• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA PERBANKAN SYARIAH DENGAN PERBANKAN UMUMDEVISA NASIONAL DI BURSA EFEK INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA PERBANKAN SYARIAH DENGAN PERBANKAN UMUMDEVISA NASIONAL DI BURSA EFEK INDONESIA"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

1

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA PERBANKAN SYARIAH DENGAN PERBANKAN UMUMDEVISA NASIONAL DI BURSA EFEK INDONESIA

Mufidha Miranti1 Isfenti Sadalia2 1)

Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara 2)

Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT

The purpose of this study was to determine differences in the financial performance of the Capital Management Ratio (capitalmanagement), Asset Quality Ratio (assetquality), Efficiency Ratio (efficiency), Profitability Ratio (profitability), and Ratio Liquidity Management (liquidity management) between Islamic banking common foreign and national banks in Indonesia Stock Exchange

Data collection was performed by collecting secondary data from annual financial reports of Islamic banking with commercial banking of national income, consisting of the balance sheet and income statement banks period 2009-2011. The method used is descriptive analysis quantitatively using independent sample t-test (t t-test), with a significance level (α) = 5%. Analyzing data using statistical data processing software SPSS for windows.

The results of hypothesis testing by T test showed that twenty financial ratios studied, none of that ratio has a positive and significant impact on the financial performance of Islamic banking and commercial banking national income.

Keywords: Financial Performance, BankFinancial Ratios, Shariah Banking, Foreign and National Banking PENDAHULUAN

Posisi negara muslim setelah berakhirnya perang dunia kedua menjadi objek tarik menarik dua kekuatan idiologi politik dan pembangunan. Hal ini disebabkan tidak adanya visi konstruksi pembangunan ekonomi yang dimiliki para pemimpin negara muslim dari sumber Islami orisinil setelah lahirnya negara bangsa sebagai akibat dari pengaruh penjajahan dan kolonialisme barat.

Dengan disahkannya RUU perbankan syariah menjadi UU perbankan syariah, berarti kini perbankan syariah memiliki perlindungan hukum yang selama ini dicitakan. Hadirnya UU perbankan syariah sangat diharapkan dapat memacu denyut perekonomian nasional, dan kontribusi dalam mengentaskan kemiskinan, jumlah perbankan umum devisa nasional terus mengalami penurunan yang disebabkan adanya likuidasi oleh Pemerintah dan merger.

Pengurangan jumlah bank terjadi secara cukup dramatis selama era 1997-2001, dari 239 bank menjadi 140 bank.Setelah itu, penurunan jumlah bank berlangsung perlahan, bahkan dalam beberapa tahun terakhir seperti pada akhir Desember 2007 hanya terdapat 130 bank umum.Sekalipun jumlah bank umum menurun, tetapi jumlah kantornya justru terus meningkat.

Fenomena pertambahan kantor bank yang cukup pesat selama beberapa tahun ini memang bisa diartikan sebagai adanya kemampuan yang lebih baik dalam melayani nasabah, serta kegiatan operasional lainnya. Namun, di sisi lain, dapat berarti tumbuhnya kembali persaingan ketat antar bank.

Tabel 1

Pangsa Pasar Perbankan Syariah di Tengah Industri Perbankan Umum Devisa

Nasional di Indonesia Per 30 November 2008 Nominal (Rp M) Pangsa

Total Aset

47.179

2.05%

Dana Pihak

Ketiga

34.422

2.02%

Pembiayaan

38.529

2.91%

FDR

atau

LDR

111.93

%

(2)

2 Pada Tabel 1memperlihatkan bahwa pada November 2008, pangsa nilai total aset, dana pihak ketiga dan pembiayaan perbankan syariah berada di bawah level 3%. Angka ini menunjukkan bahwa industri ini relatif belum mampu menstimulasi dan mengakomodasi kebutuhan jasa perbankan, baik sebagai jasa komplementer maupun jasa alternatif.

Adanya persaingan antar bank syari’ah maupun dengan bank-bank konvensional lainnya yang tidak bisa dihindarkan ini, membawa dampak positif dan negatif bagi perkembangan sebuah bank, termasuk bagi bank syari’ah.Dampak positifnya adalah memotivasi agar bank saling berpacu menjadi yang terbaik.Sedangkan dampak negatifnya adalah kekalahan dalam persaingan dapat menghambat laju perkembangan bank yang bersangkutan. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan maka tujuan yang ingin dicapai peneliti dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kinerja keuangan dari Rasio Manajemen Modal, perbedaan kinerja keuangan dari Rasio Kualitas Aset, perbedaan kinerja keuangan dari Rasio Efisiensi, perbedaan kinerja keuangan dari Rasio Profitabilitas, perbedaan kinerja keuangan dari Rasio Manajemen Likuiditas.

TINJAUAN PUSTAKA Bank

Bank merupakan lembaga keuangan yang menawarkan jasa keuangan seperti kredit, tabungan, pembayaran jasa dan melakukan fungsi-fungsi keuangan lainnya seperti menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat secara profesional. Keberhasilan bank ditentukan oleh kemampuan mengidentifikasi permintaan masyarakat akan jasa-jasa keuangan, kemudian memberikan pelayanan secara efisien, dan menjualnya dengan harga yang bersaing (Rose,1993).

