• Tidak ada hasil yang ditemukan

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

         

Hak cipta dan penggunaan kembali:

Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah,

memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk

kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama

penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat

yang serupa dengan ciptaan asli.

Copyright and reuse:

This license lets you remix, tweak, and build upon work

non-commercially, as long as you credit the origin creator

and license it on your new creations under the identical

terms.

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Salah satu faktor yang menunjang dinamisme suatu produk agar dapat

terus berinovasi adalah kreativitas. Pencetus istilah ekonomi kreatif, John

Howkins, mendefinisikan kreativitas sebagai kekayaan terbesar yang dimiliki

manusia, dan merupakan fondasi dari seluruh bentuk seni, sains, dan

pengetahuan. Howkins menyatakan bahwa kreativitas adalah kegiatan yang

bersifat pribadi dan personal. Saat ini, pemanfaatan kreativitas semakin

meningkat terutama dalam mencapai status ekonomi dan sosial serta

kesuksesan bisnis (sumber:

www.darkmatterarchives.net/wp-content/uploads/2011/11/HowkinsDefinesCreativity..pdf, diakses pada

20 Oktober 2013 pkl. 17.09 WIB).

Dalam kreativitas, terdapat unsur ekonomi seperti dipaparkan dalam

Laporan United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD)

mengenai ekonomi kreatif (2008:3) melalui pernyataan:

There is thus an economic aspect to creativity, observable in the way it contributes to entrepreneurship, fosters innovation, enhances productivity and pomotes economic growth.

Dijelaskan bahwan aspek ekonomi dapat ditemukan dari kontribusi

kreativitas terhadap entrepreneurship, perkembangan inovasi, dan

(3)

Istilah ekonomi kreatif pertama kali muncul dalam buku John Howkins

yang berjudul The Creative Economy: How People Make Money From Ideas.

Howkins (2001:8) menyatakan bahwa:

Creative economy is the transactions of creative products that have an economic good or service that results from creativity and has economic value.

Ekonomi kreatif didefinisikan sebagai transaksi produk-produk kreatif yaitu

barang atau jasa yang merupakan hasil dari kreativitas dan memiliki nilai

ekonomi. Selain itu, salah satu pengertian ekonomi kreatif yang digunakan

Department of Culture, Media and Sport (DCMS) di Inggris adalah:

Those industries which have their origin in individual creativity, skill and talent and which have a potential for wealth and job creation through the generation and exploitation of intellectual property.

Kutipan tersebut menjelaskan bahwa ekonomi kreatif terbentuk dari

industri-industri yang berasal dari hasil kreativitas individu, kemampuan, dan bakat

yang berpotensi meningkatkan kesejahteraan dan lapangan kerja melalui

kebangkitan dan pemanfaatan properti intelektual.

Dalam “United Nations Conference on Trade and Development

(UNCTAD)” (2010:23) tercatat bahwa meskipun perdagangan global

mengalami penurunan sebanyak 2% pada tahun 2009 sebagai akibat krisis

ekonomi pada tahun 2008, perdagangan barang dan jasa kreatif terus

meningkat sebanyak rata-rata 14% per tahun selama tahun 2002-2008.

Potensi ekonomi kreatif sebagai salah satu sektor pendukung

perekonomian nasional juga dicermati oleh pemerintah Indonesia sehingga

disusunlah program pengembangan ekonomi kreatif tahun 2009-2015 serta

(4)

yang menginstruksikan kepada 23 Kementrian, 4 Badan dan Lembaga

Pemerintah, juga seluruh Gubernur dan Walikota untuk mendukung kebijakan

pengembangan ekonomi kreatif tersebut.

Gambar 1.1 Presentase Kontribusi Perekonomian Indonesia

Sumber: http://indonesiakreatif.net/creative-economy/pdbikthdpnasional/, diakses pada 20 Oktober 2013 pkl. 18.11 WIB

Gambar 1.1 menunjukkan pada tahun 2012, ekonomi kreatif

menyumbang sebesar 7% Produk Domestik Bruto (PDB) atau senilai Rp

573,89 triliun dari total kontribusi ekonomi nasional yang berjumlah Rp

8.309,57 triliun dan menempati posisi ketujuh dari sepuluh sektor ekonomi

nasional. Meski masih kalah jika dibandingkan dengan sektor utama seperti

sektor industri pengolahan dan pertanian, peternakan, kehutanan, dan

perikanan yang berturut-turut menepati posisi pertama dan kedua selama

periode 2010-2012, sektor ekonomi kreatif terus mengalami pertumbuhan

(5)

