1
Proposal
Pengabdian Kepada Masyarakat
Pemanfaatan Laboratorium Alam Untuk Praktikum
Materi Fisika Dalam Rangka Meningkatkan Minat Belajar
Siswa SMP Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
Tim Pengabdian:
Dr. Melania Suweni Muntini, MT (Ketua)
Anggota:
Dr. Yono Hadi Pramono, M.Eng. Dr. Eko Minarto, M.Si
Faridawati, M.Si Linda Silvia M.Si Fahmi Astuti, M.Si
Sungkono, M.Si
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
3 RINGKASAN
Matapelajaran IPA di SMP terdiri dari beberapa bidang ilmu dasar, dan didalamnya tercakup 47% materi fisika. Tantangan yang dihadapi oleh guru IPA maupun dosen fisika adalah para siswa menanggap ilmu fisika dianggap sulit dan menakutkan. Ada beberapa penyebabnya yang diantara adalah tingginya abstraksi pelajaran fisika dan kurang mampunya guru dalam mendekatkan ilmu fisika ke beberapa contoh aplikasi. Pengalaman kegiatan melalui observasi secara langsung merupakan salah satu strategi belajar fisika yang baik. Untuk itulah dalam belajar fisika selalu ditununtut adanya praktikum. Beberapa sekolah mengalami kendala dalam pelaksanaan praktikum di sekolah karena keterbatasan sarana dan prasana.
Alam, baik yang asli maupun buatan manusia, merupakan laboratorium terbuka yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai percobaan dan praktikum Fisika. Keberadaan laboratorium alam dapat dimanfaatkan oleh pengelola sekolah dan guru dalam mengatasi keterbatasan sarana dan prasarana praktikum fisika. Kendala yang dihadapi biasanaya adalah kemampuan guru dalam menjelaskan fenomena alam yang lebih besar dan rumit. Hal baik yang dapat dilakukan adalah pelatihan dan pembekalan kepada guru, bahwa urutan pengamatan yang berkesinambungan dan antara fenomena alam sederhana dan kecanggihan teknologi yang dirasakan oleh siswa dalam kehidupan sehari hari tidak boleh terputus.
Pemahaman Fisika sebagai dasar ilmu pengetahuan dan keteknikan perlu ditumbuhkembangkan ke pada siswa sejak dini, dan untuk itulah materi fisika harus menarik. Hal ini memerlukan kompetensi guru-guru fisika yang baik dan materi-materi percobaan yang menarik dan mudah dipahami oleh siswa. Pembekalan materi-materi untuk praktikum fisika dengan memanfaatkan laboratorium alam untuk para guru diharapkan dapat meningkatkan ketertarikan siswa pada mata pelajaran IPA, khususnya bidang Fisika. Dari fakta itulah tim pengabdi merasa perlu melakukan pemanfaatan laboratorium alam untuk materi fisika dalam rangka meningkatkan minat belajar siswa SMP pada mata pelajaran IPA
4 BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis, dan dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam. Perkembangan IPA selanjutnya tidak hanya ditandai oleh adanya kumpulan fakta saja, tetapi juga munculnya “metode ilmiah” (scientific methods) yang terwujud melalui suatu rangkaian ”kerja ilmiah” (working scientifically), nilai dan “sikap ilmiah” (scientific attitudes). Sejalan dengan pengertian tersebut, IPA merupakan suatu rangkaian konsep yang saling berkaitan dengan bagan-bagan konsep yang telah berkembang sebagai suatu hasil eksperimen dan observasi, dan selanjutnya akan bermanfaat untuk eksperimentasi dan observasi lebih lanjut.
Ruang Lingkup mata pelajaran IPA di SMP/MTs menekankan pada pemahaman dan pengamatan fenomena alam. Isu-isu fenomena alam terkait dengan kompetensi dengan perluasan pada konsep abstrak. Pendekatan konsep abstrak melalui percobaan dan pengamatan fenomena alam harus dan perlu dilakukan. Kegiatan ini perlu untuk membangun kepercayaan dan pembuktian ilmu pengetahuan alam ke benak para siswa, yang pada akhirnya akan meningkatkan ketertarikan siswa pada ilmu pengetahuan alam.
Matapelajaran IPA di SMP terdiri dari beberapa bidang ilmu dasar, dan didalamnya tercakup 47% materi fisika. Tangtangan yang dihadapi oleh guru IPA maupun dosen fisika adalah ilmu fisika seringkali dianggap menakutkan bagi para siswa. Pelaksanaan kegiatan melalui observasi secara langsung yang mudah dan sederhana dapat meningkatkan ketertarikan siswa pada pengetahuan fisika. Hal baik yang dapat disampaikan ke siswa adalah adanya urutan pengamatan yang berkesinambungan sehingga tidak ada yang terputus antara fenomena alam sederhana dan kecanggihan teknologi yang dirasakan oleh siswa dalam kehidupan sehari hari.
Dalam benak pengelola sekolah dan guru pengamatan/observasi, percobaan, dan pekerjaan laboratorium seringkali dikaitkan dengan peralatan yang banyak dan mahal, ruangan yang luas dan lain-lain. Laboratorium alam, yaitu seisi alam yang ada di sekitar kita baik yang asli maupun buatan manusia sering terabaikan untuk kegiatan praktikum.
Selain itu, siswa SMP/MTs akan sangat menarik jika observasi pelajaran IPA memanfaatkan wahana alam sekitar. Observasi yang demikian bagi siswa, terutama siswa SMP/MTs dapat meningkatkan minat belajar siswa SMP/MTs pada mata pelajaran IPA. Ketertarikan siswa pada Mata pelajaran IPA, khususnya bidang Fisika harus dilakukan secara bertahap dan akrab dengan lingkungan sekitar untuk itulah tim pengabdi merasa
5 perlu melakukan pemanfaatan laboratorium alam untuk materi fisika dalam rangka meningkatkan minat belajar siswa SMP pada mata pelajaran IPA
I.2 Rasional
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. IPA yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan. Di tingkat SMP/MTs diharapkan ada penekanan pembelajaran Salingtemas (Sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat) secara terpadu yang diarahkan pada pengalaman belajar. Pengalaman belajar dari alam membawa manfaat yang besar bagi para siswa dan pemanfaatan laboratorium alam penting dikembangkan bagi sekolah terutama untuk materi fisika.
1.2 Perumusan Konsep dan Strategi Kegiatan
Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA di SMP menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah.
Kegiatan dilakukan terlebih dahulu mempelajari kurikulum SMP bidang IPA terutama materi fisika. Kemudian dirancang perangkat kegiatan praktikum yang meliputii modul, peralatan, dan luaran yang diharapkan. Selanjutnya dilakukan ujicoba percobaan dan simulasi kegiatan, akhirnya kegiatan praktikum ke siswa SMP sesuai saran dan hasil konsultasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Khususnya Bidang Kurikulum dan Pembinaan.
Evaluasi terhadap kegiatan praktikum diperlukan untuk penyempurnaan modul, sehingga kegiatan setiap praktikum dapat dilakukan lebih menarik dan menyenangkan tanpa mengabaikan luaran yang diharapkan. Beberapa kegiatan ini akan melibatkan
6 sekelompok mahasiswa, pengalaman dalam kegiatan ini memberikan dapat memberikan inspirasi untuk membentuk suatu tim untuk kegiatan PKMM bagi mahasiswa terutama untuk pengembangan pemanfaatan laboratorium alam untuk siswa. Kelompok kegiatam PKMM ini mungkin dimunculkan, karena banyaknya materi praktikum fisika dan berbagai kemungkinan ketersediaan alam sekitar sebagai laboratorium alam.
