• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pelanggan Dalam Menentukan Rumah Makan Studi Pada Pelanggan Rumah Makan Rahmat Jalan Sakti Lubis Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pelanggan Dalam Menentukan Rumah Makan Studi Pada Pelanggan Rumah Makan Rahmat Jalan Sakti Lubis Medan"

Copied!
172
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

3 3 3 3 2 3 2 4

3 3 3 3 3 2 3 3

4 3 3 4 1 2 3 3

3 3 3 3 1 3 2 2

3 3 3 3 1 2 3 3

3 2 3 3 2 3 3 2

4 3 3 3 3 4 3 3

4 3 3 3 4 3 2 3

4 3 3 3 3 4 3 3

3 2 3 4 3 4 4 3

3 3 4 3 3 4 3 3

3 3 3 3 4 3 3 4

3 3 3 4 3 3 4 3

3 3 3 4 3 3 4 3

3 3 3 3 3 3 3 3

3 3 3 3 4 3 3 4

3 3 3 3 3 4 3 4

3 3 3 4 3 3 4 3

3 3 3 3 3 4 3 3

3 3 3 4 3 4 3 3

(5)
(6)
(7)

4 4 3 4 3 4 4 3

3 3 3 4 3 3 4 3

3 3 3 4 3 3 4 3

3 3 3 3 4 3 3 4

3 3 3 4 3 3 2 3

2 2 4 2 3 4 2 3

3 3 3 4 3 3 3 3

3 3 3 4 2 3 3 2

3 3 4 3 3 4 3 3

4 2 3 3 2 4 3 4

3 3 3 4 3 3 4 3

3 3 4 3 3 3 2 2

3 3 4 3 3 3 4 3

3 3 3 4 3 3 4 3

4 3 3 4 4 4 3 3

3 4 4 4 3 3 4 3

3 3 4 3 3 4 3 4

3 3 4 3 3 4 3 4

3 3 3 4 4 3 3 3

3 3 3 4 3 3 4 4

(8)
(9)
(10)

3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3

3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3

3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3

3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3

3 3 1 3 3 3 4 3 3 4 3 3

4 3 2 2 2 2 3 4 3 3 4 3

3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 4

3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 2 2

3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3

3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3

3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3

4 4 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3

3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 4 3

3 3 2 3 4 3 3 3 3 2 2 2

3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3

3 3 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3

3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 2

3 3 1 3 3 2 3 4 2 3 3 2

2 2 1 3 3 4 3 3 4 3 3 3

3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 4

(11)
(12)
(13)

3 2 4 3 3 3 4 3 3 2

3 3 4 3 3 4 3 3 3 3

3 2 3 3 4 3 3 4 4 2

3 3 4 4 3 4 3 3 3 3

3 3 4 3 3 3 3 3 4 2

3 2 3 4 3 4 3 3 4 2

3 3 3 4 3 4 3 3 3 1

2 2 1 3 3 4 3 2 3 3

3 3 3 3 3 3 4 3 3 3

3 3 3 4 3 3 3 4 3 2

3 4 3 3 4 3 3 3 3 4

3 3 3 3 3 3 4 3 3 3

3 4 3 3 4 3 4 4 3 4

3 3 4 3 3 4 3 4 3 2

3 3 4 3 4 3 3 3 4 3

3 3 3 4 3 4 3 3 4 2

2 3 3 4 3 4 3 4 4 4

3 3 3 4 3 3 4 3 3 2

3 3 3 3 4 3 3 4 3 2

2 4 3 3 2 3 3 4 3 4

(14)
(15)
(16)

3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 2 3 4

4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3

4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 2 4 3

3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3

3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4

3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3

3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3

3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 2 3 4

3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4

3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3

3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4

3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4

3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3

4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3

4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 2 3 3

3 3 3 3 4 3 4 4 2 3 3 3 4 4

2 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3

3 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3 2 3 3

3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 2 3 4

2 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3

(17)
(18)

N 100 100 100 100 100 100 100

Variabel Harga ( X2)

(19)
(20)

N 100 100 100 100 100 100 100

Variabel Lokasi ( X3)

Correlations

Hubungan pasar

Hubungan

(21)
(22)
(23)

Variabel Pelayanan ( X4 )

Correlations

Bukti fisik Bukti fisik Keandalan Keandalan Tanggapan Tanggapan Jaminan Jaminan Keped

n Correlation 1 .128 .049 .071 .325** .012 .286** -.142 .04

. (2-tailed) .205 .630 .482 .001 .903 .004 .158 .68

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100

n Correlation .128 1 .175 .257** .206* -.167 .220* .188 -.02

. (2-tailed) .205 .081 .010 .040 .097 .028 .061 .77

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100

n Correlation .049 .175 1 .124 .064 .116 .193 .183 .22

. (2-tailed) .630 .081 .218 .525 .250 .054 .068 .02

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100

n Correlation .071 .257** .124 1 .208* .122 .113 .060 .24

(24)

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100

n Correlation .325** .206* .064 .208* 1 .024 .226* .150 .33

. (2-tailed) .001 .040 .525 .038 .813 .024 .135 .00

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100

n Correlation .012 -.167 .116 .122 .024 1 .022 -.031 .15

. (2-tailed) .903 .097 .250 .228 .813 .830 .759 .11

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100

n Correlation .286** .220* .193 .113 .226* .022 1 -.040 .13

. (2-tailed) .004 .028 .054 .264 .024 .830 .690 .18

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100

n Correlation -.142 .188 .183 .060 .150 -.031 -.040 1 .09

. (2-tailed) .158 .061 .068 .550 .135 .759 .690 .34

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100

n Correlation .041 -.029 .224* .242* .330** .158 .134 .096 1

. (2-tailed) .686 .771 .025 .015 .001 .116 .183 .342

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100

n Correlation .086 .407** .054 .056 .124 .027 .140 .116 .16

. (2-tailed) .396 .000 .594 .578 .220 .786 .166 .251 .10

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100

n Correlation .370** .590** .441** .476** .587** .224* .468** .326** .49

. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .025 .000 .001 .00

(25)
(26)
(27)

Sig. (2-tailed) .576 .243 .794 .173 .783 .274 .630 .04

N 100 100 100 100 100 100 100 100

Seleksi konsumen

Pearson

Correlation .049 .022 .155 .034 -.053 .186 .104 .16

Sig. (2-tailed) .631 .828 .123 .736 .598 .064 .303 .09

N 100 100 100 100 100 100 100 100

Tindakan konsumen

Pearsozn

Correlation -.035 .135 .001 -.122 .102 .039 .124 .13

Sig. (2-tailed) .726 .182 .995 .228 .311 .700 .220 .17

N 100 100 100 100 100 100 100 100

Tindakan konsumen

Pearson

Correlation -.246

*

-.007 -.075 -.125 .235* .090 .122 .21

Sig. (2-tailed) .014 .947 .460 .217 .019 .375 .228 .03

N 100 100 100 100 100 100 100 100

TOTAL VARIABEL Y

Pearson

Correlation .350

** .537** .540** .391** .431** .387** .269** .44

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .007 .00

(28)

Lampiran Hasil Uji Reliabilitas Variabel Produk (X1)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.660 8

Variabel Harga (X2)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.675 8

Variabel Lokasi (X3)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.651 12

Variabel Pelayanan (X4)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

(29)

Variabel Keputusan Konsumen (Y)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

(30)

Kuesioner Faktor - Faktor Yang

Mempengaruhi Keputusan

Pelanggan Dalam Menentukan

Rumah Makan

Saya Muhammad Bahtiar Abdillah adalah mahasiswa program sarjana jurusan Administrasi Niaga/Bisnis FISIP-USU, sedang melaksanakan penelitian

dalam rangka pengerjaan Skripsi Saya dengan judul : “Faktor – Faktor Yang

Mempengaruhi Keputusan Pelanggan Dalam Menentukan Rumah Makan”. Bersama ini Saya memohon kesediaan Saudara/i untuk mengisi daftar

kuesioner/angket penelitian. Informasi yang Saudara/i berikan merupakan bantuan yang sangat berarti dalam menyelesaikan penelitian ini. Atas kesediaan dan kerjasama Saudara/i, Saya ucapkan terima kasih.

