• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNIVERSITAS INDONESIA TELENURSING. Disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah SIM KEPERAWATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UNIVERSITAS INDONESIA TELENURSING. Disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah SIM KEPERAWATAN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS INDONESIA

TELENURSING

Disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah SIM

KEPERAWATAN

Disusun Oleh :

DWI HEPPY ROCHMAWATI

NPM : 0906 5737 42

PROGRAM MAGISTER ILMU KEPERAWATAN

KEKHUSUSAN KEPERAWATAN JIWA

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS INDONESIA

(2)

ABSTRAK

Telenursing (pelayanan Asuhan keperawatan jarak jauh) adalah penggunaan tehnologi komunikasi dalam keperawatan untuk memenuhi asuhan keperawatan kepada klien. Yang menggunakan saluran elektromagnetik (gelombang magnetik, radio dan optik) dalam menstransmisikan signal komunikasi suara, data dan video. Atau dapat pula didefinisikan sebagai komunikasi jarak jauh, menggunakan transmisi elektrik dan optik, antar manusia dan atau komputer. Telenursing (pelayanan asuhan keperawatan jarak jauh) adalah upaya penggunaan tehnologi informasi dalam memberikan pelayanan keperawatan dalam bagian pelayanan kesehatan dimana ada jarak secara fisik yang jauh antara perawat dan pasien, atau antara beberapa perawat. Sebagai bagian dari telehealth, dan beberapa bagian terkait dengan aplikasi bidang medis dan non-medis, seperti telediagnosis, telekonsultasi dan telemonitoring. Telenursing dapat juga diartikan sebagai pemakaian telekomunikasi untuk memberikan informasi dan pelayanan keperawatan jarak-jauh. Aplikasinya saat ini, menggunakan teknologi satelit untuk menyiarkan konsultasi antara fasilitas-fasilitas kesehatan di dua negara dan memakai peralatan video conference (bagian integral dari telemedicine atau telehealth).

Telenursing saat ini semakin berkembang pesat di banyak negara, terkait dengan beberapa faktor seperti mahalnya biaya pelayanan kesehatan, banyak kasus penyakit kronik dan lansia, sulitnya mendapatkan pelayanan kesehatan di daerah terpencil, rural, dan daerah yang penyebaran pelayanan kesehatan belum merata. Dan keuntungannya, telenursing dapat menjadi jalan keluar kurangnya jumlah perawat (terutama di negara maju), mengurangi jarak tempuh, menghemat waktu tempuh menuju pelayanan kesehatan, mengurangi jumlah hari rawat dan jumlah pasien di RS, serta menghambat infeksi nosokomial.

(3)

I. LATAR BELAKANG

Visi mewujudkan Indonesia sehat tahun 2010 yang dicanangkan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 1999, telah berlalu. Tahun ini, 2010, kemudian mejadi evaluasi bagi kita semua, mulai dari jajaran pemerintahan sampai kepada tenaga kesehatan yang ada. Apakah visi tersebut telah tercapai atau membutuhkan tambahan waktu untuk mewujudkannya.

Kemajuan di bidang kesehatan berkembang sangat pesat, namun perkembangan penyakit yang membutuhkan penanganan medis maupun keperawatan berkembang lebih pesat lagi. Hal ini merupakan tantangan besar bagi tenaga kesehatan untuk dapat menuntaskan semua permasalahan kesehatan seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta arus informasi global dewasa ini, yang mulai merambah di bidang kesehatan. Kemajuan teknologi informasi ditangkap pula di bidang kesehatan untuk kemudian bisa dimanfaatkan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan seluruh masyarakat Indonesia.

Semakin berkembangnya penggunaan internet diikuti pula perkembangan. dalam dunia kesehatan dan keperawatan. Telemedicine, telehealth dan telenursing adalah salah satu contoh yang bisa menjadi alternative dalam memberikan pelayanan kesehatan dan keperawatan. Telenursing telah berhasil diterapkan di beberapa negara maju dengan laju pertumbuhan yang tinggi karena beberapa faktor yaitu penghematan dalam biaya kesehatan, peningkatan umur harapan hidup dan tersedianya fasilitas bagi penduduk dengan penyakit kronik serta peningkatan cakupan kesehatan jarak jauh di pedesaan dan daerah terpencil. Telenursing dapat membantu menyelesaikan kekurangan perawat, menurunkan jarak, waktu kunjungan dan menjaga pasien yang sudah keluar dari rumah sakit.

