• Tidak ada hasil yang ditemukan

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

;

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kalimantan Barat triwulan III-2011 meningkat sebesar 4,7 persen dibandingkan triwulan II-2011 (q-to-q). Semua sektor ekonomi mengalami pertumbuhan positif, sektor pengangkutan-komunikasi tercatat sebagai sektor dengan pertumbuhan tertinggi sebesar 8,4 persen diikuti sektor jasa-jasa7,3 persen dan sektor pertanian6,6 persen.

;

PDRB triwulan III-2011 dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun 2010 (y-on-y), perekonomian Kalimantan Barat tumbuh sebesar 5,8 persen. Semua sektor mengalami pertumbuhan positif, tertinggi di sektor pengangkutan-komunikasi 12,4 persen dan terendah di sektor industri pengolahan 1,0 persen.

;

Secara kumulatif, triwulan I hingga triwulan III tahun 2011 dibandingkan periode yang sama tahun 2010 (c-to-c) tumbuh sebesar 5,8 persen. Pertumbuhan tertinggi di sektor pengangkutan-komunikasi 11,8 persen dan terendah di sektor industri pengolahan 2,5 persen.

;

Sumber pertumbuhan terbesar pada triwulan III-2011 (y-on-y) adalah sektor jasa-jasa yang menyumbang 1,2 persen dan sektor pengangkutan-komunikasi 1,2 persen.

;

Secara nominal PDRB harga berlaku Kalimantan Barat triwulan III-2011 mencapai Rp17,4 triliun, meningkat 6,7 persen dibandingkan triwulan II-2011 yang besarnya Rp16,3 triliun, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan 2000 pada triwulan III-2011 mencapai Rp8,1 triliun.

;

Struktur perekonomian Kalimantan Barat triwulan III-2011 masih didominasi oleh tiga sektor yaitu sektor pertanian (23,5%), sektor perdagangan-hotel-restoran (22,6%), dan sektor industri pengolahan (17,8%).

;

Dari sisi penggunaan, pertumbuhan PDRB Triwulan III-2011 terhadap triwulan sebelumnya didorong oleh kenaikan konsumsi pemerintah yang tumbuh sebesar 12,1 persen, komponen impor barang dan jasa sebesar 3,3 persen, konsumsi rumah tangga sebesar 3,0 persen dan ekspor sebesar 1,7 persen.,sedangkan pembentukan modal tetap bruto (PMTB) sebesar 1,3 persen.

;

Pertumbuhan PDRB penggunaanTriwulan III-2011 dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun 2010 (5,8 persen) ditopang oleh pertumbuhan konsumsi pemerintah 9,3 persen, konsumsi rumah tangga sebesar 8,7 persen, ekspor sebesar 8,8 persen dan PMTB sebesar 8,3 persen, sedangkan impor juga tumbuh 7,7 persen.

No. 59/11/61/Th. XIV, 7 November2011

PERTUMBUHAN

EKONOMI

KALIMANTAN

BARAT

TRIWULAN

III

TAHUN

2011

(2)

Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Barat No. 59/11/61/Th. XIV, 7 November 20112 I. Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III-2011

Kinerja perekonomian Kalimantan Barat pada triwulan III-2011dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q) yang digambarkan oleh Produk Domestik Regional Bruto(PDRB) atas dasar harga konstan 2000, mengalami peningkatan sebesar 4,7 persen. Pertumbuhan ini jauh lebih tinggi dibandingkan triwulan II-2011, dimana perekonomian Kalimantan Barat mengalami kontraksi minus 0,7 persen.

Semua sektor ekonomi pada triwulan III-2011dibandingkan triwulan sebelumnya mengalami pertumbuhan positif. Pertumbuhan tertinggi pada sektor pengangkutan-komunikasisebesar 8,4 persen. Meningkatnya pertumbuhan sektor pengangkutan-komunikasi didorong oleh adanya hari raya dan libur panjang yang memicu peningkatan penggunaan angkutan baik darat, laut, maupun udara. Sementara itu,sektor jasa-jasa tumbuh 7,3 persen, sektor pertanian 6,6 persen, sektor konstruksi 6,0 persen, sektor perdagangan-hotel-restoran 3,6 persen, sektor keuangan-real estate-jasa perusahaan 2,3 persen, sektor pertambangan-penggalian 0,8 persen, sektor listrik-gas-air bersih 0,8 persen, dan sektor industri pengolahan 0,2 persen,.

