• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari peluang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari peluang"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengetahuan Kewirausahaan 2.1.1 Pengertian Kewirausahaan

Menurut Suryana (2013:14) kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses, inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui pemikiran kreatif dan tindakan yang inovatif demi terciptanya peluang. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk mengelola sesuatu yang ada dalam diri untuk dimanfaatkan dan ditingkatkan agar lebih optimal (baik) sehingga bisa meningkatkan taraf hidup di masa mendatang (Hendro, 2011: 31). Kewirausahaan adalah disiplin ilmu yang mempelajari tentangnilai, kemampuan, dari perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang dengan berbagai risiko yang mungkin dihadapi (Sudaryono, 2010:1).

Enam hakikat penting kewirausahaan:

a. Kewirausahaan adalah nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuanm siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis.

b. Kewirausahaan adalah kemampuan menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.

(2)

c. Kewirausahaan adalah proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan atau usaha.

d. Kewirausahaan adalah nilai yang diperlukan untuk memulai dan mengembangkan usaha.

e. Kewirausahaan adalah proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru dan bermanfaat serta bernilai lebih.

f. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi dan ilmu pengetahuan, menghasilkan barang dan jasa sehingga lebih efisien memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara untuk memberikan kepuasan kepada konsumen (Sudaryono dkk, 2011:41).

2.1.2.Pengertian Pengetahuan Kewirausahaan

Menurut Kasmir (2009:43) pengetahuan kewirausahaan adalah dasar dari sumber daya kewirausahaan yang terdapat didalam diri individu.Seorang wirausaha tidak akan berhasil apabila tidak memiliki pengetahuan, kemampuan, dan kemauan. Ada kemauan tetapi tidak memiliki pengetahuan dan kemampuan tidak akan membuat seseorang menjadi wirausaha yang sukses. Sebaliknya, menurut Suryana (2003:4) memiliki pengetahuan dan kemampuan tetapi tidak disertai dengan kemauan, tidak akan membuat wirausaha mencapai kesuksesan.

Wirausaha yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi yaitu : seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan dan

(3)

kualitas individu yang meliputi sikap, motivasi, nilai serta tingkah laku yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan/kegiatan. Keterampilan yang harus dimiliki Suryana (2003) :

a. Managerial skill b. Conceptual skill

c. Human skill (keterampilan memahami, mengerti, berkomunikasi dan berelasi)

d. Decision making skill (keterampilan merumuskan masalah dan mengambil keputusan)

e. Time managerial skill ( keterampilan mengatur dan menggunakan waktu).

Kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan individu yang langsung berpengaruh pada kinerja, Kinerja bagi wirausaha merupakan tujuan yang ingin dicapai.

2.1.2.1. Menumbuhkan Pengetahuan Wirausaha

Wirausaha yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi yaitu : seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan dan kualitas individu yang meliputi sikap, motivasi, nilai serta tingkah laku yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan/kegiatan. Keterampilan yang harus dimiliki :

a. Managerial skill

Managerial skill atau keterampilan manajerial merupakan bekal yang harus dimiliki wirausaha.Seorang wirausahawan harus mampu

(4)

menjalankan fungsi - fungsi perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan pengawasan agar usaha yang dijalankannya dapat mencapai tujuan yang diinginkan.Kemampuan menganalisis dan mengembangkan pasar, kemampuan mengelola sumber daya manusia, material, uang, fasilitas dan seluruh sumber daya perusahaan merupakan syarat mutlak untuk menjadi wirausaha sukses.

Secara garis besar ada dua cara untuk menumbuhkan kemampuan manajerial, yaitu melalui jalur formal dan informal. Jalur formal misalnya melalui jenjang lembaga pendidikan sekolah menengah kejuruan bisnis dan manajemen atau melalui pendidikan tinggi misalnya departemen administrasi niaga atau departemen manajemen yang tersebar berbagai perguruan tinggi baik negeri maupun swasta.Jalur informal, misalnya melalui seminar, pelatihan dan otodidak serta melalui pengalaman.

b. Conceptual skill

Kemampuan untuk merumuskan tujuan, kebijakan dan strategi usaha merupakan landasan utama menuju wirausaha sukses.Tidak mudah memang mendapatkan kemampuan ini. Kita harus ekstra keras belajar dari berbagai sumber dan terus belajar dari pengalaman sendiri dan pengalaman orang lain dalam berwirausaha.

c. Human skill (keterampilan memahami, mengerti, berkomunikasi dan berelasi).