Jenis Jenis Bank

Jenis bank dari segi fungsi

1. Bank Sentral

2. Bank Umum

3. BPR (Bank Perkreditan Rakyat)

Jenis bank dari segi kepemilikan

1. Bank Milik Pemerintah Daerah

2. Bank Milik Pemerintah Pusat

3. Bank Milik Swasta Nasional

4. Bank Milik Asing

Jenis bank dari kegiatan operasional

1. Bank Konvensional

2.

Bank Syariah

Kinerja

Kinerja adalah tingkat pencapaian dan tujuan perusahaan, tingkat pencapaian misi perusahaan, gambaran tentang prestasi kerja, tingkat pencapaian pelaksanaan tugas secara aktual atas kegiatan operasional yang dilakukan oleh suatu bank. Kinerja juga dapat diartikan sebagai prestasi yang dicapai perusahaan dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan dan keberhasilan perusahaan tersebut (Sugiarso dan Winarni 2005 : 111)

Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan adalah untuk menilai kondisi keuangan dan prestasi perusahaan dalam melakukan kegiatan operasionalnya, analisis memerlukan beberapa tolak ukur yang digunakan adalah rasio dan indeks, yang menghubungkan dua data keuangan antara satu dengan yang lain (Sawir, 2005 : 6).

Kegunaan Kinerja Keuangan

Salah satu sarana manajemen paling penting yang harus dibebankan agar tujuan organisasi dapat tercapai adalah faktor manusia.Tanpa manusia yang berkualitas, betapapun canggihnya sistem yang dirancang, tujuan organisasi mungkin hanya sekedar angan-angan saja.Disamping sarana, prinsip-prinsip organisasi harus pula dipenuhi seperti adanya pembagian tugas yang adil, pendelegasian tugas.rentang kekuasaan, tingkat pengawasan yang cukup, kesatuan perintah dan tanggung jawab

Rasio Keuangan Perbankan

Rasio-rasio yang sering dihitung dan yang dapat dibandingkan oleh perbankan untuk mengukur kinerja keuangannya, antara lain adalah sebagai berikut:

a) Rasio Manajemen Modal (capital management)

Rasio ini menunjukkan kemampuan bank dalam menyediakan kecukupan

(3)

3 permodalan suatu bank di dalam mendukung kegiatan operasi bank.Rasio ini juga digunakan dalam mengukur komposisi perbandingan antara dana sendiri yang dicerminkan dalam modal dengan dana dari luar yang dicerminkan dalam berbagai jenis hutang.

b) Rasio Kualitas Aset (asset quality) Rasio ini menunjukkan kualitas aset yang dimiliki suatu bank, sehubungan dengan risiko kredit yang dihadapi bank akibat pemberian kredit dan investasi dana bank pada portofolio yang berbeda.

c) Rasio Efisiensi (efficiency)

Besarnya profitabilitas usaha suatu bank antara lain juga dipengaruhi oleh tingkat efisiensi yang ada. Oleh karena itu apabila profitabilitas yang ada tersebut rendah maka perlu diadakan pengukuran efisiens.Rasio efisiensi ini bergerak sejajar dengan rasio profitabilitas sebab kalau rasio efisiensi tinggi maka profitabilitas diharapkan tinggi dan sebaliknya apabila efisiensi yang ada rendah maka profitabilitasnya juga rendah.

d) Rasio Profitabilitas (profitability)

Rasio profitabilitas ini penting untuk mengetahui sampai sejauh mana kemampuan suatu bank di dalam menghasilkan keuntungan, baik berasal dari kegiatan operasional bank yang bersangkutan maupun dari hasil kegiatan non operasionalnya.

e) Rasio Manajemen Likuiditas (liquidity management)

Rasio ini menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam menyediakan dana yang cukup untuk memenuhi kewajibannya setiap saat. Dalam kewajiban disini termasuk penarikan yang tidak dapat diduga seperti commitment loan maupun penarikan-penarikan tak terduga lainnya.

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian deskriptif komparatif dengan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk membandingkan kinerja keuangan Bank Syariah dengan Bank Umum Devisa Nasional.

Definisi Batasan Operasional

Penelitian ini tidak melihat hubungan antara satu variabel dengan variabel lain. Oleh karena itu, variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah variabel mandiri.Variabel mandiri yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio-rasio keuangan dari Bank Syariah dan Bank Umum Devisa Nasional.

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah industri perbankan yang terdaftar di Bank Indonesia dengan periode penelitian tahun 2009 s/d 2011 yang berjumlah 57 emiten.Pengambilan sampel dalam peneltian ini menggunakan pendekatan Non probability sampling.

Tabel 2

Jumlah Sampel Berdasarkan Kriteria Penarikan Sampel

Sumber:HasilPenelitian 2012(DataDiolah) Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan menggunakan studi dokumentasi yaitu dengan mengumpulkan data skunder berupa laporan-laporan keuangan tahunan Bank Syariah dan Bank Umum Devisa Nasional yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia pada periode 2009 s/d 2011.

Teknik Analisis Data

Pada penelitian ini pengujian hipotesis dilakukan dengan uji beda t-test yaitu independent sample t-test. Uji beda t-test.ini digunakan untuk menentukan apakah dua kelompok sampel yang berbeda (bank syariah dan bank umum devisa nasional) yang tidak berhubungan memiliki nilai rata-rata yang sama atau berbeda secara signifikan.

