• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pedoman Teknis Bangunan Pusat Sterilisasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pedoman Teknis Bangunan Pusat Sterilisasi"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Bangunan Rumah Sakit

Bangunan Rumah Sakit

Instalasi Sterilisasi Sentral

Instalasi Sterilisasi Sentral

(CSSD)

(CSSD)

Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan

Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

(2)

Kata Pengantar 

Kata Pengantar 

Bangunan Instalasi Sterilisasi Sentral Rumah Sakit merupakan salah satu bangunan penting Bangunan Instalasi Sterilisasi Sentral Rumah Sakit merupakan salah satu bangunan penting dalam penyelenggaraan pelayanan medik.

dalam penyelenggaraan pelayanan medik.

Dalam rangka mendukung Undang-Undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, maka Dalam rangka mendukung Undang-Undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, maka perlu disusun Pedoman Teknis Bangunan Instalasi Sterilisasi Sentral di Rumah Sakit yang perlu disusun Pedoman Teknis Bangunan Instalasi Sterilisasi Sentral di Rumah Sakit yang memenuhi standar pelayanan Keselamatan dan Kesehatan.

memenuhi standar pelayanan Keselamatan dan Kesehatan.

Instalasi Sterilisasi Sentral di rumah sakit berfungsi mengatasi ancaman infeksi di rumah Instalasi Sterilisasi Sentral di rumah sakit berfungsi mengatasi ancaman infeksi di rumah sakit yang disebabkan oleh mikro organisme patogen.

sakit yang disebabkan oleh mikro organisme patogen.

Rumah sakit telah mengembangkan metode ilmiah yang sering disebut sebagai sistem Rumah sakit telah mengembangkan metode ilmiah yang sering disebut sebagai sistem sterilisasi sentral. Metode ini pada dasarnya menyangkut pekerjaan pembersihan, disinfeksi sterilisasi sentral. Metode ini pada dasarnya menyangkut pekerjaan pembersihan, disinfeksi dan sterilisasi sebelum semua instrumen, bahan dan peralatan dipakai untuk perawatan dan sterilisasi sebelum semua instrumen, bahan dan peralatan dipakai untuk perawatan pasien.

pasien.

Pedoman Teknis ini disusun dengan partisipasi berbagai pihak termasuk rumah sakit, Pedoman Teknis ini disusun dengan partisipasi berbagai pihak termasuk rumah sakit, organisasi profesi serta instansi terkait.

organisasi profesi serta instansi terkait.

Dengan diberlakukannya Pedoman Teknis ini, maka penyelenggaraan bangunan instalasi Dengan diberlakukannya Pedoman Teknis ini, maka penyelenggaraan bangunan instalasi sterilisasi sentral rumah sakit di Indonesia perlu meng

sterilisasi sentral rumah sakit di Indonesia perlu mengacu pada “Pedoman Teknisacu pada “Pedoman Teknis BangunanBangunan Rumah Salit, Instalasi Sterilisasi Sentral

Rumah Salit, Instalasi Sterilisasi Sentral”.”.  Akhirnya

 Akhirnya kepada kepada semua semua pihak pihak yang yang telah telah membantu membantu dalam dalam penyusunapenyusunan n Pedoman Pedoman TeknisTeknis ini, kami ucapkan terima kasih.

ini, kami ucapkan terima kasih.

Jakarta, September 2012 Jakarta, September 2012

(3)

Daftar Isi

Daftar Isi

Kata

Kata Pengantar Pengantar ii

Daftar

Daftar Isi Isi iiii

BAB I

BAB I – – Ketentuan Ketentuan Umum Umum 33

1.1

1.1 Latar Latar Belakang Belakang 33

1.2

1.2 Maksud Maksud dan dan Tujuan Tujuan 33

1.3

1.3 Pengertian Pengertian 44

1.4

1.4 Ruang Ruang Lingkup Lingkup 44

BAB II

BAB II – – Instalasi Instalasi Sterilisasi Sterilisasi Sentral Sentral 55 2.1 2.1 Pendahuluan Pendahuluan 55 2.2 2.2 Sasaran Sasaran 66 2.3 2.3 Fungsi Fungsi 66 2.4 2.4 Prosedur Prosedur 66 BAB III

BAB III – – Bangunan Bangunan Instalasi Instalasi Sterilisasi Sterilisasi Sentral Sentral 99 3.1

3.1 Lokasi Lokasi 99

3.2

3.2 Perancangan Perancangan 99

3.3

3.3 Fasilitas Fasilitas dan dan Persyaratan Persyaratan Ruangan Ruangan 1212 3.4

3.4 Luas Luas Ruangan Ruangan 1313

3.5

3.5 Komponen Komponen Bangunan Bangunan 1313

BAB IV

BAB IV – – Prasarana Prasarana Instalasi Instalasi Sterilisasi Sterilisasi Sentral Sentral 1515 4.1

4.1 Sistem Sistem Kelistrikan Kelistrikan 1515

4.2

4.2 Sistem Sistem Pencahayaan Pencahayaan 1616

4.3

4.3 Sistem Sistem Proteksi Proteksi Kebakaran Kebakaran 1616

4.4

4.4 Sistem Sistem Tata Tata Udara Udara 1717

4.5

4.5 Sistem Sistem Pasokan Pasokan Air Air Bersih Bersih 1818

4.6

4.6 Sistem Sistem Pasokan Pasokan Uap Uap 1818

4.7

4.7 Sistem Sistem Pasokan Pasokan Udara Udara Tekan Tekan 1919

BAB V

BAB V – – Penutup Penutup 2020

Kepustakaan 21

(4)

BAB - I

BAB - I

Ketentuan Umum

Ketentuan Umum

1.1

1.1

Latar

Latar Belakang.

Belakang.

Penyakit menular membentuk ancaman

Penyakit menular membentuk ancaman serius bagi kesehatan masyarakat. Suplai peralatanserius bagi kesehatan masyarakat. Suplai peralatan dan bahan-bahan untuk penggunaan medis yang steril memainkan peran penting dalam dan bahan-bahan untuk penggunaan medis yang steril memainkan peran penting dalam upaya untuk mengurangi penyebaran penyakit dalam pelayanan kesehatan.

upaya untuk mengurangi penyebaran penyakit dalam pelayanan kesehatan.

Orang-orang datang ke rumah sakit untuk disembuhkan dari penyakit dan Orang-orang datang ke rumah sakit untuk disembuhkan dari penyakit dan cedera. Kebanyakan penyakit mereka disebabkan oleh mikro-organisme.

cedera. Kebanyakan penyakit mereka disebabkan oleh mikro-organisme.

Karenanya rumah sakit menjadi tempat dengan tingginya insiden penyakit yang disebabkan Karenanya rumah sakit menjadi tempat dengan tingginya insiden penyakit yang disebabkan mikro-organisme yang dengan mudah menyebar dari pasien ke pasien melalui petugas, mikro-organisme yang dengan mudah menyebar dari pasien ke pasien melalui petugas, peralatan dan bahan lain yang digunakan untuk perawatan pasien.

peralatan dan bahan lain yang digunakan untuk perawatan pasien.

Pasien umumnya datang ke rumah sakit dalam kondisi lemah dan rentan terhadap resiko Pasien umumnya datang ke rumah sakit dalam kondisi lemah dan rentan terhadap resiko infeksi. Menjadi tugas dari rumah sakit untuk tidak hanya mengobati penyakit dari pasien, infeksi. Menjadi tugas dari rumah sakit untuk tidak hanya mengobati penyakit dari pasien, tetapi juga untuk mencegah penularan penyakit dari satu pasien ke yang lain.

tetapi juga untuk mencegah penularan penyakit dari satu pasien ke yang lain.

Dalam perawatan pasien di rumah sakit digunakan berbagai macam persediaan. Persediaan Dalam perawatan pasien di rumah sakit digunakan berbagai macam persediaan. Persediaan medis yang besifat kritikal, yaitu yang menembus membran mukosa atau mengenai jaringan medis yang besifat kritikal, yaitu yang menembus membran mukosa atau mengenai jaringan tubuh steril, harus digunakan dalam keadaan steril. Penting bagi instalasi sterilisasi sentral tubuh steril, harus digunakan dalam keadaan steril. Penting bagi instalasi sterilisasi sentral untuk menyediakan persediaan tersebut.

untuk menyediakan persediaan tersebut.

Beberapa bahan sudah disterilkan di pabrik dan dirancang untuk penggunaan sekali pakai. Beberapa bahan sudah disterilkan di pabrik dan dirancang untuk penggunaan sekali pakai. Namun, banyak instrumen dan bahan yang digunakan untuk tindakan medis yang sangat Namun, banyak instrumen dan bahan yang digunakan untuk tindakan medis yang sangat mahal dirancang sedemikian rupa sehingga mereka dapat digunakan kembali.

mahal dirancang sedemikian rupa sehingga mereka dapat digunakan kembali.

Instalasi sterilisasi sentral bertanggung jawab untuk membuat sebuah proses yang aman Instalasi sterilisasi sentral bertanggung jawab untuk membuat sebuah proses yang aman untuk peralatan sekali pakai digunakan berulang, dengan arahan dari pimpinan rumah sakit. untuk peralatan sekali pakai digunakan berulang, dengan arahan dari pimpinan rumah sakit. Sebuah siklus proses berkualitas tinggi diperlukan di mana bahan dapat digunakan kembali Sebuah siklus proses berkualitas tinggi diperlukan di mana bahan dapat digunakan kembali secara aman.

secara aman.