Tabel 1

Laju Pertumbuhan PDRB Kalimantan Barat Menurut Lapangan Usaha (Persentase) Lapangan Usaha TrwII-2011 Terhadap Trw I-2011 (q-to-q) Trw III-2011 Terhadap Trw II-2011 (q-to-q) Trw III-2011 Terhadap TrwIII-2010 (y-on-y) Trw I s/d III 2011 Terhadap Trw I s/d III 2010 (c-to-c) Sumber Pertumbuhan (y-on-y) (1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan

-17,1 6,6 3,4 3,8 0,8

2. Pertambangan dan Penggalian 3,8 0,8 11,9 12,9 0,2

3. Industri Pengolahan 2,5 0,2 1,0 2,5 0,2

4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 0,6 0,8 3,2 5,0 0,0

5. Konstruksi 8,2 6,0 10,3 9,1 0,9

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 2,8 3,6 4,3 4,0 0,9

7. Pengangkutan dan Komunikasi 2,8 8,4 12,4 11,8 1,2

8. Keuangan, Real Estate dan Jasa Perush. 1,8 2,3 7,0 7,3 0,4

9. Jasa-jasa 19,4 7,3 10,4 9,5 1,2

PDRB -0,7 4,7 5,8 5,8 5,8

Catatan: q-to-q = quarter to quarter; y-o-y= year on year; c-to-c= cumulative to cumulative

Pertumbuhan ekonomi triwulan III-2011dibandingkan dengan triwulan III-2010 atau pertumbuhan y-on-ytercatat sebesar 5,8 persen. Seluruh sektor ekonomi mengalami pertumbuhan positif. Sektor pengangkutan-komunikasi tumbuh paling tinggi sebesar 12,4 persen, disusul kemudian oleh sektor pertambangan dan penggalian 11,9 persen, sektor jasa-jasa 10,4 persen, sektor konstruksi 10,3 persen,

(3)

sektor keuangan-real estate-jasa perusahaan 7,0 persen, sektor perdagangan-hotel-restoran 4,3 persen, sektor pertanian 3,4 persen, sektor listrik-gas-air bersih 3,2 persen, dan sektor industri pengolahan 1,0 persen.

Secara kumulatif pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat hingga triwulan III-2011 dibandingkan periode yang sama tahun 2010 (c-to-c) menunjukkan peningkatan sebesar 5,8 persen. Secara rinci sektor pengangkutan-komunikasi11,8 persen, sektor pertambangan-penggalian 12,9 persen, sektor jasa-jasa 9,5 persen, sektor konstruksi 9,1 persen, sektor keuangan-real estate-jasa perusahaan 7,3 persen, sektor listrik-gas-air bersih 5,0 persen, sektor perdagangan-hotel-restoran 4,0 persen, sektor pertanian meningkat 3,8 persen, dan sektor industri pengolahan 2,5 persen.

Sumbangan masing-masing sektor terhadap total laju pertumbuhan ekonomi pada triwulan III-2011atau sumber pertumbuhan (y-on-y) dan laju pertumbuhan setiap sektor dapat dilihat pada grafik 1. Sektor jasa-jasa dan sektor pengangkutan-komunikasi menjadi leading sector bagi pertumbuhan triwulan III-2011 dengan sumbangan yang sama sebesar 1,2 persen. Sementara itu, sektor perdagangan-hotel-restoran dan sektor konstruksi memberikan sumbangan yang sama sebesar 0,9 persen, diikuti kemudian oleh sektor pertanian 0,8 persen. Sementara itu, sektor pertambangan-penggalian yang tumbuh relatif tinggi yaitu 11,9 persen ternyata hanya memberikan sumbangan sebesar 0,2 persen.

Grafik 1

Laju Pertumbuhan dan Sumber Pertumbuhan PDRB Kalimantan Barat Triwulan III-2011 (y-on-y) Atas Dasar Harga Konstan 2000

II. Nilai PDRB menurut Lapangan Usaha Triwulan III-2011

Nilai PDRB Kalimantan Barat atas dasar harga berlaku pada triwulan III-2011 sebesar Rp17.359,4 miliar, naik 6,7 persen dibandingkan PDRB triwulan II-2010 yang tercatat sebesar Rp16.272,3 miliar. Sementara itu, PDRB atas dasar harga konstan 2000 pada periode yang sama juga meningkat dari Rp7.710,5 miliar pada triwulan II-2011menjadi Rp8.073,6 miliar pada triwulan III-2011.

