PENGARUH GREEN MARKETING
TERHADAP PROMOTION MIX DAN
DAMPAKNYA PADA KEPUTUSAN
PEMBELIAN
PT BATARA INDAH (BANTEX)
Siti Zillaiqa Rosdiantini dan Darjat Sudrajat
Universitas Bina Nusantara, Jln. Kebon Jeruk Raya No. 27 Kebon Jeruk, Jakarta Barat (021) 53696969, sitizillaiqa@outlook.com
ABSTRACT
The purpose of this paper is to analyze the influence green marketing of promotion mix and the impact on consumer decision making in PT Batara Indah (BANTEX). This study uses asosiative research, to influence the relationship between variables research testing. The survey questionnaires were administered to 100 respondents in visiting in Gramedia, Jakarta. Sampling method used in this study is area sampling (cluster sampling) and data processing using path analysis. The results of this study indicate that: to determine of green marketing is direct the affect on the consumer decision making; green marketing direct to promotion mix; promotion mix is direct to consumer decision making; green marketing is indirect the affect on purchasing decisions trhough promotion mix as a variable intervening.
Key words: Green marketing, consumer decision making, promotion mix
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis secara teoritis dan empiris tentang pengaruh green marketing terhadap promotion mix dan dampaknya pada keputusan pembelian di perusahaan PT Batara Indah (BANTEX) Jakarta. Penelitian ini menggunakan penelitian asosiatif (asosiative research), menjabarkan pengaruh hubungan kausal antar variabel-variabel penelitian melalui pengujian hipotesa. Populasi dalam penelitian ini yaitu konsumen dari PT Batara Indah (BANTEX) di Jakarta. Dengan sampel penelitian sebanyak 100 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik area sampling (cluster sampling) dan analisis datanya menggunakan analisis jalur (Path analysis). Hasil yang ingin dicapai dari penelitian ini yaitu ingin menunjukkan bahwa
green marketing berpengaruh secara langsung terhadap keputusan pembelian; green marketing
berpengaruh secara langsung terhadap promotion mix; promotion mix berpengaruh secara langsung terhadap keputusan pembelian; green marketing berpengaruh secara tidak langsung terhadap keputusan pembelian melalui promotion mix sebagai variabel intervening.
Kata kunci : Green marketing, keputusan pembelian konsumen, promotion mix
PENDAHULUAN
Pada akhir abad 20 (Ottman) kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya pelestarian lingkungan semakin meningkat, peningkatan ini dicetuskan oleh adanya kekhawatiran besar kemungkinan terjadinya bencana lingkungan hidup yang mengancam, bukan hanya kesehatan, namun bahkan sampai pada kelangsungan hidup manusia dan keturunannya. Adanya kesadaran konsumen akan hak-haknya untuk mendapatkan produk yang layak, aman dan ramah lingkungan yang semakin
kuat, maka perusahaan menerapkan isu-isu lingkungan sebagai salah satu strategi pemasarannya atau yang telah kita kenal sebagai green marketing. Hal ini juga sesuai dengan meningkatnya perhatian pada isu lingkungan oleh pembuat peraturan publik dapat dilihat sebagai indikasi lain bahwa kepedulian lingkungan merupakan area yang potensial sebagai strategi bisnis. Permasalahan dalam penelitian ini adalah adanya research gap mengenai strategi green marketing yang merupakan strategi potensial sebagai strategi bisnis dan telah digunakan sebagai poros strategi pemasaran.
Perhatian terhadap isu-isu lingkungan ini ditandai dengan maraknya para pelaku bisnis dalam menerapkan standar internasional atau lebih dikenal dengan ISO-14000. ISO-14000 ini merupakan sistem manajemen lingkungan yang dapat memberikan jaminan (bukti) kepada produsen dan konsumen bahwa dengan menerapkan sistem tersebut produk yang dihasilkan/dikonsumsi baik limbah, produk bekas pakai ataupun layanannya sudah melalui suatu proses yang memperhatikan kaidah-kaidah atau upaya-upaya pengelolaan lingkungan. International Organization for
Standardization (ISO) mengembangkan suatu seri standar internasional untuk ekolabel (ISO 14020 –
ISO 14024). Ekolabel (eco-labelling) diartikan sebagai kegiatan pemberian label yang berupa simbol, atribut atau bentuk lain terhadap suatu produk dan jasa. Label ini akan memberikan jaminan kepada konsumen bahwa produk/jasa yang dikonsumsi tersebut sudah melalui proses yang memperhatikan kaidah-kaidah pengelolaan lingkungan.
