• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Prosedur Pendaftaran Sistem Pendaftaran Wajib Pajak Masal

Selama ini pandangan masyarakat terhadap instansi-instansi pemerintah identik dengan birokrasi yang berbelit-belit, lambat, kurang responsif dan pandangan-pandangan lainnya. Pandangan tersebut sudah melekat pada instansi pemerintah sejak dulu hingga jaman reformasi saat ini. Pendapat tersebut tetap melekat pada instansi-instansi pemerintah karena kurang berhasil dan kurang tepat sasaran atas usaha-usaha yang dilakukan oleh instansi-instansi pemerintah untuk merubah dirinya dan juga sulitnya merubah pandangan masyarakat.

Pandangan-pandangan diatas sangat melekat pada instansi-instansi pemerintah terutama pada instansi-instansi pemerintah yang berfungsi melayani masyarakat/kepentingan publik seperti Direktorat Jenderal Pajak karena instansi-instansi itulah yang langsung berhubungan dengan publik dan yang membentuk opini publik terhadap instansi-instansi pemerintah. Oleh karena itu langkah awal yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk merubah opini publik mengenai instansi-instansinya adalah dengan meningkatkan kinerja yang berhubungan langsung dengan publik, melakukan reformasi birokrasi, meningkatkan pelayanan publik yang salah satu caranya dengan memanfaatkan teknologi informasi yang menyesuaikan dengan tuntutan masyarakat.

(2)

Karena alasan diatas, DJP membuat aplikasi PWPM, dimana masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan NPWP karena syarat-syarat untuk mendapatkan NPWP melalui PWPM sangatlah mudah.

Prosedur pemberian NPWP melalui sistem PWPM dapat dijelaskan melalui flowchart berikut:

(3)

Secara sederhana, pendafaran NPWP melalui PWPM dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Pemberi Kerja/Bendaharawan Pemerintah menyampaikan Daftar Nominatif dan isian e-NPWP dalam bentuk media disertai fotokopi KTP/Identitas Diri dan fotokopi NPWP kepada KPP Lokasi dengan surat pengantar.

2. Data dari Pemberi Kerja/Bendaharawan Pemerintah diterima oleh KPP Lokasi di Seksi Pelayanan, lalu petugas PWPM yang ditunjuk oleh Kepala KPP meminta jatah NPWP ke Direktorat Teknologi Informasi Perpajakan melalui aplikasi PWPM sesuai dengan banyaknya data yang akan diinput. Setiap pengambilan NPWP diberi jatah masksimal 1000 (seribu) NPWP untuk satu Personal Computer dimana NPWP yang diberikan didasarkan pada urut perekaman data pegawai melalui aplikasi PWPM yang dimulai dari 2 (dua) digit terdepan : 47,48,49,57,58,59 dan seterusnya.

3. Petugas PWPM yang ditunjuk mengupload data isian e-NPWP pada aplikasi PWPM atau menginput data dari Daftar Nominatif Kelompok 1 dan fotokopi KTP/Identitas Diri ke dalam aplikasi PWPM dalam hal Pemberi Kerja/Bendaharawan Pemerintah tidak menyampaikan data isian e-NPWP.

4. Petugas PWPM menyetorkan data hasil perekaman ke server PWPM ke Kantor Pusat DJP.

(4)

Wajib Pajak di Portal DJP dan Master File Lokal KPP Domisili sehari setelah proses penyetoran. Khusus untuk data-data yang pengisiannya tidak lengkap dan NPWP yang ganda akan masuk ke Aplikasi Monitoring Hasil Validasi PWPM di Portal DJP dan menjadi tugas KPP Lokasi untuk memvalidasi data tersebut agar bisa masuk ke Master File Wajib Pajak. 6. KPP Lokasi mencetak kartu NPWP, rekapitulasi dan tanda terimanya ke

seksi yang melakukan pendataan untuk selanjutnya disampaikan ke Pemberi Kerja/Bendaharawan Pemerintah.

7. KPP Lokasi membuat Daftar Penerbitan NPWP per KPP Domisili dan menyampaikannya ke KPP Domisili disertai berkas NPWP yang bersangkutan seminggu sekali.

8. Setelah KPP Domisili menerima berkas, KPP Domisili lalu mencetak Surat Keterangan Terdaftar (SKT) dan mengirimkan SKT tersebut ke KPP Lokasi lalu diteruskan oleh KPP Lokasi ke Pemberi Kerja/Bendaharawan Pemerintah.

