• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengertian Teman Sebaya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengertian Teman Sebaya"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

A.

A. TTemaeman n SebaSebayaya  T

 Teman sebaya ialah anak-anak atau remaja yang eman sebaya ialah anak-anak atau remaja yang memiliki usia ataumemiliki usia atau tingkat kematangan yang kurang lebih sama yang saling berinteraksi tingkat kematangan yang kurang lebih sama yang saling berinteraksi dengan kawan-kawan sebaya yang berusia sama dan memilik

dengan kawan-kawan sebaya yang berusia sama dan memiliki peran yangi peran yang unik dalam budaya

unik dalam budaya atau kebiasaannya. (John watau kebiasaannya. (John w. santrock, Remaja, al. !!". santrock, Remaja, al. !!" #ercepatan perkembangan pada masa remaja berhubungan dengan

#ercepatan perkembangan pada masa remaja berhubungan dengan pematangan seksual yang akhirnya mengakibatkan suatu perubahan pematangan seksual yang akhirnya mengakibatkan suatu perubahan dalam perkembangan sosial. Sebelum memasuki masa remaja

dalam perkembangan sosial. Sebelum memasuki masa remaja biasanyabiasanya seorang anak sudah mampu menjalankan hubungan yang

seorang anak sudah mampu menjalankan hubungan yang erat denganerat dengan teman sebayanya. Seiring dengan hal itu juga

teman sebayanya. Seiring dengan hal itu juga timbul kelompok anak-anaktimbul kelompok anak-anak yang bermain bersama atau membuat rencana bersama. Si

yang bermain bersama atau membuat rencana bersama. Si$at yang khas$at yang khas pada kelompok anak sebelum masa remaja adalah

pada kelompok anak sebelum masa remaja adalah bahwa kelompok tadibahwa kelompok tadi terdiri dari jenis kelamin yang sama. #ersamaan kelamin yang sama ini terdiri dari jenis kelamin yang sama. #ersamaan kelamin yang sama ini dapat membantu timbulnya identitas jenis kelamin dan juga

dapat membantu timbulnya identitas jenis kelamin dan juga berhubunganberhubungan dengan perasaan identi%kasi untuk mempersiapkan pengalaman

dengan perasaan identi%kasi untuk mempersiapkan pengalaman identitasnya. Sedangkan pada masa remaja ini, anak sudah mulai

identitasnya. Sedangkan pada masa remaja ini, anak sudah mulai beraniberani untuk melakukan kegiatan dengan lawan jenisnya dalam berbagai macam untuk melakukan kegiatan dengan lawan jenisnya dalam berbagai macam kegiatan.

kegiatan.

Selama tahun pertama masa remaja, seorang anak remaja cenderung Selama tahun pertama masa remaja, seorang anak remaja cenderung memiliki keanggotaan yang lebih luas. &engan kata lain, tetangga memiliki keanggotaan yang lebih luas. &engan kata lain, tetangga atauatau teman-temannya seringkali menjadi anggota kelompoknya. 'iasanya teman-temannya seringkali menjadi anggota kelompoknya. 'iasanya kelompoknya lebih hiterogen daripada berkelompok dengan teman kelompoknya lebih hiterogen daripada berkelompok dengan teman sebayanya. isalnya kelompok teman sebaya pada masa remaja sebayanya. isalnya kelompok teman sebaya pada masa remaja cenderung memiliki suatu campuran indi)idu-indi)idu dari berbagai cenderung memiliki suatu campuran indi)idu-indi)idu dari berbagai kelompok. *nteraksi yang semakin i

kelompok. *nteraksi yang semakin intens menyebabkan kelompokntens menyebabkan kelompok bertambah kohesi$

bertambah kohesi$. &alam kelompok dengan . &alam kelompok dengan kohesi$ yang kuat maka akankohesi$ yang kuat maka akan berkembanglah iklim dan norma-norma tertentu. +amun hal ini berbahaya berkembanglah iklim dan norma-norma tertentu. +amun hal ini berbahaya bagi pembentukan identitas dirinya. arena pada masa ini, dia le

bagi pembentukan identitas dirinya. arena pada masa ini, dia lebihbih mementingkan perannya sebagai anggota kelompok daripada pola mementingkan perannya sebagai anggota kelompok daripada pola pribadinya. T

pribadinya. Tetapi terkadang adanya etapi terkadang adanya paksaan dari paksaan dari norma kelompoknorma kelompok membuatnyua sulit untuk membentuk keyakinan diri.

