SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan Pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang Sarjana Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Oleh :
Fitrah Khairur Rahman 10506238
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
i
perencanaan, pengorganisasian dan pengaturan tugas-tugas sumber daya untuk mewujudkan tujuan yang ingin dicapai, dengan mempertimbangkan faktor-faktor waktu dan biaya. PT. Konindo Cipta Sejahtera selaku perencana dan kontraktor proyek yang bergerak dibidang interior dan eksterior ruangan melakukan perencanaan dan rancang bangun. Untuk menunjang kinerja pegawai di perusahaan jasa konsultan arsitektur tersebut diperlukan sebuah sistem informasi yang dapat mengolah data proyek dengan cepat dan akurat, faktanya sistem yang ada belum terkomputerisasi dan pengolahan data proyek, anggaran biaya dan transaksi masih manual. maka dari itu penelitian ini dimaksudkan untuk membuat sistem informasi manajemen proyek yang telah terkomputerisasi dan datanya telah terintegrasi.
Pada penelitian sistem ini digunakan metodologi penelitian berupa metode deskriptif dan action yang menggambarkan masalah yang terjadi di lapangan sebagaimana adanya, serta menggunakan pendekatan secara terstruktur. Kemudian menganalisa dan menjelaskan data yang dikumpulkan sesuai dengan tujuan penelitian untuk pembangunan sistemnya digunakan metode waterfall, dan untuk metode pendekatan sistem peneliti menggunakan Flowmap, Diagram Konteks, dan Data Flow Diagram (DFD). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan bahasa pemrograman Visusal Basic 6.0 untuk membuat program dan menggunakan My SQL Server 2000 sebagai database.
Tujuan dari penelitian ini untuk mempercepat proses penyampaian informasi yang diinginkan, dan membuat data proyek menjadi terintegrasi sehingga dapat meningkatkan efektifitas dan efisien dalam pengolahan data proyek. Setelah sesuai dengan metode penelitian yang diinginkan, sistem informasi ini memiliki tindak lanjut pengujian sistem dimana pengujian ini menggunakan metode black box.
ii
Project management is a process of processing the project which includes planning, organizing and setting tasks of resources to realize the objectives to be achieved, taking into account the factors of time and cost. PT. Konindo Cipta Sejahtera as project planners and contractors engaged in the interior and exterior space planning and design. To support the performance of employees in the company's architectural consultant services are needed an information system that can process data quickly and accurately project, in fact the existing system is not computerized and data processing projects, budget and transactions are still manual. therefore the research is intended to create a project management information system has been computerized and the data has been integrated.
In this system of research used descriptive research methodologies and methods of action that describes the problems that occur in the field as they are, and uses a structured approach. Then analyze and explain the data collected in accordance with the purposes of research for development system used waterfall method, and to methods researchers use a systems approach Flowmap, Diagram Context and Data Flow Diagrams (DFD). In this study researchers used Visual Basic 6.0 programming language to create programs and use My SQL Server 2000 as database.
iii
Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Alloh SWT karena berkat
rahmat dan karunia-Nya nikmat iman dan islam yang diberikan setiap saat hingga
skripsi yang penulis susun dapat selesai.
Adapun judul skripsi yang penulis susun adalah “SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN PROYEK DI PT. KONINDO CIPTA SEJAHTERA”. Perusahaan tersebut beralamat di Komp. Pemda Jln. Abimanyu 2 No. 1 Jati Asih,
Bekasi.
Penulis menyadari skripsi yang penulis susun masih banyak
kekurangannya dikarenakan terbatasnya pengetahuan dan pengalaman yang
penulis miliki, walaupun demikian penulis berusaha semaksimal mungkin dalam
penyajian tulisan agar menjadi karya ilmiah yang berguna bagi orang banyak.
Dengan segala hormat penulis ucapkan terima kasih banyak pada kedua
orang tua yang selalu mendukung khususnya tante yang selalu beserta penulis dan
selalu membimbing hingga penulis bisa menyelesaikan skripsi.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini,
secara khusus penulis tujukan kepada:
1. Bapak Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc, selaku rektor Universitas Komputer
Indonesia.
2. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Ukun Sastraprawira, M.Sc, selaku dekan Fakultas
iv
dan membimbing penulis selama penyusunan skripsi.
5. Ibu R. Fenny Syafariani, S.Si., M.Stat, selaku dosen wali.
6. Seluruh Dosen serta staff Universitas Komputer Indonesia, khususnya
Jurusan Sistem Informasi yang telah berjasa dalam melaksanakan tugasnya.
7. Denny Firdaus yang telah memberikan informasi mengenai Sistem
manajemen proyek PT.. Konindo.
8. Seluruh Staff PT.Konindo Cipta Sejahtera yang membantu penulis dalam
memberikan informasi mengenai manajemen proyek..
9. Kedua orang tua, kakak dan adik tercinta yang selalu mendukung penulis.
10. Teman-teman angkatan 2006 Jurusan Sistem Informasi : Bobi, Rudi, Fandi,
Ramdhan, Yudho yang telah banyak membantu, mendukung serta
memberikan motivasi bagi penulis.
11. Ulfa Yati yang selalu banyak membantu, mendukung serta memberikan
motivasi bagi penulis kapanpun dan dimanapun.
v pihak.
Bandung, Juni 2011 Penulis,
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Teknologi informasi menjadi sarana penting dalam kehidupan organisasi,
karena dengan informasi dapat menjadi bahan pertimbangan suatu manajemen
dalam pengambilan keputusan hal ini seiring pesatnya perkembangan teknologi
informasi dalam era globalisasi dewasa ini, khususnya dalam bidang
komputerisasi, kebutuhan akan informasi yang cepat dan akurat semakin
meningkat, Informasi memegang peranan penting dalam berbagai aspek
kehidupan.
Teknologi informasi seperti memanjakan kita sebagai penggunanya untuk
menyelesaikan pekerjaan, perusahaan baik negeri maupun swasta dalam sekala
kecil, sedang, ataupun besar akan dengan mudah dikerjakan dengan bantuan
teknologi informasi, kerena dengan teknologi informasi yang dihasilkan dapat
membantu pekerjaan manusia dengan kecepatan dan akurasi yang tinggi.
Keuntungan perusahaan dengan merubah sistem kerja manual menjadi
terkomputerisasi yaitu dapat meningkatkan bobot dan optimalisasi pekerjaan,
terkait dengan kecepatan dalam penyampaian informasi yang membutuhkan
keakuratan dalam pemrosesan data. Hal ini merupakan suatu media pendukung
suatu badan usaha untuk bersaing dengan perusahaan lain. Perusahaan juga harus
perubahan-perubahan sehingga perusahaan dapat mengikuti setiap perubahan
yang terjadi dan melakukan perbaikan berkala demi menunjang kelangsungan
hidup perusahaan itu sendiri.
Dampak dari pesatnya perkembangan teknologi informasi membawa
pengaruh ke segala bidang, salah satunya dalam bidang jasa pembangunan atau
kontraktor. Seperti perusahaan jasa lainnya yang menyediakan suatu program
aplikasi sistem informasi, dengan memanfaatkan teknologi informasi, dengan
tujuan untuk membantu serta memudahkan pengelolaan proses anggaran belanja
yang nantinya menghasilkan suatu bentuk laporan anggaran belanja perusahaan.
PT. Konindo Cipta Mandiri merupakan perusahaan yang bergerak di
bidang jasa rancang bangun interior dan eksterior, yang saat ini pengolahan data
nya masih menggunakan aplikasi Microsoft Excel, misalkan saja dalam pembuatan data proyek seperti pencatatan data pelanggan, data barang maupun
dalam pembuatan Rincian Anggaran Belanja (RAB), Surat Penawaran Harga
(SPH), data di simpan dalam folder-folder dan di arsipkan sehingga menyulitkan
dalam pencarian data.