N o Karakteristik Perusahaan Jumlah Bank T Jumlah Sampel (n) 1 Bank Syariah yang

terdaftar di Bank Indonesia 9 3 27 2 Bank umum Devisa

Nasional yang terdaftar di Bank Indonesia

10 3 30

(4)

4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 3

Rata-Rata Rasio Manajemen Modal (Capital Management)

Bank Umum Devisa Nasional Tahun 2009-2011 (Dalam Persen)

Sumber : Hasil penelitian 2012 (data diolah) Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat bahwa kelompok Bank Umum Devisa Nasional memiliki rasio manajemen modal yang terdiri dari :

1. Rasio Capital to Asset (CA) sebesar 0.05%, menunjukkan bahwa Bank Umum Devisa Nasional mampu menyediakan modal sebesar 0.05% dari total aset bank untuk melakukan kegiatan operasionalnya.

2. Rasio Capital to Loans (CL) sebesar 0.55%, menunjukkan bahwa Bank Umum Devisa Nasional mampu menyediakan dana sebesar 0.55% dari total modal yang dimiliki bank untuk memenuhi permintaan kredit.

3. Rasio Capital to Net Loans (CNL) sebesar 7.28%, menunjukkan bahwa Bank Umum Devisa Nasional mampu menyediakan dana sebesar 7.28% dari total modal yang dimiliki bank.

4. Rasio Capital to Deposits (CD) sebesar 0.07%, menunjukkan bahwa Bank Umum Devisa Nasional mampu menyediakan dana sebesar 0.07% dari total modal yang dimiliki bank untuk membayar kembali simpanan nasabah (deposan) pada saat ditarik.

Tabel 4 Rata-Rata Rasio ManajemenModal(Capital Management) Bank Syariah Tahun 2009-2011 (Dalam Persen)

Sumber : Hasil penelitian 2012 (data diolah) Berdasarkan Tabel 4dapat dilihat bahwa kelompok Bank Syariah memiliki rasio manajemen modal yang terdiri dari :

1. Rasio Capital to Asset (CA) sebesar 0.25%, menunjukkan bahwa Bank Syariah mampu menyediakan modal sebesar 0.25% dari total aset bank untuk melakukan kegiatan operasionalnya.

2. Rasio Capital to Loans (CL) sebesar 4.09%, menunjukkan bahwa Bank Syariah mampu menyediakan dana sebesar 4.09% dari total modal yang dimiliki bank untuk memenuhi permintaan kredit.

3. Rasio Capital to Net Loans (CNL) sebesar 19.57%, menunjukkan bahwa Bank Syariah mampu menyediakan dana sebesar 19.57% dari total modal yang dimiliki bank.

4. Rasio Capital to Deposits (CD) sebesar 1.25%, menunjukkan bahwa Bank Syariah mampu menyediakan dana sebesar 1.25% dari total modal yang dimiliki bank untuk membayar kembali simpanan nasabah (deposan) pada saat ditarik.

N O KODE CA CL CNL CD 1 SDRA 0.06 0.08 3.46 0.08 2 MAYA 0.04 0.07 27.66 0.06 3 MEGA 0.03 0.07 11.60 0.08 4 BNBA 0.08 0.19 13.57 0.10 5 BBNP 0.03 0.05 2.24 0.04 6 BBKP 0.02 0.04 0.80 0.02 7 BBCA 0.00 0.01 2.84 0.00 8 BAEK 0.01 0.02 1.12 0.01 9 BACA 0.11 4.80 8.03 0.14 10 AGRO 0.11 0.18 1.48 0.17 Rata - rata 0.05 0.55 7.28 0.07 NO KODE CA CL CNL CD 1 BCA 0.22 7.59 53.67 0.46 2 BNI 0.14 2.09 2.09 1.23 3 BRI 0.13 0.44 0.57 0.84 4 BSM 0.02 0.17 0.29 0.21 5 BBKP 0.17 16.29 7.16 0.28 6 MEGA 0.35 0.24 0.91 0.16 7 BMI 0.03 7.84 0.79 0.37 8 BPS 0.66 1.48 16.64 7.05 9 BVIC 0.51 0.68 94.06 0.62 Rata – rata 0.25 4.09 19.57 1.25

(5)

5 Tabel 5

Rata-Rata Rasio Kualitas Aset (Asset Quality)

Bank Umum Devisa Nasional Tahun 2009-2011 (Dalam Persen)

Sumber : Hasil penelitian 2012 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 5 dapat dilihat bahwa kelompok Bank Umum Devisa Nasional memiliki rasio Kualitas Aset yang terdiri dari :

1. Rasio Non Performing Loans(NPL) sebesar 0.20%, menunjukkan bahwa Bank Umum Devisa Nasional memiliki sejumlah kredit yang tidak tertagih sebesar 0.20% dari total kredit yang diberikannya.

2. Rasio Provisions to NPL(PNPL), sebesar 0.42%, menunjukkan bahwa Bank Umum Devisa Nasional memiliki cadangan dana yang sedikit sebesar 0.42% untuk menutupi kerugian akibat pinjaman yang tak tertagih dari total pinjaman yang diberikan bank. 3. Rasio Provisions to Loans(PL) sebesar

5.99%, menunjukkan bahwa Bank Umum Devisa Nasional memiliki cadangan dana sebesar 5.99% dari total kredit yang

diberikannya untuk menutupi kemungkinan terjadinya resiko kredit.