Supel, mudah bergaul, simpati dan empati kepada orang lain adalah modal keterampilan yang sangat mendukung kita menuju keberhasilan

(5)

usaha. Dengan keterampilan seperti ini, kita akan memiliki banyak peluang dalam merintis dan mengembangkan usaha. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan ini misalnya dengan melatih diri diberbagai organisasi, bergabung dengan klub-klub hobi dan melatih kepribadian kita agar bertingkah laku mentenangkan bagi orang lain.

d. Decision making skill (keterampilan merumuskan masalah dan mengambil keputusan).

Sebagai seorang wirausaha, kita seringkali dihadapkan pada kondisi ketidakpastian.Berbagai permasalahan biasanya bermunculan pada situasi seperti ini.Wirausaha dituntut untuk mampu menganalisis situasi dan merumuskan berbagai masalah untuk dicarikan berbagai alternatif pemecahannya.

Tidak mudah memang memilih alternatif terbaik dari berbagai alternatif yang ada.Agar tidak salah menentukan alternatif, sebelum mengambil keputusan, wirausaha harus mampu mengelola informasi sebagai bahan dasar pengambilan keputusan. Keterampilan memutuskan dapat kita pelajari dan kita bangun melalui berbagai cara. Selain pendidikan formal, pendidikan informal melalui pelatihan, simulasi dan berbagi pengalaman dapat kita peroleh.

e. Time managerial skill ( keterampilan mengatur dan menggunakan waktu).

Para pakar psikologi mengatakan bahwa salah satu penyebab atau sumber stress adalah ketidakmampuan seseorang dalam mengatur

(6)

waktu dan pekerjaan. Ketidakmampuan mengelola waktu membuat pekerjaan menjadi menumpuk atau tak kunjung selesai sehingga membuat jiwanya gundah dan tidak tenang.Seorang wirausaha harus terus belajar mengelola waktu.Keterampilan mengelola waktu dapat memperlancar pelaksanaan pekerjaan dan rencana-rencana yang telah digariskan.

2.1.2.2Dimensi Pengetahuan kewirausahaan

Dimensi keberhasilan usaha adalah :

1. Pengetahuan mengenai usaha yang akan dimasuki/dirintis dan lingkungan usaha yang ada.

2. Pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab

3. Pengetahuan tentang kepribadian dan kemampuan diri.

4. Pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisnis (Suryana, 2006:4).

Untuk menjadi wirausaha yang berhasil, persyaratan utama yang harus dimiliki adalah memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Jiwa dan watak kewirausahaan tersebut dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan, atau kompetensi. Kompetensi itu sendiri ditentukkan oleh pengetahuan dan pengalaman usaha (Suryana, 2006:88).

Wirausaha adalah seseorang yang memiliki jiwa dan kemampuan berkreasi dan berinovasi. Ia memiliki kemampuan menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Ia kreatif dan inovatif. Kemampuan itu tercermin di saat memulai usaha baru dengan mengerjakan sesuatu yang baru, memiliki kemauan dan kemampuan untuk

(7)

mencari peluang, mampu dan berani menanggung resiko, dan mampu mengembangkan ide serta memanfaatkan sumber daya (Saban, 2013:46).

Terdapat beberapa kemampuan yang harus dimiliki wirausaha (Sudaryono dkk, 2011:64)

a. Self knowledge, memiliki pengetahuan tentang usaha yang akan dijalankan atau ditekuni.

b. Imagination, memiliki imajinasi, ide dan perspektf serta tidak mengandalkan kesuksesan masa lalu.

c. Partical knowledge,memiliki pengetahuan praktis , misalnya pengetahuan teknik, desain, pemrosesan, pembukuan, administrasi, dan pemasaran.

d. Search skill,kemampuan menemukan, berkreasi dan berimajinasi. e. Foresight, berpandangan jauh kedepan.

f. Communication skill, kemampuan berkomunikasi, bergaul, dan berhubungan dengan orang lain.

2.2. Karakteristik Individu

2.2.1. Pengertian Karakteristik Individu

Setiap manusia mempunyai karakteristik individu yang berbeda-beda antara yang satu dengan yang lainnya. Di mana dapat dijelaskan oleh beberapa pendapat dari berbagai ahli sebagai berikut: Rivai (2006:67) menyatakan bahwa karakteristik individu adalah ciri-ciri khusus, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang dimiliki seseorang yang membedakannya dengan orang lain.

(8)

Menurut Maslow dalam Gibson et.al. (2000:132), menggambarkan karakteristik individu yang didefinisikan sebagai orang yang beraktualisasi diri mengenai:

1. Kemampuan mempersepsi orang dan kejadian-kejadian dengan akurat. 2. Kemampuan melepaskan diri sendiri dari kekalutan kehidupan.

