• Tidak ada hasil yang ditemukan

FREE OPEN SOURCE SOFTWARE DAN FREE SOFTWARE (Mata Kuliah Free Open Source Software)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FREE OPEN SOURCE SOFTWARE DAN FREE SOFTWARE (Mata Kuliah Free Open Source Software)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1

FREE OPEN SOURCE SOFTWARE DAN FREE SOFTWARE

(Mata Kuliah Free Open Source Software)

Dosen Pengampu: Agus Tri H., S.Kom, M.Cs

Wiwin Hartanto

Disusun Oleh :

Yohanes Parsaoran Selanoe

(K3512061)

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKDA DAN KOMPUTER JURUSAN TEKNIK KEJURUAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2014

(2)

2

BAB1

A. LATAR BELAKANG

Di era yang semakin maju ini berdampak juga pada ilmu teknologi dan pengetahuan yang juga maju dan berkembang. Tentu saja hal ini sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia. Seiring dengan berjalannya waktu, dalam dunia teknologi dan informasi, banyak sekali perkembangan yang pesat, salah satunya adalah mengenai Perangkat Lunak atau bisa disebut juga sebagai software. Pada dasarnya software dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu software berbayar dan software tidak berbayar atau yang biasa disebut free software.

Software yang berbayar tetu saja memiliki perbedaan yang mendasar degan software yang berbayar. Biasanya kualitas software berbayar lebih diunggulkan dari apda software tidak berbayar (free software). Hal inilah yang menjadi suatu kendala bagi para pengguna (user). Terkadang user atau yang baisa disebut sebagai pengguna menginginkan suatu software (perangkat lunak) yang tidak berbayar namun memiliki peforma atau kualitas yang baik. Oleh karena itu, seiring dengan perkembangan zaman, perkembangan teknologipun juga turut berkembang dan maju. Maka muali bermunculanlah suatu software yang boleh dikatakan tidak berbayar namun bisa dikembangkan. Software atau perankat lunak tersebut bisa disebut sebagai open source software (perangkat lunak sumber terbuka). Melalui perangkat lunak ini, para pengguna (user) bisa mendapatkan software dengan tidak berbayar dan disediakan pula source untuk mengembangkan software tersebut.

Open Source Software menjadi sangat menarik dan dianggap sebagai fenomena baru dari keseluruhan ruang lingkup Teknologi Informasi. Fenomena Dampak dari teknologi Open Source diharapkan mendapat perhatian dari industry software, dan dalam lingkungan keseluruhan. Banyak orang percaya bahwa dampak dari Open Source Software dalam industri teknologi Informasi dan lingkungan pada umumnya akan membesar.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apakah yang dimaksud dengan Open source Software? 2. Apakah yang dimaksud dengan Free Software?

3. Apa yang dimaksud dengan lisensi pada Free Open Source Software? 4. Apa saja macam-macam lisensi pada Free Open Source Software? 5. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari Free Open Source Software?

C. TUJUAN

1. Bertujuan untuk mengetahui pengertian Open source Software 2. Bertujuan untuk mengetahui pengertian Free Software

3. Untuk mengetahui jenis-jenis lisensi Free Open Source Software

4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari Free Open Source Software

D. MANFAAT

Manfaat yang diharapkan penulis dari penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut: 1. Dapat mengerti peran serta Free Open Source Software dalam kehidupan sehari-hari. 2. Dapat memanfaatkan Free Open Source Software (OPEN SOURCE SOFTWARE)

dengan baik dan benar

3. Serta untuk wawasan keilmuan, dalam hasil penulisan makalah ini dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.

(3)

3

BAB 2

PEMBAHASAN

A. OPEN SOURCE SOFTWARE

Open Source Software dapat diartikan sebagai suatu “perangkat lunak sumber terbuka” atau dengan kata lain adalah istilah yang digunakan untuk software yang membuka/membebaskan source codenya untuk dilihat oleh orang lain dan membiarkan orang lain mengetahui cara kerja software tersebut dan sekaligus memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada pada software tersebut. Dan yang menarik dan salah satu keunggulannya adalah bahwa Open source software dapat diperoleh dan digunakan secara gratis tanpa perlu membayar lisensi. Biasanya orang mendapatkan software ini dari internet. Salah satu open source software yang terkenal yaitu Linux. Menurut David Wheeler, secara umum program yang dinamakan open source software (perangkat lunak sumber terbuka) adalah program yang lisensinya memberi kebebasan kepada pengguna menjalankan program untuk apa saja, mempelajari dan memodifikasi program, dan mendistribusikan penggandaan program asli atau yang sudah dimodifikasi tanpa harus membayar royalti kepada pengembang sebelumnya.

