• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode TPR (Total Physical Response Method)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Metode TPR (Total Physical Response Method)"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

HANDOUT 5 DAN 6

BAHASA INGGRIS UNTUK ANAK USIA DINI

Berbagai macam metode yang dapat digunakan untuk

pembelajaran bahasa inggris anak usia dini

Metode TPR (Total Physical Response Method)

Dikembangkan oleh James Asher, seorang profesor psikologi Universitas Negeri San Jose California, adalah metode yang sesuai untuk men

gajarkan bahasa Inggris pada anak usia dini dimana pembelajarannya lebih mengutamakan kegiatan langsung berhubungan dengan kegiatan fisik (physical) dan gerakan (movement). Dalam metode TPR ini, Asher mengatakan bahwa semakin sering atau semakin intensif memori seseorang diberikan stimulasi maka semakin kuat asosiasi memori berhubungan dan semakin mudah untuk mengingat (recalling). Kegiatan mengingat ini dilakukan secara verbal dengan aktifitas gerak (motor activity).

Lebih lanjut, Asher yang juga menyimpulkan bahwa peran faktor emosi sangat efektif dalam pembelajaran bahasa anak, artinya belajar bahasa dengan melibatkan permainan dengan bergerak yang bisa dikombinasikan dengan bernyanyi atau bercerita akan dapat mengurangi tekanan belajar bahasa seseorang. Dia percaya bahwa dengan keceriaan dalam diri anak (positive mood) akan memberikan dampak yang baik bagi belajar bahasa anak.

Contoh kegiatan dengan metode tersebut :

Contoh pembelajaran dengan metode ini adalah sebagai berikut: ketika mengenalkan kata stand up (berdiri) semua anak ikut berdiri sambil mendengarkan (listening) kata stand up dan mengucapkan (speak) kata stand up tersebut. Disini kita tidak perlu menekankan pada pengenalan bahasa

(2)

tulis(written language) walaupun kita bisa sekali-sekali menuliskan kata tersebut tapi tidak menjadi keharusan. Kemudian kita bisa menguatkan pengenalan kata tersebut sambil bernyanyi dan sambil bergerak sesuai perinntah lagu :

Every body sit down, sit down, sit down Every body sit down just like me

Every body stand up, stand up, stand up Every body stand up, just like me

Kegiatan pengenalan Bahasa Inggris dengan metode ini diharapkan dapat berlangsung secara terus menerus dan bertahap apalagi dengan pembelajaran dengan cara menarik sehingga anak bisa senang dan ceria akan bisa memaksimalkan kemampuan belajar bahasa kedua anak sehingga akan muncul anak-anak Indonesia ke depan yang mampu dan fasih berbahasa Inggris.

Teaching english by using song

Adalah salah satu metode / cara mengajarkan bahasa inggris dengan

menggunakan nyanyi / lagu sebagai media nya .

Mengingat bahasa Inggris merupakan bahasa asing di Indonesia, tentunya proses pembelajarannya memerlukan pendekatan yang tepat dan efektif. Keberhasilan pembelajaran bahasa Inggris pada anak usia dini sangat dipengaruhi oleh kemampuan seorang guru dalam menyajikan proses kegiatan belajar mengajar yang menarik dan menyenangkan bagi anak. Sejalan dengan keberadaan seorang anak yang senang menyanyi dan bergerak maka gerak dan lagu adalah salah satu pendekatan yang sangat tepat jika digunakan sebagai sarana dalam menyajikan proses pembelajaran bahasa Inggris pada anak usia dini. Menyajikan proses pembelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi anak dengan tidak meninggalkan kaidah berbahasa Inggrisyang baik dan benar

Musik dapat memperkaya kehidupan rohani dan memberikan keseimbangan hidup bagi anak. Melalui musik, manusia dapat mengungkapkan

(3)

pikiran dan perasaan hatinya serta dapat mengendalikan aspek emosionalnya.Adapun nyanyian adalah bagian dari musik. Nyanyian berfungsi sebagai alat untuk mencurahkan pikiran dan perasaan untuk berkomunikasi. Pada hakikatnya nyanyian bagi anak-anak adalah sebagai :

Bahasa Emosi, dimana dengan nyanyian anak dapat mengukapkan perasaannya, rasa senang, lucu, kagum, haru.

