA 2019) 100.000.000 81.147.000 81,15 2 Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan

(49)

46

8

Pengkajian dan

PerumusanUpah Minimum

Kota (UMK) Kota Bogor 33.690.000 33.690.000 100

9

Pencegahan Penanganan Kasus Mogok Kerja dan

Unjuk Rasa/Buruh 15.800.000 15.800.000 100

10 Pemberdayaan LKS Tripartit 14.756.000 12.856.000 87,12

11

Pembinaan penyuluhan Hubungan Industrial dan

Syarat Kerja 4.155.000 3.955.000 95,19

12

Peringatan Hari Buruh

Sedunia (Mayday) 9.000.000 7.090.000 78,78 13 Mediasi Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial 2.650.000 2.650.000 100 3 PeningkatanKesempatanK erja

14 Bursa Kerja Expo 86.949.900 83.800.000 96,38

15 Pemberian Kerja Sementara 169.590.000 169.190.000 99,76

16 WirausahaBaru 10.940.000 7.990.000 73,03

17

Penyuluh Bimbingan Jabatan dan pembinaan

bursa kerja Khusus (BKK) 12.455.400 10.555.400 84,75

18

Pengadaan Barang dan Jasa Petugas Pelayanan Bursa Kerja Online ISO 9001 :

(50)

47

19 Informasi pasar kerja 52.814.500 51.120.521 96,79

20

Perluasan Kesempatan Kerja

(tenaga kerja Mandiri) 5.430.000 5.180.000 95,40

4

Pembinaan dan

Penempatan Transmigrasi

21

Sosialisasi dan Rekruitmen

serta Pembekalan Calon 7.080.000, 5.920.000 83,62

22

Monitoring dan pelaporan Bantuan Pengembangan Ekonomi Transmigran 25.608.000 24.550.000 95,87 23 Pemberian bantuan transmigrasi kepada transmigran (Keperluan mendesak) 198.141.000 196.656.500 99,25 5 PelayananAdministrasiPer kantoran 24

Pengelolaan Rumah Tangga

OPD 2.011.693.500 1.691.603.330 84,09

6

Peningkatan

Pengembangan Sistem

Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan

25

Penyusunan Perencanaan

dan Pelaporan OPD 5.160.000 5.160.000 100

26

Verifikasi Monitoring dan

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini, observasi dilakukan dengan mengunjungi Kopdit Remaja Hokeng untuk mengetahui proses bisnis (pengolahan data anggota, simpanan, pinjaman dan

Hasil pengujian tarik sambungan dengan berbagai arah gaya terhadap arah serat didapatkan bahwa kekuatan lem lebih tinggi dari kekuatan bahan (kayu kamper) dan kerusakan yang

Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan isolat bakteri dan isolat aktinomisetes terbaik untuk di aplikasikan sebagai agen biokompos dengan menganalisa kemampuan

Dari pelajaran sejarah di sekolah, selain kita bisa mengetahui identitas bangsa atau manusia Indonesia dimasa alau, diharapkan akan bisa dipetik nilai-nilai positif yang

Demikian atas perhatian dan partisipasinya diucapkan terima kasih. Semarang, 18 Juni 2013

Sistem ini berfungsi sebagai jemuran pakaian yang bekerja secara otomatis sesuai dengan output dari sensor cahaya (LDR) dan sensor hujan dimana output dari sensor

Oleh karena itu ketika dilakukan uji Mann-Whitney U didapatkan nilai p < 0,05, yaitu 0,038 yang artinya ada perbedaan antara usia ibu pada kelompok bayi berat