• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

81

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Tingkat kompetisi yang terjadi di dunia usaha dan industri saat ini berkembang sangat ketat, hal tersebut terutama disebabkan oleh adanya perkembangan teknologi yang semakin canggih sehingga memicu pertumbuhan industri baik secara kualitas maupun kuantitas. Perkembangan teknologi dan arus informasi yang sangat cepat melalui teknologi seperti internet, e-mail, dan telepon mendorong timbulnya persaingan, sehingga masyarakat akan semakin kritis dan selektif dalam menerima segala informasi yang akan diterima. Keadaan ini memaksa perusahaan untuk lebih tanggap terhadap perubahan pasar yang sangat cepat dan perusahaan harus dapat melaksanakan strategi pemasaran yang tepat. Semakin beratnya tingkat persaingan dan kondisi ketidakpastian di dunia bisnis memaksa perusahaan harus menciptakan keunggulan kompetitif (competitive advantage) khususnya di bidang pemasaran agar mampu memenangkan persaingan. Dimana tujuan pemasaran adalah memenuhi dan memuaskan kebutuhan serta keinginan pelanggan sasaran. Oleh karena itu perusahaan harus menerapkan konsep pemasaran yang berorientasi terhadap pasar atau konsumen karena mereka merupakan ujung tombak keberhasilan pemasaran.

Seperti persaingan bisnis yang terjadi di dunia industri telekomunikasi Indonesia sekarang dapat dibilang cukup ketat. Tingkat pertumbuhan pelanggan telepon seluler nasional semakin meningkat setiap tahunnya. Tidak dapat dipungkiri bahwa Negara Indonesia dengan jumlah penduduk 200 juta jiwa lebih, merupakan pasar potensial bagi bisnis telepon selular untuk berkembang. Terutama Indonesia adalah salah satu Negara kepulauan terbesar di dunia, sehingga untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi yang cepat sangat memerlukan teknologi maju yang salah satunya melalui telepon selular.

(2)

82

Tabel 1.1

Jumlah Pelanggan Telepon Seluler Nasional

Tahun Jumlah Pelanggan

2005 40.000.000 2006 50.200.000 2007 72.500.000 2008 80.300.000 2009 82.100.000 (Sumber: www.majalahSWA.com)

Selain itu, majalah Marketeers (Markplus/Juni - Juli/2009) menyatakan jumlah pengguna selular, berdasarkan jumlah SIM Card yang digunakan telah mencapai 120 juta keping SIM Card dari kurang lebih 11 operator telekomunikasi (provider). Melihat hasil data-data tersebut,maka dunia bisnis telekomunikasi di Indonesia sangatlah potensial. Hal ini mendorong munculnya perusahaan-perusahaan baru yang siap bersaing dan selalu ingin menjadi yang terdepan dalam memberikan keunggulan masing -masing, sehingga setiap perusahaan harus saling menghadapi serta melewati tantangan dan persaingan tersebut dengan sukses.

Sektor telekomunikasi di Indonesia berkembang sangat pesat seiring dengan perkembangan sistem dan teknologi telekomunikasi di dunia, sejak ditetapkannya Undang-undang Nomor 3 tahun 1989 juncto Nomor 36 tahun 1999 tentang Telekomunikasi, sehingga PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk bukan satu-satunya operator telekomunikasi lagi di Indonesia. Saat ini telah banyak bermunculan perusahaan-perusahaan operator GSM (Global System For Mobile ) maupun CDMA (Code Division Multiple Access). Berikut ini dapat dilihat contoh perusahaan-perusahaan operator telepon seluler di Indonesia.

