• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEBERADAAN PENGAMEN DI RUMAH MAKAN SEHAT JALAN ISKANDAR MUDA MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KEBERADAAN PENGAMEN DI RUMAH MAKAN SEHAT JALAN ISKANDAR MUDA MEDAN."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

KEBERADAAN PENGAMEN DI RUMAH MAKAN SEHAT

JALAN ISKANDAR MUDA MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

PONITON REDOJUN S

NIM 208142124

JURUSAN SENDRATASIK

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2013

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatNya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Adapun judul skripsi ini adalah “Keberadaan Pengamen di Rumah Makan Sehat Jalan Iskandar Muda Medan”.

Skripsi ini disusun guna memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan (S.Pd) pada jurusan Sendratasik Program Studi Pendidikan Seni Musik, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan. Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan ketulusan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si. selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Ibu Dr. Isda Pramuniati, M.Hum selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

3. Ibu Dra.Tuti Rahayu, M.Si. selaku Ketua Jurusan sendratasik.

4. Bapak Panji Suroso, S.Pd., M.Si. selaku ketua Program Studi Pendidikan Seni Musik dan Dosen pembimbing skripsi II yang telah membimbing saya serta memberikan arahan, sehingga penulis dapat meyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Dra. Pita H.D. Silitonga, M.Pd. selaku Dosen pembimbing skripsi I dan Dosen Pembimbing Akademik yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis mulai dari awal perkuliahan, penyusunan skripsi hingga penulis memperoleh gelar sarjana.

6. Bapak/Ibu Dosen Seni Musik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan yang telah memberikan ilmunya selama proses pembelajaran berlangsung dan selama perkuliahan.

7. Kepada pemilik rumah makan Sehat Bapak Hendrik, Bapak Tambi Sibarani dan Kakak Lilis br. Manurung Selaku Narasumber yang telah membantu saya dalam penyelesaian skripsi ini.

8. Teristimewa buat keluargaku tercinta, buat Ayah Gr. K. Silalahi, Ibu R. br. Hutapea, Adik-adik tercinta Karlina Tridosia Silalahi, Alex Sanopan Silalahi, serta Perdiko Beri Silalahi yang telah mencurahkan kasih sayang, memberikan doa, motivasi, dukungan materil serta moril kepada saya selama menjalankan studi di Universitas Negeri Medan sehingga saya dapat merampungkan skripsi ini dan menyandang gelar Sarjana Pendidikan.

9. Teman-teman di Paduan Suara Solfeggio Choir (2008-2012), moment pahit dan manis yang telah kita jalani bersama semoga bermanfaat kelak, dan terima kasih juga kepada Pembina Bapak Lamhot Sihombing, M.Pd yang sudah banyak memberi prestasi, membimbing dan mengajari saya selama bergabung di Paduan Suara Solfeggio Choir.

10.Teman – teman seperjuangan angkatan 2008, yang sama–sama menyelesaikan skripsi dengan saya Saefor Lina Silalahi, Daniel Simanjuntak, Bernando E. Sitorus, Doli Sinaga, Yosef Sentosa, Tamrin M. Sitorus, Parlindungan Sihombing, Eri Yohannes Saragih, Adi Kasmuda, Sintong Pasaribu, Maryono Bakara, Daniel Yosmar Manalu, terima kasih atas semangat dan dukungannya, yang senantiasa selalu bersama dalam pengurusan segalanya dari awal penyusunan hingga penyelesaian skripsi kita.

(7)

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Akhir kata penulis menyampaikan terima kasih.

Medan, Februari 2013 Penulis,

(8)

i

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 26

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 26

2. Observasi lapangan atau Pengamatan ... 31

3. Wawancara ... 31

4. Dokumentasi ... 32

E. Teknik Analisis Data ... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 34

A. Keberadaan Pengamen di Rumah Makan Sehat Jalan Iskandar Muda Medan ... 34

1. Latar Belakang Kepemilikan Rumah Makan ... 34

2. Lagu-lagu yang sering dibawakan Pengamen ... 37

(9)

ii

4. Tanggapan Pengunjung terhadap Keadiaran Pengamen ... 45

5. Motivasi Pengamen ... 46

6. Penghasilan Pengamen ... 48

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 51

A. Simpulan ... 51

B. Saran ... 52

DAFTAR PUSTAKA ... 53

(10)

