3 3 3 3 2 3 2 4
3 3 3 3 3 2 3 3
4 3 3 4 1 2 3 3
3 3 3 3 1 3 2 2
3 3 3 3 1 2 3 3
3 2 3 3 2 3 3 2
4 3 3 3 3 4 3 3
4 3 3 3 4 3 2 3
4 3 3 3 3 4 3 3
3 2 3 4 3 4 4 3
3 3 4 3 3 4 3 3
3 3 3 3 4 3 3 4
3 3 3 4 3 3 4 3
3 3 3 4 3 3 4 3
3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 4 3 3 4
3 3 3 3 3 4 3 4
3 3 3 4 3 3 4 3
3 3 3 3 3 4 3 3
3 3 3 4 3 4 3 3
4 4 3 4 3 4 4 3
3 3 3 4 3 3 4 3
3 3 3 4 3 3 4 3
3 3 3 3 4 3 3 4
3 3 3 4 3 3 2 3
2 2 4 2 3 4 2 3
3 3 3 4 3 3 3 3
3 3 3 4 2 3 3 2
3 3 4 3 3 4 3 3
4 2 3 3 2 4 3 4
3 3 3 4 3 3 4 3
3 3 4 3 3 3 2 2
3 3 4 3 3 3 4 3
3 3 3 4 3 3 4 3
4 3 3 4 4 4 3 3
3 4 4 4 3 3 4 3
3 3 4 3 3 4 3 4
3 3 4 3 3 4 3 4
3 3 3 4 4 3 3 3
3 3 3 4 3 3 4 4
3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3
3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3
3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3
3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3
3 3 1 3 3 3 4 3 3 4 3 3
4 3 2 2 2 2 3 4 3 3 4 3
3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 4
3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 2 2
3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3
3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3
3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3
4 4 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3
3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 4 3
3 3 2 3 4 3 3 3 3 2 2 2
3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3
3 3 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3
3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 2
3 3 1 3 3 2 3 4 2 3 3 2
2 2 1 3 3 4 3 3 4 3 3 3
3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 4
3 2 4 3 3 3 4 3 3 2
3 3 4 3 3 4 3 3 3 3
3 2 3 3 4 3 3 4 4 2
3 3 4 4 3 4 3 3 3 3
3 3 4 3 3 3 3 3 4 2
3 2 3 4 3 4 3 3 4 2
3 3 3 4 3 4 3 3 3 1
2 2 1 3 3 4 3 2 3 3
3 3 3 3 3 3 4 3 3 3
3 3 3 4 3 3 3 4 3 2
3 4 3 3 4 3 3 3 3 4
3 3 3 3 3 3 4 3 3 3
3 4 3 3 4 3 4 4 3 4
3 3 4 3 3 4 3 4 3 2
3 3 4 3 4 3 3 3 4 3
3 3 3 4 3 4 3 3 4 2
2 3 3 4 3 4 3 4 4 4
3 3 3 4 3 3 4 3 3 2
3 3 3 3 4 3 3 4 3 2
2 4 3 3 2 3 3 4 3 4
3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 2 3 4
4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3
4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 2 4 3
3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3
3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4
3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3
3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3
3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 2 3 4
3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4
3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3
3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4
3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4
3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3
4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3
4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 2 3 3
3 3 3 3 4 3 4 4 2 3 3 3 4 4
2 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3
3 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3 2 3 3
3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 2 3 4
2 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3
N 100 100 100 100 100 100 100
Variabel Harga ( X2)
N 100 100 100 100 100 100 100
Variabel Lokasi ( X3)
Correlations
Hubungan pasar
Hubungan
Variabel Pelayanan ( X4 )
Correlations
Bukti fisik Bukti fisik Keandalan Keandalan Tanggapan Tanggapan Jaminan Jaminan Keped
n Correlation 1 .128 .049 .071 .325** .012 .286** -.142 .04
. (2-tailed) .205 .630 .482 .001 .903 .004 .158 .68
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
n Correlation .128 1 .175 .257** .206* -.167 .220* .188 -.02
. (2-tailed) .205 .081 .010 .040 .097 .028 .061 .77
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
n Correlation .049 .175 1 .124 .064 .116 .193 .183 .22
. (2-tailed) .630 .081 .218 .525 .250 .054 .068 .02
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
n Correlation .071 .257** .124 1 .208* .122 .113 .060 .24
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
n Correlation .325** .206* .064 .208* 1 .024 .226* .150 .33
. (2-tailed) .001 .040 .525 .038 .813 .024 .135 .00
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
n Correlation .012 -.167 .116 .122 .024 1 .022 -.031 .15
. (2-tailed) .903 .097 .250 .228 .813 .830 .759 .11
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
n Correlation .286** .220* .193 .113 .226* .022 1 -.040 .13
. (2-tailed) .004 .028 .054 .264 .024 .830 .690 .18
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
n Correlation -.142 .188 .183 .060 .150 -.031 -.040 1 .09
. (2-tailed) .158 .061 .068 .550 .135 .759 .690 .34
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
n Correlation .041 -.029 .224* .242* .330** .158 .134 .096 1
. (2-tailed) .686 .771 .025 .015 .001 .116 .183 .342
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
n Correlation .086 .407** .054 .056 .124 .027 .140 .116 .16
. (2-tailed) .396 .000 .594 .578 .220 .786 .166 .251 .10
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
n Correlation .370** .590** .441** .476** .587** .224* .468** .326** .49
. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .025 .000 .001 .00
Sig. (2-tailed) .576 .243 .794 .173 .783 .274 .630 .04
N 100 100 100 100 100 100 100 100
Seleksi konsumen
Pearson
Correlation .049 .022 .155 .034 -.053 .186 .104 .16
Sig. (2-tailed) .631 .828 .123 .736 .598 .064 .303 .09
N 100 100 100 100 100 100 100 100
Tindakan konsumen
Pearsozn
Correlation -.035 .135 .001 -.122 .102 .039 .124 .13
Sig. (2-tailed) .726 .182 .995 .228 .311 .700 .220 .17
N 100 100 100 100 100 100 100 100
Tindakan konsumen
Pearson
Correlation -.246
*
-.007 -.075 -.125 .235* .090 .122 .21
Sig. (2-tailed) .014 .947 .460 .217 .019 .375 .228 .03
N 100 100 100 100 100 100 100 100
TOTAL VARIABEL Y
Pearson
Correlation .350
** .537** .540** .391** .431** .387** .269** .44
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .007 .00
Lampiran Hasil Uji Reliabilitas Variabel Produk (X1)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.660 8
Variabel Harga (X2)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.675 8
Variabel Lokasi (X3)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.651 12
Variabel Pelayanan (X4)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
Variabel Keputusan Konsumen (Y)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
Kuesioner Faktor - Faktor Yang
Mempengaruhi Keputusan
Pelanggan Dalam Menentukan
Rumah Makan
Saya Muhammad Bahtiar Abdillah adalah mahasiswa program sarjana jurusan Administrasi Niaga/Bisnis FISIP-USU, sedang melaksanakan penelitian
dalam rangka pengerjaan Skripsi Saya dengan judul : “Faktor – Faktor Yang
Mempengaruhi Keputusan Pelanggan Dalam Menentukan Rumah Makan”. Bersama ini Saya memohon kesediaan Saudara/i untuk mengisi daftar
kuesioner/angket penelitian. Informasi yang Saudara/i berikan merupakan bantuan yang sangat berarti dalam menyelesaikan penelitian ini. Atas kesediaan dan kerjasama Saudara/i, Saya ucapkan terima kasih.
IDENTITAS RESPONDEN
Nama Responden :
Jenis Kelamin : ( ) Laki-laki ( ) Perempuan
Usia :
Pendidikan : ( ) SD / Sederajat ( ) SMP / Sederajat ( )
SMA/Sederajat ( ) Diploma ( ) S1 ( ) S2
Pekerjaan : ( ) Pelajar/Mahasiswa ( ) Ibu RT ( ) Wiraswasta
( ) Karyawan Swasta ( ) Lainnya
Penghasilan : ( ) < 1.000.000
Variabel Teoritis
Variabel
Operasional Deskriptor Pertanyaan Alte
Bauran
Variabel Teoritis
Variabel
Operasional Deskriptor Pertanyaan Altern
Variabel Teoritis
Variabel
Operasional Deskriptor Pertanyaan Alte
Bauran
8. Apakah lokasi rumah makan Rahmat selalu dipenuhi pelanggan
yang berpenghasilan beragam?
