commit to user
20
BAB 4
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1. Analisis Responden
Responden berasal dari kontraktor gred 4 dan gred 5 yang ada di wilayah Yogyakarta. Data kontraktor gred 4 dan gred 5 ini diperoleh dari GAPENSI Yogyakarta. Kontraktor yang ikut berpartisipasi dalam pengisian kuisioner antara lain yaitu CV. Jaya Naras, CV.Graha Citra Jaya Konstruksi, PB. Prima Karya, PT. Cipta Mukti Utama, Tekno Multi Jaya, PT. Wira Jasa Persada, PT. Pembina Supramas, CV. Cipta Yasa, CV. Mawar Mentari, CV. Jaya Pass Abadi, CV. Madya karya, PB. Pasifix, FA. Budi Utama, PT. Qumikom Indonesia, Citra Selaras Mandiri, dan Java Inti Sarana.
A. Jabatan Responden
Dari responden yang ikut berpartisipasi dalam pengisian kuisioner ini diperoleh berbagai macam jabatan dalam perusahaan kontarktor yang dapat dilihat pada gambar 4.1. dimana yang paling banyak yaitu posisi Staff Administrasi yang berjumlah sebanyak 6 orang. Jabatan staff ini terdiri dari staff teknik, staff administrasi, staff lapangan, manager proyek, dan keplaa proyek.
Gambar 4.1 Diagram Jabatan Responden
Jum
lah Responde
n
commit to user B. Usia
Salah satu perntanyaan dalam kuisioner yaitu mengenai usia. Berikut merupakan gambar grafik usia responden.
Gambar 4.2. Diagram Usia Responden C. Jenis Kelamin Responen
Berikut merupakan jenis kelamin responden dapat dilihat pada gambar grafik 4.3.
Gambar 4.3 Diagram Jenis Kelamin Responden
0 2 4 6 8 10 12 20-29 30-39 40-49 Jum lah R esponde n Usia
commit to user D. Status Tingkat Pendidikan
Status tingkat pendidikan responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :
Gambar 4.4. Diagram Status Tingkat Pendidikan E. Pekerjaan Saat Ini
Berikut merupakan pekerjaan saat ini pada setiap responden.
Gambar 4.5. Diagram Pekerjaan saat Ini
0 2 4 6 8 10 12 SMU Sarjana 0 2 4 6 8 10 12 14 16
Wiraswasta Pegawai Swasta
Jum
lah Responde
n
Status Tingkat Pendidikan
Jum
lah Responde
n
commit to user 4.2. Analisis Data
Pengolahan dari penelitian ini adalah seluruh kuisioner yang masuk yaitu sebanyak 16 responden. Kuisioner yang diberikan kepada masing-masing responden yaitu terdiri dari 2 kerangka kerja yaitu Pengendalian Biaya dan Cost Control Function
Breakdown Structure yang disajikan dalam tabel 4.1. dan 4.2.
Tabel 4.1. Data Kuisioner Pengendalian Biaya
Tabel 4.2. Data Kuisioner Control Function Breakdown Structure
Responden X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 1 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 2 3 2 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 3 5 4 4 4 5 4 6 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 7 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 8 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 9 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 10 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 11 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 12 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 13 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 14 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 15 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 16 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 Responden X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X20 X21 X22 X23 1 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 6 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 7 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 8 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 9 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 10 4 3 4 3 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 11 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 3 4 3 4 4 5 3 4 5 4 4 4 4 12 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 13 4 4 4 4 5 3 3 3 3 3 3 4 3 4 5 4 3 4 5 4 3 4 5 14 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 15 4 3 4 3 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 16 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4
commit to user
Sebelum melakukan analisis data diperlukan pengujian validitas dan reliabilitas terlebih dahulu.
4.2.1 Uji Validitas Data
Uji Validitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data tersebut dapat digunakan atau tidak. Kuisioner ini terbagi menjadi 2 yaitu Pengendalian Biaya dan Cost Control Function Breakdown Structure. Uji Validitas ini menggunakan program SPSS, berikut diagram alir uji validitas :
Gambar 4.6. Diagram Alir Uji Validitas Data Mulai
Memasukkan data responden yang diperoleh ke dalam program SPSS
memunculkan total nilai responden dengan memilih
Transform Compute Variable
Menganalisis data yang telah dimasukkan dengan memilih
Analye Correlate Bivariate
Semua variabel yang ada dipindahkan ke dalam kotak
variables, lalu pilih Pearson pada pilihan Correlation Coefficient, dan klik “ok”
Valid dibandingkan dengan tabel r?
Selesai Tidak
commit to user
Langkah-langkah pengerjaannya adalah sebagai berikut:
A. Kuisioner kerangka kerja pengendalian biaya
1) Memasukkan data responden yang diperoleh ke dalam program SPSS.