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 4.1 Rumah makan sehat ... 36

Gambar 4.2 Daftar menu makanan ... 37

Gambar 4.3 Alat musik yang digunakan pengamen ... 44

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Hal

Lampiran 1 Daftar Pertanyaan Wawancara ... 55

Wawancara dengan pemilik rumah makan ... 55

Wawancara dengan pengunjung rumah makan ... 55

Wawancara dengan pengamen ... 56

Lampiran 2 Daftar Dokumentasi Penelitian ... 57

Gambar pada saat wawancara ... 57

Gambar kegiatan pengamen ... 57

Gambar penghasilan pengamen ... 59

Gambar ruang masak ... 60

Gamber pengamen ... 60

Gambar pengamen dengan peneliti ... 61

(12)

DAFTAR PARTITUR

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara berkembang yang identik dengan

kemiskinan, jadi masih terdapat kemiskinan dimana-mana, baik di kota maupun di

desa. Kita dapat melihat disetiap kota pasti ada daerah yang perumahannya

berhimpitan satu dengan yang lain, banyaknya pengamen, pengemis, anak jalanan

dan masih banyak lagi keadaan yang dapat menggambarkan 'masyarakat miskin

perkotaan'. Bahkan dimalam hari banyak orang-orang tertentu yang tidur di

emperan toko pinggir jalan. Kondisi demikian sangat memprihatinkan dan harus

segera diatasi.

Banyak cara telah dilakukan baik oleh lembaga pemerintah maupun non

pemerintah dan juga individu-individu pemerhati kemiskinan dan

permasalahannya untuk mengatasinya seperti transmigrasi penduduk dari daerah

padat ke daerah yang masih jarang penduduknya, penanggulangan bertambahnya

penduduk dengan program Keluarga Berencana (KB), dan lain-lain. Semua itu

ternyata belum berhasil, dan bahkan pemerintah terkesan tidak serius dalam

menghadapi fenomena tersebut. Semua itu berdasarkan pada kenyataan di

lapangan memang fenomena itu tidak berkurang tetapi justru semakin banyak.

Fenomena ini juga terjadi disekitar kita, banyak kita jumpai pengemis dan

pengamen yang sedang beraktivitas mencari uang untuk memenuhi kebutuhan

sehari-hari. Mereka mengamen diberbagai tempat dan juga dengan berbagai cara

(14)

2

dewasa ini tidak semata-mata untuk memenuhi kebutuhan primer saja tetapi sudah

merupakan pekerjaan tetap yang prospek kelestariannya akan berlanjut terus.

Sudah bukan pemandangan aneh, saat kita naik bus kota atau berada di

sebuah rumah makan, tiba-tiba datang seseorang atau beberapa anak muda yang

membawa peralatan musik seadanya, bernyanyi dengan suara keras, terkadang

juga sering terdengar sumbang. Mereka langsung pergi atau tidak menyelesaikan

lagu yang sedang dinyanyikannya, ketika ia diberi upah atau uang sekedarnya.

Mereka biasa disebut dengan pengamen, atau lebih kerennya, mereka lebih

suka disebut dengan penyanyi jalanan. Sementara musik yang mereka mainkan

sering mereka sebut sebagai musik jalanan. Sebenarnya pengertian musik jalanan

dan penyanyi jalanan, tidaklah sesederhana terminologi yang mereka sebutkan

seperti di atas. Sebab, musik jalanan dan penyanyi jalanan mempunyai disiplin

dan pengertian yang spesifik, bahkan merupakan suatu bentuk dari sebuah warna

musik yang berkembang di dunia kesenian.

Pengamen adalah orang-orang yang mendapatkan penghasilan dengan cara

bernyanyi atau memainkan alat musik di muka umum dengan tujuan menarik

perhatian orang lain dan mendapatkan imbalan uang atas apa yang mereka

lakukan. Pengamen sangat dekat kaitannya dengan musik, musik bisa dikatakan

sebagai hidup matinya seorang pengamen. Dengan musiklah pengamen bisa

menghasilkan uang.