Program aplikasi ini dimaksudkan untuk mengurangi tingkat kesalahan
dalam penginputan data, sering terjadinya duplikasi data menjadi faktor yang
sangat sering terjadi, selain itu keamanan data tidak terjamin karena tidak adanya
batasan hak akses dalam penggunaannya. Sehingga diperoleh solusi yaitu
pembangunan sebuah sistem informasi, solusi ini diharapkan memberi
keuntungan karena kegiatan seperti pengolahaan data proyek akan lebih cepat dan
perbaikan dalam proses pengelolaan, penyimpanan data berbasis database, dan
pembuatan aplikasi yang dapat membantu, mempermudah pekerjaan yang
menunjang kelangsungan serta kemajuan hidup perusahaan.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis mengambil judul yang sesuai
dengan kebutuhan dalam pengolahan data anggaran belanja perusahaan tersebut.
Untuk itu, penulis memilih judul : “SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PROYEK DI PT. KONINDO CIPTA SEJAHTERA BEKASI”
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah
Proses pengidentifikasian masalah merupakan tahap awal dalam
mengetahui kelemahan-kelemahan yang dihadapi serta masalah-masalah yang
timbul dalam sistem yang berjalan. Adapun permasalahan yang penulis temukan
dalam sistem yang sedang berjalan adalah sebagai berikut :
1. Penggunaan Microsoft Excel dalam pengelolaan data dan penyimpanan berkas berupa dokumen mengakibatkan kesulitan dalam pencarian
data.
2. Keamanan data tidak terjamin dan kemungkinan adanya perubahan
data yang dilakukan oleh pihak yang tidak berhak
.
3. Belum adanya Sistem Informasi mengenai pencatatan data transaksi
kepada konsumen dan data pendapatan jasa, serta pembuatan laporan
pendapatan atas transaksi yang terjadi perproyek, perbulan dan
1.2.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana Sistem Informasi Manajemen proyek yang sedang berjalan
di PT. Konindo Cipta Sejahtera.
2. Bagaimana perancangan Sistem Informasi Manajemen proyek di PT.
Konindo Cipta Sejahtera yang diharapkan dapat membantu mengelola
dan mengorganisir data sehingga penyampaian informasi proyek lebih
cepat, efektif dan efisien.
3. Bagaimana pengujian Sistem Informasi Manajemen proyek di PT.
Konindo Cipta Sejahtera.
4. Bagaimana implementasi Sistem Informasi Manajemen proyek di PT.
Konindo Cipta Sejahtera.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk membangun Sistem pengerjaan proyek
pembangunan di PT. Konindo Cipta Sejahtera Bekasi, yakni untuk meminimalkan
waktu yang diperlukan dalam pengolahan data dengan solusi merancang suatu
aplikasi yang dapat meningkatkan kinerja karyawan terutama bagian Admin di
PT. Konindo Cipta Sejahtera Bekasi.
1.3.2 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui Sistem yang berjalan mengenai pengerjaan proyek
pembangunan pada PT. Konindo Cipta Sejahtera Bekasi.
2. Untuk membuat perancangan sistem informasi manajemen proyek di
PT. Konindo Cipta Sejahtera Bekasi.
3. Untuk mengimplementasikan Sistem Informasi manajemen proyek
pembangunan pada PT. Konindo Cipta Sejahtera Bekasi.
1.4 Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian terdiri dari kegunaan praktis dan kegunaan akademis
1.4.1 Kegunaan Praktis
Kegunaan praktis dari penelitian yang di lakukan oleh penulis di PT.
Konindo Cipta Sejahtera diantaranya :
1. Dapat merancang dan membangun Sistem Informasi Manajemen di PT.
Konindo Cipta Sejahtera yang lebih baik. Sehingga berdampak pada
keakuratan dan kecepatan panyampaian informasi.
2. Membantu menyelesaikan permasalahan yang ada di PT. Konindo Cipta
Sejahtera.
1.4.2 Kegunaan Akademis
Keguanaan akademis dari penelitian yang dilakukan oleh penulis diantaranya :
1. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Menambah khasanah keilmuan
ddalam bidang Sistem Informasi Manajemen di PT. Konindo Cipta Sejahtera.
2. Bagi peneliti lain, bisa dijadikan referensi untuk kajian penelitian yang sama.
3. Bagi penulis, menambah wawasan dan pengalaman praktis tentang Sistem
1.5 Batasan Masalah
Agar pembahasan tidak telalu luas dan hasil dari penelitian tidak keluar
dari topik yang dibahas, maka diperlukan batasan – batasan atau ruang lingkup
terhadap masalah yang akan diteliti. Adapun batasan – batasan masalah tersebut
yaitu :
1. Pembuatan laporan Pengolahan data proyek yang diolah hanya data yang
yang meliputi proses pembuatan form pengajuan proyek, proses pmbuatan
survei, proses pembuatan rencana anggaran biaya (RAB), surat penawaran
harga (SPH), proses pembuatan Kwitansi, proses pembuatan Surat Tugas
(ST), proses pembuatan laporan laba perusahaan, dan pembuatan laporan
piutang perusahaan.
2. Sistem Informasi ini tidak membahas tentang pembayaran tukang dan buruh di
asumsikan ke biaya jasa.
3. Proses pengerjaan proyek hanya dapat dilakukan dengan standar minimum luas
tanah seluas 5 m².
4. Sistem Informasi ini hanya membahas tentang laporan keuangan dimana di
dalamnya terdapat laporan piutang dan laporan laba perusahaan, dan tidak
membahas tentang pembuatan laporan keuangan secara menyeluruh.
1.6 Lokasi dan Waktu penelitian
Penulis melakukan penelitian di PT. Konindo Cipta Sejahtera. Dalam
Sedangkan waktu penelitian dilakukan pada bulan Februari sampai dengan
Mei 2011. Jadwal penelitian secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel dibawah
ini :
Estimasi Jadwal Penelitian
No Tahap Maret April Mei Juni Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Pengajuan izin tempat
penelitian
2 Dokumentasi Kebutuhan
3 Quick Design
4 Pembentukan Prototype
5 Evaluasi Prototype
6 Perbaikan Prototype Perangkat Lunak
7 Perangkat Lunak Hasil Akhir
8 2.1 Konsep Dasar Sistem
Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting
bagi manajemen di dalam pengambilan keputusan. Ada pertanyaan dari mana
informasi tersebut bisa didapatkan? Jawabannya adalah dari sistem informasi atau
disebut juga processing system atau information system atau information-generating system.
2.1.1 Pengertian Sistem
Terdapat beberapa pengertian sistem menurut beberapa ahli adalah sebagai
berikut:
Sistem menurut Abdul Kadir dalam bukunya yang berjudul Pengenalan Sistem Informasi adalah. “Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait
atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan”.
Menyangkut pemahaman tentang sistem, Jogianto Hartono dalam
Dari definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem adalah
kumpulan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi dan saling bekerja sama
untuk mencapai satu tujuan tertentu.
2.1.2 Karakteristik Sistem
Menurut pendapat Jogianto Hartono dalam bukunya yang berjudul
Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur, Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis berpendapat bahwa. sistem mempunyai beberapa karakteristik atau sifat-sifat tertentu, antara lain :
1. Komponen Sistem (Component)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang saling bekerja sama membentuk suatu komponen sistem atau bagian-bagian dari sistem.
2. Batasan Sistem (Boundary)
Merupakan daerah yang membatasi suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan kerjanya.
3. Lingkungan Luar Sistem (InterfacEnvironmente)
Suatu sistem yang ada di luar dari batas sistem yang dipengaruhi oleh operasi sistem.
4. Penghubung Sistem (Interface)
Media penghubung antara suatu subsistem dengan subsistem lain. Adanya penghubung ini memungkinkan berbagai sumber daya mengalir dari suatu subsistem ke subsistem lainnya.