Data yang diperoleh dari responden yang akan diolah dimasukkan pada
variable view yang sebelumnya variabel yang akan digunakan didefinisikan
sebagai berikut: • Variabel 1
name : X1 type : numeric width : 8
decimal : 0 label : pertanyaan 1 values : none
missing :none columns : 8 align : center
measure : scale
• Variabel 2
name : X2 type : numeric width :8
decimal : 0 label : pertanyaan 2 values : none
missing :none columns : 8 align : center
measure : scale
Langkah tersebut dilanjutkan hingga variabel kedelapan belas yang diberi label : pertanyaan 18. Tampilan variabel view ditunjukkan pada gambar berikut
commit to user
Gambar 4.7 Variabel View Pengendalian Biaya
Selanjutnya tampilan dalam data view akan menjadi seperti gambar dibawah
Gambar 4.8. Data View Pengendalian Biaya
2) Dilanjutkkan dengan memunculkan total nilai responden dengan memilih
commit to user
Gambar 4.9. Compute Variabel
3) Kemudian menuliskan “total” dalam kolom target variable dan dilanjutkan mengisi kolom numeric expression dengan menjumlahkan semua label pernyataan yang telah dibuat lalu klik “ok” seperti pada gambar berikut:
Gambar 4.10. Kotak Dialog Compute Variabel
Setelah klik “ok” maka akan muncul label total pada data view seperti pada gambar berikut
commit to user
Gambar 4.11 Tampilan “total” pada Data View
4) Menganalisis data yang telah dimasukkan dengan memilih
AnalyeCorrelateBivariate seperti pada gambar berikut:
Gambar 4.12. Correlate
commit to user
Semua variabel yang ada dipindahkan ke dalam kotak variables, lalu pilih
Pearson pada pilihan Correlation Coefficient, dan klik “ok” seperti pada
gambar berikut :
Gambar 4.13. Kotak Dialog Bivariate Correlation
6) Menampilkan hasil analisis data
Hasil uji validitas dengan SPSS akan ditampilkan dalam tabel 4.3. Tabel 4.3
(Terlampir)
Hasil perhitungan uji validitas data: Nilai koefisien pertanyaan 1 = 0,584 Nilai koefisien pertanyaan 2 = 0,865 Nilai koefisien pertanyaan 3 = 0,751 Nilai koefisien pertanyaan 4 = 0,827 Nilai koefisien pertanyaan 5 = 0,325 Nilai koefisien pertanyaan 6 = 0,455 Nilai koefisien pertanyaan 7 = 0,081 Nilai koefisien pertanyaan 8 = 0,016
commit to user Nilai koefisien pertanyaan 9 = 0,002
Nilai koefisien pertanyaan 10 = 0,000 Nilai koefisien pertanyaan 11 = 0,008 Nilai koefisien pertanyaan 12 = 0,001 Nilai koefisien pertanyaan 13 = 0,055 Nilai koefisien pertanyaan 14 = 0,074 Nilai koefisien pertanyaan 15 = 0,006 Nilai koefisien pertanyaan 16 = 0,002 Nilai koefisien pertanyaan 17 = 0,006 Nilai koefisien pertanyaan 18 = 0,000
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa hasil uji validitas semua pertanyaan lebih besar dari nilai tabel product moment pearson untuk 16 sampel dengan taraf kesalahan 5% yaitu sebesar 0,429.
B. Kuisioner Cost Control Function Breakdown Structure
1) Memasukkan data responden yang diperoleh ke dalam program SPSS.
Data yang diperoleh dari responden yang akan diolah dimasukkan pada
variable view yang sebelumnya variabel yang akan digunakan didefinisikan
sebagai berikut: • Variabel 1
name : X1 type : numeric width : 8
decimal : 0 label : pertanyaan 1 values : none
missing :none columns : 8 align : center
measure : scale
• Variabel 2
name : X2 type : numeric width :8
decimal : 0 label : pertanyaan 2 values : none
missing :none columns : 8 align : center
measure : scale
Langkah tersebut dilanjutkan hingga variabel kedelapan belas yang diberi label : pernyataan 18. Tampilan variabel view ditunjukkan pada gambar berikut
commit to user
Gambar 4.14. Variable ViewCost Control Function Breakdown Structure
Selanjutnya tampilan data view akan menjadi seprti gambar berikut
commit to user
2) Dilanjutkkan dengan memunculkan total nilai responden dengan memilih
Transform Compute Variable seperti pada gambar berikut:
Gambar 4.16. Compute Variable Cost Control Function Breakdown Structure
3) Kemudian menuliskan “total” dalam kolom target variable dan dilanjutkan mengisi kolom numeric expression dengan menjumlahkan semua label pernyataan yang telah dibuat lalu klik “ok” seperti pada gambar berikut
Gambar 4.17. Kotak Dialog Compute VariableCost Control Function
commit to user
Setelah klik “ok” maka akan muncul label total pada data view seperti pada gambar berikut
Gambar 4.18 Tampilan “total” pada Data View Cost Control Function
Breakdown Structure
4) Menganalisis data yang telah dimasukkan dengan memilih
AnalyeCorrelateBivariate seperti pada gambar berikut:
Gambar 4.19 Corralate Cost Control Function Breakdown Structure 5) Selanjutnya melakukan pengaturan pada kotak dialog Bivariate Correlation.
commit to user
Semua variabel yang ada dipindahkan ke dalam kotak variables, lalu pilih
Pearson pada pilihan Correlation Coefficient, dan klik “ok” seperti pada
gambar berikut :
Gambar 4.20 Kotak Dialog Bivariate CorrelationCost Control Function
Breakdown Structure
6) Menampilkan hasil analisis data
Hasil uji validitas dengan SPSS akan ditampilkan dalam tabel 4.4. Tabel 4.4.