Open source software juga dapat diartikan sebagai suatu jenis perangkat lunak yang kode sumber-nya terbuka untuk dipelajari, diubah, ditingkatkan dan disebarluaskan. Karena sifat ini, umumnya pengembangannya dilakukan oleh satu paguyuban terbuka yang bertujuan mengembangkan perangkat lunak bersangkutan. Anggota-anggota paguyuban itu seringkali sukarela tapi bisa juga pegawai suatu perusahaan yang dibayar untuk membantu pengembangan perangkat lunak itu. Produk perangkat lunak yang dihasilkan ini biasanya bersifat bebas dengan tetap menganut kaidah dan etika tertentu.

Keberadaan open source software ini sangat ditunjang oleh internet. Mula-mula Open source software diambil dari internet kemudian digunakan oleh orang dan diperbaiki apabila ada kesalahan. Hasil perbaikan dari open source ini kemudian dipublikasikan kembali melalui internet yang memungkinkan orang lain menggunakan dan memperbaikinya. Dan begitulah seterusnya. Saat ini sangat mudah mendapatkan open source software di Internet.

Pengembangan open source software melibatkan banyak orang dari berbagai penjuru dunia yang berinteraksi melalui internet. Maka bermunculanlah berbagai macam software yang dibuat berbasis open source ini yang dipublikasikan melalui internet. Pola open source ini telah melahirkan developer-developer handal dari berbagai penjuru dunia.

Dengan pola open source orang dapat membuat dan mengembangkan apa yang disebut dengan free software. Software ini dapat digunakan tanpa perlu membayar lisensi atau hak cipta karena memang dikembangkan dengan pola open source. Jadi, dengan pola open source orang dapat mengembangkan software dan mempublikasikannya dengan bebas melalui internet. Maka tidak heran apabila kita akan banyak menemukan free software ini di internet dan bisa secara bebas mendownloadnya tanpa perlu membayar uang sepeser pun kepada pengembang software tersebut.

Free software disini juga bukan program kacangan. Anggapan bahwa barang yang gratis jelek kualitasnya tidak berlaku buat free software. Karena sudah terbukti kehandalannya. Dan

(4)

4

karena free software berbasis open source maka software tersebut sudah melalui proses perbaikan yang terus menerus. Jadi tidak ada alasan tidak mau menggunakan free software ini dengan alasan kualitasnya yang tidak baik.

Dengan karakteristik yang telah disebutkan di atas maka tidak salah apabila kita menaruh harapan pada open source ini sebagai platform alternatif yang bisa kita gunakan dalam komputer kita. Penerapan pola open source di Indonesia juga dapat menghilangkan pemakaian software komersial secara ilegal dan memungkinkan bangsa Indonesia dikenal karya ciptanya dengan ikut mengembangkan open source software.

Pada dasarnya Open source software itu memiliki suatu kebebasan baik dalam

memodifikasi, mengubah, menambah dan lain sebagainya. Bebas ini dijabarkan menjadi empat buah, yaitu:

1. Kebebasan untuk menjalankan programnya untuk tujuan apa saja.

2. Kebebasan untuk mempelajari bagaimana program itu bekerja serta dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda. Akses pada kode program merupakan suatu persyarat.

3. Kebebasan untuk menyebarluaskan kembali hasil salinan perangkat lunak tersebut sehingga dapat membantu sesama.

4. Kebebasan untuk meningkatkan kinerja program, dan dapat menyebarkannya ke khalayak umum sehingga semua menikmati keuntungannya. Akses pada kode program merupakan suatu persyarat juga.

B. PENGERTIAN FREE SOFTWARE

Pada dasarnya antara free software dengan open source software memiliki suatu kesamaan. Yaitu tidak berbayar atau dengan kata lain dapat didapatkan secara gratis.

Perangkat lunak bebas dan gratis (free software) adalah istilah yang diciptakan oleh Richard Stallman dan Free Software Foundation yang mengacu kepada perangkat lunak yang bebas untuk digunakan, dipelajari dan diubah serta dapat disalin dengan atau tanpa modifikasi, atau dengan beberapa keharusan untuk memastikan bahwa kebebasan yang sama tetap dapat dinikmati oleh pengguna-pengguna berikutnya. Bebas di sini juga berarti dalam menggunakan, mempelajari, mengubah, menyalin atau menjual sebuah perangkat lunak, seseorang tidak perlu meminta izin dari siapa pun.