1.3 Tujuan, Manfaat, dan Dampak Kegiatan yang Diharapkan
Kegiatan PPM ini memiliki tujuan dan manfaat :
- Menyediakan modul praktikum fisika dengan memanfaatkan laboratorium alam dan Meningkatkan minat siswa dalam belajar IPA terutama untuk materi fisika.
- Memberikan pelatihan kepada guru smp untuk memanfaatkan alam sekitar sekolah untuk pelaksanaan percobaan di laboratorium alam.
- Membuka wawasan kepada para guru SMP sehingga meningkatkan kompetensi guru untuk materi fisika.
Dampak yang diharapkan dari kegiatan ini adalah :
- Adanya perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan pengamatan, percobaan, dan berdiskusi.
- Meningkatnya motorik siswa dan memahami alam sekitar dari tinjauan dan perspektif ilmu fisika.
- Minat siswa dalam belajar terutama untuk materi fisika yang meningkat sehingga membawa minat siswa dalam menekuni bidang sains dan teknologi.
- Terbukanya wawasan kepada para guru SMP sehingga meningkatkan kompetensi guru untuk materi fisika.
1.4 Target Luaran
Target luaran kegiatan pengabdian ini adalah dihasilkan perangkat percobaan yang memanfaatkan laboratorium alam sebagai wahana observasi. Target luaran yang lain adalah tersedianya modul-modul observasi yang dapat meningkatkan minat siswa untuk belajar ilmu pengetahuan alam dan artikel ilmiah yang akan diseminasikan di seminar nasional. Selain itu ditarget pula mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan ini dapat membentuk kegiatan aru untuk PKMM dengan fokus menyusun materi praktikum fisika dengan memanfaatkan laboratorium alam.
7 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Merujuk pada pengertian IPA di atas, maka hakikat IPA meliputi empat unsur, yaitu: (1) produk: berupa fakta, prinsip, teori, dan hukum; (2) proses: yaitu prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah; metode ilmiah meliputi pengamatan, penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen, percobaan atau penyelidikan, pengujian hipotesis melalui eksperimentasi; evaluasi, pengukuran, dan penarikan kesimpulan; (3) aplikasi: merupakan penerapan metode atau kerja ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan sehari-hari; (4) sikap: yang terwujud melalui rasa ingin tahu tentang obyek, fenomena alam, makhluk hidup, serta hubungan sebab akibat yang menimbulkan masalah baru namun dapat dipecahkan melalui prosedur yang benar. Oleh karena itu IPA bersifat open ended karena selalu berkembang mengikuti pola perubahan dinamika dalam masyarakat.
2.1 Ruang Lingkup Materi
Lingkup kegiatan dalam program pengabdian masyarakat mengacu pada materi pelajaran yang ada di SMP/MTs. Sebagai rujukan akan ditijau terlebih dahulu materi IPA di SMP/MTs. Materi tersebut meliputi materi makhluk Hidup dan Proses Kehidupan yangdi dalamnya siswa diajak belajar tentang objek IPA, klasifikasi makhluk hidup, organisasi kehidupan, energi dalam kehidupan, interaksi makhluk hiup dengan lingkungannya, pencemaran lingkungan, pemanasan global, sistem gerak pada manusia, struktur tumbuhan, sistem pencernaan, sistem ekskresi, sistem reproduksi, hereditas, dan perkembangan penduduk. Objek dari materi pelajaran IPA juga meliputi Benda/zat/Bahan dan Sifatnya yang meliputi karakteristik zat, sifat bahan, bahan kimia, atom, ion,dan molekul.
Karena luasnya materi fisika untuk mapelIPA, beberapa materi yang dipilih dibuat modul percobaannya. Selanjutnya akan dipilih beberapa sekolah SMP untuk pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat.
2.2 Prinsip-prinsip Penerapan Kurikulum IPA: Pembelajaran, dan Penilaian
Penerapan Kurikulum IPA selalu melibatkan proses pembelajaran dan penilaian (asesmen). Kurikulum IPA hendaknya (a) menekankan pada pembelajaran IPA yang seimbang antara konsep, proses dan aplikasinya;(b) mengembangkan kemampuan kerja ilmiah yang mencakup proses dan sikap ilmiah; (c) memungkinkan siswa mengkonstruksi dan mengembangkan konsep IPA (dan saling keterkaitannya) serta nilai, sikap dan kerja ilmiah siswa; serta (e) memberikan siswa kesempatan untuk mendemostrasikan kemampuan dalam mencari, memilih, memilah, dan mengolah informasi serta
8 memaknainya selama proses pembelajaran, sehingga dapat dinilai potensi dan hasil belajarnya secara adil.
Dalam konteks pembelajaran, mata pelajaran IPA hendaknya (a)dapat menumbuhkan kepercayaan diri siswa bahwa mereka ”mampu” dalam IPA dan bahwa IPA bukanlah pelajaran yang harus ditakuti. Pembelajaran IPA tidak hanya membelajarkan konsep-konsepnya saja, namun juga disertai dengan pengembangan sikap dan keterampilan ilmiah (domain pengetahuan dan proses kognitif) untuk itu perlunya banyak percobaan dan observasi. Pembelajaran IPA juga harus memberikan pengalaman belajar yang mengembangkan kemampuan bernalar, merencanakan dan melakukan penyelidikan ilmiah, menggunakan pengetahuan yang sudah dipelajari untuk memahami gejala alam yang terjadi di sekitarnya. Untuk itu perlu melakukan revitalisasi keterampilan proses IPA bagi siswa, guru, dan calon guru sebagai misi utama PBM IPA di sekolah untuk mengembangkan kemampuan observasi, merencanakan penyelidikan, menafsirkan (interpretasi) data dan informasi (narasi, gambar, bagan, tabel) serta menarik kesimpulan.
Dalam pembelajaran proses assesmen menjadi penting untuk dilaksanakan untuk itu penilaian hendaknya direncanakan untuk mengukur pengetahuan dan konsep, keterampilan proses, dan penalaran tingkat tinggi (berpikir kritis, logis, kreatif). Dengan menggunakan penilaian kinerja, penugasan/proyek, dan portofolio untuk keterampilan proses IPA dan kemampuan kerja ilmiah selama pembelajaran IPA dalam rentang waktu tertentu. Soal yang diberikan siswa sebaiknya mengadopsi bentuk tipe soal yang mampu mendorong PBM yang berkontribusi pada peningkatan literasi IPA siswa dan sekaligus menggali kemampuan berpikir ilmiah, kritis, kreatif, dan inovatif. Penilaian juga harus memberikan pengalaman secara langsung yang dinilai berdasarkan hasil observasi dan hasil kegiatan kepada siswa, sekaligus dimintai alasan mengapa kira-kira hasilnya serupa itu.