Gambar 1.2 Pertumbuhan Jumlah Usaha Ekonomi Kreatif di Indonesia

Sumber:http://indonesiakreatif.net/creative-economy/kontribusi-jumlah-usaha-ekonomi-kreatif-terhadap-jumlah-usaha-di-indonesia-2012/, diakses

pada 20 Oktober 2013 pkl. 18.11 WIB

Sementara pada gambar 1.2 terlihat bahwa jumlah usaha ekonomi

kreatif di Indonesia hingga tahun 2012 mencapai 5.398.162 usaha atau 9,72%

dari total 55.510.746 usaha di Indonesia dan meningkat pesat dibanding tahun

2010 dan 2011 yang masing-masing berjumlah 5.263.458 usaha dan

5.331.714 usaha. Jumlah tersebut pun menempatkan sektor ekonomi kreatif

pada posisi ketiga dari sepuluh sektor ekonomi di Indonesia.

Sektor ekonomi kreatif terbagi ke dalam 14 sub sektor industri kreatif

yaitu arsitektur, desain, fashion, film, videografi, fotografi, kerajinan,

teknologi informasi, musik, pasar barang seni, penerbitan dan percetakan,

periklanan, permainan interaktif, riset dan pengembangan, seni pertunjukan,

(6)

Di antara 14 sub sektor industri kreatif tersebut yang berkontribusi

paling besar baik dari total keseluruhan Produk Domestik Bruto (PDB)

maupun nilai ekspor adalah industri fashion. Industri fashion rata-rata

menyumbang 7% dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Sumbangan

industri fashion pada tahun 2010 sebesar Rp 128 triliun dan pada 2012

mencapai Rp 164 triliun. Dari segi nilai ekspor, industri fashion mengalami

peningkatan sebesar 12,4% selama periode tahun 2007-2010. Pada periode

Januari – Oktober 2012, ekspor fashion mencapai US$ 11,64 miliar,

meningkat 1,76% dibanding nilai ekspor sebelumnya (Sumber: Majalah Ide

Bisnis edisi November 2013 halaman 22).

Industri fashion dalam periode yang sama juga memberikan kontribusi

terbesar dari segi penyerapan tenaga kerja yaitu sebanyak rata-rata 54,32%

dalam sektor industri kreatif dan 4,22% terhadap jumlah tenaga kerja nasional

atau sebanyak 4,13 juta orang

(Sumber: http://www.budpar.go.id/asp/detil.asp?c=16&id=2084, diakses pada

20 Oktober 2013 pkl. 18.21 WIB).

Dalam Rencana Pengembangan 14 Subsektor Industri Kreatif Indonesia

2009-2015 oleh Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Dr. Mari Elka

Pangestu (2008:175) yang termasuk dalam industri kreatif fashion adalah:

Industri Kreatif Subsektor fesyen/mode adalah kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain pakaian, desain alas kaki, dan desain aksesoris mode lainnya, produksi pakaian mode dan aksesorisnya, konsultansi lini produk fesyen, serta distribusi produk fesyen.

(7)

Salah satu merek atau brand dalam negeri yang tergolong sukses di kategori

industri fashion adalah Voyej. Brand tersebut resmi diluncurkan pada tahun

2011 lalu sebagai proyek tugas akhir lima mahasiswa di salah satu

Universitas swasta.

Voyej merupakan merek produk fashion khususnya aksesoris seperti

dompet, ikat pinggang, gantungan kunci atau key chain, dan gelang yang

berbahan dasar kulit atau biasa disebut dengan leather goods

(Sumber:

http://swa.co.id/entrepreneur/tugas-kampus-lima-sekawan-yang-jadi-duit, diakses pada 20 Oktober 2013 pkl. 18.23 WIB). Voyej mencoba

menjadikan produk berbahan dasar kulit atau leather goods sebagai tren di

Indonesia pada pertengahan 2010 karena melihat ketika itu, denim atau jeans

sedang populer di dalam negeri dan produk kulit sangat cocok jika digunakan

bersama denim atau jeans.

Selain Voyej, juga ada beberapa merek lokal yang menjual produk

leather goods. Di antaranya ada Cocoline (2009), Monkeycatfish (2010),

LTHRKRFT (2010), dan Mouton Leatherworks (2010) yang berasal dari

(8)

Keberhasilan Voyej terlihat dari penjualan yang cenderung terus

mengalami peningkatan semenjak pertama kali didirikan yaitu dari tahun

2011, seperti tampak pada gambar 1.3. berikut ini.