3,4 11,9 1,0 3,2 10,3 4,3 12,4 7,0 10,4 0,8 0,2 0,2 0,0 0,9 0,9 1,2 0,4 1,2 0,0 2,0 4,0 6,0 8,0 10,0 12,0 14,0

Pertanian Pertambangan Industri LGA Konstruksi Perdagangan Pengangkutan Keuangan Jasa‐jasa

Pertumbuhan Ekonomi Sumber Pertumbuhan

(4)

Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Barat No. 59/11/61/Th. XIV, 7 November 20114

Berdasarkan atas dasar harga berlaku, sektor ekonomi yang memiliki nilai tambah terbesar pada triwulan III-2011 adalah sektor pertanian Rp4.072,6 miliar, kemudian sektor perdagangan-hotel-restoran yaitu sebesar Rp3.915,6 miliar, sektor industri pengolahan Rp3.097,0 miliar, sektor jasa-jasa Rp1.932,9 miliar, sektor konstruksi Rp1.657,5 miliar, dan sektor pengangkutan-komunikasi Rp1.410,9 miliar, sedangkan nilai tambah yang dihasilkan oleh sektor ekonomi yang lain masing-masing kurang dari satu triliun rupiah.

Pada perhitungan PDRB atas dasar harga konstan 2000, nilai tambah yang dihasilkan pada triwulan III-2011didominasi oleh sektor pertanian Rp1.909,3 miliar, sektor perdagangan-hotel-restoran Rp1.708,3 miliar dan sektor industri pengolahan Rp1.299,5 miliar. Nilai tambah terkecil diberikan oleh sektor listrik-gas-air bersih sebesar Rp34,1 miliar dan sektor pertambangan-penggalian Rp151,0 miliar.

Tabel 2

PDRB Kalimantan Barat Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2000

(Miliar Rupiah)

Lapangan Usaha Harga Berlaku Harga Konstan 2000

TrwII-2011 TrwIII-2011 TrwII-2011 TrwIII-2011

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan

3.770,1 4.072,6 1.791,0 1.909,3

2. Pertambangan dan Penggalian 338,1 344,3 149,7 151,0

3. Industri Pengolahan 3.040,6 3.097,0 1.297,4 1.299,5

4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 82,1 83,2 33,9 34,1

5. Konstruksi 1.555,3 1.657,5 674,9 715,4

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 3.689,4 3.915,6 1.648,5 1.708,3

7. Pengangkutan dan Komunikasi 1.257,9 1.410,9 746,9 809,5

8. Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan 818,6 845,5 442,9 453,2

9. Jasa-jasa 1.720,3 1.932,9 925,2 993,1

PDRB 16.272,3 17.359,4 7.710,5 8.073,6

III. Struktur PDRB Menurut Lapangan Usaha

Struktur perekonomian Kalimantan Barat pada triwulan III-2011 tidak banyak berubah dibandingkan triwulan III-2010. Sektor pertanian, sektor perdagangan-hotel-restoran, dan sektor industri, dengan sumbangan masing-masing sebesar 23,5 persen, 22,6 persen dan 17,8 persen masih menjadi penopang utama perekonomian Kalimantan Barat. Sektor yang paling kecil sumbangannya adalah sektor keuangan 4,9 persen, sektor pertambangan-penggalian 2,0 persen dan sektor listrik-gas-air bersih dengan 0,5 persen. Peranan sektor-sektor ekonomi secara rinci selama triwulan II dan triwulan III tahun 2010 dan 2011 dapat dilihat pada tabel 3.

(5)

1. P K 2. P 3. I 4. L 5. K 6. P 7. P 8. K 9. J IV. PDR D rumah ta menjadi pengelua II-2011 m La Pertanian, Perk Kehutanan dan Pertambangand IndustriPengola Listrik, Gas, da Konstruksi Perdagangan, H Pengangkutand Keuangan, Rea Jasa-jasa RB Menurut Dilihat dari angga atas d Rp4.416,8 aran konsum menjadi Rp1 Pe Struktur P apangan Usaha (1) ebunan, Peterna Perikanan danPenggalian ahan an Air Bersih Hotel danRestor danKomunikasi l Estate dan Jas