(Terlampir)
Hasil perhitungan uji validitas data: Nilai koefisien pertanyaan 1 = 0,537 Nilai koefisien pertanyaan 2 = 0,543 Nilai koefisien pertanyaan 3 = 0,068 Nilai koefisien pertanyaan 4 = 0,268 Nilai koefisien pertanyaan 5 = 0,018 Nilai koefisien pertanyaan 6 = 0,001 Nilai koefisien pertanyaan 7 = 0,001
commit to user Nilai koefisien pertanyaan 8 = 0,022
Nilai koefisien pertanyaan 9 = 0,002 Nilai koefisien pertanyaan 10 = 0,001 Nilai koefisien pertanyaan 11 = 0,000 Nilai koefisien pertanyaan 12 = 0,012 Nilai koefisien pertanyaan 13 = 0,001 Nilai koefisien pertanyaan 14 = 0,001 Nilai koefisien pertanyaan 15 = 0,011 Nilai koefisien pertanyaan 16 = 0,006 Nilai koefisien pertanyaan 17 = 0,003 Nilai koefisien pertanyaan 18 = 0,214 Nilai koefisien pertanyaan 19 = 0,666 Nilai koefisien pertanyaan 20 = 0,143 Nilai koefisien pertanyaan 21 = 0,031 Nilai koefisien pertanyaan 22 = 0,017 Nilai koefisien pertanyaan 23 = 0,257
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa hasil uji validitas semua pertanyaan lebih besar dari nilai tabel product moment pearson untuk 16 sampel dengan taraf kesalahan 5% yaitu sebesar 0,460.
4.2.2 Uji Reliabilitas Data
Setelah semua data hasil kuisioner dilakukkan uji validitas kemudian dilakukan pengujian reliabilitas. Pengujian reliabilitas ini dilakukan untuk mengetahui konsistensi data hasil suatu kuisioner. Besarnya nilai reliabilitas menunjukkan tingkat kepercayaan dari suatu kuisioner yang diberikan.
Uji reliabilitas ini sama seperti uji validitas yaitu menggunakan program SPSS, berikut diagram alir uji reliabitas:
commit to user
Gambar 4.21 Diagram Alir Uji Reliabilitas Data
Pengujian dilakukan untuk 2 kuisoner yaitu kuisioner kerangka kerja pengendalian biaya dan kuisioner cost control function breakdown structure. Berikut langkah-langkah uji reliabilitas untuk 2 kuisioner:
A. Kuisioner Kerangka Kerja Pengendalian Biaya.
1) Melakukan analisis data yang telah diuji validitas sebelumnya dengan memilih
Analyze ScaleReliability Analyze seperti pada gambar 4.21.
Mulai
Memasukkan data responden yang diperoleh ke dalam program SPSS
yang telah di uji validitas
Melakukan analisis data yang telah diuji validitas sebelumnya dengan memilih Analyze Scale Reliability Analyze
Semua variabel yang ada dipindahkan ke dalam kotak items
Setelah selesai melakukan pengaturan statistik pada Reliability
Analysis Statistic pada kotak dialog Reliability Analysis klik
“ok”
Reliable dengan Kriteria Indeks Reliabilitas?
Selesai
Ya Tidak
Pada kotak dialog Reliability Analysis Statistic dalam kolom
commit to user
Gambar 4.22 Analisis Reliabilitas Pengendalian Biaya
2) Kemudian melakukan pengaturan pada kotak dialog Reliability Analyze, Semua variabel yang ada dipindahkan ke dalam kotak items seperti pada gambar berikut:
Gambar 4.23. Kotak Dialog Reliability Analyze
3) Lalu mengatur perhitungan statitistik lainnya dengan memilih statistic. Pada kotak dialog Reliability Analysis Statistic dalam kolom descriptive for dipilih
commit to user
Gambar 4.24 Reliability Analyze Statistic Pada Kerangka Kerja Pengendalian Biaya
4) Setelah selesai melakukan pengaturan statistik pada Reliability Analysis Statistic pada kotak dialog Reliability Analysis klik “ok” seperti gambar dibawah:
Gambar 4.25. Reliabity Analyze Pengendalian Biaya
commit to user
Tabel 4.5. Hasil Uji Reliabilitas Data Kuisioner Kerangka Kerja Pengendalian Biaya
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 16 100.0
Excludeda 0 .0
Total 16 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.718 19
Dari tabel diatas menunjukkan koefisien alfa kuisioner sebesar 0,718> 0,6. Hal ini menunjukkan bahwa kuisioner tersebut reliable dengan kriteria tinggi berdasarkan tabel 2.1.
