• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab. 4 Percabangan Bersyarat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bab. 4 Percabangan Bersyarat"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Bab. 4

Percabangan Bersyarat

4.1 Tujuan Instruksional Khusus

1. Mahasiswa dapat membuat program menggunakan percabangan menggunakan if .. else. 2. Mahasiswa dapat membuat program menggunakan percabangan bertingkat menggunakan

if .. e lse if.

3. Mahasiswa dapat membuat program menggunakan percabangan menggunakan switch .. case.

4.2 Pendahuluan

Percabangan bersyarat memungkinkan pemrogram untuk memilih suatu alternatif dari beberapa alternatif yang disediaka n be rdasarka n ko ndisi yang sesuai.

4.2.1 Ope rator Relasi

Operator relasi digunakan untuk membandingkan nilai dua ekspresi aritmatika yang berbeda. Kedua nilai ekspresi yang dibandingkan tersebut dapat sama, lebih besar, atau lebih kecil atau tidak sama dan sebagainya.

Tabel 4.1. Operator Relasi

OPERATOR RELASI ARTI < Lebih kecil > Lebih besar == Sama de ngan

<= Lebih kecil atau sama dengan

>= Lebih besar atau sama

dengan

!= Tidak sama dengan

Kesalahan yang sering terjadi dalam menggunakan operator relasi ini adalah penggunaan tanda sama dengan (==). Sering pemrogram menggunakan notasi ‘=’ untuk menunjukkan relasi sama dengan (==). Hal ini dapat dimaklumi karena dalam bahasa pemrograman yang lain tanda relasi sama dengan yang banyak digunakan ada lah ‘=’. C ontoh da ri ekspresi sama:

(2)

Ekspresi kedua : y + 10

Pernyataan yang benar adalah : x+5==y+10 Bila pernyataan tersebut dituliskan x+5=y+10

Akan muncul pesan kesalahan Lvalue required in function…

/* Contoh Program BENAR da n SALAH */ main()

{

int hasil1,hasil2; clrscr();

/* Contoh ekspresi relasional yang salah */ hasil1=(18<4);

/* Contoh ekspresi relasional yang benar */ hasil2=(18>4);

/* Cetak nilai numerik BENAR dan SALAH */

printf("\nEkspresi relasional yang salah = %d",hasil1); printf("\nEkspresi relasional yang benar = %d",hasil2); getche();

}

Keluaran program adalah:

Ekspresi relasional yang salah = 0 Ekspresi relasional yang benar = 1

4.2.2 Ope rator Lojik

Operator lojik umumnya digunakan untuk membandingkan dua ekspresi relasional atau lebih dalam suatu ekspresi logik. Operator Logik yang dikenal oleh Turbo C diberikan dalam Tabel 4.2

Tabel4.2 Operator Lojik

OPERATOR LOGIK ARTI

&& Lojik AND

|| Logik OR

! Lojik NOT

Suatu ekspresi lojik yang terdiri dari dua ekspresi realsional atau lebih yang dihubungkan oled DAN (logical AND) akan dianggap BENAR bila semua ekspresi relasional tadi BENAR. Tinjau dari tiga ekspresi relasional berikut ini merupaka n contoh da ri ekspresi lojik:

1. X+5<10 2. Y>x+3

(3)

3. Z-2>3

Bila ketiga ekspresi relasional ini digabungkan dengan && (x+5<10 && y>x+3 && z-2>3)

Jika nilai- nilai x=1, y=5, z=10, maka ekspresi-ekspresi relasional tersebut akan memiliki nilai: X+5<10 → BENAR

Y>x+3 → BENAR Z-2>3 → BENAR

Berhubung ketiga ekspresi relasional BEN AR, maka: (x+5<10 && y>x+3 && z-2>3) → juga BENAR

Untuk nilai x,y,, dan z yang brbeda, misalkan x=2, y=2, dan z=10, maka: X+5<10 → BENAR

Y>x+3 → SALAH Z-2>3 → BENAR

Karena di sini ada ekpresi relasional yang SALAH, maka : (x+5<10 && y>x+3 && z-2>3) → SALAH

Dua atau lebih ekspresi realsional yagn dihubungkan oleh loj ik OR akan BENAR, bila minimum salah satu ekspresi relasional tersebut Benar. Bila semua relasi memiliki nilai SALAH, abru pernyataan tersebut akan Salah. Dari contoh tersebut, penggabungan beberapa ekpresi relasional dalam suatu ekspresi lojik dengan menggunakan && dan ||, akan mengikuti aturan seperti yang ditunjukkan dalam Tabel.4.3.