Gambar 1.3 Grafik Penjualan Voyej Tahun 2011-2013

Sumber: Laporan Penjualan Voyej, 2014

Dari segi jumlah barang yang terjual, Voyej juga mengalami peningkatan.

Ketika pertama kali diluncurkan tahun 2011, per bulan ada sekitar 50 item

yang terjual. Namun hingga tahun 2013 mencapai 200 item per bulan. Data

tersebut menunjukkan bahwa Voyej merupakan salah satu merek dalam negeri

yang berpotensi.

Jalur distribusi Voyej pun semakin luas. Awalnya, produk Voyej hanya

dipasarkan melalui forum online dan website. Namun, hingga tahun 2013

Voyej telah memiliki jalur distribusi offline melalui 9 stockists di Indonesia

yang tersebar di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Medan seperti

The Goods Dept, Orbis, PMP Store, Ore Store, Stockroom, dan Societees

serta 1 stockist di luar negeri yaitu Malaysia melalui The Yard Dry Goods.

IDR 0 IDR 50,000,000 IDR 100,000,000 IDR 150,000,000 IDR 200,000,000 IDR 250,000,000

Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

SALES VOYEJ

2011 2012 2013

(9)

Dari segi produk dan harga di pasar dalam negeri, Voyej belum

memiliki kompetitor head to head, sekalipun demikian Voyej dituntut untuk

selalu kreatif dalam mengomunikasikan brand identity yaitu aspek-aspek dari

suatu merek yang meliputi keunikan dan nilai yang dimiliki merek tersebut

(Kapferer; 2008:171).

Keunikan Voyej antara lain penggunaan kulit natural vegetable tanned

cowhide dari Amerika Serikat dan dibuat pengrajin kulit dalam negeri

(hand-made) di Yogyakarta. Value yang ingin disampaikan adalah berupa

pengalaman atau customer experience melalui produk Voyej yang warnanya

dapat berubah seiring waktu dan pemakaian.

Selain dari segi produk, Voyej juga mengusung konsep bahwa aksesoris

leather goods dari Voyej bukan hanya sekedar aksesoris pelengkap saja,

melainkan juga merupakan bagian dari gaya hidup atau lifestyle, dan

meskipun Voyej adalah merek lokal yang berarti dibuat di Indonesia,

aksesoris Voyej termasuk dalam kelas premium, memiliki kualitas yang tinggi

dan mampu bersaing. Konsep inilah yang berusaha dipasarkan oleh Voyej

kepada para customer dan juga potential customer-nya.

Konsep merupakan aspek yang berkaitan dengan persepsi dan berada

dalam benak atau pikiran customer. Oleh karena itu, tentu perlu untuk

mengetahui citra merek atau brand image apa yang terbentuk dalam benak

customer mengenai merek. Sehingga, merek dapat melihat apakah kegiatan

komunikasinya sudah berhasil dalam membentuk citra merek yang diinginkan

(10)

Strategi komunikasi pemasaran tentu memegang peranan penting dalam

membentuk brand image. Dalam era komunikasi yang terus berkembang,

iklan tidak lagi menjadi satu-satunya atau bahkan sarana yang paling penting

dalam penjualan serta membangun brand ataupun customer equity (Kotler &

Keller; 2012:478).

Salah satu sarana komunikasi yang semakin marak dimanfaatkan adalah

internet. Penggunaan internet menyediakan peluang bagi perusahaan kecil

ataupun besar untuk berkompetisi dalam pasar global sekaligus membangun

hubungan yang lebih dekat dalam jangka panjang dengan stakeholders-nya

seperti customer dan supplier (Chaffey; 2009:29-30).

Selain itu, Kotaro Sugiyama dan Tim Andree dalam buku The Dentsu

Way (2011:73) menyatakan bahwa di masa kini, orang-orang semakin jelas

mengandalkan berbagai media untuk mencari informasi, terutama dengan

hadirnya internet dan ketersediaan akses internet di berbagai tempat pada

waktu yang sama melalui mobile phone dan perangkat lainnya

Lebih lanjut, Sugiyama dan Andree (2011:73) menyatakan bahwa pesan

yang disampaikan melalui media massa dapat memancing respon dalam

media baru atau new media, termasuk pencarian mengenai informasi lebih

lanjut atau melihat pengalaman apakah yang dirasakan anggota “komunitas”

lainnya terkait suatu produk. Bentuk aksi tersebut dapat muncul karena

internet seperti melalui web site perusahaan dan jejaring sosial atau social

(11)

Pemanfaatan media komunikasi berbasis internet menjadi sangat

penting karena seperti ditunjukkan oleh survei mengenai perilaku dalam

menggunakan berbagai media untuk mencari informasi di Jepang pada tahun

2008 lalu, sebanyak 38,3% responden menyatakan bahwa mereka terkadang

melakukan pencarian melalui internet saat itu juga untuk mencari informasi

lebih mengenai sesuatu yang mereka lihat di televisi dan sebanyak 31,2%

responden menyatakan mereka terkadang mengakses official website dari

perusahaan atau produk karena mereka melihatnya di iklan majalah

(Sugiyama dan Andree, 2011:73-76).

