• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perencanaan Mesin Pencacah Rumput

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perencanaan Mesin Pencacah Rumput"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

PERENCANAAN

PERENCANAAN V-BELT PAD

V-BELT PADA MESIN

A MESIN PENCACAH

PENCACAH

RUMPUT PADA PUTARAN 1400 RPM DENGAN DAYA 0.5 HP

RUMPUT PADA PUTARAN 1400 RPM DENGAN DAYA 0.5 HP

(TUGAS PERENCANAAN II) (TUGAS PERENCANAAN II)

O

Olleeh

h ::

Wahyu Saputra

Wahyu Saputra

15321036

15321036

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS BANDAR LAMPUNG

UNIVERSITAS BANDAR LAMPUNG

2018

2018

(2)
(3)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

1.1

1.1 Latar Latar BelakaBelakangng

IIndndononesesiaia memerurupapakakann neneggararaa yyanang g mememimililikiki kokomomodiditatass pepeteternrnakakanan yyanangg cucukukupp m

meelliimmppaahh.. SSeehhiinnggggaa kkoommooddiittaass iinnii ccuukkuupp mmeennjjaannjjiikkaann uunnttuukk mmaassaa ddeeppaann me

mengnginingagat t pepeteternrnakakanan memerurupapakakann susumbmberer dadayyaa alalamam yyanangg dadapapatt didipeperbrbahahararuiui,, be

berbrbededaa dedengngan san sumumbeber dar dayyaa lalainin,, sesepepertrtii minminyyak ak bubumimi, ba, batu btu bararaa dadan ban bahahann tamba

tambangng lainnylainnya.a.

Wal

Walaupaupun komun komodioditas ditas disesektoktor peter peternarnakakann indindoneonesiasia cucukupkup menmenjanjanjikajikan,n, namnamunun p

paada da kekenynyatataaaannnnyyaa kekekakayyaaaann tetersrseebubutt titiddaakk bibisasa ddininikikmamatiti seseccaara lra lananggsusungng o

olleehh ppaarra a ppeetteerrnnaakk,, sseebabaggiaiann bbeesasar r ppeetatannii ccuukkuupp kkeessuullititaann ddaallaamm mmaassaalalahh ekonomi.

ekonomi.

Berte

Berternakrnak sapi tisapi tidak tedak terlepas rlepas dari dari pengpengadaaadaan dan n dan persiapersiapanpan pangpanganan yayangng tentunytentunyaa se

secacara ra kokontntininu.u. RuRumpmputut ggajajahah yyanang g memenjnjadadii mamakakananann popokokok k dadari ri sasapipi tetelalahh d

dibibuudididadayyakakaann ololeehh ppaarara ppeeteternrnaak.k. StStruruktktur ur ddaariri rurumpmpuutt ggaajajahh yyaangng kekerarass ddaann b

beersrseeraratt memembmbuauatt pepersrsiaiapapann papannggaann memenjnjaadidi teterkrkeenndadalala.. PaPakakann tatambmbaahhaann jujuggaa h

haarruus s ddiibbeerriikkaann uunnttuuk mk meennaammbbaahh ggiizzii aaggaarr ddaaggiinng g tteerrnnaakk lleebbiihh cceeppaatt ber

berkekembambang.ng. PakPakanan tambatambahahan n tertersesebutbut sepsepertertii bebekatkatul,ul, sensentratrat,t, ketketelaela,, ampampasas tahtahuu da

dann lailainynya.a. PetPeternernak beak berinrinisiisiatiatiff menmencacampumpurkarkan rumpn rumputut dedengangan pakan pakann tamtambahbahanan u

untntuukk memengnghehemamat t bibiayayaa.. SeSebbeelulumm ddicicaampmpuurr rurumpmputut dadann keketetelala haharuruss ddiriraajajangng (d

(dicicaaccaah)h) teterlrleebibih h dadahhululuu,, aaggaarr dadalalamm pprorosseess ppeencncaampmpuurarann mumuddaahh didilalakukukakann.. Ru

(4)

da

dann dibdiberieri air air secsecukuukupnypnya sa sesesuaiuai taktakaraaran.n. PetPeternernakak setsetiapiap harharii harharus us menymenyediediakaakann rump

rumput dalam juut dalam jumlahmlah yayangng cukup bcukup banyanyak untuk diak untuk dirajang srajang sebagebagai bahan paai bahan pakankan ternak.

ternak.

