• Tidak ada hasil yang ditemukan

Alat Ukur - Kiri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Alat Ukur - Kiri"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

Untuk

Sekolah Menengah

Kejuruan

(2)
(3)

ALAT – ALAT UKUR

1. DIAL GAUGE (DIAL INDICATOR)

Uraian

Dial gauge digunakan untuk mengukur kebengkokan poros, run out, dan backlash. Dengan ketelitian : 0,01 mm.

Apabila jarum panjang membuat satu putaran penuh (100 strip), maka jarum pendek bergerak 1 strip (1 mm)

Metoda Pengukuran Pengukuran run out

(4)

1. Bersihkan benda yang akan diukur

2. Letakkan V-block pada tempat yang rata dan letakkan poros (cam shaft) di atas V-block

3. Sentuhkan spindle dial gauge pada permukaan poros dan pastikan spindle tegak lurus dengan poros

4. Putar poros perlahan-lahan, dan bacalah jumlah gerakan pointer 5. Hasil pengukuran adalah 0,08 mm.

6.

2. MICROMETER Uraian

7. Micrometer dibagi menjadi dua macam : 1. Outside micrometer : Mengukur diameter luar 2. Inside micrometer : Mengukur diameter dalam

8. Kedua alat ini memiliki ketelitian 0,01 mm. Satu putaran thimble terdiri dari 50 strip (0,5 mm)

9.

10. 11.

 Kalibrasi Outside Micrometer 1. Memeriksa tanda “0”

12. Bersihkan anvil dan spindle dengan kain bersih. Putar rachet stopper sampai anvil dan spindle bersentuhan, dan putar stopper 2 atau 3 kali putaran untuk lebih meyakinkan. Micrometer telah dikalibrasikan dengan benar jika “0” thimble lurus dengan garis pada outer sleeve

13. 14.

(5)

15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 2. Menyetel tanda “0” 24. 25.

26. Jika kesalahannya 0,02 mm atau kurang. Kunci spindle dengan lock clamp. Kemudian putar outer sleeve sampai tanda “0” thimble lurus dengan garis, dan periksa kembali tanda “0”.

27. Jika kesalahannya melebihi 0,02 mm. Kunci spindle dengan lock clamp, kendorkan stopper sam-pai thimble bebas, luruskan tanda “0” thimble dengan garis pada outer sleeve, dan kencang-kan kembali rachet stopper, dan periksa kembali tanda “0”.

28.

Membaca Hasil Pengukuran

(6)

30. Jarak strip di atas garis pada outer sleeve adalah 1 mm, dan jarak strip di bawah garis adalah 0,5 mm. Dan nilai 1 strip pada thimble adalah 0,01 mm. Nilai hasil ukur ialah jumlah pembacaan ketiga skala tersebut.

31.

32. ↓ Contoh dan Test Pengukuran 33.

34.

35. Pembacaan skala di atas garis : 7,00 mm 5,00 mm

36. Pembacaan skala di bawah garis : 0,50 mm 0,00 mm

37. Pembacaan skala thimble : 0,15 mm + 0,20 mm + 38. Hasil ukur = 7,65 mm 5,20 mm 39. 40. 41.

(7)

42. 43.

(8)

3. VERNIER CALIPER

44. ← Uraian

45.

46.

47.

48. Vernier caliper digunakan untuk mengukur diameter luar, diame-ter dalam, dan mengukur keda-laman. Ketelitiannya adalah 0,05 mm

49.

50. ↑ Prinsip Pengukuran

51.

52.

53. Jika skala vernier digerakkan ke kanan sampai angka 1 lurus dengan salah satu strip “skala utama” seperti gambar di samping, hasilnya terdapat celah 0,1 mm.

54.

55.

56. Jika skala vernier digerakkan ke kanan sampai angka 5 lurus dengan salah satu strip “skala utama” seperti gambar di samping, hasilnya terdapat celah 0,5 mm

(9)

57. Membaca Hasil Pengukuran

58. Seperti gambar di samping, nilai di depan koma diambil dari penunjukkan angka “0” vernier, yaitu 25 mm sedangkan angka di belakang koma diambil dari titik dimana kedua garis skala vernier dan skala utama bertemu yaitu 7 jadi pembacaan adalah 25,7 mm 59.