Pengamen dapat melaksanakan kegiatan mengamennya dimana saja, baik

di jalanan, di toko-toko, di rumah makan, di dalam angkot atau bus, di

(15)

3

terminal, di stasiun, di halte, di pelabuhan, di dalam kereta api, dimana saja yang

mana terdapat banyak orang yang mendengar pengamen tersebut. Namun pada

kesempatan ini peneliti memilih rumah makan sebagai sarana penelitian tepatnya

rumah makan sehat yang terletak di jalan Iskandar Muda Medan, dimana

pengamen yang mengamen di rumah makan tersebut memiliki fisik tidak seperti

manusia normal, sebagian dari mereka ada yang lumpuh tidak bisa berjalan, selain

itu lagu-lagu yang dibawakan mereka umumnya adalah lagu-lagu rohani.

Kebanyakan para pengamen selalu tampil sebagai dirinya sendiri. Hingga

tak jarang lagu-lagu yang mereka bawakan menjadi versi lain yang tak kalah

menarik dari komposisi versi aslinya. Contohnya lagu-lagu popular dari kelompok

Koes Ploes misalnya, hampir setiap pengamen pernah membawakannya. Namun

sulit mencari yang membawakan dalam bentuk yang sama. Hampir semua

mempunyai versi atau gaya berbeda dalam membawakannya.

Bila keberadaan para pengamen ini bisa mendapatkan arahan secara

edukasi yang tepat dan berkesinambungan, bukan tidak mungkin dunia ngamen

ini akan menjadi semacam lahan mentah dari pencarian bentuk-bentuk musik pop

Indonesia, yang kian hari terasa semakin canggih dibidang skill atau keterampilan

teori, namun semakin tipis dalam karakter, terutama bila menyentuh akar tradisi

dan budaya yang semestinya menjadi ujung tombak untuk dikembangkan secara

lebih luas ke dunia musik internasional sebagai aset bangsa dan negara.

Selain itu pengamen juga sangat erat hubungannya dengan masyarakat

terutama pengunjung yang datang ke rumah makan tersubut untuk mendengarnya.

(16)

4

tanggapan pengunjung yang makan di rumah makan tersebut ketika mendengar

pengamen bernyanyi, begitu juga bagi pemilik rumah makan penulis juga ingin

mengetahui apa saja manfaat kehadiran pengamen di rumah makan miliknya

apakah pemilik rumah makan menilai positif terhadap kehadiran pengamen di

rumah makan miliknya atau mungkin kehadira pengamen malah mengurangi

kehadiran pengunjung di rumah makan tersebut, kemudian lagu-lagu apa saja

yang paling sering dibawakan pengamen beserta alat-alat musik yang digunakan,

bagaimana penghasilan yang diperoleh pengamen terutama pada saat

menyanyikan lagu-lagu tertentu misalnya lagu rohani, lagu pop indonesia, lagu

batak, dan lain sebagainya, selain itu penulis juga ingin mengetahui bagaimana

keadaan ekonomi pengamen, apa saja kendala-kendala yang dihadapi pada saat

mengamen, dan apa saja yang memotivasi pengamen tersebut memilih pekerjaan

mengamen.

Fenomena ini menjadi suatu hal yang menarik bagi penulis untuk

dijadikan sebagai topik penulisan. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis

memilih judul : “KEBERADAAN PENGAMEN DI RUMAH MAKAN

SEHAT JALAN ISKANDAR MUDA MEDAN”.

B. Identifikasi Masalah

Untuk lebih mengarahkan penelitian serta masalah yang di hadapi maka

umumnya penelitiaan menggunakan identifikasi masalah, agar penelitian yang

dilakukan menjadi terarah serta cakupan tidak terlalu luas. Identifikasi masalah

(17)

5

“Identifikasi masalah adalah suatu situasi yang merupakan akibat dari interaksi

dua atau lebih faktor (seperti kebiasaan-kebiasaan, keadaan-keadaan, dan yamg

lain sebagainya) yang menimbulkan beberapa pertanyaan”.

Dari uraian yang terdapat pada latar belakang masalah, maka

permasalahan penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut :

1. Bagaimana tanggapan pengunjung terhadap kehadiran pengamen di

rumah makan Sehat Jalan Iskandar Muda Medan?