Pemrosesan barang steril telah berkembang menjadi spesialisasi sendiri, proses ulang harus Pemrosesan barang steril telah berkembang menjadi spesialisasi sendiri, proses ulang harus terpusat di Instalasi Sterilisasi Sentral (CSSD) yang melayani seluruh fasilitas rumah sakit. terpusat di Instalasi Sterilisasi Sentral (CSSD) yang melayani seluruh fasilitas rumah sakit. Secara tradisional sterilisasi di rumah sakit masih terdesentralisasi, sehingga menjadi Secara tradisional sterilisasi di rumah sakit masih terdesentralisasi, sehingga menjadi tantangan bersama untuk membuat pelayanan sterilisasi rumah sakit menjadi tersentral dan tantangan bersama untuk membuat pelayanan sterilisasi rumah sakit menjadi tersentral dan memberikan jaminan mutu yang lebih baik.

memberikan jaminan mutu yang lebih baik.

1.2

1.2

Maksud

Maksud dan

dan Tujuan.

Tujuan.

1.2.1 Maksud.

1.2.1 Maksud.

Maksud diterbitkannya Pedoman Teknik Bangunan Rumah Sakit,

Maksud diterbitkannya Pedoman Teknik Bangunan Rumah Sakit, Instalasi Sterilisasi SentralInstalasi Sterilisasi Sentral ini adalah sebagai acuan perencanaan dan pembangunan bangunan instalasi steril sentral ini adalah sebagai acuan perencanaan dan pembangunan bangunan instalasi steril sentral yang memenuhi ketentuan yang berlaku.

(5)

1.2.2

Tujuan.

1.2.2

Tujuan.

Tujuan dari

Tujuan dari Pedoman Teknis Pedoman Teknis ini adalah ini adalah :: (1)

(1) Menjadi Menjadi pedoman pedoman teknis teknis instalasi instalasi sterilisasi sterilisasi sentral sentral di di rumah rumah sakit;sakit; (2)

(2) Memberikan arahan Memberikan arahan dalam perencanaan dalam perencanaan instalasi sterilisasi sentral denganinstalasi sterilisasi sentral dengan memperhatikan kaidah-kaidah pelayanan kesehatan agar bangunan instalasi sterilisasi memperhatikan kaidah-kaidah pelayanan kesehatan agar bangunan instalasi sterilisasi sentral yang akan dibuat dapat menampung kebutuhan pelayanan sterilisasi sesuai sentral yang akan dibuat dapat menampung kebutuhan pelayanan sterilisasi sesuai ketentuan yang berlaku untuk rumah

ketentuan yang berlaku untuk rumah sakit;sakit; (3)

(3) Memberikan Memberikan acuan acuan untuk untuk penunjang penunjang prasarana prasarana peralatan yang peralatan yang digunakan digunakan di di instalasiinstalasi sterilisasi sentral, sesuai ketentuan yang berlaku.

sterilisasi sentral, sesuai ketentuan yang berlaku.

1.3

Pengertian.

1.3

Pengertian.

1.3.1 CSSD,

1.3.1 CSSD,

singkatan dari

singkatan dari “Central “Central  Sterile and Supplies Department Sterile and Supplies Department ”, dalam bahasa Indonesia”, dalam bahasa Indonesia

diterjemahkan dengan “Instalasi

diterjemahkan dengan “Instalasi Sterilisasi SentralSterilisasi Sentral””

1.3.2 Dekontaminasi

1.3.2 Dekontaminasi,,

proses untuk mengurangi jumlah pencemaran mikroorganisme atau substansi/unsur lain proses untuk mengurangi jumlah pencemaran mikroorganisme atau substansi/unsur lain yang berbahaya.

yang berbahaya. 1.3.3 Disinfeksi 1.3.3 Disinfeksi,,

proses inaktifasi mikroorganisme melalui sistem pemanasan

proses inaktifasi mikroorganisme melalui sistem pemanasan atau kimia.atau kimia.

1.3.4 Otoklaf, 1.3.4 Otoklaf,

peralatan/mesin yang digunakan untuk sterilisasi dengan menggunakan uap bertekanan. peralatan/mesin yang digunakan untuk sterilisasi dengan menggunakan uap bertekanan.

1.3.5 Steril, 1.3.5 Steril,

kondisi bebas dari semua mikroorganisme, termasuk spora. kondisi bebas dari semua mikroorganisme, termasuk spora.

1.3.6 Sterilisasi, 1.3.6 Sterilisasi,

proses penghancuran semua mikroorgan

proses penghancuran semua mikroorganisme termasuk spora melalui cara isme termasuk spora melalui cara fisika atau kimia.fisika atau kimia.

1.4

1.4

Ruang

Ruang Lingkup.

Lingkup.

Yang dicakup dalam Pedoman teknis Bangunan Ruang Sterilisasi Sentral ini, meliputi : Yang dicakup dalam Pedoman teknis Bangunan Ruang Sterilisasi Sentral ini, meliputi : (1) Bab

(1) Bab – – I : I : Ketentuan Ketentuan Umum.Umum. (2) Bab

(2) Bab – – II II : : Instalasi Sterilisasi Instalasi Sterilisasi Sentral.Sentral. (3) Bab

(3) Bab – – III III : : Bangunan Bangunan Instalasi Instalasi Sterilisasi Sterilisasi SentralSentral (4) Bab

(4) Bab – – IV IV : : Prasarana Prasarana Instalasi Instalasi Sterilisasi Sterilisasi Sentral.Sentral.

(5) BAB

(5) BAB – – V V : : Penutup.Penutup. (6) Lampiran-Lampiran. (6) Lampiran-Lampiran.

(6)

BAB - II

BAB - II

Instalasi Sterilisasi Sentral

Instalasi Sterilisasi Sentral

2.1

Pendahuluan.

2.1

Pendahuluan.

2.1.1

2.1.1 Rumah sakit mempunyai masalah yang paling serius terhadap penularan infeksi. DiRumah sakit mempunyai masalah yang paling serius terhadap penularan infeksi. Di negara maju hal ini diakui, bahkan kira-kira 5 persen dari semua pasien rumah sakit negara maju hal ini diakui, bahkan kira-kira 5 persen dari semua pasien rumah sakit mengalami infeksi setelah perawatan di rumah sakit.

mengalami infeksi setelah perawatan di rumah sakit. 2.1.2

2.1.2 Untuk mengatasi ancaman infeksi di rumah sakit yang disebabkan oleh mikroUntuk mengatasi ancaman infeksi di rumah sakit yang disebabkan oleh mikro organisme patogen, rumah sakit telah mengembangkan metode ilmiah yang sering disebut organisme patogen, rumah sakit telah mengembangkan metode ilmiah yang sering disebut sebagai sistem sterilisasi sentral. Metode ini pada dasarnya menyangkut pekerjaan sebagai sistem sterilisasi sentral. Metode ini pada dasarnya menyangkut pekerjaan pembersihan, disinfeksi dan sterilisasi sebelum semua instrumen, bahan dan peralatan pembersihan, disinfeksi dan sterilisasi sebelum semua instrumen, bahan dan peralatan dipakai untuk perawatan pasien.

dipakai untuk perawatan pasien. 2.1.3

2.1.3 Dari berbagai ruangan di rumah sakit seperti ruang operasi, ruang rawat inap, ruangDari berbagai ruangan di rumah sakit seperti ruang operasi, ruang rawat inap, ruang rawat jalan dan ruang-ruang lain, semua barang-barang kotor dikumpulkan di instalasi rawat jalan dan ruang-ruang lain, semua barang-barang kotor dikumpulkan di instalasi sterilisasi sentral

sterilisasi sentral untuk diproses, dan kemudiauntuk diproses, dan kemudian diangkut kembali ke pengguna akhin diangkut kembali ke pengguna akhir.r. 2.1.4

2.1.4 Di instalasi sterilisasi sentral, proses pembersihan, disinfeksi, pengemasan,Di instalasi sterilisasi sentral, proses pembersihan, disinfeksi, pengemasan, sterilisasi, penyimpanan dan pendistribusian

sterilisasi, penyimpanan dan pendistribusiannya dilakukan oleh petugas nya dilakukan oleh petugas khusus yang terlatih.khusus yang terlatih. Hal ini untuk memastikan kontrol yang lebih baik dan hasil yang dapat diandalkan dan Hal ini untuk memastikan kontrol yang lebih baik dan hasil yang dapat diandalkan dan berkurangnya risiko akibat infeksi.

berkurangnya risiko akibat infeksi. 2.1.5

2.1.5 Sterilisasi instrumen, paket operasi, nampan dan lain-lain dilakukan denganSterilisasi instrumen, paket operasi, nampan dan lain-lain dilakukan dengan pemanasan menggunakan uap bertekanan atau dengan sterilisasi gas.

pemanasan menggunakan uap bertekanan atau dengan sterilisasi gas. 2.1.5

2.1.5 Alat sterilisasi dengan menggunakan uap disebut otoklaf. Namun barang-barangAlat sterilisasi dengan menggunakan uap disebut otoklaf. Namun barang-barang tertentu seperti instrumen, karet, dan plastik tidak dapat menggunakan otoklaf dan harus tertentu seperti instrumen, karet, dan plastik tidak dapat menggunakan otoklaf dan harus disterilkan mengguna

disterilkan menggunakan Etilen Oksida kan Etilen Oksida (ETO) atau gas (ETO) atau gas serupa.serupa. 2.1.6

2.1.6 Sterilisasi menggunakan gas membutuhkan tindakan pencegahan keselamatanSterilisasi menggunakan gas membutuhkan tindakan pencegahan keselamatan tertentu seperti aerasi sebelum menggunakan dan ventilasi pembuangan khusus.

tertentu seperti aerasi sebelum menggunakan dan ventilasi pembuangan khusus. 2.1.7

2.1.7 Dalam kedua sistem, sterilisasi dilakukan dimana instrumen dibersihkan danDalam kedua sistem, sterilisasi dilakukan dimana instrumen dibersihkan dan dikemas dengan kain linen khusus.

dikemas dengan kain linen khusus. 2.1.8

2.1.8 Dalam sistem desentralisasi, fasilitas sterilisasi dilakukan dekat dengan area sterilDalam sistem desentralisasi, fasilitas sterilisasi dilakukan dekat dengan area steril dari barang-barang yang akan digunakan, misalnya dalam ruang operasi disebut

dari barang-barang yang akan digunakan, misalnya dalam ruang operasi disebut Theater Theater  Steril Supply Unit (TSSU).