(3)

83

Tabel 1.2

Perusahaan Operator Telepon Selular di Indonesia

Nama Perusahaan Jenis Produk

GSM CDMA

PT. Telekomunikasi Indonesia,Tbk

Halo, Simpati , As Classy, Trendy, Flexi

PT. Bakrie Telecom - Esia

PT. Mobile – 8 Telecom - Fren

PT. Indosat,Tbk Matrix, Mentari, IM3 Starone

PT. XL Axiata,Tbk XL Pra Bayar & XL Pasca Bayar

-

Hutchison CP Telecomunication 3 (Three) -

( Sumber : Marketing/edisi khusus/I/2007 )

Dengan semakin banyaknya operator tersebut, maka semakin beragam sistem pelayanan yang diberikan, sehingga para pengguna jasa telekomunikasi (konsumen) pun memiliki berbagai pilihan yang heterogen. Oleh karena itu, strategi pemasaran dan strategi bisnis yang dilakukan oleh masing-masing operator tersebut juga menjadi bervariasi dan selalu berkembang, apalagi dengan semakin ketatnya persaingan dalam era pasar bebas dan liberalisasi perekonomian yang sudah tidak mengenal batas kewilayahan dan dimensi ruang serta waktu.

Setiap perusahaan tentu mempunyai strategi untuk dapat tetap bertahan dan berkembang dalam menghadapi para pesaing. Mereka harus dapat mempertahankan konsumen yang sudah dimilikinya dan secara aktif berusaha terus mendapatkan konsumen baru yang potensial. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah melalui kebijakan bauran pemasaran (marketing mix), yang dikenal dengan 4P yaitu produk (product), tempat atau distribusi (place), harga (price) dan promosi (promotion).

Promosi sebagai salah satu unsur bauran pemasaran, merupakan salah satu upaya yang digunakan oleh perusahaan untuk berkomunikasi mengenai produknya secara baik dan jelas, baik kepada pelanggannya maupun dengan calon pelanggannya. Alat-alat promosi (promotion tools) atau sering juga disebut

(4)

84

sebagai promotion mix terdiri dari advertising, personal selling, sales promotion, publicity dan direct marketing. Yang akan penulis bahas dalam skripsi ini hanyalah salah satu dari alat promosi, yaitu periklanan (advertising).

Dengan adanya promosi khususnya periklanan (advertising), masyarakat dapat mengetahui keberadaan suatu produk yang ditawarkan, bentuk, kegunaan serta kelebihan yang dimiliki produk tersebut. Dalam kegiatan periklanan (advertising) perusahaan harus mampu menonjolkan keunggulan dan manfaat dari produk yang ditawarkan dan meyakinkan konsumen mengapa harus memilih produk tersebut dari pada produk yang lain. Dengan cara tersebut diharapkan perusahaan dapat mempengaruhi persepsi, sikap dan perilaku konsumen sehingga dapat membuat produk yang ditawarkan lebih unggul dari pada produk pesaing. Dimana konsumen nantinya dapat menilai mana yang merupakan produk yang terbaik dan pada akhirnya diharapkan muncul rasa niat untuk membeli.

Periklanan merupakan suatu cara perusahaan menyebarkan pesan terhadap produknya, baik itu membangun preferensi merek ataukah untuk menimbulkan minat beli konsumen agar mempercepat terjadinya penjualan. Dalam pesan iklan itu sendiri terdiri dari slogan, headline, subheadline dan body copy. Dengan slogan yang pendek dan menarik serta memiliki nilai yang positif, akan menguatkan citra merek produk itu sendiri. Sedangkan headline, subheadline dan body copy merupakan tiga bagian lainnya yang saling menguatkan dalam pesan iklan dimana konsumen mendapat informasi tentang produk tersebut. Keempat bagian tersebut dapat menciptakan Top of Mind konsumen dengan pesan yang ingin disampaikan oleh perusahan kepada konsumennya dengan tujuan untuk menarik minat konsumen agar melakukan pembelian terhadap produk dan jasa yang ditawarkan, sehingga dengan harapan target penjualan perusahaan pun dapat tercapai.