B. Kuisioner Kerangka Kerja Cost Control Function Breakdown Structure 1) Melakukan analisis data yang telah diuji validitas sebelumnya dengan memilih
commit to user
Gambar 4.26. Analisis Reliabilitas Cost Control Function Breakdown
Structure
2) Kemudian melakukan pengaturan pada kotak dialog Reliability Analyze, Semua variabel yang ada dipindahkan ke dalam kotak items seperti pada gambar berikut:
Gambar 4.27. Kotak Dialog Reliability AnalyzeCost Control Function
Breakdown Structure
3) Lalu mengatur perhitungan statitistik lainnya dengan memilih statistic. Pada kotak dialog Reliability Analysis Statistic dalam kolom descriptive for dipilih
commit to user
Gambar 4.28. Reliability Analyze Statistic Pada Kerangka Kerja Cost Control
Function Breakdown Structure
4) Setelah selesai melakukan pengaturan statistik pada Reliability Analysis Statistic pada kotak dialog Reliability Analysis klik “ok” seperti gambar dibawah:
Gambar 4.29. Reliabity AnalyzeCost Control Function Breakdown Structure
commit to user
Tabel 4.6. Hasil Uji Reliabilitas Data Kuisioner Kerangka Kerja Cost Control
Function Breakdown Structure
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 16 100.0
Excludeda 0 .0
Total 16 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.744 24
Dari tabel diatas menunjukkan koefisien alfa kuisioner sebesar 0,744> 0,6. Hal ini menunjukkan bahwa kuisioner tersebut reliable dengan kriteria tinggi berdasarkan tabel 2.1.
4.2.3 Analisis Deskriptif dengan Quartil dalam Likert Summating Rating (LSR)
Data hasil semua kuisioner telah diuji validitas dan reliabilitas. Hasilnya menunjukkan data kuisioner tersebut valid dan reliable untuk 2 kuisioner yaitu kuisioner kerangka kerja pengendalian biaya dan kuisioner cost control function breakdown structure. Selanjutnya dilakukan analisis deskriptif yaitu memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data hasil kuisioner yang diperoleh terhadap studi literature yang telah dipelajari kemudian menarik kesimpulan yang berlaku untuk umum.
Analisis deskriptif dalam penelitian ini menggunakan metode Likert Summating Rating (LSR) yaitu suatu metode pengukuran sikap suatu responden yang banyak digunakan dalam penelitian sosial karena kesederhanaannya dengan menarik kesimpulan dengan batas-batas quartil yang diperoleh dari hasil kuesioner
commit to user
yang menggunakan skala likert. Skala likert dalam kuisioner yang diberikan terdiri dari 5 skala nilai yaitu:
• Nilai 5 = sangat setuju • Nilai 4 = setuju
• Nilai 3 = netral
• Nilai 2 = kurang setuju • Nilai 1 = tidak setuju
Kuisioner yang diberikan kepada responden merupakan pernyataan-pernyataan umum yang mewakili suatu topik yang dibahas dari studi literatur yang telah dipelajari. Berikut analisis deskriptif dengan dalam Likert Summating Rating (LSR) untuk masing-masing kuisioner:
A. Kuisioner Kerangka Kerja Pengendalian Biaya.
Pada kuisioner ini terdapat 4 pokok kerangka kerja yang masing-masing memiliki beberapa pernyataan umum mengenai topik pokok yang dibahas dan dibuat dalam suatu variabel seperti pada tabel 4.7.
Tabel 4.7. Variabel Keputusan Kerangka Kerja Pengendalian Biaya
No Aspek Kriteria Variabel
1
WBS (Work
Breakdown Structure)
Pelaksana proyek harus mengetahui WBS dengan baik. X1
Setiap pelaksanaan proyek harus ada WBS. X2
Sistematika dalam WBS harus mencakup semua jenis
pekerjaan X3
WBS yang dibuat harus detail sehingga mudah dimengerti. X4 WBS sangat berpengaruh terhadap kinerja proyek. X5
Kurva S
Setiap pelaksanaan proyek harus menerapkan kurva S. X6 Memonitor pekerjaan dalam bentuk kurva S. X7 Membuat kurva S pekerjaan untuk mengontrol pekerjaan pada
selang waktu tertentu. X8
Mengevaluasi kurva S yang telah dibuat. X9
Kurva S berpengaruh terhadap biaya awal atau perencanaan. X10
commit to user Pengkodean
Biaya
Pengkodean biaya digunakan pada setiap proyek yang ditangani. X12 Pengkodean biaya berpengaruh terhadap pengaturan biaya. X13 Kinerja proyek dipengaruhi oleh pengkodean biaya yang baik. X14
4
Konsep Nilai Hasil
(Earned
Value)
Diterapan konsep nilai hasil dalam setiap proyek. X15 Konsep nilai hasil berpengaruh terhadap pengendalian biaya. X16 Konsep nilai hasil mempengaruhi kinerja proyek secara
keseluruhan. X17
Setiap pelaksanaan proyek menggunakan metode konsep nilai
hasil dalam menghitung besar biaya. X18
Data hasil perhitungan kuisioner tersebut kemudian ditunjukkan pada tabel 4.8.