Untuk menjadikan sebuah perangkat lunak sebagai perangkat lunak bebas, perangkat lunak tersebut harus memiliki sebuah lisensi, atau berada dalam domain publik dan menyediakan akses ke kode sumbernya bagi setiap orang. Gerakan perangkat lunak bebas (free software movement) yang merintis perangkat lunak bebas berawal pada tahun 1983, bertujuan untuk memberikan kebebasan ini dapat dinikmati oleh setiap pengguna komputer.

Dengan konsep kebebasan ini, setiap orang bebas untuk menjual perangkat lunak bebas, menggunakannya secara komersial dan mengambil untung dari distribusi dan modifikasi kode sumbernya. Walaupun demikian setiap orang yang memiliki salinan dari sebuah perangkat lunak bebas dapat pula menyebarluaskan perangkat lunak bebas tersebut secara gratis. Model bisnis dari perangkat lunak bebas biasanya terletak pada nilai tambah seperti dukungan, pelatihan, kustomisasi, integrasi atau sertifikasi.

(5)

5

Perangkat lunak bebas (free software) jangan disalahartikan dengan perangkat lunak gratis (freeware) yaitu perangkat lunak yang digunakan secara gratis. Perangkat lunak gratis dapat berupa perangkat lunak bebas atau perangkat lunak tak bebas. Sejak akhir tahun 1990-an, beberapa alternatif istilah untuk perangkat lunak bebas digulirkan seperti "perangkat lunak sumber terbuka" (open-source software),"software libre", "FLOSS", dan "Open Source Software".

Saat ini, umumnya perangkat lunak bebas tersedia secara gratis dan dibangun/dikembangkan oleh suatu paguyuban terbuka. Anggota-anggota paguyuban tersebut umumnya bersifat sukarela tetapi dapat juga merupakan karyawan suatu perusahaan yang memang dibayar untuk membantu pengembangan perangkat lunak tersebut.

C. LISENSI PADA FREE OPEN SOURCE SOFTWARE

C.1. Latar Belakang Pemberian Lisensi Pada Free Open Source Software

Dalam sejarahnya, pertama kali program komputer dikembangkan adalah dengan budaya gotong royong. Program komputer tidak hanya diciptakan dan dikembangkan oleh satu perusahaan atau satu pencipta saja. Tetapi ada kerja sama dari berbagai perusahaan dan kampus-kampus. Unix adalah program komputer pertama yang dibuat oleh perusahaan AT&T, sebuah perusahaan yang bergerak dibidang telekomunikasi di Amerika. Awalnya pengembangan Unix dilakukan bersama-sama dengan beberapa perusahaan seperti IBM, Hewlet Packard, Sun Microsystem, serta kampus Berkeley University dan Machassuset Institute of Technology. Dalam perkembangannya, muncul penilaian bahwa program komputer memiliki nilai komersial maka AT&T menarik Source Code dari UNIX yang dikembangkannya dan memberikan konsep perihal komputer berpemilik. Langkah AT&T mendaftarkan Hak Cipta dari Unix atas namanya sendiri menyebabkan Universitas Berkeley selaku kontributor utama dari Unix mengembangkan versi Unix-nya sendiri dengan nama BSD (Berkeley Software Distribution) dan disebarluaskan sendiri menggunakan linsensi BSD.

Dengan demikian muncullah era Open Source yang menghasilkan banyak Open Source software. Open Source Software (OSS), menurut Esther Dyshon didefinisikan sebagai perangkat lunak yang dikembangkan secara gotong royong tanpa koordinasi resmi, dengan menggunakan kode program (Source Code) yang tersedia secara bebas serta didistribusikan melalui internet. Dengan definisi di atas, maka untuk pengguna mempunyai beberapa hak yang dijamin oleh Open Source :

1. Untuk membuat salinan program, dan mendistribusikan program tersebut.

2. Untuk mengakses Source Code, sebelum melakukan perubahan.

3. Melakukan perbaikan pada program. Dengan semakin tersebarnya Open Source,

dikalangan pengguna komputer, kemudian berkembanglah sistem lisensi Open Source .

