• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Integritas Dan Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Kristen di SMP Se-Kecamatan Pangaribuan Tahun Ajaran 2020/2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Integritas Dan Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Kristen di SMP Se-Kecamatan Pangaribuan Tahun Ajaran 2020/2021"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1 Lentina Sormin

Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Tarutung. Email: lentinasormin96@gmail.com

71 |

Analisis Integritas Dan Profesionalisme Guru Pendidikan Agama

Kristen

di SMP Se-Kecamatan Pangaribuan

Tahun Ajaran 2020/2021

Lentina Sormin1

1Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Tarutung.

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya persentase Integritas Dan Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Kristen di SMP Se-Kecamatan Pangaribuan Tahun Ajaran 2020/2021, dengan hipotesis Integritas Dan Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Kristen di SMP Se-Kecamatan Pangaribuan Tahun Ajaran 2020/2021 ≥ 75% dari yang di harapkan. Populasi berjumlah 204 orang dengan sampel 62 orang. Data dikumpulkan dengan angket tertutup sebanyak 32 item yang disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan indikator sesuai teori dan telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Analisis data menggunakan rumus t-test 1 sampel, dan diperoleh data bahwa menurut responden Integritas Dan Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Kristen di SMP Se-Kecamatan Pangaribuan Tahun Ajaran 2020/2021 ≥ 75% dari yang diharapkan yaitu sebesar 80,96% dengan thitung>ttabel sebesar 4,389

> 1,671, dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima.

Kata Kunci: Integritas, Profesionalisme Guru

Abstract:

The purpose of this study was to determine the percentage of integrity and professionalism of Christian Religious Education Teachers in Junior High Schools in Pangaribuan District, 2020/2021 Academic Year, with the hypothesis of Integrity and Professionalism of Christian Religious Education Teachers in Junior High Schools in Pangaribuan District, Academic Year 2020/2021 ≥ 75% of the expected. The population amounted to 204 people with a sample of 62 people. The data were collected using a closed questionnaire of 32 items which were compiled by the researcher based on indicators according to the theory and their validity and reliability had been tested. Data analysis used the t-test 1 sample formula, and obtained data that according to respondents the integrity and professionalism of Christian Religious Education Teachers in Junior High Schools in Pangaribuan District, Academic Year 2020/2021 ≥ 75% of the expected amount of 80.96% with tcount> ttable amounting to 4.389> 1.671, thus Ho is rejected and Ha is accepted.

Keywords: Integrity, Teacher Professionalisme

PENDAHULUAN

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual, keagamaan, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan. Guru atau pendidik mengemban tugas sebagaimana dinyatakan dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

(2)

72 |

pasal 9 ayat 2, pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatih, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Kedudukan guru sebagai tenaga profesional mempunyai visi terwujudnya penyelenggaraan pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip profesionalitas untuk memenuhi hak yang sama bagi setiap warga negara dalam memperoleh pendidikan yang bermutu. Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Kristen sangat berpengaruh dalam menjankan tugasnya. Siswa perlu belajar degan serius, guru yang Prefesional adalah orang terdidik dan terlatih serta mempunyai pengalaman bidang keguruan. Dalam proses pembelajaran di sekolah siswa dituntut untuk memiliki minat dalam belajar sehingga guru dapat menjalankan tugasnya. Dengan demikian guru yang profesional harus memperlihatkan peserta didik secara individual. Karena antara satu peserta didik dengan yang lain memiliki perbedaan yang sangat mendasar. Guru pula yang memberi dorongan agar peserta didik berani berbuat benar dan bertanggung jawab terhadap setiap perbuatannya. Guru sangat dituntut kesabaran, kreatifitas dan profesionalisme dalam menjalankan tugasnya.