Sistem PWPM untuk WP OP Non Karyawan memiliki mekanisme pendaftaran yang hampir sama dengan pendaftaran untuk WP OP Karyawan. Yang membedakan adalah sumber data untuk perekaman NPWP OP Non Karyawan berdasarkan pada Lampiran Pemutakhiran Data Objek Pajak (LPDOP).

Proses pemberian NPWP menggunakan Sistem PWPM sangatlah sederhana, hal ini memiliki tujuan agar Sistem PWPM mudah dipahami oleh

(5)

petugas di KPP sehingga mereka memiliki kecakapan dalam memberikan pelayanan kepada WP.

Untuk mendukung keberadaan Sistem PWPM, DJP menugaskan unit-unit kerja di lingkungannya untuk melaksanakan fungsi-fungsinya berkaitan dengan Sistem PWPM

Tugas-Tugas Unit Kerja di Direktorat Jenderal Pajak berkaitan dengan Sistem PWPM adalah sebagai berikut:

1. KPP Lokasi

a. Melakukan persiapan pelaksanaan antara lain 1) Rapat persiapan

2) Menyampaikan daftar nama petugas yang bertanggung jawab untuk mencetak NPWP kepada Direktorat Teknologi Informasi

Perpajakan untuk diberikan user name dan password serta IP Adress PC/Notebook yang akan digunakan.

b. Melaksanakan kegiatan:

1) Penyiapan data Pemberi Kerja/Bendaharawan Pemerintah 2) Sosialisasi dan pendataan Wajib Pajak

3) Pemberian NPWP

4) Pengawasan pemberian NPWP

c. Sosialisasi sekaligus disampaikan surat permintaan data Pengurus, Komisaris, Pemegang Saham/Pemilik dan Pegawai untuk diberikan NPWP yang dilampiri dengan formulir Daftar Normatif beserta

(6)

e-latar belakang pelaksanaan kegiatan eksensifikasi, brosur mengenai NPWP dan tata cara pengisian eNPWP.

d. Dalam hal Pemberi Kerja/Bendaharawan Pemerintah tidak mengikuti sosialisasi, petugas yang ditunjuk tetap menyampaikan surat permintaan data dengan melampirkan formulir Data Nominatif dan eNPWP dalam bentuk media seperti disket, CD atau Flash Disk serta tata cara pengisiannya.

e. Meminta jatah NPWP ke Direktorat Teknologi Informasi Perpajakan melalui aplikasi PWPM. NPWP yang diberikan berdasarkan nomor urut perekaman data pegawai melalui aplikasi PWPM yang dimulai dari 2 digit terdepan: 47,48,49 lalu 57,58,59 dan seterusnya.

f. Menerima data dari Pemberi Kerja/Bendaharawan Pemerintah

g. Apabila Pemberi Kerja/Bendaharawan Pemerintah tidak menyampaikan data isian eNPWP, petugas yang ditunjuk menginput data dari Daftar Nominatif Kelompok 1 dan fotokopi KP/Identitas Diri ke dalam aplikasi PWPM.

h. Apabila Pemberi Kerja/Bendaharawan Pemerintah menyampaikan data isian eNPWP maka petugas yang ditunjuk meng-upload data isian eNPWP pada aplikasi PWPM.

i. Mencetak kartu NPWP, rekapitulasi dan tanda terima NPWP lalu menyerahkan kartu NPWP, rekapitulasi dan tanda terimanya ke seksi yang melakukan pendataan untuk disampaikan kepada Pemberi Kerja/Bendaharawan.

(7)

j. Melaporkan jatah NPWP yang sudah digunakan dengan cara mengirimkan hasil perekaman data WP yang telah memiliki NPWP melalui aplikasi Setor Data PWPM ke Master File Nasional.

k. Membuat Daftar Penerbitan NPWP per KPP Domisili dan menyampaikannya ke KPP Domisili disertai berkas NPWP yang bersangkutan setiap minggu.

l. Membuat surat pegantar penyampaian kartu NPWP kepada Pemberi Kerja/Bendaharawan Pemerintah untuk ditandatangani Kepala KPP. m. Menyampaikan surat pengantar, kartu NPWP, rekapitulasi dan tanda

terima NPWP kepada Pemberi Kerja/Bendaharawan Pemerintah secara langsung oleh petugas yang ditunjuk atau melalui kurir yang disertai tanda terimanya.

n. Menerbitkan Surat Tugas untuk melakukan pendataan WP dalam hal Pemberi Kerja/Bendaharawan Pemerintah tidak memberikan respon setelah lewat jangka waktu yang ditentukan.

o. Menyampaikan Surat Tugas dan Surat Pemberitahuan tentang Pendataan Wajib Pajak Orang Pribadi kepada Pemberi Kerja/Bendaharawan Pemerintah serta melakukan pendataan yang ditindaklanjuti dengan membuat Laporan Hasil Pendataan WP.

p. Melakukan pemberian NPWP bedasarkan Laporan Hasil Pendataan WP.