IDENTITAS RESPONDEN

Nama Responden :

Jenis Kelamin : ( ) Laki-laki ( ) Perempuan

Usia :

Pendidikan : ( ) SD / Sederajat ( ) SMP / Sederajat ( )

SMA/Sederajat ( ) Diploma ( ) S1 ( ) S2

Pekerjaan : ( ) Pelajar/Mahasiswa ( ) Ibu RT ( ) Wiraswasta

( ) Karyawan Swasta ( ) Lainnya

Penghasilan : ( ) < 1.000.000

(31)

Variabel Teoritis

Variabel

Operasional Deskriptor Pertanyaan Alte

Bauran

(32)

Variabel Teoritis

Variabel

Operasional Deskriptor Pertanyaan Altern

(33)

Variabel Teoritis

Variabel

Operasional Deskriptor Pertanyaan Alte

Bauran

8. Apakah lokasi rumah makan Rahmat selalu dipenuhi pelanggan

yang berpenghasilan beragam?

( ) Sangat Setuju (

Persaingan

9. Apakah di lokasi usaha rumah makan Rahmat banyak terdapat usaha

11. Menurut anda, apakah lokasi usaha

rumah makan Rahmat strategis ? ( ) Sangat Strategis ( )

12. Menurut anda, apakah letak lokasi rumah makan Rahmat dekat dengan

sarana umum seperti kantor pemerintahan, sekolah , dll ?

(34)

Variabel Teoritis

Variabel

Operasional Deskriptor Pertanyaan Alte

Bauran

(35)
(36)
(37)

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Abdullah, Thamrin dan Tantri, Francis, 2012, Manajemen Pemasaran,

Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Alma, Buchari. 2001. Pengantar Bisnis. Edisi Revisi. Bandung : CV. Alfabeta.

Dwiastuti, Rini dkk. 2013. Ilmu Perilaku Konsumen. Malang : UB Press.

Garna, H. Judistira K. 1996. Ilmu-Ilmu Sosial : Dasar-Konsep-Posisi.

Bandung : Program Pascasarjana Universitas Padjajaran.

Juliandi, Azuar. 2013. Metodologi Penelitian Kuantitatif Untuk Ilmu-Ilmu Bisnis.

Medan : M2000.

Machfoedz, Mahmud. 2007. Pengantar Bisnis Modern. Yogyakarta : Andi.

Schiffman, Leon G. dan Kanuk, Leslie Lazar. 2007. Perilaku Konsumen.

Edisi Ketujuh. Jakarta : PT Indeks.

Soekanto, Soerjono. 1983. Kamus Sosiologi. Jakarta : CV. Rajawali.

Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV. Alfabeta.

Suharso, Puguh. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Untuk Bisnis : Pendekatan

Filosofi Dan Praktis. Jakarta : PT Indeks.

Sumarwan, Ujang. 2002. Perilaku Konsumen : Teori Dan Penerapannya Dalam

Pemasaran. Bogor : PT. Ghalia Indonesia.

Supranto, J dan Nandan Limakrisna. 2007. Perilaku Konsumen Dan Strategi

(38)

Tjiptono, Fandy dan Chandra, Gregorius, 2012. Pemasaran Strategik.

Yogyakarta : CV Andi Offset.

SKRIPSI

Halim, Delia. 2006. Analisis Faktor – faktor mempengaruhi kepuasan konsumen

Restoran Miramar Medan.

Novisanty, Ratih. 2011. Analisis Faktor – faktor yang mempengaruhi keputusan

konsumen pada rumah makan Istana Minang jln Sisingamangaraja Parapat.

Nurbaidah, Iin. 2007. Analisis Faktor – faktor yang mempengaruhi minat beli

konsumen pada waroeng Remaja Masjid Al.Jihad.

Yudha, Syuhada Fela. 2011. Analisis Faktor – faktor yang mempengaruhi

kepuasan konsumen pada Restoran Famili di Medan.

Zen, Yala Awlya Perkasa. 2011. Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap

Keputusan Konsumen Memilih Makan di Rumah Makan Mie Ayam Mahmud

Medan.

Sumber Internet

Dedylondong.blogspot.com/2011/11/kualitas-produk.html?m=1

(39)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1. Bentuk Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

asosiatif. Menurut Azuar Juliandi (2013, hal. 14), penelitian asosiatif adalah

penelitian yang berupaya mengkaji bagaimana suatu variabel memiliki keterkaitan

atau berhubungan dengan variabel lain, atau apakah suatu variabel dipengaruhi

oleh variabel lainnya, atau apakah suatu variabel menjadi sebab perubahan

variabel lainnya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang di

dalamnya mengandung teknik analisa data kuantitatif, proses, hipotesis, dan

kesimpulan data dengan penulisannya menggunakan aspek pengukuran,

perhitungan, dan kepastian data numerik.

3.2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Rumah Makan Rahmat di Jalan Sakti

Lubis, Medan setelah proposal ini selesai diseminarkan dan direvisi.

3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi

Banyak pengertian dari populasi diantaranya menurut Sugiyono (2010,

hal. 115) yang mendefinisikan populasi adalah sebagai berikut:

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”

Pada penelitian ini, populasi yang akan diambil adalah seluruh pelanggan Rumah

Makan Rahmat dari 3 bulan terakhir (bulan Januari 2014 s.d Maret 2014)

(40)

3.3.2. Sampel

Banyak pengertian dari sampel diantaranya menurut Sugiyono (2010, hal.

116) yang mendefinisikan sampel adalah sebagai berikut :

“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.”

Berdasarkan rumus Slovin, jumlah sampel yang mewakili populasi dalam

penelitian ini adalah :

Keterangan :

n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

e = Nilai kritis (batas ketelitian) yang diinginkan (persen kelonggaran

ketidaktelitian karena kesalahan penarikan sampel : 10 % = 0,1).

Maka jumlah sampel adalah :

Maka sampel yang digunakan oleh penulis berjumlah 98 orang. Untuk

memudahkan penelitian, maka peneliti membulatkan jumlah populasi menjadi 100

(41)

3.3.2.1. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik Pengambilan sampel yang digunakan ada 2, yaitu :

1. Purposive Sampling.

Teknik ini memilih sampel dari suatu populasi berdasarkan pertimbangan

tertentu, sesuai dengan persyaratan ataupun pertimbangan dalam penentuan

sampel yang dibutuhkan oleh peneliti. Teknik ini memberikan persyaratan yang

cukup ketat agar sampel yang dipilih sesuai dengan karakteristik yang dihendaki

dalam penelitian, oleh karena itu peneliti harus berhati-hati dalam menentukan

yang mana calon sampel untuk diteliti. Berdasarkan paparan diatas, peneliti

memberikan beberapa kriteria responden yang dapat dijadikan sebagai sampel

penelitian. Kriterianya adalah :

Penduduk yang berusia 15 s.d 50 tahun

Pelanggan Rumah Makan Rahmat Jalan Sakti Lubis Medan

Konsumen yang sudah berkunjung lebih dari 1 kali ke Rumah Makan Rahmat

Jalan Sakti Lubis Medan.

2. Teknik sampling insidental

Teknik ini merupakan teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan,

yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat

digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok

sebagai sumber data (Sugiyono, 2010 : 122). Teknik ini pada inflementasi

dilapangan berguna untuk memperoleh data penelitian yang nantinya akan

menjadi bahan acuan mengukur tingkat dari segi produk, harga, lokasi,

pelayananan dan keputusan konsumen. Pada saat peneliti menyebarkan angket /

kuesioner dilapangan, teknik sampling insidental sangat memudahkan dalam hal

mencari sumber data yang diperlukan karena teknik ini sendiri menyatakan

(42)

3.4. Skala Pengukuran Penelitian

Untuk menghasilkan data kuantitatif yang akurat, maka peneliti

membutuhkan skala pengukuran. Skala pengukuran yang akan digunakan peneliti

dalam penelitian ini adalah dengan Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang

variabel penelitian.

Dalam Skala Likert, untuk keperluan analisis kuantitatif, peneliti akan

memberikan responden lima tipe alternatif jawaban beserta pemberian skornya

terhadap item-item instrumen yang berupa pernyataan dalam bentuk checklist.

Adapun kelima tipe alternatif jawaban beserta dengan pemberian skornya dalam

penelitian ini nantinya adalah sebagai berikut :

1) Untuk pilihan jawaban Sangat Setuju diberi skor 4.

2) Untuk pilihan jawaban Setuju diberi skor 3.