( ) Sangat Setuju (
Persaingan
9. Apakah di lokasi usaha rumah makan Rahmat banyak terdapat usaha
11. Menurut anda, apakah lokasi usaha
rumah makan Rahmat strategis ? ( ) Sangat Strategis ( )
12. Menurut anda, apakah letak lokasi rumah makan Rahmat dekat dengan
sarana umum seperti kantor pemerintahan, sekolah , dll ?
Variabel Teoritis
Variabel
Operasional Deskriptor Pertanyaan Alte
Bauran
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Abdullah, Thamrin dan Tantri, Francis, 2012, Manajemen Pemasaran,
Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Alma, Buchari. 2001. Pengantar Bisnis. Edisi Revisi. Bandung : CV. Alfabeta.
Dwiastuti, Rini dkk. 2013. Ilmu Perilaku Konsumen. Malang : UB Press.
Garna, H. Judistira K. 1996. Ilmu-Ilmu Sosial : Dasar-Konsep-Posisi.
Bandung : Program Pascasarjana Universitas Padjajaran.
Juliandi, Azuar. 2013. Metodologi Penelitian Kuantitatif Untuk Ilmu-Ilmu Bisnis.
Medan : M2000.
Machfoedz, Mahmud. 2007. Pengantar Bisnis Modern. Yogyakarta : Andi.
Schiffman, Leon G. dan Kanuk, Leslie Lazar. 2007. Perilaku Konsumen.
Edisi Ketujuh. Jakarta : PT Indeks.
Soekanto, Soerjono. 1983. Kamus Sosiologi. Jakarta : CV. Rajawali.
Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV. Alfabeta.
Suharso, Puguh. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Untuk Bisnis : Pendekatan
Filosofi Dan Praktis. Jakarta : PT Indeks.
Sumarwan, Ujang. 2002. Perilaku Konsumen : Teori Dan Penerapannya Dalam
Pemasaran. Bogor : PT. Ghalia Indonesia.
Supranto, J dan Nandan Limakrisna. 2007. Perilaku Konsumen Dan Strategi
Tjiptono, Fandy dan Chandra, Gregorius, 2012. Pemasaran Strategik.
Yogyakarta : CV Andi Offset.
SKRIPSI
Halim, Delia. 2006. Analisis Faktor – faktor mempengaruhi kepuasan konsumen
Restoran Miramar Medan.
Novisanty, Ratih. 2011. Analisis Faktor – faktor yang mempengaruhi keputusan
konsumen pada rumah makan Istana Minang jln Sisingamangaraja Parapat.
Nurbaidah, Iin. 2007. Analisis Faktor – faktor yang mempengaruhi minat beli
konsumen pada waroeng Remaja Masjid Al.Jihad.
Yudha, Syuhada Fela. 2011. Analisis Faktor – faktor yang mempengaruhi
kepuasan konsumen pada Restoran Famili di Medan.
Zen, Yala Awlya Perkasa. 2011. Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap
Keputusan Konsumen Memilih Makan di Rumah Makan Mie Ayam Mahmud
Medan.
Sumber Internet
Dedylondong.blogspot.com/2011/11/kualitas-produk.html?m=1
BAB III
METODE PENELITIAN 3.1. Bentuk Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
asosiatif. Menurut Azuar Juliandi (2013, hal. 14), penelitian asosiatif adalah
penelitian yang berupaya mengkaji bagaimana suatu variabel memiliki keterkaitan
atau berhubungan dengan variabel lain, atau apakah suatu variabel dipengaruhi
oleh variabel lainnya, atau apakah suatu variabel menjadi sebab perubahan
variabel lainnya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang di
dalamnya mengandung teknik analisa data kuantitatif, proses, hipotesis, dan
kesimpulan data dengan penulisannya menggunakan aspek pengukuran,
perhitungan, dan kepastian data numerik.
3.2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Rumah Makan Rahmat di Jalan Sakti
Lubis, Medan setelah proposal ini selesai diseminarkan dan direvisi.
3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi
Banyak pengertian dari populasi diantaranya menurut Sugiyono (2010,
hal. 115) yang mendefinisikan populasi adalah sebagai berikut:
“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”
Pada penelitian ini, populasi yang akan diambil adalah seluruh pelanggan Rumah
Makan Rahmat dari 3 bulan terakhir (bulan Januari 2014 s.d Maret 2014)
3.3.2. Sampel
Banyak pengertian dari sampel diantaranya menurut Sugiyono (2010, hal.
116) yang mendefinisikan sampel adalah sebagai berikut :
“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.”
Berdasarkan rumus Slovin, jumlah sampel yang mewakili populasi dalam
penelitian ini adalah :
Keterangan :
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
e = Nilai kritis (batas ketelitian) yang diinginkan (persen kelonggaran
ketidaktelitian karena kesalahan penarikan sampel : 10 % = 0,1).
Maka jumlah sampel adalah :
Maka sampel yang digunakan oleh penulis berjumlah 98 orang. Untuk
memudahkan penelitian, maka peneliti membulatkan jumlah populasi menjadi 100
3.3.2.1. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik Pengambilan sampel yang digunakan ada 2, yaitu :
1. Purposive Sampling.
Teknik ini memilih sampel dari suatu populasi berdasarkan pertimbangan
tertentu, sesuai dengan persyaratan ataupun pertimbangan dalam penentuan
sampel yang dibutuhkan oleh peneliti. Teknik ini memberikan persyaratan yang
cukup ketat agar sampel yang dipilih sesuai dengan karakteristik yang dihendaki
dalam penelitian, oleh karena itu peneliti harus berhati-hati dalam menentukan
yang mana calon sampel untuk diteliti. Berdasarkan paparan diatas, peneliti
memberikan beberapa kriteria responden yang dapat dijadikan sebagai sampel
penelitian. Kriterianya adalah :
Penduduk yang berusia 15 s.d 50 tahun
Pelanggan Rumah Makan Rahmat Jalan Sakti Lubis Medan
Konsumen yang sudah berkunjung lebih dari 1 kali ke Rumah Makan Rahmat
Jalan Sakti Lubis Medan.
2. Teknik sampling insidental
Teknik ini merupakan teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan,
yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat
digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok
sebagai sumber data (Sugiyono, 2010 : 122). Teknik ini pada inflementasi
dilapangan berguna untuk memperoleh data penelitian yang nantinya akan
menjadi bahan acuan mengukur tingkat dari segi produk, harga, lokasi,
pelayananan dan keputusan konsumen. Pada saat peneliti menyebarkan angket /
kuesioner dilapangan, teknik sampling insidental sangat memudahkan dalam hal
mencari sumber data yang diperlukan karena teknik ini sendiri menyatakan
3.4. Skala Pengukuran Penelitian
Untuk menghasilkan data kuantitatif yang akurat, maka peneliti
membutuhkan skala pengukuran. Skala pengukuran yang akan digunakan peneliti
dalam penelitian ini adalah dengan Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
variabel penelitian.
Dalam Skala Likert, untuk keperluan analisis kuantitatif, peneliti akan
memberikan responden lima tipe alternatif jawaban beserta pemberian skornya
terhadap item-item instrumen yang berupa pernyataan dalam bentuk checklist.
Adapun kelima tipe alternatif jawaban beserta dengan pemberian skornya dalam
penelitian ini nantinya adalah sebagai berikut :
1) Untuk pilihan jawaban Sangat Setuju diberi skor 4.
2) Untuk pilihan jawaban Setuju diberi skor 3.
3) Untuk pilihan jawaban Kurang Setuju diberi skor 2.
4) Untuk pilihan jawaban Tidak Setuju diberi skor 1.
