• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 188/ /KEP/408.49/2015 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 188/ /KEP/408.49/2015 TENTANG"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

KEPUTUSAN

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 188/ /KEP/408.49/2015

TENTANG

PENUGASAN KLINIS DAN RINCIAN KEWENANGAN KLINIS dr. ZAINAL ABIDIN, M.Kes, Sp.An

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PACITAN

Menimbang : Dalam upaya memberikan pelayanan dan pengobatan baik dari aspek manajerial, medik, psikologis maupun sosial dan untuk mewujudkan pelayanan yang optimal, maka perlu menetapkan Penugasan Klinis dan Rincian Kewenangan Klinis dr. Zainal Abidin, M.Kes, Sp.An., dalam suatu keputusan.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2009 tentang Praktik Kedokteran;

2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

3. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;

4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 755/MENKES/PER/IV/2011 tentang Penyelenggaraan Komite Medik di Rumah Sakit;

5. Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 3 Tahun 2013 tentang Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws) Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pacitan;

6. Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 2 Tahun 2015 tentang Peraturan Internal Staf Medis (Medical Staf By Laws) Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pacitan.

MEMUTUSKAN,

Menetapkan,

KESATU : Penugasan Klinis dan Rincian Kewenangan Klinis dr. Zainal Abidin, M.Kes,Sp.An.

KEDUA : Penugasan Klinis dan Rincian Kewenangan Klinis sebagaimana dimaksud dalam diktum “KESATU” Keputusan ini sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini. KETIGA : Rincian Kewenangan Klinis dapat dikurangi atau ditambah

atas rekomendasi Komite Medis cq Sub Komite Kredensial.

PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

Jl. Jend. A. Yani No. 51  (0357) 881410 Fax. 883818 Pacitan 63511 Website : http://rsud.pacitankab.go.id, Email : rsud@pacitankab.go.id

(2)

KEEMPAT : Penugasan Klinis Staf Medis berlaku untuk jangka waktu 3 tahun, dan tidak akan melebihi masa berlaku STR (Surat Tanda Registrasi) yang bersangkutan.

KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Pacitan

Pada tanggal November 2015

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PACITAN

dr. IMAN DARMAWAN, M.Kes P e m b i n a

NIP. 1971112 200212 1 007 TEMBUSAN, Keputusan ini disampaikan kepada :

Yth. 1. Sdr. Pejabat Lingkup Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pacitan;

2. Sdr. Yang bersangkutan untuk diketahui dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.

(3)

LAMPIRAN : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR :188/ /KEP/408.49/2015 TANGGAL: - - 2015

RINCIAN KEWENANGAN KLINIS dr. ZAINAL ABIDIN, M.Kes, Sp.S

NO KEWENANGAN KLINIS TINGKAT KEMAMPUAN 1 2 3 4

1 2 3 4 5 6

1 Resusitasi Jantung Paru Dasar (Basic Life

Support = BLS) √

2 Resusitasi Jantung Paru lanjut (Advanced

Life Support = ALS) √

3 Tindakan Intubasi Endotrakeal (Oral dan

Nasal) √

4 Tindakan Anestesia Umum √

5 Inhalasi dan Intravena √

6 Anestesia Bedah Digestif √

7 Anestesia Bedah Urologi √

8 Anestesia Bedah Ortopedi √

9 Anestesia Bedah Kebidanan / Ginekologi √

10 Anestesia Bedah THT √

11 Anestesia Bedah Mata √

12 Anestesia Bedah Gigi/Mulut √ 13 Anestesia Pediatri umur >1 tahun √ 14 Anestesia untuk prosedur diagnostik

endoskopi, MRI, CT Scan √

15 Blok subaraknoid dengan/tanpa kateter √ 16 Blok epidural lumbal-thorakal dengan /

atau tanpa kateter

√ 17 Blok kombinasi spinal-epidural √ 18 Blok kaudal dengan / atau tanpa kateter √ 19 Penanggulangan Nyeri Paska Bedah √