Tabel 4.3 Operator lojik OPERATOR LOGIK

EKSPRESI LOGIK HASIL

&& (benar) && (benar) (benar) && (salah) (salah) && (benar) (salah) && (salah)

BEN AR SALAH SALAH SALAH || (benar) || (benar) (benar) || (salah) (salah) || (benar) (salah) || (salah BEN AR BEN AR BEN AR SALAH ! ! (be nar) ! (salah) SALAH BENAR

(4)

Bila && dan || digunakan secara bersama-sama da lam suatu pernyataan untuk menggabungkan beberapa relasi, maka && akan dipriotaskan lebih dahulu, baru kemudian menyusul ||.

.

4.2.3 Pernyataan if

Pernyataan if membagi suatu alur proses menjadi dua cabang, berdasarkan persyaratan yang diberikan. Cabang yang pertama dijalankan bila persyaratan dipenuhi, sedangkan cabang yang kedua akan dipilih bila persyaratan tidak dipenuhi. Dalam bentuk diagram alir, proses percabangan if dapat digambarkan sebagai berikut (lihat gambar 4.1.)

Ya Tidak

Gambar 4.1. Digram Alir Percabangan if

Diagram alir yang diberikan dalam gambar 4.1. menggambarkan proses percabangan if yang paling sederhana, yaitu bila cabang yang kedua (persyaratan tidak dipenuhi) tidak memiliki perintah. Dengan kata lain, sekumpulan perintah akan dijalankan bila syarat dipenuhi, sedangkan bila syarat tidak dipenuhi, sekumpulan perintah tadi akan dilewati atau diabaikan, proses akan langsung dialnjutkan pada perintah-perintah berikutnya. Struktur if dapat dituliskan dalam dua bentuk penulisan. Pertama, pada if hanya mengandung sebuah perintah atau pernyataan dengan format perintah seperti berikut:

if(syarat) ……perintah;

IF

PERINTAH PERINTAH

(5)

Terlihat bahwa baris if tidak diakhiri oleh ‘;’, notasi ‘;’ baru diberikan pada akhir perintah baris di bawah if. Bentuk penulisan kedua digunakan bila perintah yang terdapapat di dalam if merupakan sekumpulan perintah.

if(syarat)

{ ……perintah; ……perintah; ……perintah; }

Pada setiap baris perintah diakhiri oleh ‘;’. Kumpulan perintah yang termasuk di dalam if diletakkan di antara ‘{‘ dan ’}’.

4.2.4 Pernyataan if else

Pernyataan if else sebenarnya merupakan pengembangan dari pernyataan if. Disini kedua cabang, yaitu syarat dipenuhi dan syarat tidak dipenuhi, masing- masing memiliki perintah yang harus dijalanka n. Diagram alir untuk pernyataan if else dilukiskan dalam Gambar 4.2.

PERINTAH PERINTAH PERINTAH PERINTAH Tidak Ya IF

Gambar 4.2. Diagram Alir untuk pernyataan if .. else

Seperti halnya pernyataan if.cara menuliskan struktur if else ini juga dibedakan dalam dua bentuk.Yang pertama yaitu bila masing- masing a lternative hanya terdiri dari satu perintah atau pernyataan.

if (syarat) ….perintah; else

(6)

Bila setiap alternatif terdiri lebih dari satu perintah,maka perintah-perintah tadi harus diletakkan diantara tanda kurung ’{ }’.

if (syarat) { ....perintah; ....perintah; ....perintah; } else { ….perintah; ….perintah; ….perintah; } 4.2.5 Nested if

Untuk masalah-masalah yang memiliki lebih dari dua cabang,nested if merupakan salah satu alternative yang dapat digunakan, nested if sebenarnya adalah suatu bentuk struktur if di dalam if,ifyang kedua ini dapat merupakan bagian dari if,atau else atau kedua-duanya if dan else,dari struktur if else yang pertama.Diagram alir struktur nested if ini dilukiskan dalam Gambar 4.3. Cara menuliskan struktur nested if ini juga dibedakan dalam dua bentuk. Bentuk yang pertama yaitu bila setiap alternatif hanya terdiri da ri sebuah perintah.