2.3 Materi Fisika dalam Penerapan Kurikulum IPA
Materi pokok Kurikulum IPA diuraikan dalam materi pokok yang secara berkesinam-bungan diberikan mulai dari kelas VII sampai kelas IX. Judul Materi pokok yang bila dikaitkan dengan ilmu dasar disusun sebagai berikut :
No Uraian Materi Kelompok Materi
Kelas VII
1. Objek IPA dan pengamatannya Biologi
2. Klasifikasi makhluk hidup Biologi
3. Organisasi kehidupan Biologi
4. Karakteristik zat Kimia
5. Energi dalam sistem kehidupan Kimia-Fisika
6. Suhu, pemuaian, dan kalor Fisika
9 8. Dampak pencemaran bagi lingkungan Kimia
9. Pemanasan global dan ekosistem Biologi - Kimia-Fisika Kelas VIII
10. Gerak lurus Fisika
11. Struktur tumbuhan dan pemanfaatannya dalam teknologi
Biologi
12. Sifat bahan dan kesehatan Kimia-Fisika-Biologi
13. Sistem gerak pada manusia Biologi - Fisika
14. Sistem pencernaan makanan dan kaitannya dalam sistem tubuh
Biologi - Kimia
15. Bahan kimia dalam kehidupan Kimia
16. Tekanan zat cair dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Biologi - Kimia-Fisika
17. Sistem ekskresi manusia Biologi
18. Getaran, gelombang, dan bunyi Fisika
19. Cahaya dan alat optik Fisika
20. Gunung api Fisika
21. Tatasurya Fisika
22. Gerakan Bumi, bulan terhadap matahari Fisika Kelas IX
23. Sistem reproduksi manusia Biologi
24. Sistem reproduksi tumbuhan dan hewan Biologi 25. Perkembangan penduduk dan dampak lingkungan
26. Atom, Ion, dan molekul Kimia-Fisika
27. Listrik statis Fisika
28. Rangkaian listrik dan sumber energi listrik Fisika 29. Kemagnetan, induksi elektromagnet Fisika
30. Hereditas manusia Biologi
31. Produkteknologi ramah lingkungan Biologi 321 Bioteknologi dan produksi pangan Biologi
33. Tanah dan kehidupan Fisika Bumi
Dari uraian tersebut terlihat bahwa materi fisika mendominasi isi kurikulum IPA bagi siswa SMP/MTs. Dilihat dari cakupannya maka cukup banyak materi yang dapat memanfaatkan laboratorium alam untuk melakukan percobaan.
No Materi pokok Kelompok Materi Kelas
1. Energi dalam sistem kehidupan Kimia-Fisika VII
2. Suhu, pemuaian, dan kalor Fisika VII
3. Pemanasan global dan ekosistem Biologi - Kimia-Fisika VII
4. Gerak lurus Fisika VIII
5. Sifat bahan dan kesehatan Kimia-Fisika-Biologi VIII
6. Sistem gerak pada manusia Biologi - Fisika VIII
7. Tekanan zat cair dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Biologi - Kimia-Fisika VIII
8. Getaran, gelombang, dan bunyi Fisika VIII
9. Cahaya dan alat optik Fisika VIII
10. Gunung api Fisika VIII
11. Tatasurya Fisika VIII
12. Gerakan Bumi, bulan terhadap matahari Fisika VIII
13. Atom, Ion, dan molekul Kimia-Fisika IX
14. Listrik statis Fisika IX
10
16. Kemagnetan, induksi elektromagnet Fisika IX
17 Tanah dan kehidupan Fisika Bumi IX
Dari materi yang ada tim pengabdi memiliki beberapa materi fisika dengan memanfaatkan laboratorium alam yaitu gerak lurus, cahaya dan alat optik, sifat bahan, getaran dan gelombang, dan tekanan fluida.
2.4. Gerak Lurus
Gerak lurus atau Kinematika merupakan bagian dari mekanika klasik yang membahas gerak benda dan sistem benda tanpa meninjau gaya penyebab gerak. Untuk menyederhanakan persoalan, maka ukuran benda dianggap sangat kecil, yaitu sebagai benda titik, sehingga benda hanya mengalami gerak translasi saja, tanpa berrotasi dan bervibrasi. Dalam tinjauan gerak suatu benda titik itulah kemudian didefinisikan tentang lintasan, posisi, kecepatan, dan percepatan suatu benda. Berdasar lintasannya, gerak translasi dapat ditinjau sebagai gerak lurus dan gerak lengkung. Tinjauan tentang nilai rerata dan nilai sesaat suatu besar kecepatan atau percepatan adalah hanya terkait besar atau kecilnya rentang waktu yang digunakan
Gerak lurus beraturan (GLB) dan Gerak lurus berubah beraturan (GLBB)
Untuk gerak satu dimensi, misal gerak arah sumbu-x. Gerak lurus beraturan (GLB) pada suatu partikel ditandai dengan tidak adanya percepatan dalam gerak tersebut dalam rentang waktu dari waktu sampai ,. Pada partikel yang mengalami gerak lurus berubah beraturan (GLBB), dicirikan dengan adanya perubahan kecepatan partikel secara beraturan, berarti selama gerakan, partikel dipengaruhi oleh percepatan konstan.
Gerak lurus berubah tak beraturan (GLBTB)
Tinjau suatu gerak lurus partikel pada sumbu-x yang dipengaruhi percepatan yang tidak konstan, yaitu suatu percepatan yang merupakan fungsi waktu t atau merupakan fungsi posisi x. Gerak lurus ini tidak dapat diselesaikan dengan rumusan GLB ataupun GLBB, karenanya semua rumusan tentang kecepatan dan posisi harus diturunkan dengan penyelesaian matematiak. Gerak lurus dapat merupakan fungsi posisi maupun fungsi waktu. Biasanya perubahanan kecepatannya juga merupakan fungsi posisi misalkan dan diketahui pada saat posisi partikel , kecepatannya .
Gerak Lengkung
Berikut adalah tinjauan gerak partikel yang memiliki lintasan berbentuk lengkung. Terdapat dua jenis gerak lengkung yaitu gerak dengan lintasan berbentuk parabolik atau disebut gerak peluru dan gerak yang memiliki lintasan berbentuk lingkaran disebut gerak lingkar. Terdapat dua jenis gerak peluru atau gerak pabolik yaitu gerak parabolik pada bidang horisontal dan gerak parabolik yaitu gerak parabolik pada bidang miring. Secara umum gerak parabolik dapat diselesaikan dengan menggunakan rumusan sederhana yaitu GLB dan GLBB. Pada kasus gerak parabolik pada bidang horizontal, ditinjau sebagai gabungan gerak lurus beraturan (GLB) pada gerak arah sumbu-x karena tidak memiliki percepatan . Gerak pada sumbu-y merupakan gerak lurus berubah beraturan (GLBB) memiliki percepatan konstan. Dalam pemecahan persoalan gerak parabolik, lebih mudah dengan
11 a. menggunakan syarat yang harus terpenuhi pada suatu posisi atau kecepatan yang ditanyakan. Syarat tersebut berupa nilai posisi atau kecepatan pada titik yang ditanyakan, nilai-nilai ini dapat diperoleh dari hal-hal yang diketahui dan yang ditanyakan.
b. memulai lintasan dari titik awal, sehingga rumusan yang digunakan mirip, terutama tanda +/- sebagai vektor kecepatan atau percepatan tidak berubah sehingga dapat mengurangi tingkat kesalahan.
Benda yang bergerak melingkar selalu terkena percepatan sentri petal yang menuju ke pusat lingkaran. Percepatan sentri petal berfungsi untuk mengubah arah kecepatan benda agar selalu merupakan garis singgung lintasan lingkaran tersebut. Apabila benda mengalami gerak melingkar dengan besar kecepatan berubah, maka pada benda tersebut bekerja dua percepatan yaitu percepatan sentri petal dan percepatan tangensial yang memiliki arah sama dengan arah garis singgung di lintasannya.
Secara umum, suatu benda yang bergerak melingkar dengan percepatan sudut konstan, maka perhitungan besar kecepatan maupun besar sudut yang ditempuh dapat dilakukan dengan menggunakan rumusan seperti pada gerak lurus berubah beraturan (GLBB).
2.4 Cahaya dan Alat Optik
Pada kurikulum IPA untuk materi Fisika, salah satu bahasan adalah tentang Cahaya dan alat optik. Biasanya alat optik diperkenal dalam bnetuk, kacamata, kamera, dan lain-lain. Sedangkan di alam ini tentang fenomena cahaya dapat dicontohkan pelangi bahkan dapat pula dibuat pelangi buatan.