3) Untuk pilihan jawaban Kurang Setuju diberi skor 2.

4) Untuk pilihan jawaban Tidak Setuju diberi skor 1.

3.5. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data-data, informasi, keterangan serta fakta-fakta

yang dibutuhkan untuk penelitian ini, maka dilakukan teknik pengumpulan data

sebagai berikut :

1. Pengumpulan data primer (primary data)

Pengumpulan data primer (primary data) merupakan pengumpulan data

yang diperoleh melalui penelitian dengan turun langsung ke lokasi penelitian

untuk mencari fakta yang berkaitan dengan masalah yang diteliti yang dilakukan

dengan cara-cara sebagai berikut :

a. Angket (Kuisioner)

Banyak pengertian dari angket (kuisioner) diantaranya menurut Puguh Suharso

(43)

Angket (kuesioner) adalah daftar pertanyaan tertulis yang telah dirumuskan

sebelumnya untuk dijawab oleh responden terpilih, dan merupakan suatu

mekanisme pengumpulan data yang efisien jika peneliti mengetahui dengan tepat

apa yang diperlukan dan bagaimana mengukur variabel penelitian.”

Dalam penelitian ini, angket akan diberikan kepada responden yang merupakan

pelanggan Rumah Makan Rahmat di Jalan Sakti Lubis, Medan untuk

mendapatkan data primer yang dibutuhkan oleh peneliti.

b. Observasi (Pengamatan).

Observasi terhadap objek penelitian akan dilakukan secara langsung di lokasi

penelitian guna mendapatkan data primer.

2. Pengumpulan Data Sekunder (Secondary Data)

Pengumpulan Data Sekunder (Secondary Data) merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan melalui kegiatan pengumpulan data yang

diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder untuk mendukung data primer.

Dalam penelitian ini, penulis hanya akan menggunakan Studi Dokumentasi

sebagai cara untuk memperoleh data sekunder. Banyak pengertian dari

dokumentasi diantaranya menurut Puguh Suharso (2009 : 104) yang

mendefinisikan dokumentasi adalah sebagai berikut : “Dokumentasi adalah data

sekunder yang disimpan dalam bentuk dokumen atau file (catatan konvensional

maupun elektronik), buku, tulisan, laporan, notulen rapat, majalah, surat kabar,

dan lain sebagainya. Pengumpulan data dengan cara ini akan diperoleh dengan

menggunakan catatan-catatan atau dokumen-dokumen yang ada di lokasi

penelitian atau sumber-sumber lain yang terkait dengan penelitian.

3.6. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini nantinya adalah

teknik analisis data kuantitatif yang merupakan suatu pengukuran yang digunakan

dalam suatu penelitian yang dapat dihitung dengan jumlah satuan tertentu atau

dinyatakan dengan angka-angka. Metode analisis data yang digunakan dengan

(44)

3.6.1. Validitas Dan Pengujian Validitas

Banyak pengertian dari validitas diantaranya menurut Sugiyono (2010,

hal. 172) yang mendefinisikan validitas adalah sebagai berikut: Validitas berarti

instrumen dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji

validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana suatu alat pengukur dapat

mengukur apa yang ingin diukur. Hasil penelitian dikatakan valid apabila terdapat

kesesuaian antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya yang

terjadi pada objek yang diteliti. Sedangkan penelitian yang dikatakan tidak valid

apabila ada ketidaksesuaian antara data yang terkumpul dengan data yang

sesungguhnya terjadi pada objek. Bila suatu alat ukur sudah dikatakan valid, maka

selanjutnya dapat dilakukan pengujian reliabilitas alat ukur. Sebaliknya bila alat

ukur dikatakan tidak valid, maka alat ukur yang telah digunakan sebelumnya

harus dievaluasi atau diganti dengan alat ukur yang lebih tepat atau efektif.

Menurut Sugiyono (2010, hal. 248), untuk mengetahui korelasi X terhadap

Y digunakan rumus :

√[ ] [ ]

Keterangan :

r : koefisien korelasi antar variabel X (skor subyek tiap butir) dengan

variabel Y (total skor subyek dari keseluruhan butir)

n : jumlah sampel

X : jumlah skor x

Y : jumlah skor y

Penyajian akan dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS 18.0

dengan kriteria pengujian validitas sebagai berikut :

Jika r hitung > r tabel pada taraf signifikasi 5 %, maka pernyataan dikatakan valid.

Jika r hitung < r tabel pada taraf signifikasi 5 %, maka pernyataan dikatakan tidak

(45)

3.6.2. Reliabilitas Dan Pengujian Reliabilitas

Banyak pengertian dari instrumen reliabel diantaranya menurut Sugiyono

(2010, hal. 172-173) yang mendefinisikan instrumen reliabel adalah sebagai

berikut: Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa

kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Uji

reliabel dimaksudkan untuk mengetahui adanya ukuran dalam penggunaannya.

Instrumen yang reliabel menghasilkan jawaban seseorang terhadap pertanyaan

adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji ini juga digunakan untuk

mengetahui sejauh mana pengukuran pada subjek yang sama atau dengan kata lain

untuk menunjukkan adanya kesesuaian antara sesuatu yang diukur dengan alat

pengukuran yang dipakai.

Menurut Sugiyono (2010, hal. 186), rumus Spearman Brown adalah sebagai

berikut :

Keterangan :

ri = koefisien reliabilitas

rb = korelasi antar skor

Jika nilai koefisien reliabilitas ri ≥ 0,6 maka instrumen memiliki

reliabilitas yang baik dan terpercaya. Pengujian dibantu dengan menggunakan

(46)

3.6.3. Pengujian Asumsi Klasik 3.6.3.1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan apakah dalam model regresi, variabel penganggu

atau residual memiliki distribusi normal yang dapat dilihat dari probability plot

yang membandingkan distribusi komulatif dengan distribusi normal. Distribusi

normal membentuk suatu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan

membandingkan dengan garis diagonalnya. Jika distribusi normal, maka garis

yang menggambarkan garis normalnya akan mengikuti garis sebenarnya.

3.6.3.2. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini dilakukan untuk menganalisis apakah dalam suatu model regresi

tidak terdapat kesamaan suatu model varian dari residual dari suatu pengamatan

ke pengamatan yang lain. Kita dapat melihatnya dalam grafik plot antara nilai

prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Dasar analisis

yang digunakan adalah jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk

pola tertentu atau teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

Sebaliknya, apabila titik-titik menyebar di bawah dan di atas garis 0 pada sumbu

Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.6.3.3. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji dalam model regresi apakah

ditemukan adanya korelasi antara variabel-variabel bebas atau tidak. Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen.

Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel ini tidak ortogonal. Variabel

ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas

sama dengan nol.

Dalam penelitian ini, teknik untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas

di dalam model regresi adalah melihat dari nilai Varience Inflation Factor (VIF)

(47)

atau tidak kurang dari 0,10 serta nilai VIF di sekitar angka 1 serta tidak lebih dari

10, maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas antara variabel bebas

dalam model regresi.

3.6.4. Analisis Regresi Linear Berganda

Dalam upaya menjawab permasalahan dalam penelitian ini, maka

digunakan analisis regresi linear berganda (multiple regression). Analisis regresi

pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen (terikat)

dengan satu atau lebih variabel independen (variabel bebas), dengan tujuan untuk

mengestimasi dan atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai-nilai variabel

independen yang diketahui (Ghozali, 2001). Untuk regresi yang variabel

independennya terdiri atas dua atau lebih regresinya disebut juga regresi berganda.

Oleh karena variabel independen dalam penelitian ini mempunyai variabel yang

lebih dari dua, maka regresinya disebut regresi berganda. Persamaan regresi

dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel

independen atau bebas, yaitu pelayanan, disiplin kerja dan lokasi terhadap

variabel dependen atau terikat yaitu keputusan konsumen.

Rumus regresi berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

Y = b1 . X1 + b2 . X2 + b3 . X3 + b4 . X4

Keterangan :

Y = keputusan konsumen

b1 = koefisien regresi dari variabel produk

b2 = koefisien regresi dari variabel harga

b3 = koefisien regresi dari variabel lokasi

b4 = koefisien regresi dari variabel pelayanan

X1 = produk

X2 = harga

X3 = lokasi

(48)

Koefisien variabel independen dalam persamaan regresi berganda tersebut akan

diinterpretasikan dengan menggunakan standarlized beta coefficient. Hal ini

disebabkan unit ukuran dari variabel independen tidak sama. Keuntungan

menggunakan standarlized beta coefficient adalah dapat mengeliminasi perbedaan

unit ukuran pada variabel independen (Ghozali, 2001).