20 Anestesia Bedah Syaraf √

21 Anestesia Bedah Non Jantung dengan

kelainan Jantung √

22 Anestesia dengan Tehnik Khusus (misalnya

Teknik Hipotensi) √

23 Anestesia Intra Vena Total √ 24 Blok saraf perifer ekstremitas atas (blok

pleksus brakhialis dan cabang-cabangnya) √ 25 Blok saraf perifer ekstremitas bawah (blok

pleksus lumbal dan pleksus sacral beserta cabang-cabangnya)

26 Blok saraf perifer untuk batang tubuh (misal:blok paravertebral, blok ilioinguinaliliohipogastrik, blok transverses abdominal plane, blok re-ktus abdominis)

27 Blok saraf wajah dan kepala (misal:blok scalp, blok saraf tepi cabang Ganglion Gasseri)

(4)

1 2 3 4 5 6

29 Blok mata (misal : periorbital, retroorbital,

subtenon) √

30 Perioperative medicine pada pasien dengan comorbid, coexisting disease dan pada pasien dengan penyakit kritis (critically ill patients)

31 Intubasi dengan pipa double lumen

(Endobrochial Intubation) √

32 Difficult airway management, baik dengan menggunakan ETT, bebagai tipe LMA, videolaringoskopi, bronkoskopi, Percutaneus Dilatation Tracheostomi, retrograde intubation, fibreoptic intubation, cricothyrotomi, dan penguasaan airway device yang lain

33 Pemasangan Kateter Vena Sentral (CVC) √ 34 Menentukan indikasi masuk pasien ICU √ 35 Melakukan pengelolaan dasar awal

pasien-pasien ICU √

36 Tindakan Anestesia Umum Elektif dan Darurat pada pasien ASA ≥ 3 √ 37 Resusitasi jantung Paru Lanjut (Advanced

Life Support = ALS, Advanced Cardiac Life Support = ACLS)

38 Penanggulangan Awal Gagal Nafas √ 39 Penanggulangan Awal Gagal Sirkulasi √ 40 Penanggulangan Awal Gagal Ginjal √ 41 Penanggulangan Awal Gagal – Metabolik,

Asam Basa √

42 Penanggulangan Awal Gagal Otak √ 43 Pemberian Nutrisi Enternal dan Parenteral √ 44 Pemasangan monitor invasive (Tekanan

Vena Sentral dan Tekanan Arteri) √ 45 Penggunaan Ventilasi Mekanik (Dasar) √ 46 Penggunaan Bronkoskop (Bronchial Toilet) √ 47 Anestesia Kombinasi Lumbal dan Epidural √ 48 Anestesia Epidural Torakal √ 49 Penanggulangan Nyeri Akut Paska √ 50 Bedah (tehnik intravena, tehnik epidural) √ 51 Anestesia Bedah Torak (Bedah Paru, tumor

mediastinum, ventilasi satu paru, trauma torak, mlasthenia gravis, sindrom vena cava superior)

Kewenangan Klinis Spesifik (Sub Spesialis) A. Sub spesialisasi Anestesia Kardiovaskular

1 Memiliki kemampuan melakukan Advance Cardiac Life Support, termasuk manajemen pada pasien dengan aritma

2 Mampu melakukan manajemen perioperatif pada pasien dengan berbagai kelainan jantung, baik untuk pembedahan kardiak maupun nonkardiak, elektif maupun emergensi

(5)

1 2 3 4 5 6

3 Mampu melakukan anesthesia pada bedah jantung tertutup maupun terbuka, baik pada pasien dewasa maupun pediatric, elektif maupun emergensi

4 Mampu melakukan anesthesia untuk kasus-kasus kelainan koroner, katup jantung, penyakit jantung bawaan, serta kelainan-kelainan pembuluh darah besar, baik untuk pembedahan kardiak maupun non kardiak