Fenomena yang sedang terjadi pada pasar jasa operator telepon seluler di Indonesia saat ini adalah setiap perusahaan operator telepon selular sedang melakukan “perang iklan” antar sesama, baik di media televisi, media luar ruang, maupun media cetak. Mereka saling berlomba untuk menciptakan strategi periklanan yang tepat bagi konsumennya. Periklanan yang dibuat diantaranya

(5)

85

bertujuan untuk memenangkan persaingan yang terjadi antar operator telepon seluler dan agar masyarakat lebih tertarik untuk memilih kartu seluler yang diproduksi perusahaan yang bersangkutan, maka perusahaan-perusahaan operator seluler tersebut mencoba menawarkan produk sekaligus memberikan informasi mengenai keunggulan-keunggulan produk mereka melalui iklan agar produknya dapat dikenal dan menarik masyarakat untuk membeli serta menggunakan produk tersebut.

PT. XL Axiata, Tbk adalah salah satu dari perusahaan swasta di Indonesia yang bergerak di bidang teknologi telekomuikasi khususnya sebagai operator telepon seluler, dimana perusahaan ini secara resmi pada tanggal 22 Desember 2009 mengganti nama perseroannya dari PT. Excelcomindo Pratama, Tbk menjadi PT. XL Axiata, Tbk. Perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan operator selular terkemuka di Indonesia. Layanan utama XL bagi konsumen retail terdiri dari penyediaan layanan percakapan (voice) dan data serta layanan nilai tambah lainnya (value added services) dalam sektor telekomunikasi seluler. Untuk mendukung layanan tersebut, XL beroperasi dengan teknologi GSM 900/DCS 1800 serta teknologi jaringan bergerak seluler dengan sistem IMT-2000/3G. PT. XL Axiata, Tbk menyediakan beberapa produk yang berkualitas serta disesuaikan dengan kebutuhan konsumennya, seperti XL Pasca Bayar dan XL Pra Bayar.

Salah satu strategi yang digunakan oleh PT. XL Axiata untuk menawarkan produknya di pasar, khususnya Kartu XL Pra Bayar adalah melalui periklanan (advertising). Media iklan yang digunakan oleh PT. XL Axiata antaralain adalah media elektronik (televisi, radio, internet), media cetak (majalah, tabloid, surat kabar) dan media luar ruang (billboard atau spanduk). Iklan sebagai salah satu program pemasaran yang akan mengarahkan konsumen lewat tahapan-tahapan perhatian, minat, keinginan, dan tindakan untuk melakukan pembelian atau lebih dikenal dengan sebutan AIDA. Penyampaian pesan iklan (message) oleh pihak perusahaan menjadi sangat penting karena konsumen potensial akan memperhatikan iklan dari produk yang akan ia beli nantinya. Fungsi iklan selain sebagai alat promosi juga berfungsi untuk menginformasikan serta sebagai media untuk mengingatkan konsumen terhadap suatu produk atau jasa perusahaan. Pesan

(6)

86

dari sebuah iklan dapat mempengaruhi minat beli konsumen dalam tindakan dan keyakinannya akan merek produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Pembentukan sikap konsumen akan suatu produk sangat dipengaruhi oleh persepsi konsumen tersebut terhadap pesan iklan yang disampaikan perusahaan sebagai produsen.

Periklanan yang dilakukan oleh PT. XL Axiata, Tbk ini menampilkan keunggulan-keunggulan produknya, seperti:

• Paket Nelpon GILA

• Paket COMBO

• Paket Murah Sampe Puas

• Paket Murah Berkali-Kali

• Paket SMS

• Paket Internet

• Layanan Paket Pilihan *123#

PT. XL Axiata,Tbk telah melaksanakan kinerja yang memuaskan sampai dengan periode saat ini. Hal ini terbukti dengan PT. XL Axiata,Tbk (XL) menutup tahun 2009 dengan peningkatan pendapatan usaha sebesar 14% menjadi Rp. 13,9 triliun dan peningkatan EBITDA sebesar 21% menjadi Rp. 6,2 triliun