Bahasa Nada, karena nyanyian dapat didengar, dapat dinyanyikan, dan dikomunikasikan.

Bahasa Gerak, gerak pada nyanyian tergambar pada birama (gerak/ ketukan yang teratur), pada irama (gerak/ketukan panjang pendek, tidak teratur), dan pada melodi (gerakan tinggi rendah).

Berdasarkan pengalaman para guru bahasa Inggris dan menurut para ahli bahasa seperti yang dinyatakan oleh Abdulrahman Al-Faridi lagu-lagu berbahasa Inggris dapat membantu para guru untuk menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan (Alfaridi, 2006).

Nyanyian dan musik digunakan sebagai teknik dalam proses pembelajaran bahasa Inggris. Musik yang memiliki berbagai kandungan elemen di dalamnya dapat dijadikan salah satu bentuk fasilitas untuk mengembangkan kemampuan kognitif anak. Tinggi nada memberikan kesempatan kepada anak untuk melatih kepekaan pendengarannya. Perubahan-perubahan ritme atau irama musik melatih anak untuk membedakan irama internal (inner rhythm) serta kemampuan motoriknya (misalnya, jika dikombinasikan dengan latihan gerak sesuai dengan liriknya).

Keuntungan mengajarkan bahasa inggris menggunakan nyanyian :

1. Melalui lagu akan memotivasi anak untuk lebih senang mempelajari bahasa Inggris.

2. Dengan menyanyi anak menjadi senang dan lebih mudah dalam memahami materi ajar yang disampaikan. Kemampuan guru dalam memilih lagu dan menciptakan

(4)

gerakan yang sesuai dengan usia perkembangan anak akan berdampak pula terhadap berhasilnya proses pembelajaran bahasa Inggris pada anak usia dini. 3. Melalui nyanyian dan kegiatan pembelajaran yang bervariasi, pendidik dapat

menumbuhkan minat anak untuk lebih senang dan giat belajar, bahkan dapat memudahkan anak dalam memahami materi ajar yang disampaikan.

4. Anak dibuat senang, tidak bosan, dan tertarik dalam mengikuti proses pembelajaran.

Dengan demikian bernyanyi merupakan suatu kegiatan yang sangat disukai oleh anak-anak. Secara umum menyanyi bagi anak lebih berfungsi sebagai aktivitas bermain dari pada aktivitas pembelajaran atau penyampaian pesan. Menyanyi dapat memberikan kepuasan, kegembiraan, dan kebahagiaan bagi anak sehingga dapat mendorong anak untuk belajar lebih giat (Joyful Learning). Dengan nyanyian seorang anak akan lebih cepat mempelajari, menguasai, dan mempraktikkan suatu materi ajar yang disampaikan oleh pendidik. Selain itu kemampuan anak dalam mendengar (listening), bernyanyi (singing), berkreativitas (creative) dapat dilatih melalui kegiatan ini.

Teaching english by using games :

Dalam pembelajaran Bahasa Inggris banyak metode dan teknik yang dapat digunakan, diantaranya melalui:

a. Story Telling (Bercerita) b. Role Play (Bermain Peran)

c. Art and Crafts (Seni dan Kerajinan Tangan) d. Games (Permainan),

e. Show and Tell,

f. Music and Movement (Gerak dan Lagu) dimana termasuk di dalamnyaSinging (Nyanyian)

(5)

Teaching english by using games: Pembelajaran bahasa inggris dengan menggunakan game (permainan sebagai media nya )

Keuntungan menggunakan games dalam pembelajaran :

1. Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan

Dengan menggunakan media game dalam kegiatan belajar, maka akan ada penyeragaman penafsiran dari guru mata pelajaran terhadap mata pelajaran yang akan disampaikan kepada para siswa.