60.

61. Menangani Vernier Caliper

62. Sebelum pengukuran bersihkan vernier caliper dan benda yang akan di ukur

63.

64. Perhatikan cara-cara pengukuran di bawah ini : 65.

(10)

Test Pengukuran 67. 68. 1). 69. 70. 71. 72. 73. 74. 75. 2) 76. 77. 78. 79. 80. 81. 82. 3) 83. 84. 85. 86. 87. 88. 89. 90. 4) 91. 92. 93. 94. 95. 96. 97. 98. 4. CYLINDER GAUGE 99. ← Uraian

100. Cylinder gauge adalah alat untuk mengukur diameter silinder, dengan ketelitian 0,01 mm

(11)

101. 102.

103.  Cara Pemilihan Replacement Rod dan Washer - Ukur diameter silinder dengan vernier caliper

- Lihat angka dibelakang koma, apakah lebih besar atau lebih kecil dari 0,5 mm

104.

105. Contoh :

 Bila hasil pengukuran : 52,30 mm, pilihlah sebagai berikut : 106. Replacement rod : 50 mm

107. Replacement washer : 2 mm

 Bila hasil pengukuran : 52,70 mm, pilihlah sebagai berikut : 108. Replacement rod : 50 mm

(12)

Metoda Pengukuran 110.

1. Ukur diameter silinder deng-an vernier caliper. Pilihlah re-placement rod dan washer yang sesuai, dan pasangkan pada silinder gauge. Bila hasil pengukuran diameter adalah 91,00 mm, gunakan replacement rod 90 mm dan replacement washer 1 mm

2. Set micrometer pada 91 mm (seperti hasil ukur di atas), masukkan replacement rod dan measuring point kedalam micrometer, dan dial gauge diset ke “0”

111.

112. 113. 114.

5. Masukkan cylinder gauge pada posisi diagonal ke da-lam silinder, gerakkan cylin-der gauge sampai diperoleh hasil pembacaan terkecil. Bila hasil pembacaan adalah 0,08 mm sebelum “0”, berarti dia-meter silinder adalah 0,08 mm lebih besar dari 91 mm. Karena itu diameter silinder adalah 91,08 mm (91,00

+

0,08 mm)

115.

(13)

5. CALIPER GAUGE - Uraian

6.

7.

8. Caliper gauge adalah alat ukur yang menggunakan dial gauge. Ada 2 tipe caliper gauge yaitu inside caliper dan outside caliper Yang umum digunakan untuk mengukur komponen automotif adalah inside caliper gauge.

9.

10. METODE PENGUKURAN

1. Ukurlah diameter dalam dengan vernier caliper. Katakanlah hasil-nya 8,40 mm, selanjutnya set micrometer ke angka yang mendekati hasil ukur dari vernier caliper dan kelipatan dari 0,5 mm yaitu 8,50 mm.

2. Tempatkan kaki-kaki caliper di-antara anvil dan spindle micro-meter. Gerakkan caliper sampai mendapat angka terkecil. Kemudian set dial gauge ke “0”

3. Tekan tombol caliper gauge dan masukkan lug pada diameter dalam benda yang akan diukur dan bebaskan tombol. Gerakkan caliper sampai didapat pembacaan terkecil. Jika pembacaan menunjukkan 0,08 mm, berarti diameter dalam adalah 8,42 mm (8,50 – 0,08 mm).

(14)

6. PLASTIGAGE - Uraian

12.

13. Plastigage digunakan untuk mengukur celah oli dari poros engkol. Plastigage mempunyai ukuran yang berbeda : warna hijau (0,025-0,076 mm), warna biru (0,102- 0,229 mm), warna merah (0,051-0,152 mm)

14.