2. Apa saja manfaat keberadaan pengamen di rumah makan Sehat Jalan

Iskandar Muda Medan terhadap pemilik rumah makan tersebut?

3. Apakah pemilik rumah makan menilai positif terhadap kehadiran

pengamen dirumah makan miliknya?

4. Apa saja lagu-lagu yang sering dibawakan pengamen di rumah makan

Sehat Jalan Iskandar Muda Medan?

5. Apa saja alat musik yang sering digunakan pengamen di rumah makan

Sehat Jalan Iskandar Muda Medan?

6. Bagaimana penghasilan pengamen di rumah makan Sehat Jalan

Iskandar Muda Medan?

7. Bagaimana keadaan ekonomi pengamen di rumah makan Sehat Jalan

Iskandar Muda Medan?

8. Apa saja kendala-kendala yang dihadapi pengamen pada saat

mengamen di rumah makan Sehat Jalan Iskandar Muda Medan?

(18)

6

C. Pembatasan Masalah

Dalam penelitan ini penulis merasa perlu membuat pembatasan masalah

sesuai dengan Sukardi (2004:30) yang mengatakan bahwa:

“Dalam merumuskan ataupun membatasi masalah permasalahan dalam suatu penelitian sangatlah bervariasi dan tergantung pada peneliti. Oleh karena itu perlu hati-hati dan jeli dalam mengevaluasi rumusan permasalahan penelitian, dan dirangkum kedalam beberapa pertanyaan yang jelas.”

Berdasarkan pendapat tersebut, dengan demikian kajian penelitian ini

terbatas pada beberapa hal yaitu :

1. Apa saja lagu-lagu yang sering dibawakan pengamen di rumah makan

Sehat Jalan Iskandar Muda Medan?

2. Apa saja alat musik yang sering digunakan pengamen di Rumah

Makan Sehat Jalan Iskandar Muda Medan?

3. Bagaimana tanggapan pengunjung terhadap kehadiran pengamen di

rumah makan Sehat Jalan Iskandar Muda Medan?

4. Apa saja yang memotivasi pengamen tersebut memilih pekerjaan

mengamen?

5. Bagaimana penghasilan pengamen di rumah makan Sehat Jalan

Iskandar Muda Medan?

D. Rumusan Masalah

Untuk menentukan rumusan masalah peneliti, memilih pendapat para ahli

yaitu Menurut Maryaeni (2005 : 14) :

(19)

7

karena penelitian merupakan upaya untuk menemukan jawaban untuk pertanyaan sebagaimana terpapar pada rumusan masalahnya.rumusan masalah juga bisa disikapi dengan jabaran focus penelitian karena dalam praktiknya, proses penelitian akan senantiasa berfokus pada butir-butir masalah sebagaimana telah difokuskan”.

Oleh karena itu rumusan masalah menjadi semacam kontrak bagi penulis

karena penelitian merupakan upaya untuk menemukan jawaban pertanyaan

sebagaimana terpapar pada rumusan masalahnya. Dari beberapa batasan masalah

di atas mulai dari apa saja lagu-lagu yang sering dibawakan pengamen, alat musik

yang sering digunakan pengamen, bagaimana tanggapan pengunjung terhadap

keeradaan pengamen, apa saja motivasi pengamen memilih pekerjaan mengamen

hingga bagaimana penghasilan yang diperolen pengamen di rumah makan sehat

jalan Iskandar Muda Medan, maka penulis dengan demikian dalam konteks ini

dapat dirumuskan sebagai berikut : BAGAIMANA KEBERADAAN PENGAMEN DI RUMAH MAKAN SEHAT JALAN ISKANDAR MUDA

MEDAN?”

E. Tujuan Penulisan

Setiap kegiatan yang dilakukan oleh seseorang, pada umumnya pasti

mempunyai tujuan tertentu. Tanpa adanya suatu tujuan tertentu yang jelas maka

kegiatan tersebut tidak akan dapat terarah karena tidak tahu apa yang ingin dicapai

dari kegiatan yang dilakukan tersebut. Berhasil tidaknya suatu kegiatan penelitian

yang dilaksanakan terlihan pada tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Dalam

penelitian ini tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti dalam pelaksanaan penelitian

(20)

8

1. Untuk mengetahui lagu-lagu yang sering dibawakan pengamen di

rumah makan Sehat Jalan Iskandar Muda Medan.