2. Proses pembelajaran menjadi lebih menarik

Media game terdiri dari unsur visual (dapat dilihat), audio (dapat didengar) dan gerak (dapat berinteraksi). Jadi media game ini dapat membangkitkan keingintahuan siswa, merangsang reaksi mereka terhadap penjelasan guru, memungkinkan siswa menyentuh objek kajian pelajaran, membantu mereka mengkonkretkan sesuatu yang abstrak dan sebagainya.

3. Proses belajar siswa menjadi lebih interaktif

Adanya unsur AI (artificial Inteligence) atau kecerdasan buatan pada media game, maka akan terjadi komunikasi dua arah dimana pertanyaan muncul secara acak pada layar komputer dan siswa menjawab pertanyaan tersebut. Dengan semakin tingginya pemrograman komputer pada AI, maka game yang dibuat dapat semakin komplek disesuaikan dengan tingkat kemampuan dari siswa itu sendiri. Contohnya adalah game simulasi.

4. Jumlah waktu belajar mengajar dapat dikurangi

Dengan media game, maka guru tidak perlu menghabiskan waktu banyak untuk menjelaskan materi. Dengan media game, siswa dapat melatih dirinya dengan cara berinteraksi dengan media game mengenai suatu materi yang mereka ingin pelajari.

5. Kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan

Selain lebih efisien dalam proses belajar-mengajar seperti diuraikan diatas, media game dapat membantu siswa menyerap materi pelajaran secara

(6)

lebih mendalam dan utuh. Hal ini disebabkan media game lebih menarik karena ada unsur visual dan audio tetapi juga interaktif yang membuat siswa bisa ber-interaksi dengan program game tentang suatu mata pelajaran. Contohnya adalah Quiz game.

6. Proses belajar dapat terjadi dimana saja dan kapan saja

Perkembangan teknologi yang semakin pesat, memungkinkan siswa saat ini dapat memiliki laptop dengan harga yang murah. Perangkat ini mempunyai kelebihan dapat dibawa kemana – mana dan dapat digunakan kapan saja. Media game biasanya berbentuk CD interaktif yang dapat dipergunakan kapan saja. Sehingga media game sebagai media pembelajaran dapat dipergunakan kapan saja dan dimana saja.

7. Sikap positif siswa terhadap bahan pelajaran maupun terhadap proses

belajar itu sendiri dapat ditingkatkan

Dengan media, proses belajar mengajar menjadi lebih menarik. Hal ini dapat meningkatkan kecintaan dan apresiasi siswa terhadap ilmu pengetahuan dan proses pencarian ilmu itu sendiri.

8. Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif dan produktif

Pertama, guru tidak perlu mengulang – ulang penjelasan mereka bila media digunakan dalam pembelajaran. Kedua, dengan mengurangi uraian verbal (lisan), guru dapat memberi perhatian lebih banyak kepada aspek – aspek lain dalam pembelajaran. Ketiga, peran guru tidak lagi sekedar “pengajar”, tetapi juga konsultan, penasihat, atau manajer pembelajaran.

Teaching english by using stories

Belajar Bahasa Inggris dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan membaca cerita pendek berbahasa Inggris. Dengan membaca kalimat perkalimat bahasa inggris tetapi yang masih mudah dipahami akan sangat membantu kita dalam memahami cerita berbahasa inggris tersebut.