Jadi data diketahui bahwa beberapa hal yang melatar belakangi pemberian lisensi open source antara lain sebagai berikut:

 Tetutupnya kode(source code) kebanyakan software

Kebanyakan software tidak mengijinkan pihak ketiga/pengguna mengetahui atau memodifikasi kode sumber(source code) dari softwarenya, untuk itu munculah open source yang mengijinkan siapapun untuk menyalin, mengembangkan, mendistribusikan software.

 Mahalnya Lisensi software

Mahalnya Lisensi Software, membuat sebagian orang untuk berinisiatif membuat software yang murah bahkan gratis, selanjutnya software tersebut di lindungi lisensi Open source.

(6)

6

C.2. BERBAGAI JENIS LISENSI OPEN SOURCE

Pencipta program komputer memiliki kebebasan untuk menentukan sendiri lisensi yang akan digunakan namun harus berhati-hati dalam memilih lisensi, karena jika tidak berhati-hati dapat mengakibatkan pencipta melakukan pelanggaran hukum atau kehilangan pendapatan. Dengan semakin tersebarnya OSS dikalangan para pengguna komputer, kemudian berkembanglah sistem lisensi Open Source. Dengan munculnya sistem lisensi maka menjadikan Open Source sebagai suatu alternatif perkembangan program komputer yang memiliki kekuatan hukum sendiri. Beberapa contoh lisensi yang memenuhi Open Source Definition adalah:

1. The GNU-GPL, GNU General Public License. Dengan lisensi GPL, berarti suatu program

dapat digunakan, dimodifikasi, didistribusikan oleh pihak lain tanpa ada pembatasan dari sipembuatnya.

2. The LGPL-Library GNU GPL. Lisensi Lesser General Public berlaku dan digunakan untuk beberapa paket perangkat lunak, khusus untuk perpustakaan yang telah ditentukan.

3. The BSD License, Software Distribution License. Lisensi ini relatif memiliki lebih sedikit keterbatasan pada apa yang boleh dilakukan para developer. Termasuk boleh membuat karya turunan yang bersifat proprietary.

4. The X Concortiun License. Lisensi yang digunakan oleh distribusi X Window. Lisensi ini hampir membolehkan modifikasi apapun.

5. The Artistic Adalah lisensi yang digunakan oleh perl. Lisensi ini memodifikasi beberapa aspek yang bersifat kontroversial pada GPL. Lisensi ini melarang penjualan perangkat lunak, akan tetapi membolehkan penyertaan program lain yang dijual.

6. The MPL, Mozilla Public License Lisensi ini digunakan oleh netscape ketika melepaskan Source Code browser netscape. Juga memperbolehkan para developer untuk karya derivatif yang bersifat proprietary.

7. The QPL, Q Public License Lisensi yang digunakan Trolltech ketika melepaskan library Q. Beberapa fitur yang sama yang dimiliki lisensi-lisensi tersebut adalah:

- Pengguna dapat menginstal perangkat lunak tersebut pada sebanyak-banyaknya komputer. - Jumlah pengguna perangkat lunak tersebut tidak dibatasi.

- Pengguna dapat membuat salinan terhadap perangkat lunak tersebut sebanyak yang diinginkan dan memberikannya kepada siapapun (distribusi ulang free atau terbuka).

- Tidak ada batasan dalam memodifikasi program. e.Tidak ada batasan untuk mendistribusikan atau bahkan menjual perangkat lunak tersebut.

Berikut Lisensi-lisensi lain yang telah disetujui oleh OSI melalui Lisensi Proses Review :

1. Academic Free License 3.0 (AFL-3.0)

2. Affero GNU Public License: See "GNU Affero General Public License 3.0 (AGPL-3.0)"

3. Adaptive Public License (APL-1.0)

4. Apache License 2.0 (Apache-2.0)

5. Apple Public Source License (APSL-2.0)

6. Artistic license 2.0 (Artistic-2.0)

7. Attribution Assurance Licenses (AAL)

(7)

7

D. KEUNTUNGAN DAN KELEBIHAN MENGGUNAKAN OPEN SOURCE SOFTWARE

1. KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE OPEN SOURCE

Pada dasarnya, dalam penggunaan suatu perangkat lunak dapat dipastikan adanya suatu kelebihan dan kekurangannya. Kelebihan merupakan sebuah keuntungan yang positif bagi penguna atau user dalam menggunakan suatu perangkat lunak (software).