4. Rasio Provisions to Assets(NPLPA), sebesar -1.99%, menunjukkan bahwa Bank Umum Devisa Nasional belum mampu menyediakan cadangan dana dari total aset bank.

Tabel 6

Rata-Rata Rasio Kualitas Aset (Asset Quality)Bank Syariah

Tahun 2009-2011 (Dalam Persen)

Sumber : Hasil penelitian 2012 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 6 dapat dilihat bahwa kelompok Bank Syariah memiliki rasio Kualitas Aset yang terdiri dari :

1. Rasio Non Performing Loans(NPL) sebesar -14748.08%, menunjukkan bahwa Bank Syariah memiliki sejumlah kredit yang tertagih sebesar -14748.08% dari total kredit yang diberikannya.

2. Rasio Provisions to NPL (PNPL) sebesar 0.66%, menunjukkan bahwa Bank Syariah memiliki cadangan dana yang sedikit sebesar 0.66% untuk menutupi kerugian akibat pinjaman yang tak tertagih dari total pinjaman yang diberikan bank.

3. Rasio Provisions to Loans (PL) sebesar 28.20%, menunjukkan bahwa Bank Bank Syariah memiliki cadangan dana sebesar

N O KODE NPL PNPL PL PA 1 SDRA -0.01 -0.30 5.23 -2.22 2 MAY A 0.02 0.17 3.36 -1.81 3 MEGA 0.01 0.44 2.76 -1.98 4 BNBA 9E-05 0.59 2.19 -2.21 5 BBNP -0.01 0.98 14.4 6 -1.74 6 BBKP -0.00 0.59 2.97 -1.74 7 BBCA -0.02 0.96 6.08 -2.72 8 BAEK 0.01 1.22 12.1 7 -2.24 9 BACA 2.11 0.26 2.93 -1.46 1 0 AGRO -0.08 -0.76 7.69 -1.75 Rata - rata 0.20 0.42 5.99 -1.99 NO KODE NPL PNPL PL PA 1 BCA -133727.12 -0.61 0.04 0.71 2 BNI -109.28 -0.52 7.71 6.72 3 BRI -0.01 -0.71 0.01 0.18 4 BSM -0.02 -0.77 7.49 87.98 5 BBKP 0.72 0.43 3.71 -3.30 6 MEGA 0.00 6.08 13.86 11.88 7 BMI 1048.16 0.38 0.46 4.86 8 BPS 2.51 1.01 202.3 1 0.79 9 BVIC 52.28 0.65 18.25 0.54 Rata - rata -14748.08 0.66 28.20 12.26

(6)

6 28.20% dari total kredit yang diberikannya untuk menutupi kemungkinan terjadinya resiko kredit.

4. Rasio Provisions to Assets (NPLPA)sebesar 12.26%, menunjukkan bahwa Bank Syariah mampu menyediakan cadangan dana sebesar 12.26% dari total aset bank.

Tabel 7

Rata-Rata Rasio Efisiensi (Efficiency) Bank Umum Devisa Nasional

Tahun 2009-2011 (Dalam Persen)

Sumber : Hasil penelitian 2012 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 7 dapat dilihat bahwa kelompok Bank Umum Devisa Nasional memiliki rasio Efisiensi yang terdiri dari :

1. Rasio Non Interest Expenses to Avarege Total Assets (NIA) sebesar -0.03%, menunjukkan bahwa Bank Umum Devisa Nasional belum mampu mencapai efisiensi sebesar -0.03% dalam membiayai beban non bunganya 2. Rasio Overhead (OH) sebesar 0.03%,

menunjukkan bahwa Bank Umum Devisa Nasional belum mampu mencapai efisiensi sebesar 0.03% dalam membiayai beban

overhead untuk mengelola earning asset yang dimiliki bank.

3. Rasio Cost to Income (CI) sebesar -0.25%, menunjukkan bahwa Bank Umum Devisa Nasional belum mampu mencapai efisiensi sebesar -0.25% dalam mengelola beban non bunganya untuk menghasilkan pendapatan bersih bank.

4. Rasio General Expenses to Total Assets (GEA) sebesar -0.01%, menunjukkan bahwa Bank Umum Devisa Nasional belum mampu mencapai efisiensi sebesar -0.01% dalam mengelola biaya yang harus dikeluarkan untuk membayar seluruh beban bank.

5. Rasio Staff Cost to Total Assets (SEA) sebesar -0.01%, menunjukkan bahwa Bank Umum Devisa Nasional belum mampu menyediakan dana sebesar -0.01% dalam mengelola biaya yang dibutuhkan untuk penggunaan karyawan.

