• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT.Pertamina.pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PT.Pertamina.pdf"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

ENTERPRISE RESOURCE MANAGEMENT

ENTERPRISE RESOURCE MANAGEMENT

Penerapan Outsourcing Sistem Inform

Penerapan Outsourcing Sistem Informasi di

asi di PT. Pertamina

PT. Pertamina

Disusun Oleh :

Disusun Oleh :

Wahdan Rachmat Fauzi

Wahdan Rachmat Fauzi

15.12.0095

15.12.0095

SI 2015 C

SI 2015 C

PROGRAM STUDI INFORMASI

PROGRAM STUDI INFORMASI

(2)

KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah- Nya kepada kami. Dengan rahmat dan hidayah-Nya, Alhamdulillah makalah tentang  penerapan outsourcing sistem informasi di PT. Pertamina ini dapat terselesaikan dangan  baik. Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas makalah dari mata kuliah enterprise

resource management.

Terima kasih kami ucapkan kepada Ibu Debby Umul Hidayah selaku Dosen enterprise resource management atas bimbingannya dan semua pihak yang telah membantu dalam  bentuk materi dan saran, serta dibuat dengan segala masukan dan kekurangan yang telah

diberikan pada kami sehingga makalah ini dapat selesai.

Kami berharap kepada semua pihak dengan segala kritik dan saran yang bersifat membangun, sangat kami harapkan untuk dimasa yang akan datang agar bisa menyempurnakan makalah ini, sebab makalah ini masih banyak kekurangannya.

(3)

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Kata Pengantar ... ii

Daftar isi ...iii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Pengertian Sistem Infromasi ... 2

1.3. Rumusan Masalah ... 2

1.4. Tujuan ... 2

BAB PEMBAHASAN 2.1. Komponen Sistem Informasi ... 3

2.2. Karakteristik Sistem Informasi ... 3

2.3. Prinsip Dasar Sistem ... 4

2.4. Pelaku Sistem ... 4

2.5. Outsourcing... 5

2.5.1 Kelebihan dan Kekurangan Outsourcing ... 6

2.6. Penerapan Outsourcing Sistem Informasi di PT. Pertamina ... ... 8

2.7. Keunggulan dan Kelemahan Outsourcing SI di PT. Pertamina... ... 9

BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan ... 11

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan sistem informasi merupakan salah satu tolak ukur kemampuan adaptasi suatu perusahaan terhadap perkembangan zaman. Pada era persaingan global dan kompetisi yang semakin ketat, setiap perusahaan harus mampu melakukan inovasi dalam  perkembangan sistem informasi agar efektifitas dan tujuan perusahaan serta daya saing  perusahaan dapat terbangun dengan baik. Dalam membangun teknologi dan sistem informasi, perusahaan memerlukan perubahan yang terus menerus dan berkelanjutan. Teknologi dan sistem informasi yang merupakan kolaborasi antara teknologi informasi dan komunikasi yang memainkan peran utama pengembangan sistem informasi merupakan sebuah alat utama yang digunakan sebagai penentu daya saing suatu  perusahaan.

Pentingnya pengembangan sistem informasi tersebut dapat ditanggapi peusahaan dengan tiga alternatif, yaitu : membeli aplikasi jadi, insourcing sistem informasi, dan outsourcing sistem informasi. Dari ketiga alternatif tersebut, outsourcing merupakan alternatif yang paling tepat untuk diterapkan bagi perusahaan yang memiliki prosedur yang unik, tetapi memiliki keterbatasan waktu dan tenaga ahli, serta kedisiplinan anggaran untuk menghasilkan sistem yang standar karena organisasi modern cenderung  bersifat ramping dan mengejar efektifitas dan efisiensi, sehingga organisasi cenderung

untuk lebih fokus kepada core business-nya.

Salah satu contoh perusahaan besar yang menggunakan sistem outsourcing dalam  penerapan sistem informasi adalah PT. Pertamina. Perusahaan minyak Indonesia tersebut

menerapkan sistem outsourcing dalam penerapan sistem informasi serta jaringan komunikasi dan database perusahaan, sehingga segala aktifitas yang terjadi dalam PT. Pertamina tersebut sangat bergantung kepada sistem informasi outsourcing. Dengan  penerapan outsourcing sistem informasi tersebut PT. Pertamina mampu menghadapi  persaingan global dan bertahan sampai saat ini.