Steril Supply Unit (TSSU). 2.1.9

2.1.9 Dengan adanya desentralisasi maka memungkinkan untuk komunikasi langsungDengan adanya desentralisasi maka memungkinkan untuk komunikasi langsung dengan pengguna. Transportasi menjadi lebih dekat dan mengurangi resiko terkontaminasi. dengan pengguna. Transportasi menjadi lebih dekat dan mengurangi resiko terkontaminasi. 2.1.10

2.1.10 Namun adanya sistem desentralisasi berupa unit yang berdekatan denganNamun adanya sistem desentralisasi berupa unit yang berdekatan dengan pengguna barang steril, tanggung jawab supervisi dan aturan harus tetap mengikuti yang pengguna barang steril, tanggung jawab supervisi dan aturan harus tetap mengikuti yang berlaku di instalasi sterilisasi sentral.

berlaku di instalasi sterilisasi sentral. 2.1.11

2.1.11 Dengan banyaknya Dengan banyaknya lalulintas lalulintas di di dalam dan dalam dan disekitar wilayah disekitar wilayah steril dari steril dari ruangruang operasi yang kompleks dan apalagi dalam kebanyakan kasus adanya jendela terbuka yang operasi yang kompleks dan apalagi dalam kebanyakan kasus adanya jendela terbuka yang dilalui instrumen dan paket yang telah disterilkan ke kamar operasi berakibat sulit terjaga dilalui instrumen dan paket yang telah disterilkan ke kamar operasi berakibat sulit terjaga kondisi sterilnya.

(7)

2.1.12

2.1.12 Instalasi sterilisasi sentral melayani ruang perawatan, ruang operasi, ruangInstalasi sterilisasi sentral melayani ruang perawatan, ruang operasi, ruang perawatan intensif, ruang bayi, ruang rawat jalan, radiologi, farmasi dan laboratorium klinis. perawatan intensif, ruang bayi, ruang rawat jalan, radiologi, farmasi dan laboratorium klinis. 2.1.13

2.1.13 Kegiatan utama dari instalasi sterilisasi sentral ini adalah : sterilisasi, menyimpanKegiatan utama dari instalasi sterilisasi sentral ini adalah : sterilisasi, menyimpan dan mendistribusikan pembalut, jarum suntik, barang-barang karet (sarung tangan, kateter, dan mendistribusikan pembalut, jarum suntik, barang-barang karet (sarung tangan, kateter, tabung), instrumen, set dalam nampan, paket linen steril dan lain-lain.

tabung), instrumen, set dalam nampan, paket linen steril dan lain-lain. 2.1.14

2.1.14 Persediaan steril sekali pakai banyak digunakan di rumah sakit. Persediaan iniPersediaan steril sekali pakai banyak digunakan di rumah sakit. Persediaan ini hanya perlu disimpan dan tidak diproses untuk digunakan kembali. Barang-barang sekali hanya perlu disimpan dan tidak diproses untuk digunakan kembali. Barang-barang sekali pakai di rumah sakit tidak

pakai di rumah sakit tidak mempengamempengaruhi beban kerja instalasi sterilisasi sentral.ruhi beban kerja instalasi sterilisasi sentral.

2.2

Sasaran

2.2

Sasaran

Sasaran dari instalasi sterilisasi sentral adalah : Sasaran dari instalasi sterilisasi sentral adalah : (1)

(1) proses proses mensterilisamensterilisasi si peralatan dan peralatan dan bahan bahan di di bawah bawah kondisi terkontrol kondisi terkontrol oleh oleh tenagatenaga yang terlatih dan berpengalaman sehingga ikut berpartisipasi dalam mengontrol yang terlatih dan berpengalaman sehingga ikut berpartisipasi dalam mengontrol lingkungan rumah sakit secara keseluruhan;

lingkungan rumah sakit secara keseluruhan; (2)

(2) dampak dampak ekonomi ekonomi yang yang lebih lebih besar besar dengan dengan menjaga menjaga dan dan mengoperasikan peralatanmengoperasikan peralatan proses yang mahal dalam satu area terpusat;

proses yang mahal dalam satu area terpusat; (3)

(3) tercapainya tercapainya keseragaman keseragaman yang yang lebih lebih besar besar sesuai sesuai standar standar teknik teknik operasi; operasi; dandan (4)

(4) memperoleh tingkat memperoleh tingkat efisiensi yang efisiensi yang lebih lebih tinggi tinggi dalam dalam operasi operasi oleh oleh personil terlatihpersonil terlatih dengan prosedur proses yang tepat.

dengan prosedur proses yang tepat.

2.3.

Fungsi.

2.3.

Fungsi.

Fungsi

Fungsi instalasi sterilinstalasi sterilisasi sentral adalisasi sentral adalah sebagai ah sebagai berikut :berikut : (1)

(1) menerima menerima dan dan memilah memilah bahan-bahan bahan-bahan kotor kotor yang yang digunakan digunakan di di rumah rumah sakit;sakit; (2)

(2) menentukan menentukan apakah apakah barang-barabarang-barang ng tersebut tersebut akan akan digunakan digunakan kembali kembali atau atau dibuang;dibuang; (3)

(3) melaksanakan melaksanakan proses proses dekontaminadekontaminasi si atau atau disinfeksi disinfeksi sebelum sebelum disterilisasidisterilisasi;; (4)

(4) melaksanakamelaksanakan n pembersihan pembersihan khusus khusus dari dari peralatan peralatan dan dan bahan-bahan;bahan-bahan; (5)

(5) memeriksa memeriksa dan dan menguji menguji instrumen, instrumen, peralatan peralatan dan dan linen;linen; (6)

(6) merakit merakit kembali kembali instrumen instrumen set, set, mengemas mengemas linen linen dan dan lain-lain.lain-lain. (7)

(7) mengemas mengemas semua semua bahan-bahan bahan-bahan untuk untuk sterilisasi;sterilisasi; (8) sterilisasi;

(8) sterilisasi; (9)

(9) memberikan memberikan label label dan dan tanggal tanggal pada pada bahan;bahan; (10)

(10) menyimpan menyimpan dan dan mengontromengontrol l persediaan; persediaan; dandan (11)

(11) mengeluarkan mengeluarkan dan dan mendistribmendistribusikan.usikan.

2.4

Prosedur.

2.4

Prosedur.

2.4.1

2.4.1 Membersihkan dan mencuci instrumen, nampan dan lain-lain, harus dilakukanMembersihkan dan mencuci instrumen, nampan dan lain-lain, harus dilakukan sebelum pemasangan kembali dan mengemas instrumen kit. Membersihkan dan mencuci sebelum pemasangan kembali dan mengemas instrumen kit. Membersihkan dan mencuci dapat dilakukan secara manual atau dengan mesin cuci otomatis.

dapat dilakukan secara manual atau dengan mesin cuci otomatis. 2.4.2

2.4.2 Pembersihan ultrasonik dianggap paling effektip dalam membersihkan sambungan,Pembersihan ultrasonik dianggap paling effektip dalam membersihkan sambungan, engsel dan lain-lain.

(8)

Penerimaan Penerimaan

Dan Dan

Sortir (pencatatan volume Sortir (pencatatan volume

dan

dan enis enis baranbaran Pengemasan &Pengemasan & Pelabelan Pelabelan STERILISASI STERILISASI Gudang Gudang Steril Steril Distribusi Distribusi Barang Keluar  Barang Keluar  Penerimaan & Penerimaan & Pencatatan Pencatatan Barang Baru Barang Baru Perendaman Perendaman Pencucian Pencucian Pengeringan Pengeringan Kontrol Indikator  Kontrol Indikator  Ya Ya Tidak Tidak Sortir (Layak Sortir (Layak disterilkan/ tidak) disterilkan/ tidak) Ya Ya Kembalikan ke unit

Kembalikan ke unit pengirimanpengiriman instrument/linen

instrument/linen Tidak Tidak 2.4.3

2.4.3 Membersihkan dengan cara mengikis permukaan instrumen akan memperpendekMembersihkan dengan cara mengikis permukaan instrumen akan memperpendek umur pakainya.

umur pakainya. 2.4.4

2.4.4 Linen yang akan digunakan untuk mengemas instrumen bedah diperiksa terlebihLinen yang akan digunakan untuk mengemas instrumen bedah diperiksa terlebih dahulu terhadap kemungkinan berlubang, air mata atau robekan dengan cara melewatkan dahulu terhadap kemungkinan berlubang, air mata atau robekan dengan cara melewatkan diatas meja lampu.

diatas meja lampu.

Instrumen

Instrumen dan dan Linen Linen Barang/Linen/BahanBarang/Linen/Bahan Bekas

Bekas Pakai Pakai (;Reuse) (;Reuse) perbekalan perbekalan baru baru MasukMasuk

Gambar 2.4

(9)

2.4.5

2.4.5 Lembar pak (Lembar pak ( pack  pack ) linen, kain penutup, pengemas dan lain-lain dirakit untuk) linen, kain penutup, pengemas dan lain-lain dirakit untuk digunakan di ruang operasi, ruang sebelum melahirkan (

digunakan di ruang operasi, ruang sebelum melahirkan ( labor labor ) dan ruang melahirkan) dan ruang melahirkan ((delivery delivery ).).