dibandingkan tahun 2008. Sementara itu jumlah pelanggan dan Prepaid RGB (Revenue Generating Subscriber Base) juga mengalami kenaikan masing-masing sebesar 21% dan 49% menjadi 31,4 juta dan 31,1 juta pelanggan dibandingkan dengan periode sebelumnya. Seperti apa yang dikatakan Presiden Direktur XL, Hasnul Suhaimi dalam situs resmi XL (www.xl.co.id), beliau mengatakan bahwa sepanjang tahun 2009 XL mengalami peningkatan pemakaian layanan data secara siginifikan yang didorong oleh beralihnya kebutuhan telekomunikasi para

pelanggan dari kebutuhan dasar, seperti menelepon dan mengirim SMS saja, menjadi chatting dan mengunduh aplikasi jejaring sosial melalui telepon

genggam. Perilaku ini didukung oleh tingginya tingkat penetrasi BlackBerry dan telepon genggam yang mempunyai kemampuan GPRS. Untuk memenuhi

kebutuhan pelanggan akan layanan data, XL memperkenalkan tarif yang sangat terjangkau untuk layanan data dengan berbagai macam mekanisme tagihan yang

(7)

87

dapat dipilih sendiri oleh pelanggan. Hasilnya, peningkatan pendapatan layanan data meningkat sebesar 269%.

Walaupun PT. XL Axiata telah melaksanakan kinerja yang memuaskan, akan tetapi merek dari produk perusahaan ini masih rendah dibenak konsumen pengguna jasa operator telepon seluler di Indonesia. PT. XL Axiata masih kalah bersaing dengan produk-produk dari PT. Telkomsel dan PT. Indosat. Hal ini dapat terlihat dari data-data berikut.

Tabel 1.3 Top Brand Index SIMcard Pra Bayar

2008 Merek TBI Simpati (PT.Telkomsel) 36,1 % Mentari (PT.Indosat) 17,8 % IM3 (PT. Indosat) 12,9 % Flexy (PT.Telkomsel) 8,5 % Bebas (PT.XL Axiata) 7,7 % Kartu As (PT. Telkomsel) 7,1 % Esia (PT.Bakrie Telecom) 5,3 %

Jempol (PT.XL Axiata) 1,8 %

Fren (PT.Mobile-8 Telecom) 1,6 % ( Sumber : Majalah Marketing, 2008;25 )

(8)

88

Tabel 1.4

Recommended Brands Based on Word of Mouth Marketing Index

Merek Talki

ng Prommoting Selling WOM SN WOMMI

Simpati 10,47 7,92 8,53 26,92 7,67 206,46 IM3 10,19 7,54 7,89 25,62 7,37 188,78 XL 10,22 8,11 9,02 27,35 6,64 181,58 As 10,69 8,23 9,12 28,05 6,18 173,42 Mentari 10,03 7,75 8,50 26,28 6,17 162,11 Pra Bayar GSM Rata-rata 6,34 6,34 1,18 26,60 4,52 147,76 Keterangan :

Talking : Tingkat merek tersebut dibicarakan oleh konsumen Promoting : Tingkat merek tersebut dipromosikan oleh konsumen Selling : Tingkat merek tersebut dijual/direkomendasikan oleh konsumen Social Network (SN) : Jaringan sosial yang dimiliki konsumen

Word of Mouth (WOM) : Salah satu cara pemasaran dari ‘mulut ke mulut’ ( Sumber : Majalah SWA Sembada, 2009;40 )

Agar PT. XL Axiata dapat meningkatkan pangsa pasarnya guna mengungguli para pesaing SIMcard Pra Bayar lain seperti Simpati, As, dan Mentari sesuai data-data diatas, maka perusahaan melakukan program “Integrated Campaign” dengan menampilkan iklan-iklan yang menonjolkan keunggulan dari produknya. Dengan demikian PT. XL Axiata berharap dapat mempengaruhi persepsi dan memunculkan minat beli konsumen yang lebih tinggi lagi melalui apa yang mereka rasakan dan tangkap dari pesan iklan tersebut. Sehingga akan membuat produk PT. XL Axiata, khusunya Kartu XL Pra Bayar lebih unggul dibanding produk pesaingnya.

Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, peneliti tertarik untuk mengkaji dan meneliti hal tersebut lebih lanjut dengan mengambil judul : “Pengaruh Pesan Iklan (message) Kartu XL Pra Bayar Terhadap Minat Beli Konsumen PT. XL Axiata,Tbk di Kota Bandung”.

(9)

89

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengidentifikasikan beberapa masalah yang menjadi subjek penelitian yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimana tanggapan konsumen mengenai pesan iklan (message) Kartu XL Pra Bayar ?

2. Bagaimana minat beli konsumen untuk membeli Kartu XL Pra Bayar ?

3. Seberapa besar pengaruh pesan iklan (message) Kartu XL Pra Bayar terhadap minat beli konsumen?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk mengumpulkan data yang dapat digunakan untuk melengkapi bahan karya tulis berupa skripsi, yang merupakan syarat untuk menempuh ujian Sarjana Bisnis dan Manajemen, jurusan Manajemen, Fakultas Bisnis dan Manajemen Universitas Widyatama, Bandung.

Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui tanggapan konsumen mengenai pesan iklan (message) Kartu XL Pra Bayar.

2. Untuk mengetahui bagaimana minat beli konsumen untuk membeli Kartu XL Pra Bayar.

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pesan iklan (message) Kartu XL Pra Bayar terhadap minat beli konsumen.

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna :

1. Bagi penulis, dapat menambah pengetahuan tentang kenyataan yang ada di lapangan dan menambah wawasan berpikir dalam menghadapi masalah-masalah yang terjadi.

2. Bagi perusahaan, hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk mengetahui sejauh mana pengaruh periklanan yang dilakukan perusahaan dan bagaimana pengaruhnya terhadap hasil penjualan perusahaan tersebut,sehingga perusahaan dapat mengetahui apakah periklanan yang digunakan perlu dievaluasi, dipertahankan, atau perlu dikembangkan.

(10)

90

3. Bagi pihak-pihak lain yang membacanya, khususnya bagi mereka yang tertarik pada masalah yang dibahas oleh penulis, maka penelitian ini menambah informasi yang berharga.

1.5 Kerangka Pemikiran

Setiap perusahaan tentu menginginkan usahanya dapat berjalan dan berkembang sesuai dengan yang telah direncanakan dengan meningkatkan penjualan, tapi dengan adanya persaingan yang ada terutama antar perusahaan sejenis, maka kendala bagi perusahaan untuk menghadapi persaingan tersebut perusahaan melakukan upaya dengan meningkatkan kegiatan pemasarannya melalui promosi merupakan salah satu unsur dari marketing mix yang penting dalam upaya meningkatkan penjualan. Unsur-unsur yang terdapat di dalam marketing mix terdiri dari:

a. Produk (product) b. Harga (price) c. Tempat (place) d. Promosi (promotion)

Berikut ini definisi promosi menurut Basu Swastha (2005: 349) adalah sebagai berikut:

“Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran.”

Menurut Kotler (2006;626) ada lima cara untuk melakukan komunikasi dengan calon pembeii yang disebut sebagai Marketing Communication Mix yang lebih dikenal Promotion Mix atau bauran promosi, yaitu:

1. Periklanan (Adversiting)

Semua bentuk penyajian dan promosi nonpersonal atas ide, barang atau jasa yang dilakukan oleh perusahaan sponsor tertentu.

2. Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau membeli suatu produk atau jasa.

(11)

91

3. Hubungan Masyarakat dan Publisitas (Public Relation)

Berbagai program untuk mempromosikan dan/ melindungi citra perusahaan atau masing-masing produknya.

4. Penjualan Pribadi (Personal Selling)

Interaksi langsung dengan satu calon pembeli atau lebih guna melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan menerima pesanan.