(5)

1.2. Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi merupakan suatu sistem yang menyediakan informasi untuk manajemen dalam mengambil keputusan dan juga untuk menjalankan operasional  perusahaan, di mana sistem tersebut merupakan kombinasi dari orang-orang, teknologi

informasi dan prosedur-prosedur yang tergorganisasi.

Menurut John F. Nash, sistem Informasi adalah kombinasi dari manusia, fasilitas at au alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang bermaksud menata jaringan komunikasi yang penting, proses atas transaksi-transaksi tertentu dan rutin, membantu manajemen dan pemakai intern dan ekstern dan menyediakan dasar pengambilan keputusan yang tepat.

Menurut Henry Lucas, Sistem Informasi adalah suatu kegiatan dari prosedurprosedur yang diorganisasikan, bilamana dieksekusi akan menyediakan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian di dalam.

1.3. Rumusan Masalah

1. Bagaimana penerapan Outsourcing Sistem Informasi di PT. Pertamina ? 2. Apa Kelebihan dan Kekurangan dari Outsourcing Sistem Informasi ?

1.4. Tujuan

1. Mengidentifikasi outsourcing sistem informasi yang diterapkan di PT. Pertamina 2. Mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan dari penerapan metode outsourcing

(6)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Komponen Sistem Informasi

Terdapat enam komponen dalam sistem informasi yaitu: 1. komponen input

2. komponen model 3. komponen output 4. kompone teknologi 5. komponen basis data 6. komponen control

2.2. Karakteristik Sistem Informasi

1. sistem informsi memiliki komponen yang berupa subsistem yang merupakan elemen-elemen yang lebih kecil yang membentuk sistem informasi tersebut misalnya bagian input, proses, output. Contoh input adalah salesman memasukan data penjualan bulan ini, maka disana terdapat manusia yang melakukan  pekerjaan input dengan menggunakan hardware keyboard dan menggunakan interface sebuah aplikasi laporan penjualan yang sudah di sediakan oleh sistem informasi tersebut

2. ruang lingkup sistem informasi yaitu rung lingkup yang ditentukan dari awal  pembuatan yang meupakan gari bats lingkup kerja sistem tersebut sehingga sistem

informasi tersebut tidak bersinggungan dengan sistem informasi lainn ya.

3. tujuan sistem informasi adalah hal pokok yang harus ditentukan dan dicapai dengan menggunakan sistem informasi tersebut, sebuah informasi dianggap  berhasil apabila dapat mencapai tujuan tersebut.

4. Lingungan sistem informasi yaitu sesuatu yang berada diluar ruang lingkup sistemm informasi yang dapat mempengaruhi sistem informasi, hal ini urut dipertimbangkan pada saat perencanaann sistem informasi.

(7)

2.3. Prinsip Dasar Sistem

1. Sistem terspesialisasi adalah sistem yang sulit diterakpan pada lingkungan yang berbeda (misalnya sistem biologi; ikan yang dipindahkan ke darat).

2. Sistem besar adalah sistem yang sebagian besar sumber dayanya berfungsi melakukanperawatan harian (misalnya dinosaurus sebagai sistem biologi menghabiskan sebagian besar masa hidupnya dengan makan dan makan).

3. Sistem sebagai bagian dari sistem lain sistem selalu merupakan bagian dari sistem yang lebih besar, dan dapat terbagi menjadi sistem yang lebih kecil.

4. Sistem berkembang walaupun tidak berlaku bagi semua sistem tetapi hampir semua sistem selalu berkembang.

2.4. Pelaku Sistem

1. Pemakai: Pada umumnya 3 ada jenis pemakai, yaitu operasional, pengawas dan eksekutif.

2. Manajemen: Umumnya terdiri dari 3 jenis manajemen, yaitu manajemen  pemakai yang bertugas menangani pemakaian dimana sistem baru diterapkan, manajemen sistem yang terlibat dalam pengembangan sistem itu sendiri dan manajemen umum yang terlibat dalam strategi perencanaan sistem dan sistem  pendukung pengambilan keputusan. Kelompok manajemen biasanya terlibat

(8)

sesuatunya berdasarkan ukuran-ukuran standar yang dikembangkan pada banyak  perusahaan sejenis.

