• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEBIASAAN MINUM, KEBUTUHAN CAIRAN DAN KECENDERUNGAN DEHIDRASI SISWI SEKOLAH DASAR PARAMITA RACHMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEBIASAAN MINUM, KEBUTUHAN CAIRAN DAN KECENDERUNGAN DEHIDRASI SISWI SEKOLAH DASAR PARAMITA RACHMA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

KEBIASAAN MINUM, KEBUTUHAN CAIRAN

DAN KECENDERUNGAN DEHIDRASI

SISWI SEKOLAH DASAR

PARAMITA RACHMA

DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009

(2)

ABSTRACT

Paramita Rachma. Drinking Habbit, Fluid Requirement and Sign of Dehydration of Female Elementary School Student. Supervised by Dodik Briawan

The objective of this research was to assess drinking habbit, fluid requirement and sign of dehydration among female elementary school student. Cross sectional study was done from May to June 2009 in Polisi 4 Elementary School Bogor. The samples were student at grade 4 and 5 and healthy as an inclusive criteria. The number of sample was calculated by mean estimation.

The average fluid intake from food and beverage are 2024,4 ± 287,4 ml/day. The average fluid intake from food is 426,6 ± 126 ml/day and from beverage is 1597,8 ± 243 ml/day. The average fluid requirement of sample based on Grant & DeHoog (1999) in Mahan K. & Escott-Stump (2004) is 1789,7 ± 158,1 ml. Based on sign of dehydration, there is 62,8% of samples haved mild dehydration. The level of fluid consumption doesn’t have significant correlation with the trend of dehydration. Energy intake has significant correlation with the level of fluid consumption (r=0,322 ; p<0,01).

(3)

RINGKASAN

PARAMITA RACHMA. Kebiasaan Minum, Kebutuhan Cairan dan

Kecenderungan Dehidrasi Siswi Sekolah Dasar. (Dibimbing oleh Dr. Ir. Dodik Briawan, MCN).

Tujuan umum penelitian ini adalah mengetahui intake dan kebutuhan cairan serta kecenderungan dehidrasi siswi sekolah dasar. Adapun tujuan khususnya antara lain : (1) Mengetahui kebiasaan minum siswi sekolah dasar, (2) Mengetahui intake cairan siswi sekolah dasar, (3) Mengetahui kebutuhan cairan siswi sekolah dasar, (4) Mengetahui kecenderungan dehidrasi siswi sekolah dasar, (5) Menganalisis hubungan persentase tingkat konsumsi cairan dengan kecenderungan dehidrasi siswi sekolah dasar, (6) Menganalisis hubungan intake energi dengan persentase tingkat konsumsi cairan siswi sekolah dasar.

Penelitian dilaksanakan menggunakan desain cross sectional study. Lokasi penelitian di Sekolah Dasar Polisi 4 Bogor. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive dengan pertimbangan sekolah memiliki jumlah siswi yang banyak, lokasi sekolah yang strategis, berada di tengah kota serta mudah dijangkaku oleh peneliti. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Mei-Juni 2009. Contoh penelitian ini adalah siswi kelas 4 dan 5 SD Polisi 4 Bogor yang memiliki kriteria sehat (tidak sedang menderita penyakit diare, ginjal, demam (flu), demam berdarah serta radang tenggorokan). Populasi contoh berjumlah 193 siswi. Jumlah minimal contoh yang diambil dihitung menggunakan formula estimasi of mean (Lemeshow et al. 1997).

Jenis data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data primer meliputi data karakteristik contoh (umur, BB, TB dan jumlah uang saku untu pengeluaran pangan). Data karakteristik sosial ekonomi keluarga contoh meliputi besar keluarga, pekerjaan ayah dan pendidikan ayah. Data sekunder meliputi pendidikan ayah dan pekerjaan ayah diperoleh dari database yang terdapat di sekolah.