if(syarat) if(syarat) ....perintah; else ....perintah; else if(syarat) ....perintah; else ....perintah;

(7)

Tidak Ya IF Tidak Ya IF Ya IF Tidak

Gambar 4.3. D iagram Alir Struktur Nested if. Bentuk yang kedua yaitu bila setiap alternatif terdiri lebih dari satu perintah.

if(syarat) { ….perintah; ….perintah; } else { ….perintah; ….perintah; } } else { ….perintah; ….perintah; if(syarat) { ….perintah; ….perintah; } else { ….perintah; ….perintah; } }

(8)

4.2.6 Bentuk Percabanga n if else if

Bentuk else if sebenarnya mirip dengan nested if, bahkan dalam aplikasinya seringkali sturkt ur ini digunakan untuk menggantikan struktur nested if. Keunt ungan struktur else if dibandingka n de ngan nested if adalah struktur ini menghasilkan bentuk penulisan program yang lebih sederhana. Diagram alir untuk struktur else if ini di lukiskan dalam Gambar 4.4.

Gambar 4.4. Diagram alir struktur else if

Struktur pertanyaan if else if dapat dituliskan sebagai berikut:

if (syarat) { …..perintah; …..perintah; } else if (syarat) { …..perintah; …..perintah; if else if else else if

(9)

} else if (syarat) { …..perintah; …..perintah; { else { …..perintah; …..perintah; }

Bagian program ini akan dijalankan bila semua syarat if da n else if di atasnya tidak dipenuhi. Jadi alternative else yang terakhir ini akan dipilih bila semua alternative yang diberikan sebe lumnya bukan merupaka n piliha n yang sesuai.

4.2.7 Switch dan break

Perintah switch dan break memiliki sifat yang hamper sama dengan else if, namun penggunaanya lebih sempit, karena perintah ini hanya khusus untuk memeriksa data yang bertipe karakter atau integer. Perintah switch dan break ini juga digunakan untuk menyelesaikan program yang memiliki banyak cabang atau alternative. Bentuk penulisan perintah ini:

switch (variable integer atau karakte r) {

case nilai pertama variable :

…..perintah; …..perintah;

break; Case nilai kedua:

…..perintah; …..perintah; Break;

Case nilai ketiga:

…..perintah; …..perintah; break; default: …..perintah; …..perintah; }

Tanda kurung kurawal ‘{ }’ menunjukkan batas jangkauan switch. Setiap cabang akan dijalankan bila syarat nilai variable tersebut dipenuhi. Default akan dijalankan bila semua

(10)

cabang di atasnya tidak dipenuhi. Pertanyaan break menunjukkan bahwa kita siap keluar dari

switch. Bila pertanyaanya ini tidak ada, maka program akan diteruskan ke cabang-cabang di

bawahnya.

4.2.8 Ope rator Kondisi (Conditional Operator)

Operator kondisi diperkenalkan oleh Turbo C untuk menyediakan penulisan program yang sedang disusun. K ita tinjau contoh pe nggalan program di bawah ini.

if (nilai>=60)

Status=’L’;

else

Status=’G’;

Dimana ‘L’ dan ‘G’ masing- masing menyatakan ‘lulus’ dan ‘gugur’. Penggalan program di atas ini dapat disederhanakan menjadi:

status = nilai>60 ? ‘ L’ : ‘G’;

Bentuk umum dari operator kondisi:

TRUE

nama_variabel = ekspresi logic atau relasi ? ekspresi 1 : ekspresi 2;

FALSE

Nama_variabel: adalah variable yang akan menerima nilai ekspresi 1 atau ekspresi 2. Ekspresi lojik atau relasi: merupakan ekspresi yang akan memeriksa apakah kondisi yang ada BENAR atau SALAH. Jadi hasil ekspresi ini adalah ‘TRUE’ (BENAR) atau ‘FALSE’ (SALAH). Kondisi yang BEN AR apabila memenuhi syarat yang diberikan dalam ekspresi lojik atau relasi, sedangkan kondisi yang SALAH tidak memenuhi kreteria ini.