Perkembangan teknologi internet serta perangkat yang mendukung

sepeti akses wifi yang tersedia di tempat umum serta berbagai jenis smart

phone dengan harga terjangkau, tentu semakin meningkatkan potensi dan

ketergantungan banyak orang dalam menggunakan internet sebagai sarana

komunikasi dan pencarian informasi.

Pemanfaatan sarana komunikasi berbasis teknologi internet menjadi

sarana utama Voyej antara lain melalui penggunaan official website, jejaring

sosial, dan komunitas online dalam forum darahkubiru.com. Official website

Voyej menjadi salah satu media dari Voyej untuk memberikan informasi

mengenai produknya dan juga sebagai webstore yaitu untuk melakukan

(12)

Gambar 1.4 Traffic website Voyej

Sumber: Web Analytic Report Voyej, 2014

Grafik pada gambar 1.4 tersebut menunjukkan bahwa tingkat

kunjungan ke website Voyej mengalami peningkatan dari tahun 2012 hingga

2013 yaitu sebanyak 96,22% yaitu dari 52.194 visits menjadi 102.417 visits.

Laporan analisa website Voyej juga menunjukkan bahwa dari kunjungan

tersebut, jumlah unique visitors yaitu pengunjung yang berbeda-beda

berdasarkan IP address-nya, juga mengalami peningkatan sebanyak 89,65%

yaitu dari 22.972 unique visitors menjadi 43.567 unique visitors. Dengan kata

lain, data-data tersebut menunjukkan bahwa pemanfaatan internet marketing

seperti website merupakan sarana yang potensial sebagai salah satu media

komunikasi bagi suatu merek seperti Voyej.

Selain website, Voyej juga memanfaatkan komunitas online. Hagel dan

Armstrong dalam Chaffey (2009:530) mengatakan bahwa kemunculan

komunitas virtual dalam jejaring online telah menimbulkan pergeseran

kekuatan yang belum pernah terjadi sebelumnya dari penyedia barang dan

(13)

membangun loyalitas konsumen yang tidak ada bandingnya serta keuntungan

dari segi ekonomi.

Forum online darahkubiru.com dimanfaatkan Voyej untuk mengedukasi

target market ketika pertama kali memperkenalkan produk Voyej terutama

dalam mengomunikasikan value dari produk maupun merek yang dimilikinya

sekaligus untuk membangun hubungan dengan para customer dan potential

customer.

Strategi komunikasi pemasaran khususnya melalui interactive/internet

marketing sebagai sarana komunikasi utama tentu memegang peranan penting

bagi Voyej dalam proses branding untuk dapat membentuk brand image yang

tepat di benak customer-nya sekaligus untuk mempromosikan dan

memasarkan produknya sehingga mampu bertahan di tengah pasar industri

fashion dalam negeri yang semakin kompetitif.

Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai

pembentukan brand image Voyej melalui strategi komunikasi pemasaran

interactive/internet marketing sekaligus brand image Voyej yang terbentuk di

benak customer-nya.

1.2. Rumusan Masalah

Ekonomi kreatif merupakan hasil transaksi barang atau jasa yang

dihasilkan dari suatu proses kreatif dan memiliki nilai ekonomi. Indonesia

termasuk negara yang menjadikan ekonomi kreatif sebagai salah satu sektor

(14)

terdiri dari 14 sub sektor industri kreatif dan fashion merupakan sub sektor

dengan kontribusi nilai ekspor dan Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar.

Voyej merupakan salah satu merek di industri fashion dalam negeri

dengan produk berbahan dasar kulit atau leather goods. Meskipun baru

berusia sekitar 2 tahun dan masih tergolong ke dalam Usaha Kecil Menengah

(UKM), namun Voyej mampu bersaing dan memiliki konsumen dari dalam

hingga luar negeri.