Tabel 8

Rata-Rata Rasio Efisiensi (Efficiency) Bank Syariah

Tahun 2009-2011 (Dalam Persen)

NO KODE NIA OH CI GEA SEA

1 BCA -560.40 7815.93 -0.28 -329.09 8645.31 2 BNI -0.99 9.62 -0.01 -13.01 -11.26 3 BRI 0.00 0.03 -0.08 -0.03 -0.03 4 BSM 0.00 0.02 0.00 -0.01 -0.01 5 BBKP 0.00 0.02 0.03 0.02 0.01 6 MEGA 7.88 0.30 0.14 7.17 14.01 7 BMI 0.65 4.38 0.03 18.61 12.32 8 BPS 0.26 1.67 8.38 0.01 0.01 9 BVIC 0.10 1.53 -0.60 15.24 9.88 Rata-rata -61.39 870.39 0.85 -33.45 963.36

Sumber : Hasil penelitian 2012 (data diolah)

NO KODE NIA OH CI GEA SEA

1 SDRA -0.05 0.018 -0.75 -0.03 -0.02 2 MAYA -0.06 0.003 -0.54 -0.01 -0.01 3 MEGA -0.04 0.010 -0.43 -0.03 -0.01 4 BNBA 0.04 0.012 0.66 0.03 0.02 5 BBNP -0.05 0.02 -0.53 -0.03 0.00 6 BBKP -0.02 0.00 -1.05 -0.01 0.00 7 BBCA -0.02 0.01 -0.33 -0.03 -0.01 8 BAEK -0.03 0.02 -0.74 -0.00 -0.01 9 BACA 0.05 0.19 1.89 0.00 0.00 10 AGRO -0.06 0.00 -0.68 -0.01 -0.01 Rata-rata -0.03 0.03 -0.25 -0.01 -0.01

(7)

7 Berdasarkan Tabel 8 dapat dilihat bahwa kelompok Bank Syariah memiliki rasio Efisiensi yang terdiri dari :

1. Rasio Non Interest Expenses to Avarege Total Assets (NIA) sebesar -61.39%, menunjukkan bahwa Bank Syariah belum mampu mencapai efisiensi sebesar -61.39% dalam membiayai beban non bunganya

2. Rasio Overhead (OH) sebesar 870.39%, menunjukkan bahwa Bank Syariah mampu mencapai efisiensi sebesar 870.39% dalam membiayai beban overhead untuk mengelola earning asset yang dimiliki bank.

3. Rasio Cost to Income (CI) sebesar 0.85%, menunjukkan bahwa Bank Syariah belum mampu mencapai efisiensi sebesar 0.85% dalam mengelola beban non bunganya untuk menghasilkan pendapatan bersih bank. 4. Rasio General Expenses to Total Assets

(GEA) sebesar -33.45%, menunjukkan bahwa Bank Syariah belum mampu mencapai efisiensi sebesar -33.45% dalam mengelola biaya yang harus dikeluarkan untuk membayar seluruh beban bank.

5. Rasio Staff Cost to Total Assets (SEA) sebesar 963.36%, menunjukkan bahwa Bank Syariah mampu menyediakan dana sebesar 963.36% dalam mengelola biaya yang dibutuhkan untuk penggunaan karyawan.

Tabel 9

Rata-Rata Rasio Profitabilitas (Profitability) Bank Umum Devisa Nasional

Tahun 2009-2011 (Dalam Persen)

Sumber : Hasil penelitian2012 (data diolah) Berdasarkan Tabel 9 dapat dilihat bahwa kelompok Bank Umum Devisa Nasional memiliki rasio Profitabilitas yang terdiri dari :

1. Rasio Return on Equity (ROE) sebesar 0.47%, menunjukkan bahwa Bank Umum Devisa Nasional belum mampu menghasilkan laba bersih sebesar 0.47% dari modal yang dimilikinya, sehingga belum dapat membayar deviden bagi pemegang sahamnya.

2. Rasio Return on Assets (ROA) sebesar 0.02%, menunjukkan bahwa Bank Umum Devisa Nasional belum mampu mendapatkan keuntungan sebesar 0.02% dari total aset yang dimilikinya.

3. Rasio Net Interest Income (NIM) sebesar 327.60%, menunjukkan bahwa Bank Umum Devisa Nasional mampu mengelola earning asset bank (aktiva produktif bank) untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih sebesar 327.60%

4. Rasio Net Non Interest Income Margin (NNIM) sebesar 286.71%, menunjukkan bahwa Bank Umum Devisa Nasional mampu menghasilkan laba bersih sebesar 286.71% yang berasal dari pendapatan bunga bersih, pendapatan operasional bersih dan pendapatan bank lainnya.

NO KODE ROE ROA NII NNIM

8 BAEK

-0.02 0.01 6.72 1.86 9 BACA 0.04 0.00 1.52 5.63 10 AGRO 0.02 0.00 3.14 2.53 Rata- rata 0.47 0.02 327.60 286.71

NO KODE ROE ROA NIM NNIM

1 SDRA 0.16 0.02 2.92 3.93 2 MAYA 0.07 0.01 1.48 3.66 3 MEGA 0.19 0.01 1.34 0.91 4 BNBA 0.07 0.01 1.50 3.51 5 BBNP 0.09 0.01 6.81 3.47 6 BBKP 0.07 0.00 2.99 1.39 7 BBCA 3.99 0.03 4.29 1.73

(8)

8 Tabel 10

Rata-Rata Rasio Profitabilitas (Profitability) Bank Syariah

Tahun 2009-2011 (Dalam Persen)