2. Untuk mengetahui alat musik yang sering digunakan pengamen di

rumah makan Sehat Jalan Iskandar Muda Medan.

3. Untuk mengetahui tanggapan pengunjung terhadap kehadiran

pengamen di rumah makan Sehat Jalan Iskandar Muda Medan.

4. Untuk mengetahui motivasi pengamen tersebut memilih pekerjaan

mengamen.

5. Untuk mengetahui penghasilan pengamen di rumah makan Sehat Jalan

Iskandar Muda Medan.

F. Manfaat Penulisan

Setiap penelitian pastilah hasilnya akan bermanfaat, karena penelitian akan

dialakukan untuk mengetahui peristiwa-peristiwa apa saja yang terjadi, sehingga

dengan adanya hasil dari penelitian, manusia akan tahu bagaimana masa lalu dan

bagaiman menghadapi masa yang dilalui dan masa yang akan datang. Dalam

penelitian ini penulis dapat melihat yang bisa diuraikan, segala sesuatu yang dapat

digunakan baik oleh peneliti itu sendiri maupun lembaga, instansi tertentu ataupun

yang lain. Setelah penelitian dirangkumkan, maka penelitian ini dapat memberi

(21)

9

1. Sebagai masukan bagi penulis dalam menambah pengetahuan dan

wawasan mengenai keberadaan pengamen di rumah makan Sehat

Jalan Iskandar Muda Medan.

2. Sebagai bahan informasi kepada masyarakat tentang keberadaan

pengamen di rumah makan Sehat Jalan Iskandar Muda Medan.

3. Sebagai bahan referensi dan acuan bagi penulis berikutnya yang

(22)

51 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

1. Lagu-lagu yang dibawakan oleh pengamen pada umumnya adalah dua

lagu. Salah satunya adalah lagu rohani sedangkan lagu kedua dipilih

tergantung pada kehadiran pengunjung. Jika pengunjung yang hadir pada

umumnya adalah remaja atau anak sekolah maka lagu yang dipilih adalah

lagu pop Indonesia yang sedang hits. Jika pengunjung yang hadir pada

umumnya adalah orang dewasa maka lagu yang dipilih pengamen adalah

lagu batak. Namun, pengamen tidak selalu menyanyikan hanya dua lagu,

terkadang ada lagu yang sengaja diminta pengunjung untuk dinyanyikan

oleh pengamen.

2. Alat musik yang digunakan pengamen pertama kalinya adalah kombinasi

antara gitar akustik dan harmonia, namun karena penghasilan yang

diterima tidak terlalu berbeda antara menggunakan gitar akustik dan

kombinasi gitar akustik dan harmonica, jadi pengamen di rumah makan

sehat Jalan Iskandar Muda hanya menggunakan Gitar Akustik.

3. Kehadiran pengamen sangat mengganggu karena disamping hiruk

pikuknya suara kendaraan dan perpaduan suara dari alat masak, suara

pengamen pun terkesan mengganggu kenyamanan pada saat makan.

Kehadiran pengamen juga setidaknya menyajikan sesuatu yang membuat

sedikitnya mengabaikan suara hiruk pikuk kendaraaan dan dentingan alat

(23)

52

4. Motivasi pengamen memilih pekerjaan mengamen adalah mengamen

menghasilkan dana dengan cepat, kurangnya modal untuk membuat usaha,

dan sudah menjadi hoby pengamen itu sendiri.

5. Penghasilan yang diperoleh pengamen adalah berkisar antara Rp 50.000,-

s/d Rp 300.000,- / hari tergantung kepada kedatangan pengunjung yang

datang kerumah makan tersebut. Namun kalau dijumlahkan penghasilan

pengamen perbulan di rumah makan tersebut bisa mencapai Rp

2.500.000,- /bulan.

B. Saran

Berdasarakan kesimpulan di atas, peneliti mengemukakan saran sebagai

berikut :

1. Jenis lagu yang dibawakan oleh pengamen hendaknya lebih bervariatif

lagi. Sehingga akan membuat pengunjung benar-benar menikmati alunan

lagu tersebut.