4.3 Peralatan

1. 1 set computer 2. Software turbo C

(11)

4.4 Langkah Kerja

1. Aktifkanlah editor Turbo C, kemudian lakukanlah konfigurasi directory.

2. Buatlah program seperti Berikut ini yang digunakan untuk menghitung jumlah belanja

yang harus diba yar, bila berlaku ke tentua n: Discount 10% diberlakukan bagi pembeli yang berbelanja Rp.100.000,- ke atas. Program disimpa n de ngan nama Con41. C.

Input program: Jumlah belanja

Output program: Discount da n Jumlah yang harus dibayar

Ketentuan tentang nama dan tipe variabel yang dugunakan adalah sebagai berikut:

3. Buatlah program seperti dibawah ini dan simpan dengan nama Con42.C.

Variabel untuk Nama variabel Tipe

Jumalh belanja jml_be lanja float

Discount discount float

Jumlah yang jml_bayar float

harus diba yar

/* Program menghitung uang pembelian */ main()

{

float jml_be lanja, discount=0,jml_ba yar; /* Input Jumlah Belanja */

printf("\nBesarnya Belanja : "); scanf("%f",&jml_belanja); /* Menghitung Discount */ if (jml_belanja>=100000) discount=0.10*jml_belanja;

/* Menghitung Uang Pembayaran */ jml_bayar=jml_belanja-discount;

/* Cetak Discount dan Uang Pembayaran */ printf("\nDiscount : %10.2f",discount); printf("\nUang Pembayaran : %10.2f",jml_bayar); getche();

}

/* Struktur if yang terdiri dari sekumpulan perintah */ main()

{

int usia; clrscr();

(12)

printf("Berapakah usia Anda? : "); scanf("%d",&usia);

if(usia>=40) {

printf("\nWah, Anda suda h cukup tua");

printf("\nJangan maka n maka nan yang banyak mengandung kolesterol"); printf("\nTidak baik untuk kesehatan Anda");

} getche(); }

4. Buatlah program seperti dibawah ini dan simpan dengan nama Con43.C. /* struktur if else yang terdiri da ri sebuah perintah */

main() {

char jawab;

printf(“\nanda mau ikut ? ”); jawab=getche();

if(jawab==’Y’ | | jawab==’Y’) printf(“\nCepat ganti pakaian”); else

printf(“\nTolong jaga rumah”); getche();

}

5. Buatlah program seperti dibawah ini dan simpan dengan nama Con44.C. Kemudian isikanlah angka 30 dan tuliskan hasilnya pada lembar kerja, coba pula untuk angka 60.

/* Penggunaan nested if */ main()

{

int umur; clrscr();

printf(‘’\nBerpakah usia Anda ? : ‘’); scanf(‘’%d’’,&umur);

if (umur<50) if (umur>21)

printf(‘’\nAnda sudah dewasa’’); else

pr intf(“\nA nda suda h tua“); getche();

(13)

6. Buatlah program seperti dibawah ini dan simpan dengan nama Con45.C. Saat program dijalankan cobalah dengan mengisikan angka 60, 30 dan 15 secara bergantian saat ada pertanyaan Berapakah usia an da ? .

/* Penggunan nested if */ main()

{

int umur; clrscr();

printf(“\nBerapakah usia anda ? : ”); scanf(“%d”,&umur);

if (umur<50) if (umur>20)

printf(“\nA nda suda h dewasa”); else

printf(“\nAnda masih muda”); else

printf(“\nA nda suda h tua”); getche();

}

7. Buatlah program seperti dibawah ini dan simpan dengan nama Con46.C. Saat program dijalankan cobalah dengan mengisikan angka 60, 30 dan 15 secara bergantian saat ada pertanyaan Berapakah usia an da ? .

/* Penggunaan nested if */ main()

{

int umur; clrscr();

printf("\nBerapakah usia Anda ? : "); scanf("%d",&umur);

if (umur<50)

{

if (umur>21)

printf("\nAnda suda h de wasa");

}

else

printf("\nAnda suda h tua"); getche();

}

8. Buatlah program seperti dibawah ini dan simpan dengan nama Con47.C. Saat program dijalankan cobalah dengan mengisikan angka 1, 2, 3, 4, dan 5 secara bergantian saat ada pertanyaan Pilihlah angka antara 1 sampai dengan 5 ? .