(8)

2. KPP Domisili

a. Memantau penambahan jumlah WP melalui Menu Monitoring Pemberian NPWP Hasil Ekstensifikasi di Portal DJP.

b. Menerima Daftar Penerbitan NPWP dan berkas NPWP yang bersangkutan dari KPP Lokasi.

c. Menerima data elektronis WP dari Direktorat Teknologi Informasi Perpajakan melalui server KPP yang merupakan hasil kegiatan ekstensifikasi KPP Lokasi yang terbagi menjadi 2 kelompok:

1) Data WP baru yang sudah diberikan NPWP

2) Data yang digunakan untuk mencetak Surat Penghapusan NPWP jika WP tersebut sudah memiliki NPWP sebelumnya.

d. Melalui Menu Monitoring WP Hasil Ekstensifikasi, KPP dapat mencetak Surat Penghapusan NPWP tanpa melalui prosedur pemeriksaan.

e. Mengirimkan Surat Penghapusan NPWP kepada WP OP yang bersangkutan.

f. Mengadministrasikan berkas WP baru yang diterima dari KPP Lokasi. 3. Pemberi Kerja/Bendaharawan Pemerintah

a. Membuat Daftar Nominatif

b. Mengumpulkan fotokopi KTP/Identitas Diri termasuk karyawati kawin tidak pisah harta dalam hal suami belum memiliki NPWP.

(9)

c. Mengumpulkan fotokopi NPWP termasuk fotokopi NPWP suami untuk karyawati kawin tidak pisah harta dalam hal suaminya telah memiliki NPWP.

d. Mengisi e-NPWP dan data KTP/Identitas Diri.

e. Menyampaikan Daftar Nominatif dan data isian e-NPWP dalam bentuk media (disket atau CD) serta fotokopi KTP/Identitas Diri dan fotokopi NPWP kepada KPP Lokasi dengan surat pengantar.

f. Meneruskan kartu NPWP dari KPP Lokasi kepada masing-masing WP OP dilengkapi rekapitulasi dan tanda terima NPWP.

g. Mengembalikan tanda terima NPWP yang telah ditandatangani WP OP ke KPP Lokasi.

h. Memberikan keterangan, data dan dokumen lainnya yang diperlukan kepada Petugas Pendataan WP dalam hal Pemberi Kerja/Bendaharawan Pemerintah tidak merespon surat permintaan data dalam jangka waktu yang telah ditetapkan.

4. Kantor Wilayah DJP

a. Memberikan pengarahan, pemantauan dan pengawasan terhadap pelaksanaan pemberian NPWP yang dilakukan oleh KPP di wilayah kerjanya.

b. Memantau pertambahan jumlah NPWP pada KPP di wilayah kerjanya. c. Mengevaluasi perkembangan kegiatan ekstensifikasi dan

menyelesaikan masalah yang dihadapi unit kerja pelaksana ekstensifikasi.

(10)

5. Kantor Pusat DJP

a. Direktorat Ekstensifikasi dan Penilaian

1) Merumuskan kebijakan sehubungan dengan kegiatan ekstensifikasi. 2) Memberikan pengarahan, pemantauan dan pengawasan terhadap

pelaksanaan pemberian NPWP secara Nasional.

3) Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan ekstensifikasi dan penyelesaian masalah secara Nasional.

4) Melakukan koordinasi dengan instansi terkait tingkat nasional.

5) Memantau perkembangan NPWP hasil kegiatan ekstensifikasi melalui Portal DJP.

b. Direktorat Teknologi Informasi Perpajakan

1) Menerima Surat Penunjukkan petugas pendaftaran NPWP yang dikirimkan oleh KPP Lokasi beserta IP Address-nya PC/Notebook yang akan digunakan untuk memproses pemberian NPWP.

2) Merekam data petugas KPP Lokasi untuk diberikan User Name dan Password.