5. Masukan Sistem (Input)
Energi yang masuk ke dalam sistem, berupa perawatan dan sinyal. Masukan perawatan adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat berinteraksi.
6. Keluaran Sistem (Output)
Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keseluruhan yang berguna dan sisa pembuangan.
7. Pengolahan Sistem (Process)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.
8. Sasaran Sistem (Object)
2.1.3 Klasifikasi Sistem
Menurut pendapat Jogianto Hartono dalam bukunya yang berjudul
Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur, Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis berpendapat bahwa suatu sistem dapat diklasifikasikan menjadi seperti berikut :
1. Sistem abstrak dan sistem fisik
Sistem abstrak adalah suatu sistem yang berupa permikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, sedangkan sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.
2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia.
3. Sistem tertentu dan sistem tak tentu
Sistem tertentu adalah suatu sistem yang operasinya dapat diprediksi secara tepat sedangkan sistem tak tertentu adalah sistem dengan perilaku ke depan yang tidak dapat diprediksi.
4. Sistem tertutup dan sistem terbuka
Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh oleh lingkungan luar atau otomatis, sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh oleh lingkungan luar.
2.1.4 Pengendalian Sistem
Karena suatu sistem tidak ada yang tertutup, maka sistem harus
mempunyai daya membela diri atau system harus mempunyai sistem
pengendalian. Pengendalian dari suatu system dapat berupa pengendalian umpan
balik (feedback control system), pengendalian umpan maju (feed forward control system) dan pengendalian pencegahan (preventive control system).
a. Sistem Pengendalian Umpan Balik
Bentuk dasar dari didtem yang sederhana terdiri dari masukan, pengolah dan
MASUKAN PENGOLAHAN KELUARAN
Gambar.2.1 Bentuk Dasar Suatu Sistem
Untuk maksud pengendalian, dapat ditambahkan suatu system pengendalian
umpan balik sebagai berikut ini.
MASUKAN PENGOLAHAN KELUARAN
Umpan Balik/Kontrol
Gambar 2.2 Sistem Pengendalian Umpan Balik
Pengendalian umpan balik merupakan proses pengukur keluaran dari sistem
yang dibandingkan dengan suatu standar tertentu, bilamana terjadi
perbedaan-perbedaan atau penyimpangan-penyimpangan akan dikoreksi untuk
memperbaiki masukan system selanjutnya.
b. Sistem Pengendalian Umpan Maju
Sistem pengendalian umpan maju (feed forward control system) disebut juga dengan sitilah (positif feedback) umpan balik positip. positif feedback mencoba mendorongproses dari sistem supaya menghasilkan hasil balik yang
positip. Sistem ini merupakan perkembangan dari sistem pengendalian umpan
c. Sistem Pengendalian Pencegahan
Sistem pengendalian pencegahan mencoba untuk mengendalikan sistem
dimuka sebelum proses dimulai dengan mencegah hal-hal yang merugikan
untuk masuk ke dalam sistem. Sistem pengendalian intern (internal control) merupakan contoh penerapan dari sistem pengendalian pencegahan.
2.2 Konsep Dasar Informasi
Informasi merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam suatu
organisasi, jika informasi kurang baik maka sistem akan tidak berjalan dengan
baik Sumber informasi data adalah kumpulan fakta-fakta atau kejadian-kejadian
yang nyata. Kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu.
2.2.1 Definisi Informasi
Berikut ini adalah definisi-definisi informasi yang dikemukakan oleh
beberapa ahli yaitu:
Informasi menurut Jogianto Hartono dalam bukunya yang berjudul
Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur, Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis berpendapat bahwa : “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya”.
Informasi menurut DR. Azhar Susanto dalam bukunya yang berjudul
Sistem Informasi Akuntansi: Konsep dan Pengembangan Berbasis Komputer yaitu
: “Informasi adalah hasil pengolahan data yang memberikan arti dan manfaat”.
Dari definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa informasi adalah
hasil dari pengolahan data yang dapat memberikan makna dan bermanfaat dalam
2.2.2 Pengembangan Informasi
Pengembangan informasi dapat berarti menyusun sistem yang baru untuk
menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau untuk memperbaiki
sistem yang sudah ada. Sistem yang sudah lama perlu diperbaiki atau bahkan
diganti, dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya yaitu :
1. Kesalahan yang tidak sengaja, yang menyebabkan kebenaran data kurang
terjamin.
2. Tidak efisiensinya operasi pengolahan data tersebut.
3. Adanya instruksi-instruksi atau kebijaksanaan yang baru baik dari pemimpin
atau dari luar organisasi seperti peraturan pemerintah.
2.2.3 Kualitas Informasi
Menurut pendapat Jogianto Hartono dalam bukunya yang berjudul
Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur, Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis berpendapat bahwa Kualitas informasi adalah
1. Akurat
Artinya informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya. 2. Tepat Waktu
Berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka data berakibat fatal untuk organisasi.
3. Relevan
Informasi yang disampaikan harus mempunyai keterkaitan dengan masalah yang akan dibahas dengan informasi tersebut.
4. Lengkap
2.2.4 Nilai Informasi
Menurut pendapat Ladjamudin Al Bahra dalam buku yang berjudul
Analisis dan Desain Sistem Informasi. Harnaningrum berpendapat bahwa Nilai Informasi adalah “Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif
dibandinakan dengan biaya mendapatkanya dan sebagaian besar informasi tidak
dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir
nilai efektifitasnya. Pengukurannya dapat mengunakan analisis cost
effectiveness”.
2.3 Sistem Informasi
2.3.1 Konsep Sistem Informasi
Beberapa definisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli adalah sebagai
berikut:
Menurut pendapat Jogianto Hartono dalam bukunya yang berjudul
Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur, Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis berpendapat bahwa Konsep Sistem Informasi :
“Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.
Dari definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem informasi
adalah suatu sistem yang dibutuhkan dalam mengolah transaksi-transaksi yang
bersifat manajerial yang membutuhkan kombinasi antara prosedur kerja,
2.3.2 Komponen Sistem Informasi
Menurut pendapat Jogianto Hartono dalam bukunya yang berjudul
Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur, Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis berpendapat bahwa suatu sistem informasi memiliki komponen-komponen sebagai berikut:
1. Perangkat keras (hardware), mencakup berbagai peranti fisik seperti komputer dan printer.
2. Perangkat lunak (software) atau program, yaitu sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras memproses data.
3. Prosedur, yaitu sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.
4. Orang, yaitu semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan dan penggunaan keluaran sistem informasi. 5. Basis data (database), yaitu sekumpulan tabel, hubungan dan lain-lain yang
berkaitan dengan penyimpanan data.
6. Jaringan komputer dan komunikasi data, yaitu sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resource) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.
2.4 Perancangan Terstruktur
Perancangan terstruktur adalah metode yang menggunakan aliran data atau
informasi yang mengalir pada sistem. Sedangkan alat bantu yang digunakan
adalah sebagai berikut:
2.4.1 Alat Bantu Perancangan Sistem 2.4.1.1Diagram Konteks
Diagram Konteks merupakan langkah awal dari analisis struktur dan level
teratas dari diagram arus data dan merupakan penggambaran sistem secara garis
besar. Diagram Konteks mengambarkan hubungan aliran-aliran data ke dalam dan
diagram konteks hanya menggunakan satu lingkungan proses yang mewakili
proses dari semua sistem.
Diagram konteks terdiri dari :
1. Entitas yaitu manusia atau organisasi dalam sistem yang berkomunikasi
dengan sistem yang ada.
2. Aliran Data yaitu informasi yang masuk ke dalam sistem dan keluar dari
sistem.
3. Lingkaran yang berisi sistem yang akan diuraikan di Data Flow Diagram
(DFD)
2.4.1.2Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram adalah suatu alat yang menggambarkan sistem sebagai
sebuah jaringan dari proses-proses yang dihubungkan oleh aliran data.