PDRB Struktur Ek t Penggunaa sisi penggun dasar harga miliar pad msi rumah tan 10.049,5 mili erdagangan;   22, 6 % Angkutan;   8,1 % Keua 4, PDRB Kalim Triwulan I akan, ran sa Perusahaan konomi Kalim T an Triwulan naan, kompo konstan 200 da Triwulan ngga atas da iar pada Triw angan;   9%  Jasa‐ 11, Tabel 3 mantan Barat II dan III Tah

(Persentas Triwula (2) 23,9 2,1 18,3 0,5 9,3 23,5 7,4 4,9 10,0 100,0 Grafik 2 mantan Bara Triwulan III-(Persentas n III-2011 onen PDRB 00 meningk n III-2011 asar harga be wulan III-201 Konstruks 9,5%  ‐jasa;   ,1 % menurut Lap hun 2010-20 se) 2010 an II Triwul (3 9 24 1 12 3 18 5 0 3 9 5 23 4 7 9 4,7 0 9,9 0 100 2 at Menurut L 2011 se) Kalimantan kat dari Rp4 atau tumbu erlaku naik d 11. Perta 23,5 LGA;  0,5 i;   pangan Usah 11

lan III Triwu ) (4 4,5 23 2,0 2 8,3 18 0,5 0 9,2 9 3,0 22 7,8 7 78 5 98 10 0,0 100 apangan Usa Barat berup .290,1miliar uh sebesar dari Rp9.557 anian;   5 % Pertamb 2,0 Industri  % 5 % ha 2011 ulan II Triwu 4) ( 3,2 2 2,1 8,7 1 0,5 9,6 2,7 2 7,7 5,0 0,6 1 0,0 10 aha a pengeluara pada Triwu 3,0 persen. 7,3 miliar pa bangan  % ;  17,8  ulan III (5) 23,5 2,0 17,8 0,5 9,5 22,6 8,1 4,9 11,1 00,0 an konsumsi ulan II-2011 Sedangkan ada Triwulan i n n

(6)

Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Barat No. 59/11/61/Th. XIV, 7 November 20116

Pengeluaran konsumsi pemerintah dibandingkan dengan Triwulan II-2011 tumbuh 12,1 persen atau mengalami peningkatan dari Rp972,67 miliar pada Triwulan II-2011 menjadi Rp1.093,3 miliar pada Triwulan III-2011. Konsumsi pemerintah atas dasar harga berlaku juga meningkat dari Rp2.580,1 miliar pada Triwulan II-2011 menjadi Rp2.929,1 miliar pada Triwulan III-2011.

Tabel 4

Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Penggunaan (Persentase) JenisPenggunaan Triw II-2011 terhadap Triw I-2011 Triw III-2011 terhadap Triw II-2011 Triw III-2011 terhadap Triw III-2010 Triw I s/d III-2011 terhadapTriw I s/d III-2010 Sumber Pertumbuhan y on y q to q q to q y on y c to c (1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 1,3 3,0 8,7 7,1 3,1

2. Lembaga Swasta Nirlaba 1,2 2,2 5,5 7,4 0,1

3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 12,5 12,1 9,3 8,8 0,8

4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 0,1 1,3 8,3 9,5 1,5

5. Ekspor Barang dan Jasa 0,7 1,7 8,8 11,8 1,8

6. Dikurangi Impor Barang dan Jasa 1,1 3,3 7,7 11,6 1,7

Komponen pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atas dasar harga konstan 2000 naik dari Rp2.151,5 miliar pada Triwulan II-2011 menjadi Rp2.178,4 miliar pada Triwulan III-2011 atau tumbuh sebesar 1,3 persen. PMTB atas dasar harga berlaku meningkat dari Rp4.563,75 miliar pada Triwulan II-2011 menjadi Rp4.697,3 miliar pada Triwulan III-II-2011.

Berdasarkan harga konstan 2000, nilai ekspor pada Triwulan III-2011 meningkat 1,7 persen dibandingkan Triwulan II-2011, yaitu dari Rp2.526,2 miliar menjadi Rp2.567,9 miliar. Demikian pula, bila dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun 2010, ekspor meningkat sebesar 8,8 persen. Nilai ekspor atas dasar harga berlaku sebesar Rp4.034,0 miliar pada Triwulan II-2011 menjadi Rp 4.187,8 miliar pada Triwulan III-2011. Impor Kalimantan Barat atas dasar harga konstan 2000 meningkat 3,3 persen, dari Rp2.306,6 miliar pada Triwulan II-2011 menjadi Rp2.381,8 miliar padaTriwulan III-2011. Atas dasar harga berlaku, impor Kalimantan Barat sebesar Rp4.025,6 miliar pada Triwulan II-2011 menjadi Rp4.157,3 miliar pada Triwulan III-2011.