Menurut Rosady (2008, p1) secara strategis bahwa penerapan green marketing tersebut mampu menarik simpati masyarakat secara luas, dan bahkan persyaratan untuk izin operasional-produksi dan kemudahan memperoleh fasilitas kredit perbankan atau memperoleh keringanan pajak yang mungkin dapat dipertimbangkan oleh pihak pemerintah yang kini lebih gencar untuk mengkampanyekan konsep dan pelaksanaan kebijakan dan peraturan tanggung jawab sosial perusahaan. Pengertian kegiatan green marketing (pemasaran hijau) yang merupakan dinamika pasar dan termasuk perubahan orientasi perilaku konsumen lebih peduli lingkungan (green consumer) yang mendorong pihak pemasar (marketer) dengan cara-cara terbaru memasarkan produk melalui pendekatan tanggung jawab dan ramah lingkungan.
Program kampanye green marketing atau go green, kini sedang menjadi suatu gerakan baru pihak produsen atau perusahaan yang berkomitmen untuk mengembangkan pemasaran peduli lingkungan (green marketing) terhadap tanggung jawab lingkungan produk yang pendekatannya ramah lingkungan (go green), pada praktiknya perusahaan atau produsen tersebut yang telah menerapkan suatu konsep dari “Rs”, yaitu manajemen pengelolaan atau mendaur limbah sampah, khususnya bahan-bahan pembungkus, wadah dan hingga kemasan terbuat dari plastik atau stereoform suatu produk makanan/minuman yaitu melalui proses kegiatan; reducing (mengurangi), refusing (menggunakan kembali) dan recycling waste (mendaur ulang sampah). Pada prinsipnya pihak perusahaan industri turut serta berpartisipasi secara aktif melakukan tindakan pencegahan kerusakan, pencemaran, atau terjadinya polusi terhadap lingkungan hidup melalui sistem tanggung jawab lingkungan perusahaan atau produknya (corporate environmental) yang mengedepankan dengan menggunakan teknologi ramah lingkungan, dan bahan-bahan yang aman terhadap kesehatan manusia yaitu melalui pendekatan bermanfaat bersama, high value and high virtue (bernilai tinggi dan memiliki kebajikan tinggi).
Keputusan pembelian dan pilihan produk seringkali dipengaruhi oleh dorongan-dorongan yang sifatnya psikologis. Produk memang tidak dirancang untuk memenuhi kebutuhan fungsionalnya saja, namun juga memuaskan kebutuhan sosial dan psikologi. Green marketing merujuk pada kepuasan kebutuhan, keinginan dan hasrat pelanggan dalam hubungan dengan pemeliharaan dan pelestarian dari lingkungan hidup.
Salah satu produsen sekaligus distributor produk-produk stationery atau ATK (Alat Tulis Kantor) yang ramah lingkungan (go green) adalah PT Batara Indah (BANTEX). PT Batara Indah (BANTEX) didirikan sejak tahun 1986 sebagai pabrikan dan perusahaan perdagangan dalam bidang peralatan kantor. PT Batara Indah (BANTEX) memiliki lisensi untuk memproduksi peralatan kantor bermutu tinggi dengan merek BANTEX. BANTEX merupakan sebuah merek peralatan kantor yang sangat terkenal di Eropa. Mereka memiliki pabrik sendiri dan telah memberikan lisensi untuk mendistribusikan dan memproduksi produk-produk mereka dengan merek BANTEX kepada 17 cabang dan distributor di 12 kota besar di Indonesia. Juga cabang-cabang yang berada di Malaysia, Singapura, Taiwan dan Filipina.