2.4.6

2.4.6 Pak linen khusus dipersiapkan untuk prosedur khusus seperti untuk laparaskopi,Pak linen khusus dipersiapkan untuk prosedur khusus seperti untuk laparaskopi, mastectomy dan orthopedy operasi pinggul.

mastectomy dan orthopedy operasi pinggul. 2.4.7

2.4.7 Memproses instrumen, salah satu kegiatan dari pusat sterilisasi, termasuk perakitanMemproses instrumen, salah satu kegiatan dari pusat sterilisasi, termasuk perakitan instrumen yang sesuai dan memasukkan di dalam kit dan membungkus kit dengan linen instrumen yang sesuai dan memasukkan di dalam kit dan membungkus kit dengan linen steril. Kits dan nampan dapat dari berbagai jenis, seperti kit alat bedah untuk ruang operasi, steril. Kits dan nampan dapat dari berbagai jenis, seperti kit alat bedah untuk ruang operasi, kit jahitan untuk unit

kit jahitan untuk unit perawperawatan, dan nampan khusus untuk radiologi.atan, dan nampan khusus untuk radiologi. 2.4.8

2.4.8 Instrumen yang digunakan secara teratur, kadang-kadang dirakit dengan kemasanInstrumen yang digunakan secara teratur, kadang-kadang dirakit dengan kemasan awal dari kit dan disimpan, atau disiapkan jika dibutuhkan sesuai pesanan. Kombinasi kedua awal dari kit dan disimpan, atau disiapkan jika dibutuhkan sesuai pesanan. Kombinasi kedua cara tersebut umum dilakukan.

cara tersebut umum dilakukan. 2.4.9

2.4.9 Sterilisasi dilakukan dalamSterilisasi dilakukan dalam batchbatch, yang berarti bahwa beberapa paket disterilkan, yang berarti bahwa beberapa paket disterilkan dalam satu beban. Untuk pengendalian infeksi, paket ini diberi label dan tanggal, dan dalam satu beban. Untuk pengendalian infeksi, paket ini diberi label dan tanggal, dan kemudian ditinjau ulang secara periodik terhadap indikator uji.

kemudian ditinjau ulang secara periodik terhadap indikator uji. JikaJika batchbatch ditemukan dibawahditemukan dibawah standar, paket akan dikeluarkan dari rak.

standar, paket akan dikeluarkan dari rak. 2.4.10

2.4.10 Kit yang dikemas dan telah disterilkan dianggap steril untuk jangka waktu tertentu,Kit yang dikemas dan telah disterilkan dianggap steril untuk jangka waktu tertentu, setelah itu harus di sterilisasi ulang. Lamanya kit tetap steril tergantung pada jenis kemasan setelah itu harus di sterilisasi ulang. Lamanya kit tetap steril tergantung pada jenis kemasan yang digunakan, yaitu, apakah kit dikemas dengan linen tebal atau ganda berkualitas bedah. yang digunakan, yaitu, apakah kit dikemas dengan linen tebal atau ganda berkualitas bedah. 2.4.11

2.4.11 Pelabelan dan tanggal paket adalah salah satu langkah penting dalam prosesPelabelan dan tanggal paket adalah salah satu langkah penting dalam proses sterilisasi.

sterilisasi. 2.4.12

2.4.12 Sterilisasi sentral mungkin juga melibatkan pembuatan larutan parenteral, larutanSterilisasi sentral mungkin juga melibatkan pembuatan larutan parenteral, larutan saline steril normal, dan air

saline steril normal, dan air destilasi steril. Namun karena risiko yang terkait, hanya beberapadestilasi steril. Namun karena risiko yang terkait, hanya beberapa rumah sakit yang

rumah sakit yang menyiapkan larutan parenteralmenyiapkan larutan parenteral. Bahkan dalam k. Bahkan dalam kasus larutan saline dan asus larutan saline dan air air  steril, kecenderungannya adalah membeli dari luar di dalam wadah kantong plastik. Ini untuk steril, kecenderungannya adalah membeli dari luar di dalam wadah kantong plastik. Ini untuk mengurangi kerusakan dan juga nyaman dalam menanganinya.

(10)

BAB - III

BAB - III

Bangunan Instalasi Sterilisasi Sentral

Bangunan Instalasi Sterilisasi Sentral

3.1.

Lokasi.

3.1.

Lokasi.

3.1.1

3.1.1 Kemudahan akses ke lif,Kemudahan akses ke lif, dumbwaiter dumbwaiter , dan tangga sangat penting dalam, dan tangga sangat penting dalam menentukan lokasi instalasi sterilisasi sentral. Juga harus dekat dengan instalasi yang menentukan lokasi instalasi sterilisasi sentral. Juga harus dekat dengan instalasi yang banyak membutuhkan layanan. Biasanya pengguna terbesar adalah instalasi bedah, banyak membutuhkan layanan. Biasanya pengguna terbesar adalah instalasi bedah, termasuk ruang pemulihan, dan unit perawatan.

termasuk ruang pemulihan, dan unit perawatan. 3.1.2

3.1.2 Instalasi sterilisasi sentralInstalasi sterilisasi sentral secara ideal diletakkan pada area “pusat layanan” darisecara ideal diletakkan pada area “pusat layanan” dari instalasi yang berdekatan, yang menerima bahan seperti penyimpanan umum, penyimpanan instalasi yang berdekatan, yang menerima bahan seperti penyimpanan umum, penyimpanan linen, dan laundri.

linen, dan laundri. 3.1.3

3.1.3 Rumah sakit secara terus menerus mencari ide-ide baru untuk menjaga urutanRumah sakit secara terus menerus mencari ide-ide baru untuk menjaga urutan tertinggi kondisi aseptik, khususnya dalam ruang bedah. Di negara-negara maju instalasi tertinggi kondisi aseptik, khususnya dalam ruang bedah. Di negara-negara maju instalasi sterilisasi sentral diletakkan dibawah lantai langsung dari ruang bedah.

sterilisasi sentral diletakkan dibawah lantai langsung dari ruang bedah. 3.1.4

3.1.4 Ruang bedah dan instalasi sterilisasi sentral dihubungkan dengan dua buahRuang bedah dan instalasi sterilisasi sentral dihubungkan dengan dua buah dumbwaiter 

dumbwaiter  atau lif kecil. Satu dumbwaiter membawa barang-barang steril menggunaanatau lif kecil. Satu dumbwaiter membawa barang-barang steril menggunaan nampan (

nampan (tray tray ), obat-obatan dan lain-lain, sedangkan satu), obat-obatan dan lain-lain, sedangkan satu dumbwaiter dumbwaiter  lainnya membawalainnya membawa barang-baran

barang-barang g kotor.kotor. 3.1.5

3.1.5 Dumbwaiter Dumbwaiter  steril diletakkan dalam area steril dari instalasi sterilisasi sentral,steril diletakkan dalam area steril dari instalasi sterilisasi sentral, membuka ke dalam area steril dari ruang bedah dan mengangkut semua barang-barang membuka ke dalam area steril dari ruang bedah dan mengangkut semua barang-barang steril tanpa

steril tanpa terjadi kontaminasi dalam perjalanan.terjadi kontaminasi dalam perjalanan. 3.1.6

3.1.6 Dumbwaiter Dumbwaiter  kotor pada sisi lain diletakkan dalam area bukan steril dari ruang bedahkotor pada sisi lain diletakkan dalam area bukan steril dari ruang bedah dan bahan-bahan kotornya dibawa turun ke area kotor dari instalasi sterilisasi sentral untuk dan bahan-bahan kotornya dibawa turun ke area kotor dari instalasi sterilisasi sentral untuk diproses kembali.

diproses kembali.

3.2.

Perancangan.

3.2.

Perancangan.

3.2.1

3.2.1 Pola aliran kerja harus direncanakan dimana lalu lintas petugas dan pergerakan dariPola aliran kerja harus direncanakan dimana lalu lintas petugas dan pergerakan dari persediaan dan peralatan dicapai dengan cara yang effisien.

persediaan dan peralatan dicapai dengan cara yang effisien. 3.2.2

3.2.2 Pergerakan di ruang instalasi sterilisasi sentral merupakan pergerakan satu arahPergerakan di ruang instalasi sterilisasi sentral merupakan pergerakan satu arah dimana pergerakannya maju. Pergerakan satu arah dimaksud untuk mencegah terjadinya dimana pergerakannya maju. Pergerakan satu arah dimaksud untuk mencegah terjadinya kontaminasi dan mencegah adanya instrumen yang hilang.

kontaminasi dan mencegah adanya instrumen yang hilang. 3.2.3

3.2.3 Aliran kerja harus dirancang untuk memungkinkan pemisahan pintu masuk untukAliran kerja harus dirancang untuk memungkinkan pemisahan pintu masuk untuk penerimaan bahan-bahan kotor dan terkontaminasi, dan lainnya, serta mengeluarkan penerimaan bahan-bahan kotor dan terkontaminasi, dan lainnya, serta mengeluarkan persediaan dan instrumen bersih dan steril .

persediaan dan instrumen bersih dan steril . 3.2.4

3.2.4 Bila perlu, biasanya ada tiga pintu masuk, ke penerimaan bahan dari penyimpananBila perlu, biasanya ada tiga pintu masuk, ke penerimaan bahan dari penyimpanan umum dan dari laundri.

umum dan dari laundri. 3.2.5

3.2.5 Dalam perancangan, kecanggihan sterilisasi sentral terbagi tiga yang terorganisir,Dalam perancangan, kecanggihan sterilisasi sentral terbagi tiga yang terorganisir, area kotor, area be

(11)

Gambar 3.2.5 -

Gambar 3.2.5 - Zona area instalasi sterilisasi sentral.Zona area instalasi sterilisasi sentral.

Gambar 3.2.6 - Contoh Instalasi Sterilisasi Sentral di Rumah Sakit dengan otoklaf 2 pintu Gambar 3.2.6 - Contoh Instalasi Sterilisasi Sentral di Rumah Sakit dengan otoklaf 2 pintu 3.2.6

3.2.6 Barang-barang kotor dari berbagai instalasi di rumah sakit diterima di areaBarang-barang kotor dari berbagai instalasi di rumah sakit diterima di area penerimaan, menggunakan troli yang berisi keranjang atau wadah nampan/baki instrumen. penerimaan, menggunakan troli yang berisi keranjang atau wadah nampan/baki instrumen. 3.2.7

3.2.7 Kebanyakan barang-barang tersebut dimuat langsung melalui pencucian disinfektor Kebanyakan barang-barang tersebut dimuat langsung melalui pencucian disinfektor  ((Washer disinfector).Washer disinfector).