Simbol-simbol yang digunakan dalam pembuatan DFD:
1. Kesatuan Luar (External Entity)
Merupakan kesatuan (external entity) dilingkungan luar sistem dapat berupa
orang, organisasi atau sistem lainya yang menerima input atau memberi input
dari sistem.kesatuan luar digambarkan dalam bentuk kotak.
2. Arus Data (Data Flow)
Menuju arus dari data yang dapat berupa input bagi sistem disimbolkan
3. Proses (Process)
Kegiatan yang dilakukan oleh sistem dari arus data yang masuk untuk
menghasilkan arus data keluaran, proses disimbolkan dengan bentuk
lingkaran.
4. Data Simpanan (Data Store)
Data simpanan merupakan simpanan dari data yang dapat berupa suatu file
atau database pada sistem komputer, simpanan data dapat disimbolkan dengan
garis horizontal pararel yang ditutup salah satu ujungnya.
2.4.1.3Perancangan Basis Data
Perancangan basis data dibutuhkan agar didapatkan sistem yang lengkap
dan efisien. Adapun tahapan perancangan basis data dari sistem infomasi
geografis ini adalah :
1. Normalisasi
Normalisasi merupakan proses yang berkaitan dengan modal data relasional
untuk mengorganisasikan himpunan data dengan ketergantungan dan
keterkaitan yang erat.
Hasil dari proses normalisasi adalah himpunan-himpunan data dalam bentuk
normal (normal form). Ada beberapa tahapan dalam pembentukan normalisasi yaitu :
a. Bentuk tidak normal (Unnormalized form)
Yaitu bentuk ini merupakan kumpulan data yang tidak ada keharusan
mengikuti format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi.
Yaitu bila relasi tersebut mempunyai nilai data yang atomik, artinya tidak
ada lagi kerangkapan data.
c. Bentuk normal dua (Second normal form) / 2NF
Yaitu bila relasi tersebut merupakan 1NF dan setiap atribut tergantung
penuh pada primary key.
d. Bentuk normal tiga (Third normal form) / 3NF
Yaitu bila relasi merupakan 2NF dan tidak tergantung secara transitif pada
primary key atau pada bentuk normal tiga ini, mencari ketergantungan lain
selain primary key.
2. Entity Relationship Diagram
Komponen utama pembentukan model entity relationship adalah entitas (entity), atribut (atributes), dan relasi (relation). Entitas merupakan individu yang mewakili sesuatu yang nyata (eksistensinya) dan dapat dibedakan dari
sesuatu yang lain, sedangkan karakteristik dari entitas dideskripsikan oleh
suatu atribut/properti. Relasi menunjukan adanya hubungan diantara sejumlah
entitas yang berasal dari entitas yang berbeda.
Terdapat komponen utama yang pembentuk model diagram hubungan entitas
yaitu :
a. Entitas (Entitas)
Entitas adalah suatu hal dalam bentuk apapun dimana datanya
dikumpulkan. Entitas dapat berupa objek, orang, konsep abstrak, atau
kejadian. Definisi entitas harus membuat pemakai mengerti tentang arti
Aturan untuk membuat Entitas adalah sebagai berikut:
1) Nama suatu Entitas hanya dapat muncul sekali dalam sebuah model
data
2) Masing-masing Entitas harus diberi sebuah identitas unik.
3) Nilai dari suatu atribut tidak boleh disertakan dalam model data.
b. Atribut (Attributes)
Atribut adalah suatu karakteristik dari suatu entitas. Aturan untuk
membuat atribut adalah sebagai berikut:
1) Nama atribut hanya dapat muncul sekali dalam sebuah modul data.
2) Suatu atribut harus saling berhubungan atau dikelompokan kepada
entitas.
3) Nilai dari suatu atribut tidak boleh disertakan dalam data.
c. Relasi (relationship)
Relasi adalah hubungan atau asosiasi atau entitas dengan dirinya sendiri
atau dengnan entitas yang lainnya. Relasi digambarkan sebagai garis yang
menghubungkan entitas-entitas yang dipandang memiliki hubungan antara
yang satu dengan yang lainnya. Pada ujung masing-masingrelasi terdapat
derajat atau kardinalis atau relasi. Kardinalitas relasi menunjukan
hubungan maksimum yang terjadi dari hubungan entitas yang satu
kehubungan entitas yang lain.
Aturan untuk membuat relasi adalah sebagai berikut:
1) Setiap relasi harus diberi label.
3) Sertakan derajat atau kardinalitas pada setiap ujung garis.
4) Setiap garis harus menghubungkan tepat dua entitas.
Bentuk-bentuk relasi yang ada pada ERD antara lain:
1) Relasi satu ke satu
Artinya setiap entitas pada himpunan entitas pertama berhubungan
dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas kedua, begitu
juga sebaliknya. Seperti pada pelajaranprivat, dimana satu guru
mengajar satu satu siswa dan satu siswa hanya diajar oleh satu guru
pula. Hubungan tersebut dapat digambarkan dengan tanda persegi
untuk menunjukan tabel dan relasi antara keduanya diwakilkan dengan
tanda panah tunggal.
2) Relasi satu ke banyak
Artinya setiap entitas pada himpunan entitas pertama dapat
berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas kedua,
tetapi setiap entitas pada setiap entitas keduanya dapat berhubungan
dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas pertama.
Seperti pada sistem pengajaran disekolah,dimana satu guru mengajar
banyak siswa dan siswa hanya diajar oleh satu guru pula. Hubungan
tersebut dapat digambarkan dengan tanda persegi.
Untuk menunjukan tabel dan relasi antar keduanya diwakilkan dengan
3) Relasi banyak ke banyak
Artinya setiap entitas pada himpunan peertama dapat berhubungan
dengan banyak entitas pada himpunan entitas kedua, dan demikian
juga sebaliknya. Seperti sistem pengajaran di perguruan tinggi, dimana
satu dosen mengajar banyak mahasiswa dan mahasiswa diajar oleh
banyak dosen. Hubungan tersebut dapat digambarkan dengan tanda
persegi untuk menunjukan tebel dan relasi antar keduanya diwakili
dengan tanda panah ganda untuk menunjukan hubungan banyak
tersebut.
3. Relasi Tabel
Relationship dalam database menunjukkan relasi antar tabel-tabel. Dengan adanya relasi data dari beberapa tabel dapat ditampilkan sebagai satu kasatuan
informasi dalam bentuk query, form atau report.
Sebuah relasi dibentuk dengan menyamakan data pada key field dari dua
2.5 Konsep Dasar Akuntansi 2.5.1 Pengertian Akuntansi
Kata akuntansi berasal dari kata bahasa inggris, to account, yang berarti memperhitungkan atau mempertanggungjawabkan. Kata akuntansi sebenarnya
diserap dari kata accountant (akuntan) atau bersangkutan dengan hal-hal yang dikerjakan oleh akuntan dalam menjalankan profesinya.
American Accounting Association (AAA), mendefinisikan “Akuntansi sebagai sistem informasi yang menghasilkan informasi atau laporan untuk
berbagai kepentingan baik individu atau kelompok tentang aktivitas ekonomi atau
keuangan suatu organisasi”.
Sedangkan akuntansi Menurut pendapat Jogianto Hartono dalam bukunya
yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur, Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis, yaitu:
“Akuntansi merupakan bahasa bisnis. Setiap perusahaan menerapkannya sebagai
alat komunikasi. Secara klasik akuntansi merupakan proses pencatatan (recording), pengelompokkan (classifying), perangkuman (summarizing), dan pelaporan (reporting) dari kegiatan transaksi perusahaan”.