Dalam hal ini Guru memiliki peran penting dalam menjalankan tugasnya. Guru adalah profesi dimana seseorang menanamkan nilai-nilai kebajikan kedalam jiwa manusia. Lebih dari itu, guru adalah sosok mulia. Seseorang yang berdiri di depan, teladan tutur kata dan tingkah laku, yang dipundaknya melekat tugas sangat mulia menciptakan sebuah generasi yang sempurna. Kemampuan guru dalam menjalankan profesi keguruannya yaitu mampu melaksanakan profesinya akan disebut sebagai guru yang kompeten dan profesional. Guru Pendidikan Agama Kristen memang dianggap sebagai suatu profesi atau jabatan, karena pekerjaan ini memerlukan keahlian khusus sebagai guru Pendidikan Agama Kristen, dan profesi atau jabatan ini mestinya tidak bisa dilakukan oleh sembarangan orang yang tidak memiliki keahlian sebagai guru Pendidikan Agama Kristen. Meskipun dalam kenyataan dapat dilakukan oleh siapa saja yang merasa mampu untuk mengajarkan Pendidikan Agama Kristen tanpa dibekali keahlian sebagai guru Pendidikan Agama Kristen, tetapi hal ini menunjukkan pekerjaan yang tidak profesional.

(3)

73 |

Menurut Gultom (2007:15) mengatakan bahwa “ Guru PAK yang professional adalah Guru Pendidikan Agama Krsten yang dalam melaksanakan tugasnya sejalan dengan tuntutan profesi, yang memiliki kemampuan atau keahlian tertentu sesuai dengan tuntutan profesinya sebagai Guru agama Kristen. Bahwa Guru Pendidikan Agama Kristen adalah Guru yang dalam melaksanakan tugasnya sejalan dengan tuntutan profesi yang memiliki kemampuan dan keahlian tertentu sesuai dengan tuntutan profesinya sebagai Guru Agama Kristen yang menjadikan acuan dalam pelajarannya. Guru yang profesional tidak dapat melepaskan tanggung jawabnya dalam pendidikan.

Integritas bagi seorang Guru sangat dibutuhkan pada saat ini, dimana dengan berkembangnya teori-teori, media, metode, dan strategi dalam konten kegiatan belajar mengajar (Pembelajaran). Oleh karena itu, Guru Pendidikan Agama Kristen harus memiliki sikap integritas. Djumarno (2016:139) mengatakan bahwa “integritas adalah bertindak konsisten sesuai dengan nilai-nilai dan kode etik, dengan kata lain integritas diartikan sebagai satunya kata dengan perbuatan”. Guru yang berintegritas memiliki kepribadian dan keterampilan yang baik, hal ini dikarenakan seorang guru harus mampu mengembangkan konsep, teori, strategi dan keterampilan yang dimiliki dalam menciptakan suasana kegiatan belajar mengajar (Pembelajaran) sangat bergantung pada kinerja seorang guru. Guru adalah profesi yang sangat mulia, dikarenakan Guru ikut ambil bagian dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara.

Guru yang ideal, bukan sekedar pintar, pandai atau cakap dalam bidang disiplin ilmu yang di ajarkan melainkan yang jauh lebih penting dari itu semua, adalah guru harus bisa menempatkan dirinya sebagai pendidik yang memiliki Integritas. Integritas Guru Pendidikan Agama Kristen. Guru yang berintegritas harus memiliki kepribadian yang baik, dalam persepktif Guru Pendidikan Agama Kristen serta mampu figur atau teladan dalam setiap aktivitas kegiatan belajar mengajar (Pembelajaran). Seorang guru dikatakan memiliki integritas dan Profesional yaitu dimana perkataan dan perbuatan harus sesuai. Dalam kenyataannya terjadi kesenjangan antara teori dengan lapangan dimana guru tidak berintegritas dan tidak profesional dalam menjalankan tugasnya.

(4)

74 |

Dimana siswa malas mengerjakan tugas, kurang aktif pada saat proses pembelajaran dan tidak tertarik dengan pembelajaran yang diberikan oleh guru. Seiring berkembangannya jaman pada era globalisasi sekarang guru dituntut untuk memiliki Integritas dan profesional dalam menjalankan tugasnya agar siswa dapat bergairah untuk belajar. Perkembangan jaman sekarang dapat dimanfaatkan oleh guru untuk meningkatkan mutu pendidikan. Dimana guru merupakan ujung tombak dalam suksesnya suatu pendidikan. Oleh karena itu etos kerja guru yang baik sangat diperlukan bagi tercapainya hasil pendidikan yang bermutu. Dengan demikian guru harus memliki integritas dan prosional yang tinggi dalam menjalankan tugasnya.