Kami telah mengadakan penyempurnaan yang berkesinambungan dalam mutu produk dan sistem distribusi yang memungkinkan kami untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada para pelanggan. Agar dapat mendiferensiasikan produk kami dengan produk pesaing dan agar dapat lebih fokus dalam bisnis kami, PT Batara Indah (BANTEX) telah memakai satu akronim baru, yaitu BINO yang merupakan singkatan dari Batara Indah Office Products. Akronim baru ini akan meningkatkan
citra korporat kami sebagai perusahaan yang memiliki spesialisasi dalam memproduksi dan mendistribusikan peralatan kantor yang bermutu tinggi dan ramah lingkungan.
Cara PT Batara Indah (BANTEX) untuk mendapatkan pelanggan adalah dengan melakukan bauran promosi (promotion mix) seperti: melakukan kerjasama dengan beberapa media cetak dan media elektronik, mengadakan workshop di beberapa universitas dan sekolah, serta menggunakan
sales promotion dan personal selling secara langsung. Dimana cara tersebut digunakan untuk
memuaskan kebutuhan konsumen dari waktu ke waktu dengan produk yang bermutu serta ramah lingkungan. Seringkali perusahaan berlomba-lomba menyediakan produk dengan harga yang murah dengan anggapan konsumen hanya mempertimbangkan harga dalam keputusan pembelian. Anggapan ini tidak sepenuhnya benar. Berbagai teori perilaku pelanggan dan pemasaran menyatakan bahwa kebutuhan manusia tidak saja dipengaruhi oleh motivasinya, melainkan juga hal-hal eksternal, seperti budaya, sosial dan ekonomi (Kotler, 2009).
Dengan melakukan pemasaran yang tepat tanpa meninggalkan kepedulian akan lingkungan serta sosial yang disampaikan oleh PT Batara Indah (BANTEX) melalui green marketing. Disini penulis melakukan analisis yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh green marketing terhadap
promotion mix dan dampaknya pada keputusan pembelian konsumen. Melihat hal tersebut maka
pertanyaan tersebut melatarbelakangi penelitian dalam memilih judul yang berjudul “PENGARUH
GREEN MARKETING TERHADAP PROMOTION MIX DAN DAMPAKNYA PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN PT BATARA INDAH (BANTEX)”.
Peneliti mendapatkan data sebagai bahan penelitian ini melalui beberapa pertanyaan untuk dijadikan rumusan masalah. Perumusan masalah yang diajukan dicari penjelasan serta jawabannya adalah sebagai berikut:
1) Apakah green marketing berpengaruh terhadap promotion mix pada PT Batara Indah (BANTEX) ?
2) Apakah green marketing berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada PT Batara Indah (BANTEX) ?
3) Apakah promotion mix berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada PT Batara Indah (BANTEX) ?
4) Apakah green marketing berpengaruh terhadap promotion mix dan dampaknya pada keputusan pembelian konsumen PT Batara Indah (BANTEX) ?
