• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan sebuah dokumentasi elektronik yang interaktif di bidang keperawatan maternitas. Abstract

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengembangan sebuah dokumentasi elektronik yang interaktif di bidang keperawatan maternitas. Abstract"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Pengembangan sebuah dokumentasi elektronik yang interaktif di bidang keperawatan maternitas

Aryanti Wardiyah 1006833565

Abstract

Perempuan memiliki kebutuhan untuk dapat terlibat dalam perawatan kehamilannya. Pencacatatan kehamilan menggunakan alat genggam memberikan pengaruh pada peningkatan partisipasi perempuan terhadap perawatan kehamilannya, kontrol serta komunikasi antara petugas kesehatan. Program ini telah berhasil diterapkan di Inggris dan New Zaeland selama kurang lebih 20 tahun, namun belum berhasil diterapkan di Australia.

Kebutuhan penggunaan alat pencatatan kehamilan versi elektronik semakin nyata setelah diperkenalkannya pencatatan medis secara elektronik di Australia. Personal digital assistant (PDA) sudah dikembangkan sebagai alat pencatatan interaktif untuk pemeriksaan antenatal yang dapat digunakan oleh petugas kesehatan pada semua setting pelayanan kesehatan dan oleh perempuan yang sedang hamil. Artikel ini menjelaskan tentang percobaan penggunaan PDA pada pencatatan antenatal.

Kata kunci: PDA, dokumentasi elektronik, antenatal, nursing

A. Latar Belakang

Belum adanya standar dan format pencatatan kehamilan di Australia serta di negara-negara berkembang, mengakibatkan pencatatan kehamilan dilakukan sesuai dengan pedoman yang ada di masing-masing rumah sakit. Kemudian dikembangkan suatu cara pencatatan kehamilan secara elektronik yaitu menggunakan Personal Digital Assistant (PDA). Konsep ini dinamakan dengan Obi-MATE (Hoang et al, 2008).

Terdapat beberapa keuntungan bagi perempuan jika menggunakan PDA. Keuntungannya adalah dapat mendokumentasikan kondisi kehamilannya secara langsung menggunakan PDA dan dapat diakses serta dikirim ke rumah sakit atau pelayanan kesehatan, meningkatkan dukungan keluarga, meningkatkan komunikasi dengan pelayanan kesehatan, meningkatkan pertukaran informasi antara ibu hamil dengan petugas pelayanan kesehatan. Keuntungan lainnya adalah kepuasan terhadap perawatan ibu hamil meningkat, kontrol serta percaya diri ibu hamil meningkat saat berinteraksi dengan dokter, perawat maternitas (Brown dan Smith, 2004).

(2)

Penelitian yang dilakukan oleh Phipps (2001) menemukan bahwa penggunaan alat pencatatan elektronik memberikan pengaruh secara psikologis dan perilaku serta menghilangkan ketidaksesuaian antara materi-materi tentang kehamilan yang ada di buku dan di internet. Namun, belum banyak ditemukan penelitian tentang keuntungan-keuntungan dari pemakaian alat pencatatat elektronik khususnya untuk setting perawatan antenatal.

B. Kajian Literatur

Pada zaman sekarang, sudah banyak rumah sakit yang menggunakan pencatatan medis secara elektronik. Penggunaan teknologi ini dapat meningkatkan efisiensi serta kualitas pelayanan kesehatan (Chaudry et al,2006), serta dapat meningkatkan pengalaman pasien terhadap perawatannya.

Aplikasi catatan medis elektronik dimulai pada tahun 2008 di New South Wales, Australia. Hal ini bertujuan untuk menggantikan penggunaan kertas pada catatan medis dengan catatan secara online selama pasien dirawat di rumah sakit. Sehingga dapat memudahkan dalam distribusi pasien sesuai alur yang ada di rumah sakit. Selain itu, penggunaan catatan medis elektronik meningkatkan efisiensi, mengurangi duplikasi informasi serta hilangnya data pasien. Namun catatan medis elektronik ini belum bisa diakses oleh pasien serta tidak digunakan pada rumah sakit dengan pelayanan maternitas namun lebih pada pelayanan komunitas (Homer et al, 2010).