15. METODA PENGUKURAN

1. Bersihkan tangan, crank shaft pin dan bantalan

2. Ambil plastigage dari dalam am-plopnya sesuai lebar bantalan

3. Letakkan plastigage dari dalam pembungkus pada crank shaft pin seperti pada gambar

4. Pasang bearing cap dan ken-cangkan mur–murnya sesuai moment spesifikasi. Jangan me-mutar crank shaft

5. Lepas bearing cap dan ukurlah lebar plastigage dengan meng-gunakan skala yang terdapat pada amplopnya. Bila lebar tidak merata, ukurlah pada tempat yang paling lebar

(15)

7. MULTI TESTER (VOLT, OHM, dan AMPERE METER)

17. ← Uraian

18. 19.

20. Fungsi

21. Untuk mengukur Tegangan, Arus, Tahanan, Amper dll 22.

(16)

23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38.

39. Multi tester adalah alat pengetes kelistrikan. Penggunaannya un-tuk mengukur tegangan DC dan AC, tahanan, dan arus DC. Multi tester dibagi menjadi dua yaitu tipe digital dan tipe analog.

40. 41.

(17)



Petunjuk berikut ini adalah untuk tester model analog (tipe jarum)

44.  Metoda Pengukuran

45. Pemeriksaan dan Penyetelan Skala Nol

46.

47. Sebelum menggunakan multi tester, anda harus memastikan bahwa jarum penunjuk ada di bagian garis ujung sebelah kiri pada skala.

48.

49. Apabila tidak, putarkan pointer calibration screw dengan obeng sampai jarum penunjuk berada tepat pada ujung garis kiri.

50.

51. → Mengukur Tegangan DC

52. Daerah pengukuran tegangan adalah 0 – 500 Volt. Hubungkan test lead warna merah ke terminal positif dan test lead warna hitam ke terminal negatif tester. Posisikan range selector pada salah satu daerah DCV dengan pilihan :

53.

54.

55. Kemudian hubungkan test lead warna merah dengan terminal positif dari sumber arus dan test lead warna hitam dengan terminal

(18)

negatif dari sumber arus, dengan kata lain multi tester dihubungkan pararel dengan rangkaian.

(19)

56. Contoh :

57. Range selector dipilih pada 25 DCV, jarum penunjuk akan terbaca 12 V. 58. 59. 60. 61. 62.

(20)

63. Mengukur Tegangan AC

64. Daerah pengukuran tegangan adalah 0 – 1000 Volt. Hubungkan test lead dan posisikan range selector pada salah satu daerah ACV dengan pilihan

65.

66.

67. Hubungkan test lead secara pararel dengan rangkaian

68.

69. Contoh :

70.

71. Pembacaannya adalah 100 Volt AC, sebab range selectornya diset pada 250 ACV.

72.

(21)

74. ° Mengukur Arus DC

75. Daerah arus yang dapat diukur adalah 0 – 20 A 1. Mengukur arus DC dari 0 – 250 mA

76.

77. Hubungkan test lead pada terminal tester dan setel selector ke 250mA DCA. hubungkan test lead secara seri pada rangkaian. 78.

79. Contoh : 80.

81. Nilai pengukuran adalah 30 mA, sebab selector diset pada 250mA

82. 83.

(22)

2. Me ngukur arus DC dari 0 – 20 A

84. Hubungkan test lead pada terminal tester dan setel selector ke DC A 20A. hubungkan test lead secara seri pada rangkaian. 85.

86. Contoh : 87.

88. Nilai pengukuran adalah 1 A, sebab selector diset pada 20A

89. 90. 91. 92. 93. Mengukur Tahanan 1. Kalibrasi 94. 95. Sebelum anda

mengukur tahan-an, pertama anda harus memu-tar tombol kalibrasi ohm, dengan ujung test lead dihubungkan

(23)

sampai jarum menunjukkan ang-ka “0” pada skala ohm. 96.

97. Kalibrasi ini diperlukan setiap kali anda merubah range 98. 99. 100. 101. 102.

(24)

2. Pengukuran

103. Setel selektor pada salah satu posisi ohm. Ada beberapa skala untuk mengukur tahanan. Posisi “K” untuk 1.000, dengan demikian 10 K berarti 10.000 dan sebagainya

104.