Tujuan penelitian yang ingin dicapai oleh penulis dalam tugas akhirnya adalah sebagai berikut: 1) Untuk mengetahui pengaruh green marketing terhadap promotion mix pada PT Batara Indah
(BANTEX). (T-1)
2) Untuk mengetahui pengaruh green marketing terhadap keputusan pembelian pada PT Batara Indah (BANTEX). (T-2)
3) Untuk mengetahui pengaruh promotion mix terhadap keputusan pembelian pada PT Batara Indah (BANTEX). (T-3)
4) Untuk mengetahui pengaruh green marketing terhadap promotion mix dan dampaknya pada keputusan pembelian konsumen PT Batara Indah (BANTEX). (T-4)
Dalam penelitian ini, berdasarkan penelitian terdahulu dan secara teoritis maka kerangka model konseptual dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 1 Model Kerangka Konseptual Green Marketing (X) Promotion Mix (Y) Keputusan Pembelian (Z)
METODE PENELITIAN
Desain PenelitianPenelitian ini merupakan penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif disini lebih kepada analisis hubungan kausal, yaitu variabel independen (variabel bebas) mempengaruhi variabel dependen (variabel bergantung). Time horizon yang dipakai adalah cross-sectional. Desain dari penelitian ini dapat dilihat di Tabel 1 berikut:
Tabel 1 Desain Penelitian Tujuan Penelitian Desain Penelitian Jenis Penelitian Metode
Penelitian Unit Analisis
Time Horizon
T-1 Asosiatif Survei Individu Cross
Sectioonal
T-2 Asosiatif Survei Individu Cross
Sectioonal
T-3 Asosiatif Survei Individu Cross
Sectioonal
T-4 Asosiatif Survei Individu Cross
Sectioonal
Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan sumber data berasal dari data primer maupun sekunder. Data dan sumber data penelitian dapat dilihat pada Tabel 2 di bawah ini:
Tabel 2 Data dan Sumber Data Penelitian Tujuan
Penelitian
Jenis dan Sumber Data
Data Jenis Data Sumber Data
T-1 Analisa Green Marketing dan Promotion Mix Kualitatif Data primer dari kuesioner
T-2 Analisa Green Marketing dan Keputusan
Pembelian Kualitatif
Data primer dari kuesioner T-3 Analisa Promotion Mix dan Keputusan
Pembelian Kualitatif
Data primer dari kuesioner
T-4
Analisa Green Marketing terhadap Promotion
Mix dan dampaknya pada Keputusan
Pembelian
Kualitatif Data primer dari kuesioner
Teknik Pegumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan beberapa teknik, yaitu: 1) Studi Pustaka
Adalah teknik pengumpulan data sekunder yang berhubungan dengan penelitian sehingga dapat membantu proses penelitian ini. Studi kepustakaan digunakan untuk memperoleh informasi-informasi yang berkaitan dengan penelitian ini sebagai landasan teori.
Penulis melakukan studi kepustakaan melalui buku-buku, jurnal-jurnal dan artikel-artikel di internet.
2) Penelitian Lapangan
Penelitian lapangan berguna untuk menghimpun data secara langsung, berikut adalah metode yang dilakukan:
a. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data. Pelaksanaannya dapat dilakukan secara langsung berhadapan dengan yang diwawancarai, tetapi dapat juga secara tidak langsung seperti memberikan daftar pertanyaan untuk dijawab pada kesempatan lain. Dalam penelitian ini, penulis wawancara langsung dengan Branch
Manager dari PT Batara Indah (BANTEX).
b. Kuesioner
Teknik angket (kuesioner) merupakan suatu pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pernyataan kepada responden dengan harapan memberikan respon atas dasar penyataan tersebut.
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini merupakan para konsumen PT Batara Indah (Bantex) yang berjumlah 118 konsumen. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus dari Taro Yamane (Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro, 2008, p44 – p45) dengan rumus sebagai berikut: n = Dimana: n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi d2 = Presisi (10%)
Berdasarkan rumus tersebut, maka diperoleh jumlah minimal sampel sebagai berikut:
n = 91.120
91 responden → 100 (pembulatan)
Jadi, jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah sebanyak 91 responden. Untuk memudahkan perhitungan maka dibulatkan menjadi 100 responden.
Metode Analisis
Teknik yang cukup penting dalam penelitian adalah pengolahan data. Pengolahan data bermaksud untuk mengungkap hasil akhir penelitian dari data yang telah diperoleh. Pengolahan data dilakukan melalui bantuan komputer dengan program SPSS (Statistical Product and Service Solution).
Setelah data dikumpulkan, maka uji validitas-reliabilitas, lalu dilakukan uji normalitas terhadap data yang ada. Setelah data dipastikan normal, valid dan reliabel, maka dilakukan analisis dengan menggunakan teknik analisis seperti dapat dilihat pada Tabel 3 di bawah ini.