3.2.8

3.2.8 Troli dan beberapa instrumen dibersihkan dan didisinfeksi secara manual atauTroli dan beberapa instrumen dibersihkan dan didisinfeksi secara manual atau otomatis.

(12)

3.2.9

3.2.9 Uap dan air panas adalah zat disinfeksi yang paling umum digunakan di rumahUap dan air panas adalah zat disinfeksi yang paling umum digunakan di rumah sakit.

sakit. 3.2.10

3.2.10 Dalam area bersih, bahan yang Dalam area bersih, bahan yang telah didisinfeksi disortir, diperiksa dan dikemas.telah didisinfeksi disortir, diperiksa dan dikemas. 3.2.11

3.2.11 Sangat menarik untuk dicatat bahwa dalam sistem yang canggih, instrumen yangSangat menarik untuk dicatat bahwa dalam sistem yang canggih, instrumen yang keluar dari nampan dapat beberapa kali selama pemeriksaan di meja pengemasan.

keluar dari nampan dapat beberapa kali selama pemeriksaan di meja pengemasan. 3.2.12

3.2.12 Setelah dikemas, nampan instrumen dimasukkan ke dalam keranjang untukSetelah dikemas, nampan instrumen dimasukkan ke dalam keranjang untuk disterilisasi melalui otoklaf dua pintu.

disterilisasi melalui otoklaf dua pintu. 3.2.13

3.2.13 Linen disortir dan dikemas dalam area terpisah sebelum di sterilisasi.Linen disortir dan dikemas dalam area terpisah sebelum di sterilisasi. 3.2.14

3.2.14 Bahan dimuat disisi bersih dan dibongkar disisi steril. Bongkar muat pada otoklaf Bahan dimuat disisi bersih dan dibongkar disisi steril. Bongkar muat pada otoklaf  tersedia secara manual dan otomatis.

tersedia secara manual dan otomatis. 3.2.15

3.2.15 Untuk barang-barang yang sensitif terhadap panas dengan menggunakanUntuk barang-barang yang sensitif terhadap panas dengan menggunakan formaldehida dan etilin oksida serta siklus untuk memproduksi fluidanya juga tersedia.

formaldehida dan etilin oksida serta siklus untuk memproduksi fluidanya juga tersedia. 3.2.16

3.2.16 Setelah sterilisasi, otoklaf dibuka didaerah steril dan bahan disimpan didaerah steril.Setelah sterilisasi, otoklaf dibuka didaerah steril dan bahan disimpan didaerah steril. 3.2.17

3.2.17 Area penyimpanan harus kering dan bebas dari debu.Area penyimpanan harus kering dan bebas dari debu. 3.2.18

3.2.18 Konsep tiga zona di pusat sterilisasi berlaku di rumah sakit Eropa. Namun demikianKonsep tiga zona di pusat sterilisasi berlaku di rumah sakit Eropa. Namun demikian rumah sakit di Amerika menggunakan konsep pusat sterilisasi dengan dua zona. Mereka rumah sakit di Amerika menggunakan konsep pusat sterilisasi dengan dua zona. Mereka percaya

percaya tiga zona tiga zona terlalu berlebihan dan terlalu berlebihan dan pemborosan ruang pemborosan ruang berharga.berharga. 3.2.19

3.2.19 Sterilisasi cepat dilakukan di instalasi pengguna, khususnya ruang operasi untukSterilisasi cepat dilakukan di instalasi pengguna, khususnya ruang operasi untuk sterilisasi ulang instrumen yang di butuhkan dengan segera atau instrumen yang jatuh tidak sterilisasi ulang instrumen yang di butuhkan dengan segera atau instrumen yang jatuh tidak sengaja. Sterilisasi cepat menggunakan otoklaf khusus untuk instrumen.

sengaja. Sterilisasi cepat menggunakan otoklaf khusus untuk instrumen. 3.2.20

3.2.20 Contoh perancangan instalasi sterilisasi sentral ditunjukkan pada gambar 3.2.20aContoh perancangan instalasi sterilisasi sentral ditunjukkan pada gambar 3.2.20a dan gambar 3.2.20b.

dan gambar 3.2.20b.

Gambar 3.2.20a

(13)

Gambar 3.2.20b

Gambar 3.2.20b – – Tata ruang Instalasi Sterilisasi sentral dengan otoklaf 2 pintuTata ruang Instalasi Sterilisasi sentral dengan otoklaf 2 pintu

3.3.

3.3.

Fasilitas dan

Fasilitas

dan Persyaratan

Persyaratan Ruangan.

Ruangan.

Fasilitas berikut dan persyaratan ruangan yang dibutuhkan untuk

Fasilitas berikut dan persyaratan ruangan yang dibutuhkan untuk instalasi sterilisasi sentral :instalasi sterilisasi sentral : (1)

(1) Kontrol Kontrol penerimaapenerimaan n dan dan area area disinfeksi.disinfeksi.

Ruang kerja dan peralatan diperlukan untuk pembersihan dan disinfeksi instrumen Ruang kerja dan peralatan diperlukan untuk pembersihan dan disinfeksi instrumen medis dan bedah yang disorter, dikumpulkan dan lewat melalui washer disinfektor ke medis dan bedah yang disorter, dikumpulkan dan lewat melalui washer disinfektor ke area bersih.

area bersih. (2)

(2) Fasilitas Fasilitas untuk untuk mencuci mencuci dan dan keranjang keranjang sanitasi.sanitasi. (3)

(3) Ruang Ruang ganti ganti petugas, petugas, loker, loker, toilet, toilet, dan dan lain-lain.lain-lain. (4)

(4) Kantor Kantor supervisor.supervisor. Harus di luar dari

Harus di luar dari aliran aktifitas tetapi tersedia tidak menghalangi pandangan dari areaaliran aktifitas tetapi tersedia tidak menghalangi pandangan dari area proses. Untuk ini, disarankan kantor dengan dinding kaca .

proses. Untuk ini, disarankan kantor dengan dinding kaca . (5)

(5) Area Area kerja kerja bersih.bersih.

Ruangan untuk menyiapkan instrumen spesial, memeriksa dan menguji instrumen, Ruangan untuk menyiapkan instrumen spesial, memeriksa dan menguji instrumen, peralatan dan linen, untuk merakit isi nampan yang dibongkar dan mengemas linen, peralatan dan linen, untuk merakit isi nampan yang dibongkar dan mengemas linen, untuk menyiapkan sarung tangan (bila dianggap perlu) dan untuk membungkus untuk menyiapkan sarung tangan (bila dianggap perlu) dan untuk membungkus material untuk di

material untuk di sterilisasi.sterilisasi. (6)

(6) Area Area perakitan.perakitan.

Diperlukan tempat kerja untuk perakitan paket tindakan bedah medis, set dan nampan. Diperlukan tempat kerja untuk perakitan paket tindakan bedah medis, set dan nampan. Bengkel kerja dengan beberapa laci untuk instrumen dan perlengkapan harus Bengkel kerja dengan beberapa laci untuk instrumen dan perlengkapan harus disediakan.

disediakan.  Area

 Area paket paket kain kain linen linen membutuhkan membutuhkan meja meja kerja kerja besar besar dan dan untuk untuk pemeriksaanpemeriksaan, , mejameja pemeriksaan spesial (cahaya) untuk memeriksa pembungkus linen yang akan pemeriksaan spesial (cahaya) untuk memeriksa pembungkus linen yang akan digunakan untuk membungkus instrumen.

(14)

(7)

(7) Area Area penyimpanan penyimpanan persediaan.persediaan. (8)

(8) Lewat Lewat melalui melalui pintu pintu ganda ganda otoklaf. otoklaf. Ini meIni menggunakan nggunakan uap duap dengan engan vakum vakum tinggi tinggi dan dan gasgas sterilizer.

sterilizer. (9)

(9) Ruangan Ruangan yang yang cukup cukup untuk untuk memuat memuat keranjang keranjang steril asteril atau trotau troli; sebeluli; sebelum ke m ke sterilisasi,sterilisasi, selama periode pendinginan dan setelah sterilisasi. Keranjang dipakai untuk selama periode pendinginan dan setelah sterilisasi. Keranjang dipakai untuk persediaan steril di ruang bedah, ruang sebelum melahirkan dan ruangan melahirkan. persediaan steril di ruang bedah, ruang sebelum melahirkan dan ruangan melahirkan. (10)

(10) PenyimpanPenyimpanan an steril.steril. (11)

(11) Loket Loket pengeluaran.pengeluaran. (12)

(12) Area Area penyimpanan penyimpanan keranjang keranjang bersih.bersih.

3.4

3.4

Luas

Luas Ruangan.

Ruangan.

Perkiraan kebutuhan minimal ruang pada instalasi sterilisasi sentral, sebagai gambaran dan Perkiraan kebutuhan minimal ruang pada instalasi sterilisasi sentral, sebagai gambaran dan tidak mengikat seperti ditunjukkan pada tabel di bawah ini :

tidak mengikat seperti ditunjukkan pada tabel di bawah ini : Tabel 3.4 -

Tabel 3.4 - Luas ruangan instalasi sterilisaLuas ruangan instalasi sterilisasi sentralsi sentral

No

No Jumlah Jumlah tempat tempat tidur tidur  Perkiraan minimal luas ruanganPerkiraan minimal luas ruangan instalasi pusat pasokan steril. instalasi pusat pasokan steril.

1 1 200 200 130 130 mm22 2 2 400 400 200 200 mm22 3 3 600 600 350 350 mm22 4 4 800 800 400 400 mm22 5 5 1000 1000 600 600 mm22

3.5

3.5

Komponen

Komponen bangunan.

bangunan.