4. Penganalisa sistem: penganalisa sistem adalah arkeolog, inovator, mediator, dan pimpinan proyek

5. Pendesain sistem: Pendesain sistem menerima hasil penganalisa sistem berupa kebutuhan pemakai yang tidak berorientasi pada teknologi tertentu, yang kemudian ditransformasikan ke desain arsitektur tingkat tinggi dan dapat diformulasikan oleh programmer.

6. Programmer: Mengerjakan dalam bentuk program dari hasil desain yang telah diterima dari pendesain.

7. Personel pengoperasian: Bertugas dan bertanggungjawab di pusat komputer misalnya jaringan, keamanan perangkat keras, keamanan perangkat lunak,  pencetakan dan backup. Pelaku ini mungkin tidak diperlukan bila sistem yang  berjalan tidak besar dan tidak membutuhkan klasifikasi khusus untuk

menjalankan sistem.

2.5. Outsourcing

Menurut O’Brien dan Marakas (2010) dalam bukunya “Introduction to Information Systems”, istilah outsourcing dalam arti luas adalah pembelian sejumlah barang atau jasa yang semula dapat dipenuhi oleh internal perusahaan tetapi sekarang dengan memanfaatkan mitra perusahaan sebagai pihak ketiga. Dalam kaitannya dengan TI, outsorcing digunakan untuk menjangkau fungsi TI secara luas dengan mengontrak penyedia layangan eksternal. Outsourcing TI juga dapat diterjemahkan sebagai penyediaan tenaga ahli yang profesional di bidang TI untuk mendukung dan memberikan solusi guna meningkatkan kinerja  perusahaan. Hal ini dikarenakan sering kali suatu perusahaan mengalami kesulitan

(9)

kendala-kendala TI maupun operasional kantor sehari-hari. Jadi, outsourcing adalah  pemberian sebagian pekerjaan yang tidak bersifat rutin (temporer) dan bukan inti  perkerjaan di sebuah organisasi/perusahaan ke pihak lain atau pihak ketiga.

Aplikasi IT outsourcing di suatu perusahaan antara lain mencakup layanan sebagai berikut:

1. Pemeliharaan aplikasi (Applications maintenance)

2. Pengembangan dan implementasi aplikasi (Application development and implementation)

3. Data centre operations

4. End-user support

5. Help desk

6. Dukungan teknis (Technical support)

7. Perancangan dan desain jaringan

8. Network operations

9. Systems analysis and design

10.Business analysis

11. Systems and technical strategy

(10)

d) Dapat mengeksploitasi skill dan kepandaian dari perusahaan outsource dalam mengembangkan produk yang diinginkan perusahaan.

e) Mempersingkat waktu proses karena beberapa outsourcer dapat dipilih sekaligus untuk saling bekerja sama menyediakan layanan yang dibutuhkan perusahaan.

f) Fleksibel dalam merespon perubahan SI yang cepat sehingga perubahan arsitektur SI berikut sumberdayanya lebih mudah dilakukan karena  perusahaan outsource SI pasti memiliki pekerja TI yang kompeten dan memiliki skill yang tinggi, serta penerapan teknologi terbaru dapat menjadi competitive advantage bagi perusahaan outsource.

g) Meningkatkan fleksibilitas untuk melakukan atau tidak melakukan investasi.

2. Kekurangan antara lain :

a) Kehilangan kendali terhadap SI dan data karena bisa saja p ihak outsourcer menjual data dan informasi perusahaan ke pesaing.

 b) Adanya perbedaan kompensasi dan manfaat antara tenaga kerja internal dengan tenaga kerja outsourcing.

c) Mengurangi keunggulan kompetitif perusahaan karena pihak outsourcer tidak dapat diharapkan untuk menyediakan semua kebutuhan perusahaan karena harus memikirkan klien lainnya juga.

d) Jika menandatangani kontrak outsourcing yang berjangka lebih dari 3 tahun, maka dapat mengurangi fleksibilitas seandainya kebutuhan bisnis  berubah atau perkembangan teknologi yang menciptakan peluang baru dan adanya penurunan harga, maka perusahaan harus merundingkan kembali kontraknya dengan pihak outsourcer.

e) Ketergantungan dengan perusahaan pengembang SI akan terbentuk karena  perusahaan kurang memahami SI/TI yang dikembangkan pihak outsourcer sehingga sulit untuk mengembangkan atau melakukan inovasi secara internal di masa mendatang.