3.5. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data-data, informasi, keterangan serta fakta-fakta
yang dibutuhkan untuk penelitian ini, maka dilakukan teknik pengumpulan data
sebagai berikut :
1. Pengumpulan data primer (primary data)
Pengumpulan data primer (primary data) merupakan pengumpulan data
yang diperoleh melalui penelitian dengan turun langsung ke lokasi penelitian
untuk mencari fakta yang berkaitan dengan masalah yang diteliti yang dilakukan
dengan cara-cara sebagai berikut :
a. Angket (Kuisioner)
Banyak pengertian dari angket (kuisioner) diantaranya menurut Puguh Suharso
Angket (kuesioner) adalah daftar pertanyaan tertulis yang telah dirumuskan
sebelumnya untuk dijawab oleh responden terpilih, dan merupakan suatu
mekanisme pengumpulan data yang efisien jika peneliti mengetahui dengan tepat
apa yang diperlukan dan bagaimana mengukur variabel penelitian.”
Dalam penelitian ini, angket akan diberikan kepada responden yang merupakan
pelanggan Rumah Makan Rahmat di Jalan Sakti Lubis, Medan untuk
mendapatkan data primer yang dibutuhkan oleh peneliti.
b. Observasi (Pengamatan).
Observasi terhadap objek penelitian akan dilakukan secara langsung di lokasi
penelitian guna mendapatkan data primer.
2. Pengumpulan Data Sekunder (Secondary Data)
Pengumpulan Data Sekunder (Secondary Data) merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan melalui kegiatan pengumpulan data yang
diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder untuk mendukung data primer.
Dalam penelitian ini, penulis hanya akan menggunakan Studi Dokumentasi
sebagai cara untuk memperoleh data sekunder. Banyak pengertian dari
dokumentasi diantaranya menurut Puguh Suharso (2009 : 104) yang
mendefinisikan dokumentasi adalah sebagai berikut : “Dokumentasi adalah data
sekunder yang disimpan dalam bentuk dokumen atau file (catatan konvensional
maupun elektronik), buku, tulisan, laporan, notulen rapat, majalah, surat kabar,
dan lain sebagainya. Pengumpulan data dengan cara ini akan diperoleh dengan
menggunakan catatan-catatan atau dokumen-dokumen yang ada di lokasi
penelitian atau sumber-sumber lain yang terkait dengan penelitian.
3.6. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini nantinya adalah
teknik analisis data kuantitatif yang merupakan suatu pengukuran yang digunakan
dalam suatu penelitian yang dapat dihitung dengan jumlah satuan tertentu atau
dinyatakan dengan angka-angka. Metode analisis data yang digunakan dengan
3.6.1. Validitas Dan Pengujian Validitas
Banyak pengertian dari validitas diantaranya menurut Sugiyono (2010,
hal. 172) yang mendefinisikan validitas adalah sebagai berikut: Validitas berarti
instrumen dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji
validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana suatu alat pengukur dapat
mengukur apa yang ingin diukur. Hasil penelitian dikatakan valid apabila terdapat
kesesuaian antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya yang
terjadi pada objek yang diteliti. Sedangkan penelitian yang dikatakan tidak valid
apabila ada ketidaksesuaian antara data yang terkumpul dengan data yang
sesungguhnya terjadi pada objek. Bila suatu alat ukur sudah dikatakan valid, maka
selanjutnya dapat dilakukan pengujian reliabilitas alat ukur. Sebaliknya bila alat
ukur dikatakan tidak valid, maka alat ukur yang telah digunakan sebelumnya
harus dievaluasi atau diganti dengan alat ukur yang lebih tepat atau efektif.
Menurut Sugiyono (2010, hal. 248), untuk mengetahui korelasi X terhadap
Y digunakan rumus :
√[ ] [ ]
Keterangan :
r : koefisien korelasi antar variabel X (skor subyek tiap butir) dengan
variabel Y (total skor subyek dari keseluruhan butir)
n : jumlah sampel
X : jumlah skor x
Y : jumlah skor y
Penyajian akan dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS 18.0
dengan kriteria pengujian validitas sebagai berikut :
Jika r hitung > r tabel pada taraf signifikasi 5 %, maka pernyataan dikatakan valid.
Jika r hitung < r tabel pada taraf signifikasi 5 %, maka pernyataan dikatakan tidak
3.6.2. Reliabilitas Dan Pengujian Reliabilitas
Banyak pengertian dari instrumen reliabel diantaranya menurut Sugiyono
(2010, hal. 172-173) yang mendefinisikan instrumen reliabel adalah sebagai
berikut: Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa
kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Uji
reliabel dimaksudkan untuk mengetahui adanya ukuran dalam penggunaannya.
Instrumen yang reliabel menghasilkan jawaban seseorang terhadap pertanyaan
adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji ini juga digunakan untuk
mengetahui sejauh mana pengukuran pada subjek yang sama atau dengan kata lain
untuk menunjukkan adanya kesesuaian antara sesuatu yang diukur dengan alat
pengukuran yang dipakai.
Menurut Sugiyono (2010, hal. 186), rumus Spearman Brown adalah sebagai
berikut :
Keterangan :
ri = koefisien reliabilitas
rb = korelasi antar skor
Jika nilai koefisien reliabilitas ri ≥ 0,6 maka instrumen memiliki
reliabilitas yang baik dan terpercaya. Pengujian dibantu dengan menggunakan
3.6.3. Pengujian Asumsi Klasik 3.6.3.1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan apakah dalam model regresi, variabel penganggu
atau residual memiliki distribusi normal yang dapat dilihat dari probability plot
yang membandingkan distribusi komulatif dengan distribusi normal. Distribusi
normal membentuk suatu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan
membandingkan dengan garis diagonalnya. Jika distribusi normal, maka garis
yang menggambarkan garis normalnya akan mengikuti garis sebenarnya.
3.6.3.2. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini dilakukan untuk menganalisis apakah dalam suatu model regresi
tidak terdapat kesamaan suatu model varian dari residual dari suatu pengamatan
ke pengamatan yang lain. Kita dapat melihatnya dalam grafik plot antara nilai
prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Dasar analisis
yang digunakan adalah jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk
pola tertentu atau teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
Sebaliknya, apabila titik-titik menyebar di bawah dan di atas garis 0 pada sumbu
Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
3.6.3.3. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji dalam model regresi apakah
ditemukan adanya korelasi antara variabel-variabel bebas atau tidak. Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen.
Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel ini tidak ortogonal. Variabel
ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas
sama dengan nol.
Dalam penelitian ini, teknik untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas
di dalam model regresi adalah melihat dari nilai Varience Inflation Factor (VIF)
atau tidak kurang dari 0,10 serta nilai VIF di sekitar angka 1 serta tidak lebih dari
10, maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas antara variabel bebas
dalam model regresi.
3.6.4. Analisis Regresi Linear Berganda
Dalam upaya menjawab permasalahan dalam penelitian ini, maka
digunakan analisis regresi linear berganda (multiple regression). Analisis regresi
pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen (terikat)
dengan satu atau lebih variabel independen (variabel bebas), dengan tujuan untuk
mengestimasi dan atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai-nilai variabel
independen yang diketahui (Ghozali, 2001). Untuk regresi yang variabel
independennya terdiri atas dua atau lebih regresinya disebut juga regresi berganda.
Oleh karena variabel independen dalam penelitian ini mempunyai variabel yang
lebih dari dua, maka regresinya disebut regresi berganda. Persamaan regresi
dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel
independen atau bebas, yaitu pelayanan, disiplin kerja dan lokasi terhadap
variabel dependen atau terikat yaitu keputusan konsumen.
Rumus regresi berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
Y = b1 . X1 + b2 . X2 + b3 . X3 + b4 . X4
Keterangan :
Y = keputusan konsumen
b1 = koefisien regresi dari variabel produk
b2 = koefisien regresi dari variabel harga
b3 = koefisien regresi dari variabel lokasi
b4 = koefisien regresi dari variabel pelayanan
X1 = produk
X2 = harga
X3 = lokasi
Koefisien variabel independen dalam persamaan regresi berganda tersebut akan
diinterpretasikan dengan menggunakan standarlized beta coefficient. Hal ini
disebabkan unit ukuran dari variabel independen tidak sama. Keuntungan
menggunakan standarlized beta coefficient adalah dapat mengeliminasi perbedaan
unit ukuran pada variabel independen (Ghozali, 2001).