3.6.5. Uji T

Uji T pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel

independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen

(Ghozali, 2001).

Perhitungan nilai t hitung dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

b = koefisien regresi

Sb = standar eror regresi

Dalam model summar, nilai t hitung dihitung dari perbandingan antara

koefisien b dengan standar of erroe estimate.

1. Merumuskan Hipotesis Statistik

a. Ho : βi = 0

Variabel independen secara parsial tidak berpengaruh positif terhadap

variabel dependen

b. Ho : βi > 0

Variabel independen secara parsial berpengaruh positif terhadap variabel

dependen

2. Mengukur taraf signifikansi

a. Probabilitas < 0,05 = Ho ditolak dan Ha diterima

(49)

3.6.5. Uji Determinan (R2)

Koefisien determinan menunjukkan besarnya kontribusi variabel bebas (X)

terhadap variabel terikat (Y). Semakin besar koefisien determinasi, maka semakin

baik kemampuan variabel bebas menerangkan variabel terikat. Koefisien

determinasi ditunjukkan oleh angka R-Square dalam model Summary yang

dihasilkan oleh program koefisien determinasi yang diperoleh dengan rumus :

R2 = (TSS.SSE) TSS – SSR/TSS

Keterangan :

TSS = Total Sum Square

SSE = Sum Square of Error

SSR = Sum Square of Regressiom

Nilai R2 adalah antara nol dan satu. Model yang baik mengiginkan R2

yang tinggi. Jika R2 mendekati satu, ini berarti hampir seluruh variasi variabel

dependen dapat dijelaskan oleh variabel penjelas yang dimasukkan ke dalam

model.

Penggunaan koefisien determinasi yang telah disesuaikan yaitu yang

disebut dengan adjusted R2 yang diperoleh dengan rumus :

Adjusted R2 dapat naik atau turun apabila sebuah variabel independen

(50)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Usaha

4.1.1. Sejarah Singkat Usaha Rumah Makan Rahmat

Rumah makan Rahmat merupakan satu satu usaha kuliner dibidang

makanan, khususnya makanan khas minang dan melayu. Pada awalnya usaha

rumah makan Rahmat jalan Sakti Lubis ini berdiri pada 10 Juli 2009, sebelumnya

Usaha Rumah Makan Rahmat telah berdiri pada tahun 1990 yang lokasinya

berada dijalan Brigjend Katamso Medan. Usaha pertama sekali dirintis oleh

pemilik yaitu Bapak H.Erwin pada tahun 1990 yang hanya beranggotakan

keluarga sebagai karyawan rumah makan. Pada dasarnya ide usaha rumah makan

muncul didasari oleh pengalaman kerja Bapak H. Erwin di Rumah Makan Garuda.

Berkat keinginan sang pemilik yang ingin mandiri dan memutuskan tidak mau

bekerja dengan orang lain lagi serta ditambah pengalaman dibidang kuliner,

akhirnya bisa membuka suatu usaha rumah makan sendiri.

Berkat perjuangan dan kerja keras serta dedikasi yang tinggi yang

diterapkan oleh Bapak H. Erwin usaha rumah makan Rahmat tetap bertahan dan

berkembang hingga saat ini ditengah persaingan sesama usaha rumah makan yang

jumlahnya semakin banyak. Ditengah persaingan yang semakin ketat, rumah

makan Rahmat terus berupaya menjaga pelanggannya dengan loyalitas yang

tingggi untuk setiap konsumen yang datang dan berkunjung ditempat usaha

tersebut. Untuk karyawan rumah makan Rahmat jalan Sakti Lubis Medan terdiri

dari 6 orang. 2 orang bertugas sebagai juru masak, dan 4 orang sebagai pelayan

(51)

4.1.2. Visi, Misi, dan Operasional Rumah Makan Rahmat

1. Visi Rumah Makan Rahmat

Menjadikan tempat usaha / makan yang selalu berupaya memberikan

kepuasan terhadap setiap pelanggan yang datang dan berkunjung

ketempat usaha.

2. Misi Rumah Makan Rahmat

Menyediakan produk yang berkualitas dan memiliki cita rasa khas

dengan menggunakan bahan baku yang terjamin kesehatannya.

Memberikan harga yang terjangkau dengan tetap mempertahankan

kualitas kesehatan produk.

Meningkatkan dan memberikan pelayanan yang terbaik kepada setiap

pelanggan.

3. Operasional Rumah Makan Rahmat

Rumah makan Rahmat menjalankan usahanya pada pukul 07.00 s.d

22.00 WIB. Dengan terdiri 6 orang. 2 orang bertugas sebagai juru masak,

dan 4 orang sebagai pelayan atau penyaji makanan. Seluruh karyawan

memakai seragam yang dikhususkan untuk bekerja pada saat kegiatan

usaha berlangsung.

4.2. Penyajian Data

Pada bab ini disajikan hasil-hasil penelitian berupa data primer yang telah

diperoleh peneliti dilapangan. Data primer ini diperoleh melalui penyebaran

kuesioner penelitian kepada 100 responden dari sampel yang telah diambil pada

(52)

Adapun penyajian data berisikan identitas responden beserta data variabel

penelitian. Penyajian data mengenai identitas responden adalah untuk mengetahui

spesifikasi yang dimiliki oleh responden, seperti jenis kelamin, usia, pendidikan,

pekerjaan, dan penghasilan. Sedangkan penyajian data tentang variabel penelitian

adalah untuk menjawab permasalahan penelitian.

4.2.1. Uji Validitas dan Reliabilitas

Hasil penelitian agar memiliki tingkat keabsahan dari setiap variabel,

maka variabel yang digunakan harus diuji terlebih dahulu. Metode yang

digunakan adalah dengan membandingkan antara nilai korelasi (r hitung) dari

variabel penelitian dengan r tabel didasarkan pada derajat keyakinan tertentu

dengan n = jumlah responden.

Apabila nilai r hitung > r tabel , berarti data empirik dari variabel penelitian

valid atau sahih. Sedangkan uji keandalan untuk mengetahui tingkat konsistensi

dari variabel atau instrument penelitian pada objek penelitian yang sama secara

berulang, apabila hasilnya sama atau mendekati, maka dinyatakan data empirik

yang diuji adalah handal dan reliabel.

Kriteria untuk pengambilan keputusan :

a. Untuk validitas tiap pertanyaan dalam kuesioner :

Jika r hitung > r tabel, maka pernyataan dikatakan valid.

Jika r hitung < r tabel, maka pernyataan dikatakan tidak valid.

b. Untuk reliabilitas kuesioner :

Jika r alpha > r i, maka kuesioner dinyatakan reliabel.

(53)

Tabel 4.1.

Hasil Uji Validitas Produk (X1)

Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan Validitas

Pertanyaan No. 1 0,258 0,195 r hitung > r tabel Valid

Pertanyaan No. 2 0,304 0,195 r hitung > r tabel Valid

Pertanyaan No. 3 0,197 0,195 r hitung > r tabel Valid

Pertanyaan No. 4 0,337 0,195 r hitung > r tabel Valid

Pertanyaan No. 5 0,599 0,195 r hitung > r tabel Valid

Pertanyaan No. 6 0,552 0,195 r hitung > r tabel Valid

Pertanyaan No. 7 0,482 0,195 r hitung > r tabel Valid

Pertanyaan No. 8 0,535 0,195 r hitung > r tabel Valid

Sumber : Hasil SPSS V.16, 2014

Dari tabel 4.1. Sebagai hasil uji validitas diperoleh nilai r item correction

semua item > 0,195. Dengan demikian, semua pertanyaan yang digunakan dalam

(54)

Tabel 4.2.

