• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gangguan Belajar Pada Anak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Gangguan Belajar Pada Anak"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

GANGGUAN BELAJAR PADA ANAK

Disusun Oleh :

(2)

GANGGUAN BELAJAR PADA ANAK

Diperkirakan 9-11% anak usia sekolah di Indonesia memiliki gangguan belajar, termasuk di dalamnya gangguan membaca, menulis, berhitung. Akibat gangguan belajar tersebut mempengaruhi persentase siswa sekolah dasar yang tidak naik kelas.

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan kecerdasan anak, yaitu faktor internal (dari dalam diri anak itu sendiri) dan faktor eksternal (faktor luar).

• Faktor internal tentunya sangat tergantung pada perkembangan fungsi otaknya, yang terjadi sejak ia masih berada di dalam kandungan ibu, oleh karenanya faktor gizi ibu dan anak sangatlah penting untuk

diperhatikan. Selain hal tersebut di atas ada faktor lain pada diri anak itu sendiri yang dapat mempengaruhi kecerdasannya, yaitu faktor emosi dan perilaku dari anak tersebut. Dalam kondisi emosi dan perilaku yang terganggu tentunya anak tidak dapat tumbuh kembang dengan optimal. Ia akan mengalami berbagai macam hambatan dalam tumbuh kembangnya, seperti gangguan perkembangan fisik, gangguan dalam bidang akademis, dalam interaksi sosial dengan lingkungannya dan sebagainya.

• Selain hal itu faktor eksternal juga sangat penting untuk diperhatikan, karena mempunyai dampak yang cukup besar pada turnbuh kembang anak bila faktor ini mengalami masalah.

Kondisi-kondisi seperti ini apabila tidak dideteksi sedini mungkin dan mendapatkan pertolongan secepatnya, dapat mengakibatkan perkembangan anak terganggu, termasuk kecerdasannya.

Diharapkan dengan intervensi dini, anak akan tumbuh kembang dengan optimal sesuai dengan kemampuannya.

(3)

GANGGUAN PERKEMBANGAN BELAJAR

• Gangguan perkembangan belajar adalah suatu gangguan pada pola normal kemampuan penguasaan

ketrampilan yang terganggu sejak stadium awal dari perkembangan. Bukan semata-mata akibat dari kurangannya kesempatan belajar atau pun berhubungan dengan cedera otak yang didapat atau penyakit lain. Gangguan ini lebih banyak diperkirakan berasal dari kelainan proses kognitif, khususnya beberapa tipe disfungsi biologis. Seperti kebanyakan gangguan perkembangan yang lain, kondisi ini lebih banyak dijumpai pada anak laki-laki daripada perempuan.

Pedoman Diagnostik

a) Secara klinis terdapat derajat hendaya yang bermakna dalam keterampilan skolastik tertentu (beratnya hendaya dinilai dari: ukuran skolastik, gangguan perkembangan yang mendahului, masalah yang terkait, pola dan respons

b) Hendaya-nya harus khas dalam arti bahwa tidak semata-mata dapat dijelaskan dari retardasi mental atau hendaya ringan dalam inteligensi umum, sebab IQ dan kinerja skolastik tidak persis berjalan bersamaan/ paralel

c) Hendaya harus dalam masa perkembangan, dalam arti harus sudah ada pada awal usia sekolah dan tidak didapat pada proses perjalanan pendidikan lebih lanjut

d) Harus tidak ada faktor luar yang dapat menjadi alasan untuk kesulitan skolastik (misalnya: kesempatan belajar, sistem pengajaran, pindah sekolah, dsb)

(4)

Resiko tinggi gangguan belajar pada anak dengan:

• Gangguan defisit-atensi/ hiperaktivitas • Defisit neurologis yang besar

• Gangguan visus dan pendengaran yang tidak terkoreksi • Riwayat epileptik

• Komplikasi selama kehamilan • Berat badan lahir rendah

(5)

DETEKSI DINI GANGGUAN BELAJAR PADA ANAK

Tanda dari kesulitan belajar sangat bervariasi, tergantung dari usia anak pada saat itu. Sensitivitas atau kepekaan orang tua dan guru seringkali sangat membantu dalam deteksi dini. Orang tua atau guru yang melihat adanya kesenjangan yang konsisten antara kemampuan akademik anak dengan kemampuan rata-rata teman sekelasnya atau prestasi anak yang tidak kunjung meningkat walaupun pelajaran tambahan sudah diberikan, haruslah mulai berpikir apa yang sebenarnya terjadi dalam diri sang anak. Apalagi jika disertai oleh beberapa gejala di bawah ini :

• Untuk anak pra-sekolah:

- Keterlambatan berbicara jika dibandingkan anak seusianya. - Adanya kesulitan dalam pengucapan kata.

- Kemampuan penguasaan jumlah kata yang minim.

- Seringkali tidak mampu menemukan kata yang sesuai untuk suatu kalimat.

- Kesulitan untuk mempelajari dan mengenali angka, huruf dan nama-nama hari dalam seminggu. - Mengalami kesulitan dalam menghubung-hubungkan kata dalam suatu kalimat.