membuatnyua sulit untuk membentuk keyakinan diri.

B.

B. Peranan KelompPeranan Kelompok Sebok Sebaya dalam aya dalam Kehidupan Kehidupan RemajaRemaja

1. Kelompok sebaya mempunyai peran penting dalam penyesuaian diri remaja, dan persiapan 1. Kelompok sebaya mempunyai peran penting dalam penyesuaian diri remaja, dan persiapan  bagi kehidupan di masa mendatang,

 bagi kehidupan di masa mendatang,

2. Berperan pula terhadap pandangan dan perilakunya. 2. Berperan pula terhadap pandangan dan perilakunya.

3. Kelompok teman sebaya berperan pada saat remaja mengahadapi konflik antara ingin 3. Kelompok teman sebaya berperan pada saat remaja mengahadapi konflik antara ingin  bebas dan mandiri serta ingin merasa aman, pengganti yang hilang d

 bebas dan mandiri serta ingin merasa aman, pengganti yang hilang dan dorongan kepada rasaan dorongan kepada rasa  bebas yang dirindukannya.

 bebas yang dirindukannya.

. Berperan dalam memberikan persepsi agar ia tidak merasa kerdil diantara orang!orang . Berperan dalam memberikan persepsi agar ia tidak merasa kerdil diantara orang!orang de"asa umumnya.

de"asa umumnya.

#. Remaja itu bergabung dengan kelompok teman sebaya, karena kebutuhan akan rasa bebas #. Remaja itu bergabung dengan kelompok teman sebaya, karena kebutuhan akan rasa bebas

(2)

dari orang de"asa dan rasa terikat antara sesama anggota.

$. Pengaruh teman sebaya terhadap perkembangan remaja sangatlah dominan dalam kehidupannya

Pengertian Teman Sebaya

%idak diragukan lagi bah"a keluarga merupakan salah satu konteks sosial yang penting bagi  perkembangan indi&idu. 'eskipun demikian perkembangan anak juga sangat dipengaruhi

oleh apa yang terjadi dalam konteks sosial yang lain seperti relasi dengan teman sebaya. (aursen )2**# + 13- menandaskan bah"a teman sebaya merupakan faktor yang sangat

 berpengaruh terhadap kehidupan pada masa!masa remaja. Penegasan (aursen dapat dipahami karena pada kenyataannya remaja dalam masyarakat moderen seperti sekarang ini

menghabiskan sebagian besar "aktunya bersama dengan teman sebaya mereka )Steinberg, 13 + 1#-.

Penelitian yang dilakukan Buhrmester )Santro/k, 2** + 1- menunjukkan bah"a pada masa remaja kedekatan hubungan dengan teman sebaya meningkat se/ara drastis, dan pada saat yang bersamaan kedekatan hubungan remaja dengan orang tua menurun se/ara drastis. 0asil  penelitian Buhrmester dikuatkan oleh temuan i/kerson  agle )2**# + 2*- bah"a pada

masa remaja komunikasi dan keper/ayaan terhadap orang tua berkurang, dan beralih kepada teman sebaya untuk memenuhi kebutuhan akan kelekatan )atta/hment-. Penelitian lain