Pe

Peterternanakk biabiasasanyanya dadalam mlam mencencacacahah rumrumput put masmasihih menmenggggunaunakan kan sasabit,bit, sesehinhinggggaa ap

apababililaa rurumpmputut dadalalam jumm jumlalahh yyanangg cucukukup banyp banyakak mamaka dika dibubututuhkhkan waan waktu dktu danan te

tenanagaga yyanangg lelebibihh babanynyakak.. S

Seeiirriinngg ddeennggaann kkeemmaajjuuaann tteekknnoollooggii tteeppaatt gguunnaa bbaannyyaakk ddiitteemmuukkaann aalalat-t-aallaatt tteekknnoolologgii yyaang ng ddiciciipptatakkaann uunntutukk mmeennggoolalahh hhaassiill ppeerrtatanniaiann,, sseeppeerrtti mi meessinin pe

pencncacacah ruah rumpmputut.. HaHall inini i didimamaksksududkakann ununtutukk memembmbanantutu papara pera peteternrnakak dadalalamm me

mengngololahah rurumpmput ut gagajajahh susupapayya a lelebibih h mumudadah,h, cecepapat,t, mumurarah h dadann memendndapapatatkakann hasil yang maksimal.

hasil yang maksimal.

Da

Dalalam m kekehihidudupapann didi ereraa momodedernrn inini, i, susuatatuu alalatat-a-alalat t pepermrmesesininanan memerurupapakankan alalatat y

yang ang pepentnting ing dadann vivitatall ununtutukk memenununjnjanang g peperaralalatantan-p-pereralalatatanan yyang ang beberbrbasasisis ke

keteteknknikikanan. . DiDikakarerenanakakann V-BV-Beleltt memerurupapakakann kokompmpononenen memesisinn yyanangg sasangngatat vivitatall dan

dan berpeberpengarngaruh buh besar esar terhaterhadapdap kinerkinerja sja suatuuatu mesinmesin pencpencacah acah rumpurumput.t. Pada tugas peran

Pada tugas perancangan ini penuliscangan ini penulis penulis akan membpenulis akan membahas tentang Pereahas tentang Perencanaanncanaan

V-V- BelBelt,t, yang nyang nantinyantinya akan diaa akan diaplikaplikasikasikan padan pada Mesin PeMesin Pencancacah Rumcah Rumput.put.

1.2 Tujuan 1.2 Tujuan Da

Dalalamm sesebubuahah pepererencncananaaaann susuatatuu eleelememen n memesisinn haharuruslslahah akakururatat dadann tetelitliti, i, mamakaka da

dalalamm ananalalisisisis V-V-bebeltlt papadada memesisinn memencncacacah ah ininii ininii teterdrdapapatat bebebeberarapapa tutujujuanan yyangang ak

akanan didicacapapai, ani, antatarara lalainin ::

aa.. UUnntutukk mmeengngeetatahhuiui kkekekuuaatatann bbeeltlt b.

(5)

1.3 Batasan Masalah

Dalam penulisan perancangan ini penulis hanya membahas tentang v-belt dengan tipe A43 yang berbahan karet (rubber) yang diaplikasikan pada mesin pecacah rumput yang memiliki putaran 1400 dengan daya 0,5 hp. V-belt yang direncanakan hanya berhubungan dengan:

a. Panjang belt (L) b. Kecepatan sabuk (V) c. Sudut kemiringan (α) d. Sudut kontak (θ)

e. Tegangan maksimum sabuk (F)

1.4 Metode Penulisan

Ada dua metode yang diterapkan dalam penulisan, yaitu : 1. Studi perpustakaan

Studi perpustakaan meliputi pengumpulan bahan-bahan dari beberapa buku, jurnal, kutipan dan catatan kuliah.