NO KODE ROE ROA NIM NNIM

1 BCA 0.02 2694.60 0.44 11.77 2 BNI 48.18 8.14 0.10 -0.45 4 BSM 0.19 0.02 4.06 -0.44 5 BBKP 0.04 0.00 1.29 2.86 6 MEGA 0.13 2.68 49.37 5.85 7 BMI 0.13 2.24 0.60 3.11 8 BPS -0.01 0.04 115.04 2.86 9 BVIC 0.04 3.02 1.78 0.44 Rata- rata 5.41 301.19 19.31 1.99

Sumber:Hasilpenelitian 2012(data diolah)

Berdasarkan Tabel 10 dapat dilihat bahwa kelompok Bank Syariah memiliki rasio Profitabilitas yang terdiri dari :

1. Rasio Return on Equity (ROE) sebesar 5.41%, menunjukkan bahwa Bank Syariah mampu menghasilkan laba bersih sebesar 5.41% dari modal yang dimilikinya, sehingga belum dapat membayar deviden bagi pemegang sahamnya.

2. Rasio Return on Assets (ROA) sebesar 301.19%, menunjukkan bahwa Bank Syariah mampu mendapatkan keuntungan sebesar 301.19% dari total aset yang dimilikinya. 3. Rasio Net Interest Income (NIM) sebesar

19.31%, menunjukkan bahwa Bank Syariah mampu mengelola earning asset bank (aktiva produktif bank) untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih sebesar 19.31% 4. Rasio Net Non Interest Income Margin

(NNIM) sebesar 1.99%, menunjukkan bahwa Bank Syariah mampu menghasilkan laba bersih sebesar 1.99% yang berasal dari pendapatan bunga bersih, pendapatan operasional bersih dan pendapatan bank lainnya.

Tabel 11

Rata-Rata Rasio Manajemen Likuiditas (Liquidity management)

Bank Umum Devisa Nasional Tahun 2009-2011

(Dalam Persen)

Sumber: Hasil penelitian 2012(datadiolah)

Berdasarkan Tabel 11 dapat dilihat bahwa kelompok Bank Umum Devisa Nasional memiliki rasio Manajemen Likuiditas yang terdiri dari : 1. Rasio Loans to Deposits (LD) sebesar

10.84%, menunjukkan bahwa Bank Umum Devisa Nasional mampu menyediakan dana yang berasal dari deposannya sebesar 10.84% untuk memenuhi permintaan kredit para debiturnya.

2. Rasio Liquid Assets to Assets (LAA) sebesar 0.03%, menunjukkan bahwa Bank Umum Devisa Nasional belum mampu menyediakan aset likuidnya (kas) sebesar 0.03% dari total bank.

3. Rasio Liquid Assets to Deposits (LAD) sebesar 0.04%, menunjukkan bahwa Bank Umum Devisa Nasional belum mampu untuk melunasi kembali dana para deposannya sebesar 0.04% dengan menggunakan asset likuid bank yang tersedia.

NO KODE LD LA LAD 1 SDRA 0.92 0.01 0.02 2 MAYA 0.96 0.00 0.00 3 MEGA 1.16 0.01 0.02 4 BNBA 0.56 0.01 0.01 5 BBNP 0.78 0.02 0.03 6 BBKP 0.59 0.00 0.00 7 BBCA 0.54 0.01 0.02 8 BAEK 0.58 0.02 0.03 9 BACA 101.29 0.19 0.24 10 AGRO 0.97 0.00 0.00 Rata - rata 10.84 0.03 0.04

(9)

9

Tabel 12

Rata-Rata Rasio Manajemen

Likuiditas (Liquidity management)

Bank Syariah

Tahun 2009-2011

(Dalam Persen)

Sumber: Hasil penelitian 2012(datadiolah)

Berdasarkan Tabel 12 dapat dilihat bahwa kelompok Bank Syariah memiliki rasio Manajemen Likuiditas yang terdiri dari :

1. Rasio Loans to Deposits (LD) sebesar 10.09%, menunjukkan bahwa Bank Syariah mampu menyediakan dana yang berasal dari deposannya sebesar 10.09% untuk memenuhi permintaan kredit para debiturnya.

2. Rasio Liquid Assets to Assets (LAA) sebesar 870.39%, menunjukkan bahwa Bank Syariah mampu menyediakan aset likuidnya (kas) sebesar 870.39% dari total bank.

3. Rasio Liquid Assets to Deposits (LAD) sebesar 3813.18%, menunjukkan bahwa Bank Syariah mampu untuk melunasi kembali dana para deposannya sebesar 3813.18% dengan menggunakan aset likuid bank yang tersedia.