Selain itu di alam sekitar kita untuk masalah komunikasi sering diperdengarkan fiberoptik. Saat melintas di jalan raya di daerah Blitar Jawa Timur, kita menemui galian serat optik, atau yang lebih dikenal dengan fiber optics. Saat ini banyak rumah-rumah yang menggunakan fiber optik, seperti pengguna di daerah Tulungagung, Jawa Timur. Demikian pula di daerah Nganjuk Jawa Timur juga ada beberapa yang menggunakan fiber optik dengan kecepatan koneksi internet hingga 20 Mbps. Biar tidak ketinggalan informasi, kami akan menjelaskan apa itu fiber optik dan bagaimana cara kerjanya hingga bisa memungkinkan mentransfer data dalam jumlah yang besar dan cepat meskipun kabelnya kecil. Kabel tembaga biasa jelas ketinggalan jauh.
Fiber Optics adalah saluran transmisi atau sejenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut, dan dapat digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Sumber cahaya yang digunakan biasanya adalah dari sinar laser atau LED.
Kabel ini berdiameter lebih kurang 120 mikrometer. Cahaya yang ada di dalam serat optik tidak keluar karena indeks bias dari kaca lebih besar daripada indeks bias dari udara, karena laser mempunyai spektrum yang sangat sempit. Kecepatan transmisi fiber optics sangat tinggi sehingga sangat bagus digunakan sebagai saluran komunikasi.
12 Perkembangan teknologi fiber optics saat ini, telah dapat menghasilkan pelemahan (attenuation) kurang dari 20 decibels (dB)/km. Dengan lebar jalur (bandwidth) yang besar, sehingga mampu mentransmisikan data lebih banyak dan cepat dibandingan dengan penggunaan kabel konvensional. Dengan demikian fiber optics sangat cocok digunakan terutama dalam aplikasi sistem telekomunikasi.
Pada tahun 1997 fiber optics menghubungkan seluruh dunia, Fiber-Optic Link Around the Globe (FLAG) menjadi jaringan kabel terpanjang di seluruh dunia yang menyediakan infrastruktur untuk generasi internet terbaru.
Kelebihan Fiber Optik
1. Bandwidth sangat besar dengan kecepatan transmisi mencapai gigabit-per detik dan menghantarkan informasi jarak jauh tanpa pengulangan
2. Biaya pemasangan dan pengoperasian yang rendah serta tingkat keamanan yang lebih tinggi
3. Ukuran kecil dan ringan, sehingga hemat pemakaian ruang
4. Kebal terhadap gangguan elektromagnetik dan gangguan gelombang radio 5. Tidak ada tenaga listrik dan percikan api
6. Tidak berkarat
13 Kekurangan Fiber Optik
1. Beberapa faktor membatasi efektivitas kabel FO. Selain instalasinya yang mahal, sistem ini mungkin sinyalnya kurang kuat, hal ini disebabkan karena faktor fisik ataupun material.
2. Dispersi dapat mempengaruhi volume informasi yang dapat diakomodasi.
3. Tidak seperti halnya dengan kawat atau plastik, fiber juga lebih sulit untuk disambung. 4. Sambungan akhir dari kabel fiber harus benar-benar akurat untuk menghindari transmisi
yang tidak jelas.
5. Komponen FO mahal dan membutuhkan biaya ekstra dalam pengaplikasian yang lebih spesifik.
Cara Kerja Fiber Optik
Pada prinsipnya fiber optics memantulkan dan membiaskan sejumlah cahaya yang merambat di dalamnya. Efisiensi dari serat optik ditentukan oleh kemurnian dari bahan penyusun gelas/kaca. Semakin murni bahan gelas, semakin sedikit cahaya yang diserap oleh fiber optik.
Untuk mengirimkan percakapan-percakapan telepon atau internet melalui fiber optics, sinyal analog di rubah menjadi sinyal digital. Sebuah laser transmitter pada salah satu ujung kabel melakukan on/off untuk mengirimkan setiap bit sinyal. System fiber optics modern dengan satu laser bisa mentransmitkan jutaan bit/second. Atau bisa dikatakan laser transmitter on dan off jutaan kali /second.
Sebuah kabel fiber optik terbuat dari serat kaca murni, sehingga meski panjangnya berkilo-kilo meter, cahaya masih dapat dipancarkan dari ujung ke ujung lainnya.
Helai serat kaca tersebut didesain sangat halus,ketebalannya kira-kira sama dengan tebal rambut manusia. Helai serat kaca dilapisi oleh 2 lapisan plastik (2 layers plastic coating) dengan melapisi serat kaca dengan plastik, akan didapatkan equivalen sebuah cermin disekitar serat kaca. Cermin ini menghasilkan total internal reflection (refleksi total pada bagian dalam serat kaca).
Sama halnya ketika kita berada pada ruangan gelap dengan sebuah jendela kaca, kemudian kita mengarahkan cahaya senter 90 derajat tegak lurus dengan kaca, maka cahaya senter akan tembus ke luar ruangan. Akan tetapi jika cahaya senter tersebut diarahkan ke kaca jendela dengan sudut yang rendah (hampir paralel dengan cahaya aslinya), maka kaca tersebut akan berfungsi menjadi cermin yg akan memantulkan cahaya senter ke dalam
14 ruangan. Demikian pula pada fiber optics, cahaya berjalan melalui serat kaca pada sudut yang rendah.
2.6 Sifat Bahan
Salah satu sifat bahan yang mudah dideteksi adalah sifat magnet dari bahan. Magnet adalah suatu obyek yang dapat menimbulkan gejala gaya, baik gaya tarik maupun gaya tolak terhadap jenis bahan tertentu seperti besi, baja, seng, dan lain-lain. Istilah magnet berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti batu Magnesian. Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu yang kini bernama Manisa (sekarang berada di wilayah Turki) di mana terkandung batu magnet yang ditemukan sejak zaman dulu di wilayah tersebut. Jadi magnet atau kemagnetan adalah kemampuan suatu benda untuk menarik ataupun menolak benda-benda lain yang berada di sekitarnya. Dengan perkembangan dan kemajuan teknologi, manusia dapat menciptakan magnet yang berasal dari besi, baja, dan campuran beberapa logam lainnya untuk memenuhi kebutuhannya. Selain itu penggunaan material berbasis magnet juga semakin berkembang seiring dengan
2.7 Getaran dan gelombang
Salah satu materi fisika yang memiliki abstraksi cukup tinggi adalah materi getaran dan gelombang. Contoh getaran dan gelombang yang ada di alam adalah gelombang suara, sinyal HP dan juga gempa bumi. Gempa bumi adalah goncangan yang dirasakan di permukaan bumi akibat dari gangguan-gangguan. Gangguan ini dapat berasal dari pergerakan antar lempeng-lempeng bumi, letusan gunung berapi dan juga ledakan yang dibuat oleh manusia. Goncangan ini disebabkan oleh adanya perambatan energi (gelombang) yang bersumber pada suatu gangguan tersebut. Gelombang ini termasuk dalam gelombang mekanik. Artinya, dalam perambatannya, gelombang ini memerlukan suatu medium, dalam hal ini batuan atau tanah ataupun struktur bangunan. Dengan demikian, selain dipengaruhi oleh karakteristik sumber getaran, parameter-parameter gelombang (frekuensi, amplitude, kecepatan, percepatan, perpindahan) yang merambat ini juga tergantung pada sifat fisika medium rambartnya (ketebalan, kecepatan, redaman, dan lain-lainnya), dalam hal ini tanah dan struktur bangunan.