- Kegelisahan yang sangat ekstrim dan mudah teralih perhatiannya. - Kesulitan berinteraksi dengan anak seusianya.

- Menunjukkan kesulitan dalam mengikuti suatu petunjuk atau rutinitas tertentu. - Selalu menghindari permainan `puzzles'.

(6)

• Untuk anak usia sekolah:

- Mempunyai kemampuan daya ingat yang buruk.

- Selalu membuat kesalahan yang konsisten dalam mengeja dan membaca, misalnya huruf b dibaca d, huruf m dibaca w, kesalahan transposisi yaitu kata roda dibaca dora

- Lambat untuk mempelajari hubungan antara huruf dengan bunyi pengucapannya.

- Bingung dengan operasionalisasi tanda-tanda dalam pelajaran matematika, misalnya tidak dapat membedakan antara tanda – dengan +, tanda + dengan x, dll.

- Sulit dalam mempelajari keterampilan baru, terutama yang membutuhkan kemampuan daya ingat yang baik.

- Sangat aktif, tidak mampu menyelesaikan satu tugas/ kegiatan tertentu secara tuntas. - Impulsif (bertindak sebelum berpikir).

- Sulit konsentrasi atau perhatiannya mudah teralih.

- Sering melakukan pelanggaran baik di sekolah atau di rumah. - Tidak bertanggung jawab terhadap kewajibannya.

- Tidak mampu merencanakan kegiatan sehari-harinya.

- Problem emosional seperti mengasingkan diri, pemurung, mudah tersinggung atau acuh terhadap lingkungannya.

- Menolak bersekolah.

- Mengalami kesulitan dalam mengikuti petunjuk atau rutinitas tertentu. - Ketidakstabilan dalam menggenggam pensil/ pen.

- Kesulitan dalam mempelajari pengertian tentang hari/ waktu.

Jika orang tua atau guru menemukan beberapa gejala di atas maka sebaiknya dilakukan evaluasi oleh tenaga profesional seperti dokter anak atau psikiater anak atau tenaga profesional lainnya.

(7)

GANGGUAN MEMBACA

Gangguan membaca ditandai oleh gangguan kemampuan untuk mengenali kata, membaca yang lambat dan tidak tepat dan pemahaman yang buruk tanpa adanya kecerdasan yang rendah atau defisit sensorik yang bermakna.

Tidak ada penyebab tunggal yang diketahui untuk gangguan membaca, karena banyak disertai gangguan belajar dan kesulitan berbahasa, gangguan membaca kemungkinan adalah multifaktorial. Insidensi tinggi gangguan cenderung ditemukan pada anak-anak dengan palsi serebral yang memiliki kecerdasan normal. Insidensi gangguan membaca yang agak tinggi ditemukan diantara anak epileptik. Komplikasi selama kehamilan, kesulitan prenatal dan pasca natal, termasuk prematuritas dan berat badan lahir rendah adalah sering ditemukan dalam riwayat anak dengan gangguan membaca. Gangguan membaca mungkin

merupakan salah satu manifestasi dari keterlambatan perkembangan atau keterlambatan maturasional. Peranan temperamental telah dilaporkan berhubungan erat dengan gangguan membaca Dibandingkan dengan anak-anak tanpa gangguan membaca, anak-anak dengan gangguan membaca seringkali memiliki lebih banyak kesulitan dalam memusatkan perhatian dan memiliki rentang perhatian yang pendek.

(8)

Pedoman diagnostik menurut PPDGJ-III:

• Kemampuan membaca anak harus secara bermakna lebih rendah tingkatannya daripada kemampuan yang diharapkan berdasarkan pada usianya, inteligensia umum, dan tingkatan sekolahnya.

• Gangguan perkembangan khas membaca biasanya didahului oleh riwayat gangguan perkembangan berbicara atau berbahasa.

• Dalam tahap awal dari belajar membaca tulisan abjad, dapat terjadi kesulitan mengucapkan huruf abjad, menyebut nama yang benar dari tulisan, memberi irama sederhana dari kata-kata yang diucapkan, dan dalam menganalisis atau mengelompokan bunyi-bunyi (meskipun ketajaman pendengaran normal). Kemudian dapat terjadi kesalahan dalam kemampuan membaca lisan, seperti ditunjukkan berikut ini: • Ada kata-kata atau bagian-bagiannya yang mengalami penghilangan, penggantian, penyimpangan, atau

penambahan.

• Kecepatan membaca yang lambat.

• Salah memulai, keraguan yang lama atau kehilangan bagian dari teks dan tidak tepat menyusun kalimat. • Susunan kata-kata yang terbalik dalam kalimat atau huruf-huruf yang terbalik dalam kata-kata.

• Dapat juga terjadi defisit dalam memahami bacaan, seperti: • Ketidakmampuan menyebut kembali isi bacaan.

• Ketidakmampuan untuk menarik kesimpulan dari materi bacaan.

• Dalam menjawab pertanyaan perihal suatu bacaan, lebih menggunakan pengetahuan umum sebagai latar belakang informasi yang berasal dari materi bacaan tersebut.