3) Mengirimkan surat yang berisi daftar User Name dan Password ke masing-masing KPP Lokasi.

4) Memberikan jatah NPWP atas permintaan dari petugas yang telah terdaftar dari KPP Lokasi ke masing-masing PC/Notebook.

5) Melakukan konsentrasi data antara data NPWP yang diberikan berdasarkan jatah NPWP dengan data yang ada di Master File Nasional.

(11)

6) Memisahkan antara data NPWP baru dan data WP yang sudah ber NPWP sebelumnya.

7) Mengirimkan data elektronis NPWP hasil ekstensifikasi ke KPP Domisili.

8) Melakukan monitoring pemberian jatah NPWP dengan hasil NPWP yang telah diterbitkan masing-masing KPP Lokasi.

9) Melakukan manajemen basis data atas User Name dan Password petugas KPP Lokasi.

10) Memberikan pengarahan dan bantuan teknis serta melakukan pemantauan dan pengawasan atas pelaksanaan pemberian NPWP OP melalui PWPM dan e-NPWP.

B. Aplikasi Pendaftaran Wajib Pajak Masal

1. Elemen Sistem Pendaftaran Wajib Pajak Masal

Sistem PWPM memerlukan elemen-elemen agar dapat menjalankan fungsinya. Secara garis besar elemen-elemen sistem PWPM dibagi menjadi 2, yaitu;

a. Hardware/Perangkat Keras:

Untuk mendukung sistem PWPM, DJP tidak melakukan suatu pengadaan khusus untuk sumber daya perangkat keras yang digunakan dalam mendukung sistem PWPM karena sumber daya yang ada di DJP telah cukup untuk menjalankan Sistem PWPM. Hardware-hardware

(12)

1) Host/Server PWPM, adalah perangkat yang berfungsi sebagai pengendali utama suatu jaringan, tempat penyimpanan data dan semua proses pengolahan data berlangsung. Server yang digunakan oleh DJP sebagian besar berbasis SUN Microsystem, IBM maupun HP.

2) Personal Computer (PC)/Laptop dengan spesifikasi minimal: a) Processor minimal Intel 400MHz

b) Random Access Memmory (RAM) minimal 96MB c) Hard Disk minimal 300MB

d) Monitor dengan resolusi minimal 800x600 pixel dengan 256

colour.

e) Network Interface Card MBPS yang terkoneksi dengan jaringan intranet Direktorat Jenderal Pajak.

f) Keyboard g) Mouse

3) Network Hub, adalah alat yang berfungsi untuk memelihara keutuhan data sepanjang saluran yang dilaluinya.

4) Printer Kartu NPWP, yang berfungsi mencetak Kartu NPWP 5) Printer, digunakan sebagai perangkat pencetakan data hasil proses

pengolahan data. b. Software/Perangkat Lunak

1) Operating System Windows XP SP 2 atau Windows Vista 2) Net Framework 2.0 Redistributed Package

(13)

3) Microsoft Visual Report Viewer Package 4) Windows Istaller 3.1

5) Aplikasi PWPM

Selain software diatas, PWPM juga memerlukan software untuk mengolah database PWPM di kantor pusat, yaitu Oracle. Oracle berfungsi untuk membangun, memakai, mengawasi dan memelihara sistem database PWPM agar database yang dibuat dan data yang ada di dalamnya dapat digunakan oleh user sebagaimana mestinya.

c. Personel

Personel PWPM terdiri dari 2 bagian: 1) User PWPM di KPP Lokasi.

2) Administrator di Direktorat Teknologi Perpajakan. 2. Aplikasi-aplikasi pada Sistem Pendaftaran Wajib Pajak Masal

a. Aplikasi PWPM

Aplikasi Pendaftaran Wajib Pajak Masal (PWPM) adalah program aplikasi yang digunakan oleh Direktorat Jenderal Pajak untuk memproses pemberian NPWP Orang Pribadi berdasarkan e-NPWP atau Daftar Nominatif.

Untuk dapat mengakses aplikasi ini, KPP Lokasi harus terlebih dahulu menyampaikan daftar nama petugas yang diberikan tanggung jawab untuk mencetak NPWP kepada Direktorat Teknologi Informasi Perpajakan untuk diberikan user name dan password serta IP Address PC/Notebook yang akan digunakan.