Produk open source dianggap selalu membawa keuntungan, khususnya oleh para promotor dari gerakan open source ini. Biasanya, keuntungan yang dirasa pertama dari model open source adalah fakta bahwa ketersediaan open source diciptakan secara gratis atau dengan biaya yang rendah.

Oleh karena Open source software diciptakan secaragratis atau dengan biaya yang sangat rendah maka hal ini tentu akan membawa sebuah keuntungan bgai dunia bisnis.Keuntungan tersebut antara lain sebagai berikut:

 Rendahnya biaya instalasi program

Karena Open source software bersifat gratis, maka dalam proses instalasinya tidak begitu memerlukan biaya yang besar.

 Reliabilitas yang tinggi

Dunia bisnis sangat memerlukan program yang bereliabilitas tinggi, karena kegiatan-kegiatan dunia bisnis telah amat tergantung pada komputer dan kesalahan kecil akan mengakibatkan kerugian yang sangat besar. Selain itu dengan menggunakan program-program open source maka perusahaan tidak perlu terikat pada satu vendor, baik vendor hardware maupun software. Jika perusahaan menemui permasalahan, ia dapat menghubungi pembuat program ataupun mencari perusahaan-perusahaan jasa untuk menangani masalah tersebut.

 Keamanan yang tinggi

Karena dalam Open Source software memiliki suatu kode sumber, maka tidak aka nada backdoor ataupun Trojan horse yang dapat membahayakan dan merusak software tersebut. Sehingga karena adanya keunutngan tersebut didalam dunia bisnis, maka total biaya atau biasa disebut total cost of ownership menjadi rendah.

Bagi pemerintah, seiring dengan makin berkibarnya tuntutan akan otonomi daerah, maka penggunaan program-program open source patut menjadi pertimbangan dalam perencanaan sistem informasi pemerintahan. Dengan menggunakan program-program open source, anggaran yang dibutuhkan relatif lebih rendah dibandingkan dengan program-program closed source dengan tingkat reliabilitas dan keamanan yang lebih tinggi. Selain itu dengan memanfaatkan program-program open source pemerintah dapat mendukung perkembangan teknologi informasi di daerahnya dan juga dapat memberikan kesempatan kerja pada masyarakat.

Berikut beberapa keuntungan menggunakan open source software:

1. Mengurangi duplikasi kerja

Dengan merilis program lebih cepat, dan memberikan izin kepada pengguna untuk megubah dan meredistribusi kode sumber, pengembang Open Source Software memanfaatkan kembali karya yang dihasilkan oleh compatriots. Skala ekonomi dapat menjadi sangat besar.

(8)

8

Daripada 5 pengembang software pada sepuluh perusahaan mengembangkan aplikasi jaringan yang sama, ada potensi 50 pengembang melakukan secara bersamaan membentuk kerja sama kombinasi. Mengurangi duplikasi kerja akan membuat skala pengembangan Open Source Software menjadi besar, karena ribuan pengembang di seluruh dunia dapat bekerja sama. Panduan Pendayagunaan Open Source Software: Perangkat Lunak Bebas dan Open Source 5

2. Membangun di atas karya lain

Dengan ketersediaan kode sumber untuk membangun program, waktu pengembangan menjadi pendek. Banyak projek Open Source Software berbasis program yang dihasilkan projek lain untuk menambah fungsionalitas yang diperlukan. Sebagai contoh, projek server web Apache lebih memilih memanfaatkan projek OpenSSL daripada menulis sendiri kode kriptografi, sehingga mengehmat jutaan jam untuk pembuatan program dan pengujiannya. Bahkan jika kode sumber tidak dapat secara langsung digabungkan, ketersediaan kode sumber memudahkan pengembang untuk belajar bagaimana projek lain memecahkan masalah yang sama. Kendali mutu yang lebih baik: Semakin banyak orang menggunakan dan mengevaluasi kode sumber, maka kesalahan yang ada akan mudah ditemukan dan diperbaiki secara cepat. Aplikasi proprietary bisa saja menerima laporan kesalahan, tetapi karena pengguna tidak dapat akses ke kode sumber, maka pengguna hanya bisa sebatas melaporkan. Pengembang Open Source Software sering menemukan bahwa pengguna yang memiliki akses ke kode sumber tidak hanya bisa melaporkan kesalahan, namun juga menjelaskan lebih tajam apa penyebabnya, dan dalam beberapa kasus pengguna dapat mengirimkan kode perbaikannya. Ini sangat mengurangi waktu pengembangan dan kontrol terhadap kualitas.