15 2.8 Tekanan Zat Cair dan Penerapannya Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Zat cair atau fluida diperlukan dalam kehidupan kita sehari-hari baik dalam bagian suatu sistem makhluk hidup mupun dalam sistem pendukung. Dalam pengukuran fluida perlu ditentukan besaran dan vektor kecepatan aliran pada suatu titik dalam fluida dan bagaimana fluida tersebut berubah dari titik ke titik. Laju aliran Q merupakan fungsi luas pipa A dan kecepatan v dari cairan yang mengalir melalui pipa, yakni:
Q = A v (1)
Pengukuran laju aliran digunakan untuk mengukur kecepatan cairan atau gas yang mengalir melalui pipa. Hukum Bernoulli yang menyatakan hubungan :
2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 1
.
g
.
h
P
.
g
.
h
P
+
ρν
+
ρ
=
+
ρν
+
ρ
(2)dimana: P = tekanan fluida
ρ = masa jenis fluida ; v = kecepatan fulida g = gravitasi bumi; h = tinggi fluida (elevasi) Jika h1 dan h2 dibuat sama tingginya maka
2 2 2 1 2 2 1 2 1 1
+
ρν
=
P
+
ρν
P
atau 21ρ
.(
ν
12−
ν
22)
=
P
2+
P
1Jika ada sedikit perubahan kecepatan dari aliran fluida maka diperoleh perubahan tekanan yang dapat diamati. Pengubahan kecepatan aliran fluida dapat dilakukan dengan mengubah diameter pipa, hubungan ini diperoleh dari Hukum kontiunitas aliran fluida. Perhatikan rumus berikut:
2 2 1
1.v A .v
A = (3)
di mana : A = luas penampang pipa v = debit fluida
Karena debit fluida berhubungan langsung dengan kecepatan fluida, maka jelas kecepatan fluida dapat diubah dengan cara mengubah diameter pipa.
16 BAB III
STRATEGI, RENCANA KEGIATAN, DAN KEBERLANJUTAN
3.1 Strategi
Strategi pencapaian dari hasil pengkajian melalui beberapa kegiatan menelaah kurikulum. Kemudian melihat potensimateri pelajaran yang dapat digunakan sebagai bahan materi pembuatan peralatan laboratorium alam. Pada tahap awal ini akan dibuat sebagian modul terlebih dahulu dengan memperhatikan alam sekitar sekolah sekolah.
3.2 Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut :
1. pada bulan I untuk koordinasi dengan seuruh anggota tentang materi-materi praktikum yang dapat dilaksanakan oleh siswa SMP/MTs selalu kurikulum yang dilaksanakan.
2. Dipilih materi-materi dalam matapelajaran IPA yang isinya adalah materi Fisika. Dari studi awal kandungan materi fisika dalam matapelajaran IPA mulai kelas 1 sampai kelas 3 (kelas VII, VIII, dan IX) sebesar 47 %.
3. Anggota pengabdi secara mandiri maupun berkelompok melakukan kegiatan sesuai dengan pembagian tugas. Selanjutnya setiap kelompok melakukan persiapan pembuatan alat praktikum dengan memanfaatkan potensi alam di sekitarnya.
4. Poin 1 sampai 3 diharapkan dapat diselesaikan selama 2 bulan, dan proses pembuatan materi pengabdian adalah 1 bulang.
5. Ppada bulan ke-4 sampai ke-6 akan dilakukan ujicoba dengan mencoba alat-alat praktikum di sekolah. Pada kesempatan tersebut peserta diminta umpanbalik untuk penyempurnaan perangkat praktikum.
6. Kegiatan terakhir adalah evaluasi terhadap modul-modul yang dibuat oleh tim pengabdi.
3.3 Keberlanjutan
Pada tahap awal proposal kegiatan ini dibuat, tim pengabdi telah melakukan studi awal terhadap para guru IPA di SMP. Hasilnya adalah karena keterbatasan guru, para guru tidak terbiasa dengan mengajar secara berkelompok, akibatnya para guru mengalami kesulitan untuk mengajar materi-materi yang kurang sesuai dengan disiplin ilmu sewaktu kuliah. Dengan adanya kegiatan pengabdian ini diharapkan para guru dengan mudah dapat melakukan kegiatan percobaan dan kemudian dijadikan bahan mengajar IPA untuk bidang materi Fisika.
17 Hasil dari pembuatan perangkat percobaan dengan memanfaatka laboratorium alam selanjutnya dapat dijadikan pilot project akan para siswa senang dengan praktikum-praktikum yang dilakukan.
Monitoring dan evaluasi kegiatan praktikum fisika dengan memanfaatkan laboratorium alam adalah dengan melakukan monitoring ke sekolah. Selanjutnya guru fisika dapat mengembangkan praktikum materi fisika sesuai dengan kondisi alam sekitar.
18 BAB IV
ORGANISASI TIM, JADWAL, DAN ANGGARAN BIAYA
4.1 Organisasi Tim Pengabdi
No Nama Kedudukan Tugas
1 Dr. Melania Suweni Muntini, MT
Ketua Mengkoordinir seluruh kegiatan serta melakukan pelaporan dan melaksanakan kegiatan monev. 2 Dr.Eng. Yono Hadi Pramono,
M.Eng.
Anggota Menyusun modul percobaan getaran dan gelombang
Melakukan sosialisasi ke sekolah 3 Faridawati, M.Si Anggota Menyusun modul percobaan cahaya
dan optik.
Melakukan sosialisasi ke sekolah. Membantu menyusun laporan akhir.
4 Linda Silvia M.Si Anggota Menyusun modul percobaan gerak Melakukan sosialisasi ke sekolah Membantu menyusun laporan kemajuan dan laporan akhir. 5 Fahmi Astuti, M.Si Anggota Menyusun modul percobaan sifat
bahan
Melakukan sosialisasi ke sekolah Membantu menyusun laporan kemajuan dan laporan akhir.
6 Dr. Eko Minarto, M.Si Anggota Menyusun modul percobaan getaran dan gelombang. Melakukan
sosialisasi ke sekolah. Membantu menyusun laporan kemajuan dan laporan akhir.
7 Sungkono, M.Si Anggota Menyusun modul percobaan
tekanan fluida. Melakukan sosialisasi ke sekolah. Membantu menyusun laporan kemajuan dan laporan akhir.
19 Mahasiwa yang terlibat dalam kegiatan PPM
No Nama NRP Tugas
Adis Prasetyo 1111100067 Membantu menyusun modul percobaan getaran dan gelombang
Membantu sosialisasi ke sekolah Ulfa Niswatul 1111310013 Membantu menyusun modul
percobaan getaran dan gelombang Membantu sosialisasi ke sekolah Anisa Ratnasari 1113100047 Membantu menyusun modul
percobaan sifat bahan
Membantu sosialisasi ke sekolah
Ayunis Sholehah 1113100067 Membantu menyusun modul percobaan tekanan fluida Membantu sosialisasi ke sekolah
4.2 Jadwal
Jadwal dan uraian kegiatan pengabdian ini adalah sebagai berikut:
No Uraian Kegiatan Bulan
I II III IV V VI VII VIII
1. Telaah kurikulum
2.
Perencanaan dan pembuatan
materi percobaan
3. Penyusunan Modul
4 Sosialisasi dan ujicoba
7 Evaluasi dan Finalisasi
20 4.3 Anggaran Biaya
Rekapitulasi biaya
NO. URAIAN JUMLAH
1. Gaji dan Upah 6.336.000
2. Bahan habis pakai 12.314.000
3. Perjalanan 2.500.000
4. Lain-lain 3.850.000
TOTAL 25.000.000
Gaji dan Upah
No. Uraian Alokasi Waktu Jumlah Orang Jam Mg Honor/ Jam 1 Ketua Tim 1 8 24 12.000 2.304.000 2 Anggota tim 6 4 24 7.000 4.032.000 Jumlah 6.336.000 Bahan
Bahan Habis Pakai
No Uraian Volume Harga/
volume Harga
1 Tinta printer color deskjet 2 buah 350.000 700.000 2 Alat Tulis 1 set 500.000 5 00.000 3 Kertas HVS 4 rim 40.000 160.000 5 Flash Disk 32 Giga 3 buah 150.000 450.000 7 Fotocopy dan penjilidan
Laporan 1 paket 879.000 879.000 8 Rapat koordinasi pelaksanaan 6 paket 350.000 2.100.000 9 Biaya surat menyurat
/komunikasi 1 paket 600.000 600.000
10 Box menyimpan alat peraga 1 paket 950.000 950.000
11 konsumsi Penyuluhan 50 paket 35.000 1.750.000 12 CD, cover dan label 40 paket 15.000 600.000 13 Materi percobaan sifat
bahan 1 paket 750.000 750.000
14 Materi getaran dan gelombang 1 paket 800.000 800.000
15 Materi percobaan cahaya 1 paket 500.000 500.000 16 Materi percobaan gerak 1 paket 600.000 600.000 17 Pembuatan dan penggandaan kuisioner 1 paket 975.000 975.000 Jumlah 12.314.000
21
Perjalanan
No Kota/Tujuan
Alokasi
Waktu Biaya/Vol Biaya (Rp.) Hari Orang
1 Mojokerto 1 5 500.000 2.500.000
Jumlah 2.500.000
Lain-lain
No Koridor Ekonomi Volume Biaya/Vol Biaya (Rp.)