Secara kumulatif sebagian besar komponen PDRB Kalimantan Barat menurut penggunaan hingga triwulan III-2011 mengalami peningkatan dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2010. PMTB meningkat sebesar 9,5 persen, pengeluaran konsumsi rumah tangga meningkat sebesar 7,1 persen, sedangkan ekspor dan impor secara kumulatif masing-masing meningkat sebesar 11,8 persen dan 11,6 persen. Sementara pengeluaran konsumsi pemerintah meningkat 8,8 persen.

Pertumbuhan ekonomi pada Triwulan III-2010 (y-on-y) sebagian besar bersumber dari komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 3,1 persen. Sumbangan terbesar kedua bersumber dari komponen ekspor barang dan jasa yang member sumbangan pertumbuhan 1,89 persen. Kontribusi

(7)

pembentukan modal tetap bruto dan pengeluaran pemerintah masing-masing sebesar 1,5 persen dan 0,8 persen, sedangkan kontribusi impor barang dan jasa sebesar 1,7 persen.

Tabel 5

PDRB Menurut Penggunaan Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2000 (Miliar Rupiah)

JenisPenggunaan Harga Berlaku Harga Konstan 2000

Triw II-2011 Triw III-2011 Triw II-2011 Triw III-2011

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 9.557,3 10.049,5 4.290,1 4.416,8 2. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba 143,2 148,6 75,0 76,6 3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 2.580,1 2.929,1 972,7 1.093,3 4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 4.563,8 4.697,3 2.151,5 2.178,4 5. Ekspor Barang dan Jasa 4.034,0 4.187,8 2.526,2 2.567,9 6. Dikurangi Impor Barang dan Jasa 4.025,6 4.157,3 2.306,6 2.381,8

Pada Triwulan III-2011, komponen ekspor mempunyai kontribusi terhadap PDRB Kalimantan Barat sebesar 24,1 persen. Kontribusi ekspor Triwulan III-2011 ini ternyata lebih tinggi jika dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun 2010 (22,6 persen).

Tabel 6

Struktur PDRB Atas Dasar Harga Berlaku

Menurut Penggunaan Triwulan II dan III Tahun 2010-2011 (Persentase)

Jenis Penggunaan Triwulan II Triwulan III

2010 2011 2010 2011

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 58,9 58,7 57,4 57,9

2. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba 0,8 0,9 0,8 0,9

3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 16,7 15,9 17,2 16,9

4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 28,8 28,0 27,6 27,1

5. Ekspor Barang dan Jasa 22,3 24,8 22,6 24,1

(8)

Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Barat No. 59/11/61/Th. XIV, 7 November 20118

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Informasi lebih lanjut hubungi:

Ateng Hartono, SE, MSi Kepala Bidang Neraca Wilayah dan

Analisis Statistik

Telepon: 0561-735345 E-mail : nwas6100@bps.go.id

Referensi

Dokumen terkait

Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini: (1) Pengeluaran untuk investasi dan harga faktor-faktor produksi didasarkan pada harga konstan, (2)

Menurut Ascraft dapat dijelaskan dengan logika bahwa ketika seseorang memiliki kecemasan, maka memunculkan kecemasan dalam tes memberikan hasil yang tidak

Kemasan kompetensi yang digunakan mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) untuk Kategori Jasa Profesional, Ilmiah, dan Teknis Golongan Pokok

Fungsi untuk mencari nilai rata-rata dari suatu nilai yang berisi data angka, teks dan nilai logika. adalah nilai yang akan dicari

Tahanan lateral acuan dari suatu sambungan yang menggunakan paku baja, pasak, atau sekrup satu irisan yang dibebani secara tegak lurus terhadap sumbu alat pengencang dan

3 tahun setelah Perda tentang pertanggungjawaban APBD disahkan dan ditindaklanjuti hasil pemeriksaan telah selesai Berkas Pembentukan Dana Cadangan Pilkada. PELAKSANAAN

Dengan beroperasi nya pabrik tersebut, perusahaan akan memiliki tujuh pabrik pengola- han kelapa sawit dengan total kapasitas produksi sebesar 485 ton per jam, dari kapasitas

Hasil dari penelitian yang dilakukan Rosita (2009) menunjukkan bahwa variabel Nilai Utilitarian secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian