• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

85 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian

4.1.1 Kondisi Sekolah

Sekolah Dasar Kanisius Cungkup Salatiga berada di Jalan Raden Patah Nomor 01 Desa/Kelurahan Salatiga Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah. Kepala Sekolah SD Kanisius Cungkup Salatiga adalah Bp. Yulius Ponidi, S.Pd. SD Kanisius Cungkup Salatiga memiliki luas lokasi ±2.489m2.

Data siswa dan guru di SD Kanisius Cungkup Salatiga disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.1 Jumlah Siswa Dan Guru SD Kanisius Cungkup Salatiga

No. Jumlah Siswa Guru Kelas

1. 30 Fransisca B. A. W, S.Pd. 2. 25 Maria D.P,S.D, S.Pd. 3. 23 Th Dita C, A.Ma, Pd. 4. 30 Argil Babas N, S.Pd. 5. 33 Katharina Tri H, S.Pd. 6. 25 Kornelius S, S.Pd. Total 166

SD Kanisius Cungkup Salatiga berada di bawah naungan Yayasan Kanisius dengan jumlah keseluruhan guru yang ada di SD Kanisius Cungkup Salatiga adalah 6 orang, yang terdiri dari guru kelas I, II, III, IV, V dan VI. Keterbatasan

(2)

86

jumlah tenaga pendidik di SD Kanisius Cungkup Salatiga sehingga ada beberapa mata pelajaran yang dirangkap oleh masing-masing guru kelas atau kepala sekolah misalnya mata pelajaran Bahasa Inggis, Agama dan Penjaskes. Hal ini terjadi karena minimnya anggaran sekolah sehingga dari pihak sekolah maupun Yayasan tidak merekrut atau menambahkan tenaga pendidik atau guru di SD tersebut. Misalnya guru kelas III tidak hanya mengajar pada kelas tersebut namun rangkap mengajar pada kelas II, IV, V dan VI sedangkan mata pelajaran Agama dan Penjasken di ajarkan oleh masing-masing wali kelas atau kepala sekolah. Di SD Kanisius Cungkup Salatiga memiliki satu pegawai perpustakaan yang juga merangkap dalam mengajar Teknologi informatika dan satu karyawan sekolah sebagai penjaga sekolah.

SD Kanisius Cungkup Salatiga memiliki tenaga pendidik dengan kualifikasi pendidikan terakhir satu orang kepala sekolah lulusan Sarjana Pendidikan S1, lima orang guru lulusan Sarjana Pendidikan S1, satu orang guru lulusan Diploma Dua (D-II) dan satu orang pegawai perpustakaan yang juga rangkap mengajar Teknologi informatika lulusan Diploma Dua (D-II). Tenaga pendidik SD Kanisius Cungkup Salatiga yang mendapat SK dari Yayasan berjumlah 4 orang guru sedangkan yang 2 orang masih berstatus tenaga honorer. Tenaga pendidik di SD Kanisius Cungkup yang mendapat insentif sertifikasi berjumlah 3 orang yaitu kepala sekolah, guru kelas V dan kelas VI. Masa kerja guru SD Kanisius Cungkup Salatiga rata-rata di bawah 5 tahun. Guru SD

(3)

87

Kanisius Cungkup Salatiga juga ikut terlibat pada kegiatan pelatihan atau Diklat yang diselenggarakan oleh Dinas maupun Yayasan, yang mengikuti pelatihan atau Diklat pada umumnya diutus langsung oleh kepala sekolah secara bergantian.

SD Kanisius Cungkup Salatiga memiliki, Visi dan Misi sekolah. Visi dan Misi SD Kanisius Cungkup Salatiga adalah:

Visi: Mendidik anak Indonesia agar cerdas, berkarakter, dan peduli terhadap sesama dan lingkungan.

Misi: 1) Menyelenggarakan pendidikan yang berlandaskan kasih tanpa membedakan suku, etnis, agama, latar belakang ekonomi, gender serta peduli dan peka terhadap sesama dan lingkungan, 2) Melaksanakan pendidikan yang DISIPLIN, agar menjadi manusia yang tertib dan bertanggung jawab, 3) Mendidik anak agar menjadi pribadi yang CERDAS, unggul dalam prestasi, 4) Mendidik anak agar menjadi anak BERANI, kritis, kreatif dan percaya diri, dan 5) Menyelenggarakan pendidikan yang mengutamakan KEJUJURAN sehingga dapat dipercaya.

4.1.2 Kondisi awal Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada guru kelas I, II, III, IV, V, dan VI SD Kanisius Cungkup Salatiga semester II tahun ajaran 2017/2018 yang berjumlah 6 guru. Pada awalnya hasil motivasi kerja guru masih berada pada kategori rendah. Hal ini didukung dari hasil Pre-test sebelum guru-guru di SD

(4)

88

Kanisius Cungkup Salatiga mendapat tindakan supervisi akademik oleh kepala sekolah. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.2.

Kriteria keberhasilan motiviasi kerja guru dalam % (Agip, et. al.,2009:41)

No Tingkat Keberhasilan Predikat Keberhasilan

1 86-100 % Sangat tinggi 2 71-85 % Tinggi 3 56-70 % Sedang 4 41-55 % Rendah 5 <40 % Sangat rendah Rentang 15 % Tabel 4.2

Kondisi Awal Hasil Pre-Test Motivasi Kerja Guru SD di SD Kanisius Cungkup Salatiga Sebelum Mendapat Tindakan Supervisi Akademik Oleh Kepala Sekolah

No Total Skor Persentase % Keterangan

1 43 54% Rendah 2 48 60% Sedang 3 42 52% Rendah 4 44 55% Rendah 5 43 54% Rendah 6 48 60% Sedang

Jumlah 268 36% Sangat Rendah

Data yang diperoleh pada tabel 4.2 diatas adalah hasil pengisian angket oleh guru-guru di SD Kanisius Cungkup Salatiga sebelum mendapat tindakan supervisi akademik.

(5)

89

Berikut ini penjelasan dari tabel 4.2 pada tabel total skor diatas merupakan hasil dari pengisian angket tiap responden. Pencapaian hasil persentase dari tiap responden sebelum mendapat tindakan supervisi akademik oleh kepala sekolah adalah 54% dua orang guru, 60% dua orang guru, 52% satu orang guru dan 55% satu orang guru. Dari hasil persentase tiap responden di total secara menyeluruh dihitung dengan rumus:

Persentase = Jumlah Keseluruhan Skor Yang Diperoleh X 100% Skor Ideal (Skor Maksimal)

atau 43:125x100% maka hasil yang diperoleh dari tiap subjek dilihat dari indikator persentase motivasi kerja guru di SD Kanisius Cungkup Salatiga berada pada kategori rendah dan sedang. Sedangkan hasil persentase secara menyeluruh dari 6 subjek penelitian diperoleh dari 268: (125x6) x 100%. berada pada kategori sangat rendah.

Untuk lebih jelasnya data pada tabel 4.2 dibuat dalam diagram batang seperti pada gambar 4.2 di bawah ini:

(6)

90

Diagram Batang 4.2

Diagram Batang Hasil Motivasi Kerja Guru SD di SD Kanisius Cungkup Salatiga Pada Kondisi Awal Pre-Test Sebelum Mendapat Tindakan Supervisi Akademik Oleh

Kepala Sekolah

Setelah peneliti melakukan observasi dan wawancara dengan Kepala sekolah SD Kanisius Cungkup Salatiga dapat diketahui bahwa rendahnya motivasi kerja guru dikarenakan ada beberapa faktor yaitu pengalaman mengajar, kesulitan dalam menangani siswa, kesiapan guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran dan keterbatasan jumlah tenaga pendidik.

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Variabel Tindakan Supervisi Akademik 4.2.1.1 Pra Siklus

Penelitian ini diawali dengan mengidentifikasi masalah

yang terjadi dilapangan melalui observasi awal. Dari data 48% 50% 52% 54% 56% 58% 60% 62% S P D A R K

Pre Test

Pre Test

(7)

91

dokumentasi yang diperoleh di lapangan diketahui bahwa guru-guru SD Kanisius Cungkup terdapat motivasi kerja yang rendah. Data ini diperoleh melalui pegisian angket motivasi kerja guru yang sudah peneliti paparkan pada kondisi awal motivasi kerja guru yaitu pada tabel 4.2. Selanjutnya peneliti dan kepala sekolah merancang pelaksanaan penelitian tindakan, yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, refleksi dan tindak lanjut supervisi akademik oleh kepala sekolah.

4.2.1.2 Siklus I a. Perencanaan

Langkah-langkah yang terdapat pada perencanaan untuk melakukan supervisi akademik oleh kepala sekolah adalah:

1. Instrumen pengamatan yang didalamnya terdapat beberapa hal antara lain: 1) mempersiapkan instrumen atau lembar pengamatan supervisi akademik yang akan digunakan; 2) mempersiapkan instrumen atau angket motivasi kerja guru setelah mendapat tindakan supervisi akademik; 3) mempersiapkan instrumen wawancara pra-siklus sebelum memulai pelaksanaan penelitian; 4)

mempersiapkan instrumen observasi; dan 5)

mempersiapkan instrumen dokumentasi.

2. Menetapkan indikator keberhasilan motivasi kerja guru. 3. Menyusun jadwal supervisi akademik.

(8)

92

5. Melaksanakan evaluasi, refleksi dan program tindak lanjut.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan supervisi akademik pada siklus I dilaksanakan pada tanggal 12 Maret 2018 dengan alokasi waktu 60 menit/mata pelajaran pada saat melakukan supervisi dimulai dari kelas I dan II. mata pelajaran yang disajikan pada saat pelaksanaan tindakan supervisi akademik di kelas I adalah mata pelajaran Tematik dan kelas II mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Pada hari pertama, kepala sekolah dan peneliti masuk ke ruang kelas yang dimulai dari kelas I untuk melaksanakan supervisi akademik. Kepala sekolah dan peneliti dipersilahkan untuk masuk kelas dan duduk di bagian belakang untuk mengamati jalannya proses pembelajaran yang disajikan oleh guru kepada siswa, kepala sekolah dan peneliti mengamati jalannya proses pembelajaran yang disajikan oleh guru berdasarkan aspek-aspek supervisi akademik yang sudah dirancang oleh kepala sekolah dan peneliti sebagai pedoman pada saat melaksanakan tindakan supervisi akademik. Saat melaksanakan tindakan supervisi akademik pada kelas I ada 10 item atau aspek yang digunakan oleh kepala sekolah dan peneliti sebagai penilain dalam melaksanakan tindakan supervisi akademik yaitu: 1) penempilan guru di depan kelas dalam menyajikan kegiatan pembelajaran kepada siswa: dalam aspek ini guru sudah menyajikan kegiatan

(9)

93

pembelajaran berdarkan dengan RPP yang sudah dibuat, tidak ragu-ragu dalam menyampaikan kegiatan pembelajaran yang disajikan; 2) penggunaan bahasa pada saat menyajikan kegiatan pembelajaran: dalam aspek ini guru menggunakan bahasa sederhana yang mudah dipahami oleh siswa sehingga ada interaksi antara guru dan siswa pada saat guru menjelaskan kegiatan pembelajaran pada saat itu; 3) kesesuaian langkah-langkah pemebelajaran dalam RPP: dalam aspek ini guru sudah menyajikan bersarkan RPP yang dimulai dari pembukaan, kegiatan inti, dan penutup; 4) penguasaan materi yang disajikan: dalam aspek ini guru sudah cukup menguasai apa yang disajikan dalam kegiatan pembelajaran saat itu; 5) penguasaan kelas: dalam aspek ini guru cukup menguasai kelas dikarenakan posisi duduk siswa di buat dalam lingkaran kelompok sehingga guru terbantu untuk mengkondisikan kelas dari tiap-tiap kelompok. Hal ini juga sebagai salah satu strategi agar siswa dapat bersosialisai dengan temannya; 6) pemanfaatan sarana (alat pembelajaran dan peraga): dalam aspek ini guru sudah menyajikan kegiatan pembelajaran berdarkan materi yang di RPP, namun belum maksimal dalam mempersiapan perngkat pembelajaran yang disajikan misalnya media atau alat peraga yang digunakan pada saat melakukan proses pembelajaran sangat terbatas, pengelolaan waktu dalam menyajikan kegiatan pembelajaran sehingga pada waktu pelajaran hampir selesai materi yang disajikan belum selesai dikerjakan oleh siswa, tidak ada pengarsipan dokumen hasil kerja yang dilakukan oleh siswa

(10)

94

(khusunya pada kegitan pembelajaran yang dibagi dalam kelompok); 7) pengorganisasian kelas: dalam aspek ini guru sudah melaksanakan kegiatan yang dimulai dari pembukaan hari/tanggal mata pelajaran yang akan disajikan dan kegiatan atau tugas yang akan dikerjakan oleh siswa dan penutup pada akhir dari kegiatan pembelajaran; 8) respon dari siswa pada saat guru memberi stimulus (keaktifan siswa dalam proses pembelajaran): dalam aspek ini ada interaksi antara siswa dengan guru pada saat guru memberikan penjelasan kepada siswa terkait kegiatan pembelajaran yang akan dikerjakan oleh siswa baik itu dalam kelompok maupun individu; 9) cara guru memberikan tugas kepada siswa: dalam aspek ini guru memberikan tugas berdasarkan apa yang sudah dijelaskan pada kegiatan pembukaan, tugas yang diberikan guru pada siswa juga disesuikan dengan tingkat kemampuan dan kebutuhan siswa; 10) sikap atau bantuan guru terhadap siswa dalam mengatasi kesulitan: dalam aspek ini guru membantu siswa dalam menyelesaikan tugas (kelompok) secara maksimal, namun pada saat siswa menyelesaikan tugas secara individu guru mengalami kesulitan dikarenakan harus kontrol satu persatu khususnya pada siswa yang membutuhkan bantuan guru.

Pada akhir kegiatan pembelajaran kepala sekolah dan peneliti mengajak guru ke ruang kepala sekolah untuk melakukan evaluasi refleksi terkait dengan kegiatan pembelajaran yang sudah disajikan oleh guru selama kepala sekolah dan peneliti melakukan supervisi akademik. Kegiatan

(11)

95

terakhir dalam penelitian ini, peneliti memberikan angket motivasi kerja guru kepada guru untuk mengisih, dari hasil angket tersebut peneliti gunakan untuk mengolah data pada tahap selanjutnya.

Pada hari dan tanggal yang sama kepala sekolah dan peneliti melanjutkan tindakan supervisi akademik pada kelas II dengan alokasi waktu 60 menit. Kepala sekolah dan peneliti dipersilahkan untuk masuk kelas dan duduk di bagian belakang untuk mengamati jalannya proses pembelajaran yang disajikan oleh guru kepada siswa, kepala sekolah dan peneliti mengamati jalannya proses pembelajaran yang disajikan oleh guru berdasarkan aspek-aspek supervisi akademik yang sudah dirancang oleh kepala sekolah dan peneliti sebagai pedoman pada saat melaksanakan tindakan supervisi akademik. Saat melaksanakan tindakan supervisi akademik pada kelas II ada 10 item atau aspek yang digunakan oleh kepala sekolah dan peneliti sebagai penilain dalam melaksanakan tindakan supervisi akademik yaitu: 1) penempilan guru di depan kelas dalam menyajikan kegiatan pembelajaran kepada siswa: dalam aspek ini guru sudah menyajikan kegiatan pembelajaran berdarkan dengan RPP yang sudah dibuat, tidak ragu-ragu dalam menyampaikan kegiatan pembelajaran yang disajikan; 2) penggunaan bahasa pada saat menyajikan kegiatan pembelajaran: dalam aspek ini guru menggunakan bahasa sederhana yang mudah dipahami oleh siswa sehingga ada interaksi antara guru dan siswa pada saat guru menjelaskan kegiatan pembelajaran pada saat itu;

(12)

96

3) kesesuaian langkah-langkah pemebelajaran dalam RPP: dalam aspek ini guru sudah menyajikan bersarkan RPP yang dimulai dari pembukaan, kegiatan inti, dan penutup; 4) penguasaan materi yang disajikan: dalam aspek ini guru sudah cukup menguasai apa yang disajikan dalam kegiatan pembelajaran saat itu; 5) penguasaan kelas: dalam aspek ini guru cukup menguasai kelas dikarenakan posisi duduk siswa di buat dalam lingkaran kelompok sehingga guru terbantu untuk mengkondisikan kelas dari tiap-tiap kelompok. Hal ini juga sebagai salah satu strategi agar siswa dapat bersosialisai dengan temannya; 6) pemanfaatan sarana (alat pembelajaran dan peraga) dalam aspek ini guru sudah menyajikan kegiatan pembelajaran berdasarkan materi yang di RPP, namun belum maksimal dalam mempersiapan perngkat pembelajaran yang disajikan misalnya media atau alat peraga yang digunakan pada saat melakukan proses pembelajaran sangat terbatas; 7) pengorganisasian kelas: dalam aspek ini guru sudah melaksanakan kegiatan yang dimulai dari pembukaan hari/tanggal mata pelajaran yang akan disajikan dan kegiatan atau tugas yang akan dikerjakan oleh siswa dan penutup pada akhir dari kegiatan pembelajaran; 8) respon dari siswa pada saat guru memberi stimulus (keaktifan siswa dalam proses pembelajaran): dalam aspek ini ada interaksi antara siswa dengan guru pada saat guru memberikan penjelasan kepada siswa terkait kegiatan pembelajaran yang akan dikerjakan oleh siswa baik itu dalam kelompok maupun individu; 9) cara guru memberikan tugas kepada siswa: dalam aspek ini guru

(13)

97

memberikan tugas berdasarkan apa yang sudah dijelaskan pada kegiatan pembukaan, tugas yang diberikan guru pada siswa juga disesuikan dengan tingkat kemampuan dan kebutuhan siswa; 10) sikap atau bantuan guru terhadap siswa dalam mengatasi kesulitan: dalam aspek ini guru membantu siswa dalam menyelesaikan tugas (kelompok) secara maksimal, namun pada saat siswa menyelesaikan tugas secara individu guru mengalami kesulitan dikarenakan harus kontrol satu persatu khususnya pada siswa yang membutuhkan bantuan guru. Pada akhir kegiatan pembelajaran kepala sekolah dan peneliti mengajak guru ke ruang kepala sekolah untuk melakukan evaluasi, refleksi terkait dengan kegiatan pembelajaran yang sudah disajikan oleh guru selama kepala sekolah dan peneliti melakukan supervisi akademik. Kegiatan terakhir dalam penelitian ini, peneliti memberikan angket motivasi kerja guru kepada guru untuk mengisih, dari hasil angket tersebut peneliti gunakan untuk mengolah data pada tahap selanjutnya.

Pada tanggal 13 Maret 2018 peneliti melanjutkan penelitian tindakan supervisi akademik siklus I pada kelas III dan IV dengan alokasi waktu 60 menit/mata pelajaran, mata pelajaran yang disajikan pada saat pelaksanaan penelitian adalah di kelas III adalah mata pelajaran Tematik dan kelas IV mata pelajaran yang disajikan adalah Tematik.

Pada hari kedua, kepala sekolah dan peneliti melanjutkan supervisi akademik pada kelas III dengan alokasi waktu 60 menit. Kepala sekolah dan peneliti dipersilahkan

(14)

98

untuk masuk kelas dan duduk di bagian belakang untuk mengamati jalannya proses pembelajaran yang disajikan oleh guru kepada siswa, kepala sekolah dan peneliti mengamati jalannya proses pembelajaran yang disajikan oleh guru berdasarkan aspek-aspek supervisi akademik yang sudah dirancang oleh kepala sekolah dan peneliti sebagai pedoman pada saat melaksanakan tindakan supervisi akademik. Saat melaksanakan tindakan supervisi akademik pada kelas III ada 10 item atau aspek yang digunakan oleh kepala sekolah dan peneliti sebagai penilain dalam melaksanakan tindakan supervisi akademik yaitu: 1) penempilan guru di depan kelas dalam menyajikan kegiatan pembelajaran kepada siswa: dalam aspek ini guru sudah menyajikan kegiatan pembelajaran berdarkan dengan RPP yang sudah dibuat, namun masih ada keragu-raguan dalam menyampaikan kegiatan pembelajaran yang disajikan; 2) penggunaan bahasa pada saat menyajikan kegiatan pembelajaran: dalam aspek ini guru menggunakan bahasa sederhana yang mudah dipahami oleh siswa sehingga ada interaksi antara guru dan siswa pada saat guru menjelaskan kegiatan pembelajaran pada saat itu; 3) kesesuaian langkah-langkah pemebelajaran dalam RPP: dalam aspek ini guru sudah menyajikan bersarkan RPP yang dimulai dari pembukaan, kegiatan inti, dan penutup. Namun pada kegiatan inti terdapat guru sudah menjelaskan pada pembukaan tetapi tidak melaksankannya pada saat memberikan tugas kepada siswa (kegiatan inti); 4) penguasaan materi yang disajikan: dalam aspek ini guru sudah cukup

(15)

99

menguasai apa yang disajikan dalam kegiatan pembelajaran namun ada keragu-raguaan pada saat guru menjelaskan kegiatan pembelajaran pada saat itu; 5) penguasaan kelas: dalam aspek ini guru cukup menguasai kelas dikarenakan posisi duduk siswa di buat dalam lingkaran kelompok sehingga guru terbantu untuk mengkondisikan kelas dari tiap-tiap kelompok. Hal ini juga sebagai salah satu strategi agar siswa dapat bersosialisai dengan temannya; 6) pemanfaatan sarana (alat pembelajaran dan peraga) dalam aspek ini guru sudah menyajikan kegiatan pembelajaran berdasarkan materi yang di RPP, namun belum maksimal dalam mempersiapan perngkat pembelajaran yang disajikan misalnya media atau alat peraga yang digunakan pada saat melakukan proses pembelajaran sangat terbatas, pengelolaan waktu dalam menyajikan kegiatan pembelajaran kurang sitematis, sehingga masih ada sisa waktu untuk siswa menyelesaikan tugasnya, akan tetapi ada kegitan pembelajaran yang guru tidak memberikan kegiatan pelajaran tersebut kepada siswa untuk mengerjakan. 7) pengorganisasian kelas: dalam aspek ini guru sudah melaksanakan kegiatan yang dimulai dari pembukaan hari/tanggal mata pelajaran yang akan disajikan dan kegiatan atau tugas yang akan dikerjakan oleh siswa dan penutup pada akhir dari kegiatan pembelajaran; 8) respon dari siswa pada saat guru memberi stimulus (keaktifan siswa dalam proses pembelajaran): dalam aspek ini ada interaksi antara siswa dengan guru pada saat guru memberikan penjelasan kepada

(16)

100

siswa terkait kegiatan pembelajaran yang akan dikerjakan oleh siswa baik itu dalam kelompok maupun individu; 9) cara guru memberikan tugas kepada siswa: dalam aspek ini guru memberikan tugas berdasarkan apa yang sudah dijelaskan pada kegiatan pembukaan, tugas yang diberikan guru pada siswa juga disesuikan dengan tingkat kemampuan dan kebutuhan siswa; 10) sikap atau bantuan guru terhadap siswa dalam mengatasi kesulitan: dalam aspek ini guru membantu siswa dalam menyelesaikan tugas (kelompok) secara maksimal, namun kekeliruan pada saat membagi siswa dalam tiap kelompok sehingga guru mengalami kesulitan untuk kontrol pada kelompok lain. Sehingga siswa atau kelompok lain tidak mendapat bantuan dari guru secara maksimal. Pada akhir kegiatan pembelajaran kepala sekolah dan peneliti mengajak guru ke ruang kepala sekolah untuk melakukan evaluasi refleksi terkait dengan kegiatan pembelajaran yang sudah disajikan oleh guru selama kepala sekolah dan peneliti melakukan supervisi akademik. Kegiatan terakhir dalam penelitian ini, peneliti memberikan angket motivasi kerja guru kepada guru untuk mengisih, dari hasil angket tersebut peneliti gunakan untuk mengolah data pada tahap selanjutnya.

Pada hari dan tanggal yang sama kepala sekolah dan peneliti melanjutkan supervisi akademik pada kelas IV dengan alokasi waktu 60 menit. Kepala sekolah dan peneliti dipersilahkan untuk masuk kelas dan duduk di bagian belakang untuk mengamati jalannya proses pembelajaran

(17)

101

yang disajikan oleh guru kepada siswa, kepala sekolah dan peneliti mengamati jalannya proses pembelajaran yang disajikan oleh guru berdasarkan aspek-aspek supervisi akademik yang sudah dirancang oleh kepala sekolah dan peneliti sebagai pedoman pada saat melaksanakan tindakan supervisi akademik. Saat melaksanakan tindakan supervisi akademik pada kelas IV ada 10 item atau aspek yang digunakan oleh kepala sekolah dan peneliti sebagai penilain dalam melaksanakan tindakan supervisi akademik yaitu: 1) penempilan guru di depan kelas dalam menyajikan kegiatan pembelajaran kepada siswa: dalam aspek ini guru sudah menyajikan kegiatan pembelajaran berdarkan dengan RPP yang sudah dibuat, tidak ragu-ragu dalam menyampaikan kegiatan pembelajaran yang disajikan; 2) penggunaan bahasa pada saat menyajikan kegiatan pembelajaran: dalam aspek ini guru menggunakan bahasa sederhana yang mudah dipahami oleh siswa sehingga ada interaksi antara guru dan siswa pada saat guru menjelaskan kegiatan pembelajaran pada saat itu; 3) kesesuaian langkah-langkah pemebelajaran dalam RPP: dalam aspek ini guru sudah menyajikan bersarkan RPP yang dimulai dari pembukaan, kegiatan inti, dan penutup 4) penguasaan materi yang disajikan: dalam aspek ini guru sudah cukup menguasai apa yang disajikan dalam kegiatan pembelajaran saat itu; 5) penguasaan kelas: dalam aspek ini guru cukup menguasai kelas dikarenakan posisi duduk siswa di buat dalam lingkaran kelompok sehingga guru terbantu untuk mengkondisikan kelas dari tiap-tiap kelompok. Hal ini

(18)

102

juga sebagai salah satu strategi agar siswa dapat bersosialisai dengan temannya; 6) pemanfaatan sarana (alat pembelajaran dan peraga) dalam aspek ini guru sudah menyajikan kegiatan pembelajaran berdasarkan materi yang di RPP, namun belum maksimal dalam mempersiapan perngkat pembelajaran yang disajikan misalnya media atau alat peraga yang digunakan pada saat melakukan proses pembelajaran sangat terbatas; 7) pengorganisasian kelas: dalam aspek ini guru sudah melaksanakan kegiatan yang dimulai dari pembukaan hari/tanggal mata pelajaran yang akan disajikan dan kegiatan atau tugas yang akan dikerjakan oleh siswa dan penutup pada akhir dari kegiatan pembelajaran; 8) respon dari siswa pada saat guru memberi stimulus (keaktifan siswa dalam proses pembelajaran): dalam aspek ini ada interaksi antara siswa dengan guru pada saat guru memberikan penjelasan kepada siswa terkait kegiatan pembelajaran yang akan dikerjakan oleh siswa baik itu dalam kelompok maupun individu; 9) cara guru memberikan tugas kepada siswa: dalam aspek ini guru memberikan tugas berdasarkan apa yang sudah dijelaskan pada kegiatan pembukaan, tugas yang diberikan guru pada siswa juga disesuikan dengan tingkat kemampuan dan kebutuhan siswa; 10) sikap atau bantuan guru terhadap siswa dalam mengatasi kesulitan: dalam aspek ini guru membantu siswa dalam menyelesaikan tugas (kelompok) secara maksimal, namun pada saat siswa menyelesaikan tugas secara individu guru mengalami kesulitan dikarenakan harus

(19)

103

kontrol satu persatu khususnya pada siswa yang membutuhkan bantuan guru.

Pada akhir kegiatan pembelajaran kepala sekolah dan peneliti mengajak guru ke ruang kepala sekolah untuk melakukan evaluasi refleksi terkait dengan kegiatan pembelajaran yang sudah disajikan oleh guru selama kepala sekolah dan peneliti melakukan supervisi akademik. Kegiatan terakhir dalam penelitian ini, peneliti memberikan angket motivasi kerja guru kepada guru untuk mengisih, dari hasil angket tersebut peneliti gunakan untuk mengolah data pada tahap selanjutnya.

Pada tanggal 14 Maret 2018 peneliti melanjutkan penelitian tindakan supervisi akademik siklus I pada kelas VI dan V dengan alokasi waktu 60 menit/mata pelajaran, mata pelajaran yang disajikan pada saat pelaksanaan penelitian di kelas VI adalah mata pelajaran Matematika dan kelas V mata pelajaran PKN. Kegiatan pelaksanaan dalam penelitian ini peneliti dan kepala sekolah melaksanakan bersamaan dengan observasi pada tiap kelas. Namun lebih jelas peneliti uraikan pada aspek pengamatan atau observasi di bawah ini.

Pada hari ketiga, kepala sekolah dan peneliti melanjutkan supervisi akademik pada kelas VI dengan alokasi waktu 60 menit. Kepala sekolah dan peneliti dipersilahkan untuk masuk kelas dan duduk di bagian belakang untuk mengamati jalannya proses pembelajaran yang disajikan oleh guru kepada siswa, kepala sekolah dan peneliti mengamati

(20)

104

jalannya proses pembelajaran yang disajikan oleh guru berdasarkan aspek-aspek supervisi akademik yang sudah dirancang oleh kepala sekolah dan peneliti sebagai pedoman pada saat melaksanakan tindakan supervisi akademik. Saat melaksanakan tindakan supervisi akademik pada kelas VI ada 10 item atau aspek yang digunakan oleh kepala sekolah dan peneliti sebagai penilain dalam melaksanakan tindakan supervisi akademik yaitu: 1) penempilan guru di depan kelas dalam menyajikan kegiatan pembelajaran kepada siswa: dalam aspek ini guru sudah menyajikan kegiatan pembelajaran berdarkan dengan RPP yang sudah dibuat, tidak ragu-ragu dalam menyampaikan kegiatan pembelajaran yang disajikan; 2) penggunaan bahasa pada saat menyajikan kegiatan pembelajaran: dalam aspek ini guru menggunakan bahasa sederhana yang mudah dipahami oleh siswa sehingga ada interaksi antara guru dan siswa pada saat guru menjelaskan kegiatan pembelajaran pada saat itu; 3) kesesuaian langkah-langkah pemebelajaran dalam RPP: dalam aspek ini guru sudah menyajikan bersarkan RPP yang dimulai dari pembukaan, kegiatan inti, dan penutup; 4) penguasaan materi yang disajikan: dalam aspek ini guru sudah cukup menguasai apa yang disajikan dalam kegiatan pembelajaran saat itu; 5) penguasaan kelas: dalam aspek ini guru cukup menguasai kelas, posisi duduk siswa pada kelas ini tidsk dibagi dalam kelompok seperti kelasa-kelas sebelumnya tetapi posisi duduk sendiri-sendiri atau individu, selain itu tingkat kelas tinggi sehingga guru terbantu dalam mengkondisikan; 6)

(21)

105

pemanfaatan sarana (alat pembelajaran dan peraga) dalam aspek ini guru sudah menyajikan kegiatan pembelajaran berdasarkan materi yang di RPP, namun belum maksimal dalam mempersiapan perngkat pembelajaran yang disajikan misalnya media atau alat peraga yang digunakan pada saat melakukan proses pembelajaran sangat terbatas, pengelolaan waktu dalam menyajikan kegiatan pembelajaran sehingga pada waktu pelajaran hampir selesai materi yang disajikan belum selesai dikerjakan oleh siswa (soal dalam LKS tidak dapat diselesaikan semua oleh siswa); 7) pengorganisasian kelas: dalam aspek ini guru sudah melaksanakan kegiatan yang dimulai dari pembukaan hari/tanggal mata pelajaran yang akan disajikan dan kegiatan atau tugas yang akan dikerjakan oleh siswa dan penutup pada akhir dari kegiatan pembelajaran; 8) respon dari siswa pada saat guru memberi stimulus (keaktifan siswa dalam proses pembelajaran): dalam aspek ini ada interaksi antara siswa dengan guru pada saat guru memberikan penjelasan kepada siswa terkait kegiatan pembelajaran yang akan dikerjakan oleh siswa baik itu dalam kelompok maupun individu; 9) cara guru memberikan tugas kepada siswa: dalam aspek ini guru memberikan tugas berdasarkan apa yang sudah dijelaskan pada kegiatan pembukaan, tugas yang diberikan guru pada siswa juga disesuikan dengan tingkat kemampuan dan kebutuhan siswa; 10) sikap atau bantuan guru terhadap siswa dalam mengatasi kesulitan: dalam aspek ini guru membantu siswa dalam menyelesaikan tugas secara maksimal.

(22)

106

Pada akhir kegiatan pembelajaran kepala sekolah dan peneliti mengajak guru ke ruang kepala sekolah untuk melakukan evaluasi refleksi terkait dengan kegiatan pembelajaran yang sudah disajikan oleh guru selama kepala sekolah dan peneliti melakukan supervisi akademik. Kegiatan terakhir dalam penelitian ini, peneliti memberikan angket motivasi kerja guru kepada guru untuk mengisih, dari hasil angket tersebut peneliti gunakan untuk mengolah data pada tahap selanjutnya.

Pada hari dan tanggal yang sama kepala sekolah dan peneliti melanjutkan supervisi akademik pada kelas V dengan alokasi waktu 60 menit. Kepala sekolah dan peneliti dipersilahkan untuk masuk kelas dan duduk di bagian belakang untuk mengamati jalannya proses pembelajaran yang disajikan oleh guru kepada siswa, kepala sekolah dan peneliti mengamati jalannya proses pembelajaran yang disajikan oleh guru berdasarkan aspek-aspek supervisi akademik yang sudah dirancang oleh kepala sekolah dan peneliti sebagai pedoman pada saat melaksanakan tindakan supervisi akademik. Saat melaksanakan tindakan supervisi akademik pada kelas V ada 10 item atau aspek yang digunakan oleh kepala sekolah dan peneliti sebagai penilain dalam melaksanakan tindakan supervisi akademik yaitu: 1) penempilan guru di depan kelas dalam menyajikan kegiatan pembelajaran kepada siswa: dalam aspek ini guru sudah menyajikan kegiatan pembelajaran berdarkan dengan RPP yang sudah dibuat, tidak ragu-ragu dalam menyampaikan

(23)

107

kegiatan pembelajaran yang disajikan; 2) penggunaan bahasa pada saat menyajikan kegiatan pembelajaran: dalam aspek ini guru menggunakan bahasa sederhana yang mudah dipahami oleh siswa sehingga ada interaksi antara guru dan siswa pada saat guru menjelaskan kegiatan pembelajaran pada saat itu; 3) kesesuaian langkah-langkah pemebelajaran dalam RPP: dalam aspek ini guru sudah menyajikan bersarkan RPP yang dimulai dari pembukaan, kegiatan inti, dan penutup; 4) penguasaan materi yang disajikan: dalam aspek ini guru sudah cukup menguasai apa yang disajikan dalam kegiatan pembelajaran saat itu; 5) penguasaan kelas: dalam aspek ini guru cukup menguasai kelas dikarenakan siswa yang diajarkan berada pada tingkat atau kelas tertinggi yaitu kelas V sehingga guru lebih mudah dan terbantu pada saat menyajikan kegiatan pembelajaran di kelas; 6) pemanfaatan sarana (alat pembelajaran dan peraga) dalam aspek ini guru sudah menyajikan kegiatan pembelajaran berdasarkan materi yang di RPP, belum maksimal dalam mempersiapan perngkat pembelajaran yang disajikan misalnya media atau alat peraga yang digunakan pada saat melakukan proses pembelajaran sangat terbatas, namun pengelolaan waktu dalam menyajikan kegiatan pembelajaran tepat pada dengan waktu yang sudah ditentukan; 7) pengorganisasian kelas: dalam aspek ini guru sudah melaksanakan kegiatan yang dimulai dari pembukaan hari/tanggal mata pelajaran yang akan disajikan dan kegiatan atau tugas yang akan dikerjakan oleh siswa dan penutup pada akhir dari kegiatan pembelajaran; 8) respon dari siswa pada

(24)

108

saat guru memberi stimulus (keaktifan siswa dalam proses pembelajaran): dalam aspek ini ada interaksi antara siswa dengan guru pada saat guru memberikan penjelasan kepada siswa terkait kegiatan pembelajaran yang akan dikerjakan oleh siswa; 9) cara guru memberikan tugas kepada siswa: dalam aspek ini guru memberikan tugas berdasarkan apa yang sudah dijelaskan pada kegiatan pembukaan, tugas yang diberikan guru pada siswa juga disesuikan dengan tingkat kemampuan dan kebutuhan siswa; 10) sikap atau bantuan guru terhadap siswa dalam mengatasi kesulitan: dalam aspek ini guru membantu siswa dalam menyelesaikan tugas dan memberikan penjelasan jika ada siswa yang belum memahami apa yang sudah dijelaskan oleh guru sebelum membagi LKS pada siswa.

Pada akhir kegiatan pembelajaran kepala sekolah dan peneliti mengajak guru ke ruang kepala sekolah untuk melakukan evaluasi refleksi terkait dengan kegiatan pembelajaran yang sudah disajikan oleh guru selama kepala sekolah dan peneliti melakukan supervisi akademik. Kegiatan terakhir dalam penelitian ini, peneliti memberikan angket motivasi kerja guru kepada guru untuk mengisih, dari hasil angket tersebut peneliti gunakan untuk mengolah data pada tahap selanjutnya.

Dari hasil pelaksanaan supervisi akademik oleh kepala sekolah pada siklus I, peneliti menambahkan bahwa kegiatan supervisi yang sudah dilakukan oleh kepala sekolah dari kelas I, II, III, IV, V, dan VI dari 10 aspek yang digunkan dalam

(25)

109

penelitian ini terdapat bahwa rata-rata ketersediaan dan penggunaan alat peraga yang digunakan oleh guru sangat tebatas dan pengelolaan waktu pada saat melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas. Hal ini berpengaruh pada pengisian angket motivasi yang di isi oleh guru. Sehingga peneliti dan kepala sekolah melanjutkan supervisi akademik pada siklus II sebagai perbaikan, seperti perencanaan awal peneliti dan kepala sekolah sebelumnya mengkoordinasi waktu pelaksanaan supervisi akademik dengan guru-guru setempat. Dari hasil koordinasi antara kepala sekolah, guru dan peneliti. Penelitian tindakan supervisi akademik pada siklus II dilakukan pada minggu berikut dengan jam dan jadwal mata pelajaran yang sama, dengan tujuan agar peneliti dan kepala sekolah dapat mengetahui dan menganalisis peningkatan atau perkembangan guru dalam mempersiapkan dan menyajikan kegiatan pembelajaran. Kepala sekolah dan peneliti merancang penelitian tindakan ini ke siklus II karena didukung juga dengan hasil pengisian angket motivasi kerja guru belum mencapai standar yang diharapkan.

c. Pengamatan atau Observasi

Proses pengamatan atau observasi siklus I dilakukan pada saat guru melakukan kegiatan belajar megajar di kelas seperti yang sudah dicantumkan pada tahap pelaksanaan, kepala sekolah sebagai supervisor mengamati jalannya proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru, sedangkan peran peneliti disini juga sama halnya seperti yang dilakukan oleh kepala sekolah ikut terlibat mengamati

(26)

110

jalannya proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru sekaligus mengamati kegiatan apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah selama berada di dalam kelas. Hasil pengamatan supervisi akademik oleh kepala sekolah dan peneliti dapat dilihat pada lembar penilaian atau instrumen supervisi akademik yang digunakan selama supervisi berlangsung (data terlampir).

d. Refleksi

Dari hasil pengamatan atau observasi yang sudah diperoleh tentang supervisi akademik oleh kepala sekolah pada siklus I ini, dapat diketahui bahwa kegiatan yang dilakukan sudah sesuai aspek-aspek dalam penilaian namun masih ada kekurangan dalam beberapa aspek yang ada dalam lembar penilaian misalnya mengelola waktu pada saat melakukan proses belajar mengajar di kelas, menyamakan perencanaan yang di RPP dengan apa yang dilakukan oleh guru, alat peraga yang digunakan masih tergolong kurang sehingga hal ini sebagai rekomendasi untuk perbaikan pada tahap berikut. Dalam kegiatan evaluasi refleksi kepala sekolah dan peneliti bersama-sama menyampaikan apa yang diamati selama guru tersebut melakukan kegiatan belajar mengajar di kelas. Setelah melakukan evaluasi refleksi peneliti memberikan angket motivasi kerja guru untuk mengisih, dari hasil tersebut peneliti gunakan sebagai bahan analisis untuk mengolah data.

(27)

111 4.2.1.3 Siklus II

a. Perencanaan

Langkah-langkah yang terdapat pada perencanaan untuk melakukan supervisi akademik oleh kepala sekolah adalah:

1. Instrumen pengamatan yang didalamnya terdapat beberapa hal antara lain: 1) mempersiapkan instrumen atau lembar pengamatan supervisi akademik yang akan digunakan; 2) mempersiapkan instrumen atau angket motivasi kerja guru setelah mendapat tindakan supervisi; dan 3) mempersiapkan instrumen wawancara pra-siklus

sebelum memulai pelaksanaan penelitian; 4)

mempersiapkan instrumen observasi; dan 5) instrumen dokumentasi.

2. Menetapkan indikator keberhasilan motivasi kerja guru. 3. Menyusun jadwal supervisi akademik.

4. Melaksanakan supervisi akademik.

5. Melaksanakan evaluasi, refleksi dan program tindak lanjut.

b. Pelaksanaan

Pada tanggal 19 Maret 2018 peneliti melanjutkan penelitian tindakan supervisi akademik siklus II pada kelas I dan II dengan alokasi waktu 60 menit/mata pelajaran, mata pelajaran yang disajikan dalam pelaksanaan penelitian di

(28)

112

kelas I adalah mata pelajaran Tematik dan kelas II mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Pada hari pertama, kepala sekolah dan peneliti melanjutkan supervisi akademik pada kelas I dengan alokasi waktu 60 menit. Kepala sekolah dan peneliti dipersilahkan untuk masuk kelas dan duduk di bagian belakang untuk mengamati jalannya proses pembelajaran yang disajikan oleh guru kepada siswa, kepala sekolah dan peneliti mengamati jalannya proses pembelajaran yang disajikan oleh guru berdasarkan aspek-aspek supervisi akademik yang sudah dirancang oleh kepala sekolah dan peneliti sebagai pedoman pada saat melaksanakan tindakan supervisi akademik. Saat melaksanakan tindakan supervisi akademik pada kelas I ada 10 item atau aspek yang digunakan oleh kepala sekolah dan peneliti sebagai penilain dalam melaksanakan tindakan supervisi akademik yaitu 1) penempilan guru di depan kelas dalam menyajikan kegiatan pembelajaran kepada siswa: dalam aspek ini guru sudah menyajikan kegiatan pembelajaran berdarkan dengan RPP yang sudah dibuat, tidak ragu-ragu dalam menyampaikan kegiatan pembelajaran yang disajikan; 2) penggunaan bahasa pada saat menyajikan kegiatan pembelajaran: dalam aspek ini guru menggunakan bahasa sederhana yang mudah dipahami oleh siswa sehingga ada interaksi antara guru dan siswa pada saat guru menjelaskan kegiatan pembelajaran pada saat itu; 3) kesesuaian langkah-langkah pemebelajaran dalam RPP: dalam aspek ini guru sudah menyajikan bersarkan RPP yang dimulai

(29)

113

dari pembukaan, kegiatan inti, dan penutup; 4) penguasaan materi yang disajikan: dalam aspek ini guru sudah menguasai apa yang disajikan dalam kegiatan pembelajaran saat itu; 5) penguasaan kelas: dalam aspek ini guru sudah menguasai kelas, posisi duduk siswa pada kelas ini dibagi dalam kelompok, dengan tujuan agar dapat bersosialisasi antar teman dan membantu guru untuk mengkondisikan kelas; 6) pemanfaatan sarana (alat pembelajaran dan peraga) dalam aspek ini guru sudah menyajikan kegiatan pembelajaran berdasarkan materi yang di RPP, menggunakan alat peraga dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran 7) pengorganisasian kelas: dalam aspek ini guru sudah melaksanakan kegiatan yang dimulai dari pembukaan hari/tanggal mata pelajaran yang akan disajikan dan kegiatan atau tugas yang akan dikerjakan oleh siswa dan penutup pada akhir dari kegiatan pembelajaran; 8) respon dari siswa pada saat guru memberi stimulus (keaktifan siswa dalam proses pembelajaran): dalam aspek ini ada interaksi antara siswa dengan guru pada saat guru memberikan penjelasan kepada siswa terkait kegiatan pembelajaran yang akan dikerjakan oleh siswa baik itu dalam kelompok maupun individu; 9) cara guru memberikan tugas kepada siswa: dalam aspek ini guru memberikan tugas berdasarkan apa yang sudah dijelaskan pada kegiatan pembukaan, tugas yang diberikan guru pada siswa juga disesuikan dengan tingkat kemampuan dan kebutuhan siswa; 10) sikap atau bantuan guru terhadap siswa

(30)

114

dalam mengatasi kesulitan: dalam aspek ini guru membantu siswa dalam menyelesaikan tugas secara maksimal.

Pada akhir kegiatan pembelajaran kepala sekolah dan peneliti mengajak guru ke ruang kepala sekolah untuk melakukan evaluasi refleksi terkait dengan kegiatan pembelajaran yang sudah disajikan oleh guru selama kepala sekolah dan peneliti melakukan supervisi akademik. Kegiatan terakhir dalam penelitian ini, peneliti memberikan angket motivasi kerja guru kepada guru untuk mengisih, dari hasil angket yang di isi oleh guru yang peneliti gunakan untuk mengolah data pada tahap selanjutnya.

Pada hari dan tanggal yang sama kepala sekolah dan peneliti melanjutkan supervisi akademik pada kelas II dengan alokasi waktu 60 menit. Kepala sekolah dan peneliti dipersilahkan untuk masuk kelas dan duduk di bagian belakang untuk mengamati jalannya proses pembelajaran yang disajikan oleh guru kepada siswa, kepala sekolah dan peneliti mengamati jalannya proses pembelajaran yang disajikan oleh guru berdasarkan aspek-aspek supervisi akademik yang sudah dirancang oleh kepala sekolah dan peneliti sebagai pedoman pada saat melaksanakan tindakan supervisi akademik. Saat melaksanakan tindakan supervisi akademik pada kelas II ada 10 item atau aspek yang digunakan oleh kepala sekolah dan peneliti sebagai penilain dalam melaksanakan tindakan supervisi akademik yaitu 1) penempilan guru di depan kelas dalam menyajikan kegiatan pembelajaran kepada siswa: dalam aspek ini guru sudah

(31)

115

menyajikan kegiatan pembelajaran berdarkan dengan RPP yang sudah dibuat, tidak ragu-ragu dalam menyampaikan kegiatan pembelajaran yang disajikan; 2) penggunaan bahasa pada saat menyajikan kegiatan pembelajaran: dalam aspek ini guru menggunakan bahasa sederhana yang mudah dipahami oleh siswa sehingga ada interaksi antara guru dan siswa pada saat guru menjelaskan kegiatan pembelajaran pada saat itu; 3) kesesuaian langkah-langkah pemebelajaran dalam RPP: dalam aspek ini guru sudah menyajikan bersarkan RPP yang dimulai dari pembukaan, kegiatan inti, dan penutup; 4) penguasaan materi yang disajikan: dalam aspek ini guru sudah menguasai apa yang disajikan dalam kegiatan pembelajaran saat itu; 5) penguasaan kelas: dalam aspek ini guru sudah menguasai kelas, posisi duduk siswa pada kelas ini dibagi dalam kelompok, dengan tujuan agar dapat bersosialisasi antar teman dan membantu guru untuk mengkondisikan kelas; 6) pemanfaatan sarana (alat pembelajaran dan peraga) dalam aspek ini guru sudah menyajikan kegiatan pembelajaran berdasarkan materi yang di RPP, menggunakan alat peraga dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran; 7) pengorganisasian kelas: dalam aspek ini guru sudah melaksanakan kegiatan yang dimulai dari pembukaan hari/tanggal mata pelajaran yang akan disajikan dan kegiatan atau tugas yang akan dikerjakan oleh siswa dan penutup pada akhir dari kegiatan pembelajaran; 8) respon dari siswa pada saat guru memberi stimulus (keaktifan siswa dalam proses pembelajaran): dalam aspek ini ada

(32)

116

interaksi antara siswa dengan guru pada saat guru memberikan penjelasan kepada siswa terkait kegiatan pembelajaran yang akan dikerjakan oleh siswa baik itu dalam kelompok maupun individu; 9) cara guru memberikan tugas kepada siswa: dalam aspek ini guru memberikan tugas berdasarkan apa yang sudah dijelaskan pada kegiatan pembukaan, tugas yang diberikan guru pada siswa juga disesuikan dengan tingkat kemampuan dan kebutuhan siswa; 10) sikap atau bantuan guru terhadap siswa dalam mengatasi kesulitan: dalam aspek ini guru membantu siswa dalam menyelesaikan tugas secara maksimal. Pada akhir kegiatan pembelajaran kepala sekolah dan peneliti mengajak guru ke ruang kepala sekolah untuk melakukan evaluasi refleksi terkait dengan kegiatan pembelajaran yang sudah disajikan oleh guru selama kepala sekolah dan peneliti melakukan supervisi akademik. Kegiatan terakhir dalam penelitian ini, peneliti memberikan angket motivasi kerja guru kepada guru untuk mengisih, dari hasil angket tersebut peneliti gunakan untuk mengolah data pada tahap selanjutnya.

Pada tanggal 20 Maret 2018 peneliti melanjutkan penelitian tindakan supervisi akademik siklus II pada kelas III dan IV dengan alokasi waktu 60 menit/mata pelajaran, mata pelajaran yang disajikan pada saat melakukan penelitian adalah di kelas III adalah mata pelajaran Tematik dan kelas IV mata pelajaran yang disajikan adalah Tematik.

Pada hari kedua, kepala sekolah dan peneliti melanjutkan supervisi akademik pada kelas III dengan alokasi

(33)

117

waktu 60 menit. Kepala sekolah dan peneliti dipersilahkan untuk masuk kelas dan duduk di bagian belakang untuk mengamati jalannya proses pembelajaran yang disajikan oleh guru kepada siswa, kepala sekolah dan peneliti mengamati jalannya proses pembelajaran yang disajikan oleh guru berdasarkan aspek-aspek supervisi akademik yang sudah dirancang oleh kepala sekolah dan peneliti sebagai pedoman pada saat melaksanakan tindakan supervisi akademik. Saat melaksanakan tindakan supervisi akademik pada kelas III ada 10 item atau aspek yang digunakan oleh kepala sekolah dan peneliti sebagai penilain dalam melaksanakan tindakan supervisi akademik yaitu: 1) penempilan guru di depan kelas dalam menyajikan kegiatan pembelajaran kepada siswa: dalam aspek ini guru sudah menyajikan kegiatan pembelajaran berdarkan dengan RPP yang sudah dibuat, tidak ragu-ragu dalam menyampaikan kegiatan pembelajaran yang disajikan; 2) penggunaan bahasa pada saat menyajikan kegiatan pembelajaran: dalam aspek ini guru menggunakan bahasa sederhana yang mudah dipahami oleh siswa sehingga ada interaksi antara guru dan siswa pada saat guru menjelaskan kegiatan pembelajaran pada saat itu; 3) kesesuaian langkah-langkah pemebelajaran dalam RPP: dalam aspek ini guru sudah menyajikan bersarkan RPP yang dimulai dari pembukaan, kegiatan inti, dan penutup; 4) penguasaan materi yang disajikan: dalam aspek ini guru sudah menguasai apa yang disajikan dalam kegiatan pembelajaran saat itu; 5) penguasaan kelas: dalam aspek ini guru sudah menguasai

(34)

118

kelas, posisi duduk siswa pada kelas ini dibagi dalam kelompok, dengan tujuan agar dapat bersosialisasi antar teman dan membantu guru untuk mengkondisikan kelas; 6) pemanfaatan sarana (alat pembelajaran dan peraga) dalam aspek ini guru sudah menyajikan kegiatan pembelajaran berdasarkan materi yang di RPP, menggunakan alat peraga dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran; 7) pengorganisasian kelas: dalam aspek ini guru sudah melaksanakan kegiatan yang dimulai dari pembukaan hari/tanggal mata pelajaran yang akan disajikan dan kegiatan atau tugas yang akan dikerjakan oleh siswa dan penutup pada akhir dari kegiatan pembelajaran; 8) respon dari siswa pada saat guru memberi stimulus (keaktifan siswa dalam proses pembelajaran): dalam aspek ini ada interaksi antara siswa dengan guru pada saat guru memberikan penjelasan kepada siswa terkait kegiatan pembelajaran yang akan dikerjakan oleh siswa baik itu dalam kelompok maupun individu; 9) cara guru memberikan tugas kepada siswa: dalam aspek ini guru memberikan tugas berdasarkan apa yang sudah dijelaskan pada kegiatan pembukaan, tugas yang diberikan guru pada siswa juga disesuikan dengan tingkat kemampuan dan kebutuhan siswa; 10) sikap atau bantuan guru terhadap siswa dalam mengatasi kesulitan: dalam aspek ini guru membantu siswa dalam menyelesaikan tugas secara maksimal.

Pada akhir kegiatan pembelajaran kepala sekolah dan peneliti mengajak guru ke ruang kepala sekolah untuk melakukan evaluasi refleksi terkait dengan kegiatan

(35)

119

pembelajaran yang sudah disajikan oleh guru selama kepala sekolah dan peneliti melakukan supervisi akademik. Kegiatan terakhir dalam penelitian ini, peneliti memberikan angket motivasi kerja guru kepada guru untuk mengisih, dari hasil angket yang di isi oleh guru tersebut, peneliti gunakan untuk mengolah data pada tahap selanjutnya.

Pada hari dan tanggal yang sama kepala sekolah dan peneliti melanjutkan supervisi akademik pada kelas IV dengan alokasi waktu 60 menit. Kepala sekolah dan peneliti dipersilahkan untuk masuk kelas dan duduk di bagian belakang untuk mengamati jalannya proses pembelajaran yang disajikan oleh guru kepada siswa, kepala sekolah dan peneliti mengamati jalannya proses pembelajaran yang disajikan oleh guru berdasarkan aspek-aspek supervisi akademik yang sudah dirancang oleh kepala sekolah dan peneliti sebagai pedoman pada saat melaksanakan tindakan supervisi akademik. Saat melaksanakan tindakan supervisi akademik pada kelas IV ada 10 item atau aspek yang digunakan oleh kepala sekolah dan peneliti sebagai penilain dalam melaksanakan tindakan supervisi akademik yaitu: 1) penempilan guru di depan kelas dalam menyajikan kegiatan pembelajaran kepada siswa: dalam aspek ini guru sudah menyajikan kegiatan pembelajaran berdarkan dengan RPP yang sudah dibuat, tidak ragu-ragu dalam menyampaikan kegiatan pembelajaran yang disajikan; 2) penggunaan bahasa pada saat menyajikan kegiatan pembelajaran: dalam aspek ini guru menggunakan bahasa sederhana yang mudah dipahami

(36)

120

oleh siswa sehingga ada interaksi antara guru dan siswa pada saat guru menjelaskan kegiatan pembelajaran pada saat itu; 3) kesesuaian langkah-langkah pemebelajaran dalam RPP: dalam aspek ini guru sudah menyajikan bersarkan RPP yang dimulai dari pembukaan, kegiatan inti, dan penutup; 4) penguasaan materi yang disajikan: dalam aspek ini guru sudah menguasai apa yang disajikan dalam kegiatan pembelajaran saat itu; 5) penguasaan kelas: dalam aspek ini guru sudah menguasai kelas, posisi duduk siswa pada kelas ini dibagi dalam kelompok, dengan tujuan agar dapat bersosialisasi antar teman dan membantu guru untuk mengkondisikan kelas; 6) pemanfaatan sarana (alat pembelajaran dan peraga) dalam aspek ini guru sudah menyajikan kegiatan pembelajaran berdasarkan materi yang di RPP, menggunakan alat peraga dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran; 7) pengorganisasian kelas: dalam aspek ini guru sudah melaksanakan kegiatan yang dimulai dari pembukaan hari/tanggal mata pelajaran yang akan disajikan dan kegiatan atau tugas yang akan dikerjakan oleh siswa dan penutup pada akhir dari kegiatan pembelajaran; 8) respon dari siswa pada saat guru memberi stimulus (keaktifan siswa dalam proses pembelajaran): dalam aspek ini ada interaksi antara siswa dengan guru pada saat guru memberikan penjelasan kepada siswa terkait kegiatan pembelajaran yang akan dikerjakan oleh siswa baik itu dalam kelompok maupun individu; 9) cara guru memberikan tugas kepada siswa: dalam aspek ini guru memberikan tugas

(37)

121

berdasarkan apa yang sudah dijelaskan pada kegiatan pembukaan, tugas yang diberikan guru pada siswa juga disesuikan dengan tingkat kemampuan dan kebutuhan siswa; 10) sikap atau bantuan guru terhadap siswa dalam mengatasi kesulitan: dalam aspek ini guru membantu siswa dalam menyelesaikan tugas secara maksimal.

Pada akhir kegiatan pembelajaran kepala sekolah dan peneliti mengajak guru ke ruang kepala sekolah untuk melakukan evaluasi refleksi terkait dengan kegiatan pembelajaran yang sudah disajikan oleh guru selama kepala sekolah dan peneliti melakukan supervisi akademik. Kegiatan terakhir dalam penelitian ini, peneliti memberikan angket motivasi kerja guru kepada guru untuk mengisih, dari hasil angket yang di isi oleh guru tersebut, peneliti gunakan untuk mengolah data pada tahap selanjutnya.

Pada tanggal 21 Maret 2018 peneliti melanjutkan penelitian tindakan supervisi akademik siklus II pada kelas VI dan V dengan alokasi waktu 60 menit/mata pelajaran, mata pelajaran yang disajikan pada saat melakukan penelitian kelas VI adalah mata pelajaran Matematika dan kelas V mata pelajaran PKN.

Pada hari ketiga, kepala sekolah dan peneliti melanjutkan supervisi akademik pada kelas V dengan alokasi waktu 60 menit. Kepala sekolah dan peneliti dipersilahkan untuk masuk kelas dan duduk di bagian belakang untuk mengamati jalannya proses pembelajaran yang disajikan oleh

(38)

122

guru kepada siswa, kepala sekolah dan peneliti mengamati jalannya proses pembelajaran yang disajikan oleh guru berdasarkan aspek-aspek supervisi akademik yang sudah dirancang oleh kepala sekolah dan peneliti sebagai pedoman pada saat melaksanakan tindakan supervisi akademik. Saat melaksanakan tindakan supervisi akademik pada kelas V ada 10 item atau aspek yang digunakan oleh kepala sekolah dan peneliti sebagai penilain dalam melaksanakan tindakan supervisi akademik yaitu: 1) penempilan guru di depan kelas dalam menyajikan kegiatan pembelajaran kepada siswa: dalam aspek ini guru sudah menyajikan kegiatan pembelajaran berdarkan dengan RPP yang sudah dibuat, tidak ragu-ragu dalam menyampaikan kegiatan pembelajaran yang disajikan; 2) penggunaan bahasa pada saat menyajikan kegiatan pembelajaran: dalam aspek ini guru menggunakan bahasa sederhana yang mudah dipahami oleh siswa sehingga ada interaksi antara guru dan siswa pada saat guru menjelaskan kegiatan pembelajaran pada saat itu; 3) kesesuaian langkah-langkah pemebelajaran dalam RPP: dalam aspek ini guru sudah menyajikan bersarkan RPP yang dimulai dari pembukaan, kegiatan inti, dan penutup; 4) penguasaan materi yang disajikan: dalam aspek ini guru sudah menguasai apa yang disajikan dalam kegiatan pembelajaran saat itu; 5) penguasaan kelas: dalam aspek ini guru sudah menguasai dan mengkondisikan kelas, sehingga apa yang dijelaskan oleh guru siswa dapat menerima; 6) pemanfaatan sarana (alat pembelajaran dan peraga): dalam aspek ini guru sudah

(39)

123

menyajikan kegiatan pembelajaran berdasarkan materi yang di RPP, menggunakan alat peraga dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran; 7) pengorganisasian kelas: dalam aspek ini guru sudah melaksanakan kegiatan yang dimulai dari pembukaan hari/tanggal mata pelajaran yang akan disajikan dan kegiatan atau tugas yang akan dikerjakan oleh siswa dan penutup pada akhir dari kegiatan pembelajaran; 8) respon dari siswa pada saat guru memberi stimulus (keaktifan siswa dalam proses pembelajaran): dalam aspek ini ada interaksi antara siswa dengan guru pada saat guru memberikan penjelasan kepada siswa terkait kegiatan pembelajaran yang akan dikerjakan oleh siswa baik itu dalam kelompok maupun individu; 9) cara guru memberikan tugas kepada siswa: dalam aspek ini guru memberikan tugas berdasarkan apa yang sudah dijelaskan pada kegiatan pembukaan, tugas yang diberikan guru pada siswa juga disesuikan dengan tingkat kemampuan dan kebutuhan siswa; 10) sikap atau bantuan guru terhadap siswa dalam mengatasi kesulitan: dalam aspek ini guru membantu siswa dalam menyelesaikan tugas secara maksimal.

Pada akhir kegiatan pembelajaran kepala sekolah dan peneliti mengajak guru ke ruang kepala sekolah untuk melakukan evaluasi refleksi terkait dengan kegiatan pembelajaran yang sudah disajikan oleh guru selama kepala sekolah dan peneliti melakukan supervisi akademik. Kegiatan terakhir dalam penelitian ini, peneliti memberikan angket motivasi kerja guru kepada guru untuk mengisih, dari hasil

(40)

124

angket yang di isi oleh guru tersebut, peneliti gunakan untuk mengolah data pada tahap selanjutnya.

Pada hari dan tanggal yang sama kepala sekolah dan peneliti melanjutkan supervisi akademik pada kelas V dengan alokasi waktu 60 menit. Kepala sekolah dan peneliti dipersilahkan untuk masuk kelas dan duduk di bagian belakang untuk mengamati jalannya proses pembelajaran yang disajikan oleh guru kepada siswa, kepala sekolah dan peneliti mengamati jalannya proses pembelajaran yang disajikan oleh guru berdasarkan aspek-aspek supervisi akademik yang sudah dirancang oleh kepala sekolah dan peneliti sebagai pedoman pada saat melaksanakan tindakan supervisi akademik. Saat melaksanakan tindakan supervisi akademik pada kelas V ada 10 item atau aspek yang digunakan oleh kepala sekolah dan peneliti sebagai penilain dalam melaksanakan tindakan supervisi akademik yaitu: 1) penempilan guru di depan kelas dalam menyajikan kegiatan pembelajaran kepada siswa: dalam aspek ini guru sudah menyajikan kegiatan pembelajaran berdarkan dengan RPP yang sudah dibuat, tidak ragu-ragu dalam menyampaikan kegiatan pembelajaran yang disajikan; 2) penggunaan bahasa pada saat menyajikan kegiatan pembelajaran: dalam aspek ini guru menggunakan bahasa sederhana yang mudah dipahami oleh siswa sehingga ada interaksi antara guru dan siswa pada saat guru menjelaskan kegiatan pembelajaran pada saat itu; 3) kesesuaian langkah-langkah pemebelajaran dalam RPP: dalam aspek ini guru sudah menyajikan bersarkan RPP yang

(41)

125

dimulai dari pembukaan, kegiatan inti, dan penutup; 4) penguasaan materi yang disajikan: dalam aspek ini guru sudah menguasai apa yang disajikan dalam kegiatan pembelajaran saat itu; 5) penguasaan kelas: dalam aspek ini guru sudah menguasai kelas, posisi duduk siswa pada kelas ini dibagi dalam kelompok, dengan tujuan agar dapat bersosialisasi antar teman dan membantu guru untuk mengkondisikan kelas; 6) pemanfaatan sarana (alat pembelajaran dan peraga) dalam aspek ini guru sudah menyajikan kegiatan pembelajaran berdasarkan materi yang di RPP, menggunakan alat peraga dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran; 7) pengorganisasian kelas: dalam aspek ini guru sudah melaksanakan kegiatan yang dimulai dari pembukaan hari/tanggal mata pelajaran yang akan disajikan dan kegiatan atau tugas yang akan dikerjakan oleh siswa dan penutup pada akhir dari kegiatan pembelajaran; 8) respon dari siswa pada saat guru memberi stimulus (keaktifan siswa dalam proses pembelajaran): dalam aspek ini ada interaksi antara siswa dengan guru pada saat guru memberikan penjelasan kepada siswa terkait kegiatan pembelajaran yang akan dikerjakan oleh siswa baik itu dalam kelompok maupun individu; 9) cara guru memberikan tugas kepada siswa: dalam aspek ini guru memberikan tugas berdasarkan apa yang sudah dijelaskan pada kegiatan pembukaan, tugas yang diberikan guru pada siswa juga disesuikan dengan tingkat kemampuan dan kebutuhan siswa; 10) sikap atau bantuan guru terhadap siswa dalam mengatasi

(42)

126

kesulitan: dalam aspek ini guru membantu siswa dalam menyelesaikan tugas secara maksimal.

Pada akhir kegiatan pembelajaran kepala sekolah dan peneliti mengajak guru ke ruang kepala sekolah untuk melakukan evaluasi refleksi terkait dengan kegiatan pembelajaran yang sudah disajikan oleh guru selama kepala sekolah dan peneliti melakukan supervisi akademik. Kegiatan terakhir dalam penelitian ini, peneliti memberikan angket motivasi kerja guru kepada guru untuk mengisih, dari hasil angket yang di isi oleh guru tersebut, peneliti gunakan untuk mengolah data pada tahap selanjutnya.

Dari hasil pelaksanaan tindakan supervisi akademik yang dilaksanakan oleh kepala sekolah dan peneliti pada siklus II sebagai perbaikan dari siklus sebelumnya, sehingga pada tindakan siklus II terjadinya peningkatan motivasi kerja guru setelah mendapat supervisi akademik oleh kepala sekolah hasil ini didukung oleh pengisian angket motivasi kerja guru, setelah guru mendapkan tindakan supervisi akademik.

c. Pengamatan atau Observasi

Proses pengamatan atau observasi dilakukan pada saat guru melakukan kegiatan belajar megajar di kelas seperti yang sudah dicantumkan pada tahap pelaksanaan, kepala sekolah sebagai supervisor mengamati jalannya proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru, sedangkan peran peneliti disini juga sama halnya seperti yang dilakukan oleh

(43)

127

kepala sekolah ikut terlibat mengamati jalannya proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru sekaligus mengamati kegiatan apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah selama berada di dalam kelas. Hasil pengamatan supervisi akademik oleh kepala sekolah dan peneliti dapat dilihat pada lembar penilaian atau instrumen supervisi akademik yang digunakan selama supervisi berlangsung (data terlampir).

d. Refleksi

Dari hasil pengamatan atau observasi yang diperoleh pada siklus II ini tentang supervisi akademik oleh kepala sekolah, dapat diketahui bahwa kegiatan yang dilakukan sudah sesuai aspek-aspek dalam penilaian supervisi akademik dan guru-guru sudah memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terjadi pada saat tindakan siklus I yaitu menyamakan perencanaan yang di RPP dengan apa yang dilakukan oleh guru, menyamakan RPP dengan apa yang disajikan pada saat melaksanakn kegiatan belajar mengajar di kelas, dan alat peraga yang digunakan masih tergolong kurang. Setelah melakukan evaluasi refleksi peneliti memberikan angket motivasi kerja guru untuk mengisi, dari hasil tersebut peneliti gunakan sebagai bahan analisis untuk mengolah data.