1 Sewa alat ukur kecepatan angin 1 paket 750.000 800.000 2 Souvernir 1 paket 950.000 950.000 3 Seva alat ukur optik 1 paket 700.000 700.000 4 Pembuatan Baner/spanduk 1 paket 400.000 400.000 5 Seminar 1 paket 1.000.000 1.000.000 Jumlah 3.750.000 Total Biaya 25.000.000
22 DAFTAR PUSTAKA
1. Alonso & Finn,"Fundamental University Physics", Addison Wesley Pub Comp Inc,13`.ed, Calf, 1990
2. Tipler, PA,(ted. L Prasetio dan R.W.Adi), "Fisika : untuk Sains dan Teknik, Jilid 1", Erlangga, Jakarta, 1998
3. Giancoli, DC., (terj, Yuhilza H), 'Fisika, jilid 1', Ertangga, Jakarta, 2001 4. Petunjuk praktikum Fisika Dasar , Dosen-dosen Fisika ITS, Surabaya, 2008
23 BIODATA TIM PENELITI/PENGABDI
1. Ketua
IDENTITAS DIRI
Nama : Melania Suweni Muntini
NIP/NIK : 1964122919199002.201
NIDN : 0029126404
Tempat dan Tanggal Lahir : Sleman, 29 Desember 1964
Jenis Kelamin : Perempuan
Golongan / Pangkat : IIIc/ Penata Jabatan Fungsional Akademik : Lektor
Perguruan Tinggi : Institut Sepuluh Nopember Surabaya (ITS)
Alamat : Kampus ITS, Jl. Arif Rahman Hakim, Sukolilo, Surabaya Telp./Faks. : (031)5943351/(031)5943351
Alamat Rumah : PERUM ITS, Jl. Teknik Sipil W-16, Surabaya 60111
Telp./HP : (031) 72751094/0817439029
Alamat e-mail : melania@physics.its.ac.id
PENGALAMAN PENELITIAN
Tahun Judul Penelitian Jabatan Sumber Dana
2009 - 2011
Pengembangan Sistem sensor untuk memonitor Sistem produksi Bio Gas”
Ketua HIBAH TIM PASCA SARJANA
2011 Implementasi Algoritma Genetik untuk Optimasi Transfer Daya Sensor Gas Pada Sistem monitoring Produksi Biogas
Ketua Dana ITS
2012 Pengembangan Sensor Serat Optik Polimer (POF)
Ketua Dana Penerimaan Negara Bukan Pajak
PENGALAMAN PENGABDIAN MASYARAKAT
Tahun Judul Penelitian Jabatan
2012 Narasumber koordinasi workshop dan persiapan sosialisasi dan rekrutmen program beasiswa Pra S2
Ketua
2014 Kajian Energi Terbarukan Sebagai Pengganti Energi Berbahan Bakar Diesel di Desa Besuki Kabupaten Tulung Agung
Ketua
2015 Pengenalan Alat- Alat Laboratorium Fisika
Bagi Guru Pendamping Olimpiadae Fisika Tingkat SMP dan SMA
Anggota
KARYA TULIS ILMIAH PUBLIKASI
1. Ellys Kumala P, Endarko, Muntini, S.M., Capacitive Deionization using A Carbon Electrode Prepared With Polivinil Alcohol Binder For Water Desalination, The 2014 International Seminar on Instrumentation, Measurement and Metrology (ISIMM 2014)
2. Melania Suweni Muntini , Yono Hadi Pramono, Modeling Of Well Drilling Heating On Crude Oil Using Microwave, THE 4th INTERNATIONAL CONFERENCE ON THEORETICAL AND APPLIED PHYSICS (ICTAP-2014)
24 3. Indrawati, Muntini,S.M, Model Separasi Sinyal Akustik untuk Menentukan Sinyal Pantul
pada Ruang Dengung, Seminar Nasional Fisiska, Serpong, 12 Juli 2013, 2013
4. Muntini,S.M.,Endarko,M.S, “Power Loses Pada Sensor Fiber Optic”, Seminar Nasional Fisika, Himpunan Fisika Nasional, Palangkaraya, 2012.
5. Arifin, A, Hatta, A M, Muntini, M S,Rubiyanto, A, Bent of plastic optical fiber with structural imperfections for displacement sensor, Indian Journal of Pure & Applied Physics (IJPAP), IJPAP Vol.52 [2014] , Page(s) 520-524
2. Anggota 1
a. Nama Lengkap : Dr.Yono Hadi Pramono,M.Eng b. Jenis Kelamin : Laki-laki
c. NIP : 196909041992031003 d. Fungsional/Pangkat/Gol. : Lektor Kepala/Pembina/IVa
e. Jabatan Struktural : Ketua Jurusan Fisika MIPA 2011-2015 f. Bidang Keahlian : OptoElektronika dan Antena Microwave g. Fakultas/Jurusan : MIPA/Fisika
h. Perguruan Tinggi : ITS Surabaya
i. Alamat Rumah dan No. Telp. : Perum.Dosen ITS jln. IPA Blok.F11 Surabaya dan 081230003361
3. RIWAYAT PENELITIAN 3 THN TERAKHIR
Tahun Judul Penerbit
2010 Antenna microsrip slot bow-tie ganda 3 paralel dengan feed line co-planar
Prosiding Symp. Fisika Nasional ke-23 hal,233-236,oktober 2010 2010 Perancangan dan pembuatan antena
mikrosrip multilayer substrat unuk komunikasi wireless
Prosiding Symp. Fisika Nasional ke-23 hal,186-187,oktober 2010 2010 Perancangan antena panel horn array 2x2
unuk komunikasi wifi 2,4 GHz
Prosiding Symp. Fisika Nasional ke-23, oktober 2010 2010 Antena Panel 2.4GHz berstruktur 5 larik Prosiding Seminar Nasional
25
dipole MIPA Univ.Malang Nop 2010
2010 Perancangan Dan Pembuatan Antena Mikrostrip Feed Line Multi Layer Substrate untuk Komunikasi Wireless
Simp.Fisika Nasional ke-23, Surabaya,5 Okt.2010,hal 181-186
2010 CPW fed double bowtie microstrip slot antenna 3 array FR4 substrate for wireless communication
Proceeding 2nd
MICEEI,PP.244-247,Oct.2010
2010 Karakterisasi sensor tekanan MPX2100P untuk mengukur tekanan aliran udara kering dalam palung pelayuan pada pengelolaan teh hitam
Simposium Nasional Fisik ke-2 UNAIR, hal.28-31, Okt.2010
4. RIWAYAT PUBLIKASI INTERNASIONAL 3 THN TERAKHIR
Tahun Judul Penerbit
2009 Theoretical and Experimentl Study of Fiber-Optic Displacement Sensor Using Multimode Fiber Coupler
Journal of Optoelectronics and Biomedical Materials, Vol. 1, Issue 3, September 2009, p. 303 – 308
2010 CPW FED DOUBLE BOWTIE MICROSTRIP SLOT ANTENNA 3 ARRAY FR4 SUBSTRATE FOR 2.4 GHz COMMUNICATION
International Journal of Basic & Applied Sciences IJBAS-IJENS Vol: 11 No: 01, February 2011, p.70-73
2012 Sistem Detektor Gempa dan Tsunami On-Line Berbasis Antena wi-fi 2,4 GHz
Proc.Seminar Nasional Quantum , pp.146-150, 24 Juni 2012.