Tabel 4.8. Data Hasil Perhitungan Kuisioner Kerangka Kerja Pengendalian Biaya
Dari tabel hasil perhitungan diperoleh
Rata-rata skala likert dari seluruh responden untuk aspek WBS ( Work
Breakdown Structure) / Pendetailan Pekerjaan adalah 4,5
Rata-rata skala likert dari seluruh responden untuk aspek Metode Kurva S adalah 4,7
Rata-rata skala likert dari seluruh responden untuk aspek Pengkodean Biaya adalah 4,4 Responden X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 Total 1 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 2 3 71 2 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 73 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 86 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 78 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 3 5 4 4 4 5 4 75 6 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 79 7 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 82 8 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 79 9 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 86 10 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 82 11 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 81 12 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 84 13 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 81 14 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 83 15 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 82 16 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 86 1288
commit to user
Rata-rata skala likert dari seluruh responden untuk aspek EVA ( Earned
Value Analysis) / Konsep Nilai Hasil adalah 4,3
Kemudian pengaruh kerangka kerja pengendalian biaya terhadap pengendalian biaya dapat dihitung dengan metode Quartil dalam Likert Summating Rating (LSR)
Batas bawah (B)= jumlah responden x skor terendah (1) x jumlah item ………..variabel
= 16 x 1 x 18 = 288
Batas atas (A) = jumlah responden x skor tertinggi (5) x jumlah item variabel
= 16 x 5 x 18
= 1440
Range = Batas atas (A) - Batas bawah (B) = 1440 – 288 = 1152 Quartil I (Q1) = B + 𝑟𝑎𝑛𝑔𝑒 4 = 288 + 1152 4 = 576 Quartil II (Q2) = B + 𝑟𝑎𝑛𝑔𝑒 2 = 288 + 1152 2 = 864 Quartil III (Q3) = B + 𝑟𝑎𝑛𝑔𝑒𝑥 3 4 = 288 + 1152𝑥 3 4 = 1152
Hasil total keseluruhan kuisioner kerangka kerja pengendalian biaya adalah 1288.
Tidak Setuju Kurang Setuju
Setuju Sangat Setuju B (288) Q1 (576) Q2 (864) Q3 (1152) A (1440)
commit to user
Berdasarkan hasil diatas dapat disimpulkan bahwa total analisis kerangka kerja pengendalian biaya adalah 1288 berada di antara Q3 < total skor responden = Sikap Sangat Positif yaitu 1152 < 1288 = Sikap Sangat Positif. Dapat diketahui bahwa sistem pengendalian biaya pada kontraktor sudah sesuai dengan studi literatur yang ada.
B. Kuisioner Cost Control Function Breakdown Structure
Pernyataan-pernyataan yang dibahas dalam kuisioner ini dalam tabel berikut: Tabel 4.9. Variabel Kuisioner Cost Control Function Breakdown Structure
No Aspek Kriteria Variabel
1 Allocating Budget
Rencana Anggaran Proyek (RAP) digunakan dalam pengendalian biaya
X1
Membuat laporan pengeluaran biaya baik di kantor pusat dan laporan biaya di lapangan.
X2
Budget lapangan yang digunakan lebih kecil dari Rencana Anggaran Biaya (RAB)
X3
Site manager bertanggung jawab dalam pengeluaran
biaya di lapangan.
X4
Pengalokasian biaya harus dilakukan seoptimal mungkin agar semua kebutuhan terpenuhi.
X5
2 Monitoring Cost
Monitoring biaya proyek dilakukan 2 minggu sekali
X6
Memonitoring jumlah cash flow proyek dan RAP yang dikeluarkan pada setiap periode
X7
Secara berkala melakukan pengecekan biaya aktual yang terjadi
X8
Secara berkala melakukan pengecekan kemajuan pekerjaan proyek.
X9 Total analisis kerangka kerja pengendalian biaya adalah 1288
commit to user
Biaya aktual dan kemajuan pekerjaan dari proyek saling mempengaruhi dalam penyelesaian proyek
X10
3 Analyzing Cost Status
Melakukan analisis status akuntansi proyek untuk keseluruhan biaya proyek
X11
Melakukan analisis status biaya X12
4 Reporting Cost Status
Secara berkala membuat laporan status biaya proyek X13 Laporan status biaya secara detail harus menjelaskan pengeluaran biaya yang dilakukan.
X14
Laporan biaya dapat memperlihatkan pembiayaan proyek tersebut sesuai rencana atau tidak.
X15
Laporan status biaya berisi laporan status akuntansi proyek, yaitu jumlah biaya yang telah dikeluarkan dan dibandingkan dengan budget yang ditargetkan.
X16
5 Decision Making and Correcting Action
Laporan mengenai status akuntansi dijadikan dasar melakukan tindakan perbaikan terhadap pembengkakan biaya yang dialami pada proyek
X17
Manager membuat keputusan dan tindakan untuk melakukan langkah perbaikan dari masalah biaya yang terjadi
X18
Langkah-langkah perbaikan yang dilakukan berdasarkan laporan-laporan status akuntansi dari bagian pengendalian biaya proyek.