2. Observasi lapangan

Observasi lapangan merupakan pengamatan secara langsung dimensi v-belt dan material belt yang merupakan bagian dari komponen mesin pencacah rumput.

(6)

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika yang digunakan dalam penulisan perancangan tugas elemen mesin ini adalah :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan tentang latar belakang perencanaan, tujuan penulisan, batasan masalah, metode penulisan, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang teori dasar pengertian belt, macam-macam belt, rangkaian sabuk dan puli serta rumus yang digunakan

BAB III METODE PERENCANAAN

Dalam bab ini membahas tentang langkah langkah dalam merencanakan v-belt pada mesin pencacah rumput.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan tentang perhitungan - perhitungan v-belt pada mesin pencacah rumput.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini membahas kesimpulan dan saran dari hasil perencanaan v-belt pada mesin pencacah rumput.

LAMPIRAN

(7)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pendahuluan

Belt (sabuk) biasanya dipakai untuk memindahkan daya antara dua poros sejajar. Poros –  poros harus terpisah pada suatu jarak minimum tertentu, yang tergantung pada jenis pemakaian sabuk, agar bekerja secara efisien. (Ir. Gandhi Harahap,  M.Eng., 1984)

Sabuk atau yang sering disebut belt merupakan suatu komponen mesin yang termasuk vital, dimana belt ini nantinya akan meneruskan sebuah gaya yang diterima dari puli untuk kemudian diteruskan pada gaya gerak mekanik. Dan apabila sebuah sabuk atau belt mempunyai kualitas yang jelek dan tidak sesuai standar maka umur kerja dari sebuah belt atau sabuk akan relatif pendek. (Ahmad   Zaenuri, 2010).

Belt (sabuk) atau rope (tali) digunakan untuk mentransmisikan daya dari poros yang satu ke poros yang lain dengan memakai puli yang berputar pada kecepatan yang sama atau pada kecepatan yang berbeda. Besarnya daya yang ditransmisikan tergantung pada faktor berikut: (Ahmad Zaenuri, 2010).

1. Kecepatan belt.

2. Tarikan belt yang ditempatkan pada puli. 3. Luas kontak antara belt dan puli terkecil. 4. Kondisi belt yang digunakan.

(8)

2.2 Macam-Macam Sabuk

Sabuk disebut juga ban mesin (Belt) dibagi menjadi 3 macam yaitu: 2.2.1. Belt Datar atau Rata (Flat Belt)

Flat belt (belt datar). Seperti ditunjukkan pada Gambar 1 (a), adalah banyak  digunakan pada pabrik atau bengkel, dimana daya yang ditransmisikan berukuran sedang dari puli yang satu ke puli yang lain ketika jarak dua puli adalah tidak  melebihi 8 meter. (Ahmad Zaenuri, 2010)

Gambar 2.1 Macam –  macam sabuk 

2.2.2. Belt Bentuk V (V-Belt)

V-Belt (belt bentuk V). Seperti ditunjukkan pada Gambar 1 (b), adalah banyak  digunakan dalam pabrik dan bengkel dimana besarnya daya yang ditransmisikan berukuran besar dari puli yang satu ke puli yang lain ketika jarak dua puli adalah sangat dekat.

2.2.3. Belt Bentuk Bundar (Circular Belt)

Circular belt atau rope (belt bulat atau tali). Seperti ditunjukkan pada Gambar 1 (c), adalah banyak digunakan dalam pabrik dan bengkel dimana besarnya daya yang ditransmisikan berukuran besar dari puli yang satu ke puli yang lain ketika  jarak dua puli adalah lebih dari 8 meter.