Hasil Uji Validitas Harga (X2)

Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan Validitas

Pertanyaan No. 1 0,560 0,195 r hitung > r tabel Valid

Pertanyaan No. 2 0,554 0,195 r hitung > r tabel Valid

Pertanyaan No. 3 0,435 0,195 r hitung > r tabel Valid

Pertanyaan No. 4 0,570 0,195 r hitung > r tabel Valid

Pertanyaan No. 5 0,496 0,195 r hitung > r tabel Valid

Pertanyaan No. 6 0,254 0,195 r hitung > r tabel Valid

Pertanyaan No. 7 0,597 0,195 r hitung > r tabel Valid

Pertanyaan No. 8 0,522 0,195 r hitung > r tabel Valid

Sumber : Hasil SPSS V.16, 2014

Dari tabel 4.2. Sebagai hasil uji validitas diperoleh nilai r item correction

semua item > 0,195. Dengan demikian, semua pertanyaan yang digunakan dalam

(55)

Tabel 4.3.

Hasil Uji Validitas Lokasi (X3)

Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan Validitas

Pertanyaan No. 1 0,381 0,195 r hitung > r tabel Valid

Pertanyaan No. 2 0,450 0,195 r hitung > r tabel Valid

Pertanyaan No. 3 0,449 0,195 r hitung > r tabel Valid

Pertanyaan No. 4 0,378 0,195 r hitung > r tabel Valid

Pertanyaan No. 5 0,394 0,195 r hitung > r tabel Valid

Pertanyaan No. 6 0,393 0,195 r hitung > r tabel Valid

Pertanyaan No. 7 0,484 0,195 r hitung > r tabel Valid

Pertanyaan No. 8 0,371 0,195 r hitung > r tabel Valid

Pertanyaan No. 9 0,336 0,195 r hitung > r tabel Valid

Pertanyaan No. 10 0,340 0,195 r hitung > r tabel Valid

Pertanyaan No. 11 0,444 0,195 r hitung > r tabel Valid

Pertanyaan No. 12 0,266 0,195 r hitung > r tabel Valid

Sumber : Hasil SPSS V.16, 2014

Dari tabel 4.3. Sebagai hasil uji validitas diperoleh nilai r item correction

semua item > 0,195. Dengan demikian, semua pertanyaan yang digunakan dalam

(56)

Tabel 4.4.

Hasil Uji Validitas Pelayanan (X4)

Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan Validitas

Pertanyaan No. 1 0,370 0,195 r hitung > r tabel Valid

Pertanyaan No. 2 0,590 0,195 r hitung > r tabel Valid

Pertanyaan No. 3 0,441 0,195 r hitung > r tabel Valid

Pertanyaan No. 4 0,476 0,195 r hitung > r tabel Valid

Pertanyaan No. 5 0,587 0,195 r hitung > r tabel Valid

Pertanyaan No. 6 0,224 0,195 r hitung > r tabel Valid

Pertanyaan No. 7 0,468 0,195 r hitung > r tabel Valid

Pertanyaan No. 8 0,326 0,195 r hitung > r tabel Valid

Pertanyaan No. 9 0,495 0,195 r hitung > r tabel Valid

Pertanyaan No. 10 0,563 0,195 r hitung > r tabel Valid

Sumber : Hasil SPSS V.16, 2014

Dari tabel 4.4. Sebagai hasil uji validitas diperoleh nilai r item correction

semua item > 0,195. Dengan demikian, semua pertanyaan yang digunakan dalam

(57)

Tabel 4.5.

Hasil Uji Validitas Keputusan Konsumen (Y)

Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan Validitas

Pertanyaan No. 1 0,350 0,195 r hitung > r tabel Valid

Pertanyaan No. 2 0,537 0,195 r hitung > r tabel Valid

Pertanyaan No. 3 0,540 0,195 r hitung > r tabel Valid

Pertanyaan No. 4 0,391 0,195 r hitung > r tabel Valid

Pertanyaan No. 5 0,431 0,195 r hitung > r tabel Valid

Pertanyaan No. 6 0,387 0,195 r hitung > r tabel Valid

Pertanyaan No. 7 0,269 0,195 r hitung > r tabel Valid

Pertanyaan No. 8 0,445 0,195 r hitung > r tabel Valid

Pertanyaan No. 9 0,522 0,195 r hitung > r tabel Valid

Pertanyaan No. 10 0,360 0,195 r hitung > r tabel Valid

Pertanyaan No. 11 0,412 0,195 r hitung > r tabel Valid

Pertanyaan No. 12 0,410 0,195 r hitung > r tabel Valid

Pertanyaan No. 13 0,477 0,195 r hitung > r tabel Valid

Pertanyaan No. 14 0,372 0,195 r hitung > r tabel Valid

Sumber : Hasil SPSS V.16, 2014

Dari tabel di atas. sebagai hasil uji validitas diperoleh nilai r item

correction semua item > 0,195. Dengan demikian, semua pertanyaan yang

digunakan dalam variabel Keputusan Konsumen (Y) dinyatakan valid dan dapat

(58)

Tabel 4.6.

Hasil Uji Reliabilitas Produk (X1)

Nilai r alpha Nilai r i Keterangan Reliabilitas

0,660 0,6 0,660 > 0,6 Reliabel

Sumber : Hasil SPSS V.16, 2014

Dari tabel 4.6. Hasil nilai Cronbach’s Alpha > nilai koefisien reliabilitas

(ri), yaitu 0,660 > 0,6. Maka instrument sudah dikatakan reliabel.

Tabel 4.7.

Hasil Uji Reliabilitas Harga (X2)

Nilai r alpha Nilai r i Keterangan Reliabilitas

0,675 0,6 0,675 > 0,6 Reliabel

Sumber : Hasil SPSS V.16, 2014

Dari tabel 4.7. Hasil nilai Cronbach’s Alpha > nilai koefisien

reliabilitas (ri), yaitu 0,675 > 0,6. Maka instrument sudah dikatakan reliabel.

Tabel 4.8.

Hasil Uji Reliabilitas Lokasi (X3)

Nilai r alpha Nilai r i Keterangan Reliabilitas

0,651 0,6 0,651 > 0,6 Reliabel

Sumber : Hasil SPSS V.16, 2014

Dari tabel 4.8. Hasil nilai Cronbach’s Alpha > nilai koefisien

(59)

Tabel 4.9.

Hasil Uji Reliabilitas Pelayanan (X4)

Nilai r alpha Nilai r i Keterangan Reliabilitas

0,681 0,6 0,681 > 0,6 Reliabel

Sumber : Hasil SPSS V.16, 2014

Dari tabel 4.9. Hasil nilai Cronbach’s Alpha > nilai koefisien reliabilitas (ri), yaitu 0,681 > 0,6. Maka instrument sudah dikatakan reliabel.

Tabel 4.10.

Hasil Uji Reliabilitas Keputusan Konsumen (Y)

Nilai r alpha Nilai r i Keterangan Reliabilitas

0,687 0,6 0,687 > 0,6 Reliabel

Sumber : Hasil SPSS V.16, 2014

Dari tabel 4.10. Hasil nilai Cronbach’s Alpha > nilai koefisien reliabilitas (ri),

yaitu 0,687 > 0,6. Maka instrument sudah dikatakan reliabel.

4.2.2. Analisis Tabel Tunggal

Analisis tabel tunggal adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk

yang mudah dibaca oleh setiap orang membacanya. Dalam pembahasan kali ini,

peneliti akan menyajikan data yang diperoleh dari hasil jawaban para responden,

dimana metode pengumpulan data dilakukan melalui metode kuesioner yang

dibagikan kepada setiap responden yang telah memenuhi syarat yang sudah

(60)

4.2.2.1. Identitas Responden

Identitas responden merupakan salah satu variabel yang diperhitungkan

dalam suatu penelitian. Hal ini diperlukan dalam menjelaskan jawaban - jawaban

pada kuesioner yang diberikan kepada responden. Adapun identitas responden

dalam hal ini meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan.

Identitas responden yang diperoleh peneliti adalah sebagai berikut :

A. Jenis Kelamin

Tabel 4.11.

Identitas Responden Berdasakan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Jumlah Persentase

1. Laki – Laki 72 72%

2. Perempuan 28 28%

T o t a l 100 100%

Sumber : Hasil Olahan Data Penelitian, 2014

Berdasarkan tabel 4.11. Dari keseluruhan respoden yang berjumlah 100

orang, dapat dilihat bahwa mayoritas pelanggan rumah makan Rahmat adalah

berjenis kelamin laki - laki yaitu sebanyak 72 orang dengan persentase mencapai

72%. Sedangkan responden perempuan sebanyak 28 orang dengan persentase

mencapai 28%. Hal ini dikarenakan laki - laki lebih suka makan dirumah makan

pada waktu tertentu, dimana rumah makan sendiri adalah salah satu jenis tempat

yang dapat dijadikan sebagai musyawarah dibidang tertentu contohnya bidang

(61)

B. Usia

Tabel 4.12.