105.

106. Contoh : 107.

108. Nilai pengukuran adalah 90sebab range selector diset pada X10 109. 110. 111. 112. 113. 114. 115. 116. 117. 118. 119. 120.

(25)
(26)

8. Celah (feeler gauges)

a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran

1) Peserta Diklat mengetahui fungsi feeler gauge. 2) Mampu mengukur celah-celah antara permukaan.

b. Uraian materi

122. Kaliper celah adalah alat ukur yang biasa digunakan untuk memeriksa jarak-jarak yang kecil atau ukuran celah-celah diantara dua permukaan. Karena daerah antara permukaan ini sangat sempit maka diperlukan alat ukur tak berskala yang dapat digunakan untukmenentukan ukuran tersebut. Alat ini dipakai secara luas dalam bidang pemesinan, fitting dan otomotif. Contoh penggunaannya adalah untuk menyetel pisau mesin frais atau memeriksa kelonggaran katup pada mesin.

123.

124. Gambar 1. a) Kaliper celah dan b) contoh penggunaan 125.

126.Kaliper celah dibuat dari baja yang lentur dan berkualitas tinggi. Tiap set terdiri dari 10 buah kaliper atau lebih, dijepit pada penjepit baja dengan pena yang berfungsi sebagai gantungan pada saat kaliper itu digunakan. Sebuah Kaliper celah yang berisi 10 kaliper masing-masing kalipernya mempunyai ukuran yang tertera pada tiap-tiap kaliper, dimulai dari ukuran 0,05; 0,10; 0,15; 0,20; 0,30; 0,40; 0,50; 0,60; 0,70; dan 0,80 milimeter. Ada juga kaliper celah dengan ukuran dalam inch. Ukuran terkecil dari kaliper celah adalah sekaligus menunjukkan tingkat ketelitian yang dapat dicapai dari alat ukurtersebut. Sehingga kaliper celah dengan ukuran kaliper terkecil 0,05 mm akan mempunyai ketelitian 0,05 mm. Kaliper-kaliper inimempunyai panjang tiap kaliper kira-kira 100 mm dengan bentuk ujung yang bulat atau ada juga yang tirus pada sisi lebarnya.

(27)

127.

a) b)

128. Gambar 2. a) Kaliper dengan ujung bulat b) ujung tirus pada sisi lebarnya

129. 130.

131. Pengukuran celah dilakukan dengan memasukkan salah

satu kaliper yang sesuai dengan celah yang di ukur. Jangan coba untuk memaksakan kaliper yang tidak sesuai atau terlalu sesak karena bisa menyebabkan kaliper bengkok dan mungkin akan terjadi perubahan bentuk yang tetap. Apabila kaliper terlalu tebal bisa dipilih kaliper lain dengan ukuran di bawahnya. Ketelitian pengukuran dapat diperoleh dengan menggabungkan beberapa kaliper.

132. Apabila sebuah caliper dapat masuk dengan longgar, coba ditambahkan dengan kaliper yang dengan ukuran terkecil. Kaliper-kaliper tersebut dapat ditambahkan sehingga didapatkan ukuran yang pas. Sehingga ukuran celah adalah jumlah dari ukuran kaliper yang dapat masuk dengan pas tersebut.

133. 134.

(28)

9. TACHOMETER MESIN DIESEL

135.

136. Uraian dan Cara Pemakaian

137.

138. Tachometer adalah alat untuk mengukur putaran mesin [RPM (Rotary Per Minute)]

139.

140. 141. 1. Persiapan

 Pastikan jarum pada posisi “0” Jika tidak, set dengan memutar adjusting screw

 Keluarkan pick-up probe dari bagian belakang tachometer dan pasang pada connector

 Set batt/RPM selection switch pada posisi “Batt Chk” dan periksa apakah jarum berge-rak ke daerah OK . Jika tidak ganti battery

(29)

142. 143.