(9)

V-Belt adalah sabuk yang terbuat dari bahan karet dan mempunyai penampang berbentuk Trapesium, tenunan teteron dan semacamnya yang terdapat di dalam kontruksi belt digunakan sebagai inti sabuk untuk membawa atau menyalurkan tarikan yang besar. Sabuk V dibelitkan pada alur puli yang berbentuk V pula, bagian sabuk yang membelit akan mengalami lengkungan sehingga lebar bagian dalamnya akan bertambah besar. Gaya gesekan juga akan bertambah karena pengaruh bentuk yang akan menghasilkan transmisi daya yang besar pada tegangan yang relatif rendah.

Hal ini merupakan salah satu keunggulan dari sabuk V jika dibandingkan dengan sabuk rata (flat belt). (Sularso & Kiyokatsu Suga, 1979)

Kelebihan transmisi belt jika dibandingkan dengan jenis transmisi lain (rantai dan roda gigi) antara lain:

- Harganya murah - Perawatan mudah - Tidak berisik 

Dengan beberapa kelebihan tersebut, V-Belt lebih banyak digunakan untuk  mentransmisikan daya yang tidak terlalu besar (± 500 Kw). Dan ini sering kita  jumpai dalam mesin-mesin industri rumah tangga. Misal pada mesin pencacah

rumput. (Sularso & Kiyokatsu Suga, 1979)

Selain mempunyai kelebihan, transmisi Belt juga mempunyai Kekurangan jika dibandingkan dengan transmisi rantai dan roda gigi, diantaranya

- Mudah aus

- Sering terjadi sliding - Efisiensi rendah

(10)

- Kapasitas daya kecil

- Tidak bisa mentransmisikan daya yang jarak antar poros puli lebih dari 10 m (daya yang ditransmisikan akan lebih kecil sehingga tidak  efisien).

2.3 Rangkaian Sabuk dan Puli

Puli Belt merupakan salah satu elemen mesin yang berfungsi untuk  mentransmisikan daya seperti halnya sproket rantai dan roda gigi. Bentuk puli adalah bulat dengan ketebalan tertentu, di tengah-tengah puli terdapat lubang poros.

2.3.1 Rangkaian Sabuk 

Secara umum rangkaian sabuk dan puli dapat digolongkan menjadi: 1. Sabuk Terbuka

Sabuk V terbuka (open belt drive) seperti diperlihatkan pada gambar dibawah ini digunakan untuk menghubungkan dua poros sejajar yang berputar dengan arah yang sama. Jarak kedua sumbu poros besar, sehingga sisi kencang sabuk harus ditempatkan di bagian bawah.

(11)

2. Sabuk Silang

Sabuk silang (cross or twist belt drive), disebut juga sabuk puntir digunakan untuk dua poros yang sejajar dengan putaran berlawanan arah. Perlu diperhatikan, bahwa terjadi persinggungan sabuk  yang akan menimbulkan pengikisan sabuk satu sama lain. Untuk  menghindarinya poros-poros harus mempunyai jarak maksimum 20x lebar sabuk, dengan kecepatan dibawah 15 m/s.

Gambar 2.3 Sabuk silang (Ahmad Zaenuri, 2010)

3. Sabuk Seperempat Putaran

Sabuk seperempat putaran (quarter turn belt drive), digunakan untuk  poros tegak lurus dan berputar pada suatu arah tertentu. Jika dikehendaki arah lain perlu dipasang puli pengarah (guide pulley). Untuk mencegah lepasnya sabuk, lebar bidang singgung puli harus lebih besar atau sama dengan 1,4 lebar sabuk.

(12)

Gambar 2.4 Sabuk Seperempat Putaran (Ahmad Zaenuri, 2010)

4. Sabuk Dengan Puli Pengencang

Sabuk dengan puli pengencang, digunakan pada poros sejajar dengan sudut kontak yang kecil.

Gambar 2.5 Sabuk dengan puli pengencang (Ahmad Zaenuri, 2010)

5. Sabuk Kompon

Sabuk kompon (compound belt drive) digunakan untuk meneruskan daya dari suatu poros ke poros lainnya melalui beberapa puli.