(11)

2.6. Penerapan Outsourcing Sistem Informasi di PT. Pertamina

Sebagai salah satu perusahaan terbesar di Indonesia yang bergerak dalam  bidang pengolahan minyak dan gas bumi, PT. Pertamina meningkatkan daya saing  bisnisnya dengan menggunakan suatu sistem informasi yang mengitegrasikan seluruh aktifitas bisnis perusahaan yang disebut dengan Enterprise Resource Planning atau ERP. Sistem informasi ini meupakan kunci dari segala aktifitas dan kegiatan yang dilakukan oleh PT. Pertamina mulai dari absen pegawai, komunikasai, transaksi perusahaan, hingga cuti dan gaji pegawai terintegrasi ole h sistem ini. Kurangnya sumber daya PT. Pertamina dalam pengadaan sistem ERP membuat perusahaan tersebut melakukan outsourcing sistem informasi ERP. Dalam penerapan outsourcing tersebut PT. Pertamina menggunakan software MySAP sebagai program ERP mereka.

MySAP merupakan salah satu aplikasi praktis ERP yang terbesar di dunia. Saat ini penggunaan sistem ERP dengan label MySAP di terapkan hampir disemua perusahaan negara di Indonesia. MySAP dipilih oleh PT. Pertamina sebagai outsourcing sistem informasi berupa ERP karena kemudahan dan kepraktisan penggunaannya bagi karyawan PT. Pertamina.

Kebijakan PT. Pertamina dalam melakukan outsourcing sistem informasi ERP berupa MySAP dilakukan dengan pembayaran loyalti untuk subscribe atau  berlangganan software MySAP yang dihitung bedasarkan pada jumlah akun setiap tahunnya. Jumlah akun tersebut merupakan jumlah total karyawan PT. Pertamina yang terkait dengan aktifitas internal dan eksternal perusahaan, sehingga PT. Pertamina harus menyediakan anggaran dana yang cukup besar

(12)

metode sistem ERP pribadi perusahaan sehingga kedepannya didapat sistem ERP yang paling cocok dengan kegiatan PT. Pertamina tanpa harus berlangganan dan membayar loyalti, namun rencana tersebut masih sebatas t ingkat pengembangan.

Untuk meminimalkan biaya berlangganan MySAP, PT. Pertamina melaluyi divisi CSSnya mengupayakan sistem ID internet. Dengan sistem ter sebut satu akun dalam MySAP dapat digunakan oleh beberapa karyawan dalam satu divisi, sehingga anggaran biaya berlangganan MySAP tahunan yang dikeluarkan PT. Pertamina dapat diminimalkan.

2.7. Keunggulan dan Kelemahan Outsourcing Sistem Informasi di PT. Pertamin Penggunaan outsourcing sistem informasi ERP di PT. Pertamina memberi dampak positif dan negatif bagi perusahaan. secara umum, dampak positif dari outsourcing sistem informasi tersebut adalah:

1. Data perusahaan terintegrasi: Dengan outsourcing sistem informasi ERP tersebut membuat data  –   data perusahaan menjadi terorganisir dan terintegrasi satu sama lain, sehingga mempermudah segala aktifitas yang  berhubungan dengan pengolahan data, transaksi perusahaan, dan

monitoring serta evaluasi kegiatan perusahaan.

2. Kegiatan bisnis perusahaan lebih terfokus: Dengan outsourcing sistem informasi maka PT. Pertamina dapat lebih memfokuskan kegiatan  perusahaannya pada kompetensi inti perusahaan tanpa harus lebih banyak memikirkan sistem informasi perusahaan, sehingga PT. Pertamina dapat lebih memfokuskan kegiatan kerja mereka pada aktifitas pengeboran dan  produksi minyak dan gas.

3. Keamanan data lebih terjamin: Data dan rahasia perusahaan merupakan hal yang sangat penting, dengan digunakannya ERP berupa MySAP sebagai sistem informasi yang mengintegrasikan data tersebut maka

(13)

komunikasi dan transaksi perusahaan sudah bersifat papper-less atau sudah tidak lagi menggunakan kertas, sehingga data-data dan rahasia  perusahaan akan tercatat dan terekam secara digital, sistem keamanan data

yang disimpan juga dilindungi oleh firewall yang membuat data lebih sulit untuk diakses maupun diretas oleh pihak luar.