(14)

Aplikasi PWPM Net 3.00 memiliki menu-menu sebagai bnerikut: 1) Login

Jendela login muncul setiap kali aplikasi PWPM.NET dijalankan. Login digunakan untuk mengidentifikasi pengguna aplikasi/user dalam pengoperasian PWPM.NET. Seluruh aktivitas pengoperasian oleh setiap user akan tercatat dalam catatan teknis (log) aplikasi PWPM.NET.

2) Menu

Menu dalam aplikasi PWPM.NET ini terdiri atas 2 bagian utama, bagian-bagian tersebut adalah:

a) Menu Pulldown, terdiri dari 6 bagian yaitu:  Dokumen, terdiri dari:

o Historis, digunakan untuk melihat atau menghapus sejarah data Karyawan dan Non-Karyawan

o Update Referensi, digunakan untuk mengupdate data referensi seperti:

- Referensi Wilayah - Referensi KPP - Referensi KLU - lainnya

o Key untuk permintaan jatah via email o Update jatah dari file

(15)

o Ubah Password, digunakan untuk mengubah password yang ada pada database di kantor pusat.

o Keluar, digunakan untuk keluar dari aplikasi PWPM.NET

 Menu, terdiri dari:

o Ambil Jatah, menu ini digunakan untuk mengambil jatah NPWP dari server kantor pusat. Pengambilan jatah ini hanya bisa dilakukan dengan menggunakan login Petugas PWPM yang sudah terdaftar di Direktorat Teknologi Informasi Perpajakan.

o Rekam Wajib Pajak, menu ini digunakan untuk memulai perekaman data WP Karyawan dan Non-Karyawan.

o Setor Data, menu ini digunakan untuk mengirim hasil perekaman data WP Karyawan dan Non-Karyawan ke server kantor pusat.

o Drop Jatah, menu ini digunakan untuk mengembalikan sisa jatah NPWP yang tidak terpakai. Pengambilan jatah ini hanya bisa dilakukan dengan menggunakan login Petugas PWPM yang sudah terdaftar di Direktorat Teknologi Informasi Perpajakan.

(16)

 Tools Aplikasi, terdiri dari:

o Import, menu ini digunakan untuk mengimport data hasil perekaman melalui aplikasi e-NPWP.

o Backup, menu ini digunakan untuk membackup data hasil perekaman.

o Restore, menu ini digunakan untuk merestore data hasil perekaman.

o Recovery, menu ini digunakan untuk mengembalikan data yang tidak berhasil setor dari histori.

o Convert Data dari PWPM, menu ini digunakan untuk mengambil data yang sudah terlanjur direkam menggunakan apllikasi PWPM 3.0

 Cetak, terdiri dari:

o Sebelum Setor, menu ini digunakan untuk pencetakan kartu NPWP, tanda terima NPWP, Export data kartu NPWP card five dan rekapitulasi karyawan sebelum melakukan setor data ke kantor pusat.

o Sesudah Setor, menu ini digunakan untuk pencetakan kartu NPWP, tanda terima NPWP, Export data kartu NPWP card five dan rekapitulasi karyawan setelah melakukan setor data ke kantor pusat.

(17)

 Pertolongan, terdiri dari:

o Tentang Aplikasi, menu ini berisi informasi tentang aplikasi PWPM.NET

o Cara Menggunakan, menu ini digunakan untuk membuka file petunjuk penggunaan aplikasi PWPM.NET

b) Menu Tampilan Tombol/Button

Menu ini berupa tampilan tombol-tombol/button yang berada di tengah jendela aplikasi PWPM. Tombol-tombol ini di kelompokkan ke dalam 4 Tab, yaitu:

 Menu

Pada tab menu ini terdapat beberapa tombol sebagai

shortcut untuk mengakses menu-menu inti dari aplikasi

PWPM.NET, tombol-tombol tersebut adalah:

o Ambil Jatah, tombol ini merupakan shortcut untuk mengakses menu pengambilan jatah NPWP.

o Karyawan, tombol ini merupakan shortcut untuk mengakses menu input data karyawan.

o Non-Karyawan, tombol ini merupakan shortcut untuk mengakses menu input data Non-Karyawan.

o Kirim Data, tombol ini merupakan shortcut untuk mengakses menu pengiriman data yang telah diinput

(18)

baik itu Karyawan maupun Non-Karyawan ke Kantor Pusat.

o Drop/Jatuh, tombol ini merupakan shortcut untuk

mengakses menu pengembalian sisa jatah NPWP. o Keluar, tombol ini merupakan shortcut untuk

mengakses menu keluar dari aplikasi PWPM.Net.  Konfigurasi

Tab konfigurasi merupakan tab untuk menginput konfigurasi yang diperlukan oleh aplikasi termasuk penyetingan alamat URL (Uniform Resource Locator) Web Service PWPM.