5. Pemasaran Langsung (Direct Marketing)

Penggunaan surat, telepon, faksimil, e-mail, dan alat penghubung non-personal lain untuk berkomumkasi secara langsung dengan atau mendapatkan tanggapan langsung dari pelanggan dan calon pelanggan tertentu.

Periklanan sebagai salah satu unsur variabel permintaan yang merupakan alat keputusan pemasaran merupakan sarana komunikasi antara dua pihak yang saling bergantung, yaitu produsen sebagai pihak yang merancang informasi yang akan disampaikan mengenai produknya dalam bentuk pesan-pesan iklan dan pihak konsumen sebagai pihak yang menjabarkan pesan tersebut menurut persepsi mereka masing-masing, yang kemudian digunakan untuk mengambil keputusan apakah akan membeli produk tersebut atau tidak.

Definisi periklanan menurut Moriarty (2006;10) :

“Advertising is a paid nonpersonal communication from an identified sponsor using mass media to persuade or influence an audience.”

Artinya :

“Periklanan adalah komunikasi non personal yang dibiayai oleh suatu sponsor dengan media massa dan mempunyai maksud membujuk atau mempengaruhi konsumen untuk melakukan sesuatu.”

Menurut Kotler dan Keller (2007:244), mendefinisikan iklan sebagai berikut:

“Iklan adalah segala bentuk presentasi nonpribadi dan promosi gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor tertentu yang harus dibayar.”

(12)

92

Sedangkan definisi periklanan menurut Sigit Santosa (2005;9) :

“Advertising merupakan suatu pesan penjualan yang sepersuasif mungkin kepada calon pembeli yang paling tepat atas suatu produk berupa barang atau jasa tertentu dengan biaya yang semurah-murahnya.”

Bagaimanapun juga suatu produk barang atau jasa yang baik, jika tidak diperkenalkan kepada masyarakat, maka tidak dapat mencapai hasil yang maksimal. Hal ini disebabkan karena masyarakat tidak mengenal bahkan tidak mengetahui produk yang ada karena brand awareness akan produk tersebut masih rendah.

Tujuan iklan dapat digolongkan menurut apakah sasarannya untuk menginformasikan, membujuk, mengingatkan atau memperkuat.

1. Iklan informatif dimaksudkan untuk menciptakan kesadaran dan pengetahuan tentang produk baru atau ciri baru produk yang telah ada.

2. Iklan persuasif dimaksudkan untuk menciptakan kesukaan, preferensi, keyakinan, dan pembelian suatu produk atau jasa.

3. Iklan pengingat dimaksudkan untuk merangsang pembelian produk dan jasa kembali.

4. Iklan penguatan dimaksudkan untuk meyakinkan pembeli sekarang bahwa mereka telah melakukan pilihan yang tepat.

Salah satu bagian penting dalam periklanan adalah pesan iklan (message). Pesan iklan dapat membangun preferensi merek atau untuk menimbulkan minat beli konsumen agar mempercepat terjadinya penjualan.

Definisi pesan menurut Shimp (2006;164):

“Pesan (message) adalah suatu ekspresi simbolis dari pemikiran sang pengirim.” Dalam menyampaikan pesan yang tepat kepada target sasaran seorang manajer periklanan perusahaan harus memperhatikan cara-cara penyampaian pesan yang tetap. Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam membuat rencana kegiatan periklanan yang dikenal sebagai 5M menurut Kotler (2006;659) yaitu :

(13)

93

Misi yaitu menyangkut sasaran dan tujuan periklanan. 2. Anggaran (Money)

Anggaran yaitu besarnya anggaran iklan yang ditetapkan. 3. Pesan (Message)

Pesan yaitu perencanaan, evaluasi, pemilihan dan eksekusi pesan yang disampaikan kepada sasaran.

4. Media (Media)

Media yaitu keputusan mengenai pemilihan media periklanan yang akan digunakan.