(13)

Gambar 2.5 Sabuk kompon (Ahmad Zaenuri, 2010)

6. Sabuk Bertingkat

Sabuk bertingkat digunakan jika dikehendaki perubahan kecepatan poros yang digerakan pada waktu poros penggerak berputar pada kecepatan konstan.

(14)

7. Sabuk Dengan Puli Pelepas

Sabuk dengan puli pelepas digunakan jika dikehendaki menjalankan atau menghentikan poros mesin tanpa mempengaruhi puli penggerak. Puli yang terpasang pada mesin disebut fast pulley, dan puli yang berputar bebas disebut loose pulley.

Gambar 2.7 Sabuk Dengan Puli Pelepas (Ahmad Zaenuri, 2010)

2.4 Kontruksi bahan V-Belt:

Bahan dari sabuk v terbuat dari karet yang mempunyai penampang trapesium, tenunan tetoron atau semacamnya dipergunakan sebagai inti sabuk untuk  membawa tarikan besar.

1. Terpal

2. Bagian penarik  3. Karet pembungkus 4. Bantal karet

(15)

2.5 Macam dan V-belt berbahan dasa dibedakan menjadi b Gambar 2.9 Uk 2.6. Rumus Perhitu dimana : x = Jarak antar r1,r2 = Jari 1uli 1 d α = Sudut kemi θ = Sudut kont ipe V-Belt

r karet yang mempunyai penampang trapesiu berapa tipe, antara lain :

ran Penampang Belt (Sularso & Kiyokatsu gan Belt

Gambar.2.10 Sistem terbuka

poros (mm) an 2 (mm) ringan ( 0) k (rad) θ m yang dapat uga, 1979)

(16)

2.6.1. Panjang Kesel Untuk belt terbuka, k Gambar 2.10. dimana : r 1dan r 2 = radi  x = Jara L = Tot 2.6.2. Kecepatan Sab dimana : V = kece d = dia N = puta 2.6.3. Sudut Kemirin Sudut yang didapat d

2.6.4. Sudut Kontak ( Sudut yang diambil a

ruhan Belt

edua puli berputar pada arah yang sama sepe

...

s puli terbesar dan puli terkecil (mm). k antara pusat dua puli (mm).

l panjang belt (mm). uk : ... patan sabuk (m/s) eter puli (mm) ram mesin (Rpm) gan (Sin α)

ari kemiringan sabuk terhadap puli seperti p

... θ)

ntara sabuk bagian atas dan bawah terhadap

... rti pada ... (1) ... (2) da gambar 2.10 ... (3) puli : ... (4)

(17)

2.6.5. Daya yang di dimana : T1= Teganga T2= Teganga V = Kecepat 2.6.6. Rasio Tegang dimana : μ = Koefisie θ = Sudut k 2.6.7. Luas Penampa dimana : A = luas pena t = tebal belt b = lebar belt 2.6.8. Tegangan Tari dimana : T = teganga A = Luas pe T = Tegang

ransmisikan dari Puli Penggerak :

...

n pada sisi kencang (kg) n pada sisi kendor (kg)

n sabuk (m/s)

n :

...

n gesek antara puli dengan belt ntak (rad)   g Belt:

A = t.b

... mpang belt (mm2)   (mm)   (mm) k Sabuk : =

.

... n tarik sabuk (kg) nampang sabuk (mm2) n sisi kencang (kg) ... (5) ... (6) ... (7) ... (8)

(18)

2.7 Ringkasan

Adapun hal yang dijelaskan di Bab 2 ini adalah tentang pengertian dari sabuk, macam macam sabuk, rangkaian sabuk dan puli, konstruksi bahan v-belt, macam dan tipe v-belt dan rumus yang dipakai pada perhitungan belt (sabuk ).

(19)

BAB III

METODE PERENCANAAN

3.1 Pengertian Metode Perencanaan

Metode perencanaan adalah susunan atau metode dalam perencanaan yang digunakan untuk memperoleh kebenaran menggunakan penelusuran dengan dengan tata acara tertentu untuk mencapai sebuah tujuan.