menemukan remaja yang memiliki hubungan dekat dan berinteraksi dengan pemuda yang lebih tua akan terdorong untuk terlibat dalam kenakalan, termasuk juga melakukan hubungan seksual se/ara dini )Billy, Rodgers,  dry, dalam Santro/k, 2** + 1-. Sementara itu, remaja alkoholik tidak memiliki hubungan yang baik dengan teman sebayanya dan memiliki kesulitan dalam membangun keper/ayaan pada orang lain )'uro  Kottman, 1# + 22-. Remaja membutuhkan afeksi dari remaja lainnya, dan membutuhkan kontak fisik yang penuh rasa hormat. Remaja juga membutuhkan perhatian dan rasa nyaman ketika mereka

menghadapi masalah, butuh orang yang mau mendengarkan dengan penuh s impati, serius, dan memberikan kesempatan untuk berbagi kesulitan dan perasaan seperti rasa marah, takut, /emas, dan keraguan )4o"ie and 5alla/e, 2*** + #-.

%eman sebaya atau peers adalah anak!anak dengan tingkat kematangan atau usia yang kurang lebih sama. Salah satu fungsi terpenting dari kelompok teman sebaya adalah untuk

memberikan sumber informasi dan komparasi tentang dunia di luar keluarga. 'elalui

kelompok teman sebaya anak!anak menerima umpan balik dari teman!teman mereka tentang kemampuan mereka. 6nak!anak menilai apa!apa yang mereka la kukan, apakah dia lebih baik dari pada teman!temannya, sama, ataukah lebih buruk dari apa yang anak!anak lain kerjakan. 0al demikian akan sulit dilakukan dalam keluarga karena saudara!saudara kandung biasanya lebih tua atau lebih muda )bukan sebaya- )Santro/k, 2** + 27-. 0ubungan yang baik di antara teman sebaya akan sangat membantu perkembangan aspek sosial anak se/ara normal. 6nak pendiam yang ditolak oleh teman sebayanya, dan merasa kesepian berisiko menderita depresi. 6nak!anak yang agresif terhadap teman seba ya berisiko pada berkembangnya sejumlah masalah seperti kenakalan dan drop out dari sekolah. 8ladding )1# + 113!11-mengungkapkan bah"a dalam interaksi teman sebaya memungkinkan terjadinya proses identifikasi, kerjasama dan proses kolaborasi. Proses!proses tersebut akan me"arnai proses  pembentukan tingkah laku yang khas pada remaja.

(3)

Penelitian yang dilakukan 5illard 0artup )1$, 2***, 2**19 0artup  6be/assiss, 2**29 dalam Santro/k, 2** + 3#2- selama tiga dekade menunjukkan bah"a sahabat dapat menjadi sumber!sumber kognitif dan emosi sejak masa kanak!kanak sampai dengan masa tua. Sahabat dapat memperkuat harga diri dan perasaan bahagia. Sejalan dengan hasil penelitian tersebut, 4o"ie and 5ella/e )2*** + 7- juga menemukan bah"a dukungan teman sebaya banyak

membantu atau memberikan keuntungan kepada anak!anak yang memiliki problem sosial dan  problem keluarga, dapat membantu memperbaiki iklim sekolah, serta memberikan pelatihan

keterampilan sosial. Berndt )1- mengakui bah"a tidak semua teman dapat memberikan keuntungan bagi perkembangan. Perkembangan indi&idu akan terbantu apabila anak memiliki teman yang se/ara sosial terampil dan bersifat suportif. Sedangkan teman!teman yang suka memaksakan kehendak dan banyak menimbulkan konflik akan menghambat perkembangan )Santro/k, 2** + 3#2-.

Konformitas terhadap pengaruh teman sebaya dapat berdampak positif dan negatif. Beberapa tingkah laku konformitas negatif antara lain menggunakan kata!kata jorok, men/uri, tindakan  perusakan )&andali:e-, serta mempermainkan orang tua dan guru. amun demikian, tidak

semua konformitas terhadap kelompok sebaya berisi tingkah laku negatif. Konformitas terhadap teman sebaya mengandung keinginan untuk terlibat dalam dunia kelompok sebaya seperti berpakaian sama dengan teman, dan menghabiskan sebagian "aktunya bersama anggota kelompok. %ingkah laku konformitas yang positif terhadap teman sebaya antara lain  bersama!sama teman sebaya mengumpulkan dana untuk kepentingan kemanusiaan )Santro/k,

2** + 1#-. %eman sebaya juga memiliki peran yang sangat penting bagi pen/egahan  penyalahgunaan apsa dikalangan remaja. 0ubungan yang positif antara remaja dengan

orang tua dan juga dengan teman sebayanya merupakan hal yang sangat penting dalam mengurangi penyalahgunaan apsa )Santro/k, 2** + 273-.

'emperhatikan pentingnya peran teman sebaya, pengembangan lingkungan teman sebaya yang positif merupakan /ara efektif yang dapat ditempuh untuk mendukung perkembangan remaja. ;alam kaitannya dengan keuntungan remaja memiliki kelompok teman sebaya yang  positif, (aursen )2**# + 137- menyatakan bah"a kelompok teman sebaya yang positif

memungkinkan remaja merasa diterima, memungkinkan remaja melakukan katarsis, serta memungkinkan remaja menguji nilai!nilai baru dan pandangan!pandangan baru. (ebih lanjut (aursen menegaskan bah"a kelompok teman sebaya yang positif memberikan kesempatan kepada remaja untuk membantu orang lain, dan mendorong remaja untuk mengembangkan  jaringan kerja untuk saling memberikan dorongan positif. <nteraksi di antara teman sebaya

dapat digunakan untuk membentuk makna dan persepsi serta solusi!solusi baru. Budaya teman sebaya yang positif memberikan kesempatan kepada remaja untuk menguji

keefekti&an komunikasi, tingkah laku, persepsi, dan nilai!nilai yang mereka miliki. Budaya teman sebaya yang positif sangat membantu remaja untuk memahami bah"a dia tidak sendirian dalam menghadapi berbagai tantangan. Budaya teman sebaya yang positif dapat digunakan untuk membantu mengubah tingkah laku dan nilai!nilai remaja )(aursen, 2**# + 137-. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk membangun budaya teman sebaya yang  positif adalah dengan mengembangkan konseling teman sebaya dalam komunitas remaja.

Refrensi +

e"intri."ordpress./om

Rei&i/h, K.  Shatte, 6. )2**2-. %he Resilien/e =a/tor+  >ssential Skills for ?&er/oming (ife@s <ne&itable ?bsta/les. e" Aork + Broad"ay Books.

(4)

Santro/k, .5. )2**-. (ife!Span ;e&elopment. inth >dition. Boston + '/8ra"!0ill 4ompanies. Steinberg, (auran/e. )13-. 6doles/en/e. e" Aork + '/. 8ra"!0ill, <n/. Su"arjo, )2**7-. 'odel Konseling %eman Sebaya ntuk Pengembangan ;aya (entur

)Resilien/e-+ Studi Pengembangan 'odel Konseling %eman Sebaya untuk 'engembangkan ;aya (entur Remaja Panti Sosial 6suhan 6nak Propinsi ;aerah <stime"a Aogyakarta. ;isertasi ni&ersitas Pendidikan <ndonesia. %idak ;iterbitkan.

Pendidikan merupakan suatu yang sangat urgen dalam setiap negara. Indonesia telah merubah dan menyempurnakan kurikulum hingga sekarang. Awalnya menggunakan KTSP sekarang telah menggunakan Pendidikan Karakter.

Berlatar belakang bahwa nilai, norma, dan mental bangsa mulai surut, maka di situlah muncul ide untuk memperbaiki karakter bangsa Indonesia melalui pendidikan karakter. selain itu menurut Ki Haar !ewantara menyatakan bahwa "pendidikan merupakan daya upaya untuk memaukan bertumbuhnya budi pekerti #kekuatan batin, karakter$, pikiran #intellect $, dan tubuh anak. %adi sedah elas, bahwa pendidikan merupakan kunci utama untuk menumbuhkembangkan karakter bangsa menadi baik.

!ibawah ini akan dielaskan tentang Pengertian, Tuuan, dan &' (ilai Pendidikan Karakter di indonesia, sebagai berikut)

 A. Pengertian Pendidikan Karakter menurut para Ahli

1. Menurut Suyanto (2009)

Pendidikan karakter adalah cara ber*ikir dan berprilaku yang menadi ciri khas tiap

indi+idu untuk hidup dan bekera sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, maupun (egara.

2. Menurut Kertajaya (2010)

Pendidikan karakter adalah ciri khas yang dimiliki oleh suatu benda atau indi+idu. iri khas tersebut adalah asli dan mengakar pada kepribadian benda atau indi+ide tersebut, serta merupakan "mesin- yang mendorong bagaimana seseorang bertindak, bersikap,  berucap, dan merespon sesuatu.

3. Menurut Kamu Pikologi

enurut kamus psikologi pendidikan karakter adalah kepribadian ditinau dari titik tolak etis atau moral, misalnya keuuran seseorang, dan berkaitan dengan si*at/si*at yang relati*  tetap. #!ali 0ulo, &1'2$.

(5)

Pendidikan karakter adalah suatu usaha yang disengaa untuk membantu seseorang sehingga ia dapat memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai/nilai etika yang inti.

%. "ujuan Pendidikan Karakter

ensosialisasikan betapa pentingnya pendidikan yang berkarakter.

C. 18 nilai Pendidikan Karakter 

enurut !iknas mulai tahun aaran 23&&, seluruh pendidikan di Indonesia harus menyisipkan nilai/nilai pendidikan berkarakter kepada para siswa dalam proses pendidikannya. Ada &' nilai/nilai pendidikan karakter, yaitu)

1. Religius 2. Jujur  3. Toleransi  4. Disiplin  5. Kerja Keras 6. Kreatif  . !an"iri  #. De$okratis %. Rasa &ngin Ta'u

1(. )e$angat Kebangsaan 11. *inta Tana' +ir

12. !eng'argai restasi  13. -ersa'abatKo$unikatif  14. *inta Da$ai  15. /e$ar !e$baca 16. e"uli 0ingkungan 1. e"uli )osial  1#. Tanggung Jaab

(6)

nilai tersebut, pendidikan di Indonesia akan semakin mau dan berkualitas.

Referensi

Dokumen terkait

PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE TERHADAP SUSTAINABILITY REPORTING (Studi Empiris pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek.. Indonesia

Charoen Pokphand Jaya Farm Unit 7 Jombang, serta berdasarkan uji parsial, membuktikan bahwa komunikasi ke atas yang dilakukan oleh perusahaan berpengaruh terhadap

Genting Desa Sedo menuju Desa Kedondong, Demak 1.04... Kepoh Desa Pidodo Kecamatan

Selanjutnya penulis melakukan penelitian di Laboratorium Farmakologi dan Patologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana tentang “Histopatologi Usus Halus

Pada penelitian ini bentuk RTH yang akan di bangun di Kota Sintang adalah RTH Hutan Kota, karena tujuan dari pembangunan hutan kota tersebut sebagai pengaman untuk

Tambahan pula, ilmu-ilmu yang dipelajari “ membantu ” mereka “ memperkembangkan lagi ” ilmu pengajian Islam secara “ lebih luas .” Bagi peserta kajian PKK2 pula,

kolon $ijahitkan ke kulit $en!an PA -. atraumatik secara interrupte$ ke sisi irisan kulit pa$a  tempat.

Bila seorang pasien yang telah divaksinasi dengan vaksi anti rabies secara komplit dengan SMBV dan masih dalam jangka waktu 3 bulan setelah divaksinasi, digigit lagi oleh