2. Pengecekan RPM

 Set cycle selection knob ke 4  Set sensitivity pada auto

 Set Batt/RPM selection switch ke posisi “RPM”  Hubungkan pick-up probe ke injector holder no.1  Baca hasil pengukuran

(30)

10. TUNE UP TESTER 144. ← Uraian

145. Tune up tester adalah alat yang berfungsi untuk memeriksa breaker point, dwell angle, putaran mesin (rpm), tegangan battery, sistem pengisian dan kevakuman dari intake manifold

146.

147.

1. Saklar seleksi (test select)

148. a. Breaker point c. Rpm

149. b. Dwell d. Volt

2. Saklar seleksi jumlah silinder : 4 Cyl, 6 Cyl, 8 Cyl 3. Niple selang vakum dan penyetel damper vakum 4. Pengecekan dwell angle dan Rpm

5. Pengecekan out put

6. Meter indikator : Rpm, Dwell, Breaker point dan volt

7. L/H lamp led indikator Lampu indikator putaran rendah (L) Lampu indikator putaran tinggi (H)

8. Vakum meter 9. Timing light

10. Kabel klip power battery 11. Kabel klip distributor 12. Pick up klip distributor

(31)

Cara Penggunaan

150. Mengukur Breaker Point

a. Pasangkan kabel (10) warna merah pada (+) battery dan warna hitam pada (-) battery atau massa body.

b. Pasangkan kabel (11) warna hijau pada terminal breaker point di distributor atau pada (-) ignition coil.

c. Putar saklar (2) menurut jumlah silinder dari mesin.

d. Tentukan pemakaian tester dengan memutar saklar (1) pada posisi breaker point.

e. Pengukuran breaker point dilakukan saat mesin mati tetapi kunci kontak pada posisi ON.

f. Apabila breaker point pada saat ini dalam keadaan tertutup dan hubungan point tersebut baik, maka jarum pada posisi strip hijau (OK) di kiri. Sedangkan apabila point tidak baik, maka jarum berada di luar daerah hijau.

151.

152. Mengukur Dwell Angle

a. Pasangkan kabel (10) warna merah pada (+) battery dan warna hitam pada (-) battery atau massa body.

b. Pasangkan kabel (11) warna hijau pada terminal breaker point di distributor atau pada (-) ignition coil.

c. Putar saklar (2) menurut jumlah silinder dari mesin.

d. Hidupkan mesin dan panaskan sampai temperatur kerjanya.

e. Tentukan pemakaian tester dengan memutar saklar (1) pada posisi dwell, maka jarum akan bergerak dan baca angka yang tertera pada skala dwell (6).

153.

154. Mengukur Rpm

a. Pasangkan kabel (10) warna merah pada (+) battery dan warna hitam pada (-) battery atau massa body.

b. Pasangkan kabel (11) warna hijau pada terminal breaker point di distributor atau pada (-) ignition coil.

c. Putar saklar (2) menurut jumlah silinder dari mesin.

d. Hidupkan mesin dan panaskan sampai temperatur kerjanya.

e. Tentukan pemakaian tester dengan memutar saklar (1) pada posisi rpm, maka jarum akan bergerak dan baca angka yang tertera pada skala rpm (6).

- Untuk rpm rendah baca skala 0–1600 rpm dan lampu L menyala.

- Untuk rpm lebih tinggi dari 1600 rpm maka lampu H akan menyala

(32)

Mengukur Voltase Out put Alternator

a. Pasangkan kabel (10) warna merah pada (+) battery dan warna hitam pada (-) battery atau massa body.

b. Pasangkan kabel (11) warna hijau pada terminal breaker point di distributor atau pada (-) ignition coil.

c. Putar saklar (2) menurut jumlah silinder dari mesin.

d. Hidupkan mesin dan panaskan sampai temperatur kerjanya. e. Tentukan pemakaian tester dengan memutar saklar (1) pada

posisi volt, maka jarum akan bergerak dan baca angka yang tertera pada skala volt (6).

- Out put alternator = 13 – 15 volt.

- Jangan mempergunakan tune up tester untuk tegangan lebih

dari 20 volt.