Penggunaan catatan medis elektronik di negara lain antara lain di Inggris dikenal dengan sebutan HealthSpace. Sedangkan di Amerika Serikat dikenal dengan eNATAL yaitu catatan elektronik untuk antenatal. Penggunaan eNATAL dapat diakses oleh pasien namun belum bisa untuk berinteraksi dengan petugas pelayanan kesehatan (Miller, 2007).

PDA merupakan salah satu alat yang dapat mendokumentasikan tindakan serta catatan medis. Sebagai contoh adalah catatan asupan diet yang akurat, membantu petugas kesehatan memberikan edukasi pada pasien, serta menjadikan perawat tetap up to date tentang perkembangan-perkembangan terbaru keperawatan (Fowlea dan Gentry, 2008). Pada awal kemunculannya PDA berbentuk seperti komputer genggam dan dilengkapi dengan keyboard dan layar kecil. PDA merupakan gabungan antara telpon genggam dengan PC. Seiring dengan perkembangan teknologi, PDA pun berkembang dengan bertambahnya

(3)

fitur-fitur baru, akses internet, jaringan wireless serta layar sentuh(Chatterley & Chojecki, 2010).

Pengembangan PDA di Australia, dikenal dengan konsep Obi-MATE . Konsep ini merupakan system yang berbasis web, online, serta versi yang interaktif untuk perempuan hamil dan dapat diakses oleh petugas kesehatan dan perempuan hamil. Obi-MATE diharapkan dapat menjawab segala tantangan yang melibatkan perempuan hamil saat melakukan pencatatan hasil pemeriksaan antenatal dan pembuatan keputusan dalam memilih tindakan medis maupun keperawatan terhadap kehamilannya(Homer et al, 2010).

Pengembangan PDA di Australia, dikenal dengan konsep Obi-MATE melibatkan ahli dari multidisiplin ilmu. Pengembangan ini berlangsung sejak tahun 2002-2006. Dengan adanya konsep Obi-MATE ini perempuan dapat mengakses informasi selama antenatal; riwayat obstetric, social dan emosi, serta hasil-hasil pemeriksaan laboratorium kehamilan. Tak lupa pula jadwal kunjungan antenatal sudah tersedia pada program ini.

Rancangan template dengan format PDA dan PC oleh tim IT dan aplikasi dari University of Technology, Sidney. Proses ini membutuhkan waktu beberapa bulan, karena beberapa hal yaitu adanya pertemuan membahas istilah serta bahasa yang sering digunakan di area kebidanan dan IT. Tampilan pada PDA meliputi jadwal kunjungan antenatal, catatan tentang perkembangan kehamilan, hasil pemeriksaan laboratorium, saran-saran dari petugas kesehatan, catatan tanda-tanda vital seperti tekanan darah.

(4)

Cara kerja sistem ini telah diuji coba pada sebuah lokakarya tahun 2008. Pertama perempuan hamil dapat mengisi kondisi kehamilannya maupun hasil pemeriksaan antenatal kemudian di upload menggunakan PDA ke web rumah sakit, kemudian petugas kesehatan dapat menerima laporan tersebut dan memberikan saran maupun jawaban. Jika kondisi perempuan yang sedang hamil termasuk di luar normal maka petugas dapat mengirimkan pesan singkat sebagai peringatan bahwa kondisi tersebut berbahaya dan saran untuk segera periksa ke pelayanan kesehatan.

PDA menyediakan akses cepat tentang informasi dimana saja dan kapan saja, dan telah menggunakan PDA di tempat kerja, mereka merasa lebih percaya diri serta lebih efisien saat bekerja, perawat menjadi up to date terhadap informasi terbaru dan dapat menghabiskan waktu yang lebih lama dengan pasien. Partisipasi pasien meningkat terhadap perawatannya dan juga patient safety meningkat (Johansson, Petersson, & Nilsson, 2011).

Penelitian lain yang dilakukan di Tokyo tentang penggunaan PDA pada pasien penderita kanker yang sedang mendapatkan perawatan. Pasien diminta untuk mengisi gejala-gejala yang dialami setelah mendapatkan pengobatan seperti nyeri, perubahan mood perasaan. Dari penelitian ini diperoleh informasi bahwa gejala nyeri yang dirasakan pasien kanker dapat tercatat rapi menggunakan PDA sehingga dapat diakses oleh dokter guna mendapatkan gambaran kondisi pasien (Hachizuka et al, 2010).