3.6.5. Uji T
Uji T pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen
(Ghozali, 2001).
Perhitungan nilai t hitung dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut :
Keterangan :
b = koefisien regresi
Sb = standar eror regresi
Dalam model summar, nilai t hitung dihitung dari perbandingan antara
koefisien b dengan standar of erroe estimate.
1. Merumuskan Hipotesis Statistik
a. Ho : βi = 0
Variabel independen secara parsial tidak berpengaruh positif terhadap
variabel dependen
b. Ho : βi > 0
Variabel independen secara parsial berpengaruh positif terhadap variabel
dependen
2. Mengukur taraf signifikansi
a. Probabilitas < 0,05 = Ho ditolak dan Ha diterima
3.6.5. Uji Determinan (R2)
Koefisien determinan menunjukkan besarnya kontribusi variabel bebas (X)
terhadap variabel terikat (Y). Semakin besar koefisien determinasi, maka semakin
baik kemampuan variabel bebas menerangkan variabel terikat. Koefisien
determinasi ditunjukkan oleh angka R-Square dalam model Summary yang
dihasilkan oleh program koefisien determinasi yang diperoleh dengan rumus :
R2 = (TSS.SSE) TSS – SSR/TSS
Keterangan :
TSS = Total Sum Square
SSE = Sum Square of Error
SSR = Sum Square of Regressiom
Nilai R2 adalah antara nol dan satu. Model yang baik mengiginkan R2
yang tinggi. Jika R2 mendekati satu, ini berarti hampir seluruh variasi variabel
dependen dapat dijelaskan oleh variabel penjelas yang dimasukkan ke dalam
model.
Penggunaan koefisien determinasi yang telah disesuaikan yaitu yang
disebut dengan adjusted R2 yang diperoleh dengan rumus :
Adjusted R2 dapat naik atau turun apabila sebuah variabel independen
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Usaha
4.1.1. Sejarah Singkat Usaha Rumah Makan Rahmat
Rumah makan Rahmat merupakan satu satu usaha kuliner dibidang
makanan, khususnya makanan khas minang dan melayu. Pada awalnya usaha
rumah makan Rahmat jalan Sakti Lubis ini berdiri pada 10 Juli 2009, sebelumnya
Usaha Rumah Makan Rahmat telah berdiri pada tahun 1990 yang lokasinya
berada dijalan Brigjend Katamso Medan. Usaha pertama sekali dirintis oleh
pemilik yaitu Bapak H.Erwin pada tahun 1990 yang hanya beranggotakan
keluarga sebagai karyawan rumah makan. Pada dasarnya ide usaha rumah makan
muncul didasari oleh pengalaman kerja Bapak H. Erwin di Rumah Makan Garuda.
Berkat keinginan sang pemilik yang ingin mandiri dan memutuskan tidak mau
bekerja dengan orang lain lagi serta ditambah pengalaman dibidang kuliner,
akhirnya bisa membuka suatu usaha rumah makan sendiri.
Berkat perjuangan dan kerja keras serta dedikasi yang tinggi yang
diterapkan oleh Bapak H. Erwin usaha rumah makan Rahmat tetap bertahan dan
berkembang hingga saat ini ditengah persaingan sesama usaha rumah makan yang
jumlahnya semakin banyak. Ditengah persaingan yang semakin ketat, rumah
makan Rahmat terus berupaya menjaga pelanggannya dengan loyalitas yang
tingggi untuk setiap konsumen yang datang dan berkunjung ditempat usaha
tersebut. Untuk karyawan rumah makan Rahmat jalan Sakti Lubis Medan terdiri
dari 6 orang. 2 orang bertugas sebagai juru masak, dan 4 orang sebagai pelayan
4.1.2. Visi, Misi, dan Operasional Rumah Makan Rahmat
1. Visi Rumah Makan Rahmat
Menjadikan tempat usaha / makan yang selalu berupaya memberikan
kepuasan terhadap setiap pelanggan yang datang dan berkunjung
ketempat usaha.
2. Misi Rumah Makan Rahmat
Menyediakan produk yang berkualitas dan memiliki cita rasa khas
dengan menggunakan bahan baku yang terjamin kesehatannya.
Memberikan harga yang terjangkau dengan tetap mempertahankan
kualitas kesehatan produk.
Meningkatkan dan memberikan pelayanan yang terbaik kepada setiap
pelanggan.
3. Operasional Rumah Makan Rahmat
Rumah makan Rahmat menjalankan usahanya pada pukul 07.00 s.d
22.00 WIB. Dengan terdiri 6 orang. 2 orang bertugas sebagai juru masak,
dan 4 orang sebagai pelayan atau penyaji makanan. Seluruh karyawan
memakai seragam yang dikhususkan untuk bekerja pada saat kegiatan
usaha berlangsung.
4.2. Penyajian Data
Pada bab ini disajikan hasil-hasil penelitian berupa data primer yang telah
diperoleh peneliti dilapangan. Data primer ini diperoleh melalui penyebaran
kuesioner penelitian kepada 100 responden dari sampel yang telah diambil pada
Adapun penyajian data berisikan identitas responden beserta data variabel
penelitian. Penyajian data mengenai identitas responden adalah untuk mengetahui
spesifikasi yang dimiliki oleh responden, seperti jenis kelamin, usia, pendidikan,
pekerjaan, dan penghasilan. Sedangkan penyajian data tentang variabel penelitian
adalah untuk menjawab permasalahan penelitian.
4.2.1. Uji Validitas dan Reliabilitas
Hasil penelitian agar memiliki tingkat keabsahan dari setiap variabel,
maka variabel yang digunakan harus diuji terlebih dahulu. Metode yang
digunakan adalah dengan membandingkan antara nilai korelasi (r hitung) dari
variabel penelitian dengan r tabel didasarkan pada derajat keyakinan tertentu
dengan n = jumlah responden.
Apabila nilai r hitung > r tabel , berarti data empirik dari variabel penelitian
valid atau sahih. Sedangkan uji keandalan untuk mengetahui tingkat konsistensi
dari variabel atau instrument penelitian pada objek penelitian yang sama secara
berulang, apabila hasilnya sama atau mendekati, maka dinyatakan data empirik
yang diuji adalah handal dan reliabel.
Kriteria untuk pengambilan keputusan :
a. Untuk validitas tiap pertanyaan dalam kuesioner :
Jika r hitung > r tabel, maka pernyataan dikatakan valid.
Jika r hitung < r tabel, maka pernyataan dikatakan tidak valid.
b. Untuk reliabilitas kuesioner :
Jika r alpha > r i, maka kuesioner dinyatakan reliabel.
Tabel 4.1.
Hasil Uji Validitas Produk (X1)
Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan Validitas
Pertanyaan No. 1 0,258 0,195 r hitung > r tabel Valid
Pertanyaan No. 2 0,304 0,195 r hitung > r tabel Valid
Pertanyaan No. 3 0,197 0,195 r hitung > r tabel Valid
Pertanyaan No. 4 0,337 0,195 r hitung > r tabel Valid
Pertanyaan No. 5 0,599 0,195 r hitung > r tabel Valid
Pertanyaan No. 6 0,552 0,195 r hitung > r tabel Valid
Pertanyaan No. 7 0,482 0,195 r hitung > r tabel Valid
Pertanyaan No. 8 0,535 0,195 r hitung > r tabel Valid
Sumber : Hasil SPSS V.16, 2014
Dari tabel 4.1. Sebagai hasil uji validitas diperoleh nilai r item correction
semua item > 0,195. Dengan demikian, semua pertanyaan yang digunakan dalam
Tabel 4.2.