Mengukur Waktu Pengapian

a. Pasangkan kabel (10) warna merah pada (+) battery dan warna hitam pada (-) battery atau massa body.

b. Pasangkan kabel (11) warna hijau pada terminal breaker point di distributor atau pada (-) ignition coil.

c. Putar saklar (2) menurut jumlah silinder dari mesin.

d. Hidupkan mesin dan panaskan sampai temperatur kerjanya. e. Pasangkan kabel (12) pada kabel busi no. 1 dan saklar timing light

(9) harus pada posisi ON dan arahkan pada puli mesin atau penunjuk saat pengapian.

155.

11. SMOKE TESTER

156. Smoke tester berfungsi untuk meng-ukur kandungan emisi (sulfur) dalam gas buang mesin diesel.

157. Smoke tester ini menunjukkan tingkat pencemaran dalam % (persen)

(33)

12.KUNCI MOMENT (TORQUE WRENCH)

158.

159. ← Uraian

160. Kunci moment digunakan untuk mengukur gaya puntir pada baut dan mur, agar mencapai kete-gangan tertentu dan terdiri dari 2 tipe : 1. Plate type 2. Pre-set type 161. 162. 163.

(34)

Peringatan Penting

164.

165.

 Gunakan kunci moment hanya untuk pengerasan akhir

 Gunakan kunci moment yang mempunyai tingkat moment yang cukup (maximum torque)

166.

167.

 Untuk mencegah agar kunci socket tidak meleset, tahanlah dengan tangan kiri sambil menarik handle, seperti pada gambar

(35)

168.

169.

 Lepaskan locker dengan arah berlawanan arah jarum jam.

 Putar skala utama (main scale / skala ratusan) dan skala sub (sub scale / skala puluhan) se-suai dengan momen yang dibutuhkan. 170. Contoh :

171. Main scale : 300 kgf.cm 172. Sub scale : 60 kgf.cm 173. Momen 360 kgf.cm

 Kemudian keraskan penguncinya (locker) dengan arah searah jarum jam.

(36)

13.HIDROMETER

174.

175. 176.

177. Hidrometer

berfungsi untuk mengukur berat jenis elektrolit battery. Berat jenis elektrolit berubah menurut tingkat isi battery. Berat jenis battery penuh adalah 1,26 – 1,28.

178. Berat jenis juga dipengaruhi oleh suhu, sehingga rumus ini digunakan

untuk menentukan hubungannya : 179. S20 = St + 0,007.(t – 20) 180. 181. Dimana :

182. S20 = berat jenis koreksi 183. St = berat jenis terukur

(37)

184. t = suhu saat pengukuran

185. bila berat jenis kurang dari 1,23, harus dilakukan pengisian battery

(38)

14.COMPRESSION TESTER

187.

188.

189. Compression tester digunakan untuk mengukur tekanan kompresi. Karena tekanan kompresi pada mesin diesel tinggi, maka harus digunakan gauge dengan tekanan tinggi. Pemasangan pada lubang injektor atau glow plug

190.

15.NOZZLE TESTER

191.

192. Nozzle tester digunakan untuk meme-riksa tekanan pembukaan injektor dan kondisi injektor (kebocoran setelah injeksi)

(39)

16. RADIATOR DAN RADIATOR CAP TESTER 193.

194. Tester ini digunakan untuk memeriksa kondisi radiator (sistem pendinginan) dari kebocoran dan tutup radiator 195. 196. 197. 198. 199. 200.

17. STATIC TIMING GAUGE

201. Static timing gauge berfungsi untuk memeriksa timing injeksi pada pompa injeksi tipe distributor / VE (langkah plunger)

202.

203. 204.

18. VALVE SPRING TESTER 205.

206. Valve spring tester berfungsi untuk memeriksa tegangan pegas-pegas katup masuk dan katup buang

207. 208. 209. 210. 211. 212. 213. 214.

(40)

19. VACUUM GAUGE (METYVAC)

20. Vacuum gauge berfungsi untuk menghasilkan vakum untuk memeriksa komponen yang berhubungan dengan vakum

21.

22.