METODE

Penelitian ini merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk mencapai kebenaran dari suatu hal yang dipandang ilmiah. Karena melalui penelitian ini, penulis dapat melihat, mengamati, dan menganalisa suatu objek utnuk mendapatkan suatu yang baru dalam menemukan kebenaran. Menurut Sugiyono (2016:2) mengatakan bahwa “Metodologi Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian metode kuantitaf. lokasi penelitian adalah kelas IX SMP Se-Kecamatan Pangaribua Kabupaten Tapanuli Utara Tahun Ajaran 2020/2021.Waktu penelitian yang akan dilaksanakan pada bulan Desember 2020 - Januari 2021. Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian sebagai sumber dan data bagi peneliti.Penetuan populasi sangat menentukan bagi pelaksanaan penelitian dengan baik. populasi penelitiannya adalah siswa/wiswi kelas IX (satu) SMP Se-Kecamatan Pangaribuan Kabupaten Tapanuli Utara Tahun Ajaran 2020/2021 yang beragama Kristen Protestan sebanyak 204 orang. Secara singkat sampel adalah wakil dari populasi.

Sugiyono (2016:81) mengatakan bahwa: “Sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki dari populasi tersebut”. Berdasarkan pendapat tersebut dan mengingat banyaknya ukuran populasi dan kaitannya dengan keterbatasan waktu dan biaya, maka penulis mengambil sampel yang dianggap representative untuk mewakili populasi peneliti yaitu sebanyak 30% dari 204 = 62 maka, sampelnya sebanyak 62

(5)

75 |

orang. Sugiyono (2016:142) mengatakan bahwa: “Kuesioner atau angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup. Berdasarkan hasil uji coba reliabilitas instrumen diperoleh r11= 0,927 dibandingkan dengan indeks korelasi

hitung berada pada kategori sangat kuat. Dengan demikian angket yang berjumlah 32 item yang valid reliabel sehingga dapat digunakan sebagai instrumen penelitian.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Integritas berasal dari bahasa latin “Integrate”yang berarti keseluruhan dan lengkap. Integritas berarti berpikir, berperilaku, dan bertindak dengan baik dan benar serta memegang teguh kode etik dan prinsip-prinsip moral salah satu ciri pribadi yang berkualitas adalah pribadi yang memiliki inegritas seorang guru Pendidikan Agama Kristen (PAK) harus memiki intgritas di dalam kepribadiannya karena pengajaran seorang guru PAK itu dapat terlihat dan terukur pada kehidupannya. Oleh karena itu seorang guru PAK haruslah pengajar yang memiliki integritas yang baik karena seluruh kehidupan pengajar PAK merupakan contoh bagi peserta didiknya.

Munroe (2015:276) mengatakan bahwa “integritas yaitu konsistensi dalam perkataan

dan tindakan seseorang; kelayakan untuk dipercaya; karakter yang benar.” Maxwell

(1995:37-38) mengatakan bahwa “Seseorang yang punya integritas tidak membagi

loyalitas (itu sikap mendua), ataupun dia hanya pura-pura (itu kemunafikan). Orang yang memiliki integritas adalah orang yang utuh; mereka bisa diidentifikasi dengan kesatuan pikirannya. Orang yang memiliki integritas tidak punya apapun untuk disembunyikan dan tidak punya apapun untuk ditakuti. Kehidupan mereka seperti buku terbuka.”