Telenursing (pelayanan Asuhan keperawatan jarak jauh) adalah penggunaan tehnologi komunikasi dalam keperawatan untuk memenuhi asuhan keperawatan kepada klien. Yang menggunakan saluran elektromagnetik (gelombang magnetik, radio dan optik) dalam menstransmisikan signal komunikasi suara, data dan video. Atau dapat pula didefinisikan sebagai komunikasi jarak jauh, menggunakan transmisi elektrik dan optik, antar manusia dan atau komputer.

Negara Indonesia yang sangat luas kepulauan serta banyaknya jumlah penduduk, tidak sedikit berkembangnya kaum intelek yang semakin mahir

(4)

memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sehingga tidak menutup kemungkinan untuk dilaksanakannya telenursing untuk memenuhi kebutuhan kesehatan.

Dengan alasan tersebut penulis akan menyajikan dalam makalah ini tentang telenursing dan aplikasinya.

(5)

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi

Telenursing adalah pemberian servis dan perawatan oleh perawat dengan

menggunakan telekomunikasi, meningkatkan akses untuk tindakan keperawatan kepada pasien pada lokasi yang jauh atau perpencil (http://findarticles. com/ p/ articles/mi_m0FSW/is_4_18/ai_n18610226)

Telenursing adalah upaya penggunaan teknologi informasi dalam

memberikan pelayanan keperawatan dalam bagian pelayanan kesehatan dimana ada jarak secara fisik yang jauh antara perawat dan pasien, atau antara beberapa perawat. Sebagai bagian dari telehealth dan beberapa bagian terkait dengan aplikasi bidang medis dan non medis seperti telediagnosis, telekonsultasi dan telemonitoring (http://en.wikipedia.org/wiki/telenursing).

Telenursing menunjukkan penggunaan tehnologi komunikasi oleh perawat

untuk meningkatkan perawatan pasien. Telenursing menggunakan channel elektromagnetik (wire, radio, optical) untuk mengirim suara, data dan sinyal video komunikasi. Dapat juga didefinisikan sebagai komunikasi jarak jauh menggunakan transmisi elektrik atau optic antara manusia dan atau computer (http://www.icn.ch/matters_telenursing.htm).

Telenursing diartikan sebagai pemakaian telekomunikasi untuk memberikan informasi dan pelayanan keperawatan jarak-jauh. Aplikasinya saat ini, menggunakan teknologi satelit untuk menyiarkan konsultasi antara fasilitas-fasilitas kesehatan di dua negara dan memakai peralatan video conference. Telenursing bagian integral dari telemedicine atau telehealth (http://www.inna-ppni.or.id/ index.php?name =News &file=article&sid=71)

B. Manfaat

Menurut Ian St. George (2007), ada beberapa keuntungan telenursing yaitu : 1. Bagi Pengusaha :

a. Penghematan biaya di tempat kerja, biaya kantor, biaya parkir b. Peningkatan produktifitas

c. Peningkatan motivasi, karyawan merespon dengan baik untuk sinyal kepercayaan dan keyakinan

d. Keterampilan retensi; karyawan tetap dapat dipertahankan meskipun ada masalah keluarga, misalnya keluarga dalam kondisi sakit, keluarga

(6)

krisis, dalam kehamilan dan mengasuh anak kecil; bekerja lebih sedikit absen.

e. Organisasi fleksibel, dalam hal restrukturisasi dapat terus bekerja tanpa gangguan.

f. Fleksibel staf; tingkat staf dapat mencerminkan beban kerja tanpa perlu berpindah tempat / melakukan perjalanan.

g. Ketahanan; gangguan transportasi tidak menyebabkan keterlambatan atau ketidakhadiran.

2. Bagi Karyawan :

a. Mengurangi waktu dan biaya perjalanan, keamanan pribadi lebih terjamin, biaya yang lebih rendah untuk pakaian seragam kantor dan perawatan.

b. Kesempatan bekerja tidak hanya terbatas pada pekerjaan sebagai perawat saja.

c. Berkurangnya gangguan terhadap kehidupan keluarga; mengurangi kebutuhan relokasi untuk mengambil perubahan pekerjaan.

d. Keseimbangan bekerja dan kehidupan berkeluarga menjadi lebih baik. e. Partisipasi dalam masyarakat lokal lebih tinggi meskipun kita bekerja. f. Jam kerja lebih fleksibel.

3. Bagi Masyarakat :

a. Mengurangi kemacetan lalu lintas

b. Mengurangi jumlah perjalanan dan dengan demikian pencemaran c. Lebih terbuka lebar kesempatan untuk kerja

Menurut Britton, Keehner, Still & Walden 1999 ada beberapa keuntungan telenursing adalah yaitu :

1. Efektif dan efisiensi dari sisi biaya kesehatan, pasien dan keluarga dapat mengurangi kunjungan ke pelayanan kesehatan (dokter praktek, ruang gawat darurat, RS dan nursing home)

2. Dengan sumber daya minimal dapat meningkatkan cakupan dan jangkauan pelayanan keperawatan tanpa batas geografis

3. Telenursing dapat mengurangi jumlah kunjungan dan masa hari rawat di RS

(7)

4. Dapat meningkatkan pelayanan untuk pasien kronis, tanpa memerlukan biaya dan meningkatkan pemanfaatan tehnologi

5. Dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan keperawatan (model distance learning) dan perkembangan riset keperawatan berbasis informatika kesehatan. Telenursing dapat pula digunakan dalam pembelajaran di kampus, video conference, pembelajaran online dan multimedia distance learning. Ketrampilan klinik keperawatan dapat dipelajari dan dipraktekkan melalui model simulasi lewat secara interaktif.

C. Aplikasi Telenursing

Telenursing dapat diterapkan di rumah, rumah sakit melalui pusat

telenursing dan melalui unit mobil. Sebagai contoh telepon triase dan home care yang berkembang sangat pesat dalam aplikasi telenursing. Di dalam home care perawat menggunakan system memonitor parameter fisiologi seperti tekanan darah, glukosa darah, respirasi dan berat badan melalui internet. Melalui system interaktif video, pasien contact on-call perawat setiap waktu untuk menyusun video konsultasi ke alamat sesuai dengan masalah, sebagai contoh bagaimana mengganti baju, memberikan injeksi insulin atau diskusi tentang sesak nafas. Telenursing membantu pasien dan keluarga untuk berpartisipasi aktif di dalam perawatan, khususnya dalam management penyakit kronis. Hal ini juga mendorong perawat menyiapkan informasi yang akurat dan memberikan dukungan secara online. Kontinuitas perawatan dapat ditingkatkan dengan menganjurkan sering kontak antara pemberi pelayanan kesehatan maupun keperawatan dengan individu pasien dan keluarganya.

Telenursing dan home care

1. Di Victoria, yang menyediakan informasi kesehatan bagi penduduknya yang dioperasikan oleh McKesson, selama 24 jam. Lebih dari 390.000 panggilan yang dijawab dalam 12 bulan pertama.

2. Di USA hampir 75 % perawat yang bekerja dalam telenursing melaporkan peningkatan kepuasan kerja.

3. Di London 75 % pasien dengan penyakit kronis yang tinggal di rumah mampu hidup secara mandiri, dengan bantuan telenursing.

(8)

4. Di London merubah sebanyak 85 % kunjungan ke Rumah Sakit menjadi telehomecare visit dan biaya dapat diturunkan.

Gambar 1.1 Alur telenursing pasien dengan penyakit kronik

Sumber : Development of a telenursing system for patients with chronic conditions Journal of Telemedicine and Telecare,

Gambar 1.2 Alur telenursing

(9)

Di dalam pelaksanaan telenursing perlu menjaga privasi pasien.

(10)

III. PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

A. Pembahasan

Penerapan telenursing dalam memberikan pelayanan kesehatan keperawatan, ternyata tidak hanya akan sangat bermanfaat bagi banyak pihak, tetapi juga di samping meningkatkan kepuasan kerja perawat akan meningkatkan kepuasan klien terhadap pelayanan asuhan keperawatan yang diterima dan meningkatkan parstisipasi aktif keluarga dengan anggota keluarga yang sakit. Pemberian asuhan keperawatan jarak jauh memerlukan kebijakan umum dari pemerintah untuk mengatur praktek, SOP/standar operasional prosedur, etik dan profesionalisme, keamanan, kerahasiaan pasien dan jaminan informasi yang diberikan.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menerapkan telenursing yaitu antara lain : (1). Aspek legal : Dapat didefinisikan sebagai otononi profesi keperawatan atau institusi keperawatan yang mempunyai tanggung jawab dalam pelaksanaan telenursing. (2). Aspek financial : Pelaksanaan telenursing membutuhkan biaya yang cukup besar karena sarana dan prasaranya sangat banyak. Perlu dukungan dari pemerintah dan organisasi profesi dalam penyediaan aspek financial dalam pelaksanaan telenursing. (3). Aspek Skill : Ada dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu pengetahuan dan skill tentang telenursing. Perawat dan pasien perlu dilakukan pelatihan tentang aplikasi telenursing. Terlaksananya telenursing sangat tergantung dari aspek pengetahuan dan skill antara pasien dan perawat. Pengetahuan tentang telenursing harus didasari oleh pengetahuan tehnologi informasi. (4). Aspek Motivasi : Motivasi perawat dan pasien menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan telenursing. Tanpa ada motivasi dari perawat dan pasien, telenursing tidak akan bisa berjalan dengan baik.

Penerapan telenursing di Indonesia sudah mulai diterapkan beberapa tahun yang lalu, namun pelaksanaannya belum maksimal. Telenursing yang memerlukan perangkat teknologi yang serba modern dan penguasaan tinggi baru memungkinkan diterapkan pada masyarakat perkotaan. Sedangkan untuk masyarakat yang tinggal di lingkungan pedesaan memiliki keterbatasan sarana juga keterbatasan penguasaan penggunaan teknologi tersebut. Salah satu contoh alat dalam telenursing adalah komputer. Masuknya komputer di pedesaan, masih banyak baru dimanfaatkan sebagai sarana bermain anak-anak. Untuk pelayanan

(11)

kesehatan masih banyak masyarakat yang mengandalkan pengobatan tradisional yang juga diperoleh secara tradisional. Jadi peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi harus dibarengi dengan peningkatan kemampuan sumber daya manusia untuk menguasai dan mempelajarinya, dan yang lebih penting ada perhatian pemerintah untuk memfasilitasi kepentingan tersebut.

A. Kesimpulan

Telenursing merupakan salah satu bagian integral dari telehealth. Telenursing dapat digunakan untuk memberikan pelayanan keperawatan

professional dengan berbagai metodenya ( home care, perawat on-call, menyediakan informasi dll ). Telenursing dapat meningkatkan kemandirian dan kepuasan pasien dalam memenuhi derajat kesehatannya. Telenursing dapat meningkatkan partisipasi aktif keluarga dalam perawatan . Telenursing efektif digunakan dalam setting perawatan pasien yang mengalami penyakit kronis dan penyakit yang menyebabkan ketergantungan. Telenursing bisa juga dilakukan di pedesaan yang memadai sarana dan prasarana teknologi dan informasinya.