Respon positif penggunaan PDA terus meningkat. Beberapa rekomendasi diberikan guna penyempurnaan system ini. Contohnya adalah penambahan space pada tampilan PDA, penambahan keyboard serta website khusus pendidikan kesehatan bagi perempuan. Rekomendasi lain berasal dari petugas kesehatan yaitu supaya menambah kalkulator obstetric, data golongan darah, tanggal pemeriksaan USG serta tanggal menstruasi terakhir.

Pengembangan lebih lanjut pada sistem Obi-MATE yaitu penambahan adanya penerjemah bahasa sesuai bahasa pengguna pada masing-masing daerah pada display PDA. Sehingga petugas serta perempuan hamil tidak membutuhkan waktu yang lama untuk sekedar menerjemahkan bahasa Inggris pada PDA. Selain itu, dibutuhkan pengembangan software maternitas sebagai versi PDA untuk pencatatan antenatal, serta dapat terjadi proses interaksi dengan petugas kesehatan. Seperti system eNATAL yang digunakan di Amerika Serikat.

(5)

Keterbatasan Obi-MATE memiliki pengaruh pada aplikasinya. Kurangnya keamanan dan privasi pada sistem ini masih butuh penyempurnaan. Kemampuan petugas kesehatan dalam mengoperasionalkan teknologi Obi-MATE masih terbatas. Akses internet bagi perempuan pada system ini masih terbatas, belum semuanya masyarakat Autralia menggunakan PDA, terbukti dari sejak tahun 2007-2008 baru 67% ibu rumah tangga yang menggunakan PDA di rumahnya, 75% menggunakan komputer sebagai alat untuk akses internet. Selain itu, belum adanya konsistensi serta komitmen dari seluruh rumah sakit dan kebijakan pemerintah pada penggunaan teknologi ini.

Hambatan penggunaan PDA bagi perawat di tempat kerja salah satunya berasal dari atasan maupun teman sejawat. Atasan (manajer) menegur perawat karena mengira perawat sedang bermain game saat jam kerja. Padahal yang terjadi tidak demikian, perawat sedang mencatat asuhan keperawatan pada PDA. Disisi lain, kurangnya pelatihan terhadap penggunaan alat ini juga menjadi hambatan penggunaan PDA di kalangan perawat (Johnson, 2008)

Untuk menghindari hal sebagaimana dijelaskan diatas, pengenalan PDA lebih baik dilakukan semenjak dini. Semenjak menjadi status mahasiswa sudah dikenalkan dengan PDA sehingga diharapkan saat memasuki dunia kerja mahasiswa tersebut tidak merasa asing lagi terhadap PDA. Sehingga saat terjadi masalah pada pengoperasian PDA, perawat sudah bisa mengatasinya tanpa bantuan dari IT (Lynn et al, 2005).

Hal seperti tersebut diatas belum sepenuhnya terjadi di Indonesia. Karakteristik masyarakat Indonesia yang konsumerisme terhadap barang-barang canggih tidak diiringi dengan kemampuan untuk menghasilkan serta mengoperasionalkan alat tersebut. Masih banyak masyarakat Indonesia yang

merem teknologi. Ditambah lagi kebijakan pemerintah yang belum menyentuh

tentang pentingnya penggunaan teknologi pada asuhan keperawatan. Hal ini membuat pendokumentasian keperawatan di Indonesia masih menggunakan metode manual dengan kata lain masih menggunakan kertas.

C. Kesimpulan dan Rekomendasi

Pengembangan dan uji coba konsep Obi-MATE merupakan pengalaman positif yang melibatkan multidisiplin ilmu. Lokakarya yang dilakukan berhasil mengidentifikasi kekuatan serta potensi teknologi ini, penyesuaian serta

(6)

pengembangan teknologi ini sudah diakui oleh departemen IT. Pengembangan selanjutnya menitikberatkan pada setting rumah sakit dan komunitas.