Dari definisi-definisi akuntansi di atas maka penulis mengambil
kesimpulan bahwa akuntansi adalah proses pencatatan dan pelaporan dalam
berbagai kegiatan transaksi perusahaan mengenai ativitas keuangan baik untuk
2.5.2 Proses Akuntansi
Proses akuntansi menurut Soemarso SR. dalam bukunya yang berjudul
Akuntansi Suatu Pengantar Jilid 1 dimulai dari:
“Proses Akuntansi dimulai dari transaksi-transaksi yang terjadi dalam suatu
perusahaan, dilanjutkan ke proses pencatatan dari transaksi yang terjadi, disamping dicatat transaksi yang terjadi digolongkan dalam kelompok kemudian dilanjutkan pada tahap pengikhtisaran yaitu menyajikan informasi yang telah digolong - golongkan ke dalam bentuk laporan seperti yang diinginkan pemakai”.
Berdasarkan definisi di atas maka dapat disimpulkan Proses akuntansi
adalah proses pengolahan data sejak terjadi transaksi kemudian transaksi ini
memiliki buku sebagai dasar terjadinya transaksi kemudian berdasarkan data atau
bukti ini maka di input ke proses pengolahan data sehingga menghasilkan output
berupa informasi laporan keuangan.
Menurut Soemarso SR. dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Suatu Pengantar Jilid 1 menjelaskan bahwa akuntansi dapat dilihat dari kegiatan dan kegunaannya. Kegiatan akuntansi meliputi:
1. Pengidentifikasian dan pengukuran data relevan untuk pengambilan keputusan.
2. Pemrosesan data dan kemudian pelaporan informasi yang dihasilkan. 3. Pengkomunikasian informasi kepada pemakai laporan.
Kegiatan tersebut di atas merupakan suatu proses yang berulang sehingga
membentuk siklus. Secara singkat proses akuntansi menurut [SOE04]dalam
bukunya yang berjudul Akuntansi Suatu Pengantar, dapat digambarkan sebagai
Pengkomunikasian informasi Pengidentifikasian
dan pengukuran data Pemrosesan dan Pelaporan Transaksi
Pen-catatan
Pengikh-tisaran
Peng-golongan
Laporan Akuntansi
Menganalisis dan Menginter-prestasikan
Pemakai Informasi Akuntansi
Gambar 2.3 Proses Akuntansi.
2.5.3 Siklus Akuntansi
Menurut Soemarso SR. dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Suatu Pengantar Jilid 1 menjelaskan bahwa:
“Siklus akuntansi adalah tahap-tahap kegiatan mulai dari terjadinya transaksi
sampai dengan penyusunan laporan keuangan sehingga siap untuk pencatatan
transaksi periode berikutnya”.
Menurut Soemarso SR. dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Suatu Pengantar Jilid 1, menjelaskan bahwa: ”Siklus Akuntansi adalah langkah-langkah dalam akuntansi formal dimulai dari analisis terhadap transaksi bisnis, mencatat
dalam buku jurnal, dan diakhiri dengan penyusunan daftar saldo setelah
Siklus akuntansi apabila digambarkan akan tampak seperti di bawah ini:
Analisis Transaksi
Bisnis
Jurnal Transaksi
Posting ke Buku Besar
Gambar 2.4 Siklus Akuntansi
Berikut Penjelasan masing-masing langkah dalam siklus akuntansi formal
menurut Achmad Tjahjono dan Sulastiningsih dalam bukunya yang berjudul
Akuntansi Pengantar Pendekatan Terpadu. Menjelaskan bahwa :
“1. Analisis transaksi bisnis
Transaksi bisnis merupakan kejadian ekonomis yang secara langsung berpengaruh terhadap posisi keuangan atau hasil operasi keuangan.
2. Pencatatan pada buku jurnal
Akuntansi membutuhkan sebuah catatan setiap transaksi bisnis secara kronologis atau urut sesuai dengan tanggal terjadinya.
3. Posting ke buku besar
4. Penyusunan daftar saldo
Sebelum laporan keuangan disusun, saldo dari masing-masing akun harus ditentukan terlebih dahulu. Saldo tersebut dapat dilihat dari buku besar, dan arus dibuktikan persamaan debit dan kreditnya.
5. Penyesuaian
Beberapa akun dalam neraca saldo belum menunujukkan informasi yang Up To Date (terkini), karena beberapa informasi baru dapat diketahui pada akhir tahun melalui analisis terhadap keadaan pada akhir periode.
6. Daftar saldo disesuaikan
Setelah penyesuaian dicatat dan diposting ke akun buku besar, neraca saldo disesuaikan disiapkan.
7. Penyusunan laporan keuangan
Penyusunan laporan keuangan diawali dengan menyiapkan laporan rugi-laba. Laba atau rugi bersih kemudian digunakan untuk menyusun laporan ekuitas pemilik.
8. Penutupan buku besar
Saldo-salso yang terdapat dalam eraca akan terus dibawa ketahun-tahun berikutnya. Karena akun-akun neraca mempunyai sifat relatif permanen maka akun ini disebut dengan akun permanen (Permanent Account) atau akun riil (Real Account).
9. Daftar saldo setelah penutupan
Setelah proses penutupan buku besar langkah berikutnya adalah
mempersiapkan daftar saldo setelah penutupan (Post Clossing Trial Balance)”.
Berdasarkan penjelasan di atas penulis dapat menarik simpulan bahwa
siklus akuntansi adalah suatu proses pembuatan laporan keuangan perusahaan
untuk suatu periode tertentu. Dimulai dengan terjadinya transaksi-transaksi yang
dicatat dan dikumpulkan secara sistematis.
2.5.4 Pencatatan Akuntansi Metode Kas Murni (Cash Basiv)
Menurut Achmad Tjahjono dan Sulastiningsih dalam bukunya yang
berjudul Akuntansi Pengantar Pendekatan Terpadu, menjelaskan bahwa
Accrual Basis atau dasar akrual adalah dasar pencatatan dalam akuntansi yang akan melaporkan pendapatan pada saat pendapatan itu diperoleh tanpa mempetimbangkan kapan uang tunai akan diterima, dan akan melaporkan beban pada saat terjadinya, tanpa menunggu pengeluaran uang tunai dilakukan.
Metode pencatatan akuntansi Cash Basis, merupakan pengakuan pendapatan ketika sudah diterima dan mengakui beban pada periode terjadinya
dengan memperhatikan waktu penerimaan atau pembayaran kas, dan pengakuan
pendapatan diakui setelah penyerahan.
2.5.5 Standar Jurnal Umum (General Journal)
Setiap proses akuntansi ada suatu proses pencatatan yang paling utama
dalam setiap transaksi yaitu proses penjurnalan. Menurut Mulyadi. dalam
bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi, pengertian jurnal adalah sebagai berikut: “Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk
mencatat, mengklasifikasikan dan meringkas data keuangan dan data lainnya”.
Sedangkan menurut Soemarso SR. dalam bukunya yang berjudul
Akuntansi Suatu Pengantar Jilid 1, menjelaskan bahwa “Jurnal Umum (general Journal) bentuk jurnal yang terdiri dari dua kolom. Jurnal umum kadang- kadang
disebut juga buku memorial atau jurnal standar”.
Berikut ini contoh Jurnal Umum:
Tabel 2.1 Jurnal Umum
411 111
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
dd/mm/yy Kas xxx
-xxx
-Pendapatan No. Bukti
xxx
PT xxx Jurnal Umum Tahun Berakhir xxxx
2.5.6 Standar Buku Besar (General Ledger)
Definisi Buku Besar menurut Mulyadi. dalam bukunya yang berjudul
Sistem Akuntansi, menjelaskan bahwa:
”Buku besar adalah Kumpulan rekening-rekening yang digunakan untuk
menyortasi dan meringkas informasi informasi yang telah dicatat dalam jurnal. Buku besar pembantu (Subsidiary Ledgers) adalah suatu cabang buku besar yang
berisi rincian rekening tertentu yang ada dalam buku besar”.