(9)

Terapi terpilih untuk gangguan membaca adalah pendekatan pendidikan pengobatan (remedial educational approach), tetapi kemanjuran relatif berbagai strategi mengajar pengobatan adalah kontroversial. Seperti dalam psikoterapi, hubungan ahli terapi dan pasien adalah penting untuk keberhasilan hasil terapi dalam terapi pendidikan pengobatan. Anak-anak dengan gangguan membaca harus ditempatkan dalam kelas yang sedekat mungkin dengan tingkat fungsional sosialnya dan diberikan tugas pengobatan khusus dalam

membaca. Masalah emosional perilaku yang ada bersama-sama harus diobati dengan cara psikoterapi yang sesuai. Konseling parental mungkin juga menolong.

(10)

GANGGUAN MATEMATIKA

Gangguan matematika sebenarnya adalah suatu ketidakmampuan dalam melakukan keterampilan aritmatika yang diharapkan untuk kapasitas intelektual dan tingkat pendidikan seseorang.

Pandangan sekarang adalah bahwa penyebabnya adalah multifaktorial. Faktor maturasional, kognitif, emosional, pendidikan, dan sosioekonomi menyebabkan berbagai derajat dan kombinasi untuk gangguan matematika. Pedoman diagnostik menurut PPDGJ-III:

• Gangguan ini meliputi hendaya yang khas dalam kemampuan berhitung yang tidak dapat diterangkan

berdasarkan adanya retardasi mental umum atau tingkat pendidikan di sekolah yang tidak adekuat.

Kekurangannya ialah penguasaan pada kemampuan dasar berhitung yaitu tambah, kurang, kali, bagi (bukan kemampuan matematik yang lebih abstrak dalam aljabar, trigonomerti, geometri atau kalkulus).

• Kemampuan berhitung anak harus secara bermakna lebih rendah daripada tingkat yang seharusnya dicapai

berdasarkan usianya, inteligensia umum, tingkat sekolahnya, dan terbaik dinilai dengan cara pemeriksaan untuk kemampuan berhitung yang baku.

• Keterampilan membaca dan mengeja harus dalam batas normal sesuai dengan umur mental anak.

• Kesulitan dalam berhitung bukan disebabkan pengajaran yang tidak adekuat, atau efek langsung dari ketajaman

penglihatan, pendengaran, atau fungsi neurologis, dan tidak didapatkan sebagai akibat dari gangguan neurologis, gangguan jiwa, atau gangguan lainnya.

Terapi yang paling efektif sekarang ini untuk gangguan matematika adalah pendidikan pengobatan. Metode dan material terapi digunakan hanya jika cocok untuk anak tertentu, gangguan, dan keparahan dan mudahnya

(11)

KESIMPULAN

Gangguan belajar pada anak harus ditangani sedini mungkin. Gangguan tersebut termasuk gangguan membaca, gangguan matematika, gangguan ekspresi tulisan & gangguan belajar yang tidak ditentukan. Karena gangguan yang tidak ditangani dapat menimbulkan masalah perilaku pada anak.

Gangguan belajar pada anak merupakan suatu gangguan yang sangat kompleks baik penyebab maupun penanganannya. Untuk ini diperlukan satu tim terpadu, yang terdiri dari tenaga medis (dokter anak,

psikiater anak, dokter rehabilitasi medik), psikolog, terapis wicara, terapis okupasi, fisioterapis dan tenaga pendidik yang dapat mengatasi permasalahan gangguan belajar ini secara komprehensif dan terpadu.

Referensi

Dokumen terkait

memperlihatkan tren garis linier artinya semakin besar frekuensi maka semakin besar kecepatan fluida kerja menekan air ioii pada sisi bagian bawah yang menyebabkan

Isa al-Masih atau Yesus kristus adalah, manusia yang dilahirkan dari seorang wanita suci, agama Islam dan Kristen sama-sama menyakini bahwasanya, Tuhan pencipta alam

• bone marrow aspirate: hypocellular, reduced hematopoietic cells, increased macrophages, erythrophagocytosis. • bone marrow

Jika di sisi penerima, file yang ingin dikirimkan sudah ada, tapi belum tentu sama (misalnya ukurannya lebih kecil/besar atau terdapat perbedaan karena versinya

Untuk melengkapi persyaratan bagi Pegawai Negeri Sipll yang akan diangkat pertama kali sebagai Pejabat Inspektur Ketenagalistrikan Jenjang Pertama yang mampu

Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pengembangan koleksi dalam bidang pengadaan bahan pustaka yang dilakukan di Stikessu yaitu melalui pembelian secara langsung

Dalam peningkatan prestasi siswa kepala madrasah memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mendapatkan pelayanan yang bersifat perbaikan (remedial) dan juga

Sheath-alueen aikana kokonaisenergiankulu- tukset ovat keskim¨ a¨ arin pienempi¨ a kuin pilven alueella, mutta hajonta on t¨ ass¨ akin... 4.6: Alueittain laskettujen energioiden