(14)

/* penggunaan switch */ main()

{

int bil;

printf(“\nPilihlah angka antara 1 sampai dengan 5 ? “); scanf(“%d”,&bil);

switch(bil)

{ case 1 : printf(“\nanda mengetikkan satu”);

break;

case 2 : printf(“\nanda mengetikkan dua”);

break;

case 3 : pr intf(“\nanda mengetikkan tiga”);

break;

case 4 : printf(“\nanda mengetikkan empat”);

break;

case 5 : printf(“\nanda mengetikkan lima”);

break;

default: printf(\nanda mengetikkan bilangan yang salah”); }

getche(); }

9. Buatlah program seperti dibawah ini dan simpan dengan nama Con48.C. Saat program dijalankan cobalah dengan mengisikan angka 1, 2, 3, 4, dan 5 secara bergantian saat ada pertanyaan Pilihlah angka antara 1 sampai dengan 5 ? .

/* penggunaan switch */ main()

{

int bil;

printf(“\n Pilihlah angka antara 1 sampai dengan 5 ? “); scanf(“%d”,&bil);

switch(bil)

{ case 1 : printf(“\nanda mengetikkan satu”);

case 2 : printf(“\nanda mengetikkan dua”);

case 3 : printf(“\nanda mengetikkan tiga”);

case 4 : printf(“\nanda mengetikkan empat”);

case 5 : printf(“\nanda mengetikkan lima”);

default: printf(\nanda mengetikkan bilangan yang salah”);

}

getche(); }

10. Buatlah program seperti dibawah ini dan simpan dengan nama Con49.C. Saat program dijalankan cobalah dengan menginputkan dengan salah satu bulan dan tahun dan tuliskanlah hasilnya pada lembar kerja.

(15)

/* menentukan jumlah hari pada bulan tertentu */ main()

{

int bulan,tahun,hari; clrscr();

/* input bulan dan tahun */

printf(“\n\ninputkan bulan dan tahun (xx-xxxx) “); scanf(“%d-%d”, &bulan,& tahun);

if (bulan==1) hari=31;

else if (bulan==2)

{ if (tahun % 4 == 0) /* tahun kabisat */ hari=29;

else /* tahun biasa */

hari=28; } else if (bulan==3) hari=31; else if (bulan==4) hari=30; else if (bulan==5) hari=31; else if (bulan==6) hari=30; else if (bulan==7) hari=31; else if (bulan==8) hari=31; else if (bulan==9) hari=30; else if (bulan==10) hari=31; else if (bulan==11) hari=30; else if (bulan==12) hari=31; else

printf(“\n\n bulannya ngaco, bos!!!\n\n”); /* cetak o utput */

printf(“\n\nbulan %2d tahun %4d memiliki %d hari “,bulan ,tahun,hari); getche();

}

11. Buatlah program seperti dibawah ini dan simpan dengan nama Con410.C. Saat program dijalankan cobalah dengan menginputkan dengan salah satu bulan dan tahun dan tuliskanlah hasilnya pada lembar kerja.

(16)

/* menentukan jumlah hari pada bulan tertentu */ main()

{

int bulan,tahun,hari; clrscr();

/* input bulan dan tahun */

printf(“\n\ninputkan bulan dan tahun (xx-xxxx) “); scanf(“%d-%d”, &bulan,& tahun);

if (bulan<=12) { if (bulan<=7) hari= bulan % 2 == 0 ? 30 : 31 ; else hari=bulan % 2 == 0 ? 30 : 31 ; } else

printf(“\n\n bulannya ngaco bos!!!\n\n”); if (bulan==2)

hari= tahun % 4 == 0 ? 29 : 28 ; /* cetak o utput */

printf(“\n\nbulan %2d tahun %4d memiliki %d hari “,bulan,tahun,hari); getche();

}

4.5 Lembar Kerja

(17)

4.6 Pertanyaa n dan Tugas

1. Buatlah program untuk membantu menyelesaikan persoalan pada sebuah de velope r menjual dua tipe rumah,Tipe A dengan harga tanah 40000 dan harga bangunan 150000,sedamgkan Tipe B dijual dengan harga tanah 50000 dan harga bangunan 200000. Sebagai input : luas tanah, luas bangunan, tipe

Sebagai output : harga tanah, harga bangunan, harga total Ketent uan tentang variable- variabel yang digunakan:

2. Buatlah program untuk menyelesaikan permasalahan pada PT CEPAT K AYA yang memberikan komisi kepada para salesmannya dengan ketentuan sebagai berikut:

Variable untuk nama variable tipe

Luas tanah luas_tanah float

Luas bangunan luas_bang float

Harga satuan tanah harga_sat_tnh float

Harga satuan ba ng. harga_sat_bang float

Harga tanah harga_tnh float

Harga bangunan harga_bang float

Harga total harga_total float

Tipe tipe char

a. Bila seorang salesman dapat menjual menjual barang hingga Rp.200.000,- dia akan mendapat uang jasa sebesar Rp.10.000,- ditambah dengan uang komisi sebesar 10% dari pendapa tan yan dipe roleh hari itu.

b. Bila seorang salesman menjual barang diatas Rp.200.000,- hingga Rp.500.000,- maka uang jasa yang diterima sebesar Rp.20.000,- ditambah dengan 15% dari pendapatan yang dieroleh.

c. Bila seorang salesman menjual barang di atas Rp.500.000,- maka uang jasa yang diperoleh sebesar Rp.30.000,- ditambah dengan 20% dari pendapatan yang didapat.

Sebagai input : Pendapatan

(18)

Ketentuan-ketentuan variable yang digunakan:

3. Buatlah program untuk mengkonversikan nilai angka menjadi nilai huruf akan dibuat berdasarkan ketentuan sebagai berikut:

Variabel untuk nama variable tipe

Pendapatan p_dptan float

Uang jasa jasa float

Komisi komisi float

Total Uang total float

Nilai Angka Nilai huruf

<50 E

50-59 D

60-69 C

70-84 B

85-100 A

Sebagai input : Nilai Angka Sebagai Output: N ilai Huruf Ketentuan variable

1. Al Fatt, Hanif. Dasar Pemrograman C++

.

Andi O ffset, Jogyakarta, 2007.

Variable untuk nama variable tipe

Nilai Angka angka float

Nilai Huruf huruf char

Daftar Pustaka

2. Hartanto, Jogiyanto. Buku Konsep Dasar Pemrograman Bahasa C. Ando Offset, Jogyakarta, 2006.

3. Kadir, Abdul. Algoritma Pemrograman Menggunakan C++. Andi O ffset, Jogyakarta, 2007.

4. Ngeon, Thomson Susabda . Pengantar Algoritma Dengan Bahasa C. Salemba Infotek, Jakarta, 2006.

5. Nugroho, Adi. Algoritma dan Struktur Dara Dengan C. Andi Offset, Jogyakarta, 2009. 6. Partoharsojo, Hartono. Tuntunan Praktis Pemrograman Bahasa C 2.0. PT Elex Media

Komputindo, Jakarta, Indonesia, 1989.

7. Supardi, Yuniar. Cara Mudah Belajar Bahasa C dan Flow Chart Dalam

Gambar

Tabel 4.1. Operator Relasi   OPERATOR  RELASI  ARTI  &lt;  Lebih kecil  &gt;  Lebih besar  ==  Sama de ngan
Tabel 4.3  Operator lojik  OPERATOR  LOGIK
Gambar 4.1. Digram Alir Percabangan if
Gambar 4.2. Diagram Alir untuk pernyataan  if .. else
+3

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kuat tekan dan densitas pada beton normal dan beton berbahan fly ash 10 % ( sebagai pengganti semen) , serta

Seperti hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Apollo dan Cahyadi (2012) bahwa penyesuaian diri dan dukungan sosial memiliki korelasi negatif yang signifikan

Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan terdapat pengaruh nyata varietas tanaman yang diuji terhadap tinggi tanaman, namun tidak terdapat pengaruh nyata

Surat Ketetapan Pajak Daerah Lebih Bayar, yang selanjutnya disingkat SKPDLB, adalah surat ketetapan yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran pajak karena jumlah

Keluarga sebagai orang terdekat dan tempat berinteraksi sosial yang pertama sebelum dimasyarakat dalam kehidupan anak dengan retardasi mental dapat membantu anak

Pihak pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang

Pertambahan peserta JKN akan meningkatkan investasi di sector kesehatan, seperti pembangunan fasilitas kesehatan, produksi obat dan alkes, dan untuk jangka panjang,

Nama pengapalan yang sesuai dengan PBB : Tidak diatur Kelas Bahaya Pengangkutan : Tidak diatur Kelompok Pengemasan (jika tersedia) : Tidak diatur. Bahaya Lingkungan :