Hasil Uji Validitas Harga (X2)
Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan Validitas
Pertanyaan No. 1 0,560 0,195 r hitung > r tabel Valid
Pertanyaan No. 2 0,554 0,195 r hitung > r tabel Valid
Pertanyaan No. 3 0,435 0,195 r hitung > r tabel Valid
Pertanyaan No. 4 0,570 0,195 r hitung > r tabel Valid
Pertanyaan No. 5 0,496 0,195 r hitung > r tabel Valid
Pertanyaan No. 6 0,254 0,195 r hitung > r tabel Valid
Pertanyaan No. 7 0,597 0,195 r hitung > r tabel Valid
Pertanyaan No. 8 0,522 0,195 r hitung > r tabel Valid
Sumber : Hasil SPSS V.16, 2014
Dari tabel 4.2. Sebagai hasil uji validitas diperoleh nilai r item correction
semua item > 0,195. Dengan demikian, semua pertanyaan yang digunakan dalam
Tabel 4.3.
Hasil Uji Validitas Lokasi (X3)
Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan Validitas
Pertanyaan No. 1 0,381 0,195 r hitung > r tabel Valid
Pertanyaan No. 2 0,450 0,195 r hitung > r tabel Valid
Pertanyaan No. 3 0,449 0,195 r hitung > r tabel Valid
Pertanyaan No. 4 0,378 0,195 r hitung > r tabel Valid
Pertanyaan No. 5 0,394 0,195 r hitung > r tabel Valid
Pertanyaan No. 6 0,393 0,195 r hitung > r tabel Valid
Pertanyaan No. 7 0,484 0,195 r hitung > r tabel Valid
Pertanyaan No. 8 0,371 0,195 r hitung > r tabel Valid
Pertanyaan No. 9 0,336 0,195 r hitung > r tabel Valid
Pertanyaan No. 10 0,340 0,195 r hitung > r tabel Valid
Pertanyaan No. 11 0,444 0,195 r hitung > r tabel Valid
Pertanyaan No. 12 0,266 0,195 r hitung > r tabel Valid
Sumber : Hasil SPSS V.16, 2014
Dari tabel 4.3. Sebagai hasil uji validitas diperoleh nilai r item correction
semua item > 0,195. Dengan demikian, semua pertanyaan yang digunakan dalam
Tabel 4.4.
Hasil Uji Validitas Pelayanan (X4)
Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan Validitas
Pertanyaan No. 1 0,370 0,195 r hitung > r tabel Valid
Pertanyaan No. 2 0,590 0,195 r hitung > r tabel Valid
Pertanyaan No. 3 0,441 0,195 r hitung > r tabel Valid
Pertanyaan No. 4 0,476 0,195 r hitung > r tabel Valid
Pertanyaan No. 5 0,587 0,195 r hitung > r tabel Valid
Pertanyaan No. 6 0,224 0,195 r hitung > r tabel Valid
Pertanyaan No. 7 0,468 0,195 r hitung > r tabel Valid
Pertanyaan No. 8 0,326 0,195 r hitung > r tabel Valid
Pertanyaan No. 9 0,495 0,195 r hitung > r tabel Valid
Pertanyaan No. 10 0,563 0,195 r hitung > r tabel Valid
Sumber : Hasil SPSS V.16, 2014
Dari tabel 4.4. Sebagai hasil uji validitas diperoleh nilai r item correction
semua item > 0,195. Dengan demikian, semua pertanyaan yang digunakan dalam
Tabel 4.5.
Hasil Uji Validitas Keputusan Konsumen (Y)
Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan Validitas
Pertanyaan No. 1 0,350 0,195 r hitung > r tabel Valid
Pertanyaan No. 2 0,537 0,195 r hitung > r tabel Valid
Pertanyaan No. 3 0,540 0,195 r hitung > r tabel Valid
Pertanyaan No. 4 0,391 0,195 r hitung > r tabel Valid
Pertanyaan No. 5 0,431 0,195 r hitung > r tabel Valid
Pertanyaan No. 6 0,387 0,195 r hitung > r tabel Valid
Pertanyaan No. 7 0,269 0,195 r hitung > r tabel Valid
Pertanyaan No. 8 0,445 0,195 r hitung > r tabel Valid
Pertanyaan No. 9 0,522 0,195 r hitung > r tabel Valid
Pertanyaan No. 10 0,360 0,195 r hitung > r tabel Valid
Pertanyaan No. 11 0,412 0,195 r hitung > r tabel Valid
Pertanyaan No. 12 0,410 0,195 r hitung > r tabel Valid
Pertanyaan No. 13 0,477 0,195 r hitung > r tabel Valid
Pertanyaan No. 14 0,372 0,195 r hitung > r tabel Valid
Sumber : Hasil SPSS V.16, 2014
Dari tabel di atas. sebagai hasil uji validitas diperoleh nilai r item
correction semua item > 0,195. Dengan demikian, semua pertanyaan yang
digunakan dalam variabel Keputusan Konsumen (Y) dinyatakan valid dan dapat
Tabel 4.6.
Hasil Uji Reliabilitas Produk (X1)
Nilai r alpha Nilai r i Keterangan Reliabilitas
0,660 0,6 0,660 > 0,6 Reliabel
Sumber : Hasil SPSS V.16, 2014
Dari tabel 4.6. Hasil nilai Cronbach’s Alpha > nilai koefisien reliabilitas
(ri), yaitu 0,660 > 0,6. Maka instrument sudah dikatakan reliabel.
Tabel 4.7.
Hasil Uji Reliabilitas Harga (X2)
Nilai r alpha Nilai r i Keterangan Reliabilitas
0,675 0,6 0,675 > 0,6 Reliabel
Sumber : Hasil SPSS V.16, 2014
Dari tabel 4.7. Hasil nilai Cronbach’s Alpha > nilai koefisien
reliabilitas (ri), yaitu 0,675 > 0,6. Maka instrument sudah dikatakan reliabel.
Tabel 4.8.
Hasil Uji Reliabilitas Lokasi (X3)
Nilai r alpha Nilai r i Keterangan Reliabilitas
0,651 0,6 0,651 > 0,6 Reliabel
Sumber : Hasil SPSS V.16, 2014
Dari tabel 4.8. Hasil nilai Cronbach’s Alpha > nilai koefisien
Tabel 4.9.
Hasil Uji Reliabilitas Pelayanan (X4)
Nilai r alpha Nilai r i Keterangan Reliabilitas
0,681 0,6 0,681 > 0,6 Reliabel
Sumber : Hasil SPSS V.16, 2014
Dari tabel 4.9. Hasil nilai Cronbach’s Alpha > nilai koefisien reliabilitas (ri), yaitu 0,681 > 0,6. Maka instrument sudah dikatakan reliabel.
Tabel 4.10.
Hasil Uji Reliabilitas Keputusan Konsumen (Y)
Nilai r alpha Nilai r i Keterangan Reliabilitas
0,687 0,6 0,687 > 0,6 Reliabel
Sumber : Hasil SPSS V.16, 2014
Dari tabel 4.10. Hasil nilai Cronbach’s Alpha > nilai koefisien reliabilitas (ri),
yaitu 0,687 > 0,6. Maka instrument sudah dikatakan reliabel.
4.2.2. Analisis Tabel Tunggal
Analisis tabel tunggal adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk
yang mudah dibaca oleh setiap orang membacanya. Dalam pembahasan kali ini,
peneliti akan menyajikan data yang diperoleh dari hasil jawaban para responden,
dimana metode pengumpulan data dilakukan melalui metode kuesioner yang
dibagikan kepada setiap responden yang telah memenuhi syarat yang sudah
4.2.2.1. Identitas Responden
Identitas responden merupakan salah satu variabel yang diperhitungkan
dalam suatu penelitian. Hal ini diperlukan dalam menjelaskan jawaban - jawaban
pada kuesioner yang diberikan kepada responden. Adapun identitas responden
dalam hal ini meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan.
Identitas responden yang diperoleh peneliti adalah sebagai berikut :
A. Jenis Kelamin
Tabel 4.11.
Identitas Responden Berdasakan Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin Jumlah Persentase
1. Laki – Laki 72 72%
2. Perempuan 28 28%
T o t a l 100 100%
Sumber : Hasil Olahan Data Penelitian, 2014
Berdasarkan tabel 4.11. Dari keseluruhan respoden yang berjumlah 100
orang, dapat dilihat bahwa mayoritas pelanggan rumah makan Rahmat adalah
berjenis kelamin laki - laki yaitu sebanyak 72 orang dengan persentase mencapai
72%. Sedangkan responden perempuan sebanyak 28 orang dengan persentase
mencapai 28%. Hal ini dikarenakan laki - laki lebih suka makan dirumah makan
pada waktu tertentu, dimana rumah makan sendiri adalah salah satu jenis tempat
yang dapat dijadikan sebagai musyawarah dibidang tertentu contohnya bidang
B. Usia
Tabel 4.12.