Pengembangan teknologi berbasis web dengan menggunakan alat genggam seperti PDA masih perlu ditingkatkan. Implikasi keperawatan yang bisa diperoleh dari penggunaan PDA ini adalah meminimalkan waktu perawat dalam membuat asuhan keperawatan, pengurangan penggunaan kertas sehingga menurunkan harga atau anggaran untuk pendokumentasian. Selain itu, perawat dapat memiliki waktu lebih lama bersama pasien, kepuasan pasien terhadap perawatan meningkat.

D. Daftar Pustaka

Brown H, Smith H (2004) Giving women their own case notes to carry during pregnancy. Cochrane database of systematic reviews www2.cochrane.org/reviews/en/org/reviews/en/ab002856.html (accessed 20 April 2010)

Chatterley, T. M., & Chojecki, D. M. (2010). Personal digital assistant usage among undergraduate medical students: exploring trends, barriers, and the advent of smartphones*. Journal of the Medical Library Association,

98(2), 157.

Chaudhry et al. (2006). Systematic review: impact of health information technology on quality, efficiency, and costs of medical care. Ann Intern Med 144(10): 742–52

Fowles ER, Gentry B (2008) The feasibility of personal digital assistants (PDAs) to collect dietary intake data in low-income pregnant women. Journal of Nutitionr Education Behaviour 40(6): 374–7

Hachizuka et al.(2010). Development of a Personal Digital Assistant (PDA) System To Collect Symptom Information from Home Hospice Patients.

Journal of Palliative medicine. Volume 13, Number 6, 2010

Hoang et al .(2008). Assistive care loop with electronic maternity records. HealthCom 10th International Conference on e-Health Networking, Applications and Services. iNEXT Centre for Innovation in IT, Singapore

Johansson, P., Petersson, G., & Nilsson, G. (2011). Experience of using a personal digital assistant in nursing practice – a single case study. Journal of Nursing Management, 19(7),855-862.doi:10.1111/j.1365-2834.2011.01261.x

Johnson. (2008). Nurses and the Use of Personal Digital Assistants (PDAs) at the Point of Care. Design of Electronic Text.Volume 1, Nomor 1

(7)

Lynn et al. (2005). PDA use in nursing education: Prepared for today, poised for tomorrow. (OJNI). Vol. 9, No. 2 [Online]. Available at http://ojni.org/9_2/george.htm

Miller DWJ (2007a) eNATAL: an internet –based prenatal care system. www.enatal.com/index.htm (accessed 21April 2010)

Phipps H (2001) Carrying their own medical records: the perspective of pregnant women. Aust N Z J Obstet Gynaecol 41(4): 398–401

Gambar

Gambar 1: Display area pada PDA

Referensi

Dokumen terkait

Teori belajar ini mendukung kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Three Step Interview berbasis scientific, karena dalam proses pembelajaran siswa

Kesuburan tanah berupa kandungan PO 4 yang lebih tinggi dan sifat fisik tanah yang dicirikan dengan nilai n d” 0,7 yang berarti tanah tergolong matang, menunjukkan tanah vegetasi

Kadar HbA1c yang tinggi Insufisiensi vaskular Kemotaksis Fagositosis Imunitas seluler Infeksi jamur Infeksi bakteri dan virus Non infeksi Kandidiasis kutis

Pada penelitian ini membuktikan bahwa terdapat peningkatan hubungan interpersonal siswa atau dengan kata lain model bimbingan kelompok menggunakan games efektif

Dari tabel tersebut terlihat bahwa tingkat pencapaian Indikator Kinerja Utama IKU sebagai berikut : Capaian kinerja yang melebih/melampaui target ditunjukan pada

Dalam hal ini, kita memiliki 2 masalah utama, yakni mulai memudarnya keinginan untuk menuntut ilmu dari generasi muda karena tidak adanya jaminan kesuksesan yang

Sampel yang berhasil dielektroforesis ditunjukkan dengan adanya satu pita utuh dengan konsentrasi DNA total berkisar  300 ng/  l pada tiap sampel dari ketiga sungai..

Tujuan dari penelitian ini adalah: untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol kulit batang kelor terhadap gambaran mikroskopis ginjal tikus wistar