Dari pendapat para ahli diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa integritas adalah suatu sikap konsisten dan perbuatan yang sesuai antara perkataan dan perbuatan dapat dipercaya, jujur, dan setia. Yang menolong kita untuk menjadi teladan bagi peserta didik dan membantu kita dalam mencapai tujuan yang paling penting tanpa harus berpura-pura dihadapan orang lain dan melakukan kewajiban dengan kemampuan

(6)

76 |

yang terbaik, tidak ada istilah melarikan diri dari tanggung jawab. Guru PAK merupakan guru yang mampu membawa peserta didik serta menjalankan nilai-nilai agama yang dipelajarinya. Guru yang melaksanakan tugas keguruannya dengan kemampuan dan karakter yang tinggi yang bisa menjadi panutan yang baik bagi anak didik.

Menurut Belandina (2009:41) Mengatakan bahwa “Integritas guru PAK adalah karakter menyangkut kepribadian yang utuh dari seorang guru PAK dan konsistensi antara kata dengan perbuatan yang menjadi teladan bagi peserta didik”. Selanjutnya

Gultom (2007:41) Mengatakan bahwa “Integritas seorang guru PAK menyangkut

terhadap kompetensi kepribadian guru dengan memiliki integritas pribadi yang mantap seperti mampu bekerja secara teratur dan konsisten, bertindak sesuai dengan norma hukum, bangga sebagai pendidik, dan bertindak sesuai dengan norma sosial”. Menurut Nainggolan (2007:60) Mengatakan bahwa “Integritas guru PAK adalah potret diri seorang guru dengan memiliki peran sebagai panutan bagi peserta didik”. Dari ketiga pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa “Integritas guru PAK adalah karakter yang menyangkut kepribadian yang utuh dari seorang guru PAK yang bertindak sesuai dengan konsistensi antara kata dengan perbuatan, bertindak sesuai dengan norma hukum dan sosial serta memancarkan kewibawaan, kejujuran seorang guru dalam mengajar sehingga menjadi teladan bagi peserta didik”.

Integritas itu berkaitan erat dengan kesederhanaan. Orang yang berintegritas itu selalu mensyukuri apa yang dia punya dan berusaha untuk melakukan yang terbaik untuk menjaga apa yang dia punya. Integritas ini berbeda terbalik dengan keserakahan. Integritas tidak bisa berjalan bergandengan dengan keserakahan. Apabila seseorang lebih memilih keserakahan, integritas pun akan hilang dengan sendirinya. Seorang guru PAK yang memiliki integritas yang baik ialah seorang guru yang memiliki karakteristik spiritual, mental, sosial dan fisik yang merupakan kualifikasi penting dari guru Kristen. Djumarno (2016:125) mengatakan bahwa “Ciri seorang yang berintegritas ditandai oleh satunya kata dan perbuatan bukan seorang yang kata-katanya tidak dapat dipegang. Seorang yang mempunyai integritas bukan tipe

(7)

77 |

manusia dengan banyak wajah dan penampilan yang disesuaikan dengan motif dan kepentingan pribadinya.”

Selanjutnya Meyer yang dikutip oleh Djumarno (2016:139) mengatakan bahwa “Integritas itu nyata dan terjangkau dan mencakup sifat seperti: bertanggung jawab, jujur, menepati kata-kata, dan setia.” Selanjutnya Boa (2007:64) mengatakan bahwa “Apabila etika dan moralitas seseorang utuh, maka orang itu memiliki integritas. Jika etika dan moral itu tidak utuh, maka orang itu tidak memiliki integritas.” Dimana etika adalah menunjuk pada standar tertentu (atau standar yang telah didefinisikan) tentang benar dan salah; baik dan jahat. Dan moral adalah standar yang diberlakukan tentang benar dan salah, baik dan jahat. Dari pendapat ahli diatas penulis menyimpulkan bahwa ciri seorang guru PAK yang memiliki integritas yang baik ialah seorang guru yang memiliki karakteristik spiritual, mental, sosial dan fisik yang merupakan kualifikasi penting dari guru Kristen, satunya kata dan perbuatan yang berarti kata-katanya dapat dipegang tidak memiliki banyak wajah. Bertanggung jawab berarti tanda dari kedewasaan pribadi, orang bertanggung jawab adalah mereka yang bersedia mengambil risiko, memperbaiki keadaan, dan melakukan kewajiban dengan kemampuan yang terbaik.