Identitas Responden Berdasakan Usia
No. Usia Jumlah Persentase
1. 15 – 30 Tahun 49 49%
2. 31 – 45 Tahun 39 39%
3. 46 – 60 Tahun 12 12%
4. > 60 Tahun - -
T o t a l 100 100%
Sumber : Hasil Olahan Data Penelitian, 2014
Berdasarkan tabel 4.12. dari keseluruhan respoden yang berjumlah 100
orang, dapat dilihat bahwa rata – rata usia pelanggan rumah makan Rahmat
mayoritasnya adalah berusia 15 – 30 tahun sebanyak 49 orang dengan persentase
mencapai 49%, berusia 31 – 45 tahun tahun sebanyak 39 orang dengan persentase
mencapai 39%, berusia 46 – 60 tahun sebanyak 12 orang dengan persentase
mencapai 12%, dan diatas usia 60 tahun tidak terdapat adanya pelanggan. ini
menunjukkan bahwa pengaruh keputusan pelanggan untuk memutuskan memilih
tempat makan dapat diketahui bahwa mayoritas adalah responden yang berusia 15
- 30 tahun dan tergolong remaja dan dewasa. Hal ini mengindikasikan bahwa pada
usia tersebut rata-rata orang sudah memiliki pendapatan sendiri dan hanya fokus
untuk memenuhi kebutuhan pribadinya, sedangkan jika usia di bawah itu masih
belum memiliki uang yang cukup untuk selalu makan dirumah makan, dan usia di
atas itu rata-rata sudah berumah tangga dan memiliki banyak jenis kebutuhan
yang harus dipenuhi dan diprioritaskan, sehingga membuat mereka jarang datang
C. Pendidikan
Tabel 4.13.
Identitas Responden Berdasakan Pendidikan
No. Pendidikan Jumlah Persentase
1. SD 0 0%
2. SMP 11 11%
3. SMA 53 53%
4. DIPLOMA 12 12%
5. S1 23 23%
6. S2 1 1%
T o t a l 100 100%
Sumber : Hasil Olahan Data Penelitian, 2014
Berdasarkan tabel 4.13. Dari keseluruhan respoden yang berjumlah 100
orang, dapat dilihat bahwa rata – rata pendidikan pelanggan rumah makan Rahmat
mayoritasnya adalah tamatan SMA sebanyak 53 orang dengan persentase
mencapai 53%, tamatan S1 sebanyak 23 orang dengan persentase mencapai 23%,
tamatan tamatan DIPLOMA sebanyak 12 orang dengan persentase mencapai
12%, tamatan SMP sebanyak 11 orang dengan persentase mencapai 11%, tamatan
S2 sebanyak 1 orang dengan persentase mencapai 1%, dan tamatan SD tidak
terdapat adanya pelanggan. Hal ini menunjukkan bahwa keputusan pelanggan
terhadap menentukan rumah makan Rahmat dapat diketahui bahwa mayoritas
D. Pekerjaan
Tabel 4.14.
Identitas Responden Berdasakan Pekerjaan
No. Pendidikan Jumlah Persentase
1. Pelajar / Mahasiswa 10 10%
2. Ibu Rumah Tangga 4 4%
3. Wiraswasta 23 23%
4. Pegawai Negeri Sipil 13 13%
5. Karyawan Swasta 32 32%
6. Lainnya 18 18%
T o t a l 100 100%
Sumber : Hasil Olahan Data Penelitian, 2014
Berdasarkan tabel 4.14. Dari keseluruhan respoden yang berjumlah 100
orang, dapat dilihat bahwa rata – rata pekerjaan pelanggan rumah makan Rahmat
mayoritasnya adalah berprofesi sebagai karyawan swasta sebanyak 32 orang
dengan persentase mencapai 32%, berprofesi sebagai wiraswasta sebanyak 23
orang dengan persentase mencapai 23%, berprofesi sebagai lainnya sebanyak 18
orang dengan persentase mencapai 18%, berprofesi sebagai pegawai negeri sipil
sebanyak 13 orang dengan persentase mencapai 13%, berprofesi sebagai pelajar /
mahasiswa sebanyak 10 orang dengan persentase mencapai 10%, dan berprofesi
sebagai ibu rumah tangga sebanyak 4 orang dengan persentase mencapai 4%. Hal
ini menunjukkan bahwa keputusan pelanggan terhadap menentukan rumah makan
Rahmat dapat diketahui bahwa mayoritas adalah responden dengan pekerjaan
E. Penghasilan
Tabel 4.15.
Identitas Responden Berdasakan Penghasilan
No. Penghasilan Jumlah Persentase
1. Rp. < 1.000.000 16 16%
2. Rp. 1.000.000 – 1.999.999 13 13%
3. Rp. 2.000.000 – 2.999.999 28 28%
4. Rp. 3.000.000 – 3.999.999 29 29%
5. Rp. 4.000.000 – 4.999.999 6 6%
6. Rp. > 5.000.000 8 8%
T o t a l 100 100%
Sumber : Hasil Olahan Data Penelitian, 2014
Berdasarkan tabel 4.15. Dari keseluruhan respoden yang berjumlah 100
orang, dapat dilihat bahwa rata – rata penghasilan pelanggan rumah makan
Rahmat mayoritasnya adalah berpenghasilan Rp. 3.000.000 – 3.999.999 sebanyak
29 orang dengan persentase mencapai 29%, berpenghasilan Rp. 2.000.000 –
2.999.999 sebanyak 28 orang dengan persentase mencapai 28%, berpenghasilan
Rp. < 1.000.000 sebanyak 16 orang dengan persentase mencapai 16%,
berpenghasilan Rp. 1.000.000 – 1.999.999 sebanyak 13 orang dengan persentase
mencapai 13%, berpenghasilan Rp. > 5.000.000 sebanyak 8 orang dengan
persentase mencapai 8%, dan berpenghasilan Rp. 4.000.000 – 4.999.999
sebanyak 6 orang dengan persentase mencapai 6%. Hal ini menunjukkan bahwa
keputusan pelanggan terhadap menentukan rumah makan Rahmat dapat diketahui
bahwa mayoritas adalah responden dengan penghasilan rata – rata Rp. 3.000.000
4.2.3. Penyajian Data Tentang Variabel Penelitian
4.2.3.1. Penyajian Data Variabel Produk (X1) Pada Rumah Makan Rahmat
Jalan Sakti Lubis Medan
Untuk mengukur variabel produk (X1) pada rumah makan Rahmat jalan
Sakti Lubis Medan, peneliti menggunakan 4 deskriptor yang kemudian disajikan
dalam bentuk 8 pertanyaan. Masing - masing pertanyaan terdapat 4 pilihan
jawaban, dimana setiap responden wajib menentukan pilihan jawaban yang telah
disediakan oleh peneliti. Berdasarkan jawaban dari para responden, maka
didapatkan hasil data dari peneyebaran kuesioner sebagai berikut :
Tabel 4.16.
No. Masakan Rumah Makan
Rahmat Enak Jumlah Persentase
1. Sangat Enak 16 16%
2. Enak 83 83%
3. Kurang Enak 1 1%
4. Tidak Enak - -
T o t a l 100 100%
Sumber : Hasil Olahan Data Penelitian, 2014
Berdasarkan tabel 4.16. Jawaban responden tentang pertanyaan Apakah
masakan dirumah makan Rahmat rasanya enak ? sebanyak 83 orang menjawab
enak dengan persentase sebesar 83%, 16 0rang menjawab sangat enak dengan
persentase sebesar 16%, dan 1 orang menjawab kurang enak dengan persentase
sebesar 1%. Responden dengan persentase tertinggi tersebut mengakui bahwa
masakan dirumah makan Rahmat enak. Ini ditandai dengan banyak nya
pengunjung yang datang untuk mencicipi makanan yang telah disediakan oleh
Tabel 4.17.