4. Mempermudah persaingan di pasar global: Dengan outsourcing sistem informasi mempermudah PT. Pertamina dalam menghadapi persaingan global, hal ini dikarenakan perkembangan sistem informasi outsourcing yang diterapkan oleh PT. Pertamina (MySAP) merupakan sistem informasi yang banyak digunakan di seluruh dunia, sehingga teknologi yang dimiliki PT. Pertamina merupakan teknologi dengan standar dunia.

Meskipun memiliki berbagai keuntungan dalam penerapan outsourcing sistem informasi di PT. Pertamina, namun masih terdapat beberapa kelemahan dari outsourcing sistem informasi tersebut, diantaranya adalah:

1. Menaikan anggaran perusahaan: Sistem outsourcing yang diterapkan di PT. Pertamina merupakan sistem berlangganan (subscribe) dengan periode waktu per tahun. Perhitungan pembayarannya pun dihitung berdasarkan  jumlah akun atau ID yang digunakan. Banyaknya jumlah pegawai pertamina membuat biaya berlangganan sistem informasi tersebut menjadi mahal dan meningkatkan anggaran perusahaan.

2. Terciptanya ketergantungan terhadap sistem informasi outsourcing: Segenap kemudahan yang diberikan dari outsourcing sistem informasi

(14)

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Outsourcing sistem informasi yang digunakan oleh PT. Pertamina adalah sistem informasi ERP yaitu MySAP. Sistem informasi tersebut digunakan untuk mengatur setiap aktifitas kerja dan transaksi perusahaan. Dalam kontrak kerjanya pembayaran outsourcing sistem informasi tersebut dilakukan tiap tahun dengan membayar loyalti untuk setiap ID atau akun yang digunakan.

Terdapat kelebihan dan kekurangan dari penerapan o utsourcing sistem informasi di PT. Pertamina, beberapa kelebihannya diantaranya adalah:

1. Data perusahaan terintegrasi

2. Kegiatan bisnis perusahaan lebih terfokus 3. Keamanan data lebih terjamin

4. Mempermudah persaingan di pasar global

Beberapa kelemahan dari penerapan outsourcing sistem informasi di PT. Pertamina diantaranya adalah:

1. Menaikan anggaran perusahaan

2. Ketergantungan terhadap sistem informasi outsourcing 3. Ketidaksesuaian fitur yang dibutuhkan

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Henry C. Lucas. 1982. Information System Concepts for Management, Student Edition. Mc Graw-Hill Companies, Inc : New York

 Nash John F. 1984. Accounting Information System. Macmillan Publishing Company :  New York

O’Brien, J. A. and G. M. Marakas. 2010. Introduction to Information System 15th ed. Mc Graw-Hill Companies, Inc : New York.

[Pertamina]. Our Busines. http://www.pertamina.com/our-business. (diakses melalui internet pada hari Jumat 13 Oktober 2017, pukul 21.00 WIB)

Referensi

Dokumen terkait

Diantaranya adalah mengumpulkan informasi yang diperlukan dalam membuat analisa paket data pada sebuah perusahaan dengan menggunakan Aplikasi PRTG (Paessler Router

Sistem Informasi Geografis adalah suatu kumpulan yang terorganisir dari perangkat keras komputer, perangkat lunak, data geografi dan personel yang didesain untuk

mengembangkan sistem informasi pembayaran kuliah pada AMIK Wahana Mandiri yang lebih.. terintegrasi, membuat pengelolaan data transaksi biaya kuliah di AMIK Wahana

ERP merupakan sistem terintegrasi yang mempunyai tujuan merangkum bisnis proses yang ada sehingga menjadi satu kolaborasi yang efisien dan efektif dan sistem tersebut di dukung dengan

Dari segi teknologi informasi, perusahaan diharapkan dapat mengorganisasikan dan mengolah data yang ada dalam suatu sistem yang terintegrasi, sehingga apabila suatu

Membuat sistem informasi berbasis client server yang akan dipergunakan oleh tiap-tiap divisi, sehingga semua data tagihan dapat terintegrasi dengan

Salah satu perusahaan yang menerapkan sistem informasi akuntansi penjualan adalah PT Pertamina (Persero) yang merupakan perusahaan minyak terbesar di Indonesia, seiring

Sistem informasi akuntansi keuangan sebelumnya telah diteliti oleh Fitriana 2017, meneliti tentang Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Perusahaan Jasa Outsourcing Studi Kasus :