• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRAK KEANEKARAGAMAN FITOPLANKTON DI SUNGAI PANYIURAN DAN SUNGAI ANTARAKU KECAMATAN PENGARON KABUPATEN BANJAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ABSTRAK KEANEKARAGAMAN FITOPLANKTON DI SUNGAI PANYIURAN DAN SUNGAI ANTARAKU KECAMATAN PENGARON KABUPATEN BANJAR"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

KEANEKARAGAMAN FITOPLANKTON DI SUNGAI PANYIURAN DAN SUNGAI ANTARAKU KECAMATAN PENGARON KABUPATEN

BANJAR

Oleh : Dwi Kundar Setiyati, Asri Lestari, Aulia Ajizah

Aktivitas pertambangan batubara menyebabkan rusaknya lapisan tanah, menimbulkan lubang bekas galian yang dapat menampung air dan mengalir ke sungai sehingga berdampak pada biota air, termasuk fitoplankton. Fitoplankton merupakan produsen primer pada rantai makanan ekosistem perairan sehingga keberadaannya berperanan pada organisme tingkat trofik berikutnya seperti zooplankton dan ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman yang meliputi jenis dan kemelimpahan. Indeks diversitas, faktor fisik dan kimia perairan dapat menunjukan stabilitas komunitas fitoplankton atau kategori kualitas air. Metode penelitian deskriptif dengan teknik observasi. Pengambilan sampel menggunakan plankton net no.25. Lokasi penelitian meliputi daerah alami di Sungai Panyiuran, dekat pertambangan dan sesudah pertambangan di Sungai Antaraku. Hasil penelitian menemukan 17 genera fitoplankton dari 4 class diantaranya; Calothrix, Oscillatoria (Cyanophyceae), Golenkinia, Zygnema, Mougeotia, Spirogyra 1, Spirogyra 2, Spirogyra 3 (Chlorophyceae), Surirella 1, Surirella 2, Chaetoceros, Nitzschia, Pinnularia, Synedra, Gyrosigma, Ephithemia (Bacillariophyceae) dan Trachychloron (Xanthophyceae). Fitoplankton yang memiliki NP tertinggi Gyrosigma (30,38) dan NP terendah adalah Spirogyra 3 (2,32). Indeks diversitas fitoplankton (H') 2,536 yang berarti indeks diversitas termasuk kategori 1< H' < 3 menunjukan stabilitas komunitas fitoplankton sedang atau kualitas air pencemaran sedang. Berdasarkan pengukuran faktor biologis yaitu indeks diversitas fitoplankton serta faktor fisik-kimia lingkungan perairan di sungai Panyiuran dan sungai Antaraku mendukung bagi kehidupan organisme perairan, terutama fitoplankton.

(2)

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman hayati pada tingkat ekosistem yang tinggi. Menurut Ahyar (2004) bahwa tingginya keanekaragaman ekosistem mencerminkan beranekaragamnya jenis tumbuhan dan hewan yang menghuni wilayah itu. Akan tetapi semua bentuk ekosistem bisa mengalami perubahan struktur dan fungsinya termasuk ekosistem perairan seperti sungai.

Komponen-komponen yang terdapat di sungai antara lain tanaman hijau, fitoplankton selaku produsen, zooplankton dan ikan sebagai konsumen serta bakteri sebagai dekomposer. Kehidupan fauna dan flora perairan memiliki pengaruh timbal balik terhadap kualitas air (Michael, 1994).

Menurut Sastrawijaya (2000) bahwa penurunan keanekaragaman dapat dianggap sebagai suatu tanda adanya perubahan kondisi lingkungan. Perubahan kondisi lingkungan dapat dilihat berdasarkan organisme yang ditemukan pada daerah tersebut. Organisme yang digunakan untuk menyelidiki kondisi lingkungan biasa disebut spesies indikator atau organisme indikator populasi. Salah satunya adalah fitoplankton dapat dijadikan indikator biologi untuk pencemaran.