Identitas Responden Berdasakan Usia

No. Usia Jumlah Persentase

1. 15 – 30 Tahun 49 49%

2. 31 – 45 Tahun 39 39%

3. 46 – 60 Tahun 12 12%

4. > 60 Tahun - -

T o t a l 100 100%

Sumber : Hasil Olahan Data Penelitian, 2014

Berdasarkan tabel 4.12. dari keseluruhan respoden yang berjumlah 100

orang, dapat dilihat bahwa rata – rata usia pelanggan rumah makan Rahmat

mayoritasnya adalah berusia 15 – 30 tahun sebanyak 49 orang dengan persentase

mencapai 49%, berusia 31 – 45 tahun tahun sebanyak 39 orang dengan persentase

mencapai 39%, berusia 46 – 60 tahun sebanyak 12 orang dengan persentase

mencapai 12%, dan diatas usia 60 tahun tidak terdapat adanya pelanggan. ini

menunjukkan bahwa pengaruh keputusan pelanggan untuk memutuskan memilih

tempat makan dapat diketahui bahwa mayoritas adalah responden yang berusia 15

- 30 tahun dan tergolong remaja dan dewasa. Hal ini mengindikasikan bahwa pada

usia tersebut rata-rata orang sudah memiliki pendapatan sendiri dan hanya fokus

untuk memenuhi kebutuhan pribadinya, sedangkan jika usia di bawah itu masih

belum memiliki uang yang cukup untuk selalu makan dirumah makan, dan usia di

atas itu rata-rata sudah berumah tangga dan memiliki banyak jenis kebutuhan

yang harus dipenuhi dan diprioritaskan, sehingga membuat mereka jarang datang

(62)

C. Pendidikan

Tabel 4.13.

Identitas Responden Berdasakan Pendidikan

No. Pendidikan Jumlah Persentase

1. SD 0 0%

2. SMP 11 11%

3. SMA 53 53%

4. DIPLOMA 12 12%

5. S1 23 23%

6. S2 1 1%

T o t a l 100 100%

Sumber : Hasil Olahan Data Penelitian, 2014

Berdasarkan tabel 4.13. Dari keseluruhan respoden yang berjumlah 100

orang, dapat dilihat bahwa rata – rata pendidikan pelanggan rumah makan Rahmat

mayoritasnya adalah tamatan SMA sebanyak 53 orang dengan persentase

mencapai 53%, tamatan S1 sebanyak 23 orang dengan persentase mencapai 23%,

tamatan tamatan DIPLOMA sebanyak 12 orang dengan persentase mencapai

12%, tamatan SMP sebanyak 11 orang dengan persentase mencapai 11%, tamatan

S2 sebanyak 1 orang dengan persentase mencapai 1%, dan tamatan SD tidak

terdapat adanya pelanggan. Hal ini menunjukkan bahwa keputusan pelanggan

terhadap menentukan rumah makan Rahmat dapat diketahui bahwa mayoritas

(63)

D. Pekerjaan

Tabel 4.14.

Identitas Responden Berdasakan Pekerjaan

No. Pendidikan Jumlah Persentase

1. Pelajar / Mahasiswa 10 10%

2. Ibu Rumah Tangga 4 4%

3. Wiraswasta 23 23%

4. Pegawai Negeri Sipil 13 13%

5. Karyawan Swasta 32 32%

6. Lainnya 18 18%

T o t a l 100 100%

Sumber : Hasil Olahan Data Penelitian, 2014

Berdasarkan tabel 4.14. Dari keseluruhan respoden yang berjumlah 100

orang, dapat dilihat bahwa rata – rata pekerjaan pelanggan rumah makan Rahmat

mayoritasnya adalah berprofesi sebagai karyawan swasta sebanyak 32 orang

dengan persentase mencapai 32%, berprofesi sebagai wiraswasta sebanyak 23

orang dengan persentase mencapai 23%, berprofesi sebagai lainnya sebanyak 18

orang dengan persentase mencapai 18%, berprofesi sebagai pegawai negeri sipil

sebanyak 13 orang dengan persentase mencapai 13%, berprofesi sebagai pelajar /

mahasiswa sebanyak 10 orang dengan persentase mencapai 10%, dan berprofesi

sebagai ibu rumah tangga sebanyak 4 orang dengan persentase mencapai 4%. Hal

ini menunjukkan bahwa keputusan pelanggan terhadap menentukan rumah makan

Rahmat dapat diketahui bahwa mayoritas adalah responden dengan pekerjaan

(64)

E. Penghasilan

Tabel 4.15.

Identitas Responden Berdasakan Penghasilan

No. Penghasilan Jumlah Persentase

1. Rp. < 1.000.000 16 16%

2. Rp. 1.000.000 – 1.999.999 13 13%

3. Rp. 2.000.000 – 2.999.999 28 28%

4. Rp. 3.000.000 – 3.999.999 29 29%

5. Rp. 4.000.000 – 4.999.999 6 6%

6. Rp. > 5.000.000 8 8%

T o t a l 100 100%

Sumber : Hasil Olahan Data Penelitian, 2014

Berdasarkan tabel 4.15. Dari keseluruhan respoden yang berjumlah 100

orang, dapat dilihat bahwa rata – rata penghasilan pelanggan rumah makan

Rahmat mayoritasnya adalah berpenghasilan Rp. 3.000.000 – 3.999.999 sebanyak

29 orang dengan persentase mencapai 29%, berpenghasilan Rp. 2.000.000 –

2.999.999 sebanyak 28 orang dengan persentase mencapai 28%, berpenghasilan

Rp. < 1.000.000 sebanyak 16 orang dengan persentase mencapai 16%,

berpenghasilan Rp. 1.000.000 – 1.999.999 sebanyak 13 orang dengan persentase

mencapai 13%, berpenghasilan Rp. > 5.000.000 sebanyak 8 orang dengan

persentase mencapai 8%, dan berpenghasilan Rp. 4.000.000 – 4.999.999

sebanyak 6 orang dengan persentase mencapai 6%. Hal ini menunjukkan bahwa

keputusan pelanggan terhadap menentukan rumah makan Rahmat dapat diketahui

bahwa mayoritas adalah responden dengan penghasilan rata – rata Rp. 3.000.000

(65)

4.2.3. Penyajian Data Tentang Variabel Penelitian

4.2.3.1. Penyajian Data Variabel Produk (X1) Pada Rumah Makan Rahmat

Jalan Sakti Lubis Medan

Untuk mengukur variabel produk (X1) pada rumah makan Rahmat jalan

Sakti Lubis Medan, peneliti menggunakan 4 deskriptor yang kemudian disajikan

dalam bentuk 8 pertanyaan. Masing - masing pertanyaan terdapat 4 pilihan

jawaban, dimana setiap responden wajib menentukan pilihan jawaban yang telah

disediakan oleh peneliti. Berdasarkan jawaban dari para responden, maka

didapatkan hasil data dari peneyebaran kuesioner sebagai berikut :

Tabel 4.16.

No. Masakan Rumah Makan

Rahmat Enak Jumlah Persentase

1. Sangat Enak 16 16%

2. Enak 83 83%

3. Kurang Enak 1 1%

4. Tidak Enak - -

T o t a l 100 100%

Sumber : Hasil Olahan Data Penelitian, 2014

Berdasarkan tabel 4.16. Jawaban responden tentang pertanyaan Apakah

masakan dirumah makan Rahmat rasanya enak ? sebanyak 83 orang menjawab

enak dengan persentase sebesar 83%, 16 0rang menjawab sangat enak dengan

persentase sebesar 16%, dan 1 orang menjawab kurang enak dengan persentase

sebesar 1%. Responden dengan persentase tertinggi tersebut mengakui bahwa

masakan dirumah makan Rahmat enak. Ini ditandai dengan banyak nya

pengunjung yang datang untuk mencicipi makanan yang telah disediakan oleh

(66)

Tabel 4.17.