X19
6 Project Post Evaluating
Dilakukan evaluasi setelah proyek selesai X20 Membahas mengenai bagaimana pelaksanaan proyek baik dari biaya maupun waktu
X21
Membuat dokumentasi yang diperlukan dari evaluasi proyek tersebut
X22
Melakukan pengevaluasian kinerja proyek secara menyeluruh untuk menghindari kegiatan yang belum tercantum di laporan.
X23
Data hasil perhitungan kuisioner tersebut kemudian ditunjukkan pada tabel 4.9. Tabel 4.10. Hasil Perhitungan Kuisioner Cost Control Function Breakdown Structure
commit to user
Kemudian pengaruh Cost Control Function Breakdown Structure terhadap pengendalian biaya dapat dihitung dengan metode Quartil dalam Likert
Summating Rating (LSR)
Batas bawah (B)= jumlah responden x skor terendah (1) x jumlah item ………..variabel
= 16 x 1 x 23 = 368
Batas atas (A) = jumlah responden x skor tertinggi (5) x jumlah item variabel
= 16 x 5 x 23
= 1840
Range = Batas atas (A) - Batas bawah (B) = 1840 – 368 = 1472 Quartil I (Q1) = B + 𝑟𝑎𝑛𝑔𝑒 4 = 368 + 1472 4 = 736 Quartil II (Q2) = B + 𝑟𝑎𝑛𝑔𝑒 2 = 368 + 1472 2 = 1104 Responden X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X20 X21 X22 X23 Total 1 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 90 2 4 4 4 4 4 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 79 3 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 104 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 107 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 100 6 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 97 7 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 103 8 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 102 9 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 101 10 4 3 4 3 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 103 11 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 3 4 3 4 4 5 3 4 5 4 4 4 4 93 12 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 106 13 4 4 4 4 5 3 3 3 3 3 3 4 3 4 5 4 3 4 5 4 3 4 5 87 14 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 104 15 4 3 4 3 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 103 16 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 101 1580
commit to user Quartil III (Q3) = B + 𝑟𝑎𝑛𝑔𝑒𝑥 3 4 = 368 + 1472𝑥 3 4 = 1472
Hasil total keseluruhan kuisioner Cost Control Function Breakdown Structure adalah 1008
Berdasarkan hasil diatas dapat disimpulkan bahwa total analisis kerangka kerja pengendalian biaya adalah 1580 berada di antara Q3 < total skor responden = Sikap Sangat Positif yaitu 1472< 1580 = Sikap Sangat Positif. Dapat diketahui bahwa sistem pengendalian biaya kerangka kerja Cost Control Function Breakdown
Structure pada kontraktor sudah sesuai dengan studi literatur yang ada.
4.2.4 Penerapan Sistem Pengendalian pada Kontraktor Gred 4 dan 5
Telah diketahui dari analisis Quartil dalam Likert Summating Rating (LSR) mengenai sistem pengendalian biaya dari kerangka kerja pengendalian biaya dan
Cost Control Function Breakdown Structure memberikan hasil sangat berpengaruh
terhadap penerapan pengendalian biaya. Setelah diketahui bagaimana pengaruhnya terhadap pengendalian biaya,
Kuisioner yang diberikan kepada responden merupakan pernyataan-pernyataan umum yang mewakili suatu topik yang dibahas dari studi literatur yang telah dipelajari. Berikut hasil dari pernyataan-pernyataan yang diajukan dalam kuisioner penerapan pengendalian biaya untuk masing-masing gred kontraktor:
TidakSetuju Kurang setuju Setuju Sangat Setuju B (368) Q1 (736) Q2 (1104) Q3 (1472) A (1840)
Total analisis Cost Control Function Breakdown Structure adalah 1580
commit to user
4.2.4.1. Hasil Kuisioner Penerapan Pengendalian Biaya Kontraktor Gred 4 dan Gred 5
Responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini yaitu kontraktor di Surakarta dengan terdiri dari 11 kontraktor gred 4 dan 9 kontraktor gred 5, berikut hasil kuisioner penerapan pengendalian biaya dalam tabel 4.11 dan tabel 4.12.