Aktivitas pertambangan dapat merusak lapisan tanah dan menimbulkan lubang-lubang bekas galian yang dapat menampung air dan juga dapat mengalir ke sungai. Akibatnya kualitas air sungai menurun, salah satu parameternya adalah terjadi kekeruhan. Menurut Kurniati et al (1994) bahwa kekeruhan dipengaruhi oleh banyak lumpur dan pasir halus dalam air dapat menjadi faktor pembatas bagi makhluk hidup. Di Kecamatan Pengaron Kabupaten Banjar terdapat aktivitas pertambangan batubara yaitu di Desa Antaraku. Di Kecamatan ini terdapat aliran sungai yaitu sungai yang mengalir dari Sungai Panyiuran menuju Sungai Antaraku

(3)

Akibat aktivitas penambangan yang mengubah struktur lingkungan disekitar sungai Panyiuran dan sungai Antaraku Kecamatan Pengaron, diduga dapat berdampak pada kualitas air sungai dan biota di dalamnya, termasuk fitoplankton. Oleh karena itu dipandang perlu dilakukan penelitian tentang Keanekaragaman Fitoplankton Di Sungai Panyiuran Dan Sungai Antaraku Kecamatan Pengaron Kabupaten Banjar.

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik observasi ke lapangan dan pengambilan sampel fitoplankton yang terdapat di Sungai Panyiuran dan Sungai Antaraku Kecamatan Pengaron Kabupaten Banjar. Alat dan bahan yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah Plankton net, Botol sampel, Kertas label, Rol meter, Termometer, pH meter, DO meter, Secchi disc, Neraca Ohauss, Kertas saring, Luxmeter, Mikroskop, Pipet tetes, Kaca benda dan kaca penutup, Kamera digital, Fotomikroskop.

Populasi dalam penelitian ini adalah fitolankton yang terdapat di Sungai Panyiuran dan Sungai Antaraku Kecamatan Pengaron Kabupaten Banjar. Sampel adalah fitoplankton yang terjaring dalam plankton net.

Pengambilan sampel air untuk uji kandungan; COD, BOD, Fe, Pb dan Hg di Balai Laboratorium Kesehatan Banjarmasin.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Fitoplankton yang ditemukan di Sungai Panyiuran dan Sungai Antaraku Kecamatan Pengaron Kabupaten Banjar didapatkan hasil seperti di bawah ini :

(4)

Tabel 1. Fitoplankton yang ditemukan di Sungai Panyiuran dan Sungai Antaraku

Divisio Class Order Family Genus Terdapat pada zona

1 2 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Cyano phyta Cyano phyceae Hormo

gonales Rivulariaceae Calothrix √ √ √

Oscillatoria Oscillatoria √ √ √ √ √ √ √ √ √ Chloro phyta Chloro pnyceae Chloro

coccales Chlorococcaceae Golenkinia √ √ √

Zygnemataceae Zygnema √ √ √ √ √ √ √ √ √ Mougeotia √ √ √ Spirogyra 1 √ √ √ Spirogyra 2 √ √ √ Spirogyra 3 √ √ √ Cryso phyta Bacillario

phyceae Pennales Surirellaceae Surirella 1 √ √ √ √ √ √ √ √ √

Surirella 2 √ √ √ √ √ √ Chaetoceraceae Chaetoceros √ √ √ Nitzschiaceae Nitzschia √ √ √ Pinnulariaceae Pinnularia √ √ √ √ √ √ √ √ √ Fragilariaceae Synedra √ √ √ Naviculaceae Gyrosigma √ √ √ √ √ √ √ √ √ Ephithemiaceae Ephithemia √ √ √ Xantho phyceae Rhizo

chloridales Pleurochloridaceae Trachychloron √ √ √

Jumlah 11 8 9

Perbandingan nilai penting (NP) dan indeks diversitas (H') fitoplankton setiap zona di Sungai Panyiuran dan Sungai Antaraku Kecamatan Pengaron Kabupaten Banjar didapatkan hasil seperti di bawah ini :

No Genus

Nilai penting (NP) fitoplankton pada zona

Indeks diversitas (H') pada zona

1 2 3 1 2 3 1. Calothrix 17,71 - - 0,207 - - 2. Oscillatoria 19,43 18,82 24,30 0,231 0,187 0,251 3. Golenkinia - - 17,37 - - 0,175 4. Zygnema 20,57 9,97 20,77 0,234 0,131 0,264 5. Mougeotia 23,42 - - 0,248 - - 6. Spirogyra 1 21,15 - - 0,270 - - 7. Spirogyra 2 - - 23,91 - - 0,246

(5)

Lanjutan

No Genus

Nilai penting (NP) fitoplankton pada zona

Indeks diversitas (H') pada zona

1 2 3 1 2 3 8. Spirogyra 3 6,85 - - 0,094 - - 9. Surirella 1 14,56 35,43 30,44 0,169 0,315 0,295 10. Surirella 2 9,99 30,47 - 0,129 0,296 - 11. Chaetoceros - 30,97 - - 0,280 - 12. Nitzschia - 12,63 - - 0,161 - 13. Pinnularia 15,70 23,04 26,90 0,174 0,216 0,292 14. Synedra - - 20,93 - - 195 15. Gyrosigma 26,58 38,65 28,86 0,296 0,345 0,289 16. Ephithemia - - 6,52 - - 0,094 17. Trachychloron 23,99 - - 0,245 Jumlah 200,00 200,00 200,00 2,297 1,931 2,102 Pembahasan Keanekaragaman Fitoplankton

Berdasarkan hasil penelitian di Sungai Panyiuran dan Sungai Antaraku menemukan beberapa genus fitoplankton yaitu Calothrix dan Oscillatoria dari class Cyanophyceae. Golenkinia, Zygnema, Mougeotia, Spirogyra 1, Spirogyra 2, Spirogyra 3 dari class Chlorophyceae. Surirella 1, Surirella 2, Chaetoceros, Nitzschia, Pinnularia, Synedra, Gyrosigma, Ephithemia dari class Bacillariophyceae, dan Trachychloron dari class Xanthophyceae. Dari tabel dapat diketahui bahwa jumlah fitoplankton yang ditemukan sebanyak 17 genus.

Kemelimpahan Fitoplankton

Genus Gyrosigma mempunyai nilai penting (NP) tertinggi 30,38. Tingginya nilai penting (NP) Gyrosigma diduga memperoleh zat hara yang cukup untuk pertumbuhan. Didukung oleh kemampuannya cepat berkembangbiak, secara aseksual membelah diri dan seksual dengan membentuk auksospora (Raymont, 1981).

Gyrosigma beradaptasi morfologis dengan dinding sel kuat terbuat dari silika. Susunan dinding sel berupa frustul terdiri epiteka

(6)

dan hipoteka. Frustul silika tahan pada proses pemusnahan (Ismail, 1992). Genus Gyrosigma bentuk sel pipih, bentuk seperti ini menguntungkan agar sel dapat terus mengapung (Raymont, 1981).

Genus Spirogyra 3 nilai penting (NP) rendah 2,32 diduga akibat faktor kuat arus sungai cukup deras mencapai kisaran 0,41 - 0,57 m/s. Kuat arus deras menyebabkan perkembangbiakan kurang optimal. Spirogyra 3 berkembangbiak secara konjugasi menghasilkan zigospora. Meningkatnya kuat arus mempertinggi peluang terangkutnya zigospora melayang ke tempat lain.

Beberapa genus fitoplankton (Tabel 2) seperti Surirella 1, Pinnularia dan Oscillatoria mempunyai kemelimpahan cukup tinggi. Hal ini dapat dikarenakan habitat sesuai dan kemampuan adaptasi serta cara perkembangbiakan yang baik.

Kategori stabilitas komunitas fitoplankton sedang menunjukkan populasi masih berkembang. Pada dasarnya organisme seperti fitoplankton mempunyai adaptasi yang baik. Tetapi jika aktivitas penambangan batubara terjadi terus menerus diprediksikan dapat mengganggu keanekaragaman fitoplankton.

Berkurangnya keanekaragaman fitoplankton dikarenakan aktivitas pertambangan merusak lingkungan fisik sekitar sungai seperti rusaknya struktur lapisan tanah akibat pengelupasan dan material galian tanah yang masuk ke sungai. Berkurangnya keanekaragaman fitoplankton sebagai produsen primer akan mengganggu stabilitas ekosistem perairan.

KESIMPULAN

1. Berdasarkan hasil penelitian di Sungai Panyiuran dan Sungai Antaraku menemukan beberapa genus fitoplankton yaitu Calothrix dan Oscillatoria dari class Cyanophyceae. Golenkinia, Zygnema, Mougeotia, Spirogyra 1, Spirogyra 2, Spirogyra 3 dari class

(7)

Chlorophyceae. Surirella 1, Surirella 2, Chaetoceros, Nitzschia, Pinnularia, Synedra, Gyrosigma, Ephithemia dari class Bacillariophyceae, dan Trachychloron dari class Xanthophyceae. 2. Genus Gyrosigma mempunyai nilai penting (NP) tertinggi 30,38,

Genus Spirogyra 3 nilai penting (NP) rendah 2,32 diduga akibat faktor kuat arus sungai cukup deras mencapai kisaran 0,41 - 0,57 m/s.

DAFTAR PUSTAKA

Ismail, Akhmad dan Akhmad Badri. 1992. Ekologi Air Tawar. Dewan Bahasa dan Pustaka Kementrian Pendidikan Malaysia Kuala Lumpur, Malaysia.

Michael, P.1994. Metode Ekologi Untuk Penyelidikan Ladang dan laboratorium. UI press, Jakarta.

Raymont, J.A. 1981. Plankton dan Produktivitas Bahari. Alih bahasa Koesbiono. Fakultas Perikanan IPB, Bogor.

Sastrawijaya, A.T. 2000. Pencemaran Lingkungan. Rineka Cipta, Jakarta.

Soetjipta. 1993. Dasar-dasar Ekologi Hewan. Depdikbud Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan Tinggi, Jakarta.

Tjitrosoepomo, G. 1991. Taksonomi Tumbuhan (Schizopyta, Thallophyta, Bryophyta, Pterydophyta). UGM Press, Yogyakarta.

Gambar

Tabel  1.  Fitoplankton  yang  ditemukan  di  Sungai  Panyiuran  dan  Sungai   Antaraku

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara variabel pajak hiburan dan pajak reklame memiliki pengaruh yang prosentasenya sangat kecil dari total keseluruhan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan disimpulkan bahwa (1) bentuk modul berbasis multirepresentasi yang dikembangkan untuk meningkatkan pemahaman konseptual

Setelah dilakukan analisis data, kemudian dilakukan pengujian hipotesis. Data atau nilai yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah nilai konsep diri, minat dan

Manajemen merupakan ilmu atau seni dalam merencanakan, mengorganisasikan, mengaktualisasi dan mengontrol jalannya perusahaan dalam mencapai tujuan. Manajemen memiliki

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pemilihan subjek menggunakan purposive sampling. Pelaksanaan penelitian pada semester

No Program Studi Program Studi Institusi Institusi Gelar  Gelar  Tgl/Bln/Thn Tgl/Bln/Thn Nilai SKP Nilai SKP 1 1 Total Total Nilai Nilai.. 1.b Pendidikan Lanjutan non gelar Fellowship

Gaji adalah upah adalah hak pekerja yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pemberi kerja kepada pekerja yang ditetapkan dan dibayar menurut

Menurut mayoritas ulama yang membolehkan KB, metode kontrasepsi atau alat KB yang dibolehkan adalah yang cara kerjanya mencegah kehamilan (man’ul haml) yang bersifat