Tabel 3 Metode Analisis
Metode Analisis
Tujuan Penelitian Jenis Penelitian Teknik Analisis
T-1 Asosiatif Path Analysis
T-2 Asosiatif Path Analysis
T-3 Asosiatif Path Analysis
HASIL DAN BAHASAN
Analisis Jalur Sub-Struktur 1Adapun gambar dari sub-struktur 1 tersebut dapat dilihat pada Gambar 2:
Gambar 2 Hubungan Sub-Struktur X terhadap Y
Selanjutnya, dengan menggunakan bantuan program SPSS, analisa data X dan Y memperoleh hasil output sebagai berikut (Tabel 4 – Tabel 7):
Tabel 4 Korelasi Pearson X dan Y Correlations
Promotion_Mix
Green_Marketin g Pearson Correlation Promotion_Mix 1.000 .524
Green_Marketing .524 1.000 Sig. (1-tailed) Promotion_Mix . .000 Green_Marketing .000 . N Promotion_Mix 100 100 Green_Marketing 100 100 Sumber : Hasil Output SPSS, 2014
Tabel 5 Anova Sub-Struktur 1 Correlations
Promotion_Mix
Green_Marketin g Pearson Correlation Promotion_Mix 1.000 .524
Green_Marketing .524 1.000 Sig. (1-tailed) Promotion_Mix . .000 Green_Marketing .000 . N Promotion_Mix 100 100 Green_Marketing 100 100 Sumber: Hasil Output SPSS, 2014
Tabel 6 Coefficients Sub-Struktur 1 Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized
B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.229 .220 10.147 .000 Green_Marketing .344 .056 .524 6.093 .000 a. Dependent Variable: Promotion_Mix
Sumber: Hasil Output SPSS, 2014
Tabel 7 Model Summary Sub-Struktur 1 Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .524a .275 .267 .37806 a. Predictors: (Constant), Green_Marketing
b. Dependent Variable: Promotion_Mix Sumber: Hasil Output SPSS, 2014
Analisis Sub-Struktur 2
Sub-struktur 2 merupakan analisa pengaruh dari variabel Green Marketing (X), Promotion Mix (Y) dan Keputusan Pembelian (Z). Gambar 3 berikut ini merupakan model dari sub-struktur 2 sebelum pengujian:
Gambar 3 Hubungan Sub-Struktur 2 Variabel X, Y terhadap Z
Selanjutnya, dengan menggunakan program SPSS, analisa atas sub-struktur 2 menghasilkan output sebagai berikut:
Tabel 8 Korelasi Pearson Variabel X, Y dan Z Correlations
Keputusan_Pem belian
Green_Marketin
g Promotion_Mix Pearson Correlation Keputusan_Pembelian 1.000 .645 .418
Green_Marketing .645 1.000 .524 Promotion_Mix .418 .524 1.000 Sig. (1-tailed) Keputusan_Pembelian . .000 .000 Green_Marketing .000 . .000 Promotion_Mix .000 .000 . N Keputusan_Pembelian 100 100 100
Green_Marketing 100 100 100 Promotion_Mix 100 100 100 Sumber: Hasil Output SPSS, 2014
Tabel 9 Anova Sub-Struktur 2 ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 17.703 2 8.852 35.752 .000a
Residual 24.016 97 .248 Total 41.719 99
a. Predictors: (Constant), Promotion_Mix, Green_Marketing b. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian
Sumber: Hasil Output SPSS, 2014
Tabel 10 Coefficients Sub-Struktur 2 Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 1.019 .114 2.462 .000 Green_Marketing .566 .087 .587 6.487 .000 Promotion_Mix .562 .133 .410 5.219 .000 a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian
Sumber: Hasil Output SPSS, 2014
Tabel 11 Model Summary Sub-Struktur 2 Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .651a .424 .412 .49758 a. Predictors: (Constant), Promotion_Mix, Green_Marketing
b. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian Sumber: Hasil Output SPSS, 2014
Hasil
Berdasarkan analisis yang dilakukan, dapat dibuat suatu rangkuman akan besar pengaruh dari variabel eksogenus terhadap variabel endogenus baik secara langsung maupun secara tidak langsung, yang dapat dilihat pada Tabel 12 berikut ini:
Tabel 12 Rangkuman Hubungan Kausal Empiris Variabel X, Y dan Z
Variabel