 Logs

Tab logs merupakan tab yang berisikan log yang tercatat sebagai transaksi dari client ke server yang berupa request dan response melalui web service.

 Info

Tab Info merupakan tab untuk menerima informasi yang diberikan oleh server di Kantor Pusat terhadap client-client yang terinstall di KPP. Info ini berisikan tentang berita atau info terbaru yang berkaitan dengan aplikasi PWPM ini.

(19)

b. Aplikasi e-NPWP

Aplikasi e-NPWP (Elektronik Nomor Pokok Wajib Pajak) adalah aplikasi yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Pajak kepada Pemberi Kerja/Bendaharawan Pemerintah untuk merekam nama dan identitas Pengurus, Komisaris, Pemegang Saham/Pemilik dan Pegawai yang berpenghasilan di atas Pendapatan Tidak Kena Pajak (PTKP) dan belum ber-NPWP. Data isian dari e-NPWP ini disampaikan ke KPP Lokasi yang nantinya akan di upload ke aplikasi PWPM oleh petugas PWPM.

c. Aplikasi Monitoring Hasil Validasi Pendaftaran Wajib Pajak Masal Aplikasi Monitoring Hasil Validasi PWPM adalah aplikasi yang dapat memudahkan Petugas PWPM di KPP Lokasi untuk melakukan koreksi atas kelengkapan data WP atau memberikan keputusan terhadap data WP yang oleh sistem PWPM dianggap ganda setelah data-data WP direkam di aplikasi PWPM client disetor atau diupload menggunakan jaringan komunikasi data ke Database PWPM di Kantor Pusat DJP. Aplikasi ini terdapat di Portal DJP oleh karena itu aplikasi ini bersifat online.

Aplikasi Monitoring Hasil Validasi PWPM terdiri dari: 1) Login

Menu login diperlukan untuk mengakses Aplikasi Monitoring Hasil Validasi PWPM. Untuk dapat login ke Aplikasi Monitoring

(20)

Hasil Validasi PWPM, petugas harus memiliki username dan password PWPM client.

2) Menu Aplikasi Monitoring Hasil Validasi PWPM

Menu Aplikasi Monitoring Hasil Validasi PWPM terdiri dari: a) Koreksi Data Hasil Validasi Kelengkapan

Menu Koreksi Data Hasil Validasi Kelengkapan berfungsi untuk melakukan koreksi terhadap hasil dari upload (penyetoran) data dari PWPM Client yang tidak lengkap. Data otomatis akan masuk ke Master File Wajib Pajak setelah dilengkapi.

b) Otorisasi Data Hasil Validasi Data Ganda (DBNas dan e-registration)

Otorisasi Data Hasil Validasi Data Ganda berfungsi untuk melakukan proses otorisasi atau persetujuan tentang data WP hasil upload data dari PWPM Client yang dianggap ganda dengan Master File Nasional atau data permohonan e-Registration.

Data referensi hasil proses validasi dapat dijadikan tujukan petugas PWPM untuk melakukan approval ataupun pembatalan NPWP hasil upload data dari PWPM Client. Data yang diapproval otomatis akan masuk ke Master File Wajib Pajak.

(21)

c) Histori Otorisasi

Menu Histori Otorisasi menampilkan data-data hasil koreksi dan otorisasi pada satu tanggal pencarian. Daftar tersebut merupakan histori terhadap kegiatan yang dilakukan petugas PWPM pada satu tanggal pencarian.

d) Logout

Menu Logout merupakan menu untuk keluar dari Aplikasi Monitoring Hasil Validasi PWPM.

C. Penerapan Sistem Pendaftaran Wajib Pajak Masal dan Efektifitasnya untuk Meningkatkan Jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi di Direktorat Jenderal Pajak

Sistem Pendaftaran Wajib Pajak Masal mulai diterapkan di Direktorat Jenderal Pajak semenjak tahun 2007. Penerapaannya diharapkan mampu meningkatkan jumlah WP OP terdaftar.