Data kebiasaan minum contoh diperoleh dari FFQ (Food Frequency Questionaire). Kebiasaan minum di sekolah diperoleh melalui wawancara langsung dengan contoh. Data intake cairan merupakan total intake cairan dari makanan dan minuman. Kecenderungan dehidrasi dilihat dari tanda-tanda dehidrasi antara lain haus, lelah, kulit kering, mulut dan tenggorokan kering (Asian Food Information Centre 2000). Kebutuhan cairan contoh dihitung dengan rumus Grant & DeHoog (1999) yang diacu dalam Mahan K. & Escott-Stump (2004) serta berdasarkan rekomendasi dari The National Research Council (NRC) diacu dalam Sawka M et al. (2005). Hubungan antara persentase

tingkat konsumsi cairan dengan kecenderungan dehidrasi dianalisis

menggunakan Uji Chi Square, hubungan antara intake energi dengan persentase tingkat konsumsi cairan dianalisis menggunakan Uji Korelasi Pearson.

Berdasarkan hasil analisis deskriptif terhadap kebiasaan minum contoh sehari-hari, diketahui sebesar 52,3% contoh memiliki kebiasaan minum air putih 5-6 kali per hari. Sebesar 64,0% contoh memiliki kebiasaan minum susu non kemasan setiap hari. Sebesar 62,8% contoh minum susu kemasan 1-3 kali per minggu. Sebesar 53,5% contoh minum teh non kemasan dan 55,8% contoh minum teh kemasan sebanyak 1-3 kali per minggu.

Pada saat di sekolah, sebesar 36,0% contoh menyukai minum teh kemasan. Lebih dari setengah (52,3% contoh) memperoleh informasi tentang minuman kesukaan dari iklan di televisi. Sebesar 37,2% contoh minum minuman

(4)

kesukaan karena alasan rasanya yang enak. Sebesar 55,8% contoh memiliki minuman larangan dan 44,2% contoh sisanya tidak memiliki minuman larangan. Sebesar 37,5% contoh memiliki minuman larangan berupa es. Sebesar 55,4% contoh minum sebanyak 3-4 kali saat berada di sekolah. Sebagian besar contoh (76,7% contoh) memperoleh minuman dari kantin dan pedagang kaki lima yang terdapat di sekitar lokasi sekolah. Sebesar 47,7% contoh minum air pada saat haus. Sebesar 70,9% contoh minum setelah melakukan aktivitas olahraga.

Intake cairan berasal dari makanan dan minuman. Rata-rata intake cairan dari makanan dan minuman sebesar 2024,4 ± 287,4 ml/hari. Rata-rata intake cairan dari makanan adalah 426,6 ± 126 ml/hari. Rata-rata intake cairan dari minuman adalah 1597,8 ± 243 ml/hari.

Intake cairan dari makanan yang terbesar berasal dari kelompok pangan makanan pokok, sayur dan buah serta lauk hewani. Intake cairan dari makanan pokok sebesar 218 ± 48 ml/hari, sayur dan buah sebesar 111,6 ± 94 ml/hari serta lauk nabati sebesar 76,7 ± 42 ml/hari.

Intake cairan dari minuman yang paling besar berasal dari air putih, susu dan teh. Intake cairan dari air putih sebesar 1128,8 ± 203 ml/hari. Intake cairan dari susu sebesar 251,9 ml/hari dan intake cairan dari teh sebesar 113,0 ± 169,5 ml/hari.

Rata-rata kebutuhan cairan contoh (umur 10-12 tahun) berdasarkan Grant & DeHoog (1999) yang diacu dalam Mahan K. & Escott-Stump (2004) adalah 1789,7 ± 158,1 ml. Rata-rata tingkat konsumsi cairannya adalah 113,8 ± 17,6%. Rata-rata kebutuhan cairan contoh (umur 10-12 tahun) berdasarkan The National Research Council (NRC) diacu dalam Sawka M et al. (2005) adalah 1516,7 ± 125,3 ml. Rata-rata tingkat konsumsi cairannya adalah 132,8 ± 20,6%.

Berdasarkan tanda-tanda dehidrasi, sebesar 62,8% contoh mengalami dehidrasi ringan dan 37,2% contoh tidak mengalami dehidrasi. Hasil Uji Chi square menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan (p>0,05) antara persentase tingkat konsumsi cairan dengan kecenderungan dehidrasi. Hasil analisis bivariat dengan Uji Korelasi Pearson menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara intake energi dengan persentase tingkat konsumsi cairan berdasarkan Grant & DeHoog (1999) yang diacu dalam Mahan K. & Escott-Stump (2004) (r=0,302 ; p<0,01). Hasil analisis bivariat dengan Uji Korelasi Pearson menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara intake energi dengan persentase tingkat konsumsi cairan berdasarkan The National Research Council (NRC) diacu dalam Sawka M et al. (2005) (r=0,322 ; p<0,01). Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi intake energi maka persentase tingkat konsumsi cairan juga akan semakin besar.

(5)

KEBIASAAN MINUM DAN KEBUTUHAN CAIRAN SERTA

KECENDERUNGAN DEHIDRASI SISWI SEKOLAH DASAR

PARAMITA RACHMA

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Gizi pada

Departemen Gizi Masyarakat

DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009

(6)

Judul Skripsi : Kebiasaan Minum, Kebutuhan Cairan dan Kecenderungan Dehidrasi Siswi Sekolah Dasar

Nama : Paramita Rachma

Nrp : I14052242

Disetujui : Dosen Pembimbing

Dr. Ir. Dodik Briawan, MCN NIP. 1966 0701 199002 1 001

Diketahui,

Ketua Departemen Gizi Masyarakat

Dr. Ir. Evy Damayanthi, MS NIP. 1962 1204 198903 2 002

(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara, puteri pasangan Bapak Mokh. Fatkur Rohman dan Ibu Wahyu Widayati. Penulis dilahirkan di Kota Bojonegoro pada tanggal 14 September 1987. Pendidikan sekolah dasar penulis ditempuh pada tahun 1993 sampai 1999 di SD Negeri Karangsoko III dan pada tahun 1999 sampai 2002 di SMP Negeri I Trenggalek. Pada tahun 2002 sampai 2005 penulis melanjutkan pendidikan di SMA Negeri I Trenggalek.

Pada tahun 2005, melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) penulis diterima sebagai mahasiswa di Institut Pertanian Bogor. Penulis diterima sebagai mahasiswa Mayor Ilmu Gizi, Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia pada tahun 2006 melalui jalur mayor minor. Selama menjadi mahasiswa, penulis tercatat sebagai staf divisi Klub Peduli Pangan dan Gizi (KPPG) HIMAGITA periode 2006/2007, staf divisi kewirausahaan HIMAGIZI periode 2007/2008 serta staf divisi keputrian Forum Syiar Islam FEMA (FORSIA) period 2007/2008. Selain itu penulis juga aktif dalam berbagai kepanitiaan, baik yang diselenggarakan oleh HIMAGIZI maupun FEMA.

Penulis pernah menjadi asisten praktikum Mata Kuliah Gizi dalam Daur Kehidupan pada tahun ajaran 2008/2009. Pada tahun 2008 penulis melaksanakan Kuliah Kerja Profesi (KKP) di Desa Cisarua dan Bantar Karet, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pada bulan Februari 2009 penulis juga melaksanakan Internship Dietetik di Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor.

(8)

PRAKATA

Asalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya penulis mampu menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan baik. Penulisan skripsi yang berjudul “Kebiasaan Minum dan Kebutuhan Cairan serta Kecenderungan Dehidrasi Siswi Sekolah Dasar” dilakukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Gizi pada Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Ir. Dodik Briawan, MCN selaku dosen pembimbing skripsi yang dengan penuh kesabaran telah meluangkan waktu dan pikirannya, memberikan arahan, masukan, kritikan, dan dorongan untuk menyelesaikan skripsi ini. 2. dr. Mira Dewi M.Si selaku dosen pemandu seminar dan dosen penguji skripsi

atas saran yang diberikan.

3. Dr. Ir. Drajat Martianto, MS selaku dosen pembimbing akademik yang telah membimbing penulis dalam pengisian Kartu Rencana Studi selama kuliah. 4. Luthfi Rakhmawati, Tri Purnamasari, Tyas Rara Sedayu dan Jesa

Nuhgroho selaku pembahas seminar.