4.2.2 Variabel Motivasi Kerja Guru

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan indikator keberhasilan dari motivasi kerja guru adalah 85% jika pada saat proses supervisi akademik oleh kepala sekolah untuk

(44)

128

meningkatkan motivasi kerja guru sudah mencapai indikator keberhasilan yang diharapkan maka penelitian ini di anggap berhasil.

Berikut ini hasil motivasi kerja guru di SD Kanisius Cungkup Salatiga setelah mendapat tindakan supervisi akademik oleh kepala sekolah pada siklus I.

Tabel 4.3

Hasil Motivasi Kerja Guru SD Kanisius Cungkup Salatiga Setelah Mendapat Tindakan Supervisi Akademik

Oleh Kepala Sekolah Pada Siklus I

No Total Skor Persentase % Keterangan

1 57 71% Tinggi 2 53 66% Sedang 3 53 66% Sedang 4 57 71% Tinggi 5 58 72% Tinggi 6 60 75% Tinggi Jumlah 338 45% Rendah

Data yang diperoleh pada tabel 4.3 diatas adalah hasil pengisian angket oleh guru di SD Kanisius Cungkup Salatiga sesudah mendapat tindakan supervisi akademik pada siklus I.

Berikut ini tabel 4.3 pada tabel total skor diatas merupakan hasil dari pengisian angket tiap responden. Pencapaian hasil persentase dari tiap responden setelah

(45)

129

mendapat tindakan supervisi akademik oleh kepala sekolah adalah 71% dua orang guru, 66% dua orang guru, 72% satu orang guru dan 75% satu orang guru dari hasil persentase tiap responden di total secara menyeluruh peresentase post-test atau tindakan siklus I setelah guru mendapat tindakan supervisi akademik oleh kepala sekolah yang dihitung dengan rumus:

Persentase = Jumlah Keseluruhan Skor Yang Diperoleh X 100% Skor Ideal (Skor Maksimal)

atau 57×125:100 maka hasil yang diperoleh dari tiap subjek penelitian dilihat dari indikator persentase motivasi kerja guru di SD Kanisius Cungkup Salatiga berada pada kategori sedang dan tinggi. Sedangkan hasil persentase secara menyeluruh dari 6 subjek penelitian diperoleh dari 338: (125x6) x 100%, berada pada kategori rendah.

Untuk lebih jelasnya data pada tabel 4.3 dapat dibuat diagram seperti pada gambar 4.3 di bawah ini:

(46)

130

Diagram 4.3

Diagram Batang Hasil Motivasi Kerja Guru SD Kanisius Cungkup Salatiga Setelah Mendapat Tindakan

Supervisi Akademik Oleh Kepala Sekolah Pada Siklus I

Dari hasil yang di peroleh pada saat tindakan siklus I dapat diketahui bahwa hasil persentase keseluruhan guru berada pada kategori rendah atau 45%. Sedangkan dibandingkan dengan hasil pre-test sebelum guru-guru SD Kanisius Cungkup Salatiga mendapat tindakan supervisi akademik oleh kepala sekolah adalah berada pada kategori sangat rendah. Dari data yang diperoleh setelah guru SD Kanisius Cungkup Salatiga mendapat tindakan atau supervisi akademik oleh kepala sekolah maka ada peningkatan.

Hasil yang diperoleh secara menyeluruh pada tindakan siklus I belum mencapai standar indikator keberhasilan sehingga peneliti melanjutkan penelitian pada tindakan atau

60% 62% 64% 66% 68% 70% 72% 74% 76% S P D A R K

Siklus I

Siklus I

(47)

131

siklus II sebagai perbaikan dalam penelitian ini. Proses penelitian siklus II disesuaikan seperti siklus I, namun dalam waktu yang berbeda.

Tabel 4.4 Hasil Motivasi Kerja Guru SD Kanisius Cungkup Salatiga Setelah Mendapat Tindakan Supervisi

Akademik Oleh Kepala Sekolah Pada Siklus II

No Total Skor Persentase% Keterangan

1 108 86% Sangat Tinggi 2 100 80% Tinggi 3 101 81% Tinggi 4 107 86% Sangat Tinggi 5 116 93% Sangat Tinggi 6 116 93% Sangat Tinggi

Jumlah 648 86% Sangat Tinggi

Data yang diperoleh pada tabel 4.4 diatas adalah hasil pengisian angket oleh guru di SD Kanisius Cungkup Salatiga sesudah mendapat tindakan supervisi akademik pada siklus II.

Berikut ini tabel 4.4 pada tabel total skor diatas merupakan hasil dari pengisian angket tiap responden. Pencapaian hasil persentase dari tiap responden setelah mendapat tindakan supervisi akademik oleh kepala sekolah adalah 86% dua orang guru, 80% satu orang guru, 81% satu orang guru, dan 93% dua orang guru.

(48)

132

Dari hasil persentase tiap responden di total secara menyeluruh peresentase post-test setelah guru mendapat tindakan supervisi akademik oleh kepala sekolah dihitung dengan rumus:

Persentase = Jumlah Keseluruhan Skor Yang Diperoleh X 100% Skor Ideal (Skor Maksimal)

atau 108:125x100% maka hasil yang diperoleh dari tiap subjek penelitian dilihat dari indikator indikator persentase motivasi kerja di SD Kanisius Cungkup Salatiga berada pada kategori tinggi dan sangat tinggi. Sedangkan hasil persentase secara menyeluruh dari 6 subjek penelitian diperoleh dari 648: (125x6) x 100%, berada pada kategori sangat tinggi.

Untuk lebih jelasnya data pada tabel 4.3 dapat dibuat diagram seperti pada gambar 4.3 di bawah ini:

Diagram 4.4 70% 75% 80% 85% 90% 95% S P D A R K

Siklus II

Siklus II

(49)

133

Diagram Batang Hasil Motivasi Kerja Guru SD Kanisius Cungkup Salatiga Setelah Mendapat Tindakan Supervisi Akademik Oleh Kepala Sekolah Pada Siklus II

Dari hasil yang di peroleh pada saat tindakan siklus II dapat diketahui bahwa hasil persentase keseluruhan guru berada pada kategori sangat tinggi atau 86%.

Tabel 4.5

Perbandingan Hasil Motivasi Kerja Guru Pre-Test Siklus I Dan Siklus II Di SD Kanisius Cungkup Salatiga

No Pre-test Persentase% Post-tes atau siklus I

Persentase% Post-tes atau siklus II Persentase% 1 43 54% 57 71% 108 86% 2 48 60% 53 66% 100 80% 3 42 52% 53 66% 101 81% 4 44 55% 57 71% 107 86% 5 43 54% 58 72% 116 93% 6 48 60% 60 75% 116 93% Jumlah 268 365% 338 45% 648 86%

Data yang diperoleh pada tabel 4.5 diatas adalah hasil pengisian angket oleh guru-guru di SD Kanisius Cungkup Salatiga sebelum mendapat tindakan supervisi akademik dan sesudah mendapat tindakan supervisi akademik pada siklus I dan II.

Berdasarkan tabel 4.5 tersebut, maka dapat dilihat bahwa ada peningkatan persentase kenaikan dan ketuntasan

Gambar

Tabel 4.1 Jumlah Siswa Dan Guru SD Kanisius  Cungkup Salatiga
Diagram Batang 4.2
Tabel 4.4 Hasil Motivasi Kerja Guru SD Kanisius  Cungkup Salatiga Setelah Mendapat Tindakan Supervisi
Diagram 4.4 70%75%80%85%90%95%SPDAR KSiklus II  Siklus II
+3

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan: Tidak ada perbedaan skala nyeri yang bermakna antara blok pleksus cervicalis superfisialis levobupivakain dan fentanyl intravena pasca operasi mastoidektomi.

Penelitian tentang efek sitotoksik ekstrak terpurifikasi dari ekstrak aktif daun Kembang bulan (T.diversifolia) terhadap sel HeLa belum pernah diteliti

bahwa di pasar ASEAN Indonesia tidak mengalami dampak negatif dari perdagangan bebas tersebut yang ditunjukkan oleh peningkatan pangsa pasar untuk produk tertentu. Namun

Bira adalah kambing gunung yang sudah punya kebiasaan saling tolong menolong dan ramah satu sama lain, tapi Bira sangat menonjol dalam hal antusias untuk memberikan dorongan

Upaya penanggulangan bencana harus didukung oleh suatu sistem informasi yang memadai dan diharapkan mampu untuk meningkatkan kemampuan perencanaan logistik penanggulangan bencana

simpan mobil dalam garasi, jika disimpan di luar ruangan tanpa atap, mobil ditutup dengan pelindung mobil dan tutup mobil secara berkala dibuka dan

menyelenggarakan RUPS tahunan atau pertanggungjawabannya sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris pernah tidak diterima oleh RUPS atau pernah tidak

Regangan tarik komposit serat daun nanas dengan orientasi serat searah dan serat pendek acak meningkat dengan semakin meningkatnya fraksi volume serat.. Regangan tarik