PWPM adalah aplikasi yang dibuat untuk mendukung sistem e-NPWP, yaitu aplikasi yang digunakan untuk memproses pemberian NPWP kepada Pegawai yang belum memiliki NPWP. Melalui PWPM pendaftaran calon WP bisa diproses secara masal oleh DJP sehingga dapat mempercepat dan mempermudah pegawai untuk memiliki NPWP.

Aplikasi PWPM sendiri mendukung aplikasi perekaman yang sudah ada sebelumnya, yaitu e-NPWP. Melalui e-NPWP Pemberi Kerja/Bendaharawan

(22)

Saham secara offline, untuk selanjutnya daftar tersebut diserahkan kepada DJP dan selanjutnya DJP memproses daftar tersebut, melakukan pengecekan untuk menghindari terjadinya NPWP ganda lalu mencetak NPWP.

Dengan adanya Sistem PWPM pengolahan data tersebut bisa dilakukan secara masal sehingga dapat mempermudah kerja DJP dalam hal penerbitan NPWP bagi WP OP.

Sebelum adanya Sistem PWPM, pendaftaran NPWP hanya dapat dilakukan menggunakan 2 cara yaitu:

1. e-Registration

e-Registration adalah suatu aplikasi pendaftaran WP, pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, perubahan data WP dan Pengusaha Kena Pajak melalui internet yang terhubung secara online dengan Direktorat Jenderal Pajak.

Cara pendaftarannya adalah:

a. User mengakses http://ereg.pajak.go.id/ereg/wp/Login.do b. Membuat account baru

c. Mengisi data-data yang ada di formulir e-registration d. Mencetak formulir e-registration

e. Mengirimkan hasil cetak formulir PWPM beserta fotokopi Kartu Tanda Penduduk ke KPP

2. Manual Penjatahan

Manual Penjatahan adalah NPWP yang di drop dari Direktorat Teknologi Informasi Perpajakan di KPP-KPP. NPWP ini diperuntukkan

(23)

untuk orang yang ingin membuat NPWP dengan cara datang langsung ke KPP bersangkutan.

Cara-cara diatas dianggap kurang optimal untuk mendukung program ekstensifikasi yang sedang digalakkan oleh DJP, oleh karena itu DJP berusaha membuat suatu sistem yang dapat dengan optimal untuk diandalkan sebagai sarana pendaftaran NPWP. PWPM dianggap DJP dapat mendukung program ekstensifikasi DJP karena PWPM memungkinkan DJP untuk memproses permohonan NPWP secara masal.

Untuk mendukung kelancaran penerapan Sistem PWPM DJP melakukan beberapa langkah antara lain melakukan pengawasan, sosialisasi sitem PWPM kepada bendahara-bendahara pemungut.

Berikut ditampilkan jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdaftar di Direktorat Jenderal Pajak dari tahun 2005-2009

Rekapitulasi Wajib Pajak Orang Pribadi Terdaftar Tahun 2005-2009

Data Nasional

Tahun Wajib Pajak Orang Pribadi

Karyawan Non Karyawan Total

2005 1.244.095 1.687.370 2.931.465

2006 1.407.904 1.814.778 3.222.682

2007 3.220.961 2.080.871 5.301.832

2008 6.493.693 2.374.310 8.868.003

2009 11.637.476 3.038.358 14.675.834

Tabel 4.1 : Rekapitulasi Jumlah WP OP Tahun 2005-2009 Sumber: Direktorat Jenderal Pajak

Tabel diatas menggambarkan mengenai jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdaftar di Direktorat Jenderal Pajak dari tahun 2005 sampai

(24)

Jumlah WP OP di DJP dibagi menjadi dua bagian, yaitu WP OP Karyawan dan WP OP Non Karyawan. WP OP Karyawan adalah WP OP yang berstatus sebagai karyawan, sedangkan WP OP Non Karyawan adalah WP OP yang berstatus sebagai Pengurus, Komisaris, Pemilik ataupun sebagai Pemegang Saham.

Jumlah WP OP Terdaftar tahun 2005-2009

Gambar 4.2 : Diagram Jumlah WP OP Terdaftar Tahun 2005-2009

Dari tahun ke tahun jumlah WP OP yang terdaftar di DJP terus meningkat secara signifikan, tingkat kenaikannya pun semakin meningkat

(25)

terutama setelah tahun 2007, yaitu setelah PWPM diterapkan di DJP (Lihat Bagan 1.1). Ketika diterapkan pada awal 2007 jumlah WP OP yang tercatat di DJP masih berjumlah 5.301.832 WP sedangkan pada tahun 2009 sudah meningkat menjadi 14.675.834 WP. Dalam kurun waktu 3 tahun saja jumlah WP OP yang terdaftar di DJP sudah meningkat sebesar 9.374.002 WP atau meningkat sebesar 176,8%, hal ini tentu tidak lepas dari peranan PWPM sebagai sistem yang sangat diandalkan oleh DJP untuk meningkatkan jumlah WP.