Tabel 4.11 Hasil Kuisioner Penerapan Pengendalian Biaya Kontarktor Gred 4
No Aspek Kriteria Penerapan
Ya Tidak 1 WBS ( Work Breakdown Structure) Pelaksanaan/Penggunaan WBS. 7 0 Sistematika dalam WBS. 4 3
Tingkat Kedetailan Pembuatan WBS. 4 3
2 Metode
Kurva S
Penerapan/pembuatan Kurva S dalam pembuatan jadwal
penyelesaian pekerjaan dan pelaporan biaya 7 0 Monitoring Pekerjaan yang telah dilaksanakan dan biaya aktual
yang sudah dikeluarkan dalam bentuk Kurva S pelaksanaan 7 0 Update Pembuatan Kurva S Pekerjaan/Pelaksanaan setiap
periode tertentu 5 2
Evaluasi terhadap Kurva S perencanaan dengan
pelaksanaan/pekerjaan 3 4
3 Pengkodean Biaya
Penggunaan / Pembuatan Pengkodean Biaya 4 3
Pengkodean biaya dibuat / bentuk kode biaya yang dibuat 2 5 Tingkat kedetailan dalam pengkodean biaya 7 0
Pengkodean biaya dibuat berdasarkan WBS 6 1
Integrasi/hubungan pengkodean biaya dengan sistem akuntansi 7 0
4
EVA ( Earned Value
Analysis)
Pencatatan/pembuatan biaya rencana yang diperlukan
berdasarkan rencana jadwal proyek (BCWS) 7 0
Pencatatan biaya dari seluruh aktual pekerjaan di lapangan yang sudah dilaksanaan pada periode waktu yang bersangkutan sepanjang periode konstruksi(BCWP)
7 0
Pencatatan biaya aktual yang dikeluarkan untuk penyelesaian
commit to user
Penerapan Earned Value/konsep nilai hasil pada proyek 6 1 Selisih nilai(biaya) yang diperoleh setelah menyelesaikan paket
pekerjaaan dengan biaya aktual yang dikeluarkan (cost variance/CV)
6 1
Faktor efisiensi biaya yang telah dikeluarkan(Cost
Performance Index/CPI) 5 2
5 Cost Control Function
Pencatatan Biaya dikantor dengan dilapangan(proyek) 6 1 Tanggung Jawab Lapangan untuk pengendalian budget 7 0 Monitoring biaya aktual pada periode tertentu (secara berkala) 7 0 Monitoring Progress Pekerjaan pada periode tertentu (secara
berkala) 7 0
Hubungan biaya aktual terhadap progress pekerjaan 6 1 Analisis Biaya dari data monitoring yang telah dikumpulkan 7 0 Laporan terhadap status biaya proyek secara berkala 5 2
Tingkat kedetailan laporan 6 1
Membuat Keputusan dan tindakan untuk melakukan langkah
perbaikan secara tepat dan cepat berdasarkan status biaya 7 0 Evaluasi proyek pada jangka waktu tertentu 6 1 Evaluasi lanjutan terhadap kinerja proyek secara keseluruhan 6 1 Dokumentasi terhadap evaluasi dari setiap proyek 6 1
Tabel 4.12 Hasil Kuisioner Penerapan Pengendalian Biaya Kontarktor Gred 5
No Aspek Kriteria Penerapan
Ya Tidak 1 WBS ( Work Breakdown Structure) Pelaksanaan/Penggunaan WBS. 7 2 Sistematika dalam WBS. 4 5
Tingkat Kedetailan Pembuatan WBS. 4 5
2 Metode Kurva S
Penerapan/pembuatan Kurva S dalam pembuatan jadwal
penyelesaian pekerjaan dan pelaporan biaya 9 0 Monitoring Pekerjaan yang telah dilaksanakan dan biaya aktual
commit to user
Update Pembuatan Kurva S Pekerjaan/Pelaksanaan setiap
periode tertentu 5 4
Evaluasi terhadap Kurva S perencanaan dengan
pelaksanaan/pekerjaan 3 6
3 Pengkodean Biaya
Penggunaan / Pembuatan Pengkodean Biaya 4 3
Pengkodean biaya dibuat / bentuk kode biaya yang dibuat 2 7
Tingkat kedetailan dalam pengkodean biaya 9 0
Pengkodean biaya dibuat berdasarkan WBS 8 1
Integrasi/hubungan pengkodean biaya dengan sistem akuntansi 9 0
4 EVA ( Earned Value Analysis)
Pencatatan/pembuatan biaya rencana yang diperlukan
berdasarkan rencana jadwal proyek (BCWS) 9 0
Pencatatan biaya dari seluruh aktual pekerjaan di lapangan yang sudah dilaksanaan pada periode waktu yang bersangkutan sepanjang periode konstruksi(BCWP)
9 0
Pencatatan biaya aktual yang dikeluarkan untuk penyelesaian
pekerjaan pada periode waktu yang bersangkutan(ACWP) 9 0 Penerapan Earned Value/konsep nilai hasil pada proyek 8 1 Selisih nilai(biaya) yang diperoleh setelah menyelesaikan paket
pekerjaaan dengan biaya aktual yang dikeluarkan (cost variance/CV)
8 1
Faktor efisiensi biaya yang telah dikeluarkan(Cost Performance
Index/CPI) 7 2
5 Cost Control Function
Pencatatan Biaya dikantor dengan dilapangan(proyek) 8 1 Tanggung Jawab Lapangan untuk pengendalian budget 9 0 Monitoring biaya aktual pada periode tertentu (secara berkala) 9 0 Monitoring Progress Pekerjaan pada periode tertentu (secara
berkala) 9 0
Hubungan biaya aktual terhadap progress pekerjaan 8 1 Analisis Biaya dari data monitoring yang telah dikumpulkan 7 2 Laporan terhadap status biaya proyek secara berkala 5 4
commit to user