3. Orientasi masalah tugas.

4. Kemampuan untuk memperoleh kepuasan pribadi dari pengembangan pribadi dalam melakukan suatu hal yang berharga.

5. Kapasitas untuk mencintai dan mengalami kehidupan dengan cara yang sangat mendalam.

6. Ketertarikan pada tujuan apa yang mereka sedang kerjakan. 7. Kreativitas yang tinggi dalam bekerja.

Dari uraian di atas, terlihat bahwa setiap pemilik usaha bisnis sebagai individu memiliki karakteristik yang berbeda. Perbedaan ini menggambarkan bahwa karakteristik individu tidak akan sama antara seorang pemilik usaha bisnis dengan yang lainnya.

Karakteristik pimpinan perusahaan yang meliputi: pendidikan, kemampuan (keahlian) sangat mempengaruhi pimpinan tersebut dalam membuat keputusan di samping gaya kepemimpinannya. (Supriono, 1999; Utama,1996; Dester, 1997; Wahyudi, 1995 dalam Dalimunthe, 2002: 44) Dalam hal-hal di atas, dapat dikemukakan bahwa yang sangat mempengaruhi kemampuan seorang individu yakni: pendidikan, jenis kelamin, dan pelatihan.

Mathiue &Zajac, (1990:31) menyatakan bahwa, “Karakteristik personal(individu) mencakup usia, jenis kelamin, masa kerja, tingkat pendidikan,

(9)

sukubangsa, dan kepribadian.” Robbins (2006:115) menyatakan bahwa, “Faktor-faktor yang mudah didefinisikandan tersedia, data yang dapat diperoleh sebagian besar dari informasi yangtersedia dalam berkas personalia seorang pegawai mengemukakankarakteristik individu meliputi usia, jenis kelamin, status perkawinan,banyaknya tanggungan dan masa kerja dalam organisasi.”

Siagian (2008:64) menyatakan bahwa, “Karakteristik biografikal (individu) dapat dilihat dari umur, jenis kelamin, status perkawinan, jumlah tanggungan dan masa kerja.”

2.2.2. Faktor-Faktor Karakteristik Individu

Menurut Ardana (2009:31) karakteristik individu meliputi beberapa hal yang membedakan antara satu sama lain, yaitu:

1. Ciri Biografis • Umur • Jenis Kelamin • Status Perkawinan • Masa kerja 2. Kepribadian 3. Persepsi 4. Sikap 2.2.2.1 Ciri Biografis

Menurut Robbins (2008:63), karakteristik biografis, yaitu: Umur, Jenis Kelamin, dan status perkawinan, sesuatu yang objektif dan mudah diperoleh dari catatan pribadi.

(10)

2.2.2.2 Kepribadian

Kepribadian merupakan perbedaan karakteristik individu. Kepribadian dapat juga dikatakan kombinasi antara seperangkat fisik dan karakteristik mental seseorang. Kepribadian dapat dilihat dari perilaku individu, seperti bagaimana cara seseorang berbicara, bertindak dan melakukan sesuatu.Tampubolon (2008:28) menyatakan bahwa “Kepribadian adalah gambaran profil seseorang atau kombinasi dari karakteristik disertai keunikan seseorang secara alamiah yang berinteraksi dengan lainnya”. Hasibuan (2009:138) menyatakan bahwa “Kepribadian adalah serangkaian ciri yang relatif tetap dan sebagian besar dibentuk oleh faktor keturunan, sosial, kebudayaan, dan lingkungan”.

Ada 3 (tiga) faktor yang berpengaruh terhadap kepribadian individu, yaitu: 1. Keturunan

Kepribadian seseorang dibentuk karena faktor orang tua seperti: sifat pemalu, penakut, pemurung atau sebaliknya.

2. Lingkungan

Kepribadian seseorang banyak disumbangkan oleh lingkungannya seperti: budaya, norma-norma keluarga, teman dan kelompok sosial lainnya.

3. Situasi

Kepribadian seseorang banyak ditentukan oleh bawaan lahir, lingkungan yang relatif stabil, akan dapat berubah karena kondisi situasi tertentu yang berubah.

2.2.2.3 Persepsi

Persepsi merupakan proses kognitif yang mencakup penafsiran objek-objek, simbol-simbol dan orang-orang, dipandang dari sudut pengalaman penting, dimana seorang individu memberikan arti kepada lingkungan. Masing-masing

(11)

orang memberi artinya sendiri terhadap stimuli atau gambaran hasil panca indera, maka dapat dikatakan bahwa individu yang berbeda “melihat” hal yang sama dengan cara yang berbeda. Ivancevich et al (2006:116), “Proses dimana seorang individu memberikan arti pada lingkungan. Hal tersebut melibatkan pengorganisasian dan penerjemahan berbagai stimulus menjadi suatu pengalaman psikologis”. Sedangkan, Tampubolon (2008:63), ”Persepsi dapat didefinisikan sebagai gambaran seseorang tentang sesuatu objek yang menjadi fokus permasalahan. Persepsi bagi pribadi diri sendiri meliputi sikap, motif, kepentingan atau minat, pengalaman masa lalu dan pengharapan (ekspektasi). Selain itu faktor seperti waktu, keadaan/tempat kerja dan keadaan sosial serta decision making juga turut andil dalam persepsi bagi pribadi diri sendiri.

2.2.2.4 Sikap

Ivancevich et,al (2006:87) Sikap (Attitude) merupakan keadaan mental yang dipelajari dan diorganisasikan melalui pengalaman, menghasilkan pengaruh spesifik pada respons seseorang terhadap orang lain, objek, situasi yang berhubungan. Tampubolon (2008:34) Sikap adalah kesiapan mental untuk merespon sesuatu, baik yang negatif maupun yang positif. Robbins (2007:93) adalah pernyataan-pernyataan atau penilaian-penilaian evaluatif berkaitan dengan obyek, orang, atau peristiwa. Sikap mempunyai tiga komponen utama:

a) Pikiran (Kognisi) dari sikap terdiri dari persepsi, opini, dan keyakinan individu. Keyakinan seseorang mengenai suatu objek tentang apa yang telah dilihat atau di ketahuinya, yang memberinya ide tentang karakteristik objek tersebut. Hal tersebut merujuk pada proses pemikiran dengan penekanan khusus terhadap rasionalitas dan logika.

(12)

b) Emosi (Afeksi) merupakan komponen emosional dari sikap. Afeksi merupakan bagian dari sikap yang berhubungan dengan perasaan tertentu pada orang, kelompok, atau situasi.

c) Perilaku (behavior) adalah suatu maksud untuk berperilaku dengan suatu cara tertentu, yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan objek sikap yang dipengaruhinya.

2.3. Keberhasilan Usaha

2.3.1 Pengertian Keberhasilan Usaha

Noor (2007:397) mengemukakan bahwa “Keberhasilan usaha pada hakikatnya adalah keberhasilan dari bisnis mencapai tujuannya, suatu bisnis dikatakan berhasil bila mendapat laba, karena laba adalah tujuan dari seseorang melakukan bisnis. Menurut Ranto (2007:20) keberhasilan berwirausaha tidaklah identik dengan seberapa berhasil seseorang mengumpulkan uang atau harta serta menjadi kaya, karena kekayaan bisa diperoleh dengan berbagai cara sehingga menghasilkan nilai tambah. Berusaha lebih dilihat dari bagaimana seseorang bisa membentuk, mendirikan, serta menjalankan usaha dari sesuatu yang tadinya berbentuk, tidak berjalan atau mungkin tidak ada sama sekali. Seberapa pun kecilnya ukuran suatu usaha jika dimulai dari nol dan bisa berjalan dengan baik maka nilai berusahanya jelas lebih berharga dari pada sebuah organisasi besar yang dimulai dengan bergelimang fasilitas.

Menurut Primiana (2009:49) mengemukakan bahwa Keberhasilan usaha adalah permodalan sudah terpenuhi, penyaluran yang produktif dan tercapainya tujuan organisasi.

(13)

2.3.1.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan dan Kegagalan Usaha

a. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha

Beberapa diantara perusahaan mampu bertahan dan bahkan berkembang tetapi sebagian besar mengalami kegagalan. Alasan perusahaan yang bermula dengan keberhasilan bukan karena pendirinya mempunyai modal besar pada saat memulai usaha, penyebab suksesnya suatu perusahaan karena dikelola oleh wirausahawan yang mengetahui apa yang harus dikerjakan.

Wirausahawan pada umumnya percaya bahwa mampu bekerja lebih baik dari pada orang lain dan akan berusaha keras dengan tanggung jawab penuh. Sekali tujuan tercapai, mereka akan segera menggantikannya dengan tujuan yang lebih besar. Wirausahawan mempunyai ciri yang dominan, yakni rasa percaya diri dan kemampuan yang lebih baik dari pada teman sekerja maupun atasannya.

Wirausahawan memerlukan kebebasan untuk memilih dan bertindak menurut persepsinya tentang tindakan yang akan membuahkan sukses. Salah satu seminar Gerald Abraham salah seorang penasehat bisnis pada sebuah firma hukum, juga pemilik dan direktur sebuah konsultan keuangan di tahun 2006, berisi tentang menjadi sukses dengan memahami 9 aspek penting sebelum memulai usaha yaitu :

1) Memahami konsep produk atau jasa secara baik, 2) Membuat visi dan misi bisnis,

3) Perlunya winning, positive dan learning attitude untuk menjadi sukses, 4) Membuat perencanaan dan strategi bisnis yang efektif akan menghindari

(14)

5) Pengetahuan dasar manajemen, organisasi dan sistem akan menghindari usaha daripada risiko manajemen,

6) Optimalisasi sumber daya manusia maka 50% usaha Anda sudah berhasil, 7) Mengapa kreativitas, kepemimpinan dan proses pembuatan keputusan

sangat penting,

8) Pengetahuan dasar pengelolaan keuangan dan pembiayaan 9) Pemasaran, pelayanan dan product brand

Menurut Suryana (2003:44) keberhasilan usaha ditentukan oleh faktor-faktor berikut :

1. Kemampuan dan kemauan.

2. Memiliki tekad yang kuat dan kerja keras. 3. Ketepatan dan peluang.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi kegagalan usaha

Zimerrer (2002:23) mengemukakan beberapa faktor yang menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usaha baru :

1. Ketidakpastian manajemen.

Lemahnya kemampuan pengambilan keputusan dan kurangnya pengalaman manajemen merupakan masalah utama dari kegagalan usaha. 2. Kurang pengalaman baik dalam kemampuan teknis,

Kemampuan menvisualkan usaha, mengkordinasikan, kemampuan mengintergrasikan berbagai kegiatan bisnis menjadi keselurtuhan yang sinergik, dan keterampikan mengelolah orang–orang dalam organisasi serta memotivasi mereka untuk meningkatkan tingkat kinerja mereka. 3. Lemahnya kendali keuangan,

(15)

Dua kesalahan keuangan yang sering terjadi diperusahan kecil : kekurangan modal dan kelemahan dalam kebijakan kredit terhadap pelanggan.

4. Gagal mengembangkan perencanaan strategis.

Membangun suatu perencanaan strategis memaksa seseorang wirausahawan untuk menilai secara realistis potensi bisnis yang diusulkan. 5. Pertumbuhan tak terkendali.

Kadang-kadang wirausahawan mendorong pertumbuhan cepat usahanya hingga melewati kemampuannya dalam mengelola usaha tersebut.

6. Lokasi yang buruk.

Pemilihan lokasi yang tepat untuk usahawan merupakan suatu seni dan ilmu.

7. Pengendalian persedian yang tidak baik.

Pengendalian persediaan adalah salah satu tanggung jawab manajerial yang paling sering diabaikan sehingga dapat mengakibatkan kekurangan pelanggan.

8. Ketidakmampuan membuat transisi.

Pertumbuhan usaha memerlukan perubahan gaya manajemen yang secara drastis berada dan mengharuskan wirausahawan untuk mendelegasikan wewenang serta melepaskan pengendalian sehari–hari.

2.3.1.2 Dimensi Keberhasilan Usaha

Dimensi keberhasilan usaha menurut Noor (2007:397) adalah sebagai berikut :

(16)

1. (Laba/Profitability)

Laba merupakan tujuan utama dari bisnis. Laba usaha adalah selisih antara pendapatan dengan biaya.

2. Produktivitas

Besar kecilnya produktivitas suatu usaha akan menentukan besar kecilnya produksi. Hal ini akan mempengaruhi besar kecilnya penjualan dan pada akhirnya menentukan besar kecilnya pendapatan, sehingga mempengaruhi besar kecilnya laba yang diperoleh.

3. Daya Saing

Daya saing adalah kemampuan atau ketangguhan dalam bersaing untuk merebut perhatian dan loyalitas konsumen. Suatu bisnis dapat dikatakan berhasil, bila dapat mengalahkan pesaing atau paling tidak masih bisa bertahan menghadapi pesaing.

4. Kompetensi

Kompetensi merupakan akumulasi dari pengetahuan, hasil penelitian, dan pengalaman secara kuantitatif maupun kualitatif dalam bidangnya sehingga dapat menghasilkan inovasi sesuai dengan tuntutan zaman.

5. Terbangunnya citra baik

Citra baik perusahaan terbagi menjadi dua yaitu, trust internal dan trust external.

Trust internal adalah amanah atau trust dari segenap orang yang ada dalam

perusahaan. Sedangkan trust external adalah timbulnya rasa amanah atau percaya dari segenap stakeholder perusahaan, baik itu konsumen, pemasok, pemerintah, maupun masyarakat luas, bahkan juga pesaing.

(17)

2.4.Hubungan Antar Variabel

2.4.1. Hubungan Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha

Didunia usaha hari ini pengetahuan kewirausahaan merupakan modal penting dalam membuat usaha.Wirausaha yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi Menurut Suryana (2003:5) menyatakan : “Kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan individu yang langsung berpengaruh pada kinerja, Kinerja bagi wirausaha merupakan tujuan yang ingin dicapainya”.