No. Cita Rasa Khusus Makanan Jumlah Persentase
1. Sangat Berbeda 12 12%
2. Berbeda 84 84%
3. Kurang Kerbeda 4 4%
4. Tidak Berbeda - -
T o t a l 100 100%
Sumber : Hasil Olahan Data Penelitian, 2014
Berdasarkan tabel 4.17. Jawaban responden tentang pertanyaan Apakah
ada cita rasa khusus yang membedakan masakan dirumah makan Rahmat dengan
rumah makan lain ? sebanyak 84 orang menjawab ada dengan persentase sebesar
83%, 12 0rang menjawab sangat ada dengan persentase sebesar 12%, dan 4 orang
menjawab kurang ada dengan persentase sebesar 4%. Responden menyatakan
bahwa cita rasa makanan yang ada dirumah makan Rahmat berbeda dari rumah
makan lain karena menurut responden makanan disini lebih terasa masakan
minangnya mulai dari pedas serta rasa bumbu masakan yang terasa
kenikmatannya pada saat disantap, dan pada saat disajikan makanan tersebut
dalam kondisi panas seperti menu makanan ayam goreng dan ayam pop.
Responden yang mengatakan masakan dirumah makan Rahmat sangat berbeda
dengan rumah makan lainnya karena responden mengakui makanan disini jauh
lebih nikmat rasanya dan aroma masakannya tersebut lebih khas dan
menampakkan ciri masakan minang. Responden mengatakan kurang berbeda
karena menurutnya semua makanan minang itu sama rasanya mulai dari menu
Tabel 4.18.
No. Kebersihan Peralatan
Makan Jumlah Persentase
1. Sangat Terjamin 25 25%
2. Terjamin 74 74%
3. Kurang Terjamin 1 1%
4. Tidak Terjamin - -
T o t a l 100 100%
Sumber : Hasil Olahan Data Penelitian, 2014
Berdasarkan tabel 4.18. Jawaban responden tentang pertanyaan Apakah
kebersihan peralatan makan dan minum dirumah makan Rahmat terjamin ?
sebanyak 74 orang menjawab terjamin dengan persentase sebesar 74%, 25 0rang
menjawab sangat terjamin dengan persentase sebesar 25%, dan 1 orang menjawab
kurang terjamin dengan persentase sebesar 1%. Responden mengatakan bahwa
peralatan yang ada dirumah makan Rahmat terjamin kebersihannya karena
responden mengamati dan menilai secara langsung mulai dari sendok, garpu,
piring, dan gelas tidak terdapat sisa kotoran makanan yang menempel pada saat
makanan disajikan kepada semua konsumen. Tak terkecuali etalase yang berada
pada lokasi rumah makan semuanya tersusun rapi dan bersih. Responden
mengatakan bahwa peralatan sangat terjamin karena responden menilai dari segi
alat makan seperti sendok dan garpu yang dibalutin tisu serta mangkuk cuci
tangan yang terus berganti airnya. Responden yang mengatakan kurang terjamin
karena pada saat dia makan dirumah makan tersebut ada melihat keganjalan
Tabel 4.19.
No. Kebersihan Produk
Makanan Jumlah Persentase
1. Sangat Bersih 22 22%
2. Bersih 77 77%
3. Kurang Bersih 1 1%
4. Tidak Bersih - -
T o t a l 100 100%
Sumber : Hasil Olahan Data Penelitian, 2014
Berdasarkan tabel 4.19. Jawaban responden tentang pertanyaan Didalam
kebersihan produk, apakah makanan sudah tergolang bersih ? sebanyak 77 orang
menjawab bersih dengan persentase sebesar 77%, 22 0rang menjawab sangat
bersih dengan persentase sebesar 22%, dan 1 orang menjawab kurang bersih
dengan persentase sebesar 1%. Responden menanggapi bahwa makanan yang
dijual dirumah makan Rahmat bersih, sebab responden menilai makanan tersebut
sudah bebas dari kotoron apapun seperti semut dan lalat yang hinggap dan
menempel dimakanan. Responden mengatakan bahwa produk sangat bersih
karena pada saat melihat dan memperhatikan semua produk makanan yang ada
dirumah makan Rahmat terjaga dengan sangat bersih dan tersusun dengan sangat
rapi. Responden yang mengatakan kurang bersih karena responden tersebut ada
Tabel 4.20.
No. Delivery Untuk Pelanggan Jumlah Persentase
1. Sangat Setuju 19 19%
2. Setuju 49 49%
3. Kurang Setuju 20 20%
4. Tidak Setuju 12 12%
T o t a l 100 100%
Sumber : Hasil Olahan Data Penelitian, 2014
Berdasarkan tabeL 4.20. Jawaban responden tentang pertanyaan Apakah
rumah makan Rahmat menyiapkan delivery untuk pelanggan ? sebanyak 49 orang
menjawab setuju dengan persentase sebesar 49%, 20 0rang menjawab kurang
setuju dengan persentase sebesar 20%, 19 orang menjawab sangat setuju dengan
persentase sebesar 19%, dan sisanya 12 orang menjawab tidak setuju dengan
persentase sebesar 12%. Responden mengatakan setuju tentang delivery karena
pada saat ada acara seperti syukuran pihak rumah makan mau melayani antaran
makanan ke tempat tertentu. Responden mengatakan bahwa kurang setuju karena
pada saat tertentu terkadang pihak rumah makan rahmat tidak melayani antaran
makanan dikarenakan anggota tidak berada ditempat. Responden mengatakan
bahwa sangat setuju karena responden menilai untuk rumah pelanggan yang jauh
biasanya lebih membutuhkan layanan antaran makan kelokasi rumah pelanggan.
Responden yang mengatakan tidak setuju karena tidak tersedianya kendaraan
Tabel 4.21.
No. Keistimewaan Rumah
Makan Rahmat Jumlah Persentase
1. Sangat Ada 25 25%
2. Ada 62 62%
3. Kurang Ada 13 13%
4. Tidak Ada - -
T o t a l 100 100%
Sumber : Hasil Olahan Data Penelitian, 2014
Berdasarkan tabel 4.21. Jawaban responden tentang pertanyaan Rumah
makan Rahmat memiliki keistimewaan tersendiri dalam hal menu makanan
dibandingkan dengan rumah makan pesaingnya ? sebanyak 62 orang menjawab
ada dengan persentase sebesar 62%, 25 0rang menjawab sangat ada dengan
persentase sebesar 25%, dan 13 orang menjawab kurang ada dengan persentase
sebesar 13%. Responden berpendapat bahwa keistimewaan rumah makan Rahmat
ada seperti ciri masakan, tempat duduk yang nyaman, dll. Responden yang
mengatakan sangat ada keistimewaan dirumah makan Rahmat terlihat dari hiasan
tempat yang mencerminkan suasana minang dengan hiasan dinding yang dipajang
disekitaran rumah makan. Responden yang mengatakan kurang ada istimewanya
adalah pada saat berada dirumah makan tersebut dia menyikapi seperti rumah
Tabel 4.22.
No. Penyajian Makanan
Menarik Jumlah Persentase
1. Sangat Menarik 14 14%
2. Menarik 66 66%
3. Kurang Menarik 20 20%
4. Tidak Menarik - -
T o t a l 100 100%
Sumber : Hasil Olahan Data Penelitian, 2014
Berdasarkan tabel 4.22. Jawaban responden tentang pertanyaan Apakah
penyajian makanan dirumah makan Rahmat menarik ? sebanyak 66 orang
menjawab menarik dengan persentase sebesar 66%, 20 0rang menjawab kurang
menarik dengan persentase sebesar 20%, dan 14 orang menjawab sangat menarik
dengan persentase sebesar 14%. Responden mengatakan bahwa penyajian
makanan menarik karena pada saat menyajikan makanan terkadang pelayan
membuat hiasan makanan terutama pada anak – anak. Responden mengatakan
kurang menarik bahwa pada saat menghidangkan makanan hanya menyediakan
makanan yang dipesan saja, dan umumnya penyajian makanan dirumah makan
minang banyak tersedia menu makanan untuk disantap. Responden yang
mengatakan sangat menarik karena terkadang penyaji membawakan ciri khas
dengan meletakkan semua menu makanan dikedua tangannya, seperti akrobatik
Tabel 4.23.