Koefisien Pengaruh
Pengaruh Bersama (R2yxy)
(Melalui Y) X terhadap Y 0.524 0.524 - 0.524 - X terhadap Z 0.587 - 0.524 X 0.410 = 0.215 0.524 + 0.410 = 0.934 - Y terhadap Z 0.410 0.410 - 0.410 - ε1 0.725 - - 0.725 - ε2 0.906 - - 0.906 - X dan Y - - - - 0.424 = 42.4% Sumber : Hasil Analisis Data, 2014
Selanjutnya Gambar 4 di bawah ini merupakan kerangka hubungan kausal empiris antara X, Y dan Z setelah melakukan analisa pada sub-struktur 1 dan sub-struktur 2:
Sumber : Hasil Analisis Data, 2014
Gambar 4 Diagram Jalur Hubungan Kausal Empiris X, Y dan Z
KESIMPULAN DAN SARAN
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap variabel Green Marketing (X), variabel
Promotion Mix (Y), dan juga variabel Keputusan Pembelian (Z) dengan menggunakan bantuan
aplikasi software SPSS versi 16.00 dan dengan perhitungan analisis jalur struktural, maka diperoleh kesimpulan dari hubungan kausal variabel-variabel tersebut, yaitu:
1. Green Marketing (X) terhadap Promotion Mix (Y) memiliki kontribusi yang positif dan
signifikan.
2. Green Marketing (X) terhadap Keputusan Pembelian (Z) memiliki kontribusi yang
positif dan signifikan.
3. Green Marketing yang secara tidak langsung (melalui Y) berkontribusi terhadap
pengambilan Keputusan Pembelian konsumen memiliki kontribusi yang positif dan signifikan.
4. Promotion Mix (Y) terhadap Keputusan Pembelian (Z) memiliki kontribusi yang positif
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti. Maka peneliti memiliki beberapa saran, dimana saran-saran tersebut dijelaskan sebagai berikut:
1. PT Batara Indah (BANTEX) sering melakukan seminar, kunjungan ke sekolah dan perkantoran untuk mempromosikan produknya, melakukan iklan baik di media elektronik dan cetak, membuat katalog, mengirim salesman/salesgirl ke perkantoran, dsb. Tetapi, Dari lima bauran promosi, sales promotion yang dilakukan perusahaan yaitu diskon/rabat kurang begitu dilaksanakan oleh perusahaan. Oleh karena itu, implementasi pada PT Batara Indah (BANTEX) melakukan rabat/diskon pada produknya terutama produk yang ramah lingkungan pada saat melakukan launching
product, liburan anak sekolah dan juga pada saat awal pergantian tahun karena pada
saat itu setiap perusahaan akan mengeluarkan biaya untuk peralatan&perlengkapan kantor yang dibutuhkan. Dan juga memberi pelatihan, pengarahan dan pengawasan kepada karyawan agar konsumen memperoleh jawaban tentang produk yang ramah lingkungan.
2. Bahwa produk yang berkualitas yang baik dan ramah lingkungan menjadi pilihan konsumen untuk memiliki produk dari PT Batara Indah (BANTEX) sebagai produk
stationery. Dengan mulai adanya kesadaran konsumen dalam mempertimbangkan
isu-isu dalam lingkungan pada perilaku pembelian konsumen. Maka dari itu, PT Batara Indah (BANTEX) tidak hanya mempertahankan kualitas tetapi mampu memberikan pemahaman yang lebih tentang arti green marketing pada konsumen melaui promosi dan juga harus mampu menciptakan inovasi-inovasi baru produk yang handal, yang ramah lingkungan serta mengerti akan kebutuhan dan harapan konsumennya.
3. PT Batara Indah (BANTEX) kurang memberikan rabat/diskon pada produk-produk yang ramah lingkungan. Maka, dari hasil kesimpulan yang didapat, seharusnya PT Batara Indah (BANTEX) melakukan rabat/diskon pada produk-produk ramah lingkungan tersebut pada setiap partner business-nya seperti Gramedia.
4. Untuk pengembangan ilmu pemasaran. Adanya pengaruh langsung antara green
marketing terhadap promotion mix dan dampaknya pada keputusan pembelian. Konsep green marketing dalam pemasaran perlu diimplementasikan lebih lanjut.