Sedangkan menurut Soemarso SR. dalam bukunya yang berjudul
Akuntansi Suatu Pengantar Jilid 1,: menjelaskan bahwa “Buku besar adalah kumpulan dari akun- akun yang saling berhubungan dan yang merupakan satu
kesatuan tersendiri”.
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Buku Besar adalah
kumpulan dari rekening-rekening yang digunakan oleh suatu perusahaan untuk
menyortir dan meringkas informasi yang telah dicatat dalam jurnal dilakukan
secara individual setiap hari atau seminggu sekali.
Tabel 2.2 Buku Besar Umum untuk Kas
Nama Perkiraan: Kas No. Akun: 111
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
Pendapatan 411 xxx - xxx
-Tabel 2.3 Buku Besar Umum untuk Pendapatan
Nama Perkiraan: Pendapatan No. Akun: 411
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
2.5.7 Laporan Pendapatan
Menurut Soemarso SR. dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Suatu Pengantar Jilid 1, menjelaskan bahwa “Laporan Pendapatan adalah ikhtisar
pendapatan dan beban suatu perusahaan untuk suatu jangka waktu tertentu”.
Dari definisi diatas maka neraca yaitu berupa daftar aktiva, kewajiban dan
modal perusahaan pada saat tertentu yang menunjukkan kekayaan yang dimiliki
perusahaan.
2.5.8 Pendapatan
Menurut Soemarso SR. dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Suatu Pengantar Jilid 1, menjelaskan bahwa
“Pendapatan adalah peningkatan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi
tertentu dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari
kontribusi penanaman modal”.
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam bukunya yang berjudul
Standar Akuntansi Keuangan menjelaskan bahwa:
“Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari
aktivitas normal perusahaan selama suatu periode bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanam
modal”.
Berdasarkan definisi di atas maka pendapatan adalah peningkatan manfaat
ekonomi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva untuk menghasilkan
2.6 Sistem Informasi Akuntansi
Definsi sistem informasi menurut DR. Azhar Susanto, MBus, Ak. Dalam
buku yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi: Konsep dan Pengembangan Berbasis Komputer adalah:
“Sistem Informasi Akuntansi adalah kumpulan (integrasi) dari sub-sub
sistem/komponen baik fisik maupun nonfisik yang saling berhubungan dan bekerja sama stau sama lain secara harmonis untuk mengolah data transaksi
yang berkaitan dengan masalah keuangan menjadi informasi keuangan”.
Sedangkan sistem informasi akuntansi menurut Lilis Puspitawati, SE.,
M.Si & Sri Dewi Anggadini, SE., M.Si. dalam buku Sistem Informasi Akuntansi Universitas Komputer Indonesia adalah:
“Sistem Informasi Akuntansi adalah susunan bagian formulir, catatan, peralatan
termasuk komputer dan perlengkapannya serta alat komunikasi tenaga pelaksananya dan laporan yang terkoordinasikan secara erat yang didisain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan
manajemen”.
Dari definisi-definisi sistem informasi akuntansi di atas maka penulis
mengambil kesimpulan bahwa sistem informasi akuntansi merupakan sebuah
sistem informasi yang mengubah data transaksi bisnis menjadi informasi
keuangan yang berguna bagi pemakainya.
2.7 Metode Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem dapat berarti menyusun sistem yang baru untuk
menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau untuk memperbaiki
sistem yang sudah ada. Sistem yang sudah lama perlu diperbaiki atau bahkan
1. Kesalahan yang tidak sengaja, yang menyebabkan kebenaran data kurang
terjamin.
2. Tidak efisiensinya operasi pengolahan data tersebut.
3. Adanya instruksi-instruksi atau kebijaksanaan yang baru baik dari pemimpin
atau dari luar organisasi seperti peraturan pemerintah.
2.8 Jaringan Komputer
Menurut Andri Kristanto dalam buku yang berjudul Jaringan Komputer berpendapat bahwa
“Jaringan komputer merupakan sekelompok komputer otonom yang saling
berhubungan antara satu dengan lainnya menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi, program-program, penggunaan bersama perangkat keras seperti printer, hardisk, dan sebagainya. Selain itu jaringan komputer bisa diartikan sebagai kumpulan sejumlah terminal komunikasi yang berada di berbagai lokasi yang terdiri dari
lebih satu komputer yang saling berhubungan”.
2.8.1 Jenis – Jenis Jaringan Komputer
Menurut pendapat Menurut Andri Kristanto dalam buku yang berjudul
Jaringan Komputer berpendapat bahwa jaringan komputer dapat dibedakan berdasarkan cakupan geografisnya. Ada lima kategori utama jaringan komputer
yaitu:
1. Local Area Network (LAN)
Local Area Network (LAN) merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama resource (misalnya, printer, scanner) dan saling bertukar informasi. LAN dapat dibedakan dari jenis jaringan lainnya berdasarkan tiga karakteristik: ukuran, teknologi transmisi dan topologinya.
menggunakan jenis desain tertentu. Hal ini juga memudahkan menajemen jaringan.
LAN seringkali menggunakan teknologi transmisi kabel tunggal. LAN tradisional beroperasi pada kecepatan mulai 10 sampai 100 Mbps (megabit/detik) dengan delay rendah (puluhan second) dan mempunyai faktor kesalahan yang kecil. LAN-LAN modern dapat beroperasi pada kecepatan yang lebih tinggi sampai ratusan megabit/detik.
2. Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan Area Network (MAN) pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya memakai teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang berdekatan dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi swasta atau umum. Jangkauan MAN bisa mencapai 10 km sampai beberapa ratus km, suatu MAN biasanya bekerja pada kecepatan 1,5 sampai 150 Mbps. MAN biasanya mampu menunjang data dan suara, dan bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel. MAN hanya memiliki sebuah atau dua buah kabel dan tidak mempunyai elemen switching, yang berfungsi untuk mengatur paket melalui beberapa output kabel. Adanya elemen switching membuat rancangan menjadi lebih sederhana.
3. Wide Area Network (WAN)
Wide Area Network (WAN) adalah sebuah jaringan yang memiliki jarak yang sangat luas, karena radiusnya mencakup sebuah negara dan benua. Cakupan WAN bisa meliputi 100 km sampai 1.000 km, dan kecepatan antar kota bisa bervariasi antara 1,5 Mbps sampai 2,4 Gbps. Pada sebagian besar WAN, komponen yang dipakai dalam berkomunikasi biasanya terdiri dari dua komponen, yaitu: kabel transmisi dan elemen switching.
Kabel transmisi berfungsi untuk memindahkan bit-bit dari satu komputer ke komputer lainnya, sedangkan elemen switching di sini adalah sebuah komputer khusus yang digunakan untuk menghubungkan dua buah kabel transmisi atau lebih. Saat data yang dikirim sampai ke kabel penerima, elemen switching harus memilih kabel pengirim untuk meneruskan pesan-pesan tersebut.
4. Global Area Network (GAN)
Global Area Network (GAN) merupakan suatu jaringan yang menghubungkan negara-negara di seluruh dunia. Kecepatann GAN bervariasi mulai dari 1,5 Mbps sampai dengan 100 Gbps dan cakupannya ribuan kilometer. Contoh yang sangat baik dari GAN ini adalah Internet.
5. Jaringan Tanpa Kabel
Komputer mobile seperti komputer notebook dan Personal Digital Assistant (PDA), merupakan cabang industri komputer yang paling cepat pertumbuhannya. Banyak pemilik jenis komputer tersebut yang sebenarnya telah memiliki mesin-mesin desktop yang terpasang pada LAN atau WAN tetapi karena koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil atau pesawat terbang, maka banyak yang tertarik untuk memiliki komputer dengan jaringan tanpa kabel ini.