Sebagai bagian dari Rumah Sakit, beberapa komponen bangunan yang ada di ruang Sebagai bagian dari Rumah Sakit, beberapa komponen bangunan yang ada di ruang instalasi sterilisasi sentral memerlukan beberapa persyaratan, antara lain :

instalasi sterilisasi sentral memerlukan beberapa persyaratan, antara lain :

3.5.1

3.5.1 Komponen Komponen penutup penutup lantai.lantai.

Komponen penutup lantai memiliki persyaratan sebagai berikut : Komponen penutup lantai memiliki persyaratan sebagai berikut : (1)

(1) tidak tidak terbuat terbuat dari dari bahan bahan yang yang memiliki memiliki lapisan lapisan permukaan permukaan dengan dengan porositas tinggi porositas tinggi yangyang dapat menyimpan debu.

dapat menyimpan debu. (2)

(2) mudah mudah dibersihkan dibersihkan dan dan tahan tahan terhadap terhadap gesekan.gesekan. (3)

(3) penutup penutup lantai lantai harus harus berwarna berwarna cerah cerah dan dan tidak tidak menyilaukan menyilaukan mata.mata. (4)

(4) memiliki pola memiliki pola lantai lantai dengan dengan garis alur garis alur yang yang menerus menerus keseluruh ruangan keseluruh ruangan pelayanan.pelayanan. Lantai tidak memiliki sudut yang dapat menyimpan debu atau kotoran lainnya.

Lantai tidak memiliki sudut yang dapat menyimpan debu atau kotoran lainnya.

3.5.2

3.5.2 Komponen Komponen dinding.dinding.

Komponen dinding memiliki persyaratan sebagai berikut : Komponen dinding memiliki persyaratan sebagai berikut : (1)

(15)

(2)

(2) lapisan lapisan penutup penutup dinding dinding harus harus bersifat non bersifat non porosif (tidak porosif (tidak mengandung mengandung pori-pori-pori)pori) sehingga dinding tidak dapat menyimpan debu.

sehingga dinding tidak dapat menyimpan debu. (3)

(3) warna warna dinding dinding cerah cerah tetapi tetapi tidak tidak menyilaukan menyilaukan mata.mata. (4)

(4) Dinding Dinding yang yang bertemu bertemu dengan dengan lantai lantai tidak tidak memiliki memiliki sudut sudut yang yang dapat dapat menyimpan menyimpan debudebu atau kotoran lainnya.

atau kotoran lainnya.

3.5.3

3.5.3 Komponen Komponen langit-langit.langit-langit.

Komponen langit-langit memiliki persyaratan sebagai berikut : Komponen langit-langit memiliki persyaratan sebagai berikut : (1)

(1) harus harus mudah dimudah dibersihkanbersihkan, tahan , tahan terhadap terhadap segala segala cuaca, tahcuaca, tahan terhaan terhadap aidap air, tidakr, tidak mengandung unsur yang dapat membahayakan petugas, serta tidak berjamur.

mengandung unsur yang dapat membahayakan petugas, serta tidak berjamur. (2)

(2) memiliki lmemiliki lapisan peapisan penutup ynutup yang bersifat nang bersifat non poon porosif (tidak rosif (tidak berpori) berpori) sehingga sehingga tidaktidak menyimpan debu.

menyimpan debu. (3)

(16)

BAB - IV

BAB - IV

Prasarana Instalasi Sterilisasi Sentral

Prasarana Instalasi Sterilisasi Sentral

4.1.

4.1.

Sistem kelistrikan.

Sistem

kelistrikan.

4.1.1

4.1.1 Sumber Sumber daya daya listrik.listrik.

Sumber daya listrik pada bangunan instalasi sterilisasi sentral

Sumber daya listrik pada bangunan instalasi sterilisasi sentral , termasuk katagori “sistem, termasuk katagori “sistem kelistrikan esensial 1

kelistrikan esensial 1”, di mana sumber daya listrik normal dilengkapi dengan sumber daya”, di mana sumber daya listrik normal dilengkapi dengan sumber daya listrik darurat berupa generator dan UPS untuk

listrik darurat berupa generator dan UPS untuk menggantikannmenggantikannya, bila terjadi gangguan padaya, bila terjadi gangguan pada sumber daya listrik normal.

sumber daya listrik normal.

4.1.2 Distribusi. 4.1.2 Distribusi.

Distribusi daya listrik pada bangunan instalasi sterilisasi sentral,

Distribusi daya listrik pada bangunan instalasi sterilisasi sentral, mengikuti SNImengikuti SNI  – – 0404 – – 02250225 – – 2000, atau edisi

2000, atau edisi terakhir, Persyaratan Umum Instalasi Listrik.terakhir, Persyaratan Umum Instalasi Listrik.

4.1.3 Terminal. 4.1.3 Terminal. (1)

(1) Kotak Kotak tusuk tusuk (stop (stop kontak)kontak)

Setiap kotak kontak daya harus menyediakan sedikitnya satu kutub pembumian Setiap kotak kontak daya harus menyediakan sedikitnya satu kutub pembumian terpisah yang mampu menjaga resistans yang rendah dengan kontak tusuk terpisah yang mampu menjaga resistans yang rendah dengan kontak tusuk pasangannya.

pasangannya. (2) Sakelar.

(2) Sakelar.

Sajekar yang dipasang dalam sirkit pencahayaan harus memenuhi SNI 04

Sajekar yang dipasang dalam sirkit pencahayaan harus memenuhi SNI 04  – – 02250225  – – 2000, atau edisi terakhir, Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL 2000), atau 2000, atau edisi terakhir, Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL 2000), atau pedoman dan standar teknis yang berlaku.

pedoman dan standar teknis yang berlaku.

4.1.4 Pembumian.

4.1.4 Pembumian.

Kabel yang menyentuh lantai, dapat membahayakan petugas. Sistem harus memastikan Kabel yang menyentuh lantai, dapat membahayakan petugas. Sistem harus memastikan bahwa tidak ada bagian peralatan yang dibumikan melalui tahanan yang lebih tinggi dari bahwa tidak ada bagian peralatan yang dibumikan melalui tahanan yang lebih tinggi dari pada bagian lain peralatan yang disebut dengan sistem penyamaan potensial pembumian pada bagian lain peralatan yang disebut dengan sistem penyamaan potensial pembumian ((Equal potential grounding systemEqual potential grounding system). Sistem ini memastikan bahwa hubung singkat ke bumi). Sistem ini memastikan bahwa hubung singkat ke bumi tidak melalui pasien.

tidak melalui pasien.

4.1.5

4.1.5 Ketentuan Ketentuan lain.lain.

Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara perencanaan, pemasangan, dan pemeliharaan Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara perencanaan, pemasangan, dan pemeliharaan sistem pencahayaan pada bangunan instalasi sterilisasi sentral mengikuti :

sistem pencahayaan pada bangunan instalasi sterilisasi sentral mengikuti : (1)

(1) SNI SNI 0303  – – 70117011  – – 2004, atau edisi terakhir, Keselamatan pada bangunan fasilitas2004, atau edisi terakhir, Keselamatan pada bangunan fasilitas keehatan)

keehatan) (2)

(2) SNI SNI 0404  – – 70187018  – – 2004, atau edisi terakhir, Sistem pasokan daya listrik darurat dan2004, atau edisi terakhir, Sistem pasokan daya listrik darurat dan siaga.

siaga. (3)

(17)

4.2.

4.2.

Sistem pencahay

Sistem

pencahayaan.

aan.

(1)

(1) Bangunan Bangunan instalasi instalasi sterilisasi sterilisasi sentral sentral harus harus mempunyai mempunyai pencahayaan pencahayaan alami alami dan/ataudan/atau pencahayaan buatan, termasuk pencahayaan darurat sesuai dengan fungsinya.

pencahayaan buatan, termasuk pencahayaan darurat sesuai dengan fungsinya. (2)

(2) Bangunan Bangunan instalasi instalasi sterilisasi sterilisasi sentral sentral harus harus mempunyai mempunyai bukaan bukaan untuk untuk pencahayaanpencahayaan alami.

alami. (3)

(3) Pencahayaan Pencahayaan alami alami harus harus optimal, optimal, disesuaikan disesuaikan dengan dengan fungsi fungsi masing-mmasing-masing asing ruang ruang didi dalam bangunan instalasi sterilisasi sentral

dalam bangunan instalasi sterilisasi sentral (4)

(4) Pencahayaan buatan Pencahayaan buatan harus direncanakan harus direncanakan berdasarkaberdasarkan n tingkat iluminasi tingkat iluminasi yangyang dipersyaratkan sesuai fungsi ruang dalam bangunan instalasi sterilisasi sentral dengan dipersyaratkan sesuai fungsi ruang dalam bangunan instalasi sterilisasi sentral dengan mempertimbangkan efisiensi, penghematan energi, dan penempatannya tidak mempertimbangkan efisiensi, penghematan energi, dan penempatannya tidak menimbulkan efek silau atau pantulan.

menimbulkan efek silau atau pantulan. (5)

(5) Pencahayaan Pencahayaan buatan buatan yang yang digunakan digunakan untuk untuk pencahayaan pencahayaan darurat harus darurat harus dipasangdipasang pada bangunan instalasi sterilisasi sentral dengan fungsi tertentu, serta dapat bekerja pada bangunan instalasi sterilisasi sentral dengan fungsi tertentu, serta dapat bekerja secara otomatis dan mempunyai tingkat pencahayaan yang cukup untuk evakuasi secara otomatis dan mempunyai tingkat pencahayaan yang cukup untuk evakuasi yang aman.

yang aman. (6)