5. Untuk Perusahaan. Hendaknya memperhatikan implementasi dari green marketing. Dengan demikian akan meningkatkan minat membeli produk-produk yang ramah lingkungan. Sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan keputusan pembelian konsumen yang dapat diketahui dari peningkatan keputusan aktual dan dari frekuensi pembelian. Seperti menerapkan promotion mix terutama pada sales promotion, dan memberi pelatihan kepada para karyawan agar dapat memberikan informasi tentang produk yang ramah lingkungan kepada konsumen sehingga dapat membuat minat membeli pada konsumen.
6. Untuk pemerintah. Program “Go Organik 2010” yang dicanangkan oleh pemerintah, perlu dilanjutkan serta turut aktif dalam kampanye-kampaye tentang produk yang ramah lingkungan agar dapat memberikan informasi kepada masyarakat yang lebih akurat lagi. Sehingga dapat berpengaruh pada semakin banyaknya pengguna produk yang ramah lingkungan.
7. Untuk penelitian yang selanjutnya.
• Dengan menggunakan alat analisis path analysis peneliti memperoleh hasil seperti ini. Namun sangat dimungkinkan berbeda bila penelitian yang akan datang melakukan penelitian ini dengan metode atau alat analisis yang berbeda pula.
• Dalam penelitian ini, variabel minat pembelian konsumen belum dimasukkan sebagai penelitian. Untuk itu peneliti merekomendasikan penelitian yang akan datang.
REFERENSI
BukuBasu, DH Swastha; Irawan (2005). Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty. David, Fred R. (2009). Strategic Management, Edisi 12. Penerbit: Salemba Empat. Grant, John. (2007). The Green Marketing Manifesto. The British Library.
Hawkins, Neal Quester. (2004). Consumer Behaviour, Edisi 4 . Penerbit: McGraw-Hill.
Jobber, David; Lancaster, Geoffrey. (2009). Selling and Sales Management. Pearson Education, England.
Kotler, Philip & Keller, K.L. (2007). Manajemen Pemasaran, Cet 2, Edisi 12, Jilid 1, Alih Bahasa: Benyamin Molan. Penerbit PT Indeks,
Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane, (2009), Manajemen Pemasaran, 12th Edition Jilid 1, PT.
Indeks, Jakarta
Ottman, J.A., et al. (2006). Green Marketing Myopia: Ways To Improve Consumer Appeal for
Environmentally Prefetable Products. Environment Volume 48, Number 5, p 22-23 Heldref
Publications.
Rangkuti, Freddy. (2009). Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus Integrated Marketing
Communication. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Riduwan, dan Kuncoro. (2007). Analisis Jalur Path Analysis: Cara Menggunakan Dan Memakai. Cetakan Kedua. Penerbit: Alfabet.
Riduwan. (2005). Dasar-dasar Statistika. Alfabeta, Bandung.
Ruslan, Rosady. (2008). Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Penerbit: Rajawali Pers. Schiffman. Leon G, dan Kanuk, Leslie L. (2007). Perilaku Konsumen. Edisi ketujuh. PT. Indeks,
Jakarta.
Sugiyono. (2004). Metode Penelitian Administrasi. Alfa Beta, Bandung.
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Kesepuluh. CV. Alifabeta, Bandung. Supanggat, Andi. (2007). Statistik untuk Ekonomi dan Bisnis. Edisi Revisi. Pustaka, Bandung. Umar, Husein, (2005).Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Penerbit: PT Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
Tjiptono, Fandy. (2005). Brand Name Products-Management. Penerbit: Andi, Jogjakarta.
Jurnal
Hariyani, Reni; Sartana, Brury Trya. (2010). Praktik Green Marketing pada Perusahaan-Perusahaan di Indonesia. Thesis S2, Universitas Budi Luhur, Jakarta.
Haryadi, R. (2009). Pengaruh Strategi Green Marketing terhadap Pilihan Konsumen melalui Pendekatan Marketing Mix Studi Kasus Pada The Body Shop Jakarta. Thesis S2, Universitas Diponogoro, Semarang.