5 Mampu melakukan pemasangan alat pemantauan hemodinamik invasive

√ 6 Mampu melakukan pemantauan dan

pengelolaan hemodinamik, baik invasive maupun tidak

7 Mempunyai dasar kemampuan ekokardiografi, baik transtorakal maupun transesofageal.

8 Memahami secara mendalam semua aspek terkait penggunaan teknologi sirkulasi ekstrakorporeal, termasuk mesin pintas jantung-paru

9 Mampu menggunakan dengan tepat

obat-obatkardiovaskular √

10 Mampu melakukan manajemen kelainan asam-basa dan elektrolit serta kelainan metabolism lain selama pembedahan berlangsung

11 Mempunyai kemampuan paripurna

penanganan pasien pasca bedah jantung √

B. Sub spesialis Anestesia Regiona

1 Blok epidural servikal √

2 Blok saraf/pleksussaraf/sarafotonom untuk manajemen nyeri kronik dengan analgetik local dengan/tanpa steroid

3 Blok saraf/pleksus saraf/saraf otonom untuk manajemen nyeri kronik dengan obat neurolitik

4 Blok saraf/pleksus saraf/saraf otonom untuk manajemen nyeri kronik dengan teknik radio-frekuensiablasi (RFA)

5 Blok nyeri musculoskeletal √

6 Implantasi kateter subaraknoid/epidural untuk manajemen nyeri kronik √ 7 Stimulasi medula spinal (spinal cord

stimulation) √

C. Sub spesialisasi Anestesi Bedah Anak

1 Hipotermi terapeutik √

2 Instilasi surfaktan √

3 Tehnik hipotensi intraoperatif √

4 Sirkulasi ekstrak orporel √

5 Pemasangan CVC √

6 Ekokardiografi √

(6)

1 2 3 4 5 6

8 Pengelolaan IABP √

9 Pemantauan tekanan intracerebral √

10 CRRT √

11 Pembedahan transplant √

12 Pembedahan conjoined twin √

13 Neonatus premature √

14 Kelainan bawaan gastroschizis,

Omphalocele, Kelainan-kelainan bawaan lain

15 Perioperatif neonatal and pediatric

intensive care √

16 Anestesia regional pada anak di bawah 1

tahun √

D. Sub spesialisasi Intensive Care

1 Pengelolaan Pasien ICU secara tuntas (Gagal nafas, Gagal Ginjal, Gagal Sirkulasi, Gagal Otak, Gangguan Asam Basa, Elektrolit Dan Metabolik, Gagal multiorgan, Sepsis, Nutrisi Enternal dan Parenteral) pada kasus medic, surgical, trauma

2 Prosedur trakeostomi perkutan √

3 Continuous renal replacement therapy (CRRT)

4 Ventilasi Mekanik Lanjut √

5 Goal Directed Hemodynamic Monitoring √

6 Bronkoskopi √

7 USG pasienkritis √

8 Perioperatif intensive care √

9 Penanggulangan nyeri pada pasien kritis √

E. Sub spesialisasi Neuroanestesia dan neuroctical care

Mampu menangani kasus neuro anesthesia dan neuro-critical care pasien dewasa dan pediatric pada periodeperi operatif (pra bedah, selama pembedahan, dan pascabedah di PACU & ICU), pada pasien:

1 Tumor supratentorial advance

(meningioma, tumor hipofisesecara open atau transphenoidal, craniopharingioma, tumor otak lainnya baik primer atau metastase)

2 Tumor infratentorial (fossa posterior) √

3 Anestesia pada awake craniotomy √

4 Anestesia pada kasus neurology dengan

posisi duduk √

5 Mampu menangani Neuro ICU advance: monitoring neuro (ICP, SJO2, NIRS, Microdialisis, Evoked potential)

F. Sub spesialisasi Manajemen Nyeri

1 Kemampuan untuk melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang dan menegakkan diagnosis pada pasien dengan nyeri akut, kronik non-cancer dan nyeri kanker secara holistic