Membuat Keputusan dan tindakan untuk melakukan langkah
perbaikan secara tepat dan cepat berdasarkan status biaya 7 2 Evaluasi proyek pada jangka waktu tertentu 6 3 Evaluasi lanjutan terhadap kinerja proyek secara keseluruhan 6 3 Dokumentasi terhadap evaluasi dari setiap proyek 6 3
4.2.4.2. Rekapitulasi Hasil Penilaian Penerapan Sistem Pengendalian Biaya pada Kontraktor
Hasil kuisioner penerapan pengendalian biaya pada masing-masing kontraktor telah diperoleh, kemudian dibuat rekapituasi penilaian berdasarkan rata-rata dari criteria untuk masing masing aspek-aspek yang ditinjau dalam sistem pengendalian biaya dalam penerapannya di lapangan. Hasil rekapitulasi dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.13. Rata-rata Penilaian Penerapan sistem Pengendalian Biaya pada
Kontraktor
Aspek Kontraktor
Gred 4 Gred 5 WBS (Work Breakdown Structure) / Pendetailan
Pekerjaan 71,42% 55,55%
Metode Kurva S 71,42% 72,22%
Pengkodean Biaya 74,28% 71,11%
EVA ( Earned Value Analysis) / Konsep Nilai Hasil 90,47% 92,59%
Cost Control Function Breakdown Structure 90,47% 79,62%
Rata-Rata 79,61% 74,22%
WBS (Work Breakdown Structure) / Pendetailan Pekerjaan
Berdasarkan tabel penilaian terlihat penerapan WBS untuk kontraktor gred 4 sebesar 71,42% dan untuk kontraktor gred 5 sebesar 55,55% . Kontraktor gred 4 dan 5 sebenarnya semua menerapkan WBS namun dalam sistematis dan tingkat kedetailan dalam pembuatan WBS mereka tidak begitu memperhatikan. Sebaiknya WBS dibuat secara detail dan sistematis agar rantai dalam semua fungsi pengendalian biaya menjadi efisien.
Metode Kurva S
Kemudian untuk metode kurva S dalam hal pencatatan biaya penerapannya sudah cukup bagus. Hal itu terlihar dari hasil kuisioner dimana kontraktor gred 4 sebesar
commit to user
71,42% sedangkan gred 5 sebesar 72,2%. Penggunaan kurva S sangat berfaedah untuk dipakai sebagai laporan bulanan dan laporan kepada pimpinan proyek maupun pimpinan perusahaan karena grafik ini dapat dengan jelas menunjukkan kemajuan proyek dalam hal waktu maupun dalam hal biaya dalam bentuk yang mudah dipahami.
Pengkodean Biaya
Selain WBS aspek terlemah lainnya dari hasil kuisioner yaitu pengkodean biaya, menurut responden pengkodean biaya tidak begitu perlu untuk dibuat. Responden lebih cenderung menyatakan langsung item-item dalam hal biaya dan pengeluaran agar dapat dipahami oleh semua orang, baik orang dalam kantor maupun orang luar kantor responden. Hal itu terlihar dari hasil kuisioner dimana kontraktor gred 4 sebesar 74,28% sedangkan gred 5 sebesar 71,11%. Pengkodean biaya itu sendiri sangat dibutuhkan untuk kebutuhan pengendalian dan sistem informasi proyek agar dapat mengidentifikasi dengan jelas seluruh aktifitas pekerjaan.
EVA ( Earned Value Analysis) / Konsep Nilai Hasil
Untuk aspek EVA (Earned Value Analysis)/ Konsep Nilai Hasil kontraktor hasil kuisioner penerapannya di lapangan sangat baik. Mereka telah mengerti bagaimana cara mengolah menganalisis data khususnya dalam hal biaya yang telah diperoleh menggunakan konsep nilai hasil. Hasil kuisioner untuk kontraktor gred 4 sebesar 90,47% dan gred 5 sebesar 92,59% Tetapi belum tentu juga proyek yang mereka tangani tidak mengalami pembengkakan di akhir proyek karena EVA merupakan salah satu metode untuk menganalisis data yang memberikan gambaran besaran pembengkakan pada saat pelaporan yang akan terjadi di akhir proyek.
Cost Control Function Breakdown Structure
Aspek yang terakhir adalah Cost Control Function Breakdown Structure dimana hasil untuk kontraktor gred 4 yaitu sebesar 90.47% dan gred 5 sebesar 79,62%. Penerapan sistem pengendalian untuk aspek ini hasilnya baik, namun ada kekurangan dalam hal reporting cost yaitu pembuatan laporan biaya. Menurut responden laporan biaya tidak perlu dibuat secara berkala namun dibuat bila telah
commit to user
mengalami pembengkakan saja baik untuk kontraktor gred 4 maupun kontraktor gred 5.
Rata-rata
Rata-rata niai kesesuaian keseluruhan boleh dikatakan cukup baik dalam hal penerapan pada proyek yang ditangani. Hasil rata-rata tidak mencapai nilai 100 % karena baik kontraktor gred 4 maupun 5 masih ada kekurangan dalam aspek WBS (Work Breakdown Structure) / Pendetailan Pekerjaan dan Pengkodean Biaya. Rata-rata nilai keseluruhan aspek untuk kontraktor gred 4 sebesar 79,61% sedangkan kontraktor gred 5 sebesar 74,22%.