No. Menciptakan Inovasi
Dalam Hal Menu Makanan Jumlah Persentase
1. Sangat Setuju 19 19%
2. Setuju 67 67%
3. Kurang Setuju 14 14%
4. Tidak Setuju - -
T o t a l 100 100%
Sumber : Hasil Olahan Data Penelitian, 2014
Berdasarkan tabel 4.23. Jawaban responden tentang pertanyaan Apakah
rumah makan Rahmat terus berupaya menciptakan inovasi dalam hal menu
makanan ? sebanyak 67 orang menjawab setuju dengan persentase sebesar 67%,
19 0rang menjawab sangat setuju dengan persentase sebesar 19%, dan 14 orang
menjawab kurang setuju dengan persentase sebesar 14%. Dalam hal menciptakan
inovasi menu makanan responden mengatakan setuju, sebab rumah makan
Rahmat terus berupaya membuat jenis rasa makanan jauh lebih enak dilidah setiap
konsumen. Ini ditandai dengan adanya menu rendang dan gulai jengkol yang
tersedia dirumah makan Rahmat. Responden yang mengatakan sangat setuju
karena pada dasarnya rumah makan Rahmat ini selalu mempunyai ide – ide baru
dalam hal mengolah masakan minang dan bisa lebih diterima disemua kalangan
masyarakat. Yang mengatakan kurang setuju adalah menurut beberapa responden
rumah makan rahmat ini menu masakan sama dengan halnya rumah makan
4.2.3.2. Penyajian Data Variabel Harga (X2) Pada Rumah Makan Rahmat
Jalan Sakti Lubis Medan
Untuk mengukur variabel harga (X2) pada rumah makan Rahmat jalan
Sakti Lubis Medan, peneliti menggunakan 4 deskriptor yang kemudian disajikan
dalam bentuk 8 pertanyaan. Masing - masing pertanyaan terdapat 4 pilihan
jawaban,
dimana setiap responden wajib menentukan pilihan jawaban yang telah disediakan
oleh peneliti. Berdasarkan jawaban dari para responden, maka didapatkan hasil
data dari peneyebaran kuesioner sebagai berikut :
Tabel 4.24.
No. Harga Terjangkau Oleh
Setiap Kalangan Jumlah Persentase
1. Sangat Terjangkau 8 8%
2. Terjangkau 81 81%
3. Kurang Terjangkau 10 10%
4. Tidak Terjangkau 1 1%
T o t a l 100 100%
Sumber : Hasil Olahan Data Penelitian, 2014
Berdasarkan tabel 4.24. Jawaban responden tentang pertanyaan Apakah
harga yang ditawarkan oleh rumah makan Rahmat terjangkau oleh setiap kalangan
? sebanyak 81 orang menjawab terjangkau dengan persentase sebesar 81%, 10
0rang menjawab kurang terjangkau dengan persentase sebesar 10%, 8 orang
menjawab sangat terjangkau dengan persentase sebesar 8%, dan 1 orang
menjawab tidak terjangkau dengan persentase sebesar 1%. Responden dengan
jawaban terjangkau menyimpulkan bahwa harga makanan yang dijual oleh rumah
makan Rahmat masih dapat dibeli untuk semua kalangan masyarakat. Responden
untuk kantong siapapun termasuk saya yang sehariannya bekerja sebagai
karyawan swasta, dan menurut saya masi banyak lagi rumah makan diluaran saya
yang harganya jauh lebih mahal dibandingkan dengan rumah makan Rahmat.
Responden yang mengatakan kurang terjangkau yaitu umumnya ibu rumah tangga
dan pelajar karena mereka mengganggap dengan 1 porsi makanan dengan lauk
ayam pop kurang terjangkau untuk kantong masing – masing. Responden yang
menyatakan tidak terjangkau yaitu umumnya lagi – lagi dari pelajar yang
Tabel 4.25.
No.
Banyaknya Menu Makanan, Harga Sudah
Sesuai
Jumlah Persentase
1. Sangat Sesuai 10 10%
2. Sesuai 76 76%
3. Kurang Sesuai 14 14%
4. Tidak Sesuai - -
T o t a l 100 100%
Sumber : Hasil Olahan Data Penelitian, 2014
Berdasarkan tabel 4.25. Jawaban responden tentang pertanyaan Dengan
banyaknya menu makanan yang disajikan oleh rumah makan Rahmat, apakah
harga sudah sesuai dengan selera pelanggan ? sebanyak 76 orang menjawab sesuai
dengan persentase sebesar 76%, 14 0rang menjawab kurang sesuai dengan
persentase sebesar 14%, dan 10 orang menjawab sangat sesuai dengan persentase
sebesar 10%. Responden yang menjawab sesuai menilai bahwa dengan menu
yang banyak biaya yang dikeluarkan pun juga tidak terlalu banyak, karena menu
makanan relatif murah. Responden yang menjawab kurang sesuai menemukan
porsi makanan yang menurutnya tidak bisa santap dengan asumsi harga relatif
mahal dan tidak sesuai dengan isi kantong pada saat itu. Responden Yang
menyatakan sangat sesuai karena pada saat berada ditempat makan dalam kondisi
Tabel 4.26.
No. Harga Sudah Menunjukkan
Kualitas Produk Jumlah Persentase
1. Sangat Setuju 29 29%
2. Setuju 66 66%
3. Kurang Setuju 5 5%
4. Tidak Setuju - -
T o t a l 100 100%
Sumber : Hasil Olahan Data Penelitian, 2014
Berdasarkan tabel 4.26. Jawaban responden tentang pertanyaan Apakah
dengan harga yang ditetapkan oleh rumah makan Rahmat sudah menunjukkan
kualitas produknya ? sebanyak 66 orang menjawab setuju dengan persentase
sebesar 66%, 29 0rang menjawab sangat setuju dengan persentase sebesar 29%,
dan 5 orang menjawab kurang setuju dengan persentase sebesar 5%. Responden
yang menyatakan setuju bahwa makanan yang dijual oleh pihak rumah makan
Rahmat kualitas produknya bagus, karena diolah dengan baik dan benar.
Responden yang menyatakan sangat setuju bahwa kualitas produknya sudah
tergolang dengan restoran – restoran elit pada umumnya dengan memperhatikan
segi gizi dan kesehatan produk. Responden yang menyatakan kurang setuju bahwa
pada dasarnya sama saja dengan rumah makan minang pada umumnya yang dari
segi produk juga sama dan menu yang dijual pun sama. Sehingga konsumen
Tabel 4.27.
No.
Kualitas Produk Sudah Cocok Dengan Keuangan
Pelanggan
Jumlah Persentase
1. Sangat Cocok 31 31%
2. Cocok 54 54%
3. Kurang Cocok 15 15%
4. Tidak Cocok - -
T o t a l 100 100%
Sumber : Hasil Olahan Data Penelitian, 2014
Berdasarkan tabel 4.27. Jawaban responden tentang pertanyaan Dengan
kualitas produk yang ditawarkan oleh rumah makan Rahmat, apakah sudah cocok
dengan keuangan pelanggan ? sebanyak 54 orang menjawab cocok dengan
persentase sebesar 54%, 31 0rang menjawab sangat cocok dengan persentase
sebesar 31%, dan 15 orang menjawab kurang cocok dengan persentase sebesar
15%. Responden yang menyatakan setuju bahwa makanan yang dijual oleh pihak
rumah makan Rahmat kualitas produknya bagus, karena diolah dengan baik dan
benar. Responden yang menyatakan sangat setuju bahwa kualitas produknya
sudah tergolang dengan restoran – restoran elit pada umumnya dengan
memperhatikan segi gizi dan kesehatan produk. Responden yang menyatakan
kurang setuju bahwa pada dasarnya sama saja dengan rumah makan minang pada
umumnya yang dari segi produk juga sama dan menu yang dijual pun sama.
Sehingga konsumen beranggapan bahwa setiap masakan minang itu rasa