(7)

1 2 3 4 5 6

2 Kemampuan untuk melakukan penanganan nyeri akut, kronik non-cancer dan nyeri kanker dengan menggunakan pendekatan farmakologi analgesia

3 Kemampuan melakukan penanganan nyeri akut pasca bedah maupun nyeri akut lainnya dengan melakukan teknik Patient Controlled Analgesia dan insersi kateter kontinyu (Intravenous, neuraksial epidural dan intrathecal, dan blok saraf perifer)

4 Kemampuan melakukan tindakan-tindakan intervensi pada penanganan nyeri akut, nyeri kronik non-cancer dan nyeri kanker dengan penuntun ultra sound dan C-arm fluoroskopi, meliputi a.l. berbagai injeksi/blok saraf perifer/ganglion, radio frekuensi ablation saraf dan ganglion, IDET, TENS, dll

5 Kemampuan melakukan penanganan nyeri kronik non-cancer dan nyeri kanker dengan pendekatan non-farmakologik dan psikologi terutama pada kasus paliatif

6 Mampu mengelola suatu Acute Pain Service √ LAMPIRAN KEWENANGAN KLINIS :

a. Keterangan Kemampuan Klinis Dokter Spesialis :

Tingkat kemampuan 1 : Mampu mendiagnosa klinik, memutuskan dan mampu mengelola paripurna secara mandiri Tingkat kemampuan 2 : Mampu mendiagnosa klinik, memberi terapi

pendahuluan

Tingkat kemampuan 3 : Mampu membuat diagnosa klinik

Tingkat kemampuan 4 : Mengenali gambaran-gambaran klinik sesuai penyakit

b. Keterangan Ketrampilan Klinis Dokter Spesialis :

Tingkat kemampuan 1 : Mampu mengelola paripurna secara mandiri Tingkat kemampuan 2 : Menerapkan dibawah supervisi

Tingkat kemampuan 3 : Pernah melihat atau mendemonstrasikan ketrampilan ini

Tingkat kemampuan 4 : Memiliki pengetahuan teoritis

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PACITAN

dr. IMAN DARMAWAN, M.Kes Pembina

(8)

Referensi

Dokumen terkait

Untuk perhitungan kombinasi gaya – gaya batang akibat pembebanan pada masing – masing titik buhul dan beban gabungan serta perhitungan sambungan dapat dilihat secara rinci

Yang terg!l!ng dalam perusahaan negara adalah ng terg!l!ng dalam perusahaan negara adalah semua perusahaan yang semua perusahaan yang m!dalnya merupakan kekayaan negara dengan

3. Berdasarkan ad.l dan. ad.2 di atas lihat dari !abcl bcsar pcnampang penghantar yang dibutuhkan. Instalasi dalam gedung dapat di~agi atas 2 bagian yaitu: [nstalasi

Berdasarkan hasil penelitian work enagegement yang tidak memiliki pengaruh signifikan namun memiliki pengaruh langsung yang tidak terlalu tinggi terhadap tingkat

Alat Pelindung Diri ( APD ) adalah seperangkat alat yang digunakan oleh tenaga kerjauntuk melindungi seluruh/sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan adanya potensi

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Sintesis dan Uji Aktivitas Katalitik Fe 3 O 4 dari Campuran Limbah Wire Plating Sludge dan FeSO 4.. pada

Berbagai macam potensi wisata yang ada di Indonesia jika diolah dengan sebaik-baiknya dapat menjadi Objek dan Daya Tarik Wisata (ODTW) yang layak untuk

13 (3) Pernyataan Kanselir Jerm an, Angela M erkel, terka it pe ngungsi dan pencari suaka dari Suriah bahwa M erkel berjanji akan m em berikan perlindungan ekstra ke