(7)

Langkah langkah penerapan belajar bahasa inggris dengan bercerita adalah sebagai berikut :

Siapkan media, alat peraga serta bila perlu seorang guru harus hafal cerita nya terlebih dahulu

Ciptakan suasana yang menyenangkan , nyaman dan membuat anak penasaran dengan erita yang akan kita bacakan

Sebelum bercerita , buat perjanjian dengan anak . Jangan ada yang bertanya sebelum ibu menyelesaikan cerita . kalau ada anak anak ibuk yang ingin bertanya harap ditunda dulu ya

Nah bacakan cerita dengan penuh semangat dan semenarik mungkin

Setelah selesai membaca kan cerita minta lah anak mengulangi apa yang kita ceritakan

Lalu jika ada yang bertanya dipersilahkan

MEMBUKA DAN MENUTUP KELAS DENGAN BAHASA INGGRIS Kegiatan pembuka

Setiap proses belajar hendaknya diperkenalkan kepada anak untuk berdoa dan saling mengucapkan salam. Melalui kegiatan berdoa pendidik dapat mengenalkan dan membina anak agar selalu dekat kepada Tuhan. Sebelum maupun sesudah melakukan aktivitas anak dapat diajak menyanyikan lagu doa, misalnya: lagu “ Morning Prayer” sebelum melakukan kegiatan.

Berikut ilustrasi pembukaan kelas pagi hari dengan bahasa inggris : Asalamualaikumwarahmatullahiwabarakatuh…

Good morning my student , How are you today ?  I’m fine (jawaban anak )

Oke my student , today I have games for u …. But before it we are pray together ..

(8)

(membaca doa mau belajar)

Lalu mengajak anak untuk saling menyapa dengan baik dapat dilakukan dengan menyanyikan, misalnya : lagu “ Hello-hello”

Hello,hello, hello and how are you?

I’m fine, I’m fine, I hope that you are too.

Ketika lagu ini dinyanyikan, anak diajak untuk saling melambaikan tangannya sebagai gerakan menyapa.

KEGIATAN PENUTUP

Setelah menyelesaikan proses KBM anak diajak untuk merapikan semua perlengkapannya sambil bernyanyi, misalnya dengan lagu “Clean Up Time”.

Clean up time! Clean up time!

Everything will look just fine, We’ll pick up the things and put them all away, We can use another day.

Melalui kegiatan ini anak dapat dilatih untuk mandiri dan mengembangkan rasa tanggung jawab mereka.

Untuk mengakhiri proses KBM nyanyian dapat juga digunakan sebagai salam penutup, misalnya lagu: “Good Bye my friend”

Good bye my friend, Good bye my friend, Until we meet again See you next time again.

(9)

Model pembelajaran Bahasa Inggris Untuk Paud

Perkembangan bahasa mengikuti urutan yang teratur. Dalam bahasa anak terdapat banyak keumuman dan kekonsistenan , tetapi setiap kelas akan ada kemapuan yang beraneka ragam. Strategi dalam membantu perkembangan bahasa anak harus didasarkan pada kesadaran akan tingkat perkembangan.

Anak terbuka pada hal-hal yang sudah familiar, baru dan menyenangkan. Guru bisa memancing anak untuk mengeluarkan ide dengan cara menggunakan beragam mainan, dan bahan pembelajaran. Guru harus menyedian waktu yang cukup bagi anak untuk mengamati dan mengekplorasi bahan pembelajaran, dan begitu juga guru harus memberikan waktu yang cukup bagi anak untuk berbicara dengan lainnya dengan menggunakan bahasa yang makin meningkat tingkat kerumitannya. Lingkungan kelas harus diatur agar anak bisa berinteraksi satu sama lain, dengan guru, ada input, latihan dan feedback bahasa yang terjadi. Mengembangkan pengalaman nyata anak dengan bahan ajar untuk meningkatkan kosa kata anak dan membawa anak berhubungan langsung dengan kata baru melalui penggambaran secara langsung baik dengan teman atau guru.

(10)

Ada beberapa teknik yang bisa digunakan untuk meningkatkan perkembangan bahasa anak

a. Expansion: untuk membantu memperpanjang ujaran anak, ujaran anak

cenderung berpola oleh karenanya tambahan pola perlu diberikan. Anak : “I see cat.”

Guru : “ Yes, I see a big, white cat.”

b. Correction: Untuk meningkatkan kualitas ujaran anak

Anak : ”Me want cookies.” Guru : “Yes, I want cookies.”

c. Extension: Guru mengucapkan untuk memberikan informasi baru

Anak : “My car goes.”