2012 ANALYSIS AND CHARACTERIZATION IMPEDANCE OF MICROSTRIP SLOT ANTENNA 3 ARRAY DOUBLE BOWTIE WITH CPW FOR 2.4 GHZ
COMMUNICATION
Journal of Academic Research Vol.4, No.4 , pp.5-10 July 2012
2012 Pengembangan antena mikrostrip berstruktur Co-Planar Stripline(CPS) Dipole Menggunakan Saklar Optik
Proc.Seminar Nasional Quantum, pp.100-104, 24 Juni 2012.
2012 Reconfigurable Dipole Microstrip Antenna Using Solar Cell as Substrate Controlled by Optical Source
Proc.3rd International Symp.MICEEI pp.221-224, Makasar Nov-Dec 2012. 5. KEGIATAN PROFESSIONAL/PENGABDIAN MASYARAKAT 3 THN TERAKHIR
26
Tahun Judul Penugasan
2008 Developing Physics Laboratory Module Univ.Widya Mandala
SK Ketua Jurusan Fisika No.208/I2.1.3/LL/2008 2008 Alat peraga Pembelajaran KIT
FISIKA Multimedia Interaktip dan Alat Teknologi Informasi
Komunikasi Dinas Pendidikan Kab.Trenggalek
SK. DEKAN MIPA ITS No. 1796/I2.1/PP/2008
2010-2011 Pembinaan dan Pelatihan Tim SAR menghadapi bencana Alam
SK FPBI (Forum Peduli Bencana Indonesia) wilayah Timur
6. ORGANISASI PROFESI/ILMIAH
Tahun Organisasi Jabatan
2000- sekarang Himpunan Fisika Indonesia(HFI) Anggota 2001-sekarang MOU bidang penelitian OptoElectronics
dan Aplikasi Laser antara S2 ITS dan UI
Panitia
2007-sekarang Sebagai Dosen Pendamping Seleksi Lomba Fisika tingkat SLTA se Jawa Timur, oleh Himpunan Mahasiswa Fisika ITS
Nara Sumber
2007-sekarang Seminar Nasional Fotonika (SNAF) di T.Fisika ITS
Dewan Komite
2008-Sekarang MOU bidang Penelitian OptoElectronics dan Microwave antara MIMOS Malaysia dan S3 ITS
Angota Tim Pelaksana dan Pembimbing research Grant
1. Anggota 2
IDENTITAS DIRI
Nama : Faridawati, S.Si, M.Si.
NIP/NIK : 198003302012122002
NIDN : 0730038002
Tempat dan Tanggal Lahir : Jombang, 30 Maret 1980 Jenis Kelamin : Perempuan
Golongan / Pangkat : III B
Jabatan Fungsional Akademik : Asisten Ahli
Perguruan Tinggi : Institut Sepuluh Nopember Surabaya (ITS)
Alamat : Kampus ITS, Jl. Arif Rahman Hakim, Sukolilo, Surabaya Telp./Faks. : (031)5943351/(031)5943351
Alamat Rumah : Sidotopo V/33A Surabaya
27 Alamat e-mail : faridaphysics@physics.its.ac.id
PENGALAMAN PENELITIAN
Tahun Judul Penelitian Jabatan Sumber Dana
2012 “Pengembangan Lampu LED (Light Emitting Diode) Sebagai Alat Bantu Pengumpul Ikan pada PerikananLampu (Light Fishing) ,2012,
Anggota Hibah Bersaing (DIKTI)
2012 Teknologi Pemurnian Garam Mekanik”,
Anggota Dana Kementrian Kelautan (BRKP)
2013 Fabrikasi dan Karakterisari Pandu Gelombang Lima Lapis berbasis PS dan PMMA” 2014
Ketua Dana PNBP ITS -
KARYA TULIS ILMIAH PUBLIKASI
1. “Procedure For Determining The Type of Moda Nonlinear Waveguide Five Layer Structures L-NL-L-NL-L” Proceeding of National Seminar Inspiring Sea For Life Hang Tuah University, 2011.
2. “Analysis Waveguide Structure 5 Layers “Proceeding of National Seminar Civil EngineeringITS,2009.
3. ”Analizing Effective Refractive Indeks And Electric Field Variations In Two Border Areas Layers in Vaweguide five layers” 4thInternational Conference on Applied Technology, Science & Arts (APTECS) : Development of Green Agro-Industry to Support Human Life Sustainability, ITS, 2014.
4. “Characterization Of Five-Layer Waveguides Slab Structure Based On Polymer Polystyrene (PS) And Polymethyl Methacrylate (PMMA)” International Conference On Material Science and Technology Material research Society Of Indonesia (MRS-id) Meeting, Bali 2014.
2. “Aplication Of Materials Polymer Polystyrene And Polymethyl Methacylate (PMMA) As Five Layers Optical Waveguide Slab Structure” International Converence On Material Science and Tecnologi (ICMST), Banten, 2014. 3. “Capaian Nilai Mata Kuliah Fisika Dasar Dan Kalkulus Terhadap Metode
Evaluasi Mandiri Vs Bersama Studi Kasus Mahasiswa Baru Angkatan 2013 ITS Surabaya, Kampus UNESA, 2014. Prosiding Seminar Nasional Fisika Pembeajaran Inovatif dan Penguatan Materi Fisika Berorientasi Kurikulum 2013, Unesa 2014.
4. “Analisa Dampak Sistem Evaluasi Mandiri Dan Sistem Evaluasi Bersama Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Baru ITS”, Seminar Nasional Pendidikan Matematika Ahmad Dahlan, Yogyakarta 2014.
Pengabdian Kepada Masyarakat dan Kegiatan PPM :
5. Peningkatan Kemampuan Guru-guru SMP/SMA se Jawa Timur Dalam Bidang Astronomi, PPM (PNBP ITS), 2014.
6. Pelatihan Virtual Laboratory Bagi Guru-Guru SMP dan SMA se Surabaya, PPM (PNBP ITS), 2014.
28 4. Anggota 3
IDENTITAS DIRI
Nama : Linda Silvia
NIP/NIK :1100201405002
NIDN :
Tempat dan Tanggal Lahir : Tulungagung, 10 April 1989
Jenis Kelamin : Perempuan
Golongan / Pangkat :
Jabatan Fungsional Akademik : Dosen Tetap Non PNS
Perguruan Tinggi : Institut Sepuluh Nopember Surabaya (ITS)
Alamat : Kampus ITS, Jl. Arif Rahman Hakim, Sukolilo, Surabaya Telp./Faks. : (031)5943351/(031)5943351
Alamat Rumah : Jl. Arief Rahman Hakim, Deles III No. 4E Sukolilo, Surabaya 60111
Telp./HP : 08563264551
Alamat e-mail : lindaa.silviaa@gmail.com
PENGALAMAN PENELITIAN
Tahun Judul Penelitian Jabatan Sumber Dana
2011 Serbuk Cangkang Kerang sebagai Bahan Penguat Beton
Anggota Hibah Penelitian
2011 Pengaruh Ion Doping Co/Zn Terhadap Sifat Kemagnetan Barium M-Hexaferrite (BaFe 12-2xCoxZnxO19)
Anggota Hibah Penelitian
2013 Pelapisan Komposit PANi/BaM-SiO2 Berbasis Material Alam Sebagai Penyerap Gelombang Mikro dan Pelapis Anti Korosi Pada Baja Grade A Tipe AH36
Anggota Hibah Penelitian
KARYA TULIS ILMIAH PUBLIKASI
Paper ilmiah (2012), “Pengaruh Ion Doping Co Terhadap Sifat Kemagnetan Barium M-Hexaferrite (BaFe12-2xCoxZnxO19), diseminarkan pada Simposium Fisika Nasional 2012 (SFN XXV), 19-20Oktober 2012, Palangkaraya.