Sehingga ketika pengusaha memiliki pengetahuan kewirausahaan maka jalan untuk berhasil akan semakin terbuka lebar.Wirausahawan pada umumnya percaya bahwa mampu bekerja lebih baik dari pada orang lain dan akan berusaha keras dengan tanggung jawab penuh. Sekali tujuan tercapai, mereka akan segera menggantikannya dengan tujuan yang lebih besar. Wirausahawan mempunyai ciri yang dominan, yakni rasa percaya diri dan kemampuan yang lebih baik dari pada teman sekerja maupun atasannya.

Hal itu yang kelihatannya menjebak banyak wirausahawan yang berbakat dan cerdas, karena mereka merasa sudah cukup tahu, dan mengabaikan perlunya menambah pengetahuan.Hal lainnya mungkin juga disebabkan karena pembisnis tidak mempunyai rasa keberhasilan yang objektif.Dikatakan, orang yang jatuh cinta terlalu dalam dengan idenya sendiri, cenderung untuk menjadikan anggapan dan harapan sebagai realitas. Dan itu yang menjadikannya luput menaksir ukuran pasar yang akan dimasukinya, salah memperkirakan tingkat permintaan, dan mengaburkan definisi dari publik yang akan membeli darinya. Kesalahan berikut

(18)

yang bisa menyebabkan kegagalan mendirikan usaha adalah tidak cukup menjual.Di mana dengan adanya kesibukan membangun keberadaan dan bentuk usahanya, seorang wirausahawan bisa terlupakan keharusan untuk menjual.

2.4.2 Hubungan Karakteristik Individu Terhadap Keberhasilan Usaha

Karakteristik individu merupakan sumber daya yang terpenting dalam organisasi adalah sumber daya manusia, orang-orang yang memberikan tenaga, bakat, kreativitas, dan usaha mereka kepada organisasi agar suatu organisasi dapat tetap eksistensinya.Setiap manusia memiliki karakteristik individu yang berbeda antara satu dengan yang lainnya.Berikut ini beberapa pendapat mengenai karakteristik individu. Mathiue & Zajac, (1990) menyatakan bahwa, karakteristik personal (individu) mencakup usia, jenis kelamin, masa kerja, tingkat pendidikan, suku bangsa, dan kepribadian. Robbins (2006) menyatakan bahwa, faktor-faktor yang mudah didefinisikan dan tersedia, data yang dapat diperoleh sebagian besar dari informasi yang tersedia dalam berkas personalia seorang pegawai mengemukakan karakteristik individu meliputi usia, jenis kelamin, status perkawinan, banyaknya tanggungan dan masa kerja dalam organisasi. Siagian (2008) menyatakan bahwa karakteristik biografikal (individu) dapat dilihat dari umur, jenis kelamin, status perkawinan, jumlah tanggungan dan masa kerja.

Menurut Morrow menyatakan bahwa, komitmen organisasi dipengaruhi oleh karakter personal (individu) yang mencakup usia, masa kerja, pendidikan dan jenis kelamin (Prayitno, 2005).

Karakteristik individu yang benar akan membawa pengaruh yang besar dan positif dalam keberhasilan usaha (Siagian, 2008). Sehingga berhasil atau

(19)

tidaknya sebuah usaha sangat ditentukan oleh sipemilik usaha yang memiliki karakteristik individu yang mendukung pula.

2.5.Tinjauan Penelitian Terdahulu

Rangkaian penelitian terdahulu diringkas dalam tabel dibawah ini:

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu N o Peneliti (Tahun) Judul Variabel Penelitian Teknik Analisis Kesimpulan 1. Balqish (2015) Pengaruh Jiwa Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha (Studi Pada Distro yang terdaftar pada Kick di Kota Bandung) • Jiwa Kewirausahaan • Kerberhasilan Usaha Deskriptif kausal dan kuantitatif. Hasil menunjukkan bahwa adanya hubungan yang sangat kuat antara jiwa kewirausahaan terhadap keberhasilan usaha 2. Yasin, Nawab, Bhatti, dan Nazir (2014) Relationship of Intellectual Stimulation, Innovations and Smes Performance: Transformationa l Leadership a Source of Competitive Advantage in Smes • Intellectual Stimulation • Innovations • SMEs Performance Simple Random Sampling

Hasil studi ini menunjukkan bahwa adanya hubungan positif yang kuat dari inovasi terhadap kinerja UKM. 3. Al-Farisi (2014) Pengaruh Inovasi dan Kreatifitas terhadap Keberhasilan Usaha (Survey terhadap para pengusaha di Industri Rajut Binong Jati Bandung) • Inovasi • Kretivitas • Keberhasilan Usaha analisis regresi berganda dan koefisien korelasi Hasil penelitian menunjukkan bahwa inovasi dan kreativitas memiliki hubungan yang kuat terhadap keberhasilan usaha. 4. Arifda,Effendi , Mellita (2014) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi, Kreatif, Inovatif, Lokasi, dan Analisis secara deskriptif-Peneliti menarik kesimpuan bahwa Faktor