Susunan metode perencanaan v-belt mesin pencacah rumput. pada diagram tersebut di jelaskan langkah-langkah untuk mendapatkan data yang akurat. Adapun langkah langkahnya ialah:

1. Landasan teori yaitu sebagai dasar sebelum melakukan perhitungan dan lain lain. Dikarenakan landasan teori berisi materi dan penjelasan tentang benda yang mau direncanakan.

2. Kemudian dilanjutkan dengan   disassembly yaitu pembokaran komponen v-belt (melepas v-belt dari mesin pencacah rumput) pada mesin pencacah rumput sebelum melakukan langkah perhitungan dan lain-lain.

3. Langkah selanjutnya yaitu mengukur dimensi v-belt dan dimensi puli. Lalu hasil dan datanya dikumpulkan menjadi satu dengan satuan millimeter, yang nantinya akan digunakan pada proses perhitungan.

(20)

4. Setelah dilakukan pengukuran v-belt selanjutnya melakukan langkah menggambar v-belt tersebut dan disertai dengan dimensi yang didapat dari langkah pengukuran.

5. Lalu dimulailah proses perhitungan v-belt. Data yang diperoleh dari hasil pengukuran diguanakan untuk proses perhitungan rasio tegangan dan tegangan v-belt.

6. Selanjutnya dilakukan pengumpulan data untuk mendaparkan hasil dari perhitungan.

7. Kemudian menganalisa v-belt yang digunakan untuk mesin pencacah rumput

8. Langkah terakhir (finish) memasang kembali v-belt tersebut pada mesin pencacah rumput.

Secara skematik, metode penelitian di atas dapat dilihat pada gambar 3.1.

3.2 Waktu dan Tempat Perencanaan

Perencanaan ini dilakukan di peternakan sapi yang beralamat di Jalan R.A Basyid No.20, Fajar baru, Jati Agung, Lampung selatan. Tujuan dalam suatu perencanaan dibutuhkan analisis untuk mendapat data yang dibutuhkan kemudian dimasukan kedalam proses perhitungan. Agar perencanaan siap dilakukan, maka dilakuakan pada bab ini akan di jelaskan tentang tahapan perencanaan sampai siap dilaksanakan.

(21)

Mulai Landasan teori Disassembly Mengukur dimensi komponen Redrawing V-belt Puli Lebar Panjang Diameter Perhitungan Panjang Belt Kecepatan Sabuk  Sudut kemiringan Sudut Kontak  Pengumpulan data (mm, m/s,°, rad, drawing) Menganalisa V-belt Selesai Kesimpulan

(22)

3.3 Ringkasan

Adapun hal yang dijelaskan di Bab ini adalah tentang metode perencanaan adalah susunan atau metode dalam perencanaan yang digunakan untuk memperoleh kebenaran menggunakan penelusuran dengan dengan tata acara tertentu untuk  mencapai sebuah tujuan.

Dan langkah-langkah metode perencanaan adalah dimulai dari landasan teori, disassembly, mengukur komponen v-belt dan puli, redrawing, perhitungan, pengumpulan data, menganalisis v-belt dan selesai.

(23)

4.1 Pendahuluan Pada bab ini akan di yang dilakukan adal rpm pada puli yang s

4.2 Data Perencana

BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN

ambil data dari mesin pencacah rumput, dim h v-belt merek bando tipe A-43 dengan put ama besar.

an V-belt

ambar 3.1 Mesin pencacah rumput gajah

ana perhitungan aran mesin 1400

(24)

Gambar 3.2 V-belt pada mesin pencacah rumput

Dari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa:

1. Daya (P) : 0,5 Hp (370Watt) 2. Putaran mesin (N) : 1400 Rpm

3. Diameter puli penggerak (d2) : 76,2 mm

4. Diameter puli pencacah (d1) : 76,2 mm

5. Lebar sabuk (b) : 12,5 mm 6. Tinggi sabuk (t) : 9 mm 7. Jarak poros antar puli (x) : 440 mm 8. Jari-jari puli (r1) : 38,1 mm

9. Jari-jari puli (r2) : 38,1 mm

10. Jenis Belt : Bando A-43

Dimana :

Daya (P) dan putaran mesin (N) didapat dari spesifikasi dinamo yang

(25)

Diameter puli penggerak (d2), diameter puli pencacah (d1) Lebar sabuk (b),

tinggi sabuk (t) Jarak poros antar puli (x) didapat dari hasil pengukuran dilapangan.