2. Disarankan agar pengunjung juga menghargai pekerjaan mengamen

karena ada banyak motivasi yang membuat mereka menjadi berprofesi

sebagai pengamen. Kemampuan mereka untuk menghibur dan bernyanyi

belum tentu bisa dilakukan semua orang.

3. Untuk peneliti selanjutnya yang juga tertarik meneliti keberadaan

pengamen, hendaknya benar-benar memperhatikan kekreatifan alat musik

(24)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. (2002). Prosedur Penulisan suatu Pendekatan Praktik, Jakarta : Rineka Cipta

Atkinson, R.l.,Atkinson, R. C & Hilgard, E.R. 1999. Pengantar Psikologi. Alih Bahasa : Nurjanah Taufiq. Jakarta: Erlangga.

Aziz Alimut Hidayat. (2007). Metode Penulisan Kebinaan dan Teknik Analisa Data. Surabaya : Salemba Media.

Chaplin, CP. 1989. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta : Rajaw ali.

Chulaifah dan VB. Suparlan. 1993. Studi kasus Pengamen di Yogyakarta. Badan Penelitian dan Pengembangan Sosial, Yogyakarta.

Daminto.2004. Kerangka Teoritis Penelitian. Jakarta: Gramedia Pustaka.

Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama

Fransisca. 2000. Hubungan Antara persepsi yang Mengancam dengan kecemasan pada Masyarakat Jakarta.. Skripsi.(Tidak diterbitkan). Depok : Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Gotlib & Abramson. 1999. Atributtion Theories of Emotion dalam Handbook Cognition and Emotion. Chisester : Wiley

Hadeli. 2006. Metode Penelitian Kependidikan. Padang: Quantum Teaching.

http://id.shvoong.com/internet-and-technologies/computers/2165300-pengertian-musik/#ixzz2A6dgOPLO

https://www.google.co.id/search?q=Pengertian+Musik+Jalanan&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a

https://id.wikipedia.org/pengamen

Kartono, K. 1989. Psikologi Abnormal dan Abnormalitas Sexual. Bandung :CV. Mandar Maju.

Maryaeni, 2005; “Metode Penelitian Kebudayaan”, Jakarta, Bumi Aksara

(25)

Rahmat. J. 2000. Psikologi Komunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Soeharto, M. (1992). Kamus Musik. Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia.

Sugiyono. 2008. Metode Penulisan Kuantitatif Kualitatif. Bandung. Alfabeta.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung. Alfabeta,

Sukardi. 2004. Metodologi Penelitian Kependidikan, Yogyakarta: Bumi Aksara.

Suragin. 2001. Kamus Musik. Jakarta : Gramedia Widya Sarana Indonesia.

Wulan, R. 1998. Tes Frostig untuk Mengukur Kemampuan Visual Anak berumur

4 – 8 Tahun. Jurnal Psikologi. No. 1, 35-43. Yogyakarta: Fakultas

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil wawancara pengujian ini, pemilik rumah makan memberikan apresiasi yang sangat besar dan berharap dengan diterapkannya alat pengatur pengamen ini akan dapat

Bank Sumut Medan Cabang Iskandar Muda.. Data Penyaluran Kredit tahun

Dapat disimpulkan bahwa air kran di rumah makan di sekitar Jalan Dr Mansur,Medan mengandung bakteri coliform khususnya Escherichia coli dan air kran dari rumah

yang berbasis multikultural di Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda Medan. Penulis sebelumnya sudah membuat janji dengan informan yang

mengidentifikasi, dan menganalisis faktor : produk, harga, lokasi, dan pelayanan yang paling dominan bagi pelanggan didalam menentukan rumah makan Rahmat jalan Sakti Lubis

Dari hasil penelitian, didapatkan bahwa sebanyak 191 siswa (95,5 %) remaja di SMP Swasta Sultan Iskandar Muda Medan memiliki konsep diri positif dan hanya 9 siswa (4,5 %) dari

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa citra tubuh remaja di SMP Swasta Sultan Iskandar Muda Medan memiliki citra tubuh positif sebanyak 181 siswa (90,5 %), ideal diri yang

Berdasarkan hasil analisa pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa pedagang formal di koridor jalan Iskandar muda berpendapat bahwa teritori yang digunakan adalah bukan