(6) Semua Semua sistem pecahayaan sistem pecahayaan buatan, kecuali buatan, kecuali yang yang diperlukan untuk diperlukan untuk pencahayaanpencahayaan darurat, harus dilengkapi dengan pengendali manual, dan/atau otomatis, serta darurat, harus dilengkapi dengan pengendali manual, dan/atau otomatis, serta ditempatkan pada tempat yang mudah dicapai.dibaca oleh pengguna ruang.

ditempatkan pada tempat yang mudah dicapai.dibaca oleh pengguna ruang. (7)

(7) Ketentuan lebih lanjut Ketentuan lebih lanjut mengenai tata mengenai tata cara perencanaan, pemasangan, cara perencanaan, pemasangan, dandan pemeliharaan sistem pencahayaan pada bangunan sterilisasi sentral mengikuti :

pemeliharaan sistem pencahayaan pada bangunan sterilisasi sentral mengikuti : (a)

(a) SNI SNI 0303  – – 23962396  – – 2001, atau edisi terakhir, Tata cara perancangan sistem2001, atau edisi terakhir, Tata cara perancangan sistem pencahayaan alami pada bangunan gedung,

pencahayaan alami pada bangunan gedung, (b)

(b) SNI SNI 0303  – – 65756575  – – 2001, atau edisi terakhir, Tata cara perancangan sistem2001, atau edisi terakhir, Tata cara perancangan sistem pencahayaan buatan pada bangunan gedung,

pencahayaan buatan pada bangunan gedung, (c)

(c) SNI SNI 0303  – – 65746574  – – 2001, atau edisi terakhir, Tata cara perancangan sistem2001, atau edisi terakhir, Tata cara perancangan sistem pencahayaa

pencahayaan darurat, n darurat, tanda arah dan ttanda arah dan tanda peringatan,anda peringatan, (d)

(d) atau atau pedoman pedoman dan dan standar standar teknis teknis lain lain yang yang berlaku.berlaku.

4.3

4.3

Sistem

Sistem proteksi

proteksi Kebakaran.

Kebakaran.

(1)

(1) Bangunan Bangunan instalasi instalasi sterilisasi sterilisasi sentralsentral, , harus harus dilindungi dilindungi terhadap terhadap bahaya bahaya kebakarankebakaran dengan sistem proteksi pasif dan proteksi aktif.

dengan sistem proteksi pasif dan proteksi aktif. (2)

(2) Penerapan Penerapan sistem sistem proteksi proteksi pasif pasif didasarkan didasarkan pada pada fungsi/klasifikasi fungsi/klasifikasi risiko risiko kebakaran,kebakaran, geometri ruang, bahan bangunan terpasang, dan/ atau jumlah dan kondisi penghuni geometri ruang, bahan bangunan terpasang, dan/ atau jumlah dan kondisi penghuni dalam bangunan instalasi sterilisasi sentral.

dalam bangunan instalasi sterilisasi sentral. (3)

(3) Penerapan Penerapan sistem sistem proteksi proteksi aktif didaktif didasarkan asarkan pada pada fungsi, klfungsi, klasifikasi, asifikasi, luas, luas, ketinggian,ketinggian, volume bangunan, dan/atau jumlah dan kondisi penghuni dalam bangunan instalasi volume bangunan, dan/atau jumlah dan kondisi penghuni dalam bangunan instalasi sterilisasi sentral.

sterilisasi sentral. (4)

(4) Ketentuan lebih lanjut Ketentuan lebih lanjut mengenai tata mengenai tata cara perencanaan, pemasangan, cara perencanaan, pemasangan, dandan pemelihara

pemeliharaan sistem proteksi pasif dan proteksi an sistem proteksi pasif dan proteksi aktif mengikuti :aktif mengikuti : (a)

(a) SNI SNI 0303 – – 39883988 – – 1995, atau edisi terakhir, Pengujian kemampuan pemadaman1995, atau edisi terakhir, Pengujian kemampuan pemadaman dan penilaian alat pemadam api ringan.

(18)

(b)

(b) SNI SNI 0303 – – 17361736 – – 2000, atau edisi terakhir, Tata 2000, atau edisi terakhir, Tata cara perancangan sistem proteksicara perancangan sistem proteksi pasif untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung,

pasif untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung, (c)

(c) SNI SNI 0303  – – 17451745  – – 2000, atau edisi terakhir, Tata cara perencanaan dan2000, atau edisi terakhir, Tata cara perencanaan dan pemasangan sistem pipa tegak dan slang untuk pencegahan bahaya kebakaran pemasangan sistem pipa tegak dan slang untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung.

pada bangunan gedung. (d)

(d) SNI SNI 0303 – – 39853985 – – 2000, atau edisi terakhir, Tata cara perencanaan, pemasangan2000, atau edisi terakhir, Tata cara perencanaan, pemasangan dan pengujian sistem deteksi dan alarm kebakaran untuk pencegahan bahaya dan pengujian sistem deteksi dan alarm kebakaran untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung.

kebakaran pada bangunan gedung. (e)

(e) SNI SNI 0303  – – 39893989  – – 2000, atau edisi terakhir, Tata cara perencanaan dan2000, atau edisi terakhir, Tata cara perencanaan dan pemasangan sistem springkler otomatik untuk pencegahan bahaya kebakaran pemasangan sistem springkler otomatik untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung.

pada bangunan gedung. (f)

(f) atau atau pedoman pedoman dan dan standar standar teknis teknis lain lain yang yang berlaku.berlaku.

4.4

4.4

Sistem

Sistem Tata

Tata Udara.

Udara.

4.4.1 Umum.

4.4.1 Umum.

 Apabila

 Apabila area area sterilisasi sterilisasi sentral sentral berada berada dalam dalam suatu suatu ruangan ruangan yang yang besar, besar, udara udara harusharus mengalir dari penyimpanan bersih dan area steril ke area bersih yang terkontaminasi.

mengalir dari penyimpanan bersih dan area steril ke area bersih yang terkontaminasi.

Perbedaan tekanan udara harus sesuai seperti yang ditunjukkan pada tabel 4.4.1. Perbedaan tekanan udara harus sesuai seperti yang ditunjukkan pada tabel 4.4.1. Temperatur dan kelembaban harus berada dalam rentang nyaman.

Temperatur dan kelembaban harus berada dalam rentang nyaman. Pedoman berikut ini penting untuk unit sterilisasi sentral :

Pedoman berikut ini penting untuk unit sterilisasi sentral : (1)

(1) Insulasi Insulasi alat alat sterilisassterilisasi i digunakan digunakan untuk untuk mengurangi mengurangi beban beban panas.panas. (2)

(2) Ventilasi Ventilasi pada pada lemari lemari peralatan peralatan sterilisasi harus sterilisasi harus cukup cukup untuk untuk menghilangmenghilangkan kan kelebihankelebihan panas.

panas. (3)

(3) Apabila Apabila alat Ethylealat Ethylene Oksida ne Oksida (ETO) gas (ETO) gas sterilisassterilisasi digunakani digunakan, dileng, dilengkapi sistemkapi sistem pembuangan yang terpisah dengan terminal fan. Melengkapi perangkap buangan pembuangan yang terpisah dengan terminal fan. Melengkapi perangkap buangan dengan kecepatan yang memadai disekitar sumber kebocoran ETO

dengan kecepatan yang memadai disekitar sumber kebocoran ETO

Memasang pembuangan di pintu alat sterilisasi dan di atas pengering alat sterilisasi. Memasang pembuangan di pintu alat sterilisasi dan di atas pengering alat sterilisasi.  Aerator

 Aerator pembuanpembuangan gan dan dan ruang ruang layanan, layanan, sensor sensor konsentrasi konsentrasi ETO, ETO, sensor sensor aliranaliran buangan, dan alarm juga harus disediakan.

buangan, dan alarm juga harus disediakan.

ETO sterlisasi harus ditempatkan di ruang khusus tak berpenghuni yang memiliki ETO sterlisasi harus ditempatkan di ruang khusus tak berpenghuni yang memiliki perbedaan tekanan sangat negatif terhadap ruang yang berdekatan dan pertukaran perbedaan tekanan sangat negatif terhadap ruang yang berdekatan dan pertukaran udaranya 10 kali per jam. Banyak otoritas mengharuskan sistem pembuangan ETO udaranya 10 kali per jam. Banyak otoritas mengharuskan sistem pembuangan ETO memiliki peralatan untuk menghilangkan ETO dari pembuangan udara.

memiliki peralatan untuk menghilangkan ETO dari pembuangan udara. (4)

(4) Menjaga Menjaga tempat tempat penyimpanan penyimpanan untuk untuk persediaan persediaan steril steril pada pada kelembaban kelembaban relatif relatif tidaktidak lebih dari 50%.

lebih dari 50%.

4.4.2

4.4.2 Perbedaan Perbedaan Tekanan Tekanan dan dan Ventilasi.Ventilasi.

Tabel 4.4.2 mencakup standar ventilasi untuk kenyamanan, aseptis, dan kontrol bau di area Tabel 4.4.2 mencakup standar ventilasi untuk kenyamanan, aseptis, dan kontrol bau di area pusat sterilisasi rumah sakit .

pusat sterilisasi rumah sakit .