3. Mengurangi biaya perawatan

Biaya perawatan software sering sama atau lebih besar dari biaya pengembangan awal. Jika sebuah perusahaan merawat software sendirian, maka pekerjaan itu menjadi sangat mahal. Dengan menggunakan model pengembangan Open Source Software, biaya perawatan dapat dibagi di antara ribuan pengguna potensial, sehingga mengurangi biaya perawatan per orang atau organisasi. Demikian pula peningkatan kemampuan software dapat dilakukan oleh banyak organisasi atau individu, yang hasilnya akan lebih efisien dalam menggunakan sumber daya.

4. Legal

Indonesia berada pada posisi nomor 4 negara pembajak terbesar di dunia.Hal ini menyebabkan posisi tawar-menawar Indonesia melemah didunia perdagangan, dan menjadikan Indonesia menuai kecaman dari negara-negara lainnya. Open Source, dengan berbagai

kelebihannya, juga legal. Penggunaan software Open Source diseluruh Indonesia akan

menyebabkan tingkat pembajakan software di Indonesia menjadi turun drastis, dari 88% menjadi 0%.

5. Keamanan negara/perusahaan

Di tahun 1982, terjadi ledakan dahsyat di jalur pipa gas Uni Sovyet di Siberia. Kekuatan ledakan tersebut sekitar 3 kiloton, atau 25% dari kekuatan bom nuklir Hiroshima.16 tahun

kemudian baru diketahui oleh public bahwa ledakan tersebut disebabkan oleh software komputer proprietary/tertutup yang telah diubah oleh CIA. Software open source bebas dari bahaya ini, karena bisa dilakukan audit terhadap kode programnya.

(9)

9

Karena jumlah developernya sangat banyak dan tidak dibatasi, maka kemungkinan untuk mendeteksi bugs lebih besar. Visual inspection (eye-balling) merupakan salah satu metodologi pencarian bugs yang paling efektif. Selain itu, karena source code tersedia, maka setiap orang dapat mengusulkan perbaikan tanpa harus menunggu dari vendor.

7. Kualitas hasil lebih terjamin

Karena banyaknya orang yang melakukan evaluasi, kualitas produk dapat lebih baik. Sebagai contoh, Apache merupakan web server open source yang paling banyak digunakan orang di dunia. Namun hal ini hanya berlaku untuk produk open source yang ramai dikembangkan orang.Tidak selamanya produk open source dikembangkan oleh banyak orang. Ada banyak produk open source yang dikembangkan oleh individual saja.

8. Banyaknya tenaga (SDM) untuk mengerjakan proyek

Sumber daya manusia merupakan salah satu unsur pokok dalam software development. Proyek biasanya menarik banyak developer. Sebagai contoh, pengembangan server web Apache menarik ribuan orang untuk ikut mengembangan dan memantau.

2. KERUGIAN MENGGUNAKAN SOFTWARE OPEN SOURCE

a. Tidak adanya proteksi terhadap Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI)

Kebanyakan orang masih menganggap bahwa code merupakan aset yang harus dijaga kerahasiannya. Hal ini dikaitkan dengan besarnya usaha yang sudah dikeluarkan untuk membuat produk tersebut. Karena sifatnya yang terbuka, dapat di-abuse oleh orang-orang untuk mencuri ide dan karya orang lain.

b. Kurangnya SDM yang dapat memanfaatkan

Salah satu keuntungan utama dari gerakan adalah adanya ketersediaan code. Namun ketersediaan ini menjadi sia-sia apabila SDM yang ada tidak dapat menggunakannya, tidak dapat mengerti code tersebut. SDM yang ada ternyata hanya mampu produk saja. Jika demikian, maka tidak ada bedanya produk dan yang proprietary dan tertutup.

c. Kesulitan dalam mengetahui status project

Tidak banyak iklan bagi open source software, biasanya beberapa project secara tidak langsung ditangani oleh perusahaan yang mampu berinvestasi dan melakukan merketing.

d. Tidak ada garansi dari pengembangan

Biasanya terjadi ketika sebuah project dimulai tanpa dukungan yang kuat dari satu atau beberapa perusahaan, memunculkan celah awal ketika sumber code masih mentah dan pengembangan dasar masih dalam pembangunan.