Hosseinzadeh, Somayyeh; Azizpour, Mansour. (2013). The Effect of Green Products and Green Promotion on Customers’ Loyalty to The Brand of Naghshe Jahan Sugar Company. International
Journal of Management and Social Sciences Research (IJMSSR). Volume 2, No. 6.
Jha, Prakash Chandra; Manik, Prerna; Gupta; Anshu. (2013). Dynamic Promotional Resource Allocation for Segment Spesific and Spectrum Effect of Promotion for a Product Line Incorporating Repeat Purchase Behaviour. American Journal of Operations Research, p350-362. Juwaheer, Thanika Devi; Sharmila, Pudaruth; Noyaux, Marie Monique Emmanuelle. (2012).
Analysing the Impact of Green Marketing Strategies on Customer Purchasing Patterns in Mauritius. World Journal of Entrepreneurship, Management and Sustainable Development 8.1, p36-59.
Ku, Hsuan-Hsuan; Kuo, Chien-Chih; Wu, Ching-Luen. (2013). Communicating Green Marketing
Mallin, Michael L.; Finkle Todd A. Social Entrepreneurship and Direct Marketing. Direct Marketing:
An International Journal, Vol. 1 Iss: 2, p68-77.
Manoj, Verghese; Neha, Soni. (2013). Impact of Sales Promotion Tools on Consumer’s Purchase Decision Towards White Good (Refrigerator) at Durg and Bhilai Region of CG, India. Research
Journal of Management Sciences Vol. 2(7), p10-14.
Manongko, Allen A. CH. (2011). Green Marketing dan Pengaruhnya terhadap Keputusan Pembelian melalui Minat Membeli Produk Organik. Thesis S2, Universitas Brawijaya, Malang.
Palmer, Adrian; Lewis, Nicole Koenig. (2009). An Experiential, Social Network-Based Approach to Direct Marketing. School of Business and Economics, Swansea University, Swansea, UK ESC
Rennes School of Business, Rennes, France, p162-176.
Rex, Emma; Baumann, Henrikke. (2007). Beyond Ecolabels: What Green Marketing can Learn from Conventional Marketing. Journal Of Cleaner Production 15, p567-576.
Tudin, Rabaah; Ling Ling, Anne Wong. (2012). Promotion Mix: Level Of Awareness And Purchase Likelihood, Working paper series no. 1201.
Vanclay, Jerome K.; Shortiss, John; Aulsebrook, Scott, et al. (2011). Customer Response To Carbon Labelling Of Groceries. School of Environment, Science and Engineering.
Widagdo, Herry. (2011). Analisis Pengaruh Kualitas Layanan dan Promosi terhadap Keputusan Konsumen Membeli Komputer pada PT XYZ Palembang.
Satit, Rezky Purna; Tat, Huam Hon; Rasli, Amran; Chin, Thoo Ai; Sukati, Inda. (2012). The Relationship between Marketing Mix and Customer Decision-Making Over Travel Agents: An Empirical Study. International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences, Vol. 2 No. 6.
Internet
(2010). Pengertian Promosi dan Bauran Promosi. Diakses 20 Januari 2014 dari http://sondix.blogspot.com.
Dadang. 21 Agustus (2008). Pemasaran Hijau (Green Marketing). Diakses pada 28 Desember 2013 dari http://geocominity.blogspot.com.
Sarwono, Jonathan. Mengenal Path Analysis: Sejarah, Pengertian dan Aplikasi. Diakses 3 Januari 2014 dari http://www.jonathansarwono.info.
Y., Meyke; K., Ifang; S., Juliana; W., Luciana. 20 Maret (2012). Green Marketing. Diakses 15 Oktober 2013 dari http://www.slideshare.net.
20 September (2011). Green Marketing. Diakses 20 Desember 2013 dari http://tugaskuliahanakmenej.blogspot.com.
RIWAYAT PENULIS
Nama : Siti Zillaiqa Rosdiantini Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 15 Mei 1992
Pendidikan : S1, Universitas Bina Nusantara, Fakultas Manajemen Ekonomi, Fokus Pada International Marketing.