No. Cita Rasa Khusus Makanan Jumlah Persentase

1. Sangat Berbeda 12 12%

2. Berbeda 84 84%

3. Kurang Kerbeda 4 4%

4. Tidak Berbeda - -

T o t a l 100 100%

Sumber : Hasil Olahan Data Penelitian, 2014

Berdasarkan tabel 4.17. Jawaban responden tentang pertanyaan Apakah

ada cita rasa khusus yang membedakan masakan dirumah makan Rahmat dengan

rumah makan lain ? sebanyak 84 orang menjawab ada dengan persentase sebesar

83%, 12 0rang menjawab sangat ada dengan persentase sebesar 12%, dan 4 orang

menjawab kurang ada dengan persentase sebesar 4%. Responden menyatakan

bahwa cita rasa makanan yang ada dirumah makan Rahmat berbeda dari rumah

makan lain karena menurut responden makanan disini lebih terasa masakan

minangnya mulai dari pedas serta rasa bumbu masakan yang terasa

kenikmatannya pada saat disantap, dan pada saat disajikan makanan tersebut

dalam kondisi panas seperti menu makanan ayam goreng dan ayam pop.

Responden yang mengatakan masakan dirumah makan Rahmat sangat berbeda

dengan rumah makan lainnya karena responden mengakui makanan disini jauh

lebih nikmat rasanya dan aroma masakannya tersebut lebih khas dan

menampakkan ciri masakan minang. Responden mengatakan kurang berbeda

karena menurutnya semua makanan minang itu sama rasanya mulai dari menu

(67)

Tabel 4.18.

No. Kebersihan Peralatan

Makan Jumlah Persentase

1. Sangat Terjamin 25 25%

2. Terjamin 74 74%

3. Kurang Terjamin 1 1%

4. Tidak Terjamin - -

T o t a l 100 100%

Sumber : Hasil Olahan Data Penelitian, 2014

Berdasarkan tabel 4.18. Jawaban responden tentang pertanyaan Apakah

kebersihan peralatan makan dan minum dirumah makan Rahmat terjamin ?

sebanyak 74 orang menjawab terjamin dengan persentase sebesar 74%, 25 0rang

menjawab sangat terjamin dengan persentase sebesar 25%, dan 1 orang menjawab

kurang terjamin dengan persentase sebesar 1%. Responden mengatakan bahwa

peralatan yang ada dirumah makan Rahmat terjamin kebersihannya karena

responden mengamati dan menilai secara langsung mulai dari sendok, garpu,

piring, dan gelas tidak terdapat sisa kotoran makanan yang menempel pada saat

makanan disajikan kepada semua konsumen. Tak terkecuali etalase yang berada

pada lokasi rumah makan semuanya tersusun rapi dan bersih. Responden

mengatakan bahwa peralatan sangat terjamin karena responden menilai dari segi

alat makan seperti sendok dan garpu yang dibalutin tisu serta mangkuk cuci

tangan yang terus berganti airnya. Responden yang mengatakan kurang terjamin

karena pada saat dia makan dirumah makan tersebut ada melihat keganjalan

(68)

Tabel 4.19.

No. Kebersihan Produk

Makanan Jumlah Persentase

1. Sangat Bersih 22 22%

2. Bersih 77 77%

3. Kurang Bersih 1 1%

4. Tidak Bersih - -

T o t a l 100 100%

Sumber : Hasil Olahan Data Penelitian, 2014

Berdasarkan tabel 4.19. Jawaban responden tentang pertanyaan Didalam

kebersihan produk, apakah makanan sudah tergolang bersih ? sebanyak 77 orang

menjawab bersih dengan persentase sebesar 77%, 22 0rang menjawab sangat

bersih dengan persentase sebesar 22%, dan 1 orang menjawab kurang bersih

dengan persentase sebesar 1%. Responden menanggapi bahwa makanan yang

dijual dirumah makan Rahmat bersih, sebab responden menilai makanan tersebut

sudah bebas dari kotoron apapun seperti semut dan lalat yang hinggap dan

menempel dimakanan. Responden mengatakan bahwa produk sangat bersih

karena pada saat melihat dan memperhatikan semua produk makanan yang ada

dirumah makan Rahmat terjaga dengan sangat bersih dan tersusun dengan sangat

rapi. Responden yang mengatakan kurang bersih karena responden tersebut ada

(69)

Tabel 4.20.

No. Delivery Untuk Pelanggan Jumlah Persentase

1. Sangat Setuju 19 19%

2. Setuju 49 49%

3. Kurang Setuju 20 20%

4. Tidak Setuju 12 12%

T o t a l 100 100%

Sumber : Hasil Olahan Data Penelitian, 2014

Berdasarkan tabeL 4.20. Jawaban responden tentang pertanyaan Apakah

rumah makan Rahmat menyiapkan delivery untuk pelanggan ? sebanyak 49 orang

menjawab setuju dengan persentase sebesar 49%, 20 0rang menjawab kurang

setuju dengan persentase sebesar 20%, 19 orang menjawab sangat setuju dengan

persentase sebesar 19%, dan sisanya 12 orang menjawab tidak setuju dengan

persentase sebesar 12%. Responden mengatakan setuju tentang delivery karena

pada saat ada acara seperti syukuran pihak rumah makan mau melayani antaran

makanan ke tempat tertentu. Responden mengatakan bahwa kurang setuju karena

pada saat tertentu terkadang pihak rumah makan rahmat tidak melayani antaran

makanan dikarenakan anggota tidak berada ditempat. Responden mengatakan

bahwa sangat setuju karena responden menilai untuk rumah pelanggan yang jauh

biasanya lebih membutuhkan layanan antaran makan kelokasi rumah pelanggan.

Responden yang mengatakan tidak setuju karena tidak tersedianya kendaraan

(70)

Tabel 4.21.

No. Keistimewaan Rumah

Makan Rahmat Jumlah Persentase

1. Sangat Ada 25 25%

2. Ada 62 62%

3. Kurang Ada 13 13%

4. Tidak Ada - -

T o t a l 100 100%

Sumber : Hasil Olahan Data Penelitian, 2014

Berdasarkan tabel 4.21. Jawaban responden tentang pertanyaan Rumah

makan Rahmat memiliki keistimewaan tersendiri dalam hal menu makanan

dibandingkan dengan rumah makan pesaingnya ? sebanyak 62 orang menjawab

ada dengan persentase sebesar 62%, 25 0rang menjawab sangat ada dengan

persentase sebesar 25%, dan 13 orang menjawab kurang ada dengan persentase

sebesar 13%. Responden berpendapat bahwa keistimewaan rumah makan Rahmat

ada seperti ciri masakan, tempat duduk yang nyaman, dll. Responden yang

mengatakan sangat ada keistimewaan dirumah makan Rahmat terlihat dari hiasan

tempat yang mencerminkan suasana minang dengan hiasan dinding yang dipajang

disekitaran rumah makan. Responden yang mengatakan kurang ada istimewanya

adalah pada saat berada dirumah makan tersebut dia menyikapi seperti rumah

(71)

Tabel 4.22.

No. Penyajian Makanan

Menarik Jumlah Persentase

1. Sangat Menarik 14 14%

2. Menarik 66 66%

3. Kurang Menarik 20 20%

4. Tidak Menarik - -

T o t a l 100 100%

Sumber : Hasil Olahan Data Penelitian, 2014

Berdasarkan tabel 4.22. Jawaban responden tentang pertanyaan Apakah

penyajian makanan dirumah makan Rahmat menarik ? sebanyak 66 orang

menjawab menarik dengan persentase sebesar 66%, 20 0rang menjawab kurang

menarik dengan persentase sebesar 20%, dan 14 orang menjawab sangat menarik

dengan persentase sebesar 14%. Responden mengatakan bahwa penyajian

makanan menarik karena pada saat menyajikan makanan terkadang pelayan

membuat hiasan makanan terutama pada anak – anak. Responden mengatakan

kurang menarik bahwa pada saat menghidangkan makanan hanya menyediakan

makanan yang dipesan saja, dan umumnya penyajian makanan dirumah makan

minang banyak tersedia menu makanan untuk disantap. Responden yang

mengatakan sangat menarik karena terkadang penyaji membawakan ciri khas

dengan meletakkan semua menu makanan dikedua tangannya, seperti akrobatik

(72)

Tabel 4.23.

No. Menciptakan Inovasi

Dalam Hal Menu Makanan Jumlah Persentase

1. Sangat Setuju 19 19%

2. Setuju 67 67%

3. Kurang Setuju 14 14%

4. Tidak Setuju - -

T o t a l 100 100%

Sumber : Hasil Olahan Data Penelitian, 2014

Berdasarkan tabel 4.23. Jawaban responden tentang pertanyaan Apakah

rumah makan Rahmat terus berupaya menciptakan inovasi dalam hal menu

makanan ? sebanyak 67 orang menjawab setuju dengan persentase sebesar 67%,

19 0rang menjawab sangat setuju dengan persentase sebesar 19%, dan 14 orang

menjawab kurang setuju dengan persentase sebesar 14%. Dalam hal menciptakan

inovasi menu makanan responden mengatakan setuju, sebab rumah makan

Rahmat terus berupaya membuat jenis rasa makanan jauh lebih enak dilidah setiap

konsumen. Ini ditandai dengan adanya menu rendang dan gulai jengkol yang

tersedia dirumah makan Rahmat. Responden yang mengatakan sangat setuju

karena pada dasarnya rumah makan Rahmat ini selalu mempunyai ide – ide baru

dalam hal mengolah masakan minang dan bisa lebih diterima disemua kalangan

masyarakat. Yang mengatakan kurang setuju adalah menurut beberapa responden

rumah makan rahmat ini menu masakan sama dengan halnya rumah makan

(73)

4.2.3.2. Penyajian Data Variabel Harga (X2) Pada Rumah Makan Rahmat

Jalan Sakti Lubis Medan

Untuk mengukur variabel harga (X2) pada rumah makan Rahmat jalan

Sakti Lubis Medan, peneliti menggunakan 4 deskriptor yang kemudian disajikan

dalam bentuk 8 pertanyaan. Masing - masing pertanyaan terdapat 4 pilihan

jawaban,

dimana setiap responden wajib menentukan pilihan jawaban yang telah disediakan

oleh peneliti. Berdasarkan jawaban dari para responden, maka didapatkan hasil

data dari peneyebaran kuesioner sebagai berikut :

Tabel 4.24.

No. Harga Terjangkau Oleh

Setiap Kalangan Jumlah Persentase

1. Sangat Terjangkau 8 8%

2. Terjangkau 81 81%

3. Kurang Terjangkau 10 10%

4. Tidak Terjangkau 1 1%

T o t a l 100 100%

Sumber : Hasil Olahan Data Penelitian, 2014

Berdasarkan tabel 4.24. Jawaban responden tentang pertanyaan Apakah

harga yang ditawarkan oleh rumah makan Rahmat terjangkau oleh setiap kalangan

? sebanyak 81 orang menjawab terjangkau dengan persentase sebesar 81%, 10

0rang menjawab kurang terjangkau dengan persentase sebesar 10%, 8 orang

menjawab sangat terjangkau dengan persentase sebesar 8%, dan 1 orang

menjawab tidak terjangkau dengan persentase sebesar 1%. Responden dengan

jawaban terjangkau menyimpulkan bahwa harga makanan yang dijual oleh rumah

makan Rahmat masih dapat dibeli untuk semua kalangan masyarakat. Responden

(74)

untuk kantong siapapun termasuk saya yang sehariannya bekerja sebagai

karyawan swasta, dan menurut saya masi banyak lagi rumah makan diluaran saya

yang harganya jauh lebih mahal dibandingkan dengan rumah makan Rahmat.

Responden yang mengatakan kurang terjangkau yaitu umumnya ibu rumah tangga

dan pelajar karena mereka mengganggap dengan 1 porsi makanan dengan lauk

ayam pop kurang terjangkau untuk kantong masing – masing. Responden yang

menyatakan tidak terjangkau yaitu umumnya lagi – lagi dari pelajar yang

(75)

Tabel 4.25.

No.

Banyaknya Menu Makanan, Harga Sudah

Sesuai

Jumlah Persentase

1. Sangat Sesuai 10 10%

2. Sesuai 76 76%

3. Kurang Sesuai 14 14%

4. Tidak Sesuai - -

T o t a l 100 100%

Sumber : Hasil Olahan Data Penelitian, 2014

Berdasarkan tabel 4.25. Jawaban responden tentang pertanyaan Dengan

banyaknya menu makanan yang disajikan oleh rumah makan Rahmat, apakah

harga sudah sesuai dengan selera pelanggan ? sebanyak 76 orang menjawab sesuai

dengan persentase sebesar 76%, 14 0rang menjawab kurang sesuai dengan

persentase sebesar 14%, dan 10 orang menjawab sangat sesuai dengan persentase

sebesar 10%. Responden yang menjawab sesuai menilai bahwa dengan menu

yang banyak biaya yang dikeluarkan pun juga tidak terlalu banyak, karena menu

makanan relatif murah. Responden yang menjawab kurang sesuai menemukan

porsi makanan yang menurutnya tidak bisa santap dengan asumsi harga relatif

mahal dan tidak sesuai dengan isi kantong pada saat itu. Responden Yang

menyatakan sangat sesuai karena pada saat berada ditempat makan dalam kondisi

(76)

Tabel 4.26.

No. Harga Sudah Menunjukkan

Kualitas Produk Jumlah Persentase

1. Sangat Setuju 29 29%

2. Setuju 66 66%

3. Kurang Setuju 5 5%

4. Tidak Setuju - -

T o t a l 100 100%

Sumber : Hasil Olahan Data Penelitian, 2014

Berdasarkan tabel 4.26. Jawaban responden tentang pertanyaan Apakah

dengan harga yang ditetapkan oleh rumah makan Rahmat sudah menunjukkan

kualitas produknya ? sebanyak 66 orang menjawab setuju dengan persentase

sebesar 66%, 29 0rang menjawab sangat setuju dengan persentase sebesar 29%,

dan 5 orang menjawab kurang setuju dengan persentase sebesar 5%. Responden

yang menyatakan setuju bahwa makanan yang dijual oleh pihak rumah makan

Rahmat kualitas produknya bagus, karena diolah dengan baik dan benar.

Responden yang menyatakan sangat setuju bahwa kualitas produknya sudah

tergolang dengan restoran – restoran elit pada umumnya dengan memperhatikan

segi gizi dan kesehatan produk. Responden yang menyatakan kurang setuju bahwa

pada dasarnya sama saja dengan rumah makan minang pada umumnya yang dari

segi produk juga sama dan menu yang dijual pun sama. Sehingga konsumen

(77)

Tabel 4.27.

No.

Kualitas Produk Sudah Cocok Dengan Keuangan

Pelanggan

Jumlah Persentase

1. Sangat Cocok 31 31%

2. Cocok 54 54%

3. Kurang Cocok 15 15%

4. Tidak Cocok - -

T o t a l 100 100%

Sumber : Hasil Olahan Data Penelitian, 2014

Berdasarkan tabel 4.27. Jawaban responden tentang pertanyaan Dengan

kualitas produk yang ditawarkan oleh rumah makan Rahmat, apakah sudah cocok

dengan keuangan pelanggan ? sebanyak 54 orang menjawab cocok dengan

persentase sebesar 54%, 31 0rang menjawab sangat cocok dengan persentase

sebesar 31%, dan 15 orang menjawab kurang cocok dengan persentase sebesar

15%. Responden yang menyatakan setuju bahwa makanan yang dijual oleh pihak

rumah makan Rahmat kualitas produknya bagus, karena diolah dengan baik dan

benar. Responden yang menyatakan sangat setuju bahwa kualitas produknya

sudah tergolang dengan restoran – restoran elit pada umumnya dengan

memperhatikan segi gizi dan kesehatan produk. Responden yang menyatakan

kurang setuju bahwa pada dasarnya sama saja dengan rumah makan minang pada

umumnya yang dari segi produk juga sama dan menu yang dijual pun sama.

Sehingga konsumen beranggapan bahwa setiap masakan minang itu rasa

Gambar

Tabel 4.1.
Tabel 4.3.
Tabel 4.4.
Tabel 4.5.
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Namun, pertanyaannya adalah, perlukah pendidikan karakter itu diformalkan dalam satu mata pelajaran Character Building, bukankah sudah ada pelajaran Agama dan Pendidikan

[r]

Mengajukan permohonan pindah belajar untuk murid tersebut di atas ke Sekolah ……… di Desa/Kelurahan ………... Provinsi: ………Dengan

[r]

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

[r]

teknis serta tidak mengandung konsekuensi tanggung jawab yang lebih luas, yang ditujukan kepada eselon bawahan atau yang setingkat. Kepala Bagian atas nama atasan