(10)

10

BAB 3 PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari hasil pembahasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Open source software merupakan software yang source codenya dapat diketahui oleh pengguna open source software tersebut dan dapat dikembangkan.

2. Perangkat lunak bebas dan gratis (free software) adalah istilah yang diciptakan oleh Richard Stallman dan Free Software Foundation yang mengacu kepada perangkat lunak yang bebas untuk digunakan, dipelajari dan diubah serta dapat disalin dengan atau tanpa modifikasi, atau dengan beberapa keharusan untuk memastikan bahwa kebebasan yang sama tetap dapat dinikmati oleh pengguna-pengguna berikutnya. Bebas di sini juga berarti dalam menggunakan, mempelajari, mengubah, menyalin atau menjual sebuah perangkat lunak, seseorang tidak perlu meminta izin dari siapa pun.

3. Pada dasarnya pada open source software memerlukan adanya suatu lisensi.

Open Source Software biasanya akan mudah menjadi serangan dalam hal paten, karena hanya sedikit perusahaan source-based yang mempunyai kemampuan keuangan untuk melindungi diri terhadap serangan hak paten dalam penuntutan perkara. Selain itu juga, jika paten dimunculkan pada teknologi atau teknik yang sangat luas, mungkin saja untuk mengakali patent dan menciptakan suatu alternatif paten yang free.

B. SARAN

OPINI MENGENAI OPEN SOURCE SOFTWARE DAN FREE SOFTWARE

Menurut saya kalau boleh dibandingkan, antara open source software dengan free

software, saya lebih tertarik ke open source software dibandingkan dengan free software, karena open source software itu memang bisa didapatkan secara gratis (layaknya free software) namun bisa dikembangkan lebih lanjut, sedangkan free software memang bisa didapatkan secara gratis atau dengan kata lain cuma-cuma, namun terkadang masih ada kekurangan dan terkadang harus membayar untuk mendapatkan produk yang maksimal. Jadi untuk bisa mengembangkan

softwarenya, lebih baik menggunakan open source software (karena bisa mengubah dan

memodifikasi kode sumber aplikasi). Dan untuk mengurangangi pembajakan, alangkah lebih baik menggunakan free open source software. Penggunaan Free Open Source Software akan membuat pengguna (user) atau boleh dikatakan pemilik, menjadi lebih mandiri, dan akan menumbuhkan berpikir kreatif dalam mengembangkannya.

(11)

11

DAFTAR PUSTAKA

____Gerald.2013.source (http://geraldy20.blogspot.com/2013/02/manfaat-open-source.html) ____Andini.source: http://indah-andini.blogspot.com/

____Frank.2008.Sejarah Open Source.source

(http://frankdjeby.wordpress.com/2008/11/17/sejarah-open-source-sistem-operasi/) ____Anonim.2013.Keuntungan dan Kerugian Software Open.source

(http://cassonsmart.blogspot.com/2012/03/keuntungan-dan-kerugian-software-open.html)

____Free Open Source.http://kaonedarman.wordpress.com/foss/apa-itu-freeopen-source-software/ ____Suryanto.2010. Foss_Free Open Source Software.source:

Referensi

Dokumen terkait

Pada pengobatan tahap intensif yang diberikan secara tepat, pasien menular menjadi tidak menular dalam kurun waktu 2 minggu.. Sebagian besar pasien TBC BTA

Penelitian ini akan mengkaji hubungan antara peningkatan soft skill dan prestasi belajar mahasiswa dengan penilaian mahasiswa terhadap trigger problem, fasilitator

Penataan daerah dalam mewujudkan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan Pasal 31 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pendiri negara memiliki semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme yang tinggi ini diwujudkan dalam bentuk mencintai tanah air dan mendahulukan kepentingan bangsa dan negara

Analisis yang dilakukan meliputi: (1) analisis aktivitas antioksidan terhadap air celupan dari masing-masing bahan, (2) analisis organoleptik menggunakan pengujian

Dari Gambar 7 terlihat bahwa bahaya longsor di daerah penelitian didominasi oleh kelas bahaya sedang yang tersebar secara acak di seluruh lokasi penelitian, sementara

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian dengan judul ―Analisis Pengendalian Kualitas Minyak Kelapa Murni (Virgin Coconut Oil) Pada Koperasi Sinar Mas Salafi

Metode akunting biaya yang mengumpulkan harga pokok dalam suatu kuantitas produk khas, peralatan, reparasi, atau jasa lain yang bergerak melalui proses produksi