5. Pengukuran (Measurement)

Pengukuran yaitu mengukur dampak komunikasi (communication-effect) dan dampak penjualan (sales-effect)

Pesan (message) dalam iklan memiliki daya tarik tertentu yaitu:

1. Rasional Appeals

Iklan yang pesannya berisi fakta/yang benar terjadi. 2. Emotional Appeals

Iklan yang pesannya ‘memainkan’ perasaan audience yang melihatnya. 3. Sex Appeals

Iklan yang memiliki pesan kekuasaan dan daya tarik seksual. 4. Social Appeals

Iklan yang pesannya memberi pembelajaran kepada masyarakat luas.

Tugas suatu iklan menurut Kotler (2006;254) yang pertama adalah bagaimana mendapat perhatian (attention) konsumen melalui cara seperti: memakai model yang dikenal masyarakat, warna yang menarik, dan sebagainya. Hal ini penting karena tahap-tahap berikutnya akan dipengaruhi oleh tahap awal ini. Setelah itu iklan harus mempunyai isi pesan yang tepat sehingga iklan tersebut dapat menimbulkan minat (interest) dan membuat konsumen memperhatikanya dengan teliti. Selanjutnya untuk dapat mencapai tingkat membangkitkan keinginan (desire) konsumen, suatu iklan harus dapat meyakinkan pemirsa bahwa produk yang ditawarkan tersebut memenuhi kebutuhannya. Keyakinan ini akan

(14)

94

mendorong keinginan konsumen untuk mencoba menggunakan produk tersebut (action), dimana seluruh rangkaian proses ini sering disebut dengan AIDA.

Iklan harus dibuat sekreatif mungkin dan terencana agar mampu memberikan pesan positif dalam pikiran konsumen dan dapat mempengaruhi minat beli konsumen terhadap produknya. Menurut McCarthy (2005:298) minat beli didefinisikan sebagai berikut:

“Minat beli merupakan dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk membeli barang/jasa dalam rangka pemenuhan kebutuhan.”

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa melalui kegiatan periklanan (advertising) yang dilaksanakan dengan baik dan tepat, terutama melalui perencanaan pesan iklannya yang matang maka dapat mempengaruhi keputusan pembelian atau minat beli konsumen. Berdasarkan uraian diatas, penulis membuat hipotesis mengenai penelitian ini sebagai berikut:

Terdapat pengaruh yang signifikan antara pesan iklan (message) dengan minat beli konsumen atau pengaruhnya positif.”

1.6 Metodologi Penelitian

Ada beberapa metode dalam penelitian yang dilakukan untuk dapat mempermudah proses penelitian didalam melakukan sebuah penelitian dimana metode ini akan dapat mempermudah proses penelitian atau riset yang dilakukan.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif dan verivikatif.

Menurut Moh.Nazir (2005;55) bahwa :

”Metode deskriptif adalah metode penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian, sehinga metode ini berkehendak mengadakan akumulasi data dasar balaka.”

Ciri-ciri metode deskriptif, antara lain; membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian, menerangkan hubungan, menguji hipotesa-hipotesa, membuat prediksi serta mendapatkan makna dan mengumpukan data, dan teknik pengumpulan data dengan schedule questionnaire ataupun interview guide. Sedangkan metode verifikatif menurut, Menurut Nazir dalam bukunya yang

(15)

95

berjudul Metode Penelitian (2005;74) menyatakan bahwa penelitian verifikatif adalah sebagai berikut:

“Suatu penelitian untuk menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang juga

berarti menguji kebenaran teori. “

Sifat penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang ada di lapangan. Penelitian verifikatif digunakan untuk meneliti hubungan variabel independen dan variabel dependen yaitu hubungan antara pesan iklan (message) Kartu XL Pra Bayar terhadap minat beli konsumen PT. XL Axiata,Tbk di Kota Bandung.