23.TYRE PRESSURE GAUGE

24. Tyre pressure gauge berfungsi untuk mengukur tekanan angin ban

25.

26.

27. TURNING RADIUS GAUGE

(41)
(42)

30. SST (SPECIAL SERVICE TOOLS)

31.

I. ALAT-ALAT PENYETEL (ADJUSTING KIT)

32.

33. Adjusting kit adalah peralatan khusus yang digunakan untuk penyetelan, contohnya differen-tial adjusting kit.

34. 35. 36. 37.

II. ALAT-ALAT PEMBONGKAR DAN PEMASANGAN (REMOVER AND INSTALLER)

38.

1. Piston Ring Compressor 2. Cylinder Liner Remover 3. Valve Spring Compressor 4. Cylinder Liner Installer

39.

40. Remover adalah alat yang dipakai untuk melepas atau membongkar, sedangkan replacer adalah alat untuk memasang atau mengganti

(43)

41. Pullers

42. Puller berfungsi untuk menarik suatu benda. Sebagian besar puller memanfaatkan ulir sebagai tenaga pembukanya.

1. Puller Steering Wheel 2. Puller Tie Rod

43.

44.

45.

46. Guide Tools

47. Guide tools digunakan untuk menuntun dalam pemasangan suatu komponen, contohnya adalah Clutch Guide Tool

48.

49. - Wrench

50.Wrench adalah alat yang dipergunakan untuk mengencangkan atau membuka mur atau baut yang bentuknya spesial.

51.

52. 53.

(44)

- Punch

54.

55.

56. 57.

 Pin punch digunakan untuk membuka atau memasang pin  Long tappered punch untuk menggaris

 Solid punch digunakan untuk mendorong

 Center punch digunakan untuk membuat titik untuk mempermudah pengeboran

(45)

59.

PENGGUNAAN ALAT & KESELAMATAN

KERJA

60. 61. 62.PENGGUNAAN ALAT I. WRENCH 63. ← Uraian

64. Wrench dapat diklasifikasikan menjadi tiga kategori : 65. Wrench ukuran tetap :

 Open-end wrench  Hexagonal wrench  Socket wrench

 Box (closed-end) wrench

66. Wrench ukuran dapat distel :  Adjustable wrench

 Pipe wrench

67. Wrench yang menunjukkan torsi :  Torque wrench

(46)
(47)

70. 71. 72. 73. 74. 75.

 Open-end Wrench (Kunci Pas)

76. Jenis open-end wrench ada 2 macam : 1. Single end

2. Double end

77. Dalam penggunaan open-end wrench, diameter mur atau baut harus sesuai, bila tidak sesuai akan merusak baut atau mur dan juga dapat melukai pemakai.

78.

79. Usahakan dalam penggunaan open-end wrench, tarik kunci ke arah anda karena bila pengunci tiba-tiba lepas, jari anda tidak akan terluka. 80.

81. Jika anda terpaksa mendorong kunci,

doronglah dengan telapak tangan

(48)

83. 84. 

86. Panjang suatu open-end wrench di-atur sesuai dengan ukuran jaw, deng-an memperkirakan kekuatan yang di-berikan pada kunci. Bila kunci digu-nakan dengan cara seperti pada gam-bar, maka kunci akan rusak

87. 88.

Box Wrench (Kunci Ring)

89. 90. 91. 92. 93. 94. 95. 96. 97. 98. 99. 100. 101. 102. 103.

104. bila memungkinkan usahakan menggunakan box wrench daripada open-end wrench, karena memperkecil kemungkinan kerusakan pada baut/mur.

(49)

Socket Wrench (Kunci Sok)

105.

106. Socket wrench terdiri dari : 1. Socket 2. Extension 3. Socket handle 3.1. T sliding handle 3.2. Rachet handle 3.3. Hinged handle 107.

Hinged handle digunakan untuk :

1. Mengencangkan atau mengendor-kan baut atau mur dengan torsi yang besar

2. Memutar mur yang kendur dengan cepat

3. Menyelipkan cross bar seperti kegunaan pada jenis T handle

(50)

109.