Paper ilmiah (2013), “Pengaruh Ion Doping Zn Terhadap Sifat Kemagnetan Barium M-Hexaferrite (BaFe12-2xCoxZnxO19) Berbasis Pasir Besi Tulungagung”, diseminarkan pada Seminar Fisika dan Aplikasinya, Jurusan Fisika FMIPA ITS.
Paper ilmiah (2013), “The Coatings of PANi/BaM-SiO2 Composites Based on Raw Material as Microwave Absorbers on Steel Grade A Type AH36”, diseminarkan pada The 5th Nanoscience and Nanotechnology Symposium (NNS 2013), 23-25 Oktober 2013, Surabaya.
29 5. Anggota 4
IDENTITAS DIRI
Nama : Fahmi Astuti
NIP/NIK : 1100201405003
NIDN : -
Tempat dan Tanggal Lahir : Sampang, 13 Juni 1990
Jenis Kelamin : Perempuan
Golongan / Pangkat :
Jabatan Fungsional Akademik : Dosen Tetap Non PNS
Perguruan Tinggi : Institut Sepuluh Nopember Surabaya (ITS)
Alamat : Kampus ITS, Jl. Arif Rahman Hakim, Sukolilo, Surabaya Telp./Faks. : (031)5943351/(031)5943351
Alamat Rumah : Keputih Gang 2C no.34, Surabaya 60111
Telp./HP : 082233587219
Alamat e-mail : fahmia@physics.its.ac.id
PENGALAMAN PENELITIAN
Tahun Judul Penelitian Jabatan Sumber Dana
2012 Synthesis Of Nano Particle Superconductor Bi2Sr2CaCu2O8+ä and Bi1,6Pb0,4Sr2CaCu2O8+ä Prepared by using Wet Mixing Method
Anggota Hibah Penelitian
2014 Synthesis Of Reduced Graphene Oxide Prepared by using Heating Coconut Shell
Anggota Hibah Penelitian
KARYA TULIS ILMIAH PUBLIKASI
1. Paper ilmiah (2014), “Effect of Pb substitution on superconducting and electrical properties of Bi2Sr2CaCu2O8+σ nanopowders”, diseminarkan pada 2nd International Conference on Functional Materials Science di Lombok.
2. Paper ilmiah (2014), “Study on Phase, Molecular Bonding, and Bandgap of Reduced Graphene Oxide Prepared by Heating Coconut Shell, diseminarkan pada 2nd International Conference on Functional Materials Science di Lombok.
3. Paper ilmiah (2014), “Muon Site Estimations by DFT Calculations in Metal and Insulating Systems”, diseminarkan pada 2nd International Conference on Functional Materials Science di Lombok.
4. Paper Ilmiah (2013), “Room temperature magnetic properties of Bi 2212 and (Bi,Pb)
2212 nanosuperconductors synthesized by Dissolved Mixing Method, diseminarkan di Padjajaran International Physics Symposium (PIPS), UNPAD.
30 6. Anggota 6
1.1 Nama Lengkap (dengan gelar) Dr. rer. –nat. Eko Minarto, S.Si, M.Si
1.2 Jabatan Fungsional Lektor
1.3 NIP 19750205 199903 1 004
1.4 Tempat dan Tanggal Lahir Jombang, 05 Februari 1975
1.5 Alamat Rumah Pengkol, Ceweng, Diwek, Jombang
1.6 Nomo Telepon/Faks 0321 867067
1.7 Nomor HP 0812 4949 5409
1.8 Alamat Kantor Arif Rahman Hakim 1, Surabaya 60111
1.9 Nomor Telepon/Faks 031 594 3351
1.10 Alamat e-mail minarto@physics.its.ac.id 1.11 Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1= 2 orang; S-2 = 1 orang 1.12 Mata Kuliah yang diampu 1. Seismik Eksplorasi
2. Geodinamika
3. Gravitasi dan Magnetik 4. Metode Inversi
5. Komputasi I. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama PT ITB ITB Uni Hamburg, Germany
Bidang Ilmu Geofisika Geofisika Geofisika
Tahun Masuk-Lulus 1992-1997 1997-1998 2009-2013
Nama Pembimbing/Promotor Dr. Hendra Grandis
Dr. Hendra
Grandis Prof. Dr. Dirk Gajewski Pengalaman Penelitian
No Judul Penelitian Tahun Kegiatan
1 Spectral Analysis Gunung Slamet 1996 Direktorat Vulkanologi Bandung 2 2-D StructureIdentifyUsing Magnetotelurics(MT) 1-D DataInversionMethod 1997 Bachelor thesis Geophysics program-ITB 3 Controlled-Sources Audiofrequency Magnetotellurics (CSAMT) 1-D Data Modelling Inversion Using Simulated Annealing Method
2004 Master thesis
Geophysics program-ITB
4 Identify 1-D Structure Used Geoelectric Data Analysis
2005 Course by Postgraduated program, Proceding, Vol II, No. 3, 359
5 Identify The Fault Structure Under Surface Using Half-Schlumberger (Head-On) Configuration for Geothermal Exploration at Mataloko, Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Vol. 1, No. 2, 16 – 19.
2005 Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Vol. 1, No. 2, 16 – 19.
6 The Earth Structure Beneath of West Indonesia With Seismogram Analysis Three Component
2006 Fundamental Research
7 Geoelectric Data Inversion Modelling for Geothermal Exploration at Mataloko
2007 Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Vol. 3, No. 2, 1 – 5
8 Sediment Distribution Analysis Sunda Strait Used Total Suspended Transport and Turbidity Data
31 Analysis
9 Temperature and Pressure Distribution of Sunda Strait at November 2008
2008 Indonesian Science Institute
10 Optimization of Common Reflection Surface (CRS) attributes based on hybrid method, 15th Annual WIT meeting
2011 14th Annual WIT meeting
11 Optimization of Common Reflection Surface (CRS) attributes based on hybrid method
2012 15th Annual WIT meeting
12 Optimization of Common Reflection Surface (CRS) attributes based on conjugate direction (CD) method
2012 74th Annual Conference Exhibition incorporating SPE EUROPEC 2012, Denmark 13 3-D Optimization of Common
Reflection Surface (CRS) attributes based on conjugate direction (CD) method
2013 Poster presentation at the Second Sustainable Earth Science Conference, France
14 Penerapan Metode Resistivitas Untuk Mengidentifikasi Struktur Bawah Permukaan Di Sekitaran Kampus ITS Surabaya
2014 Seminar dan Lokakarya Nasional Fisika 2014, FISIKA FMIPA UNESA
15 Interpretation Studies of Bouguer Anomaly Data and Density Rocks In The Region of Mount Merapi
2015 The 5th Annual Basic Science International Conference 2015, Department of Chemistry, Faculty of Science, Brawijaya University
16 Application Resistivity Method Wenner Configuration For Interpreting The Spread Of Rock Archaeological Sites Images Wetan Temple Blitar District
2015 Poster presentation at the 5th Annual Basic Science International Conference 2015, Department of Chemistry, Faculty of Science, Brawijaya University