5. Seluruh pihak Sekolah Dasar Polisi 4 yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian serta seluruh murid-murid sekolah dasar yang telah bersedia diwawancarai dan telah membantu kelancaran penelitian.

6. Bapak Ibukku tercinta dan adikku tersayang (d’Tyas) terimakasih atas do’a, nasehat, semangat dan kasih sayang yang telah diberikan selama ini.

7. Sahabat-sahabatku (Luthfi, Nenden, Sofy, Tri dan Sri) terima kasih atas kebersamaan dan dukungannya, semoga persahabatan kita selalu abadi. 8. Jesa Nuhgroho, Fahmila Hidayati dan Elya Sugianti terima kasih atas

nasehat, doa dan semangatnya, terima kasih juga atas hari-hari indahnya kebersamaan yang telah kita lalui selama ini.

9. Kartika Annisa, teman seperjuangan dalam penyusunan skripsi. Thanks for all, akhirnya penantian dan kesabaran kita membuahkan hasil.

10. Teman-teman kosan Putri 26, Pondok Nova dan Wisma Ayu.

11. Teman-temanku Dietista 42, terima kasih atas kebersamaan dan cerita-cerita indah selama tiga tahun.

(9)

12. Adik-adik Angkatan 43, 44 dan 45, Pak Ugan serta Pak Karya serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak membantu kelancaran penyelesaian penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran membangun sangat penulis harapkan. Penulis berharap penelitian ini dapat memberikan informasi dan bermanfaat bagi semua. Wasamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bogor, Agustus 2009

(10)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ... i

DAFAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR ... v DAFTAR LAMPIRAN ... vi PENDAHULUAN Latar Belakang ... 1 Tujuan ... 2 Hipotesis ... 3 Kegunaan ... 3 TINJAUAN PUSTAKA Anak-anak ... 4 Konsumsi Pangan ... 5

Fungsi Air dalam Tubuh ... 6

Kebiasaan Minum ... 7 Intake Cairan ... 9 Kebutuhan Cairan ... 10 Dehidrasi ... 11 KERANGKA PEMIKIRAN ... 14 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian ... 16

Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh ... 16

Jenis dan Cara Pengumpulan Data ... 17

Pengolahan dan Analisis Data ... 18

DEFINISI OPERASIONAL ... 21

HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Sekolah Dasar ... 23

Karakteristik Contoh ... 23

Karakteristik Sosial Ekonomi Keluarga Contoh ... 27

Kebiasaan Minum Sehari-hari ... 28

Kebiasaan Minum Saat di Sekolah ... 38

Intake Cairan ... 45

Kebutuhan Cairan ... 51

Referensi

Dokumen terkait

Secara umum, kendala yang dijumpai dalam pengembangan kewirausahaan adalah tidak fokus, difusi pengetahuan, ketrampilan kurang efektif, belum terkoneksi dengan

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat, karunia, dan anugrah-Nya, penyusun telah dapat menyelesaikan kegiatan serta laporan Dasar

pada kebijakan dividen di perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa.

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan kebiasaan makan dengan anemia defisiensi gizi besi pada siswa dan siswi SMK Analis Kesehatan Tunas

KESIMPULAN Hasil penelitian menunjukkan pengaruh pemberian pupuk fosfor dan sumber kalium yang berbeda berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah bunga per tandan, jumlah

Melaporkan Setiap Permasalahan yang timbul terkait tentang pelayanan administrasi kepesertaan BPJS ke Seksi Kendali Biaya dan

Menurut Ibu Yuli Rulita selaku Kepala Seksi Penyelidikan dan Penyidikan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Balikpapan, dalam penegakan hukum secara represif berdasarkan

Keputusan untuk menjadi fasilitator IOS atau pesertanya menunjukkan bahwa Keputusan untuk menjadi fasilitator IOS atau pesertanya menunjukkan bahwa manajemen telah menyadari