110. Rachet handle digunakan untuk me-ngencangkan atau mengendorkan pengunci tanpa memindahkan socket dari mur atau baut

111.

112. T sliding handle & extension bar 113. 114. 1. Head 115. 2. Cross lever 116. 3. Extension bar 117. 118. 119. 120. 121. 122. 123. 124. 125.

(51)

126. Universal joint digunakan untuk menjangkau baut yang tempatnya susah dijangkau oleh kunci biasa 127.

128. 129. 130. 131.

(52)

132. Ada beberapa jenis socket yang digu-nakan, seperti gambar disamping. 133. 134. 1. Standar socket 135. 2. Spark plug socket 136. 3. Impact wrench socket 137. 138. 139. 140. 141. 142. 143. 144. 145. Wrench T, X dan Y

146. Ada 2 macam wrench T, yaitu dengan socket dan dengan universal

147. Jenis wrench X biasanya digunakan untuk memutar baut roda

148. 149.

150. Hexagonal Wrench (Kunci L) 151.

152.

153. Hexagonal wrench

biasanya disebut kunci L karena bentuknya melengkung seperti huruf L.

(53)

154. 155.

156. 157.

(54)

158. Adjustable Wrench (Kunci Inggris)

159. Wrench ini mempunyai satu jaw tetap dan satu jaw yang dapat disetel untuk mencocokkan ukuran mur atau baut.

160. Wrench ini hanya digunakan apabila tidak tersedia wrench yang lain.

161. 162.

163. Wrench harus disesuaikan dengan hati-hati pada mur atau baut sebelum digunakan

164. 165.

166. Pipe Wrench (Kunci Pipa)

167.

168. Wrench ini biasanya digunakan untuk membuka pipa. Konstruksinya adalah jaw tetap (1) dan jaw yang dapat disesuaikan (2) dipaskan dengan mur penyesuai (3). Pada handle

(55)

(4) terdapat spring (5) yang mendorong lug

(56)

169.SCREWDRIVER (OBENG)

170.

171. 172.

173.Screwdriver berfungsi untuk mengen-cangkan dan mengendorkan sekrup jenisnya dibagi menjadi 2 macam :

1. minus (-)

2. plus atau philips (+)

174.Jenis-jenis screwdriver adalah :

1. Standar 3. Square handle

2. Through shaft 4. Short shaft 175.

176. Dalam penggunaannya blade tip harus sesuai dengan slot screw, dan harus diletakkan dengan tepat

177. 178. 179. 180. 181. 182.

(57)

183.

Referensi

Dokumen terkait

Di tengah kesibukan Bapak/ Ibu/ Saudara/i, perkenankanlah saya meminta kesediaan Bapak/ Ibu/ Saudara/i untuk meluangkan waktu sejenak guna mengisi kuesioner

Berlakunya peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) semuanya didasarkan pada kedaruratan kesehatan yang ditetapkan

Negara-negara maju mempunyai angka kesakitan yang tinggi tetapi angka kematiannya rendah.2 Di Amerika Serikat ada 3 juta kasus per tahun dengan angka kematian kurang dari

Hanya mempunyai 1 alat pengukuran fluktuasi tinggi muka air tanah dengan menggunakan datalogger ( water sensor ) atau alat pengukuran kadar air ( volumetric moisture content

 Kalsium karbonat berinteraksi dengan banyak obat karena mengubah pH asam lambung dan pengosongan lambung dengan pembentukan kompleks yang tidak

Berdasarkan koefisien determinasi variabel disiplin kerja dan variabel motivasi memiliki sumbangan persentase sebesar 35,0% terhadap kinerja pegawai PDAM Tirta

Untuk perhitungan nilai rata-rata persepsi kualitas “sepatu olahraga dengan aneka warna yang menarik” terlihat bahwa nilai rata-rata sepatu olahraga merek Nike adalah

$enyebarluaskan paket tekn!l!gi n paket tekn!l!gi peng!lahan air peng!lahan air sederhana untuk memanfaatkan sederhana untuk memanfaatkan air hujan menjadi air bersih di