Integritas adalah pemimpin mempraktekkan apa yang pemimpin ucapkan, dibalik pintu yang tertutup bersama orang lain, ditempat-tempat yang jauh dan dengan mereka yang paling karib dengan pemimpin”. Ditinjau dari sudut teologisnya Keefauver (2005:122) integritas seorang guru PAK tertulis dalam kitab Injil Lukas 12:2-3. “Tidak ada sesuatu pun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui. Karena itu apa yang kamu katakan dalam gelap akan kedengaran dalam terang, dan apa yang kamu bisikkan ke telinga di dalam kamar akan diberitakan dari atas atap rumah”. Dari nats diatas penulis menyimpulkan bahwa “Integritas harus dijalankan dengan hati yang tulus, dan dalam hidup ini kita harus terbuka dan jujur, ini berarti bahwa kehidupan kita harus benar-benar mencerminkan Tuhan dalam setiap aspek kehidupan kita. Sebagai terang dunia, kehidupan kita tidak dapat tersembunyi tetapi kehidupan kita harus memancarkan cahaya kasih Tuhan”.

(8)

78 |

Di dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen tercantum pengertian profesional adalah pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang atau kegiatan yang dilakukan seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Rusman (2017:15), mengatakan bahwa: “Profesionalisme berasal dari kata profesi yang artinya suatu bidang pekerjaan yang ingin atau akan ditekuni oleh seseorang”. Istarani & Pulung

(2015:190) mengatakan bahwa “profesionalisme adalah sebutan yang mengacu

kepada sikap mental dalam bentuk komitmen dari pada anggota profesi untuk senantiasa mewujudkan dan meningkatkan kualitas profesionalisme yang tinggi akan tercermin dalam sikap mental melalui berbagai cara dan strategi”. Usman (2011:15) mengatakan bahwa: “Profesionalisme adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan dengan melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal”.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan profesionalisme adalah sebagai komitmen para anggota suatu profesi untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya dan terus menerus mengembangkan strategi-strategi yang digunakan dalam melakukan pekerjaan sesuai dengan profesinya itu dengan melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal. Seorang guru PAK harus senantiasa memandang kepada Yesus Kristus Dialah sumber dan pusat pengajaran Kristen. Menurut Nainggolan (2008:57) Mengatakan bahwa: “Guru PAK yang profesional adalah yang menjalani profesinya sebagai guru PAK dengan keahlian, kecakapan, keterampilan yang sesuai dengan guru PAK, yang mencakup keterampilan atau kecakapan teknis (technikal skills), kecakapan organisasional (organisasional skills), kecakapan hubungan manusia (Human Relation Skills)”.

Selain itu, Yulianti (2009:15) Mengatakan bahwa: “Guru PAK yang profesional artinya guru PAK yang melaksanakan atau keahlian tertentu sesuai dengan tuntutan profesi, yang memiliki kemampuan atau keahlian tertentu sesuai dengan tuntutan profesinya sebagi guru agama kristen”. Menurut Hutabarat (2006:98) Mengatakan

(9)

79 |

bahwa: “Guru PAK yang profesonal adalah guru yang melekat karakter & integritas serta komitmen iman guru PAK”. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan guru PAK yang profesional adalah Guru yang melekat karakter dan integritas menjalani profesinya sebagai guru PAK dengan keahlian, kecakapan, keterampilan yang sesuai dengan guru PAK, yang mencakup keterampilan atau kecakapan teknis (technikal Skills), kecakapan organisasional (organisasional skills), kecakapan hubungan manusia (human relation skills). Profeionalisme guru PAK akan terlihat apabila ia memiliki kemampuan, keahlian, atau kompetensi khusus dalam bidang keagamaan secara maksimal dan meneladani Yesus sebagai Guru Agung. Aspek profesionalisme guru berkaitan dengan mengkaji kompetensi yang harus dimiliki seorang guru. Seorang guru agama Kristen haruslah seorang yang sudah mengalami dilahirkan kembali ini menjadi faktor pertama yang terpenting, masa bersekutu dan berdoa, berjanji untuk menganggarap sistem pendidikan, masa depan akan sangat berbeda dan terbentuk pemuda-pemudi yang baik.