Tabel 13

Hasil Estimasi Uji Independent Samples t-test

Sumber:Hasil penelitian 2012 (datadiolah) Berdasarkan Tabel 13 dapat ditemukan:

Rasio Manajemen Modal (capital management) Berdasarkan hasil Uji Independent Sample t-test pada rasio manajemen modal (Capital Management), secara statistik seluruh variabel tidak signifikan atau dengan kata lain tidak terdapat variabel yang menunjukkan perbedaan kinerja keuangan antara bank umum devisa nasional dengan kinerja keuangan bank syariah, hal ini disebabkan karena bank umum devisa nasional dan bank syariah mempunyai kinerja keuangan yang sama dalam mengelola modal yang dimilikinya untuk menjalankan kegiatan operasional bank. NO KODE LD LA LAD 1 BCA 0.53 7815.93 34152.15 2 BNI 0.54 9.62 83.38 3 BRI 0.84 0.03 0.17 4 BSM 0.74 0.02 0.16 5 BBKP 0.69 0.02 0.03 6 MEGA 0.82 0.30 0.06 7 BMI 0.23 4.38 56.08 8 BPS 82.83 1.67 24.81 9 BVIC 3.61 1.53 1.73 Rata - rata 10.09 870.39 3813.18 RASIO PERBANDINGAN

Thitung dengan Ttabel

Perbedaan Kinerja Keuangan Bank Umum Devisa Nasional dengan

Bank Syariah

Manajemen Modal (capital management)

CA -2,792 <2.109 Tidak Terdapat Perbedaan CL -1,964 <2.109 Tidak Terdapat Perbedaan CNL -1,146 <2.109 Tidak Terdapat Perbedaan CD -1,687 <2.109 Tidak Terdapat Perbedaan

Kualitas Aset (asset quality)

NPL 1,049 <2.109 Tidak Terdapat Perbedaan PNPL -0,345 <2.109 Tidak Terdapat Perbedaan PL -1,072 <2.109 Tidak Terdapat Perbedaan NPL PA -1,573 <2.109 Tidak Terdapat Perbedaan

Efisiensi (efficiency)

NIA 1,040 <2.109 Tidak Terdapat Perbedaan OH -1,060 <2.109 Tidak Terdapat Perbedaan

CI -1,169 <2.109 Tidak Terdapat Perbedaan GEA 0,954 <2.109 Tidak Terdapat Perbedaan SEA -1,061 <2.109 Tidak Terdapat Perbedaan

Profitabilitas (profitability)

ROE -0,975 <2.109 Tidak Terdapat Perbedaan ROA -1,065 <2.109 Tidak Terdapat Perbedaan NIM -1,293 <2.109 Tidak Terdapat Perbedaan NNIM 0,498 <2.109 Tidak Terdapat Perbedaan

Manajemen Likuiditas (liquidity management)

LD 0,055 <2.109 Tidak Terdapat Perbedaan LAA -1,060 <2.109 Tidak Terdapat Perbedaan LAD -1,063 <2.109 Tidak Terdapat Perbedaan

(10)

10 Rasio Kualitas Aset (asset quality)

Berdasarkan hasil Uji Independent Sample t-test pada rasio Kualitas Aset(Asset Quality), secara statistik seluruh variabel tidak signifikan atau dengan kata lain tidak terdapat variabel yang menunjukkan perbedaan kinerja keuangan antara bank umum devisa nasional dengan kinerja keuangan bank syariah, hal ini disebabkan karena bank umum devisa nasional dan bank syariah mempunyai kinerja keuangan yang sama dalam hal mengelola cadangan dana.

Rasio Efisiensi (efficiency)

Berdasarkan hasil Uji Independent Sample t-test pada rasio Efisiensi(Efficiency), secara statistik seluruh variabel tidak signifikan atau dengan kata lain tidak terdapat variabel yang menunjukkan perbedaan kinerja keuangan antara bank umum devisa nasional dengan kinerja keuangan bank syariah, hal ini disebabkan karena bank umum devisa nasional dan bank syariah mempunyai kinerja keuangan yang sama dalam hal penerapan sistem manajemen resiko, dan dalam hal kemampuan untuk menutupi beban operasional dari pendapatan operasionalnya. Rasio Profitabilitas (profitability)

Berdasarkan hasil Uji Independent Sample t-test pada rasio Profitabilitas (Profitability), secara statistik seluruh variabel tidak signifikan atau dengan kata lain tidak terdapat variabel yang menunjukkan perbedaan kinerja keuangan antara bank umum devisa nasional dengan kinerja keuangan bank syariah, hal ini disebabkan karena bank umum devisa nasional dan bank syariah mempunyai kinerja keuangan yang sama dalam hal mengelola aktiva produktif suatu bank untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih.

Rasio Manajemen Likuiditas (liquidity management)

Berdasarkan hasil Uji Independent Sample t-test pada rasio Manajemen Likuiditas (liquidity management),secara statistik seluruh variabel tidak signifikan atau dengan kata lain tidak terdapat variabel yang menunjukkan perbedaan kinerja keuangan antara bank umum devisa nasional dengan kinerja keuangan bank syariah, hal ini disebabkan karena bank umum devisa nasional dan bank syariah mempunyai kinerja keuangan yang sama dalam hal penerapan kebijakan dan pengelolaan likuiditas, kemampuan bank dalam membayar kembali dana yang

disimpan oleh para nasabahnya, serta penerapan pinjaman terhadap dana pihak ketiga dalam menjalankan kegiatan operasional bank.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dengan metode Uji Independent Sample t-test dan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya, dari lima rasio keuangan yang terdiri dari 20 variabel di analisis dalam penelitian ini, secara statistik dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara Kinerja Keuangan Bank Syariah dengan Kinerja Keuangan Bank Umu Devisa Nasional di Indonesia.