Jika kriteria tertentu harus dipenuhi maka merujuk pada literatur ventilasi sesuai dengan Jika kriteria tertentu harus dipenuhi maka merujuk pada literatur ventilasi sesuai dengan  ASHRAE

 ASHRAE 62, 62, Standar Standar Kualitas Kualitas Udara Udara Ventilasi Ventilasi untuk untuk Bagian Bagian Dalam Dalam Bangunan Bangunan ((VentilationVentilation for acceptable Indoor Air Quality 

(19)

Tabel 4.4.2 Tabel 4.4.2

Hubungan Tekanan dan Ventilasi secara umum dari area tertentu di rumah sakit Hubungan Tekanan dan Ventilasi secara umum dari area tertentu di rumah sakit

STERILISASI STERILISASI DAN SUPLAI DAN SUPLAI Hubungan Hubungan tekanan tekanan terhadap terhadap area area bersebelahan bersebelahan Pertukaran Pertukaran udara dari udara dari luar per  luar per   jam  jam minimum minimuma)a) Total Total pertukaran pertukaran udara per  udara per   jam  jam minimum minimumb)b) Seluruh udara Seluruh udara di buang di buang langsung ke langsung ke luar bangunan luar bangunan Resirkulasi Resirkulasi udara di udara di dalam unit dalam unit ruangan ruangan Ruang peralatan Ruang peralatan sterilisasi.

sterilisasi. N N Pilihan Pilihan 10 10 Ya Ya TidakTidak

Ruang kotor dan Ruang kotor dan dekontaminasi.

dekontaminasi. N N 2 2 6 6 Ya Ya TidakTidak

Tempat bersih Tempat bersih dan gudang dan gudang steril. steril. P

P 2 2 4 4 Pilihan Pilihan PilihanPilihan

Gudang Gudang peralatan

peralatan ± ± 2 2 (Pilihan) (Pilihan) 2 2 Pilihan Pilihan PilihanPilihan

a)

a) Ventilasi sesuai standar ASHRAE 62-1989, ventilasi untuk kualitas udara di dalam bangunan yang dapatVentilasi sesuai standar ASHRAE 62-1989, ventilasi untuk kualitas udara di dalam bangunan yang dapat

diterima, harus digunakan untuk area yang laju ventilasi spesifiknya tidak diberikan. Apabila persyaratan diterima, harus digunakan untuk area yang laju ventilasi spesifiknya tidak diberikan. Apabila persyaratan udara luar lebih tinggi seperti yang disebut pada standar 62 dari yang ada pada tabel 3, nilai yang tertinggi udara luar lebih tinggi seperti yang disebut pada standar 62 dari yang ada pada tabel 3, nilai yang tertinggi harus diambil.

harus diambil.

b)

b) Total pertukaran udara yang ditunjukkan harus dipasok atau apabila disyaratkan harus dibuang.Total pertukaran udara yang ditunjukkan harus dipasok atau apabila disyaratkan harus dibuang.

4.5

4.5

Sistem

Sistem Pasokan

Pasokan Air

Air Bersih.

Bersih.

(1)

(1) Kualitas Kualitas Air yanAir yang dibutug dibutuhkan unhkan untuk protuk proses steses sterilisasi, arilisasi, adalah dalah air berair bersih sih khususnya khususnya daridari PDAM, dan apabila menggunakan air sumur dalam, maka perlu diolah menjadi air  PDAM, dan apabila menggunakan air sumur dalam, maka perlu diolah menjadi air  bersih yang setara atau lebih baik dari air PDAM.

bersih yang setara atau lebih baik dari air PDAM. (2)

(2) Air bersiAir bersih untuk h untuk kebutuhan kebutuhan proses, dipeproses, diperlukan rlukan bertekanan bertekanan minimal minimal 4 bar 4 bar . Apabi. Apabila,la, pompa air bersih domestik yang melayani bangunan tidak mampu memberikan pompa air bersih domestik yang melayani bangunan tidak mampu memberikan tekanan 4 bar, maka diperlukan pompa tersendiri dengan kapasitas disesuaikan tekanan 4 bar, maka diperlukan pompa tersendiri dengan kapasitas disesuaikan dengan kebutuhan proses.

dengan kebutuhan proses. (3)

(3) Apabila Apabila diperlukan diperlukan air bair berkualitas erkualitas khusus, khusus, seperti seperti air Dair DM (dM (demineralizeemineralizer waterr water) atau ) atau air air  suling, maka dilakukan terpisah dari sistem air bersih.

suling, maka dilakukan terpisah dari sistem air bersih.

4.6

4.6

Sistem

Sistem Pasokan

Pasokan Uap.

Uap.

(1)

(1) Pasokan Pasokan uap uap diperoleh diperoleh dari dari sumber sumber pasokan pasokan sentral uap sentral uap atau atau uap uap yang yang dibangkitkadibangkitkann sendiri oleh peralatan sterilizer.

sendiri oleh peralatan sterilizer. (2)

(2) Apabila uap Apabila uap diperoleh dari diperoleh dari pasokan sentral pasokan sentral uap, uap, maka maka temperatur keluaran uaptemperatur keluaran uap minimal 150

minimal 15000C, dan bertekanan minimal 4 bar.C, dan bertekanan minimal 4 bar. (3)

(3) Kapasitas uap Kapasitas uap yang yang dibutuhkan, dihitung dibutuhkan, dihitung berdasarkan berdasarkan kebutuhan pkebutuhan peralatan yangeralatan yang menggunakan uap.

(20)

4.7

4.7

Sistem

Sistem Pasokan

Pasokan Udara

Udara Tekan.

Tekan.

(1)

(1) Udara Udara tekan tekan untuk untuk kepentingkepentingan an proses proses sterilisassterilisasi i diperoleh diperoleh dari dari sentral sentral udara udara tekantekan berupa kompressor

berupa kompressor dengan kelengkapannya.dengan kelengkapannya. (2)

(2) Udara Udara tekan tekan untuk untuk kepentingan proses kepentingan proses harus harus tidak tidak diperoleh diperoleh dari dari sentral sentral udara udara medikmedik yang digunakan untuk udara tekan

yang digunakan untuk udara tekan medik.medik. (3)

(3) Untuk Untuk kepentingan kepentingan proses proses sterilisasisterilisasi, tekanan , tekanan yang dyang diperlukan iperlukan sebesar sebesar minimal minimal 6 bar6 bar.. Kapasitas yang diperlukan dihitung berdasarkan kebutuhan udara tekan pada setiap Kapasitas yang diperlukan dihitung berdasarkan kebutuhan udara tekan pada setiap peralatan yang digunakan.

(21)

BAB

BAB

 –

 –

V

V

Penutup

Penutup

(1).

(1). Pedoman Pedoman teknis teknis ini ini diharapkan dapat diharapkan dapat digunakan digunakan sebagai sebagai rujukan rujukan oleh oleh pengelola rumahpengelola rumah sakit, penyedia jasa konstruksi, Pemerintah Daerah, dan instansi yang terkait dengan sakit, penyedia jasa konstruksi, Pemerintah Daerah, dan instansi yang terkait dengan kegiatan pengaturan dan pengendalian penyelenggaraan pembangunan bangunan kegiatan pengaturan dan pengendalian penyelenggaraan pembangunan bangunan instalasi sterilisasi sentral guna menjamin kesehatan pasien, petugas medik dan instalasi sterilisasi sentral guna menjamin kesehatan pasien, petugas medik dan pengunjung rumah sakit serta lingkungan terhadap bahaya penyakit.

pengunjung rumah sakit serta lingkungan terhadap bahaya penyakit. (2).

(2). Ketentuan-ketenKetentuan-ketentuan yang lebituan yang lebih spesifik dan h spesifik dan atau yang bersiatau yang bersifat alternatip, sertafat alternatip, serta penyesuaian oleh daerah dilakukan sesuai kondisi dan kesiapan kelembagaan daerah penyesuaian oleh daerah dilakukan sesuai kondisi dan kesiapan kelembagaan daerah masing-masing.

masing-masing. (3).

(3). Sebagai Sebagai pedoman/petpedoman/petunjuk unjuk pelengkap, pelengkap, dapat dapat digunakan digunakan Standar Standar Nasional Nasional IndonesIndonesiaia (SNI) terkait lainnya.

(22)

KEPUSTAKAAN

KEPUSTAKAAN

1.

1. G.D G.D Kunders, Kunders, HospitalsHospitals, , Facilities Facilities Planning Planning and and ManagemenManagement, t, Tata Tata McGraw McGraw Hill, Hill, 2004.2004. 2.

2. HVAC HVAC Design Design Manual Manual For For Hospitals Hospitals and and Clinics, Clinics, ASHRAE, ASHRAE, 2003.2003. 3.

Gambar

Gambar 3.2.6 - Contoh Instalasi Sterilisasi Sentral di Rumah Sakit dengan otoklaf 2 pintuGambar 3.2.6 - Contoh Instalasi Sterilisasi Sentral di Rumah Sakit dengan otoklaf 2 pintu 3.2.6
Tabel 3.4 - Luas ruangan instalasi sterilisa Luas ruangan instalasi sterilisasi sentral si sentral
Tabel 4.4.2Tabel 4.4.2

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini menunjukkan bahrva semakin banyak serbuk gergaji maka gerak rantai molekul plastiknya menjadi terhambat yang mengakibatkan plastik tidak dapat mengikat partikel

Lebih khusus lagi, adalah meragukan bahwa ada intelektual Indonesia lain saat ini, paling tidak di antara figur- figur yang sudah dikenal, yang mempunyai pemahaman yang sangat

Proses pemungutan Pajak Daerah memerlukan suatu sistem pengawasan yang baik. Menurut Mardiasmo dalam bukunya yang berjudul Perpajakan,.. salah satu fungsi pengawasan

Begitu pula dalam proses menghafal Al-Quran dimana informasi yang baru saja Begitu pula dalam proses menghafal Al-Quran dimana informasi yang baru saja diterima melalui membaca

Seluruh subjek yang diambil di SMA Negeri 10 Padang didapatkan pelajar yang mengalami hipertensi atau sistolik di atas atau sama dengan 140 mmHg sebanyak 1 orang

bagaimana cara upgrade android samsung galaxy grand neo ke jelly bean 4 3… Tags: samsung galaxy ace root zip – free download – (10 files), gionee m2 for the XXUEMI6 Android

Fokus Penelitian fenomenologis ini adalah memahami bagaimana proses terbentuknya penyesuaian diri wanita etnis Jawa yang menikah dengan pria etnis Cina dalam latar

1. Keberhasilan model PBL dalam meningkatkan keterampilan siswa Dari tabel keterampilan proses kondisi awal, siklus 1, siklus 2 dan siklus 3 menunjukkan temuan rerata