Guru PAK adalah tokoh yang paling utama membimbing siswa di sekolah untuk mencapai tingkat kedewasaan, oleh karena itu guru harus dapat menarik perhatian murid, penampilan dan sikapnya harus menjadi tokoh yang terkesan dan berwibawa.Keberhasilan seorang guru PAK harus ditentukan oleh banyaknya faktor seperti penguasaan diri, pembawa atau sikap, penggunaan bahasa yang baik dan keterbukaan sikapnya.Maka dengan itu guru PAK harus dapat menjadi panutan dan pemimpin bagi siswanya. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa seorang guru PAK yang professional harus memiliki ciri-ciri professional yaitu memiliki bakat, minat, dan panggilan jiwa, memiliki komitmen, memiliki kualifikasi akademik, memiliki kompetensi, memiliki tanggung jawab, antusian dalam mengajar, percaya diri, memiliki kemampuan dan keterampilan, menjadi teladan, menguasai bidang ilmu pengetahuan serta berpegang teguh kepada kode etik profesional. Profesionalisme guru PAK merupakan sejumlah kompetensi yang dipersyaratkan harus dimiliki oleh guru PAK dalam bidang pendidikan. Seorang guru PAK harus percaya dan memiliki otoritas sebagai firman Allah. Pandangan dan sikap terhadaap Alkitab sebagai firman Allah menentukan tujuan PAK, karena Alkitabiah yang harus menjadi sumber pengajaran bagi seorang guru PAK (2 Timoteus 3:16-17; 2 Petrus 1:19).

(10)

80 |

Guru merupakan komponen yang paling berpengaruh terhadap terciptanya proses dan hasil pendidikan yang berkualitas. Guru PAK sebagai tema edukatif harus meneladani Yesus sebagai Sang Guru Agung yang menjadi panutan. Dalam Kitab 1 Petrus 5:2-3 yang berbunyi: ”Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri. Jangan kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu”. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa yang menjadi tugas guru PAK adalah harus menjadi teladan bagi anak didiknya.Meneladani sosok Tuhan Yesus sebagai Guru Agung yang menjadi panutan bagi seluruh umat manusia.Demikian juga dengan guru PAK hendaklah menjadi teladan bagi anak didiknya.Seorang guru PAK seharusnya seorang yang berintegritas tinggi yang selaras dan serasi antara perkataan dan tingkah lakunya, antara pengajaran dan kehidupannya.

HASIL PENELITIAN

Dari 62 orang sampel dapat diklasifikasi dalam 7 kelas, 3 orang dengan interval skor antara 69-77 atau 4,84%, 4 orang dengan interval 78-86 atau 6,45%, 8 orang dengan interval 87-95 atau 12,90%, 17 orang dengan interval 96-104 atau 27,42%, 15 orang dengan interval 105-113 atau 24,19%, 10 orang dengan interval 114-122 atau 16,13%, dan 5 orang dengan interval 123-131 atau 8,06%. Berdasarkan uji t diperoleh harga thitung = 4,389 dibandingkan dengan ttabel dengan didasarkan pada derajat kebebasan

(dk) yang besarnya adalah n-1, yaitu 62-1 = 61. Taraf kesalahan ( ) ditetapkan adalah 5%, sedangkan pengujian dilakukan dengan menggunakan uji satu fihak, maka harga ttabel adalah = 1.671 (harga ttabel 60).

Pengujian hipotesis menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima. Hasil pengujian hipotesis mengungkapkan Integritas Dan Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Kristen di SMP Se-Kecamatan Pangaribuan Tahun Ajaran 2020/2021≥ 75% dari yang diharapkan dengan thitung>ttabel yaitu 4,389>1,671

(11)

81 |

Agama Kristen di SMP Se-Kecamatan Pangaribuan Tahun Ajaran 2020/2021 sudah mencapai 80,96% dari yang diharapkan, yaitu berada pada kategori baik.