SARAN

Adapun saran dari penulis adalah sebagai berikut:

Penelitian mengenai perbandingan kinerja keuangan bank syariah dengan bank umum devisa nasional ini, hanya menggunakan variabel rasio-rasio keuangan bank saja untuk membandingkan kinerja keuangan keduanya, sehingga pada penelitian ini tidak dapat dibuktikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan kinerja keuangan antara dua bank yang berbeda struktur kepemilikannya tersebut. Oleh sebab itu, peneliti selanjutnya diharapkan dapat menggunakan variabel-variabel yang lebih kompleks untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik. DAFTAR PUSTAKA

Buku

Brigham, Eugene F. Dan Joel F. Houston, 2011. Manajemen Keuangan. Erlangga, Jakarta.

Dendawijaya, Lukman. 2004. Lima Tahun Penyehatan Perbankan Nasional. PT Ghalia Indonesia, Bogor Selatan.

Irmayanto, Juli dkk. 2009. Bank & Lembaga Keuangan, Universitas Trisakti, Jakarta.

Kasmir, 2007.Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Riyadi, Selamet, 2004. Banking Assets and

Liability Management. Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Sadalia, Isfenti. 2010. Manajemen Keuangan, USU Press, Medan.

(11)

11 Situmorang, Syafrizal Helmi dan Muslich

Lufti. 2012. Analisis Data Untuk Riset Manajemen dan Bisnis, Edisi Pertama, USU Press, Medan.

Sugiyono, 2005.Metode Penelitian Bisnis. Penerbit CV. Alfabeta, Bandung. Triandaru, Sigit dan Budisantoso Totok.

2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Cetakan Keempat, Salemba Empat, Jakarta.

Skripsi

Tan, Henry. 2009. “Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan Bank Asing dan Bank Umum di Indonesia”, Depok: Skripsi Fakultas

Ekonomi Universitas

Gunadarma.

Ningsih, Widya Wahyu, 2012. “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah Dengan Bank Umum Konvensional di Indonesia”, Makasar: Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin.

Dahlia, Andi, 2012. “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan PT. BankSyariah Mandiri Dengan PT. Bank Muamalat Indonesia”, Makasar: Skripsi Fakultas

Ekonomi Universitas

Hasanuddin.

Ardiyana, Marissa, 2011. “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional Sebelum, Selamadan Sesudah Krisis Global Tahun 2008 Dengan Menggunakan Metode CAMEL”, Semarang: Skripsi Fakultas

Ekonomi Universitas

Diponegoro. Artikel dan Jurnal

Deepak, Kapur. dan Abebaw Kassie Gualu. 2011. “Financial Performance and Ownership Structure of Ethiopian Commercial Banks”, Journal of Economics and International Finance, Vol.4(1), pp 1-8

Wahyudi, Nanang Tri Agus. dan Sutapa, 2010. “Model Prediksi Tingkat Kesehatan Bank Melalui Rasio CAMELS, Dinamika Keuangan dan Perbankan”, Vol.6 (11), pp 111-124.

Sanaullah, Ansari. dan Atiqa Rehman, 2012. “Financial Performance of Islamic and Conventional Banks in Pakistan”.8th

International Confrence on Islamic Economics and Finance.

Khatak, Naveed Azeem; Ur-Rehman, Khashif; Sofwan, Nadeem; Ullah, Wasim. 2011. Islamic Banking System : “Stake Holder’s Attitude Towards The Islamic Banking System Objective Setting”, African Journal of Business Management, February, pp 676-680.

Febrian, Erie. “Akselerasi Pertumbuhan Perbankan Syariah Nasional: Tantangan dan Kontribusi Lembaga Pendidikan Tinggi”, Internasional Islamic University Malaysia, pp 1-10.

Online

Bursa Efek Indonesia 2009-2011.Annual Report. http://www.idx.co.id Wikipedia. Profil Bank Syariah, dan Bank

Umum Devisa Nasional. http://www.id.wikipedia

(12)

12

(13)
(14)
(15)
(16)

Referensi

Dokumen terkait

4.1.1 Mempraktikan aktivitas (misalnya menceritakan kembali, bermain peran, dsb) seperti dalam kisah Perjanjian Lama  Mengamati gambar dan cerita pembaptisan bayi 

Sampai dengan saat ini be- lum ada pengelola secara khusu yang mena- ngani konten/isi website, sehingga mempe- ngaruhi kinerja Depnakertrans dalam mem- berikan pelayanan data

Hasil Penelitian 1) Faktor fisik yang meliputi topografi, suhu udara, curah hujan, kelembaban dan jenis tanah memliliki kesesuaian dengan syarat tumbuh tanaman

Analisis Transaksional (AT) adalah psikoterapi transaksional yang dapat digunakan dalam terapi individual, tetapi lebih cocok untuk digunakan dalam terapi kelompok.AT berbeda dengan

Apabila pada tahun sebelumnya auditor telah menerbitkan opini audit going concern, maka akan semakin besar kemungkinan auditor untuk menerbitkan kembali opini audit going

Selanjutnya pada tahun 2017 dilakukan penyusunan dokumen RPIJM, yang sebelumnya disebut RPI2-JM (Rencana Terpadu Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penerapan model discovery learning ditinjau dari kemampuan berpikir reflektif dan self confidence siswa.

yang dilakukan mencakup mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang efisiensi, efektifvitas, dan dampak dari program dan kegiatan layanan bimbingan dan konseling