(20)

Usaha UKM di Kawasan Kambang Iwak di Kota Palembang tanpa menggunaka n teknik kuantitatif kreatif, faktor inovatif, faktor lokasi dan faktor modal mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan usaha, khususnya dalam bidang kuliner yang terdapat di daerah Kambang Iwak (KI) 5. Lestari (2012) Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Kreativitas Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Sentra Industri Rajutan Binong Jati Bandung. • Jiwa Kewirausahaa n • Kreativitas • Keberhasilan Usaha analisis deskriptif dan analisis vertificative, dan beberapa linier analisis. Success of knitting industrial central business in Binong Jati, Bandung, in general, is in sufficient category. Both entrepreneurshi p spirit and creativity have effects on the success of business. 6. Hadiyati (2011) Kreativitas dan Inovasi Berpengaruh Terhadap Kewirausahaan Usaha Kecil • Kreativitas • Inovasi • Keberhasilan Usaha Teknik anilisis data yang digunakan analisis berganda. Variabel mempengaruhi kreativitas dan inovasi secara simultan terhadap kewirausahaan. variabel inovasi memiliki pengaruh paling besar terhadap kewirausahaan. 7. Islam, Khan, Obaidullah, Alam (2011) Effect of Entrepreneur and Firm Characteristics on the Business Success of Small and Medium Enterprises (SMEs) in Bangladesh • Firm Characteristic s • Entrepreneurs • Business Success analisis regresi berganda The characteristic of entrepreneur is found to be a significant factor for business success of SMEs in Bangladesh.

(21)

8. Hafiddiah, Nurhayati, dan Kania (2010) Pengaruh Jiwa Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Usaha Produk Tekstil Di Kabupaten Bandung • Jiwa Kewirausahaa n • Keberhasilan Usaha

analisis jalur Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dan positif jiwa kewirausahaan menuju sukses bisnis di produk tekstil perusahaan di Kabupaten Bandung, baik secara simultan maupun parsial. Sumber: Sumantri,Bayu(2013) ; F, riftha Dalimunthe (2009) ; Noersasongko, Edi (2011); Prayitno (2011); Siagian (2008)

2.6. Kerangka Konseptual Penelitian

Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah dijelaskan, dapat dikemukakan bahwa penelitian yang dilakukan dalam disertasi ini ditujukan untuk mengkaji pengaruh beberapa variabel terhadap variabel lain yang dituangkan dalam suatu konsep, sehingga konsep merupakan kerangka berfikir yang menjelaskan keterkaitan antar variabel. Konsep keilmuan diperlukan untuk menentukan tingkat masalah, pendekatan yang digunakan dan teori yang didapat dari suatu penelitian. Sedangkan metodologi diperlukan untuk penetapan metode yang digunakan dalam perumusan, pengukuran dan analisis terhadap konsep variabel-variabel penelitian sehingga penelitian yang akan dilakukan dapat mencapai tujuan yang diharapkan.

Suatu penelitian disebut sebagai penelitian berkonsep apabila diawali, diproses, dan diakhiri dengan konsep yang jelas. Penelitian yang demikian akan menampakkan konsep keilmuan yang jelas, sehingga dapat digunakan untuk mengembangkan ilmu. Konseptual penelitian ini bertolak dari teori yang dikemukakan oleh peneliti terdahulu, yaitu Dalimunthe (2002:115) tentang faktor

(22)

karakteristik individu, kewirausahaan dan gaya kepemimpinan terhadap keberhasilan Usaha Kecil.

Harris dalam Suryana (2010:5) menyatakan bahwa seorang wirausaha yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi, yaitu yang memiliki ilmu pengetahuan, ketrampilan dan kualitas individual yang meliputi sikap, motivasi, nilai-nilai pribadi, serta tingkah laku yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan/kegiatan. Dari pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk menjadi wirausaha yang sukses dan mencapai keberhasilan dalam usahanya tentu saja pewirausaha harus memiliki kompetensi dalam menghadapi segala resiko dan tantangan. Salah satu kompetensi itu ialah pengetahuan kewirausahaan. Menurut Manalu (2010:2) penerapan pengetahuan kewirausahaan merupakan salah satu faktor yang mendorong keberhasilan usaha. Pengetahuan kewirausahaan berpengaruh langsung, positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha (Rahmadanita, 2016:37).