PENUTUP

Berdasarkan keseluruhan uraian teori dan hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan:

1. Kesimpulan Teoritis.

a) Integritas guru Pendidikan Agama Kristen adalah karakter menyangkut kepribadian yang utuh dari seorang guru Pendidikan Agama Kristenyang bertindak sesuai dengan konsistensi antara kata dengan perbuatan yang menjadi teladan bagi peserta didik. Guru Pendidikan Agama Kristen yang memiliki integritas harus memiliki ciri-ciri yaitu: apa yang dikatakan sesuai dengan apa yang dilakukan, bertanggung jawab, jujur, menepati kata-kata, setia, memiliki etika dan moralitas yang utuh

b) Profesionalisme guru Pendidikan Agama Kristen adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan dengan melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal. Guru PAK yang professional dapat dikatakan sebagai guru yang menjalankan kompetensi guru PAK yang benar yang menyangkut kepribadian yang utuh, integritas yang tinggi, berani mengambil resiko, kreatif, bijaksana dan komunikatif. Profesionalisme guru PAK terkait dengan kompetensi. Guru PAK yang memiliki kompetensi dalam mengajar akan professional dalam mengajar karena sikap profesionalisme guru menyatu dengan kompetensinya yaitu penguasaan bahan kajian akademik, menguasai pendalaman aplikasi pembelajaran PAK, menguasai bahan pengajaran, menguasai program pengajaran, melaksanakan program pengajaran, dan menilai hasil dan proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan.

2. Kesimpulan Berdasarkan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang di temukan dalam penelitian ini maka disimpulkan bahwa Guru PAK sudah baik Integritas Dan Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Kristen di SMP Se-Kecamatan Pangaribuan Tahun Ajaran 2020/2021. Hal ini diperoleh dari hasil analisis menunjukkan sudah 80,96% berada pada kategori baik.

(12)

82 |

Hasil analisis indikator dan juga setiap item angket menunjukkan bahwa hasil analisisnya sudah berada pada kategori baik dan sangat baik. Hipotesa dalam penelitian diterima yaitu diketahui bahwa perbandingan thitung dengan ttabel adalah thitung

= 4,389 > ttabel = 1,671, dengan demikian Hipotesis Alternatif (Ha) yang menyatakan

Integritas Dan Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Kristen di SMP Se-Kecamatan Pangaribuan Tahun Ajaran 2020/2021≥ 75% dari yang diharapkan diterima kebenarannya.

3. Kesimpulan akhir

Berdasarkan kesimpulan antara teoritis, dan hasil penelitian yang telah di uraikan di atas maka dapat diambil kesimpulan akhir bahwa Integritas Dan Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Kristen di SMP Se-Kecamatan Pangaribuan Tahun Ajaran 2020/2021 ≥ 75% dari yang diharapkan diterima karena berdasarkan hasil analisisnya sudah mencapai 80,96%, artinya Integritas Dan Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Kristen di SMP Se-Kecamatan Pangaribuan Tahun Ajaran 2020/2021 sudah baik.

Berdasarkan temuan penelitian, berikut ini disampaikan beberapa saran:

1. Guru PAK supaya mempertahankan pencapaian yang sudah baik dalam menunjukkan integrtitas, yaitu selalu berpakaian rapi ke sekolah dan selalu mengikuti kegiatan ibadah di sekolah, hal itu guru PAK memberikan contoh yang baik supaya siswa juga berpakaian seragam yang rapi ke sekolah dan mengikuti kegiatan ibadah yang dilaksanakan di sekolah.

2. Siswa disarankan untuk mempertahankan tingkah laku yang sudah tercapai dengan bai, yaitu menhindari ajakan teman untuk keluar dari ruangan ketika guru Pendidikan Agama Kristen tidak hadir untuk mengajar dan selalu menjaga ketentraman kelas. Tindakan ini telah menunjukkan bahwa siswa senantiasa menaati peraturan

3. Kepada guru secara khusus guru Pendidikan Agama Kristen harus menjalankan tugas dan tanggung jawabnya secara maksimal. Guru yang professional juga harus memberikan teladan yang baik kepada dengan begitu siswa akan patuh dan meneladani gurunya.

(13)

83 |

4. Dalam hal mencapai keprofesinalismean guru PAK, ini tidak terlepas dari peran kepala sekolah harus melakukan pengawasan, penilaian, dan evaluasi terhadap guru PAK dengan begitu akan semakin terbentuk keprofesionalan guru PAK dalam bidang dan akan tercapai pembelajaran yang efektif.

5. Dengan adanya keprofesionalismean guru PAK, siswa diharapkan lebih menaati segala peraturan yang dibuat oleh guru PAK dan menunjukkan perubahan siskap ke arah yang lebih baik.

DARTAR PUSTAKA

Alkitab. 2010. Jakarta Lebaga Alkitab Indonesia

Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta Arikunto. 2011. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara

Boa, Kenneth. 1997. Kepemimpinan Ilahi dalam Rupa Insani. Yayasab Komunikasi Bina Kasih

Cloud, Henry. 2007. Integritas Keberanian Memenuhi Tuntutan Kenyataan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Djumarno, dkk. 2016. Trust, Networking, Integrity. Jakarta: Asik Generation

Gultom, Andar. 2007. Profesionalisme Standar Kompetensi dan Pengembangan Profesi Guru PAK. Bandung: BMI

Hutabarat R Oditha, Belandina Janse. 2006. Pedoman Untuk Guru. Bina Media Informasi

Istarani dan Pulung. 2015. Ensiklopedia Pendidikan. Medan: Media Persada

Keefauver Larry. 2005. 77 Kebenaran yang Hakiki dalam Pelayanan Kunci Kepemimpinan yang Melayani. Media Injil Kerajaan

Maxwell. C JJohn. 1995. Mengebangkan Kepemimpinan di Dalam Diri Anda. Jakarta: Banarupa Aksara

Munroe, Myles. 2015. The Spirit of Leadership. Immanuel

Nainggolan JM. 2007. Menjadi Guru Agama Kristen. Bangdung: Generasi Info Media Nainggolan JM. 2008. Strategi Pendidikan Agama Kristen. Generasi Info Media

(14)

84 |

Nainggolan JM. 2010. Guru Agama Kristen Sebagai Panggilan dan Profesi. Bina Media Informasi

Riduaa. 2010. Belajar Mudah Penelitian. Alfabeta

Rusman. 2017. Model-model Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Sairin Weinata. 2003. Identitas dan Ciri Khas Pendidikan Kristen di Indonesia.

Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia

Saudagar Fachuruddin dan Idrus Ali. 2009. Pengembangan Profesionalitas Guru. Jakarta: PT Pers

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Usman. 2011. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Yulianti. 2009. Profesionalisme, Standar Kompetensi, dan Pengembangan Profesi Guru PAK. Bandung: Bina Media Informasi

Referensi

Dokumen terkait

1) Kartu jam hadir harus dibandingkan dengan kartu jam kerja sebelum kartu yang terakhir ini dipakai sebagai dasar distribusi biaya tenaga kerja langsung. Rekap

Pada bagian pengujian ini penulis menggunakan teknik kuisioner untuk mengetahui keberhasilan dari film yang penulis buat. Adapun konsep kuisioner yang penulis gunakan yaitu

Konsep rancangan alat ini terdiri dari rangkaian CCTV sebagai media untuk mendeteksi objek manusia, aplikasi machine learning sebagai software, Node js yang

Dari aspek lainnya, untuk sinkronisasi perencanaan dan pembangunan, baik nasional maupun provinsi, penyusunan RPJMD 2014- 2018 juga mengacu pada rencana pembangunan

Untuk mengetahui masalah dan hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan penilaian kinerja di Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa

Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan kajian teoritis dalam psikologi lingkungan, psikologi klinis dan penelitian yang berkaitan dengan

Dinas Pekerjaan Umum mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang pekerjaan