4.3 Analisis

Analisis v-belt pada mesin pencacah rumput adalah menghitung panjang belt, kecepatan sabuk, sudut kemiringan, sudut kontak, daya yang ditransmisikan dan rasio tegangan(perbandingan tegangan sisi kendur dan tegangan sisi kencang).

Gambar 3.3 Gambar skematik dari v-belt

Panjang sabuk yaitu panjang keseluruhan sabuk dimana sabuk yang digunakan pada mesin pencacah rumput dengan merek Bando Tipe A-43 yang dapat dihitung dengan menggunakan rumus dibawah:

L = π

(r

1

+r

2

)

+ 2x +( )

= 3,14 ( 38,1+ 38,1) + 2 (440) + ( , , ) = 3,14 (76,2) + 880 +

= 239,26 + 880 + 0 = 1119,26 mm

Jadi dari perhitungan diatas didapatkan panjang keseluruhan sabuk yaitu 1119,26 mm

(26)

Kecepatan sabuk pada puli yang digerakkan (d2), dapat dihitung menggunkan

persamaan dibawah ini

V = .

=

  , . , .

=

5582,92 mm/s

Jadi kecepatan sabuk pada puli yang digerakkan adalah 5582,92 mm/s

Sudut kontak dari sabuk terhadap puli yang dapat dilihat pada gambar 3.3,dimana pada perhitungan sudut kontak sabuk terhadap puli didapat menggunakan rumus dibawah ini : sin α = = , , = 00

θ =

( . )

=

( . )3,14

=

( , )

=

1,28 rad

Karena puli 1 dan 2 memiliki dimensi yang sama maka sudut kontak sabuk  terhadap puli yaitu 00 dengan sudut kemiringan antar sabuk yaitu 1,28 rad

Dari daya yang di transmisikan yaitu 0,5 hp maka nilai T1 –  T2 dapat diperoleh

dengan persamaan. Gaya penggerak efektif pada keliling puli yang digerakkan adalah selisih antara dua sisi tarikan yaitu T1 – T2.(Achmad Zainuri, 2010)

(27)

P =( ) 0,5 =( ) 5,58 T1 – T2 = , , = 6,72 kg

Dari hasil perhitungan maka didapat gaya penggerak efektif (T1 –  T2) yaitu

sebesar 6,72 kg.

Rumus dibawah digunakan untuk mendapatkan nilai tarikan pada sisi kencang (T1) dan terikan pada sisi kendur (T2):

2,3 log =

µ.

θ 2,3 log = 0,3 . 1,28 log = , , log = 0,1669 l og = 1,468 T1 = 1,468 . T2 T1 – T2 = 6,72 1,468 – T2 = 6,72 T2 = , , T1= 1,468 . 14,35 = 14,35 kg = 21,06 kg

Hasil perhitungan diatas didapatkan tarikan pada sisi kencang yaitu 21,06 kg dan tarikan pada sisi kendur yaitu 14,35 kg.

(28)

Luas penampang sabuk didapat dari perkalian antara lebar dan tinggi sabuk  A = t . b

= 9 . 12,5 = 112,5 mm2

Batas maksimum tegangan tarik sabuk adalah : F =

=

,

,

= 0,17 kg/mm2 = 1,667 Mpa

Nilai yang didapat adalah F = 1,667 Mpa.

4.4 Ringkasan

Dari Perhitungan diatas didapatkan hasil sebagai berikut : 1. Panjang belt (L) yaitu sepanjang 1119,26 mm

2. Kecepatan Sabuk (V2) yaitu kecepataan sabuk pada puli yang digerakkan

sebesar 5,58 m/s

3. Sudut Kemiringan (α

)

dari v-belt terhadap puli yaitu 00, karena puli yang dipakai memiliki diameter yang sama maka v belt tidak memiliki nilai sudut kemiringan.