Jaringan tanpa kabel mempunyai berbagai manfaat, yang telah umum dikenal adalah kantor portable. Orang yang sedang dalam perjalanan seringkali ingin menggunakan peralatan elektronik portable-nya untuk mengirim atau menerima telepon, fax, e-mail, membaca file jarak jauh login ke mesin jarak jauh, dan sebagainya dan juga ingin melakukan hal-hal tersebut dimana saja, darat, laut, udara. Jaringan tanpa kabel sangat bermanfaat untuk masalah-masalah di atas.
Meskipun jaringan tanpa kabel ini cukup mudah untuk di pasang, tetapi jaringan macam ini memiliki banyak kekurangan. Biasanya jaringan tanpa kabel mempunyai kemampuan 1-2 Mbps, yang mana jauh lebih rendah dibandingkan dengan jaringan berkabel. Laju kesalahan juga sering kali lebih besar, dan transmisi dari komputer yang berbeda dapat mengganggu satu sama lain.
2.8.2 Topologi Fisik Jaringan Komputer
Menurut Budhi Irawan dalam buku yang berjudul Jaringan Komputer berpendapat bahwa
”Topologi secara fisik dari suatu jaringan lokal adalah merujuk kepada
konfigurasi kabel, komputer, dan perangkat lainnya. Berikut ini akan dijelaskan mengenai topologi fisik yang digunakan di dalam jaringan lokal diantaranya : 1. Linier Bus (Garis Lurus)
Gambar 2.5Topologi Linier Bus a. Kelebihan dari topologi linier bus (garis lurus) adalah:
1) Mudah didalam mengkonfigurasi komputer atau perangkat lain ke dalam sebuah kabel utama.
2) Tidak terlalu banyak menggunakan kabel dibandingkan dengan topologi star/bintang.
b. Kekurangan dari topologi linier bus (garis lurus) adalah:
1) Seluruh jaringan akan mati jika ada kerusakan pada kabel utama (backbone)
2) Membutuhkan terminator pada kedua sisi dari kabel utamanya. 3) Sangat sulit mengidentifikasikan permasalahan jika jaringan sedang
jatuh atau rusak.
4) Sangat tidak disarankan dipakai sebagai salah satu solusi pada penggunaan jaringan di gedung besar.
2. Star (Bintang)
Topologi model ini dirancang, yang mana setiap nodes (file server, workstation, dan perangkat lainnya) terkoneksi ke jaringan melewati sebuah concentrator.
Gambar 2.6Topologi Star a. Kelebihan dari topologi star (bintang) adalah:
1) Mudah didalam pemasangan dan pengkabelan.
2) Tidak mengakibatkan gangguan ada jaringan ketika akan memasang atau memindahkan perangkat jaringan lainnya.
3) Mudah untuk mendeteksi kesalahan dan memindahkan perangkat-perangkat lainnya.
b. Kekurangan dari topologi star (bintang) adalah:
1) Membutuhkan lebih banyak kabel daripada totologi linier bus.
2) Membutuhkan concentrator, dan bilamana concentrator tersebut rusak maka semua node yang terkoneksi tidak dapat terdeteksi. 3) Lebih mahal dari pada topologi linier bus, karena biaya untuk
pengadaan concentrator. 3. Ring (Cincin)
Topologi ring (cincin) menggunakan teknik konfigurasi yang sama dengan topologi star tetapi pada topologi ini terlihat bahwa jalur media transmisi menyerupai suatu lingkaran tertutup cincin (lingkaran), sehingga diberi nama topologi bintang dalam lingkaran atau star-wired ring.
Token Ring
Gambar 2.7Topologi Ring 4. Tree (Pohon)
Topologi model ini merupakan perpaduan antara topologi linier bus dan star, yang mana terdiri dari kelompok-kelompok dari workstation dengan konfigurasi star yang terkoneksi ke kabel utama yang menggunakan topologi linier bus. Topologi ini memungkinkan untuk pengembangan jaringan yang telah ada, dan memungkinkan untuk mengkonfigurasi jaringan sesuai dengan kebutuhan.
a. Kelebihan dari topologi tree (pohon) adalah:
1) Proses konfigurasi jaringan dilakukan dari titik ke titik pada masing-masing segmen.
b. Kekurangan dari topologi tree (pohon) adalah:
1) Keseluruhan panjang kabel pada tiap-tiap segmen dibatasi oleh tipe kabel yang digunakan.
2) Jika jaringan utama (backbone) rusak, maka keseluruhan segmen ikut rusak juga.
3) Sangat relatif sulit untuk konfigurasi dan proses pengkabelannya
dibandingkan topologi jaringan yang lain”.
2.8.3 Jaringan Client / Server
Menurut pendapat Menurut Andri Kristanto dalam buku yang berjudul
Jaringan Komputer mengartikan ”server sebagai pusat, baik sebagai pusat data, pusat database, pusat sistem, dan lain-lain. Komputer yang menjadi pusat disebut
komputer server”.
Jadi tugas komputer server adalah berusaha melayani semua permintaan yang dilakukan oleh komputer (anak). Selanjutnya, hasil dari permintaan akan
dikirim kembali kepada komputer client.
”Sedangkan tugas client adalah berusaha melayani permintaan yang dilakkukan
oleh client. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa komputer disebut komputer client jika dalam satu sistem jaringan bertindak sebagai anak. komputer ini selalu melakukan permintaan berupa data maupun sumber daya lain kepada komputer server”.
Dari dua pengertian di atas telah dikatakan bahwa komputer client merupakan komputer yang selalu memerlukan sumber daya berupa data maupun
sistem dari komputer server. Komputer server merupakan komputer yang mampu menyediakan dan menerima permintaan yang dilakukan oleh komputer client.
Di dalam jenis ini, client dan server akan sangat berhubungan erat. Apabila ada sebuah komputer yang selalu meyediakan sumber daya dan
yang hanya menerima dan mengakses ketersediaan data dari komputer lain akan
disebut komputer client.
Dalam penerapannya ada banyak sekali bentuk-bentuk server yang sering dibangun, ada server e-mail, server database, server web, server data, maupun server sistem.
Model hubungan client-server memungkinkan jaringan untuk mensentralisasi fungsi kepada satu atau dua dedicated file server. Sebuah file server menjadi jantung dari keseluruhan sistem, memungkinkan untuk mengakses sumber daya, dan menyediakan keamanan. Workstation yang berdiri sendiri dapat mengambil sumber daya yang ada pada file server. Model hubungan ini, menyediakan mekanisme untuk mengintegrasikan seluruh komponen yang ada di
jaringan dan memungkinkan banyak pengguna secara bersama-sama memakai
sumber daya pada file server.
1) Kelebihan model hubungan client-server:
a. Terpusat (sumber daya dan keamanan data dikontrol melalui server). b. Skalabilitas.
c. Fleksibel.
d. Teknologi baru dengan mudah terintegrasi kedalam sistem.
e. Keseluruhan komponen (client/network/server) dapat bekerja bersama. 2) Kekurangan model hubungan client-server:
a. Mahal.
c. Perbaikan (jaringan besar membutuhkan seorang staff untuk mengatur agar
sistem berjalan secara efisien).
d. Berketergantungan.
e. Ketika server jatuh, mengakibatkan keseluruhan operasi pada network akan jatuh.
2.9 Tinjauan Perangkat Lunak Pendukung
Perangkat pendukung yang penulis pergunakan adalah Visual Basic 6.0 serta Miscrosoft SQL Server 7.0.
2.9.1 Microsoft Visual Basic 6.0
Menurut Kusrini, S.Kom & Andri Koniyo dalam buku yang berjudul
Tutunan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic dan Microsoft SQL Server berpendapat bahwa
“Visual basic adalah salah satu bahasa pemprograman komputer. Bahasa pemprograman adalah perintah-perintah yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu. Bahasa pemrograman visual basic, yang dikembangkan oleh Microsoft sejak tahun 1991, merupakan pengembangan dari pendahulunya, yaitu bahasa pemprograman BASIC (Beginner’s All-pupose Symbolic Instruction Code) yang dikembangkan pada era 1950-an. Visual Basic merupakan salah satu development tool, yaitu alat bantu untuk membuat berbagai macam program komputer, khususnya yang menggunakan sistem operasi window. Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemprograman komputer yang mendukung pemprograman berorientasi objek OOP (Object Oriented Programmning)”.
Gambar 2.8 Tampilan IDE Visual Basic 6.0
2.9.2 Database SQL Server 2000
Menurut Kusrini, S.Kom & Andri Koniyo dalam buku yang berjudul
Tutunan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic dan Microsoft SQL Server berpendapat bahwa
“Microsoft SQL Server 7.0 adalah perangkat lunak relational database
management system (RDBMS) yang didesain untuk melakukan proses manipulasi database berukuran besar dengan berbagai fasilitas. Microsoft SQL Server 7.0 merupakan produk andalan Microsoft untuk database server. Kemampuannya dalam manajemen data dan kemudahan dalam pengoperasiannya membuat
RDMBS ini menjadi pilihan para database administrator”.
2.9.3 Crystal Report
Menurut Madcom. dalam bukunya yang berjudul Database Visual Basic 6.0 dengan Crystal Report menjelaskan bahwa: “Crystal report merupakan program khusus untuk membuat laporan yang terpisah dengan Microsoft Visual
Basic 6.0 tetapi keduanya dapat dihubungkan (linkage)”.
“Crystal report adalah sebuah sofware untuk membuat report/laporan yang paling
terkenal di dunia, software ini dibuat oleh perusahaan IT terkenal, yakni seagate”.
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Crystal report adalah sebuah sofware yang digunakan untuk membuat report/laporan yang terpisah dari program Microsoft Visual Basic 6.0 yang keduanya dapat dihubungkan.
2.10 Permasalahan Yang Dibahas 2.10.1 Pengertian Pendapatan
Menurut Soemarso SR. dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Suatu Pengantar Jilid 1, menjelaskan bahwa
“Pendapatan adalah peningkatan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi
tertentu dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari
kontribusi penanaman moda”.
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam buku Standar Akuntansi Keuangan menjelaskan bahwa:
“Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari
aktivitas normal perusahaan selama suatu periode bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanam
modal”.
Dari definisi diatas maka pendapatan adalah peningkatan manfaat ekonomi
dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva untuk menghasilkan laba dalam
rangka menyediakan barang dan jasa dalam suatu periode.
2.10.2 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Pendapatan
Dari beberapa pengertian diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa
baru yang menghasilkan suatu informasi yang digunakan oleh manajemen sebagai
salah satu alat untuk dapat mengelola dan mengendalikan perusahaan secara
efisien dan efektif guna meningkatkan manfaat ekonomi dalam bentuk pemasukan
atau penambahan aktiva dengan nilai uang yang diperoleh perusahaan dalam
42 3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan tempat dimana penelitian tersebut akan di
lakukan, adapun tempat penelitian yang penulis lakukan adalah PT. Konindo
Cipta Sejahtera Kontraktor Interior dan Eksterior.
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Konindo Cipta Sejahtera berdiri pada tahun 2008 yang awalnya
didirikan oleh Ersan Gumilar dengan rekan rekan kerjanya yang kemudian
mendirikan Commanditaire Vennootschap (CV) yang di beri nama CV. Konindo Cipta Mandiri, bidang usaha yaitu jasa konstruksi interior dan eksterior. Dengan
proyek pertama yaitu ruang kerja PT. INDONUSA TELEMEDIA (TELKOM
VISION). Sejak saat itu CV. Konindo Cipta Mandiri terus berkembang dan
menjadi kontraktor yang handal. Pada tahun 2011 CV. Konindo Cipta Mandiri
berganti nama menjadi PT. Konindo Cipta Sejahtera.
3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan
Setiap perusahaan sudah pasti mempunyai visi dan misi yang berisikan
maksud dan tujuan yang ingin di capai perusahaan baik itu untuk jangka pendek,
Visi :
Menjadi perusahaan swasta nasional terdepan di industri jasa konstruksi,
berkembang secara berkesinambungan, memberikan kesejahteraan kepada
karyawan, pengurus, pemegang saham dan stake holder lainnya melalui komitmen
terhadap CSR (corporate social responsibility) dan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance). Memberikan Jasa Pelayanan Yang berkualitas dengan harga yang kompetitif.
Misi :
Untuk mencapai visi tersebut, PT. Konindo Cipta Sejahtera telah menerapkan misi
dan strategi sbb:
1. Pemberdayaan maksimal dari lima pilar usaha konstruksi: Pemasaran,
Operasional, Keuangan, Sumber Daya Manusia dan Informasi.
2. Menyamakan persepsi diantara manajemen untuk mempertahankan nilai-nilai
perusahaan dan mencapai tujuan bersama.
3. Pelatihan dan rekruitmen sumber daya manusia yang tepat, untuk
menghasilkan tenaga kerja yang kompeten, berdedikasi dan bersemangat tinggi
sesuai budaya perusahaan.
4. Penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengambilan keputusan dan tata kelola
perusahaan yang baik (good corporate governance).
5. Peningkatan kompetisi di era globalisasi lewat kerjasama dengan perusahaan
Direktur Utama
Manager Project Administrasi
Design Koordinator
Lapangan
Produksi
3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi merupakan penjabaran tingkatan hierarki suatu
organisasi atau instansi, dimana dijelaskan bagian-bagian yang terkait dalam
organisasi atau instansi tersebut, berikut struktur organisasi PT. Konindo Cipta
Sejahtera :
3.1.4 Deskripsi Tugas
Deskripsi kerja merupakan penjabaran mengenai pengertian tugas,
kewajiban pegawai, wewenang, tanggung jawab, dan jangkauan kerja agar tidak
terjadi tumpang tindih dalam pelaksanaan kerja dan dapat terkoordinasi dengan
baik. Adapun deskripsi kerja yaitu sebagian berikut:
1. Direktur Utama
Merupakan seorang pemimpin perusahaan yang mempunyai wewenang
terhadap bawahan yang ada dan bertanggung jawab atas kelancaran seluruh
pelaksanaan tugas usaha dan kegiatan perusahaan.
2. Manager Proyek
Bagian yang bertanggung jawab untuk memimpin pelaksanaan proyek dan
mengarahkan semua sumber daya yang ada.
3. Admin
Bertugas merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan
kegiatan-kegiatan untuk memberikan dukungan umum dalam kaitannya dalam bidang
kehumasan, sistem informasi dan sebagainya, pusat ingatan pimpinan, yang turut
menjamin kelancaran kegiatan perusahaan.
4. Design
Bagian yang bertanggung jawab dalam proses desain dari awal hingga
akhir, juga update perangkat desain, diantaranya gambar kerja, desain,
5. Koordinator lapangan
Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan-pelaksanaan proyek di lapangan
dan operasional lapangan yang dikerjakan oleh perusahaan.
6. Produksi
Bertanggung jawab terhadap pembuatan barang sesuai dengan pesanan
konsumen.
3.2 Metode Penelitian
Untuk melakukan pemelitian yang baik harus adanya suatu proses yang
teratur dan terarah. Oleh karena itu diperlukan suatu metodologi untuk melakukan
suatu penelitian.
3.2.1 Desain Penelitian
Dalam membangun Sistem Informasi yang kompleks membutuhkan
metoda-metoda atau paradigma pengembangan yang mampu membantu
menganalisis dan mendesain secara lebih detail sehingga informasi yang di
hasilkan lebih akurat. Penyusunan usulan penelitian ini menggunakan metode
deskriptif, yaitu suatu metode yang meneliti status sekelompok manusia, suatu
objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa