• Tidak ada hasil yang ditemukan

konsep dasar Penelitian kualitatif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "konsep dasar Penelitian kualitatif"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

A.

A. LaLatatar Br Belelakakanangg

Setiap penelitian baik penelitian kuantiatif maupun kualitatif selalu Setiap penelitian baik penelitian kuantiatif maupun kualitatif selalu

 berangkat dari masalah. Pada intinya penelitian kualitatif adalah penelitian yang  berangkat dari masalah. Pada intinya penelitian kualitatif adalah penelitian yang  perlu dilakukan seusai suatu masalah diteliti secara kuantitatif, tetapi belum  perlu dilakukan seusai suatu masalah diteliti secara kuantitatif, tetapi belum

terungkapkan penyelesaiannya. Boleh dikatakan, jika kita belum puas dan ingin terungkapkan penyelesaiannya. Boleh dikatakan, jika kita belum puas dan ingin mengetahui lebih mendalam tentang suatu masalah, padahal kita tidak bisa mengetahui lebih mendalam tentang suatu masalah, padahal kita tidak bisa menduga atau sukarnya membuat asumsi-as

menduga atau sukarnya membuat asumsi-asumsi (karena bnyaknya kemungkinan-umsi (karena bnyaknya kemungkinan-kemungkinan penyelesaian/ cara yang terjadi), maka penelitian kualitatif cocok kemungkinan penyelesaian/ cara yang terjadi), maka penelitian kualitatif cocok dilakukan.

dilakukan.

leh karena itu, salah satu ciri dari penelitian kualitatif adalah sukarnya kita leh karena itu, salah satu ciri dari penelitian kualitatif adalah sukarnya kita merumuskan hipotesis. Selain itu, karena kedalaman dan keintensifan

merumuskan hipotesis. Selain itu, karena kedalaman dan keintensifan

 penyelidikan suatu masalah, penelitian kualitatif mempunyai sampel yang sedikit  penyelidikan suatu masalah, penelitian kualitatif mempunyai sampel yang sedikit (cenderung sampel yang purposif), menghabiskan !aktu yang relatif lama (karena (cenderung sampel yang purposif), menghabiskan !aktu yang relatif lama (karena lebih memperhatikan proses daripada hasil), dan tidak adanya tes signifikansi. lebih memperhatikan proses daripada hasil), dan tidak adanya tes signifikansi. "kibatnya, generalisasi hasil

"kibatnya, generalisasi hasil penelitian penelitian ini biasanya hanyini biasanya hanya untuk a untuk sejumlah subjek sejumlah subjek  yang di teliti, sehingga penelitian lebih sering berbentuk dalam dunia antropologi, yang di teliti, sehingga penelitian lebih sering berbentuk dalam dunia antropologi, dalam dunia pendidikan, dan lain-lain.

dalam dunia pendidikan, dan lain-lain.

Proses penelitian kualitatif lebih bersifat seni, dan disebut sebagai metode Proses penelitian kualitatif lebih bersifat seni, dan disebut sebagai metode interpreti#e karena data hasil penelitian lebih berkenaan dengan interprestasi interpreti#e karena data hasil penelitian lebih berkenaan dengan interprestasi

terhadap data yang ditemukan di lapangan. Penelitian kualitatif sifatnya deskriptif, terhadap data yang ditemukan di lapangan. Penelitian kualitatif sifatnya deskriptif, karena data yang dianalisis tidak untuk menerima atau menolak hipotesis (jika karena data yang dianalisis tidak untuk menerima atau menolak hipotesis (jika ada), melainkan hasil analisis itu berupa deskripsi dari gejala-gejala yang diamati, ada), melainkan hasil analisis itu berupa deskripsi dari gejala-gejala yang diamati, yang tidak selalu harus berbentuk angka-angka atau koefisien antar#ariabel. Pada yang tidak selalu harus berbentuk angka-angka atau koefisien antar#ariabel. Pada  penelitian kualitatif pun bukan tidak mungk

 penelitian kualitatif pun bukan tidak mungkin ada data yang kuantitatif.in ada data yang kuantitatif. $erangka penulisan kualitatif pada dasarnya mengacu pada kerangka $erangka penulisan kualitatif pada dasarnya mengacu pada kerangka  penulisan ilmiah. %anya saja, pada bagian-bagian tertentu akan berbeda dari  penulisan ilmiah. %anya saja, pada bagian-bagian tertentu akan berbeda dari

tulisan penelitian selain kualitatif. Pada bagian analisis data, proses pengumpulan tulisan penelitian selain kualitatif. Pada bagian analisis data, proses pengumpulan dan pengolahan data umumnya bersifat pengamatan

dan pengolahan data umumnya bersifat pengamatan a!al hingga akhir, makaa!al hingga akhir, maka  penyajian analisis data pun akan sedikit berbeda dengan penelitian jenis  penyajian analisis data pun akan sedikit berbeda dengan penelitian jenis

kuantitatif misalnya. kuantitatif misalnya.

& &

(2)

'etodologi pada penelitian kualitatif tidaklah seketat metodologi penelitian 'etodologi pada penelitian kualitatif tidaklah seketat metodologi penelitian kuantitatif. Sebagai conto

kuantitatif. Sebagai contoh, keberadaan sebuah h, keberadaan sebuah hipotesis dalam penelitianhipotesis dalam penelitian

kualitatif tidaklah menjadi keharusan. Sebab, penelitian kualitatif tidak berangkat kualitatif tidaklah menjadi keharusan. Sebab, penelitian kualitatif tidak berangkat dari asumsi-asumsi tentang suatu masalah secara eksplorasi.

dari asumsi-asumsi tentang suatu masalah secara eksplorasi. B.

B. RuRumumusasan Mn Masasalalahah

umusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu umusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu 1.

1. "pa itu Penelitian $ualitatif *"pa itu Penelitian $ualitatif * 2.

2. Bagaimana mengembangkan fokus masalah penelitian kualitatif *Bagaimana mengembangkan fokus masalah penelitian kualitatif * 3.

3. Bagaimana cara merumuskan masalah penelitian dalam bidangBagaimana cara merumuskan masalah penelitian dalam bidang  pendidikan *

 pendidikan *

C.

C. TTuuuauan Pn Penuenul!sl!sanan

"dapun tujuan penulisan makalah ini, yaitu "dapun tujuan penulisan makalah ini, yaitu &.

&. 'en'engetagetahui hui penpenelitelitian ian kuakualitalitatiftif.. 2.

2. 'engetahui cara mengembangkan fokus masalah dari penelitian'engetahui cara mengembangkan fokus masalah dari penelitian kualitatif.

kualitatif. 3.

3. 'engetahui cara merumuskan masalah penelitian dalam bidang'engetahui cara merumuskan masalah penelitian dalam bidang

BAB II BAB II PEMBAHA"AN PEMBAHA"AN

A.

A. #$ns#$nse% Dae% Dasar sar PenePenel!t!an l!t!an #ual!#ual!tat!tat!& &  1

1.. PPeennggeerrtt!!aann

+ +

(3)

Penelitian kualitatif merupakan suatu strategi inuiri yang menekankan  pencarian makna, pengertian, konsep, karakteristik, gejala, simbol maupun

deskripsi tentang suatu fenomena fokus dan multimetoda, bersifat alami dan holistik mengutamakan kualitas, menggunakan beberapa cara, serta disajikan secara naratif. ari sisi lain dan secara sederhana dapat dikatakan bah!a tujuan  penelitian kualitatif adalah untuk menemukan ja!aban terhadap suatu fenomena

atau pertanyaan melalui aplikasi prosedur ilmiah secara sistematis dengan menggunakan pendekatan kualitatif (usuf, +0&1 112).

Penelitian kualitatif merupakan metode-metode untuk mengeksplorasi dan memahami makna yang oleh sejumlah indi#idu atau sekelompok orang dianggap  berasal dari masalah sosial atau kemanusiaan. Proses penelitian kualitatif ini

melibatkan upaya-upaya penting, seperti mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan  prosedur-prosedur, mengumpulkan data yang spesifik dari para partisipan,

menganalisis data secara induktif mulai dari tema-tema yang khusus ke tema-tema umum, dan menafsirkan makna data. 3aporan akhir penelitian ini memiliki

struktur atau kerangka yang fleksibel. Siapa pun yang terlibat dalam bentuk  penelitian ini harus menerapkan cara pandang penelitian yang bergaya induktif,  berfokus terhadap makna indi#idual, dan menerjemahkan kompleksitas suatu  persoalan (4res!ell, +0&02).

'enurut Sugiyono (+0&15) 'etode penelitian kualitatif dinamakan sebagai metode baru, karena popularitasnya belum lama, dianamakan postpositi#istik karena berlandaskan pada filsafat postpositi#isme. 'etode ini disebut juga

sebagai metode artistik, karena penelitian lebih bersifat sebi (kurang terpola), dan disebut sebagai metode interpreti#e karena data hasil penelitian lebih berkenaan dengan interpretasi terhadap data yang ditemukan di lapangan.

'etode penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (nantural setting) disebut juga sebagai metode etnographi, karena pada a!alnya metode ini lebih  banyak digunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya disebut sebagai

metode kualitatif, karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif.

(4)

'etode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan  pada filsafat pospositi#isme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang

alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan dengan triangulasi (gabungan), analisis data bersifat

induktif/kualitatif, dan hasil penelitian lebih mekankan makna dari pada generalisasi.

Pada a!al perkembangan penelitian kualitatif, banyak label nama yang disinonimkan dengan penelitian kualitatif seperti

- 6horne (&775) menggunakan istilah 8noncategorical qualitative research9

- Sandelo!ski (+000) menyebutnya dengan 8 fundamental qualitative method 9

- 'erriam (&77:) menyebut penelitian kualitatif dengan istilah 8 generic qualitative method 9 8basic interpretative qualitative study (+00+). Generic qualitative method  adalah suatu cara untuk menemukan sesuatu dan memahami phenomena, melalui suatu proses tau perspektif dan  pandangan orang yang terlibat didalamnya. 6idak mempunyai suatu set

asumsi filosofis dasar dalam menetapkan metodologi kualitatif. leh karena itu dalam berbagai literatur ilmiah akan ditemukan berbagai 8label 9 untuk penelitian kualitatif, dengan berbagai jenis/tipenya pula. ;alaupun demikian, secara sederhana dapat dikatakan bah!a penelitian kualitatif yang manapun labelnya, merupakan suatu proses penemuan dan pengumpulan, analisa dan interpretasi data #isual dan naratif yang komprehensif untuk mendapatkan  pemahaman tentang suatu fenomena atau masalah yang menarik perhatian.

2. Aks!$ma %enel!t!an kual!tat!& 

'eliputi aksioma tentang realitas, hubungan peneliti dengan yang diteliti, hubungan #ariabel, kemungkinan generalisasi, dan peranan nilai.

a. Sifat realitas

Penelitian kualitatif berlandaskan pada filsafat postpositi#isme atau  paradigma interpreti#e, suatu realitas atau obyek tidak dapat dilihat secara  parsial dan dipecah ke dalam beberapa #ariabel. Penelitian kualitatif

memandang obyek sebagai sesuatu yang dinamis, hasil konstruksi pemikiran dan interpretasi terhadap gejala yang diamati, serta utuh (holistic) karena

(5)

setiap aspek dari obyek itu mempunyai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. <barat meneliti peformance suatu mobil, peneliti kualitatif akan meneliti semua komponen dan hubungan satu dengan yang lain, serta kinerja  pada saat mobil dijalankan.

ealitas pada penelitian kualitatif tidak hanya yang tampak (teramati), tetapi sampai dibalik yang tampak tersebut. =adi realitas itu merupakan

konstruksi atau interpretasi dari pemahaman terhadap semua data yang tampak  di lapangan.

 b. %ubungan peneliti dengan yang diteliti

alam penelitian kualitatif peneliti sebagai human instrument dan

dengan teknik pengumpulan data participant obser#ation (obser#asi berperan serta) dan in depth inter#ie! (!a!ancara mendalam), maka peneliti harus  berinteraksi dengan sumber data. engan demikian peneliti kualitatif harus

mengenal betul orang yang memberikan data. c. %ubungan antar #ariabel

alam penelitian kualitatif yang bersifat holistik dan lebih menekankan  pada proses, maka penelitian kualitatif dalam melihat hubungan antar #ariabel  pada obyek yang diteliti lebih bersifat interaktif yaitu saling mempengaruhi

(reciprocal/interaktif), sehingga tidak diketahui mana #ariabel dependen dan independennya. 4ontoh hubungan antara iklan dan nilai penjualan. alam hal ini hubungannnya interaktif, artinya makin banyak uang yang dikeluarkan untuk iklan maka akan semakin banyak nilai penjualan, tetapi juga sebaliknya makin banyak nilai penjualan maka alokasi dana untuk iklan juga semakin tinggi.

d. $emungkinan generalisasi

Penelitian kualitatif tidak melakukan generalisasi tetapi lebih

menekankan ke dalam informasi sehingga sampai pada tingkat makna. Seperti telah dikemukakan, makna adalah data dibalik yang tampak. ;alaupun

 penelitian kualitatif tidak membuat generalisasi, tidak berarti hasil penelitian kualitatif tidak dapat diterapkan di tempat lain. >eneralisasi dalam penelitian kualitatif disebut transferability dalam bahasa <ndonesia dinamakan

keteralihan. 'aksudnya adalaha bah!a, hasil penelitian kualitatif dapat

(6)

ditransferkan atau diterapkan di tempat lain, manakala kondisi tempat lain tersebut tidak jauh berbeda dengan tempat penelitian.

e. Peranan nilai

Penelitian kualitatif dalam melakukan pengumpulan data terjadi interaksi antara peneliti data dengan sumber data. alam interaksi ini baik peneliti maupun sumber data memiliki latar belakang, pandangan, keyakinan, nilai-nilai, kepentingan dan persepsi berbeda-beda, sehingga dalam pengumpulan data, analisis, dan pembuatan laporan akan terikat oleh nilai-nilai masing-masing.

Peneliti terlibat dalam pengalaman yang berkelanjutan dan terus menerus dengan para partisipan. $eterlibatan inilah yang nantinya membunculkan serangkaian isu-isu strategis, etis, dan personal dalam penelitian kualitatif (3ocke dalam 4res!ell +0&0 +@2). Selain itu, para peneliti kualitatif juga  berperan memperoleh entri dalam lokasi penelitian dan masalah-masalah etis

yang bisa saja muncul tiba-tiba.

•  Ayatakanlah pengalaman peneliti sebelumnya yang kira-kira dapat

mencerminkan data mengenai latar belakang yang komprehensif sehingga pembaca bisa lebih memahami topik, setting, atau para  partisipan serta interpretasi peneliti atas fenomena tertentu.

• =elaskan hubungan antara peneliti dan partisipan, dan berilah keterangan

mengenai lokasi penelitian.

• =elaskan langkah-langkah yang peneliti lalui dalam memperoleh iin

untuk memproteksi hak-hak para partisipan.

• =elaskan langkah-langkah yang diambil untuk memperoleh iin dalam

meneliti para partisipan dan lokasi penelitian.

• Berikan penjelasan mengenai masalah-masalah etis yang mungkin

muncul. Cntuk masalah-masalah etis ini, dijelaskan bagaimana peneliti mengantisipasinya. 'isalnya, ketika sedang meneliti topik yang sensitif,  penting merahasiakan nama-nama orang, lokasi, atau akti#itas-akti#itas

tertentu. alam hal ini proses merahasiakan informasi juga perlu dibahas dalam proposal penelitian.

3. #arakter!st!k %enel!t!an kual!tat!& 

(7)

Penelitian kualitatif pada permulaannya banyak digunakan dalam bidang sosiologi, antropologi, dan kemudian memasuki bidang psikologi, pendidikan,  bahasa dan cabang-cabang ilmu sosial lainnya. Penelitian kualitatif, dalam analisis

datanya tidak menggunakan analisis statistik, tetapi lebih banyak secara naratif, sedangkan dalam penelitian kuantitif sejak a!al proposal dirumuskan, data yang akan dikumpulkan hendaklah data kuantitatif atau dapat dikuantitatifkan.

Sebaliknya dalam penelitian kualitatif sejak a!al ingin mengungkapkan data secara kualitatif dan disajikan secara naratif. data kualitatif ini mencakup antara lain

a. eskripsi yang mendetail tentang situasi, kegiatan atau peristi!a maupun fenomena tertentu, baik yang menyangkut manusianya atau hubungannya dengan manusia lainnya.

 b. Pendapat langsung dari orang-orang yang telah berpengalaman,  pandangannya, sikapnya, kepercayaan serta jalan pikirannya.

c. 4uplikan dari dokumen, dokumen laporan, arsip-arsip dan sejarahnya. d. eskripsi yang mendetail tentang sikap dan tingkah laku seseorang.

leh karena itu untuk dapat mengumpulkan data kualitatif dengan baik,  peneliti harus tahu apa yang dicari, asal mulanya, dan hubungannya dengan yang

lain, yang tidak terlepas dari konteksnya. =ustru karena itu, peneliti kualitatif hendaklah

a. Cpayakan mempelajari fenomena yang belum dipelajari sebelumnya.  b. apat menambah dan memperkaya ilustrasi dengan dokumen-dokumen

lain, antara lain dokumen tertulis.

c. 'emahami dengan baik topik yang diteliti dengan mempelajari secara simultan, melakukan triangulasi atau melakukan penelitian dengan metode gabungan.

d. 'encoba memahami fenomena sosial dari perspektif keterlibatan aktor dari pada menerangkan dari luar.

$arakteristik penelitian kualitatif menurut Bogdan and Biklen dalam Sugiyono (+0&1 &1)

a. ilakukan pada kondisi yang alamiah, (sebagai la!annya adalah eksperimen), langsung ke sumber data dan peneliti adalah instrumen kunci.

 b. Penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptif. ata yang terkumpul

 berbentuk kata-kata atau gambar, sehingga tidak menekankan pada angka.

(8)

c. Penelitian kualitatif lebih menekankan pada proses dari pada produk atau outcome.

d. Penelitian kualitatif melakukan analisis data secara induktif.

e. Penelitian kualitatif lebih menekankan makna (data dibalik yang teramati) 'enurut usuf (+0&111@) beberapa ciri umum penelitian kualitatif, sebagai  berikut

a. menggunakan natural setting sebagai sumber data penelitian.  b. peneliti sebagai instrumen penelitian.

c. teknik-teknik yang sering digunakan peneliti dalam pengumpulan data di lapangan adalah pengamatan (obser#asi), inter#ie!, dan analisis dokumen atau analisis isi/!a!ancara.

d. data yang dikumpulkan data kualitatif 

e. data disajikan dalam bentuk deskriptif atau naratif  f. lebih mementingkan proses dari pada hasil

g. cenderung menganalisis data secara induktif 

h. makna (meaning) adalah sesuatu yang essensial dalam penelitian kualitatif  i. mengutamakan rincian kontestual

 j. sebagian besar penelitian kualitatif menggunakan data langsung dari tangan pertama.

k. melakukan triangulasi

l. subjek yang diteliti berkedudukan sama dengan peneliti

m. analisis data dilakukan sejak a!al penelitian dan dilanjutkan sepanjang  penelitian

n. dalam penelitian kualitatif, #erifikasi perlu dilakukan

o. penelitian kualitatif dipengaruhi oleh pandangan dan keunikan peneliti  p. peneliti memandang fenomena sosial secara holistik 

. rancangan bersifat umum dan fleksibel

'. Pr$ses %enel!t!an kual!tat!& 

ancangan penelitian kualitatif diibaratkan oleh Bogdan dalam Sugiyono seperti orang mau piknik, sehingga ia baru tahu tempat yang akan dituju, tetapi tentu belum tahu pasti apa yang ada di tempat itu. <a akan tahu setelah memasuki obyek, dengan cara membaca berbagai informasi tertulis, gambar-gambar, berfikir  dan melihat obyek dan akti#itas orang yang ada di sekelilingnya, melakukan

!a!ancara dan sebagainya. Proses penelitian kualitatif juga dapat diibaratkan seperti orang asing yang mau melihat pertunjukan !ayang kulit atau kesenian, atau peristi!a lain. <a belum tahu apa, mengapa, bagaimana !ayang kulit itu. <a akan tahu setelah ia melihat, mengamati, dan menganalisis dengan serius.

(9)

Berdasarkan ilustrasi tersebut di atas, dapat dikemukakan bah!a !alaupun  peneliti kualitatif belum memiliki masalah, atau keinginan yang jelas, tetapi dapat

langsung memasuki obyek/lapangan. Pada !aktu memasuki obyek, peneliti tentu masih merasa asing terhadap obyek tersebut, seperti halnya orang asing yang masih asing terhadapa pertunjukan !ayang kulit. Setelah memasuki obyek,

 peneliti kualitatif akan melihat segala sesuatu yang ada di tempat itu, yang masih  bersifat umum. Pada tahap ini disebut tahap orientasi atau deskripsi, dengan grand

tour uestion. Pada tahap ini peneliti mendeskripsikan apa yang didlihat, didengar, dirasakan dan ditanyakan. 'ereka baru mengenal serba sepintas terhadap

informasi yang diperolehnya. Pada tahap ini data yang diperoleh cukup banyak,  ber#ariasi dan belum tersusun secara jelas.

Proses penelitian kualitatif pada tahap ke + disebut tahap reduksi/fokus. Pada tahap ini peneliti mereduksi segala informasi yang tealh diperoleh pada tahap pertama. Pada proses reduksi ini, peneliti mereduksi data yang ditemukan  pada tahap < untuk memfokuskan pada masalah tertentu. Pada tahap reduksi ini  peneliti menyortir data dengan cara memeilih mana data yang menarik, penting,  berguna, dan baru. ata yang dirasa tidak dipakai disingkirkan. Berdasarkan  pertimbangan tersebut, maka data-data tersebut selanjutnya dikelompokkan

menjadi berbagai kategori yang ditetapkan sebagai fokus penelitian.

Proses penelitian kualitatif pada tahap ke 1 adalah tahap selection. Pada tahap ini peneliti menguraikan fokus yang telah ditetapkan menjadi lebih rinci. Pada tahap ini, setelah peneliti melakukan analisis yang mendalam terhadap data dan informasi yang diperoleh, maka peneliti dapat menemukan tema dengan cara mengkonstruksi data yang diperoleh menjadi sesuatu hubungan pengetahuan, hipotesis atau ilmu yang baru.

%asil akhir penelitian kualitatif, bukan sekedar menghasilkan data atau informasi yang sulit dicari melalaui metode kuantitatif, tetapi juga harus mampu menghasilkan informasi-informasi yang bermakna, bahkan hipotesis atau ilmu yang baru dapat digunakan untuk membantu mengatasi masalah dan

meningkatkan taraf hidup manusia.

Proses memperoleh data atau informasi pada setiap tahapan (deskripsi, reduksi, seleksi) tersebut dilakukan secara sirkuler, berulang-ulang dengan

(10)

 berbagai cara dan berbagai sumber. Setelah peneliti memasuki obyek penelitian atau sering disebut sebagai situasi sosia, tahapan selanjutnya adalah

&) Peneliti berfikir apa yang ingin ditanyakan

+) Setelah menemukan apa yang akan ditanyakan, maka peneliti bertanya  pada orang-orang yang dijumpai pada tempat tersebut

1) Stelah mendpatkan ja!aban, peneliti akan menganalisis apakah ja!aban yang diberikan itu benar atau tidak 

2) =ika ja!aban dirasa benar, maka dibuatlah kesimpulan

?) Peneliti mencandra kembali terhadap kesimpulan yang telah dibuat.

"pakah kesimpulan yang dibuat itu kredibel atau tidak. Cntuk memastikan kesimpulan yang telah dibuat tersebut, maka peneliti masuk lapangan lagi, mengulangi pertanyaan dengan cara dan sumber yang berbeda, tetapi tujuan sama. $alau kesimpulan telah diyakini memiliki kredibilitas yang tinggi, maka pengumpulan data dinyatakan selesai.

(. Penggunaan met$)e kual!tat!& 

'etode kualitatif digunakan untuk kepentingan yang berbeda bila

dibandingkan dengan metode kuantitatif. Berikut ini dikemukakan kapan metode kualitatif digunakan.

a. Bila masalah penelitian belum jelas, masing remang-remang atau mungkin malah masih gelap. $ondisi semacam ini cocok diteliti dengan metode kualitatif, karena peneliti kualitatif akan langsung masuk ke obyek, melakukan penjelajahan dengan grant tour uestion, sehingga masalah akan dapat ditemukan dengan jelas. 'elalui penelitian dengan model ini,  peneliti akan melakukan eksplorasi terhadap suatu obyek.

 b. Cntuk memahami makna di balik data yang tampak. >ejala sosial sering tidak bisa difahami berdasarkan apa yang diucapkan dan dilakukan orang. Setiap ucapan dan tindakan orang sering mempunyai makna tertentu. Sering terjadi menurut penelitian kuantitatif benar, tetapi justru menjadi tanda tanya menurut penelitian kualitatif.

c. Cntuk memahami interaksi sosial. <nteraksi sosial yang kompleks hanya dapat diurai kalau peneliti melakukan penelitian dengan metode kualitatif

(11)

dengan cara ikut berperan serta, !a!ancara mendalam terhadap interaksi sosial tersebut.

d. 'emahami perasaan orang. Perasaan orang sulit dimengerti kalau tidak diteliti dengan metode kualitatif, dengan teknik pengumpulan data

!a!ancara mendalam, dan obser#asi berperan serta untuk ikut merasakan apa yang dirasakan orang tersebut.

e. Cntuk mengembangkan teori. 'etode ini paling cocok digunakan untuk mengembangkan teori yang dibangun melalui data yang diperoleh melalui lapangan. 6eori yang demikian dibangun melalui grounded research.

engan metode kualitatif peneliti pada tahap a!alnya melakukan

 penjelajahan, selanjutnya melakukan pengumpulan data yang mendalam sehingga dapat ditemukan hipotesis yang berupa hubungan antar gejala. %ipotesis tersebut selanjutnya di#eri#ikasi dengan pengumpulan data yang lebih mendalam. Bila hipotesis terbukti, maka akan menjadi tesis atau teori.

f. Cntuk memastikan kebenaran data. ata sosial sering sulit dipastikan kebenarannya. engan metode kualitatif, melalui teknik pengumpulan data triangulasi/gabungan, maka kepastian data akan lebih terjamin. Selain itu dengan metode kualitatif, data yang diperoleh diuji kredibilitasnya, dan  penelitian berakhir setelah data itu jenuh, maka kepastian data akan dapat

diperoleh.

g. 'eneliti sejarah perkembangan. Sejarah perkembangan kehidupan seseorang tokoh atau masyarakat akan dapat dilacak melalui metode

kualitatif. engan menggunakan data dokumentasi, !a!ancara mendalam kepada pelaku atau orang yang dipandang tahu, maka dapat diketahui

sejarah perkembangan kehidupan seseorang. *. +angka ,aktu %enel!t!an kual!tat!& 

Pada umumnya jangka !aktu penelitian kualitatif cukup lama, karena tujuan  penelitian kualitatif adalah bersifat penemuan. Bukan sekedar pembuktian

hipotesis seperti dalam penelitian kuantitatif. Aamun demikian kemungkinan  jangka penelitian berlangsung dalam !aktu yang pendek, bila telah ditemukan

sesuatu dan datanya sudah jenuh. <barat mencari pro#okator atau mengurai masalah, atau memahami makna, kalau semua itu dapat ditemukan dalam satu

(12)

minggu, dan telah diuji kredibilitasnya, maka penelitian kualitatif dinyatakan selesai, sehingga tidak memerlukan !aktu yang lama.

-. #$m%etens! %enel!t! kual!tat!& 

Berikut ini dikemukakan kompetensi yang perlu dimiliki oleh peneliti kualitatif

a. 'emiliki !a!asan yang luas dan mendalam tentang bidang yang akan diteliti

 b. 'ampu menciptakan rapport kepada setiap orang yang ada pada konteks sosial yang akan diteliti. 'enciptakan rapport berarti mampu membangun hubungan yang akrab dengan setiap orang yang ada pada konteks sosial. c. 'emilik kepekaan untuk melihat setiap gejala yang ada pada obyek

 penelitian (konteks sosial)

d. 'ampu menggali sumber data dengan obser#asi partisipan, dan !a!ancara mendalam secara triangulasi, serta sumber-sumber lain e. 'ampu menganalisis data kualitatif secara induktif berkesinambungan

mulai dari analisis deskriptif, domain, komponensial, dan tema kultural/budaya

f. 'ampu menguji kredibilitas, dependabilitas, konfirmabilitas, dan transferabilitas hasil penelitian

g. 'ampu menghasilkan temuan pengetahuan, hipotesis atau ilmu baru h. 'ampu membuat laporan secara sistematis, jelas, lengkap, dan rinci . Tuuan %enel!t!an kual!tat!& 

6ujuan penelitian kualitatif pada umumnya mencakup informasi tent ang fenomena utama yang dieksplorasi dalam penelitian, partisipan penelitian, dan lokasi penelitian. 6ujuan penelitian kualitatif juga bisa menyatakan rancangan  penelitian yang dipilih. 6ujuan ini ditulis dengan istilah-istilah 8teknis9 penelitian

yang bersumber dari bahasa penelitian kualitatif (4res!ell, +0&0 &@5). Cntuk itulah peneliti perlu memperhatikan beberapa hal mendasar dalam menulis tujuan  penelitian kualitatif, seperti berikut ini

&. >unakanlah kata-kata seperti tujuan, maksud, atau sasaran untuk menandai tujuan penelitian yang ditulis.

+. Dokuslah pada suatu fenomena (atau konsep atau gagasan) utama. 1. >unakanlah kata-kata tindakan untuk menunjukkan bah!a ada proses

learning dalam penelitian.

2. >unakan kata-kata dan frasa-frasa yang netral (bahasa tidak langsung)

(13)

?. Sajikan definisi umum mengenai fenomena atau gagasan utama,

khususnya jika fenomena tersebut merupakan istilah yang tidak dipahami oleh pembaca luas.

@. >unakan kata-kata teknis berbasis strategi/ teori penelitian yang digunakan ketika sampai pada bagian pengumpulan data, analisis data, dan proses  penelitian.

5. =elaskan para partisipan yang terlibat dalam penelitian. :. 6unjukkan lokasi dilakukannya penelitian.

7. Sebagai langkah akhir dalam tujuan penelitian kualitatif, gunakan  beberapa bahasa yang membatasi ruang lingkup partisipan atau lokasi  penelitian.

'eskipun ada banyak #ariasi dalam mencantumkan poin-poin di atas pada tujuan penelitian, proposal disertasi atau tesis kualitatif yang baik, setidaktidaknya harus mencakup beberapa diantara poin-poin itu.

B. Mengem/angkan 0$kus Masalah )an Merumuskan Pertanaan Penel!t!an )alam B!)ang Pen)!)!kan

1. Masalah )alam %enel!t!an kual!tat!& 

Setiap penelitian baik penelitian kuantitatif maupun kualitatif selalu  berangkat dari masalah. Aamun terdapat perbedaan yang mendasar antara

8masalah9 dalam penelitian kuantitatif dan 8masalah9 dalam penelitian kualitatif. $alau dalam penelitian kuantitatif, 8masalah9 yang akan dipecahkan melalui  penelitian harus jelas, spesifik, dan dianggap tidak berubah, tetapi dalam

 penelitian kualitatif 8masalah9 yang diba!a oleh peneliti masih remang-remang,  bahkan gelap kompleks dan dinamis. leh kaarena itu 8masalah9 dalam penelitian

kualitatif masih bersifat sementara, tentatif dan akan berkembang atau berganti setelah peneliti berada di lapangan.

alam penelitian kualitatif, akan terjadi tiga kemungkinan terhadap masalah yang diba!a oleh peneliti dalam penelitian, yaitu

&) 'asalah yang diba!a oleh peneliti tetap, sehingga sejak a!al sampai akhir sama. engan demikian judul proposal dengan judul laporan penelitian sama.

+) 'asalah yang diba!a peneliti setelah memasuki penelitian berkembang yaitu memperluas atau memperdalam masalah yang disiapkan. engan

(14)

demikian tidak terlalu banyak perubahan, sehingga judul penelitian cukup disempurnakan.

1) 'asalah yang diba!a oleh peneliti setelah memasuki lapangan berubah total, sehingga harus 8ganti9 masalah. engan demikian judul proposal dengan judul penelitian tidak sama dan judulnya diganti. alam institusi tertentu judul yang diganti ini sering mengalami kesulitan administrasi. leh karena itu institusi yang menangani penelitian kualitatif, harus mau dan mampu menyesuaikan dengan karakteristik masalah kualitatif ini.

Peneliti kualitatif yang merubah masalah atau ganti judul penelitiannya setelah memasuki lapangan penelitian atau setelah selesai, merupakan peneliti kualitatif yang lebih baik, karena ia dipandang mampu melepaskan apa yang telah difikirkan sebelumnya, dan selanjutnya mampu melihat fenomena secara lebih luas dan mendalam sesuai dengan apa yang terjadi dan berkembang pada situasi sosial yang diteliti. $emungkinan masalah sebelum dan sesudah ke lapangan dalam penelitian kualitatif dapat digambarkan sebagai berikut.

6erdapat perbedaan antara masalah dan rumusan masalah. Seperti telah dikemukakan bah!a, masalah merupakan penyimpangan antara yang seharusnya dengan yang terjadi. Sedangkan rumusan masalah adalah pertanyaan penelitian yang disusun berdasarkan masalah yang harus dicarikan ja!abannya melalui

&2 'asalah Peneliti 'emasuki 3apangan 'asalah 'asalah 'asalah Berkembang 'asalah diganti 'asalah

(15)

 pengumpulan data. ata tentang masalah bisa berasal dari dokumentasi hasil  penelitian, penga!asan, e#aluasi, pengamatan pendahuluan, dan pernyataan

orang-orang yang patut dipercaya.

2. 0$kus masalah %enel!t!an

Salah satu asumsi tentang gejala dalam penelitian kuantitatif adalah bah!a gejala dari suatu obyek itu sifatnya tunggal dan parsial. engan demikian

 berdasarkan gejala tersebut peneliti kuantitatif dapat menentukan #ariabel-#ariabel yang akan diteliti. alam pandangan kualitatif, gejala itu bersifat holistik

(menyeluruh, tidak dapat dipisah-pisahkan), sehingga peneliti kualitatif tidak akan menetapkan penelitiannya hanya berdasarkan #ariabel penelitian, tetapi

keseluruhan situasi sosial yang diteliti meliputi aspek tempat (place), pelaku (actor) dan aktifitas (acti#ity) yang berinteraksi secara sinergis.

$arena terlalu luasnya masalah, maka dalam penelitian kauantitatif, peneliti akan membatasi penelitian dalam satu atau lebih #ariabel. engan demikian

dalam penelitian kuantitatif ada yang disebut batasan masalah. Batasan masalah dalam penelitian kualitatif disebut dengan fokus, yang berisi pokok masalah yang  bersifat umum.

Dokus masalah sangat diperlukan dalam penelitian kualitatif karena dengan keterbatasan yang ada pada peneliti kadang kala masalah-masalah yang telah diidentifikasikan tidak dapat diteliti secara keseluruhan, melainkan sebagian saja, karena keterbatasan dana, !aktu, dan lain-lain. leh sebab itu peneliti harus menuangkan beberapa fokus masalah sebagai dasar untuk menuangkan  perumusan masalah.

Penentuan fokus penelitian dilakukan dengan memilih fokus atau pokok  permasalahan yang dipilih untuk diteliti, dan bagaimana memfokuskannya

masalah mula-mula sangat umum, kemudian mendapatkan fokus yang ditujukan kepada hal-hal yang spesifik. Aamun fokus itu masih dapat berubah. Dokus sangat  penting sebab tidak ada penelitian tanpa fokus, sedangkan sifat fokus tergantung

dari jenis penelitian yang dilaksanakan. Batasan masalah dan fokus dapat digambarkan seperti gambar berikut.

(16)

" B 4  E D > D > % < =

ibatasi menjadi dua #ariabel " dan E

" E

>ambar. Penelitian kuantitatif, membuat pembatasan masalah "kti#itas ("t)

rang/"ktor (") 6empat (P)

Situasi sosial di kategori menjadi $S&, $S+, $S1

"t "t "t

" P " B " B

Penelitian memfokuskan pada Situasi Sosial +

"t

" P

>ambar. 'enentukan fokus (satu domain) penelitian kualitatif 

Pembatasan dalam penelitian kualitatif lebih didasarkan pada tingkat

kepentingan, urgensi dan feasebilitas masalah yang akan dipecahkan, selain juga faktor keterbatasan tenaga, dana dan !aktu. Suatu masalah dikatakan penting apabila masalah masalah tersebut tidak dipecahkan melalui penelitian, maka akan semakin menimbulkan masalah baru. 'asalah dikatakan urgen (mendesak)

&@ Situasi Sosial ($S) $S & $S & $S & $S &

(17)

apabila masalah tersebut tidak segera dipecahkan dengan denelitian, maka akan semakin kehilangan berbagai kesempatan untuk mengatasi. 'asalah dikatakan feasible apabila terdapat berbagai sumber daya untuk memecahkan masalah

tersebut. Cntuk menilai masalah tersebut penting, urgen, dan feasible, maka perlu dilakukan analisis masalah.

alam mempertajam penelitian, peneliti kualitatif menetapkan fokus. Spradley dalam Sugiyono (+0&1 +0:) menyatakan bah!a 8 A focused refer to a  single cultural domain or a few related domains9, maksudnya adalah bah!a fokus

itu merupakan doamin tunggal atau beberapa damain yang terkait dari situasi sosial. alam penelitian kualitatif, penentuan fokus dalam proposal lebih

didasarkan pada tingkat kebaruan informasi yang akan diperoleh dari situasi sosial (dilapangan).

$ebaruan informasi itu bisa berupa upaya untuk memahami secara lebih luas dan mendalam tentang situasi sosial, tetapi juga ada keinginan untuk

menghasilkan hipotesis atau ilmu baru dari situasi sosial yang diteliti. Dokus yang sebenarnya dalam penelitian kualitatif diperoleh setelah peneliti melakukan grand tour obser#ation dan grand tour uestion atau yang disebut dengan penjelajahan umum. ari penjelajahan umum ini peneliti akan memperoleh gambaran umum menyeluruh yang masih pada tahap permukaan tentang situasi sosial. Cntuk dapat memahami secara lebih luas dan mendalam, maka diperlukan pemilihan fokus  penelitian.

"da dua maksud tertentu yang ingin peneliti capai dalam merumuskan masalah penelitian dengan jalan memanfaatkan fokus ('oleong,+0&072), yaitu

a. Penetapan fokus dapat membatasi studi.

alam hal ini fokus akan membatasi bidang inkuiri. 'isalnya jika kita membatasi diri pada upaya menemukan teori dari dasar, maka lapangan  penelitian lainnya tidak akan kita manfaatkan lagi. =adi peneliti tidak perlu

kesana kemari untuk mencari subjek penelitian, sudah dengan sendirnya dibatasi oleh fokusnya.

 b. Penetapan fokus berfungsi untuk memenuhi kriteria inklusi-eksklusi atau kriteria masuk-keluar suatu informasi yang baru diperoleh di lapangan. engan bimbingan dan arahan suatu fokus, seorang peneliti tahu persis data mana dan data tentang apa yang perlu dikumpulkan dan data mana

(18)

 pula, yang !alaupun mungkin menarik, karena tidak rele#an, tidak perlu dimasukkan ke dalam sejumlah data yang sedang dikumpulkan.

Spradley dalam Sugiyono (+0&1+07) mengemukakan empat alternatif untuk  menetapkan fokus yaitu

a. 'enetapkan fokus pada permasalahan yang disarankan oleh informan

 b. 'enetapkan fokus berdasarkan domain-domain tertentu organiing domain. c. 'enetapkan fokus yang memiliki nilai temuan untuk pengembangan iptek  d. 'enetapkan fokus berdasarkan permasalahan yang terkait dengan

teori-teori yang telah ada.

3. Bentuk rumusan masalah

Berdasarkan lefel of eFplanation suatu gejala, maka secara umum terdapat tiga bentuk rumusan masalah, yaitu

a. umusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang memadu  peneliti untuk mengekslporasi dan atau memotret situasi sosial yang akan

diteliti secara menyeluruh, luas dan mendalam.

 b. umusan masalah komparatif adalah rumusan masalah yang memadu  peneliti untuk membandingkan antara konteks sosial atau domain satu

dengan yang lain.

c. umusan masalah asosiatif atau hubungan adalah rumusan masalah yang memadu peneliti untuk mengkonstruksi hubungan antara situasi sosial atau domain satu dengan lainnya. umusan masalah assosiatif dibagi menjadi tiga yaitu hubungan simetris, kausal dan reciprocal atau interaktif.

%ubungan simetris adalah hubungan suatu gejala yang munculnya  bersamaan sehingga bukan merupakan hubungan sebab akibat atau

interaktif. %ubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Selanjutnya hubungan reciprocal adalah hubungan yang saling

mempengaruhi. alam penelitian kualitatif hubungan yang diamati atau ditemukan adalah hubungan yang bersifat reciprocal atau interaktif.

alam penelitian kualitatif rumusan masalah yang merupakan fokus

 penelitian masih bersifat sementara dan akan berkembang stelah peneliti masuk lapangan atau situasi sosial tertentu. Aamun demikian setiap peneliti baik

 penelitian kuantitatif maupun kualitatif harus membuat rumusan masalah. Pertanyaan penelitian kualitatif dirumuskan dengan maksud untuk memahami

(19)

gejala yang kompleks dalam kaitannya dengan aspek-aspek lain (in conteFt). Peneliti yang menggunakan pendekatan kualitatif, pada tahap a!al penelitiannya, kemungkinan belum memiliki gambaran yang jelas tentang aspek-aspek masalah yang akan ditelitinya. <a akan mengembangkan fokus penelitian sambil

mengumpulkan data. Proses ini disebut 8emergent design9 (3incoln dan >uba dalam Sugiyono +0&1 +&0).

alam penelitian kualitatif, pertanyaan penelitian tidak dirumuskan atas dasar definisi operasional dari satu #ariabel penelitian. Pertanyaan penelitian kualitatif dirumuskan dengan maksud untuk memahami geja la yang kompleks, interaksi sosial yang terjadi, dan kemungkinan ditemukan hipotesis atau teori  baru.

'. Pr!ns!%%r!ns!% %erumusan masalah

Prinsip-prinsip perumusan masalah disajikan sebagai pegangan bagi para  peneliti dalam rangka merumuskan masalah. Prinsip yang disajikan pada dasarnya  bersifat lu!es, artinya dapat-tidaknya digunakan seluruh atau sebagian prinsip

diserahkan kepada peneliti untuk memanfaatkannya. Pengajuan prinsip-prinsip  perumusan masalah berikut ini pada dasarnya diuraikan secara berturut-turut

sebagai berikut

a. prinsip yang berkaitan dengan teori dari-dasar 

Peneliti hendaknya senantiasa menyadari bah!a perumusan masalah dalam penelitiannya didasarkan atas upaya menentukan teori dari-dasar sebagai acuan utama. engan hal itu berarti bah!a masalah sebenarnya terletak dan berada di tengah-tengah kenyataan, atau fakta, atau fenomena.  b. prinsip yang berkaitan dengan maksud perumusan masalah

'elalui prinsip ini rumusan masalah dalam usaha penelitian barangkali akan terjadi dua kali atau lebih mengalami perubahan atau

 penyempurnaan.

c. prinsip hubungan faktor 

Dokus sebagai sumber masalah penelitian merupakan rumusan yang terdiri atas dua atau lebih faktor yangmenghasilkan tanda-tanya atau

kebingungan. Daktor-faktor itu dapat berupa konsep, peristi!a,  pengalaman, atau fenomena.

d. fokus sebagai !ahana untuk membatasi studi

(20)

Penelitian kualitatif bersifat terbuka, artinya tidak mengharuskan peneliti menganut suatu orientasi teori atau paradigma tertentu. "pakah peneliti menganut paradigma ilmiah atau alamiah, terserah pada peneliti untuk menetapkannya !alaupun yang sangat dikehendaki ialah bah!a penelitian kualitatif mengacu padaparadigma alamiah.

e. prinsip yang berkaitan dengan kriteria inklusi-eksklusi

Sekali peneliti terjun ke lapangan,ia akan kebanjiran data, baik melalui  pengamatan berperanserta, !a!ancara mendalam, analisis dokumen, dan

sebagainya. perumusan fokus yang baik yang dilakukan s ebelum peneliti ke lapangan dan yang mungkin disempurnakan pada a!al ia terjun ke lapangan akan membatasi peneliti guna memilih mana data yang rele#an dan mana pula yang tidak . ata yang rele#an dimasukkan dan di analisis sedangkan yang tidak rele#an dengan masalah dikeluarkan.

f. prinsip yang berkaitan dengan bentuk dan cara perumusan masalah

6iga bentuk perumusan masalah, yaitu  (&) secara diskusi adalah dengan dalam bentuk pernyataan secara deskriptif namun perlu diikuti dengan  pertanyaan-pertanyaanpenelitian. (+) secara proposisional yakni secara

langsung menghubungkan faktor-faktor dalam hubungan logis dan  bermakna. (1) secara gabungan yakni terlebih dahulu disajikan dalam  bentuk dikusi, kemudian ditegaskan lagi dalam bentuk proposisional.

g. prinsip sehubungan dengan posisi perumusan masalah

Prinsip ini menghendaki agar rumusan latar belakang penelitian

didahulukan karena latar belakanglah yang memberikan ancang-ancang dan alasan diadakannya penelitian. Prinsip lainnya ialah hendaknya rumusan masalah disusun terlebih dahulu, baru tujuan penelitian karena tujuan penelitian pada dasarnya akan berusaha memecahkan dan

menja!ab pertanyaan pada masalah penelitian itu.

h. prinsip yang berkaitan dengan hasil penelaahan kepustakaan

Prinsip yang perlu dipegang oleh peneliti ialah bah!a peneliti perlu

membiasakan diri agar dalam merumuskan masalah, ia senantiasa disertai dengan penelaahan kepustakaan yang terkait.

i. prinsip yang berkaitan dengan penggunaan bahasa

Pada !aktu menulis laporan atau artikel tentang hasil penelitian,ketika merumuskan masalah hendaknya peneliti mempertimbangkan ragam

(21)

 pembacanya sehingga rumusan masalah yang diajukan dapat disesuaikan dengan tingkat kemampuan menyimak para pembacanya.

(. Langkahlangkah Perumusan Masalah

"dapun langkah-langkah perumusan masalah adalah sebagai berikut  3angkah &  tentukan fokus penelitian.

3angkah +  cari berbagai kemungkinan faktor yang ada kaitan denga fokus tersebut yang dalam hal ini dinamakan subfokus. 3angkah 1  dari antara faktor-faktor yang terkait adakan pengkajian

mana yang sangat menarik untuk ditelaah, kemudian tetapkan mana yang dipilih.

3angkah 2  kaitkan secara logis faktor-faktor subfokus yang dipilih dengan fokus penelitian.

*. #ele/!han )an #elemahan Penel!t!an #ual!tat!& 

$elebihan penelitian kualitatif, yaitu

&) $emampuannya memahami makna baik prilaku.

+) 'ampu menemukan teori baru untuk setting kebudayaan yang diteliti.

$ekurangan penelitian kualitatif, yaitu &) %asil penelitian bersifat subjektif.

+) 6emuan teori hanya berlaku untuk setting kebudayaan yang terbatas. 1) $egunaan teori yang dihasilkan rendah karena belum tentu dapat

dimanfaatkan.

-. Man&aat Penel!t!an #ual!tat!& 

"da beberapa kegunaan atau manfaat dari penelitian kualitatif. Berikut beberapa kegunaannya

&) Sebagai pengembangan teori

Cntuk penyempurnaan praktik 6eknik studi kasus pada  penelitian kualitatif sangat cocok jika digunakan untuk melakukan  pengungkapan atauexploratory dan penemuan atau discovery.  Exploratory Studies atau studi pengungkapan berhubungan dengan

(22)

suatu tema atau topik yang dalam penelitian sebelumnya hanya memberikan hasil yang terbatas, kemudian studi ini akan diarahkan terhadap penemuan yang lebih lanjut. "rah dari studi lanjut ini adalah menjabarkan suatu konsep, mengembangkan model, preposisi, dan  juga hipotesis.

"da beberapa studi yang bisa diarahkan terhadap pemahaman konsep yang abstrak yang diambil dari pengalaman sosial partisipan, semisal pembelajaran berbasis kompetensi, dan pemahaman

manajemen berbasis sekolah. 6eori dasarnya terletak pada konsep, model, preposisi, dan hipotesis, sebab pengembangan abstraksinya dari obser#asi dan tidak dari teori terdahulu.

+) Cntuk penyempurnaan praktik 

%asil dari penelitian kualitatif adalah deskripsi atau analisis kegiatan serta peristi!a-peristi!a penting. 'asukan yang sangat  penting untuk menyempurnakan praktik adalah beberapa studi kasus

yang dilakukan secara terpisah pada kurun !aktu yang berbeda terhadap fokus masalah kegiatan dan program yang sama. %asil dari  penelitian kualitatif akan memiliki nilai yang lebih tinggi dari

 penelitian kuantitatif jika hasil dari penelitian kualitatif bersifat mendalam dcan juga rinci.

1) Sumbagan dalam menentukan kebijakan

Sumbangan dari hasil penelitian kualitatif dapat bermanfaat  bagi perumusan, implementasi, serta perubahan kebijakan. Penelitian

kualitatif dapat digunakan untuk menganalisis persepsi serta isu-isu ekonomi, dan juga politik yang mempunyai pengaruh yang besar. 2) 'engklarifikasi isu-isu serta tindakan sosial

Dokus dari studi kasus dapat dilakukan pada pengalaman- pengalaman yang terjadi dalam kelompok etnik, kehidupan antar ras,

(23)

 peranan jender, dan kelas sosial. alam penelitian kualitatif, isu-isu tersebut dapat ditempatkan dalam konteks sosial yang lebih luas,

fungsinya memberikan kritik pada aspek idiologis, kepentingan politik dan ekonomi.

?) Sumbangan untuk studi-studi khusus

Bermanfaat untuk meneliti studi khusus yang tidak bisa diteliti dengan penelitian biasa, semisal penelitian yang dilakukan pada orang sibuk, hambatan bahasa, topik yang rahasia atau kontro#ersial, dan  beberapa penelitian yang tidak dapat diselesaikan dengan

menggunakan penelitian kuantitatif-statistikal.

. Per/e)aan Pen)ekatan #uant!tat!& )an #ual!tat!& 

"dapun model paradigma pendekatan kuantitatif dan kualitatif yang digambarkan oleh anim, sudar!an (+00+&?) seperti terdapat dalam tabel +.& di ba!ah ini

6abel +.& 'odel Paradigma Pendekatan $uantitatif dan $ualitatif 

M$)el Pe)ekatan #uant!tat!& M$)el Pe)ekatan #ual!tat!& 

A"UM"IA"UM"I

&. ealitas adalah objektif dan  bebas nilai

&. ealitas adalah subjektif dan tidak bebas nilai/bias

+. 'engutamakan desain atau metode kerja yang ketat

+. 'enguasai fenomena-fenomena secara mendalam

(24)

1. Gariabel-#ariabel penelitian diidentifikasi dan diukur hubungan-hubungan atau  perbedaan

1. Gariabel penelitia kompleks, memiliki hubungan dengan fenomena, dan sulit diukur dengan statistikal

2. Peneliti itu independent terhadap yang diteliti

2. Peneliti berinteraksi dengan subjek yang diteliti

PENDE#ATAN PENELITIAN

?. Proses eduktif ?. Proses <nduktif   @. imulai dengan teori dan

hipotesis

@. Berakhir dengan hipotesis atau teori grounded 

5. Proses kerja bersifat hubungan sebab akibat (kausalitas)

5. Proses kerja bersifat simultan atau kontinu

PERAN PENELITI DALAM PENELITIAN

:. Peneliti tidak berpengaruh menjadi bagian dari subjek  penelitian

:. Peneliti menjadi bagian dari subjek penelitian

7. Penjelasan secara subjektif 7. Pemahaman dan penjelasan secara empati

BAB III PENUTUP

#E"IMPULAN

(25)

Penelitian kualitatif adalah suatu strategi inuiri yang menekankan pencarian makna, pengertian, konsep, karakteristik, gejala, simbol maupun deskripsi tentang suatu fenomena fokus dan multimetoda, bersifat alami dan holistik

mengutamakan kualitas, menggunakan beberapa cara, serta disajikan secara naratif.

Proses penelitian kualitatif ini melibatkan upaya-upaya penting, seperti mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan prosedur-prosedur, mengumpulkan data yang spesifik dari para partisipan, menganalisis data secara induktif mulai dari tema-tema yang khusus ke tema-tema umum, dan menafsirkan makna data.

3aporan akhir penelitian ini memiliki struktur atau kerangka yang fleksibel. Siapa  pun yang terlibat dalam bentuk penelitian ini harus menerapkan cara pandang  penelitian yang bergaya induktif, berfokus terhadap makna indi#idual, dan

menerjemahkan kompleksitas suatu persoalan.

alam penelitian kualitatif 8masalah9 yang diba!a oleh peneliti masih remang-remang, bahkan gelap kompleks dan dinamis. alam penelitian kualitatif, akan terjadi tiga kemungkinan terhadap masalah yang diba!a oleh peneliti dalam  penelitian, yaitu pertama masalah yang diba!a oleh peneliti tetap, kedua masalah

yang diba!a peneliti setelah memasuki penelitian berkembang yaitu memperluas atau memperdalam masalah yang disiapkan, dan ketiga masalah yang diba!a oleh  peneliti setelah memasuki lapangan berubah total, sehingga harus 8ganti9

masalah.

Batasan masalah dalam penelitian kualitatif disebut dengan fokus, yang  berisi pokok masalah yang bersifat umum. Penentuan fokus penelitian dilakukan

dengan memilih fokus atau pokok permasalahan yang dipilih untuk diteliti, dan  bagaimana memfokuskannya masalah mula-mula sangat umum, kemudian

mendapatkan fokus yang ditujukan kepada hal-hal yang spesifik.

Bentuk rumusan masalah secara umum dapat dibedakan menjadi tiga yaitu  rumusan masalah deskriptif, rumusan masalah komparatif, dan rumusan masalah asosiatif atau hubungan. alam penelitian kualitatif rumusan masalah yang

merupakan fokus penelitian masih bersifat sementara dan akan berkembang stelah  peneliti masuk lapangan atau situasi sosial tertentu.

(26)

Prinsip-prinsip perumusan masalah disajikan sebagai pegangan bagi para  peneliti dalam rangka merumuskan masalah. Pengajuan prinsip-prinsip perumusan

masalah berikut ini pada dasarnya diuraikan secara berturut-turut yaitu  prinsip yang berkaitan dengan teori dari-dasar, prinsip yang berkaitan dengan maksud  perumusan masalah, prinsip hubungan faktor, fokus sebagai !ahana untuk

membatasi studi, prinsip yang berkaitan dengan kriteria inklusi-eksklusi, prinsip yang berkaitan dengan bentuk dan cara perumusan masalah, prinsip sehubungan dengan posisi perumusan masalah, prinsip yang berkaitan dengan hasil

 penelaahan kepustakaan, serta prinsip yang berkaitan dengan penggunaan bahasa. "dapun langkah-langkah perumusan masalah adalah  3angkah (&) tentukan fokus penelitian. 3angkah (+) cari berbagai kemungkinan faktor yang ada kaitan denga fokus tersebut yang dalam hal ini dinamakan subfokus. 3angkah (1) dari antara faktor-faktor yang terkait adakan pengkajian mana yang sangat menarik untuk ditelaah, kemudian tetapkan mana yang dipilih. 3angkah (2) kaitkan secara logis faktor-faktor subfokus yang dipilih dengan fokus penelitian.

DA0TAR PU"TA#A

(27)

4res!ell, =ohn ;. +0&0. esearch esign, Pendekatan $ualitatif, $uantitatif, dan 'iFed. ogyakarta  Pustaka pelajar 

'oleong, 3eFy =. +0&0. 'etodologi Penelitian $ualitatif. Bandung  P6 emaja osdakarya ffset

Sugiyono. +0&1. 'etode Penelitian $uantitaif, $ualitatif, dan  H . Bandung  "3D"BE6" 4G

usuf, " 'uri. +0&1. 'etode Penelitian $uantitatif, $ualitatif dan Penelitian >abungan. Padang  CAP Press

Referensi

Dokumen terkait

Dengan itu, soalnya bukan apakah ekonomi pasar perlu tertanam dalam tata institusi negara, tetapi ketertanaman seperti apa (dalam institusi ne gara) yang membuat kinerja ekonomi

Perjalanan lembaga pendidikan Islam (langgar) ini menjadi bukti pengaruh ajaran agama Islam bisa diterima dengan total oleh masyarakat lokal Madura.. Mereka

Berdasarkan hasil analisis varian untuk karakter tinggi tanaman, panjang daun, lebar daun, perbandingan antara panjang daun dengan lebar daun, jumlah kuntum bunga, panjang tangkai

Lebih lanjut, jika diamati terlihat intensitas semakin baik dan semakin tinggi jika menggunakan air laut, dimana pada penggunaan air laut dalam proses alkali

Weiss (dalam Brehm, 2002) mengatakan bahwa kelompok dengan penghasilan yang lebih rendah cenderung mengalami kesepian.. Hal

a. The ”polluter pays” principle atau prinsip “pencemar yang membayar” bahwa semua penghasil limbah secara hukum dan finansial bertanggung jawab untuk menggunakan metode

Metode analisis data yang dilakukan adalah metode deskriptif. Metode deskriptif digunakan untuk mengungkapkan gejala-gejala atau keadaan yang terjadi pada subjek

[r]