4. Sudut Kontak (

θ)

diambil dari sudut belt atas dan bawah terhadap puli yaitu 1,28 rad.

5. Tegangan tarik pada sisi kencang (T1) yaitu 21,06 kg dan tegangan tarik 

pada sisi kendur (T2) yaitu 14,35 kg.

(29)

7. Tegangan Tarik Sabuk (F) dari hasil perhitungan adalah 1,667 Mpa. Material yang digunakan ialah jenis rubber dengan tegangan tarik 1,667 Mpa. Sehingga belt yang digunakan pada mesin pencacah rumput tersebut dipastikan aman.

(30)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pengamatan dan perhitungan, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:

1. Langkah-langkah perencanaan v-belt mesin pencacah rumput adalah dimulai dari landasan teori, disassembly, mengukur komponen v-belt dan puli, redrawing, perhitungan, pengumpulan data dan menganalisis v-belt, kemudian didapatkan tegangan tarik dari v-belt untuk memastikan keamanan dari v-belt mesin pencacah rumput.

2. Tegangan tarik v-belt dari hasil perhitungan adalah 1,667 Mpa. Material yang digunakan ialah jenis rubber dengan tegangan tarik 1,667 Mpa. Sehingga belt yang digunakan pada mesin pencacah rumput tersebut dipastikan aman.

5.2 Saran

Disini penulis mempunyai saran bagi pembaca bahwa untuk merencanakan suatu komponen atau elemen mesin diperlukan ketelitian, kesabaran, dan keuletan dalam mengolah data, sehingga di dapat hasil yang optimal di dalam perencanaan tersebut, serta menghasilkan efektif kerja dan efisiensi kerja semaksimal mungkin.

Gambar

Gambar 2.1 Macam –  macam sabuk 
Gambar 2.2 Sabuk terbuka (Ahmad Zaenuri, 2010).
Gambar 2.3 Sabuk silang (Ahmad Zaenuri, 2010)
Gambar 2.4 Sabuk Seperempat Putaran (Ahmad Zaenuri, 2010)
+6

Referensi

Dokumen terkait

Jika siswa tidak memiliki Self Regulated Learning atau kemandirian, maka pada saat siswa di dalam mengerjakan suatu tes akan mengalami kegelisahan atau mencotek

Dan setelah dilakukan wawancara oleh 12 karyawan 9 orang dari mereka mengatakan mengalami keluhan nyeri punggung bawah dan3 orang karyawan lainnya tidak mengalami keluhan

Mahasiswa Program Studi DIV Bidan Pendidik STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta yang paling banyak mengalami insomnia yaitu mahasiswa yang mengalami insomnia sedang sebanyak 34

Sebagian besar alotrop belerang adalah kristal dalam struktur, meskipun salah satu lainnya terbuat dari plastik secara alami. Yang paling terkenal muncul, dalam bentuk kristal

Hubungan Usia dengan Perilaku Aman Berkendara ( Safety Riding ) Pada Siswa-Siswi SMK Waskito Kelas 11 Kota Tangerang Selatan 2019 Presentase (%) Usia 49,5

Charles Bertomi, Ni Made Oka Karini, I Putu Sudana ANALISIS SEGMENTASI PASAR WISATAWAN MANCANEGARA YANG BERKUNJUNG KE BALI DARI ASPEK SOSIO-EKONOMI DEMOGRAFI, PSIKOGRAFI,

Penelitian ini menggunakan sensor lex sebagai pendekteksi gerak di setiap jari dan mengubah masukan sensor tersebut menjadi sebuah angka dan huruf yang ditampilkan pada aplikasi

Pembelajaran terbimbing merupakan salah satu bagian dari kegiatan PPL 2, yang mana dalam pelaksanaannya mahasiswa terlebih dahulu menyusun rencana pelaksanaan