Sebagai merek atau brand yang berada di tengah persaingan pasar yang

semakin kompetitif, Voyej memanfaatkan strategi komunikasi pemasaran

melalui interactive/internet marketing untuk dapat memasarkan dan

mempromosikan brand identity yang dimilikinya kepada customer dan

potential customer secara efektif sehingga tercipta brand image yang tepat

dan mampu menguatkan diferensiasi mereknya dari para kompetitor. Oleh

karena itu, penulis menetapkan fokus penelitian melalui dua pertanyaan yaitu:

“Bagaimana proses pembentukan brand image Voyej melalui interactive/internet marketing?” dan “Bagaimana brand image Voyej yang terbentuk?”

(15)

1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui lebih lanjut dan menganalisis

pembentukan brand image Voyej melalui interactive/internet

marketing.

2. Untuk mengetahu lebih lanjut dan menganalisis brand image

Voyej yang terbentuk di benak customer-nya.

1.3.2. Kegunaan Penelitian 1.3.2.1. Kegunaan Teoretis

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusi

bagi pengembangan kajian studi ilmu komunikasi khususnya

mengenai brand image dan peran strategi komunikasi

pemasaran melalui penggunaan interactive/internet marketing

dalam pembentukan brand image itu sendiri.

1.3.2.2. Kegunaan Praktis

Hasil penelitian diharapkan dapat memberi masukan bagi

Voyej mengenai bagaimana membangun brand image melalui

penggunaan strategi komunikasi pemasaran khususnya

interactive/internet marketing serta menjadi panduan dalam

(16)

dilakukan Voyej untuk terus mengembangkan dan

mensukseskan mereknya.

1.4. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian diperlukan penulis sehingga penelitian yang

dilakukan tidak terlalu luas dan mengaburkan fokus penelitian yang telah

ditetapkan. Penelitian difokuskan pada pembentukan brand image melalui

penggunaan strategi komunikasi pemasaran interactive/internet marketing

dan juga pada brand image yang terbentuk dalam benak customer.

Penelitian dibatasi pada topik tersebut karena keterbatasan waktu, dana,

dan kemampuan peneliti namun tidak menutup kemungkinan dilakukannya

penelitian lebih lanjut dan mendalam di masa mendatang.

1.5. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian bertempat di Voyej Office di Jalan Kerinci 1 No. 15B,

Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Lokasi penelitian bersangkutan dipilih

karena merupakan kantor pusat Voyej dan tentunya di sana terdapat

narasumber dan data yang dibutuhkan oleh penulis. Sementara waktu

penelitian adalah selama bulan Oktober 2013 hingga Desember 2013 yang

Gambar

Gambar 1.1 menunjukkan pada tahun 2012, ekonomi kreatif  menyumbang sebesar 7% Produk Domestik Bruto (PDB) atau senilai Rp  573,89 triliun dari total kontribusi ekonomi nasional yang berjumlah Rp  8.309,57 triliun dan menempati posisi ketujuh dari sepuluh
Gambar 1.2 Pertumbuhan Jumlah Usaha Ekonomi Kreatif di Indonesia
Grafik  pada gambar 1.4 tersebut menunjukkan bahwa tingkat  kunjungan ke website Voyej mengalami peningkatan dari tahun 2012 hingga  2013 yaitu sebanyak 96,22% yaitu dari 52.194 visits  menjadi 102.417 visits

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui dan mendeskripsikan peran orangtua dalam mengoptimalkan penggunaan media digital sebagai salah satu sumber belajar anak.

Kelebihan Hotel Sedona Manado yang satu ini merupakan salah satu rekreasi favorit, karena para tamu diajak untuk berkeliling Hotel Sedona dengan menggunakan Sepeda Gunung

Idcard merupakan salah satu bentuk pengaplikasian teknologi smart card yang memiliki memory chip atau microprocessor tertanam di dalamnya yang jika digabungkan

Salah satu website online yang berperan dalam mempertemukan penggunanya untuk menjalani hubungan interpersonal yang baru adalah Setipe.com. Setipe.com merupakan website

Profitabilitas merupakan salah satu penentu yang penting dari tingkat penggunaan utang perusahaan, dimana perusahaan dengan rate of return yang tinggi cenderung

Salah satu cara yang diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dibuatnya sebuah perancangan desain website interaktif yang dapat memberikan informasi sejak

Laporan skripsi yang berjudul “RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI AKADEMIK DENGAN METODE GAMIFIKASI BERBASIS ANDROID” ini diajukan sebagai salah satu syarat dalam

Pasangan paslon nomor urut satu (1) menggunakan Instagram sebagai salah satu penyalur informasi paling up to date kepada masyarakat Indonesia. Mereka melihat