Setiap wirausaha harus memiliki ilmu pengetahuan yang cukup dan layak sebelum memasuki dunia usaha dan memulai usahanya, karena hal itu berpengaruh langsung pada hasil, dimana akan menentukan titik keberhasilan pada usaha yang dirintis. Dengan pengetahuan yang cukup para pelaku usaha dapat menerapkannya pada usaha yang akan dijalankan sehingga mereka dapat mencapai keberhasilan usaha sesuai target yang mereka inginkan.

Menurut Robbins (2008), menyatakan bahwa faktor-faktor yang mudah didefinisikan dan tersedia, data yang dapat diperoleh sebagian besar dari informasi yang tersedia dari seorang dapat mengemukakan karakteristik individu. Lebih lanjut Robbins (2008), mengemukakan bahwa variabel ditingkat individu meliputi

(23)

karakteristik biografis, kemampuan dan kepribadian. Karakteristik kemampuan meliputi kemampuan intelektual dan fisik, sedangkan karakteristik pribadi meliputi sikap seorang karyawan.

Keberhasilan Usaha terdiri atas: Pertumbuhan Penjualan, Pertumbuhan Investasi, dan Pertumbuhan serta Pembelajaran Personalia. Dalam penelitian ini pertumbuhan dan Pembelajaran Personalia dianggap memiliki kontribusi dominan karena faktor personalia merupakan motor penggerak utama dalam organisasi sehingga Pertumbuhan dan Pembelajaran Personalia sangat mempengaruhi Keberhasilan Usaha.

Dalam penelitian ini karakteristik individu dan pengetahuan kewirausahaan, akan diuji pengaruhnya terhadap keberhasilan usaha secara langsung maupun secara tidak langsung melalui kemampuan usaha dan kewirausahaan dianggap memiliki pengaruh yang dominan. Alasannya sesuai dengan penelitian Kao (2001:28) yang menyatakan perusahaan kecil yang ingin berkembang harus memiliki pengetahuan kewirausahaan; disamping Gray (2002:70) mempertegas bahwa dengan pengetahuan kewirausahaan yang dimiliki para pemilik usaha kecil bisa mengungguli pesaing-pesaingnya. Georgellis et al. (2000:7) menyatakan, kapasitas mereka untuk berinovasi dan keberanian mengambil risiko, menjadikan usaha dapat berkembang dengan sukses.

Berdasarkan uraian teoriti diatas, berikut ini dikemukakan suatu kerangka konseptual berupa desain penelitian yang berfungsi sebagai penuntun untuk memudahkan memahami alur pikir dalam penelitian.Selain sebagai gambaran penelitian, kerangka konseptual dapat sebagai gambaran umum dari mekanisme

(24)

penelitian.Kerangka konseptual penelitian merupakan bagian terpenting yang mengarahkan analisis dan pengolahan data.

Kerangka konsep penelitian yang diajukan dapat dilihat pada Gambar 3.1 yaitu:

Sumber: Goleman (2002:78) Gambar 2.1

Kerangka Konseptual

2.7.Hipotesis

“Pengetahuan Kewirausahaan dan Karakteristik Individu berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keberhasilan Usaha pada Usaha Kuliner cabang TASBI, Medan”.

Pengetahuan Kewirausahaan (X1) Karakteristik Individu (X2)

Keberhasilan

Usaha

(Y)

Gambar

Tabel 2.1    Penelitian Terdahulu  N o   Peneliti   (Tahun)   Judul   Variabel  Penelitian   Teknik  Analisis   Kesimpulan   1

Referensi

Dokumen terkait

ƒ Subbidang Data Prasarana bertugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan program pembinaan, pelaksanaan, pengumpulan, penyediaan dan pelayanan, serta pengelolaan data dan

Cidera janji atau wanprestasi kaitannya dengan tidak memenuhi atau lalai melaksanakan kewajiban sebagaimana yang ditentukan dalam perjanjian yang dibuat antara

Perairan Teluk Bakau memiliki 14 jenis plankton, dari hasil analisis indeks keanekaragaman, indeks keseragaman dan indeks dominansi menunjukkan bahwa perairan ini

Selain itu, faktor lain yang berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan adalah kepuasan yang berasal dari para petugas yang bekerja di dalam layanan tersebut. Aturan yang berlaku

emergency membutuhkan waktu 20 menit. Sedangkan untuk kegiatan pokok pelayanan radiologi terhadap pasien tidak emergency membutuhkan waktu rata-rata 12 menit.. Karena

Dewa Made Mayun (Ketua Pura Dadia Dalem Paruman, Banjar Adat Wangbung, Desa Pakraman Guwang, Kecamatan

Kutipan dari sumber kedua  mengutip yang dikutip orang lain dalam suatu naskah... Prinsip-prinsip

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum kualitas layanan di Perpustakaan Politeknik Negeri Tanah Laut masih dalam batas zona toleransi atau dinyatakan baik