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Annica Ernesa¨ ter, Inger Holmstro¨m & Maria Engstro¨m , Telenurses’ experiences

of working with computerized decision support: supporting, inhibiting and quality improving (ORIGINAL RESEARCH), diperoleh tanggal 30 Oktober

2010

Della Roberts; Carolyn Tayler; Diane MacCormack; Doris Barwich, (2007),

Telenursing in Hospice Palliative Car, The Canadian Nurse, ProQuest Health

and Medical Complete, diperoleh tanggal 30 Oktober 2010

Ian St George; Matthew Cullen; Louise Gardiner; Georgia Karabatsos; Joseph (2008),

Universal telenursing triage in Australia and New Zealand: A new primary health care, ProQuest Health and Medical Complete, diperoleh tanggal 30

Oktober 2010

Ian St George, Julie Baker, Georgia Karabatsos, Richard Brimble, Andrew Wilson and Mathew Cullen, How safe is telenursing from home?,Australia, diperoleh tanggal 30 Oktober 2010

ICN. (2001). Telenursing, dalam http://www.icn.ch/matters_telenursing.htm

Karen C Robbins, ANNA, (1990), Telenursing: Using technology to deliver health

care, Journal Research Library, diperoleh tanggal 30 Oktober 2010

Linda Fincher, BSN, RN; Constance Ward, MSN, RN, CNRN-BC; Vivian Dawkins, PhD, RN, CNAA-BC; Using Telehealth to Educate Parkinson’s Disease

Patients About Complicated Medication Regimens, diperoleh tanggal 30

Oktober 2010

Martono.(2006). Telenursing (Pelayanan Asuhan Keperawatan Jarak Jauh)

"Alternatif Asuhan Keperawatan Indonesia Menjelang Indonesia Sehat 2010"

dalam

http://www.inna-ppni.or.id/index.php?name=News&file=article&sid=71

Rajiv Siotia : Nursing Older People, (2008), Incorporating telecare, ProQuest Health and Medical Complete, diperoleh tanggal 30 Oktober 2010

Rupp, R.E., Ramsey, K.P., & Foley, J.D. (1994). Telephone triage:Results of

adolescent clinic responses to a mock patient with pelvic pain. Journal of

Adolescent Health, 15(3), 249-253. diperoleh tanggal 30 Oktober 2010

Snooks HA, Williams AM, Griffiths LJ et al (2008) Real nursing? The development

of telenursing, Journal of Advanced Nursing, diperoleh tanggal 30 Oktober

2010

Takayasu Kawaguchi; Masumi Azuma; Ken'ichi Ohta ( 2004 ), Development of a

telenursing system for patients with chronic conditions, Journal of Telemedicine and Telecare, ProQuest Health and Medical Complete, diperoleh

(13)

Gambar

Gambar 1.1 Alur telenursing pasien dengan penyakit kronik
Gambar 1.3 Tiga level keamanan untuk proteksi data pasien

Referensi

Dokumen terkait

Ukuran perilaku menyimpang bukan pada ukuran baik buruk a tau benar salah menurut pengertian umum, tau benar salah menurut pengertian umum, melainkan berdasarkan ukuran

Dengan melihat aspek promosi yang telah dilakukan oleh “Kaliurang Advanture” dan “Yoes Advanture” tersebut maka untuk lebih menarik pengunjung lebih banyak lagi perlu dibuat

Sistem pendeteksi citra pola Tajwid Idgham Mutaqaribain menggunakan metode Gower & Legendre bisa menjadi pedoman berkembangnya penelitian mengenai deteksi Tajwid

al tahun 2015 dengan hasil penelitiannya adalah bahwa perusahaan dengan free cash flow yang tinggi cenderung untuk melakukan manajemen laba dengan cara menaikkan

Pola arus pada saat pengukuran sangat dipengaruhi oleh pasut, namun demikian pada saat yamg lain perlu dilakukan pengukuran kembali.Arus sejajar pantai yang ditimbulkan

Penelitian mengenai keterkaitan antara penggunaan bahasa dalam keluarga dengan kebiasaan anak dalam bertutur digunakan sebagai upaya untuk mengetahui seberapa besar

Wuerch et al mengevaluasi efek kalsium hidroksida sebagai medikamen intrakanal terhadap seal pada daerah apikal sistem saluran akar yang diobturasi menggunakan gutta-percha

(1) Penyertaan Modal Pemerintah Kota Palangka Raya kepada Perusahaan Daerah Isen Mulang Kota Palangka Raya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3) dianggarkan