Ada pun teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam penyusunan skripsi ini adalah :

1.6.1 Penelitian Lapangan (Field Research)

Penelitian ini dilakukan dengan mencari dan mengumpulkan data primer yang diperlukan sehubungan dengan pembahasan skripsi ini, dengan cara : 1.6.1.1Wawancara

Wawancara adalah mengumpulkan data dengan cara melakukan tanya jawab langsung dengan pihak-pihak yang terkait dalam penelitian ini. Penulis mengadakan wawancara langsung dengan manajer perusahaan yang berhubungan langsung dengan masalah yang sedang diteliti, sehingga data yang dibutuhkan dalam penelitian ini dapat diperoleh. 1.6.1.2 Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan mengamati secara langsung terhadap objek penelitian yang bersangkutan. Hasil observasi dapat dijadikan data pendukung dalam menganalisis dan mengambil keputusan.

1.6.2 Penelitian Pustaka (Library Research)

Yaitu suatu teknik pengumpulan data untuk mencari sumber data sekunder yang akan mendukung penelitian dan dijadikan landasan teori, yaitu dengan cara membaca literature serta buku-buku yang relevan dengan penyusunan skripsi guna memperoleh data-data sekunder. Dengan menerapkannya kedua teknik pengumpulan data tersebut, penulis dapat memperoleh perbandingan antara teori

(16)

96

dengan praktik sebenarnya dilapangan untuk mendukung pengujian hipotesis yang telah diajukan dalam menarik kesimpulan.

Untuk jenis data dan sumber data yang digunakan oleh penulis dalam penyusunan skripsi ini adalah :

Jenis data yang yang dipergunakan oleh penulis adalah:

1. Data Kualitatif yaitu data yang tidak berbentuk angka,yang merupakan data yang telah diolah untuk menggambarkan keadaan perusahaan untuk dianalisis berdasarkan data-data yang nyata.

2. Data Kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka yang merupakan data yang telah diolah untuk dianalisis dengan menggunakan metode statistik. Sumber data yang digunakan adalah:

1. Data Primer yaitu data primer yaitu data yang diperoleh dengan melakukan riset lapangan (field research), yaitu riset yang dilakukan dengan cara melakukan penelitian langsung kepada objek yang akan diteliti. Data primer diperoleh melalui penelitian lapangan berupa wawancara, kuesioner dan observasi.

2. Data Sekunder yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain. Data tersebut diperoleh penulis dari perpustakaan dengan membaca literatur,majalah atau media cetak lainnya, internet dan catatan lain yang berhubungan dengan penelitian ini.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada “PT XL Axiata, Tbk” yang bertempat di Jl. R.E. Martadinata No.7 Bandung, Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan oleh penulis sejak bulan Februari 2010 sampai dengan selesai.

Gambar

Tabel 1.3  Top Brand Index  SIMcard Pra Bayar

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mendapatkan nilai pasar wajar yang mewakili nilai dari kedua metode penilaian yang digunakan, dilakukan rekonsiliasi dengan terlebih dahulu melakukan

Menurut, Toshikabu Hayashi dalam tesisnya yang berjudul “On Islamic Accounting”, Akuntansi Barat (Konvensional) memiliki sifat yang dibuat sendiri oleh kaum kapital dengan

Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan terdapat pengaruh nyata varietas tanaman yang diuji terhadap tinggi tanaman, namun tidak terdapat pengaruh nyata

Untuk menentukan adanya perbedaan antar perlakuan digunakan uji F, selanjutnya beda nyata antar sampel ditentukan dengan Duncan’s Multiples Range Test (DMRT).

Jika masing-masing variabel keputusan membentuk harmoni yang baik, pengalaman tersebut akan disimpan dalam variabel memori, yang nantinya akan memperbesar kemungkinan

Sehati Gas dalam hal pengarsipan dan pencatatan penjualan dan produksi tabung.Sistem pengarsipan dan pencatatan sebelumnya menggunakan sistem manual sehingga

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan yaitu data analog gelombang otak dapat digunakan sebagai perintah untuk menghidupkan atau

dengan menggunakan Unity 3D ini tidak hanya mudah dalam menggunakan atau mengerjakan suatu pekerjaaan, tetapi aplikasi Unity 3D ini juga dapat bekerja dengan aplikasi lainnya