Guru : “Yes, and some go fast and some go slow.”

d. Modeling: Ini adalah penggunaan struktur bahasa orang dewasa untuk

menjawab pertanyaan dari anak, oleh sebab itu tetap dibatasi kosakatanya. Orang dewasa sebagai model bagi anak.

e. Open-ended Question: Memberikan pertanyaan pada anak agar anak bisa

bergerak kearah yang lebih dari kalimat pertamanya. Anak : Truck broke.”

Guru : “How did the truck break?”

Teknik-teknik di atas menunjukkan bahwa didalam membantu pembelajaran bahasa, anak bukanlah pendengar pasif, tapi bisa berperan sebagai participant aktif dalam mengembangkan bahasanya melalui pengalaman yang bermakna bagi anak. Ini berarti guru harus menjadi pengamat yang aktif dan mengikuti interaksi anak secara langsung.

Memahami perkembangan bahasa anak, struktur, dan fungsinya adalah tugas yang cukup menantang bagi guru. Guru harus ekstra dan secara terus menerus membantu apa yang familiar dan dikenal anak, menghubungkannya dengan

(11)

pengalaman baru, dan kemudian mengembangkan agar bahasa baru bisa dikuasai anak.

Model-Model Pembelajaran

Model pembelajaran ini sengaja disajikan untuk mempermudah peserta dalam mempraktekannya di tempat masing-masing. Karena sifatnya contoh untuk itu bahan pembelajarannya disesuaikan di tempat masing-masing. Tema yang disajikan juga belum menyeluruh. Untuk itu tema-tema yang belum ada pembelajarannya bisa mengadopsi pada contoh-contoh yang diberikan.

School

Tour of School. Ajak anak keliling dan bertemu karyawan sekolah.

Learning about School Helpers. Lakukan keliling sekolah untuk menjumpai school

helpers(nurse, librarian, school secretary, and principal). Mintalah masing-masing helper memperkenalkan diri pada anak tentang nama, tugas dan alat-alat yang digunakan dalam bertugas.

Learning about School Helpers/Classification. Guru telah menyiapkan foto-foto

semua school helpers dan gambar alat yang digunakan. Anak menyebut nama alat dan nama orang yang menggunakan.

Language Experience Story. Tulis cerita pendek tentang setiap school helper

dengan bahasa yang sederhana.

Listening Game. Rekam suara yang familiar yang ada di sekolah, contoh suara air

keran, pintu dibuka/ditutup, orang menyanyi. Minta anak mendengarkan dan mengidentifikasi suara apa.

School Bus. Minta pak sopir bus sekolah untuk mengajak anak keliling. Mintalah pak sopir menyebutkan bagian-bagian bus (door, steering wheel, seat bealt dll)

Make a School Booklet. Tergantung dari tingkat kelompoknya, anak bisa

menggambar sendiri atau hanya mewarnai gambar yang sudah disiapkan oleh guru tentang kegiatan-kegiatan sekolah seperti waktu makan kue, menggambar,

(12)

mendengarkan cerita, bermain diluar, atau bermain balok. Pastikan bahwa tugas guru adalah berbicara dengan anak melalui gambar tersebut. Kegiatan ini lakukan berkali-kali.

Labeling. Minta anak memberi nama bahan-bahan yang ada di dalam kelas.

Matching. Minta anak mencocokan gambar dengan objeknya yang ada di dalam

kelas sambil menyebutkan namanya.

Following Directions. Minta anak melakukan satu, dua perintah. Contoh,”Bring me

the scissors, then pick up the book.”

Memory Game. Siapkan tiga sampai lima bahan atau gambar dan beri nama, minta anak menutup mata lalu guru mengambil/menghilangkan satu bahan. Minta mereka membuka mata dan tanya barang apa yang hilang.

Sorting and Classifying. Pilih gambar-gambar yang ada hubungannya dengan

sekolah dan yang tidak lalu minta anak memilih mana yang tidak termasuk di sekolah.

Riddles. Letakkan barang dibalik tirai. Berikan kata-kata bantuan lalu minta anak

menebak nama barang tersebut.

Body Parts

Responding to Questions Using Full Sentences. Tanya anak” What is you

name?” Anak harus menjawab dengan kalaimat lengkap, “ My name is ………..” selanjut setelah dilatih berkali-kali guru bisa mengembangkan pertanyaan seperti, “What color is your shirt? Where are your shoes? Who is sitting next to you? Supaya anak senang rekam jawaban mereka dan perdengarkan lalu minta mereka menebak suara siapa.

Star of the Day or Week. Pilih hari khusus untuk anak sebagai bintangnya. Pada

hari yang sudah ditentukan anak sebagai bintang boleh memakai pakaian berbeda kesekolah atau membawa album keluarga, boneka, mainan. Anak bisa menunjukkannya pada yang lain dan bisa untuk display.

(13)

What I can Do. Siapkan gambar tentang orang yang melakukan sesuatu,

tunjukkan pada anak macam-macam aktifitas tersebut seperti, menyisir rambut, naik sepeda, melukis, melempar dll. Guru member contoh, “ He is combing his hair.” Minta anak mengulang. Lalu Tanya pada mereka, “ Who can comb his hair?” Pastikan gambar terdiri dari laki-laki atau perempuan supaya anak bisa belajar he dan she.

Make a “Me” Book. Terdiri dari beberapa halaman didalamnya ada gambar/foto

anggota keluarga, binatang kesayangan, makanan kesukaan, acara TV, dan kegiatan pengisi waktu. Buku ini bisa ditambah halamannya sesuai selera anak bisa juga ditambah potongan-potongan gambar dari majalah.

Mirror, Mirror: Minta anak berdiri di depan cermin lalu mintalah dia berbicara

satu dua kata/kalimat tentang dirinya sendiri.

Same and Different. Minta dua anak berdiri di depan cermin lalu minta mereka

menyebut persamaan dan perbedaan diantara mereka.

Describing Each Other. Minta anak berdiri berhadapan, masing mengatakan

sesuatu tentang yang lain.

Person Collage. Beri anak gambar berbentuk lingkaran, setiap hari tambahkan

bagian-bagian seperti gambar mata, hidung, mulut,. Gunakan benang untuk rambut. Bahas masing-masing fungsinya.

Assemble a Body. Sediakan guntingan gambar lengan, kaki, badan, kepala

(bentuk semacam puzzle), minta anak menggabungkan kembali lalu bertanyalah tenatang fungsi anggota badan tersebut.

Body Part-Clothing. Bawa satu tas berisi pakaian yang berbeda (baju, sarung

tangan, kaus kaki,celan, topi, kerudung dll). Tanyakan bagian tubuh mana yang ditutup oleh kain/barang tersebut.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

41 tahun 2007 dan BSNP yang menyatakan silabus sebagai acuan pengembangan RPP memuat identitas mata pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran,

Guru-guru SMP dan SMA Kristen Eben Haezar harus mengajar selama 45 jam per minggu, di luar kelas ekstra untuk persiapan Ujian Nasional dan ekstra- kurikuler, sehingga

Game edukasi interaktif tersebut dapat digunakan oleh anak-anak usia dini yang didampingi oleh guru dalam mempelajari bahasa inggris khususnya nama-nama buah dan

Berdasarkan hasil identifikasi masalah dari analisis tahap define dirumuskan beberapa hal yang menjadi kebutuhan dan penting untuk diupayakan pada proses perkuliahan

Pada kesempatan ini peneliti membangun sebuah aplikasi game berbasis android yang diharapkan mampu memberikan hiburan dan edukasi bagi anak terutama dalam segi

Moreover, the picture of female body displayed on this jamu packaging design for woman can be explained in detail in a Javanese proverbs such as astane nggendewa gading