Persentase Kenaikan WP OP Tahun

2005-2009

9.93% 64.52% 67.26% 65.49% 0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% 70.00% 80.00% 2006 2007 2008 2009 Persentase

(26)

Selain jumlahnya yang terus meningkat, persentase kenaikan jumlah WP OP setelah diterapkannya Sistem PWPM pun cukup tinggi, dan angkanya cukup stabil di 60%. Hal ini membuktikan bahwa Sistem PWPM cukup efektif untuk meningkatkan jumlah WP OP dimana persentase kenaikan jumlah WP OP melesat di atas 60% selama tahun 2007, sangat jauh jika dibandingkan dengan kenaikan tahun 2006 yang hanya sekitar 9%.

Tabel 4.2 : Jumlah WP OP Terdaftar baru berdasarkan Cara Pendaftarannya Tahun 2007-2009

Sumber: Direktorat Jenderal Pajak

No Jenis Pendaftaran 2007 2008 2009

1 Sistem PWPM 1,941,749 3,129,717 4,144,230

2 e-Reg 60,630 217,312 809,745

3 Manual Penjatahan 76,771 219,142 853,856

(27)

Persentase Cara Pendaftaran WP OP

93 .3 9% 87 .7 6% 71 .3 5% 2.92% 6.09% 6.15% 3.69% 6.15% 14.71% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% 2007 2008 2009 Manual Penjatahan e-Reg PWPM

Gambar 4.4 : Diagram Persentase Jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi Baru Berdasarkan Cara Pendaftarannya Tahun 2007-2009

Dari tabel dan diagram di atas bisa dilihat bahwa Sistem PWPM setiap tahunnya rata-rata menyumbang sekitar 84% WP OP baru yang terdaftar. Hal ini membuktikan bahwa para calon WP lebih memilih menggunakan Sistem PWPM untuk mendapatkan NPWP.

Hal ini dikarenakan Sistem PWPM sangat memudahkan WP untuk mendapatkan NPWP dikarenakan mereka hanya perlu mendaftarkan dirinya ke bendahara di masing-masing kantor, lebih mudah dibandingkan

Gambar

Gambar 4.1 : Flowchart Pendaftaran Wajib Pajak Masal
Tabel 4.1 : Rekapitulasi Jumlah WP OP Tahun 2005-2009 Sumber: Direktorat Jenderal Pajak
Gambar 4.2 : Diagram Jumlah WP OP Terdaftar Tahun 2005-2009
Gambar 4.3 : Diagram Persentase Kenaikan WP OP Tahun 2005-2009
+3

Referensi

Dokumen terkait

Jenis masalah yang akan di bahas dalam Penelitian ini adalah Tentang Perbedaan Motivasi belajar siswa yang tinggal bersama orang tua dengan siswa yang tinggal di pondok

11 telah melaporkan hasil meta-analisis dari beberapa penelitian lalu bahwa pemberian kortikosteroid intranasal pada pasien anak efektif untuk dapat mengurangi gejala hipertrofi

Data perusahaan terintegrasi: Dengan outsourcing sistem informasi ERP tersebut membuat data  –    data perusahaan menjadi terorganisir dan terintegrasi satu sama lain,

Analisis Kinerja Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada PDAM Tirta Jaya Mandiri Kabupaten Sukabumi Tahun 2013 s.d. Dibawah bimbingan Akhsanul Haq

PROGMEM prog_char msg_02[]=" Panduan Pengguna:\n tombol arah atas bawah untuk navigasi \n tombol ENT untuk masuk/ aktifkan dan Back untuk kembali\n Tombol '-' untuk menandakan

Perkuliahan di kelas adalah dalam bentuk ceramah, diskusi kelas yang membahas topik tertentu, pembahasan kasus yang terkait dengan topik tersebut, serta

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

kemahiran dalam mata pelajaran Kemahiran Hidup Asas untuk diaplikasikan dalam merekacipta, menilai atau mengkonsepsikan sesuatu yang baharu dengan kreatif dan inovatif